TESIS
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
Seni Konsentrasi Pendidikan Seni Musik
Oleh
Arif Purnama
NIM: 1201193
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI SEKOLAH PASCASARJANA
Musik Sekolah Melalui Pemanfaatan Perkakas
Tangan Sebagai Media Kreativitas di SMKN 12
Bandung
Oleh Arif Purnama S.Sn STSI Bandung, 2008
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasarjana Program Studi
Pendidikan Seni
© Arif Purnama 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
MODEL PEMBELAJARAN MUSIK BERBASIS KOMPOSISI MUSIK SEKOLAH MELALUI PEMANFAATAN PERKAKAS TANGAN SEBAGAI
MEDIA KREATIVITAS DI SMKN 12 BANDUNG
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd. NIP. 197303262000031003
Pembimbing II
Dr. Dewi Suryati Budiwati, S.Sen., M.Pd. NIP. 196204221986092001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Seni
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung adalah judul yang mengungkap tentang rancangan, implementasi, dan efektifitas model pembelajaran tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi musikal siswa yang mencakup sikap apresiatif dan kemampuan kreatif. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, setiap sekolah menengah kejuruan memiliki potensi dan keunikan produktif kejuruan yang dapat dimanfaatkan sebagai media kreativitas dalam mengkreasikan komposisi musik sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah action research, dibantu dengan teknik pengumpulan data antara lain: observasi, wawancara, dokumentasi, dan eksperimen, dan untuk menganalisis data digunakan triangulasi data. Setelah penerapan model tersebut, apresiasi dan kreativitas siswa mengalami peningkatan, indikasinya ada pada antusias dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran, serta meningkatnya keterampilan siswa dalam mengkreasikan komposisi musik melalui penggunaan media perkakas tangan. Diharapkan model pembelajaran ini dapat diuji-cobakan di sekolah menengah kejuruan lain untuk mengetahui efektivitasnya.
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Music learning model based on school musical composition through the use of hand tools as a creativity media in SMKN 12 Bandung is a title that reveals the design, implementation, and effectiveness of the learning model with the purpose to improve and develop the musical competence of students which includes an appreciative attitude and creative abilities. Based on the results of a preliminary study conducted by the researchers, each vocational high schools have vocational productive potential and uniqueness that can be used as a medium for creativity in the creation of music composition in the school. The method used was action research, assisted with data collection techniques include: observation, interviews, documentation, and experimentation. Triangulation was used for data analysis. After the application of the model, appreciation and creativity of students has increased, there are indications in the enthusiasm and activeness to the students during learning process, and improved students' skills in the creation of music composition through the use of hand tools media. It is expected that this learning model can be trialed at other vocational schools to determine their effectiveness.
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR BAGAN ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang ... 1
B.Rumusan Masalah ... 9
C.Tujuan Penelitian ... 10
D.Manfaat Penelitian ... 10
E. Asumsi Penelitian ... 12
F. Sistematika Penulisan Tesis ... 12
BAB II KERANGKA TEORETIS... 14
A.Model Pembelajaran ... 14
B.Model Pembelajaran Seni Musik ... 16
C.Pembelajaran Komposisi Musik ... 28
D.Media Pembelajaran... 33
E. Alat Musik non-Konvensional ... 38
F. Kreativitas ... 42
G.Kerangka Berfikir ... 47
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 49
B. Desain Penelitian ... 52
C. Metode Penelitian ... 73
D. Definisi Operasional ... 77
E. Instrumen Penelitian ... 80
F. Teknik Pengumpulan Data ... 81
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 92
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 96
A. Rancangan Model Pembelajaran Berbasis Komposisi Musik Sekolah Melalui Pemanfaatan Perkakas Tangan Sebagai Media Kreativitas ... 96
B. Pengembangan Draf Awal Model Pembelajaran Komposisi Musik Perkakas Tangan ... 98
C. Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Komposisi Musik Sekolah Melalui Pemanfaatan Perkakas Tangan Sebagai Media Kreativitas ... 102
D. Model Pembelajaran Musik Berbasis Komposisi Musik Melalui Media Perkakas Tangan ... 208
E. Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Komposisi Musik Melalui Pemanfaatan Media Perkakas Tangan Yang Telah Dikembangkan dan Disempurnakan ... 220
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 230
A. Kesimpulan ... 230
B. Rekomendasi ... 231
DAFTAR PUSTAKA ... 234
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Indikator Kreativitas Berfikir atau Berfikir Kreatif ... 45
Tabel 3.1 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Kejuruan ... 59
Tabel 3.2 Desain Tindakan Model Pembelajaran Komposisi Musik Perkakas Tangan ... 72
Tabel 4.1 Sintaksis mengapresiasi pertunjukan musik komposisi ... 105
Tabel 4.2 Tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran ... 107
Tabel 4.3 Rekapitulasi kelompok kerja kreatif komposisi musik perkakas ... 111
Tabel 4.4 Hasil Pencapaian Kompetensi Menganalisis Unsur-unsur Musik Pada Tahap Pengenalan ... 115
Tabel 4.5 Persentase kriteria nilai kegiatan belajar menganalisis unsur-unsur musik ... 116
Tabel 4.6 Data hasil wawancara dengan siswa pada tahap Pengenalan ... 118
Tabel 4.7 Hasil tindakan pada tahap Pengenalan ... 122
Tabel 4.8 Sintaksis mengeksplorasi ide komposisi musik ... 124
Tabel 4.9 Daftar jenis-jenis perkakas tangan yang dipergunakan dalam komposisi musik perkakas tangan ... 126
Tabel 4.10 Rekapitulasi perkakas tangan pada setiap kelompok ... 155
Tabel 4.11 Pencapaian prestasi belajar kelompok A pada tahap Pendalaman .... 159
Tabel 4.12 Pencapaian prestasi belajar kelompok B pada tahap Pendalaman .... 160
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.14 Pencapaian prestasi belajar kelompok D pada tahap Pendalaman .... 161
Tabel 4.15 Rekapitulasi Pencapaian prestasi belajar setiap kelompok pada tahap Pendalaman ... 161
Tabel 4.16 Persentase kriteria nilai pencapaian hasil belajar siswa pada tahap Pendalaman ... 162
Tabel 4.17 Hasil tindakan pada tahap Pendalaman ... 163
Tabel 4.18 Sintaksis mengembangkan kreasi komposisi musik ... 168
Tabel 4.19 Penilaian teman sebaya kelompok A ... 181
Tabel 4.20 Penilaian teman sebaya kelompok B ... 182
Tabel 4.21 Penilaian teman sebaya kelompok C ... 182
Tabel 4.22 Penilaian teman sebaya kelompok D ... 183
Tabel 4.23 Rekapitulasi penilaian teman sebaya perkelompok ... 183
Tabel 4.24 Hasil penilaian partitur grafis ... 184
Tabel 4.25 Persentase hasil belajar dalam membuat partitur grafis ... 184
Tabel 4.26 Hasil tindakan pada tahap pengembangan ... 188
Tabel 4.27 Sintaks menampilkan karya komposisi musik perkakas tangan ... 191
Tabel 4.28 Konsep penampilan karya komposisi musik kelompok A ... 195
Tabel 4.29 Konsep penampilan karya komposisi musik kelompok B ... 197
Tabel 4.30 Konsep penampilan karya komposisi musik kelompok C ... 198
Tabel 4.31 Konsep penampilan karya komposisi musik kelompok D ... 200
Tabel 4.32 Hasil penilaian peer assessment pada penampilan kelompok A... 202
Tabel 4.33 Hasil penilaian peer assessment pada penampilan kelompok B ... 202
Tabel 4.34 Hasil penilaian peer assessment pada penampilan kelompok C ... 203
Tabel 4.35 Hasil penilaian peer assessment pada penampilan kelompok D... 203
Tabel 4.36 Rekapitulasi hasil penilaian peer assessment pada tahap Penampilan 204 Tabel 4.37 Hasil tindakan pada tahap Penampilan ... 205
Tabel 4.38 Rekapitulasi pencapaian kompetensi belajar pada setiap tahap pembelajaran ... 210
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.40 Rekapitulasi hasil prestasi pada setiap tahap ... 220
Tabel 4.40 Kerunutan hasil penelitian dengan landasan teori... 226
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Partitur "Music of Pieces of Wood" karya Steve Reich ... 34
Gambar 2.2 Ragam instrumen musik Stomp ... 40
Gambar 2.3 Kelompok musik Scrapart dan alat musik non-konvensionalnya ... 41
Gambar 3.1 Peta Lokasi SMKN 12 Bandung ... 52
Gambar 3.2 Momen Action Research ... 75
Gambar 3.3 Evaluasi model pembelajaran komposisi musik berkesinambungan 76
Gambar 3.4 Siswa sedang mengoperasikan perkakas tangan pada praktek kejuruan 84
Gambar 3.5 Peneliti sedang melakukan wawancara kepada Asep Sabarudin
berkaitan dengan struktur kurikulum di SMKN 12 Bandung ... 87
Gambar 3.6 Siswa sedang diwawancarai oleh peneliti mengenai pengalaman
empirik dan respon siswa terhadap pembelajaran seni musik... 91
Gambar 3.7 Triangulasi analisis data ... 95
Gambar 4.1 Grafik data hasil kuisioner ... 108
Gambar 4.2 Snapshot keempat video komposisi musik sebagai bahan apresiasi pada tahap pengenalan ... 110
Gambar 4.3 Diskusi kelompok pada tahap pengenalan ... 113
Gambar 4.4 Grafik persentase pencapaian hasil belajar siswa pada tahap
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.5 Penggalan Partitur "Music of Pieces of Woods" karya Steve Reich 117
Gambar 4.6 Peneliti sedang melakukan kegiatan refleksi bersama dengan observer
sebaya ... 120
Gambar 4.7 Kegiatan eksplorasi siswa yang dilaksanakan di ruang terbuka SMKN
12 Bandung ... 130
Gambar 4.8 Kegiatan eksplorasi dan eksperimen pada tahap pendalaman ... 130
Gambar 4.9 Teknik menggunakan perkakas tangan kunci pas, dan kunci
kombinasi yang dieksplorasi oleh Pandu Adhie Pratama ... 131
Gambar 4.10 Penggalan notasi motif melodi yang telah dibuat oleh Pandu Adhie
Pratama ... 132
Gambar 4.11 Teknik memainkan perkakas tangan obeng, kunci pas, dan kunci
kombinasi yang dieksplorasi oleh Defki Maulana ... 133
Gambar 4.12 Penggalan notasi motif melodi yang telah dibuat oleh Defki
Maulana ... 133
Gambar 4.13 Teknik memainkan perkakas tangan kunci ring dan obeng yang
dieksplorasi oleh Ghilda Ochidyatama ... 134
Gambar 4.14 Penggalan notasi motif melodi yang telah dibuat oleh Ghilda
Ochidyatama Sutejo ... 134
Gambar 4.15 Teknik memainkan perkakas tangan kunci pas (Open end wrench) dan kunci soket (Socket wrench) Ratchet handle yang dieksplorasi oleh Muhamad Fajar Sidiq ... 135
Gambar 4.16 Penggalan notasi pola ritmis yang telah dibuat oleh Muhamad Fajar
Sidiq ... 135
Gambar 4.17 Siswa sedang mengeksplorasi perkakas tangan obeng, dan gergaji
tangan ... 136
Gambar 4.18 Penggalan notasi pola ritmis yang telah dibuat oleh Lucky Nugraha 136
Gambar 4.19 Teknik memainkan perkakas tangan palu karet, obeng, dan
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.20 Penggalan notasi pola ritmis yang telah dibuat oleh Fiscal Tirta
Yoga Sabara ... 138
Gambar 4.21 Teknik memainkan perkakas tangan pahat dan tang yang
dieksplorasi oleh Nur Afni Miselda ... 139
Gambar 4.22 Penggalan notasi pola ritmis yang telah dibuat oleh Nur Afni
Miselda ... 139
Gambar 4.23 Teknik memainkan perkakas tangan kikir rata dan tang yang
dieksplorasi oleh Siti Nurjanah ... 140
Gambar 4.24 Penggalan notasi pola ritmis yang telah dibuat oleh Siti Nurjanah 140
Gambar 4.26 Perkakas tangan kunci pas (Open end wrench) dan kunci ring (box wrench) yang digunakan oleh Syara Nurdelia ... 141
Gambar 4.27 Penggalan notasi pola ritmis yang telah dibuat oleh Syara Nurdelia 141
Gambar 4.28 Perkakas tangan kikir sebagai media utama dan ditambahkan dengan
Bambu sebagai media bantu ... 142
Gambar 4.29 Penggalan notasi pola ritmis yang telah dibuat oleh Dzikri
Muhammad Salman Al Farist ... 142
Gambar 4.30 Palu lunak sebagai perkakas tangan yang digunakan oleh Aris
Mulyana ... 143
Gambar 4.31 Penggalan notasi pola ritmis yang telah dibuat oleh Aris Mulyana 143
Gambar 4.32 Teknik memainkan perkakas tangan kunci pas dan kunci kombinasi 144
Gambar 4.33 Penggalan notasi motif melodi yang telah dibuat oleh Dicky Aji
Permana ... 144
Gambar 4.34 Siswa sedang mengeksplorasi perkakas tangan obeng dan sendok
spesi ... 145
Gambar 4.35 Penggalan notasi pola ritmis yang telah dibuat oleh Diki Ramdani 145
Gambar 4.36 Teknik memainkan perkakas tangan kunci ring (box wrench) dan linggis yang dieksplorasi oleh Rismawan Adhi Sumitra ... 146
Gambar 4.37 Penggalan notasi pola ritmis yang telah dibuat oleh Rismawan Adhi
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.38 Teknik memainkan perkakas tangan kunci pas, pahat, dan pipa besi
yang dieksplorasi oleh Ibnu Mubarok ... 147
Gambar 4.39 Penggalan notasi pola ritmis yang telah dibuat oleh Ibnu Mubarok 147
Gambar 4.40 Teknik memainkan perkakas tangan palu karet, ember, dan kotak
kayu yang dieksplorasi oleh Muhammad Septiawan ... 148
Gambar 4.41 Penggalan notasi pola ritmis yang telah dibuat oleh Muhammad
Septiawan ... 148
Gambar 4.42 Kunci pas, bor spiral, dan kunci soket sebagai perkakas tangan yang
dieksplorasi oleh Fahmi Fauzan Aprianto ... 149
Gambar 4.43 Penggalan notasi motif melodi yang telah dibuat oleh Fahmi Fauzan
Aprianto ... 149
Gambar 4.44 Perkakas tangan kunci pas (Open end wrench) sebagai media
penghasil bunyi yang dieksplorasi oleh Ade Septian ... 150
Gambar 4.45 Penggalan notasi motif melodi yang telah dibuat oleh Ade Septian 150
Gambar 4.46 Perkakas tangan kunci inggris dan kunci pas yang dieksplorasi oleh
Dani Noviyana... 151
Gambar 4.47 Penggalan notasi motif melodi yang telah dibuat oleh Dani
Noviyana ... 151
Gambar 4.48 Teknik memainkan palu karet (palu lunak) dan kotak kayu sebagai
media penghasil bunyi yang dieksplorasi oleh Alan Saefuloh ... 152
Gambar 4.49 Penggalan notasi pola ritmis yang telah dibuat oleh Alan Saefuloh 152
Gambar 4.50 Teknik memainkan perkakas tangan linggis dan obeng yang
dieksplorasi oleh Muhammad Rizal sebagai media bunyi ... 153
Gambar 4.51 Penggalan notasi pola ritmis yang telah dibuat oleh Muhammad
Rizal ... 153
Gambar 4.52 Teknik memainkan perkakas tangan kunci pas dan 2 buah obeng
yang dieksplorasi oleh Soleh Mulyana... 154
Gambar 4.53 Penggalan notasi pola ritmis yang telah dibuat oleh Soleh Mulyana 154
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.55 Grafik persentase kriteria nilai pencapaian hasil belajar siswa pada
tahap Pendalaman ... 162
Gambar 4.56 Pengelompokan perkakas tangan berdasarkan warna bunyi dan fungsinya dalam unsur-unsur pembentuk komposisi musik ... 165
Gambar 4.56 Partitur grafis komposisi musik kelompok A ... 171
Gambar 4.57 Partitur grafis komposisi musik kelompok B ... 172
Gambar 4.58 Partitur grafis komposisi musik kelompok C ... 173
Gambar 4.59 Partitur grafis komposisi musik kelompok D ... 174
Gambar 4.60 Partitur grafis komposisi musik hasil revisi kelompok A ... 175
Gambar 4.61 Partitur grafis komposisi musik hasil revisi kelompok B ... 176
Gambar 4.62 Partitur grafis komposisi musik hasil revisi kelompok C ... 176
Gambar 4.63 Partitur grafis komposisi musik hasil revisi kelompok D ... 177
Gambar 4.64 Deskripsi Layer Dalam Partitur Grafis Komposisi Musik ... 178
Gambar 4.65 Deskripsi ritme dalam partitur grafis ... 179
Gambar 4.66 Deskripsi Pitch level dalam partitur grafis ... 179
Gambar 4.67 Grafik persentase hasil belajar dalam membuat partitur grafis ... 185
Gambar 4.68 Partitur komposisi musik kelompok B ... 188
Gambar 4.69 Penampilan karya komposisi musik kelompok A ... 194
Gambar 4.70 Penampilan karya komposisi musik kelompok B ... 196
Gambar 4.71 Penampilan karya komposisi musik kelompok C ... 197
Gambar 4.72 Penampilan karya komposisi musik kelompok D ... 199
Gambar 4.73 Model Pembelajaran Komposisi Musik Dengan Media Perkakas Tangan ... 209
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Dekonstruksi Proses Komposisi ... 32
Bagan 2.2 Kerangka Berfikir ... 47
Bagan 3.1 Siklus Spiral Action Research ... 53
Bagan 3.2 Studi Pendahuluan Pada Tahap pra-Siklus ... 55
Bagan 3.3 Siklus Proses Kreatif, Implementasi Perubahan ... 57
Bagan 3.4 Siklus Produk Kreatif Peninjauan Perubahan ... 69
Bagan 4.1 Alur desain pembelajaran ... 99
Bagan 4.2 Deskripsi struktur proses pembelajaran pada tahap pengenalan (Apresiasi) ... 121
Bagan 4.3 Deskripsi struktur proses pada tahap Pendalaman (Eksplorasi) ... 167
Bagan 4.4 Deskripsi struktur proses pada tahap Pengembangan (Elaborasi) ... 191
Bagan 4.5 Deskripsi struktur proses pada tahap Penampilan (Kreasi) ... 207
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat keputusan penelitian ... 237
Lampiran 2 Pedoman wawancara lapangan ... 238
Lampiran 3 Hasil wawancara lapangan (Guru) ... 239
Lampiran 4 Hasil wawancara lapangan (Seniman) ... 241
Lampiran 5 Hasil wawancara siswa 1 ... 243
Lampiran 6 Hasil wawancara siswa 2 ... 244
Lampiran 7 Pedoman observasi Guru ... 245
Lampiran 8 Lembar observasi aktivitas siswa ... 247
Lampiran 9 Silabus Pembelajaran ... 248
Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I... 250
Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II ... 255
Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III ... 259
Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV ... 263
Lampiran 14 Lembar quisioner siswa ... 267
Lampiran 15 Lembar kerja siswa ... 269
Lampiran 16 Lembar evaluasi diri siswa ... 271
Lampiran 17 Lembar penilaian unjuk kerja siswa ... 274
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran musik di sekolah senantiasa diselenggarakan dengan merujuk
pada keunikan peranannya yang terletak pada pemberian pengalaman estetik
dalam bentuk kegiatan berkreasi dan berapresiasi. Dalam rangka menanamkan
pengalaman estetik, pengalaman praktik dapat dicapai oleh siswa melalui proses
kreatif dalam merespon stimulus yang diberikan guru, sedangkan pengalaman
apresiasi siswa diperoleh melalui pengamatan dan analisis terhadap materi
pembelajaran.
Melalui materi pembelajaran komposisi dalam mata pelajaran seni musik,
siswa dapat ditingkatkan apresisasi musiknya, dikembangkan pengetahuannya,
dan dibangun keterampilannya dalam berkreasi. Apresiasi dalam kegiatan
pembelajaran komposisi musik merupakan proses mengidentifikasi, menyerap,
dan memahami substansi dari sebuah karya komposisi musik berdasarkan dari
karya musik yang telah ada. Kegiatan apresiasi tersebut dapat dijadikan sebagai
salah satu upaya bagi siswa untuk menemukan inspirasi, ide, dan gagasan sebagai
landasan untuk penciptaaan karyanya. Dengan demikian siswa dapat terdorong
untuk menumbuhkan serta mengembangkan kompetensi musikalnya melalui
kegiatan eksplorasi kreatif dan pada akhirnya mampu menghasilkan sebuah karya
komposisi musik.
Model pembelajaran perlu dibuat untuk mencapai tujuan dan peranan seni
musik di sekolah. Model pembelajaran musik yang dibuat merupakan model
pembelajaran yang mampu menyentuh berbagai dimensi individu baik secara
kognitif, afektif maupun psikomotor. Secara kognitif memungkinkan
berkembangnya daya nalar dan kemampuan berfikir kritis yang lebih tinggi.
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang mengarahkannya pada penanaman sikap dalam pencapaian internalisasi
nilai-nilai mulia, sedangkan secara psikomotorik, dengan perkembangan fisik
siswa dapat memadukan perkembangan intelektual, emosi yang memungkinkan
siswa memperoleh pengalaman mengembangkan diri dan berpartisipasi dalam
proses belajar dalam kelas dimana tempat mereka menggali pengalaman. Ketiga
domain kognitif, afektif, dan psikomotorik di atas tercakup dalam lingkup materi
apresiasi seni musik maupun ekspresi kreasi musik yang terkandung dalam
pembelajaran komposisi musik.
Berkaitan dengan pembelajaran komposisi musik yang memiliki kedudukan
penting dalam pendidikan seni di sekolah sebagaimana dikatakan oleh Swanwick
(1999: 55) bahwa:
Composing is thus an educational necessity, not some optional activity when time permits. It gives students an opportunity to bring their own ideas to the micro-culture of the classroom, infusing formal education with music from
‘out there’. Teachers then become aware not only of the musical pathways
of students but also to some extent of their social and personal worlds.
Dari pendapat di atas, Swanwick (1999) mengungkapkan bahwa pembelajaran
komposisi musik merupakan suatu kebutuhan pendidikan, dan bukan sebagai
beberapa aktivitas pilihan pembelajaran seni musik ketika waktu memungkinkan.
Hal itu karena melalui komposisi siswa diberikan kesempatan untuk membawa
ide-ide mereka sendiri untuk pembelajaran seni musik di dalam kelas. Namun
demikian, kebebasan siswa dalam mengekspresikan ide-ide musikalnya dalam
komposisi musik perlu dijembatani oleh guru agar pembelajaran lebih terarah
pada pencapaian kompetensi yang sesuai dengan kurikulum dalam sistem
pendidikan nasional.
Perancangan model pembelajaran berbasis komposisi musik sekolah ini
diselaraskan dengan materi seni musik yang semestinya disampaikan dalam
pembelajaran seni budaya sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan
SMKN 12 Bandung. Materi yang diajarkan dalam model pembelajaran ini,
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
musik yang telah dibuat oleh komposer-komposer musik sebelumnya, kemudian
pemberian materi dasar komposisi musik untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan kreatif siswa, sampai pada akhirnya siswa dapat menampilkan hasil
karya dari komposisi musiknya sendiri. Model pembelajaran musik yang dibuat
merujuk konsep pembelajaran seni yang mengarah pada aspek psikologis, potensi
musikal dan perkembangan para siswa, serta memperhatikan aspek kompetensi
dalam pembelajaran seni musik.
Model pembelajaran berbasis komposisi musik sekolah yang dibuat ini
dapat mewadahi pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar
sebagaimana tercantum dalam standar isi kurikulum seni budaya yang disusun
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 171). Standar kompetensi seni
musik untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terdiri dari dua standar
kompetensi dan lima kompetensi dasar, yakni; Standar Kompetensi (SK)
Mengapresiasi karya seni musik dengan Kompetensi Dasar; 1) Mengidentifikasi
fungsi dan latar belakang musik; 2) Menunjukkan nilai-nilai musikal dari hasil
pengalaman musikal yang didapatkan melalui pertunjukan musik, dan Standar
Kompetensi (SK) Mengekspresikan diri berkaitan dengan karya seni musik, yang
terdiri dari Kompetensi Dasar (KD); 1) Memainkan musik; 2) Mendiskusikan
persiapan pertunjukan musik yang diselenggarakan di sekolah; 3) Mendiskusikan
suatu pertunjukan musik.
Pada kenyataannya, pembelajaran seni musik di sekolah tidak selalu
sejalan dengan apa yang diharapkan sebagaimana yang tertuang dalam standar isi
kurikulum seni budaya. Pembelajaran musik di sekolah, berkenaan dengan
Kompetensi Dasar (KD) dalam kompetensi mengapresiasi musik seringkali bermasalah dengan metode pengajaran yang kurang “musikal” dalam artian pemberian pengalaman empirik yang dapat dirasakan secara langsung melalui
pendengaran siswa kurang mendapat perhatian, sehingga materi apresiasi menjadi
kurang berdampak terhadap siswa. Selain itu, berkaitan dengan Kompetensi Dasar
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terkendala dengan ketersediaan alat musik. Idealnya pembelajaran praktik seni
musik adalah satu alat musik untuk satu orang siswa pada saat yang sama agar
tujuan dari materi pembelajaran dapat diraih oleh siswa secara optimal.
Keterbatasan alat musik di sekolah menjadi salah satu alasan yang membuat
pembelajaran seni musik di sekolah lebih berpusat pada pembelajaran teoritis
daripada pembelajaran praktik musik, sehingga pengalaman estetik siswa menjadi
tidak dapat tersampaikan sebagaimana mestinya. Suryadi dan Budimansyah
(2004: 180) memandang bahwa proses pembelajaran yang lebih mengedepankan
penguasaan teori dan hafalan akan berujung pada terhambatnya keberhasilan
pencapaian kompetensi siswa. Pada umumnya proses pembelajaran di sekolah,
termasuk pembelajaran seni musik masih menemukan rintangan terutama jika
berkenaan dengan pembelajaran apresiasi dan kreasi bermain musik yang
menggunakan instrumen musik. Hal serupa dengan pendapat tersebut dikatakan
juga oleh Sukmayadi (2013: 1) bahwa:
There are still some serious problems in the implementation of music education in Indonesia, namely: Regardless of the selection of teaching materials, music learning tends to be theoretical, which ignores the students' development of musical competence.
Sukmayadi (2013) berpendapat bahwa dalam pembelajaran seni budaya di
sekolah masih terdapat beberapa persoalan yang perlu diperhatikan yakni
permasalahan materi pembelajaran seni musik yang cenderung teoretis sehingga
mengabaikan pengembangan kompetensi musikal siswa. Oleh sebab itu, model
pembelajaran yang dapat menyeimbangkan pembelajaran bermuatan teoretis dan
praktik perlu dibuat agar persoalan serupa tidak lagi menjadi masalah dalam
pembelajaran seni budaya pada umumnya, dan lebih khusus pada pembelajaran
seni musik.
Untuk mengatasi kendala pembelajaran musik yang disebabkan oleh
keterbatasan penyediaan alat musik sehingga kemudian mengakibatkan proses
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran komposisi musik ini dirancang dengan memanfaatkan perkakas
tangan. Hal tersebut sehubungan SMKN 12 Bandung merupakan sekolah kejuruan
yang memiliki perkakas tangan cukup memadai. Sebagai satu-satunya sekolah
kejuruan bidang keahlian teknologi pesawat udara di Bandung, perkakas tangan
sebagai peralatan praktek yang utama telah dimiliki secara lengkap oleh SMKN
12 Bandung. Kondisi tersebut dapat diberdayakan untuk kepentingan pembelajaran komposisi musik, sehingga bisa meminimalisasikan permasalahan
media belajar dan persoalan alat musik dapat terselesaikan secara efektif dan
efisien.
SMKN 12 Bandung merupakan sekolah yang memiliki kompetensi keahlian
kejuruan teknologi pesawat udara. Sebagaimana tercantum dalam permendiknas
nomor 40 tahun 2008 tentang standar sarana dan prasarana untuk SMK yang
menyebutkan bahwa setiap sekolah kejuruan mutlak dilengkapi dengan peralatan
pendukung termasuk di dalamnya perkakas tangan, oleh karenanya pembelajaran
komposisi musik ini dipandang menjadi model pembelajaran musik yang cukup
relevan untuk di terapkan di SMKN 12 Bandung, karena memanfaatkan peralatan
yang sudah ada untuk kepentingan pembelajaran seni musik. Selain itu, permainan
musik dengan menggunakan perkakas tangan bukanlah merupakan bentuk
permainan musik yang pada umumnya digunakan untuk kepentingan musik
sebagai pendidikan maupun untuk permainan musik dalam konteks kekaryaan
seni. Dengan demikian, model pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi sesuatu
yang menarik dan memberikan pemahaman baru bagi siswa karena dapat
mempelajari musik, memainkan, dan menampilkan musik dengan menggunakan
alat musik yang tidak mereka duga sebelumnya.
Salah satu kompetensi kejuruan yang harus dicapai oleh siswa SMKN 12
Bandung adalah keterampilan dalam mengoperasikan perkakas tangan.
Sehubungan dengan hal itu, keterampilan siswa dalam mengoperasikan perkakas
tangan pada mata peralajaran produktif kejuruan tersebut dapat diintegrasikan
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sehingga pembelajaran seni musik terpadu dengan mata pelajaran produktif
kejuruan.
Media ekspresi dari seni musik ialah bunyi, bunyi yang diproduksi oleh alat
musik. Namun bunyi yang diolah untuk menciptakan musik tidak harus selalu
berasal dari alat musik konvensional (alat musik yang telah baku, misalnya; gitar,
pianika, rekorder, dan sebagainya), segala benda, selama itu dapat menghasilkan
bunyi, maka benda tersebut berpotensi untuk dijadikan alat musik dan bunyi yang
dihasilkannya dapat diolah menjadi komposisi musik. begitu pula dengan
pembelajaran musik, untuk memberikan materi pembelajaran musik terutama
materi yang berkenaan dengan komposisi musik, alat musik yang digunakan dapat
memanfaatkan penggunaan alat musik non-konvensional (benda-benda di sekitar
kelas, atau di lingkungan sekolah, misalnya perkakas tangan).
Salah satu ide penciptaan karya musik bisa saja berangkat dari bunyi-bunyian atau instrumen yang dianggap “unik” (seringkali disebut dengan istilah alat musik non-konvensional). Alat musik non-konvensional dapat diartikan
sebagai peralatan musik yang tidak baku, berbagai alat yang pada mula
pembuatannya tidak diperuntukan sebagai alat musik (perabotan rumah tangga,
benda-benda tak terpakai, perkakas tangan, dan sebagainya). Dari berbagai warna bunyi yang ada dan telah diperoleh dari instrumen “baru” tersebut kemudian diolah dengan cara memilih atau mencari bunyi yang akan dipakai dalam karya
yang akan dibuat untuk menghasilkan suatu komposisi yang lain dari biasanya.
Komposisi musik juga dapat menggunakan instrumen yang tidak biasa digunakan
untuk keperluan musik, misalnya dengan menggunakan anggota tubuh, atau
barang-barang yang ada disekitar kita, baik yang masih dipergunakan atau yang
sudah dianggap menjadi sampah.
Permainan musik dengan menggunakan alat musik non-konvensional dalam
beberapa literatur disebut dengan musik eksperimental. Salah satu tokoh yang
paling berpengaruh dalam perkembangan jenis musik ini ialah John Cage
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
musik terutama berkaitan dengan alat musik yang dimainkannya. Mack (2004:
104) mengungkapkan bahwa yang paling “aneh” dalam musik eksperimental John
Cage adalah peralatannya. Peralatan untuk karyanya ada yang menggunakan
lembaran seng dan rem besi, hal itu berdasar pada konsep dari musik
eksperimental John Cage yang mengutamakan segala hal yang bisa berbunyi
secara unik.
Berpijak pada pernyataan Mack (2004) tersebut, maka dalam permainan
musik, terutama dalam pembelajaran komposisi musik, penggunaan alat tidak
selalu harus menggunakan alat musik konvensional, apalagi jika persoalan alat
musik tersebut menjadi faktor penghambat dalam proses pembelajaran musik di
sekolah seperti yang telah diutarakan sebelumnya. Berkaitan dengan musik yang
menggunakan alat musik non-konvensional atau sering disebut dengan musik
eksperimental, Paynter dan Aston (1970: 341) mengatakan bahwa:
Experimental Music in Schoolsconsists of a series of graduated exercises. At first students listen to the sounds around them and put together little "pieces" out of these sounds. They then add simple percussion instruments, learn new notational systems, make larger pieces, and finally reach electric nirvanawhere they record their efforts at one speed, chop them up and play them back at another.
Pendapat Paynter (1970) tersebut di atas diterjemahkan bahwa pembelajaran
musik eksperimental di sekolah terdiri dari serangkaian kegiatan. Langkah
pertama siswa mendengarkan suara di sekitar mereka dan mengumpulkan beberapa “potongan” dari suara tersebut, kemudian menambahkan instrumen sederhana, menyusun sistem notasi baru, merangkai kumpulan “potongan” kecil sehingga menjadi sebuah komposisi musik utuh. Sejalan dengan pendapat di atas,
model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui
pemanfaatan perkakas tangan ini dapat berangkat dari proses siswa menyerap
beragam bunyi-bunyian di lingkungan sekitar, seperti misalnya suara yang identik
dengan suasana di bengkel praktek kejuruan SMKN 12 Bandung (diantaranya;
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
beragam bunyi tersebut kemudian memberikan stimulus untuk siswa mengolah
teknik pengoperasian perkakas tangan sehingga menjadi potensi musikal untuk
menghasilkan sebuah komposisi musik, sebagai perwujudan dari pembelajaran
mengkreasikan musik.
Pada saat perkakas tangan digunakan oleh siswa, dapat terdengar
bunyi-bunyian khas. Bunyi pukulan palu, bunyi gesekan gergaji, dan bunyi-bunyi-bunyian unik
lainnya. Jika aktivitas itu dihubungkan dengan pembelajaran musik, maka
bunyi-bunyian yang dihasilkan dari aktivitas siswa mengoperasikan perkakas tangan
dapat dijadikan sebagai bahan utama untuk menciptakan komposisi musik. hal itu
dinilai sebagai langkah yang efektif dan efisien, karena di satu sisi, mengolah
bunyi dari perkakas tangan membutuhkan kreativitas tersendiri, disisi lain, melalui
pemanfaatan perkakas tangan, pembelajaran musik dapat lebih efektif karena
memanfaatkan peralatan yang sudah tersedia dan telah dikuasai oleh siswa perihal
cara penggunaannya. Pemanfaatan perkakas tangan dalam pembuatan sebuah
karya komposisi musik juga dapat menjawab persoalan bahwa pembelajaran
komposisi musik dapat dilaksanakan tanpa harus bergantung pada satu jenis alat
musik tertentu.
Aktivitas siswa dalam menyerap bunyi di sekitar, mengolahnya, dan
menggunakan imajinasinya untuk menciptakan bunyi yang lain, lalu kemudian
menganalisis hasil dari proses kreatifnya merupakan hal yang mengarah pada
pembelajaran musik seutuhnya. Mills (2005: 67) menyebutkan bahwa:
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Senada dengan pendapat tersebut, salah satu tujuan diterapkannya model
pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan
perkakas tangan ini ialah untuk mengembangkan dan membangun keterlibatan
intelektual dan imajinasi siswa dalam musik. Keterlibatan intelektual-imajinatif
yang datang secara alami sebagai hasil dari proses kreatif siswa. Melalui model
pembelajaran ini, pembelajaran instrumen musik dalam seni musik bukan lagi
suatu pengulangan latihan dasar yang membuat siswa menjadi tidak aktif atau
pasif, melainkan pembelajaran yang seutuhnya mengembangkan kompetensi
musikal para siswa.
Pembelajaran musik dengan menggunakan perkakas tangan ini bukan hanya
sebagai jalan pintas untuk siswa dapat memainkan musik dengan memanfaatkan
benda-benda di lingkungan sekitar sekolah, namun ada parameter kualitas
mengenai perlakuan siswa terhadap perkakas tangan sebagai media bunyi dalam
komposisi musik. Penggunaan perkakas tangan dalam konteks pembelajaran
musik kemudian mengalihkan fungsi perkakas tangan tersebut yang semula
berguna untuk kegiatan di bengkel menjadi alat musik seutuhnya. Teknik
pemilihan perkakas tangan dan teknik penggunaannya menjadi sesuatu yang perlu
dipikirkan secara matang oleh siswa melalui pendekatan konsep-konsep
pembuatan komposisi musik. Siswa harus mampu mengeksplorasi, menggunakan
potensi kreasi musikalnya, dan mentransformasikan perkakas tangan sebagai alat
musik yang dapat menghasilkan karya komposisi musik yang dapat dievaluasi
dalam rangka mengukur prestasi hasil belajarnya.
Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, maka langkah yang ditempuh
untuk mengatasi persoalan permbelajaran seni musik disatu sisi dan untuk
meningkatkan kualitas proses maupun hasil pembelajaran seni musik pada sisi
yang lainnya, peneliti melakukan penelitian melalui metode action research
(Penelitian tindakan) dalam paradigma kualitatif dengan judul “Model
pembelajaran berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian ini dapat menjadi kontribusi dalam dunia pendidikan diantaranya
sebagai referensi khasanah pendidikan seni, memperkaya metodologi
pembelajaran seni musik, dan sebagai media untuk meningkatkan apresiasi dan
kreativitas siswa.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, yang menjadi fokus penelitian ini adalah
model pembelajaran berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan
perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung dengan
pertanyaan penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana rancangan model pembelajaran berbasis komposisi musik sekolah
melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12
Bandung?
2. Bagaimana implementasi pembelajaran musik yang menggunakan model
pembelajaran berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas
tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung?
3. Bagaimana efektifitas dari rancangan model pembelajaran berbasis komposisi
musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas
di SMKN 12 Bandung?
C.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dari model pembelajaran musik berbasis
komposisi musik melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas
adalah sebagai berikut.
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan umum penelitian ini adalah membuat model pembelajaran musik
berbasis komposisi musik perkakas tangan untuk meningkatkan kompetensi
musikal siswa pada mata pelajaran seni budaya di SMKN 12 Bandung.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:
a. Mendeskripsikan kondisi pembelajaran seni budaya saat ini di SMKN 12
Bandung.
b. Menemukan model pembelajaran musik berbasis komposisi musik melalui
pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas yang dapat
menumbuhkembangkan kompetensi musikal siswa di SMKN 12 Bandung.
c. Menemukan efektivitas model pembelajaran berbasis komposisi musik melalui
pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas dalam menumbuhkan
serta meningkatkan kompetensi siswa pada bidang seni musik di SMKN 12
Bandung.
D.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan bermanfaat dalam meningkatkan,
mengembangkan, dan memperbaiki proses pembelajaran seni budaya di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), khususnya pada materi tentang komposisi musik.
Hasil penelitian dapat dimanfaatkan bagi berbagai pihak, antara lain:
1. Siswa
a. Siswa akan memperoleh pengalaman belajar langsung yang dapat menggali
dan menumbuhkembangkan kreativitas dalam mempelajari materi pelajaran
sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang mengaitkan materi
pembelajaran komposisi musik dengan perkakas tangan di sekolah sehingga
dalam kehidupan sehari-hari siswa dapat memanfaatkan benda lainnya di
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Peneliti dan Guru
a. Bagi peneliti, penelitian yang dilakukan merupakan sebuah pengalaman
berharga, dan merupakan upaya untuk memberikan konstribusi yang
bermanfaat bagi khasanah pendidikan seni musik.
b. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi bagi guru tentang
gambaran kreativitas siswa dalam merancang percobaan dan membuat produk
kreatif karya seni musik yang memanfaatkan perkakas tangan melalui model
pembelajaran berbasis komposisi musik.
c. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan alternatif bagi guru tentang
model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menggali dan
menumbuhkembangkan kreativitas siswa.
d. Bagi guru mata pelajaran seni budaya khususnya seni musik, hasil penelitian
ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran seni musik
yang lebih efektif dan terintegrasi melalui pemanafatan peralatan kerja dalam
mata pelajaran produktif di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
3. Lembaga Pendidikan
a. Bagi lembaga pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung,
hasil penelitian ini dapat memperkaya reportoar pustaka sekolah pasca sarjana
program studi pendidikan seni.
b. Bagi institusi pendidikan SMKN 12 Bandung, hasil penelitian ini dapat
dijadikan rujukan dan bahan masukan dalam rangka perbaikan
penyelenggaraan kurikulum mata pelajaran seni budaya khususnya seni musik.
4. Masyarakat Akademik dan Peneliti lainnya
a. SMK dengan bidang keahlian yang sama maupun berbeda (bidang keahlian
teknologi atau non-teknologi) dapat memanfaatkan peralatan kerja dalam mata
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pada mata pelajaran seni budaya melalui penerapan model pembelajaran
berbasis komposisi musik.
b. Memberikan informasi dan saran kepada peneliti lain yang mencoba
menggunakan model pembelajaran musik berbasis komposisi musik melalui
pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas.
E.Asumsi Penelitian
Penerapan model pembelajaran berbasis komposisi musik sekolah melalui
pemanfaatan perkakas tangan pada mata pelajaran seni budaya memberi hasil dan
manfaat positif dalam pembelajaran seni musik untuk meningkatkan kreativitas
siswa SMKN 12 Bandung. Model pembelajaran berbasis komposisi musik
sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan yang diterapkan menjadi sebuah
model pembelajaran seni budaya untuk mempelajari seni musik secara umum dan
lebih khusus untuk materi pembelajaran komposisi musik. Dengan demikian,
kedepannya dalam pembelajaran musik, siswa dapat memanfaatkan pembelajaran
musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan
untuk mencapai kompentensi secara lebih efektif dan efisien.
F. Sistematika Penulisan Tesis
Sistematika yang disusun dalam penulisan tesis ini diuraikan sebagai
berikut:
1. Bab I, berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari
penulisan tesis model pembelajaran berbasis komposisi musik melalui
pemanfaatan perkakas tangan di SMKN 12 Bandung. Pendahuluan berisi latar
belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan
manfaat penelitian.
2. Bab II, merupakan kajian pustaka sebagai landasan teoretis dalam menyusun
pertanyaan dan tujuan penelitian model pembelajaran berbasis komposisi
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bab III, membahas tentang penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian
yang digunakan dalam model pembelajaran berbasis komposisi musik sekolah
melalui pemanfaatan perkakas tangan di SMKN 12 Bandung. Didalam bab III
ini dibahas juga mengenai beberapa komponen penelitian, antara lain; lokasi
dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan
teknik analisis data.
4. Bab IV, menyajikan pemaparan mengenai hasil penelitian dan pembahasan
hasil penelitian dari model pembelajaran berbasis komposisi musik sekolah
melalui pemanfaatan perkakas tangan di SMKN 12 Bandung
5. Bab V, berkaitan tentang simpulan dan saran yang menyajikan penafsiran dan
pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian model
pembelajaran berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dikemukakan metode penelitian yang penyajiannya
diklasifikasikan menjadi tiga bagian dan terdiri dari beberapa komponen. Bagian
pertama memaparkan tentang subjek dan lokasi penelitian, bagian kedua
menjabarkan tentang definisi operasional, desain penelitian dan metode penelitian,
dan bagian ketiga dijelaskan mengenai instrumen penelitian dan pengembangan instumen, termasuk teknik pengumpulan dan analisis data.
A.Subyek dan Lokasi Penelitian
Subjek dan lokasi penelitian yang dipilih dalam penelitian ini disesuaikan
dengan kepentingan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian
sebagaimana yang diungkapkan pada Bab I. Adapun uraian mengenai subjek dan
lokasi penelitian adalah sebagai berikut:
1. Subjek Penelitian
Subjek dan sampel dari penelitian ini adalah 22 orang siswa-siswi tingkat
sebelas (XI) yang diambil dari kompetensi keahlian pemesinan pesawat udara
(PPU) kelas XI PPU 3 SMKN 12 Bandung. Kelas XI PPU 3 tersebut terdiri dari
19 orang siswa laki-laki dan 3 orang siswi perempuan. Subjek penelitian tersebut
dipilih dengan beberapa pertimbangan, diantaranya:
a. Pertimbangan bahwa kompetensi keahlian pemesinan merupakan kompetensi
yang memiliki hubungan erat dengan model yang akan dibuat ini, yakni
keterampilan menggunakan perkakas tangan merupakan kompetensi yang
harus dikuasai dalam mata pelajaran produktif kejuruan kompetensi keahlian
pemesinan pesawat udara.
b. Jadwal pembelajaran seni budaya yang telah tersusun dalam kurikulum SMKN
12 Bandung untuk kelas XI PPU 3 sesuai dengan jadwal pelaksanaan tindakan
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan mata pelajaran terakhir yang berlangsung dari pukul 12.30 sampai
dengan 14.00. Hal itu agar pengambilan data melalui wawancara atau angket
terhadap siswa dapat dilakukan tanpa mengganggu pembelajaran yang lain, dan
dilakukan sesaat setelah pembelajaran selesai dilakukan sehingga hasil yang
diperoleh dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat dievaluasi
dan direfleksi secara cepat dan akurat.
c. Beberapa siswa-siswi tingkat XI di SMKN 12 Bandung sedang melaksanakan
praktek kerja industri selama 3 bulan dari mulai bulan April 2014 sampai
dengan bulan Juni 2014. Siswa/i tersebut diantara tingkat XI PPU 2, XI EPU 2,
XI AP 2, XI KPU 2, XI KRPU 2. Sedangkan untuk kelas XI PPU 3, praktek
kerja industri akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 sampai dengan
bulan Oktober 2014. Oleh sebab itu peneliti memilih subjek penelitian yaitu
kelas XI PPU 3 agar pelaksanaan penelitian berjalan dengan lancar, dan tidak
terganggu oleh kegiatan praktek kerja industri. Begitu pula sebaliknya,
kegiatan praktek kerja industri siswa kelas XI PPU 3 tidak terganggu oleh
pelaksanaan penelitian tindakan model pembelajaran komposisi musik
perkakas tangan.
d. Siswa-siswi tingkat XI kompetensi kealian Pemesinan Pesawat Udara (PPU)
SMKN 12 Bandung telah mendapatkan materi dasar pengoperasian perkakas
tangan pada tingkat X sebelumnya. Hal itu akan dapat memudahkan proses
pembelajaran komposisi musik, karena pada saat memanfaatkan penggunaan
perkakas tangan dalam membuat sebuah karya komposisi musik, keterampilan
siswa dalam menguasai teknik penggunaan perkakas tangan tersebut sangat
mempengaruhi kualitas proses maupun produk kreatif pembelajaran komposisi
musik.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian model pembelajaran berbasis komposisi musik sekolah
melalui pemanfaatan perkakas tangan dilaksanakan di SMKN 12 Bandung.
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Nama Sekolah : SMK Negeri 12 Bandung
b. Jenis Sekolah : Negeri
c. NSS : 32.1.02.60.03.001
d. Kompetensi Keahlian : Pemesinan Pesawat Udara, Konstruksi Badan
Pesawat Udara, Konstruksi Rangka Pesawat Udara, Kelistrikan Pesawat Udara,
Elektronika Pesawat Udara, dan Airframe dan Powerplant.
e. Izin Operasional : No. 0890/O/86 Tgl. 22 Desember 1986
f. Luas Tanah : 23.956,32 M2
g. Alamat Sekolah : Jl. Pajajaran No. 92 Bandung - 40173
h. Kelurahan/Kecamatan : Pamoyanan/ Kec. Cicendo
i. Telepon/Fax : (022) 6038055
j. Web. Site : http//www.smkn12bdg.sch.id
k. E-mail : smkn12bandung@ymail.com
l. Kelurahan/Kecamatan : Pamoyanan/ Kec. Cicendo
m.Kota : Bandung
n. Propinsi : Jawa Barat
Pemilihan lokasi penelitian di SMKN 12 Bandung diambil dengan beberapa
pertimbangan, diantaranya:
a. Karena model yang akan dikembangkan berkaitan dengan perkakas tangan
yang mana perkakas tangan merupakan perlengkapan kerja yang identik
dengan sekolah kejuruan bidang teknologi, dan SMKN 12 Bandung merupakan
salah satu sekolah yang memiliki perlengkapan perkakas tangan yang cukup
memadai.
b. Letak SMKN 12 Bandung yang berada di wilayah kota Bandung sehingga
akses dan jangkauan peneliti dengan lokasi yang diteliti lebih mudah. Jarak
yang tidak terlalu jauh antara domisili peneliti dan lokasi yang diteliti bisa
sangat memudahkan pelaksanaan penelitian dan dapat mempersingkat jangka
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Peneliti sebagai salah satu staf pengajar di sekolah tersebut, sehingga dapat
menggunakan sekolah sebagai laboratorium penelitian. Keakraban antara
lokasi, responden penelitian dan peneliti merupakan sebuah potensi yang
menguntungkan agar penelitian dapat berjalan dengan baik.
Adapun peta lokasi SMKN 12 Bandung yang merupakan tempat
dilaksanakan penelitian model pembelajaran perkakas tangan dapat dilihat pada
gambar 3.1 berikut ini:
Gambar: 3.1
Peta lokasi SMKN 12 Bandung (Sumber: Google maps, 2014)
B.Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada
perumusan dan penyatupaduan beberapa konsep penelitian tindakan yang terdapat
dalam buku Action Research (Metler, 2011) dan buku Introduction to Research in Education (Ary, dkk. 2006). Dari kedua buku tersebut, peneliti menemukan beberapa konsep yang sesuai dengan penelitian tindakan pada model
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran komposisi musik perkakas tangan, dan membuat formulasi
rancangan desain yang paling sesuai agar dapat menjawab pertanyaan penelitian.
Konsep-konsep tersebut diantaranya konsep penelitian tindakan Mills, Piggot dan
Irvine, Kemmis dan McTaggart, dan Donald Ary.
Dari beberapa konsep penelitian tindakan tersebut di atas, peneliti
mengadaptasi desain yang relevan untuk diterapkan pada penelitian tindakan
model pembelajaran komposisi musik melalui pemanfaatan perkakas tangan
sebagai media kreativitas pembelajaran siswa yang bertujuan untuk
mendeskripsikan rancangan model pembelajaran komposisi musik perkakas
tangan, implementasi model pembelajaran komposisi musik perkakas tangan, dan
efektivitas model pembelajaran komposisi musik perkakas tangan sebagai media
kreativitas siswa yang diterapkan di SMKN 12 Bandung.
Mills (2011) dalam Mertler (2011: 23). mengungkapkan bahwa
model-model penelitian tindakan berawal dengan sebuah permasalahan atau tema utama.
Model-model tersebut meliputi observasi atau pengawasan terhadap praktik yang
sudah berjalan, diikuti oleh pengumpulan dan sintesis informasi dengan data.
Terakhir, tindakan tertentu diambil, yang kemudian berfungsi sebagai landasan
bagi tahap penelitian tindakan berikutnya melalui proses refleksi. Oleh karena
kegiatan action research selalu dinamis, berkembang dan berkelanjutan, maka langkah-langkah dalam penelitian action research selalu digambarkan dalam pola spiral dengan beberapa siklus.
Adapun skema spiral action research yang menggambarkan desain alur penelitian model pembelajaran komposisi musik melalui pemanfaatan perkakas
tangan yang dihasilkan dari pengadaptasian beberapa konsep desain penelitian
sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya dapat dicermati pada
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.1
Siklus spiral Action Research
(diadaptasi dari model Piggot-Irvine dalam Mertler, 2011: 30)
Secara garis besar, perencanaan siklus penelitian tindakan yang disusun oleh
peneliti dapat dipetakan menjadi tiga bagian, yakni: 1) pra-siklus yang berkaitan
dengan tahapan studi pendahuluan, 2) siklus tengah yang berkenaan dengan
proses pembelajaran kreatif, dan 3) siklus akhir yang berhubungan dengan produk
kreatif.
1. Tahap Pra-Siklus
Tahap pra-siklus dalam spiral action research model pembelajaran komposisi musik perkakas tangan adalah tahap awal yang dapat menggambarkan
tentang analisis situasi pembelajaran seni budaya yang sudah dan sedang
berlangsung pada saat ini di SMKN 12 Bandung. Dalam penelitian pendahuluan,
peneliti mengidentifikasi tentang kondisi objektif SMKN 12 Bandung, terutama
realitas pembelajaran seni budaya yang telah berlangsung di sekolah tersebut yaitu
gejala-gejala kelemahan dan kekurangan pembelajaran seni budaya dan juga
potensi yang dimiliki oleh SMKN 12 Bandung untuk meningkatkan proses
pembelajaran yang lebih baik. Kedua hal itu penting sebagai bahan acuan dalam
rangka menyusun rancangan model pembelajaran yang dapat menjawab
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data yang berkaitan dengan kondisi objektif SMKN 12 Bandung yang
diperoleh pada tahap pra-siklus dapat dibagi menjadi 2 kategori sebagai berikut:
a. Kondisi objektif yang merupakan keunggulan SMKN 12 Bandung.
1) Sarana dan pra-sarana yang dimiliki oleh SMKN 12 Bandung termasuk yang
paling lengkap, dan satu-satunya sekolah kejuruan untuk kompetensi keahlian
teknologi pesawat udara di kota Bandung.
2) Proses seleksi calon siswa-siswi SMKN 12 Bandung yang diselenggarakan
secara ketat dan sangat memperhatikan prestasi akademik di tingkat SMP
sehingga kualitas siswa-siswi sekolah tersebut dapat dikategorikan baik.
b. Kondisi riil yang merupakan kelemahan SMKN 12 Bandung.
1) Permasalahan metode pembelajaran yang diberikan oleh guru pengajar mata
pelajaran seni budaya terlalu berorientasi pada aspek teoritis dan
mengesampingkan kompetensi musikal siswa.
2) Materi pembelajaran yang kurang memiliki keseimbangan pada setiap dimensi
pencapaian kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa,
3) Mata pelajaran seni budaya di sekolah kejuruan belum mampu memanfaatkan
potensi yang dimiliki oleh sekolah dan mengintegrasikannya pada setiap mata
pelajaran,
4) Mata pelajaran seni budaya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang
belum berada pada tempat yang ideal karena persepsi sebagian pemangku
kepentingan pendidikan bahwa prioritas mata pelajaran masih terletak pada
mata pelajaran Ujian Nasional (UN).
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah peneliti dapat mengidentifikasi kondisi objektif dan realitas proses
pembelajaran seni musik yang telah dan sedang berlangsung di SMKN 12
Bandung, langkah berikutnya adalah analisis komparasi antara kondisi objektif
pembelajaran seni musik di sekolah tersebut dan kondisi ideal pembelajaran yang
seharusnya dilaksanakan untuk mencapai kualitas pembelajaran yang lebih baik.
Kondisi ideal pembelajaran diperoleh melalui kajian yang mendalam terhadap
teori-teori pembelajaran seni musik yang dapat meningkatkan kompotensi musikal
siswa.
Bagan: 3.2
Studi Pendahuluan Pada Tahap pra-Siklus
Pada bagan 3.2 tersebut di atas, dapat dilihat bahwa alur skema yang ada
pada tahap pra-siklus adalah penyusunan desain penelitian yang berorientasi pada
temuan dari hasil identifikasi kondisi objektif dan kajian analitis kesesuaian
dengan kondisi ideal yang dapat memperbaiki atau meningkatkan kualitas
pembelajaran seni musik di SMKN 12 Bandung.
Melalui kajian mendalam pada tahap pra-siklus, peneliti dapat menemukan
formulasi yang tepat untuk merancang model pembelajaran komposisi musik
Kondisi Objektif Kondisi Ideal
Desain Penelitian Tahap pra-Siklus Studi Pendahuluan
Arif Purnama, 2014
Model pembelajaran musik berbasis komposisi musik sekolah melalui pemanfaatan perkakas tangan sebagai media kreativitas di SMKN 12 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perkakas tangan. Jika sampai tahap akhir yaitu tahap refleksi, peneliti belum
menemukan data yang mendukung proses perancangan model pembelajaran yang
sesuai, maka peneliti dapat kembali pada tahap awal sampai kemudian dapat
menemukan desain model yang selanjutnya diterapkan pada siklus kedua.
Hal-hal yang terkait dengan tahap studi pendahuluan dijabarkan menjadi
beberapa poin utama sebagai berikut:
a) Mengamati berbagai gejala yang terjadi di dalam proses pembelajaran seni
musik di SMK. Mata pelajaran seni budaya mulai diberikan di SMK sejak
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, maka dilihat dari
waktu yang terbilang masih singkat mata pelajaran seni budaya di sekolah
kejuruan tersebut masih ditemukan berbagai persoalan dan dapat dikatakan
masih dalam tingkatan yang belum terlalu matang;
b) Memilih lokasi penelitian untuk memudahkan pelaksanaan dan mencari tingkat
permasalahan yang paling serius. Dilihat dari variabel penelitian yang
mengusung penggunaan perkakas tangan dalam mengkomposisikan musik di
SMK, peneliti mencermati secara seksama lokasi yang dipilih, karena sekolah
kejuruan bidang teknologi di kota Bandung terbilang cukup banyak.
c) Menyusun rancangan proposal penelitian sebagai salah satu langkah awal dari
persiapan penelitian lapangan
d) Menghadapi seminar proposal penelitian di Sekolah Pascasarjana Universitas
Penididikan Indonesia (SPs UPI) Bandung;
e) Menyiapkan perlengkapan penelitian, seperti perangkat pedoman wawancara,
pedoman observasi, kuisioner dan pedoman penilaian dokumen serta peralatan
teknis lainnya yang dibutuhkan pada saat pelaksanaan penelitian lapangan.