SKIRPSI:
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Ujian Akhir Program Strata Satu (SI) dalam Gelar Sarjana Sosial Islam
Oleh:
Yan Herlyan Septiawan
:Nll\1.102051025531
!\ '.\ '-_! ! i
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS SYARIF hidayatuljセah@ JAKARTA
Skripsi yang berjudul "PESAN DAKW AH DALAM MA.IALAH SYIR' AH
(Analisis lsi Rubrik Opini Redaksi edisi .Januari - Juni 2006) telah diujikan dalam
Sidang Munaqasah Fakultas Dakwah dan Kornunikasi Universitas Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 31 Juli 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat untuk rnernperoleh Gelar Sm:jana Pendidikan Strata I (SI) pada
Jurusan Kornunikasi dan Penyiaran Islam
Ketua
Drs. Mahm d Jalal MA NIP. 150 03 242
Anggota,
Jakarta, 3 l Juli 2008
Sekretaris Merangkap Anggota
Penguji II
Rulfil'..an MA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikrnat serta hidayah yang telah diberikan-Nya kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Selagi bumi masih berputar, selagi matahari terbit di ufok timur terbenam diufok barat, selagi masih ada pergantian siang dan malam Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada sosok yang menjadi contoh dalam kebaikan bagi seluruh umat, yaitu Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya serta para pengikutnya yang loyal terhadap ajaran yang dibawa beliau.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dalam mencapai gelar sarjana strata satu (SI) di UIN Syarif Hidatatullah Jakarta. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat banyak hambatan, tantangan dan godaan se1ia Iainnya. Namun berkat hidayah dan pertolongan Allah SWT, ketulusan hati serta keikhlasan niat serta motivasi dari berbagai pihak, akhimya segala hambatan itu bisa diatasi dengan baik, sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.
Selama peuiisan skripsi ini, penulis merasa banyak sekali mendapatkan bimbingan, bantua11 setia motivasi dari berbagai pihak, maka penulis mengncapkan rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada:
1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Bapak Drs. Murodi M.A, serta para pembantu Dekan.
Jurusan dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Bapak Drs. Suhaimi, M.Si. selaku dosen pembimbing saya. Terimakasih
yang sebesar-besamya alas kesabaran dan perhatian beliu sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Kepada orang tua penulis ayahanda Drs. H.E. Hasanuddin, yang telah
membiayai dari saya awal masuk kuliah hingga saat ini dan ibunda tercinta
yaitu: Hj. Siti Rachmah, berkat kasih sayang, pengorbanan, dorongan dan
do'a yang diberikan kepada penulis, sehingga man1pu melanjutkan pendidikan
sampai perguruan tinggi. Semoga Allah SWT menghapuskan segala
dosa-dosanya dan membalas kebaikan keduanya danjasamu takkan penulis lupakan
sepanjang jaman.
6. Pihak Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pelayanan dan penyecliaan
buku-buku referensi, sehingga penulis clapat menyelesaikan skripsi ini deugan baik.
7. Keluarga Besar Penulis, mamang tercinta yang sangat penulis kasihi dan
sayangi (M. Yunus clan Istri), juga adik-adik (Isal clan Mela), serta: keluarga
penulis yang lainnya yang senantiasa memberikan motivasi kepada penulis
selama menempuh pendidikan di UIN SyarifHidayatullah Jakarta ini.
8. Kepada Jajaran Redaksi Majalah Syir'ah, Bapak Alamsah M. Djakfar selaku
Pimpinan Umum clan Bapak Fathuri Sr. Sabagai Penulis Rubtik Opini
dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.
9. Teman-teman penulis yang seperjuangan: Jeni Acong, Husni M, Arbi Lando, Noer Yasin, Orkhan, Rusdi Oday, Neskens, Rozak Botel, Amin Zuhdi, Betran, Benny Fers, Farhan, Yusuf Fadly, Safiq, Jams, Budi, Luay, Lukman, Sukma, Ridwan, Janml, Obi, Grano, Rojer, Asep, B(,ben, Zack Doang dan semua teman fakultas dakwah&komuniksi angkatan 2002, teman-teman dari FKKB (Forum Komunikasi Keluarga Betawi) tanpa terkecuali , yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga kebersamaan yang indah selalu menjadi kenangan yang tak pemah terlupakan.
Penulis mengakui bahwa ada banyak kekurangan dalam penulisan ini, akan tetapi mudah-mudahan penulisan ini dapat bermanfaat. Akhimya hanya kepada Allah SWT penulis memohon semoga amal baik seluruh pihak yang telah membantu penu!is menyelesaikan skripsi ini memperoleh pahala dan balasan dari Allah SWT.
Jakm:ta 06 Maret 2007
KATA PENGANTAR ... .
DAFT AR ISI ... ... ... ... ... . .... ii
DAFTAR TABEL ... iii
BABI PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah .... ... ... ... 1
B. Batasan dan Perumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian dan Manfaatnya ... ... 7
D. Metodologi Penelitian ... ... ... 7
E. Sistematika Penulisan ... I 0 BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG DAKWAH DAN MEDIA CETAK A. Pengertian Dakwah Islam ... 12
B. Pengertian Pesan Dakwah ... 15
C. Unsur-unsur Dakwah ... 16
D. Ragam Penulisan Jurnalistik di Media Cetak ... 22
E. Hubungan Antara Dakwah dan Media Cetak... 26
F. Analisis Isi ... 29
C. Struktur Redaksi Majalah Syir'ah ... ... 36
D. Profil Rubrikasi Majalah Syir'ah ... 37
E. Rubrik Opini Redaksi Majalah Syir'ah edisi Januari-Juli 2006
yang akan di teliti: ... 39
BAB IV PESAN DAKWAH RUBRIK OPINI REDAKSI MAJALAH
SYIR'AH
A. Isi Pesan Dakwah Dalam Rubrik Opini Redaksi Majalah
Syir'ah ... 44
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 63
B. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 66
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media massa akhir-akhir ini sudah semakin tak terhitung jumlahnya, dengan
membawa bendera yang berbeda-beda dan mengaku sebagai: media yang mewakili
komunitas tertentu untuk menyampaikan beragam aspirasi orang-orang yang mereka
anggap memiliki keinginan yang sama. Terutama setelah alnr reformasi bergulir
seiring dicabutnya SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) maka semakin
terbukalah pintu-pintu menuju kreatifitas gagasan melalui tulisan.
Makanya tidak salah jika John Naisbitt dan Petricia Aburdene mengatakan
bahwa dunia kini sudah menjadi global village karena kemajuan teknologi telah
melahirkan beraneka ragam media massa yang memperpendek jarak antara satu
tempat dengan tern pat lain 1•
Perkembangan infonnasi dewasa ini sudah menjadi komunitas primer yang
sangat dibutuhkan orang, seiring dengan semakin canggihnya teknologi informasi dan
komunikasi dewasa ini. Sehingga banyak orang mengatakan bahwa peradaban masa
kini merupakan "peradaban masyarakat informasi"2•
Menurut JB. Wahyudi, dalam bukunya yang berjudul "Teknologi Informasi dan
Produksi Citra Bergerak" adalah informasi merupakan sebuah simbol dan
'Andi Abdul Muis, Indonesia di Era Dunia Maya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001 ), Cet. ke-1, h. 47
2Asep Syamsul Ramli, Jurnalistik Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, l 999 ), Cet.
primadona masyarakat modem (masyarakat informasi). Dengan kata lain, informasi merupakan kebutuhan masyarakat infonnasi.
Informasi dapat bermanfaat tmtuk mencapai tujuan ideal. dan material, terutama pada abad ke-20 ini informasi dapat menempatkan diri sebagai mata dagangan (komoditas) yang sangat penting untuk mendatangkan ketmtungan materi.
lnformasi juga dapat dikembangkan atau diolab serta diperdagangkan (tujuan material) atau disajikan untuk mempengarnbi sikap mental individu seperti iklan (material) dan penerangan, publikasi, propaganda dan pelayamm social (ideal)3.
Era informasi sekarang merupakan tantangan sekaligus peluang bagi para muballigh, aktifis dan umat Islam pada tmmmnya, hal ini karena semakin canggih dan meluasnya infonnasi keberbagai penjuru dtmia.
Selain itu infonnasi bukan hanya sebatas kebutuhan, melaiukan juga menjadi sumber kekuasaan4. Anggapan umum babwa siapa yang m1enguasai informasi, maka
dialab penguasa masa depan temyata kini dapat dibt.lctikan. Sumber kekuasaan di masyarakat bukanlab uang ditangan segelintir orang, melainkan informasi ditangan banyak orang.
Di satu sisi, era informasi membawa kemajuan yang pesat dan mengtmgkapkan kehidupan masa depan yang canggih dan menakjubkan. Namtm jika dilihat dari sisi lain, era infonnasi menimbulkan inp!ikasi yang cukup mengkuatirkan bagi kehidupan
3
JB. Wahyudi, Teknologi lnformasi dan Citra Bergerak (Jakarta: Gramedia, 1992) h. 11
4
baik dari aspek sosial, budaya bahkan agama. Dalam era informasi ini umat Islam
dilanda invasi pemikiran dan budaya (Ghazwul Fikr wa Ghaz:wul tウ。ア。ヲ。ィIセN@
Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi,. informasi kini disalurkan
dengan berbagai media yang serba canggih. Mengedepankan prinsip epektifitas dan
efisiensi lahirlah media penyalur info1masi yang sangat menakjubkan. Dalam waktu
sekejab suatu peristiwa didaerah terpencil dapat diketahui diseluruh dunia secara
serentak dan bersamaan.
Dakwah sebagai kegiatan komunikasi keagan1aan dihadapkan pada
perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih tersebut.
Hal ini menuntut adanya sikap adaptasi terhadap kemajmm teknologi. Dakwah
dituntut beradaptasi dengan terapan media komunikasi yang sesuai dengan mad'u
yang dihadapi baik melal ui media cetak maupun melalui media elektronik.
Dakwah adalah proses menyeru kepada kebaikan dengan menyampaikan
informasi-informasi Allah kepada manusia agar mereka mengikuti aturan-aturan
Islam dan apa yang dilarang dan melaksanakan apa-apa yang diperintahkan sehingga
tercapai kebahagiaan hidup, baik didunia maupun diakhirat.
Adapun hubungannya dengan dakwah sebagai manifestasi keimanan seseorang
muslim dapat disosialisasikan lewat beragam media tanpa mengurangi makna dan
5
tujuan dakwah tentunya, dan salah satu media dakwah yang perlu dikuasai karena memiliki peluang besar di era informasi ini adalah dakwal1 melalui media cetak6•
Dengan kemajuan media cetak, diharapkan kepada umat islam pada umunmya dan da' i khususnya harus bisa memanfaatkan media ini. Karena dengan berdakwah melalui media cetak para da' i bisa berdal(wah melalui tulisan se1ia pikirannya sehingga dapat dilihat oleh mad'u kapan dan dimana saja, dart juga dapat bisa dibaca berulang-ulang kali oleh mad'u sehingga memberikan efek yang positif kepada mad'u.
Berdakwah melalui media cetak, seperti majalah yang memilki ciri khusus sesuai dengan sasaran pembacanya sangat tepat dilakukan, karena isi pesan yang disampaikan tidak jauh dari pandangan dan pengalaman pihak pembaca, serta sumber isi pesan memiliki nilai kredibilitas dan sesuai dengan kehidupan pembaca7•
Seorang da'i dituntut memiliki kapabilitas dibidang jurnalistik untuk menempuh jalur dakwah bi/ qalam (dakwah melalui tulisan) disamping dakwah bi/ lisan dan bi!
ha/.
Objek dan cakupan dakwah bi! qolam lebih banyak dan lebih luas yang dimiliki ketimbang media dakwah yang lain dan memberikan dampak yang lebih positif karena dibaca oleh ratusan, ribuan, bahkan jutaan orang pembaca dalam waktu yang
6
Sutirman Eka Wardana, Jurnalistik Dakwah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), cet. ke-1, h.17-18
7
bersamaan, sehingga menjadi alat yang efektifuntuk membentuk opini umum (public opinion), babkan dapat mempengamhi orang secara kuat dan massif!.
Secara bahasa, Majalah adalah surat berkala (sebagai surat kabar yang terbit mingguan, bulanan dan sebagainya)9. Meski tidak seaktual surat kabar yang terbit setiap hari, majalah yang terbit setiap mingguan, bulanan atau dwi mingguan memiliki efek edukasi yang cukup tinggi 10•
Sedangkan pendapat lain; Majalah adalah terbitan berka1a yang isinya meliputi berbagai liputan jumalistik, pandangan tertentu, topik actual yang patut diketahui oleh pembaca, artikel, sastra dan selanjutnya. Menumt kala pm1erbitannya dibedakan alas majalah bulanan, mingguan, dsb. Menurut pengkhususart isinya dibedakan atas majalah berita, wanita remaja, sastra, olahraga dan ilmu pengetahuan lainya.11
Jelaslah bahwa keberadaan media massa selalu diperlukan seiring dengan bergulimya arus perkembangan zaman terlebih majalah Syir'a11 yang mengulas tentang beragam berita seperti menyajikan laporan-laporan penting dan aktual tentang dinan1ika umat Islam dan kompleksitas masalah keislaman dan lain-lain.
Salah satu majalah yang selalu menyampaikan pesan dakwahnya melalui tulisan adalah majalah Syir' ah, yang didalanmya ada Rubrik yang sangat menarik yaitu Rubrik Opini Redaksi, Rubrik ini berupa tulisan membahas atas isu tentang opini mutakhlr.
8 Asep Syamsul M.Ramli, Jurnalistik Praktis, (Bandung : PT Rosdakarya, 1995), cet. ke-1,
h.iii
9
W.J.S Poerdamita, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1984), cet ke-7 h.621
10
Asep Syaipul Muhtadi, Jurnalistik Teori dan Praktek, (Jakarta: Logos, 1999), h. 93 11
Rubrik dalam kamus besar bahasa Indonesia, " adalah kepala karangan
(ruangan) dalam surat kabar,majalah dan sebagainya.12 Sedangkan menurut onong
uchyana Effendi "Rubrik adalah ruangan pada halaman surat kabar, majalah atau
media cetak lainya, mengenai asfek atau kegiatan dalam kehidupan masyarakat;
misalnya Rubrik Wanita, Rubrik Olahraga, Rubrik pendapat pembaca dan
sebagainya.
Tujuan dari penyajian informasi tersebut agar para pembaca muslim khususnya
dapat mengetahui dan merenungi aktifitas ibadah yang dilakukan seorang muslim,
disamping itu para pembaca dapat mengambil pelajaran dari informasi Rubrik Opini
Redaksi tersebut. Berdasarkan abstraksi di atas, skripsi ini mengangkat judul :
PESAN DAKWAH DALAM MAJALAH SYIR' AH"(Analisis Isi Rubrik Opini
Redaksi Majalah Syir'ah Edisi Januari-Juli 2006 )."
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Untuk menghindari terlalu luas dan lebamya pembahasan, mfu<:a dalam tulisan
ini dibuat satu batasan. Ruang lingkup masalah yang akan diteliti dibatasi pada pesan
dakwah yang terdapat salah satu Rubrik Majalah Syir' ah, yaitu Rubrik Opini Redaksi
edisi Januari-Juli 2006.
Adapun rumusan masalahnya adalah :
12
!. Apa pesan dakwah dalam Rubrik Opini Redaksi Majalah Syir'ah edisi Januari-Juli 2006 ?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaatuya.
I. Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui pesan dakwah dalam Rubrik Opini Redaksi Majalah
Syir'ah edisi Januari-Juli 2006.
2. Sedangkan manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis yaitu skripsi ini diharapkan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan wacana keilmuan dalcwah dan keberlangsungan dakwah Islamiyah.
b. Manfaat Praktis yaitu; dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi teoritis, praktisi, dan pemikir dakwah dalam mengemas nilai-nilai Islam menjadi kajian menarik. Selanjutnya memberikan motivasi bagi para pelaksana dakwah Jntuk Jebih memanfaatkan media massa cetak sebagai saluran berdakwah melalui tulisan di era informasi.
D. Metodologi Penelitian
l .Pendekatan Penelitian
Penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis)
yang sering dipakai untuk mengkaji pesan dalam media. Menurut Klaus Krippendorf,
b). Wawancara mendalam dengan Pemimpin Redaksi Majalah Syir'ah dan
penulis yang terkait.
Wawancara adalal1: bentuk komu11ikasi antara dua orang, melibatkan
seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lain ya dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu.13
4. Analisis Data
Yang dimaksud analisis data adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis ke1ja seperti yang disarankan oleh
data14• Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialall analisis deskriptif.
Dalanl menganalisa data, peneliti melakukan tallapan-tallapan tertentu yaitu:
a). Melakukan kategorisasi terhadap data berupa Rubrik Opini Redaksi Majalall
Syir'all selanla edisi Januari-Juli 2006 yang terkumpul.
b ). Memasukan data kedalanl lembaran koding yang telah peneliti buat.
c ). Selanjutnya melakukan pendeskripsian data yang di pro I eh selama tujuh
bulan berdasarkan tema yang telah ditentukan clan kemudian ditarik
kesimpulan dari Rubrik Opini Redaksi Majalall Syir'all edisi Januari-Juli
2006.
13 Deddy Mulyana,
Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Pt. Remaja Rosdakary.a, 2003),
cet.ke 1 h, 180.
14Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000),
dilengkapi, hasil wawancara dan larnpiran yang dianggap penting dengan
TINJAUAN TEORITIS TENTANG DAKWAH DAN MEDIA CETAK
A. Pengertian Dakwah Islam
Ad-da 'wah ila khayr kalimat ini di indonesiakan dengan mengikuti kovensi yang
berlaku menjadi "dakwah khiayr". Kata da'wah secara generik dian1bil dari kata dasar da
'a- yad'u- dua 'an -da walan- dia 'yalan yang mengandung makna: ajakan, panggilan, seruan, propaganda, balikan berarti permohonan dengan penuh harap -dalam bahasa
Indonesia biasa disebut berdoa. Kata ini diambil dan dikategorisasikan.fi 'ii muta 'addi
(transitif), yakni kata kerja yang mengharuskan adanya maful atau objeknya sehingga
esensi maknanya mengandung nilai upaya dan dinamika.
Tulisan kata da'wah (bahasa arab ), telah dikenal masyarakat Indonesia dan dalam
tulisan Indonesia menjadi dakwah diterjemahkan secara sinonim (mutaradif) dengan arti
ma 'ruf, yakni kebajikan atau kebaikan. Secara sederhana da'wah khayr dapat diartikan
ajakan, sernan, atau panggilan pada kebajikan atau kebaikan
Secara etimologi, dakwah memiliki makna yang beragama diantaranya:
1. An-nida artinya memanggil
2. Menyern atau mendorong
3. Menegaskan atau membelanya
4. Suatu usaha bernpa perkataan, perbuatan untuk menarik manusia ke suatu
madzhab atau agama
5. Memohon dan meminta kebaikan, ini yang sering disebut dengan istilah berdo'a.
dakwah mengandung unsur panggilan, ajakan atau seruan. Sedangkan secara terminologi
kata dakwah memiliki definisi-definisi yang variatif yang dikenmkakan oleh pakar ilmu
dakwah. Perbedaan ini disebabkan sudut pandang mereka yang berbeda dalam
mendefinisikan dakwah.
Menurut Prof. Toha Yahya Umar MA, dakwah dapat diartikim dari dua segi, yaitu:
a) Pengertian Dakwah Secara Umum
Ialah suatu ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara, tuntunan-tuntunan,
bagaimana sehamsnya menarik perhatian mmmsia untuk :menganut, menyetujui,
melaksanakan suatu ideologi, peudapat, pekerjaan tertentu.
b) Pengertian Dakwah Menurut Ajaran Is!an1
Ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana pada jalan yang benar sesuai
dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia
dan di akhirat."
Mul1an1111ad Natsir dalam tulismmya mendefinisikan dakwah adalal1 usaha-usaha
menyerukan dan menyampaikm1 kepada perorangm1 manusia dan seluruh umat konsepsi
Islmn tentang pandangm1 dan tujuan hidup manusia di dunia ini, yang meliputi "amar
ma'ruf nahi munkar ", dengan berbagai macmn media dan cara yang diperbolehkan dan
membimbing pengalmnmmya dalan1 perikehidupan perseorangan. Perikehidupan
berumah tangga, perikemasyarakatan dan perikehidupan bernegara.'
Sementara itu Prof. Dr. M. Quraish Shihab mendefinisikan dakwah sebagai seruan
atau ajakan kepada keinsafan, atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang Lebih
baik dan sempurna baik, terhadap pribadi maupun masyarakat dar1 dakwah sehamsnya
kehidupan.
Tidak jauh berbeda dengan definisi diatas Prof. H. Muzayyin Arifin mendefinisikan
dakwah sebagai suatu kegiatan berupa ajakan baik dalam bentuk li:;an, tulisan, tingkah
laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam mempengaruhi
usaha orang lain baik secara individual maupun secara kelompok agar timbul di dalam
diri seseorang suatu pengertian, kesadaran, sikap, penghayatan serta pengamalan terhadap
agama sebagai message (pesan) yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya
unsur-unsur paksaan.
Lebih lanjut Amrullah Ahmad dalam bukunya "Dakwah Islan1 dan perubahan
Sosial" mendefinisikan dakwah sebagai aktualisasi nilai-nilai imani seseorang yang
dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman, dalam bidang
kemasyarakatan, yang dilaksanakan secara teratur, untuk mempengaruhi cara merasa,
berfikir, bersikap dan bertindak, manusia, pada dataran kenyataan individual dan sosio
kultural, dalam rangka mengusahakan tenwujudnya ajaran Islam dalan1 semua segi
kehidupan manusia, dengan menggunakan cara te1ientu.
Definisi dakwah yang menekankan proses penyebaran pesan dakwah (ajaran Islam)
dengan mempertimbangkan penggunaan metode, media dan pesan yang sesuai dengan
situasi dan kondisi mad'u (khalayak dakwah). Penggagasnya adalah Ahmad Ghalwusy
dia mengemukakan, dakwah dapat didefinisikan sebagai berikut: Menyampaikan pesan
Islam kepada disetiap waktu dan tempat dengan berbagai metode dan media disetiap
waktu dan tempat dengan berbagai metode dan media yang sesuai dengan situasi dan
kondisi para penedma pesan dakwah (khalayak dakwah).
hal ini penulis mendefinisakan pengertian akhlak, alddah, ibadah sebagai berikut:
I. Akhlak adalah yang mengandung unsure budi pekerti, yang berhubungan dengan
kesadaran, yang didorong oleh pemikiran, rasio yang dis•ebut dengan karakter
yang di perkuat dengan budi pekerti yang merupakan suatu hasil perpaduan
antara rasio dan rasa yang bermanifestasi pada karsa yang tingkah laku
manusia.
2. Akidah yang dimaksud oleh penulis disini adalah suatu bentuk pokok ajaran
dalam Islam dan huknm-hukumnya yang Qat'I, seperti keimanan dan
mentauhidkan Allah, beriman kepada kitab-kitab Allah yimg telah diturnnkan
kepada nabi dan rasulnya, beriman kepada hari akir (kiamat), beriman kepada
takdir baik dan buruk dari Allah, serta semua yang ghoib yang didasari
dalil-dalil yang knat.
3. Ibadah, yang dimaksud penulis ibadah disini adalah suatu sikap kepatuhan
seorang hamba kapada tuhan nya
C. Unsur-unsur Dakwah.
Yang dimaksud dengan unsur-unsur dakwah adalah komponen yang selalu ada
dalam setiap kegiatan dakwah.
I. Subyek Dakwah.
Yang dimaksud da'i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan maupun
tulisan ataupun perbuatan dan baik secara individu, keiompok atau berbentuk organisasi
menyampaikan ajaran Islam). Akan tetapi, sebagaimana telah disebutkan pada
pembahasan di muka, sebutan tersebut lebih sempit dari sebutan da'i yang sebenamya.
Apabila kita kembali kepada Al-Qur'an dapat disimpulkan pelaku dakwah pe1tama itu
adalah Nabi Muhammad SAW.
2. Obyek Dakwah.
Obyek dakwah adalah mad'u, yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah atau
manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik
manusia yang beragama Islam maupun tidak, atau dengan kata lain manusia secara
keseluruha11.
3. Materi Dakwah .
Unsur lain selalu ada dalam proses dakwah maddah atau materi dakwah. Materi
dakwah adalah masalah isi pesan atau materi yang disampaikan da'i pada mad'u. Dalam
ha! ini sudah jelas bahwa yang me1tjadi materi dakwah adalah ajarim Islam itu sendiri,
sebab semua ajaran Islam yang sangat luas itu bisa dijadikan materi dakwah Islam. Akan
tetapi, ajaran Islan1 yang dijadikan materi dakwah itu pada garis benamya dapa:t
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Akidah, yang meliputi:
a) Iman kepada Allah
b) Iman kepada Malaikat-Nya
c) Iman kepada Kitab-kitah-Nya
d) Iman kepada Hari Akhir
e) Iman kepada Qodha-qadhar
a) Ibadah
• Thaharah
• Sholat
• Zakat
• Shawn
• Haji
b) Muamalah (dalam arti luas) meliputi:
I. Al-Qaanunul Khas (hukum perdata)
• Muamalah (hukwn niaga)
• Munakahat (hukwn nikah)
• Waratsah (hukum waris)
• Dan lain sebagainya
3. Al-Qaanunul 'am (hukum publik):
• Hinayah (hukmn pidana)
• Khilafah (hukum Negara)
"Jihad (hukum perang dan damai)
• Dan lain-Iain
4. Akhlak, yaitu meliputi:
a) Akhlak terhadap khalik
b) Akhlak terhadap manusia, yang meliputi: Akhlak terhadap manusia
• Diri sendiri
• Masyarahat lainnya
Akhlak terhadap bukan manusia
•Flora
•Fauna
• Dan lain sebagainya.
4. Media Dakwah
Media adalah segala yang membantu juru dakwah dalam menyampaikan
dakwahnya secara efektif dan efisien. la merupakan bentuk jamak dari Bahasa Latin yaitu
"median" yang berarti alat perantara.
Media dakwah berarti segala macam alat perantara yang dapat digunakan da'i Ouru
dakwah) dalam menyampaikan dakwah Islamnya kepada masyarakat atau mad'u.
Menurut M.Bahri Ghazali, "kepentingan dakwah terhadap adamya media atau alat
yang tepat dalam berdakwah sangat urgen sekali", sehingga dapat dikatakan dengan
media dakwah akan lebih mudah diterima oleh komunikan (mad'u) nya.
Dengan demikian media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat diperg1makan
sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Media ini dapat
berupa barang (material), orang, tempat, kondisi tertentu dan sebagainya.
5. Metode Dakwah
Metode berasal dari Bahasa Jerman "methodica" ajaran tentang metode. Dalam
Bahasa Yunani, metode berasal dari kata "methodos" artinyajalan, dalam Bahasa Arab
disebut "thariq ".
oleh seorang da'i dalam menyampaikan risalah Islam kepada masy.arakat (mad'u).
Sementara itu dalam komunikasi metode dakwah ini lebih dikenal sebagai
approach, yaitu cara-cara yang dilakukan oleh seorang da'i atau komunikator untuk
mencapai suatu tujuan tertentu atau dasar hikmah dan kasih sayang. Dengan kata lain,
pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu pandangan human oriented menetapkan
penghargaan yang mulia pada diri manusia. Hal tersebut didasari karena Islam sebagai
agama salam yang menebarkan rasa damai menempatkan manusia pada prioritas utama,
artinya penghargaan manusia itu tidaklah dibeda-bedakan menurut ras, suku dan lairmya.
Adapun metode dakwah dalam melaksanakan dakwah tercantum dalam Al-Qur'an
surat An-Nahl ayat 123:
Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuharnnu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang terses.at darijalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."
Ayat tersebut menunjukkan bahwa metode dakwa11 itu ada tiga, yaitu:
1. Al-Hikmah
2. Al-Mauidzatil Hasanah
3. Al-Mujadalah allati hi ya a11san
PengertianAl-Hikmah menmut Prof. Toha Yahya Omar MA, yaitu, bijaksana,
artinya meletakkan sesuatu pada tempatnya dan kitalah yang harus berfikir, berusaha,
menyusun dan mengatur cara-cara dengan menyesuaikan kepada keadaan dan zaman,
asal tidak bertentangan dengan hal-hal yang dilarang Tuhan.
Metode dakwah yang kedua yaitu, Al-Mauidzatil Hasanah, menurut Ki. M.A.
sebagai ibadah kepada Allah SWT. Dan di dalamnya mengandung:
I. Didengar orang, lebih banyak lebih baik suara panggilannya
2. Dituruti orang, lebih banyak lebih baik maksud tujuannya, sehingga Menjadi
Iebih besar kuantitas manusia yang kembali kepada jalan Tuhannya, jalan Allah
SWT.
Metode dakwah yang ketiga yaitu,jadilhum billati hiya ahsan (berbantahan dengan
yang baik). Yaitu billati hiya ahsan yaitu, biqodru'uqulihim, dengan kadar tingkat obyek
kemampuan masyarakat.
Al-Hilanah yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya baik berupa ucapan
maupun perbuatan selama tidak melanggar hnkun1 Allah SWT.
Mauidzatil Hasanah yaitu memberi nasihat yang dapat diterima orang lain dalam
mengajak manusia untuk melaksanakan dienul Islam.
Al-Miijadalah billati hiya ahsan yaitu bertukar pikiran dengan menggunakan dalil
atau alasan yang sesuai deagan kemampuan berfikimya.
6. Efek Dakwah
Setiap aksi dakwah akan menimbulkan reaksi. Demikianjika dakwah telah
dilaknkan oleh seorang da'i dengan materi dakwah, wasilah, thariqali, tertentu maka akan
timbul respons dan efek (atsar) pada mad'u (mitra/penerima dakwah).
Atsar ( efek) sering disebut denganfeedback (umpan balik) dad proses dakwah ini
seringkali dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian para da'i. Kebanyakan mereka
menganggap bahwa setelah dakwah disampaikan maka selesailah dal,wah. Padalial, atsar
sangat besar artinya dalam penentuan langkah-langkah dakwah berikutnya.
kegiatan dakwah selalu diarahkan untuk memengamhi tiga aspek perubahan diri ·
obyeknya, yakni pembahan pada aspek pengetahuannya (knowledge), aspek sikapnya
(attitude) dan aspek perilakunya (behavioral).
Berkenaan dengan ketiga tersebnt, Jalaluddin Raklnnat, menyatakan: "Ffek kognitif,
terjadi bila ada pembalian pada apa yang diketalmi, dipahami, atau dipersepsi kahalayak.
Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan dan
informasi.
"Efek qfektif" timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau
dibenci khalayak, yang berhubungan dengan emosi, sikap serta nilai. "Efek behavioral"
memjuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-po!a tindakan,
kegiatan, atau kebiasaan berperilaku.
D. Ragam Penulisan Jurnalistik di Media Cetak
Jumalistik secara etimologis berasal dari kata bahasa latin Acta Diurna berarti
catatan atau laporan hruian. Secru·a sederhana Jurnalistik diartikrux sebagai kegiatan yang
berhubungan dengan pencatatan atau pe!aporan setiap hari. Dengan demikiru1 jurnalistik
bukanlah pers, bukan pula media massa.
Jurnalistik adalah kegiatan yang memungkinkan pers atau media massa bekerja
dan diakui eksitensinya dengan baik.
Dalrun kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan untuk menyiapkan, mengedit
dan menulis untuk surat kabar, majalah atau berkala lainnya.
Definisi Jurnalistik dari para ahli, diberikan oleh F. Eraser Bond, Roland
F. Fraser Bond dalam An Introduction to Journalism, menulis: jurnalistik adalah segala bentuk yang membuat berita dan ulasan berita san1pai pada kelompok pemerhati.
Roland E. Wolseley dalam Understanding li1agazines, meny•ebutkan,jumalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan umum secara sistematik dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar, majalal1, dan disiarkan distasitm siaran.
Adi N egoro menegaskan, jumalistik adalal1 semacam kepandaian mengarang yang pokoknya memberi pengkabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya.
Dari definisi diatas dapat saya mendefinisikan jumalistik sebagai berikut. Secara teknis, jumalistik adalal1 kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolal1, menyajikan, dan menyebarkan berita melalui media berka!a kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya.
Dalam Dunia Jumalistik atau media cetak, format tulisan tidal: hanya dalam Format
News saja dengan format 5 W + 1 H. ada ban yak format lainnya diantaranya adalal1.
1. Features
Features adalal1 karangan kreatif, terkadang subjektif yang dirancang ootuk mengifonnasikan secara mendalam dan lengkap, dan bertujuan untuk menghibur
pembaca terhadap kejadian, situasi dan asfek kehidupan dari sisi yang lain. Bila format
News cukup menyajikan fakta penting untuk menjawab oosur 5W+ IH, maka features
Ciri khas tulisan features adalah mengandung segi "Human interest". Tulisan
features memberikan penekanan pada fakta yang clianggap mampu menggugali emosi,
menghibur, memunculkan empiti dan keharuan. Ciri selanjutnya adalah mengandung
unsur sastra. Featrures ditulis dengan gaya menulis fiksi karenanya Tulisan features mirip
dengan sebuah cerpen atau novel (bacaan ringan clan menyenangkan) namun tetap
informative dan actual, karenanya pula seorang penulis berita pada dasarnya atau
prinsipnya adalah seorang yang bercerita.
2. Editorial (Tajuk Rencana)
Tajuk Rencana adalah opini atau gagasan resmi dari surat kabar atau majalah
terhadap suatu kejadian yang menegaskan ideologi media tersebut serta sifat dan
keberpihakannya pada masyarakat. Opini ini biasanya ditulis oleh Redaktur pelaksana,
Pimpinan redaksi, Wakil pimpinan redaksi atau staf redaksi yang khusus menulisnya.
Tajuk rencana biasanya berisi hal-hal actual yang menjadi perhatian unmm atau
masalah-masalah yang sedang hangat.
3. Kolom
Kolom adalah tulisan jurnalistik yang bersifat personal clan selalu ditulis oleh
seseorang individu atau tokoh terkenal yang kompenten dibidangnya, baik oleh pakar
pendidikan, tokoh atau pakar politik terkenal seniman, agamawan dsb. Kolom memiliki
daya tank personal yang kuat. Sebuah kolom biasanya dilihat dari siapa yang menulisnya.
Jadi nama yang ditulis bisa menjual dan menjadi daya tarik tulisan. Penulis kolom
4. News Commentary (Komentar Berita)
Komentar berita adalah kolom yang berisi tulisan yang sederhana, permukaan saja
yang sedang hangat. Maksudnya ialah untuk menjelaskan atau membantu para pembaca
memahami berita tersebut. Berita tersebut tidak dipahan1i orang awam bila tak ada
illustrasi sederhana dari pakar ekonomi, karena itu ada komentar berita untuk
menjembatani ketidaktahuan tersebut.
5. News Analysis (Analisis Berita)
Analisis berita adalah uraian yang ditulis oleh individu yang berusaha menjelaskan
lebih dalan1 dan analisis berita. Orang yang ditugaskan dalam menganalisis berita ini
biasanya adalah orang yang pakar dalam bidangnya.
6. Artikel Opini
Dalam surat kabar atau majalah, selain disediakan halaman untuk berita, selalu ada
halaman opini. Baik opini dari wartawan media tersebut atau opini dari luar (pembaca
atau penulis ), opini dari penulis luar ini, sama sekali berbeda dengan opini redaksi dan
terkadang tidak mencerminkan sikap redaksi. Opini berisi apa saja (politik, ekonomi,
kebudayaan, pendidikan), biasanya ditulis dengan disertai dengan. analisis, mjuka'n
kepustakaan yang kuat atan temuan basil penelitian.
7. Piramida Terbalik
Pesan berita disusun secara dedukatif. kesimpulan dinyatakan terlebih dahulu pada
paragrafpertama, barn kemudian disusul dengan penjelasan dan uraian yang lebih rinci
pada paragraf-paragraf berikutnya. paragraf pertama mempakan rangkuman fakta
terpenting dari selumh uraian kisah berita (news story), dengan demikian, apabila
kategori penting, cukup penting, kurang penting, tidak penting, dan sama sekali tidak
penting. rnmusnya semakin kebawah semakin tidak penting.
8. Rerview atau Resensi atau Kritik.
Ada Iiputan berita yang tidak bisa menerapkan pola Straight News (berita langsung)
dalam melaporkan berita tersebut. Laporan ini sering digarap lebih luas dan mendalam
sehingga mirip sebuah Resensi atau review. Seperti, liputan tentang seni dan kebudayaan.
Untuk melaporkan berita tentang pameran Iukisan misalnya, tidak rnengkin hanya
melaporkan unsur 5W + IH dari peristiwa tersebut atau mendeskripsikanjumlah
pengunjungnya, kapasitas gedung,jumlah lukisanya, kemegahan gedungnya dsb.
Pembaca menginginkan ada ulasan uraian tentang materi pan1eran, seperti keindahan
karya lukis tersebut, perbandingan dengan karya-karya lain, perkembangan kemampuan
melukis, dsb. Inilah yang dimaksud dengan tulisan jenis Review atau Resensi atau kritik.
Melihat perkembangan media masa pada saat ini, meskipun. semakin banyak ragam
jenis tulisan dalam media cetak dengan berbagai bentulmya, akan te1api fo1matnya tidak
jauh berbeda dari fo1mat-fo1mat tulisan tersebut.
E. Hubungan Antara Dakwah dan Media Cetak
Media cetak pada dasarnya mernpakan media komunikasi massa yang mampu
mengadakan perubahan dalarn masyarakat, baik pola pikir maupun perilakunya.
Perkembangan media cetak telah mencuat kepe1mukaan karena media ini salah satu
!lledia yang bisa diperoleh oleh siapa saja yang membutullkan tanpa hams mengeluarkan
Oleh karena itu efektivitas dan efisiensi media cetak dalam menyebarkan informasi
atau berita hams dimanfaatkan oleh para da'i dalam menyampaikan pesan-pesan agama
Islam melalui media cetak.
Berdakwah di era informasi seperti sekarang ini tidak lagi cukup disampaikan
dengan lisan belaka tanpa bantuan alat-alat modern yang sekarang ini terkenal dengan
sebutan alat-alat komunikasi massa, yaitu pers (percetakan), radio, film, dan televisi.
Karena kata-kata yang terucapkan lainya dapat menjangkau jaralc yang sangat terbatas.
Sedangkan dengan alat-alat komunikasi massa itu jangkauan dakwah tidak lagi terbatas
pada waktu dan ruang. Dan memang pada dasarnya aktivitas dakwah bila dilihat dari
prosesnya sama dengan proses komunikasi.
Dakwah pada masa kini dihadapkan pada perkembangan dan :lcemajuan teknologi
yang sangat canggih. Bila dakwah be1ja1an tanpa mengantisipasi kehadiran era informasi
dan globalisasi dengan langkah yang cermat, kreatif; dan positif, maka sudah bisa
dipastikan hasilnya hanya berupa kesia-siaan belaka.
Dakwah yang disampaikan melalui media cetak seperti majalah, surat kabar, brosur
dan buku bukan hanya akan san1pai pada orang-orang yang hidup sekarang, tetapi dapat
juga sampai pada masyarakat yang hidup di masa yang akan datang. Selain itu jika dilihat
dari fungsi pers yang merupakan bagian dari media cetak dapat terlihat sinkronisasi
dengan tujuan dakwah. Fungsi pers tersebut adalah:
I. Menyiarkan informasi (to inform). Fungsi ini merupakan fungsi yang utama bagi
pers. Bagaimana seseorang dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di
dunia danjuga informasi-info1masi tentang suatu ajaran, gagasan. dan
2. Fungsi mendidik (to educate), yaitu sebagai sarana penclidikan massa (mass
education), bagaimana tulisan-tulisan di majalah atau Koran-koran meniuat
tentang berbagai pengetahuan yang sangat membantu wawasan pembaca.
3. Fungsi penghibur (to entertain), selain memuat berita-berita berat (hard news)
media cetak juga memuat informasi-informasi yang bersifat hiburan.
4. Fungsi mempengaruhi (to irifluence), fungsi inilah yang 1mmyebabkan pers
memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini pula
membuat Napoleon Bonarte mengatakan bahwa la lebih takut pada empat snrat
kabar dari pada seratus serdadu.
Fungsi pers di atas sejalan dengan proses clakwah sehingga te1jadi sinergi ai1tara
keduanya dan akan memudahkan keberhasilan dakwah yang bertujuan untuk suatu
tatanan masyarakat madani.
Namunjika dilihat dari bentuk-bentuk tulisannya penyajian dakwah bi! qalam
memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Naratif, yakni tulisan yang berusaha untuk mengisahkan suatu perisliwa secara
kronologis yang berkaitan dengan dakwah. Pada umumnya digunakan dalam
bentuk biografi, sejarah Islam, kisah-kisah islami, cerpen, novel, roman, komik
dan sebagainya.
2. Deskriptif, yakni tulisan dengan aspek-aspek dakwah sesuai dengan keadaan
yang sebenamya, misalnya kehidupan pribadi muslim, keluarga muslim dan
sebagainya.
3. Ekspositoris, yakni tulisan yang bertujuan memberikan penjelasan dan inf01masi
misalnya bagaimana cara kerja Perbankan Islam dan BAZIS dalam menjalin
ukhuwah Islamiyah dan sebagainya.
4. Argumentatif, yakni tulisan dakwah yang dikategorikan lebih berat dibandingkan
sifat lainnya meskipun pada dasarnya dakwah tulisan jenis ini termasuk
ekspositoris, namun hampir berdasarkan pembuktian-pembuktian yang
meyakinkan penyajian ini mempergunakan analisa atau sintesa yakni
menyangkut pemecahan persoalan dakwah atau penggabungan
masalah-masalah dakwah menjadi suatu klasifikasi yang lebih luas. Misalnya,
pendidikan apa yang dapat digunakan dalam masalah kebodohan, krisis. iman
dan sebagainya.
E. Analisis Isi
Analisis isi pada dasarnya bertujuan untuk membuat analisis dari pesan-pesan yang
ada dalam dokumen. Klaus Krippendorf, seorang ahli komunikasi. massa yang
mempunyai perhatian khusus pada analisi isi sebagai sebuah teknik riset mengajukan
definisi sebagai berikut: Analisi adalah sebual1 teknik riset untuk membuat
inferensi-inferensi yang dapat dan lakukan ulang clan sah dari data kepada konteks data tersebut.
(content analysis is a research tehnique for making reflicable and valid inferences .from
data their context ).
Teknik analisis isi mernpakan suatu teknik pengumpulan data dlan teknik analisis
berwatak kuantitatif. Namun sebagai alat pengunipulan data dan analisis pesan, teknik
malisis juga berwatak kualitatif. Bernard Berelon, penulis buku teks Jkelasik berjudul
menunjukan bahwa watak kualitatif ini terutama cocok untuk mencari kedalaman
pemahaman (insight), dari lambang-lambang pesan tertentu seperti tema dan ideologi
yang menjadi dasar dan kontek pesan.
Dengan kata lain, komunikasi dianggap mengandung makna simbolis (symbolic
meanings), yang tidak tunggal dan arti-arti tersebut tidak dipahami umum (shared
meanings), maksudnya selain aiii yang manifes juga terdapat arti terpendam (latent),
yang terbatas pada perspektif budaya dan social te1ientu. Dalain ha! ini, khususnya
berkaitan dengan masalah pemahaman, intensitas atau kekuatan tentang kepercayaan,
keyakinan dan motifasi.
Penelitian dengan menggunakan teknik analisis isi (Content Analysis), merupakan
teknik penulisan al-ternatif bagi kajian komunikasi yai1g cenderung lebih banyak
mengarah pada sumber (source), maupun penerima pesan (receiver). Pendekatan
[image:34.538.30.430.169.504.2]penelitian ini mengedepankan penyajian data secara tersetruktur serta memberikan
GAMBARAN UMUM MAJALAH SVIR' AH
A. Sejarah Berdirinya Majalah Syir'ah
Pasca lengsemya rezim Soeharto tahun l 998 bangsa Indonesia, menghadapi beragam konflik horizontal yang meledak disejumlah daerah.
Sebagian daerah bemiat untuk lepas dari Indonesia, bagi komuni mencendrai demokrasi. Benih-benih permusuhan dan sikap eksklusivisme umat Islam ini tampakjuga mewarnai berita dan tulisan-tulisan dibeberapa media Islam yang saat itu semakin menjamur. Media-media itu justru cukup berperan besar menurnbuh suburkan benihnya kehadiran media-media Islam baru.
Fenomena ini menggembirakan, sekaligus merisaukan, menggembirakan karena dialam demokrasi, kebebasan berekspresi tentu saja bukan sesuatu yang "diharamkan" bahkan bagian dinamika demokrasi Indonesia itu sendiri. Merisaukan lantaran seiring dengan itu, justru muncul fenomena semakim mengkristalnya sikap untuk mengingkari perbedaan.
Disaat yang sama peran negara era transisi untuk melindungi kemashlahatan masyarakat tampak lemah, korupsi menjamur, beragam patalogi me:rek ibadah atau vonis kafir oleh beberapa kelompok dengan mengatas namalcan Islam. Benih-benih permusuhan dan sikap eksklusivisme urnat Islam ini tampak juga mewarnai berita dan tulisan-tulisan dibeberapa media Islam yang saat itu semakin mefljan1ur. Media-media itu iustru cukup berperan besar menumbuh suburkan benih-benih eksklusivisme dalam skala
Pada sebagian masyarakat mulai muncul keldiawatiran, media jenis ini akan
menciptakan komunitas pembaca yang fanatik yang bisa mengganggu kehidupan
demokrasi di Indonesia, sebut saja Majalah Sabili yang cukup mendapat respon
dimasa-masa komplik.
Beberapa peristiwa pasca Reformasi yang saat itu berkembang bisa menjadi
penguat argumentasi diatas yaitu seperti: pembakaran buku-buku komunis, pengrusakan
klub-klub malam yang dinilai berbau maksiat, rumah-rumah ibadah atau vonis kafir oleh
beberapa kelompok dengan mengatas namakan Islam.
Majalah Syirah adalah media keislaman yang mengulas persoalan aktual Islam
tidak secara dogmatis, halal-haram atau sekedar hitam-putih. Tetapi, mengkaji masalah
umat secara tajam, mendalam, dan koperhensif. Menggali akar-akar dan sebab-sebabnya
dari aspek sosiaI, budaya, dan sejarah. Mengetengahkan keberagaman dalam berislam,
baik yang merujuk pada khazanah klasik maupun dari kajian terkinL
Syir'ah senantiasa menghadirkan tentang keislaman, kitab-kitab ktming dan
khazanah klasik keislaman. Dimunculkan pada 19 September 2001 dan berganti logo
pada Maret 2004, Syir' ah digarap dengan serius dan profesional dengan menjunjung
tinggi kaidah-kaidah jurnalistik yang mengedepankan ketepatan fokta.
Jelaslah, keberanian mengungkap berbagai dinamika perbedaan dalam Islam dan
perwajal1an yang dikemas secara profesional yang sesuai dengan majalah Islam popular,
meqjadikan syir' ah layak menjadi refrensi keislaman bagi generasi muda Islam dan kaum
profesional yang mendambakan Islam yang cinta damai, lnitis, dan menghargai
perbedaan.
yang meyakini perbedaan sebagai rahmat yang tak semestinya diingkari perbedaan merupakan sebuah energi untuk saling terbuka untuk berkompe:tisi dengan pihak Iain dalan1 membuat kebajikan.
Syir'ah digagas oleh sekumpulan pemikir muda yang pemah menempuh pendidikan di Pesantren dan menggeluti kajian keislaman, ki.tab-kitab kuning dan khazanah klasik keislaman.
Sejak semula, syirah digarap dengan menyajikan tema-tema keislaman yang di Iihat secara kritis dan ditafsirkan secara terbuka disajikan kepada pembaca dengan semangat dan perdamaian.
Nama Syir' ah itu sendiri terinspirasi dan diambil dari kata "Syir 'atan" dalam surah Al-Maidah ayat 48 yang berbunyi; likulija'alna minkum syir'atan waminhajan ... "
bagi masing-masing (kamn atau individu), kami jadikan mereka jalan dan cara yang berbeda.
Sekilas bisa dibayangkan awal Syir' ah lahir tampa tujuan bisnis yang jelas, Syir' ah muncul lebih sebagai bentuk kegelisahan intelektual segelin foto yang terpampang didalanmya sehigga terkesan penuh dengan lautan naskah. Adapun bahasa penulisan yang digunakan terkesan"akademik" yang mungkin r.ocok untulc kalangan kampus atau kelompok forum study saja. Sajian-sajiannya pm1 secara mnum lebih bersifat lantas mati kemudian.
Sejak semula, syirah digarap dengan menyajikan tema-tema keislaman yang di lihat secara kritis dan ditafsirkan secara terbuka disajikan kepada pembaca dengan semangat dan perdamaian.
cm dan sebanyak 16 halaman aan terbit dua bulan sekali .. Tetapi tampilan barn syir' ah
ini belum banyak mengalami perubahan dalam gaya tulisanya yang tan1pil dalam gaya
essay dengan balmsa yang bersifat kajian. Adapun rubrik yang ada saat itui adala11 Rubrik
Syir'al1tuna (kajian utama), pawitra (kolom), liberasi (kolom), narasi (kolom), Selilit
( cerita kecil jenaka), dan budaya (kolom).
Halaman dalam terdiri hanya satu warna, halaman muka tan1pil dua warna
dengan hasil cetak yang jauh dari sempurna. Bahkan hanya beberapait. Namun, barn
akhir januari dapat diwujudkan, edisi inipun ditetapkan sebagai edisi "25 Jannari-25
Pebruari". Melihat ha! ini, pihak pengelolaptm merencanakan edisi-edisi berikutnya terbit
di akhir bulan. Pada nomor ini, ada rubrik-rubrik yang diubal1 isi kajian untulc kalangan
terbatas dari pada sebua11 laporan jumalistik yang relatif bisa di baca secara luas.
Pada edisi kedua, syir'al1 diterbitkan dengan format yang berbeda dari pertama.
Dalam edisi ini syir' al1 tampil dengan 40 halaman dan direncanakim terbit setiap bulan.
Tetapi tampilan baru Syir'al1 ini belum banyak mengalami peruba11an dalam gaya
tulisanya yang tampil dalam gaya essay dengan bal1asa yang bersifat kajian. Tidak ada
tulisan-tulisan yang berangkat dari hasil liputan lapangan. Pada mulanya Syir' ah tidak
ada kepentingan bisnis dan hanya bertnjuan memberikan kontribusi 1mtuk mena11ggulangi
radikalisasi keagamaan yang berkembang dan di bagikan secara gratis, tidak seperti
sekarang.
Hingga saat ini, peruba11an-perubal1an itu masih terus terjacli baik itu tampilan
ayout dan clesain, isi clan pesan clakwahnya, serta icle-icle clalam mengusung kesaclaran
dasar awal berdirinya Majalah Syir'ah baik itu visi dan misinya.
Wilayah peredaran Majalah Syir'ah JABOTABEK sebanyak 58%, Banten,
Kalimantan, Sulawesi Selatan masing-masing 4%, Jambi 3%, Jawa-Barat 10%, Jawa
Tengah 8% dan Jawa Timur 9%.
Sedangkan data pembaca majalah Syir'ah adalah; laki-laki 73 .2%, yang berusia
antara 21-30 tahun sebanyak 82.1% yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa. Serta
aktifitas para pembaca adalah organisasi kemahasiswaan 39.3%, Organisasi Kepemudaan
10.7%, LSM 28.6%.
Majalah Syira'ah didalam salah satu Rubriknya itu ada Rubrik Opini Redaksi,
majalah Syir'ah awal terbit berupa bulletin, karena sifatnya bulletin itu tidak ada Rubrik
Opini Redaksi nah baru ada ketika pada bulan Januaii 2002.
Opini Redaksi awal pertama di tulis oleh Bapak Mujtaba Hamdi (Pemimpin
Redaksi), dari bulan Jaimari 2002 sampai dengan akhir Desernber 2005, lalu setelah itu
dari awal Januai·i 2006 sampai sekarang saya penulis (Bapak Fathuri, Sr selaku staf
redaksi).
B. Visi dan Misi Majalah Syir'ah Visi
• Menjadi trend setter dalam proses membai1gun kesadaran dan sikap menghargai
perbedaan agama dan budaya di kalangan masyaralcat musl!tm Indonesia.
Misi
" Melahirkai1 dan mengembangkai1 media yai1g mengangkat fakta-fakta
• Menuangkan gagasan-gagasan dari khazanah Islam yang mendorong sikap terbuka terhadap perbedaan dan mengarah pada perdamaian.
• Menjadi media yang memberikan suara bagi minoritas sehingga mampu mengekspresikan pandangan agama dan budayanya sendiri.
• Meningkatkan secara terus-menerus apresiasi terhadap ide dan kreasi baru dalam rangka menciptakan media yang profesional dan dapat dikonsumsi masyarakat luas.
• Membangun organisasi yang efektif dan accountable.
• Menjadikan tempat kerja sebagai waI1ana muncul dan berkembangnya kreatifitas dan daya intelektual
C. Stuktur Redaksi Majalah Syir'ah
Penerbit Yayasan Desantara ISSN: 1412.2456 Pemimpin Umum
Pcmimpin Pcrusahaan Pemimpin Redaksi Redaktnr Pelaksana Redaktur Senior Reporter
Staf Foto Ilustrator Artistik Keuangan Pemasaran Personalia
Pemasaran dan Umum Sekretariat redaksi
Alamsyah M Dja'far HaminEnha
Mujtaba Hamdi Banani Balm1l, Hasan Annuri F Hadi, Fathurii SR
Imam, Shofwan, Todd'.i Y Kurniawan Taufik Kurrahman
Agus Salim Gita Suhargianti.
Endang SM, Eva Hannan
Muntho'i, Nurlaila, Popon Juleha Herry Murniasih
Kebon-Barn
Tebet Jakarta selatan 12830 Tip; 021-828 1053.
D. Profil Rubrikasi Majalah Syir'ah Pojok Redaksi Opini Redaksi Daftar isi Wawancara Mancanegara De bat Profil Mereka Bicara Pengalaman Khazanah Nisa Tasawuf Humorina Tahannus Pustaka Refleksi Percikan Kolom Kar tun Kiat SudutPanggung
Cerita ringan seluk beluk redaksi memproses isi Opini redaksi atas isu tentang opini mutakhir Ringkasan isi
Syir'atuna: Laporan utama, ,tentang persoalan-persoalan umat Islam yang tengah menjadi fonomena, dibahas secara kritis dan mendalam
Wawancara khusus dengan tokoh yang memiliki pandangan progresif terhadap realitas keberagaman dimasyarakat
Berita-berita luar negeri tentang persoalan Islam
kontemporer Kajian Tentang pemikiran-pemikiran Islam kotemporer
Pedebatan dua tokoh mengenai persoalan Islam aktual dan kontroversi
Kehidupan dan peijalanan tokoh yang memiliki peran dan perhatian terhadap kehidupan masyarakat plural Kehidupan, perjalanan, nasib kaum yang dipinggirkan oleh masyarakat dan disteriotip minor oleh agama Pengalaman nyata tentang proses menjalani dialog antar perbedaan, antar iman, antar keyakinan
Cerita mengenai tokoh Islam dalam sejarah klasik Islam Cerita-cerita klasik tentang kehidupim prempuan dalam Islam
Cerita-cerita sufi dalam Islam Cerita humor
Esai relektif dan kritis soal konsep-konsep kunci Islam yang sudah tertanan1 dalam kesadaran kolektifmhat Islam
Ulasan dan kritik atas buku-buku penting tentang Islam dan keislarnan
Renl1!lgan sejenak atas peristiwa kefolaman dan keutarnaan aktual
Esai tentang kehldupan plm·alisme yang diisi oleh tokoh yang berkompeten
Esai tentang berbagai problem Islam dam keislaman Kartllil tentang keislarnan yang mutakhir
Kiat-kiat menangani berbagai soal dalam kehidupan masyarakat plural
Mozaik
Nomenklatur
Kronik Kai ender Konsultasi fiqih
Konsultasi Tauhid dan Tasawuf
Suara Pembaca Suhuf
Kisah
Syair Serat Graffiti
Catalan dari forum-forum diskusi keislaman, antar iman, multikulturalisme
Infonnasi dan penjelasru1 soal istilah-istilah dalrun khazanah Islam
Kilasru1 peristiwa keislaman daiarn sebulan
Kilasan sejarah tentang peristiwa keislaman penting Konsultasi terhadap berbagai macam persoalan dari sudut pandang fiqih yang diasuh o:teh pakru·
Konsultasi tentang persoalan akidah dan sprituaiitas yang diasuh oleh pakru·
Surat dan komentar pembaca Lembaran seni dru1 budaya Cerita pendek
Sajak
E. Rubrik Opini Redaksi Majalah Syi'ah edisi Januari-Juli 2006 yang akan diteliti:
NO Edisi Terna atau .Judul
1 J anuari 2006 Perlunya Ruang Dialog Sejati 2 Pebruari 2006 Ibadah Seperti Modal Daimn!!
3 Maret2006 Anak Gaul Lebih Jujur
4 April 2006 Kelahiran Nabi Adalah. Sebagai Ujian
5 Mei 2006 Masih Bavi Harns Memilih
6 Juni 2006 Belaiar dari Olah Ra!!a
7 Juli 2006 Pendekar Masa Kini
Setelah penulis mengamati rubrik Opini Redaksi Majalah Syir' ah pada edisi Januari-Juli 2006, ada beberapa tema pesan dakwah yang penulis temuka:n dalam Rubrik Opini Redaksi, yaitu berisi tentang Akhlak, Aqidah dan Ibadah.
1. Pesan dakwah tentang Akhlak
Pesan dakwan tentang akhlak yang dimaksud dalam tulisan ini adalal1 pesan yang disampaikan dalam rubrik kepada pembaca bagaimana semestinya kita berakhlak dan prilaku baik dalam melakukan hubungan manusia secara vertikal kepada Allah maupun secara horizontal kepada sesan1a manusia dan alam semesta ini, yang sesuai dengan tuntunan ajai·an Islam.
2. Pesan dakwah tentang Aqidah
Pesan aqidall yang dimaksud dalam tu!isan ini adalah bagaimaim kita mengambil pelajaran, dari isi kejadian dalam Rubrik yang berkaitfill tentang pesan-pesan dalam menjalankan aqidall yang kita yakini dengan baik di tengall-tengah kehidupM yMg sai1gat plural ini.
J.Pesan dakwah tentang Ibadah.
sehamsnya kita melakukan ibadah yang sesuai dengan anjuran agama Islam, yaitu bukan
ibadah yang san1ata-mata formalitas belaka akan tetapi ibadah yang sesunggulmya, yang
telah di contohkan para kekasih Allah.
Adapun dalam ha! ini penulis memberikan kode tertentu pada materi subjek, sesuai
dengan katagori isi pesan dakwah yang terkandung di dalamnya. Yaitu dengan kode
sebagai berikut :
[image:44.537.11.443.157.651.2]Tabet I
Kode Terna Pesan Dakwah Rubrik Opini Redaksi Majalah Syir'ah Edisi Januari-juni
2006
NO Kategori Isi Pesan Dakwah Kode
1. Akhlak A
2 Aqidah B
3 Ibadah
c
Tabel2
Kode Terna Pesan Dakwah Rubrik Opini Redaksi Majalah Syir'ah Edisi Januari-Juni
2006
Edisi, Terna, Kategori
No dan Paragraf Isi pesan Isi Pesan Dakwah
Dakwah
I No.49/VI/ B/Aqidah Gerakan pluralisme di Indonesia, lebih spesipik
Januari 2006 lagi gerakan yang bekerja di wilayall agama,
Perlunya sepertinya mendapat tantangan serius. Pluralisme
Dialog Sejati tak lain mernpakan bahasa untuk: sebuah sifat yang
2 positifterhadap perbedaan dan keragaman. Yang
melepaskan perbedaan itu agar semua sama dengan kita, seperti halnya Al-Quran bilang, tak ada
paksaan dalam agama. Yang getir itu terjadi dalam macam-macam bentuk. Mereka yang berbeda, baik yang mempw1yai kepercayan yang berbeda,
maupllil yang hanya punya praktik keberagamaan berbeda, mengalami perlakuan yang menyedihkan. Ada yang dihancurkan tempat perkumpulannya, dikeroyok massa bersenjata kayu dan batu, dan ada yang ditakut-takuti melalui telepon dan pesan pendek.
2 No. 50NIJ C/Ibadah Logikanya kira-kira begini.. Karena kalangan
Januari 2006 liberal berpikir bebas dalam beragama maka Ibadah Seperti persoalan ibadah yang sudah pasti atau qat'i Modal Dagang Kemudian di obrak-abrik. Akibatnya iman mereka
dianggap goyah dan selmtjutnya tidak lagi hirau
3 dengan ibadah. Sholat ditinggalkan, puasa dijauhi,
dm1 seterusnya. Ditmnbah lagi kalangan Islmn Liberal anti penegakkan syariat Islam, maka kesimpulm1 itu semakin kuat: kalangan Islan1 Liberal tidak mau ibadah. Ujw1g-ujungnya mereka
4 disebut kafir.
C/Ibadah
Sebenmnya dalam persoalm1 ibadah iman Al-Ghazali dalam salah satu kitabnya; Bidayatul
Hidayah, mengutarakan tamsilan yMg cantik. Ia
mengumpamakan ibadah bagi manusi layak nya modal dagang, ra 's al-ma/ a:tau ash/ at-tijar-ah. Dengan modal itu seeorang dibarapkM bisa berproduksi atau berdagang untuk mendapat kebahagiaM disisi-Nya disini t'entu yang memiliki modal banyak akan mendapatkan kebahagiaan yMg berlebih dibanding yang sedikit, juga yMg bem1odal berlimpa11 akm1 disebut orang baik
(shalih, muttaqin) karena akan :mendapat anugrah
dari Yang kuasa. Sementara ym1g bermodaJ. seret akan dicibir karena akan dim1ggap berpeluang kecil
Wltuk mendekat pada SMg Pendpta.
3 No.51 NII A/Akhlak Tapi nanti <lulu, jangan disamakan anak gaul ini Maret2006 dengan para koruptor. Jelas beda mereka tak
AnakGaul melakukan perkara kriminal, tidak juga merugikan LebihJujur orang Iain. Sedangkan koruptor,. merugikanjutaml
8 rakyat negeri ini. Setidaknya anak muda gaul ini punya prinsip. Mereka Iebih jujur dari
sendiri. Bukan bunglon yang gampang gonta ganti bulu.
4 No.52 /VII B/Aqidah Allah beberapa kali dalam Al-Qur'an melakukan April 2006 peringatan. ketika Ia menceritakan kezhaliman Kelahiran Nabi Firaun pada zaman Nabi Musa, seakan-akan Allah
Adalah Ujian sedang berteriak digendang telinga kita, "ingatlah? 5 J anganlah berlalrn seperti Firaun nanti akan celaka akhimya." atau berlakulah sabar kalian!" saat Allah mengisahkan episode hidup yang paling
6 menyedihkan dari Nabi Ayyub
A/Akhlaq Peringatan adalah sebuah nasehat. Tak terkecuali memperingati hari kelahiran j ungjungan ki ta N abi Muhammad. Kelahiran Nabi merupakan suatu berkah. Karena dialah mahluk terkasi Allah, dialah sebab musabab Allah manciptakan alam semesta, dialah suri tauladan yang baik, dialah manusia paling sempuma, dan dialah pemirnpin para nabi
10 danrasul.
Al Akhlak Kegelapanjahiliyah takkala si kaya rnenindas sirniskin pernirnpin rnengabaikan amanalmya; melakukan korupsi, berbeda sedikit langsung rnelakukan tindakan kekerasart, tak ada cinta kasih antar sesama, rnenyalahkan onmg lain atas nama Allah, dan seterusnya.
5 No.53NII Mei B/Aqidah Beragama lahir dari pengalarn:m hidup. Ia tidak
2006 Masih seperti sternpel yang mudah S!\ia diternpelkan BayiHarus dijidat seseorang. Karena dari pengalaman itulah
Mernilih Ilahi kesadaran akan sosok maha sakti yang
7 mengampuh mayapada. Kesadaran berbagi dengan
sesama. Ituiah agama. 11
Perbedaan agama tentu saja menjadi persoalan yang sangat pita!. Apakah sm1g anak akan di perkenalkan dengan agama ked'uanya atau memilih salah satunya atau tidak sama sekali. Sebab harus diingat sekali lagi, bagi rnasyarakat Indonesia merneluk agan1 adalah sebuali keharusan. 6 No.54 NII Juni A/Akhlaq Kalau tidak seportif jangan masuk di dunia olahraga.
2006 Seportifitas dalam olahraga tidak hanya dari pemainnya saja tapi, juri, penonton, dan pelatih dituntut sportif.
Bela jar Dari
Olahraga Untuk itu kembalilah kepada hati nurani masing masing
.Istafii qalbaka, sabda rasulullah. Utarakan pendapat anda
8 dengan hati bukan dengan emosi. Dengan membawa hati
IO ketulusan. Karena dalam hatilah bertemu cahaya Tuhan
dengan diri kita sebagai manusia: atas nama Tuhan dan atas nama kemanusiaan.
7 No.55 NI/Juli C/Ibadah Kekerasan, harus diakui , me:mang menjadi ,sifat
2006 Pendekar manusia, mengalir dalam helaan nafas. Sifat yang
MasaKini membuat malaikat gusar hingga prates kepada
7 Allah ketika menunjuk manusia sebagai khalifah di
bumi. "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat
9 kerusakan padanya dan akan menumpahkan
C/Ibadah darah ... ?"
Pesan ayat ini mengingatkan saya sosok ideal seorang pendekar dalam cerita silat China. Dalam dunia persilatan atau dengan istilah China, bulim, seseorang tak hanya piawi memukul penjahat, namun ada syarat lain yang harus dipenuhi sebelum
IO orang menyandang gelar itu
C/Ibadah
PESAN DAKWAH DALAM RUBRIK OPINI REDAKSI MAJALAH SYIR'AH
A. Isi Pesan Dakwah Dalam Rubrik Opini Redaksi Majalah Syir'ah
Berdasarkan uraian Rubrik Opini Redaksi yang telah di kategorisasikan dalam pesan dakwah bermuatan tentang Akhlak, Aqidah dan Ibadah. Dengan menggunakan pendekatan Analisis Isi secara kualitatif edisi Januari-Juli 2006 sebagai berikut:
1. Perlunya Ruang Dialog Sejati.
Opini Redaksi yang mengangkat mengenai "Perlunya Ruang Dialog Sejati", merupakan potret keberagaman pemahanmn Islam di Indonesia sepanjang tahun 2005, dimana adanya pertentangan yang mendalam dan begitu panas diantara komunitas Islam Indonesia tentang pluralis dan anti pluralis.
berbeda, karena yang sedang kita jalani adalah lmbungan manusia dengan manusia
bukan permasalahan aqidah.
Jadi persoalan kongkret yang kita hadapi di sini adalah persoalan pluralisme
agama-agama dalam kaitannya dengan HAM. Persoalan ini menyangkut teori yang
normatif dan persoalan empiris yang nyata kita hadapi. Masalah hubnngan antara
pluralisme agama denga HAM ini menjadi semakin serius di Indonesia, karena
berkaitan pula dengan masalah integrasi nasional. Masalahlalmya adalah, bagi orang
Islam kalau dilihat secara nom1ative, dianut suatu keyaldnan bahwa sampai hari
kiamat pun di dunia ini akan terdapat keragaman agama. Dan yang menarik meski
ada klaim bahwa kebenaran itu ada pada Islam (Q.S. Ali Imran, 3:19), namun dalam
Al-Quran juga disebutkan adanya hak orang lain untuk beragama. Agama dalam
Islam tidak bisa dipaksakan kepada orang lain (Q.S. Al-Baqarah, 2:256). Jadi prinsip
tidak boleh dipaksakan tegas diyakini oleh orang-orang Islam. Oleh karena itu sangat
tidak mungkin orang Islam memaksakan agamanya kepada penganut agama lain.
Dalam pandangan teologis Umat Islam memaksakan orang masuk Islam bukan
mendapatkan pahala, tapi mendapat dosa.
Singkatnya, pluralisme agama itu suatu potensi konflik. Agama-agama itu
memberi dorongan besar bagi tumbuhnya integrasi bangsa di lain pihak ada juga
kecendrungan miskomsepsi kita dalam melihat bangsa ini. Ada kecendrungan
seolall-olall bangsa ini homogen. Indonesia ini sama semua.
Dalam kutipan paragraf di atas jelas-;ielas disampaikan bahwa untuk
dengan yang berbeda agama. Oleh karena itu perbedaan harus kita sikapi dengan secara wajar, jangan berlebihan dengan mencaci maki satu sama lainnya. Kita harus berjalan bersama demi menciptakan suasana kemasyarakatan yang kondusif.
2. Ibadah Seperti Modal Dagang.
Opini Redaksi pada edisi Februari 2006 membicarakan tentang Ibadah Seperti Modal Dagang. Pada dasarnya, tema ini muncul sebagai reaksi atas pandangan kelompok Islam Liberal yang menyampingkan pem1asalah ibadah, sehingga Ibadah tidak menjadi penting bagi pemahaman kelompok Islam Liberal tersebut2•
Ibadah merupakan dimensi yang sangat urgen dalam Islam, Fathuri (penulis rubrik opini redaksi majalah syir'ah) mengungkapkan :
"sebenarnya, dalam persoalan ibadah Imam Al-Ghazali dalam salah satu kitabnya, Bidayatul Hidayah, mengutarakan tamsilan yang cantik. Beliau mengumpamakankan ibadah bagi manusia layaknya modal dagang, ra's al-ma! atau
ash! at-tijarah. Dengan modal itu seseorang diharapkan bi.sa berproduksi nntuk
mendapatkan kebahagiaan di sisi-Nya."3•
Melalui rubrik dalam opini redaksi ini, pesan dakwal1 yang ingin disampaikan oleh Majalah Syir'ah adalah Ibadah. Berdasarkan kutipan Paragraf tiga dan empat dari judul Ibadah Seperti Modal Dagang, mengandnng pesan tentang ibadah yang disampaikan Al-Ghazali. Beliau menjelaskan bahwa semakin bimyak orang beribadah kepada Allah selama hidupnya maka peluang untuk mendapatkan ganjaran yang
2 Ibid 3
dijanjikan Allah berupa kebaikan di akhirat akan semakin dekat padanya. Sebaliknya orang yang sedikit ibadah selama hidup, peluangnya untuk mendapatkan kebaikan disisi Allah pun semakin sedikit. Dalam ha! ini segala perbuatan yang kita niatkan untuk ibadah kepada Allah kita posisikan sebagai modal untuk menempu kehidupan yang selanjutnya. Semakin banyak modal yang kita kumpulkan sebagai bekal maka semakin banyak pula peluang kita untuk mendapatkan keuntungan yang berlimpah. Namun apakah kita tahu bahwa ibadah yang kita kerjakan selama ini sudah tercatat disisi Allah sebagai modal? Jawabannya tentu kita tidak mengetahuinya. Allah yang berhak mengetahui itu. Pertanyaan di atas mengingatkan kita, bahwa dalam beribadah harus diiringi dengan niat yang baik dan ikhlas, agar ibadah yang kita lakukan benar-benar bisa menjadi modal diakhirat. Apabila kita dalan1 beribadah didahului dengan niatan yang tidak baik seperti sombong dan ingin dipuji orang, maka siaplah kita menjadi orang yang merugi di akhirat. Karena modal banyak yang kita pakai selama ini temyata tidak mengahasilkan apa-apa.
Dalam Rubrik Opini Rerdalcsi Ibadah dikatakan Seperti Modal Dagang, pesan ibadah yang disampaikan mengacu berdasarkan sabda Nabi Muhanimad, beliau berpesan bahwa dalam melakukan hubungan vertikal kepada Allah SWT yang harus di utamakan adalah keikhlasan hati dalam beribadah, bukan perangkat ibadah yang bagus dan ingin dipuji orang.
membedakan antara orang yang beriman dengan orang yang tidak beriman adalah sejauhrnana orang tersebut mentaati ajaran agama Islam. Dan ha! inilah yang membuat sebagian masyarakat mengecap bahwa kalang2111 Islam Liberal yang berpikiran bebas, menganggap ajaran Islam banyak yang harus di interpetrasikan kembali disesuaikan dengan kondisi zaman sekarang telah terpengaru oleh pemikiran Barat dan ada masyarakat yang mengatakan Islam Liberal sebagai kafir.
Dalan1 salah satu Hadisnya Rasulullah menjabarkan bahwa maraknya kaum muslimin mengikuti jejak langkah, pandangan dan gaya hidup kaum Y ahudi dan Nasrani meskipun mereka melakukan perbuatan yang tidak masuk aka! dan berbahaya, seperti masuk lobang biawak. Ketika kaumYahudi mempopulerkan pola hidup hedonistis dan serba bebas, kaum muslimin pun berbondong-bondong mengikutinya, tanpa pikir panjang. Ketika Yahudi dan Nasrani ramai-ramai m