• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE COMMON SIZE PERCENTAGE, COST OF CAPITAL DAN PERCENTAGE OF SALES PADA PT ADHI KARYA. Tbk PERIODE 2010-2015.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 2. ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE COMMON SIZE PERCENTAGE, COST OF CAPITAL DAN PERCENTAGE OF SALES PADA PT ADHI KARYA. Tbk PERIODE 2010-2015.pdf"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan posisi perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.Biasanya laporan keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan intern perusahaan dan adapun untuk laporan lebih luas dilakukan 1 tahun sekali. Laporan keuangan juga akan menentukan langkah apa yang yang dilakukan perusahaan sekarang dan ke depan, dengan melihat berbagai persoalan yang ada, baik kelemahan maupun kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam memanfaatkan peluang yang ada dan menghadapi atau menghindari ancaman yang mungkin timbul sekarang dan dimasa yang akan datang.

Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan tersebut, dan kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Hery (2014:3) Laporan keuangan (financial statements) merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis.

Pengertian lain tentang laporan keuangan yaitu merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak-pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data yang keuangan perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan, antara lain : para pemilik perusahaan, manajer perusahaan yang bersangkutan, para kreditur, bankers, investor dan pemerintah dimana perusahaan tersebut berdomilisi, serta pihak-pihak lainnya.

Sedangkan pengertian laporan keuangan menurut Horngren (2013:2)

Financial statements are the business documents that companies use to report the

(2)

investors, creditors, and regulatory agencies. In turn, these parties use the

reported information to make a variety of decisions, such as whether to invest in

or loan money to the company, yang artinya (Laporan keuangan adalah dokumen bisnis yang digunakan perusahaan untuk melaporkan hasil kegiatan mereka ke berbagai kelompok pengguna yang dapat mencakup manajer, investor, kreditor, dan badan pengatur. Pada gilirannya pihak ketiga ini menggunakan informasi yang dilaporkan untuk membuat berbagai keputusan, seperti apakah yang akan berinvestasi atau pinjaman uang kepada perusahaan)

Sedangkan menurut Kasmir (2014:7) mendefinisikan pengertian laporan keuangan adalah: ―Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu‖.

Dan menurut Berk (2012:25) financial statements Accounting reports issued by a firm quarterly and/or annually that present past performance information

and a snapshot of the firm’s assets and the financing of those assets, yang artinya (Laporan keuangan adalah Akuntansi laporan yang dikeluarkan oleh informasi perusahaan kuartalan dan / atau tahunan yang hadir masa lalu kinerja dan snapshot dari aset perusahaan dan pembiayaan aset tersebut).

Dengan melihat laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan, dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, struktur modal perusahaan, ke efektifan pengunaan aktiva, hasil usaha untuk pendapatan yang diperoleh, dan beban yang dibayar perusahaan yang bersangkutan.

Dari penelitian para ahli diatas maka dapat disimpulkan laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan dari periode ke periode tertentu yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan manajemen puncak perusahaan ataupun investor yang ingin menanamkan investasi pada suatu perusahaan.

2.1.1 Neraca

(3)

tertentu, maksudnya neraca dibuat dalam waktu tertentu setiap saat dibutuhkan, namun yang pasti, biasanya akhir tahun atau kuartal.

Menurut Horne yang dikutip oleh Kasmir (2014:30), pengertian neraca adalah sebagai berikut:

―Neraca adalah ringkasan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukkan total aktiva dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik‖.

Menurut Keown (2005:36) jenis jenis aktiva perusahaan dimasukkan dalam tiga kategori: (1) aktiva lancar, (2) aktiva tetap, dan (3) aktiva lain. Aktiva dalam neraca dibukukan menurut lamanya waktu yang dibutuhkan, untuk diubah menjadi bentuk kas dalam 12 bulan, dengan piutang usaha dikonversikan ke kas lebih cepat dibandingkan persediaan. Aktiva tetap, seperti peralatan, digunakan dalam hitungan tahun, dan seperti halnya piutang, peralatan tidak akan diubah menjadi kas dalam siklus operasional bisnis yang normal.

1) Current Assets (Aktiva Lancar) Aktiva lancar, atau modal kerja kotor. Aktiva lancar (modal kerja kotor) Aktiva lancar adalah berisi kas, surat berharga, piutang usaha, persediaan, dan beban yang dibayar di muka. meliputi aset-aset yang relatif mudah untuk dicairkan, yaitu yang diharapkan dapat diubah menjadi kas dalam satu tahun. Aktiva lancar terutama meliputi kas, piutang usaha, persediaan, dan beban dibayar di muka.

a) Kas. Setiap perusahaan harus mempunyai kas untuk operasional bisnis. Cadangan kas diperlukan karena tidak samanya aliran dana yang masuk (kas dari saldo kas ditentukan tidak hanya oleh volume penjualan, tetapi juga oleh kemungkinan penerimaan kas dan pembayaran kas.

b) Piutang usaha

Piutang usaha perusahan terdiri dari pembayaran pelanggan yang membeli dengan kredit.

c) Persediaan

(4)

d) Biaya dibayar di muka. Perusahaan sering harus membayar di muka sebagian bebannya. Sebagai contoh, premi asuransi yang mungkin harus dibayar sebelum memperoleh jaminan asuransi, atau sewa yang dibayar di muka. Jadi, biaya-biaya yang dibayar di muka adalah pembayaran tunai yang dicatar pada nefaca sebagai aktiva lancar dan dinyatakan sebagai beban dalam laporan iaba rugi jika telah digunakan. 2) Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah Mencakup peralatan, bangunari, dan tanah Aktiva tetap meliputi peralatan dan perlengkapan, bangunan, dan tanah. Beberapa usaha membutuhkan lebih banyak modal tambahan; sebagai contoh, sebuah pabrik akan lebih membutuhkan banyak modal dibandingkan operasi perdagangan besar dan oleh karena itu, mempunyai aktiva tetap yang lebih besar.

3) Aktiva Lain

Aktiva lain adalah semua aktiva yang bukan termasuk aktiva lancar atau aktiva tetap, sebagai contoh aset tidak berwujud seperti hak paten, hak cipta, dan good will. Dalam melaporkan jumlah uang atas berbagai aktiva ini, berlaku praktik konvensional pelaporan nilai aktiva dan kewajiban yang dilakukan atas dasar beban historis. Jadi, neraca tidak dimaksudkan untuk menyajikan nilai pasar perusahaan, tetapi melaporkan transaksi berdasarkan beban historisnya, atau apa yang kita sebut sebagai nilai pembukuan akuntansi perusahaan. Menentukan nilai yang wajar dari perusahaan adalah hal yang beda.

4) Jenis Pembiayaan

kewajiban ekuitas pemegang saham, yang menunjukkan bagaimana perusahaan terbiayai aktiva-aktivanya. Pembiayaan datang dari dua sumber utama: hutang :Kewajiban-kewajiban) dan ekuitas. Hutang adalah uang yang telah dipinjam dan harus dibayar kembali pada tanggal yang telah ditentukan. Ekuitas, di sisi lain, ditunjukan investasi pemegang saham dalam perusahaan.

(5)

5) Modal pinjaman

Modal pinjaman adalah pembiayaan yang diberikan oleh kreditur. modal pinjaman ini dibagi Menjadi dua (1) hutang lancar, atau kewajiban jangka pendek, dan (2) hutang jangka panjang. Hutang lancar, atau hutang jangka pendek meliputi uang yang dipinjam ysng harus dibayar kembali dalam 12 bulan berikutnya. Sumber hutang lancer Adalah sebagai berikut:

a) Hutang usaha menunjukkan perpanjangan kredit oleh para pemasok kepada perusahaan ketika perusahaan tersebut mengadakan pembelian persediaan. Pembayaran perusahaan 30 atau 60 hari sebelum pembayaran untuk persediaan yang sudah dibeli. Kredit ini juga disebut hutang dagang.

b) Kewajiban lain meliputi hutang bunga dan pembayaran pajak pendapatan yang uterima dan akan diterima dalam tahun tersebut. c) Beban yang masih harus dibayar adalah hutang-hutang jangka pendek

yang terjadi dalam operasi perusahaan, tetapi belum dibayar. Sebagai contoh, caryawan melaksanakan pekerjaan yang tidak mungkin dibayar sampai bulan atau minggu berikutnya yang dicatat sebagai gaji tambahan.

d) Wesel jangka pendek menunjukkan sejumlah pinjam dari bank atau sumber pinjaman lain yang ada dan dibayar dalam 12 bulan.

6) Hutang jangka panjang

Hutang jangka panjang meliputi pinjaman dari bank atau sumber lain yang meminjamkan uang untuk waktu jangka panjang lebih dari 12 bulan. 7) Ekuitas meliputi investasi pemegang saham—pemegang saham preferen

pemegang saham biasa dalam perusahaan:

a) Pemegang saham preferen menerima suatu dividen yang ditetapkan dalam umlah tertentu. Ketika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham ini dibayar setelah kreditur perusahaan, tetapi sebelum pemegang saham biasa.

(6)

dibayar. Jumlah dari ekuitas biasa perusahaan, seperti yang dilaporkan pada neraca laba rugi adalah (1) jumlah yang diterima perusahaan dari penjualan saham ke investor ditambah dengan, (2) saldo laba perusahaan. Jumlah yang diterima perusahaan dari penjualan saham dicatat dalam hak kekayaan bagian umum dalam perhitungan nilai nominal dan agio saham. Jumlah ini akan diimbangi oleh saham yang telah dibeli kembali oleh perusahaan, khususnya ditunjukkan oleh saham perbendaharaan. Saldo laba adalah total kumulatif dari semua pendapatan bersih pada perusahaan dikurangi dengan dividen saham biasa yang telah dibayar dari tahun ke tahun. Jadi, ekuitas saham umum tediri dari:

Ekuitas saham biasa = saham biasa yang dikeluarkan (dikurangi saham treasury yang dibeli kembali yang ditarik kembali) + pendapatan bersih kumulatif selama masa hidup - total dividen yang dibayar selama masa hidup.

Laporan laba rugi dimaksudkan untuk menunjukkan seberapa baik perusahaan telah dilakukan. Jika perusahaan menjabarkan sejumlah besar uang pada proyek modal besar , perusahaan tidak akan menyimpulkan bahwa perusahaan tampil buruk tahun itu , meskipun banyak uang akan keluar. Oleh karena itu , perusahaan tidak mengurangi belanja modal saat menghitung pendapatan tahun ini tapi malah terdepresiasi itu selama beberapa tahun. Neraca memberikan gambaran posisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu, ekuitas pemegang saham dari pemilik, kewajiban, dan modal yang disediakan pemilik.

Sedangkan menurut Berk (2012:26) The balance sheet, or statement of

(7)

Dan menurut Kasmir (2010:67) Neraca, merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.

Neraca menyatakan apa asset yang dimiliki perusahaan dan bagaimana perusahaan dibiayai .

Lalu Ross (2011:21) The balance sheet is an accountant’s snapshot of the firm’s accounting value on a particular date, as though the firm stood momentarily still. The balance sheet has two sides: On the left are the assets and on the right are the liabilities and stockholders’ equity,yang artinya (Neraca adalah snapshot akuntan nilai akuntansi perusahaan pada tanggal tertentu pada waktu perusahaan berdiri. Neraca memiliki dua sisi : Di sebelah kiri adalah aset dan di sebelah kanan adalah kewajiban dan ekuitas) .

Definisi yang mendasari neraca dan menggambarkan keseimbangan adalah

Assets = Liabilities +Stockholders’ equity

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa neraca menggambarkan posisi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Dalam neraca jumlah aktiva akan sama besar dengan jumlah pasiva terdiri dari dua golongan kewajiban yaitu terhadap pihak luar yang disebut hutang dan kewajiban terhadap pemilik modal yaitu yang disebut modal sehingga neraca berisi tiga bagian utama yaitu aktiva, hutang, dan modal yang menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.

2.1.2 Laporan Laba Rugi

(8)

Menurut Farah (2011:14 ), Laporan laba rugi adalah merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi atau laba yang diperoleh organisasi selama periode terntentu.

Sedangkan menurut Berk (2012:33) income statement A list of a firm’s revenues and expenses over a period of time, yang artinya (laporan laba rugi adalah Daftar dari pendapatan perusahaan dan biaya selama periode waktu).

Dan menurut Kasmir (2014:45), menyatakan pengertian laporan laba rugi ialah:―Laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan jumlah pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dan laba rugi dalam suatu periode tertentu‖.

Dan menurut Bradford (2013.25) income statement Financial statement summarizing a firm’s performance over a period of time, yang artinya( laporan laba rugi laporan keuangan meringkas kinerja perusahaan selama periode waktu) .

Menurut Bodie (2008:443) The income statement is a summary of the profitability of the firm over a period of time, such as a year. It presents

revenues generated during the operating period, the expenses incurred during that same period, and the company’s net earnings or profits, which are simply the difference between revenues and expenses, yang artinnya (Laporan laba rugi adalah ringkasan dari profitabilitas perusahaan selama periode waktu , setahun . Hal ini menyajikan pendapatan yang dihasilkan selama periode operasi, biaya yang dikeluarkan selama periode yang sama, dan laba bersih perseroan atau laba, yang hanya perbedaan antara pendapatan dan beban).

Menurut Kasmir (2010:81) Seperti halnya necara, laporan laba rugi juga memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan. Adapun informasi yang disajikan perusahaan dalam laporan laba rugi meliputi:

1. Jenis-jenis pendapatan (penjualan) yang diperoleh dalam suatu periode. 2. Jumlah rupiah dari masing-masing jenis pendapatan.

3. Jumlah keseluruhan pendapatan.

4. Jenis-jenis biaya atau beban dalam suatu periode.

(9)

6. Hasil usaha yang diperoleh dengan mengurangi jumlah pendapatan dan biaya. Selisih ini disebut laba atau rugi.

Laporan laba rugi terdiri dari penghasilan dan biaya perusahaan pada periode tertentu, biasanya untuk 1 tahun atau tiap semester 6 bulan atau 3 bulan.

Dalam praktiknya komponen pendapatan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi terdiri dua jenis yaitu:

1. Pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok (usaha utama) perusahaan.

2. Pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dari di luar usaha pokok (usaha sampingan) perusahaan.

Untuk komponen pengeluaran atau biaya-biaya dalam laporan laba rugi juga terdiri dua jenis, yaitu:

1. Pengeluaran atau biaya yang dibebankan dari usaha pokok (usaha utama) perusahaan.

2. Pengeluaran atau biaya yang dibebankan dari luar usaha pokok (usaha sampingan) perusahaan.

Bentuk laporan laba rugi dapat disusun biasanya sesuai dengan keinginan dan tujuan perusahaan dan bentuk umum yang sering digunakan. Namun penyusunan tidak dibuat dalam bentuk yang sembarangan akan tetapi sesuai dengan standar yang telah ditentukan Mengenai bentuk laporan rugi laba, menurut Kasmir (2010:84-85) terdapat dua macam bentuk yaitu :

1. Bentuk tunggal (single step).

2. Bentuk majemuk (multiple step).

(10)

Selanjutnya bentuk multiple step, merupakan pemisahan antara komponen usaha pokok (operasional) dengan di luar pokok (non operasional). Artinya, terlebih dahulu dikurangi antara penghasilan pokok dengan biaya pokok, kemudian baru ditambahkan dengan hasil pengurangan penghasilan di luar pokok dengan biaya di luar pokok.

Bentuk ini bertujuan agar kedudukan atau posisi keuangan yang dikehendaki nampak jelas, misalnya besarnya modal kerja netto (net working capital) atau jumlah modal perusahaan.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan laba rugi berisi tentang penghasilan dan biaya serta merupakan gambaran keadaan (laba/rugi) yang dihadapi perusahaan dalam periode tertentu biasanya dalam kurun waktu satu tahun.

2.1.3 Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal kerja disebut juga dengan Statement of fund

atau statement of financial changes. Menurut Kasmir (2010:68) Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini.Laporan ini juga menunjukkan perubahan modal serta sebab-sebab berubahnya modal.

Perubahan yang terjadi dalam modal kerja harus dibuatkan laporannya yang sering disebut dengan nama laporan perubahan modal kerja. Secara umum laporan perubahan modal kerja menggambarkan:

a. Posisi modal kerja per periode b. Perubahan modal kerja

c. Komposisi modal kerja

d. Jumlah modal kerja yang berasal dari penjualan saham e. Jumlah modal kerja yang berasal dari utang jangka panjang f. Jumlah modal kerja yang digunakan untuk aktiva tetap g. Jumlah aktiva tetap yang telah dijual

(11)

(2014:129) Laporan perubahan modal kerja adalah merupakan ringkasan tentang hasil-hasil aktivitas keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu menyajikan sebab-sebab perubahan – perubahan posisi keuangan perusahaan tersebut.

2.1.4 Laporan Laba Ditahan

Sebagian dari laba bersih ini akan ditahan atau diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan. Pada setiap akhir periode akuntansi, laba bersih yang dihasilkan selama periode berjalan akan ditutup ke akun laba ditahan. Peristiwa pengumuman dividen (baik dividen tunai maupun dividen saham) kepada pemegang saham juga akan ditutup ke akun laba ditahan. Laba bersih yang dihasilkan selama periode berjalan akan menambah jumlah laba ditahan yang ada pada awal periode, sedangkan dividen yang diumumkan selama periode berjalan akan mengurangi atau memperkecil laba ditahan. Pada akhir periode biasanya juga disusun laporan yang menunjukkan sebab-sebab perubahan modal perusahaan.Perusahaan dengan bentuk perseroan, perubahan modalnya ditunjukkan dalam laporan laba ditahan. Perusahaan menahan laba untuk berbagai kepentingan, perubahan laba ditahan terjadi karena pemegang saham biasa mengijinkan perusahaan untuk menginvestasikan kembali dana tetapi tidak sebagai deviden.

Menurut Hery (2014:43), Laba ditahan timbul sebagai hasil dari kegiatan perusahaan, yaitu laba bersih.

(12)

2.2 Tujuan Laporan Keuangan

Hasil akhir dari suatu proses pencatatan keuangan diantaranya adalah laporan keuangan, laporan keuangan ini merupakan pencerminan dari prestasi manajemen prusahaan pada suatu periode tertentu. Selain sebagai suatu alat pertanggungjawaban, laporan keuangan diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi.

Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat mengevaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut.Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas, dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan, sehingga dapat memprediksi kapasitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.

Selanjutnya Menurut Kasmir (2014:11) tujuan pembuatan laporan keuangan yaitu:

1) memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini;

2) memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini;

3) memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu;

4) memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode teretntu;

5) memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva,pasiva dan modal perusahaan;

6) memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode;

(13)

Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode pelaporan.Selain berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), informasi ini juga berguna untuk menilai kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan arus kas tersebut. Selain untuk tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau menggambarkan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Sedangkan menurut Prastowo (2011:5) Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut.

Jadi tujuan utama laporan keuangan dalah memberikan informasi yang berguna untuk mengambil keputusan ekonomi.Selain itu laporan keuangan juga bertujuan untuk melaporkan kegiatan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat yang dapat ditentukan, dijelaskan dan diukur dan penting bagi peran perusahaan dalam lingkungan masyarakat.

2.3 Sifat Dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan.

Menurut Kasmir (2014:12) laporan keuangan bersifat historis serta menyuluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara :

1) fakta yang telah dicatat (recorded fact),

(14)

3) pendapat pribadi (personal judgement).

Fakta yang dicatat artinya laporan keuangan disusun atau dibuat berdasarkan kenyataan yang sebenarnya atau fakta dari catatan akuntansi. Fakta – fakta yang tercatat pada masa lalu tersebut adalah

1) Jumlah uang kas; 2) Jumlah uang di Bank; 3) Jumlah persediaan; 4) Jumlah piutang; 5) Jumlah tanah; 6) Jumlah utang;

7) Jumlah komponen laporan keuangan lainnya.

Segala sesuatu yang tercermin dalam laporan keuangan merupakan fakta historis. Dengan mengingat atau memperhatikan sifat-sifat laporan keuangan tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan itu menurut Kasmir (2014.15) mempunyai beberapa keterbatasan antara lain :

1) laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah (historis), dimana data-data yang diambil dari data masa lalu,

2) Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang, bukan hanya untuk pihak tertentu saja.

3) Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

4) Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi suatu ketidakpastian.

2.4 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

(15)

Selanjutnya menurut Kasmir (2014:66) mendefinisikan analisis laporan keuangan adalah melakukan penilaian terhadap kondisi keuangan perusahaan selama perode tertentu.

Menurut Parrino (2012.82.) financial statement analysis the use of fi nancial statements to evaluate a company’s overall performance and assess its strengths and shortcomings, yang artinya ( analisis laporan keuangan adalah penggunaan laporan keuangan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan secara keseluruhan dan menilai kekuatan dan kekurangan).

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah membedah dan menguraikan pos-pos laporan keuangan untuk mencari hubungan antara unsur-unsur dalam laporan keuangan agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan sehingga informasi tersebut dapat digunakan dalam membuat keputusan bisnis dan investasi.

2.4.1 Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan alat yang penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang cukup penting untuk pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuagan menyajikan informasi mengenai apa yang telah terjadi, sementara para pemakai laporan keuangan membutuhkan informasi mengenai apa yang mungkin terjadi di masa datang.

Menurut Hery (2015:133) tujuan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik asset,liabilitas,ekuitas,maupun hasil usaha yang telah dicapai selama beberapa periode

2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang menjadi kekurangan perusahaan.

(16)

4. Untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan dimasa mendatang,khususnya yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen. 2.4.2 Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Banyak metode dan teknik yang dipakai dalam analisis laporan keuangan. Metode dan teknik ini merupakan cara bagaimana melakukan analisis. Di bawah ini akan dijelaskan bagaimana metode dan teknik yang dilakukan dalam menganalisis laporan keuangan.

Secara umum menurut Hery (2015:134-135) metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua klasifikasi, yaitu :

1. metode analisis horizontal (ini disebut analisis trend)

2. metode analisis vertikal (ini disebut analisis Common Size Perecentage) Kedua metode analisis laporan keuangan dapat diuraikan sebagai berikut 1. Metode analisis horizontal (analisis trend)

Metode analisis horizontal (dinamis) adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode). Dengan kata lain,perbandingan dilakukan dengan informasi serupa dari perusahaan yang sama tetapi untuk periode waktu yang berbeda

2. Metode analisis Vertikal (analisis Common Size Perecentage)

(17)

Dan lebih jelasnya Munawir menjelaskan (2014:36) ada dua metode analisis laporan keuangan:

1. Analisis Horizontal (Perbandingan laporan keuangan)

Analisis horizontal adalah analisis dengan cara membandingkan neraca dan laba rugi beberapa tahun terakhir secara berurutan. 2. Analisis Vertikal (Per komponen)

Analisis vertical adalah analisis yang dilakukan dengan jalan menghitung proporsi pos-pos dalam neraca dengan suatu jumlah tertentu dari laporan laba rugi.

2.4.3 Analisis Common Size Percentage

Analisis common size Percentage disusun dengan jalan menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan rugi-laba dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca).

Lebih jelasnya Walter (2013:779) On a common-size income statement, each item is expressed as a percentage of the revenue (net sales) amount. Total

revenue is therefore the common size . In the balance sheet, the common size is

total assets. A common-size financial statement aids the comparison of diff

erent companies because all amounts are stated in percentages, thus

expressing the financial results of each comparative company in terms of a

common denominator, yang artinya (Pada laporan laba rugi common- size , setiap item dinyatakan sebagai persentase dari pendapatan ( penjualan bersih ) jumlah . Oleh karena itu total pendapatan adalah ukuran umum . Di neraca , ukuran umum adalah total aset . Sebuah pernyataan umum ukuran keuangan bantu perbandingan perusahaan karena semua jumlah dinyatakan dalam persentase , sehingga mengungkapkan hasil keuangan dari masing-masing perusahaan komparatif dalam hal common denominator).

(18)

Dalam laporan common size, seluruh akun dinyatakan dalam presentase dan tidak ditunjukkan jumlah moneternya. Dalam laporan keuangan common size (laporan yang berukuran sama) adalah karena total jumlah akun-akun dalam kelompok yang bersangkutan adalah 100%.

Prosedur dalam analisis common size disebut sebagai analisis vertikal karena melakukan evaluasi akun dari atas ke bawah (atau dari bawah ke atas)

Analisis laporan keuangan common size berguna dalam memahami pembentuk internal laporan keuangan. Menurut Kasmir (2014:71) Analisis ini dilakukan untuk mengetahui :

a) Persentase investasi terhadap masing-masing aktiva atau terhadap total aktiva

b) Struktur permodalan

c) Komposisi biaya terhadap penjualan

Laporan laba rugi common size dapat memberikan perspektif yang lebih baik untuk mengevaluasi upaya pemangkasan biaya. Pengecualian berlaku untuk pajak penghasilan yang terkait dengan laba sebelum pajak, bukan penjualan. Laporan keuangan common size juga berguna untuk perbandingan antar perusahaan karena laporan keuangan perusahaan yang berbeda dibuat dalam format common size.

Untuk menghitung Common size digunakan rumus sebagai berikut:

Total Aset = (item−item dalam Total Aset )

Total Aset � 100%

Total Kewajiban dan Modal = (item−item Kewajiban dan Modal)

Total Kewajiban dan Modal � 100%

Laba/Rugi = (item−item Lap Laba/Rugi)

Tot. Penjualan � 100%

2.5 Cost of Capital

(19)

Menurut Harmono (2009:65) Biaya modal didefinisikan sebagai rate of minimum return suatu perusahaan yang diukur berdasarkan proporsi ekuitas dari seluruh investasi agar dapat mempertahankan harga pasar sekuritasnya,

Menurut pendapat ahli Handono (2009:234) Biaya modal adalah tingkat imbal hasil minimum yang harus diterima investor sehingga investor bersedia mendanai suatu proyek pada tingkat resiko tertentu

Definisi biaya modal diatas sesuatu hal yang tepat, karena biaya modal merupakan tingkat minimum hasil investasi total perusahaan yang menghasilkan tingkat pengembalian yang disyaratkan dari semua sumber pembelanjaannya.

Ini berarti biaya modal dalam konteks ini merupakan biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital), yang melibatkan semua komponen sumber pembelanjaan yaitu kombinasi dari biaya hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan.

Oleh karena biaya dari masing-masing sumber dana itu berberda-beda, makan untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu menghitung biaya rata-rata tertimbang (weighted average) dari berbagai sumber dana tersebut.Kombinasi pemilihan struktur modal merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan karena kombinasi pemilihan struktur modal tersebut juga akan mempengaruhi biaya modal (cost of capital) yang dikeluarkan perusahaan. Setiap perusahaan yang memiliki struktur modal yang optimal berarti adanya bauran utang, saham preferen dan ekuitas saham biasa yang menyebabkan harga saham menjadi maksimal. Tingkat biaya modal adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan dana guna membiayai investasinya. Apabila suatu perusahaan bermaksud untuk melakukan kombinasi atas struktur modal yang ada, maka tingkat biaya modal dari struktur modal tersebut dapat dihitung dengan menggunakan metode biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital).

Selanjutnya menurut DeMarzo (2013:189) equity cost of , The expected rate of return available in the market on other investments that have equivalent risk to

(20)

Biaya modal sering dibedakan menjadi dua macam, yaitu biaya modal perusahaan (the firm’s cost of capital) dan biaya modal proyek khusus (spesific project’s cost of capital). Dimana besar kecilnya biaya modal, baik untuk perusahaan maupun proyek khusus diperoleh oleh empat macam faktor yakni kondisi ekonomi umum, kondisi pasar, keputusan operasi dan pembelanjaan, serta jumlah pembelanjaan.

Menurut Kidwell (2012.305) The cost of capital is the rate of return that a capital project must earn to be accepted by management, yang artinya (Biaya modal adalah tingkat pengembalian yang proyek modal harus didapatkan untuk diterima oleh manajemen).

Biaya modal yang digunakan, baik untuk perusahaan maupun proyek khusus adalah biaya modal rata-rata tertimbang. Biaya modal rata-rata tertimbang ini mempunyai, beberapa komponen, yaitu biaya utang (cost of debt), biaya saham preferen (cost of preferred stock), dan biaya ekuitas biasa (cost of common equity). Setelah komponen- komponen biaya modal ini dihitung, dengan memasukkan unsur proporsi sumber dana dalam struktur modal sebagai penimbang, biaya modal rata-rata tertimbang dapat dihitung (weighted average cost of capital).

Menurut Farah (2011:96) menjelasakan weighted average cost of capitalI

adalah rata-rata berbagai sumber dana yang digunakan oleh perusahaan, sumber dana ini yang disebut ―komponen modal‖,

Dan pendapat ahli lain menjelaskan Horngren (2013:658) weighted-average cost of capital The combined rate of return expected for a company by its

creditors and investors. In general, the higher the risk associated with the

company, the greater the expected returns by creditors and investors, yang artinya Rata tertimbang biaya modal tingkat gabungan keuntungan yang diharapkan untuk sebuah perusahaan dengan kreditur dan investor . Secara umum , semakin tinggi risiko yang terkait dengan perusahaan , semakin besar pengembalian yang diharapkan oleh kreditor dan investor.

(21)

WACC = (D / V x rD) + (E / V x rE) Dimana :

D = Total Hutang E = Total Ekuitas V= D+E

rD = Cost of Debt

rE = Cost of Equity

Kebijakan struktur modal melibatkan perimbangan antara risiko dan tingkat pengembalian, di mana menggunakan lebih banyak utang berarti memperbesar risiko yang ditanggung pemegang saham, namun di sisi lain menggunakan lebih banyak utang juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan.

Dari definisi para ahli diatas maka dapat disimpulkan biaya modal adalah tingkat pengembalian tingkat hasil investasi total perusahaan yang menghasilkan tingkat pengembalian yang disyaratkan dari semua sumber pembelanjaannya.

2.6 Metode Percentage Of Sales

Metode yang biasa digunakan untuk membuat perhitungan tingkat biaya ini adalah metode persentase penjualan. Metode persentase penjualan mencakup suatu perkiraan tingkat biaya, aktiva, atau kewajiban untuk periode waktu yang akan datang sebagai persentase ramalan penjualan. Persentase yang digunakan bisa berasal dairi laporan memperkirakan tingkat biaya, keuangan terbaru sebagai persentase penjualan penjualan sekarang, dari perhitungan rata-rata beberapa tahun ini menurut Berk (2012:537) percent of sales method A forecasting method that assumes that as sales grow, manyincome statement and balance sheet items

will grow, remaining the same percent of sales.yang artinya (metode persen penjualan adalah Sebuah metode peramalan yang mengasumsikan bahwa penjualan tumbuh, banyak laporan laba rugi dan neraca barang akan tumbuh , tetap sama persen penjualan).

(22)

Selanjutnya menurut Horngren (2013:295)The percent-of-sales method computes uncollectible-account expense as a percent of revenue. Th is method

takes an income-statement approach because it focuses on the amount of expense

to be reported on the income statement, yang artinya metode persentase penjualan adalah menghitung beban - akun tidak tertagihnya sebagai persen dari pendapatan. Metode ini mengambil pendekatan pendapatan - pernyataan karena berfokus pada jumlah beban yang harus dilaporkan dalam laporan laba rugi menggunakan

percent of sales method untuk memproyeksikan kebutuhan pembiayaan di tahun yang akan dating.

Metode Presentase Penjualan (Percentage of sales method), merupakan metode peramalan yang relatif mudah jika di bandikan dengan metode lainnya, terutama untuk melihat kebutuhan permodalan.Pendekatan Pertimbangan (Judgemental)

2.6.1 Penganggaran Modal

Dalam suatu perusahaan untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut dalam pencapaian laba yang dihasilkan sudah efisien dengan modal yang digunakan dalam menghasilkan laba, kita harus mengetahui berapa jumlah modal yang dianggarkan oleh perusahaan pada saat melakukan perencanaan anggaran. Untuk lebih jelasnya mengenai penganggaran modal, berikut ini penulis mengemukakan pendapat beberapa pakar ekonomi tentang penganggaran modal, antara lain : Menurut Farah (2011:2) Penganggaran Modal adalah proses perencanaan dan pengelolaan investasi jangka panjang sebuah perusahaan.

Penganggaran Modal meliputi :

a) Pembuatan proposal proyek investasi yang konsisten dengan tujuan strategis perusahaan.

b) Perkiraan arus kas operasi tambahan bagi proyek investasi. c) Pengevaluasian arus kas tambahan proyek.

d) Pemilihan proyek berdasarkan kriteria penerimaan maksimal nilai. e) Pengevaluasian kembali proyek investasi yang diterapkan secara

(23)

Karena pentingnya penganggaran modal dalam suatu perusahaan menyebabkan penganggaran modal merupakan pengambilan keputusan terpenting dengan melibatkan manajemen keuangan. Lebih lanjut, semua departemen di suatu perusahaan, yaitu departemen produksi, departemen pemasaran, dan sebagainya secara vital dipengaruhi oleh keputusan penganggaran modal, sehingga semua eksekutif tanpa memandang apa bidang tanggung jawabnya, harus menyadari tentang bagaimana proses keputusan penganggaran modal diambil.

Selanjutnya menurut Hansen (2009:798) capital budgeting the process of making capital investment decisions, yang artinya (penganggaran modal proses pembuatan keputusan investasi modal).

Menurut Brigham (2011.381) capital budgeting is the whole process of analyzing projects and deciding which ones to accept and thus include in the

capital budget, yang artinya (penganggaran modal adalah keseluruhan proses menganalisis proyek dan memutuskan mana yang untuk menerima dan dengan demikian termasuk dalam anggaran modal).

Menurut Edmonds (2012:502) The capital budget describes the company’s intermediate-range plans for investments in facilities,equipment, new products,store outlets,and lines of business, yang artinya (Anggaran modal menjelaskan rencana jarak menengah perusahaan untuk investasi di fasilitas, peralatan , produk baru , toko outlet , dan lini bisnis).

Kriteria penerimaan investasi modal merupakan hal yang penting dalam keuangan. Alasan lain yang menyebabkan pentingnya penganggaran modal adalah bahwa perluasan aktiva biasanya melibatkan investasi yang cukup besar. Sebelum perusahaan mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar, perusahaan harus menyusun perencanaan yang matang karena sejumlah dana yang besar tidak akan tersedia secara otomatis.

Lalu Blocher mendefinisikan (2010:477) Capital Budgeting is the process of identifying,evaluating,selecting, and controlling capital

(24)

Menurut Liby (2009:920) Capital Budgeting is Decision-making approach aimed at helping managers make decisions about investments in

major capital assets, yang artinya (Penganggaran Modal adalah pendekatan Pengambilan keputusan yang bertujuan membantu manajer membuat keputusan tentang investasi di aset modal utama).

Sebuah perusahaan yang mempertimbangkan program pengeluaran investasi yang besar perlu merencanakan pembiayaan beberapa tahun sebelumnya, untuk memastikan ketersediaan dana yang diperlukan dalam program perluasan ekspansi perusahaan.

Adapun manfaat dari penganggaran modal yaitu :

1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terkait jangka waktunya lebih dari satu tahun.

2. Agar tidak terjadi over investment atau underv investment.

3. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar.

4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making ( pengambilan keputusan).

Dari definisi para ahli diatas maka dapat disimpulkan Anggaran modal adalah pengambilan keputusan manajemen perusahaan tentang pengelolaan modal untuk kepentingan investasi.

2.7 Penelitian Terdahulu

Berikut ini dideskripsikan dalam table 2.1 tentang beberapa penelitian terdahulu sebagai pendukung dalam penelitian ini.

1. Menurut Devi Mutiana (2007) Analisis Kinerja Keuangan Dengan Common Size Dan Rasiorasio Keuangan Pada PT. Sapta Prima Adikarya Palembang Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dianalisis menggunakan metode Common size dan rasio keuangan secara time series dan cross section, dengan hasil pengukuran rasio yang relative dan tidak tetap

(25)

mengidentifikasi pengaruh asimetri informasi dan manajemen laba terhadap

pengungkapan dan biaya penelitian capital. Penelitian ini meneliti 53 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan laporan keuangan yang telah di

audit sejak 2006-2008 karena itu pengamatan total terdiri dari 159 perusahaan.

Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Structural Equation

Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga hipotesis yang memiliki

pengaruh signifikan: asimetri informasi dengan pengungkapan, asimetri informasi

dengan biaya modal dan manajemen laba dengan biaya modal. Dua variable

independen lainnya tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variable

dependen. Test subsequent menunjukkan bahwa ada tiga hipotesis yang memiliki

pengaruh signifikan: ukuran dengan pengungkapan, beta dengan biaya modal, dan

pengaruh kualitas audit dengan biaya modal. Variabel kontrol lainnya tidak

menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

3. Menurut I Ketut Suwetja Darsana and Erman Sumirat (2013) dalam Jurnal Optimizing The Capital Structure Using Cost Of Capital Approach A Case Study A PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. The objective of this study is to examine Telkom’s optimal debt ratio, using cost of capital approach based on the condition as of December 31, 2012. Rating consideration, share

repurchase program and high dividend are root causes that must be taken into

consideration to maintain the company’s growth in the long run. A simulation applied to estimates the weighted cost of capital at different debt ratios. Some

constraints, including debt rating and earnings before interest and tax (EBIT)

volatility against debt ratio, are considered in order to reduce the risk of

default. With current debt ratio of 14%, Telkom is still under levered. The

optimum debt ratio is 17% after considering the constraints. Historical

investments showed good performances with return on capital no less than

25%, which was higher than the current cost of capital of 9.31%. Considering

the issuance cost, interest paid and macroeconomic conditions, it is

(26)

mempertahankan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Sebuah simulasi diterapkan perkiraan biaya tertimbang modal pada rasio utang yang berbeda. Beberapa kendala, termasuk peringkat utang dan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) volatilitas terhadap rasio utang, dianggap untuk mengurangi risiko default. Dengan rasio utang saat ini 14%, Telkom masih di bawah leverage. Rasio utang yang optimal adalah 17% setelah mempertimbangkan kendala. investasi sejarah menunjukkan kinerja yang baik dengan pengembalian modal tidak kurang dari 25%, lebih tinggi daripada biaya saat ini modal dari 9,31%. Mengingat kondisi biaya emisi, bunga yang dibayarkan dan makroekonomi, dianjurkan bagi perusahaan untuk mengambil utang baru dari Rp.7 triliun)

4. Menurut Sri Pujiningsih (2009) Kajian Hasil Penelitian Empiris Hubungan Kinerja Keuangan, Strategi Inovasi, Biaya Modal Dan Kinerja Pasar

Terhadap Corporate Social Performance, This article aims to review empirical

research results of corporate social performance (CSP) themes. This article will

discuss, firstly, the relationship of financial performance and CSP, the relationships

of both are negative, positive and no correlation, based on difference theories.

Secondly, the correlation of innovation strategy and CSP are explained by signaling

theory. Thirdly, the correlation of cost of capital and CSP can be illuminated by good

management theory. Fourth, correlation of market performance and CSP can be

explained by signaling and good management theory.( Artikel ini bertujuan untuk

meninjau hasil penelitian empiris dari kinerja sosial perusahaan ( CSP ) Tema . Artikel ini akan membahas, pertama, hubungan kinerja keuangan dan CSP , hubungan keduanya negatif , positif dan tidak ada korelasi , berdasarkan teori perbedaan . Kedua, korelasi strategi inovasi dan CSP dijelaskan oleh teori sinyal . Ketiga, korelasi biaya modal dan CSP dapat diterangi oleh teori manajemen yang baik . Keempat, korelasi kinerja pasar dan CSP dapat dijelaskan oleh sinyal dan teori manajemen yang baik).

5. Robert Pius Pardede, Triandi dan Egi Febriani (2006) dalam jurnal Analisis Net

(27)

the influence of net profit margin, total assets turn over, and equity multiplier

to profitability. The result of research showed that finance performance of

Angkasa Pura II Ltd. has not been efficient yet. If one of variables comes to

decrease, the management has to make the effort to increase other variables.

When net profit margin decreases, the company has to make the effort to

increase the value of total asset turn over by increasing the value of equity

multiplier by decreasing leverage from the outside and maximizing

self-funding for operational activities of the company.(Tujuan dari penelitian ini

[image:27.595.91.538.485.740.2]

adalah untuk mengetahui pengaruh margin laba bersih , total aset berbalik, dan multiplier ekuitas ke profitabilitas . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan Angkasa Pura II Ltd belum efisien belum. Jika salah satu variabel datang menurun, manajemen harus membuat upaya untuk meningkatkan variabel lain . Ketika margin laba bersih menurun , perusahaan harus melakukan upaya untuk meningkatkan nilai total aset menyerahkan dengan meningkatkan nilai multiplier ekuitas dengan mengurangi pengaruh dari luar dan memaksimalkan diri pendanaan untuk kegiatan operasional perusahaan).

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

Judul Metode

Analisis

Hasil

01 Devi Mutiana

(2007)

Analisis Kinerja

Keuangan Dengan

Common Size Dan

Rasio-rasio Keuangan

Pada PT. Sapta Prima

Adikarya Palembang

Metode Common

size dan rasio

keuangan secara

time series dan

cross section

Dengan hasil pengukuran rasio yang relative dan tidak tetap.

02 Etty

Murwaningsari (2012) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cost Of Capital.(Pendekatan: Structural Equation Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Structural Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada

tiga hipotesis yang

memiliki pengaruh

(28)

Model) Equation Model informasi dengan

pengungkapan, asimetri

informasi dengan biaya

modal dan manajemen laba

dengan biaya modal. Dua

variable independen

lainnya tidak memiliki

pengaruh yang signifikan

terhadap variable dependen.

03 I Ketut Suwetja Darsana and Erman Sumirat (2013) Optimizing The Capital Structure

Using Cost Of Capital

Approach A Case

Study A PT.

Telekomunikasi

Indonesia, Tbk

Metode

pendekatan Cost Of Capital dan

Debt ratio

Beberapa kendala,

termasuk peringkat utang

dan laba sebelum bunga

Pajak (EBIT) volatilitas

terhadap rasio utang,

dianggap untuk mengurangi

risiko default.

04 Sri Pujiningsih (2009)

Kajian Hasil Penelitian

Empiris Hubungan

Kinerja Keuangan,

Strategi Inovasi, Biaya

Modal Dan Kinerja

Pasar Terhadap

Corporate Social

Performance

Analisis Korelasi

hubungan kinerja keuangan

dan CSP , hubungan

keduanya negatif , positif

dan tidak ada korelasi ,

berdasarkan teori

perbedaan . Kedua ,

korelasi strategi inovasi dan

CSP dijelaskan oleh teori

sinyal . Ketiga, korelasi

biaya modal dan CSP dapat

diterangi oleh teori

manajemen yang baik .

Keempat , korelasi kinerja

pasar dan CSP dapat

dijelaskan oleh sinyal dan

(29)

05 Robert Pius Pardede,

Triandi dan

Egi Febriani

(2006)

Analisis Net Profit

Margin, Total Assets

Turn Over Dan Equity

Multiplier Dengan

Metode Common Size

Terhadap Upaya

Meningkatakan

Kemampulabaan.

Studi Kasus Pada Pt

(Persero) Angkasa

Pura II

Metode Common

Size

penelitian menunjukkan

bahwa kinerja keuangan

Angkasa Pura II Ltd belum

efisien. Jika salah satu

variabel datang menurun,

manajemen harus membuat

upaya untuk meningkatkan

variabel lain. Ketika margin

laba bersih menurun ,

perusahaan harus

melakukan upaya untuk

meningkatkan nilai total

aset

[image:29.595.138.477.369.710.2]

2.8 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Laporan Keuangan

Metode Analisis

Metode Percetage of

Sales Common

Size Percentage

Metode Cost of Capital

(30)

Keterangan :

1. PT. Adhi karya Tbk merupakan sebuah badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi yang dalam menjalankan aktifitas usahanya mangeluarkan laporan keuangan setiap akhir periode keuangan yang akan berbentuk Neraca dan Laporan Laba-Rugi.

2. Berdasarkan laporan keuangan tersebut penulis melakukan penilaian efisiensi modal kerja agar dapat diketahui capaian Return on Total Assets

dari perusahaan. Penilaian efisiensi ini menggunakan beberapa analisis yang menghubungkan kaitan antara tingkat efisiensi perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang akan dicapai. Penilaian ini menggunakan analisis Common Size Percentage digunakan untuk menetapkan standard besaran perusahaan dalam pengambilan keputusan, Weighted Average Cost of Capital untuk menilai kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba dan untuk mengetahui biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan dan Percentage of sales untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan mencakup suatu perkiraan tingkat biaya, aktiva, atau kewajiban untuk periode waktu yang akan datang sebagai persentase ramalan penjualan. Sehingga dengan penilaian tersebut, maka dapat diketahui apakah penggunaan modal telah efisien dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Gambar

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

untuk fwlfn >0.9 (fw = frekuensi gelombang, fn = Frekuensi Alami dalam air), displacement bagian atas pipa pada arah gaya in-line lebih berpengaruh

Melalui hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada UPP TBAK GMIT, penulis menemukan bahwa UPP TBAK beserta jaringan-jaringan terkait yang berada di

Variabl terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar matematika, dan variabel bebas yaitu model pembelajaran berbasis masalah berbantuan lembar kerja siswa yang

Dalam konteks kita umat beriman, maka kita dapat juga melihat bahwa kalau kebun anggur adalah Gereja, maka sudah seharusnya para pastor, para uskup dan Paus

Karena alasan ini larutan kalium permanganat jarang dibuat dengan melarutkan jumah-jumlah yang ditimbang dari zat padatnya yang sangat dimurnikan misalnya proanalisis dalam air,

Nilai uji signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 mengindikasikan adanya hubungan yang signifikan antara konflik intrapersonal kerja perawat dengan kinerja perawat di

Bedasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka secara terperinci masalah yang akan diteliti adalah viral marketing yang berada di Masjid Safinatun Najah

Hasil penelitian ini ini bertolak belakang dengan penelitian Lisnawati Dewi (2015) dan Samuel Simanjuntak (2018) bahwa Skeptisme Profesional Auditor berpengaruh