• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN VIDEO FEATURE AGUS WIDANARKO PENDEKAR ANTI NARKOBA DARI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUATAN VIDEO FEATURE AGUS WIDANARKO PENDEKAR ANTI NARKOBA DARI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

i

PEMBUATAN VIDEO FEATURE AGUS WIDANARKO “PENDEKAR ANTI NARKOBA DARI SUKOHARJO”

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Jenjang Sarjana (SI) Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Universitas Surakarta

Disusun oleh :

Nama : Cintia Firdaus Rahmawati Nim : 2011 22 029

Dosen Pembimbing I : Ramadhian Agus Triono, S.Kom., M. M Dosen Pembimbing II : Ir. Tri Irianto Tj., M.T

Program Studi : Teknik Informatika

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS SURAKARTA

(2)

ii

UNIVERSITAS SURAKARTA

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

PERNYATAAN PENULISAN

JUDUL : PEMBUATAN VIDEO FEATURE AGUS WIDANARKO “PENDEKAR ANTI NARKOBA DARI SUKOHARJO”

NAMA : CINTIA FIRDAUS RAHMAWATI NIM : 2011 22 029

JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA / S1

1. Saya menyatakan dan bertanggung jawab dengan sebenarnya bahwa penelitian ini adalah hasil karya saya sendiri. Jika pada suatu saat ada pihak lain yang mengklain bahwa penelitian ini sebagai karyanya yang disertai dengan bukti yang cukup maka saya bersedia membatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut.

2. Saya menyatakan bahwa hasil penelitian ini diperbolehkan untuk disebarluaskan dan dipublikasikan secara umum oleh Universitas Surakarta bersama dengan dosen pembimbing dan dosen penguji.

(3)

iii

UNIVERSITAS SURAKARTA

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

LEMBAR PERSETUJUAN NASKAH PUBLIKASI

JUDUL : PEMBUATAN VIDEO FEATURE AGUS WIDANARKO “PENDEKAR ANTI NARKOBA DARI SUKOHARJO”

NAMA : CINTIA FIRDAUS RAHMAWATI NIM : 2011 22 029

Dosen Pembimbing I

(Ramadhian Agus Triono, S. Kom., M. M )

Proposal ini telah disetujui Surakarta,

Dosen Pembimbing II

(4)

iv

Ketua Program Studi Teknik Informatika

(Ir. Tri Irianto Tj., M. T) UNIVERSITAS SURAKARTA

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : PEMBUATAN VIDEO FEATURE AGUS WIDANARKO “PENDEKAR ANTI NARKOBA DARI SUKOHARJO”

NAMA : CINTIA FIRDAUS RAHMAWATI NIM : 2011 22 029

Naskah ini telah diajukan di depan dewan penguji Pada hari / tanggal: Kamis, 8 Oktober 2015

Ketua Penguji : Ir. FA. Luky Primantari, M.T (………) Sekretaris : Agus Haryawan, S.T., M.Eng (………) Anggota : Ir. Tri Irianto Tj., M.T (………)

Mengetahui Dekan Fakultas Teknik

Informatika

(5)

v DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

DAFTAR ISI ... v

ABSTRAKSI ... vi

ABSTRACT ... vi

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Batasan Masalah ... 2 1.4 Tujuan Penelitian ... 3 1.5 Manfaat Penelitian ... 3 1.6 Metode Penelitian ... 3 LANDASAN TEORI ... 6 2.1 Feature ... 7 2.2 Fungsi Feature ... 7 2.3 Jenis-jenis Feature ... 8 2.4 Multimedia ... 9 ANALISIS ... 16 3.1 Analisis ... 16 3.2 Kerangka Pemikiran ... 20 3.3 Perancangan ... 20

(6)

vi

IMPLEMENTASI ... 21

4.1. Implementasi Feature ... 21

4.2. Cuplikan Tampilan Video ... 21

4.3. Uji Coba ... 23

PENUTUP ... 26

5.1. Kesimpulan ... 26

5.2. Saran ... 27 DAFTAR PUSTAKA

(7)

vii

PEMBUATAN VIDEO FEATURE AGUS WIDANARKO PENDEKAR ANTI NARKOBA DARI SUKOHARJO

Cintia Firdaus Rahmawati1, Ramadhian Agus Triono, S.Kom., M.M 2, Ir. Tri Irianto Tj., M.T3 Program Studi Teknik Elektro Dan Informatika, Universitas Surakarta

Jl. Raya Palur Km 5 Surakarta E-mail: cintiafirdausr910 @gmail.com

Abstraksi : Pada masa sekarang ini perkembangan teknologi multimedia berkembang cukup pesat dan menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan. Teknologi multimedia sangat berperan dalam bidang komunikasi, bisnis, pendidikan dan perindustrian. Dengan menggunakan teknologi multimedia penyampaian informasi menjadi lebih dinamis dan efektif. Kelebihan dari multimedia yaitu mampu menarik indera dan minat karena merupakan gabungan antara pandangan, suara dan gerak yang memberikan kejelasan informasi yang disampaikan kepada masyarakat.

Features sebagai program reportase yang dikemas lebih mendalam dan luas disertai sedikit sentuhan aspek human interest agar memiliki dramatika. Features ini bertujuan untuk menghibur dan mendidik melalui eksplorasi elemen manusiawi, agar masyarakat mendapat informasi tentang suatu situasi yang terjadi pada kisah hidup seseorang, yaitu Agus Widanarko seorang anggota Badan Narkotika Kabupaten (BNK) di Kabupaten Sukoharjo yang dengan gigih dan tak kenal lelah memberikan pendidikan mengenai narkotika kepada masyarakat khususnya para remaja.

Manfaat penelitian ini sebagai gambaran bahwa pendidikan sangat penting untuk melangsungkan kehidupan untuk menjadi lebih baik, dan memberikan motivasi bahwa setiap kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas maka kebaikan tersebut akan kembali pada diri sendiri.

Penulis mengadakan penelitian dan pengumpulan data untuk membuat feature untuk menampilkan kisah perjuangan Agus Widanarko “Pendekar Anti Narkoba Dari Sukoharjo”. Dari produksi feature ini, dapat digunakan sebagai media edukasi, motivasi dan hiburan pada masyarakat.

Kata Kunci : Multimedia, Feature

Abstract : At the present time the development of multimedia technology developed rapidly and become a very important requirement for life. Multimedia technology plays an important role in the field of communication, business, education and industry. By using multimedia technology to deliver information to become more dynamic and effective. The advantages of multimedia that is capable of exciting the senses and interest due to a combination of sight, sound and motion that gives clarity of information conveyed to the public.

(8)

viii

Features a packaged reporting program deeper and broader with a slight touch of human interest aspect that has dramatika. Features aims to entertain and educate through exploration of the human element, so that the public was informed about a situation that occurs in a person's life story, namely Agus Widanarko a member of the County Narcotics Agency (BNK) in Sukoharjo that the persistent and tireless provide education about narcotics to people, especially teenagers.

The benefits of this research to illustrate that education is very important to establish a life for the better, and provide motivation that every good thing done with sincerity then the goodness will come back on yourself.

Authors conducted research and data collection to make the feature to display the story of the struggle Agus Widanarko "Swordsman Antiviral Drugs From Sukoharjo". This feature of the production, is expected to be used as a medium of education, motivation and entertainment. Keywords : multimedia, video of feature

(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Secara teori jurnalistik, feature termasuk ke dalam kategori berita ringan (soft news), ringan yang dimaksud bukanlah pada materinya

melainkan pada segi

penyampaiannya. Pada karya feature, seberat apapun materi yang diangkat, pemirsa akan menikmatinya secara ringan. Apapun pesan, uraian, atau cerita yang disajikan dalam feature harus merupakan fakta obyektif dan bukan cerita fiksi (Prabanto, 2009).

Feature dapat menjadi cara untuk menyampaikan suatu informasi yang bersifat fakta dengan lebih menarik terhadap berbagai aspek dalam kehidupan nyata dan menyajikannya dalam suatu rangkaian narasi visual.

Dengan demikian, penulis ingin memproduksi feature yang mengisahkan perjuangan dan pengabdian Agus Widanarko, dimana

Danar adalah seseorang selalu memberikan arahan, bimbingan, motivasi pada masyarakat agar melek narkoba. Berdasarkan pengamatan penulis kepada Agus Widanarko secara langsung, Agus Widanarko adalah seorang anggota Badan Narkotika Kabupaten (BNK) di Kabupaten Sukoharjo. Agus Widanarko lahir di Sukoharjo pada 10 Juli 1980 memulai karirnya dibidang Event Organizer (EO).

Danar begitu menyukai pekerjaan yang memiliki banyak tantangan dan bersifat kerja lapangan. Namun ketika Agus Widanarko bekerja sebagai promo artis di sebuah diskotik yang berada di Solo pada usia 25 tahun, yang membuat Danar begitu dekat dengan dunia malam menjadikan Danar begitu prihatin melihat begitu marak dan luasnya penggunaan narkoba. Pada tahun 2007 sampai dengan 2008 atas rekomendasi Muhammad Toha selaku Wakil Bupati Sukoharjo pada saat itu, Danar dikirim untuk mengikuti Diklat

(10)

2 Anti Narkoba. Hingga pada tahun 2009 Agus Widanarko bergabung dengan BNK Sukoharjo. Tak pernah terpikirkan oleh Danar sebelumnya, bahwa ia kini menjadi anggota BNK. Ia menyadari bahwa ini semua adalah jembatan yang akan membuat tekadnya untuk membuat masyarakat melek narkoba menjadi semakin nyata.

Berdasarkan data kasus narkoba dari Polres Sukoharjo dalam lima tahun terakhir (2011-2015) terjadi 91 tindak pidana narkoba, dengan rentang usia korban dari 10 tahun sampai dengan usia 50 tahun (Data Ungkap Kasus Pidana narkoba Polres Sukoharjo). Dari beberapa latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka perlu adanya video yang dapat digunakan untuk memberikan pembelajaran pada masyarakat untuk memerangi narkoba (anti narkoba). Oleh sebab itu penulis akan membuat penelitian dengan mengambil judul video feature yang berjudul “Pembuatan Video Feature

Agus Widanarko Pendekar Anti Narkoba Dari Sukoharjo”.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

Belum adanya Video Feature Agus Widanarko Pendekar Anti Narkoba dari Sukoharjo yang diharapkan mampu mendidik, memotivasi serta menghibur penonton atau masyarakat.

1.3 BATASAN MASALAH

Hasil dari penelitian ini memiliki batasan sebagai berikut:

1) Pembuatan Video Feature Agus Widanarko Pendekar Anti Narkoba Dari Sukoharjo.

2) Objek penelitian video feature adalah Agus Widanarko.

3) Menggunakan software aplikasi Sony Vegas Pro 13.0, Cool Edit Pro 2.0.

(11)

3 4) Media recording menggunakan

kamera Digital Single-Lens Reflex (DSLR).

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah terciptanya Video Feature Agus Widanarko Pendekar Anti Narkoba Dari Sukoharjo, dengan maksud untuk mendidik, memotivasi dan menghibur penonton, bahwa suatu pekerjaan sekecil apapun akan membesarkan kehidupan, jika dilakukan dengan tekun dan tulus ikhlas, serta memberikan gambaran bahwa edukasi sangat penting untuk melangsungkan kehidupan menjadi lebih baik.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1) Dapat digunakan sebagai edukasi.

2) Memberikan motivasi dan inspirasi.

3) Dapat digunakan sebagai hiburan.

4) Membantu memberikan informasi kepada masyarakat untuk menjauhi narkoba.

1.6 METODE PENELITIAN

Metode penelitian sangat penting untuk mendapatkan bukti kebenaran suatu konsep dan teori yang diperoleh serta untuk menemukan dan menguji suatu pengetahuan. Adapun metode yang digunakan penulis adalah:

1) Metode Observasi

Mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian, dengan mencatat hal-hal penting yang berhubungan dengan Agus Widanarko.

2) Wawancara

Metode ini adalah metode yang dilakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan Agus Widanarko.

(12)

4 Metode kepustakaan yang penulis gunakan terbagi atas tiga :

a. Buku teks,

mengumpulkan data-data yang berasal dari catatan pelajaran serta buku-buku dan sumber kepustakaan yang berkaitan dengan feature.

b. Internet yaitu mengambil data dan informasi yang berguna untuk penulisan yang ada di dunia maya. c. Paper merupakan

penelitian terdahulu yang terdapat pada jurnal, baik jurnal ilmiah cetakan

dan e-jurnal tentang

feature dan tentang

multimedia. 4) Perancangan

Peneliti merancang dan membuat script dan juga biaya feature yang akan diproduksi. 5) Pembuatan

Pengambilan gambar dan pemindahan file video. Melakukan pengambilan gambar dan melakukan proses pemindahan video dari SD Card dari DSLR ke dalam komputer atau laptop untuk dikerjakan.

6) Uji Coba

Mengujicobakan Video

Feature Agus Widanarko

Pendekar Anti Narkoba Dari Sukoharjo. Sebelumnya diteliti dahulu untuk menilai seberapa baik Video Feature Agus Widanarko Pendekar Anti Narkoba dari Sukoharjo yang telah dibuat dan memperbaiki bila ada kesalahan-kesalahan yang terjadi. 7) Implementasi

Mengimplementasikan atau diupload ke internet. Sehingga Video Feature Agus Widanarko “Pendekar Anti Narkoba Dari Sukoharjo” dapat dilihat dan menjadi hiburan untuk masyarakat umum. Selain itu juga akan diimplementasikan Danar dalam

(13)

5 kegiatan penyuluhannya supaya dapat memberikan pendidikan, motivasi dan inspirasi pada penonton atau masyarakat.

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika pembahasan laporan Skripsi ini dibagi menjadi 5 (lima) bab. Berikut penjelasan tentang masing-masing bab :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM & LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang: Biografi Agus Widanarko dan Landasan Teori yang berisi tentang: Pengertian Feature, Fungsi Feature, Jenis

Feature, Pengertian

Multimedia, Unsur-Unsur

Multimedia, Sudut Pengambilan Gambar, Perangkat Lunak (Software), Perangkat Keras (Hardware), Tinjauan Pustaka.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi tentang: Analisis, Kerangka Pemikiran, Perancangan Script dan Storyboard, dan hasil akhir dalam membuat video feature.

BAB IV IMPLEMENTASI

Bab ini berisi tentang: cara kerja untuk menjalankan program video dengan menggunakan beberapa media player dan tampilan video.

BAB V PENUTUP

Bab V ini berisi kesimpulan dan saran yang dari hasil penelitian yang telah dibuat. DAFTAR PUSTAKA

(14)

6 BAB II

GAMBARAN UMUM DAN LANDASAN TEORI

2.1 GAMBARAN UMUM

Agus Widanarko atau sering dipanggil Danar merupakan bungsu dari tujuh bersaudara yang lahir pada tanggal 10 Juli 1980. Danar menyelesaikann pendidikan S2-nya pada April 2015 dan akan mengikuti wisuda pada Oktober 2015 di Universitas Surakarta. Danar mengawali karirnya dengan terjun dibidang Event Organizer (EO). Pada usia 25 tahun, Danar bekerja sebagai promo artis di salah satu diskotik yang berada di Solo. yang membuat Danar begitu dekat dengan dunia malam menjadikan Danar begitu prihatin melihat begitu marak dan luasnya penggunaan narkoba. Pada tahun 2007 sampai dengan 2008 atas rekomendasi Muhammad Toha selaku Wakil Bupati Sukoharjo pada saat itu, Danar dikirim untuk mengikuti Diklat Anti Narkoba. Hingga pada tahun

2009 Agus Widanarko bergabung dengan BNK Sukoharjo. Tak pernah terpikirkan oleh Danar sebelumnya, bahwa ia kini menjadi anggota BNK. Ia menyadari bahwa ini semua adalah jembatan yang akan membuat tekadnya untuk membuat masyarakat melek narkoba menjadi semakin nyata.

Dengan semangat tiada batas Danar mengabdikan diri sebagai penyuluh bahaya narkoba. Seluruh penjuru daerah pun akan dikunjunginya, baik desa demi desa maupun kota demi kota. Semuanya dilakukan secara sukarela demi menyadarkan masyarakat tentang bahaya narkoba. Dengan giat Danar mengobarkan semangat memerangi narkoba di berbagai lapisan masyarakat, sekolah, bahkan anak jalanan pun juga diakrabinya demi membuat masyarakat Sukoharjo khususnya sadar akan bahaya narkoba. Berbagai sosialisasi dan penyuluhannya pun selalu dilakukannya secara gratis, tanpa

(15)

7 meminta imbalan apapun. Sering Danar harus membiayai sendiri kegiatannya demi berlangsungnya kegiatan-kegiatan penyuluhannya itu.

Dalam acara puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2014, Budiono selaku Wakil Presiden kala itu menganugerahi dua putera terbaik daerah yang sudah banyak melakukan kontribusi untuk masyarakat dalam bidang pencegahan dan rehabilitasi di Istana Presiden. Salah satunya adalah Agus Widanarko. Danar telah berkontribusi dengan melakukan penyuluhan narkoba secara gratis dengan sasaran 1.000 kampung dan telah membangun sekolah anak jalanan serta perpustakaan untuk anak jalanan. Berbekal semangat dan pengabdian, Danar tidak akan pernah berhenti melakukan penyuluhannya.

2.2. LANDASAN TEORI 2.1.1 Feature

Secara teori jurnalistik, feature termasuk ke dalam kategori

berita ringan (soft news), ringan yang dimaksud bukanlah pada materinya melainkan pada segi penyampaiannya. Pada karya feature, seberat apapun materi yang diangkat, pemirsa akan menikmatinya secara ringan. Apapun pesan, uraian, atau cerita yang disajikan dalam feature harus merupakan fakta obyektif dan bukan cerita fiksi (Prabanto, 2009).

2.1.2 Fungsi Feature

Beberapa fungsi feature menurut Sumadiria (2006) yaitu:

1) Sebagai pelengkap sekaligus variasi sajian berita langsung (straight news). 2) Sebagai pemberi informasi

yang menarik tentang suatu situasi, keadaan atau peristiwa yang terjadi. 3) Sebagai penghibur atau

sarana rekreasi dan pengembangan imajinasi yang menyenangkan.

(16)

8 4) Sebagai pemberi nilai dan

makna terhadap suatu keadaan atau peristiwa. 5) Sebagai wahana ekspresi

yang paling efektif dalam mempengaruhi khalayak.

2.1.3 Jenis – Jenis Feature

Menurut Sumadiria (2006)

feature dikelompokkan dalam

beberapa jenis, yaitu:

1) Feature Minat Insani (Human Interest Feature)

Feature jenis ini terutama dimaksudkan untuk mengaduk-aduk perasaan, suasana hati, dan bahkan menguras air mata khalayak. Dalam feature ini, setiap tokoh yang diangkat bukan karena orang tersebut sedang bergelimangan tahta kekuasaan, harta kekayaan, atau wanita pujaan. Tapi diangkat dan dihadirkan justru karena dia manusia yang lemah, tak berdaya, tetapi ternyata memiliki sesuatu yang tak banyak dimiliki

oleh orang lain. Seperti keluhuran budi, kesalehan sosial, kearifan lokal, kesabaran tanpa batas, atau kepasrahan untuk menyerahkan apapun yang dimilikinya untuk kebahagiaan orang lain.

2) Feature Sejarah (Hystorical Feature)

Feature sejarah berusaha untuk melakukan rekontruksi peristiwa tidak saja dari sisi fakta, benda-benda, tetapi juga mencangkup aspek-aspek manusiawinya yang selalu mengundang daya simpati dan empati khalayak.

3) Feature Biografi (Biografical Feature)

Feature biografi atau tentang riwayat perjalanan hidup seseorang terutama kalangan tokoh seperti pemimpin pemerintahan dan masyarakat, public figure, atau mereka yang selalu mengabdikan hidupnya untuk negara, bangsa, atau

(17)

9 sesuatu yang bermanfaat bagi peradaban umat manusia.

4) Feature Perjalanan (Travelogue Feature)

Feature yang mengajak pembaca, pendengar, atau pemirsa untuk mengenal lebih dekat tentang suatu kegiatan atau tempat-tempat yang dinilai memiliki daya tarik tertentu. Feature jenis ini dimaksudkan untuk memberi informasi serta memotivasi khalayak untuk mengenali dan mencintai alam, flora dan fauna, baik di dalam maupun diluar negeri.

5) Feature Petunjuk Praktis (How to do Feature)

Feature yang menuntun atau mengajarkan tentang bagaimana melakukan atau mengerjakan sesuatu. Misalnya tentang bagaimana mengawinkan berbagai jenis tanaman unggul, pemeliharaan ikan emas sistem air deras dan yang lainnya.

6) Feature Ilmiah (Scientific Feature)

Feature yang mengungkap suatu yang berkaitan dengan dunia ilmu pengetahuan.

2.1.4 Multimedia

Dalam Suyanto (2003) terdapat beberapa pendapat tentang multimedia, yaitu:

a) Menurut Rosch (1996) multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video. b) Menurut McCornick (1996)

multimedia adalah kombinasi tiga elemen yaitu suara, gambar dan teks.

c) Menurut Turban dkk (2002) multimedia adalah kombinasi paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar.

d) Menurut Robin dan Linda (2001) multimedia merupakan alat yang dapat

(18)

10 menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video.

e) Menurut Hofstetter (2001) multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk

membuat dan

menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.

2.1.5 Video

Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Berbagai jenis film adalah Movie Dari Film dan Analog Video (Purnama, 2013).

2.1.6 Audio

Audio didefinisikan sebagai macam-macam bunyi dalam bentuk digital seperti suara, musik, narasi dan sebagainya yang bisa didengar untuk keperluan latar, penyampaian pesan duka, sedih, semangat dan macam-macam disesuaikan dengan situasi dan kondisi (Munir, 2013).

2.1.7 Script dan Storyboard

Menurut Purnama (2013)

script adalah suatu

perencanaan dapat dipakai sebagai dasar kerja. Kemungkinan sekali, diperlukan pula script formal, dialog, text cerita, penjelasan tentang tempat shooting atau skenario.

Sedangkan storyboard merupakan serangkaian sketsa dibuat berbentuk persegi panjang yang menggambarkan suatu urutan (alur cerita)

(19)

11 elemen-elemen yang diusulkan untuk aplikasi multimedia.

2.1.8 Sudut Pengambilan Gambar (Shoot Angles)

Posisi kamera adalah teknik pengambilan gambar dari sudut pandang tertentu untuk mengekspose adegan. Menurut Al-Firdaus (2010) berikut posisi kamera yang digunakan oleh peneliti:

1) Bird Eye View

Pengambilan gambar yang dilakukan dengan posisi kamera berada lebih tinggi daripada objek yang diambil.

2) Hight Angle

Sudut pengambilan gambar tepat diatas objek, sehingga objek tampak terekspose dari atas. 3) Normal Angle

Sudut pengambilan

gambar yang

menunjukkan posisi

kamera sejajar dengan ketinggian mata objek yang diambil.

4) Low Angle

Sudut pengambilan gambar yang diambil dari bawah objek, seperti pandangan mata kodok. 5) Over Shoulder

Sudut pengambilan gambar dari belakang bahu salah satu objek.

2.1.9 Teknik Pengambilan Gambar Menurut G. Djalle (2006) beberapa teknik pengambilan gambar yang sering digunakan adalah:

1) Extreme Close Up (E.C.U) Shot ini menampilkan gambar yang sangat detail. 2) Very Close Up (V.C.U)

Menampilkan hampir seluruh permukaan wajah, jika yang di shot adalah wajah manusia, kepala bagian atas dan dagu sedikit terpotong.

(20)

12 3) Big Close Up (B.C.U)

Menampilkan seluruh permukaan wajah hingga leher.

4) Close Up (C.U)

Menampilkan seluruh permukaan wajah hingga sedikit bahu dan sedikit pada bagian dada.

5) Medium Close Up (M.C.U) Menampilkan seluruh permukaan wajah hingga pada bagian dada dengan patokan tangan pada bagian siku sedikit keatas.

6) Medium Shot (M.S)

Hampir sama dengan MCU, tapi pada MS siku tangan sudah kelihatan hingga sedikit kebawah.

7) Three Quarter Shot

Menampilkan badan hingga bagian lutut keatas.

8) Long Shot (L.S)

Menampilkan seluruh badan. Besar objek sekitar 1/3 sampai ¾ dari lebar layar.

2.1.10 Bukaan/Aperture

Aperture adalah bukaan

lensa kamera di mana cahaya masuk. Bila bukaan besar, akan banyak cahaya yang masuk dibandingkan dengan bukaan kecil. Selain merupakan salah satu pengendalian cahaya yang masuk, bukaan digunakan juga untuk mengendalikan ruang tajam (Depth of Field/DOF) (Tjin, 2011).

2.1.11 ISO

ISO merupakan fasilitas terbaik yang berhasil diciptakan dalam teknologi fotografi, karena dengan ISO ini, kepekaan film (dalam DSLR adalah sensor) tidak lagi bergantung pada film yang akan digunakan (Hermawan 2013).

2.1.12 Shutter Speed

Shutter speed atau

kecepatan rana merupakan kecepatan terbukanya jendela

(21)

13 kamera sehingga cahaya dapat masuk ke dalam image sensor (Hermawan 2013).

Menurut Tjin (2011), selain mempengaruhi kuantitas cahaya yang masuk, shutter speed mempengaruhi foto dalam dua hal :

1. Shutter speed yang cepat dapat

menangkap/membekukan (freeze) objek yang bergerak dengan jelas saat dipotret. 2. Shutter speed yang lama

dapat menangkap kesan gerakan (motion) objek secara continue.

2.1.13 Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan Video Feature Agus Widanarko Pendekar Anti Narkoba dari Sukoharjo ini adalah :

a) Sony Vegas Pro

Sony Vegas Pro merupakan salah satu software editing yang terbaik dalam proses editing. Sony Vegas Pro memiliki interface pada

panel yang langsung

tampak pada layar dan fitur (DRAG AND DROP) (Nugraha, 2011).

b) Cool Edit Pro

Software Cool Edit Pro penulis gunakan dalam proses editing suara. Dengan software ini penulis dapat memotong, menyalin, menempel, menghapus,

menyisipkan, dan

memberi efek audio termasuk memperkuat, menormalkan ,

equalizer, dan echo

(Purnama, 2013)

2.1.14 Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan penulis dalam pembuatan video feature ini adalah :

(22)

14 a) Kamera

Menurut Tjin (2011), kamera berasal dari bahasa latin, camera obscura, yang berarti ruang gelap. Istilah ini didapatkan dari sejarah fotografi dari abad XI. Saat ini, kamera dikenal sebagai kotak kedap cahaya yang berisi permukaan peka cahaya yang berfungsi untuk merekam gambar. Di dunia fotografi digital, permukaan tersebut disebut sensor gambar. Di kamera analog dinamakan film.

b) Tripod/Grip

Tripod/grip digunakan agar kamera bergerak natural dan tidak goyang saat kamera digerakkan secara manual.

c) Lampu

Pengambilan gambar di tempat yang cahayanya kurang begitu terang, tentunya perlu digunakan

lampu. Lampu berfungsi untuk menerangi objek sehingga gambar objek akan terlihat lebih jelas, jernih dan tajam.

2.3. TINJAUAN PUSTAKA

Dari peneltian sebelumnya yang dilakukan oleh Fajar Anggun Prabanto Prgram S-1 Non Reguler Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta dalam penelitiannya yang berjudul “Karya Produksi Feature Parapsikologi dan Paranormal”. Tujuan dari penelitian Fajar Anggun Prabanto adalah masyarakat dapat menerima informasi tentang gejala paranormal pada manusia seperti apa adanya, sebagai suatu gejala yang memang dapat terjadi dan memberikan informasi yang benar (dari sudut pandang parapsikologi) tentang pemahaman terhadap paranormal. (Prabanto, 2009).

(23)

15 Dari penelitian yang dilakukan oleh Dinar Widianita Program Diploma Iii Komunikasi Terapan, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Dalam penelitiannya yang berjudul “Tugas Script Writer Dalam Penulisan Naskah Feature Di PH Media Visitama Communication (Mevicomm Production)”. Tujuan dari penelitian Dinar Widianita adalah Sebagai sarana informasi mengenai kebudayaan dan tempat pariwisata di kota Solo dan sekitarnya yang dinilai kurangnya publikasi sehingga banyak masyarakat yang melupakan bahkan tidak mengetahui sejarah dan cerita budaya yang terkandung pada tempat – tempat pariwisata di kota Solo dan sebagai sarana promosi, baik promosi wisata untuk masyarakat nasional dan internasional maupun promosi jasa dari PT. Cartenz Indonesia (Widianita, 2009).

Dari penelitian yang dilakukan oleh Anissa Fajari Prodi Jurnalisme Media Siar, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Dalam penelitiannya yang berjudul

Pembuatan Video-Blog Feature

Wisata Sejarah Kota “The City’s Story”. Tujuan dari penelitian Anissa Fajari meningkatkan pengetahuan dan menyosialisasikan nilai-nilai social, budaya, dan historis kepada khalayak muda serta memajukan wisata sejarah di Indonesia (Fajari, 2012).

Penelitian dari Wendy Goerid Ernanta Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Penelitiannya yang berjudul “Perangcangan Film Feature Dinoyo Heritage”. Pada penelitian ini, Wendy Goerid Ernanta memiliki tujuan dari perancangan ini adalah menghasilkan perancangan film feature yang membahas tentang Dinoyo sebagai kampoeng wisata

(24)

16 keramik dalam upaya untuk mempromosikan kampoeng wisata keramik Dinoyo (Ernanta, 2013).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prabanto (2009), Widianita (2009), Fajari (2012), Ernanta (2013) dan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis memiliki tujan yang sama yaitu menghasilkan video feature yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat sekitar. Namun, penulis juga mempunyai tujuan yang berbeda yaitu, menghasilkan video feature mengenai perjuangan hidup seorang bapak yang hidup dengan satu anak yang terabaikan dari tengah-tengah masyarakat, sehingga memberikan informasi serta menyadarkan masyarakat untuk melihat dan tahu bahwa masih ada orang yang tidak mampu terabaikan begitu saja, serta dapat menimbulkan rasa untuk saling membantu pada sesama.

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN VIDEO FEATURE AGUS WIDANARKO

PENDEKAR ANTI NARKOBA DARI SUKOHARJO

3.1 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM Analisis kebutuhan system dilakukan untuk mengetahui apa saja yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian.

3.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras 1) Penulis menggunakan PC untuk

editing video dengan spesifikasi : Motherboard : HP AMD VISION Processor : AMD A4-33005M APU with Radeon (tm) HD Graphics 1.90 GHZ RAM : 2GB Hardisk : 500GB VGA : nVidia GT705M-1GB Speaker : Integrated DVD : Samsung DVD RW Multi

(25)

17 Monitor : 14 inch

Gambar 3.1 Komputer

2) Notebook dengan spesifikasi berikut : Axioo neon HNM Intel Core i5 14 inch RAM 2GB Harddisk 500GB VGA Intel GMA

Gambar 3.2 Notebook

3) Kamera Digital Canon 7D

Kamera Canon 7D adalah camera yang penulis gunakan untuk mengambil gambar, kamera ini mempunyai resolusi tinggi, sehingga menjadikan hasil gambar memiliki kualitas yang baik.

Gambar 3.3 Camera Digital Canon 7D + Lensa SamYang 8mm

5) Sony Nex VEG 30

Sony Nex VEG 30 digunakan penulis untuk mengambil gambar saat shoting berlangsung.

(26)

18 Gambar 3.4 Sony Nex VEG 30

6) Canon 60D

Penulis pun juga menggunakan kamera Canon 60D dalam pengambilan gambar.

Gambar 3.5 Canon 60D 7) Monopod

Penulis menggunakan monopod saat pengambilan gambar berlangsung.

Gambar 3.6 Monopod 7) Tripod

Tripod atau alat penyangga kamera yang digunakan penulis dalam proses pengambilan gambar agar tetap tenang dan tidak terlalu banyak goyang atau lebih stabil

.

Gambar 3.7 Tripod

8) Mixer

Mixer merupakan salah satu perangkat keras atau hardware

(27)

19 yang digunakan penulis pada proses perekaman suara atau dubbing.

Gambar 3.8 Mixer

9) Microphone

Penulis menggunakan microphone dalam proses perekaman suara.

Gambar 3.9 Microphone

3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak (software) yang digunakan peneliti dalam pembuatan video feature adalah :

1) Sistem Operasi: Windows 7

2) Software Utama: Sony Vegas Pro 13 Penulis menggunakan Sony Vegas Pro 13 untuk mengolah video mentah menjadi rangkaian video yang rapi berdasarkan konsep yang sudah dibuat oleh penulis.

Gambar 3.10 Tampilan awal Sony Vegas Pro 13

3) Software Pendukung : Cool Edit Pro Penulis menggunakan Cool Edit Pro untuk proses editing audio. Dengan software Cool Edit Pro penulis dapat memotong, menempel, dan memberi effect audio termasuk memperkuat, equalizer dan echo.

(28)

20 Gambar 3.11 Tampilan Awal Cool Edit Pro

2.0

3.2 KERANGKA PEMIKIRAN

Gambar 3.12 Kerangka Pemikiran

3.3 PERANCANGAN FEATURE

Dalam pembuatan video feature dibutuhkan perancangan rencana tempat pengambilan gambar, storyboard dan script yang baik guna mempermudah dalam proses pengambilan gambar. Berikut adalah perancangan tempat pengambilan gambar, Storyboard pengambilan gambar dan script dalam Pembuatan Video Feature Agus Widanarko Pendekar Anti Narkoba dari Sukoharjo.

3.3.1 Rencana Tempat Pengambilan Gambar

Terlebih dahulu merancang atau menyusun tempat pengambilan gambar dalam pembuatan video feature ini.

3.3.2 Merancang script

Merancang naskah produksi yang berisi tentang pengambilan gambar secara spesifik baik rincian visual maupun audio.

3.3.3 Merancang storyboard

Merancang storyboard untuk menggambarkan urutan (alur cerita) dari Video Feature yang dibuat.

(29)

21 BAB IV

IMPLEMENTASI

4.1. TAHAP IMPLEMENTASI

Tahap implementasi meliputi proses akhir setelah video selesai diedit dan di-render dan sudah dalam bentuk video yang sudah jadi. Video feature didistribusikan kepada khalayak agar dapat dilihat. Pada tahap ini, penulis menggunakan media youtube menampilkan hasil dari Pembuatan Feature “Agus Widanarko” ini pada masyarakat.

4.1.1. Upload ke Youtube

File video yang sudah jadi kemudian di upload ke media social youtube. 4.2. TAMPILAN VIDEO

Berikut penulis memaparkan sekilas mengenai scene-scene dalam video feature ini :

4.2.1. Tampilan Bumper In Pembuatan Feature

Gambar 4.33. Bumper In Keterangan:

Tampilan ini adalah tampilan awal sebelum memasuki isi feature, tampilan awal ini hanya berisi judul dan sinopsis diiringi backsound.

4.2.2. Tampilan Scene Danar

Gambar 4.34. Tampilan Scene Danar

Keterangan:

Tampilan ini adalah untuk menunjukkan ruangan kantor Danar saat merapikan buku-bukunya.

(30)

22 4.2.2. Tampilan Scene Danar Diruang Kerja

Gambar 4.35. Tampilan Danar Saat Di Ruang Kerja

Katerangan:

Tampilan ini adalah pengambilan gambar saat Danar berada dalam ruang kerja, saat membuat ide-ide untuk penyuluhan narkoba agar masyarkat dapat mereleasisakannya. 4.2.3. Tampilan Scene Saat Rapat Untuk Mengapresiasikan Penyuluhannya

Gambar 4.38. Scene Saat Rapat Untuk Penyuluhan Anti Narkoba

Keterangan:

Tampilan ini adalah pengambilan gambar ketika Danar berserta pak camat dan kepala lurah sekecamatan sukoharjo dalam pertemuan rutin.

4.2.4. Tampilan Scene Danar Melewati Jembatan

Gambar 4.41. Tampilan scene Danar melewati jembatan Keterangan:

Tampilan ini adalah pengambilan gambar ketika Danar melewati jembatan dalam perjalanan menuju lokasi penyuluhan anti narkoba.

(31)

23 4.2.5. Tampilan Scene Terakhir

Gambar 4.48. Tampilan akhir dari video feature 4.3. UJI COBA

Pada tahap ini penulis menguji cobakan hasil dari Pembuatan feature “Agus Widanarko” untuk mengetahui nilai dari hasil Pembuatan ini. Baik dari segi nilai kualitas gambar, suara serta untuk mengetahui berapa besar kesadaran masyarakat untuk saling mengingatkan akan bahaya narkoba.

Untuk mengetahui itu semua penulis memperlihatkan kepada masyarakat sekitar dan membuat quisioner untuk mengumpulkan data dari responden.

4.3.1. Quisioner

Adapun pertanyaan-pertanyaan untuk responden pada Pembuatan feature “Agus Widanarko” adalah sebagai berikut:

1. Apakah kualitas gambar pada Pembuatan feature “Agus Widanarko” ini sudah baik? a. Ya

b. Tidak

2. Apakah kualitas suara pada “Agus Widanarko” ini sudah baik?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah isi dari “Agus Widanarko” ini dapat dengan mudah dipahami?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah pesan dari “Agus Widanarko” ini sudah tersampaikan?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah setelah melihat “Agus Widanarko” ini, anda semakin memiliki rasa kepedulian

(32)

24 terhadap masyarakat akan bahaya narkoba tanpa mengharap imbalan?

a. Ya b. Tidak 4.3.2. Data Polling

Dari hasil quisioner yang bersifat tertutup ini telah dilengkapi dengan data nama, pekerjaan dan jenis kelamin responden. Hasil kuisioner tersebut telah didapatkan 30 responden dari segala profesi.

BAB V PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Setelah melewati serangkaian proses penelitian dari pengumpulan data, perancangan, proses produksi, uji coba, dan implementasi maka dapat ditarik kesimpulan.

Pembuatan feature ini menghasilkan video feature mengenai pengabdian seorang penyuluh narkoba dari BNK Sukoharjo yang mempunyai visi dan misi untuk membuat masyarakat

melek narkoba, yang melakukan kegiatan tersebut tanpa mengenal lelah dan tanpa mengharapkan imbalan. Atas pengabdiannya memberikan penyuluhan gratis ke 1000 kampung maka Danar dianugerahi Penghargaan Presiden. Meski begitu Danar tak akan pernah berhenti karena ia telah bertekad untuk mengabdikan diri sebagai penyuluh narkoba.

5.2. SARAN

Dalam pembuatan Produksi Feature Agus Widanarko masih perlu dikembangkan, maka penulis menyarankan bagi peneliti berikutnya adalah :

1. Menggunakan mic clip supaya suara terekam dengan jelas. 2. Menggunakan animasi yang lebih

untuk memberikan kesan video yang lebih menarik.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Firdaus, Iqra. 2010. Buku Lengkap Tuntunan Menjadi Kameraman Profesional, diterbitkan : BukuBiru,Bantul, Yogyakarta.

(33)

25 Ernanta, Wendy Goerid. 2013.

Perancangan Film Feature “Dinoyo Heritage”. Jurnal Artikel. Program Studi Desain Komunikasi Visual. Universitas Negeri Malang.

Fajari, Annisa. 2012. Pembuatan Video-Blog Feature Wisata Sejarah Kota, “The City’s Story”. E-jurnal Prodi Jurnalisme Media Siar, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

G.Djalle, Zaharuddin. 2006. The Making of 3D Animation Movie Using 3DSTudioMax, diterbitkan : Informatika, Bandung.

Hermawan, Manggala. 2013. Kamera DSLR For Beginner, diterbitkan: Mediakom, Yogyakarta.

Munir. 2013. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, diterbitkan : Alfabeta, Bandung.

Nugraha, Yopie. 2011. Cara Instan Menguasai Program Video Editing, diterbikan: Agogos, Jakarta.

Prabanto, Fajar Anggun. 2009. Karya Produksi Feature “Para Psikologi dan Paranormal”. Jurnal Program S-1 Non Reguler, Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret.

Purnama, Bambang Eka. 2013. Konsep Dasar Multimedia, diterbitkan Graha, Yogyakarta.

Sumadiria, AS Haris. 2006. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional, diterbitkan Simbiosa Rekatama Media, Bandung.

Suryanto, M. 2004. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran, diterbitkan: Andi, Yogyakarta.

Suryanto, M. 2003. Multimedia Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, diterbitkan: Andi, Yogyakarta.

Tjin, Enche. 2011. Kamera DSLR Itu Mudah, diterbitkan: Kawah Media, Jakarta Selatan.

Widianita, Dinar. 2009. Tugas Script Writer Dalam Penulisan Naskah Feature di PH Media Vacitama Communication. Jurnal Tugas Akhir Universitas Sebelas Maret.

Gambar

gambar  yang
Gambar 3.1 Komputer
Gambar 3.5 Canon 60D  7)  Monopod
Gambar 3.8 Mixer
+5

Referensi

Dokumen terkait

Inti (tengah) pertunjukan dimainkan dalam dua babak yakni jaranan kucingan yang diaminkan oleh 4 penari namun hanya satu yang menggunakan properti kucingan/macan

Hubungan yang signifikan antara komunikasi orang tua tentang menstruasi dengan perilaku hygiene menstruasi remaja putri kelas VII di MTs Negeri Sleman Kota maka dapat

Berdasarkan fenomena tersebut dalam proses pembelajaran diperlukan yang tepat, salah satunya adalah Realistic Mathematics Education (RME). yang diawali dengan sesuatu

mengalami kerugian.. Selain itu, masyarakat kurang diikutsertakan dalam pengelolaan sumberdaya hutan serta masyarakat dianggap tidak tahu tentang hutan dan tidak tahu aturan. Padahal

Kajian ini dilatar belakangi oleh tatanan geologi daerah Harau dan sekitarnya, Sumatera Barat yang diidentifikasi sebagai daerah favourable bagi akumulasi uranium yaitu

Pembahasan yang akan dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian terdahulu yang terkait dengan pengaruh lokasi, promosi, word of mouth, dan kualitas

Perusahaan memberikan ketidakpastian tugas (task uncertainty) rendah yang tercermin dari peraturan dan ketentuan yang jelas tentang pelaksanaan kerja, seperti adanya