1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, guru merupakan salah satu komponen penting.
Peran guru begitu besar sehingga dituntut mempunyai strategi dan kreativitas
dalam proses belajar mengajar. Disiplin ilmu dalam pendidikan
bermacam-macam, di antaranya sains. Salah satu bagian ilmu sains adalah matematika.
Secara umum, matematika didefinisikan sebagai bidang ilmu yang
mempe-lajari pola dari struktur, perubahan, dan ruang (Hariwijaya, 2009). Ada juga
pandangan lain yang menyatakan bahwa matematika adalah ilmu yang mendasari
ilmu pengetahuan lain. Jadi, matematika merupakan salah satu bagian ilmu
pengetahuan alam yang mengkaji kehidupan, lingkungan sekitar, interaksi
kehidupan dengan lingkungan sekitar, serta fenomena yang berkaitan dengannya.
Sementara itu, tujuan pendidikan matematika adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara matematis, khususnya tentang penalaran dan
pemecahan masalah (Wijaya, 2012).
Beberapa pandangan di atas menunjukkan bahwa matematika memiliki
peran penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, perlu memperhatikan
perangkat pembelajaran matematika serta dibutuhkan guru yang kreatif dalam
memilih model pembelajaran agar proses belajar mengajar menjadi lebih efektif
dan efisien. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep dalam
pelajaran matematika.
Model pembelajaran adalah pola dalam merancang suatu pembelajaran.
Model pembelajaran dapat juga didefinisikan sebagai langkah pembelajaran dan
perangkatnya untuk mencapai tujuan pembelajaran (Akbar,2013). Model
pembelajaran dalam proses belajar mengajar memiliki peran penting dalam
menentukan keberhasilan belajar. Karena itu, guru dituntut bisa menerapkan
model pembelajaran yang efektif dan efisien yang dapat meningkatkan partisipasi
siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Manfaat model pembelajaran yaitu
aspek-2 aspek kecerdasan siswa. Dengan kata lain, siswa diarahkan untuk melakukan
aktivitas pembelajaran mandiri dengan pengawasan secara proposional oleh guru.
MTs. Muhammadiyah 1 Malang merupakan salah satu Madrasah
Tsanawiyah yang berdiri di kota Malang dan memiliki jumlah kelas serta peserta
didik yang cukup banyak. Didalam proses belajar mengajarnya, MTs.
Muhammadiyah 1 Malang menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
untuk mata pelajaran matematika pada tahun pelajaran 2014/2015, yakni 75.
Siswa dengan nilai diatas atau sama dengan 75 dinyatakan lulus sedangkan siswa
dengan nilai dibawah 75 dinyatakan belum lulus sehingga perlu mengikuti
remidial.
Berdasarkan observasi di MTs. Muhammadiyah 1 Malang yang
dilaksanakan bulan Februari 2014, khususnya kelas VII-B dan wawancara dengan
guru matematika serta sebagian siswa VII-B dapat diketahui bahwa sebagian
besar siswa masih banyak mengalami kesulitan belajar matematika. Dari data
yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas VII-B tahun pelajaran
2013/2014 sudah mencapai batas ketuntasan minimal yaitu 75, tetapi masih ada
beberapa siswa yang belum tuntas yaitu 44,74% untuk mata pelajaran matematika.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh penggunaan metode yang kurang tepat,
kurangnya rasa keingintahuan siswa dalam belajar, siswa juga cenderung pasif
dan tidak berani mengungkapkan pendapat atau pertanyaan, siswa kurang dapat
mengeksplorasi kemampuan yang mereka miliki, tidak memiliki rasa percaya diri
ketika dilakukan tes, serta tidak pernah diminta oleh guru untuk menerapkan atau
mengaplikasikan konsep dan keterampilan yang telah dimiliki dalam situasi baru.
Karena itu, para siswa merasa pembelajaran menjadi kurang bermakna.
Informasi yang didapat berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa
di kelas VII-B, mengungkapkan bahwa proses belajar mengajar matematika
dijumpai di MTS Muhammadiyah 1 Malang masih menggunakan metode
konvensional, yaitu ceramah yang menjadikan guru sebagai pusat kegiatan belajar
mengajar. Tidak tercapainya ketuntasan belajar siswa dikarenakan guru belum
maksimal dalam melaksanakan inovasi pembelajaran. Sebab, umumnya guru lebih
3 membimbing siswa untuk memperoleh pengetahuan secara mandiri. Karena itu,
perlu usaha perbaikan supaya siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran
sehingga bisa meningkatkan hasil belajar mereka.
Hasil belajar siswa bisa meningkat jika guru dapat membangkitkan minat
siswa, meningkatkan rasa ingin tahu siswa dalam belajar dengan menggunakan
berbagai macam model pembelajaran, serta memberikan umpan balik kepada
mereka. Salah satu alternatif untuk memecahkan masalah tersebut adalah
menggunakan model pembelajaran 5E learning cycle.
Pembelajaran 5E learning cycle atau siklus belajar merupakan model pembelajaran yang berpusat pada kegiatan penyelidikan sebelum konsep ilmiah
diperkenalkan kepada siswa (Yuliati, 2011). Dalam model pembelajaran 5E learning cycle, siswa mengembangkan pemahaman konsep melalui pengalaman langsung yang bertahap dan bersiklus.
Pembelajaran 5E learning cycle dalam hal ini didasarkan pada pendekatan
konstruktivistik. Pendekatan teori konstruktivisme pada dasarnya menekankan
pentingnya siswa untuk membangun sendiri pengetahuan mereka lewat
keterlibatan aktif proses belajar mengajar (Trianto, 2010). Dengan demikian,
proses belajar mengajar lebih diwarnai student centered daripada teacher centered.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul ’’Penerapan Model Pembelajaran 5E Learning Cycle Melalui Pendekatan Konstruktivistik sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Himpunan Kelas VII MTs
Muhammadiyah 1 Malang’’. Penerapan model pembelajaran itu diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
1.2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah
sebagai berikut.
a. Bagaimana proses pembelajaran 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1
4 b. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan
menerapkan model 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang?
c. Bagaimana hasil belajar siswa setelah pembelajaran matematika dengan
penerapan model pembelajaran 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1
Malang?
1.3. Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.
a. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-B MTs Muhammadiyah 1 Malang
yang berjumlah 24 anak.
b. Materi pelajaran yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah Himpunan
1.4. Tujuan Penelitian
Sementara itu, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Mendeskripsikan proses penerapan model pembelajaran 5E learning cycle melalui pendekatan konstruktivistik sebagai upaya meningkatkan hasil belajar
matematika materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang.
b. Mendeskripsikan respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan
penerapan model pembelajaran 5E learning cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1
Malang.
c. Mendeskripsikan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran
5E learning cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Bagi Siswa
a.1. Membangkitkan minat belajar dan rasa ingin tahu siswa.
a.2. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika,
5 b. Bagi Pendidik dan Peneliti
b.1.Meningkatkan pengalaman dan pengetahuan tentang pembelajaran dengan
berbagai model pembelajaran, salah satunya model pembelajaran 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik.
b.2.Bahan masukan dan perbaikan dalam mempersiapkan rencana
pembelajaran supaya lebih kreatif, terampil, dan menarik untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
c.1 Meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
c.2 Memberikan solusi bagi sekolah terhadap permasalahan yang terjadi dalam
pembelajaran sehari-hari.
1.6. Definisi Operasional
a. Model pembelajaran adalah pola dalam merancang pembelajaran. Model
pembelajaran dapat juga didefinisikan sebagai langkah pembelajaran dan
perangkatnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b. Matematika merupakan salah satu bagian ilmu pengetahuan alam yang
mengkaji tentang kehidupan, lingkungan sekitar, interaksi kehidupan dengan
lingkungan sekitar, dan fenomena yang berkaitan dengannya.
c. Pendekatan pembelajaran adalah cara pandang untuk membelajarkan peserta
didik melalui pusat perhatian tertentu.
d. Pendekatan teori konstruktivisme pada dasarnya menekankan pentingnya siswa
untuk membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif proses
belajar mengajar.
e. Pembelajaran 5E learning cycle atau siklus belajar adalah model pembelajaran yang berpusat pada kegiatan penyelidikan sebelum konsep ilmiah
i LAPORAN TUGAS AKHIR
Topik Tugas Akhir: Penelitian Pendidikan Matematika
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN 5E LEARNING CYCLE MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI HIMPUNAN SISWA KELAS VII MTs MUHAMMADIYAH 1 MALANG
TUGAS AKHIR:
Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Salah Satu Prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Matematika
Oleh:
DIDIK WAHYUDI NIM: 08320049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
v MOTTO
“Tidak ada warisan yang lebih baik ketimbang pendidikan” #Ali bin Abi Thalib
“Akal menyimpan pengalaman dan sebaik-baik pengalaman ialah yang pernah dinasehatkan dan diajarkan kepada Anda”
#Ali bin Abi Thalib
“Kita tak boleh pesimis, jangan sampai harapan ikut menipis” # Najwa Sihab
“Setiap manusia adalah guru, setiap tempat adalah sekolah, dan setiap peristiwa adalah pembelajaran”
# Ali Syariati
“Orang yang dinaungi hidayah akan takut jika kehilangan rasa jujur, rasa syukur, dan jiwa besar”
“Inspirasi senantiasa membawa energi POSITIF, meski terkadang dipandang FIKTIF
vi PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Salawat serta salam
nudah-mudahan tetap tercurah-limpahkan kepada Nabiullah Muhammad SAW,
sang revolusioner sejati.
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
1. Ayah dan ibu yang aku sayangi, Pak De Sudirman, Bu De Firmana, dan
Kakekku Abu Jerri, terima kasih atas yang telah beliau berikan dan dengan
tulus ikhlas, menyayangi, mendoakan, serta dukungan dan pengorbanan,
baik moril maupun materil. Ini adalah wujud dari harapan dan cita-cita
beliau, semoga aku menjadi manusia yang terdidik.
2. Kakak-kakakku, Mas Ikhwan, Mbak Mamah, kakak iparku Mas Nurul,
dan Daza alias Cumiik yang selalu mendorong dan memberikan harapan
dan kekuatan sehingga saya tetap bisa berdiri tegak melewati masa-masa
pendidikan ini dari sekian banyak hambatan.
3. Sahabat-sahabat IMM Raushan Fikr, ARMADA ’08 yang tak pernah
bosan memberikan inspirasi dan segudang solusi, memberikan banyak
konflik yang justru menguatkan diri. Raushan Fikr adalah spirit
perjuanganku yang akan selalu mengalir di setiap nadi gerakku.
4. Teman-teman kelas Matkom 2008-B, khususnya MATLES, yang tak
pernah mundur meski harus berhenti dalam beberapa waktu. Thank’s
kawaaaann...
5. Serta bapak kepala sekolah dan guru pengajar matematika MTs
Muhammadiyah 1 Malang, Bapak Abdul Wahid dan Bapak Sai’in Kodir,
yang telah membantu kelancaran penelitian tugas akhir ini. Terima kasih.
vii KATA PENGANTAR
Puji syujur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang senantiasa
memberikan karunia serta nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir ini dengan judul ’’Penerapan Model Pembelajaran 5E Learning Cycle
Melalui Pendekatan Konstruktivistik sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Materi Himpunan Siswa Kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang’’.
Salawat serta salam semoga selalu tercurah-limpahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, suri tauladan yang sejati bagi umat manusia.
Tugas akhir ini merupakan hasil penelitian deskriptif yang
menggambarkan bagaimana proses pembelajaran, Responss siswa, serta hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik. Penelitian ini juga termasuk penelitian
kualitatif karena melibatkan manusia sebagai instrumen penelitian yang diukur
proses aktivitas pembelajaran, Responss, dan hasil belajarnya. Proses
pembelajaran, Responss, dan hasil belajar siswa dapat dilihat dari analisis data,
lembar obesevasi pembelajaran, hasil angket, serta hasil tes yang diberikan kepada
subjek penelitian.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat selesai atas berkat
bimbingan, bantuan, dan motivasi dari berbagai pihak. Karena itu, dengan
ketulusan hati, penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada
pihak-pihak berikut.
1. Drs. Marhan Taufik M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan
waktu dan kesabarannya dalam memberikan petunjuk bimbingan serta
pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.
2. Dra. Siti Inganah, M.Pd., M.M. selaku dosen pembimbing II yang juga telah
meluangkan waktu dan kesabarannya dalam memberikan petunjuk bimbingan
serta pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.
3. Abdul Wahid, S.Pd. selaku kepala MTs Muhammadiyah 1 Malang yang telah
viii
4. Sai’in Kodir, S.Pd. selaku guru pengajar matematika kelas VII-B MTs
Muhammadiyah 1 Malang yang telah membantu dalam melakukan penelitian.
Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada beliau-beliau yang telah
ikhlas membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini, serta semoga kita
semua senantiasa ditunjukkan jalan yang diridai-Nya.
Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan. Namun, tidak ada manusia yang sempurna. Karena itu, kritik dan
saran yang konstruktif sangat diharapkan sebagai upaya kesempurnaan skripsi ini.
Malang, 10 Januari 2015
ix DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Halaman Pernyataan Keaslian... iv
Halaman Motto... v
Halaman Persembahan ... vi
Kata Pengantar ... vii
Daftar Isi... viii
Daftar Tabel ... xii
Dafrar Gambar ... xiii
Daftar Lampiran ... xiv
Abstrak ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 4
1.6 Definisi Operasional ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Hakikat dan Tujuan Pembelajaran ... 6
2.1.1 Definisi Pembelajaran ... 6
2.1.2 Pengertian Matematika ... 8
2.1.3 Hakikat Pembelajaran Matematika ... 9
2.1.4 Tujuan Pembelajaran Matematika ... 9
2.2 Model Pembelajaran 5E Learning Cycle ... 10
x 2.2.2 Keuntungan dan Kekurangan Model Pembelajaran 5E
Learning Cycle ... 15
2.3 Pendekatan Konstruktivisme ... 16
2.4 Hasil Belajar ... 21
2.4.1 Pengertian Belajar ... 21
2.4.2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Belajar ... 22
2.4.3 Indikator kebergasilan Belajar ... 28
2.4.4 Tes Hasil Belajar ... 30
2.4.4.1 Prinsip-prinsip Dasar Tes Hasil Belajar ... 30
2.4.4.2 Karakteristik Tes Hasil Belajar ... 30
2.4.4.3 Macam-macam Tes Hasil Belajar ... 31
2.4.4.3 Bentuk Tes Hasil Belajar ... 32
BAB III METODE PENELITIAN... 33
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 33
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 33
3.3 Subjek Penelitian ... 34
3.4 Jenis Data dan Sumber Data ... 34
3.5 Metode Pengumpulan Data ... 35
3.6 Instrumen Penelitian ... 36
3.7 Prosedur Penelitian ... 37
3.8 Teknik Analisis ... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42
4.1 Deskripsi Proses Penerapan Model Pembelajaran 5E Learning Cycle Melalui Pendekatan Konstruktivistik pada Kelas VII B MTs Muhammadiyah 1 Malang ... 42
4.2 Respon Siswa terhadap Model Pembelajaran 5E Learning Cycle Melalui Pendekatan Konstruktivistik ... 55
xi
BAB V PENUTUP ... 65
5.1 Kesimpulan ... 65
5.2 Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 67
xii DAFTAR TABEL
Hal. Tabel 2.1 Penerapan Sintaks Model Pembelajaran 5E Learning Cycle
Berbasis Konstrutivistik ... 7
Tabel 3.1 Ketuntansan Belajar Siswa Secara Klasikal ... 40
Tabel 4.1 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Penerapan Model
Pembelajaran 5E Learning Cycle Melalui Pendekatan
Konstruktivistik ... 55
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Respon Siswa Tehadap Penerapan Model 5E
Learning Cycle Berbasis Konstruktivistik ... 57 Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa ... 62
xiii DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 2.1 Alur Proses Pembelajaran ... 7
Gambar 4.1 Perwakilan kelompok sedang mempresentasikan hasil diskusi kelompok ... 44
Gambar 4.2 Siswa memperhatikan presentasi perwakilan kelompok ... 45
Gambar 4.3 Guru Membimbing Siswa dalam Mengerjakan LKS ... 45
Gambar 4.4 Masalah 1 pada LKS ... 46
Gambar 4.5 Masalah 3 pada LKS ... 49
Gambar 4.6 Masalah 4 pada LKS ... 51
Gambar 4.7 Siswa Menggambar Diagram Venn di Papan Tulis ... 52
Gambar 4.8 Masalah 6 pada LKS ... 53
xiv DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran A Surat Izin Penelitian ... 61
Lampiran B Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 72
Lampiran C Lembar Kerja Siswa ... 85
Lampiran E Materi Pretest ... 101
Lampiran F Materi Final Test ... 102
Lampiran G Angket Respons Siswa ... 104
67 DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Arifin, Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Azwar, Syafuddin. 1996. Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan pengukuran
Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Carin, A. A. 1994. Teaching Science Through Discovery. New York: Macmillan Publishing Company
Darmawan, Sony, 2010. Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa melalui Pembelajaran Kompetisi yang Didasari Konstruktivisme. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang
Dasna, I.W.2005.Model Siklus Belajar (Learning Cycle) Kajian Teoritis dan
Impelementasinya dalam Pembelajaran Kimia.Malang: Universitas Negeri Malang
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan.2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah S.1994.Prestasi Belajar dan Komptensi Guru.Surabaya:Usaha
Nasional,
Depdiknas.2003.Pedoman Pengembangan Instrumen dan Penilaian Ranah
Afektif.Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas
Depdiknas. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMK/MAK. Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan.
Emzir, Ali.2010.Studi Penelitian Kualitatif. Bandung:ITB Press.
68 Fauziatul, Fajaroh dan I Dasna, Wayan. 2007. Pembelajaran dengan Model Siklus
Belajar (Learning Cycle). Malang: FMIPA UM.
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamzah, B. Uno dan Masri, Kuadrat.2009.Mengelola Kecerdasan dalam
Pembelajaran: Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamzah B. Uno. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hariwijaya. 2009. Meningkatkan Kecerdasan Matematika. Surabaya:
TUGUPUBLISER.
________________. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Lorsbach, A.W. 2001. The Learning Cycle as a Tool for Planning Science Instruction. Illinois State University.http://www.coe.ilstu.edu/scienceed/lo-rsbach/257lrcy.htm Diakses 24 Feberuari 2014.
Miles, M.B. & Huberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.
Moleong, Lexy. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Nuryani, R. 2005. Strategi Belajar-Mengajar Biologi. IKIP Malang.
Ozmen, H., Yildirim, N. 2005. ”Effect of Work Sheets on Student’s Success: Acids And Bases Sample”. Journal of Turkish Science Education, Volume 2, Nomor 2, November 2005.
Rosilawati, Ila dan Wiwit. 2011. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
dengan Peta Konsep untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar Siswa pada Materi Koloid. Lampung: Jurusan FMIPA FKIP Unila Senam, Retno Arianingrum, Rr. Lis Permanasari dan Suharto. 2008. ”Efektivitas
Pembelajaran Kimia untuk Siswa Kimia Kelas XI dengan Menggunakan LKS Kimia Berbasis Life Skill”. Jurnal Pendidikan Didaktika. Volume 9 No.3 September 2008. Yogyakarta: FMIPA UNY Yogyakarta.
Shadiq, Fadjar.2009. Model-Model Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PPPPTK) Matematika.
69 Sukmadinata, N. S. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Trianto.2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakata: Kencana.
Utami, Budi, dkk. 2012. Penerapan Siklus Belajar 5E disertai LKS untuk
Peningkatan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Kimia.Surakarta:FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, guru merupakan salah satu komponen penting.
Peran guru begitu besar sehingga dituntut mempunyai strategi dan kreativitas
dalam proses belajar mengajar. Disiplin ilmu dalam pendidikan
bermacam-macam, di antaranya sains. Salah satu bagian ilmu sains adalah matematika.
Secara umum, matematika didefinisikan sebagai bidang ilmu yang
mempe-lajari pola dari struktur, perubahan, dan ruang (Hariwijaya, 2009). Ada juga
pandangan lain yang menyatakan bahwa matematika adalah ilmu yang mendasari
ilmu pengetahuan lain. Jadi, matematika merupakan salah satu bagian ilmu
pengetahuan alam yang mengkaji kehidupan, lingkungan sekitar, interaksi
kehidupan dengan lingkungan sekitar, serta fenomena yang berkaitan dengannya.
Sementara itu, tujuan pendidikan matematika adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara matematis, khususnya tentang penalaran dan
pemecahan masalah (Wijaya, 2012).
Beberapa pandangan di atas menunjukkan bahwa matematika memiliki
peran penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, perlu memperhatikan
perangkat pembelajaran matematika serta dibutuhkan guru yang kreatif dalam
memilih model pembelajaran agar proses belajar mengajar menjadi lebih efektif
dan efisien. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep dalam
pelajaran matematika.
Model pembelajaran adalah pola dalam merancang suatu pembelajaran.
Model pembelajaran dapat juga didefinisikan sebagai langkah pembelajaran dan
perangkatnya untuk mencapai tujuan pembelajaran (Akbar,2013). Model
pembelajaran dalam proses belajar mengajar memiliki peran penting dalam
menentukan keberhasilan belajar. Karena itu, guru dituntut bisa menerapkan
model pembelajaran yang efektif dan efisien yang dapat meningkatkan partisipasi
siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Manfaat model pembelajaran yaitu
aspek-2 aspek kecerdasan siswa. Dengan kata lain, siswa diarahkan untuk melakukan
aktivitas pembelajaran mandiri dengan pengawasan secara proposional oleh guru.
MTs. Muhammadiyah 1 Malang merupakan salah satu Madrasah
Tsanawiyah yang berdiri di kota Malang dan memiliki jumlah kelas serta peserta
didik yang cukup banyak. Didalam proses belajar mengajarnya, MTs.
Muhammadiyah 1 Malang menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
untuk mata pelajaran matematika pada tahun pelajaran 2014/2015, yakni 75.
Siswa dengan nilai diatas atau sama dengan 75 dinyatakan lulus sedangkan siswa
dengan nilai dibawah 75 dinyatakan belum lulus sehingga perlu mengikuti
remidial.
Berdasarkan observasi di MTs. Muhammadiyah 1 Malang yang
dilaksanakan bulan Februari 2014, khususnya kelas VII-B dan wawancara dengan
guru matematika serta sebagian siswa VII-B dapat diketahui bahwa sebagian
besar siswa masih banyak mengalami kesulitan belajar matematika. Dari data
yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas VII-B tahun pelajaran
2013/2014 sudah mencapai batas ketuntasan minimal yaitu 75, tetapi masih ada
beberapa siswa yang belum tuntas yaitu 44,74% untuk mata pelajaran matematika.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh penggunaan metode yang kurang tepat,
kurangnya rasa keingintahuan siswa dalam belajar, siswa juga cenderung pasif
dan tidak berani mengungkapkan pendapat atau pertanyaan, siswa kurang dapat
mengeksplorasi kemampuan yang mereka miliki, tidak memiliki rasa percaya diri
ketika dilakukan tes, serta tidak pernah diminta oleh guru untuk menerapkan atau
mengaplikasikan konsep dan keterampilan yang telah dimiliki dalam situasi baru.
Karena itu, para siswa merasa pembelajaran menjadi kurang bermakna.
Informasi yang didapat berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa
di kelas VII-B, mengungkapkan bahwa proses belajar mengajar matematika
dijumpai di MTS Muhammadiyah 1 Malang masih menggunakan metode
konvensional, yaitu ceramah yang menjadikan guru sebagai pusat kegiatan belajar
mengajar. Tidak tercapainya ketuntasan belajar siswa dikarenakan guru belum
maksimal dalam melaksanakan inovasi pembelajaran. Sebab, umumnya guru lebih
3 membimbing siswa untuk memperoleh pengetahuan secara mandiri. Karena itu,
perlu usaha perbaikan supaya siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran
sehingga bisa meningkatkan hasil belajar mereka.
Hasil belajar siswa bisa meningkat jika guru dapat membangkitkan minat
siswa, meningkatkan rasa ingin tahu siswa dalam belajar dengan menggunakan
berbagai macam model pembelajaran, serta memberikan umpan balik kepada
mereka. Salah satu alternatif untuk memecahkan masalah tersebut adalah
menggunakan model pembelajaran 5E learning cycle.
Pembelajaran 5E learning cycle atau siklus belajar merupakan model pembelajaran yang berpusat pada kegiatan penyelidikan sebelum konsep ilmiah
diperkenalkan kepada siswa (Yuliati, 2011). Dalam model pembelajaran 5E learning cycle, siswa mengembangkan pemahaman konsep melalui pengalaman langsung yang bertahap dan bersiklus.
Pembelajaran 5E learning cycle dalam hal ini didasarkan pada pendekatan
konstruktivistik. Pendekatan teori konstruktivisme pada dasarnya menekankan
pentingnya siswa untuk membangun sendiri pengetahuan mereka lewat
keterlibatan aktif proses belajar mengajar (Trianto, 2010). Dengan demikian,
proses belajar mengajar lebih diwarnai student centered daripada teacher centered.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul ’’Penerapan Model Pembelajaran 5E Learning Cycle Melalui Pendekatan Konstruktivistik sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Himpunan Kelas VII MTs
Muhammadiyah 1 Malang’’. Penerapan model pembelajaran itu diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
1.2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah
sebagai berikut.
a. Bagaimana proses pembelajaran 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1
4 b. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan
menerapkan model 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang?
c. Bagaimana hasil belajar siswa setelah pembelajaran matematika dengan
penerapan model pembelajaran 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1
Malang?
1.3. Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.
a. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-B MTs Muhammadiyah 1 Malang
yang berjumlah 24 anak.
b. Materi pelajaran yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah Himpunan
1.4. Tujuan Penelitian
Sementara itu, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Mendeskripsikan proses penerapan model pembelajaran 5E learning cycle melalui pendekatan konstruktivistik sebagai upaya meningkatkan hasil belajar
matematika materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang.
b. Mendeskripsikan respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan
penerapan model pembelajaran 5E learning cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1
Malang.
c. Mendeskripsikan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran
5E learning cycle melalui pendekatan konstruktivistik pada materi himpunan kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Bagi Siswa
a.1. Membangkitkan minat belajar dan rasa ingin tahu siswa.
a.2. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika,
5 b. Bagi Pendidik dan Peneliti
b.1.Meningkatkan pengalaman dan pengetahuan tentang pembelajaran dengan
berbagai model pembelajaran, salah satunya model pembelajaran 5E Learning Cycle melalui pendekatan konstruktivistik.
b.2.Bahan masukan dan perbaikan dalam mempersiapkan rencana
pembelajaran supaya lebih kreatif, terampil, dan menarik untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
c.1 Meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
c.2 Memberikan solusi bagi sekolah terhadap permasalahan yang terjadi dalam
pembelajaran sehari-hari.
1.6. Definisi Operasional
a. Model pembelajaran adalah pola dalam merancang pembelajaran. Model
pembelajaran dapat juga didefinisikan sebagai langkah pembelajaran dan
perangkatnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b. Matematika merupakan salah satu bagian ilmu pengetahuan alam yang
mengkaji tentang kehidupan, lingkungan sekitar, interaksi kehidupan dengan
lingkungan sekitar, dan fenomena yang berkaitan dengannya.
c. Pendekatan pembelajaran adalah cara pandang untuk membelajarkan peserta
didik melalui pusat perhatian tertentu.
d. Pendekatan teori konstruktivisme pada dasarnya menekankan pentingnya siswa
untuk membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif proses
belajar mengajar.
e. Pembelajaran 5E learning cycle atau siklus belajar adalah model pembelajaran yang berpusat pada kegiatan penyelidikan sebelum konsep ilmiah