• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS VISUALISASI GAYA RAGAM HIAS PLAFON ISTANA KESULTANAN DELI MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS VISUALISASI GAYA RAGAM HIAS PLAFON ISTANA KESULTANAN DELI MEDAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS VISUALISASI GAYA RAGAM HIAS PLAFON

ISTANA KESULTANAN DELI MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SITI RAUDAH

NIM 2113351026

JURUSAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

SITI RAUDAH : NIM 2113351026 Analisis Visualisasi Gaya Ragam Hias Plafon Istana Kesultanan Deli Medan, Program Studi Pendidikan Seni Rupa,

Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri Medan, 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya ragam hias yang diterapkan pada plafon Istana Kesultanan Deli Medan dan memahami jenis-jenis bentuk ragam hias plafon yang diterapkan pada plafon Istana Kesultanan Deli Medan. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh ragam hias plafon pada ruang-ruang Istana Kesultanan Deli Medan.

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 3 (tiga) ruang di dalam istana meliputi, ruang utama (ruang tamu), ruang induk (balairung), dan ruang tengah. Sampel yang diambil adalah penelitian pustaka, dimana akan dikelompokkan menjadi pustaka primer, pustaka sekunder dan pustaka tertier. Pustaka primer terdiri dari buku-buku yang berhubungan dengan ragam hias Melayu, arsitektur dan sejarah Istana Kesultanan Deli Medan (Istana Maimoon). Pustaka sekunder yang berhubungan dengan metode penelitian seni atau teknik-teknik penelitian budaya. Pustaka tertier adalah buku-buku pendukung untuk memperkaya teori-teori yang berhubungan dengan topik penelitian.

Metode penelitian yang digunakan pendekatan metode deskriptif kualitatif yaitu peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terperinci dari responden dan melakukan studi pada situasi yang alami.Gaya ragam hias pada plafon dan dinding-dinding bangunan Istana Kesultanan Deli Medan berpengaruh dengan Gaya Timur Tengah, Eropa, dan India.

Hasil penelitian menunjukkan sebagian jenis ragam hias Melayu mengalami sedikit perubahan dari bentuk dasarnya atau telah dimodifikasi dengan budaya Eurasia (Eropa dan Asia). Ragam hias Melayu yang diterapkan pada dinding-dinding atau bagian atas bangunan istana banyak mengikuti pola bentuk gaya dari Eropa Klasik, Timur Tengah, juga Persia. Motif yang sering digunakan pada bangunan istana maimoon adalah jenis tumbuh-tumbuhan atau kelompok bunga bervariasi.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dengan izin-Nya dapat menyelesaikan skripsi ini hingga selesai dengan baik. Dalam rangka menyelesaikan tugas-tugas dan untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan di Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan (UNIMED), maka peneliti membahas skripsi yang berjudul: “Analisis Visualisasi Gaya Ragam Hias Plafon Istana Kesultanan Deli Medan”.

Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini, teristimewa kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M. Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Mesra, M. Sn., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Gamal Kartono, M. Si., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Dr. Daulat Saragi, M. Hum., selaku Dosen Pembimbing Skripsi, serta selalu memberikan arahan, motivasi dan masukan-masukan kepada penulis.

6. Bapak Drs. Misgiya, M. Hum., sebagai Dosen Penguji.

7. Bapak Dr. Wahyu Tri Atmojo, M. Hum., sebagai Dosen Penguji.

8. Bapak Drs. Anam Ibrahim, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Penguji.

9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan staf Jurusan Seni Rupa serta administrasi dan perlengkapan di lingkungan FBS Universitas Negeri Medan.

10. Instansi Yayasan Sultan Ma’Moen Al Rasyid (Sultan Ma’Moen Al Rasyid

Foundation) yang telah ikut membantu dalam proses penyelesaian skripsi

ini.

11.Instansi Perpustakaan Tengku Luckman Sinar, yang telah ikut membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

12.Nara sumber yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. 13.Teristimewa kedua orang tua, Mama tercinta AIPTU Hj. Jamilah dan

(8)

(Abdul Hanif & Aqilah Ramadhani), Abang-abang (Raja Isa Hanafi & Mu’min Ali Hanafi), dan Kakak (Ika Rahman, S.Fis.), bg Jefri, serta keluarga besar Mohammad Ali (Aceh Tamiang - Kuala Simpang).

14.Kakak, Adik stambuk, teman-teman yang telah memberikan doa, motivasi, dan saran sehingga skripsi ini selesai, teman se-Angkatan 2011, seluruh keluarga kelas C yang dikepalai Suhu kami (Andika Saputra), Kost Durung yang dibelakang dokter gigi (Sigit, Tino, Toni, bg Taufik, Aul, Aldi), kak Rin, kak Fanesia, kak Ni, Annisa, Maresa, Putri, Laila, Vera Ops, Eva, Cahayati...dkk seperjuangan, untuk sahabat Ulul, Vita, Yeni, Feni, dan Nurul Rizkya.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun skripsi ini lebih baik lagi, sehingga dapat bermanfaat bagi peneliti dan bermanfaat bagi perkembang ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Seni Rupa.

Medan, Februari 2016

Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL 6 A. Kerangka Teoritis ... 6

1. Sejarah Istana Kesultanan Deli Medan (Istana Maimoon) ... 6

2. Pengertian Analisis... 7

3. Pengertian Visualisasi ... 8

4. Pengertian Ragam Hias (Ornamen) ... 9

1. Fungsi Ragam Hias (ornamen) ... 11

a. Motif Geometris ... 12

(10)

c. Motif Binatang (Fauna) ... 13

d. Motif Raksasa (Makhluk Imajinatif) ... 14

e. Motif Tumbuh-tumbuhan (Flora) ... 15

f. Motif Benda Alam (kosmos) ... 16

g. Motif Kaligrafi ... 17

5. Gaya ... 18

a. Gaya Ragam Hias ... 20

1) Gaya Ragam Hias Primitif ... 21

2) Gaya Ragam Hias Klasik ... 22

3) Gaya Ragam Hias Tradisional ... 23

4) Gaya Ragam Hias Modern dan Kontemporer ... 25

6. Seni Dalam Islam ... 27

a. Kesenian Islam ... 27

b. Seni Rupa Islam ... 27

1) Seni Arabesque... 28

c. Gambaran Keseluruhan ... 30

d. Ornamen Dalam Islam ... 31

1) Sifat Ornamen ... 31

a) Pasif ... 31

b) Aktif ... 31

2) Decoratif Ornamen Dalam Islam ... 32

a) Bentuk-bentuk Stalistik ... 32

(11)

7. Ragam Hias Pada Gaya Arsitektur Eropa Klasik ... 33

8. Ragam Hias pada Gaya Arsitektur Persia dan Moghul ... 35

a. Gaya Arsitektur Moghul ... 36

9. Ragam Hias (Ornamen) Melayu ... 37

10.Pengertian Plafon ... 45

a. Manfaat Plafon ... 45

b. Fungsi Plafon ... 45

B. Kerangka Konseptual ... 47

1. Pendekatan Estetis ... 48

BAB III. METODE PENELITIAN ... 49

A. Lokasi Penelitian ... 49

B. Waktu Penelitian ... 49

C. Metode Penelitian... 50

D. Populasi dan Sampel ... 51

a. Populasi ... 51

b. Sampel ... 51

E. Instrumen Penelitian... 52

F. Teknik Pengumpulan Data ... 52

1. Studi Pustaka ... 52

2. Observasi dan Dokumentasi ... 53

a. Observasi ... 53

(12)

3. Wawancara ... 53

G. Teknik Analisis Data ... 54

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

C. HASIL PENELITIAN ... 55

1. Hasil Studi Pustaka ... 55

a. Ragam Hias Melayu ... 55

1) Motif Geometris ... 56

2) Motif Hewan (Fauna) ... 56

3) Motif Raksasa (Makhluk Imajinatif) ... 57

4) Motif Tumbuhan (Flora)... 57

5) Motif Benda Alam (Kosmos) ... 58

6) Motif Kaligrafi ... 58

b. Tinjauan Arkeologis dan Arsitektur Istana Maimoon ... 59

2. Hasil Studi Lapangan ... 63

a. Deskripsi Data Penelitian ... 63

1) Ragam Hias Plafon Ruang Utama dan Ket. Gambar .... 63

2) Ragam Hias Plafon Ruang Induk dan Ket. Gambar ... 66

3) Ragam Hias Ruang Tengah dan Ket. Gambar ... 74

3. Pembahasan ... 75

a. Ragam Hias Plafon Ruang Utama Istana K. Deli Medan ... 75

b. Ragam Hias Plafon Ruang Induk Istana K. Deli Medan .... 75

(13)

D. Analisis Hasil Wawancara ... 76

E. Temuan Penelitian ... 81

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

A. KESIMPULAN ... 82

B. SARAN ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 85

LEMBAR PERTANYAAN ... 87

LAMPIRAN I ... 89

LAMPIRAN II ... 90

LAMPIRAN III ... 91

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1. Jadwal Penelitian ... 49

3.2. Sampel Bagian Ragam Hias Plafon Ruangan Istana ... 51

4.1. Ragam Hias Plafon Ruang Utama Istana Maimoon ... 65

4.2. Ragam Hias Plafon Ruang Induk Istana Maimoon (bagian 1) ... 68

4.3. Ragam Hias Plafon Ruang Induk Istana Maimoon (bagian 2) ... 70

4.4. Ragam Hias Plafon Ruang Induk Istana Maimoon (bagian 3) ... 73

(15)

DAFTAR GAMBAR

1.6. Motif Bulan-bulan asal Gayo-Aceh, Bintang-bintang, dan Lidah Api 16

1.7. Motif Kaligrafi ... 17

2.1. Ragam Hias Primitif ... 22

2.2. Ragam Hias Klasik ... 23

2.3. Ragam Hias Tradisional ... 25

2.4. Ragam Hias Modern dan Kontemporer ... 26

2.5. Motif Arabesque Geometrik ... 30

2.6. Ornamen Kaligrafi, Geometris, dan Arabesque ... 32

2.7. Motif Islam dalam pengaruh budaya China ... 33

2.8. Motif Eropa Klasik dan Penerapan pada Pilar (tiang) ... 34

2.9. Ragam Hias pada Dinding Mesjid beraksitektur Persia ... 35

2.10. Masjid Jami Delhi sebagai contoh arsitektur Moghul... 36

2.11. Ukiran pada dinding rumah ... 38

2.12. Ukiran “Selembayung” untuk puncak rumah ... 38

2.13. Ukiran “Sayap Layang-layang” untuk ujung atap rumah ... 38

2.14. Pucuk Rebung ... 38

2.15. Kiambang ... 38

2.16. Awan Larat ... 39

(16)
(17)

2.45. Daun Paku Hijau ... 43

2.46. Daun Keladi ... 44

2.47. Keluang ... 44

2.48. Daun Kiambang ... 44

2.49. Bunga Ketola ... 44

2.50. Bunga Kuda Laut ... 44

4.1. Ragam Hias Plafon Ruang Utama Istana Maimoon ... 63

4.2. Detail Ragam Hias Plafon Ruang Utama Istana Maimoon ... 64

4.3. Ragam Hias Plafon Ruang Induk Istana Maimoon ... 66

4.4. Detail Ragam Hias Plafon Ruang Induk (bagian 1) Istana Maimoon .. 67

4.5. Detail Ragam Hias Plafon Ruang Induk (bagian 2) Istana Maimoon .. 69

4.6. Detail Ragam Hias Plafon Ruang Induk (bagian 3) Istana Maimoon .. 72

4.7. Ragam Hias Plafon Ruang Tengah Istana Maimoon ... 74

4.8. Detail Ragam Hias Plafon Ruang Tengah Istana Maimoon ... 74

5.1. Bangunan tampak depan Istana Maimoon ... 92

5.2. Altar (Panggung) di halaman Istana Maimoon ... 92

5.3. Bangunan (rumah Batak Karo) di sisi kanan Istana Maimoon ... 92

5.4. Ragam Hias dinding dan plafon di ruang induk (balairung) ... 92

5.5. Cermin dengan hiasan flora di ruang induk (balairung) ... 92

5.6. Pilar (tiang) dengan gaya Eropa klasik di ruang induk (balairung) ... 92

5.7. Dinding batasan sisi kanan ruang induk (balairung) ... 93

5.8. Fentelasi pintu masuk sisi muka (depan) Istana Maimoon ... 93

5.9. Ukiran hias pintu bilik (kamar) Sultan ... 93

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumatera Utara memiliki beberapa Kesultanan pada masanya, yang

meliputi Kesultanan Langkat, Kesultanan Deli, Kesultanan Serdang, dan

Kesultanan Asahan, salah satu kesultanan yang masih memiliki bukti-bukti

peninggalan bangunannya yaitu Kesultanan Deli Medan atau disebut juga Istana

Maimoon.Pada bangunan Istana Kesultanan Deli Medan memiliki berbagai motif

hiasan yang diterapkan pada sebagian atau seluruh permukaan bangunan tersebut,

juga dihiasi pada permukaan luar dan bagian dalam bangunan antara lain, dinding

dalam bangunan hingga plafon atau atap bangunan.

Pada umumnya, masyarakat memandang seni ragam hias rumah adat

maupun bangunan-bangunan istana hanya sekedar motif-motif yang menghiasi

bangunan itu saja. Sementara nyatanya seni ragam hias itu memiliki banyak arti

yang berpengaruh pada rumah adat maupun bangunan-bangunan istana. Banyak

orang beranggapan, Istana Kesultanan Deli Medan dihiasi dengan hiasan atau

ragam hias Melayu. Kenyataannya dari hasil observasi awal penulis, gaya ragam

hias plafon Istana Kesultanan Deli Medan telah mengadopsi gaya ragam hias lain

seperti gaya Arab (Timur Tengah), Spanyol, India dan Italia. Ternyata ragam hias

Melayu terbuka dengan budaya asing, karena telah mengadopsi budaya dari

(19)

2

Dari studi budaya dan gaya ornamen di luar Melayu seperti gaya Arab atau

Timur Tengah, gaya India dan gaya Eropa seperti Spanyol dan Italia.

Kenyataannya apa yang sudah diterapkan pada plafon Istana Kesultanan Deli

Medan penuh dengan perpaduan gaya beragam bangsa tersebut.

Sementara halnya tidak semua ragam hias yang diterapkan harus sama

dengan tampilan depan yang terlihat jelas dari bangunan istana itu sendiri. Ada

banyak gaya ragam hias dari luar negara yang berpengaruh dan diterapkan pada

bangunan-bangunan bersejarah di Indonesia. Seperti di Eropa, bangunan istana

yang banyak menerapkan gambar atau hiasan pada plafon yang menjadi bagian

terpenting atau center point kemegahan serta keindahan sebagaimana harusnya

pada bangunan istana.

Ada banyak ragam hias yang diterapkan pada plafon di dalam bangunan

Istana Kesutanan Deli Medan bermula dari ruang tamu, ruang induk, ruang tengah

(diantara balairung juga ruang makan) dan ruang lainnya. Akan tetapi tidak juga

diterapkan pada plafon di ruangan bagian belakang dan luar ruang istana, seperti

pada plafon sekeliling teras istana, dimana seharusnya setiap bangunan istana

yang bersejarah penuh dengan kesan yang memiliki keindahan visual dan megah,

sebab itulah yang membedakan dari bangunan-bangunan masa sekarang

(khususnya pada istana).

Penerapan ragam hias banyak macamnya ada yang berbentuk vertikal,

(20)

3

istana sehingga menimbulkan kesan yang indah serta kombinasi ragam hias

dengan gaya Arab, India, dan Eropa.

Dari hasil observasi lapangan yang telah dilakukan peneliti, ragam hias

plafon Istana Kesultanan Deli Medan memiliki bermacam gaya ornamen (ragam

hias) tidak hanya Melayu saja, melainkan juga banyak diterapkan dari gaya Islam

dan Eropa. Dari keunikan gaya ragam hias plafon Istana Kesultanan Deli tersebut,

penulis ingin meneliti latar belakang masuknya budaya asing ke dalam budaya

Melayu dalam ragam hias plafon tersebut, maka peneliti bermaksud meneliti dan

menjawab masalah ini dengan judul “Analisis Visualisasi Gaya Ragam Hias

Plafon Istana Kesultanan Deli Medan”. Peneliti mencoba mengungkapkan gaya

ragam hias yang diterapkan pada plafon bangunan tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Ragam hias yang diterapkan pada plafon Istana Kesultanan Deli Medan

memiliki berbagai macam jenis motif.

2. Jenis ragam hias Istana Kesultanan Deli yang khas Melayu sudah

dipengaruhi motif seperti Timur Tengah, India dan Eropa.

3. Banyak orang beranggapan bahwa ragam hias Kesultanan Deli Medan

(21)

4

4. Tidak jelas kapan motif-motif ragam hias budaya luar tersebut

mempengaruhi gaya ragam hias Melayu.

5. Tidak diterapkan juga ragam hias plafon pada ruang luar (sekeliling teras)

Istana Kesultanan Deli Medan.

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa identifikasi masalah di atas penulis membuat batasan atau

fokus masalah hanya pada masalah gaya ragam hias yang diterapkan pada plafon

Istana Kesultanan Deli Medan. Batasan masalah ini untuk menghindari agar

penelitian jangan sampai melebar.

D. Rumusan Masalah

Untuk lebih memfokuskan dan memusatkan masalah dalam penelitian

maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Gaya ragam hias apa sajakah yang diterapkan pada plafon Istana

Kesultanan Deli Medan?

2. Jenis-jenis bentuk ragam hias apa saja yang diterapkan pada plafon Istana

Kesultanan Deli Medan?

E. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah

(22)

5

1. Untuk mengetahui gaya ragam hias apa saja yang diterapkan pada plafon

Istana Kesultanan Deli Medan.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis bentuk ragam hias plafon apa saja yang

diterapkan pada plafon Istana Kesultanan Deli Medan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat peneliti dibagi menjadi dua bagian, pertama manfaat secara

teoritis dan kedua manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan tambahan literatur untuk lembaga-lembaga pendidikan

dan lembaga budaya Melayu.

b. Sebagai bahan referensi untuk mahasiswa, pelajar dan masyarakat

umum.

c. Sebagai penambah literatur dalam ilmu seni rupa.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan untuk Dinas Pariwisata Sumatera Utara - Kota

Medan, agar senantiasa berbagi ilmu pengetahuan seni rupa,

khususnya dari salah satu warisan bangunan bersejarah di Kota Medan.

b. Sebagai pengetahuan tentang visualisai gaya ragam hias plafon Istana

(23)

82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah data dipeloreh, diolah dan dianalisis, kemudian diperoleh beberapa

kesimpulan penelitian sebagai berikut:

1. Penerapan ragam hias pada dinding-dinding dan bagian atas (plafon)

bangunan Istana Kesultanan Deli Medan terdapat motif-motif Melayu

yang dilengkapi dengan perpaduan bentuk gaya Eropa Klasik, Timur

Tengah, Persia, dan India. Jenis Motif-motif Melayu tersebut yaitu; Motif

Bunga Kundur, Bunga Sekaki Bervariasi, Bunga Cengkeh Bervariasi,

Bunga Keluang, Bunga Bervariasi, Pucuk Rebung, Daun Pakis Bervariasi,

Daun Pakis, Tampok Manggis, Bunga Kala Bervariasi dan Daun Keladi.

Berbagai bentuk penerapannya mengikuti dari pola; Geometris,

Tumbuhan, dan Arabesque Geometrik.

2. Ragam hias yang diterapkan pada Istana Kesultanan Deli Medan

berpengaruh dengan Gaya Timur Tengah, Eropa, Persia, dan India,

termasuk juga pada ragam hias plafon yang diterapkan. Dalam penerapan

ragam hias plafon di ruang induk (balairung) yang sama ditempatkan pada

bidang-bidang segi empat dan segi delapan tersebut, ada tiga bagian

bidang yang berbeda-beda pada bentuk pola ragam hias tersebut, yang dari

jumlah seluruhnya ada 36 bidang × 2 m2. Masing-masing pada tiga bagian

(24)

83

terlepas dari bentuk pola arabesque geometrik. Pada tiga bagian bidang

plafon terdapat beberapa motif ragam hias Melayu, dan dalam bentuk

penerapannya ditemukan gaya yang mengikuti gaya Timur Tengah dengan

berbentuk pola arabesque.

3. Pada ragam hias plafon ruang tengah (yang diantara balairung dan dapur),

dalam penerapan ragam hias plafonnya cukup sederhana, karena hanya

menerapkan satu motif saja yaitu motif “bintang-bintang” yang mengikuti

gaya arabesque geometrik di Timur Tengah. Jelas terlihat pada plafon di

ruangan ini saja yang begitu berbeda dan cukup sederhana dalam

penerapan ragam hias plafon tersebut, karena dari segi fungsinya hanya

untuk orang yang berlalu-lalang saja.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka diperoleh

beberapa saran antara lain:

1. Mengajak kembali masyarakat pada umumnya untuk melestarikan

arsitektur bangunan yang bersejarah dan bercirikhas Melayu, meskipun

hanya sebahagian saja bentuk ragam hias Melayu yang diterapkan pada

bangunan bersejarah (yang letaknya tidak jauh dari jantung kota Medan)

tersebut, dalam menjaga keutuhan bangunan bersejarah yang masih ada

demi menjaga kelestariannya.

2. Harapan penulis melalui penelitian visualisasi gaya ragam hias plafon

(25)

84

daerah maupun masyarakat kota Medan, penerapan ragam hias pada

dinding dan plafon bangunan-bangunan seperti rumah adat tradisional

maupun istana perlu adanya pengembangan positif yaitu harus adanya

kesesuaian dalam penerapan bentuk gaya ragam hias seperti gaya klasik,

tradisional dan modern. Karena pada saat ini daerah kota Medan

merupakan salah satu kota wisata dengan keberadaan museum Melayu

yaitu Istana Maimoon, dan Mesjid bernuansa Melayu dan lain sebagainya.

Maka dengan upaya tersebut masyarakat kota Medan dapat mengenalkan

budayanya kepada wisatawan yang sedang berkunjung ke kota Medan.

Khususnya memperkenalkan ragam hias Melayu yang diterapkan pada

permukaan bangunan khas Melayu dengan berbagai bentuk gaya-gaya

yang diambil dari budaya luar Melayu yang bernilai estetis.

3. Kepada masyarakat kota Medan secara khusus generasi muda agar tetap

memelihara dan menjaga serta mengembangkan penerapan ragam hias

tradisional Melayu yang merupakan ciri khas daerah Melayu Deli, agar

(26)

85

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.

Azmi, 2012. Rumah Panggung Melayu Deli. Medan: UNIMED Press.

Depdikbud Dirjen Kebudayaan Museum Propinsi Sumatera Utara. 2008. Ragam

Hias (Ornamen) Rumah Tradisional Simalungun. Medan

Dwi Budiwiwaramulja, S Wiratma dan Misgiya. 2013. Pengemasan Hasil Penciptaan Ragam Hias Dengan Aplikasi Elearning Authoring System. Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED Vol 10. No 1. Desember. Medan

Effendi, Tjiptadinata, 2006. Meraih Sukses dengan Pencerahan Diri Kunci

Keberhasilan Menikmati Hidup. Jakarta: elex media komputindo.

Gustami, SP, 1984. Seni Ukir Dan Masalahnya (Jilid I dan II). Sekolah Tinggi

Seni Rupa Indonesia “ASRI”

Hanafi, Zulkifli, 2000. POLA-POLA HIASAN di dalam Bangunan Tradisional

Melayu. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Indonesia, Ensiklopedia. Kamus Ensiklopedia Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Iskandar, 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: GP Press.

KBBI. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3. Jakarta: Balai Pustaka

Sitepu, Roy P, 2010. Ornamen. Joanna Lorenz. Ensiklopedia Seni dan Arsitektur Islam. Jakarta : Erlangga

Tamrin M Sitorus dan W. Tri Atmojo. 2012. Analisis Penerapan Ornamen Tradisional Batak Toba Pada Alat Musik Tradisional Batak Toba Di

Kabupaten Samosir. Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED Vol 9. No 2.

Desember. Medan

Mesra. 2007. Revitalisasi Ornamen Tradisional Sumatera Utara Alternatif Penerapan Ornamen sebagai Elemen Interior pada yang akan Datang. Medan: Universitas Negeri Medan.

Meyer, F.S. 1957. Hand Book of Ornament. New York, N.Y. 10014, United States of America: Dover Publications, Inc.

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian (Skripsi, Tesis, Disertasi, dan

(27)

86

Sangkayo, Hendro, Sianipar, Yani. 1984. Pengantar Arsitektur (James C. Snyder & Anthony J. Catanese). Jakarta: Penertbit Erlangga.

Sinar, Luckman. 2006. Motif dan Ornamen Melayu. Medan: Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Seni Budaya Melayu (SATGAS-MABMI).

Sinar, Luckman, tanpa tahun. Peringatan 100 Tahun Istana Maimoon. tanpa penerbit: Sumut.

Sobandi, Bandi. 2007. Model Pembelajaran Kritik dan Apresiasi Seni Rupa. Bandung: UPI.

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sumartojo, dkk, 1983. Pemanfaatan Istana Maimoon. tanpa penerbit: Medan.

Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara (Kajian Khusus tentang Ornamen Indonesia). Semarang: Dahara Prize.

Suryabrata, Sumadi. 1997. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Wicaksono, Andie, Trisnawati, Endah. 2014. Teori Interior. Jakarta: Griya Kreasi.

http://kbbi.web.id/visualisasi

http://desainrumaharsitek77.com/arti-dan-fungsi-plafon

http://www.nmr.mgh.harvard.edu/mkozhevnlab/?tag=visualization-in-arts

https://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Serdang

http://blog.rumah.com/8204/mengenal-ornamen-dalam-arsitektur-islam.html.

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa melalui strategi pembelajaran aritmatika jari mata pelajaran matematika ada peningkatan hasil belajar materi

Struktur modal sendiri yang dimiliki KPRI Sri Rejeki Kecamatan Donomulyo terdiri dari beberapa aspek, yaitu (1) Simpanan Pokok Anggota, (2) Simpanan Wajib Anggota, (3)

Dari beberapa latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka perlu adanya video yang dapat digunakan untuk memberikan pembelajaran pada masyarakat

Pemasaran menurut Kotler (1997) adalah suatu proses sosial manajerial yang mana individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan

Kandang yang digunakan dalam penelitian adalah kandang postal, 2 hari sebelum DOC (Day old Chick) datang, alas kandang dipasang dengan sekam yang telah disemprot

Target merupakan anak-anak dari keluarga kelas menengah dan menengah ke atas yang sekarang lebih banyak disekolahkan di Playgroup/Taman Kanak-kanak Internasional, di mana

Ini berarti bahwa kebijakan penghapusan subsidi pupuk berdampak negatif terhadap pendapatan riil petani padi, dengan tingkat penurunan pendapatan riil yang berbeda

Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil men!adi faktor penentu angka kematian, meskipun masih banyak faktor yang harus diperhatikan untuk menangani