• Tidak ada hasil yang ditemukan

Design & Implementasi Tracking Of Using Software Licensed Inventory System

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Design & Implementasi Tracking Of Using Software Licensed Inventory System"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

PT Pupuk Kujang yang berlokasi di Cikampek, Karawang, Jawa

Barat, bergerak di bidang pertanian yang memproduksi pupuk organik

bersubsidi. Wilayah pemasaran PT Pupuk Kujang bisa dibilang dalam skala

besar, yaitu meliputi seluruh wilayah Jawa Barat. PT Pupuk Kujang

merupakan anak perusahaan dari PT Pupuk Sriwijaya yang berlokasi di

wilayah Palembang. Walaupun posisinya sebagai anak perusahaan PT Pusri,

namun PT Pupuk Kujang bisa dibilang salah satu perusahaan BUMN yang

terkenal. Struktur keorganisasiannya pun sudah memenuhi standard ISO.

Namun, fakta dilapangan sebagian system informasi yang ada di

dalam PT Pupuk Kujang belum sempurna. PT Pupuk Kujang masih perlu

banyak melakukan pengembangan system. Dari berbagai pengembangan

system yang semestinya dilakukan oleh PT Pupuk Kujang, penulis

mengambil satu system yang akan dibangun sekaligus dijadikan objek

penelitian bagi penulis. Sistem tersebut adalah system yang prinsip kerjanya

diharapkan mampu melacak penggunaan software berlisensi yang dibeli PT

Pupuk Kujang. Sistem ini dibangun dengan tujuan supaya ketika dilakukan

audit oleh pihak vendor software, hasil audit bisa dipertanggungjawabkan.

Berhubung PT Pupuk Kujang merupakan salah satu perusahaan BUMN

yang besar, penggunaan software berlisensi sebagai sarana pendukung

pelaksanaan system informasi yang ada, sangat diperlukan demi nama baik

perusahaan. Sistem ini merupakan system yang belum pernah dibangun,

sehingga penulis harus merancang system ini dari awal. Oleh karena itu,

(2)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan terhadap objek penelitian,

didapat beberapa masalah diantaranya:

1. Selama ini pencatatan penggunaan software berlisensi dilakukan

secara manual dan tidak sistematis.

2. Dokumentasi yang ada atas penggunaan software berlisensi belum

cukup bisa dipertanggungjawabkan ketika diadakan audit.

b. Rumusan Masalah

Dilihat dari uraian identifikasi masalah tersebut diatas, sehingga

diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:

1. Data apa saja yang diperlukan sebagai bahan pertanggungjawaban

ketika akan dilakukan auditing software.

2. Bagaimana proses pencatatan penggunaan software berlisensi yang

berjalan saat ini.

3. Bagaimana perancangan system informasi untuk pelacakan

penggunaan software berlisensi di PT Pupuk Kujang.

4. Bagaimana implementasi dari system informasi tersebut.

5. Bagaimana evaluasi dari system informasi yang dirancang untuk

pelacakan penggunaan software berlisensi di PT Pupuk Kujang.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan adalah untuk

mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di bangku perkuliahan

dengan kenyataan yang sesungguhnya dilapangan, sedangkan tujuan

dilaksanakannya kerja praktek adalah untuk :

1. Mengetahui data-data yang dibutuhkan untuk pertanggungjawaban

ketika akan dilakukan auditing software.

2. Mengetahui system pencatatan penggunaan software berlisensi yang

(3)

3. Membuat perancangan system pencatatan dan pelacakan penggunaan

software berlisensi pada PT Pupuk Kujang, Cikampek – Jawa Barat.

4. Mengimplementasi perancangan system yg diusulkan.

5. Mengevaluasi hasil dari system yang diusulkan.

1.4. Metode Pengembangan Sistem

Adapun metode yang penulis gunakan dalam membangun Tracking Of Using Software Licensed Inventory System adalah model Waterfall.

Sumber : Roger Presman, 2008.

Gambar 1.1

Model Pengembangan Sistem Waterfall

Mengenai tahapan-tahapan dalam metode pengembangan system dengan

Waterfall, adalah sebagai berikut:

a. Analysis

Menganalisis hal-hal yang diperlukan untuk pembuatan atau

pengembangan perangkat lunak.

b. Design

Tahap penerjemahan dari keperluan atau data yang telah dianalisis ke

dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh programmer. Tiga atribut

yang penting dalam proses perancangan system, yaitu: struktur data,

arsitektur perangkat lunak dan prosedur rinci / algoritma. Analysis

Design

Coding

Test ing

(4)

c. Coding

Menerjemahkan data yang telah dirancang / algoritma ke dalam bahasa

pemrograman yang telah ditentukan.

d. Testing

Uji coba terhadap program yang telah dibuat.

e. Maintenance

Perubahan atau penambahan program sesuai dengan permintaan user.

1.5. Batasan Masalah

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan oleh penulis di

PT Pupuk Kujang, Cikampek – Jawa Barat, penulis hanya melakukan

pembangunan system yang terkait masalah penggunaan software berlisensi

oleh pihak PT Pupuk Kujang.

1.6. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Tempat dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan ialah di PT Pupuk Kujang

yang beralamat di JL. Jend. A. Yani No 39 Cikampek – Jawa Barat. Waktu

pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, yaitu selama kurang lebih 1,5 bulan

terhitung dari tanggal 1 Juli 2010 sampai 16 Agustus 2010 yang mana

waktu kerjanya adalah setiap hari Senin – Jumat dimulai dari jam 7.00 –

16.00 WIB.

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

No. Aktivitas

Waktu(dalam minggu) 1 2 3 4 5 6

1 Analisa kebutuhan sistem X

2 Design Sistem X

3 Design Web Template X

4 Coding X X X

5 Testing X

(5)
(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda,

tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu

sistem harus mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar elemen,

interaksi antara elemen dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah

sistem harus mempunyai tujuan yang akan dicapai.

Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai

seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu

tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur,

dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen

tersebut. Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga

berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya.

Terdapat beberapa definisi system, yaitu:

 Gordon B. Davis (1984) :

“ Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang

beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud “.

 Raymond Mcleod (2001) :

“ Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan

sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu “.

2.1.1. Elemen Sistem

Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang,

(7)

komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan

komponen fisik.

1. Orang

Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator

komputer, analis sistem, programmer, personil data entry, dan

manajer sistem informasi/EDP.

2. Prosedur

Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena

prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan

dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu

instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan,

instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.

3. Perangkat Keras

Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas

komputer (pusat pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan

penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran.

4. Perangkat Lunak

Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :

a. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian

dan sistem manajemen data yang memungkinkan

pengoperasian sistem komputer.

b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan

keputusan.

c. Aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang

(8)

5. Basis Data

File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya

media penyimpanan secara fisik seperti diskette, hard disk,

magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran

tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film, an lain

sebagainya.

6. Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer

dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan.

Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa

kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer

dapat saling bertukar dokumen dan data.

7. Komunikasi Data

Komunikasi data adalah merupakan bagian dari

telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan

transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara

komputerkomputer dan pirant-piranti yang lain dalam bentuk

digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data

berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.

Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu sistem

informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang

memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu

sama lain.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu system mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu,

yaitu:

a. Komponen-komponen

(9)

 Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub-sistem,

misalkan system computer terdiri dari sub system perangkat

keras, perangkat lunak, dan manusia.

 Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra system. Misalkan bila perangkat keras adalah system yang memiliki

sub system CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra

system perangkat keras adalah system computer.

b. Batas system

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan

luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem

dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem

menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar system

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem

yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem

dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat

merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang

mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan

demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan

luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau

tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem .

d. Penghubung

Penghubung merupakan media perantara antar subsistem.

Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari

satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang

(10)

subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya

membentuk satu kesatuan.

e. Masukan

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

f. Keluaran

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa

pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk

subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

g. Pengolah

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau

sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan

merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi

akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan

yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

h. Sasaran atau tujuan

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu

sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak

akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan

sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang

akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila

(11)

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem informasi merupakan suatu bentuk integrasi antara satu

komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran

yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam

sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat di klasifikasikan dari

beberapa sudut pandang, diantaranya:

a. Sistem abstrak atau system fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau

ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia,

yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia

dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem secara fisik,

misalnya sistem komputer.

b. Sistem alamiah dan system buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,

tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi.

Sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan

interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine

system. Sistem informasi berbasis internet merupakan contoh

human machine system karena menyangkut penggunaan

komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem deterministik dan system probabilistik

Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan

tingkah laku yang dapat diprediksi. Sistem probabilistik dalah

sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi

(12)

d. Sistem terbuka dan system tertutup

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan di

pengaruhi oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini menerima

masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terhubung dan tidak

terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara

otomatis tanpa campur tangan pihak luar.

2.2. Pengertian Informasi

Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu

yang memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses

pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Secara umum informasi

dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berarti bagi yang menerimanya.

Menurut Raymond Mcleod :

“ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti

bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau

mendatang ”.

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan

data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata

yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia

bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari

suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu

obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan

(13)

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak

sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk

menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam

huruf, angka, bentuk suara, sinyak, gambar, dsb.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima

kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan

melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain

yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap

sabagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya

membentuk suatu siklus. Siklus informasi ini dapat digambarkan sebagai

berikut :

(14)

Adapun fungsi-fungsi informasi adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan pengetahuan bagi pemakai

2. Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan

pemakai

3. Menggambarkan keadaan sebenarnya dari suatu hal.

Informasi yang berkualitas harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

 Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias

atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas

mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber

informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan terjadi gangguan

yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

 Tepat Waktu

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena

informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila

pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi

organisasi. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya

informasi itu didapat sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir

untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

 Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda-beda.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Pada saat ini dunia industri dan bisnis memerlukan informasi yang tepat,

cepat dan relevan. Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan tentunya harus menggunakan sistem informasi. Sistem informasi dalam suatu

(15)

informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja

diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan

mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem

informasi atau peralatan sistem lainnya.

Menurut Mc leod :

“Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk

mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai

media untuk menampilkan informasi “.

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk

mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin

tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap

kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan

suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

Informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi harus mempunyai

persyaratan umum sebagai berikut :

 harus diketahui oleh penerima sebagai referensi yang tepat

 harus sesuai dengan kebutuhan yang ada dalam proses pembuatan /

pengambilan keputusan

 harus mempunyai nilai surprise, yaitu hal yang sudah diketahui hendaknya jangan diberikan

 harus dapat menuntun pemakai untuk membuat keputusan. Suatu keputusan tidak selalu menuntut adanya tindakan.

Sistem informasi harus mempunyai beberapa sifat seperti:

 Pemrosesan informasi yang efektif. Hal ini berhubungan dengan pengujian terhadap data yang masuk, pemakaian perangkat keras dan

(16)

 Manajemen informasi yang efektif. Dengan kata lain, operasi

manajemen, keamanan dan keutuhan data yang ada harus diperhatikan

 Keluwesan. Sistem informasi hendaknya cukup luwes untuk menangani suatu macam operasi

 Kepuasan pemakai. Hal yang paling penting adalah pemakai mengetahui dan puas terhadap sistem informasi.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga dengan blok bangunan (building block), yaitu :

1. Komponen input

2. Komponen model

3. Komponen output

4. Komponen teknologi

5. Komponen basis data

6. Komponen kontrol

Keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu

kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka

sistem informasi tidak akan dapat melakukan fungsinya, yaitu

pengolahan data dan tidak dapat mencapai tujuannya, yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat.

Komponen-komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan

sebagai berikut ini :

1. Blok Masukan (Input Block)

Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.

2. Blok Model (Model Block)

Kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan

memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data

dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan

(17)

3. Blok Keluaran (Output Block)

Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan

dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen

serta semua pemakai system.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem

informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input,

menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara menyeluruh.

5. Blok Basis Data (Database Block)

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (Control Block)

Beberapa pengendalian yang dirancang secara khusus untuk

menanggulangi gangguan-gangguan terhadap system.

2.4. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 2.4.1 Metode Pendekatan Sistem

Tahap-tahap dan langkah-langkah pendekatan system:

 Tahap I : Usaha Persiapan

Langkah 1 : memandang perusahaan sebagai suatu system

Langkah 2 : mengenali system lingkungan

Langkah 3 : mengidentifikasi subsistem perusahaan.

 Tahap II : Usaha Definisi

Langkah 4 : bergerak dari tingkat system ke subsistem

(18)

Analisis bagian-bagian system dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 2.2

Analisis Bagian-bagian Sistem

Urutan menggambarkan prioritas tiap elemen dalam pemecahan

masalah. Misalnya, masalah dalam elemen 4 tidak bisa

dipecahkan kalau ada masalah dalam elemen tiga.

Elemen 1 : Mengevaluasi standard. Standard kinerja

dinyatakan dalam bentuk rencana, anggaran, dan kuota.

Standard memiliki karakteristik tertentu:  Standard harus valid

 Standard harus realistis

 Standard harus dimengerti oleh mereka yang diharapkan

untuk mencapai

 Standard harus terukur.

Elemen 2 : Membandingkan output system dengan standard.

Elemen 3 : Mengevaluasi manajemen. Suatu penilaian kritis

dilakukan atas manajemen system dan struktur organisasi.

Sinyal-sinyal adanya masalah: (1) manajer bekerja dalam jam

yang sangat panjang dan (2) keputusan-keputusan terbukti salah.

Elemen 4 : Mengevaluasi pemroses informasi.

Elemen 5 : Mengevaluasi input dan sumber daya input. Pada

analisis ini konseptual tidak lagi menjadi persoalan,

permasalahan ada pada system fisik.

Elemen 6 : Mengevaluasi proses transformasi. Contoh-contoh

(19)

otomatisasi, penggunaan robot, computer-aided design dan

computer-aided manufacturing(CAD/CAM) dan computer integrated manufacturing.

Elemen 7 : Mengevaluasi sumber daya output.

 Tahap III : Usaha Solusi

Langkah 6 : Mengidentifikasi berbagai _lternative solusi.

Manajer mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk

memecahkan permasalahan yang sama. Manajer jarang

memecahkan masalah sendirian, biasanya dilakukan tukar

menukar pikiran (brain storming).

Pendekatan formal disebut sesi JAD (Joint Application Design), suatu rancangan aplikasi bersama dan merupakan pendekatan

system pendukung keputusan secara kelompok (group decision

support system) untuk memecahkan masalah. Contoh pemecahan masalah yang tidak sanggup menangani volume

aktivitas pekerjaan yang meningkat. Ada 3 solusi _lternative :

(1) menambah lebih banyak peralatan pada computer yang ada

untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatannya; (2)

menggantikan _lternat yang ada dengan yang lebih besar; (3)

menggantikan _lternat yang ada dengan jaringan _lternat local

(LAN) dari _lternat-komputer yang lebih kecil.

Langkah 7 : Mengevaluasi berbagai _lternative solusi.

Mengevaluasi _lternative dengan menggunakan _lternat

evaluasi. Dari contoh tadi, keuntungan dan kerugian

dipertimbangkan dengan _lternat : (1) biaya operasi; (2)

pelatihan pemakai; (3) daya respon; (4) keamanan data; dan (5)

kemampuan mengadaptasi perubahan kebutuhan.

(20)

Tabel 1.2

Alternatif Solusi Pendekatan Sistem

Langkah 8 : Memilih solusi terbaik.

Menurut Henry Mintzberg (ahli manajemen) ada 3 cara memilih

alternatif terbaik:

 Analisis : suatu evaluasi sistematis atas

pilihan-pilihan, mempertimbangkan konsekuensinya pada

tujuan organisasi.

 Penilaian : proses mental dari seorang manajer.  Tawar-menawar : negosiasi antara beberapa manajer.

Langkah 9 : Menerapkan solusi. Setelah ada solusi perlu

diterapkan untuk mengetahui efektivitasnya.

Langkah 10 : Membuat tindakan lanjut untuk memastikan bahwa

(21)

Gambar 2.3

Model Pendekatan Sistem Integrasi

2.4.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan system yang penulis gunakan dalam

membangun Tracking of Using Software Licensed Inventory

System adalah model pengembangan system Waterfall.

2.4.3 Alat Bantu Analisis 1) Flow Map

Flow Map berfungsi untuk mendefinisikan hubungan antara

bagian (pelaku proses), proses (manual/berbasis komputer), dan

aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan).

(22)

Gambar 2.4 Simbol-simbol Flowmap

2) Context Diagram

DFD pertama dalam proses bisnis. Menunjukkan konteks

dimana proses bisnis berada. Menunjukkan semua proses bisnis

dalam 1 proses tunggal (proses 0). Context Diagram juga

menunjukkan semua entitas luar yang menerima informasi dari

atau memberikan informasi ke sistem.

Gambar 2.5 Contoh Context Diagram

3) Data Flow Diagram

Untuk membaca suatu DFD kita harus memahami dulu

elemen-elemen yang menyusun suatu DFD. Ada 4 elemen-elemen yang

(23)

a. Proses

Aktifitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis

yang spesifik, bisa berupa manual maupun

terkomputerisasi.

b. Data Flow

Satu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu

diawali atau berakhir pada suatu proses.

c. Data Store

Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data

yang mengalir disimpan dalam data store. Aliran data

di-update atau ditambahkan ke data store.

d. External Entity

Orang, organisasi, atau system yang berada di luar system

tetapi berinteraksi dengan system.

Masing-masing elemen akan diberi lambang tertentu untuk

membedakan satu dengan yang lain. Ada beberapa metode

untuk menggambarkan elemen-elemen tersebut. Untuk lebih

(24)

Tabel 1.3 Simbol-simbol DFD

Menggambarkan Proses Bisnis dengan Menggunakan DFD

Proses bisnis biasanya terlalu kompleks untuk ditunjukkan

dalam 1 DFD. Dekomposisi adalah proses untuk

menggambarkan sistem dalam hirarkie dari diagram DFD.

Diagram anak menggambarkan proses yang lebih detail

dibandingkan dengan diagram induk. Harus ada proses Balancing untuk menjamin informasi yang disajikan dalam

satu level dari suatu DFD secara akurat direpresentasikan

pada DFD level berikutnya. Adapun hirarki dari suatu DFD

(25)

Gambar 2.6 Hirarki Penyusunan DFD

Keterangan :

Context Diagram : DFD pertama dalam proses bisnis. Menunjukkan konteks dimana proses bisnis berada.

Menunjukkan semua proses bisnis dalam 1 proses tunggal

(proses 0). Context Diagram juga menunjukkan semua entitas

luar yang menerima informasi dari atau memberikan

informasi ke sistem.

Level 0 Diagram: Menunjukkan semua proses utama yang menyusun keseluruhan sistem. Level ini juga menunjukkan

(26)

bagaimana proses-proses utama direlasikan menggunakan

data flow. Pada level ini juga ditunjukkan bagaimana

proses-proses utama terhubung dengan entitas eksternal. Pada level

ini juga dilakukan penambahan data store.

Level 1 Diagrams: Umumnya diagram level 1 diciptakan dari setiap proses utama dari level 0. Level ini menunjukkan

proses-proses internal yang menyusun setiap proses-proses

utama dalam level 0, sekaligus menunjukkan bagaimana

informasi berpindah dari satu proses ke proses yang lainnya.

Jika misalnya proses induk di pecah, katakanlah menjadi 3

proses anak, maka 3 proses anak ini secara utuh menyusun

proses induk.

Level 2 Diagrams: Menunjukkan semua proses yang menyusun sebuah proses pada level 1. Bisa saja penyusunan

DFD tidak mencapai level 2 ini. Atau mungkin harus

dilanjutkan ke level berikutnya (level 3, level 4...dst).

4) Kamus Data

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir

dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga

user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang

input, output, dan komponen data strore.

Form Kamus Data

Suatu sistem dapat diuraikan ke dalam 4 form kamus data

yang menerangkan isi database sistem dalam bentuk hirarki

(27)

Gambar 2.7 Form Kamus Data

Dari gambar di atas tampak bahwa data flow dan data store

ada pada level tertinggi. Di sini lebih baik menganggap data

flow dan data store sebagai file dari data. Selanjutnya

struktur data yang ada pada data flow dan data store terletak

pada level kedua atau middle level. Di sini struktur data dianggap sebagai record data. Yang terakhir adalah data

element yang terletak pada level terendah, karena data

element merupakan bagian dari struktur data. Di sini data

element dianggap sebagai field.

Data Flow Dictionary Entry

Data flow dictionary entry ini menerangkan setiap data flow

pada DFD. Data flow ini dapat berupa :

a. Satu struktur yang terdiri dari satu elemen data tunggal.

b. Satu struktur yang terdiri dari satu paket elemen data.

c. Multiple struktur.

Data flow dictionary entry hanya berisi summary data atau

ringkasan data, dan menerangkan alur yang

mengidentifikasikan darimana alur itu berasal dan kemana

alur itu menuju.

(28)

Gambar 2.8

Data Flow Dictionary Entry

Contoh ini merupakan contoh data flow untuk penjualan.

Data Flow Name adalah nama yang digunakan pada DFD.

Description menerangkan secara singkat aturan flow di

dalam system. Field Form menunjukan asal dari data flow,

yang dapat berupa proses (satu proses atau lebih), data store

atau terminator. Field To menunjukan tujuan dari data flow,

yang berupa proses-proses, data store atau terminator.

Pengidentifikasian proses ini harus menggunakan nomor

dan label dari proses yang ada pada DFD, sedangkan bila

tujuan atau asal dari data berupa data store atau terminator,

maka yang digunakan hanya nama dari data store atau

terminator. Field Data Structures mendaftarkan setiap

struktur yang ada pada data flow. Pada umumnya yang ada

hanya struktur tunggal. Terakhir, field Comments

memberikan keterangan yang penting saja.

Data Store Dictionary Entry

Data store dictionary entry menerangkan setiap data store

yang unik dalam DFD. Jika data store yang sama muncul

lebih dari satu, maka hanya satu bentuk tunggal yang akan

digunakan.

(29)

Gambar 2.9

Data Store Dictionary Entry

Description menerangkan secara singkat jenis data yang

terkandung dalam data store dan mungkin juga tentang

bagaimana data itu digunakan di dalam system. Data

Structures memberikan daftar struktur yang ada pada data

store. Field Volume menunjukan ukuran dari data store.

Ukuran ini berupa berapa kali struktur data digunakan

dalam di dalam data store.

Field Activity menunjukan informasi yang berhubungan

dengan record yang aktif di dalam file, terutama pada saat

peng-update-an master file. Field Access menunjukan

batasan-batasan pada persediaan data. Hal ini digunakan

untuk merancang keamanan database, seperti penggunaan

password. Komentar yang penting dimasukan ke dalam

Field Comments.

Data Structure Dictionary Entry

Data structure dictionary entry ini dilengkapi dengan setiap

struktur yang ada pada bentuk data store dan data flow.

Tujuan dari data structure dictionary entry adalah untuk

(30)

dari data flow dan data store dictionary entry ke deskripsi

detail dari data element dictionary entry.

[image:30.595.200.462.164.366.2]

Contoh:

Gambar 2.10

Data Structure Dictionary Entry

Field Structure Name berisi nama yang sama dengan form

data store dan data flow. Field Description menerangkan

bagaimana struktur itu digunakan. Field Data Elements

mendaftarkan setiap elemen data yang terkandung dalam

struktur itu. Field Comments berisi keterangan yang

dianggap penting.

Data Element Dictionary Entry

Data element dictionary entry menyediakan dasar untuk

skema database. Bentuk ini menyediakan data element

dictionary (DED) dari kamus data yang berdasarkan

computer.

Tujuan dari data element dictionary entry adalah untuk

menstandardkan deskripsi dari suatu elemen sehingga

elemen itu direferensikan dengan cara yang sama setiap kali

(31)
[image:31.595.200.498.116.326.2]

Contoh:

Gambar 2.11

Data Elements Dictionary Entry

Contoh ini merupakan field Salesperson Number pada order

penjualan. Field-field Data Element dan description, dan

Type ditunjukan dengan alphabet, numeric, dan

alphanumeric. Length menunjukan ukuran elemen yang digunakan adalah numeric, maka Number of Decimal

Position dapat diisi. Field-field elemen Name, Type,

Length, dan Number of Decimal Positions berhubungan

dengan spesifikasi data dalam bahasa pemrograman atau

DBMS.

Field Aliases memberikan daftar nama lain dari suatu

elemen data yang dipergunakan. Misalnya, invoice disebut

juga bill, purchase order disebut PO.

Field Range of Values adalah suatu informasi yang

digunakan oleh seorang programmer untuk mendeteksi

kesalahan data. Demikian juga dengan field-field Typical

Value, dan Specific Values diisi apabila diperlukan. Field

Specific Values akan diisi apabila data elemen

(32)

Details, menambahkan keterangan-keterangan yang

dianggap penting, misalnya Employee Age dapat diganti

dengan menggunakan elemen data Date of Birth.

Dari form kamus data di atas dapat dilihat bahwa database

dibentuk secara terstruktur, yaitu dengan form data flow dan

data store, suatu file diuraikan dan record yang

berhubungan dengan file itu diidentifikasikan. Form

struktur data menerangkan record secara detail dan

mengidentifikasikan elemen data yang bersangkutan. Form

elemen data menerangkan setiap elemen data secara detail.

Pendefinisian Data Elemen dalam Kamus Data Kamus data mendefinisikan data elemen dengan cara:

 Menguraikan arti dari alur data dan data store dalam DFD

 Menguraikan komposisi paket data pada alur data ke dalam alur yang lebih elementary (kecil), contoh:

alamat langganan yang terdiri dari nama jalan, kota dan

kode pos.

 Menguraikan komposisi paket data dalam data store.

 Menspesifikasikan nilai dan unit informasi dalam alur

data dan data store.

 Menguraikan hubungan yang terinci antara data store dalam suatu entity relationship diagram (ERD).

Notasi-notasi Kamus Data

Kamus data menggunakan beberapa notasi. Notasi-notasi

(33)
[image:33.595.202.516.116.307.2]

Tabel 1.4 Notasi Kamus Data

Notasi Arti

= terdiri dari, terbentuk dari, sama dengan + dan

( ) optional

{ } iterasi/pengulangan, misal: 1 {…} 10 [ ] Pilih salah satu dari beberapa alternative

(pilihan). Misal: [A|B|C|D] ** Komentar

@ identifier suatu data store | pemisah dalam bentuk [ ] Alias nama lain untuk suatu data

Implementasi Kamus Data

Kamus data dapat diimplementasikan dengan menggunakan

beberapa pendekatan, diantaranya: 1. Automatisasi kamus data

Pembuatan kamus data dapat dilakukan secara

automatisasi dengan menggunakan program kamus data

processor yang berfungsi:

 Menerima definisi sebagai input yang mendukung alur data, elemen data, file-file, proses dan

memberikan format dan prosedur definisi.

Contoh: Paket ISDOS

 Sebagai paket program kamus data. Contoh: ISFOD

2. Manual kamus data

Kamus data ini dibuat secara manual atau dengan kata

lain pembuatan kamus data ini dilakukan dengan:

 Membuat kartu indeks untuk masing-masing item yang didefinisikan

 Menulis nama item tersebut dan tingkatannya

 Menulis definisi dengan menggunakan

(34)

 Menggunakan bagian belakang dari kartu untuk

membuat catatan tentang karakteristik fisik

 Membuat masing-masing satu kartu untuk suatu nama alias

 Membuat satu entry untuk masing-masing satu istilah

 Membuat entry secara berurutan. 3. Hybrid kamus data

Cara lain dalam membuat kamus data adalah dengan

mengembangkan kamus data yang dibuat secara

manual dengan menggunakan tool-tool sederhana.

5) Perancangan Basis Data

Basis data adalah satu kelompok organisasi data yang terpusat.

Basis data secara umum dianalogikan sebagai lemari dokumen

atau sekumpulan lemari dokumen (Beynon-Davies, 1991) Basis

data diorganisasikan sebagai tempat penyimpanan data.

Entity Relationship Diagram (ERD)

Diagram E-R digunakan untuk mengembangkan model

tingkat tinggi system, yang menggambarkan sebagian besar

obyek system serta interaksi antara obyek dan atribut-atributnya (Hawryszieycs, 1990).

Kardinalitas

Meskipun diagram E-R sudah menggambarkan informasi

tentang system, namun masih ada atribut tambahan yang

dapat ditampilkan dengan diagram E-R untuk melengkapi

pemodelan, atribut tersebut adalah kardinalitas relasi.

Kardinalitas menunjukan nomor relasi yang dimiliki oleh

(35)

Normalisasi

Normalisasi merupakan proses dekomposisi table agar

terbentuk table normal. Bentuk-bentuk normalisasi yang

digunakan adalah:

1. Bentuk Normal Kesatu (1 NF / First Normal Form) Syarat agar suatu relasi dapat dikatakan memenuhi

bentuk normal kesatu antara lain jika tidak

mengandung repeat group dan harus atomic.

2. Bentuk Normal Kedua (2 NF / Second Normal Form)

Suatu relasi akan memenuhi bentuk normal kedua

apabila telah memenuhi bentuk normal kesatu dan

semua atribut bukan kunci harus secara fungsi

bergantung penuh pada atribut kunci.

3. Bentuk Normal Ketiga (3 NF / Third Normal Form) Suatu relasi dapat memenuhi bentuk normal ketiga jika

telah memenuhi bentuk normal kedua dan tidak

mengandung “Transitive Functional Dependency”

(36)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

PT Pupuk Kujang didirikan pada tanggal 9 Juni 1975 dengan dana pinjaman

dari Pemerintah Iran sebesar US$ 200 Juta, yang telah dilunasi pada tahun

1989, serta Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) Indonesia sebesar US$ 60

juta.

Pembangunan pabrik Pupuk Kujang pertama yang kemudian diberi nama

Pabrik Kujang 1A dengan kapasitas produksi 570.000 ton/tahun urea dan

330.000 ton/tahun amonia dilaksanakan oleh kontraktor utama Kellogg

Overseas Corporation (USA) dan Toyo Engineering Corporation (Japan).

Pembangunan Pabrik Kujang 1A ini berhasil dibangun selama 33 bulan dan

diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 12 Desember

1978.

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1997 dan berdasarkan Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Pupuk Kujang tanggal 25 Juli

1997, PT Pupuk Kujang menjadi anak perusahaan PT Pupuk Sriwidjaja, dan

disetujui penjualan 10 (sepuluh) lembar saham milik PT Pupuk Sriwidjaja

pada PT Pupuk Kujang yang diwakili oleh Yayasan Kesejahteraan Warga

Kujang.

Pembangunan Pabrik Kujang 1B dengan kapasitas produksi 570.000

ton/tahun urea dan 330.000 ton/tahun amonia dilaksanakan oleh kontraktor

utama Toyo Engineering Corporation (TEC) Japan dan didukung oleh 2

(dua) kontraktor dalam negeri yaitu PT Rekayasa Industri dan PT Inti Karya

Persada Teknik. Pembangunan Pabrik Kujang 1B ditempuh dalam waktu 36

bulan, dimulai tanggal 1 Oktober 2003 sampai dengan 6 September 2005.

Selain dari equity yang dimiliki oleh PT Pupuk Kujang, pendanaan proyek

(37)

sebesar JPY 27.048.700.000. Peresmian Pabrik Kujang 1B dilakukan oleh

Presiden Republik Indonesia pada tanggal 3 April 2006.

3.1.1. Kepedulian PT Pupuk Kujang Terhadap Lingkungan

PT Pupuk Kujang adalah pabrik pupuk pertama di Indonesia yang

peralatannya dilengkapi dengan unit-unit pengolahan air limbah dan

telah melaksanakan analisis dampak lingkungan sejak awal masa

konstruksi. Adapun proses Amdal PT Pupuk Kujang sbb :

1. Environmental impact study PT Pupuk Kujang oleh Konsultan

PT Widya Pertiwi Engineering tahun 1977.

2. Studi Evaluasi Lingkungan (SEL) oleh Lembaga Pengabdian

Masyarakat ITB tahun 1990.

3. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) oleh LPM-ITB tahun

1993.

4. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) oleh LPM-ITB tahun

1993.

5. Memperoleh Sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan (SML)

ISO 14001 disusun oleh PT Pupuk Kujang dengan assessor dari

PT Sucofindo ICS tahun 1998.

6. Memperoleh izin rekomendasi revisi RKL-RPL oleh Pemda

Kabupaten Karawang tahun 2002.

7. Memperoleh Sertifikat SML 14001 periode II untuk tahun

2002-2005 pada tahun 2002.

8. Memperoleh izin pembuangan air limbah cair dari Pemda

Kabupaten Karawang.

Tiga pendekatan dalam pengelolaan lingkungan di PT Pupuk Kujang

yaitu pendekatan teknologi, pendekatan institusional, dan

(38)

A. Karakteristik dan Pengelolaan Limbah PT Pupuk Kujang  Sifat cair : Jenis Amonia cara penanganan dengan Steam

Stripping, jenis Oli cara penanganan dengan pemisah

minyak, jenis Sanitas cara penanganan dengan lumpur aktif,

jenis Asam/Basa cara penanganan dengan netralisasi, jenis

Lumpur cara penanganan dengan pengendap lumpur.

 Sifat Gas : Jenis Debu Urea cara penanganan dengan

pemisah debu / Dedusting System.

 Sifat Padat : Jenis Katalis cara penanganan dengan dijual

kembali.

Bahan baku utama dalam pembuatan pupuk adalah gas bumi, air

dan udara. Ketiga bahan baku tersebut diolah sehingga

menghasilkan amonia dan akhirnya urea. Penyediaan gas bumi

berasal dari Pertamina dan Perusahaan Gas Swasta lainnya yang

diambil dari sumber lepas pantai laut Jawa, sedangkan air baku

diambil dari Perum Jasa Tirta II Jatiluhur-Purwakarta.

Untuk memanfaatkan ekses operasional Pabrik Pupuk Kujang

maka dibangunlah beberapa anak Perusahaan yang merupakan

Joint Venture dengan pihak swasta dalam negeri maupun luar

negeri. Saat ini PT Pupuk Kujang mempunyai 5 (lima) anak

perusahaan yang merupakan perusahaan patungan dengan pihak

swasta yaitu:

1. PT Sintas Kurama Perdana yang memproduksi asam

formiat,

2. PT Multi Nitrotama Kimia yang memproduksi ammonium

nitrat dan asam nitrat,

3. PT Peroksida Indonesia Pratama memproduksi hydrogen

peroksida,

4. PT Kujang Sud-Chemie Catalysts yang memproduksi

(39)

5. PT Kawasan Industri Kujang Cikampek yang mengelola

lahan di kawasan PT Pupuk Kujang.

Mengenai harga jual, Harga Eceran Tertinggi pupuk urea

bersubsidi berdasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor

17/Permentan/SR.130/02/2006 adalah Rp 1.200/Kg. Mengingat

biaya produksi pupuk urea masih lebih tinggi dari Harga Eceran

Tertinggi (HET), maka Pemerintah melalui Keputusan Menteri

Keuangan Nomor 122/KMK.02/2006 tanggal 7 Desember 2006,

tentang Tata Cara Perhitungan dan Pembayaran Subsidi Pupuk

Tahun Anggaran 2006 menetapkan pola subsidi harga sebagai

pengganti subsidi gas yang masih dinilai jauh dibawah biaya

produksi setiap produsen pupuk, sehingga cenderung merugi.

Dalam subsidi harga tersebut besaran subsidi dari Pemerintah

terhadap industri pupuk adalah seluruh biaya produksi termasuk

harga bahan baku utama yaitu gas alam ditambah margin 10 %

ditambah biaya distribusi dikurangi dengan Harga Eceran

Tertinggi. Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan

No.33/M-DAG/PER/8/2007 tanggal 16 Agustus 2007, tentang perubahan

wilayah pemasaran pupuk urea bersubsidi untuk sektor

pertanian, PT Pupuk Kujang diberikan tanggung jawab

distribusi ke: seluruh Provinsi Jawa Barat, seluruh Provinsi

Banten, seluruh DKI Jakarta dan sebagian wilayah Jawa Tengah

III.

3.1.2. Kegiatan-kegiatan yang Dijalankan PT Pupuk Kujang Produksi

Mengolah bahan-bahan mentah tertentu yaitu gas, air dan udara

menjadi bahan-bahan pokok yang diperlukan dalam pembuatan

ammonia dan pupuk urea, serta mengolah bahan pokok tersebut

(40)

Perdagangan

Menyelenggarakan kegiatan distribusi dan perdagangan, baik

dalam maupun luar negeri yang berhubungan dengan

produk-produk tersebut diatas dan produk-produk-produk-produk lainnya serta kegiatan

impor barang yang antara lain berupa bahan kimia, suku cadang

pabrik dan bahan pembantu lainnya.

Pemberian Jasa

Melaksanakan studi penelitian, pengembangan, desain

engineering, pengantongan, konstruksi, manajemen,

pengoperasian pabrik, pabrikan/reparasi, pemeliharaan,

konsultasi (kecuali konsultasi bidang hukum) dan jasa teknis

lainnya dalam sektor industri pupuk dan industri kimia lainnya.

Usaha Lainnya

Menjalankan kegiatan-kegiatan usaha dalam bidang angkutan,

ekspedisi dan pergudangan serta kegiatan lainnya yang

merupakan sarana dan perlengkapan guna kelancaran

pelaksanaan kegiatan-kegiatan usaha tersebut.

[image:40.595.143.525.540.705.2]

3.2. Struktur Organisasi PT Pupuk Kujang

Gambar 3.1

Struktur Organisasi PT Pupuk Kujang Direkt ur Ut am a

Direkt ur Teknik & Pengem bangan Direkt ur

Produksi

Direkt ur Keuangan

(41)
[image:41.595.141.472.106.630.2]

Gambar 3.2

[image:41.595.137.535.581.658.2]

Bagan Direktur Keuangan PT Pupuk Kujang

Gambar 3.3

Bagan Biro Teknologi Informasi PT Pupuk Kujang Direkt ur Keuangan

Kom part em en Administ rasi Keuangan

Kom part em en Pem asaran Biro Keuangan

Biro Teknologi Inform asi

Biro M anajem en Resiko

Biro Anggaran

Biro Akunt ansi

Biro Adm . Perusahaan Pat ungan

Biro Rendal Pem asaran

Divisi Penyediaan Angkut an dan Pengelolaan Produksi

Divisi Penjualan & Pem ant auan Dist ribusi

Biro Teknologi Inform asi

(42)

3.3. Deskripsi Kerja Pada Bagan Biro TI PT Pupuk Kujang  Unit Operasional : fungsinya dalam maintenance hardware

 Unit Bantuan Teknis : fungsinya membawahi database dan jaringan

(43)

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan di PT Pupuk Kujang

Sebagai ulasan singkat, PT Pupuk Kujang merupakan salah satu perusahaan

BUMN yang cukup besar di Indonesia yang bergerak di bidang produksi

pupuk untuk sektor pertanian. Dengan wilayah pemasarannya yang cukup

luas meliputi seluruh wilayah di Provinsi Jawa Barat, wilayah Banten, DKI

Jakarta, dan sebagian wilayah Jawa Tengah, tentunya diperlukan system

informasi yang terintegrasi yang mencakup segala aspek kegiatan PT Pupuk

Kujang.

Hasil studi di lapangan bahwa PT Pupuk Kujang sudah menerapkan system

informasi yang terintegrasi dan pada sebagian besar unit kerjanya sudah

menggunakan sub system berbasis web. Data Base Management System

yang dipakai PT Pupuk Kujang adalah Oracle.

Secara spesifik objek penelitian penulis adalah berkenaan dengan system

pelacakan penggunaan software berlisensi yang dipakai PT Pupuk Kujang.

Sub system ini diperlukan karena tiap tahun pihak vendor software

melakukan audit. Sedangkan yang jadi masalah adalah selama ini proses

yang terjadi untuk system auditing software di PT Pupuk Kujang tidak

terstruktur atau asal-asalan bahkan tidak ada dokumentasi, sehingga ketika

di-audit terjadi kesenjangan antara jumlah software lisensi yang dibeli

dengan pemakaiannya.

4.1.1. Analisis Prosedur yang Berjalan Proses Pembelian

Dimulai dari proses pembelian produk software berlinsesi, yaitu

pertama kali mengidentifikasi software apa saja yang akan dibeli

dan berapa jumlahnya. Kemudian lakukan pemesanan barang

(44)

Vendor atau distributor tersebut akan menginisialisasi dan

meregistrasi pesanan software untuk PT Pupuk Kujang.

Selanjutnya pihak vendor/distributor akan mengirim produk

yang dipesan PT Pupuk Kujang secara langsung dan mengirim

sertifikat lisensi software yang dibeli via web. Ketika PT Pupuk

Kujang menerima pesanan software dan telah mencetak

sertifikat lisensi dari vendor/distributor via web, maka

selanjutnya melakukan pembayaran.

Ada dua jenis software berdasarkan lisensinya yang digunakan

oleh PT Pupuk Kujang, diantaranya:

 Lisensi Software OLP, yaitu satu part number bisa digunakan oleh beberapa komputer/PC sesuai jumlah yang

dibeli.

 Lisensi Software OEM, yaitu satu product key hanya bisa

digunakan oleh satu computer/PC. Selain itu proses

registrasinya secara online ketika instalasi.

Registrasi Pemakaian Produk

Selama ini software yang telah jelas terlacak penggunaannya

adalah software berlisensi OEM. Hal ini dikarenakan

registrasinya dilakukan ketika proses instalasi software tersebut

ke dalam sebuah PC. Data yang dikirim kepada pihak vendor

adalah identitas PC (seperti MAC Address dan IP Address) yang

diinstal software OEM dan product key software OEM tersebut.

Proses Auditing

Ketika pihak vendor akan melakukan auditing, yaitu pertama

kali pihak vendor meminta kepada PT Pupuk Kujang untuk

memberikan hak akses terhadap seluruh PC Client yang ada

(45)

program khusus yang dikoneksikan dengan server pusat.

Program khusus tersebut secara otomatis mendeteksi software

apa saja yang terinstal dalam satu client, termasuk apakah dalam

client itu terdapat software bajakan atau tidak. Selanjutnya

vendor mencocokan data jumlah software berlisensi yang dibeli

PT Pupuk Kujang dengan hasil proses program khusus tersebut

yang terkoneksi ke server pusat.

4.1.1.1. Flow Map

PT PUPUK KUJANG VENDOR/ DISTRIBUTOR

Gambar 4.1

Flow Map Pembelian Software Soft w are t ersisa (available

soft w are)

Ident ifying Purchasing

Purchase Order

Init ializat ion & Regist rat ion Order

Print Cert ificat e

Cert ificat e Print ed Cost

M ake Paym ent Fee

Product &

Cert ificat e Cust om er

[image:45.595.193.540.293.724.2]
(46)

PT PUPUK KUJANG VENDOR/ DISTRIBUTOR

Gambar 4.2

Flow Map Registrasi Software OEM

4.1.1.2. Context Diagram

Gambar 4.3

Context Diagram Tracking Of Using Software Licensed System Y PC’s Ident it y

(such as M AC Address and IP Address) & Product Key

Regist rat ion

Product Dat abase

IP Address, M AC Address, product key, t ot al purchase PT Pupuk

Kujang

Tracking Of Using Soft w are Licensed

Syst em

Vendor Soft w are IP Address, M AC Address, product key, t ot al using soft w are

Check validation dat a

Dat a valid N

[image:46.595.197.547.115.463.2] [image:46.595.187.541.515.713.2]
(47)

4.1.1.3. Data Flow Diagram

Gambar 4.4

[image:47.595.202.546.144.454.2]
(48)

Gambar 4.5

DFD Level 2 dari Registration Product pada Tracking Of Using Software Licensed System

4.1.2. Evaluasi Sistem yang Berjalan

Melihat dari system yang berjalan saat ini, pelacakan penggunaan

software berlisensi yang jelas-jelas bisa dilaporkan dan

dipertanggungjawabkan kepada pihak vendor/distributor hanya

software lisensi tipe OEM. Sedangkan untuk software lisensi tipe

OLP, record penggunaannya tidak jelas. Sistem yang tidak terstruktur ini selain menyebabkan masalah ketika auditing, juga menimbulkan masalah ketika akan melakukan purchase order periode berikutnya. Bahkan terjadi beberapa kasus misal, ada sebuah

PC Client yang sudah teregistrasi menggunakan Ms.Office 2007

OLP suatu ketika hendak dilakukan install ulang terhadap PC

tersebut, masa lisensi Ms.Office 2007 OLP-nya habis dan stock

lisensi yang baru tidak ada. Adapun stock software yang tersedia

[image:48.595.203.551.108.350.2]
(49)

Client itu. Namun, tidak pernah dilakukan record terhadap kasus seperti ini.

4.2. Usulan Perancangan Sistem

Berdasarkan uraian-uraian yang sudah dijelaskan diatas tentang system yang

sedang berjalan, maka penulis mengusulkan pihak admin di PT Pupuk

Kujang perlu melakukan record yang lebih terstruktur dari setiap transaksi software. Dengan demikian tracking penggunaan software pun tampak lebih jelas, proses audit bisa lebih cepat dan bisa dipertanggungjawabkan, serta

system yang diusulkan ini juga berfungsi untuk bahan pendukung keputusan

software apa saja yang harus dibeli di periode berikutnya dan berapa

jumlahnya.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan dari perancangan system yang diusulkan ini adalah

sebagai berikut:

1. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada vendor atas

penggunaan software sesuai kesepakatan bersama.

2. Sebagai bahan pendukung keputusan untuk pihak manajemen

ketika hendak melakukan purchase order di periode berikutnya. 3. Pihak vendor tetap akan melakukan audit secara berkala, hanya

saja dengan adanya system ini proses audit menjadi lebih cepat

dikarenakan vendor cukup mencocokan record pada system ini dengan data lisensi yang diberikan vendor.

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Berdasarkan hasil analisa dilapangan, penulis mengusulkan system

dengan prosedur sebagai berikut:

(50)

2. Input identitas semua PC/Client/User (ip address, computer

name, unit kerja, workgroup, dll) yang ada di PT Pupuk Kujang yang menggunakan software berlisensi.

3. Input transaksi software disaat software tersebut diinstal pada

PC/Client/User yang ada di PT Pupuk Kujang yang

menggunakan software berlisensi.

4. Informasi yang ditampilkan diantaranya, sebuah PC/Client/User

diinstal software licensed apa saja, sebuah software licensed

diinstal di PC/Client/User mana saja, berapa sisa pemakaian dari

sebuah software licensed, apakah ada transaksi downgrade

(pemakaian software licensed versi lebih tinggi sebagai

pengganti dari versi yang lebih rendah akibat stock software

licensed yang dibutuhkan atau versi lebih rendah itu tidak

(51)

4.2.2.1. Flow Map Sistem Usulan

Gambar 4.6

[image:51.595.198.536.128.698.2]
(52)

4.2.2.2. Context Diagram Sistem Usulan

Gambar 4.7

Context Diagram Tracking Of Using Software Licensed Inventory System

4.2.2.3. DFD Sistem Usulan

Gambar 4.8

[image:52.595.201.534.163.259.2] [image:52.595.212.553.309.609.2]
(53)

Gambar 4.9

[image:53.595.206.560.119.288.2]

DFD Level 2 dari Register Detail Product

Gambar 4.10

[image:53.595.209.559.376.534.2]
(54)
[image:54.595.203.564.115.305.2]

Gambar 4.11

DFD Level 2 dari Register Client

Gambar 4.12

[image:54.595.202.557.173.631.2]
(55)

4.2.3. Evaluasi Terhadap Sistem yang Diusulkan

Setelah dilakukan testing pada system yang diusulkan, ternyata

system ini berjalan dengan semestinya. Sistem dibangun berbasis

web yang dalam pelaporannya bisa diakses secara intranet oleh

pihak-pihak tertentu yang berwenang dalam penanganan

(56)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Sesungguhnya hal-hal penting yang diperlukan ketika proses audit software

adalah jangka waktu lisensi, di PC mana saja suatu software digunakan,

jumlah lisensi suatu software yang dibeli harus sesuai dengan

pemakaiannya. Oleh karena itu, dengan system usulan ini

informasi-informasi penting tersebut dapat disajikan baik kepada pihak manajemen

maupun vendor atau konsultan yang ditunjuk sebagai perwakilan vendor.

5.2. Saran

Apabila pihak PT Pupuk Kujang masih tetap bertahan menggunakan

software-software berlisensi, maka penulis sarankan untuk mengembangkan

lebih lanjut system yang penulis usulkan, yaitu mampu mendeteksi secara

remote semua software yang terinstal dalam sebuah client/PC. Dengan

demikian pihak auditor tidak harus menggunakan lagi alat khususnya untuk

melacak apakah ada software bajakan di lingkungan PT Pupuk Kujang. Jadi,

diharapkan ke depannya auditor benar-benar mengacu pada system yang

penulis usulkan (bukan mencocokan lagi hasil dari system auditor dengan

system yang ada di PT Pupuk Kujang untuk pelacakan penggunaan software

(57)

Nama Lengkap : I Made Wiratama Maulana Yusup

Tempat, Tanggal Lahir : Karawang, 10 Oktober 1989

Alamat : KP Buniaga Rt.01/01 Kel.Tanjung Mekar,

Kec. Karawang Barat, Kab. Karawang

Agama : Islam

Pendidikan

a. Sekolah Dasar : SDN. Nagasari II Karawang (berijazah)

b. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Karawang (berijazah)

c. Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Karawang (berijazah)

Pendidikan Terkini

a. Universitas : Universitas Komputer Indonesia  NIM : 10507608

 Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer  Program Studi : Sistem Informasi

Pelatihan

a. Java Language Programming SL-275 di JCC-ITB (bersertifikat)

Pekerjaan

a. Asisten Dosen Matakuliah Oracle Developer – PL/SQL (2010 – sekarang)

Bandung, 19 Januari 2011

Gambar

Gambar 1.1 Model Pengembangan Sistem Waterfall
Tabel  1.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek
Gambar 2.1 Siklus Informasi
Gambar  2.2 Analisis Bagian-bagian Sistem
+7

Referensi

Dokumen terkait

tunggal data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data untuk suatu proses. Alur data ke Data Store yang berarti sebagai peng- update -an data,

arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil

ini mengalir diantara proses, data store dan menunjukan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem...

Multi user, pada sistem ini ada lebih dari satu akun user yang dapat mengakses satu atau lebih data atau informasi, perangkat keras, perangkat lunak melalui setiap

Pada simpangan sumbu x 60 cm sistem kehilangan objek sehingga sistem melakukan proses scanning terlebih dahulu, proses scaning tersebut membutuhkan waktu yang lebih

Perancangan Software Android terdiri dari tiga bagian program yang telah ada dan dimodifikasi untuk digabungkan menjadi satu program yang dibutuhkan dalam sistem

Data Store menggambarkan tempat penyimpanan data yang digunakan oleh satu atau lebih proses. Dilambangkan dengan 2 garis sejajar. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam DFD,

Proses 8.0 adalah proses input data mandor dimana data bersumber dari terminator Krani Data yang berupa data mandor, hasil proses disimpan dalam tabel mandor.. Proses 9.0 adalah