BAB III
Pada bagian ini sebelum bahan baku (Raw Material) diproses menjadi komponen pesawat terbang, terlebih dahulu dilakukan inspeksi dan pengujian melalui destruction inspection maupun non-destruction inspection. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui kualitas dan adanya korosi. Selanjutnya bahan baku tersebut ditempatkan di gudang penyimpanan sesuai dengan spesifikasinya. Material pesawat terbang disebut Aluminimum Durral atau Alluminium Alloyed, terdiri atas dua macam bentuk, yaitu Sheet Metal semacam lempengan atau plat tipis dan Alluminium blok, semacam balok-balok yang tebal (massive). Sedangkan material lainnya selain metal disebut composite material yang terdiri dari bahan-bahan semacam fiberglass, carbon kevlar dan lain lain.
2. Pre-cutting Shop
Bahan baku yang sudah diinspeksi dikirim ke bagian pemotongan awal disertai job card yang tersedia. Proses ini dilaksanakan antara lain untuk menghemat bahan yang diproses, memudahkan prosedur pelaksanaan dan memudahkan pengontrolan bahan. Bahan yang telah dipotong diperiksa kembali oleh Quality Assurance lalu dikirim ke Detail Part Manufacturing untuk diproses selanjutnya.
3. Detail Part Manufacturing
Proses ini terdiri dari beberapa bagian besar, seperti sheet metal shop, machining shop serta composite dan bonding shop. Pembuatan komponen dilakukan dengan proses permesinan dan hard atau manual forming. Bahan baku berupa sheet metal dibentuk di bagian sheet metal shop dengan menggunakan bantuan mesin berteknologi tinggi seperti stretch
forming machine atau rubber press machine, atau cukup dengan hydraulic press bahkan manual forming. Bahan baku aluminium yang berupa blok tebal dipotong dan dibentuk dengan mesin-mesin yang menggunakan program-program komputer (TNC dan CNC Machines) agar lebih akurat dan cepat di machining shop, sedangkan komponen non metal lainnya dibuat di composite dan bonding shop.
4. Surface Treatment
Surface Treatment adalah proses khusus dalam rangkaian pembuatan komponen yang menggunakan proses kimiawi, seperti chemical milling, galvanisasi, chromatitaion, anodizing, dan lain-lain. Selain itu,agar omponen pesawat terbang lebih tahan terhadap korosi, diproses ini juga dilakukan proses oxidizing.
5. Preliminary Painting
Preliminary painting adalah proses pengecatan dasar dari semua komponen yang sudah dibuat dan dibentuk, sebelum komponen tersebut dikirim ke bagian perakitan rotary wing atau fixed wing
6. Rotary wing
Perakitan helikopter (NAS-332/NBELL-412/NBO105) termasuk pema sangan engine, sistem elektik, sistem avionic, interior dan sebagainya. Perakitan disesuaikan dengan misi dan fungsi pesawat, atau kebutuhan pesanan.
7. Fixed Wing
Perakitan pesawat bersayap tetap (CN-235/NC-212) termasuk pemasangan engine, sistem elektrik, sistem avionic, interior, dan sebagainya. Perakitan disesuaikan dengan misi dan fungsi pesawat atau kebutuhan pesanan.
8. Packaging
Pengepakan part pesawat yang akan di kirim ke Inggris, Jerman, dan Malaysia.
3.2 Skema Proses Produksi
Berikut ini adalah skema proes produksi pesawat terbang :
Gambar 3.1 Skema Proses Produksi Pesawat terbang
Keterangan:
1 = Gudang penyimpanan material atau bahan baku 2 = Pre cutting Shop (Pemotongan Awal)
3 = Detail Part Manufacturing
4 = Surface Treatment 5 = Preliminary Painting
6 = Hanggar perakitan Rotary Wing 7 = Hanggar Perakitan Fixed Wing 8 = Packaging (Pengepakan)
23
6
8 5
4 3
2 1
Gambar 3.2 Bagian Sayap Airbus 380 yang diproduksi PT.Dirgantara Indonesia (sumber: PT.Dirgantara Indonesia)