PKK'IUMBIJ H,4N ALOMli'X'KI
DAN
'UNJAU ANHISTOLUG1 OTO'T DADA BADA
AYAMKAMPUNC; DAN
BASXL PERSJLANGAXYNYA DENGAN AYAM
RAS
PETELUR BETlNA
OLEN
:M U H Y A N r T ' O
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PEH'I'ANlAPI BOWR
ABSTRACT
MURYAWO. Allometric Growth and Histofogid Evduatian of Breast Muscle of Kampung Chicken and Their Crossbred with Layer Hen. Under the direction of PEN SOEPRAPTl W J O S W U R O , RACEMAT HERMAN and HERU SETUANTO.
The experiment was carried out to evaluate atlametric growth characteristics of body and carcass parts as well as the breast muscle fiber development of Kampung chicken and their crassbred with layer hen. Seventy four Kampung chicken and 74 crossbred between Kmpung chicken and b h m a n layer hen were used in this e x ~ r i m e n t The chickens were fed a
commercial f e d containing 21 % protein during the age of 2 to 4 weeks, and followed by feed containing 14% protein and 2800 kcallkg until the age of 12 weeks. "The characteristics of body and carcass parts were evaluated at 2,4,6, 8,
10 and 12 week of age, which were represented by 8, 8, 10, 16, 16 and 16 birds, respectively. The brcast muscle fibex development was masure concurrently
with the body and carcass evaluation through histological preprates. Results
indicated a similar proportional growth characteristic of body parts against the slaughter weight between Kmpung chicken and their crossbred, except fox the fore and rear backs. The proportronal development of the brast, wings and fore-
thigh as compared to the carcass weight in the crossbred chicken were lower which was most likely due to the inadequat& quality of
feed
during the age of 4to 12 weeks. Similar diameter of b r a t muscle fibers between Kampung chicken and their crossbred at 12 weeks old indicated that the texture of the
MIPRYANTO. Pertmbuhan Atometri
claxl
Tinjauan Histolagi Otot Dada pada Ayam Kampung dan Persilangamya deagan Ayamb
Petelur Betina Dibimbing oleh PENI SOEPWTX EIARDJOSWORU, 'RACHMAT HERMANdm HERU SETWANTO.
Penelitian ini berttajuan mtuk mmplajari keragm dam& patangan
terbuh, potanflan karkas dan perkembangan serabut atot dada pada ayam kampung dan ayam hasil persilangm atltara a y m kmpung j a n b dengan ayam ras petelw betina strain Lohman. Penelitian ini menggunakan 74 ekor ayam bmpung
dan
74 ekor ayam h i 1 prsilangan ymg dipe'fihara dengan manajemen ymg samadari
umur 2-
12 minggu. P&an yang d i b e r i h untrak a y m umur 2-
4 rninggu adalah @an komersid yang mengandung protein 21%, umur 4 - 12 rninggu diberi pa9Ean dmgm kandungan protein hsar f 4% dan energi metabolis 2800 Mrztlkg. Patangan tubuh dan patongan kwkas dieva- luasi pada umw 2,4,6, 8, t 0 dm 12 minggu, setiap umw pmotangan diwakifi oleh 8, 8, 10, 16, 16d m
16 ekox. Perkembangan serabut otot diproleh dengan mengamati prepstrat histulogi atot dada umur 2-
12 minggu. Basilpenelitian menunjukhn bahwa dengan manajemen dan p e n h i a n pakan yang
ma, prtumbuhan relatif semua patangan tubuh terhadap bobat p b n g pa&
ayam hasil pefsibgan sama dengan aym kampung, kecuali bagim punggung dm pin@, Pertumbufietn relatif Ada, =yap dm paka atas terhadap b o b k w h pada ayam hasil peailaagan terhmbat karma kurang seswinya kua- ti- pakan ymg dikrikan pa& wnw 4
-
12 minggp. Dari h a i l pngulnlxan diameter serabut utot, dapat disimpdkan bafiwa p d a umur 12 minggu teksturSUWT
PERNYATAAN
D e n p ini saya menyatakm bahwa tesis saya yang berjudul :
"
Pertumbuhan AIometrf dan Tinjauaa Hbtalogi OEot Dada pada AyamKam pung dan Persihngannya dengan Aysm Rets Petelur Betinan,
adatah b a r hsil karya sendiri dan k l u m pemah dipublikasikan. Sernua
sumtrer data dan informasi telah dinyatakan secara jelas A n ciapat diperiksa keknaranny a.
P E R T U M B U W
ALOMETRI DAN TINJAUAIY
HISTOLOGI
OTOT DADA PADA AYAM KAhaPWG DAN
IZASIL PERSILANGANNYA
DENGAN AYAM M S
BETELUR BETINA
dudtll Tesis : Pertumbhan Alometxi dm Tinjauan Histolog Qtot Dada pa& Ayam Kampung dan Hasil Persilangannya dengaxr
A y m Ras Petelur Betina
N a m a : M u r y a n t o
M P : 99099
frogram Shrdi : Itmu Tern&
Prof,
Dr.
dra. Peni Soepm~ti Hwdiosworo, MSc. Kekra6 2 4
JL.Dr. Rachmat Herman, MVSc
Ang g ota A n g g ~ k
Judul Tesis Pertumbuhan Alometri dm Tinjauan Histologi Qtot Dada
@
Ayam Kampung dm Nasil Pmsilangsuxnya dengm Ayam Ras P d u r WinsN a m a : M u r y a n t o
N W : 99099
Program Studi : Ilmu Temak
[L&,L&
7-
-
Prof. Dr, dm. Peni Soeprapti Nard-iosworo. MSG. Ketua
Dr. Drh. Heru Seti_iianto Anggota
f a d i s dildxkkm pada tangal 13 M m t 1960
di
Mgelang, rnenrpkananak
pertam dari em@ bemudm kelwga Ddmurid (ayah) dm Kutek Tttsjimah(ibu).
Penidikm Sekalah
hw
dijdmi SD TeladmGrabag
Magelang ldustahun 1972,
SMP
Megcri C3Tabag lulw Mun 1975, SMA Negeri I Mage1ang lulus t&un 1979, Fddtas Petemrtkstn Universitas J e n b i Soedimm,plmvokerto Xulw tahm 1985.
Menjpwdi brier sehagu
W
pene1itidi l3alaX:
PmlitimT
&
Bogor 1986,t&un
1987staf
penelitidi
Royek Penelitim P e d m LahmFasang Sunrt dan Raw-SWAMP 11 Sumatera SeiaEan. Tairun 1988 kembdi merrjd staf peraeliti rfi Bdai Penelitian
Te&
Bugor, Mun I989staf
pneIitidi
Sub
Balai Penelitim Temak Klepu U n m - J a m Ten@, hhun 1995 sampisrtat
ini
sebagai st& pme1itidi
Bdai Pengkajian T h a i a g i fertarnitrxl (BPTP)Jaw
Ten@.
Pads &un 1999 pendis m m p 1 e h kesempatan mengikuti Pendidikm Program Magi- Sains, P-at MM Pertanian Bogor pa& Program
Puji s y d m pnulis p n j a h n kehadixat Mlah SWT yang telah melimpaham &at
dan
hidayah-Nya seXlingga tesis ixli &pat selewi.Ucapan terimkmih
d m
pnghargaan pnulis sampitih kepadst IbuProf.Dr.dra. Peni Soeprapti Hardjosworo, MSc., sebagni
K W
Komisi Pembimbing, Bapak Dr. Drh. Rschmat Herman, MVSc., ctan BapkDr.
Drh. Hem Setijanto masing-masing sebagai axlggota Komisi Pembimbing, yang klahmemberikan bimbiingm, pengarahan yang tulus selama penelitisn krlangsung hingga s e l d n y a penufisan tesis ini. Penulis mema eelah dikri bekal tam-
b&an i1mu dan wawasan ymg tak temiali hrganya. Semoga Allah
SWT
membalas dengan kebe:rMan kepda FxIiau-beliaydan
apa yang kiah&be-
rikan menjadi lebih bermanfa& baik kgi penulis mupun kgi masyardat.U c a p ~ ~penuiis sampaih i h
ke*
Dr.
Stlsanto Prawirodigdo,M.Agr.Sc., yang telafi membantu terlakmya penelitim ini, demikian j u p kepda ~ u d a r a Sugiyono, Puji Lestari, Prawota dan Gunawm serta ternan- ternan lainnya di Laboratorium P&m dan Pembibitan
BPTP
Jam Tagah yang teloh m e n ~ ~ a n w&tu dm pikiran selama penilitim ini berlangsung.Kepad8 Drh. Ketut Mudite Adnyme, Dxh. Adi W&o
PhD. dm
Drh. TutiWresdiyati
PhD.,
serta staf faimya di Labratorim Histolagi, Bagan AnatomiFakdtas Kedoktem Hewan
PB,
p u t i s smpaikan u c a p terimakasih atas wak5u yang telah dibrikan untuk bexdiskusi, memkri pngarahan dan bmtuanUcapn terimkaih juga
p n d s
smpai.km k e r n hpak K@a BPTPJ a w
Ten@
kserta stolf ymg teXah mernberik e s e m m
dm
dumngan daiam melaksana8can pendidikan ini.K@
kellaaxga ksar baik yangada
di Magelang, Ungam dmdi
Bogor, Ishuswnya Bapak,mu
wrta
istri dm Emak. tercinta penuiis sampdcm ucapn t a i m h s i h a&s dm, dosongan, pgorbanzur, kereIaandan
pengertian yang belah rfibriiran selluna menempuh pendidikan ini.Kcpadat B#pak-b~pk, ~udwxa-~8- dm kman-tcm~ p i g tidak &pat
saya s e b u h satw persatw saya ucapkm terirnkih atas bmtuan. yang telah diberih.
Semaga Allah SWT semtiasst melim*
dunat
dm
hidayahnyak e r n icib sernust,
. . .
Amin1 Susunan Pakan
dm
Kandugan Gizi untuk Ayam Umur 2-
4 Minggu danAyam4-12Minggu...
122 Intemp (lug a), Kmfisien Pertumbuhan Relatif ( b )
daxi
lug BobstPatangan Tub& ( r) texhadap Bob& Patong
(X)
...
164 Intemp (log a), Koefisien P e r h m b h Relatif ( b )
dari
Jog Bob&...
PutonganKarkas (Y)terhadapBabotKarh
(X)
231 Pemisahan Patongan Tulruh dm Alat Pencemaan pada Ayam
...
15...
4 Prngukuxan Diameter Serabut Otut 15
5 Xubungm Persentase Kepala terfiadap Bobt Potong dengan Bobat
...
Potong umur 2 -- f 2 Minggu 17
6 Wubungan Persenme Leher terhadap Bobot Potong dengan b b o t
...
.
Potong umur 2 12 Minggu 17
7 Wubmgan Persentase P m g p g terhadap B o b t Potong dengan Bobot Xlotongumwr2-12Minggu
...
198 Hubwgwn Persentase PingguI terhadrrp B o b Potong dengan Bobat
...
.
Potong umur 2 1 2 Minggu 19
9 Arab Perkembangan Tubuh Ayam KK
dan
KR...
201 f Ayam KR Umw 4 Minggu ... 24 12 Ayam KKUmux 12 Mnggu
...
2514 Wubungan Pexsentase Sayap terb&p Bot>ot Karkas d e n p Bobt
...
K d a s Umur 2
.
12 Minggu 26f 5 Hubwgan Persenme Dada terhadap Bobot Kaxkas d e n w b b o t
KarkasUmw2-12Minggu
...
2716 Hubungan Persentwe Paha Atas terhadap Bobot K w h dengan
BOW Karkas Umur 2 . 12 Minggu ...
.
.
... .... .
271 7 PeruMan Ukuran Penampang Melintang Serabut Otot Dada
18 P m bUlnuan P a a m p g Melintang Serabut Qtot Dadst
(M
pectoralis) Ayam KK danKR Umur 8-
12 Minggu (120X)
30I9 Pe- U k a Penampang Melintmg Serabut Qtot Dada
(M
pectoralis) AyamKK
dan
KR
Umur 2-
6 Minggu (479X)
. .
.
, 3 1 20 Penrberhan Zfirw*an Penampang MeIintang Serabut Otot DadaDAFTAR
LAMPIRAN
Latar BeIakarng
Rataan impor Indonesia
di
biidang petemkm anfara tahun 19%-
2000 memap& 523.7 jub dofar AS prU u n . lmpar tersebut terdiri atas 24%h w
t d , 11.8% bahan pmgma d
tern&dm
6.4%nun
pgm. Jmlah imporbahan
pangana d
ternakk m p
daging bhun 1997 sebesar 33845 ton. Pa&Ealrun 1998 clan 1999 impor W n g menurun yaikr 16U8.4 ton
dm
2291 1 ton,namun tdlhun 2000 mmingkat m e h p u i tahun-tahun sebelumnya yaitu 72295
ton (Direktomt Jmderal Bina Prr#luksi Petemaka ZOO 1).
Impor yang terns-mmms menyebssbh kekrgantutlgan Zndmesia ter- M a p luar wgeri. K&mgantuxlgan tersebut mmgakhtkan Iemahnya k & h m pmgm
ini
&pat terjadi apai,ila suplai dari lustr negexl: terheunbat yangmenyebabh keiangkam barang impor
di
p a r . Akibtnya harm meningkatdarr
masymkat tidak mampu mmbe1i.&lain menyehbkan ketergantungm whadap iwr wgeri, i m p k d
dan
bahsn
asal
tam& &pat rnmprbesw miko m a s b y a penyakit hewan mendm yang krhhaystM
bagiternak
maupwn mmusia. Oieh h m itu, impor mak dm bahan asd term& khususnya daging hams d i b g i sekwil mmgt;ln.Upaya untwk mengmmgi Iretergantungm impor dapt d i l m dengm mengem- stmkdaya tern& loid, diantarmya stdaIah ayam kampung.
Ayam kampung rnmpakan sakh satu komditi tern& utma yang dipro-
gm&m sew pnymgga pembangunan m a k a n di Indonesia ssunpaj
h-oduk #yam kmpung tenrtam dagingnyw sangat dis* m a s y s t h t karetla mempunyai perlemakan yang lebih rendah dibandingkm d e w ayarn ras. Ahmad dan Meman (1982) melaporkan bahwa pda baht yang sama,
h k a s ayam h p u n g rnempunyai bobt lemak yang lebih rendah dibmdingkm dengan karkas ayam ras t i p peklw DeEEaIb d m
N m .
Permasalahannya mdalah laju repraduksi dan perhunbuhan a y m kampwg lambat, sehingga menghmbat produksi daging. Oleh k m a itu, telah diupa-
yakan cam memprociuksi daging ayam yang menyewpi daging a y m k p u n g
&lam jumIah yang besar dan waktu yang singkat, yaitu menyilangkan ayam
kampung jmtan dengan ayam ras petelur betim,
Upaya ini mempunyai manfaat ganda yaitu &pat memproduksi daging
dalam jurnlah yang besar sekaligus rneleshrikan ayam kampung Pxoduksi yang
besar dapat dicapai karma induk: yang digmakan adatah a y m ras petelur yang mernpunyai praduksi telur tinggi yaitu 8594, sedangkm plestarian ayam
kampung terjadi karem hasif persilangannya rnerupakan ayam potong dm ayam
kampung Winmya &pat berkembangbiak. untuk menghasilkan ayam kztmpung
murni. Pemanfaahn sekalitigus pelesbrian ayam ini sesuai den@ kebijairan
Komisi Nasional Plasma Nutfah Indonesia (Utoyo 2002).
Penilaian terhadap keberhasilan upaya tersebut &pat diukux dengan infor-
masi prtumbuhan putwigan-potongan tubuh, putone-potongan karkas
darn
A. Ayam Ksrmpung
Ayam kampung adalah a y m lohl Indonesia dikend juga dengan m a
ayam buras. Nenek moyangnya adalah ayam liar atau aym hutan. Wutt (1 949) dm Ju11 (1951) rnenyatakan bahwa nenek moyang ayam digolongkan &lam genus Gallus yang rnempunyai 4 spesies yaitu GUIIUP gullus (Iied Jungle Fowl)
atau ayam hutan merah, Gallus vuriw (Green Jungle Fowl) atau ayam hutan
hijau, Gallus sonneratfi (Grey Jungle Fowl) a m ayam hutan abu-abu dan
GaIIm lafmiti atau a y m hutan Ceylon. Ayam hutan rnerah %ring disebut
GaiZus bunkzva atau Galfusfemgineus terdapae di Indonesia yaitt: di Sumatera,
juga di Semenanjung Malaysia, India bagim Tirnur, Thailand dan Mianmar,
Ayam hutan hijau dikenal pula wbagai Gullus javanicus atau Gallus fircatus atau lebih sering disebut sebagai ayam hutan Jaw& terdapt di Pulau Jawa dm pu'tau-pulau sekitamya. Ayam hutan abu-abu krdapat
di
India bagian bmt dm timur. Ayam butan Ceylon terdapt di Ceylon atau Sri L d a sesuai dengannammya.
Dua spesies ayam asli Indonesia yaitu ayam hutan merah dm ayam hutan
hijau, sudah ribuan tahm dibudidayakan s e c m tradisional oleh masyarakat Indonesia, namun karem kandisi lingkungan dan adat-istiadat yang be&&-
Ayam BEampung ymg mempunyai k m m ksar
fik
bmtdc fisik, mupun p'uduktivitasnya banyak texdaprtt di kpmg-kmpung di Indonesiadm
mumnya d i p l i b s a r a tradisiod.Ayam lokd ymg spsifik adosXah ayam kampung ymg su&h diseleksi
secara tmm-tmurun. A y m s p i e s ini dianhmya a y m
Kedu
yang terkend karma warm sebagian besu tubufinya A l a h hitam sehingga d i k e d dengan ayam Kedu hitam. Ayam ini banyak dipeliharadi
daersth J a w Tagah. AyamPelung yang mempunyai ciri s u m kokok yang w j m g dm b e h d m
be.=,
ayam ini banyak d i p l i b di daerah J a w Barat:.Ayam kampung menurut Hardioswora (1995) mempunyai nili sosia1- ekommi tinggi bagi petmi
dan
dagingnyol mmpunyai k e u n i h sehingga disukai oleh konsumen serts nilai jualnya ti@,namun
seam
kumtitas ketemdiaannya tidak dapat melebihi ayam m. Halixli
disbabkan k n a faju repdubidm
pertumbuhmya lambat.Laju rqmduksi yang lambat pads #yam kamgung discbabkan
h n a
produksi telurnya rendahdm
mempwyai sifat m e n g e m . Produksi teXur ayamkampung yaxlg d i p l i b s m i trdsional. hmya 45 butir/ekor/t&un &u
setaxadengan 12.5% per hari (Siregar dm S a b M 1972). M g a n pmeXihmm semi intensif pa& kandang urnbaran
krbm
praduksi telurnya 18,4% hen day(Murymto er al. 1995) dan dengan pemelifaaraan intensif pada kandang batere p d u h i telumya 34.8% hen d q (Murymto et al. 1994).
h j u pertwnbuhan ayam h p u n g sangat rendah bila d i W n g k a n d e n p ayam ras pedaging. Untuk mendaptkm bbot badan 900 samp.1: 1120 g dibutuhkan waktu pmeiiharaaxl s e h a 90 hari dengsm pemkrian @an yang
mengandung protein kasar 14 %
dan
e m @
mebbolis 2800 b & g (Muryanta et al, 19991, sedangpada
tiyam xas hanya d i b d m waktu 45 hwi untuk rnencapai b b o t 1500 g. Creswell &n Gumwan (1982) meiaporkan irahwadengan pmbrian palran komersid s m a seprti ayam rzts, didapatkm bbot
b 8 h per ekur pada umur 20 minggu pada ayam hmpung, Kedu hitam, Kedu putih, Nmukan dm Pelung masing-masing adalah 1408 g, 1480 g, I320 g, 1203
g dan 1668 g.
fi. Persikngrrn nyam Kampuag
Dalar~l upaya meningkatkan prduktivitrts ayam lohl, $elah d i 1 W a n persilangan antam ayam kampung dengan ayam lokat lainnya ymg prodilkti-
vitasnya tinggi maupun dengin ayam ras petelur dan pedaging
Hasil persilangan ayam karnpmg jmhn dengan #%ire Laghorn
(WL)
umur12 minggu dapat mencapai b o b 1 871 g dm peningkatamya dibandingkan
dengan ayam kampung adalah 1 5 9 % fRubino 1976). Persilstngan ayam
kampung jantan dengan ayam petelur betinn umur 8 rninggu botwtnyn 643 g3
bobot ini lebi h tin& 2 1.7 % dibandingkan dengan s y m kampunf; f Sarengst et
a!. 1985).
Hmil persifangm antstra ayam kampung ktina dengan ayam Kedu jantan
17%
dm
etxefgi mebhlis 2900 kk&g k m y a bbt badan pada mur 3buIm
masing-masing 0.9kg
dan
1.20 kg (hwirodigdu et al. 2000).Sistem perkawinan ayam b p u n g dengan aym spesiw fain &pat diIakcukm
secara
ahmi ahu den@ Icnseminasi Bwtm(B),
m u n il~ikrjr mempercept p d & i disaxankan me-B.
Mwymto et al. (1995)mefaparkan bahwa dengan cara iB, fatilitas blur pesda a y m kampung mencapi 77 % dm pda ayam Kedu 87 %.
C.
Pectumbuhan AlometciPertumbuhm menwut Brudy f 1945) addah sintesa biologi dan paduksi unit-wit kimia
h.
P e r t u m b br n e n p h n
bttgiandari
perkembangan (deveIopent) yang krkaitaxl dmgm peningbtan protop1asma yangmenymgkut dab dahr
W
kdga prow h k u t : ( I ) ~ m b i a k m sel, (2) pem-ksltran sei dan f 3) inkorpod mt-mt yang dikumpdkan dari, linglmgan.
Fertumbuhan bobot badan texnak pa& awslnya mettingkat, nmun semairin t>ertamilah umur temak g m t u m b h y a komtan atau menunm. Wat ini dise- basbkm k e r n &nya intdsi
dari
dm kek;uatan yaitu, kekunttztn peningbtan p r t t m b u hdm
kcbatan hambatan mumbuhan, K e h t m pningkatsn per-a~nbuhan karena adanya prtambahm &lam XPObot &bat pembiakan sel, p b m m sel dm pgmpulern at-zat dari Iingkwngm sekitar sel, sedangkm kekuatsan hambatan pertumbuhan karma &ya keterba- ruang untuk: tern
tumbhya A-sel
d m
juga keterbatam swnkrdaya mtuk pertumbuhan(sistem tub& terbtup). K w a bansisi dari pngstrulr kek;uatan peningkatan
ke
Karena h y a titik infleksi, &a sdma prtumbuban terjadi, dua
fmai
yaitu, (I) k & h bobot sam*ukuran
d e w a , disirti terjadi sintest biulogi yang m e n g h a s i h unit biokirnia banr yang cfisebabkan karem adanya prnbiakan dm perkembangan sd serta pemukan at-zat yang berada di lingkunga sel, d i k e d sehgai perbmbuhan, (2) rnenyangkut perub- d a m bentuk dan konfumasi yang diakibatkan oteh prtumbuhan diferensiasi darijaringan bagian-bagian tub& yang berbeda, ha1 ini terjadi terkaordinir dm teru& dari berbagai proses menjadi suatu ymg heterogen tetapi terarganisir, di kend sebagai perkernbangan (Natmsmita 1978),
masing kompunen tub& dm jaringamya mempunyai keceptan prtumbuhan
ymg beheda-beda atau heterogen (afometris), sehingga didaptkan geiomhg- gelambang pertumbufxan.
tubuh yang heteragen, Hwley f t 933) menggmakan prsamaan alometri.
h
Y
-
aX
atau dengm persamaan regresi logY
= log a i- b fogX.
D e n pprsamaan iIli ciapat dikedui gmbaran pertumbuhan organ atau komponen
finsip alometri bila diap1ibik.m pitda sal& satu s p i e s temak, mka &an d i d a p a h pmduki k a b s dengan kompasisi yang diinpdcm, namun
pakm rnempkm Wor penting dimping bnngsa dan jenis kefamin (McDonald et .ti. 1 9'73).
D,
Strukt~rtrar Bht01o~;i dagingMowtey
dan
Pmkhur~e (1995) rnenyatalcan b h w a daging unggas mempu- nyai kelebihan &banding &gins ymg berrtsal d a i ruminansk, karma pada &@ng ungw Mar protein lebih tin@dm
kadar fernaknya rendrrh, kmak tersebut sehgian b a r addah Imak sub kutan dan tidak banyak tersebar padajarSngan. Komposisi Wngnya merawut Zeng st a!. (1988) tergmttmg pada asai utot ahu daging
,
jenis kelamin, umur, spesies dan strain.Unit s t d c t u d j a r i n p otot addah serabut otot yang terdiri
am
miofibril- mioffbril, s a g miofibril dikelilingi oleh mkuplasma sebagai bagimdari
sitoplasma serabut otot. Selubung paling iuar c h i serabut otot &i& ssrkoiema atau dinding se1, Di &lam soukop1amna, selsin miufibril j u g krdapt inti se1, mitokondria, retikulum sarkoplmmmt, kornplek golgi, glikogen dan lemk (Cassens 197 1 ).
fanjag serabut otut aMah I
-
40 mm, diametemya I0 - 100 mihameter(IkIIman dan Brown 1989). Diameter serabut atut menentukan kelenttuan dm
b i l pnelitim mengenai serabut: otot menunjukkm bahwa interairsi antara
s p i e s (itik dm entog), asai otot (paha dm dads)
dm
wairtu pelayuan (2, 3, 4dm 5 jam) berpe=ngamh nyata tmhadap diameter serabut otat, serabut atat paling
hsar addab atat paha pada itik (Sudjatinah 2 998). Anggmeni f 1 999) melapor-
kan bahwa b e & m W y a umur mengakibatkan krtambahnya &wan diameter
serabut &at, pada itik prubahan M suprucoraco~deus telah tefjadi pada umur 6
BAFiAN DAN
METODE
A* Waktu dan Tempat Pemiitian
PeneliGan ini di1stksanaIran mulei bdan Juli 2001
-
JanuEsri 2002. ferneli- h m a y m , pernotangan bagian-bagian tubuhdan
Zcarkas sexta pengmbilan sampel aging dx'lairukaxl di Labratorim P d m dm Pembibitan BalaiPengbjian Tehalogi Pertanim (BPTP) J a w Tag&. Sampel daging y m g teiah dimbil disiapkan unzuk pmburttan p p m t histoEogi. Pembuatan p p a -
rat histologi dil&ukan di Lbratorium HistoIogi Bagian Anat~mi F&ultas Kedaktcm H e m IPB, Bogor.
B,
IBahao dan Pentlatan fenelitismPenelititin ini menggudcm 74 ekur ayam Wil persiiangan antara 2 ekox
a y m b p m g jmtm umw 1 tahun den- 90 ekor ayam h p w g betina umur
6 bulan (KK), 74 ekur ayam hasil p~iXaxlgan antm 2 ekor a y m kzunpung jantan umw 1 tahm dengan 30 ekor a y m ras ptelur strain Luhman mur 6 bulan (Kit). Persiimgm dil&ukm secarrt inseminmi bwtan dm sperma yang
diimeminztsih p d a ayam b p m g dan ayam rrns pcterlur b m d
dPui
2 ekor syam kampung jmtm yang =ma.Ayam KK
dan
KR d i p l i b mulai umw 2 mingga sampai 12 minggu dengm mmjernen ymgm a .
Kandang untuk: pemeiihmn wpm terdiri atas2
kandmg indukm denen kepadatm 25
-
30 ekudrn untuic: ayam umur 2-
4minggu, kandang boks dengan kepadatm 10
-
15 ekor/m2 whdc ayam umurPakan ymg dibrikm @a aym KK dm KR &I& m a yaitu, umw 2
-
4 rninggu cfiberi @tan kome~idBR1
pxoduksi Central Prokina Prima dengan kandungan protein kasar 2 I%, mur 4-
12 m i n g p diberi pidm dengm kandungan protein kasar 14 %dan
energ
metabalis 2 800 kkatlkg (Tabel 1 ).Tabel 1. Susunan Palran
dm
Kandungm Gizi wtuk Ayam Umur 2 - 4 M n g p dan 4 - 12 MingguBahan kimia dm peralatan yang digunakan untuk pmelihmm, pengu- kursxn dtfometri
dan
pembuatm preprat histologi yaitu, &in MD, dkoho1 70-
1W%, prafomaidehid 4%, hematoksilin, eosin, timbmgnan anditik merek Q'Hauss, pisau, mikroskap cahaya, stylafoam, janun pentul, silet, kertrtsfoto, timer, tennometer, blak penyangga jaringrtn, mikrotorn xotasi rnerek Reichert J u g 820- 1 1 , gelas objek, cover g h , dan seprangkat dat foto merek Olympus C-35m-4.
C,
Metode PenditianPenyhpan Ternak
[image:96.615.133.476.226.413.2]Penyirrptan htongan-potongan Tubuh
,
Potongaxr-patangan Krtrkas dan Sampel Prepalraa HistoIagi Otot Dadslainnya
sesu&
d e n w pubah yang a k a dimati, kemudian dilakukan2 ekor a y m mEuk; disiapkan shga bahan pmbwtan p ~ p a m t histologi
metode Rameis (1 989).
M a p sampe:I otot dibuat 2 ppaxrtt, setiap preprat dimati 5 fasikuii dm
Peubafr ymg dim& pada pnelitian ini dab :
I. Bobot p t o q 7. Bob@ punggwg 2. B o b * kepmIa 8. B O ~ K ) ~ pkmX 3. B a h t leher 9. Bobot sayap 4. Bobot kaki 10. B a k t paha atas 5.bbatkarkas Il.lBobatpakabawah 6. Bobot dada 12. Diamefer serabut otat
regresi log Y = log a -t b tog X (HuxXey 1933).
Nilai b yang didapat diuji terhadap 1 dengm menghitung seizing kepercayartn (confidence intei-vao untuk 95 %, sehingga
b
akan mempunyai railai Ir< 1; b-
1 d m b > 1 .Axti
nilai b tersebut adalah : Bila b < I bemrtirneningkatnya bobat X, bita
b
> 1 artinya pemntaseY.
terhadapX
b i l uji dari nilai b d i p jeias tfengm rnembuat gambar berupa p;rafik yang krasal dari data persenme potongin tubuh terhadap bobut potong &HI
Gambar
1. Pernisahan Potongan Tubuh clanAlat Penceman @ti Ayam
a = kepala; b = leher, c = puoggung; d =pin& e = sayap; f = dada; g = alat pencanmu;
h = paha am; ;= paha bawah; j = kaki
Gambar 3.
Struktur
Otot SkeletalB[ASIL
DAN
PEMBAHASAN
A. Hubungan antara Potongan Tubuh dengan Bobot Potong
Hasil analisis hubungan antara potongan tubuh dengan bobot potong
disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Intersep (log a), Koefisien Perhrmbuhan Relatif ( b ) dari log Bobot Potongan Tubuh
(Y)
terhadap Bobot Potong(3
,
I IKeterangan : BP = Bobot Potong; Ke = Kepala; Le = Leher; Pu = Punggung ;
Pi = Pinggul; Da = Dada; Sa = Sayap; Pa = Paha atas; Pb = Paha bawah;
Kk = Kaki.; KK = Kampung d X Kampung P ; KR = Kamprmg d X Ras petelur 9 ;
Nilai Tengah Y disesnaikan dengan ratam bobot potong 414.09 g.
*
= Berbeda nyata antara ayam KK dan KR @ < 0.05)Dari Tabel 2 ditunjukkan bahwa kepala dan leher pda ayam KK
dan
KR
mempunyai nilai b < 1. Artinya, kedua potongan tubuh tmebut mengalami pertumbuhan cepat sejak umur dini atau masak dini (Hafez 1955).
Data penelitiau (Lampiran 3) menunjukkan bahwa persentase bobot kepala yang tinggi tejadi umur 2 minggy sedang persentase bobot leher
wadi
umur
4minm
pada umur
yang lebih tua persentasenya menurun sepertidiilustrasikan
pada Gambar 5dan
6. [image:101.590.108.465.511.667.2]Gmbar 5. Hubungan Persentase Kepida Terhadap Bob& Potong dengan 3obot Potong Umur 2
-
12 MingguYotangan punggung dm ping@ antam #yam
KK
dan
KR rnempwryai nilai b yang be&&. P u n g p g pada ayam KK mernpwyai nifai b < 3, pa& KRb -
X,
whngpinggu1nyapda ayamKK
b-
1, padsKR
b < 1. EIal ini berarti bahwa pung&ung ayam KR rnasih tumbuk Ironstan siring dengan bextambhya b o b t potong, sdmg padaKK
perhunbuhmya terjadi pada umur diini. Untuk poEongm pinggul terjadi ke'baliltmnya dari ptongan gunggmg. Pertumbufiankedua patongan tersebut diilwtmikan p d a Gambar 7
d m
8 berdasarh data prsentase putangm punggmg dm pingguf texMap t>otPot ptong umur 2-
12 minggu (Lampifan 3).HasiI pnelitim ini membex?:km indikasi bahwa a& kernmeinan pertum-
buhm punggmg styam
MI
t e ~ n g a r u l l deh i n d h y a yang merupakan ayampetelur, sehingga punggug terns mengalami prtumbukan sejaIan dengan
beftmbahnya umur untuk membexi m g be~kmbangnya dat repxduksi.
Patongan-potangnn tubuh pa& ayam KR dan KK yang mernpunyai niXai
b > 1 a&!&
drtdsl,
p h a atas dan p h a bawah. B e h sampai umur 12 minggu ketiga potongan tersebut masi h mengalami pertumbuhan .Terus krkembangnya p o t o n p dada, paha atss dan
pwtxa
bawafx disebab-km karena adanya p r k e m h g m serabut atot. Ketiga potongnn tersebut
rnenrpakan h@an tub& yang banyak ototnya. Hal ini terbukti
dolri
h i 1pengrunatctn histologi serabut otot dada pa& Tabel 4, yang rnenunjdckan bnhwa
diameter serabut otot dada terns mengalami perkembangan dari umur 2 minggu sampai umur 12 minggu.
bangan
dimulai dari p o t o m tubuh yang mempunpi nilaib
rendah ke
8IBh. potonganhibuhyangrnemilikidaiblebihfinggi.
Gmbar
7.Hubungan
Pesentase PunggungTerbsdap
Bobot Potan8den-
Arah perkembangan terebut sesuai dengan pendapat Hammond (1932) bahwa pada umumnya perkembangan ternak dimulai
dari
bagian kepala ber- gerak ke bagian belakang tubuh dan bagian lain mulai dari ujungkaki
belakang menyebar ke atas. Pertumbuhan tersebut bertemu pada bagian tengah tubuh.M a r 9. Arah Perkembangan Tubuh Ayam KK
dan
KR
B. Hubnngan antara Potongan Karkas dengan Bobot Karkas
Persentase karkas ayam
KK
dan KR pada umur 12 minggu adalah 60.0% dan 58.8 %, sedang bobot potongnya adalah 713.7 g, pada ayam KR757.5 g (Tabel 3).
Hasil analisis menunjukkan bahwa bobot potong dan persentase karkas
pada ayam KK dan KR tidak berbeda nyata. Hal ini bukan berarti potensi
produksi daging antara ayam KR dan KK sama, karena ayam KR telurnya
diproduksi dari induk ayam ras petelnr yang mempunyai produksi telur tinggi
yaitu 70 - 90 %, sedang a y m KK telnrnya diproduksi dari ayam kampung yang produksinya 34.8%, sehingga potensi produksi daging ayam KR lebih
tinggi dibandingkan ayam KK.
Tabel 3. Bobot Potong dan Persentase Karkas Ayam KK dan KR Umur 12 Minggu.
Persentase karkas pada ayam KK dan
KR
lebih rendah dibandingkan karkas ayam pedaging yaitu 67.5% (Moran 1999). Oleh karena itu, perlu diupayakanpeningkatan kuantitas dan kualitasnya khususnya ayam KR. Suryanto (1989)
melaporkan bahwa pada ayam kampung peningkatan pakan yang mengandung
protein kasar 16% ke IS%, karkasnya meningkat
dari
59.4% menjadi 64.6%.sampai 20 % &pat meningkahn persen- pro~ein k k a s
dan
m e n d a n persentwe l e d larkas.Upaya pexlingkatan kuantitas
dan
kualitas karkas tersebut perlu metnpertim- bangkan bent& fisikdari
ayam h a i l persilangm. Hasil pen&amatangada
penelitian ini menmjukkan Mwa pa&umur
2 - 6 minggu bentuk fisik ayam KR lebih k s a r dibandingkan ayam KK, namun setelah umur 8 - 12 minggusulit dikdakan antam ayam KR dan ayam
KK
(Gmbar 10, 11, 12 dm 13).Ben& fisik yang hmpir ini &pat meningkatkan apresiasi rnasyaralcat terhadap ayam KR.
Wil d i s i s hubmgan an- patongan karkas dengan
bob&
karkas d i m j i b pda Tabel 4. Dnri titbe1 tersebut d i t u n j h b&wa prtumbdm relatif antara bbae potongan k a r h terhadap boht kkas yang brbeda antama y m
KK
danKR
ads1iaR potongan dads, sayrtp dm paha atas. fertumbuhan relatif ketiga ptongan tersebut terhadap bbut karbs pda ayam K61 terjadi lebih dini dihdingkan dengan ayam KK.Perbedam tersebut disebabkan karena pngaruh prulmhan pakan yang diberih pttda umur 4 - I2 minggu yaitu 14 % protein kasar, sedangkan
mur 2
-
4 rninggu kandungm protein k m r d a l ~ m pakannya 21 %, sehinggaTabel 4. Intersep (log a), Koefisien PerU&uhan Relatif (b) dari log Bobot Potongan Karkas
(Y)
terhadap Bobot Karkas ( X )BP Pa
BP Pb
Kekmagan : BK = Bobot Karkas, Ke = Kepala; Le = Leher; Pu = Punggung ; Pi = P i n d Da = Dada; Sa = Sam, Pa = Paha atas; Pb = Paha bawah. KK = Kampung 8 X Kampg 8 ; KR = Kampung 8 X Ras petelur 8 Nilai Tengah Y disesuaikan dengan rataan bobot karkas 234.07 g.
*
= Berbeda nyata antara ayamKK
dan KR @ < 0.05)**
= Hasil nji nilai b terhadap 1 yang betbeda antara ayam KK dan KR-
0.9342 1.0798+
0.0469-
0.8143 1.0212+
0.0539 -0.9103 1.0684+
0.0516-
0.9292 1.0601+
0.0545 KKKR
KK
KR
> 1**
= 1
> I > 1
1.6245 42.1211 1.6116 40.8884
[image:107.599.75.499.111.803.2]Gambar 10.
Ayam
KK
Umur 4 MingguGambar 12. Ayam KK Umur 12 Minggu.
Data pertumbuhan relatif dari dada, sayap
dan
paba
atas terhadap bobot karkas umnr 2-
12 minggu (Lampiran 4) diilustrasikan pada Gambar 14, 15, dm 16. Dari gambar tersebut t e r m bahwa potongan dada dan paha atas pada KRdan
KK
tern rneningkat dari umur 2 - 4 rninggu, tetapi peningkatannya setelah umur 6 minggutidak secepat sebelum umur 6 minggu.
Persentase potongan sayap terhadap bobot karkas umur 2
-
12 minggu pada ayamKR
terjadi penunman, sedang pada ayam KK walaupun terjadi penunman2 4 8 6 18 12
[image:111.590.137.445.124.290.2]Umur Img)
Gambar 16. Habungan Persentase Paha Atas Terhadap Bobot Karkas
C. Tiajauan EIistologi Otot Dada (MusculuspeetoraZLs)
Perubahan pembesaran sel pa& waktu pertumbuhan dapat diketahui dengan mengukur diameter serabut otot secara histologis. Otot yang dip~lih adalah otot dada, karena otot dada merupakan otot terbesar pada unggas (Soepama 1998).
Hasil pengdaran dlameter serabut otot pada ayam KK
dan
KR umur 2 - 12minggu disajlkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Diameter Serabut Otot Dada pada A yarn KK dan KR (pm)
Keterangrm : KK = Kampuag x Kampung; KR = Kampung x Raa petelur
*
= Berbeda ayah pada kolom yang sama(P
< 0.05)Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ukuran
diameter serabut otot dada meningkat sesuai dengan bertambahnya umur ayam, namun peningkatamya padaayam KK dan KR tidak sama. Bertambahnya ukuran diameter tersebut secaTa
visual dapat dilihat pada Gambar 17 dan 18 dengan pembesaran 120 kali dan
[image:112.608.80.505.334.484.2]"d>~ u q S w q r p msaq qtqal n%&mu g mmn >131 umKe $40 Jnquns ra2arus!p/wmm
-
140 ~ n q v m = B 'ureL8 mmn uKwtt~l8umam &map nsq q m a s o a
-
Pada pelitian ini diameter serabut otot dads umur 2, 4, 8, 10 dm 12 rninggw antara ayam KK dm KR ti& berbeda,
m
u
n
pada umur 6 ming- gu diameter pa& ayam KK nyata lebih hm (P < 0.05) dibdingkan dengan KR. Pexbedaanini
d i h i r k m h n a setelah umur 4 minggu d i l h k a n p&antim psrkan dari pak;an ymg h d u n & a n pxotex'nnya 21 %ke
pakm yang mengandung protein 14 %. dadi &pat disimpulkan bahwa faktar @an mempengnthi u k m diameter serabut otot dada (Tfilutmanndm
Fiebiger1 957; Ockeman 1983)
Permtian @an tersebut, menyebabkan primbatan perkembangan otot
d d a , namun setelah umuf 8 rningetu ayam &pat menyesuaikan diri sehinggp perkembangan serabut atutnya meningkat sama dengm ayam KK. Hal ini &pat disimpulkan W w a ayam Kfi lebih peka terhadap perubahan palcan. Selanj utnysa
petda umur 10 rninggu dm 12 minggu diameter serabut otot dada ayam KR sama dengan ayam KK.
Sebaliknya serabut otot Ada a y m
KK
mampu berkernbang pada umur 6rninggu. Hal ini disebabkan karena ayam KK adalah keturunan
dari
ayamkam-pung yang asalnya dipelihara mars tradisianal dengan kualitas &an yang
mdah. Kuditas pairan rendah ini ditaprkan oleh Sutjipto ei al. (1988) dan Sudaryanti dm Maryanto ( 1 939) dengm rnenganalisa proksimat isi tembolok
ayam kampung, ternyata kandungan proteimya 11 - 12%. Jadi dapat
disirnpulkm b&wa ayam KK yang diberi @an dengm kmdungan protein 14% berpengmh psitip terhadap perkembangan serabut otot dab.
Diameter serabut atot dada umur 12 m i n g p mtara ayam KK dan ayam KR
t e k otot
dada
8 n b a y mKK
d m
KR umur 12 minggu dab sama,kare114t mmt hsroier (19719), diameter m b u t atot menmtuh kdenhiran
dm
kkstur dagtng, serabut atot ymg memiliki diameterksar
pemmpilmya lebihk-
dan lebih keras dituandingkm serabut otot yang kdisuneter kecil .Tektur ymg sama antma a y m KR
dan
KK tersebut &pat memprbesarpiuang ayam K.R setrag& sumbex prsduksi daging mggas, karena ayam
KR
&pat diproduksi didam jumlah banyak d i h d i n g h dengan ayam kampung
JANTAN UMUR 12 MINGGU
POTONGAN KAHKAS AYAM KK DAN KI
BETINA UMUR 12 MlNCGU
[image:119.596.89.471.94.607.2]I
Gambar 21. Potongan Karkas Ayam KK dan
KR
Umur 12 Minggu. Keterangan : Sulit membedakan karkas ayarn KK danKR
a = dada; b = punggung c = paha atas
d = sayap; e = pinggul; f = paha bawah;
a+ = dada yang disayat dagingnya
ItUI:SWULAN
DAN SARAN
Kmimpuian :
Dari h a i l penelitim ini &pat disimpulkan b&wa dengan manajemen gemeliharaan dan pembe~an yang m a , ternyta pertumbuhm xelatif
wmua poton- tubuh terhadap baht potong pada ayam hasil persilmgan
mtara pejantan kmpung dengan ayam xas petetu betim sama dengan &yam
kampung murni, kecuali bagian punggung dm pinggul. Punggung pa& ayam hasil prsilangm terns tumbuh %banding dengan bertambahnya b b a t patong,
seciang ping@ pertmbuhan cepatnya terjadi lebih dini.
Persen- h k a s zltltara ayam hail persilangan dm nyam h p u n g umur
12 minggu tidak be&& nyab (58.9% dm 60.0%). Pextwnbuhzm relatif dada, sayap
dm
paha atas terbdap bbot karktts pada ayam h a i l persilangan terhambat karena IruaIitas pkm yang dikrikan kurang sesuai yaitu kandungan protein 14% dm energi 2800 kkdkg.Dri
hasii pengukuran &meter serabut otot, &pat &simpulh brthwa partawnur f 2 minggu tekstur otot dada pa& ayam h a d persilmgm tidak kbeda
dibandingkan dengan a y m kam pung,
%ran :
1, Untuk mendapatkan produksi &@ng yang optimal perlu dikaji pakan
d e n w kandungm protein yang lebih t i n e dm energi yang sesuai .
-
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad BH., Hemm
R.
1982. P e r h d i n p produksi anm a y m kampmgdm
ayam jantan petelur. Media Pebrnakan 7 : 19-34.Abbot Laboratories. International Veterinary Division 1968. The Chicken and Anatomical Transparencies..
Angjpe"i. 1999. P e r h m b h n fiometri
dm
Tinjam Morfologi Serabut Qtot Dada prtda Itikdan
Entog Lukal [Tesis].bgox: Institut Pertanim Bagor, Program Pascasarjana.Bxudy S. 1945. Bioenergetics a ~ l d Growth. Cof Xier. Mmillian Publisher,
Landan.
Qtssens
RG.
1971. Microscopic Structure of Animal Tissue. Di ddam : Price.JF., Scheweigert BS, editor. The Science of Meat
and
Meat Product.W.H.
Fm~mm & Co. San Francisco. U.S.A.Crawell DC., G u n a m B. 1982. P e r t u m b h dm pxoduksi telw dari 5 strain
ayam sayur pda sistem peternab intensif. Pros. Seminar Peneiitian Petemabn. Pusat Permelitian dm Pengembangan Pete&. Bogor.
DeXlman ED,, Brown.
E M
1 989. Buknr Teks Histolo@ Vetminer. Dimemah-km
dehR.
~ o n o . Edisi ketiga. Penerbit Universitas Indonesia.Jakarta,
DesroierNW.
1977. M a t Technology, Elementof
Food
Technology. Avi Pub.Company. lnc. Wesport, Connecticut.
Direlaorat Jended Bina P r o d h i Petmalran Departmen Pertanian. 2001. Buku Statistik Peternakan 200 1. Jakarta.
Goldspink G., Yang
SY.
1999. Muscle structure, development andpwh.
Didafnun
: RiwdsanRI.,
MeadGC.
editor. Poultry Science Symposium Series. Poultry Meat Science. 25: 3-
18.Hafez 9SE. 1955. Differential gxowtk of organ
and
edible meat in the domestic fowl. Pou1,Sci. 34: 745-753.H m o n d J. 1932. Growth mid Development on Mutton Sheep. London and Fehigex.
Hardjoswoxo PS. 1995. Peltang pemanfaatan potensi gendk dm prupek p n g e m k g m unggas lorn. Pros. Seminar Nasional Sorins &n TeknaIogi Petemakan. Pusat Pem1iti:tian dan Pengembangan Peterndm. Bogor. Hutt FB. 1949. Genetics of
the
Fowl. McGrow Hill Cornpan y, Znc. New York,Huxley JS. 1933. Problems of Relative Growth.
Muthuen
& CO. LTD. London. Jull MA. 195 1. Poultry Husbandry. Mciirow Hill Company, Inc. New Yoxk. Leeson S, SummersID.
1997. Commercial. Poultry Nutrition. University BooksGuelp, Qntario, Canada.
McDonald P,, Edward RA,, G r e e h l g h IFD. 2973, Animal Nutrition. Longman Group Limited. London.
M o m Jx.ET. 1999. Live production factors influencing yield and quality of pufw meat. Di dalam : Rlcardson RI., Mead GC. editor. Pouftry Science
Symposium Series. Poultry Meat Science. 25: 179 - 195.
Mombey GJ., Parkhwst CR. 1995, Paulby Products Technology. Third Edition. Fwd Products Press, an imprint of the Haworth Poress hc. Binghamton. New York.
Murymto et al. 1999. Praspek kernitram usdm pggemukan ayam bum. Pros. Lokakqn Kernitram Pertmian dm Ekspose Tehologi M u W r Nasil Penelitian Perkebunan. Bdai Pengkajian Tehulogr Pertanian Ungaran, Sekretmiat
DP.
Pusat Penditian Perkebunan, Asosiasi Penelitian Perk&wan Indonesia,Muryanta et ual. $995, Teknik Inseminasi Bua&rz Pada Penelitian Ayam Buras. Sub
Balitnak
Klepu. Ungam. Jam Ten@.Muryanto, Dirdjaptonu W, Subiharta, Yuwona
DM.
1995. Studi rnanajemen pemelifaaraan ayarnh a s
unhk rnemproduksi anak ayam umur sehrui. dmal f lmiah Penelician Tern& Klepu. 3 : I- 10.Muryanto, Subiharta, Yuwono DM., Dirdjopratono
W.
f 994, Qptimalisasi produksi telur ayam buras rnelalui perbaikm@an
dm tatalakna pemeliham. Jumal Ilmiah PeneXitiarr ten& Klepu, 2 : 9 - 4.Muryanto, Sthiham. 1993. Penetitian sifat m e n g e m pada ayam buras ( I , Pen- perIakum fisik terhadap lama mengem
dan
aspknya). JurnaX ilmiah Penelitim T e d Klepu 1 : 1- 6,Natasasmita
GJ.
1 978. Body Campsitian of S m p Bufffa10 (Bubalus bzrbalis),a Study of Development Growth and Sex Deferences PhD. Thesis]. Melbourne: University of Melbourne.
Uckeman W. 1983. Chemistry of Meat Tissue. Animal Science Depmtement. The Ohio State University.
Palsson
H.
1955. Conformation and body composition. Di Mam : Hammoxld f . editor. Progress in the Physiology of Farm Animals. Butterworth Scientific Publication. London. 2: LC30-
542.Prawirudigdo S. et al. 2000. Perbmbukan a y m hasil prsilangm antam a y m b p u n g btina dengm K h jantan
dm
ayam kampung betina d c n w ayam Pelung jantan. Lapom Nssil Pengkajian. BPTP Jateng.Rorneis B. 1989. Mkxuskopische: Technik (P.Bwk, Edt) 17. Neukarhitete Auflage, Urban snd Schwenkrg, Munchen, Wien, Baltimore.
Rubino.
X
976. Perhunbuhan An& Ayam Hmil Persilaulgan antara Ayam Jantan Leghorn Putih dengan Ayam Betim Kampmg [Skripsi]. Yo~akarta: Universitas Gaj& Mada, Fakultas P e t e d a n .Sarengat W., Sugiarsih, Yuningsih S, Sunarti D. 1985. Performans an& ayam ketwuraan pertama hasil persilmgan ayam kampung dengan ayam Kedu
dart
dengan ayam ras pete1w p d a pemelihmam intensif. Proc. Seminu Petemdm &n Forum Peternak Unggas dan Aneka Ternak. BPT. Ciawi. Bagor.Siregar
AP.,
SabrmiM.
1972. Buku Pedoman Random Sam@ Test. LPP Bogor, Dirjen Petemakm Departemen Pertataim.Soepm-110 1998. IImu dm Teblogi Ihging. @jab Msda University Press.
Steel RD, Torrie
El.
1991. Prilnsip dan Prosedur Statistik. Sustu PexxcXelcatm Biometrik. PenerbitPT.
Gramedia.Jakarta.
Sudarymti, Maryanto I. 1989. Komposisi karkzts a y m bums pads pmelihawan tradisiond. Proc. Seminar Nslsianaf Tents~lg ung* Lohi. Fakuitas Petemah Univefsitas Diponegoro. Semarmg.
Sudjatinah. 1998. P e n m Lama Pelayuan Terhadap Sifxtt-sifat Fisik
dan
Penampila Kistolagi laringan
mot
Dada dm Paha pa& Itik dan Entog psis]. Bugor: Ixlstitut Pertrtlzian Bogor, f rugram PascastsaxjwSukWnti,
M,
1979. IImu Pengetahum Bahrul Pangan. Departernen Ilmu KesejaIrtaam Keluarga Pertanim. Fddtas. Permian. fnstihrt Permian Bagor.Suiyanto E. 1989. Pengad perbedam pakan
dm
umur terhadap persentase karka, Meat Bone Ratio ( . R ) clan organ-organ dalam ayam irampung. Bdetin Petemakan Xlf: 1 hal. 8 - 12. Fakultas Petenxakxtn Universitas Gajah h d a . Yogyabrta.Sutjipto MD, S h d i , Riswmtiyah, Mufyawati S. 1988. Pendugam kandungan
nil& @i mkanan deftgan rnenggunakm nihi gizi isi tmblok ayam Iokal di Kabupaten Bmyumas. Proc. Seminar Nasional Petemakan Dan Forum Peternak "Unggas dan Aneka" 11. Pusat Peneiitian dan
Pengembangan Peternakan. Bogor.
Utoyo DP. 2002. Status rnanztjemen p e t a n dm konservasi sumbrdaya geneti k tern& (Plasma Nutfah) di Indonesia. Makalah dismpi kan p d a Pertemurn Kamisi Nasional Plasma Nutfah, 19-20 April 2002. Jakarta, Zeng, F., Wang L., Qui X. 1988. The performance of meat and fote gas
Simpan smpi proses sejanjetnya
I
Pernotongan jaringan @ 5 p
dilebkkan pada geI.as obgek.
disimpan daim inkubatur 40 "C @ 12 jam
Air mmgah 30 mait
Ukuran klisc: : Iebar 2.4 crn dan pnjang 3.6 crn
l . J k m foto : kbar 10.2 crn dan partjane; 15.3 crn
15.3
P e m b m m akhix .- - 3.6 x66=280.5 X
U k m yang dikehendaki addah 50 pm