• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Dewan Pengawas Dilingkungan Direktorat 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pedoman Dewan Pengawas Dilingkungan Direktorat 2015"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

MセャiBuョァ。ョ@

Oifaldonl 

JenderaI

BIM Upaya 

hatan 

(2)

1658.154

Ind

p

,PEDOMAN

DEWAN PENGAWAS

Di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

(3)
(4)

KAlA PENGANlAR

Dewan Pengawas Rumah Sa kit adalah unit nonstruktural pad a rumah sakit yang

melakukan pembinaan dan pengawasan rumah sakit secara internal yang bersifat nonteknis perumahsakitan yang melibatkan unsur masyarakat.

Sebagai pembina Satker BLU RS dan Balai, Direktorat Jenderal Bina Upaya

Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan kepada Dewan Pengawas dalam melaksanakan tugas pengawasan terhadap pengelolaan BLU pad a satker di lingkungan

Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.

Dalam melaksanakan fungsinya, Dewan Pengawas harus memperhatikan tugas dan wewenangnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu,

diperlukan pedoman yang menjelaskan mengenai uraian tugas, penilaian kinerja, dan pelaporan Dewan Pengawas sehingga keberadaan Dewan Pengawas pad a Satker BLU RS/Balai dapat dirasakan manfaatnya dan sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan hal tersebut, maka disusun buku Pedoman Dewan Pengawas Satker BLU di Lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan.

Buku Pedoman ini terdiri dari atas enam bagian yaitu (I) Pendahuluan, (II) Ruang

Lingkup, (III) Uraian lugas Dewan Pengawas, (IV) Penilaian Kinerja Dewan Pengawas, (V) Laporan Dewan Pengawas, (VI) Penutup. Dengan buku Pedoman ini, diharapkan dapat menjadi acuan dalam menilai kinerja Dewan Pengawas di masing-masing Satker BLU

RS/Balai di Lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja pengelolaan Badan Layanan Umum baik pelayanan maupun keuangan.

Semoga buku Pedoman ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya .

Sekretaris,

Dr. drg. Nurshanty S. Andi Sapada, M.Sc NIP 195510151982122001

(5)

SAMBUTAN

DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

Undang-Undang Nomor 44 tentang Rumah Sakit dan Permenkes No. 10 Tahun 2014

tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit, merupakan landasan hukum untuk mengatur

Dewan Pengawas dalam melakukan pembinaan dan pengawasan rumah sakit secara

internal perumahsakitan yang melibatkan unsur masyarakat.

Dalam rangka mewujudkan good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik pada satker BLU, Dewan Pengawas harus berperan secara aktif untuk mengawasi

pengelolaan BLU pada masing-masing satker. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan

Pengawas diharapkan mampu menjamin agar kegiatan pemberian layanan satker BLU

bersangkutan, dapat dilaksanakan sesuai tujuan pembentukan BLU, menjamin agar

fleksibilitas pengelolaan keuangan BLU dapat dipertanggungjawabkan, dan menjamin agar

semua kewajiban satker BLU dapat dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan

ketentuan.

Buku Pedoman ini disusun untuk keseragaman pengawasan yang dilakukan oleh

Dewan Pengawas rumah sakit yang bertujuan untuk mendukung strategi usaha rumah

sakit dalam menjalankan visi dan misinya sehingga dapat meningkatkan pelayanan dan

keuangan pada Satker 8LU di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.

Akhirnya, dengan adanya buku ini qiharapkan dapat bermanfaat untuk

meningkatkan kinerja Dewan Pengawas dalam mendukung sasaran usaha dan

pengembangan BLU Rumah Sakit dan Balai.

dr. Chairul Radjab Nasution, Sp.PD, KGEH, FINASIM, FACP, M.Kes. NIP 195702221983031002

(6)

KATA PENGANTAR

SAMBUTAN DIRJEN

DAFTAR lSI

BABI PENDAHULUAN

BAB II RUANG L1NGKUP

I. Dasar Hukum 2 

II. Tujuan 2 

III. Batasan 2 

DAFTAR lSI

BAB III URAIAN TUGAS DEWAN PENGAWAS 4  

I. Tugas Dewan Pengawas 4  

II. Uraian Tugas 4  

BAB IV PENILAIAN KINERJA DEWAN PENGAWAS

I. Mekanisme Penilaian

II. Kriteria Penilaian

III. Babat Penilaian

IV. Kategari Penilaian

BAB V LAPORAN DEWAN PENGAWAS 10  

I. Sistemat i ka Penulisan 10  

II. Penilaian Laparan Dewan Pengawas 10  

III. Skar Penilaian

14  

IV. Kategari Penilaian

14  

BAB VI PENUTUP

15  

LAMPIRAN

(7)

TIM PENYUSUN

DR . drg. Nurshanty S.Andi Sapada,M.Sc

(Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan)

Hartono SKM, M.Kes

(Kepala Bagian Keuangan Ditjen BUK)

Jajang Subagja, SKM, M.KKK

(Kepala Subbagian Anggaran Ditjen BUK)

Eva Fitriani, SE

(Bagian Keuangan Ditjen BUK)

(8)

KONTRIBUTOR

dr. Tri Hesty Widyastoeti, Sp. M (Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan)

Dr. dr. Hananto Andriantoro, Sp. JP (K), MARS, FICA

(Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta)

dr. Omo Abdul Madjid, Sp .OG (K)

(Direktur Utama RS Anak Bunda Harapan Kita Jakarta)

Djoko Hendratto

(Direktorat PK BLU Kementerian Kesehatan)

Muhammad Yusuf

(Direktorat PK BLU Kementerian Keuangan)

Khadirin, S.IP, MARS (Kepala Bagian Hukormas Ditjen BUK)

Eko Heppy Purwanto, SKM, MM, MARS (Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum Ditjen BUK)

Prof. Dr.dr. Akmal Taher, Sp. U (K)

(Dewan Pengawas RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta)

drg. H. Naydial Roesdal. M.Sc, PH, FICO

(Dewan Pengawas RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta)

Dr. Yudhi Prayudha Ishak Djuarsa, MPH

(Dewan Pengawas RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta)

Drs . Haryana, M.Soc.Sc

(Dewan Pengawas RS Kanker Dharmais Jakarta)

Drs . Sudarto, SE, MBA, PhD (Dewan Pengawas RSUP Fatmawati Jakarta)

(9)

BABI

PENDAHULUAN

Badan Layanan Umum yang selanjutnya disebut dengan BLU adalah instansi/unit kerja di lingkungan Pemerintah Pusat yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada

masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi

dan produktifitas.

BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan

memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat.

Kementerian Negara/Lembaga pemerintah yang dipimpin oleh Menteri/Pimpinan

Lembaga yang bertanggung jawab atas bidang tugas yang diemban oleh suatu BLU. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat Jalan, dan gawat darurat.

Dalam rangka pelaksanaan pengawasan terhadap pengelolaan BLU dapat dibentuk Dewan Pengawas, selanjutnya Dewan Pengawas adalah organ BLU yang bertugas

mel1akukan pengawasan terhadap pengurusan BLU atau unit non struktural pada rumah sa kit yang melakukan pembinaan dan pengawasan rumah sakit secara internal yang bersifat

non teknis perumahsakitan yang melibatkan unsur masyarakat. Dewan Pengawas dibentuk pada rumah sa kit sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Hasil pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Pengawas harus

dipertanggungjawabkan kepada Pemilik maupun Pembina Keuangan sehingga perlu diatur Pedoman Dewan Pengawas sebagai acuan bagi Dewan Pengawas dalam melaksanakan dan

mempertanggungjawabkan kegiatan pengawasan yang dilakukan .

(10)

BAB II

RUANG lINGKUP

I. DASAR HUKUM

1.   UU Nemer 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

2. UU Nemer 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

3. UU Nemer 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

4. Peraturan Pemerintah Nemer 23 Tahun 2005 tentang Pengelelaan Keuangan Badan

Layanan Umum

5. Peraturan Pemerintah Nemer 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nemer 23 Tahun 2005 tentang Pengelelaan Keuangan Badan Layanan

Umum

6. Peraturan Menteri Keuangan Nemer 109/PMK.05/2007 tentang Dewan Pengawas

Badan Layanan Umum

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nemer 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas

Rumah Sakit

8. Keputusan Menteri Keuangan tentang Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat

Pengelela, Dewan Pengawas, dan Pegawai Badan Layanan Umum Rumah Sakit Pada

Kementerian Kesehatan

9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaha raan Nemer PER-08/PB/2008 tentang Pedeman Penyusunan Laperan Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Di

Lingkungan Pemerintah Pusat

II. TUJUAN

Pedeman Dewan Pengawas bertujuan untuk :

1. Meningkatkan peran strategis dan pengawasan melalui peningkatan kempetensi,

penguatan independensi, dan peningkatan integritas.

2. Meningkatkan efektivitas kinerja dalam melaksanakan pengawasan terhadap

pengelelaan Satker BLU .

3. Memberikan remunerasi bagi Dewan Pengawas

4. Pemenuhan standar akreditasi Rumah Sakit

5. Memberikan rekemendasi kepada pemilik dan Pembina

III. BATASAN

Pedeman ini disusun sebagai panduan bagi Dewan Pengawas pad a Satker BLU di

lingkungan Direkterat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan dalam

melaksanakan tugas dan wewenangnya mengawasi pengelelaan Badan Layanan Umum . Adapun satker di lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan yang telah menerapkan pengelelaan keuangan Badan Layanan Umum terdiri dari :

(11)

1.  RSUP dr . Cipto Mangunkusumo Jakarta 2. RSUP Fatmawati Jaka rta

3. RSU P Persahabatan Jakart a 4 . RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung 5. RSUP dr. Kariadi Semarang 6. RSUP dr. Sardjito Jogjakarta 7. RSUP dr. M. Djamil Padang 8. RSUP dr. M . Hoesin Palembang 9. RSUP Sanglah Denpasar 10. RSUP dr. Wahidin S. Makassar

11 . RS Anak Dan Bersalin Harapan Kita

12. RS Jantung Harapan Kita Jakarta 13. RS Kanker Dharmais Jakarta 14. RSU P dr. Soeradji T. Klaten 15. RS Stroke Nasional Bukittinggi 16. RSUP H. Adam Malik Medan 17 . RSUP dr. Kandou Manado

18. RS PARU dr. H.A Rotinsulu Bandung 19. RS Mata Cicendo Bandung

20. RS Paru dr. Goenawan P. Cisar ua 21. RS Pa ru dr. Ario W ira wan Sa latiga 22. RS Orthopedi Prof. d r. Soeha rs o Solo 23 . RS Jiwa dr . Soeharto Heerdjan Jakarta 24. RS dr. Marzoeki Mahdi Bogor 25. RS Jiwa Prof. dr. Soeroyo Magelang 26. RS Jiwa d r. Radj iman W Lawang

27.  RS Ketergantungan Obat Jakarta 28. RS Kusta Sitanala Tangerang

29. RS Kusta dr. Rivai Abdullah Palembang 30. RS Kusta Tadjudin Chalid Makassar 31. RSPI dr. Sulianti Saroso

32. RS Pusat Otak Na si onal 33. BBLK Jakarta

34. BBLK Surabaya 35. BBLK Palembang 36. BBLK Makassar 37 . BBKPM Bandung 38 . BBKPM Sura karta 39 . BKMM Makass ar 40. BBKPM Maka ss ar

(12)

BAB III

URAIAN TUGAS DEWAN PENGAWAS

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tentang Rumah Sakit dan Permenkes No. 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit, Dewan Pengawas berfungsi sebagai governing body Rumah Sakit dalam melakukan pembinaan dan pengawasan nonteknis perumahsakitan secara internal di Rumah Sakit.

Governing Body sebagaimana dimaksud ialah organ yang merupakan organ yang dibentuk oleh Pemilik Rumah Sa kit guna melakukan pembinaan dan pengawasan, hal tersebut terjabarkan dalam tugas dan wewenang yang dimiliki oleh Dewa n Pengawas .

Dengan demikian, dalam hal ini Dewas bukan merupakan wakil pemilik. Ketentuan yang menyatakan Dewan Pengawas sebagai Governing Body, mempertegas kedudukan dan fungsinya di rumah sakit yang secara keseluruhan terjabarkan dalam tugas dan wewenang yang dimiliki.

Berdasarkan hal tersebut, maka Dewan Pengawas dan Direksi Rumah Sa kit secara organisasi bertanggung jawab kepada Pemilik Rumah Sa kit.

I. TUGAS DEWAN PENGAWAS

Dewan Pengawas bertugas melakukan pengawasan pengelolaan BLU yang

dilakukan oleh pejabat pengelola BLU terhadap pelaksanaan Rencana Strategi Bisnis (RSB}, Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA), RKA K/L, DIPA dan kepatuhan terhadap

peraturan perundang-undangan.

Sedangkan tugas Dewan Pengawas dalam Undang-Undang Nomor 44 tentang

Rumah Sakit dan Permenkes No. 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit

adalah:

1. Menentukan arah kebijakan Rumah Sa kit

2. Menyetujui dan mengawasi pelaksanaan rencana strategis

3. Menilai dan menyetujui pelaksanaan rencana anggaran

4. Mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya 5. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien

6. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban Rumah Sakit, dan

7. Mengawasi kepatuhan penerapan etika Rumah Sa kit, etika profesi, dan peraturan

perundang-u ndangan .

Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Pengawas mempunyai wewenang :

1. Menerima dan memberikan penilaian terhadap laporan kinerja dan keuangan Rumah Sakit dari Kepala/Direktur Rumah Sakit

2. Menerima laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Satuan Pemeriksa Internal

Rumah Sakit dengan sepengetahuan Kepala/Direktur Rumah Sa kit dengan sepengetahuan Kepala/Direktur Rumah Sakit dan memantau pelaksanaan rekomendasi tindak lanjut

(13)

3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat manajemen lainnya mengenai

penyelenggaraan pelayanan di Rumah sakit dengan sepengetahuan Kepala/Direktur Rumah sakit sesuai dengan Peraturan Internal Rumah sakit (hospital bylaws) atau Dokumen Pola Tata Kelola (corporate governance)

4. Meminta penjelasan dari komite atau unit nonstruktural di Rumah sakit terkait

pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Pengawas sesuai dengan Peraturan Internal

Rumah sakit (hospital bylaws) atau Dokumen Pola Tata Kelola (corporate governance)

5. Berkoordinasi dengan Kepala/Direktur Rumah sakit dalam menyusun Peraturan Internal Rumah sakit (hospital bylaws) atau Dokumen Pola Tata Kelola (corporate governance), untuk ditetapkan oleh pemilik, dan

6. Memberikan rekomendasi perbaikan terhadap pegelolaan Rumah sakit.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109 Tahun 2007 Tentang Dewan Pengawas Badan Layanan Umum, Dewan Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan BLU yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola BLU mengenai pelaksanaan Rencana strategis Bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran, dan peraturan perundang-u ndangan.

Dewan Pengawas untuk BLU di lingkungan Pemerintah Pusat berkewajiban :

1.   memberikan pendapat dan saran kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai Rencana strategis Bisnis danRencana Bisnis dan Anggaran yang diusulkan oleh Pejabat Pengelola BLU;

2. melaporkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan apabila terjadi gejala menurunnya kinerja BLU;

3. mengikuti perkembangan kegiatan BLU, memberikan pendapat dan saran kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan BLU;

4. memberikan nasihat kepada Pejabat Pengelola BLU dalam melaksanakan pengelolaan BLU;

5. memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas laporan keuangan dan laporan kinerja BLU kepada Pejabat Pengelola BLU

II. URAIAN TUGAS

Dalam melaksanakan tugas sesuai dengan Undang-Undang Nomor 44 tentang

Rumah sakit dan Permenkes No. 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sa kit, maka uraian tugas Dewan Pengawas sekurang-kurangnya meliputi :

1.  Menentukan arah kebijakan Rumah sakit. Uraian Tugas antara lain:

Ikut terlibat bersama Direksi menentukan visi, misi, strategi, dan kebijakan Rumah

Sa kit.

2. Menyetujui dan mengawasi pelaksanaan rencana strategis.

Uraian Tugas antara lain:

(14)

a) Adanya pengesahan/tanda tangan Dewan Pengawas pada Renstra atau Revisi

Renstra

b) Memantau pencapaian indikator sesuai proyeksi yang dicantumkan pada RsB

c) Adanya pendapat Dewan Pengawas terhadap implementasi Renstra .

3. Menilai dan menyetujui pelaksanaan rencana anggaran.

Uraian Tugas antara lain :

a) Adanya pengesahan/tanda tangan Dewan Pengawas pad a RBA atau Revisi RBA

b) Memantau kesesuaian pelaksanaan anggaran dengan rencana pada RBA c) Adanya pendapat Dewan Pengawas terhadap implementasi RBA.

4. Mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya.

Uraian Tugas kendali mutu antara lain:

a) Memantau pencapaian indikator medik dan indikator manajerial

b) Memantau program kendali mutu

Uraian Tugas kendali biaya antara lain: a) Memantau pencapaian kinerja keuangan

b) Memantau program kendali biaya

5. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien .

Uraian Tugas antara lain :

Bahwa berdasarkan pasal 31 dan pasal 32 UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah

sakit disebutkan antara lain:

a) Pasien berhak mendapatkan informasi, sehingga perlu pengawasan terhadap kelengkapan pengisian rekam medik

b) Memantau piutang Rs dan proses penagihan piutang Rs

6. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban rumah sakit Uraian Tugas antara lain:

Bahwa berdasarkan pasal 29 dan pasal 30 UU No . 44 tahun 2009 tentang Rumah

.

Sa kit disebutkan antara lain bahwa :

Hak Rumah Sa kit antara lain:

• Mendapatkan imbalan jasa sesuai dengan tarif layanan

Maka tugas dewas antara lain : 1. Memantau legalitas kebijakan tarif

2. Memantau realisasi pendapatan Rumah sakit

(15)

Kewajiban Rumah Sakit antara lain :

• Memberikan remunerasi kepada pegawai

Maka tugas dewas antara lain :

Memantau implementasi remunerasi sesuai dengan KMK remunerasi dan pedoman

pelaksanaan remunerasi di Rumah Sakit

7. Mengawasi kepatuhan penerapan etika rumah sakit, etika profesi, dan peraturan perundang-undangan.

Uraian Tugas antara lain:

1.   Memantau etika Rumah Sakit dan etika prafesi melalui laporan komite etik

Rumah Sakit

2. Memantau tindak lanjut temuan BPK, ItjenjAPIP atas : a. Pelaksanaan sistem pengendalian intern

b. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

(16)

BABIV

PENILAIAN KINERJA DEWAN PENGAWAS

I. MEKANISME PENILAIAN

A. Wewenang Penilaian

Penilaian kinerja Dewan Pengawas ditetapkan oleh Menteri Kesehatan yang didelegasikan kepada Pimpinan Eselon I Kementerian Kesehatan yang bertanggung jawab terhadap pembinaan teknis Rumah Sa kit.

B. Alur Penilaian

1. Dewan Pengawas mengumpulkan data atas kinerja yang telah dilakukan kemudian menyerahkannya ke Tim Remunerasi Rumah sakit .

2. Tim remunerasi Rumah sakit mengolah dan memverifikasi data berdasarkan instrumen penilaian

3. Hasil penilaian yang telah ditandatangani oleh Dewan Pengawas dan Ti m Remunerasi disampaikan ke Pimpinan Eselon I Kementerian Kesehatan yang bertanggung jawab terhadap pembinaan teknis Rumah sakit untuk mendapatkan persetujuan atas hasil penilaian kinerja Dewan Pengawas

4. Hasil penilaian kinerja ditentukan berdasarkan Total Nilai (TN) yang merupakan penjumlahan nilai aspek kuantitas, aspek kualitas, dan aspek perilaku. Total nilai selanjutnya dikonversi dengan nilai IKI.

5. Penilaian kinerja Dewan Pengawas dilakukan sekali dalam satu semester ke Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dengan ketentuan :

a. data penilaian semester 1 disampaikan pada Bulan Agustus

b. data penilaian semester 2 disampaikan pada Bulan Februari tahun berikutnya.

II. KRITERIA PENILAIAN

A. Aspek Penilaian

Dewan Pengawas dinilai kinerjanya berdasarkan kriteria: .

1. sasaran kerja yang dinilai adalah sesuai tugas pokok jabatan yang me nd u ku ng keberhasilan pencapaian kinerja unit.

a. Kuantitas, adalah jumlah kerja yang diselesaikan dalam suatu periode waktu yang telah ditentukan dengan cara membandingkan antara target kinerja yang seharusnya dengan capaian targetnya .

Aspek kuantitas dalam penilaian kinerja Dewan Pengawas meliputi : 1. Laporan Dewan Pengawas yang disampaikan

Laporan Pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Pengawas disampaikan sebanyak 1 (satu) kali dalam satu semester ke Menteri Kesehatan .

2. Jumlah rapat yang dilaksanakan

(17)

b. Kualitas, adalah hasil kerja yang dicapai sesuai standar dan persyaratan yang telah ditetapkan.

Aspek kualitas dalam penilaian kinerja Dewan Pengawas antara lain yaitu : • Penilaian Laporan Dewan Pengawas

Laporan Dewan Pengawas merupakan gambaran kinerja pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Pengawas sehingga kualitas dari kinerja Dewan Pengawas dapat t erlih at dari laporan Dewan Pengawas.

2. Perilaku

Aspek perilaku dapat dinilai berdasarkan : a. Kehadiran

Dapat menyediakan waktu yang cukup dalam melaksanakan tugas sebagai Dewan Pengawas. Keberadaan dewan pengawas dapat dilihat dari kehadiran saat rapat. Dalam hal terdapat anggota dewan pengawas tidak dapat hadir dalam rapat namun menyampaikan pendapat/saran secara tertulis melalui sarana surat elektronik atau melalui telepon dapat diuraikan pada hasil notulensi merupakan terhitung sebagai hadir.

b. Kontribusi

Dapat bekerjasama dengan baik, memahami dan terlibat dalam melaksanakan tugas, serta memberikan masukan dalam penyusunan laporan Dewan Pengawas . Selain itu, kontribusi dapat dilihat dari kepatuhan Dewan Pengawas terhadap ketentuan dan peraturan .

III. BOBOT PENILAIAN

NO

KRITERIA

BOBOT

1. 

Aspek Ku antitas

20

2.

Aspek Ku alit as

50

3.

Aspek Perila ku

30

JUMLAH

100

(18)

IV.  KATEGORI  PENILAIAN 

HASIL  PENILAIAN  NILAIIKI 

200 % sd S 220 %  2,00 

175 % sd < 200 %  1,75 sd < 2,00 

150 % sd < 175 %  1,50 sd < 1,75 

125 % sd < 150 %  1,25 sd < 1,50 

100 % sd < 125 %  1,00 sd < 1,25 

75 % sd < 100%  0,75 sd < 1,00 

50%sd < 75%  0,50 sd < 0,75 

25 %sd < 50%  0,25 sd < 0,50 

<25%  0 

(19)

BABV

LAPORAN DEWAN PENGAWAS

I. SISTEMATIKA PENULISAN

Berdasarkan Peraturan Direktur lenderal Perbendaharaan Nomor PER-08/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Di Lingkungan Pemerintah Pusat, sistem atika penulisan laporan Dewan pengawas adalah sebagai berikut :

A. KATA PENGANTAR B. OAFTAR lSI

C. RINGKASAN EKSEKUTIF

O. BAB I. PENOAHULUAN

1. Latar Belakang

Beris ikan uraian mengenai latar belakang pembentukan Badan Layanan Umum (BLU), tujuan BLU, organisasi BLU, kedudukan BLU , Dewan Pengawas, peraturan perundang-undangan yang mendasari pembentukan Dewan Pengawas dan perubahan keanggotaan.

2. Maksud dan Tujuan Pengawasan

Berisikan uraian mengenai maksud dan tujuan pengawasan terhadap BLU .

3. Ruang Lingkup Pengawasan

Laporan Dewan Pengawas, sekurang-kurangnya memuat:

a. Uraian tugas sesuai Undang-Undang Nomor 44 tentang Rumah Sakit dan Permenkes No. 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit

b . Penilaian terhadap Renstra, RBA, dan pelaksanaannya c. Penilaian terhadap kinerja pelayanan, keuangan dan lainnya d. Penilaian ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan e. Permasalahan-permasalahan pengelolaan BLU dan solusinya f. Saran dan rekomendasi .

E. BAB II. KONOISI BAOAN LAYANAN UMUM (BLU)

1. Pelayanan

Berisikan uraian mengenai kualitas pelayanan yang telah dilaksanakan oleh BLU selama periode pengawasan. Pada bagian ini diuraikan tentang hal-hal yang terkait dengan kond isi layanan, misalnya kenaikan/penurunan volume layanan, pen ingkatan/penurunan kualitas layanan, penambahan/pengurangan kapasitas layanan dan lain -lain . Masing-masing kondisi dilengkapi dengan penyebab atau perkiraan penyebab terjadinya kenaikan/peningkatan/penambaha n maupun penurunan/pengurangan layanan. Uraian dapat disajikan dalam bentuk tabel

(20)
[image:20.612.49.472.11.682.2]

dengan penjelasan yang memadai tentang hal-hal yang dianggap penting pada tabel dimaksud.

2. Keuangan

Berisikan uraian mengenai kondisi keuangan BLU dalam menjalankan operasionalnya selama periode pengawasan, meliputi;

Laporan Keuangan berdasarkan Aplikasi SAIBA (Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual) seperti; Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

Pad a bagian ini diuraikan hal-hal yang terkait dengan kondisi keuangan, pada pos-pos tertentu dalam laporan keuangan yang mendapat perhatian Dewan Pengawas, misalnya peningkatan jumlah piutang, penurunan jumlah kas, peningkatan kewajiban jangka pendek, dan seterusnya.

3. Organisasi dan Sumber Daya Manusia

Berisikan uraian mengenai struktur organisasi dan sumber daya manusia yang mendukung organisasi dalam melaksanakan operasionalnya, misalnya jumlah pegawai dan kompetensi yang dimiliki. Uraian pada bagian ini tidak harus menyajikan gambar struktur organisasi jika memang tidak ada perubahan dan juga tidak harus menyajikan data SDM secara keseluruhan, namun lebih ditekankan pada perbandingan kondisi SDM antara periode sebelumnya dengan periode pelaporan sehingga bisa ditunjukkan perubahan jumlah dan atau kompetensi SDM, misalnnyCl ada penambahan jumlah SDM maupun adanya peningkatan kompetensi SDM setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan.

4. Sarana dan Prasarana

Berisikan uraian tentang perkembangan dan kondisi sara na dan prasarana yang dimiliki oleh BLU dalam menjalankan operasionalnya. Pada bagian ini tidak perlu menyajikan daftar Barang M ilik Negara (BMN) atau sarana/prasarana yang ada jika memang tidak ada perubahan yang signifikan. Uraian lebih diutamakan menyajikan data sarana dan prasarana yang rusak, tidak beroperasi karena sesuatu hal, atau kebutuhan sarana dan prasarana yang diperkirakan bisa mempengaruhi penyediaan layanan.

F. BAB III. PELAKSANAAN PENGAWASAN

1. Kegiatan Pengawasan

Berisikan uraian mengenai pelaksanaan rapat-rapat/pertemuan-pertemuan dan kesepakatan penting yang telah dilakukan oleh Dewan Pengawas, baik antar anggota Dewan Pengawas maupun antara Dewan Pengawas dengan Pejabat Pengelola BLU.

Laporan Dewan Pengawas pada baglan ini menyajikan :

a. Informasi frekuensi dan waktu pelaksanaan Rapat Dewan Pengawas b. Daftar Hadir Rapat Dewan Pengawas

(21)

c. Notulensi Hasil Rapat Dewan Pengawas, yang menguraikan hal-hal yang dibicarakan dalam rapat dewas, masukan/pendapat yang disampaikan oleh masing-masing anggota dewan pengawas.

Dalam hal terdapat anggota dewan pengawas tidak dapat hadir namun menyampaikan pendapat/saran secara tertulis melalui sarana surat elektronik atau melalui telepon dapat diuraikan pada hasil notulensi.

2. Materi dan Hasil Pengawasan

Berisikan hasil pelaksanaan dari Tugas Dewan Pengawas. Dewan Pengawas dalam melaksanakan tugas sekurang-kurangnya me laksanakan uraian tugas yang dijelaskan pad a BAB II dalam buku ini.

G. BAB IV. SARAN DAN REKOMENDASI

Berisikan saran kepada pejabat pengelola dan reko mendasi kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan atas hasil pengawasan terhadap kinerja Pejabat Pengelola BLU secara keseluruhan.

H. LAMPI RAN 

Lampiran yang perlu disampaikan antara lain: • Daftar hadir Dewan Pengawas dalam Rapat

Notulensi hasil rapat

• Lembar pengesahan RSB dan RBA oleh Dewan Pengawas • Data dukung keuangan dan pelayanan

• Dan lain-lain

II. PENILAIAN LAPORAN DEWAN PENGAWAS

A. KRITERIA PENILAIAN

Dalam melakukan penilaian terhadap laporan dewan pengawas maka kriteria penilaian mencakup :

1. Penyajian Laporan

Laporan dewan pengawas disajikan dengan baik yaitu :

• Kerapihan pengetikan baik dari tata bahasa pehulisan, penyajian dalam

bentuk narasi, tabel, dan grafik, maupun urutan halaman.

• Tampilan cover laporan (full colour, hitam putih, gambar, foto)

2. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Dewan Pengawas

Dewan Pengawas melaporkan pelaksanaan tugas, kewajiban dan haknya sebagai

bentuk pertanggungjawaban berkala kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan

Menteri Keuangan yang disampaikan paling sedikit 1 kali dalam satu semester dan sewaktu-waktu apabila diperlukan.

(22)

Adapun ketentuan dalam menyampaikan laporan Dewan Pengawas adalah

sebagai berikut :

• Laporan semester pertama paling lambat 30 hari setelah periode semester berakhir.

• Laporan semester kedua (tahunan) paling lambat 40 hari setelah tahun

anggaran berakhir.

Dalam menilai ketepatan waktu penyampaian laporan dewan pengawas dengan

kriteria :

• Tepat waktu sesuai ketentuan (Nilai

=

10)

• Keterlambatan s 30 hari dari batas waktu penyampaian laporan (Nilai

=

5)

• Keterlambatan> 30 hari dari batas waktu penyampaian laporan (Nilai

=

0)

3. Kesesuaian sistematika penulisan laporan

Penilaian laporan dewan pengawas melihat kesesuaian dengan sistematika

penulisan yang telah ditentukan.

4. lsi Laporan

Penilaian atas isi laporan Dewan Pengawas meliputi :

a. Relevansi

Menilai relevansi hal-hal yang diuraikan dalam laporan dewan pengawas, baik pad a bagian yang menguraikan kondisi BLU maupun pada bagian yang menguraikan materi dan hasil pengawasan. Dalam hal ini laporan dewan

pengawas yang merupakan laporan kepada Menteri Kesehatan dan Menteri

Keuangan seharusnya hanya menyajikan hal-hal yang relevan dan bersifat strategis yang mempengaruhi atau diperkirakan akan mempengaruhi kinerja BLU karena laporan dewas akan digunakan sebagai dasar menentukan langkah

tindak lanjut maupun kebijakan.

Penilaian relevansi dapat berupa :

• lsi laporan sesuai dengan kondisi aktual dari Rumah Sakit

• Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

• Saran dan rekomendasi dapat ditindaklanjuti

b. Konsistensi

Menilai konsistensi penyajian antar bagian dalam laporan dewan pengawas. Dalam hal ini secara keseluruhan isi laporan merupakan satu kesatuan yang

berkesesuaian dan saling menjelaskan. Saran dan rekomendasi yang disampaikan dalam laporan dewan pengawas harus konsisten dengan uraian

tentang kondisi BLU yang disajikan di bagian awal dan juga harus konsisten

dengan uraian hasil pengawasan. Penilaian konsistensi dapat berupa :

• Kesinambungan antar Bab

(23)

• Pengawasan yang dilakukan merupakan tindak lanjut dari pengawasan sebelumnya

• Data yang disampaikan merupakan data yang valid

• Saran dan rekomendasi sesuai dengan penjelasan pada kegiatan pengawasan yang dilakukan

c. Komprehensif

Menilai komprehensif penyajian dalam laporan dewan pengawas. Dalam hal

ini setiap kondisi atau kejadian pada BLU yang mempengaruhi atau diperkirakan akan mempengaruhi kinerja BLU diuraikan secara komprehensif sehingga dapat memberikan gambaran yang utuh tentang penyebab dan atau dampak dari suatu kondisi atau kejadian pada BLU

Penilaian komprehensif dapat berupa :

• Laporan Dewan Pengawas menjelaskan secara menyeluruh pelaksanaan tugas dan kewajiban Dewan Pengawas

• Adanya data pendukung yang disampaikan dalam laporan

B. SKOR PENILAIAN

NO KRITERIA SKOR

1. Penyajian Laporan

I

10 

2.  Ketepatan Waktu Pelaporan 10 

3.  Kesesuaian Sistematika Penulisan 20 

4. 

lsi laporan 60 

JUMLAH 100 

C.  KATEGORI PENILAIAN

TOTAL

NO KATEGORI INTERPRETASI

SKOR

> 85 ­100

1.  AA Memuaskan

> 75 ­ 85

2.  A Sangat Baik

­

> 65 ­75

3.  B Baik, perlu sedikit perbaikan

Cukup (memadai), perlu banyak perbaikan

4.  > 50 ­ 65 

CC 

yang tidak mendasar

Kurang, perlu banyak perbaikan, termasuk

5.  > 30 ­ 50 

perubahan yang mendasar

Sangat Kurang, perlu banyak sekali perbaikan

6.  0­30  D

& perubahan yang sangat mendasar

(24)

BABVI

PENUTUP

Pengawasan yang intensif oleh Dewan Pengawas dalam pengelolaan keuangan BLU

sangat efektif untuk menjaga agar satker BLU tetap berada dalam rei akuntabilitas pengelolaan keuangan negara . Penilaian kinerja Dewan Pengawas merupakan hal yang

sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Pengawas sehingga Dewan pengawas dapat mempertanggung jawabkan tugas dan

kewajibannya kepada Pemilik dan Pembina Satker BLU .

Buku pedoman ini diharapkan dapat memberikan acuan dan referensi dalam

melaksanakan tugas dan kewajiban Dewan Pengawas. Oleh karena itu, sangat diharapkan

masukan dan kritik untuk menyempurnakan Buku Pedoman Dewan Pengawas di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan .

(25)
(26)

lampiran 1

PENGATURAN TENTANG DEWAN PENGAWAS

Permenkeu No t09 tahun

UU NO 44 tahun 2009 Permenkes No.tO th 2014 Standar JCI

No Dewan Pengawas

2007 ."  11> C.  o  3  OJ  :> o 11> :;; OJ  :> ."  11> :> OJ 

""

:;;

e: 

1 Defenisi Operasional

Kedudukan 2

unit nonstruktural yang adalah organ BLU yang unit nonstruktural pada rumah sakit bersifat independen dan bertugas melakukan yang melakukanpembinaan dan bertanggung jawab pengawasan. terhadap pengawasan rumah sa kit secara kepada pemilik Rumah pengelolaan BLU . internal yang bersifat nonteknis

Sakit. perumahsakitan yang melibatkan

unsur masyarakat.

. Pemilik Rumah Sakit I Bertanggung jawab Kepada Dibentuk dan Bertanggung jawab dapat membentuk Menteri/ Pimpinan Lemb aga kepada pemilik rumah sakit (dalam hal

DewanPengawas ini bertanggung jawab kepada Menteri

Rumah Sakit. Kesehatan bagi UPT Kementerian

Kesehatan).

3  Bentuk Dewan (Sekelompok

I

Dewan (Sekelompok Orang) Dewan (Sekelompok Orang) Orang)

Badan, pemilik, atau sekelompok individu (dewan atau dewan penyantun) yang

bertanggung jawab

mengawasi kegiatan kerja

rumah sa kit dan

bertanggung jawab untuk menyediakan layanan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat atau penduduk yang mencari perawatan.

セ tゥ、。ォ@

menyebutkan secara

eksplisit mengenai kedudukan Badan Tata Kelola (Dewan Pengawas)

Badon toto kelola dapat

terdiri dari berbagai bentuk. badan tat a kelola dapat berupa sekelompok orang (seperti dewan komunitas), satu atau lebih pemilik perorangan.

(27)

Permenkeu No 109 tahun

Permenkes Ho.10 th 2014 Standar JCI No Dewan Pengawas

uu NO 44 tahun 2009

2007

I

"U ro  c. 0  3  OJ  ::J  0

::

ro OJ  ::J  "U ro  ::J  :: OJ 

"" 

e: 

4  Keanggotaan a.

b.

Maksimal 5 orang

Unsur pemilik

unsur-unsur Kementerian

pejabat dari Negara/

unsur pemilik Rumah Sakit,

organisasi profesi,

Tidak mengatur

asosiasi

I

keanggotaan

masalah

Rumah Sa kit Lembaga dan Kementerian perumahsakitan, dan tokoh

organisasi Keuangan, serta tenaga ahli masyarakat.

profesi,asosiasi yangsesuai dengan kegiatan

perumahsakitan, BLU.

dan tokoh

masyarakat.

5 Tugas a.

b.

c. 

menentukan arah

kebijakan RumahSakit;

menyetujui dan

mengawasi pelaksanaanrencana strategis;

menilai dan

melakukan pengawasan

terhadap pengelolaan BlU

yang dilakukan oleh

Pejabat Pengelola BLU

mengenai pelaksanaan

Rencana Strategis Bisnis, Rencana Bisnis dan

Anggaran, dan peraturan

a. menentukan arah kebijakan

Rumah Sakit;

b. menyetujui dan mengawasi

pelaksanaan rencana strategis;

c. menilai dan menyetujui

pelaksanaan rencana anggaran; d. mengawasi pelaksanaan kendali

mutu dan kendali biaya;

pemberian persetujuan dan mencakup :

a. menyetujui dan mengkaji misi rumah sakit secara periodik dan memastikan

bahwa masyarakat

mengetahui misi rumah sa kit;

menyetujui perundang·undangan e. mengawasi dan menjaga hak dan l b. menyetujui berbagai

pelaksanaan kewajiban pasien; strategi dan rencana

rencanaanggaran; f. mengawasi dan menjaga hak dan operasional rumah sakit

d. mengawasi kewajiban Rumah Sa kit; dan serta kebijakan dan

pelaksanaan kendali g. mengawasi kepatuhan pen era pan prosedur yang diperlukan

mutu dankendali etika Rumah Sakit, etika profesi untuk berjalannya rumah

biaya; dan peraturan perundang- sakit sehari-hari;

e. mengawasi dan undangan. c.  menyetujui partisipasi

menjaga hak dan rumah sa kit dalam

kewajiban pasien; pendidikan profesional

f. mengawasi dan kesehatan dan dalam

menjaga hak dan penelitian serta

kewajibanRumah mengawasi kualitas

Sakit; dan program-program

(28)

r

No It)

"

a.  o   3   OJ  ::J  o It) :; OJ   ::J   n>

"

::J 

(JQ

OJ 

:;

e: 

Dewan Pengawas UU NO 44 tahun 2009

g. mengawasi kepatuhan

penerapan etika

Rumah Sa kit, etika

profesi, dan

peraturan

perundangundangan ,

Permenkeu No 109 tahun

2007 Permenkes No.10 th 2014

d.

e.

Standar JCI

menyetujui dan

menyediakan modal

serta dana operasional dan sumber daya lain yang diperlukan untuk menjalankan rumah sakit dan memenuhi misi serta rencana strategis rumah sakit; dan

menunjuk atau ;

menyetujui direksi rumah

sakit, dan melakukan

evaluasi tahunan

terhadap kinerja masing-masing individu dengan menggunakan proses dan kriteria yang sudah baku .

.

.

I

j

(29)

-3

." 

(1) 

a. 

Q) 

:::J 

o  (1) 

セ@

:::J 

." 

(1) 

:::J 

Q) 

""

:E 

Q) 

V>

No

Dewan Pengawas

Fungsi

UU NO 44 tahun 2009 Permenkeu No 109 tahun

2007 Permenkes No.10 th 2014 Standar JCI

berfungsi sebagai governing body

I

Sebagai Badan yang

Rumah Sakit dalam melakukan dibentuk di rumah sakit agar

pembinaan dan pengawasan rumah sakit mempunyai

nonteknis perumahsakitansecara kepemimpinan yang jelas,

internal di Rumah Sa kit. dapat beroperasi secara

efisien, dan menyediakan

pelayanan kesehatan

Governing Body sebagaimana

I

berkualitas tinggi.

dimaksud ialah Organ yang

merupakan organ yang dibentuk oleh Pemilik Rumah Sakit guna melakukan pembinaan dan pengawasan, hal tersebut terjabarkan dalam tugas dan wewenang yang dimiliki oleh Dewas.

Dengan demikian dalam hal ini Dewas bukan merupakan wakil pemilik. Ketentuan yang menyatakan Dewas

sebagai Governing Body,

mempertegas kedudukan dan

fungsinya di rumah sakit yang secara keseluruhan terjabarkan dalam tugas dan wewenang yang dimiliki.

Berdasarkan hal tersebut, maka

(30)

."  a. 

"'

o  3  OJ  ::J  o 

"'

:E  OJ  ::J  セ@ ::J  "<il :E  OJ  V>

No

I

Dewan Pengawas

Kewajiban

UU NO 44 tahun 2009

.

I I

Permenkeu No 109 tahun 2007

a. memberikan pendapat dan

saran kepada

Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai Rencana Strategis Bisnis danRencana Bisnis dan Anggaran yang diusulkan oleh Pejabat Pengelola BLU; b. melaporkan kepada

Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan apabila terjadi geJalamenurunnya kinerja BLU;

c. mengikuti perkembangan kegiatan BLU, memberikan pendapat dan saran kepadaMenteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai setiap

masalah yang

dianggappenting bagi pengelolaan BLU ;

d. memberikan nasihat kepada Pejabat Pengelola BLU dalam melaksanakan pengelolaan BLU;dan

e. memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas laporan keuangan dan laporan kinerja BLUkepada Pejabat Pengelola BLU.

Permenkes No.l0 th 2014 Standar lei

I

I

(31)

-3  "'C  II) 0.  o  OJ  ::>  D II) :E  OJ  ::>  "'C  II) ::>  セ@ :E  OJ  V>

No Dewan Pengawas UU NO 44 tahun 2009 I Permenkeu No 109 tahun

2007 Permenkes No.10 th 2014 Standar JCI

8  Wewenang ­ a.

b.

menerima dan memberikan

penilaian terhadap laporan kinerja dankeuangan Rumah Sakit dari Kepala/Direktur Rumah Sakit;

menerima laporan hasil

pemeriksaan yang dilakukan oleh SatuanPemeriksa Internal Rumah

a. badan tata kelola

menyetujui program

peningkatan mutu yang biasanya dilakukan satu tahun sekali, dan secara

periodik mendapatkan

laporan upaya

Sakit dengan

sepengetahuanKepala/Direktur

Rumah Sakit dan memantau b.

peningkatan tersebut. menerima

mutu

dan

pelaksanaan rekomendasitindak bertindak berdasarkan

c. lanjut;

meminta penjelasan dari Direksi

dan/atau pejabat manajemen

lainnyamengenai penyelenggaraan

pelayanan di Rumah Sakit

dengansepengetahuan

laporan program mutu dan keselamatan pasien,

termasuk laporan

tentang kejadian tak diinginkan dan kejadian

Kepala/Direktur Rumah Sakit sentinel.

sesuai dengan Peraturanlnternal Rumah Sa kit (hospital bylaws) atau

Dokumen Pola Tata

.

d. meminta penjelasan dari komite Kelola(corporate governance);

atau unit nonstruktural di Rumah Sakitterkait pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Pengawas sesuai denganPeraturan Internal Rumah

I

Sakit (hospital bylaws)

Dokumen PolaTata

(32)

No Dewan Pengawas UU NO 44 tahun 2009 Permenkeu No 109 tahun

2007 Permenkes No.10 th 2014

I

Standar JCI

e. berkoordinasi dengan Kepala/Direktur Rumah Sa kit dalam menyusunPeraturan Internal Rumah sakit (hospital bylaws) atau Dokumen PolaTata Kelola (corporate governance), untuk ditetapkan oleh pemilik; dan f. memberikan rekomendasi perbaikan terhadap pengelolaan Rumah sakit.

9  Masa Jabatan tidak diatur mengenai masa jabatan

5 (lima) tahun 5 (lima) tahun Tidak diatur mengenai masa

jabatan

"U

ro

Q.  o  3 

:0 

'"

o

ro

セ@

:0 

:0

..

セ@

セ@

(33)
[image:33.613.45.470.58.684.2]

lampiran 2

TABEL FORMAT

PENILAIAN KINERJA DEWAN PENGAWAS

NAMA 

NIP

JABATAN 

No Indlkator Va". Dtnllal Deflnlsl Operaslonal Tarlet Capalan Bobot

,%,

Nllal Hasll Klnerja

1  2  3  4  5 (S/4}K6

A KUANTITAS

1) Laporan dewas

yang disampaikan ke Kemkes

Laporan pengawasan yang dilakukan oleh Dewas yang disampaikan paling sedikit 1 (satu) kali dalam satu semester ke Menteri Kesehatan

­

Laporan Semester 1

­ Laporan Semester 2 1 1

10 

2) Jumlah Rapat

Dewas

Rapat Dewas yang dilaksanakan

6  10

Jumlah Nilai Kuantitas 20

B KUALITAS

1) Penilaian Laporan Dewan Pengawas

Hasil penilaian dari laporan Dewas yang d isampaikan berupa Total Skor Hasil Penilaian

100 50

Jumlah Nilai Kualitas 50

Jumlah Nilai Kuantitas dan Kualitas 70

PERILAKU %  %  % 

1) Kehadiran Kehadiran Dewas

dalam rapat dapat berupa kehadiran fisik maupun non fisik o Kehad iran fisik adalah dewas hadir da lam rapat, sedangkan kehadiran non fisik bila Dewas tidak dapat hadir dalam rapat namun memberikan masukan berupa email, teleconference, dsb.

100

.

15

(34)

No Indlkator Van, Dlnllal

1  2 

2)  Kontribusi

Jumlah Nilai Perilaku

Total Nllal Klnerja

Deflnlsl Operaslonal

Kontribusi Dewas dapat berupa bekerjasama dengan baik, memahami dan terlibat dalam melaksanakan tugas, serta memberikan masukan dalam penyusunan laporan Dewan Pengawas. Selain itu, kontribusi dapat dilihat dari kepatuhan Dewan Pengawas terhadap ketentuan dan peraturan .

.-Tar,et

4

100

Bobot Capalan

''')

5 6

15

30

I 100

co!.

Nllal Hasll KlnerJa (5/4}x6

PERSETUJUAN PENILAIAN

Direktur Jenderal Bina

Upaya· Kesehatan Pegawai Yang Dinilai

NIP... .. .. .. .. .. .. ... .. ... . NIP... .. ... .. .. ... .. .... .. .. .. .

(35)

­ ­ ­ ­ lampiran 3 ­0  rD  "-a   3  

III  ASPEK PERILAKU (30%) ::>  o  rD :;:  III   ::>   ­0  rD  ::>  ao III  :;:

e: 

I

SKOR('" FAKTOR f ­

Nllai Bobot Hasil

No 81-90

セ@ 91-100 71-80 61-70 51-60 0 PENILAIAN DIATAS DIBAWAH SESUAI

SANGAT

ISTIMEWA KURANG

HARAPAN

I

HARAPAN HARAPAN KURANG

15 •  Hadir  •  Hadir

•  Tdak hadir  • Tidak Hadir

KEBERADAAN •  Hadir  •  Hadir

pertemuan pertemuan pertemuan  pertemuan dan tidak  tapi  Dewas  atau Dewas atau Dewas  atau memberika  memberikan  Dewas  atau 

melakukan  melakukan melakukan  melakukan n masukan  masukan  pengawasan  ke pengawasan pengawasan  pengawasan secara  secara tertulis  RS  sebanyak 6 ke RS

ke  RS  ke RS tertulis 

sebanyak 5  (enam)  kali sebanyak 3  sebanyak 4 

(lima)  kali;  atau  lebih; dan (tiga) kali;  (empat)  kali; 

•  Memberikan dan

atau  dan 

•  Memberikan

•  Memberikan  masukan

•  Memberikan 

secara tertulis masukan

masukan  masukan 

secara secara  tertulis  secara  tertulis

­

tertulis 

(36)

ro 

"" 

C-o  :::l

'"

3  o  ro  :;:

'"

:::l ro 

""

:::l

""

'"

:;:

e: 

No FAKTOR PENILAIAN KONTRIBUSI

SANGAT KURANG

• Tidak ada kontribusi

.

\

I

51-60

KURANG I I Tidak memahami masalah dalam tugas, selalu menunggu : perintah untu k

melaksana kan tugas

SKOR(%)

r

-61-70 71-80

I - -

- - -

-DIBAWAH SESUAI HARAPAN HARAPAN

• Kurang • Memahami memahami masalah masalah dalam terkait tugas, tugasnya, tap i • Dapat • Dapat bekerjasama

beke rjasama denga n baik dengan baik • Terlibat

menyelesaika n tugas

81-90

DIATAS HARAPAN

• Memahami masalah dalam tugasnya, • Dapat

bekerjasama de ngan bai k • Terlibat

menyelesaik an tugas • Memberikan

masukan dalam penyusunan laporan Dewan Pengawas -91-100 ISTIMEWA • Memahami masalah dalam tugasnya, • Dapat

bekerjasama dengan baik • Terlibat

menyelesaikan tugas • Memberikan

masu kan dalam penyusunan laporan Dewan Pengawa s • kepatuhan Dewan Pengawas terhadap ketentuan dan peraturan

Nilai Bobot

15

I

Hasil

I

I TOTAL NILAI

(37)

Lampiran 4

INSTRUMEN

PENELAAHAN LAPORAN DEWAN PENGAWAS PADA

SATUAN KERJA BADAN LAYANAN UMUM

DI LlNGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

Na ma Satker  Periode la poran  Tahun 

Semester  /  Tahunan 

TIDAK ADAI ADA/

NO URAIAN

SESUAI TIDAK

I  

SESUAI

Penyaji an  laporan

1. 

DD 

Ketepatan Waktu Penyampaian  laporan Dewan  Pengawas 

2. 

DD 

Sistematika  penulisan  laporan  telah  sesuai  dengan  sistematika   penyusunan  laporan  Dewan  Pengawas  berdasarkan  Perdirjen  

3. 

DD 

Perbendaharaan  Nomor  8  Tahun  2008  Tentang  Pedoman  Penyusunan   laporan  Dewan  Pengawas  Badan  layanan  Umum  di  lingkungan   Pemerintah  Pusat .  

3.  lsi  laporan: 

1.  Relevansi  

Penilaian  konsistensi dapat berupa :  

DD 

•   Kesinambungan antar Bab 

•   Pengawasan  yang  dilakukan  merupakan  tindak  lanjut  dari  pengawasan  sebelumnya 

•   Data yang disampaikan  merupakan data yang valid 

•   Saran  dan  rekomendasi  sesuai  dengan  penjelasan  pada  kegiatan  pengawasan yang dilakukan 

(38)

NO

URAIAN

noAIC

ADA/

ADA/

mUAI noAIC

SESUAI

2.  Konsistensi 

Menilai  konsistensi  penyajian  antar  bagian  dalam  laporan  dewan  pengawas.  Dalam  hal  ini  secara ォ・ウ・ セ@ オイオィ。ョ@ isi  laporan  merupakan  satu  kesatuan  yang  berkesesuaian  dan  saling  menjelaskan.  Saran  dan  rekomendasi  yang  disampaikan  dalam  laporan  dewan  pengawas  harus  konsisten  dengan  uraian  tentang  kondisi  BLU  yang  disajikan  di  bagian  awal  dan  juga  harus konsisten dengan  uraian  hasil  pengawasan. 

Penilaian  konsistensi dapat berupa  :  •  Kesinambungan  antar Bab 

•  Pengawasan  yang  dilakukan  merupakan  tindak  lanjut  dari  pengawasan  sebelumnya 

•  Data yang disampaikan  merupakan data yang valid 

•  Saran  dan  rekomendasi  sesuai  dengan  penjelasan  pada  kegiatan  pengawasan yang dilakukan 

0 0  

3.  Komprehensif 

Menilai  komprehensif  penyajian  dalam  laporan  dewan  pengawas .  Dalam  hal  ini  setiap  kondisi  atau  kejadian  pada  BLU  yang  mempengaruhi  atau  diperkirakan  akan  mempengaruhi  kinerja  BLU  diuraikan  secara  komprehensif  sehingga  dapat  memberikan  gambaran  yang  utuh  tentang  penyebab  dan  atau  dampak dari suatu kondisi atau  kejadian  pada  BLU 

Penilaian  komprehensif dapat berupa  : 

•  Laporan  Dewan  Pengawas  menjelaskan  secara  menyeluruh  pelaksanaan tugas dan  kewajiban  Dewan  Pengawas .  •  Adanya  data pendukung yang disampaikan dalam laporan 

0  0 

*) beri  tanda "  pada  kolom yang  dipilih 

**) coret yang tidak perlu 

(39)
(40)

111111111111111111111111

Gambar

tabel dimaksud.
TABEL FORMAT

Referensi

Dokumen terkait

Dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pertimbangan dan pemikiran dalam penelitian lebih lanjut dalam bidang yang sama, yaitu Analisis Pelaksanaan Pemeliharaan

Seksi Pengawasan dan Konsultasi di KPP Pratama Jakarta Tamansari Dua ada 4 (empat), Seksi Pengawasan dan Konsultasi I sampai dengan IV mempunyai tugas pokok yang sama

Tinggalan budaya tersebut dianggap mengandung banyak informasi tentang cara hidup manusia dan sebagai bukti pencapaian cita rasa seni manusia di masa lampau (Tanudirdjo, 2008).

Karena di Belt Conveyor hanya mengalirkan sulfur ke Hopper dan tidak terjadi reaksi ataupun pengurangan dan penambahan maka komponen dan massa output Belt Conveyor

Aktivitas lipase meningkat dengan kenaikan temperatur dan temperatur optimum lipase yang berasal dari ekstrak bekatul untuk reaksi transesterifikasi adalah 51 o C dengan

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

Puji dan syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang Maha Rahman dan Rahim. Atas rahmat, karunia, dan hidayah-Nya jualah, yang disertai

dengan adanya kedisiplinan Ibadah dalam melaksanakan shalat fardlu dan dzikir di Pondok Pesantren Salafiyah Darussolihin Desa Sokolimo Kecamatan Campurdarat