!
.!/
i
r
PENYUSUNAN DAN PENGUJIAN MODEL PENDUGAAN
KONSENTRASI O
2DAN CO
2DALAM KEMASAN
MODIFIED ATMOSPHERE SA YURAN TROPIKA
Oleh.
FERRY RAMADHANI YUDA YUDIONO PUTRA
F 31.()060
11
,....
7.
-,-
....:.
.
'.
1998
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dr.lr.Sutrisno,MAgr
RINGKASAN
Pengemasan dengan film polymer telah senng dilakukan pada saat ini. Perlakuan ini diberikan dengan mengatur faktor-faktor lingkungan seperti suhu,
konsentrasi 0" konsentrasi CO" dan kelembaban. Adapun tujuan dilakukannya pengaturan faktor lingkungan adalah menciptakan kondisi lingkungan yang optimum
sehingga meningkatkan umur simpan dari produk yang dikemas.
Modified Atmosphere Packaging (MAP) adalah salah satu cara pengemasan untuk mengatur faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap komoditas yang disimpan. Modified atmosphere dilakukan dengan mengatur komposisi udara di sekitar bahan yang berbeda dengan komposisi udara atmosfir sehingga umur simpan komoditas dapat diperpanjang.
Perancangan kemasan dengan menggunakan film kemasan dan kemasan wadah juga telah dilakukan. Film kemasan sebagai salah satu faktor penting dalam mencapai kondisi optimum ternyata penggunaannya tergantung kepada faktor-faktor lain seperti berat produk, suhu penyimpanan, dan laju respirasi. Kemasan wadah yang digunakan saat ini banyak menggunakan plastik dan styrofoam.
Adapun tujuan penelitian ini adalah menyusun model pendugaan konsentrasi
0, dan CO, dalam berbagai kondisi penyimpanan serta mengujinya dengan nilai eksperimen yang telah dilakukan, menganalisa pengaruh wadah kemasan terhadap
konsentrasi gas di dalam kemasan, dan menyusun program penghitungan.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil
Pert ani an, Jurusan Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor, yang <lilakukan mulai
penyusunan program pendugaan adalah Microsoft Visual Basic 4.0. Bahan yang dipergunakan adalah data perubahan konsentrasi Oz dan COz dari Cabe Merah, tomat, dan wortel dalam kemasan modified atmosphere percobaan Zulkarnain (1997),
Rusmono (1989), dan Sonny (1997).
Model pendugaan dengan mengasumsikan pertukaran gas dari dan ke dalam kemasan dari
film
kemasan dan wadah adalah sebagai berikut :1. dy (Kfl*+Kfz*) (ya-y) WRy
untuk pendugaan konsentrasi Oz
dt
v
V2. dz (Kfl*+Kfz*) (za-z) WRz
- - - +
untuk pendugaan konsentrasi COzdt
v
v
Penggunaan rumus ini tidak memperhitungkan fungsi suhu. terhadap laju respirasi.
Demikian juga halnya dengan koefisien permeabilitas film dan wadah.
Program pendugaan dibuat dengan beberapa pilihan pendugaan yaitu pendugaan terhadap konsentrasi Oz, konsentrasi COz, dan pendugaan keduanya. Program ini menghasilkan keluaran berupa tabel dan grafik.
Pendugaan yang dilakukan pada Cabe Merah, worte1, dan tomal dengan menggunakan beberapa jenis kemasan wadah yang dipakai yaitu antara lain acrylic,
polystyrene, dan PVC terlihat bahwa perubahan konsentrasi Oz dan COz yang paling cepat adalah dengan menggunakan kemasan wadah acrylic. Hal ini disebabkan permeabilitasnya paling kecil bila dibandingkan dengan jenis kemasan wadah polystyrene dan PVC. Permeabilitas yang kecil ini menyebabkan pertukaran gas masuk dan keluar juga keci!. Sebaliknya penggunaan kemasan wadah dari
polystyrene menyebabkan perubahan konsentrasi Oz dan COz yang paling lamb at. Hal ini disebabkan permeabilitasnya paling besar sehingga konsentrasi Oz yang masuk dan CO2 keluar juga besar.
Pendugaan konsentrasi O2 dan CO2 pada rancangan kemasan wortel relatif
suhu kamar membuat laju respirasi produk semakin besar hal ini ditunjukkan data
percobaan dengan perubahan konsentrasi gas yang cukup cepat.
Pendugaan pada rancangan kemasan Cabe Merah ternyata mendekati nilai percobaan. Perbedaan yang terjadi disebabkan penggunaan parameter yaitu koefisien permeabilitas yang diasumsikan sarna pada kondisi suhu tertentu akibat belum adanya data yang memadai. Selain itu, parameter laju respirasi pada suhu SoC temyata lebih
tinggi daripada suhu 10°C
Pendugaan pada rancangan kemasan tomat ternyata mendekati nilai percobaan yang dilakukan. Hal ini disebabkan permukaan yang berhimpit lebih sedikit sehingga permukaan yang berespirasi juga semakin luas. Namun demikian tcrjadi juga beberapa perbedaan nilai pada waktu tertentu yang dapat disebabkan tidak konstannya laju respirasi produk pada saat percobaan .
Dari pendugaan yang telah dilakukan tcrnyata nilai konsentrasi pendugaan dan percobaan mendekati. Hal ini ditunjukkan dari uji kuadrat dimana nilai khi-kuadrat pendugaan diterima dalam beberapa taraf nyata. Kemudian dapat dilihat bahwa kemasan wadah berpengaruh terhadap komposisi gas di dalam kemasan.
Pengaruh ini akan semakin besar manakala permeabilitas wadah yang digunakan cukup besar.
Dari uraian diatas dirasakan perlunya penelitian lebih lanjut terhadap permeabilitas kemasan yang lain akibat masih sedikitnya data permeabilitas beberapa kemasan terutama pada suhu tertentu. Sehingga selanjutnya dapat ditentukan jenis kemasan yang murah, tidak mempengaruhi kondisi penyimpanan, dan dapat mencapai kondisi optimum yang diinginkan. Disamping itu perlu juga dikembangkan model pendugaan terhadap konsentrasi O2 dan CO2 dimana model
PENYUSUNAN DAN PENGUJIAN MODEL PENDUGAAN
KONSENTRASI O
2DAN CO
2DALAM KEMASAN
MODIFIED ATMOSPHERE SA YURAN TROPlKA
Oleh:
FERRY RAMADHANI YUDA YUDIONO PUTRA F 31.0060
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pad a Jurusan Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
1998
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PENYUSUNAN DAN PENGUJIAN MODEL PENDUGAAN
KONSENTRASI O
2DAN CO
2DALAM KEMASAN
MODIFIED ATMOSPHERE SA YURAN TROPlKA
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogar
Oleh.
FERRY RAMADHANI YUDA YUDIONO PUTRA
F 31.0060
Dilahirkan pada tanggal 12 September 1975
di Sigli
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas berkah-Nya dan rahmat-Nya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis mer.gucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang te1ah membantu penyelesaian skripsi ini, temtama kepada:
1. Bapak Dr.Ir. Sutrisno, MAgr selaku dosen pembimbing
2. Bapak Dr.Ir.Armansyah H.Tambunan, MAgr selaku dosen penguji 3 lbu Ir.Emmy Darmawati, MS selaku dosen penguji
4. Papa dan Mama yang tersayang selia Linda, Doni, Andri, Dito, dan Erni yang te1ah mendukung penulis baik spiritual maupun material selama ini.
5. Rekan Sugiyono, Era Yusraini, Harital, Warzuki, Hendi Sholahuddin, Muzakkir,
Dora Jndah, Bani Salamah, Edi Yudono, Lillah, dan Fitrian terima kasih atas bantuannya se1ama penulis penelitian.
6. Ternan-ternan di Wisma Damara, HlMATET A, dan FATETA
7. Pihak-pihak lain yang telah membantu penulis selama penelitian namlln tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan. Namun demikian penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Bogor, September 1998
KATA PENGANTAR.
DAFTARISL
DAFTAR GAMBAR ..
DAFTAR TABEL ..
DAFTAR LAMPIRAN ..
I. PENDAHULUAN
A LATARBELAKANG ..
B. TUJUAN ... .
II. TINJAUAN PUSTAKA
11
IV
VI
Vll
1
2
A PENGEMASAN BUM] DAN SA YURAN ... .. ... 3
B. PENGEMASAN MODIFIED ATMOSPHERE. ... ... ... ... 3
C. LAJU RESPIRASI DAN UMUR SIMP AN BUMI & SA YURAN ... 4
D. PERANCANGAN KEMASAN MODIFIED ATMOSPHERE .. 5
III. PENDEKATAN TEORITIS
A MODEL PENDUGAAN O2 DAN C02 DALAM KEMASAN FILM.. 7
IV. METODOLOGI PENELITIAN
A WAKTUDANTEMPAL
B. ALATDANBMIAN ....
C. METODE PENELITIAN ...
1. Model Simulasi Pendugaan Konsentrasi O2 dan CO2 .
2. Program Komputer..
3. Analisa Hasil Pendugaan ... .
V. BASIL DAN PEMBAHASAN
A MODEL PENDUGAAN KONSENTRASI 02 DAN CO2...
B. PROGRAM PENDUGAAN KONSENTRASI 02 DAN CO2
C. PENDUGAAN O2 DAN CO2 PENGEMASAN WORTEL...
D. PENDUGAAN O2 DAN CO2 PENGEMASAN CABE MERAH..
E. PENDUGAAN O2 DAN C02PENGEMASAN TOMAL
ii
10 10 10 10 11
13
14
17
17
24
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A KESIMPULAN ..
B. SARAN. DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
III
Gambar 1. Model pertukaran gas pada film kemasan .
Gambar 2. Model pertukaran gas dari dan ke dalam kemasan ... ..
Gambar 3. Diagram alir pendugaan konsentrasi O2 dan CO2 .. Gambar 4. Grafik hasil keluaran program pendugaan ....
Gambar 5. Tabel hasil keluaran program pendugaan... ... .. ... . Gambar 6. Grafik pendugaan O2 pada pengemasan Wortel dari beberapa
jenis kemasan wadah dengan luasan strecth film 0.019 m2 (I)
..,
,
11
12 18 18
dan strecth film 0.026 m2 (2) pada suhu 10° C serta berat 0.5 kg.. 22 Gambar 7a. Grafik pendugaan CO2 pada pengemasan Wortel dari beberapa
kemasan wadah dengan kondisi luasan strecth film 0.019 m2 (l) dan strecth film 0.026 m2 (2) pada suhu 10°C serta berat 0.5 kg ... 23 Gambar 7b. Grafik pendugaan CO2 pada pengemasan Worte\ perbesaran dari
Gambar 7a (untuk menampilkan detail perubahan pendugaan
CO2).... ... ... 23
Gambar 8. Grafik pendugaan O2 dan C02 pada pengemasan Wortel suhu 5°C, berat 0.5 kg, luas strecth film 0.019 m2, dengan wadah kaca,
volume bebas 500 m l . . . 23
Gambar 9. Grafik pendugaan O2 dan C02 pada pengemasan Wortel suhu 10°C, berat 0.5 kg, luas strecth film 0.026 m2, dengan wadah kaca, volume bebas 850 m!. Penyimpanan 24 jam pertama pada
suhu ruang.. . ... '" . . .. .. .. .... ... 24 Gambar 10. Grafik pendugaan 02 pada pengemasan Cabe Merah dari
beberapa jenis kemasan wadah dengan kondisi luasan strecth
film 0.0092 m2 (1) dan strecth film 0.012 m2 (2) ... ... ... ... 28 Gambar II. Grafik pendugaan CO2 pada pengemasan Cabe Merah dari
beberapa kemasan wadah dengan kondisi luasan strecth film
0.0092 m2 (1) dan strecth film 0.012 m2 (2)... 29 Gambar 12. Grafik pendugaan O2 dan CO2 pada pengemasan Cabe Merah
suhu 10°C, luasan strecth film 0.0092 m2, dengan wadah acrylic,
volume bebas 713.6 ml . ... 29
Gambar 13. Grafik pendugaan O2 dan CO2 pada pengemasan Cabe Mtrah
suhu 5°C, luasan strecth film 0.0092 m2, dengan wadah acrylic, volume bebas 713.6 ml penyimpanan 18 jam pertama pada suhu
kamar ... ... ... 29
Gambar 14. Grafik pendugaan O2 pada pengemasan Tornat dari beberapa jenis kemasan wadah dengan kondisi luasan strecth film 0.03S8
m2 (I) dan strecth film 0.0374 rn2 (2) pada suhu ISoC . . 32
Gambar IS. Grafik pendugaan CO2 pada pengemasan Tornat dari beberapa jenis kemasan wadah dengan kondisi luasan strecth film 0.0358
m2 (I) dan strecth film 0.0374 m2 (2) pada suhu ISoC ... 33
Gambar 16. Grafik pendugaan O2 dan CO2 pada pengemasan Tornat suhu 15°C, luas strecth film 0.0358 m2, dengan wadah polystyrene,
volume bebas 404 m!. ... .... .... ... .. ... 33
Gambar 17. Grafik pendugaan O2 dan CO2 pada pengemasan Tornat suhu 20°C, luas strecth film 0.0374 mO, dengan wadah polystyrene,
volume bebas 395 m!. 33
\ . ' . /
,
v |LセZセL@ . ,/'
Tabel 1. Koefisien permeabilitas film kemasan ...
Tabel 2. Data percobaan Sonny (1997) .
Tabel 3. Data percobaan Zulkamain (1997) ... .
Tabel4. Data percobaan Rusmono(1989) .
Vl
H'llaman
12
20
25
Lampiran I.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8
Lampiran 9.
Lampiran 10.
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Konsentrasi O2 dan CO2 pendugaan pengemasan Wortel pada
suhu 5°c dengan berat 0.5 kg, luas strecth film 0.019 m2, volume bebas 500 ml ... .
Konsentrasi O2 dan CO2 pendugaan pengemasan Wortel pada
suhu 5°C dengan berat 0.75 kg, luas strecth film 0.019 m2,
volume bebas 650 ml . ... ... . Konsentrasi O2 dan CO2 pendugaan pengemasan Wortel pada
suhu 5°C dengan berat 0.5 kg, luas strecth film 0.026 m2, volume bebas 850 ml ... .. Konsentrasi O2 dan CO2 pendugaan pengemasan Wortel pada
suhu 10°c dengan berat 0.5 kg, luas strecth film 0.019 m2, volume bebas 500 ml ... .
Konsentrasi O2 dan CO2 pendugaan pengemasan Wortel pada
suhu 10°C dengan berat 0.75 kg, luas strecth film 0.019 m2, volume bebas 650 ml . . . ... .
Konsentrasi O2 dan CO2 pendugaan pengemasan Wortel pada
suhu 10°c dengan berat 0.5 kg, luas strecth film 0.026 ;02,
volume bebas 850 ml ... . Konsentrasi O2 dan CO2 pendugaan pengemasan Wortel pada
suhu 5°C dengan berat 0.5 kg, luas strecth film 0.019 m2, volume bebas 500 m!. Penyimpanan 24 jam pertama pada suhu kamar... ... .. ... .
Konsentrasi 02 dan CO2 pendugaan pengemasan Wortel pada
suhu 5°C dengan berat 0.75 kg, luas strecth film 0.019 m2,
volume bebas 650 ml penyimpanan 24 jam pertama pada suhukamar ..
Konsentrasi O2 dan CO2 pendugaan pengemasan Wortel pada
suhu 5°C dengan berat 0.5 kg, luas strecth film 0.026 m2,
volume bebas 850 ml penyimpanan 24 jam pertama pada suhu kamar... ... ... ... ... .... .. ... . Konsentrasi O2 dan CO2 pendugaan pengemasan Wortel pada
suhu 10°C dengan berat 0.5 kg, luas strecth film 0.019 m2,
Lampiran 12.
kamar.. ....
Konsentrasi O2 dan CO2 pendugaan pengemasan Wortcl pada suhu lOoC dengan berat 0.5 kg, luas strecth film 0.026 m2, volume bebas 850 ml penyimpanan 24 jam pertama pada suhu ruang ....
Lampiran 13. Konsentrasi O2 dan CO2 pendugaan pengemasan Cabe Merah pada suhulOoC dengan luas strecth film 0.0092 m2 volume
Lampiran 14.
bebas 713.6 m! ... .
Konsentrasi 02 dan C02 pendugaan pengemasan Cabe Merah pada suhulOoC dengan luas strecth film 0.0120 m2 volume
bebas 713.6 m! ... .
Lampiran IS. Konsentrasi O2 dan CO2 pendugaan pengemasan Cabe Merah pada suhu 5°C dengan luas strecth film 0.0092 m' volume
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lamp iran 18.
Lampiran 19.
Lampiran 20.
Lampiran 21.
Lampiran 22.
bebas 713.6 mI.... ... . ... .
Konsentrasi 0: dan C02 pendugaan pengemasan Cabe Merah pada suhu 5°C dengan luas strecth film 0.0120 m2 volume bebas 713. 6 m! .
Konsentrasi O2 dan CO2 pendugaan pengemasan Cabe Merah pada suhu 5°C dengan luas strecth film 0.0092 m2 volume bebas 7\3.6 ml penyimpanan 18 jam pertama pada suhu ruang Konsentrasi 02 dan C02 pendugaan pengemasan Cabe Merah pada suhu 5°C dengan luas strecth film 0.0120 m2 volume bebas 7\3.6 ml penyimpanan 18 jam pertama pada suhu ruang.
Konsentrasi O2 dan CO2 pendugaan pengemasan Cabe Merah pada suhu 10GC dengan luas strecth film 0.0092 m2 volume bebas 7\3.6 ml penyimpanan 18 jam pertama pada suhu ruang.
Konsentrasi O2 dan CO2 pendugaan pengemasan Cabe Merah pada suhu lOoC dengan luas strecth film 0.0120 m2 volume bebas 7\3.6 ml penyimpanan 18 jam pertama pada suhu ruang.
Konsentrasi 02 dan C02 pendugaan pengemasan Cabe Merah pada suhu 10°C dengan luas strecth film 0.0092 m2 volume bebas 393.6 mI ..
Konsentrasi O2 dan CO2 pendugaan pengemasan Cabe Merah pada ウオセ@ 10DC dengan luas strecth film 0.0092 m2 volume bebas 473.6 ml ..
Lampiran 23. Konsentrasi O2 dan CO2 pendugaan pengemasan Tomat pada
suhu 15°C dengan luas strecth film 0.0358 m2 berat 0.523 kg
volume bebas 404 ml 43
Lampiran 24. Konsentrasi O2 dan CO2 pendugaan pengemasan Tomat pada
suhu 20°C dengan luas strecth film 0.0374 m2 berat 0.545 kg
volume bebas 395 ml 44
Lampiran 25. Uji khi-kuadrat pendugaan konsentrasi O2 dan CO2
peng-emasan Wortel .... ... ... ... ... ... 44 Lampiran 26. Uji khi-kuadrat pendugaan konsentrasi O2 dan CO2
peng-emasan Cabe Merah . ... ... 45 Lampiran 27. Uji khi-kuadrat pendugaan konsentrasi O2 dan CO2
peng-emasan Tomat. .. ... ... ... 45
Af\ = Luas kemasan film (m2)
Af2 = Luas kemasan wadah (m2)
Ef\
=
Ketebalan film kemasan (mil)Ef2 = Ketebalan wadah (mil)
Kf\ = Koefisien permeabilitas film (ml-millm2-jam)
Kf2 = Koefisien permeabilitas wadah (ml-millm2 -jam)
Kf\ * = Permeabilitas efektiffilm (mlljam)
Kf2*
=
Permeabilitas efektifwadah (mlljam)Ry = Laju pemakaian O2 (mllkg jam)
Rz
=
Laju pemakaian CO2 (mllkg jam)= Waktu Gam)
V
=
Volume bebas (ml)W = Berat produk (kg)
ya = Konsentrasi O2 di luar kemasan
y = Konsentrasi 02, tanpa dimensi (ml 02/ml gas)
za = Konsentrasi CO2 di luar kemasan
I. PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
Penanganan segar komoditas holtikultura di Indonesia saat ini masih belum
diperhatikan secara serius. Seiring dengan peningkatan volume produksi dan ekspor maka dibutuhkan teknologi penanganan pasca panen yang dapat
mempertahankan mutu dan masa simpan buah serta sayuran. Penanganan ini erat kaitannya dengan kondisi komoditas yang sampai ke konsumen terutama untuk
daerah yang cukup jauh dijangkau. Semakin jauh daerah yang akan ditempuh maka memerlukan komoditas dengan umur simp an cukup lama agar tetap segar
sampai di konsumen.
Pengemasan dengan film polymer telah sering dilakukan pada saat ini, dimana perlakuan ini diberikan dengan mengatur faktor-faktor lingkungan seperti suhu, konsentrasi O2, konsentrasi CO2, dan kelembaban. Adapun tujuan dilakukannya
pengaturan faktor lingkungan adalah menciptakan kondisi lingkungan yang optimum untuk menghambat proses metabolisma dari bahan yang dikemas.
Modified Atmosphere Packaging (MAP) adalah salah satu cara pengemasan untuk mengatur faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap komoditas yang disimpan. MAP dilakukan dengan mengatur komposisi udara di sekitar bahan yang berbeda dengan komposisi udara atmosfer sehingga umur simpan komoditas dapat diperpanjang.
Perancangan kemasan dengan menggunakan film kemasan dan kemasan wadah juga telah dilakukan. Film kemasan sebagai salah satu faktor penting dalam mencapai kondisi optimum ternyata penggunaannya tergantung kepada faktor-faktor lain seperti berat produk, suhu penyimpanan, dan laju respirasi.
Dalam perancangannya, kemasan wadah ini Juga harus dipertimbangkan terutama apakah sifat permeabilitas memang ada. Sifat permeabilitas ini sedikit banyak akan mempengaruhi kondisi penyimpanan yang diinginkan.
B. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah
I. Menyusun model pendugaan konsentrasi O2 dan CO2 dalam 「セイ「。ァ。ゥ@
kondisi penyimpanan serta mengujinya dengan nilai eksperimen yang
telah dilakukan.
2. Menganalisa pengaruh wadah kemasan terhadap konsentrasi gas di dalam kemasan.
II. TlNJAUAN PUSTAKA
A. PENGEMASAN BUAH DAN SA YU RAN
Secara umum tujuan dari pengemasan buah dan sayuran adalah untuk melindungi komoditi dari kerusakan mekanik. tidak menghambat lolosnya panas bahan dan panas pernapasan dari produk, serta mempunyai kekuatan konstruksi yang cukup untuk mengatasi penanganan dan pengangkutan yang wajar (Purwadaria, 1983). Selain itu untuk kemasan eceran diharapkan menggunakan bahan yang dapat menarik konsumen.
Salah satu pengemasan yang slldah sering dilakukan adalah dengan plastik
film. Menurut Smock (1979) didalam Yang Yang 1'[ al. (1986) penggunaan film
plastik sebagai bahan kemasan bllah-buahan dan sayuran yar,g mudah rusak,
akan dapat memperpanjang daya simpannya Film kemasan ini akan memberikan lingkungan yang berbeda pada buah dan sayuran yang disimpan. Hal ini disebabkan laju perembesan O2 ke dalam kemasan dan CO2 ke luar
kemasan sebagai akibat kegiatan re.>pirasi bahan. Plastik fiLn ini juga akan memberikan perlindungan tcrhadap kehilangan air sehingga produk yang dike mas masih terlihat segar.
B. PENGEMASAN MODIFIED ATMOSPHERE
Pengemasan buah dan sayuran dengan menggunakan film kemasan saat ini sudah dikembangkan dengan melode atmosfir termodifikasi (modified atmosphere). Modified atmosphere adalah pcnyimpanan hasil pertanian dengan Iingkungan udara dengan komposisi gas berbeda dari udara normal.
Perbedaan komposisi gas dilakukan dengan mengatur kandungan O2 dan C02
di dalam kemasan sehingga tercapai kondisi lingkungan yang optimum bagi penghambatan laju respirasi bahan yang dikemas. Laju pernapasan buah dan
sayuran dapat diperlambat dengan menaikkan konsentrasi CO2 dan menurunkan
Berkurangnya konsentrasi O2 dan bertambahnya konsentrasi CO2 dalam udara
lingkungan buah akan memperlambat perubahan fisiologik yang berhubungan dengan proses pematangan buah. Daun et at. (1973) melaporkan bahwa
penYlmpanan pi sang dengan modified atmosphere packaging dapat mempertahankan umur simp an pisang selama 30 hari pada suhu 15° C dengan tingkat warna, aroma, rasa, dan tekstur yang baik.
Penggunaan film plastik sebagai bahan kemasan buah-buahan dan sayuran segar akan memperpanjang daya simpannya. Film kemasan ini akan memberikan lingkungan yang berbeda sehingga dengan berkurangnya
konsentrasi O2 dan bertambahnya konsentrasi CO2 dalam udara lingkungan akan memperlambat perubahan fisiologi yang berhubungan dengan pematangan buah (Kader and Morris, 1977).
Menurut Kader and Morris (1977) dalam Yang Yang et at. (1986),
pengemasan buah dalam film permeabel merupakan sistem dinamik dar, meliputi dua proses yang terjadi b<!rsamaan yakni proses pernapasan dan perembesan gas keluar atau kedalam kemasan. Oksigen secara terus rnenerus digunakan oleh buah untuk kegiatan pernapasannya yang akan menghasilkan CO2 , H20, dan
energi panas. Sehingga akan terjadi perbedaan konsentrasi antara bagian dalam dan luar kemasan yang mengakibatkan perembesan O2 kedalam kemasan. Konsentrasi CO2 pada saat yang bersamaan akan semakin bertambah dan mula; merembes keluar kemasan.
C. LAJU RESPlRASI DAN UMUR SIMPAN BUAH & SAYURAN
Peristiwa pertukaran gas dalam kemasan terjadi pada saat buah dan sayuran
mengalami suatu proses yaitu respirasi. Menurut Winarno dan
Wirakartakusumah (1981) respirasi adalah suatu proses metabolisma dengan cara menggunakan 02 dalam pembakaran senyawa yang lebih kompleks sehingga menghasilkan molekul yang lebih sederhana seperti CO2, air, dan energi serta molekullain yang dapat digunakan oleh sel untuk reaksi sintesa. Auapun reaksi
5
Didalam proses penylmpanan, laju respirasi dikurangi dengan membuat
konsentrasi yang seimbang antara Oz dan COz. Menurut Lipton & Harris (1974) dalam Lloyd Ryal dan Lipton (19R3), Brokoli lebih baik disimpan dalam kemasan yang memiliki konsentrasi gas Oz rendah dan COz tinggi atau dalam kombinasi kedua gas tersebut yang sesuai dan disimpan dalam ruangan yang
bersuhu sekitar 5°C. Konsentrasi gas Oz dibawah 2% akan memperlambat proses pemasakan dan dapat mencegah kebusukan selama penyimpanan. Penyimpanan pada suhu 5°C mutu Brokoli dapat dipertahankan selama kurang lebih 3 minggu dan konsentrasi COz sebesar 5-20%.
Castro et at. (1994) mengemukakan bahwa laju respirasi dipengaruhi oleh konsentrasi Oz dan suhu. Pengaruh konsentrasi pada laju respirasi O2 menjadi
lebih tinggi pada suhu 2SuC daripada Ouc. Laju respirasi pad a suhu 25uC setelah 24 jam bertambah dari 20 menjadi 30 ml 02/kg jam (bertambah 50%) ketika konsentrasi Oz ditambah dari 5% menjadi 21 'Yo.
D. PERANCANGAN KEMASAN MODIFIED ATMOSPHERE
Perancangan kemasan akan membawa dampak lama atau tidaknya umur simpan suatu komoditi sehingga masih layak diterima oleh konsumen. Perancangan kemasan termasuk antara lain penentuan Juas kemasan, volume bebas kemasan, jenis kemasan film, jenis kemasan wadah, dan berat produk yang sesual. Perancangan kemasan ini juga dipengaruhi suhu penyimpanan karena suhu yang berbeda menyebabkan perubahan koefisien permeabilitas Pada penelitian yang dilakukan oleh Gunadnya (1993) memperlihatkan bahwa
semakin tinggi suhu maka semakin besar nilai koefisien permeabilitas. Disamping itu suhu penyimpanan juga mempengaruhi cepa! atau Jambatnya laju
respirasi produk. Gunadnya (1993) mengemukakan dengan makin bertambahnya
Volume bebas kemasan akan mempengaruhi tcrhadap kOlldisi optimum yang dicapai. Menurut Zulkarnain (1997), dengan memperkecil volume bebas kemasan yaitu dengan mengurangi tinggi kemasan dari 80 mm menjadi 60 mm
dan 53 mm dengan volume bebas masing-masing 427 ml dan 393.6 ml diperoleh kondisi optimum yaitu pada volume bebas 393 ml dengan luas kemasan film 0.0092 m2.
Sonny (1997) mengemukakan, kondisi optimum penyimpanan tidak tercapai,
hal ini karena volume bebas rancangan masih terlalu besar. Untuk mencapai kondisi optimum yang diinginkan, kemasan disimpan selama 24 jam pada suhu kamar agar laju respirasi lebih cepat dan kondisi optimum tercapai.
Dalam merancang suatu kemasan, ternyata yang perlu diperhatikan bukan hanya film kemasan tetapi wadah kemasan tempat produk juga mempunyai pengaruh. Pengaruh dari wadah kemasan ini adalah kemungkinan terjadinya
perembesan atau pertukaran gas dari dalam dan keluar kemasan walaupun sangat kecil.
Menurut Brown (1992) sifat bahan kaca dan logam adalah tidak permeabel
terhadap gas, transparan, tahan terhadap panas, dan kaku PVC, acrylic, dan
polystyrene ternyata mempunyai sifat melewatkan gas dengan koefisien
III. PENDEKATAN TEORITIS
A. MODEL PENDUGAAN 02 DAN C02 DALAM KEMASAN FILM
Pengukuran O2 dan CO2 adalah sangat penting untuk menentukan total
respirasi selama proses penyimpanan. Namun pengukuran ini tidaklah mudah untuk dilakukan karena keterbatasan fungsi alat dan teknik yang digur,akan.
Teknik pendugaan konsumsi O2 dan produksi CO2 telah Janyak
dikembangkan dengan membuat model matematika. Model matematika dibuat disesuaikan dengan kondisi pengemasan dari produk sehingga prediksi yang dibuat dengan model tersebut diharapkan mendekati hasil yang sebenarnya.
Model pendugaan kosentrasi O2 dan CO2 juga telah dibuat oleh Edmond et al.
(1991) yang mengikuti hukum Fick's dan persamaan Geankoplis (1983)sebagai berikut:
ッセセ@
co'
セ@
[image:23.600.99.444.374.718.2]Film kemasan
Gambar 1. Model pertukaran gas pada film kemasan
1. Perubahan konsentrasi O2 terhadap waktu dalam kemasan
dy AfKf(ya-y) WRy
=
. (I)dt VEf
v
2. Perubahan konsentrasi CO2 terhadap waktu dalam kemasan
dz AfKf(za-z) WRz
+ -V
... (2)
dt VEf
dengan memasukkan : AfKf
K f * =
-Ef
Sehingga persamaan (J) dan (2) dapat diubah menjadi
dy Kf" (ya-y) WRy
=
(3)dt V V
dz Kf" (za-z) WRz
+ (4)
dt V V
dimana: y
=
kosentrasi O2 , tanpa dimensi (m3 02/m3 gas) zAf
= kosentrasi C02, tanpa dimensi (m3 C02/m' gas)
=
luas kemasan film (m2) Kfya
=
koefisien permeabilitas film (m' mlm2 jam)=
kosentrasi O2 diluar kemasan zaEf W Ry Rz t
V
= kosentrasi CO2 diluar kemasan
=
ketebalan kemasan (m)= berat produk (kg)
= laju pemakaian O2 (m3Jkg jam)
=
laju pemakaian CO2 (m3/kg jam)= waktu Gam)
=
volume bebas (m')1. Perubahan Konsentrasi O2
Pada saat kesetimbangan .
dy
pada saat setimbang - = 0, y = ys maka
dt
Kf" (ya-ys) = W Ry
WRy ys =
ya-(Kf")
.... (5)
Kemudian apabila diasumsikan pada saat t = 0, yeO) = ya , y(-)= ys dun
pada
limit yet) = ya - (W Ry/(Kf"))
-->-dy Kf" (ya-y) - Kf" (ya-ys)
- =
dt \I
dy Kf" (ys-y)
dt \I
y(t) t
J dy= (Kf*(ys-y))/\lJ dt
ya 0
セiI@ I
J (ys-yt'dy= Kf*/\I)J dt
セ@ 0
(ys-y(t» Kf" t
In
(ys-ya) \I
(ys-y(t» = (ys- ya) exp (-(Kf" t) / \I)
yet) = ys - (ys- ya) exp (-(Kf" t) / \I)
yet) = ys + (ya-ys) exp (-(Kf' t) / \I) . . ... (6)
dimana : y( t) = konsentrasi O2 dalam kemasan sesaat
ys = konsentrasi O2 dalam keseimbangan yang diduga
2. Perubahan Konsentrasi C02
9
Dengan cara yang sam a dengan pendugaan konsentrasi O2 maka diperoleh persamaan sebagai berikut :
WRz
zs=za+ - - - - .... (7)
Kf"
z(t) = zs + (za-zs) exp (-(Kf" t) / \I) . . .. (8)
dimana: z(t) = konsentrasi CO2 dalam kemasan sesaat
A. WAKTUDANTEMPAT
Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor, yang dilakukan
mulai bulan April hingga bulan Juli 1998.
B. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah I (satu) unit Personal Computer IBM Compatible Software yang akan dipergunakan untuk
penyusunan program pendugaan adalah Microsoft Visual Basic 4.0. Bahan yang dipergunakan adalah data perubahan konsentrasi O2 dan CO2 dari Cabe Merah,
tomat, dan worte\ dalam kemasan modified atmosphere percobaan Zulkarnain (1997), Rusmono (1989), dan Sonny (1997).
C. METODE PENELITlAN
Penelitian ini menggullakan prosedur sebagai berikut • 1. Penyusunan model matematika
2. Pembuatan program komputer
3. Menganalisa hasil pendugaan dengan percobaan
l. Model Simulasi Pendugaan Konsentrasi 02 dan C02
Dalam penyusunan program simulasi unluk pendugaan perubahan konsentrasi O2 dan CO2 digunakan persamaan yang merupakan hasil
modifikasi dari persamaan yang dikemukakan oleh Edmond et al. (1991).
Pendugaan yang dibuat berdasarkan beberapa asumsi untuk mendekati nilai
11
Asumsi yang digunakan pada persamaan pendugaan adalah •
1. Pertukaran gas terjadi hanya pada film kemasan dan dinding-dinding wadah kemasan (apabila digunakan wadah) sedangkan alas wadah
kemasan kedap
2. Perubahan suhu penyimpanan tidak mempengaruhi sifat perr:1eabilitas
wadah kemasan yang bersifat rigid atau kaku
3. Kondisi penyimpanan dari kemasan adalah steady state 4. Kemasan dalam keadaan baik (lidak rusak)
5. Seluruh permukaan produk mengalami respirasi 6. Laju respirasi tidak berdasarkan fungsi suhu
Dari beberapa asumsi di alas maka model pertukaran gas yang terjadi
untuk penyusunan model pendugaan adalah seperti pada Gambar 2.
Kf, '
ya
za
(a) (b)
Gambar 2. Model pertukaran gas dari dan ke dalam kemasan (a). skema kemasan (b). analogi resistansi model
y(l) z(l)
Untuk nilai koefisien permeabilitas film kemasan dan ketebalan film diambil dari beberara Iiteratur. Adapun nilai-nilai tersebut tel dapat pacta Tabell.
2. Program Komputer
[image:27.602.144.465.373.471.2]Tabel I. Koefisien permeabilitas kemasan
JCllis Film Tebal 10° C 15" C 20°C 25°C
Kcmasan (mil) 0, CO, 0, Co, 0, CO2 0, co,
LDPE • 0.99 - - - -
-
-
1002 3600PP * 0.61 265 3M 294 430
-
-
229 656StrccthFilm* 0.57 342 888 473 748
-
-
4143 6226PVC** 1.57 -
-
- - 97.2 550.59PS ***
-
-
-
-
-
-
-
365 900ANMA***
-
-
-
--
-
- 0.5-0.8 1.6* Hasil Penehttan Ida Bagus GullaWl)a (1993), satuall (ml.trnl/m Jam.atm)
** PVC=Polyvinilchiorida (m! mil/nt' jam atm). Dominillghaus (1993)
*** PS = Polystyrene. satuan dalam (cc.mil/IOO inc'day.atm). Brown (1992)
*** ANMA = Acrylonitrilemethylacrylatecopolimcr. satuall (ee.mil/IOO ine'day.atm). Modem
Plastic Eneylopcdia (1990)
Program yang dibuat akan menampilkan nilai pendugaan baik berupa
grafik ataupun tabel yang akan memudahkan menganalisa nilai pendugaan
terhadap nilai eksperimen. Program dibuat dengan mengikuti diagram alir
sebagai berikut •
Mnlai
lajurespirasi, vol bebas, bera!, waktll luas kemasan wadah dan film, tebal kemasan wadah dan film, permeabilitas film dan kemasan wada
Persamaan pendllgaan ]
[image:28.605.85.501.105.265.2] [image:28.605.146.467.366.607.2]13
3. Analisa Hasil Pendugaan
Hasil pendugaan akan diuji dengan menggunakan uji kebp-basan-suai
yaitu dengan uji khi-kuadrat. Masing-masing hasil pendugaan akan diuji pada
beberapa taraf nyata dengan asumsi Ho sebaran hasil pendugaan seragam
dengan percobaan. Apabila nilai X2 hitung lebih besar daripada X2 tabel pada
A. MODEL PENDUGAAN KONSENTRASI O 2 DAN C02
Dalam menyusun model pendugaan konfientrasi O2 dan C02 adalah berdasarkan pertukaran gas dari film kemasan dan wadah (Gambar 2), yang
merupakan sistem paralel. Sistem paralel disini berarti peristiwa peltukaran gas
pada film kemasan dan wadah terjadi secara bersamaan. Disamping itu model yang dikembangkan juga berdasarkan asumsi-asumsi yang telah dibuat terdahulu.
Adapun persamaan yang telah disusun sebagai berikut : 1. Perubahan Konsentrasi 02
a. Perubahan konsentrasi O2 akibat kemasan film
dy Afl Kfl (ya-y)
.. (9)
dt V Efl
b. Perubahan konsentrasi O2 akibat wadah kemasan
dy Af2 Kf2 (ya-y)
.. (10)
dt V Ef2
c. Perubahan konsentrasi 020leh laju respirasi produk
dy WRy
.. (J 1)
dt V
tanda minus berarti berkurangnya konsentrasi O2 akibat digunakan untuk pernapasan oleh produk
IS
AfKf K f * =
-Ef
dy (Kf1*+Kf2*) (ya-y) WRy
. (12)
dt
v
v
Dengan menggunakan metode pengintegralan seperti pada bab sebelumnya
maka akan diperoleh persamaan :
WRy ys =
ya-(Kfl*+Kf2*)
yet) = ys + (ya-ys) exp (-(Kfl*+Kf2*) t / V)
y( t) = konsentrasi O2 dalam kemasan sesaat
. (13)
ys = konsentrasi O2 dalam keseimbangan yang diduga
2. Perubahan Konsentrasi CO2
a. Perubahan konsentrasi CO2 akibat kemasan film
dz Afl Kfl (za-z)
. (15)
dt
VH
b. Perubahan konsentrasi CO2 akibat wadah kemasan
dz Af2 Kf2 (za-z)
= ... (16)
dt V Ef2
c. Perubahan konsentrasi C02 oleh laju respirasi produk
dz WRz
.. (17)
dt V
... (14)
Dari ketiga persamaan diatas maka dalam satu sistem penge:nasan,
perubahan konsentrasi C02 adalah penjumlahan ketiga persamaan tersebut
sehingga persamaan menj adi •
AfKf K f * =
-Ef
dz
dt
v
WRz
+ -V
. (18)
Dengan eara yang sama dengan pendugaan konsentrasi Oz maka diperoleh
persamaan sebagai berikut
WRz
zs =za+
(Kf)*+Kf2*)
z(t)
=
zs + (za-zs) exp (-(KE) *+Kfz*) t / V)z(t)
=
konsentrasi COz dalam kemasan sesaat... (19)
zs = konsentrasi COz dalam keseimbangan yang diduga
dengan. y = konsentrasi O2, tanpa dimensi (ml Oz/ml gas)
z = konsentrasi COz, tanpa dimensi (ml COz/ml gas)
Afl = luas kemasan film (mz)
Kfl
=
koefisien permeabilitas film (ml millm2 jam)Af2 = luas kemasan wadah (mz)
Kfz = koefisien permeabilitas wadah (ml mil/mz jam)
yo. = konsentrasi O2 diluar kemasan
za = konsentrasi COz diluar kemasan Efl = ketebalan film kemasan (mil)
Efz = ketebalan wadah (mil)
W
=
berat produk (kg)Ry = laju pemakaian Oz (mllkg jam)
Rz
=
laju pemakaian COz (mllkg jam) t=
waktu (jam)V
=
volume bebas (m!). (20)
Laju respirasi sebagai masukkan pada model persamaan, tidak berdasarkan
17
beberapa kondisi suhu. Demikian juga koefisien permeabilitas film dan wadah tidak berdasarkan fungsi suhu. Sehingga nilai laju respirasi dan koefisien permeabilitas diambil berdasarkan nilai yang telah ditetapkan pada suhu tertentu. Model persamaan yang telah disusun dapat digunakan untuk menduga perubahan konsentrasi O2 dan CO2 pada setiap jenis pengemasan baik buah maupun sayuran yang menggunakan wadah dan film kemasan.
B. PROGRAM PENDUGAAN KONSENTRASI O2 DAN C02
Program pendugaan yang dibuat menggunakan tiga pilihan pendugaan yaitu pendugaan terhadap kosentrasi 02, pendugaan terhadap konsentrasi CO2, dan pendugaan terhadap kedua gas tersebut. Program dibuat untuk data percobaan dengan waktu pengamatan yang bersifat acak (tidak berdasarkan kelipatan 24 jam).
Untuk menguji kebenaran program, digunakan data masukkan seperti yang tercantum pada diagram alir (Gambar 3) yang diperoleh dari data percobaan yang telah dilakukan oleh Zulkarnain (1997), Sonny (t 997), dan Rusmono (1989).
Program juga me!akukan pembandingan output pendugaan terhadap data hasil percobaan. Untuk itu perlu data masukkan hasil percobaan meliputi perubahan O2 terhadap waktu, perubahan CO2 terhadap waktu, dan perubahan kedua gas tersebut terhadap waktu. Apabila data masukkan yang diminta tidak dipenuhi, program akan mengeluarkan perintah peringatan pengisian terhadap data masukkan tersebut. Setelah semua data masukkan dan data percobaan terpenuhi maka program akan mengeluarkan hasil berupa grafik dan tabel. Contoh keluaran program ditampilkan pada Gambar 4 dan Gambar 5.
C. PENDUGAAN 02 DAN C02 PENGEMASAN WORTEL
Perancangan kemasan worte! yang dilakukan oleh Sonny (1997)
(1997) mencoba beberapa volume bebas yaitu 500 ml, 650 ml, 850 ml, dan 1150
ml.
Gambar 4. Grafik hasil ke1uaran program pendugaan
1l.O404 10 .052
.0.16 0.0498 0.054
0.1 U.(Y-,!l.6 '0.01
,0.112 0.0592 ,0.092
,0.114 0.0615 0.092
,'0.114 0.0628 :0.088
Gambar 5. Tabel hasil keluaran program pendugaan
Perancangan kemasan bertujuan untuk mencapai kondisi optimum 02 dan CO2 yaitu dalam kisaran 1-4 % O2 dan 11-14% CO2. Pencapaian kondisi
[image:34.603.87.511.147.348.2] [image:34.603.87.502.380.577.2]19
Pada penelitian ini dicoba dua variasi luasan kemasan stretch film yaitu 0.019 m2 dan 0.026 m2 Luasan film kemasan digunakan pada keadaan suhu SoC dan
suhu 100C untuk tiap kemasan. Luasan ini juga digunakan pada tiap volume bebas sehingga diharapkan tercapai kondisi optimum penyimpanan. Data lengkap percobaan yang dilakukan oleh Sonny (1997) ditampilkan pada Tabel 2.
Dalam pendugaan konsentrasi O2 dan C02 digunakan parameter eksperimen
tersebut, beberapa parameter diambil dari literatur yang ada untuk mendekati nilai eksperimen. Pendugaan ini dilakukan dengan mengambil asumsi bahwa
kemasan wadah yang digunakan yaitu kaca adalah impermeabel terhadap gas. Hal ini sesuai dengan pendapat Brown (1992) yang mengemukakan bahwa kemasan kaca dan logam bersifat impermeabel terhadap gas. Sehingga kemasan wadah ini dianggap tidak melewatkan O2 dari luar dan dalam kemasan.
Perpindahan gas dalam perancangan kemasan worlel ini hanya pada film kemasan strecth film. Nilai koefisien permeabilitas strecth film diambil berdasarkan penelitian Gunadnya (1993) yaitu 342 ml-millm2 -jam-atm untuk O2
dan 888 ml-millm2 -jam-atm untuk CO2 pada suhu 1 OOC. Nilai ini digunakan pada pendugaan konsentrasi O2 dan C02 pad a suhu penyimpanan lOoC dan SOc.
Untuk suhu SO digunakan nilai tersebut dikarenakan tidak ada data koefisien permeabilitas O2 untuk jenis kemasan strecth film pad a suhu SoC, sehingga diasumsikan koefisien permeabilitasnya sama seperli pada suhu 10Dc.
Pendugaan pada pengemasan wOrlel, digunakan tiga kemungkinan penggunaan kemasan wadah yaitu dengan acrylic, polystyrene, dan PVc. Hal ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh penggunaan jenis kemasan yang berbeda. Disamping itu juga dilakukan pendugaan dengan luas kemasan film yang berbeda untuk pengemasan masing-masing kemasan wadah. Untuk variabel berat, laju respirasi, dan lebal kemasan sama.
Dari pendugaan yang dilakukan (Gambar 6 dan Gambar 7), perubahan kosentrasi 02 dan CO2 ternyata berbeda antara jenis kemasan acrylic, polystyrene
(PS), dan PVC. Perubahan O2 pada pengemasan dengan wadah dari jenis
PVc. HaJ ini disebabkan laju masuknya O2 (permeabilitas O2) aC/y/ic paling keci!. Dengan demikian jumlah O2 yang ada di dalam kemasan lebih cepat
menurun akibat proses respirasi produk. Sebaliknya penurunan konsentrasi 02 pada pengemasan menggunakan kemasan wadah dari jenis polystyrene agak lambat akibat permeabilitas kemasan wadah lebih besar sehingga jumlah O2 di dalam kemasan semakin banyak.
Tbl2Dt a e a a pereo aan b S onn (1997)
Luas Suhu Berat Laju Respirasi Vol bebas
(mz) ("C) (kg) ROz RCOz (ml)
(mVkgjam) (mVkgjam)
0.5 3.02 500
2.98
5 0.75 302 650
2.98
0.019 0.5 2.94 500
2.48
10 0.75 2.94 650
2.48
0.5 302 850
2.98
5 0.75 3.02 1150
2.98
0.026 0.5 2.94 850
2.48
10 0.75 2.94 1150
2.48
Perubahan konsentrasi CO2 pada pengemasan dengan kemasan wadah acrylic
juga lebih eepat dari pengemasan dengan kemasan wadah jenis polystyrene dan
PVC. Hal ini disebabkan permeabilitas acrylic kecil, sehingga CO2 yang keluar
juga semakin sedikit. Bila dibandingkan dengan jenis polystyrene, konsentrasi C02 kemasan paling keci!. Hal ini disebabkan permeabilitas polystyrene paling besar sehingga jumlah CO2 yang keluar juga besar daripada jenis kemasan PVC dan acrylic.
Luas film yang berbeda ternyata juga membuat perbedaan dalam perubahan
21
luas kemasan film maka semakin lambat perubahan konsentrasi gas. Hal ini
terjadi karena permukaan tempat pertukaran gas semakin besar.
Simulasi pendugaan juga dilakukan dengan membandingkan terhadap
percobaan yang telah dilakukan (Gambar 8 dan Gambar 9). Gambar 8
memperlihatkan nilai pendugaan cukup mendekati nilai percobaan yang
dilakukan oleh Sonny (1997) Sedikit perbedaan yang terjadi dapat dlsebabkan
dalam pendugaan diasumsikan respirasi terjadi pada seluruh permukaan produk.
Sedangkan dari percobaan tidak semua permukaan produk terjadi respirasi
karena pada permukaan yang berhimpit tidak terjadi respirasi.
Disamping itu dapat disebabkan beberapa hal. Perubahan suhu saat
dikeluarkannya rancangan kemasan dari lemari pendingin untuk diukur
konsentrasi O2 dan CO2 . Suhu ruangan yang cenderung lebih tinggi dari suhu
penyimpanan menyebabkan partikel dari kemasan film menjadi sedikit renggang
dan permeabilitas film semakin besar sehingga konsentrasi gas di dalam kemasan
sedikit berubah.
Dari Gambar 9 terlihat perbedaan yang cukup besar antara konsentrasi
pendugaan dan percobaan. Hal ini disebabkan pada percobaan dila!mkan
penyimpanan pada suhu ruang terlebih dahulu selama 24 Jam. Hal ini
menyebabkan laju respirasi dan permeabilitas film semakin besar sehingga
perubahan konsentrasi gas O2 dan CO2 cukup cepat. Sedangkan dalam
pendugaan, variabel laju respirasi dan permeabilitas yang digunakan sesuai suhu
penyimpanan yaitu 10°C Perubahan laju respirasi ini sesuai dengan pendapat Castro et al. (1994) yang mengemukakan bahwa laju respirasi dipengaruhi oleh
konsentrasi O2 dan suhu.
Selain itu perbedaan konsentrasi 02 dan C02 antara pendugaan dan percobaan
dapat juga disebabkan nilai dari variabel pendugaan yang digunakan. Variabel
yang perlu menjadi perhatian adalah laju respirasi O2 pada suhu SoC ternyata
penggunaan asumsi bahwa nilai koefisien permeabilitas Oz pada suhu 5°C dan 10°C adalah sarna juga dapat menyebabkan perbedaan ini.
Uji khi-kuadrat untuk pengemasan wortel dengan taraf nyata O. OS, 0.025, dan 0.005 ditampilkan pada Lampiran 25. Pada selang kepercayaan 0.05, 0.025 dan
0.005, nilai hitung yang terbesar 19.38 untuk O2 dan 15.67 sedangkan nilai tabel berturut-turut (pada selang kepercayaan 0.05, 0.025, 0.005) adalah 14.067,
16.013, dan 20.278. Dari hasil tersebut ternyata nilai pendugaan tidak berbeda nyata dari nilai percobaan pada taraf nyata 0.05, 0.025, dan 0.005. Namun beberapa nilai hitung tidak masuk pada selang kepercayaan tersebut terutama pada pengemasan dengan perlakuan dengan penyimpanan pada suhu kamar terlebih dahulu.
Dari pendugaan yang telah dibuat dapat diperhatikan bahwa kondisi optimum pengemasan tidak tercapai. Tidak tercapainya kondisi optimum pendugaan dapat disebabkan volume bebas yang cukup besar dibandingkan volume wortel yang
lebih keci!. Volume bebas yang cukup besar menyebabkan volume O2 juga besar. Sehingga dibutuhkan waktu yang lama mencapai kondisi optimum.
17 16
_ 15
セ@
セ@ 14
in
セ@ 13
-...-acrylic 1
_____ pvc 1
-M-PS 1
...w-acrylic 2
--PVL' 2
セpsQ@
セ@ 12
セャャlセセ@
§! 10
9
8
50 100 150 200 250
Waktu (jam)
Gambar 6. Grafik pendugaan O2 pada pengemasan Wortel dari beberapa
[image:38.602.98.442.466.636.2]4.2 4
セ@ 38
Nセ@ 3.6 " 3.4
セ@セ@ 3.2
セ@ 3
2.8
23
--acrylic 1
--PVC 1
--lot-PS 1 - . - acrylic 2
--PVC 2 -><-PS 2
2.6
'I----..---_._----.---r---50 100 150 200 250
Waktu Gam)
Gambar 7a. Grafik pendugaan CO2 pada pengemasan Wortel dari beberapa kemasan wadah dengan kondisi luasan strecth film 0.019 ml (I) dan strecth film 0.026 m2 (2) pada suhu lOoe serta berat 0.5 kg.
4.00a5
-e--acrylic 1 3.00a5
--6-PVC 1
---*-PS 1 3 . =
_____ acrylic 2
--PVC 2
-&-PS2
*
3.00)5セ@ 3.89J5
L--'-'---'-':"":"--l セ@ 2.99a5
om 2.9405
i
2.89a>c ID
W
C 3.7905 ::2 c 2.8405
セ@ 3.69J6 2.7905
3.5905 セMNNNNMM ... - - . . - 2.7405
+--..---.---.-25
_20 C
Nセ@ 15
"
m
10セ@ 5
70 90 110 130
Waktu Gam)
70 90 110 130 Waktu Gam)
Gambar 7b. Graflk pendugaan COl pada pengemasan Wortel perbesaran dari Gambar 7a. (untuk menampilkan detail perubahan pendugaan CO2 )
---6-02 Pendugaan
6 02 Percobaan
-e-C02 Pendugaan
C C02 Percobaan
oセセMイMMセMMイMMNN⦅⦅MセMMMイMMセMMM⦅N⦅Mセ@
o 20 40 80 100
Waktu Gam)
120 140 100 180
[image:39.595.109.473.96.248.2] [image:39.595.90.512.336.692.2]25
i
20-6-02 Pendugaan
6 02 Percobaan
--e-C02 Pendugaan
m C02 Percobaan
'in
セ@
E
'"
"'
c:セ@
15
10
I
5
0
0 50 100
Waktu Uam)
c
[image:40.603.101.501.96.298.2]150 200
Gambar 9. Grafik pendugaan O2 dan CO2 pada pengemasan Wortel suhu
10°C, berat 0.5 kg, luas strecth film 0.026 m1, dengan wadah
kaca, volume bebas 850 ml. Penyimpanan 24 jam pertama pada suhu mango
D. PENDUGAAN O2 DAN CO2 PENGEMASAN CABE MERAH
Perancangan kemasan yang dilakukan oleh Zulkarnain (I997) menggunakan
kemasan wadah dan kemasan film. Kemasan film yang digunakan adalah strecth
film dengan ketebalan 0.57 mil sedangkan kemasan wadahnya terbuat dari bahan Acrylic dengan ketebalan 3 mm (l18. II mil) berbentuk balok
Dalam merancang kemasan Cabe Merah, Zulkarnain (1997) menggunakan tiga variasi volume bebas kemasan yaitu 713 ml, 393.6 ml, dan 473,6 ml. Variasi kemasan ini diperoleh dengan merubah ukuran tinggi kemasan yaitu bertumt-turut 80 mm, 60 ml, dan 53 ml. Perancangan volume bebas ini dimaksudkan untuk mencapai kondisi optimum modified atmosphere yaitu 4-8 %
02 dan 4-8 % CO2,
Luasan kemasan film yang digunakan adalah 0.0092 m2 dan 0,012 m2, Kemasan yang dirancang disimpan pada dua kondisi suhu yaitu 5°C dan 10°C kecuali pada kemasan dengan volume bebas 393,6 ml dan 473,6 ml hanya disimpan pada kondisi suhu 10°C Masing-masing kemasan diisi Cabe Merah
dengan berat 0,2 kg. Data lengkap perancangan kemasan Cabe Merab terdapat pada Tabel3,
Pendugaan yang dilakukan terhadap konsentrasi O2 dan CO2 selain digunakan
2S
yaitu terutama pada koefisien permeabilitas acrylic dan koefisien permeabilitas strecth film (sifat permeabilitas acrylic diperhitungkan). Untuk koefisien permeabilitas acrylic digunakan koefisien permeabilitas Acrylonitrile Methylacrylatecopolimer (ANMA). Penggunaan koefisien ANMA dalam pendugaan dikarenakan data koefisien permeabilitas dari acrylic (AMMA) belum ada. Disamping itu, data ini diambil dengan pertimbangan sifat fisik dan bahan dasar dari keduanya hampir sarna.
Jadi dalam pendugaan konsentrasi 02 dan CO2 Cabe Merah digunakan nilai
[image:41.603.78.507.224.515.2]koefisien permeabilitas acrylic adalah 0'S2 ml-millm' -jam-atm (2SoC) untuk oセ@ dan 1.03 ml-millm' -jam-atm (2S°C) untuk CO,. Nilai koefisien ini digunakar. pada suhu lOoC dan suhu SoC sebagai pembanding.
Tabel3. Data percobaan Zulkarnain (1997)
Luas 8uhu Berat Laju Respirasi Kondisi
(m') ("C) (kg) RO, RCO, Optimnm
(mllkgjam) (mllkgjam) (%)
5 0.2 6.12 4.56 4-8
0.2 4.97 4.64 4-8
0.0092 10 0.2 4.97 4.64 4-8
0.2 4.97 4.64 4-8
5 0.2 6.12 4.56 4-8
0.0120 10 0.2 4.97 4.64 4-8
*kemasan wadah acrylic
luas dinding 0.029062 m', vol bebas 393.6 ml, strecth film 0.0092 m' luas dinding 0.032S2 m', vol bebas 473.6 ml, strecth film 0.0092 m' luas dinding 0.0424 m', vol bebas 713.6 ml, strecth film 0.0092 m' luas dinding 0.0396 m', vol bebas 713.6 ml, strecth film 0.012 m'
Vol bebas (ml)
7t36 713.6 393.6 473.6 713.6 713.6
Nilai koefisien permeabilitas strecth film digunakan dari penelitian Gunadnya (1993) yaitu 342 ml-mil/m'-jam-atm untuk 0, (l0°C) dan 888 ml-millm2 -jam-atm untuk CO, (lOoC). Untuk koefisien permeabilitas strecth film pada suhu SoC digunakan juga nilai tersebut karena data koefisien permeabilitas pada suhu SoC belum ada.
Laju respirasi Cabe Merah digunakan data dari penelitian Yessy (l993) yaitu
respirasi pada suhu lOoC adalah 4.97 ml/kg jam untuk Oz dan 4.64 ml/kg jam
untuk COz.
Simulasi pendugaan perubahan konsentrasi Oz dan COz dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis kemasan wadah yaitu acrylic, polystyrene, dan PVc. Pendugaan ini kemudian dikombinasikan dengan menggunakan dua luasan kemasan yaitu 0.0092 mZ dan 0.012 mZ untuk melihat kecenderungan perubahan konsentrasi gas di dalam kemasan sedangkan untuk nilai variabel seperti laju respirasi, berat, dan tebal kemasan sarna.
Dari pendugaan (Gambar 10) terlihat bahwa perubahan konsentrasi Oz pada pengemasan dengan menggunakan kemasan wadah acrylic lebih cepat menurun. Hal ini disebabkan Oz dari luar yang masuk melalui kemasan wadah dan kemasan film paling kecil daripada penggunaan kemasan wadah PVC dan
polystyrene sehingga jumlah konsentrasi Oz dalam kemasan juga semakin sedikit. Sebaliknya penggunaan kemasan wadah polystyrene yang nilai permeabilitasnya paling besar menyebabkan jumlah Oz yang masuk melalui kemasan wadah dan film besar sehingga konsentrasi Oz juga beShr.
Pendugaan konsentrasi COz (Gambar 11) terlihat pada penggunaan kemasan wadah acrylic perubahan COz cukup besar. Hal ini disebabkan permeabilitas
acrylic terhadap COz paling kecil daripada polystyrene dan PVC sehingga jumlah
COz yang keluar kemasan juga semakin sedikit. Sedangkan penggunaan kemasan wadah polystyrene cenderung paling lambat. Hal ini merupakan
kebalikan dari penggunaan kemasan wadah acrylic dimana kem!:san wadah dari jenis polystyrene mempunyai permeabilitas COz terbesar sehingga jumlah COz yang keluar kemasan juga besar dan konsentrasi COz kemasan semakin kecil.
Pertambahan luas kemasan film juga menyebabkan perubahan konsentrasi O2
dan COz semakin lambat. Hal ini disebabkan jum \ah permukaan yang melewatkan Oz dan CO2 juga semakin besar.
Dari Gambar 12 terlihat bahwa antara nilai pendugaan dan nilai p';)rcobaan
relatif mendekati. Sedikit perbedaan yang terjadi dapat diakibatkafl dalam
27
Sedangkan dalam percobaan ada bagian permukaan produk yang berhimpit yang tidak melakukan respirasi.
Pendugaan pada Gambar 13 terlihat perbedaan yang cukup besar. Perbedaan
dapat terjadi karena dalam percobaan sebelum disimpan pada suhu 10° C, kemasan disimpan terlebih dahulu dalam suhu ruang selama 18 jam. Hal ini menyebabkan laju respirasi dari produk semakin meningkat. Hal ini sesuai pendapat Yang Yang el ai. (1986), Castro el al. (1994), dan Gunadny? (1993). Sedangkan dalam pendugaan laju respirasi yang digunakan adalah pada suhu 100e.
Pendugaan pada Lampiran 15, 16, 17, 18 , dan 21 terlihat bahwa nilai O2
percobaan cukup berbeda dengan nilai pendugaan terutama pada kondisi penyimpanan suhu S°e. Hal ini dikarenakan koefisien permeabilitas pendugaan pada suhu tersebut dianggap sarna dengan koefisien permeabilitas pada suhu
100e. Demikian halnya dengan koefisien permeabilitas kemasan Acrylic yang diasumsikan sarna pada suhu SoC dan 100e.
Disamping itu pengukuran konsentrasi O2 pada kemasan di ruang dengal1
suhu kamar juga dapat mempengaruhi. Pengaruh ini terjadi pada permeabilitas film yang semakin meningkat pada suhu ruang akibat semakin renggangnya partikel kemasan.
Uji khi-kuadrat untuk nilai pendugaan Cabe Merah dengan taraf nyata O.OS
ditampilkan pada Lampiran 26. Dari uji ini terlihat bahwa nilai uji khi-kuadrat terhadap pengemasan dengan perlakuan penyimpanan pada suhu kamar selama 18 jam cukup besar perbedaannya apabila dibandingkan dengan nilai tabel Nilai hitung terbesar adalah 36.48 untuk 02 dan 89.86 untuk C02 sedangkan nilai tabel adalah 20.278 pada taraf nyata O.OOS sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai pendugaan berbeda nyata dari nilai percobaan. Namun ada beberapa nilai yang
masuk pada selang kepercayaan O.OS yaitu dengan nilai hitung 9.13 dan 4.07 sedangkan nilai tabel adalah 14.067.
Untuk pengemasan tanpa penyimpanan pada suhu kamar terlebih dahulu nilai
l
Nセ@
セ@w
00
c :i1
dan 5.13 sedangkan nilai tabel adalah 14.067 Namun ada sebagian kecil nilai
hitung yang tidak masuk pada selang kepercayaan 0.05, 0.025, 0.005. hdi dari
uji tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai pendugaan tidak berbeda nyata dari
nilai percobaan untuk pengemasan tanpa penyimpanan suhu kamar terlebih
dahulu.
Pendugaan yang dipcroleh pada umumnya tercapai kondisi optimum. Tidak
tercapainya kondisi optimum dapat disebabkan luas permukaan film sebagai
tempat pertukaran gas besar sehingga laju gas masuk dan keluar semakin
bertambah. Volume bebas yang masih terlalu besar juga menyebabkan tidak
tercapainya kondisi optimum. Kemungkinan lainnya adalah penggunaan
parameter lain yang diasumsikan sarna pada beberapa kondisi.
14
12
10
8
6
4 60
Gambar 10.
13) 160 23J
Waktu uam)
260
セ。」イケャゥ」Q@
I
-Ir-PVC 1 _ _ PS1I __
acrylic 2 ,_ --PVC2セpsR@
[image:44.608.100.495.438.588.2]29
---*-acrylic 1
--PVC 1
6.4 --+--PS 1
--tif-acrylic 2
--PVC 2 ---PS2
'
-5.91 . ____
NセUNT@
V
E " 4.9
セ@ セ@
セTNTセ@
3.91-_----=====0======-==
3.4
+---,---,---,---,---80 180 230 280
Waktu (jam)
Gambar 11. Grafik pendugaan COz pada pengemasan Cabe Mrrah dari beberapa kemasan wadah dengan kondisi lua3an strecth film
0.0092 mZ (I) dan strecth film 0.012 mZ (2).
o 20 40 60 80 100 120 140 160 180
Waktu Uam)
Gambar 12. Grafik pendugaan Oz dan COz pada pengemasan Cahe Merah suhu 10°C, luasan strecth film 0.0092 mZ, dengan wadah
acrylic, volume bebas 713.6 mL
25
_20
-6-02 Pendugaan
6 02 Percobaan
-e-C02 Pendugaan .. C02 Percobaan
セ@ Nセ@ セ@ p c $ c oJ. 15 10
II III
5
0
0 20 40 80 80 100 120 140 180 180
Waktu (jam)
Gambar 13. Grafik pendugaan Oz dan COz pada pengemasan Cabe Merah suhu SoC, luasan strecth film 0.0092 mZ, dengan wadah acrylic,
[image:45.613.87.513.107.689.2]E. PENDUGAAN O2 DAN CO2 PENGEMASAN TOMAT
Percobaan pengemasan buah tomat dilakukan oleh Rusmono (1989) dengan
mengambil film kemasan strecth film setebal 16 11m (0.63 mil). Sedangkan
kemasan wadah yang digunakan adalah styrofoam (polystyrene) dengan
ketebalan ± 3 mm (118.11 mil).
Penelitian ini menggunakan dua kondisi suhu penyimpanan yaitu 15°C dan 20°C. Ada dua macam berat tomat yang digunakan yaitu 0.523 kg pada suhu
15°C dan 0.545 kg pada suhu 20°C. Data lengkap perancangan terdapat pada Tabel4.
Sebelum melakukan perancangan kondisi kemasan, Rusmono (1997) terlebih dahulu melakukan penelitian untuk menentukan laju respirasi tomat pada kedua suhu tersebut diatas.
Tabel4. Data percobaan Rusmono(1989)
Luas Suhu Beral Laju Respirasi Vol bebas
(m2) ("C) (kg) RO, RCO, (ml)
(mllkgjam) (mllkgjam)
0.0358 15 0.523 5.209 5.413 404
0.0374 20 0.545 6.054 5.912 395
•
kemasan wadah styrofoam, luas dmdmg 0.0128 m • .1.Dari percobaan tersebut diperoleh laju respirasi pada suhu 15°C adalah 5.209 mllkg jam untuk Oz dan 54\3 mllkg jam untuk COz Laju respirasi pada suhu 200
e
adalah 6.054 mllkgjam untuk Oz dan 5.912 mllkg jam untuk COz.Pada percobaan Rusmono (1989) tidak disebutkan luas dinding kemasan wadah yang digunakan. Dalam menentukan luas kemasan wadah ini untuk digunakan sebagai parameter pendugaan, diambil suatu p[(ltotipe mangkuk styrofoam berdasarkan foto dari penelitian yang dianggap mendekati ukuran yang digunakan dalam percobaan tersebut Luas kemasan wadah prototipe setelah dihitung adalah ± 0 0128 m2
Koefisien permeabilitas strecth film diambil dari penelitian Gunadnya (1993)
31
15°C dan 20°C karena data untuk 20°C belum ada. Sedangkan koefisien permeabilitas polysryrene adalah 235.7 ml-mil/mZ-jam-atm untuk Oz dan 581.25 ml-millmZ-jam-atm pada suhu 23-250C (Brown, 1992). Dalam pendugaan yang dilakukan, koefisien permeabilitas polysryrene ini digunakan pada kedua taraf
suhu penyimpanan yaitu dengan asumsi perubahan suhu tidak mempengaruhi koefisien permeabilitas terlalu besar.
Pendugaan perubahan kosentrasi Oz dan COz pada pengemasan tomat dilakukan dengan menggunakan tiga jenis kemasan yaitu acrylic, polystyrene, dan PVC. Pendugaan ini dilakukan untuk melihat pengaruh penggunaan jenis kemasan yang berbeda terhadap perubahan konsentrasi Oz dan COz. Selain itu, dilakukan juga pendugaan dengan merubah luas kemasan film yaitu dengan luasan 0.0358 mZ dan 003;74 m2
Dari Gambar 14, terlihat bahwa pada pengemasan dengan menggunakan kemasan wadah acrylic penurunan konsentrasi Oz cukup cepat dibanding yang
lainnya. Hal ini disebabkan permeabilitas acrylic yang paling kecil sehingga jumlah Oz yang masuk sedikit dibandingkan Oz yang dikonsumsi pada saat respirasi produk. Sedangkan pada penggunaan kemasan wadah dari polysryrene penurunan Oz paling lambat karena permeabilitasnya paling besar sehingga Oz masuk juga cukup banyak.
Pendugaan konsentrasi COz dari beberapa kemasan (Gambar 15), terlihat bahwa perubahan konsentrasi COz dengan kemasan wadah dari jenis acrylic paling cepat yang disebabkan permeabilitas terhadap COz yang kecil sehingga COz yang keluar dari kemasan juga kecil. Sedangkan pada kemasan wadah polysryrene perubahan konsentrasi COz paling lambat karena permeabilitasnya
paling besar sehingga COz kemasan keluar lebih mudah.
Luas permukaan film yang semakin bertambah menyebabkan konsentrasi Oz dan CO2 semakin lambat perubahannya. Hal ini karena luas permukaan
pertukaran gas juga semakin besar.
pendugaan relatif mendekati nilai percobaan. Hal ini dapat disebabkan beberapa hal yaitu antara lain permukaan yang berhimpit lebih sedikit sehing!Sa hampir semua permukaan produk mengalami respirasi.
Sedikit perbedaan nilai pendugaan dan percobaan pada beberapa selang waktu
percobaan dapat disebabkan laju respirasi dari tomat yang dikemas tidak konstan terutama akibat pengaruh panas dari hasil respirasi produk. Perbedaan nilai percobaan ini juga dimungkinkan penggunaan parameter pendugaan terutama koefisien permeabilitas yang diasumsikan sarna untuk masing-masing suhu penylmpanan.
Pengujian yang dilakukan dengan uji khi-kuadrat pada pengemasan tomat
ditampilkan pada Lampiran 27. Pada uji khi-kuadrat, nilai penghitungan yang terbesar adalah 11.14 untuk O2 dan 4.7 untuk CO2 sedangkan nilai tabeI18.307.
Dari uji ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata antara nilai pendugaan dan nilai percobaan pada tarafnyata 0.05.
Kondisi optimum untuk percobaan dan pendugaan tidak tercapai. Hal ini
dapat disebabkan suhu penyimpanan yang terlalu tinggi. Suhu yang terlalu tinggi ini menyebabkan koefisien permeabilitas dari gas terlalu besar dari laju respirasi bahan.
13
12.5
""
""-in 12
i!!
'E
"
11.5セ@
c
セ@
11
[image:48.602.102.493.494.659.2]10.5 25
Gambar
75 125 175 225
Waktu Uam)
275
--acrylic 1
-.-PVC 1
_-PSI
セ。」イケャゥ」R@
·--PVC2
6.7OCI5
6.6CXl5
セ@ 6.SCXS
.u;
I" 6.4005
c:
'"
'"
6.3:XJ5 co 0"
6.20:56.1=
25
Gambar 15.
25
セ@
セ@ 20
'"
15jg co 10
'"
'"
co!Z
533
--e-acrylic 1 -6-PVCl _ _ PSl
____ acrylic 2
MM⦅セセセR@
75 125 175 225 275
Waktu (jam)
Grafik pendugaan CO2 pada pengemasan Tomat dari beberapa jenis kemasan wadah dengan kondisi luasan strecth film 0.0358
m2 (1) dan strecth film 0.0374 m2 (2) pada suhu 15°C.
II II 111 50 EI 100 Waktu (jam) 150 -tr-02 Pendugaan 6 02 Percobaan
-e-C02 Pendugaan III C02 Percobaan
200
Gambar 16. Grafik pendugaan O2 dan CO2 pada pengemasan Tomat suhu
15°C, luas strecth film 0.0358 m2, dengan wadah polystyrene volume bebas 404 m!.
25
セRP@
'iii 15
I"
セ@ 10
'"
co!Z
520
II
40 60 60
III
100 120
Waktu (jam)
140 160
--6-02 Pendugaan
• 02 F"ercobaan
-S--C02 セョ、オァ。。ョ@
III C02 Fercobaan
160
Gambar 17. Grafik pendugaan O2 dan CO2 pada pengemasan Tomat suhu
20°C, luas strecth film 0.0374 m2, dengan wadahpolystyrene
[image:49.603.102.496.95.251.2] [image:49.603.100.501.328.673.2]A. KESIMPULAN
Model pendugaan dengan mengasumsikan pertukaran gas dari dan ke dalam kemasan dari film kemasan dan wadah adalah sebagai berikut :
1. dy (Kfl *+Kf2*) (ya-y) WRy
=
- - -
untuk pendugaan konsentrasi O2dt V V
2. dz (Kfl *+Kf2*) (za-z) WRz
=
+ - -
untuk pendugaan konsentrasi CO2dt V V
Penggunaan rumus ini tidak memperhitungkan fungsi suhu terhadap laju respirasi. Demikian juga halnya dengan koefisien permeabilitas film dan wadah.
Program pendugaan dibuat dengan beberapa pilihan pendugaan yaitu pendugaan
terhadap konsentrasi O2,