• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode pendidikan sosial anak Dalam keluarga muslim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Metode pendidikan sosial anak Dalam keluarga muslim"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

' - ' ,:'', i/\:\i :

METODE PENDIDIKAN SOSIAL ANAK

DALAM KELUARGA MUSLIM

( Penelitian Terhadap llmu Pendidikan Islam )

.

.

Oleh:

Ors. A. KAHAR MUZAKAR HASBI

LEMBAGA PENELITIAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

(2)

Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Ilahi Robbi,

yang telah memberi nikmat kurnia dengan dapat

menyelesai-kan peneli tian ini, semoga shalawat dan salam dilimpahmenyelesai-kan

kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah

memba-wa umatnya ke jalan lurus.

Banyak hal di sekeliling kita dilupakan padahal

sa-ngat penting sekali bagi kehidupan umat, yang menyangkut

pendidikan sosial anak dalam keluarga, terutama umat

Is-lam.

Untuk i tu tidak melupakan kepada semua pihak yang

telah membantu penyelesaian penelitian ini, penulis

me-nyampaikan terima kasih.

Akhirnya semoga pahala bagi hambanya yang beramal

baik dilimpahkan sesuai dengan amalnya.

Bandung, Ju 1 i 1996

(3)

Halaman

KATA PENGANTAR

...

i

i i DAFTAR ISI BAB I. P E N D A H U L U A N 1 A. Latar Belakang Masalah . . . 1

B. Perumusan Masalah

c.

Tujuan Penelitian 6 7 D. Kerangka Pemikiran . . . 7

E. Langkah-langkah Penelitian . . . 11

BAB II. DESKRIPSI TENTANG ILMU PENDIDIKAN ISLAM... 15

A. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam... 15

B. Tujuan Ilmu Pendidikan Islam... 24

C. Metode Pendidikan I s l a m . . . 30

D. Sumber Ilmu Pendidikan Islam... 36

BAB III. KELUARGA MUSLIM DAN PENDIDIKAN SOSIAL ANAK DALAM KELUARGA MUSLIM... 41

A. Keluarga Muslim . . . 41

1. Pengertian . . . 41

2. Konsep Dasar Pendidikan Keluarga

Mus-1 im . . . 4 2

3. Problematika Pendidikan Keluarga

Mus-1 im . . . 4 9 4. Ruang Lingkup Pendidikan Keluarga Mus

(4)

B. Pendidikan Sosial Anak Dalam Keluarga

Muslim . . . 56

1. Pengertian . . . . . 56

2. Tujuan Pendidikan Sosial Anak Dalam Keluarg a Muslim . . . 58

3. Materi Pendidikan Sosial Anak Dalam Keluarga Muslim . . . 63

BAB IV. METODE PENDIDIKAN SOSIAL ANAK DALAf1 KELUAR-GA MUSLIM . . . 7 4 A. Pengertian . . . . . . . 7 4 B. Konsep Dasar Metode Pendidikan Sosial .. 75

C. Metode Pendidikan Sosial Anak Dalam Ke-luarga Muslim . . . 8 O BAB V. P E N U T U P

...

114

A. Kesimpulan . . . 114

B. Implikasi . . . 115

(5)

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai

peranan yang sangat penting untuk menjaga dan menjamin

ke-langsungan hidup bangsa yang bersangkutan. Tanpa proses

pendidikan nilai-nilai budaya, sosial, pengetahuan dan

ni-lai moral tidak dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.

Di sisi lain pendidikanpun merupakan suatu bagian

yang tidak dapat dipisahkan, baik secara individu maupun

kelompok, sebab pendidikan merupakan salah satu sarana

un-tuk rnencapai tu ju an hidup.

H.M. Arifin dalam bukunya Pilsafat Pendidikan Islam,

mengemukakan sebagai berikut :

Suatu proses yang diingini dalam usaha kependidikan adalah proses yang terarah dan bertujuan yaitu menga-rahkan anak didik (manusia) kepada titik optimal ke-mampuannya. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai adalah terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individu dan sosial serta hamba Tuhan yang

me-ngabdikan diri kepada-Nya (H.M. Arifin, 1987 : 10).

Senada dengan hal di atas, menurut Hasan Langgulung

(1988:35) pendidikan yang baik adalah yang memberikan

sum-bangan pada semua bidang pertumbuhan individu. Dalam

per-tumbuhan akal (intelektual) pendidikan yang baik dapat

me-nolong individu mendidik dan menghaluskan perasaannya

ser-ta mengarahkan ke arah yang diingini sehingga menjadi

ke-kuatan dan motivasi ke arah kebaikan. Dalam bidang

(6)

iman, aqidah dan pengetahuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

dengan ajaran serta moral agamanya.

Dalam bidang sosial, pendidikan dapat memainkan peranan

utama dalam menyiapkan individu mengbadapi kehidupan

so.-sial yang berhasil dan produkt-if.

Jadi jelaslah bahwa pendidikan secara fungsional m

mengemban tugas mewariskan, meneruskan, menanamkan,

meng-integrasikan nilai-nilai hidup ュセョオウゥ。L@ baik nilai

inte.-lektual, politik, sosial, budaya dan moral spiritual.

Setiap kita renungkan keadaan. masyarakat di berbagai

tempat akan didapati bahwa masyarakat itu mengalami

ber-bagai masalah budaya, ekonomi, sosial dan politik.

Untuk itulah diantara segi-segi pertumbuhsn dan persiapan

yang mungkin disumbangkan oleh pendidikan kepada individu

adalah membuka pribadinya dan mengembangkan berbagai

segi-nya ke arah yang ingin dicapai oleh tujuan pendidikan

ter-sebut, dengan cars memperkenalkan kepadanya akan hak-hak

yang diberikan oleh Tuhan sebagai individu di dalam suatu

masyarakat, begitu juga ォ・キ。ェゥ「。ョMォ・キ。ェゥ「セョL@ tanggung

ja-wab dan kemestian-kemestian eebagai akibat dari hak-hak

ini. Ia juga hilJ.>Ul!J;:diper!l:iapkan untuk mengadakan

hubung-an-hubungan sosial yang berhasil dan produktif.

Kiranya merupakan kettetapan eksperimental dan

tak-tual bahwa keselamatan dan kekuatan masyarakat tergantung

(7)

Mass depsn yang mulis tergsntung di tsngsn generssi

muds, ini bersrti bahwa di tangan ibu bapaklah terletak

kendslinys. Kelusrgalsh sebagai pransts sosial pertams d

dan utama tak dapst disangksl lsgi mempunysi srti penting

strstegis dslsm mengisi dan membeksli puters-puteri yang

tengsh mencsri mskns kebfpupsnnys. Dengsn demikisn,

lsngksh snsk selsnjutnya tergsntung bsgailil111ns orang tus mem

-persaapksn pendidiksn bsgi snsk dalam kelusrgs. kセイ・ョウ@

dengsn bergitu selur¢1 snsk dspst disndslksn menjadi

be-nih yang bsik. Sebsgimsna yang dikemuksksn oleh bッ・ィ`セゥャ@

( 1993:47) :

Ansk sdslsh snugersh dari Allah swt., Dis diterims demgsn sepuluh jsri terbuks oleh setisp orang tuanya. Bsiknya pemelihsrsan anak sekarang, akan sukseslsh di kemudian hari. Ibarat bercocok tanam, jika pemelihara-annya baik, maka baik pula tumbuhnya, dan niscaya bush-nyapun akan baik. Tentu kelak akan akan menerima hasil

yang ュ・ョァオョエオセァォ。ョN@ Namun sebaliknys, bile jelek

peme-1 iharaannys, akan jelek pula tumbuhnye, den buahnyapun

tidsk mungkin berhaeil dengan baik. Demikiam jugs pe... meliharaan terhedap anak kits, tergentung bsgeimana

care kits mendidiknya.

Dalem @spek pendidiken anak ini, Islam telah banyak

memberikan tuntunen yang bersifet praktis, sehingga mudsh

sekali untuk diterapkan.

Namun, akibat deri dampak negstif Ilmu Pengetshuan

den Teknologi (IPTEK), bsnysk orang tua yang bersnggapsn

bshwa pendidikan anak dalam ォセャオ。イァ。@ tidaklah penting.

Mereka beranggapan, bahwa dengan terpenuhinya kebutuhan

materi anak, make tanggung jawab orang t.u1.1 sudah

terpenu-hi. Dengan memenuhi setiap permintaan anak-anaknya, msks

(8)

Kita sering melihat, suatu keluarga di mane kedua @

-rang tuanya sibuk bekerja. Pergi pagi pulang malam.

Sedangkan anak-anaknya hanya diasuh oleh pembantu11.,Sehill:lg«i.

ga tidaklah aneh apabila si anak lebih akrab dengan

pembantu daripada orang pembantuanya. Tak jarang terjadi orang pembantua di

-kenal anaknya sebagai rekan dalam berpoya-poya dan

bersenang-senang, bukannya dijadikan ー。ョオエ。セ@ dan tauladan.

Kesimpulan hasil penelitian yang diungkapkan oleh

Suharko dalam seminar sehari 11Peran Orang Tua dalam

Mening-katkan Kualitas Anak11 , menunjukan 85,5

%

orang tua yang

di-teliti tidak mampu mengawasi anak-anaknya, hal ini

menunjuk-an pule bahwa tidak bmenunjuk-anyak ormenunjuk-ang tua ymenunjuk-ang mampu mendidik

anaknya, padahal ー・イセョ@ orang tua dalam mendidik anak dalam

keluarga sangat penting dan strategis, sebab tidak semua a

aspek pendidikan diajarkan di aekolah, dianterenye

pendidik-an aikap prilaku den budi pekerti. Kedue maaalah ini tidak

diajarkan di a@kolah, berdaaarkan Undang-undeng No. 2 Tahun

1989 tenteng pokok-pokok pendidikan {Republika, 12 Dea. 93).

Dengan simpulan penelitian aeperti teraebut di ates,

maka tak heran bile kite menyakaikan insiden etau tregedi

yang menghebohken di kalangan enak atau remaje aemekin ュ・セ@

ningkat, umpamanya saja perkelahian massal, mencuri, ter

-libat nerkotik den aebagainya. Menurut Gerungan {1973:213)

tindakan anak atau remaje yang bersifat anti sosial ter

-sebut, diaebabkan anak kurang mengalami perhatian orang tua

(9)

Namun hal semacam ini kurang disadari oleh para orang tua,

padahal menurut Baihaqi A.K. : "Jika terjadi insiden di

kalangan anak atau remaja, maka orang tualah yang menjadi

sorotan paling tajam, sebagai pihak pertama yang bersalah.

Karena itu, adalah suatu hal yang ironis apabila peranan,

fungsi dan pengembangan lembaga pendidikan formal semakin

banyak dikaji, sedangkan metode atau tehnik orang tua

men-didik anak, khususnya dalam rumah tangga, seakan terabaikan"

(Baihaqi A.K., 1992: 12).

Usaha yang paling argumentatif adalah peninjauan

masalah ini dari kacamata Islam, sebab berhasil dan

gagal-nya pendidikan keluarga dalam Islam, sepenuhgagal-nya tergantung

pada kemampuan kita memahami minhajul Islam (metode) yang

diterapkan dalam lingkungan keluarga yang berlandaskan pada

Al-Qur'an dan Sunnah (Jalaluddin Rahmat dan Muhtar G.,

1993 : 119).

Kita tidak dapat menyalahkan IPTEK, karena IPTEK

te-lah menjadi tumpuan harapan manusia. Manusia mengharapkan

kehidupan yang lebih baik berkat kemajuan yang telah

dira-ihnya, namun pada gilirannya manusia harus menjaga dirinya

agar setiap sikap dan tindakannya tidak menimbulkan dampak

penyimpangan pada norma-norma sosial.

Sudah merupakan keyakinan jika akan merasa terikat

dengan ikatan aqidah, pemikiran, sejarah dan sosial, maka

ia terdidik atas dasar taqwa. Bahkan akan memiliki benteng

aqidah ketuhanan yang dapat mengungguli jahiliya, akan

(10)

ke-6

Berdasarkan uraian di atas. maka penulis tertarik

untuk meneliti tentang bagaimana metode pendidikan sosial

anak dalam keluarga muslim menurut kajian ilmu pendidikan

Islam. Dengan demikian judul penelitian ini adalah :

"METODE PENDIDIKAN SOSIAL ANAK DALAM KELUARGA MUSLIM"

(tinjauan IlmucPendidikan Islam).

B. Perumusan Masalah

Dengan melihat later belakang masalah yang telah

di-kemukakan di atas, maka dapat ditetapkan persoalan pokok

-

.

yang akan dianalisis selanjutnya adalah :

1. Apakah yang dimaksud pendidikan sosial menurut Ilmu

Pen-didikan Islam ?

2. Bagaimana konsep pendidikan sosial anak dalam keluarga

menurut Ilmu Pendidikan Islam ?

3. Bagaimana metode pendidikan sosial anak dalam keluarga

menurut llmu Pendidikan Islam ?

Untuk menjaga kesimpangsi'iu!an;.dan untuk memudahkan

dalam mem.!llhami pembahasan ini, perlu dikemukakan beberapa

pembatasan istilah yang tersangkut paut dengan uraian ini

yaitu tentang metode, pendidikan sosial anak dan keluarga

muslim.

Metode menurut Winarno Surskhmad (1986:75) sdslah

"cars yang di dalsm fungsinya merupaksn slat untuk

menca-pai tujuan".

Sedangkan yang dimaksud dengan pendidikan sosial

menurut Ulwan (1981:391) yaitu: pendidikan anak sejsk

dini agar terbiasa menjalankan tatakrama sosial yang baik

(11)

pa-da akipa-dah Islamiyah yang ablidi, agar di me,,yarakat nanti ia

bisa tampil dengan pergaulan dan adab yang baik,

keseimbang-an akal ykeseimbang-ang matkeseimbang-ang den tindakkeseimbang-an ykeseimbang-ang bijakskeseimbang-ana.

Adapun yang dimaksud dengan keluarga muslim yaitu

"ke-luarga yang memegang ajaran Islam sebagai tatanan hidup

ang-gota keluarganya (Majatah Nasehat Perkawinanj No. 227,: 50).

c.

Tu.luan Penelitian

Dari pokok permasalahan tersebut di etas, dapat

dite-tapkan bahwa tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

.

1. Untuk mengetahui maksud pendidikan sosial anak menurut

Ilmu Pendidikan Islam.

2. Untuk mengetahui konsep pendidikan sosial anak dalam

ke-luarga manurut Ilmu Pendidikan Islam.

3. Untuk mengetahui metode pendidikan sosial anak dalam

keluarga muslim menurut Ilmu Pendidikan Islam.

D. Kerangka Pemikiran

Keprihatinan terhadap tingk.ah laku anak tidaklah

se-kedar kejengkelan akan kenakalannya, melainkan jugs

kepri-.

hatinan dalam menghadapi mesa depan. Karena itu di samping

masalah-masalah pemenuhan kebutuhan primer akan kelanjutan

hidup, soaialisasi anak telah menjadi .salah satu tema utama

dari dinamika peradaban. Semakin meningkat peradaban manu#ia

ternyata tidak menjadikan sosialisasi anak tersebut semakin

mudah, tetapi sebaliknya. Untuk menghadapinya disepskati

bah-wa pendidikan adalah media yang paling ampuh, den karenanya

(12)

Dalsm aspek pendidikan ansk ini, Islam Telsh

membe-ri banysk tuntunsn yang bersifst praktis, sehinggs mudah

seksli diterapkan. Baik pendidikan yang mengarsh psda

kesempurnaan akal, ketshanan fisik, maupun pendidikan

ag-ar anak memiliki kesucian jiwa sejati.

Secars empiris dsn nyats, bahwa selamatnya

masyara-kat tergantung dari sehatnya snggota masyaramasyara-kat dan cara

mempersispkannya. Karenanya Islam memperhatikan

pendidik-an sosial dpendidik-an tingkahfu lakunys sehingga, apabila mereks

terdidik dan berkiprsh di panggung kehidupan, mereka

da-pat memberikan gsmbarsn yang bensr tentsng msnusia yang

csksp, beraksl dan bijak (Nasih Ulwan, 1992:1).

Hal tersebut di atas, merupakan tanggung jawab orang

tus, ksrena telah diberi kuasa oleh Tuhan untuk mengaBuh

anak-anaknya, karena:q.inak adalah amanat Allah yang wajib

dipertanggung jawabkan, terutama tanggung jawab dalam

pe-nyelenggaraan pendidikan dalam rumah tangga. Salah satu

firman Allah : ᄋセᄉM[[@

/

7,} OセLZi@ 1/7-! .. ,,,,,,; / ) セ||HセZHセ@

I' r. I ,.. · · I I · I · ..\l セ@ 1;

J 0 •, !...l [セセL[NINNj@ セ@ CJ""'____./, I • •

Hsi orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka ••• (Depag RI, 1977:951).

Dari uraian tersebut menjelaskan bahwa pendidikan

yang diberikan keluarga 11w1rupiiikim: wng&h• pendidikan yang

pertama dan utama jugs pendidikan keluarga ini merupakan

dasar yang fundamental dari perkembangan anak.

Keluarga belumlah cukup melengkapi tugaanya dengan

sempurna dalam pendidikan anak-anak sehingga is dapat

(13)

menolong anak-anak tumbuh dari segi sosial (Hasan Langgulung

1989:376).

Berkai;l;_an dengan hal di atas, Ramayulis (1990:77)

mengemukakan sebagai berikut :

Pertumbuhna sosial melibatkan pendidikan sosial yang melibatkan pula bimbingan terhadap tingkah laku

sosi-al, ekonomi dan politik dalam rangka akidah Islam yang betul dan ajaran-ajaran dan hukum-hukum agama yang de-pot meningkatkan iman, taqwa, takut kepada Allah dan

mengerjakan ajaran-ajaran agamanya yang mendorong ォ・セ@

pado produksi, menhhargai waktu, jujur ikhlas dalam perbuatan, adil, kasih sayang, ihsan, mementingkan orang lain, menjaga kemaslahatan umum dan lain-lain bentuk akhlak yang mempunyai nilai-nilai sosial.

Sehubungan dengan tugas serta tonggung jawab itu

ada baiknya orang tua mengetahui sedikit tentang apa セ。ョ⦅@

bagaimana pendidikan anak dalam rumah tangga,

Pengertahu-an tentPengertahu-ang metode itu sekurPengertahu-ang-kurPengertahu-angnya dapat menjadi

penuntun, rambu-rambu bagi orang tua dalam menjalankan

tugasnya, khususnya dalam metode pendidikan soaial anak.

Bagaimana cars mendidik yang berlaku dalam keluarga itu,

demikianlah cars anak itu meraksi terhadap lingkungannya

(Ngalim Purwanto, QYYRZYセIN@

d。ャᆴュセーᆴョ、ゥ、ゥォ。ョ@ Islam, metode merupakan slat

pen-capaian tujuan, make diperlukan pengetahuan tentang

tu-juan itu sendiri. Perumusan tutu-juan dengan

sejelas-jelas-nya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang

menentukan dan memilih metode yang tepat (Zuhairini dkk,

1983:79). Sedangkan dalam proses perekmbangan pendidikan

di Indonesia, khususnya yangtberkaitan dengan metode

(14)

Berangkali keadaan seperti inilah yang menimbulkan

pertanyrian untuk memrari jawabannya. Kelau ditulis dengan

pertanyaan yang lebih kongkrit lagi, metode apakah yang

paling tepat dalam pendidikan keluarga ? oleh karena

itu-lah peran ilmu pendidikan Islam sensntiasa berusaha

mene-liti tentang metode pendidikan dalam keluarga khususnya

dalam pendidikan sosial anak. Nmmun perlu diingat bahwa

untuk menentukan suatu metode tidak terlepas dari materi

yang akan disampaikan, tujuan yang ingin dicapai. Untuk

itulah, make dalam penelitian ini dari permasalahan

ter-sebut di ates, penulis terlebih dahulu menguraikan konsep

pendidikan sosial dalam keluarga menurut Islam yang

beri-si pengertian, tujuan serta materi. Kemudian dilanjutkan

dengan metode pendidikan sosial anak dalam keluarga muslim

menurut kajian ilmu pendidikan Islam. Jika dibuat skema,

maka metode pendidikan sosial anak dalam keluarga muslim

menurut tinjauan ilmu pendidikan Islam sebagai berikut :

Ilmu en Islam

ika-R

• Pengertian • Tujuan

Met ode • Sumber

"Ke uarga Muslim dan Pendidikan Sosial Anak da-lam Keluarga Mus lim

A. Keluarga Mus-lim

B. Pendidikan So sial Anak da-lam Keluaraga Muslim

Anak dalam

ke-B.

c.

sial Anak dalam

Ke-1 uarga r··

(15)

E. Langkah-langkah Penelitian

Untuk merumuskan metode pendidikan sosial anak

da-lam keluarga Muslim ini diperlukan sejumlah data.

Perma-salahan ini merujuk kepada pedoman penelitian. Sunan Gunung

Djati Bandung (1987 8), bahwa proses langkah-langkah

pe-nelitian terdiri dari : penentuan jenis data, penentuan

sumber data, cara pengolahan data dan analisis data.

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah jenis data

kualitatif. Sebagaimana Lexy J. Molleong (91 : 5)

mengata-kan bahwa prosedur penelitian kualitatif yang menghasilmengata-kan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau tulisan

dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Jenis data kualitatif ini meliputi

a. Teori-teori ilmu Pendidikan Islam

b. Konsep Pendidikan Sosial anak dalam keluarga Muslim

c. Analisis metode pendidikan sosial anak dalam keluarga

Muslim.

2. Sumber Data

a. Sumber teori-teori ilmu pendidikan Islam diantaranya :

- Ilmu pendidikan dalam perspektif Islam, Rosdakarya,

Bandung.

- Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Rosdakarya,

Bandung.

b. Sumber Konsep Pendidikan Sosial anak dalam keluarga

(16)

- Pengantar Pendidikan Sosial, Usaha Nasional, 19811

Surabaya.

12

- Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, CV Asy-Syifa',

Semarang.

- Prinsip-prinsip Metode Pendidikan Islam, Dipenogoro,

1989, Bandung.

- Keluarga Islam Menyongsong Abad 21, Al b。ケセー@ 1993,

Bandung.

セᄋM ウセ・イZN@ metode Lー・ョ|ゥ⦅[ャ[⦅、ゥォ⦅_LセGMNウNッウAMZセゥGゥNjM dalam1_keluarga musl.im;

- Pendidikan dalam Rumah Tangga, Kalam Mulia, 1990,

Jakarta.

- Sosiologi Pendidikan, Tarsito, 1986, Bandung.

- Pendidikan Berdaaarkan Al Quran, Rineka Cipta, 1990,

Jakarta.

- Islam Untuk Disiplin Ilmu Pendidikan, Bulan Bintang,

1987, Jakarta.

- Kehidupan mセュオ^オエ@ Islam, dゥーッョ・ァッイッセ@ 1993, Bandung.

- Psikologi Sosial, Eresco, 1991, Jakarta.

3. Pengumpulan

!2.!!!!.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode dokumenter, karena dengan metode ini dapat

mengung-kapkan atau menguraikan spa yang ads dalam dokumen

terse-but baik mesa sekarang maupun mass yang lampau.

Seperti halnya yang diungkapkan oleh Winarno Surakhmad

(1990 : 132) bahwa metode dokumenter bertujuan untuk

(17)

an masalah.:

Adapun tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan studi literatur H「ッッォ」`セイカセケIL@

yaitu dengan mengadakan pencarian data-data melalui

buku-buku yang ada kaitannya dengan pembahasan masalah.

4. Analisis セ@

Ur.tuk menganalisis tentang セᆴエ`、セ@ pendidik®n sosial

anak dalam keluarga muslim ini yaitu dengan melakukan

pen-dekatan berfikir induksi dan deduksi. Sebagaimana yang

di-katakan oleh

w.

Peospoprogjo (1985 : 15) blllhHlill-induksi ;

adalah proses pemikiran tentang pengetahuan yang bersif at

khusus menuju ysmg bersifat umum, sedangkan deduksi;

ada-lah proses pemikiran tentang pengetahuan yang bersifat

umum menuju yang bersifat khusus.

Dengan dl!lmiki@n dalam analisis data ini akan

dila-kukan dengan tahap-tahap sebagai berikut :

a. Menginventarisasi informasi yang berhubung®n dengan

ma-salah pendidikan pada umumnya.

b. Menginventarisasi buku-buku yang berhubungan dengan

ma-salah pendidikan pada umumnya, pendidikan Islam jugs

pendidikan sosial.

c. Menginventarisasi konsep pendidikan sosial anak 、。ャ。セ@

keluarga muslim.

d. Mengkategorisasikan konsep-konsep metode pendidikan

(18)

-dikan Islam, sekaligus menganalisisnya secara logia

ser-ta menlengkapinya dengan bimbingan teori yang ada.

(19)

A. Pengertian

Pengertian pendidikan Islam erst hubungannya dengan

pengertian pendidikan pada umumnya. Oleh karena itu:sebelum

penulis mengemukakan pengertian pendidikan Islam, terlebih

dahulu akan penulis kemukakan beberapa pengertian pada

umum-nya.

Pengertian pendidikan mempunyai arti menanamkan tabiat

yang baik agar anak-anak mempunyai s:i,flilt yang baik dan

ber-budi utama. Dalam mendidik, yang •lebih dipentingkan adalah

segi pembentukan pribadi anak (Zuhairini, 1983 : 27).

Menurut Lengeveld pendidikan adalah pemberian

bimbing-a n dbimbing-an bbimbing-antubimbing-an rohbimbing-ani bbimbing-agi ybimbing-ang mbimbing-asih memerlukbimbing-an. Jedi kbimbing-albimbing-au

sudah tidak memerlukan lagi pertolongan atau bimbingan ti

-dak perlu lagi didik (Imam Barnadib, 1987 : 25).

Adapun menurut Jhon Dewey pendidikan adalah suatu

proses pembaharuan makna pemgalaman, mungkin llkilill]..,-tilrjadi

dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang deWD£1®-: dengan

orang muda, mungkin pula terjadi secure sengaja 、ゥャ・ュ「。ァ。セセ@

kan untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Proses ini

ter-lihat melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang

yang belum dewasa dan kelompok dimana ia hidup (Soekarno

c:!ctn Ahmad Supardi, 1987 : 6-7).

Dalam hal ini Hamdani Ali (1987:8) memberikan

defini-si pendidikan sebagai berikut :

(20)

pengala-mannya, kecakapannya serta keterampilannya kepada generasi muda untuk memungkinkannya melakukan fungsi hi -dupnya dalam pergaulan bersama, dengan sebaik-baiknya.

Jadi pendidikan mencakup segala kegiatan yang ュ・ュGlセセᄋL@

punyai tujuan untuk membentuk generasi muda yang berwawasan

luas dan mempunyai tanggung jawab dalam kehidupannya, dalam

pengertian lain pendidikan ialah mengarahkan siswa ke arah

kedewasaannya.

Dan Ahmad Marimba ( 1987 : 19 ) memberikan

pengerti-an bahwa : 11Pendidikan adalah bimbingan dan pimpinan

seca-ra sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jaamani dan

rohani menuju terbentuknya kepribadian yang utama\!.

Abu Ahmadi ( 1977 : 8-9) mendukung pend!lpat di atas,

bahwa pendidikan adalah segala usaha atau upaya orang yang

telah dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk

me-mimpin perkembangan j asmani, rohanic'den pikiran anak-anak,..

Dengan kata lain, pendidikan adalah bantuan yang diberikan

secara sadar dan sengaja kepada anak didik, dalam

pertumbu-han jasmani serta ropertumbu-haninya untuk mencapai tingkat dewasa.

Ngalim Purwanto ( 1985 : 11 ) mengartikan pendidikan

ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan

abak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan

rohani-nya. Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa pendidikan

ada-lah pimpinsn yang diberikan dengan sengaja oleh orang

de-wasa kepada anak didik, dalam pertumbuhannya ( jasmailtilldan

rohaninya ).

(21)

lah ーイッウ・ウセケ。ョァ@ terus menerus dari penyesuaian yang lebih

tinggi bagi manusis yang telah berkembsng, yang bebss dsn

sadsr kepada Tuhsn, seperti エ・イュセョゥー・ウエ。ウゥォ。ョ@ dalam alam

intelektusl dan emosional" (Soekarno dan Ahmad Supardi,

1987 : 7).

Ahmad Tafsir (1990 : 6) mendefinisikan, pendidikan

adalah usaha meningkatkan diri dari segala sspeknya. Dslam

pengertian tersebut mencakup kegiatan pendidikan, bsik

yang melibatkan guru atau yang tidak melibatkan guru.

Se-dangksn aspek yang dibina dalam pengertian セ・ョ、ゥ、ゥォウョ@

ter-sebut adalah meliputi segala aspeknya.

Dari beberapa ー・ョ、。ーセエ@ tersebut di atas, dspatlah

disimpulkan bahwa pendidikan ialah suatu proses penanamsn

nilai (values imparting) yang sengaja dan disadsri, untuk

menolong anak didik agar dapat berkembang (dewssa)

jssma-ni dan rohajssma-ni, sksl dan hati sehinggs dapat mencapai

kua-1 i ta s hidup (pribadi utama), sehingga·dapat ュ・ョセー。ゥ@ hidup

l

bahagis lahir dan batin, baik secars individu maupun dalam

kehidupan masyarskat.

Selanjutnys dalam セ・ュ。ィ。ュゥ@ pendidikan Islam berarti

kite harus menganaliss: secara pedagogis suatu . 11spek

uta-ma dsri misi agauta-ma yang diutrunkan pada uta-manusia. Oleh

ka-rena itu Islam sebagai petunjuk ilahi mengsndung

implika-si pedagogis (kependidikan) yang mampu セ・ュ「ゥュ「ゥョァ@ dan

me-ngarahkan manusia menjadi seorang mukmin, muslim dan

(22)

18

Bila kita ingin mengetahui pengertian pendidikan

'

Islam, maka harus melihat kata arabnya karena ajaran Islam

itu diturunkan dalam bahasa teraebut. Dalam bahasa arab

ada beberapa istilah yang biasa dipergunakan dalam

penger-t ian pendidikan. Ada ispenger-tilah yang biaaa dipergunakan yaipenger-tu

kata 11 ta' lim" ( セゥ・[@ ) , hal ini sesuai dengan firman Allah

SWT. dalam aurat al-Baqarah : 31, yang berbunyi :

:1

[⦅セ@ NセQL@

,:,;

'·I

⦅Zjセ@

セQQQ@

セ@

/:::;,;:)

セセcMゥQ[セ[エ[セ@

..,... J -.r -,I • ,

r.

... ,.,

r-... / .... / , \ 1.>., セ@ ff

A r t i nya : ( '('I ' ;, )-.! . ....___,,, .. I ) .

r,;

\r .\.,,.o , •• : .• ZゥNセセNa@ ...

"Dan Allah mengajarkan kepada Adam nama-nama benda itu aemuanya, kemudian menegmukakannya kepada para

malai-kat, lalu berfirman : 11Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama

benda itu jika kamu memang yang benar" (Depag RI,1989:

14).

Ilmu yang telah diberikan kepada Nabi Adam, dengan

segala fotensinya yang telah diciptakan untuknya,

menyebab-kan ia lebih utama daripada malaikat. Hal ini pulalah yang

menyebabkan mereka harus sujud kepadanya.

Kata 11 Ta' dib" ( '-:": [セI@ artinya pendidikan khusus,

ju-g a diperju-gunakan seperti sebuah hadits Rasulullah SAW. yanju-g

berbunyi :

Artinya :

"Allah teleh mendidikku, maka ia memberikan ke:padaku sebaik-baik pendidikan (Naquib Alatas, 1984:60).

Disamping itu kata "Tarbiyah" ( セ⦅[I@ dipergunakan

juga untuk pendidikan. Seperti firman Allah dalam surat

(23)

Artinya :

"Dan ucapkanlah, wahai Tuhanku kasihanilah mereks

keduanya, sebageimana mereks teleh mendidikku di waktu kecil (Depag RI, 1989 : 428).

Ketiga istilah tersebut di etas, dapst dipergunakan

dengan pengertian yang sama. Namun demikisn

istilah-isti-lah tersebut teistilah-isti-lah menimbulkan perbedssn pendspst serta

perdebstan disntsrs para ahli pemdidiksn. Mereks berbeda

pendspst dalam menentuksn istilah yang mansksh yang paling

tepat untuk m0nimjl!lkkllin' p1J1d1:t 'kegiatsn pendidiksn. Disntsra

mereks ads yang memilih Ts1lim ada yang memilih.Ta1dib den

eds pula yang memilih Tarbiysh-lah yang paling tepat,

dengsn mengemukakan argumentssi mesing-masing.

S b e again ari mereka menganggap a wa, .. a' lim hsnya

v.\..

d • b h t .

berarti pengajaran. Dengan demikisn maka istileh .ta'lim

terbatas hanya ーセ、。@ kegiatan penyampaian atau memssukksn

ilmu pengetahusn ke dalam otsk ansk didik, sehinggs ュ・ューオセ@

nyai erti yang lebih sempit daripsda pendidiksn.

Dengsn kata lain, te1lim merupakan bagian deri pendidiksn.

aャセaエエQQキ@ ·berp®!ndspiii!t. bahwa. kata Tarbiyah;.wang biass

dipergunakan sekarsng ini di negars-negara berbshsss sreb,

terlalu luas. Sebsb untuk binatang den tumbuh-tumbuhan,

yang berarti memelihsrs, membela dan lain-lain jugs

diper-gunskan kats Tarbiyah. Sedsngkan pendidiksn hsnys

dipergu-nsksn untuk manusis. Dengsn demikien, make istilsh

(24)

yang tepat untuk pendidikan menurut Al-Attas adalah Tef.dib

sebab tidak terlalu sempit hanya mengajar saja, dan tidak

meliputi makhluk-makhluk lain selain manusia. Jedi Ta1dib

sudah meliputi kata ta1lim dan tarbiyah. Selain daripada

itu kata ta'dib erat hubungannya dengan kondisi ilmu dalam

Islam yang termasuk dalam hal ini pendidikan (Hasan : . .

Langgull.uhg, 1988 : 5).

Namun berbeda pula dengan pendapat Abu Tauhid yang

menyatakan bahwa istilah yang tepat untuk pendidikan

ada-lah Tarbiyah. Sebab istiada-lah ta1lim lebih sempit, sedangkan

ta1dib lebih tepat dipergunakan dalam pendidikan akhlak

semata. Menurutnya istilah tarbiyah mempunyai pengetian

yang lebih luas dai pada ta'lim dan ta1dib. Dengan demikian

make istilah tarbiyah mencakup pengertian ta1lim dan ta'dib.

Ditinjau dari segi asal bahasanya, sebagwimana

ditu-turkan oleh Abdurrahman an-Nahlawi, bahwa kata tarbiyah

memiliki tiga asal kata, yaitu :

1 • , セNON@,,. , _,,

-

(;'' ,J yang mempunyai arti bertambah nan tumbuh.

2. \ •, , r

<.) ./, -...__J.) yang mempunyai arti menjadi besar.

セ@

3. '-:' J'. '· , , - ,

--:J

, yang mempunyai arti memperbaiki,

mengu-asai urusan, menuntun, menjaga dan memelihara,

(25)

Dengan demikian, maka jelaslah seperti halnya pen

.-dapat Abu Tauhid, istilah yang tepat untuk diterapkan

da-lam pengertian pendidikan 。、。ャャセィ@ .. 'Tarbiyah. Sebab dalam .

istilah Tarbiyah sudah tercakup segala kegiatan yang 「・セᆳ

kaitan dengan proses pendidikan.

Bertolak dari pengertian di atas, maka istilah yang

tepat untuk pendidikan Islam adalah 11Tarbiyah Islamiy.ah11

Namun demikian, pengertian-pengertian di etas adalah pe

.-ngertian secara bahasa.

Adapun pengertian secara istiloh, pendidikan Islam

banyak didefinisikan para ahli, berdasarkan hasil

ijtihad-nya masing-masing. Oleh karenaijtihad-nya, maka pada saat ini

ba-nyak def inisi pendidikan Islam yang maaing-masing

memili-kft persamaan dan perbedaan. Namun demikian,

perbedaan-per-bedaan itu bukanlah pertentangan yang bersifat

kontradik-tif, akan tetapi perbedaan itu hanya pad segi

penekanan-nya saja, sesuai dengan pengamatan ュ・イNセォ。N@

Endang Saifuddin Anshari (1986 : 186) mengatakan,

pendidikan Islam dalam arti khas ialah pendidikan yang

ma-teri didikannya adalah Al Islam (aqidah, syari1ah, ibadah

dan mua 1 malah). Namun dalam arti yang lebih luaa,

pendic:t-dikan Islam adalah :

Proses bimbingan (pimpinan, tuntutan, asuhan) oleh aubjek didik terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan, kemauan, intuiai dan lainlain) dan raga ob

-jek didik dengan bahan materi tertentu. Dan セ・ョァエエョ@

alat perlengkapan yang ada ke arah tercapainya priba-di tertentu priba-disertai evaluasi sesuai dengan ajaran

(26)

Omar Mohammad Altaumy Alsyaibani (1979 : 399)

mengartikan pendidikan Islam sebagai usaha mengubah tingkah

laku indi\Tidu dalam kehidupan pribadi atau kehdiupan

kemas-yarakatan dan kehid.upan alam sekitarnya melalui proses

ke-hidupan.

Abdul Fattah Jala (1989 : 11) mengatakan : Pendidikan

Islam merupakan usaha manusia yang diarahkan kepada manusia

lain, generasi muda, murid dengan harapan mereka ini berkat

pendidikan itu kelak menjadi manusia yang shaleh,

sebagai-mana yang seharusnya diperbuat dan menjauhi apa yang tak

pa-tut dilaksanakan.

Pendidikan Islam adalah penataan individual den

sosi-al yang dapat menyebabkan seseorang tunduk dan teat pads

Islam den menerapkannya se®ara sempurna di dalam kehidupan

individu dan masyarakat (Abdurrahman An-Nahlawi, 1989 : 41).

Pendidikan Islam juga bisa diartikan sebagai :

"Usa-ha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak

didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam (Zuhairini,

1983 : 27).

Sedangkan Ahmad D. Marimba (1986 : 23) memberikan

definisi pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani - rohani

berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepadl!!

terbentuk-nya kepribadian yang utama menurut ukuran-ukuran Islam.

Dari beberapa definisi di etas, dapatlah diambil

ke-simpulan, bahwa pendidikan Islam adalah suatu proses

(27)

me-nuju ke arah terwujudnya suatu kepribadian utama

yang.-:nne-nyeluruh secara Islami, sehingga berrnanfaat bagi dirinya

dan juga bagi orang lain. Sehingga dengan pendidikan

ter-but anak didik mampu mengadakan hubungan dengan Allah.

dengan masyarakat luas den alam sekitarnya.

Peranan Pendidikan Islam di kalangan umat Islam

me-nurut M. Arifin (1991 : 11) merupakan salah satu bentuk

manifestasi dari cite-cite hidup Islam untuk melestarikan,

mengalihkan den menanamkan (internalisasi) den

mentrans-formasikan nilai-nilai kultural religius yang

dic!ta-cita-kan dapat berfungsi den berkembang dalam masyarakat dari

waktu ke waktu.

Mengingat pentingnya hal tersebut di ates, make

ki-te, dituntt1:bntuk mampu menguasai dan menerapkan peranan

Ilmu Pendidikan Islam itu. Adapun yang dimaksud IlIlmu Pendi

-dikan Islam, A. Tafsir (1992 :) mendefinisikan bahwa Ilmu

Pendidikan Islam adalah Ilmu Pendidikan yang berdasarkan

Islam. Selanjutnya beliau mengungkapkan, bahwa Ilmu Pen

-didikan Islam merupakan kumpulan teori tentang pen-didikan

berdasarkan ajaran Islam. Bila dikaitkan dengan ajaran

Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Hadits serta akal,

maka dengan demikian Ilmu Pendidikao Islam adalah Ilmu

Pendidikan yang berdasarkan Al-Quran, Hadits dan !kal.

M. Arifin secara teoritis die menyatakan bahwa

pen-didikan itu sebagai suatu Ilmu atau disiplirt ilmu adalah

(28)

24

teori yang dikembangkan dari hipotesa-hipotesa atau wawasan

yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits, baik dilihat dari

segi sistem, proses dan produk (basil) yang diharapkan

mau-pun dari segi misionirnya (tugas pokok) untilik membudayakan

manusia agar bahagia dan sejahtera dalam hidupnya.

Selam-jutnya dis mengtingkapkan pula, bahwa Ilmu Pendidikan Islam

adalah studi tentang sistem dan proses kependidikan yang b

berdasarkan Islam セョエオォ@ mencapai produk atau tujuannys,

baik studi secara tf'oritis maupun praktis ( 1991 : 7 セᄋセ@

Din•l· pernystlliiiillili .• tei•il:i:::'l:n.;t '..di_ 。Nエャャャャヲャセ@ p<1:nulis•. dapat Nュ・ョウセN@

i•:i.k intiny®. b&ihw:'ll yang dimaksud dengan Ilmu Pendidikan Islam

adalah Ilmu Pendidikan yang berdasarkan Islam. Adapun teori

yang dikembangkan dalam pendidikan Islam ini berarti harus

mengacu kepada dasar ajaran Islam yaitu Al-Quran, Hadits

dan Akal.

Dengan teori pendidikan Islam itu, para pendidik

muslim berusaha mengembangkan konsep-konsep baru sesuai

de-ngan tuntutan zaman dan tempat (lingkude-ngan) sehingga

pendi-dikan Islam akan terus berkembang ウ・」。イセZ、ゥョ。ュゥウMォッョウエイオャゥャZBQ@

tif menuju masa depan yang lebih sejahtera dan maju.

B. Tu.Juan dan F.ungsi

Sebagaimana layaknya suatu ilmu, ilmu pendidikan Islam

memiliki tujuan dan fungsi.

Seoara esensial, antara tujuan dan fungsi tidak dapat

dibedakan. Keduanya merupakan sesuatu yang berhubungan de

(29)

je-nis pembahasan ini memiliki intensitas yang berbeda.

Tujuan adalah sesuatu yang menekankan pads basil. maksud

dan sasaran. Sedangkan fungsi lebih bersifat menunjllk:kan

posisi atau jabatan sesuatu dalam mencapai tujuan atau

me-wujudkan tujuan suatu sistem atau proses {Mohammad Ali, t.t:

98 dan 570).

:I. TujU!lll

H.M. Arifin (1991 : 20) mengemukakan bahwa :

Ilmu Pendidikan Islam bertujuan memberikan pandangan atau pemikiran yang tepat dan terarah tentang kemung-kinan -kemungkemung-kinan yang obyekti!' dari proses pertumbuh-an dpertumbuh-an perkembpertumbuh-angpertumbuh-an sasarpertumbuh-an kepcndidikpertumbuh-an. Dalam hal ini, tugas ilmu pendidikan Islam adalqpmenetapkan kaidah

atau pedcman konsepsional dan operasional yang dapat me-nunjukkan alternatif-alternatif dalam proses mengarah-kan pertumbuhan dan perkembangan sasaran kependidimengarah-kan tersebut (manusia) ke arah pendewasaan individualitas (kedirian pribadi), sosialitas (kemampuan kemasyarakat-an) dan moralitas (kemampuan berakhlak susila).

Selanjutnya pads kesempatan lain H.M. Arifin :U921 ·}

GヲIMᆱイョ\ヲイクQケNL[セエᄋャゥゥAォAャャャャャGゥャ@ bahwa dalam proses kependidikan Islam

terda-pat problem-problem kompleks. Oleh karena itu diperlukan

suatu ilmu untuk dijadikan sebagai landasan teoritis dan

praktis dalam proses tersebut. Dalam ーセキゥウゥ@ seperti ini,

tujuan ilmu pendidikan Islam adalah memberikan solusi

ter-hadap problems-problems tergebut agar proses pendidikan

Islam dapat terlaksana dengan efektif den efisien serta

se-suai dengan cits-cite pendidikan Islam.

Ditinjau dari segi bahwa pendidikan Islam merupakan

suatu sistem yang hendak meno:::iJp(i;i satu tujuan tertentu, m

maka ilmu pendidikan Islam sebagai ilmu yang berisi tentang

(30)

gambaran teoritis dan praktis tentang proses pendidikan

agar tujuan pendidikannya dapat tercapai dengan berdasarkan

I slam,

Imam Barnadib (1976 : 11 dan 15) berpendapat bahwa :

11!1empelajari ilmu pendidikan Islam bertujuan agar

mem-peroleh btikal den arah dalam melaksanakan pendidikan".

l3®iiv<lls 1<11.rn.'inilXl\ i1:ngkapan di a ta s, make tujuan mempela jari ilmu

pendidikan Islam adalah agar memperoleh bekal dan arah

da-lam melaksanakan pendidikan yang berdasarkan pada

nilai-ni-lai Islam.

Sudirman, dkk (1989:5) memberikan pengertian bahwa:

"Ilmu pendidikan pads dasarnya adalah suatu セオᆴエオ@ program

yang mempersiapkan calon guru atau etnaga kependidikan

yang profesional".

Dengan demikian, dapatlah d:l.&lirtik:axL bmh'llla ilmu

pendi-dikan Islam adalah suatu ilmu yang bertujuan mempersiapkan

seorang pendidik yang profesional yang berdasarkan pada

ajaran atau nilai-nilai Islam. Dengan kata lain, ilmu

pendidkan Islam adalah suatu ilmu yang dijadikan sebagai pe

-doman, pengontrol dan pengawas bagi para pendidik dan

ca-lon pendidik yang berdasarkan pada niali-nilai Islam.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa ilmu pendidikan Islam sebagai suatu ilmu

yang berisi teori tentang pendidikan yang berdasarkan

aja-ran Islam, bertujuan memberikan arah dan pedoman dalam

(31)

terhadap cita-cita pendidikan Islam.

Berkitan dengan hal tersebut, H.M. Arifin

mengemuka-kan beberapa alasan perlunya flmu pendidimengemuka-kan Islam untilk

keberhasilQn pendidikan Islam adalah sebagai berikut :

Pendidikan sebsgsi usaha membenruk pribadi manusia harus melalui proses yang panjang, dengan resultat

(hasil) yang tidak dapet diketahui dengen segC3r.a, berbeda dengan membentuk bends meti yang bise dila-kukan sesuei dengen keinginen pembuatnye. Dalam

pro-ses pembentukan tersebut diperluken perhitungan yang matang den hatiheti berdesarken pandangan den pi -kiran-pikiran atau teori yang tepat, sehingga kesa-lahan langkah pemebntukan terhadap anak didik dapat dihindari. Oleh karena lapangan tugas den sasaran pendidikan adalah makhluk yang sedang hidup berkem-bang yang bertumbuh yang mengandung berbagai kemung-kinan, Bila kita salah bentuk, make kita ekan sulit memperbaikinye.

Pendidiken Islam pada khususnye bersumberkan nilai-nilai agam Islam di samping menanamken den memben:-tuk sikep hidup yang dijiwei nilei-nilei tersebut,

juga mengembengkan kemempuen berilmu pengetahuen s

sejelen dengen nilooi-nilei Islam yang ュ・ャ。ョ、セ。ゥ@

-nya adeleh merupeken proses ikhtieriyeb yang secera

pedagogis mempu mengembangkett hidu セョ。ォ@ didik ke

a-rah kematangen/kedeweseen yang menguntungkan diri-nye. Oleh karene itu usaha tersebut tidek depet

di-lakukan dengen 11 trial am$J :,error" ( coba-cobe) a tau

ates dasar kemuen pendidik tanpe dilandesi

teori-teori セ」・ー・ョ、ゥ、ゥォ。ョ@ ケセゥ」ゥァ@ d!!jp,aill Z\、ゥーセャャNGエ・ョァァオョァェ@ awabkan

secare ilmiah pedagogis.

Islam sebagei egema wahyu yang diturunkan oleh Allah dengan tujuen untuk mensejehterakan dan

membehagia-kQn hidup dan kehidupen umet menusie di dunie den

akhirat, baru dapat mempunyai arti fungsional den aktusl delam diri manusia bilamana dikemabngkan me-lal ui proses kependidikan yang sistematis. Oleh karene itu teori ... teori pendidikan Islam yang disu:'-sun secara sistemtis merupaken kompes begi proses terse but.

Ruang lingkup kependidikan Islam adeleh mencekup s segale bidang kehidupan manusie di dunie di mane menusie mempu memanf eetksn sebagai tempet menenam benih-benih amalieh yang buahnya dipetik di akhi-rat nenti, make pemebntukan sikap dan niali-nilai amaliah Islamiah dalam pribadi manusia baru dapat

efektif bilamana dilakukan melalui proses ォ・ー・ョ、ゥセ@

(32)

; ·- 1 '

I

' " I セ@

MMセLセMMMMM

セMMM -·--·

Dengetahuan kependidikan. - · ·

- Terliri-teori, h_ipotesa dan asumsi-asunsi kependidikan yang bersumberkan ajaran Islam samapai kini masib be-lum tersusun secara ilmiah meskipun bahan-bahan ba!1.-kunya telah tersedia, baik dalam kitab Al-Quran

mau-pun Al-Hadits 。・セセ。@ qaul ulama. Untuk itu idperlukan

penyusunan sistematis ilmiah yang didukung dengan ha-sil penelitian yang luas(1991 : 12-13).

2. Fungsi

Sebagai suatu sistem, pendidikan Islam mengalami

be-berapa tahapan dalam proses pencapaian エオェLセ。ョN@ Sealin itu,

dalam pencapaian tujuannya, pendidikan Islam memerlukan 1

landasan teoritis dan praktis yang ilmiah dan Islami.

Da-lam hal ini, ilmu pendidikan IsDa-lam sangat diperlukan,

kare-na teori-teori yang 、ゥェ。セゥォ。ョ@ landasan tersebut terdapat

dalam ilmu itu. Sejalan dengan dua jenis landasan

terse-but, M. Arif in ( 1991 : 15) ,·membagi teori-teori dalam ilmu

pendidikan Islam kepada teori kepada yang bersifat

teori-tis dan prakteori-tis. Oleh karena itu, fungsi ilmu pendidikan

Islam dibagi menjadi dua ·bagian, yaitu fungsi ilmu

pendi-dikan Islam teoritis dan ーイセォエゥウN@

Meourut セdゥ。NZN@ (· 1991 : 7) fungsi ilmu Pendidikan

Islam teoritis adalah 11.ebagai penunjuk jalan bagi proses

opersionalisasinya sebagai umpan balik yang akan

mengorek-si berbagai teori yang disusun dalam ilmu pendidikan Islam,

miimln;;:1'1 tentang bataimana cars mendidikkan keimanS1n

pa-da anak, atau berbagai pa-dampak negatif pa-dari kemajuan IPTEK

(Ilmu dan Teknulogi) harus ditangkal melalui pendidikan

(33)

Sedangkan fungsi praktis menurut Arifin pula (1991 : 19)

adalah sebagai berikut :

- Melokukan pembuktian terhadap teori-teori keperididik-an Islam ykeperididik-ang merkeperididik-angkum aspirasi atau cita-cita Islam yang harus diikhtiarkan agar menjadi kenyataan.

- Memberikan bahan-bahan informasi tentang pelaksanaan pendidikan dalam segala aspeknya bagi pengembangan

ilmu pengetahuan pendidikan Islam. Hal ini ュセイオーQQQォ。ョ@

bahan masukan yang 「・イィヲャャBァセ@ (input) bagi ilmu ini.

Sedangkan Sudirman dkk. ( 1989 :

:5)

tidak memisahkan

antara ilmu pendidikan teoritis den praltis. Menurut dゥ。セB@

-fungsi ilmu pendi<iikan adalah : "Menguraikan persoalan

persoalan pokok tentang pendidikan11

Ditinjau dari segi kehidupan kultural umat manusia,

pendidikan Islam difungsikan untuk mengar@hkan pertumbuhan

dan perkembangan hidup manusia"(sebagai makhluk individu

dan sosial), kepada titik optimal kerntlmpuannya untuk

mem-peroleh kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di

akhirat. Dalam memfungsikan pendidikan sebagai slat pem

-budaya, sangat bergantung kepada pendidik sebagai pemegang

posisi kunBi yang banyak menentukan keberhasilan proses

pendidikan, sehingga mereka dituntut memiliki persayaratan

tertentu, baik teoritis maupun praktis dalam melaksanakan

tugasnya (H.M. Arifin, 1989 : 12) .. M'aka fungsi ilmu

pendi-'

dikan d®ll®filiif h!ill :fclr;i;, :!irdail.@h, !ir®bagri penjelas teori-teori

i tu yang menjadi sumber teori yang ilmi!ilb ,pf>edagogis dan

Islami (M. Arifin, 1991 : 77).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik

(34)

penunjuk jalan dalam proses oper.111;:ionalisasi pendidikan

Islam.

c.

Metode

Kata 11metode" berasal dari bahasa Greek yang

terdi-ri daterdi-ri due ksts, ysitu "mets" yang bersrti melalui den .

'.!-QャGAセッ、ッウQQ@ yang berarti jalsn, Dengsn demikian, make metode

bersrti ''jalsn yang dilalui''•

Menurut istilah, ksta metode bersrti jslan atau cara

yang dilslui dslam melaksanakan sesuatu.

Metode diartiksn pule sebagai cara yang teratur den

terfikir baik-baik untuk mencapai maksud; cara kerja yang

bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan

gu-ns mencapai tujuan yang ditentukan (Dep. Dik Bud, 1988:580).

Selanjutnya Winarno Surakhmad (1986 : 75)

mengemuka-kan'l>ahwa :

Metode adalah care yang didalam fungsinya merupakan a slat untuk mencapai satu tujuan. Makin baik metode itu makin ef ektif pule pencapai tujuan. Untuk menetapkan lebih dahulu apakah sebuah metode dapat disebut baik, diperlukan patokan yang bersumber dari beberapa faktor. Faktor utamanya yang menentukan adalahntujuan yang

di-capai.

Dari beberapa batasan tersebut, dapat disiropulkan b

「。ィセ`@ metode adalah suatu cars kerja yang sistematis den

tertentu dalam meneropuh jalan yang harus dilalui dalam

mencapai tujuan yang ditetspkan.

Metode pendidikan merupakam bsgian yang tidak dspat

dipisahkan dari keseluruhan (sistem) komoonen pendidikan

yang ikut menentukan tercapei tideknye suetu tujuen. Dengen

(35)

tercanai-nya tujuan yang maksimal. Demikian pula hatercanai-nya dalam sistem

pendidikan Islam penggunaan metode yang tepat sangatlah ,'

penting.

Ilmu pendidikan Islam セQᆴャB\ュァォオュ@ b!ilbW® mst,ode

pendi-dikan Islam 'Sangat luas. Tugas dan fungsinya adalah

membe-rikan jalsn atau care yang sebaik mungkin bagi pelaksanaan

operasional dari ilmu pendidikan Islam tersebut (Ahmad

Supardi,·1989: 38). Pelaksanaannya berada dalam sustu

sis-dan struktur kelembagaan yang diciptakan untuk mencapai セ@

tujuan pendidikan tertentu.

Metode sebagai ilmu yang merupakan bagian integral

dari sistem pendidikan Islam yang ikut menunjang keberha

-silan pencapai tujuan pendidikan Islam tersebut, maka

me-tode tersebut harus merupakan substansi dan tujuan identik

dengan tujuan pendidikan Islam tersebut. Sebab jika

terja-di ketidak samaan salah satunya maka metode penterja-diterja-dikan

tersebut tidak akan berfungsi dan bertugas sebagaimana

mes-tinya. Keadaan demikian itu akan menyebabkan kemandulan

il-mu pendidikan Islam .. itu sendiri (Ahmad Supardi, 1989 : 38).

Dalam kaitannya dengan metode pendidikan Islam, sudah

bs-rang tentu banyak yang 1m11c1yangkut prinsip-prinsip keilmuan

pendidikan Islam yang sumbernya berada dalam Al-Quran dan

Hadits •

H.M. Arifin ( 1991 : 199-209) mengemukakan mengenai

prinsip-prinsip metodologis yang dijadikan landasan untuk

(36)

ajaran Islam, prinsip-prinsip tersebut antara lain :

1. Prinsip memberikan suasana kegembiraan,

sebagaima-セセZエ・イウ・「オエ@ dalam firman Allah surat Al-Baqarah;

2:5 ,,. I , , 1 . / / / "' .,_,,,,_.. ,._,,., ,,., LLNセ@ ·,,,,,,,

"r

...) セ@ BGjウ|HZセZ@ セ@ i..Y',..

.;:___·..;:

-;. セ@

J.

";1

。lL[LjQセ⦅L@ セQNN⦅⦅[⦅[ZZNuQ_⦅L@

'1-- ' , , .___.,,, / ,, / ' ,,,,.

"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sun$ai di dalamnya

dan seterusnya11 (Depag RI, 1984 : 12).

2. セイゥョウゥーMーイゥョウゥー@ memberikan laaanan dan santunan

dengan lemah lembut, seperti alam firman Allah surat Ali Imran : 159

.. r ,,,,. ,,,, ,,, ",.

1'/ 11r / f / .,,,. , ; . , _ , ; f l / / r ) . LNセBBZ_ェMO@ / ' • ( ,

:.:.u.r'Lr:

セ@

セ@

'-:"l:.li

セ@

\.);,.,;

セ⦅Lj⦅Lスj@

セセP@

:-V"'C

/ , ,

,,J."r""" , . , . , ) . " " ' ' " " ' ( 10 \. CJ

y

JI ) .. ,:;J.

_;.;.;1...-v'

I_, ,y,A-セ@ セ@

"Maka disebabkan rakhmat dari Allah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu ber-sikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu, karena itu maaf -kanlah mereka memohonlah ampun bagi mereka ••••••

(Depag RI, 1984 : 103).

3. Prinsi kebermaknaan ba i manusia didik

Sa saw. se beri u :

11Berbicaralah kamu kepada manusia sesuai dengan

kadar kemampuan akal pikiran mereka11(H.M. Arifin,

1991 : 201).

4. Prinsip prasyarat

Untuk menarik minat manusia didik diperlukan muka-dimah dalam langkah-langkah mengajar bahan-bahan pelajaran yang baru yang dapat memadukan perhatian dan minat mereka ke arah bahan teraebut.

5. Prinsip komunikasi terbuka

Kaitannya dengan iimu pengetahuan praktis adalah

seperti firman Allah surat Al-Iara ayat : 36

[ZLセ@ RMャNZQIセ@

,,,

OセQェjセセQ⦅[@

.

·::;:.i1;::,{'l "'"'·

L-

,,,,r-::1,,,

セ@ セH[ェcLN[ケ[@

!1' ,,...>#"'

( '\"\ I s/-1_,!i\) ,._,_, ... セ@ "Dan janganlah kamu mengikuui apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Seaunggubnya

(37)

akan diminta pertanggungan jawabnya" (Depag RI, 1984 : 129) •

G.

Prinsi emberian en etahuan

Sepert a am irman A a yang men orong manusia

untuk menciptakan ilmu-ilmu alam dan biologi ウ・イセ。@

psikologi dalam surat al-Fushilat : 53 :

"Kami akan menunjukkan kepada mereka akan

tanda-tanda kebesaran Kami di langit dan di dalam diri

mereka sendiri sehingga jelaslah bahwa Dia adalah hak (kebenaran)" (Depag RI, 1984 : 781).

7. Prinsip memberikan model prilaku baik

Firman Allah dalam ウオイセエ@ al Ahzab ayat 21 :

t:: I) ,, .,, I .t Lセセ@ / / ,_,,,,,

'J' J-:' '''q セ@ /

J,

i|ZGLGNGセ@

1C.-. .'· '. L

セ@

.;_;,,1

セQ⦅j⦅[NNNNLLセ@ セ@ X" ᄋQセ@

..uJ

.,_,, ...7 :;: u ----c::__r,. / / \ '--""

. ,

|セGZ@

'-:'lyyll

セGNMQQセセセセセ|@

11Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu

suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (keda':-tangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut (nama)

aャャ。ィ QQ セHd・ー。ァ@ RI, 1984 : 670).

8. Prinsip-prinsip lainnya, seperti prindip kasih sa-yang dan prinsip bimbingan dan penyuluhan terhadap manusia.

Adapun metode yang terdapat dalam pendidikan Islam

menurut An;Nahlawi (1989 : 283) antara lain 。、。ャ。セ@ :

1. Metode hiwar Qur1ani dan nabawi

2. Menididik dengan kisah-kisah Qur•ani dan Nabawi 3. Mendidik dengan amtsal (perumpamaan) Qura'ni dan

Nabawi

4. Mendidik dengan teladan

5. Mendidik dengan pembiasaan diri dan pengamalan, 6. Mendidik dengan mengambil ibrah (pelajaran) dan

mauidah (peringatan)

7. Mendidik dengan targhib (membuat senang) dan tarhib (membuat tattut).

Untuk lebih jelasnya, di sini penulis uraikan satu

persatu dari metode-metode tersebut di atas

1. Metode hiwar Qur•ani dan Nabawi

(38)

34 y

dua fihak atau lebih melalui tanya jawab mengenai suatu

tofik mengarah pada satu tujuan. Dalam Al-Quran dan Sunnah

Nabi saw. menunjukkan berbegei jenis hiwar, yeitu :

e. Hiwar Khitabi/Ta 1abudi

b. Hiwar Weshfi c. ;awer Jedali d. Hiwar Nebawi

2. Metode Kisah Qur'ani dan Nabawi

Metode ini mempunyai keistimewaen dan fungsi adukatif

yang dapat melahirkan perasaan serta aktivitas dalam jiwa,

sehingga memotivasi para pendengen kisah オョエセォ@ merubah

pri-lakunya dan memperbaherui tekednye sesuai dengan tuntutan,

pengarahan den pelajaran yang terdapat dalam kisah itE.

Kisah Qur1ani merupakan kisah Tuhan di dalam Al-Quran

dan kisah Nabawi adalah kisah セ・ョァ・ョ。ゥ@ cara mendidik Rasul

atas sahebat-sahabatnya.

3. Metode Amtsal (perumpamaan) Qur1ani dan Nabawi

Metode perumpamaan artinya mengumpamakan sesuatu

de-ngan cera menggambarken den menyingkap hakikatnya melalui

mejez (ibarat) den haqiqah (keadaan yang sebenernye),

di-lakukan dengan cera mentasbihkannya, kadangkala

perumpama-an yperumpama-ang tepat sesarperumpama-an.

4. Metode dengan Teledan

Metode dengan cara meneladani harus dimulai oleh

guru/pendidik. Artinya seorang pendidik itu harus menjadi

teladan bagi anak didiknya. Oleh karena itu semua tujuan

pendidikan harus direlisasikan dalam prilaku seorang

(39)

meneladani pendidiknya. Seperti Rasulullah yang berakhlak

Al-Quran merupakan teladan bagi seluruh umatnya.

5,

Metode dengan Latihan dan Pengalaman

Metode dengan latihan terjadi berulang-ulang dan

me-tode pengalaman merupakan hal f!embiasaan. Meme-tode

pendidik-an dengpendidik-an latihpendidik-an dpendidik-an pengalampendidik-an spendidik-angat efektif, karena

sesuatu セイ。ョァ@ diulang-ulang akan tumbuh dan tertanam dalam

hati, dan sesuatu yang dibiasakan akan menjadi lebih

mele-kat dalam diri seseorang.

6. Metode Ibrah dan Mauidah

Ibrah den i 1tibar artinya ialah suatu kondisi psikis

yang menyampaikan manusia akan intisari sesuatu yang

disak-sikan, diperhatikan, dihadapi dan diputuskan secara nalar,

sehingga dapat menundukkan hatinya ( An-Nahlawi, 1989 : 390).

?.

Metode Targhib dan Tarhib

Metode Targhib kita gunakan dengan care menyebutkan

janji-janji yang berupa bujukan dan yang dapat

membangkit-kan rasa senang terhadap kemaslahatan, kenikmatan, atau

kebahagiann , sehingga dapat memotivasi sesorang untuk

me-lakukan amal shaleh.

Sedangkan metode Tarhib merupakan ancaman-ancaman

be-rupa siksaan sebagai akibat melalrukan sesuatu yang dilarang

Allah.

Sedangkan Shalih Abdullah (1g91 : 221) .menyebutkan

bahwa diant9ra metode pendidikan Islam itu ialah : 1.

(40)

dis-36

kusi, 4. metode metafora.

Dari beberapa rumusan tentang metode pendidikan

Islam yang telah dikemukakan di etas, ternyata ,·terdapat

perbedaan dalam menentukan jumlah metode yang digunakan.

Perbedaan itu terjadi karena perbedaan mereka dalam me

-nangkap implikasi metodologi yang terdapat dalam ayat

Al-Quran dan Hadits Rasul. Namun demikian terlepas dari

per-bedaan, yang penting pendidikan Islam berjalan dengan baik

dan lancer sampai pads tujuan yang diharapkan.

D. Sumber

Allah SWT. mengutus Nabi Muhammad Saw. untuk

memba-wa agama yang suci dan ajaran yang lengkap. Risalah

terse-but adalah Islam. Risalah ini merupakan risalah yang

univer-sal. Ilmu pendidikan adal&h ilmu pendidikan yang

berdasar-Islam (Ahmad Tafsie, 1992 : 12), oleh kareba itu sangatlah

tepat apabila ilmu pendidikan Islam bersumberkan pads

sum-ber ajaran tersebut (Al-Quran, Hadits dan Ijtihad).

Menurut Zakiyah Daradjat, dkk. (1992 : 19),

sumber-sumber tersebut dapat diperinci sebagai berikut :

BaセGBquyGャNャョ@ drm' znl-Hadits sebagai sumber pokok, hasil

ijtihad dengan jalan al-maslahal, istihsan dan アゥケ。ウセ@

Klasifikasi tersebut, juga dikemukakan oleh Said

Ismail Ali yang dikutif oleh Hasan Langgulung (1980 : 35)

bahwa :

11Pendidikan Islam hendaknya didasarkan pada

(41)

Dari beberapa pendap9t di ates, dapat disimpulkan,

bahwa sumber ilmu pendidikan Islam adalah Al Quran, Sunnah

dan Ijtihad.

1. Al-Quran

Al Quran diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril

kepada Rasul-Nye untuk memberikan petunjuk kepada manusia

ke jalan yang baik. Hal ini sesuai dengan firman Allah,

surat An-Nahl : 44 :

Artinya :

ᄋセᄋNjェェ@

セ@ セャセNャ|@

セᄋセGQQQFLcjセ[N[V@

\';:..., ,, u,, _,v;·· .. A.f";1 ... .,, . J J

"Dan Kami turunkan kepadamu aャMqオイ。ョセ@ agar kamu

mene-rangkan kepada umat manusia ape yang telah diturunkan

kepada mereka" (Depag RI, 1989 : TPXIセ@

Dalam ayat lain, Allah menyatakan bahwa Ia

mengajar-kan kepada manusia tentang sesuatu yang belum diketahui

oleh manusia. Pengajarannya kepaea manusia itu tentu saja

tidak seeara langsung, tetapi melalui perantara Rasul-Nye

Allah berf irman :

Artinya :

"Dia mengajarkan kepada manusia ape yang tidak diketa-huinya11 (Depag RI, 1989: 1079).

Jelas kiranya, bahwa sumber pendidikan yang paling

utama adalah Al-Quran, sebab merupakan sumber yang paling

utama den pertama dalam ajaran Islam.

Dalam sumber ini terkandung dua prinsip besar yaitu

aqidah den syari'ah (yang berhubungan dengan amal). Dua セ@

prinsip ini dapat terealisasikan melalui bimbingan dan ·

(42)

38

Berkaitan dengan hal itu, Zakiyah Daradjat dkk.

(1992 : 20) berpendapat :

Di dalam Al-Quran terdapat banyak ajaran yang berisi prinsip-prinsip tentang ke-giatan den materi pendidikan keimanan, ibadah, akhlak, sosial dan ilmu pengetahuan.

Prinsip-prinsip ini terdapat dalem suret Luqmen ayat 12 sempai dengen 19. Selain itu, dalem alQuran ter -dapat ayat yang menceritakan tujuan hidup yang merupa-kan suetu tujuan yang harus dicapai oleh pendidimerupa-kan den nilai kegiatan atau amal tersebut.

Selain prinsip-prinsip di ates, masih banyak ーイゥョセ@

.

sip-prinsip kependidikan yang terdapat dalam al-Quran,

se-bagaimana dikemukakan oleh Said Ismail Ali yang dikutif

oleh Hasan Langgulung (1989 : 36) yaitu :

- Prinsip menghormati akal manusia, yaitu banyak ayat-ayat yang mengajak manusia untuk menggunakan akalnya. Bimbingan ilmiah, dalam al-Quran ada beberapa ayat yang mengemukakan berbagai masalah metafisika yang membtutuhkan pemikiran.

- Tidak menentang fitrah manusia.

- Penggunaan cerita-cerita untuk tujuan pendidikan. - Memelihara keperluan-keperluan sosial (masyarakat)

ant-era lain : ayat-ayat yang menganjurkan untuk saling tolong menolong dan bermusuhan serta mela-rang menyakiti sesama.

Dari uraian di etas maka jelaslah bahwa, pada

dasar-nya ajaran Islam yang bersumber pada al-Quran, telah

menga-tur segala segi kehidupan manusia meskipun tidak secara

rinci. Demikian juga halnya terhadap masalah-masalah

ke-pendidikan.

2. :Ai!J-Sunnah

Sumber pendidikan yang kedua adalah As-Sunnah,

Sunnah berati kumpulan sabda Rasulullah saw, perbuatan, pe ..

-ninggalan, sif at, larangan, apa yang telah disukainya,

(43)

kehidup-annya (Abdurrahman An-Nahlawi, 1989 : 46).

Dasar penggunaan As-Sunnah sebagai ウオNセ「・イ@ ajaran

Islam adalah firman Allah swt. Surah aョセn。ィャ@ : 44 :

Artinya :

11 ••• dan Kami turunkan kepadamu Al Quran agar kamu

mene-rangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan

kepada mereka •• 11 (Depag RI, 1989 : 408).

Untuk memberikan penjelasan ayat-ayat Al-Quran, maka

ucapan dan perbuatan Nabi adalah merupakan cermin dan

pen-jelasan dari ayat-ayat Al-Quran. Disamping itu As-Sunnah

juga merupakan pedoman bagi umat manusia, khususnya umat

Islam, sebagaimana sabda Nabi :

N^Gnセ[@ .' / LセN@ O|[セG\GSBQQGQGセNセGェO@

O/'Y:c,.::-::;

Artinya [H、|ャNNBL QLTAZイMGヲセSセ Q GMZGセ@ セP⦅ZLBG@ セ⦅Lᄋ@

J.:f

LセNMZNZMGMGI@

11Aku telah meninggalkan kepadamu due perkara, jika

ka-mu berpegang teguh kepada keduanya kaka-mu tidak akan

ter-sesat yaitu Kitab Allah den Sunnah Rasul" (Hasbi

Ash-Shiddiqi, 1989 : 25).

Dalam lapangan sistem pendidikan, As Sunnah mempunyai

due fungsi yaitu :

a. Menjelaskan sistem pendidikan yang terdapat dalam

Quran dan memberikan:·.penjelasan terhadap hal yang

tidak terdapat di dalamnya.

b. Menyimpulkan metode pendidikan dengan cars bercermin

kepll\'da pols hidup Rasulullah l!llaw, bersama para ., ·

(44)

3. I.jtihad

Menurut Zakitah Daradjat dkk. (1992 21) Ijtihad

adalah '!!

Berfikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang

dimili-ki oleh ilmuwan syari1at Islam untuk menetapkan

sesua-tu hukum syari1at Islam dalam hal-hal yang eblum

dite-gaskan hukumnya oleh al-Quran dan al-Hadits, ijtihad meli

Gambar

gambarkan dan menyingkap hakikat melalui majaz (ibarat) dan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan temuan atau hasil penelitian yang membuktikan bahwa dengan menerapkan direct method atau metode langsung dalam proses pembelajaran bahasa Inggris pada kelompok

Objek kajian Schimmel dalam memahami Islam dengan menggunakan pendekatan fenomenologis adalah seluruh apa yang terdapat di alam ini yang terdiri dari sesuatu yang

Selain itu, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan bahan masukan yang bermanfaat kepada pihak Dinas Bina Marga dan Pengairan dan pemerintah daerah Kota Bandung agar bisa

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD) terjadi pada 22 pasien (67 %) dari total sampel sebanyak 33 pasien, dengan

[r]

Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan ketertarikan dan jumlah wirausaha muda khususnya di Desa Tlogoguwo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa

Judul Kegiatan : Pelatihan Pembuatan Dec - Lights (Decorative Lights) Dari Limbah Benang Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Perekonomian Warga Desa Sendang

Berpropaganda dari satu daerah ke daerah lainnya untuk membebaskan Indonesia dari belenggu penjajahan membuat ia harus ditangkap dan dipenjara hingga akhirnya ia menerima