PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) MENGGUNAKAN MEDIA KARTU SOAL TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 SIANTAR T.P. 2015/2016
Oleh:
Jenni Puspita NIM 4123121026
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
Jenni Puspita dilahirkan di Pematangsiantar, pada tanggal 16 Juni 1995. Ayah
bernama Muhammad Yusuf dan Ibu bernama Tumiyah dan merupakan anak
pertama dari 3 bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SDN 096134
Sahkuda, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan
sekolah di SMP Negeri 1 Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun
2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 4 Pematangsiantar dan lulus
pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan
Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBEREDHEAD TOGETHER (NHT) MENGGUNAKAN
MEDIA KARTU SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU, KALOR
DAN PERPINDAHAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMANEGERI 1
SIANTAR T.P. 2015/2016
Jenni Puspita (4123121026) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media kartu soal terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu, kalor dan perpindahan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Siantar T.P 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan desain two group pretest-posttest. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara class random sampling dan diambil dua kelas dari lima kelas yaitu kelas X MIA 4 sebagai kelas kontrol dan kelas X MIA 5 sebagai kelas eksperimen yang masing-masing berjumlah 40 orang. Instrumen yang digunakan berupa tes berbentuk pilihan berganda yang terdiri dari 15 soal yang sudah divalidasi dan lembar observasi aktivitas siswa. Uji hipotesis menggunakan uji t.
Dari data penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen = 49,50 dengan SD = 10,66, dan nilai rata-rata kelas kontrol = 49,16 dengan SD = 9,27.Pada pengujian normalitas untuk pretes diperoleh pada kelas eksperimen dengan Lhitung = 0,1387 dan Ltabel = 0,1401, untuk kelas kontrol dengan Lhitung = 0,1297, dan Ltabel = 0,1401, sehingga diperoleh Lhitung < Ltabel, maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,323 dan Ftabel = 1,705 sehingga Fhitung < Ftabel , maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Hasil analisis data dari uji beda menggunakan uji t dua pihak diperoleh thitung =-0.147 < ttabel = 1,994, Ho diterima berarti kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Nilai rata-rata postes kelas eksperimen = 72,83 dengan SD = 9,59 dan kelas kontrol = 66,33 dengan SD = 8,79. Hasil uji t satu pihak diperoleh thitung = 3,153 dan ttabel = 1,667 sehingga thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil observasi aktivitas siswa diketahui rata-rata aktivitas belajar siswa pada pertemuan I adalah 60,67%, pertemuan II adalah 69,33%, dan pertemuan III adalah 74,83%. Dari hasil uji t terdapat pengaruh dari model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media kartu soal terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu, kalor, dan perpindahan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Siantar T.P 2015/2016.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan pada ALLAH SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini semaksimal mungkin. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Menggunakan Media Kartu Soal Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu, Kalor, Dan Perpindahan Kalor Di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Siantar T.P. 2015/2016” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.
Ratna Tanjung, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis
sejak awal hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada bapak Purwanro, S.Si, M.Pd, bapak Muhammad Kadri, M.Sc
dan bapak Dr. Wawan Bunawan, M.Pd.,M.Si selaku dosen penguji I, II dan III
yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian
sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada
bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang
telah membimbing dan memotivasi serta membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd
selaku Dekan FMIPA Unimed dan bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku
Ketua Jurusan Fisika Unimed. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada
seluruh bapak dan ibu dosen serta staf pegawai Jurusan Fisika FMIPA Unimed.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak R. Siadari, S.Pd,
M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Siantar dan Ibu H. Manurung, S.Pd
selaku guru bidang studi fisika di SMA Negeri I Siantar beserta pegawai tata
usaha yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Muhammad
v
dukungan dan doa serta kasih sayang yang tiada henti kepada penulis. Kepada
adikku (Musfa Yenty dan Gilang Ramanda), terima kasih telah membantu lewat
doa untuk penulis.
Selain itu penulis ucapkan terima kasih kepada Muhammad Ali Lubis,
A.md yang selalu memberikan semangat serta mendukung begitu pula dengan
teman satu bimbingan skripsi yaitu Siska Sinaga dan Laila Panjaitan , dan juga
sahabat Nurul Hidayah Pulungan, Euodia Silaen dan Ningsih Sidauruk, beserta
seluruh keluarga besar Fisika Dik A 2012 yang tidak dapat penulis tulis satu
persatu, terima kasih telah memberikan arti persahabatan dan kekeluargaan. Juga
kepada teman, kakak dan adik satu kos penulis (kak Rahma, Widya, Lia,
Misykah, Miftah, Ayu, Muhibba, Delima, dll) yang selalu memberikan semangat
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk
perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pembaca baik yang hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin
melakukan penelitian lanjutan.
Medan, Juni 2016
Penulis,
Jenni Puspita
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 5
1.3 Batasan Masalah 6
1.4 Rumusan Masalah 6
1.5 Tujuan Penelitian 6
1.6 Manfaat Penelitian 7
1.7 Defenisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis 9
2.1.1 Hakikat Belajar 9
2.1.2 Aktivitas Belajar 14
2.1.3 Hasil Belajar 16
2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran 20
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 25
2.1.6 Model Pembelajaran Konvensional 27
2.1.7 Media Pembelajaran 28
2.1.8 Materi Pokok 31
2.2 Kerangka Konseptual 46
2.3 Hipotesis Penelitian 47
2.4 Penelitian Yang Relevan 47
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 50
3.2 Populasi dan sampel Penelitian 50
3.3 Variabel Penelitian 50
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 51
3.5 Prosedur Penelitian 52
3.6 Instrumen Penelitian 55
3.6.1 Lembar Penilaian Sikap 55
3.6.2 Tes Hasil Belajar 55
vii
3.6.5 Validitas Tes 57
3.7 Teknik Analisa Data 64
3.7.1 Menentukan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 64
3.7.2 Uji Normalitas 64
3.7.3 Uji Homogenitas 65
3.7.4 Uji Hipotesis 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 70
4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian 70
4.1.2. Analisa Data Pretes 72
4.1.3 Analisa Data Postes 73
4.1.4. Observasi 79
4.1.4.1 Penilaian Aktivitas Siswa 79
4.1.4.1 Penilaian Sikap 82
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 88
5.2 Saran 89
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Kategori-Kategori Dimensi Kognitif 16
Tabel 2.2. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif Dengan
Kelompok Belajar Konvensional 23
Tabel 2.3. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 24
Tabel 2.4. Tabel Konversi Suhu Termometer 32
Tabel 2.5. Koefisien Muai Panjang Beberapa Zat 33
Tabel 2.6. Koefisien Muai Volume Beberapa Zat 35
Tabel 2.7. Kalor Jenis Beberapa Zat 39
Tabel 2.8. Penelitian Yang Relevan 47
Tabel 3.1. Two Group Pretest – Postes Design 51
Tabel 3.2. Kriteria Penilaian Afektif Siswa 55
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa 55
Tabel 3.4. Kriteria Penilaian Hasil Belajar Siswa 56
Tabel 3.5. Interpretasi Kriteria Penilaian Aktifitas 57 Tabel 3.6. Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar Selama
Proses Pembelajaran 57
Tabel 3.7. Pedoman Penskoran Validator 58
Tabel 3.8. Tabel Kriteria Validitas Tes 60
Tabel 3.9. Nilai Dan Kategori Reliabilitas 61
Tabel 3.10. Nilai Dan Kategori Taraf Kesukaran 62
Tabel 3.11. Kriteria Taraf Kesukaran Tes 62
Tabel 3.12. Nilai Dan Kategori Daya Pembeda 63
Tabel 3.13. Tabel Kriteria Daya Pembeda Tes 63
Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 70
Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pretes 72
Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 73
Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji T Pretes 73
Tabel 4.5. Data Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 74
Tabel 4.6. Uji Normalitas Data Postes 75
Tabel 4.7. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes 75
Tabel 4.8. Ringkasan Perhitungan Uji t Postes 76
Tabel 4.9. Peningkatan Hasil Belajar (Kognitif) 77
Tabel 4.10. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol 78
Tabel 4.11. Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa 79
Tabel 4.12. Hasil Observasi Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa 80 Tabel 4.13. Penilaian Afektif Kelas Eksperimen Setiap Pertemuan 83 Tabel 4.14. Penilaian Afektif Kelas Eksperimen Berdasarkan Kriteria
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Perbandingan Skala Termometer Celcius,
Fahrenheit, Kelvin Dan Reamur 32
Gambar 2.2. Diagram Perubahan Wujud Zat 41
Gambar 2.3. Contoh Konduksi, Konveksi, Dan Radiasi 46 Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 54
Gambar 4.1. Grafik Nilai Kelas Eksperimen 71
Gambar 4.2. Grafik Nilai Pretes Kelas Kontrol 71
Gambar 4.3. Grafik Nilai Postes Kelas Eksperimen 74
Gambar 4.4. Grafik Nilai Postes Kelas Kontrol 74
Gambar 4.5. Diagram Batang Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
Dan Kontrol 77
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. RPP kelas eksperimen 92
Lampiran 2. RPP kelas kontrol 126
Lampiran 3. Tabel kisi instrumen tes hasil belajar 150 Lampiran 4. Tabel persiapan validitas tes 162 Lampiran 5. Perhitungan validitas tes 165 Lampiran 6. Tabel persiapan reliabilitas tes 166 Lampiran 7. Perhitungan reliabilitas tes 169 Lampiran 8. Tabel persiapan menghitung tingkat kesukaran 171 Lampiran 9. Perhitungan tingkat kesukaran tes 173 Lampiran 10. Tabel persiapan menghitung daya beda tes 174 Lampiran 11. Perhitungan daya beda tes 176 Lampiran 12. Tes hasil belajar 177
Lampiran 13. Pedoman penilaian observasi aktivitas 181 Lampiran 14. Distribusi hasil pretes kelas eksperimen 185 Lampiran 15. Distribusi hasil pretes kelas kontrol 187 Lampiran 16. Distribusi hasil postes kelas eksperimen 189 Lampiran 17. Distribusi hasil postes kelas kontrol 191 Lampiran 18. Data hasil belajar kelas eksperimen 193 Lampiran 19. Data hasil belajar kelas kontrol 195 Lampiran 20. Perhitungan rata-rata, varians, dan standar deviasi 197 Lampiran 21. Perhitungan uji normalitas data 202 Lampiran 22. Perhitungan uji homogenitas data 206 Lampiran 23. Perhitungan uji hipotesis 211 Lampiran 24. Rekapitulasi observasi aktivitas kelas eksperimen 217 Lampiran 25. Rekapitulasi penilaian sikap kelas eksperimen 226 Lampiran 26. Kartu soal 234 Lampiran 27. Dokumentasi penelitian 237 Lampiran 28. Tabel Harga Kritik dan r Product Moment 241
Lampiran 29. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 242
Lampiran 30. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 243
Lampiran 31. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 244
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia
guna mencapai kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh kehidupan itu sendiri.
Melalui pendidikan setiap orang dapat membekali dirinya dengan ilmu yang dapat
membantunya untuk mencapai kebutuhan hidup maupun mengatasi
masalah-masalah yang ada dalam kehidupannya.
Pendidikan juga memegang peranan penting bagi kemajuan suatu bangsa..
Kualitas pendidikan yang dihasilkan tentu mempengaruhi sumber daya manusia
yang dihasilkan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa
mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta
didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan
problema kehidupan yang dihadapinya. Kegiatan proses belajar-mengajar di
sekolah merupakan usaha dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Mengingat
sekolah merupakan salah satu perangkat pendidikan. Lewat proses belajar
mengajar itulah para siswa dibekali dengan ilmu pengetahuan yang dapat
meningkatkan sumber daya mereka sehingga dapat menjadi manusia yang cerdas
dan terampil.
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah)
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari
rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan.
Prestasi ini merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat
konvensional, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan
dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang
secara mandiri melalui penemuan dalam proses berfikirnya (Trianto:2011).
Salah satu pelajaran dimana guru masih lebih mendominasi saat proses
pembelajaran berlangsung adalah fisika. Seringkali dijumpai bahwa guru fisika
masih menjadi pusat pembelajaran. Pelajaran yang sulit di mengerti, banyaknya
2
subjek utama dalam proses pembelajaran karena jika hanya mengandalkan
keaktifan siswa maka tujuan pembelajaran yang ingin dicapai tidak akan
terpenuhi.
Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang
mempelajari tentang gejala-gejala alam dan interaksi di dalamnya. Pelajaran fisika
harusnya dapat menjadi pelajaran yang membawa siswa untuk mampu berfikir
kritis dan sistematis dalam memahami konsep fisika. Juga seharusnya pelajaran
fisika dapat menarik minat siswa untuk mempelajarinya karena pelajaran fisika
merupakan pelajaran yang berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari
yang dilakukan langsung oleh siswa itu sendiri. Dengan mempelajari fisika di
sekolah maka muncullah pemahaman yang benar tentang fisika itu sendiri terkait
dengan apa yang terjadi dalam kehidupannya. Pemahaman yang benar ini
selanjutnya dapat membawa siswa untuk mencapai hasil belajar siswa yang baik.
Namun pada kenyataannya, banyak siswa yang keliru dalam memahami pelajaran
fisika . Mereka hanya beranggapan bahwa fisika merupakan ilmu yang sulit untuk
dipahami. Hal tersebut muncul dikarenakan proses pembelajaran yang terjadi
hanya menekankan rumus – rumus dan perhitungan yang membuat siswa
kebingungan dan pusing. Selanjutnya mereka tidak tertarik untuk mempelajari
fisika itu sendiri.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan dengan
menggunakan instrumen angket yang disebarkan ke 38 responden siswa kelas X
(Peminatan Ilmu Alam) MIA di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Siantar
Kabupaten Simalungun diperoleh 16% (6 orang siswa) menganggap fisika itu
sangat sulit, 45% (17 orang siswa) menyatakan bahwa mata pelajaran fisika itu
sulit, 39 % (15 orang siswa) menyatakan bahwa pelajaran fisika itu biasa saja dan
0% (0 orang siswa) meyatakan bahwa mata pelajaran fisika itu mudah. Dari hasil
angket juga diketahui alasan siswa menganggap fisika itu sulit karena saat belajar
mereka lebih banyak menggunakan rumus dibandingkan mengetahui konsep
fisika itu sendiri. Selanjutnya sebanyak 76% (26 orang siswa) menuliskan bahwa
guru mengajar dalam model konvensional yaitu dengan menjelaskan materi,
3
mengajarkan dengan cara berdiskusi dan tanya jawab. Dari hasil angket juga
diketahui bahwa kerja sama antara siswa yang masih sangat kurang lewat model
pembelajaran konvensional. Siswa masih belajar sendiri-sendiri tanpa adanya
proses pembelajaran antara sesama teman karena proses belajar yang masih
berpusat pada guru. Siswa yang pintar tidak bisa membantu temannya yang
kurang pandai. Siswa yang kurang pandai cenderung untuk kurang bersemangat
saat belajar karena susana kelas akan didominasi oleh siswa yang pandai saja.
Hasil yang diperoleh melalui guru mata pelajaran fisika, diperoleh hasil
belajar fisika siswa yang dicapai pada umumnya masih mencapai sebatas standar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), nilai rata-rata Fisika untuk semester ganjil
tahun pelajaran 2015/2016 mencapai 70.00 meskipun KKM sudah tercapai,
namun nilai yang diperoleh siswa sudah ada nilai tambahan dari guru yaitu
penilaian guru terhadap tugas , kehadiran siswa dan disiplin siswa.
Menyikapi masalah diatas, perlu adanya usaha –usaha yang dapat
dilakukan guru untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Usaha-usaha yang
dilakukan oleh guru tentu berperan penting dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa maupun pemahaman siswa tentang fisika. Usaha guru tersebut dapat
diaplikasikan lewat suatu model pembelajaran. Guru sebagai pendidik diharapkan
menguasai suatu model pembelajaran yang mampu membantu meningkatkan
kemampuan siswa memahami, mengingat data, fakta atau konsep yang berkaitan
dengan fisika. Pemilihan model pembelajaran yang lebih efektif, juga dapat
meningkatkan minat, semangat, kemampuan untuk dapat bekerja sama bersama
teman dalam menemukan suatu pemecahahan dari suatu masalah, melibatkan
siswa secara aktif sehingga siswa belajar dengan suasana menyenangkan
Berdasarkan uraian diatas menurut peneliti perlu diterapkan suatu model
pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan belajar
mengajar, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif. Melalui model
pembelajaran ini siswa dapat mengemukakan pikirannya, saling bertukar pendapat
saling bekerja sama dalam mengkaji dan menguasai materi pelajaran fisika
4
Menurut Arends, (2007) cooperative learning (pembelajaran kooperatif)
berupaya membantu siswa untuk mempelajari isi akademis dan berbagai
keterampilan untuk mencapai berbagai sasaran, tujuan sosial dan hubungan antar
manusia serta bagian akhir menyoroti tugas-tugas asesmen dan evaluasi.
Pembelajaran kooperatif merupakan istilah umum untuk sekumpulan strategi
pengajaran yang dirancang untuk mendidik kerja sama kelompok dan interaksi
antar siswa. Persamaan semua strategi ini terletak pada hal dimana para siswa
bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan-tujuan
bersama (Jacobsen:2009).
Model pembelajaran kooperatif dengan tipe Numbered Head Together
(NHT) merupakan model pembelajaran yang sangat cocok memenuhi
kebutuhan/sesuai kondisi siswa dalam memahami pelajaran. Spencer Kagan pada
(Lie, 2002), dalam implementasinya guru memberikan tugas, siswa berdiskusi
untuk menyelesaikan tugasnya, kemudian guru menunjuk salah satu nomor siswa
dan hanya siswa bernomor yang berhak menjawab, tujuannya untuk mencegah
dominasi siswa tertentu. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) ini memiliki keunggulan yaitu adanya sistem penomoran. Dengan sistem penomoran ini memungkinkan setiap anggota dari kelompok
berusaha untuk memahami jawaban atas pertanyaan yang diberikan sehingga
setiap siswa aktif dalam pembelajaran.
Peneliti sebelumnya (Mariati:2013) dengan judul “Implementasi Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP Pada
Materi Gaya Dan Hukum Newton T.P 2012/2013”, diperoleh nilai rata-rata 73,20
pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran NHT dan
rata-rata nilai 66,80 pada kelas control dengan menggunakan model belajar
konvensional. Dari hasil penelitian (Rahmad:2013) dengan judul “Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbantuan
Handout Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA SMAN 7 Padang”, diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen untuk aspek kognitif adalah 83,75 dan
5
adalah 75,56 dengan kriteria baik dan pada kelas kontrol adalah 60,51 dengan
kriteria cukup.
Dari penelitian yang telah dilakukan tersebut ternyata masih terdapat
kendala yang dihadapai yaitu keterbatasan waktu belajar siswa saat menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) untuk
menyelesaikan lembar kerja siswa yang diberikan dan juga masih adanya rasa
kurang percaya diri siswa saat akan mempresentasikan hasil diskusinya ke depan
kelas. Adapun upaya yang dapat dilakukan guna menyelesaikan kendala tersebut
yaitu agar peneliti lebih memperhatikan pembagian waktu saat melaksanakan
kegiatan siswa mengerjakan LKS dan juga lebih memotivasi siswa untuk
meningkatkan rasa percaya dirinya.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti akan melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Head Together (NHT) Menggunakan Media Kartu Soal Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Siantar T.P. 2015/2016”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, beberapa masalah dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
1. Siswa menganggap pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit dan
kurang menarik karena hanya terfokus pada rumus dan perhitungan
matematis.
2. Hasil belajar fisika siswa yang rendah.
3. Banyak siswa yang tidak bisa mengikuti proses pembelajaran sehingga
6
1.3Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan penulis, maka penulis membatasi masalah
penelitian ini pada :
a. Model Pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media
kartu soal.
b. Materi pelajaran fisika kelas X semester II SMA Negeri 1 Siantar hanya
pada materi pokok Suhu, Kalor dan Perpindahan kalor
c. Subjek penelitian adalah siswa kelas X Semester II SMA Negeri 1 Siantar
T.P. 2015/2016
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) menggunakan media kartu soal dan model konvensional di kelas X semester II SMA Negeri 1 Siantar T.P. 2015/2016?
2. Bagaimana hubungan aktivitas belajar dengan hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) menggunakan media kartu soal di kelas X semester II SMA Negeri 1 Siantar T.P. 2015/2016?
3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered
Head Together (NHT) menggunakan media kartu soal terhadap hasil belajar di kelas X semester II SMA Negeri 1 Siantar T.P. 2015/2016?
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa pada materi pokok suhu dan
kalor dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe
7
model konvensional di kelas X semester II SMA Negeri 1 Siantar T.P.
2015/2016.
2. Untuk mengetahui bagaimana hubungan aktivitas belajar dan hasil belajar
siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) menggunakan media kartu soal di kelas X semester II SMA Negeri 1 Siantar T.P. 2015/2016.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran Kooperatif
tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media kartu soal
terhadap hasil belajar siswa di kelas X semester II SMA Negeri 1 Siantar
T.P. 2015/2016.
1.6Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT) menggunakan media kartu soal.
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media
kartu soal.
1.7Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan
untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),
merancang bahan-bahan pelajaran, dan membimbing pembelajaran di
kelas atau yang lain (Joyce & Weil dalam Rusman, 2012)
2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya dan meningkatnya perkembangan
mental siswa yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.
(Sudjana, 2009)
8
nomor dan hanya ada satu siswa yang akan dipanggil untuk mewakili
kelompok tersebut (Slavin).
4. Kartu soal merupakan kartu yang berisi soal-soal yang harus dijawab oleh
88
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh
beberapa kesimpulan antara lain:
1. Hasil belajar siswa kelas X semester I SMA Negeri I Siantar tahun ajaran
2015/2016 pada materi pokok suhu, kalor dan perpindahan kalor dengan
menggunakan pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata sebesar
66,33 yang berarti belum memenuhi standar KKM disekolah tersebut yang
bernilai 70,00. Sementara hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan
media kartu soal memiliki nilai rata-rata sebesar 72,83 yang berarti sudah
memenuhi standar KKM di sekolah tersebut.
2. Rata-rata aktivitas belajar siswa selama menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT menggunakan media kartu soal pada pertemuan I sebesar
60,67%, pertemuan II sebesar 69,33%, dan pada pertemuan III sebesar
74,83% dengan perolehan rata-rata nilai keseluruhan sebesar 68,27% dengan
kategori penilaian aktif. Dari pembahasan diketahui bahwa aktivitas dapat
membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut nampak dari
kriteria aktif siswa dengan hasil belajar (nilai postes) dengan kriteria baik
yang dicapai siswa. Namun masih ada juga siswa dengan kriteria aktif
namun masih mencapai hasil belajar dengan kriteria kurang.
3. Ada pengaruh menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Head Together menggunakan media kartu soal terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu, kalor dan perpindahan kalor di kelas X semester II
SMA Negeri 1 Siantar T.P. 2015/2016, dengan thitung = 3,153 > ttabel = 1,667.
Pengaruh yang dimaksud adalah hasil belajar siswa yang menggunakan
model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media
kartu soal lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan
89
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran:
1. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) sebagai salah satu upaya
untuk mengaktifkan siswa belajar, menambah kreativitas dan semangat
belajar siswa, serta meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media kartu
soal lebih lanjut, disarankan untuk lebih memperhatikan efisiensi waktu pada
tahap menyajikan informasi dan fase evaluasi yakni mempresentasikan hasil
diskusi dari kartu soal yang diberikan.
3. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian yang sama
sebaiknya lebih memahami dengan jelas tahap-tahap (Syntax) model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) agar aktivitas
dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.
4. Dalam penyusunan soal berdasarkan taksonomi Anderson dan Krathwhol
masih terdapat kelemahan, peneliti selanjutnya diharapkan mampu menyusun
90
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Lorin W. dan David R. Krathwohl, (2010), Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Asesmen (Penterjemah :Prihantoro, A. Dari A Taxonomy For Learning, Teaching And, Assesing : A Revision Of Bloom’s Taxonomy Of Educational Objectives A Bridged Edition: Addison Wesley Longman, Inc, 2001), Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Arends, R. I., (2008), Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar Buku Dua, (Penterjemah: Helly Prayitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto), Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Arikunto, S., (2007), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi VI, Rineka Cipta, Jakarta
Arikunto, S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Dimyati & Mudjiono, (1999), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan
Kamajaya , (2014), Fisika untuk kelas X Sekolah Menengah Atas Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam, Grafindo, Bandung
Kanginan, M., (2007), Fisika 1 untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Lie, A., (2004), Cooperatif Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas, Grasindo, Jakarta
Purba, H. S., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Togeteher (NHT) dengan Media Kartu Kerja Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X Pada Materi Pokok Bahasan Struktur Atom Di Sma Kalolik Trisakti Medan, Skripsi, Jurusan Kimia FMIPA, UNIMED, Medan
Qurniawati, A., Sugiharto, Dan Agung S., (2013), Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Dengan Media Kartu Pintar Dan Kartu Soal Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester Genap Sma Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Vol. 2 No. 3 Tahun 2013 : Hal 166-174
91
Mata Pelajaran Fisika Di SMP Negeri 2 Poso, Volume 3 Nomor 1. Januari 2015: Hal 61-68
Riyadi, A.S., Mosik, (2014), Unnes Physics Education Journal, Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Komunikasi Ilmiah, Vol 2. April 2014 : Hlm 1-9
Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Raja Grafindo Persada, Jakarta
Rohani, A., (2004), Pengelolaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Sabri, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar dan Microteaching, Quantum Teaching, Jakarta
Sagala, S., (2014), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Sanjaya,W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta
Simanjuntak P., Mariati, (2013), Jurnal INPAFI, Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP Pada Materi Gaya Dan Hukum Newton T.P 2012/2013, Volume 1, Nomor 2, Juni 2013: Hal.10
Siregar, R. Wasi, Djusmaini Djamas, Dan Nurhayati, (2013), Pillar Of Physics Education, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Berbantuan Handout Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA SMAN 7 Padang, Vol 1. April 2013: Hal 71-76
Slavin, R. E., (2009), Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media, Bandung
Sudjana , (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Mengajar, PT. Rosdakarya, Bandung