• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA PERSIMPANGAN JL. RAYA BASTIONG – JL. PASAR INPRES KOTA TERNATE MALUKU UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA PERSIMPANGAN JL. RAYA BASTIONG – JL. PASAR INPRES KOTA TERNATE MALUKU UTARA"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA PERSIMPANGANJL.

RAYA BASTIONG

JL. PASAR INPRESKOTA TERNATE MALUKU

UTARA

Oleh: Muhammad Rizal ( 02520082 )

Dept. of Civil Engeneering

Dibuat: 2008-04-09 , dengan 3 file(s).

Keywords: Kinerja, Simpang bersinyal.

Penanganan jaringan jalan perkotaan harus ditentukan pada persimpangan, mengingat kapasitas jaringan jalan perkotaan ditentukan oleh kinerja persimpangannya. Pengaturan arus lalulintas pada persimpangan merupakan hal yang paling kritis dalam pergerakan lalulintas secara menyeluruh pada jaringan jalan perkotaan.

Dalam evaluasi ini menggunakan acuan dari buku Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), 1997. Pada kondisi saat ini menghasilkan DS Sebesar 0.889 dan tundaan simpang rata-rata 55.07 det/smp, kondisi tersebut sudah tidak layak lagi, sehingga perlu dilakukan perencanaan

perbaikan simpang dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja simpang Jl Raya Bastiong – Jl

Pasar Inpres.

Dari dua alternatif perencanaan yang dilakukan, dan hasil analisa lima tahun mendatang menunjukan bahwa alternatif terpilih adalah alternatif satu yaitu perubahan fase sinyal lampu lalulintas menjadi dua fase dengan melarang belok kiri untuk mendekat utara dan belok kanan untuk pendekat selatan, sehingga hasil analisa yang didapat DS 0.506 dan tundaan simpang rata-rata 9.91 det/smp untuk kondisi saat ini, dan kondisi lima tahun mendatang DS 0.790 dan tundaan rata-rata 18.04 det/smp. Sehingga dengan keadaan tersebut maka alternatif satu dapat dipilih sebagai alternatif yang dapat digunakan untuk perencanaan simpang tahun 2007 dan jangka waktu lima tahun yang akan datang.

The management of cities’ roads networks should be determined on the crossroads, recalling that the capacity of cities’ crossroads networks are adjusted by the works of its intersections. The

management of intersections’ traffics are the most critical thing toward the movement of traffics

entirely at the intersections of cities’ roads.

In this evaluation, the researcher uses Manuals of Indonesian Highway Capacity (MKJI), 1997. This condition results in DS approximately 0.889 and delayed interface rates around 55.07 sec/intersec, this rate is no longer sufficient, therefore it needs to adjust the correction of

intersections in order to improve the working condition at Jl Raya Bastion – Jl Pasar Inpres

junction.

It may be concluded from two planning alternatives, and five years analysis results to come indicate that first alternative chosen is the first alternative given, that is the modification of signal phases of traffic to two phases signaling that it is forbidden to turn left toward northern direction and turn right at the south direction. Thus, the result of analysis indicates DS 0.506 and delayed intersection rates around 9.91 sec/intersect in this condition, and toward five years condition next DS 0.790 and delayed intersection rates is approximately 18.04 sec/intersect. Finally, first

Referensi

Dokumen terkait

1. Apabila dari evaluasi diatas tidak memenuhi syarat, maka perlu direncanaakan ulang fase persimpangan tersebut, kapasitas, waktu sinyal, dan tingkat kinerja pada

Untuk meningkatkan kinerja simpang tersebut, dilakukan perubahan pola pengaturan sinyal tetap menjadi pengaturan sinyal berubah berdasarkan kondisi puncak

Berdasarkan kondisi eksisting lalu – lintas simpang bersinyal pada simpang tiga Jl. Raya Kupang Jaya – Jl. Dukuh Kupang Utara I, pada saat jam – jam puncak tertentu sering

1. Apabila dari evaluasi diatas tidak memenuhi syarat, maka perlu direncanaakan ulang fase persimpangan tersebut, kapasitas, waktu sinyal, dan tingkat kinerja pada