i
PENGELOLAAN PANTI ASUHAN AL-RIFDAH SEMARANG
DALAM PEMENUHAN HAK ANAK
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
LINDA KHUSNUL QOTIMAH NIM. 3301411021
JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Kenikmatan hidup ada pada kesabaran dalam berkorban (Ibnu Taimiyah)
Mengais ilmu demi kebahagiaan adalah lebih mulia daripada mengais kebahagiaan tanpa ilmu hanyalah derita. Keberhasilanku adalah kebahagiaan keluarga.
Persembahan:
Alhamdulillah, karya sederhana ini saya persembahkan
kepada :
Kedua orang tua saya tercinta “Bapak Sukarmin dan Ibu Silaturohmi. Terimakasih atas doa, kasih sayang,
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengelolaan Panti Asuhan Al-Rifdah dalam Pemenuhan Hak Anak”. Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan studi strata satu untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Politik dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta kerjasama dari semua pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang, atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan stusdi strata satu di Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. Subagyo, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, yang telah memberi izin dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini.
3. Drs. Slamet Sumarto, M.Pd., Ketua Jurusan Politik dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, yang telah memberi izin dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini.
4. Drs. Tijan, M.Si, Dosen pembimbing I, yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses penyusunan skripsi ini.
5. Drs. At. Sugeng Priyanto, M.Si, Dosen pembimbing II, yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan petunjuk serta dorongan semangat sehingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Drs. Ngabiyanto, M.Si, Dosen penguji, yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan dan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.
viii SARI
Khusnul Qotimah, Linda. 2015. “Pengelolaan Panti Asuhan AL-Rifdah Semarang daam Pemenuhan Hak Anak”. Skripsi, Jurusan Politik dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Drs. Tijan, M.Si. Pembimbing II Drs. At. Sugeng Priyanto, M.Si. 147 hlm
Kata kunci: Pengelolaan, Panti Asuhan, Hak Anak
Panti asuhan sebagai lembaga sosial adalah tempat anak mendapatkan keluarga pengganti yang tidak anak dapatkan dari keluarga kandungnya, terlebih lagi bagi orang tua atau keluarga yang mempunyai masalah dari segi ekonomi maupun dengan tega membuang anaknya karena suatu alasan, misalnya anak mengalami kekurangan fisik dan mental (cacat). Hal tersebut membuat tercabutnya hak-hak anak. Terpenuhinya hak anak di panti asuhan ditentukan dari pengelolaan panti asuhan. Tujuan penelitian: 1) untuk mengetahui pengelolaan panti asuhan Al-Rifdah Semarang dalam pemenuhan hak anak, 2) untuk mengetahui upaya pemenuhan hak anak di panti asuhan Al-Rifdah Semarang, 3) untuk mengetahui daya dukung dan kendala dalam pemenuhan hak anak di panti asuhan Al-Rifdah Semarang.
Metode penelitian yang digunakan berupa metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di Panti Asuhan Al-Rifdah Semarang. Subjek penelitian adalah pimpinan panti asuhan, pengasuh panti asuhan, dan anak asuh panti asuhan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara induktif, yaitu dimulai dari lapangan atau fakta empiris dengan cara terjun ke lapangan. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan data.
ix
secara formal dan informal. Kedua, pelayanan kesehatan dengan memberikan anak vitamin, supplement, fisioterapi, dan mengecek kesehatan anak. Ketiga, pelayanan pendampingan dengan memberikan pendampingan dan pemantauan setiap aktivitas yang dilakukan anak asuh. Keempat, pelayanan kemandirian dengan membiasakan anak bersikap mandiri (bagi anak yang secara fisik dapat melakukan sendiri).; (4) controlling dilakukan oleh pimpinan panti asuhan untuk mengontrol seluruh kegiatan di panti asuhan. Controlling digunakan untuk mengadakan evaluasi mengenai kegiatan di panti asuhan apakah kegiatan tersebut sesuai dengan rencana. Pemenuhan hak anak yang didapatkan anak di panti asuhan adalah hak kelangsungan hidup, hak terhadap perlindungan, hak tumbuh kembang, dan hak berpatisispasi. Daya dukung dalam pemenuhan hak anak antara lain terdapat dana dari pemerintah, donatur, dan adanya fasilitas pendukung berupa CCTV, sepeda motor, dan mobil. Kendala dalam pemenuhan hak anak antara lain pengasuh dan sarana dan prasarana.
x DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ... iii
PERNYATAAN ... iv
xi
4. Prinsip-Prinsip Pelayanan Panti Asuhan ... 20
5. Sasaran Panti Asuhan ... 21
C. Hak Anak ... 22
D. Tanggung Jawab Negara dan Masyarakat terhadap Hak Anak ... 39
E. Kerangka Berfikir ... 42
xii
H. Prosedur Penelitian ... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 58
1. Gambaran Lokasi Penelitian ... 58
a. Sejarah berdirinya Panti Asuhan ... 58
b. Letak Geografis ... 60
c. Visi dan Misi ... 62
d. Maksud dan Tujuan ... 62
e. Susunan Organisasi ... 63
f. Sarana dan Prasarana ... 64
g. Syarat-Syarat Penerimaan Anak Asuh ... 65
2. Gambaran Umum Subjek Penelitian ... 66
3. Pengelolaan Panti Asuhan Al-Rifdah Semarang dalam Pemenuhan Hak Anak ... 66
a. Perencanaan (planning) ... 66
b. Pengorganisasian (organizing) ... 69
c. Penggerakan (actuating) ... 72
d. Pengawasan (controlling) ... 81
4. Pemenuhan Hak Anak ... 83
a. Hak untuk Memenuhi Kelangsungan Hidup ... 83
b. Hak terhadap Perlindungan di Panti Asuhan ... 89
c. Hak untuk tumbuh kembang di Panti Asuhan ... 90
d. Hak untuk Berpartisipasi di Panti Asuhan ... 96
5. Pengelolaan Panti Asuhan dalam memenuhi Hak-Hak Anak di Panti Asuhan ... 99
a. Planning ... 99
b. Organizing ... 100
xiii
d. Controlling ... 108
6. Daya dukung dan Kendala dalam Pemenuhan Hak Anak di Panti Asuhan ... 109
a. Daya dukung ... 109
b. Kendala ... 111
B. Pembahasan ... 113
1. Pengelolaan Panti Asuhan Al-Rifdah Semarang dalam Pemenuhan Hak Anak ... 113
2. Upaya Pemenuhan Hak Anak di Panti Asuhan Al-Rifdah Semarang ... 122
3. Pengelolaan Panti Asuhan Al-Rifdah Semarang dalam memenuhi Hak-Hak Anak di Panti Asuhan ... 136
4. Daya Dukung dan Kendala dalam Pemenuhan Hak Anak di Panti Asuhan ... 141
BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 144
B. Saran ... 145
DAFTAR PUSTAKA ... 146
xiv
DAFTAR BAGAN
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Lokasi Penelitian ... 61
Gambar 2 Bentuk Pengasuhan Pengasuh ... 84
Gambar 3 Pengasuh Menyuapi Anak Asuh ... 85
Gambar 4 Bentuk Persediaan Obat ... 88
Gambar 5 Pemberian Vitamin Kepada Anak Asuh ... 89
Gambar 6 Bentuk Pendidikan di Panti Asuhan ... 94
Gambar 7 Kegiatan di Panti Asuhan ... 99
Gambar 8 Pemeliharaan Fisik ... 106
Gambar 9 Pemeliharaan Kesehatan ... 106
Gambar 10 Pemeliharaan Mental ... 107
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Daftar Informan ... 48 Tabel 2 : Data Anak Asuh Panti Asuhan Al-Rifdah berdasarkan
latar belakang dan jenis kelamin ... 70 Tabel 3 : Data anak asuh Panti Asuhan Al-Rifdah berdasarkan usia ... 71 Tabel 4 : Data jumlah anak asuh bersekolah berdasarkan umur
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat permohonan survey awal... 149
Lampiran 2 Surat ijin penelitian ... 150
Lampiran 3 Surat keterangan selesai penelitian ... 151
Lampiran 4 Instrumen Penelitian ... 152
Lampiran 5 Pedoman wawancara dan hasil wawancara ... 168
Lampiran 6 Kisi-kisi lembar observasi dan hasil observasi ... 249
Lampiran 7 Ceklis Dokumentasi/Data Lapangan ... 260
Lampiran 8 Data Anak Asuh Panti Asuhan Al-Rifdah Semarang ... 261
Lampiran 9 Data Pengasuh Panti Asuhan Al-Rifdah Semarang ... 263
Lampiran 10 Struktur Organisasi Panti Asuhan Al-Rifdah Semarang ... 264
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tujuan bangsa Indonesia adalah mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata secara materiil maupun spiritual. Disebutkan pula bahwa hakekat pembangunan adalah pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Keadaan tersebut dapat dicapai apabila seluruh masyarakat dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan, termasuk dalam pembangunan kesejahteraan dan perlindungan anak.
Anak adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai calon generasi penerus bangsa. Anak sebagai penerus perjuangan bangsa menentukan nasib bangsa dimasa yang akan datang. Kemajuan suatu bangsa sangat tergantung dengan bagaimana bangsa mendidik dan melindungi generasi mudanya terkhusus anak-anak. Perlindungan anak perlu mendapatkan perhatian khusus di dalam pembangunan kesejahteraan anak. Negara sebagai tempat berlindung warganya harus memberikan jaminan perlindungan terhadap anak.
2
diperlukan peraturan yang selaras dengan perkembangan masyarakat Indonesia yang dijiwai sepenuhnya oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (Soetodjo, 2008:67). Hal tersebut akan tercapai bila didukung partisipasi masyarakat dalam prosesnya, termasuk pembangunan bidang kesejahteraan anak. Menurut UU No.6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial menyebutkan usaha kesejahteraan sosial dilakukan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat.
3
ada, tidak diketahui adanya, atau nyata-nyata tidak mampu melaksanakan hak dan kewajibannya sehingga kebutuhan anak tidak dapat terpenuhi dengan wajar baik secara rohani, jasmani maupun sosial sehingga menjadi anak yang terlantar (Departemen sosial RI, 1986:2).
Dalam Konvensi Hak Anak (pasal 20), anak berhak untuk mendapatkan keluarga atau keluarga pengganti agar kehidupan dan perkembangannya bisa dipenuhi dengan baik. Keluarga atau keluarga pengganti tersebut bertanggung jawab untuk memenuhi hak-hak dasar anak. Negara berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah agar hak-hak anak untuk memperoleh keluarga atau keluarga atau keluarga pengganti dapat terpenuhi dan agar keluarga atau keluarga pengganti dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan maksimal. Secara umum, ketentuan-ketentuan yang tercakup, dalam kelompok lingkungan keluarga atau pengasuhan pengganti meliputi antara lain: tanggung jawab keluarga dalam pengasuhan anak, penempatan bagi anak-anak yang terpisah dari keluarganya, yatim piatu, terlantar dan sebagainya. (dengan kafalah sebagaimana yang dikenal dalam hukum islam, adopsi atau panti-panti yang dikelola oleh Negara), serta melindungi anak-anak dari tindakan kekerasan oleh orang tua, keluarga atau keluarga pengganti.
4
fungsi orang tua dan keluarga yang diharapkan dapat memberikan perlindungan dan memenuhi hak-hak anak belum sepenuhnya terpenuhi. Terlebih lagi orang tua yang mempunyai masalah dalam segi ekonomi maupun orang tua yang dengan tega membuang anaknya karena suatu alasan, misalnya kekurangan fisik (cacat), hal tersebut telah membuat tercabutnya hak-hak kebutuhan dasar anak. Jadi dari hal tersebut, yang harus mengusahakan perlindungan terhadap anak adalah setiap anggota masyarakat sesuai dengan kemampuan masing-masing, dengan berbagai macam usaha dalam situasi dan kondisi tertentu termasuk anak terlantar maupun anak cacat yang terlantar. Hak-hak anak perlu dihormati, dilindungi dan dijamin, tidak satu anak pun boleh dibiarkan berada dalam kondisi terlantar. Anggota masyarakat, negara dan lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya seperti panti asuhan juga ikut serta bertanggung jawab terhadap kelangsungan pemenuhan hak-hak anak sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang No 4 Tahun 1979 Kesejahteraan Anak, Undang-Undang Perlindungan Anak No 23 Tahun 2002, dan didalam Konvensi Hak Anak (Departemen Sosial RI, 2007:3).
Salah satu upaya memberikan perlindungan kepada anak terlantar adalah dengan berdasarkan pasal 34 ayat (1) Undang-Undang 1945 yang berbunyi “fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara” serta ayat (2) yang
5
program kesejahteraan anak yang bertujuan untuk mengambil alih pengasuhan dari orang tua yang tidak berfungsi (Departemen Sosial RI, 2007:4-5). Undang-undang No.4 Tahun 1979 pasal 3 menentukan bahwa anak yang tidak mempunyai orang tua berhak memperoleh asuhan oleh negara atau orang atau badan. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, salah satu penanganan pemerintah yaitu dengan diadakannya penampungan anak-anak terlantar di dalam suatu tempat yang menampung yaitu panti asuhan sebagai suatu lembaga sosial. Panti asuhan merupakan suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak terlantar serta melaksanakan penyantunan dan pengentasan anak terlantar (Departemen sosial RI, 1986:3). Pada umumnya, anak yang berada di dalam panti asuhan sudah lepas asuh dari orang tuanya, yang tidak memperoleh kasih sayang dari orang tua, dan mereka ditampung untuk mendapatkan pengasuhan yang layak.
Panti Asuhan “Cacat Ganda” Al-Rifdah Semarang, terletak di Jl.
6
pengemis oleh Satpol PP Kota Semarang, razia kepolisian dan juga karena ditinggal kabur orang tuanya di rumah sakit. Panti asuhan ini berfungsi sebagai lembaga sosial dimana dalam kehidupan sehari-hari, anak diasuh/dirawat, diperhatikan, didampingi, diberikan kasih sayang, dan dicukupi kebutuhan sehari-hari. Agar anak tidak kehilangan kasih sayang dalam keluarga, panti asuhan cacat ganda Al-Rifdah berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak cacat dan menggantikan peran orang tua bagi anak agar tetap merasakan kehangatan dan perhatian keluarga terutama kedua orang tua. Setiap lembaga panti asuhan yang melakukan pemeliharaan anak harus memperhatikan dan melaksanakan kewajiban, yang merupakan hak anak-anak peliharaannya. Hak anak yang dimaksud adalah hak dalam memperoleh kesejahteraan, perawatan/pengasuhan, bimbingan, pendampingan, pelayanan untuk mengembangkan kemampuan dan kehidupan sosialnya, dan perlindungan dari lingkungan hidup yang membahayakan pertumbuhan dan perkembangannya. Terpenuhinya kebutuhan hak anak dalam kehidupan anak ditentukan dari pengelolaan panti asuhan.
Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui pengelolaan panti terhadap pemenuhan hak anak di panti asuhan cacat ganda “Al -Rifdah” Semarang, dengan mengambil judul skripsi “PENGELOLAAN PANTI
7 B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan tersebut, permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagaimana pengelolaan panti asuhan Al-Rifdah Semarang dalam pemenuhan hak anak?
2. Bagaimana upaya pemenuhan hak anak di panti asuhan Al-Rifdah Semarang? 3. Bagaimana daya dukung dan kendala dalam pemenuhan hak anak di panti
asuhan Al-Rifdah Semarang? C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengelolaan panti asuhan Al-Rifdah Semarang dalam pemenuhan hak anak.
8 1. Secara Teoritis
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan sosial, khususnya mengenai pemenuhan hak anak di panti asuhan
2. Secara Praktis
a. Bagi Pihak Panti Asuhan
Dapat memberikan pertimbangan dan masukan pihak panti asuhan dalam mengambil kebijakan, serta bagi para pengasuh dalam mengasuh anak-anaknya.
b. Bagi Pemerintah
Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak pemerintah untuk mengambil kebijakan guna meningkatkan perlindungan, kelayakan, pelayanan, dan kesejahteraan anak yang hidup di panti asuhan.
E. BATASAN ISTILAH
Penegasan istilah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menghindari agar tidak terjadi penafsiran istilah dalam penelitian ini dan persoalan yang dibahas tidak menyimpang dari judul “Pengelolaan Panti Asuhan Al-Rifdah Semarang dalam Pemenuhan Hak Anak”. Selain itu juga untuk membatasi ruang lingkup
objek penelitian ini. 1. Pengelolaan
9
dalam penelitian ini adalah proses pengelolaan panti asuhan di panti asuhan Al-Rifdah Semarang.
2. Panti Asuhan
Panti asuhan merupakan suatu tempat penampungan jangka waktu tertentu untuk memberikan pelayanan sosial kepada anak-anak yang mengalami hambatan sosial, ekonomi/terlantar (Dinas sosial, 1979:3). Yang dimaksud Panti Asuhan dalam penelitian ini adalah panti asuhan Al-Rifdah Semarang yang menangani anak terlantar yang cacat.
3. Pemenuhan Hak Anak
Pemenuhan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:851) diartikan sebagai proses, cara, perbuatan memenuhi.
Direktorat kesejahteraan sosial (1999:4), hak anak adalah setiap anak berhak atas kemerdekaan yang dinyatakan didalamnya tanpa perbedaan dalam bentuk apapun seperti perbedaan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, pandangan politik, dan pandangan lain, asal usul bangsa dan sosial, harta kekayaan, kelahiran, dan status lain.
Sedangkan menurut Pasal 1 UU No.23 Tahun 2002, hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara.
10 F. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
Untuk memberikan gambaran secara keseluruhan skripsi ini, penulis mempergunakan sistematika sebagai berikut:
1. Bagian Awal Skripsi
Bagian ini terdiri dari halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, sari, daftar isi, daftar bagan, daftar tabel dan daftar lampiran.
2. Bagian Pokok Skripsi
Bagian ini terdiri dari 5 BAB yaitu :
BAB I : Merupakan pendahuluan yang mencakup Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Batasan Istilah.
BAB II : Landasan teori yang menjelaskan tentang pengelolaan, panti asuhan, dan hak anak.
BAB III : Dalam bab ini metode penelitian yang digunakan mengenai pendekatan penelitian, lokasi penelitian, fokus penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, metode keabsahan data, metode analisis data dan prosedur penelitian.
11
BAB V : Berisi penutup yang memuat simpulan dan saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut.
3. Bagian Akhir Skripsi