PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN NUMBERED
HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS XI IPA
SMA NEGERI 9 MEDAN T.P. 2015/2016
Oleh:
Rizky Yusmalinda Purba NIM: 4112141014
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Rizky Yusmalinda Purba dilahirkan di Naga Kesiangan pada tanggal 05
Desember 1993. Ayah bernama Yusmar Purba dan Ibu bernama Sukartik. Penulis
merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Tahun 1999 penulis masuk SDN
106861 Naga Kesiangan dan lulus tahun 2005. Kemudian tahun 2005 penulis
melanjutkan SMPN 5 Tebing Tinggi dan lulus tahun 2008. Tahun 2008 penulis
melanjutkan ke SMAS Dipanegara dan lulus tahun 2011. Tahun 2011, penulis
diterima di Perguruan Tinggi Universitas Negeri Medan melalui jalur undangan
Bidik Misi Jurusan Biologi, Program Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN NUMBERED
HEADSTOGETHER (NHT) PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS XI IPA
SMA NEGERI 9 MEDAN T.P. 2014/2015
Rizky Yusmalinda Purba (4112141014)
ABSTRAK
THE DIFFERENCE RESULT OF LEARNING STRUDENT’S USING GUIDED INQUIRY AND NUMBERED HEADS TOGETHER MODEL
IN MATERIAL OF HUMAN’S CIRCULATION SYSTEM AT CLASS XI SCIENCE SMAN 9 MEDAN
YEAR 2015/2016
Rizky Yusmalinda Purba (4112141014)
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmad dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengann baik dan
tepat waktunya.
Skripsi ini berjudul: ‘‘ Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan
Model Pembelajaran Inkuiri Tertimbang Dan Numbered Heads Together (NTH) Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Kelas XI IPA SMA Negeri 9 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015”. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Drs. Hudson Sidabutar, M.S., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Ibu Dra. Nuraini Harahap, M.Si., Ibu Dra. Adriana
YD.Lumbangaol, M.Kes., dan Bapak Drs. Ashar Hasairi, M.Si., selaku Dosen
Penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari rencana penelitian
sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu
Dra. Mariaty Sipayung, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Bapak Dr. Asrin Lubis,
M.Pd selaku Dekan FMIPA Unimed. Bapak, Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd.,
selaku ketua Jurusan Biologi . Seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai
Jurusan Biologi FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Riko Marbun, S.Pd,
M.Si., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Medan Dan Ibu Ruminco
Situmorang, S.Pd selaku Guru Bidang Studi Bioligi, serta Staf Tata Usaha di
SMA Negeri 9 Medan yang telah memberikan izin penelitian dan telah banyak
membantu selama penelitian ini dilaksanakan.
Teristimewa penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Orang tua tercinta, Ayahanda Yusmar Purba dan Ibunda Sukartik yang
penulis juga sampaikan terima kasih yang tulus kepada kakanda Richa Yuspita
Purba, kakanda Idham Syahputra Purba, serta adik tersayang Rizna Yusmilanda
Purba, yang senantiasa memberikan motivasi baik secara moril kepada penulis
dalam menyeselesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Dan tak
lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada sahabat-sahabat terbaikku yaitu
Khatryn, Berliana, Juliani, mega, Lia S dan Gabriella sera teman-teman Biologi
Dik B 2011 dan teman-teman PPL SMA Negeri 1 Tanjung Beringin yang selalu
memberikan semangat dan dukungan hingga selesainya skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin mencoba memberikan yang
terbaik dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi
ini masih belum bisa dikatakan sempurna, masih banyak kekurangan dan
kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa penulisannya yang mana
dikarenakan oleh keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya ini skripsi dapat bermanfaat dalam penelitian
Pendidikan Biologi dan bidang lainnya.
Medan, Februari 2016
Penulis,
Rizky Yusmalinda Purba
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Daftar Gambar vi
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 4
1.2. Idetifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat penelitian 5
1.7. Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Pengertian Belajar 7
2.2. Pembelajaran Komperatif 8
2.2.1. Tujuan pembelajaran komperatif 8
2.3. Teori Belajar Modern yang melandasi model pembelajaran 10
2.3.1. Teori Belajar Kontruktivisme 10
2.3.2. Teori Pembangunan Kognitif piaget 10
2.3.3. Metode pengajaran Jhon Dewey 12
2.3.4. Teori Pemprosesan Informasi 12
2.3.5. Toeri Belajar Bermakna David Ausubel 12
2.3.6. Teori Penemuan Jerome Bruner 13
2.3.7. Teori Pembelajaran Sosial Uygotsky 13
2.3.8. Teori Pembeajaran Prilaku 14
2.4. Hail Belajar 14
2.4.1. Pengertian Hasil Belajar 14
2.4.2. Hasil Belajar Sebagai Objek Penilaian 15
2.5. Metode Pembelajaran Inkuiri 15
2.5.1. Pengertian Inkuiri 16
2.5.2. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 17
2.6. Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) 21 2.6.1. Langkah-langkah Model Pembelajar
Numbered Heads Together (NHT) 22
2.6.2. Kelebihan dan kekurangan Numbered Heads Together (NHT) 22
2.8. . Hipotesis 35
2.8.1. Hipotesis Penelitian 35
2.8.2. Hipotesis Statistik 35
BAB III METODE PENELITIAN 36
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 36
3.1.1. Lokasi Penelitian 36
3.1.2. Waktu Penelitian 36
3.2. Populasi dan Sampel 36
3.2.1. Populasi 36
3.2.2. Sampel 36
3.3. Variabel Penelitian 36
3.4. Prosedur Penelitian 37
3.5. Jenis dan Penelitian 38
3.6. Uji Coba Instrumen 38
3.6.1. Uji Validitas 39
3.6.2. Uji Reabilitas 40
3.6.3. Tingkat Kesukaran Soal 40
3.6.4. Daya Pembeda 41
3.7. Teknik Analisis Data 41
3.7.1. Uji Normalitas 42
3.7.2. Uji Homogenitas 42
3.7.3. Uji Hipotesis 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44
4.1. Hasil Penelitian 44
4.1.1. Deskripsi Data dan Instrumen Penelitian 44
4.1.1.1. Deskripsi Nilai Pretes Siswa 44
4.1.1.2. Deskripsi Nilai Postes Siswa 45
4.1.2. Uji Persyaratan Analisis Data 47
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51
5.1. Kesimpulan 51
5.2. Saran 52
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Struktur Jantung 24
Gambar 2.2. Pembuluh Darah 26
Gambar 2.3. Macam-macam Sel Darah Putih 31
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus 54
Lampiran 2. RPP Inkuiri tertimbang 59
Lampiran 3. RPP Numbered Heads Together (NHT) 78
Lampiran 4. Instrumen Penelitian 97
Lampiran 5. Kunci jawaban uji instrumen 102
Lampiran 6. Tabel perhitungan validasi butir soal 103
Lampiran 7. Perhitungan validasi soal 103
Lampiran 8. Perhitungan reliabilitas soal 104
Lampiran 9. Tabel tingkat kesukaran soal 107
Lampiran 10. Perhitungan tingkat kesukaran soal 108
Lampiran 11. Tabel perbedaan daya beda soal 109
Lampiran 12. Perhitungan daya beda soal 112
Lampiran 13. Data hasil belajar siswa 114
Lampiran 14. Perhitungan rata-rata, SD,Varians, Nilai pretest 118 Lampiran 15. Perhitungan rata-rata, SD,Varians, Nilai posttest 119
Lampiran 16. Uji Normalitas 120
Lampiran 17. Uji Homogenitas data penelitian 124
Lampiran 18. Uji Hipotesis 126
Lampiran 19. Tabel r product moment 128
Lampiran 20. Daftar nilai kritis untuk uji Liliefors 129 Lampiran 21. Tabel wilayah luas di bawah kurva Normal 0 ke z 130 Lampiran 22. Daftar nilai persentil untuk distribusi t 131
Lampiran 23. Nilai-nilai distribusi F 132
Lampiran 24. Lembar observasi 136
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Perbedaan kelompok belajar koomperatif dengan kelompok
belajar konvensional 8
Tabel 2.2. Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran melalui model
Inkuiri terbimbang 19
Tabel 2.3. Struktur empat fase sebagai sintaks Numbered Heads Together
(NHT) 22
Tabel 2.4. Perbedaan pembuluh arteri dan vena 27
Tabel 2.5. Komposisi darah dan fungsinya 29
Tabel 2.6. Skema kemungkinan terjadinya transfusi darah 33
Tabel 3.2. Desain Penelitian 38
Tabel 3.3. Kisi-kisi Soal 39
Tabel 4.1. Perbandingan Nilai pretes siswa 44
Tabel 4.2. Perbadingan nilai posttes siswa 45
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pengaruh pendidikan dapat dilihat dan dirasakan secara langsung dalam
perkembangan serta kehidupan masyarakat, kehidupan kelompok dan kehidupan
setiap individu. Jika bidang-bidang lain seperti ekonomi, pertanian, perindustrian
berperan menciptakan sarana dan prasarana bagi kepentingan manusia maka
pendidikan berurusan langsung dengan pembentukan manusianya. Pendidikan
menentukan model manusia yang akan dihasilkannya. Pendidikan juga
memberikan konstribusi yang sangat besarterhadap kemajuan suatu bangsa dan
merupakan wahana dalam membangun watak bangsa (Nation Character
Building). Masyarakat yang cerdas akan memberikan nuansa kehidupan yang
cerdas pula dan secara progresif akan membentuk kemandirian dan kreativitas
(Mulyasa, 2011).
Sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan dalam menyiapkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di era global. Upaya
yang tepat untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan
wadah yang dapat dipandang dan berfungsi sebagai alat untuk membangun SDM
yang bermutu tinggi adalah pendidikan (Trianto, 2011). Tuntutan masyarakat
yang semakin besar terhadap pendidikan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, membuat pendidikan tidak mungkin lagi dikelola hanya dengan
menggunakan pola tradisional. Ada beberapa aspek-aspek yang mempengaruhi
keberhasilan pendidikan yaitu kurikulum, sarana dan prasarana, guru, siswa dan
metode (Wijayati, 2008). Metode yang dimaksud adalah model pembelajaran
inkuiri terbimbing dan Numbered Heads Together (NHT).
Pembelajaran biologi yang berlangsung bersifat teoritis dan berpusat pada
guru, dimana guru menjadi sumber pengetahuan, sehingga siswa bersifat pasif
dalam proses pembelajaran. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa
diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari
mampu menghafal dan mengerjakan soal dengan benar, tetapi tidak memahami
konsepnya. Permasalahan lain yang ditemukan adalah pembelajaran biologi yang
selama ini dilakukan hanya memberikan kesempatan siswa berkemampuan
akademik tinggi memperoleh prestasi belajar yang memuaskan, sedangkan siswa
dengan kemampuan akademik yang rendah tertinggal prestasinya. Sehingga perlu
upaya memperkecil kesenjangan prestasi belajar siswa berkemampuan akademik
rendah prestasi belajarnya dapat mendekati siswa yang berkemampuan akademik
tinggi jika diperoleh scaffolding dari guru dan teman sebayanya (Wulanningsih,
2012).
Banyak konsep atau topik dalam biologi, termasuk transpor air pada
tanaman, sintesis protein, respirasi dan fotointesis, energi, sel, mitosis dan
meiosis, organ, sistem saraf dan genetika Mendel dianggap konsep yang sulit oleh
siswa sekolah menengah. Kesulitan dalam berbagai pembelajaran biologi
berdampak negatif terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa. Ada banyak
alasan mengapa siswa mengalami kesulitan dalam belajar konsep biologi, hakikat
ilmu itu sendiri dan metode pengajarannya adalah salah satu alasan untuk
kesulitan dalam pembelajaran IPA. Alasan lain yang dilaporkan oleh banyak
peneliti, khususnya di Turki adalah karena sifat ilmu biologi yang pada umumnya
pembelajaran biologi didasarkan pada menghafal. Ilmu biologi mencangkup
banyak abstrak konsep, peristiwa, topik dan fakta bahwa siswa harus belajar
(Cimer, 2012).
Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 9 Medan bahwa aktivitas
siswa saat pembelajaran biologi berlangsung kurang baik. Contohnya siswa
kurang kondusif dalam proses belajar-mengajar di kelas, interaksi guru dan siswa
dalam pembelajaran belum optimal, siswa terlambat mengumpulkan tugas,
ekspresi siswa yang tegang dan tidak santai saat pembelajaran berlangsung.
Melihat aktivitas belajar siswa tersebut, ternyata mempengaruhi hasil belajar
siswa, masih banyak siswa yang memperoleh nilai < 75. Nilai tersebut belum
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan di sekolah adalah
75,00. Dengan demikian perlu diadakan variasi mengajar, salah satunya adalah
Hasil penelitian Elyani (2011), menyatakan bahwa model pembelajaran
inkuiri terbimbing pada materi getaran dan gelombang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa yang dapat dilihat dari hasil posttest siswa di kelas eksperimen
dengan nilai terendah 64 sedangkan dikelas kontrol 50. Sedangkan hasil penelitian
Wijayati (2008), menyatakan bahwa model pembelajaran Numbered Heads
Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa yang dapat dilihat
dari hasil posttest siswa dengan rata-rata nilai dikelas kontrol 6,2 sedangkan
dikelas eksperimen 6,9.Dalam hal ini peneliti mencoba melihat seberapa besar
perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dan Numbered Heads Together (NHT). Hasil penelitian Rizka (2013)
menyatakan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan
hasil belajar biologi siswa yang dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar dikelas
eksperimen meningkat sebesar 39,9 dan rata-rata hasil belajar kelas kontrol
meningkat sebesar 24,03 sedangkan hasil penelitian Muli’atunni’am (2011)
menyatakan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan
hasil belajar biologi siswa yang dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar dikelas
eksperimen meningkat sebesar 70,09 dan rata-rata hasil belajar kelas kontrol
meningkat sebesar 60,46.
Penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing, sebagai penciptaan
atau pengelolaan ruang kelas dimana siswa dilibatkan dalam dasar-dasar
pemecahan masalah melalui diskusi, berpusat pada siswa dan aktivitas yang
dilakukan oleh siswa. Tugas guru dalam kelas inkuiri terbimbing ini adalah
membantu siswa mencapai tujuannya, maksudnya guru lebih banyak berurusan
dengan strategi dari pada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai
sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan suatu yang baru. Sedangkan
dengan Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), semua siswa
harus belajar, berdiskusi dan mengetahui jawaban dari permasalahan yang
diberikan oleh guru dengan teman kelompoknya, membagikan ide-idenya untuk
mempertimbangkan jawaban yang paling tepat karena yang mempresentasikan
hasil diskusi diambil secara acak dari setiap kelompoknya dan hanya satu orang
Berdasarkan uraian dari latar belakang dan hasil-hasil penelitian yang telah
dipaparkan diatas, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul: “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dan Numbered Heads Together (NHT) Pada SubmateriSistem Peredaran Darah Manusia Kelas XI IPA SMA Negeri 9 Medan T.P. 2015/2016”.
1.2. Identifikasi masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan oleh peneliti diatas,
maka peneliti dapat mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya nilai biologi siswa
2. Model pembelajaran di sekolah kurang bervariasi
3. Siswa kurang memperlihatkan keaktifan dalam proses pembelajaran
1.3. Batasan Masalah
Mengingat identifikasi masalah yang cukup luas, maka penelitian ini
dibatasi hanya pada PerbedaanHasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dan Numbered Heads Together (NHT) Pada
MateriSistem Peredaran Darah Manusia Kelas XI IPA SMA Negeri 9 Medan T.P.
2015/2016.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini:
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran darah
manusia dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran darah
manusia dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads
Together (NHT)?
3. Bagaimanakah perbedaan hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran
darah manusia dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan diterapkannya pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dan Numbered Heads Together (NHT):
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran darah
manusia dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran darah
manusia dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together
(NHT).
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran
darah manusia dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing
dan Numbered Heads Together (NHT).
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini:
1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan contoh perbaikan pembelajaran
biologi yang dapat diujicobakan di kelas
2. Bagi siswa, pengalaman selama mengikuti kegiatan penelitian ini diharapkan
dapat memotivasi diri mereka sendiri untuk selalu mengembangkan potensi
kreativitas mencatat dalam mengorganisasikan pembelajaran yang pada
akhirnya akan meningkatkan hasil belajar biologinya
3. Bagi sekolah, perbaikan pembelajaran ini dapat mendorong sekolah untuk
terus melakukan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas
layanan pendidikan di sekolahnya
4. Bagi peneliti, pengalaman dan informasi yang diperoleh selama melakukan
penelitian ini akan menjadi pengalaman bagi peneliti untuk mengembangkan
1.7. Definisi Operasional
Menurut Bonnstetter (dalam Elyani, 2011) model inkuri terbimbing
merupakan salah satu model dimana guru menyediakan materi atau bahan dan
permasalahan untuk penyelidikan.
Numbered Heads Together (NHT) merupakan rangkaian penyampaian
materi dengan menggunakan kelompok sebagai wadah dalam menyatukan
persepsi/pikiran siswa terhadap pertanyaan yang dilontarkan atau diajukan guru,
yang kemudian akan dipertanggung jawabkan oleh siswa sesuai dengan nomor
permintaan guru dari masing-masing kelompok (Istarani, 2011).
Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dikelas XI IPA2 pada materi sistem peredaran darah manusia di
SMA Negeri 9 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dengan rata-rata 83,22.
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran numbered heads
together (NHT) dikelas XI IPA3 pada materi sistem peredaran darah manusia
di SMA Negeri 9 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dengan rata-rata
80,00.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan numbered
heads together (NHT) pada materi sistem peredaran darah manusia di kelas XI
IPA SMA Negeri 9 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 dengan hasil
pengujian hipotesis diperoleh thit > ttab yaitu 1,94 > 1,67 pada taraf α = 0,05 dan
berada pada dk 60 dan dk 120 yang menyatakan menerima Ha sekaligus
menolak H0
1.2.Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan oleh
peneliti diatas, maka peneliti mengajukan beberapa sarah diantaranya adalah:
1. Kepada guru bidang studi hendaknya dapat menggunakan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dan numbered heads together (NHT) sebagai alternatif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa, namun lebih baik menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing khususnya pada materi sistem peredaran darah
manusia.
2. Pemanfaatan model pembelajaran sebaiknya lebih ditingkatkan di
sekolah-sekolah, karena dengan menggunakan model pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, memotivasi minat belajar siswa dan
3. Mengingat model pembelajaran inkuiri terbimbing dan numbered heads
together (NHT) membutuhkan wkatu yang cukup lama sebaiknya guru harus
memperhatikan penggunaan waktu dalam perencanaan maupun pelaksanaanya.
4. Kepada mahasiswa, khususnya calon guru biologi diharapkan untuk dapat
menerapan penggunaan model pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas,
daya ingat serta hasil belajar siswa
5. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya,
sehingga memperoleh hasil belajar yang lebih maksimal. Hal ini penting agar
hasil penelitian ini bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun sebagai
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2013), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta
________., (2010), Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta
Bayu, (2011), Sistem Peredaran Darah, https://wordpress.com/ipa-ii.com, (Diakses: Kamis, 25 Juni 2015)
Cimer, A., (2012), What makes biology learning difficult and effective: Student Views, Educational Research and Reviews, Vol. 7(3) ,61-71.
Daryanto, (2008), Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta
Elyani, I., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Getaran dan Gelombang. Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta (http://www.skripsiuniversitasyarifhidayatullah.com.) (Diakses: Minggu, 10 Mei 2015)
Hafni, (2014), Penjelasan Sistem Peredaran DarahManusia,
http://www.manstema.com/penjelasan-sistem-peredaran-darah, (Diakses: Kamis, 25 Juni 2015)
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan
Muli’atunni’am, (2011), Efektifiitas pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar dan Keaktifan Peserta Didik Kelas VIII SMP Pondok Modern Selamet Kendal Pada Materi Pokok Sistem Peredaran Darah Manusia Tahun 2010/2011. Skripsi, Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo, Semarang
(http://www.skripsiiainwalisongo.com) (Diakses: Minggu, 10 Mei 2015)
Prawirohartono, S., (2012), Sains Biologi SMA/MA Kelas XI. Bumi Aksara, Jakarta
Rachmat, (2015), Jantung, http://wikipedia.org/wiki/jantung, (Diakses: Kamis, 25 Juni 2015)
Sabri, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, Quantum Teaching, Padang
Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Sudjana, N., (2002), Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Sumiati, (2013), Metode Pembelajaran, CV Wacana Prima, Bandung
Tatang, (2014), Sel Darah,
http://tatangsma.com/komponen-darah-danfungsinya.html, (Diakses: Kamis, 25 Juni 2015)
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Wijayanti, N., Kusuma, I., Kushandayani, T., (2008), Penggunaan Model Pembelajaran Numbered Heads Together untuk meningkatkan hasil belajar kimia,Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2(2), hlm 281-286.