LAPORAN AKHIR
PENELITIAN DISERTASI DOKTOR
KONTRIBUSI PELATIHAN PERSIAPAN MASA NIFAS,
DUKUNGAN SOSIAL, DAN EFIKASI DIRI IBU DALAM PENCAPAIAN
KUALITAS HIDUP IBU NIFAS DI KABUPATEN SRAGEN
Pengusul:
Faizah Betty Rahayuningsih, A., S.Kep., M.Kes
(Ketua/NIDN: 0604037303)
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
NOPEMBER 2014
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas karunia-Nya
sehingga dapat menyelesaikan laporan disertasi dengan judul “Pengaruh Pelatihan Persiapan Masa Nifas, Dukungan Sosial, dan Efikasi Diri Ibu Nifas
terhadap Kulitas Hidup Ibu nIfas” ini dengan baik. Atas terselesaikannya laporan disertasi ini, kami ucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Prof. dr. Mohammad Hakimi, Sp. OG (K), Ph.D, selaku pembimbing 1, atas
bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan disertasi ini.
2. Dr. Fitri Haryanti, SKp., M.Kes, selaku pembimbing 2, atas bimbingan dan
arahan dalam penyelesaian disertasi ini
3. Dr. Nisa Rachmah Nur Anganthi, MSi, selaku pembimbing 3, atas
bimbingan dan arahan dalam penyelesaian disertasi ini
4. Prof. dr. Sofia Mubarika, M. Med. Sc, Ph. D, sebagai Ketua Pengelola
program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan FK UGM, atas kesempatan
studi yang diberikan.
5. Dr. Med. Dr. Indwiani Astuti dan Prof Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D,
selaku pengelola Program Doktor FK UGM, atas dorongan motivasi yang
diberikan.
6. Prof Bambang S, selaku Rektor UMS, atas fasilitas yang diberikan selama
menjalani studi
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan dalam penulisan disertasi ini
Semoga disertasi ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan derajad kesehatan
ibu dan anak di Indonesia
Yogyakarta, 4 April 2014
Yang menyatakan
Faizah Betty Rahayuningsih
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LUAR ... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR PUBLIKASI... DAFAR LAMBANG DAN SINGKATAN... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI DAN ABSTRAK... BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...
B. Rumusan Masalah...
C. Tujuan Penelitian...
D. Manfaat Penelitian ...
E. Batasan Penelitian...
F. Luaran Penelitian...
G. Keaslian penelitian...
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN HIPOTESIS A. Kualitas Hidup Ibu Nifas...
B. Dukungan Sosial...
C. Efikasi Diri...
D. Pelatihan Persiapan Masa Nifas...
E. Landasan Teori Penelitian ...
F. Kerangka Teori Penelitian...
G. Kerangka Konsep Penelitian ...
H. Hipotesis Penelitian...
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ...
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...
C. Populasi dan Sampel...
E. Bahan dan Alat...
F. Uji Validitas dan Reliabilitas...
G. Prosedur Penelitian...
H. Teknik Pengumpulan Data...
I. Analisis Data...
J. Etika Penelitian...
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...
1. Gambaran umum lokasi penelitian...
2. Gambaran peserta pelatihan...
3. Gambaran pelaksanaan pelatihan persiapan masa nifas...
4. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan
penelitian...
5. Uji asumsi ...
6. Karakteristik subjek penelitian...
7. Pengetahuan ibu nifas...
8. Dukungan sosial ibu nifas...
9. Efikasi diri ibu nifas...
10. Kualitas hidup ibu nifas...
B. Pembahasan...
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...
B. Saran...
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Definisi Operasional Variabel ...
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Conceptual model of the relationship among health outcome
Gambar 2. Model kualitas hidup ibu nifas
Gambar 3. Kerangka Teori
Gambar 4. Kerangka berfikir
Gambar 5. Kerangka Konsep Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Periode nifas (setelah persalinan sampai 42 hari persalinan) (WHO,
208b) merupakan periode penting bagi ibu dan bayi baru lahir (Zainur and Loh,
2006). Perawatan nifas menjadi aspek yang diabaikan dari perawatan kesehatan
wanita (Depkes, 2010). Masa transisi ini sering dianggap sementara atau tidak
penting (Symon et al., 2003b), dan tidak ada kejadian hidup yang memiliki efek
luar biasa terhadap kondisi fisik, emosional dan sosial seperti masa nifas (Webb
et al., 2008).
Pengalaman kehamilan dapat dilihat sebagai besarkejadian dalam
perkembangan perempuan. Ini adalahsangat signifikan saat transisi yang
menyebabkan perubahan fisik dan emosional yang dalam, sehingga
membutuhkanmembutuhkan banyak adaptasi ( Figueiredo & Conde, 2011).
Periode nifas berkaitan dengan kesakitan ibu (Symon, 2003). Wanita
mengalami serangkaian gejala fisik. Wanita mengalami perubahan fisik,
emosional, dan sosial berhubungan dengan bayi dan keluarganya (Bahadoran et
al., 2009). Satu dari empat wanita (25%) melaporkan gangguan pencernaan dan
sakit kepala, 96 % setidaknya satu gejala kesehatan fisik sejak kelahiran, dan
62,5% antara dua dan lima gejala. Sebanyak 54,5% sakit punggung, 52,4%
puting pecah-pecah, 45,9% nyeri perineum dan 35,5% wasir (Albright et al.,
2009; Bahadoran et al., 2009; Chang et al., 2011; Declerq et al., 2008; Lu, et al,
sakit kepala adalah tinggi selama tahun pertama setelah melahirkan. Kondisi fisik
lainnya yang juga berdampak terhadap kesehatan fisik dan sosial ibu adalah
kelelahan, gangguan perineum, seksiocesarean, gangguan punggung, wasir,
sakit kepala, sembelit, inkontinensia uri, gangguan tidur, kurangnya gairah
seksual, dan hubungan seksual yang menyakitkan (Ansara et al, 2005).
Rasa sakit dapat membatasi ibu untuk melaksanakan tugas-tugas
rutin (Hammoudeh et al., 2009).
WHO (2009) menyatakan lebih dari 60% kematian ibu terjadi di masa
nifas, 45% diantaranya dalam waktu 1 hari, 65% dalam 1 minggu, dan lebih dari
80% dalam 2 minggu dari persalinan. Penyebab kematian ibu meliputi
perdarahan (28%), eklamsia (24%), infeksi (11%), komplikasi pueperium 8%,
partus macet 5%, abortus 5%, traumaobstetric 5%, emboli 3%, dan lain-lain 11%.
Periode nifas berkaitan dengan kematian ibu.
Periode nifas berkaitan juga dengan kematian neonatal. Sebanyak 54,7
% dari kematian bayi terjadi pada periode neonatal (Depkes, 2011). Neonatus
atau bayi baru lahir (0-28 hari) memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi
(Bahadoran et al, 2009). Sebanyak 78,5% kematian neonatus terjadi minggu
pertama kehidupan (0-6 hari), dan 29,9 % di hari pertama (Titaley et al., 2008)
sehingga kesehatan neonatus merupakan kunci utama keberhasilan penurunan
kematian bayi.
Periode nifas adalah salah satu periode krisis dalam proses kehidupan
seorang perempuan dan merupakan masa sulit, khususnya pada kehamilan
pertama (Yanita & Zumralita, 2001). Hal ini menjadi pengalaman baru, baik istri
yang akan merasakan perasaan cemas, takut, dan bahagia (Kararina & Suyasa,
2005)
Faktor mental dapat menimbulkan masalah kesehatan dan postensi
komplikasi (Bahadoran et al., 2009). Kelahiran anak pertama yang diinginkan
merupakan campuran antara perasaan gembira dan cinta, dapat disertai dengan
tuntutan berat terhadap pekerjaan, munculnya kebingungan akan perubahan
peran dan perubahan menjadi orang tua. Tanggung jawab perawatan anak,
kurangnya pengetahuan dan persiapan dapat menjadi sumber frustrasi dan
kelelahan bagi ibu baru (Aston, 2002). Persepsi negatif Ibu terhadap kesehatan
mereka sendiri juga dapat berdampak negatif pada perilaku perawatan bayi
mereka.
Faktor sosial pada periode nifas juga dapat menimbulkan masalah
kesehatan dan potensi komplikasi (MacArthur et al., 2002). Faktor lain yang
dapat meningkatkan kematian ibu adalah rendahnya akses dan kualitas
pelayanan ibu dan anak, kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat,
ketidaksetaraan gender, nilai budaya, rendahnya perekonomian, rendahnya
perhatian suami terhadap ibu hamil dan melahirkan, faktor sosial ekonomi
rendah, seperti tinggal di daerah pedesaan, pengangguran, kurang kebersihan,
kemiskinan dan tidak tersedianya perawatan kehamilan dan adat kebiasaan
masyarakat dalam keterampilan perawatan segera setelah melahirkan. Faktor
sosial pada periode nifas juga dapat menimbulkan masalah kesehatan dan
potensi komplikasi (MacArthur et al., 2002).
Kesejahteraan psikologi ibu menetukan awal hubungan ibu dan
bayi dan kesehatan bayi. Memberikan perhatian pada aspek ini sangat
Ibu terhadap kesehatan mereka sendiri juga dapat berdampak negatif pada
perilaku perawatan bayi mereka. Informasi dan adat/kebiasaan di masyarakat
dinilai cenderung tidak rasional dan membuat bingung para ibu nifas. Kesalahan
informasi dan kurangnya pengetahuan terjadi terutama pada ibu yang pertama
kali melahirkan (primipara) (Turner et al. 2010).
Pengalaman ibu dalam perawatan bayi baru lahir, kondisi selama
sebelum persalinan dan pendidikan sebelum persalinan penting untuk kesiapan
perawatan diri dan bayi baru lahir (Escobar et al., 2001). Persiapan masa nifas
yang tidak diberikan sejak masa kehamilan, menyebabkan ibu tidak mengetahui
perawatan diri dan bayinya dengan baik. Ibu merasa kurang waktu dan ruang
pribadi dan kurang dapat mengendalikan kehidupan mereka, sehingga
persiapan menghadapi kondisi pospartum perlu dilakukan sejak dini, yaitu sejak
masa kehamilan (Escobar et al, 2001).
. Pelatihan adalah salah satu cara memperkuat keyakinan (efikasi diri) ibu
baru bahwa mereka mampu umelakukan perawatan diri dan perawatan bayi baru
lahir. Seseorang yang dilatih akan memiliki kemampuan memobilisasi dan
mempertahankan perilaku, daripada jika mereka berkonsentrasi pada
kekurangan pribadi dan keraguan diri ketika masalah timbul (Hill et al, 2006).
Dukungan sosial dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental dan
kesejahteraan/kualitas hidup ibu (WHO, 2005). Dukungan sosial berpengaruh
positif terhadap pengalaman perempuan bersalin dan terbukti menjadi faktor
pencegahan depresi postpartum (Evans et al., 2011). Kurangnya dukungan
sosial dapat menimbulkan depresi postpartum sedangkan menurut
Leahy-Warren et al., (2011) prevalensi depresi nifas cukup tinggi sebesar 13,2% pada 6
dapat berupa bantuan dalam pekerjaan rumah tangga dan perawatan bayi.
Dukungan sosial dapat diterima ibu nifas dari suami dan ibu mereka. Dukungan
terhadap ibu nifas perlu diperhatikan oleh tenaga kesehatan.
Selain dukungan sosial, perawatan masa nifas juga dipengaruhi
oleh efikasi diri ibu nifas (keyakinan ibu dalam kemampuan mereka sebagai ibu
baru). Seorang ibu dengan efikasi diri yang tinggi lebih mandiri dan mampu
memecahkan masalah perawatan (Leahy-Warren et al., 2012).
Dewasa ini pengukuran kualitas hidup sudah semakin diakui sebagai
ukuran hasil penting dalam evaluasi pelayanan kesehatan dan studi pengobatan
(Wong, et al., 2009), namun penelitian kualitas hidup pada periode nifas terbatas
(Wong et al., 2007).
Mayoritas studi postpartum difokuskan pada aspek pengalaman ibu,
dengan porsi yang lebih besar tentang komplikasi postpartum, depresi
psotpartum, permasalahan administrasi, dan akses keperawatan nifas
(Hammoudeh et al., 2009; Hill et al., 2006). Isu tentang penelitian sementara ini
berhubungan dengan aspek biomedis, pengalaman melahirkan, pengetahuan,
dan dukungan medis yang diperlukan (Web et al., 2008; Hammoudeh et al.,
2009). Beberapa penelitian mencoba meneliti pengasuhan anak, perilaku
pencarian perawatan, kepercayaan, budaya, sikap dan keterampilan yang
berkaitan dengan periode nifas dan implikasinya dalam kehidupan sehari-hari
(Hammoudeh et al., 2009).
Penilaian kualitas hidup penting untuk mengukur ketepatan pemberian
perawatan nifas (Bahadoran et al., 2007). Penelitian tersebut dengan
memanfaatkan metode kualitatif dan kuantitatif (Symon, 2003; Hill dan Aldag JC,
Bagi masyarakat Jawa, kehamilan (dan kemudian kelahiran bayi)
merupakan peristiwa yang penting dalam siklus hidup manusia. Ibu dan keluarga
biasanya melakukan serangkaian aktivitas ritual untuk menyambutnya. Faktor
kekerabatan (suami, orang tua, nenek) masih memberikan peran yang penting
dalam tindakan-tindakan ibu yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan
pasca persalinan, baik dalam memberikan nasehat (karena mereka sudah
berpengalaman menjalani peristiwa tersebut) maupun pengambilan keputusan.
Peranan suami/ayah sangat berpengaruh sebagai perantara dalam penentuan
nasib termasuk yang menguasai sumber-sumber ekonomi keluarga. Pola garis
keturunan patrilineal mengakibatkan suami sangat dominan dalam pengambilan
keputusan rumah tangga sehari-hari. Keterlibatan orang tua dan mertua lebih
dominan dalam perawatan bayi baru lahir. Musyawarah keluarga sangat
diperlukan untuk merujuk ibu ke rumah sakit (Suryawati, 2007).
Suryawati (2007) dalam penelitiannya di Semarang Jawa Tengah
menyatakan sebanyak 41,7% ibu nifas berpantang makan daging dan ikan laut
(agar ASI tidak berbau amis). Hampir semua responden minum jamu dan 83,3%
responden melakukan pijat badan untuk mengembalikan kebugaran tubuh
setelah bersalin. Kebiasaan perawatan yang lain adalah bayi di gedhong
(dibungkus) dengan jarik (kain batik pelengkap busana kebaya) agar bayi hangat
dan diam, mengaitkan kesalahan masa lalu orang tuanya dengan kondisi bayi
lahir cacat atau sungsang, namun sebanyak 1,7% melakukan hubungan seksual
saat nifas,
Upaya peningkatan kualitas hidup ibu nifas telah digulirkan pemerintah
sejak tahun 2009, melalui program kelas ibu hamil, namun dalam
pelaksanaannya, belum disesuaikan dengan kebutuhan ibu. Menurut hasil studi
pendahuluan, beberapa kekurangan kelas ibu hamil sebagai berikut: 1).
Pembelajaran menggunakan metode kooperatif memerlukan modul sebagai
pegangan. Pelaksanaan kelas ibu hamil menggunakan buku KIA sebagai buku
pegangan ibu. Meskipun buku KIA berisi informasi cara memelihara dan merawat
kesehatan ibu dan anak, namun buku KIA bukan modul. 2). Pembelajaran dalam
kelas ibu hamil cenderung menggunakan metode partisipatif (menuntut untuk
partisipasi), belum menggunakan metode kooperatif (berfikir dan merespon serta
saling bantu satu sama lain). 3). Program ini belum efisien. Ibu hamil trimester
1-3 berkumpul secara bersama-sama dalam satu kelas, dan bertemu sebanyak 1-3
kali pertemuan dengan waktu sesuai kesepakatan. Sedangkan kebutuhan
perawatan ibu adalah berbeda-beda pada setiap trimesternya.
Kekurangan Kelas Ibu Hamil tersebut perlu disempurnakan agar kualitas
hidup ibu nifas dapat tercapai sesuai tujuan. Sehingga peneliti tertarik untuk
menyusun sebuah bentuk pelatihan bagi ibu hamil berupa pelatihan persiapan
masa nifas dengan menggunakan Modul Persiapan Masa Nifas sebagai
pegangan ibu. Pelatihan tersebut diberi nama Pelatihan Persiapan Masa Nifas
(PMN).
Kelas ibu hamil dan pelatihan persiapan masa nifas memiliki tujuan akhir
yang sama yaitu kualitas hidup ibu nifas. Kedua model tersebut akan
dilaksanakan, dilakukan penilaian efikasi diri dan dukungan sosial ibu nifas,
mengetahui pengaruh pelatihan persiapan masa nifas terhadap kualitas hidup
ibu nifas.
B. Rumusan Masalah
Sehingga rumusan masalah penelitian adalah: “Bagaimana pengaruh pelatihan
Persiapan Masa Nifas (PMN), dukungan sosial, dan efikasi diri ibu nifas,
terhadap kualitas hidup ibu nifas?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum:
Menguji dan mendapatkan bukti secara empirik pengaruh pelatihan
Persiapan Masa Nifas, dukungan sosial, dan efikasi diri ibu nifas, terhadap
kualitas hidup ibu nifas
2. Tujuan Khusus:
Tujuan khusus penelitian adalah
a. Membandingkan dukungan sosial, efikasi diri ibu nifas, dan kualitas hidup
pada ibu nifas dengan pelatihan persiapan masa nifas, dibandingkan
dengan tanpa pelatihan persiapan masa nifas
b. Menguji korelasi antara dukungan sosial, efikasi diri ibu nifas, dengan
kualitas hidup ibu nifas
c. Menguji pengaruh pelatihan persiapan masa nifas terhadap kualitas hidup
ibu nifas
1. Fasilitas Kesehatan tingkat pertama (Fasilitas Kesehatan Primer yaitu
Puskesmas, RS Pratama/Klinik Pratama/Dokter Praktek dalam pelaksanaan
Pelatihan Persiapan Masa Nifas.
2. Peneliti selanjutnya dalam penelitian ibu masa nifas
E. Luaran Penelitian 1. Model pelatihan persiapan masa nifas
2. Buku pegangan bagi peserta pelatihan persiapan masa nifas
3. Lembar penilaian efikasi ibu nifas, dukungan sosial, dan kualitas hidup ibu
nifas.
F. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang pelatihan persiapan masa nifas, efikasi diri ibu nifas,
dukungan sosial, dan kualitas hidup ibu nifas belum pernah dilakukan peneliti
sebelumnya. Penelitian yang pernah dilakukan peneliti lain adalah
1. Tam et al., (2003), meneliti tentang pengaruh proactive educational
counselling terhadap kualitas hidup ibu. Penelitian kuasi eksperimen pada
ibu setelah melahirkan. World Health Organization Quality of Life
Assessment-Bref (WHOQOL-BREF). Kelompok intervensi : ibu setelah
melahirkan dengan proactive educational counselling. Kualitas hidup diukur
pada enam minggu dan enam bulan pasca-persalinan. Skor rata rata domain
fisik kualitas hidup kelompok intervensi 74 (SD 13) lebih tinggi dibandingkan
kelompok kontrol 68 (SD 13). Terdapat kesamaan skor psikologis antar
kelompok. Skor rata-rata kualitas hidup atau kepuasan klien kelompok
3,9 (SD 3,2). Pendidikan konseling setelah melahirkan mungkin memiliki
efek merugikan terhadap kualitas hidup ibu dengan persalinan tindakan.
2. Torkan et al., (2009), membandingkan kualitas hidup pada wanita setelah
melahirkan normal dan operasi caesar Penelitian prospektif. SF-36 pada dua
titik waktu. Waktu 1: 6 sampai 8 minggu setelah melahirkan. Waktu 2: 12
sampai 14 minggu setelah melahirkan). Kelompok persalinan normal vagina
memiliki kualitas hidup yang lebih baik untuk hampir semua sub-skala di
kedua kali penilaian. Kelompok persalinan vagina mengalami peningkat
pada kualitas kesehatan sementara kelompok operasi caesar pada kualitas
kesehatan mental.
3. Safarinejad et al., (2009), menghubungkan antara cara kelahiran dengan
disfungsi seksual dan penurunan kualitas hidup (kualitas hidup) baik pada
wanita dan suami mereka. Penelitian prospektif Female Sexual Function
Index (FSFI), International Index of Erectile Function (IIEF), dan Short
Form-36 Ibu hamil antara 21-32 tahun, paritas I dan bersuami, kemudian saat
persalinan dibagi menjadi 5 kelompok vaginal delivery (SVD) vaginal delivery
with episiotomy (VDE) operative vaginal delivery (OVD) planned cesarean
section (PCS) (emergency cesarean section (ECS Aktifitas sexual
intercourse rata-rata dilakukan ada 8 minggu setelah melahirkan. Skor
Female Sexual Function Index FSFI adalah lebih rendah pada wanita
dengan persalinan pervaginam dan operasi sesar darurat dibandingkan
planned cesarean section PCS. Skor nyeri awal sexual intercourse SI (P =
0,001) Wanita dengan planned cesarean section PCS adalah lebih rendah
dibandingkan operative vaginal delivery OVD Antar kelompok tidak terdapat
DAFTAR PUSTAKA
Albright, C. L., Maddock, J. E. & Nigg, C. R. (2009) Increasing physical activity in postpartum multiethnic women in Hawaii: results from a pilot study. BMC Womens Health, 94.
Amorose, A. J., Anderson-Butcher, D. & Cooper, J. (2009) Predicting changes in athletes' well being from changes in need satisfaction over the course of a competitive season. Res Q Exerc Sport, 80(2): 386-92.
Ansara D, Cohen MM, Gallop R, Kung R & Schei B. (2005) Predictors of women's physical health problems after childbirth. Psychosom Obstet Gynaecol, 26(2): 115-25.
Aston, M. L. (2002) Learning to be a normal mother: empowerment and pedagogy in postpartum classes. Public Health Nurs, 19(4): 284
Atkinson, R.L., Atkinson R.C., Smitt, E.E. & Bem, D.J. (1993) Introduction to Psychology. Kusuma, W. (alih bahasa). Batam: Interaksara.
Azwar, S. (2008) Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal 109
Azwar, S. (2010) Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Bahadoran, P., Abbasi, F., Yousefi, A. R. & Kargarfard, M. (2007) Evaluating the Effect of Exercise on the Postpartum Quality of Life. Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research Winter 12(1).
Bahadoran, P., Azimi, A., Valiyani, M. & Ahmadi, S. A. (2009) The relation between sosial support and postpartum physical health in mothers IJNMR, 14(1).
Bandura, A. 1997. Self efficacy: The exercise of kontrol. WH Freeman Company. New york.
Bandura, A., 1977. Theory of Behavioral Change. Sych. Rev. 84 (2), 191-215 Bandura, A. (1999). Self-efficacy in changing societies. Cambridge: Cambridge
University Press.
Bansah, M., O'Brien, B. & Oware-Gyekye, F. (2009) Perceived prenatal learning needs of multigravid Ghanaian women. Midwifery, 25(3): 317-26.
Barlow, J., & Coren, E. (2004). Parent-training programmes for improving maternal psychosocial health. Cochrane Database of Systematic Reviews, (1), CD002020
Blanchard, N., Thacker, j.W., (2004), Effective Training: Systems, Strategies, and Practices, Pearson Education International, New Jersey
Boothe, A. S., Brouwer, R. J., Carter-Edwards, L. & Ostbye, T. (2011) Unmet sosial support for healthy behaviors among overweight and obese postpartum women: results from the Active Mothers Postpartum Study. J Womens Health (Larchmt), 20(11): 1677-85.
BPS (2011), Sragen Dalam Angka Tahun 2011, Badan Pusat Statistik, Sragen Campbell D.T.. & Stanley J.C., (1972), Experimental and Quasi-Experimental
design for Research, Rand McNally & Company, Chicago.
Chang, P. J., Tseng, Y. C., Chuang, C. H., Chen, Y. C., Hsieh, W. S., Hurng, B. S., Lin, S. J. & Chen, P. C. (2010) Use of Sheng-Hua-Tang and health-related quality of life in postpartum women: a population-based cohort study in Taiwan. Int J Nurs Stud, 47(1): 13-9.
Chang, S. R., Chen, K. H., Lin, H. H., Chao, Y. M. & Lai, Y. H. (2011) Comparison of the effects of episiotomy and no episiotomy on pain, urinary incontinence, and sexual function 3 months postpartum: a prospective follow-up study. Int J Nurs Stud, 48(4): 409-18.
Cockell, S. J., Oates-Johnson, T., Gilmour, D. T., Vallis, T. M. & Turnbull, G. K. (2003) Postpartum flatal and Fecal Incontinence Quality-of-Life Scale: a disease- and population-specific measure. Qual Health Res, 13(8): 1132-44.
Da Costa, D., Dritsa, M., Rippen, N., Lowensteyn, I. & Khalife, S. (2006) Health-related quality of life in postpartum depressed women. Arch Womens Ment Health, 9(2): 95-102.
Da Costa, D., Larouche, J., Dritsa, M. & Brender, W. (2000) Psychososial correlates of prepartum and postpartum depressed mood. J Affect Disord, 59(1): 31-40.
Declercq, E., Cunningham, D. K., Johnson, C. & Sakala, C. (2008) Mothers' reports of postpartum pain associated with vaginal and cesarean deliveries: results of a national survey. Birth, 35(1): 16-24.
Dennis, C. L. & Ross, L. (2006) Women's perceptions of partner support and conflict in the development of postpartum depressive symptoms. J Adv Nurs, 56(6): 588-99.
Depkes (2010) Riset Kesehatan Dasar : Riskesdas 2010, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Depkes (2011) Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
2562/Menkes/Per/XII/2011 Tentang Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan, Jakarta Depkes.
Depkes (2011a) Pedoman pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Jakarta: Depkes Depkes (2011b) Pegangan fasilitator Kelas Ibu Hamil, Jakarta; Depkes
Diaz, B. A., Fent, T., Prskawetz, A. & Bernardi, L. (2011) Transition to parenthood: the role of sosial interaction and endogenous networks. Demography, 48(2): 559-79.
Diknas (2008), Penulisan Modul, Direktur Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK, Jakarta
Donati, S. & Grandolfo, M. E. (2003) Support for the resumption of sexual activity in the postpartum woman, a subject devoid of interest. Ann Ist Super Sanita, 39(2): 235-41.
Elek, S. M., Hudson, D. B. & Bouffard, C. (2003) Marital and parenting satisfaction and infant care self-efficacy during the transition to parenthood: the effect of infant sex. Issues Compr Pediatr Nurs, 26(1): 45-57.
Escobar, G. J., Braveman, P. A., Ackerson, L., Odouli, R., Coleman-Phox, K., Capra, A. M., Wong, C. & Lieu, T. A. (2001) A randomized comparison of home visits and hospital-based group follow-up visits after early postpartum discharge. Pediatrics, 108(3): 719-27
Ferrans, C. E., Zerwic, J. J., Wilbur, J. E. & Larson, J. L. (2005) Conceptual model of health-related quality of life. J Nurs Scholarsh, 37(4): 336-42. Gameiro, S., Boivin, J., Canavarro, M. C., Moura-Ramos, M. & Soares, I. (2010a)
Sosial nesting: changes in sosial network and support across the transition to parenthood in couples that conceived spontaneously or through assisted reproductive technologies. J Fam Psychol, 24(2): 175-87.
Gjerdingen, D. K., Froberg, D. G. & Fontaine, P. (1991) The effects of sosial support on women's health during pregnancy, labor and delivery, and the postpartum period. Fam Med, 23(5): 370-5.
Gulick, E. E. (2003) Adaptation of the postpartum support questionnaire for mothers with multiple sclerosis. Res Nurs Health, 26(1): 30-9.
Gutke, A., Lundberg, M., Ostgaard, H. C. & Oberg, B. (2011) Impact of postpartum lumbopelvic pain on disability, pain intensity, health-related quality of life, activity level, kinesiophobia, and depressive symptoms. Eur Spine J, 20(3): 440-8.
Haga, S. M., Ulleberg, P., Slinning, K., Kraft, P., Steen, T. B. & Staff, A. (2012) A longitudinal study of postpartum depressive symptoms: multilevel growth curve analyses of emotion regulation strategies, breastfeeding self-efficacy, and sosial support. Arch Womens Ment Health.
Hammoudeh W., Mataria A., Wick L. & Giacaman R. (2009) In Search of Health: Quality of Life Among Postpartum Palestinian Women. Expert Rev. Pharmacoeconomics Outcomes Res., 9(2): 123-132.
Hermansen, I. L., O'Connell, B. O. & Gaskin, C. J. (2010) Women's explanations for urinary incontinence, their management strategies, and their quality of life during the postpartum period. J Wound Ostomy Continence Nurs, 37(2): 187-92.
Hill, P. D. & Aldag, J. C. (2007) Maternal perceived quality of life following childbirth. J Obstet Gynecol Neonatal Nurs, 36(4): 328-34.
Hill, P. D., Aldag, J. C., Hekel, B., Riner, G. & Bloomfield, P. (2006) Maternal Postpartum Quality of Life Questionnaire. J Nurs Meas, 14(3): 205-20. Hoedjes, M., Berks, D., Vogel, I., Duvekot, J. J., Oenema, A., Franx, A.,
Steegers, E. A. & Raat, H. (2011) Preferences for postpartum lifestyle counseling among women sharing an increased cardiovascular and metabolic risk: a focus group study. Hypertens Pregnancy, 30(1): 83-92. Hopkins, J. & Campbell, S. B. (2008) Development and validation of a scale to
assess sosial support in the postpartum period. Arch Womens Ment Health, 11(1): 57-65.
Huang, C. K , Chang, C. Y., Chang, Y. Y., Tai, C. M., Lin, J. T. & Wang, J. D. (2010) Cross-validation of the Taiwan version of the Moorehead-Ardelt Quality of Life Questionnaire II with WHOQOL and SF-36. Obes Surg, 20(11): 1568-74.
Huang, K., Tao, F., Liu, L. & Wu, X. (2011) Does delivery mode affect women's postpartum quality of life in rural China? J Clin Nurs.
Kararina, S.D., & Suyasa, P.S. (2005). Hubungan persepsi terhadap dukungan suami dan penyesuaian diri istri pada kehamilan anak pertama. Phornesis jurnal ilmiah dan terapan. Surabaya: Publikasi Fakultas Psikologi Universitas tarumanegara, 7, 414-563
Kim, E. H., Lee, E., Kim, M. J., Park, D. Y. & Lee, S. H. (2010) [Effects of an educational program of pregnancy and delivery on pregnancy related knowledge, newborn care knowledge, and postpartum care self-efficacy of marriage immigrant women]. J Korean Acad Nurs, 40(1): 78-87.
Kirkpatrick, D.L. (2009) Evaluating Training Programs The Four Levels 4 st ed. first-time mothers: prevalence and relationships between functional and structural sosial support at 6 and 12 weeks postpartum. Arch Psychiatr Nurs, 25(3): 174-84.
Leahy-Warren, P., McCarthy, G. & Corcoran, P. (2012) First-time mothers: sosial support, maternal parental self-efficacy and postnatal depression. J Clin Nurs, 21(3-4): 388-97.
Lemeshow, S. Hosmer, D.W., Klar,.J. & Lwanga, S.K. (1997) Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan Yogyakarta: Gadjah Mada university Press. Li, C. Y., Chen, S. C., Gau, M. L. & Huang, C. M. (2011) Randomised kontrolled
trial of the effectiveness of using foot reflexology to improve quality of sleep amongst Taiwanese postpartum women. Midwifery, 27(2): 181-6.
Lo, J., Osterweil, P., Li, H., Mori, T., Eden, K. B. & Guise, J. M. (2010) Quality of life in women with postpartum anal incontinence. Obstet Gynecol, 115(4): 809-14.
Lu, I. C., Yen Jean, M. C., Lei, S. M., Cheng, H. H. & Wang, J. D. (2011) BSRS-5 (5-item Brief Symptom Rating Scale) scores affect every aspect of quality of life measured by WHOQOL-BREF in healthy workers. Qual Life Res, 20(9): 1469-75.
Lu, Q., Uysal, A. & Teo, I. (2011) Need satisfaction and catastrophizing: explaining the relationship among emotional ambivalence, pain, and depressive symptoms. J Health Psychol, 16(5): 819-27.
MacArthur C., Winter H. R., Bick D. E., Knowles H., Lilford R. J. & Henderson C. (2002) Effects of redesigned community postnatal care on women's health 4 months after birth: a cluster randomised kontrolled trial. Lancet 359378-385.
Mahony, P. H., Griffiths, R. F., Larsen, P. & Powell, D. (2008) Retention of knowledge and skills in first aid and resuscitation by airline cabin crew. Resuscitation, 76(3): 413-8.
Medina, A. M., Lederhos, C. L. & Lillis, T. A. (2009) Sleep disruption and decline in marital satisfaction across the transition to parenthood. Fam Syst Health, 27(2): 153-60.
Nagpal, J., Dhar, R. S., Sinha, S., Bhargava, V., Sachdeva, A. & Bhartia, A. (2008) An exploratory study to evaluate the utility of an adapted Mother Generated Index (MGI) in assessment of postpartum quality of life in India. Health Qual Life Outcomes, 6107.
Notoatmodjo, S. (2007) Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Oommen, H., Rantanen, A., Kaunonen, M., Tarkka, M. T. & Salonen, A. H. (2011) Sosial support provided to Finnish mothers and fathers by nursing professionals in the postnatal ward. Midwifery, 27(5): 754-61.
Penedo, F. J., Traeger, L., Benedict, C., Thomas, G., Dahn, J. R., Krause, M. H. & Goodwin, W. J. (2011) Perceived Sosial Support as a Predictor of Disease-Specific Quality of Life in Head-and-Neck Cancer Patients. J Support Oncol.
Ramli M, Abdullah AAW, Saiful MIB, Hafi z MN and Fahmi AAZ, (2010), Determinants of Early Postpartum Psychological Reaction among Mothers in Kuala Lumpur, The International Medical Journal, Volume 9; Number 1, June 2010
Reilly , E.T.C., Freeman, R.M., Waterfield, M.R., Waterfield, A.E., Steggles, P., Pedlar, F., Prevention of postpartum stress incontinence in primigravidae with increased bladder neck mobility: a randomised kontrolled trial of antenatal pelvic floor exercises, BJOG: An International Journal of Obstetrics and Gynaecology, Volume 109, Issue 1, January 2002, Pages 68-76
Robertson, A. (2001b) Prenatal education. Time to lift our game. Pract Midwife, 4(1): 38-9.
Safarinejad, M. R., Kolahi, A. A. & Hosseini, L. (2009) The effect of the mode of delivery on the quality of life, sexual function, and sexual satisfaction in primiparous women and their husbands. J Sex Med, 6(6): 1645-67.
Salonen, A. H., Kaunonen, M., Astedt-Kurki, P., Jarvenpaa, A. L., Isoaho, H. & Tarkka, M. T. (2011) Effectiveness of an internet-based intervention enhancing Finnish parents' parenting satisfaction and parenting self-efficacy during the postpartum period. Midwifery, 27(6): 832-41
Sangi-Haghpeykar, H., Mozayeni, P., Young, A. & Fine, P. M. (2008) Stress urinary incontinence and counseling and practice of pelvic floor exercises postpartum in low-income Hispanic women. Int Urogynecol J Pelvic Floor Dysfunct, 19(3): 361-5.
Schwarzer, R. & Renner, B. 2000. Sosial-cognitive predictors of health behavior, action self-efficacy and coping self-efficacy. Health Psychology, 19 (5), 487-495
Sugiyono (2011), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Penerbit Alfabeta, Bandung
Suryawati C., (2007) Faktor Sosial Budaya dalam Praktik Perawatan Kehamilan, Persalinan, dan Pasca Persalinan (Studi di Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara) Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia 2 (1): 21-31
Symon, A. (2003) A review of mothers' prenatal and postnatal quality of life. Health Qual Life Outcomes, 138.
Symon, A., Glazener, C. M., MacDonald, A. & Ruta, D. (2003a) Pilot study: quality of life assessment of postnatal fatigue and other physical morbidity. J Psychosom Obstet Gynaecol, 24(4): 215-9.
Symon, A., MacDonald, A. & Ruta, D. (2002) Postnatal quality of life assessment: introducing the mother-generated index. Birth, 29(1): 40-6.
Symon, A., MacKay, A. & Ruta, D. (2003b) Postnatal quality of life: a pilot study using the Mother-Generated Index. J Adv Nurs, 42(1): 21-9.
Talley, A., Molix, L., Schlegel, R. J. & Bettencourt, A. (2010) The influence of breast cancer survivors' perceived partner sosial support and need satisfaction on depressive symptoms: a longitudinal analysis. Psychol Health, 25(4): 433-49.
Tam WH, Lee DTS, Chiu HFK, Ma Wing Hung Tam, Dominic Tak Sing Lee, Helen Fung Kum Chiu, Kwok Chiu Ma, Albert Lee, Tony Kwok Hung Chung (2003) A randomised kontrolled trial of educational counselling on the management of women who have suffered suboptimal outcomes in pregnancy, BJOG: An International Journal of Obstetrics and Gynaecology, 110 (9): 853-859
Teti, D. M., & Gelfand, D. M. (1991). Behavioral competence among mothers of infants in the first year: The mediating role of maternal self-efficacy. Child Development, 62, 918–929
Thiagarajan, S., Semmel, D. S & Semmel, M. I. 1974. Instructional Development for training Teachers of Expectional Children. Minneapolis, Minnesota: Leadership Training Institute/Special Education, University of Minnesota. Titaley, C. R., Dibley, M. J., Agho, K., Roberts, C. L. & Hall, J. (2008)
Determinants of neonatal mortality in Indonesia. BMC Public Health, 8232 Torkan, B., Parsay, S., Lamyian, M., Kazemnejad, A. & Montazeri, A. (2009) Postnatal quality of life in women after normal vaginal delivery and caesarean section. BMC Pregnancy Childbirth, 94.Turner, T. J., Barnes, H., Reid, J. & Garrubba, M. (2010) Evidence for perinatal and child health care guidelines in crisis settings: can Cochrane help? BMC Public Health, 10170
van Stralen, G., van Stralen-Ruijten, L. L., Spaargaren, C. F., Broadbent, E., Kaptein, A. A. & Scherjon, S. A. (2010) Good quality of life after emergency embolisation in postpartum haemorrhage. J Psychosom Obstet Gynaecol, 31(4): 285-8.
Webb, D. A., Bloch, J. R., Coyne, J. C., Chung, E. K., Bennett, I. M. & Culhane, J. F. (2008) Postpartum physical symptoms in new mothers: their relationship to functional limitations and emotional well-being. Birth, 35(3): 179-87.
Webster, J., Nicholas, C., Velacott, C., Cridland, N. & Fawcett, L. (2010) Validation of the WHOQOL-BREF among women following childbirth. Aust N Z J Obstet Gynaecol, 50(2): 132-7.
Weiss, M., Fawcett, J. & Aber, C. (2009) Adaptation, postpartum concerns, and learning needs in the first two weeks after caesarean birth. J Clin Nurs, 18(21): 2938-48.
WHO (2008b) WHO Technical consultation on postpartum and postnatal care, Geneva.
WHO (2009) Home visits for the newborn child: a strategy to improve survival, Geneva: WHO Press
WHO (2009) WHO/UNICEF JOINt Statement, Home visits for the newborn child: a strategy to improve survival, Geneva: WHO.
Wilson, I. B. & Cleary, P. D. (1995) Linking clinical variables with health-related quality of life. A conceptual model of patient outcomes. JAMA, 273(1): 59-65
Wong, J. & Fisher, J. (2009) The role of traditional confinement practices in determining postpartum depression in women in Chinese cultures: a systematic review of the English language evidence. J Affect Disord, 116(3): 161-9.
Wong, W. S. & Fielding, R. (2007) Change in quality of life in Chinese women with breast cancer: changes in psychological distress as a predictor. Support Care Cancer, 15(11): 1223-30.
Yanita. A., & Zumralita (2001) persepsi Perempuan Primipara tentang dukungan suami dalam usaha penanggulangi gejala depresi pascasalin. Phornesis Jurnal ilmiah dan terapan. Publikasi Fakultas Psikologi universitas Tarumanegara, 3, 23-40. Surabaya, Indonesia
Zainur, R. Z. & Loh, K. Y. (2006) "Postpartum morbidity--what we can do". Med J Malaysia, 61(5): 651-6.
Zhou, S. Z., Wang, X. L. & Wang, Y. (2009) Design of a questionnaire for evaluating the quality of life of postpartum women (PQOL) in China. Qual Life Res, 18(4): 497-508.
Zubaran, C. & Foresti, K. (2011) Investigating quality of life and depressive symptoms in the postpartum period. Women Birth, 24(1): 10-6.