• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN IKLAN TELEVISI MENGGUNAKAN TEKNIK LIVE SHOOT DAN MOTION GRAPHIC SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA FORTUNATE COFFEE YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUATAN IKLAN TELEVISI MENGGUNAKAN TEKNIK LIVE SHOOT DAN MOTION GRAPHIC SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA FORTUNATE COFFEE YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN IKLAN TELEVISI MENGGUNAKAN TEKNIK LIVE

SHOOT DAN MOTION GRAPHIC SEBAGAI MEDIA PROMOSI

PADA FORTUNATE COFFEE YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Wicaksono Ragiliyanto

12.12.6614

kepada

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2017

(2)
(3)

1

PEMBUATAN IKLAN TELEVISI MENGGUNAKAN TEKNIK LIVE

SHOOT DAN MOTION GRAPHIC SEBAGAI MEDIA PROMOSI

PADA FORTUNATE COFFEE YOGYAKARTA

Wicaksono Ragilyanto

1)

, Mei P. Kurniawan

2)

1,2) Sistem Informasi Universitas AMIKOM Yogyakarta

Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283

Email : wicaksono.r.@students.amikom.ac.id1), meikurniawan@amikom.ac.id2)

Abstract - Fortunate Coffee is a cafe that comes with the concept of love of nature to present natural healthy products and provide service that is full of happiness. In the current era, the needs of information quick, precise, and accurate proved very important for all walks of life. This is evidenced by the large number of media promotion and information has increased following the rapid development of technology. Audio visual-based advertising is one of the options to convey information quickly and today are very sought after by many people

Therefore the author raised the issue becomes topic problems thesis entitled "the making of television commercials Using a Live Shoot and Motion Graphic As Media promotion at Fortunate Coffee Yogyakarta". Expected ad made could be useful for the purposes of the promotion on a Fortunate Coffee Yogyakarta Keywords: Televisi Advertising, Live Shoot, Motion Graphic

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Fortunate Coffee Yogyakarta adalah sebuah cafe yang beralamat di jalan Jogonegaran No. 49 E daerah kota Yogyakarta dengan nama lengkap Loving Nature Fortunate Coffee Yogyakarta dan didirikan pada tahun 2014. Filosofi bisnis Fortunate Coffee Yogyakarta adalah hadir untuk konsep cinta alam untuk menyajikan produk yang sehat alami dan memberikan pelayanan yang penuh kebahagiaan. Upaya promosi guna mendapatkan konsumen bukanlah proses yang mudah. Melalui penelitian yang dilakuan di objek penelitian Fortunate

Coffee Yogyakarta, penulis menemukan bahwa upaya

promosi melalui iklan di media cetak seperti surat kabar dan brosur, serta iklan di radio dan media sosial telah dilakukan oleh Fortunate Coffee Yogyakarta dan dirasa kurang memperoleh hasil maksimal. Upaya promosi melalui media iklan televisi diharapkan mampu memperluas penyebaran informsi mengenai Fortunate

Coffee Yogyakarta..

Melalui iklan televisi diharapkan dapat membantu untuk mengenalkan Fortunate Coffee kepada masyarakat

yang lebih luas di segala segmen. Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk membantu perusahaan membuat iklan televisi dan menyajikan laporan produksinya dalam skripsi yang berjudul: “Pembuatan Iklan Televisi Menggunakan Teknik Live

Shoot dan Motion Graphic Sebagai Media Promosi Pada

Fortunate Coffee Yogyakarta”. 1.2 Rumusan Masalah

Berdasakan latar belakang masalah di atas, dapat disimpulkan sebuah rumusan masalah, yaitu bagaimana

membuat iklan televisi pada Fortunate Coffee

menggunakan teknik liveshoot dan motion graphic sebagai media promosi?

1.3 Batasan Masalah

1. menggunakan software Adobe Illustrator CS6 untuk desain grafis, Adobe After Effect CS6 untuk penganimasian, Adobe Audition CS 6 untuk editing suara dan Adobe Premiere Pro CS6 untuk compositing. 2. Iklan dibuat untuk Fortunate Coffee Yogyakarta sebagai media promosi dalam bentuk video.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Membuat iklan TV sesuai dengan kebutuhan objek agar dapat dikenal oleh masyarakat luas.

2. Sebagai salah satu syarat untuk penulis menyelesaikan pendidikan program Strata 1 Sistem Informasi pada UNIVERSITAS AMIKOM Yogyakarta.

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam studi kasus ini, yaitu :

1. Metode Wawancara 2. Metode Observasi 3. Metode iteratur 1.5.2 Metode Perancangan

Pada tahapan ini dilakukan persiapan atau tahapan yang dibutuhkan untuk membuat iklan televise yaitu :

1. Praproduksi 2. Produksi 3. Pasca Produksi 1.5.3 Metode Testing

(4)

2

Testing terhadap video iklan dengan melakukan penayangan hasil akhir video iklan dihadapan objek penelitian dan penayangan di stasiun televisi lokal di Yogyakarta

2. Landasan Teori 2.1 Kajian Pustaka

Hermawan, N.D, (2014) membuat Jurnal Penelitian yang berjudul “Efektifitas Iklan Televisi Tokobagus.com Versi “mau jual mobil?” Pada Masyarakat Surabaya. “. Iklan Tokobagus.com versi “Mau Jual Mobil?”

Berdasarkan analisis mengenai penyajian iklan

Tokobagus.com versi “Mau Jual Mobil?” di televisi maka diperoleh hasil bahwa iklan Tokobagus.com tersebut termasuk sebagai iklan yang efektif. [1]

Fitriyah, N. (2013) membuat jurnal penelitian yang berjudul “Iklan Televisi dan Perilaku Konsumtif Anak-Anak (Studi Kasus Pada Siswa SDN 13 Serang)” berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumtif anak-anak pada produk yang ditayangkan televisi Hasil penelitian ini dapt disimpulkan: Kelompok usia anak-anak adalah salah satu pasar yang potensial, karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia anak-anak. [2] 2.2 Dasar Teori

2.2.1 Konsep Dasar Video 2.2.1.1 Definisi Video

Iwan Binanto (2010), dalam bukunya yang berjudul

“Multimedia Digital – Dasar Teori dan

Pengembangannya” bahwa video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang mewakilkan gambar bergerak. Aplikasi umum dari teknologi video adalah

televisi. [3] Video digital merupakan bagian penting

multimedia yang paling menarik dan merupakan piranti powerful yang membawa pengguna komputer lebih dekat ke dunia nyata.

Karena multimedia memberi anda kemampuan untuk mempresentasikan informasi dalam berbagai cara, biarkan isi yang mengatur pemilihan media untuk setiap potong informasi yang dipresentasikan.

2.2.1.2 Kategori Video

Saat ini video dibagi menjadi dua kategori yaitu : a. Video Analog

Video Analog mengkodekan informasi, gambar, dengan

memvarasikan voltase dan atau frekuensi dari

sinyal.a.Masukan (Input). Video Analog dan format pengkodean adalah sebagai berikut :

1. NTSC (National Television Standards Committee) standar yang digunakan terutama di Amerika Serikat dan Jepang. pada sebuah frame rate (30 frame rate per second).

2. PAL (Phase Alternate Line). PAL merupakan standar yang digunakan Eropa dan beberapa negara lain. pada sebuah frame rate (25 frame rate per second).

3. SECAM (Sequential Color and Memory). Merupakan standar yang digunakan di negara Perancis..

b

.

Video Digital

Video Digital terdiri atas serangkaian gambar digital yang ditampilkan dengan cepat pada kecepatan yang konstan. Dalam konteks video, gambar ini disebut frame. Satuan ukuran untuk menghitung frame rata-rata yang ditampilkan disebut frame per second (fps). [4]

2.3 Iklan Televisi 2.3.1 Definisi Iklan

Menurut M. Suyanto, periklanan adalah penggunaan

media bayaran oleh seorang penjual untuk

mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk (ide, barang, jasa) ataupun organisasi yang merupakan alat promosi yang kuat. [5] Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat waktu yang tertentu.

2.3.2 Tujuan Iklan

Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasarannya, salah satunya adalah membantu aktivitas lain perusahaan yang tujuannya adalah untuk membantu memfasilitasi usaha lain perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran.

2.3.3 Jenis Iklan Berdasarkan Tujuan 1.Iklan Informatif

Bertujuan untuk membentuk permintaan pertama. Caranya dengan memberitahukan kepada pasar tentang produk baru, mengusulkan kegunaan suatu produk, memberitahukan kepada pasar tentang perubahan harga, menjelaskan cara kerja suatu produk, menjelaskan pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan yang salah, mengurangi kecemasan pembeli, dan membangun citra perusahaan.

2.Iklan Persuasif

Bertujuan untuk membentuk permintaan selektif suatu merek tertentu yang dilakukan pada tahap kompetititf dengan membentuk preferensi merek, mendorong alih merek, mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk, membujuk pembeli untuk membeli sekarang dan

membujuk pembeli menerima, mencoba, atau

menyimulasikan pengunaan produk. 3.Iklan Pengingat

Bertujuan mengingatkan pembeli pada produk yang sudah mapan bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian, mengingatkan pembeli dimana mereka dapat membelinya, membuat pembeli mengingat

produk tersebut walau tidak musim, dan

mempertahankan kesadaran puncak. 4.Iklan Penambah Nilai

Iklan penambah nilai bertujuan untuk menambah nilai merek pada persepsi konsumen dengan melakukan inovasi, perbaikan kualitas, dan penguatan persepsi konsumen.

5.Iklan Bantuan Aktifitas Lain

Iklan bantuan aktifitas lain bertujuan membantu memfasilitasi aktifitas lain perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran. [6]

(5)

3

2.3.3 Perencanaan Merancang Iklan Televisi 1. Menetapkan Audiens Sasaran

Identifikasi audiens sasaran adalah identifikasi pasar yang ingin dibidik, atau dengan kata lain melakuka segmentasi pasar dan pembidikan pasar.

2 Menetapkan Sasaran dan Anggaran Iklan Televisi Tujuan periklanan televisi dapat digolongkan menurut sasarannya, yaitu untuk memberikan informasi, persuasi, mengingatkan para pembeli, menambah nilai, dan membantu aktivitas lain yang dilakukan perusahaan.

3. Mencari Keunggulan Produk Yang Dipasarkan Yang perlu diperhatikan dalam mencari keunggulan produk antara lain:

a. Kualitas b. Keistimewaan c. Desain d. Gaya e. Kemasan f. Pelayanan g. Merk

4. Perancangan Ide Penjualan Utama Sebagai Tema Kampanye

Strategi merancang pesan membutuhkan strategi

kreatif dengan melewati tahap pembentukan,

evaluasi, seleksi, dan pelaksanaan. 5. Perancangan Daya Tarik Pesan Iklan

Daya tarik pesan untuk periklanan yang baik berfokus pada suatu usulan penjualan inti.

6. Perancangan Gaya Dalam Mengeksekusi Pesan Iklan Ada 5 hal yang harus diperhatikan dalam mengeksekusi pesan yaitu gaya, slogan, logo, simbol dan format.

7. Perancangan Slogan, Logo dan Simbol

Slogan atau Themeline yang tertuang dalam pesan iklan televisi merupakan awal dari kesuksesan periklanan.

2.4 Motion Graphic

adalah istilah yang digunakan untuk menggambarakan berbagai solusi desain grafis profesional dalam menciptakan suatu desain komunikasi yang dinamis dan efektif untuk sebuah film, televisi, dan internet.

2.5 Perancangan

Pada tahapan ini dilakukan persiapan atau tahapan yang dibutuhkan untuk membuat iklan televise yaitu :

a. Praproduksi 1. Ide cerita 2. Alur video 3. Storyboard b. Produksi 1. Pengambilan Video 2. Penganimasian 3. Pembuatan Narasi/Dubbing c. Pasca Produksi 1. Editing 2. Coloring 3. Rendering

3. Analisis Dan Perncangan 3.1 Tinjauan Umum

3.1.1 Profil Fortunate Coffee Yogakarta

Fortunate Coffee Yogyakarta adalah sebuah cafe yang beralamat di jalan Jogonegaran daerah kota Yogyakarta dengan nama lengkap Loving Nature Fortunate Coffee Yogyakarta dan didirikan pada tahun 2014

3.2 Analisis Sistem

Analisis yang digunakan untuk pembuatan sistem ini adalah dengan metode SWOT hasil analisis antara lain :

1. Kelebihan (Strenght)

Pembuatan iklan dalam bentuk video sebagai pengembangan dari iklan yang telah dimiliki

2. Kelemahan (Weekness)

Dalam pembuatan iklan ini memerlukan waktu

yang relative lama dan biaya yang lebih besar

dibandingkan media pemasaran (iklan)

sebelumnya, baik biaya produksi maupun biaya publikasi.

3. Peluang (Oportunity)

iklan coffee shop dengan tema yang

menggunakan bahan dasar non hewani sangat jarang dijumpai pada stasiun televisi lokal ataupun media sosial, pada umumnya mereka hanya menggunakan media promosi melalui radio, surat kabar, dan brosur.

4. Ancaman (Threat)

Merubahan kebijakan atas produk yang telah

ada maka video iklan ini tidak lagi dapat digunakan dan harus dibuat ulang disesuaikan oleh kebijakan yang

baru.

3.3 Analisis Masalah

Analisis masalah didapatkan melalui proses

penelitian yakni dengan proses metode wawancara kepada seorang pihak dari Fortunate Coffee Yogyakarta, Dari hasil studi pustaka tersebut didapatkan beberapa kesimpulan bahwa adanya keinginan pihak management

Fortunate Coffee Yogyakarta untuk bisa lebih

memajukan usaha dengan membuat iklan sebagai media promosi.

3.4 Analisis Kelayakan Aplikasi

Sesuai dengan latar belakang masalah yang ada pada bab 1 maka diperlukan pembuatan video sebagai iklan atau media promosi yang dapat mencakup masyarakat luas melalui televisi lokal maupun media sosial, layak atau tidaknya iklan ini untuk dikembangkan ada beberapa faktor kelayakan yang mendukung. Tahap inilah yang disebut sebagai tahap analisis kelayakan atau studi kelayakan.

3.5 Analisis Kelayakan Teknologi

Analisis kelayakan teknologi membahas tentang teknologi yang akan digunakan pada pembuatan iklan ini. Untuk iklan yang dibuat ini, teknologi yang digunakan sudah tersedia sebagaimana dijelaskan pada kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras dalam pembuatan iklan ini. Dan video sendiri sekarang sangat

(6)

4

banyak digunakan sebagai media pemasaran baik pada stasiun televisi maupun media sosial.

3.6 Analisis Kelayakan Hukum

Dari pandangan hukum, video iklan ini sudah sesuai dengan aturan undang – undang yang berlaku pada saat ini karena tidak mengandung unsur pornograafi serta tidak mengandung unsur SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan).

3.7 Analisis Kelayakan Operasional

Iklan ini dibuat untuk lebih mempopulerkan Fortunate Coffee Yogyakarta yang dapat menjangkau masayarakat luas.

3.8 Software Yang Digunakan 3.8.1 Adobe Illustrator CS6

Digunakan untuk membuat gambar yang akan digunakan dalam pembuatan motion grafik sesuai dengan storyboard.

3.8.2 Adobe After Effects CS6

Pembuatan video berupa motion graphic membutuhkan sebuah aplikasi khusus yang dapat membuat gerakan animasi frame by frame.

3.8.3 Adobe Premiere CS6

Digunakan untuk menyatukan beberapa rangkaian scene yang telah dibuat dalam storyboard dan direalisasikan dengan adobe after effect. Selain itu program ini digunakan untuk menggabungkan antara backsound dengan gambar animasi, serta mengatur kecepatan dari scene

3.9 Perancangan Iklan

Perancangan video iklan merupakan bagian dari

proses Pra-Produksi, yaitu dimana kita harus

menentukan ide/konsep dari iklan yang akan di produksi, setelah itu menentukan naskah cerita / narasi dan membuat storyboard

1. PraProduksi

Awal mula dari segala proses adalah pemilihan ide, untuk menentukan ide apa yang akan diangkat oleh penulis. Setelah ide ditentukan, penulis memilih tema iklan yang akan dibuat, lalu selanjutnya adalah penyetujuan dari pihak management Fortunate Coffee Yogyakarta terhadap ide dan tema yang telah dibuat oleh penulis.

2. Ide Cerita

Video iklan ini merupakan video iklan berdurasi kurang lebih 30 detik, sebagaimana standar lazim durasi beriklan melalui media televisi.

3. Alur Video Iklan

Setelah tahap merancang konsep, selanjutnya adalah merancang alur cerita video iklan. Alur ceriya video iklan merupakan implementasi dari ide-ide kreatif rancangan konsep video iklan

4. Storyboard

Setelah beberapa rangkaian tahap di atas, maka penulis akan membuat story board yang akan menjadi dasar alur cerita dan sebagai pedoman dalam pembuatan iklan layanan masyarakat ini.

4. Pembahasan 4.1 PraProduksi

Pada Tahap ini penulis merealisasikan segala aspek yang terdapat didalam tahapan praproduksi ke dalam tahap produksi. Pada tahapan ini terdapat beberapa kategori yakni: pengambilan video, penganimasian,

editing, coloring.

4.2 Pengambilan Video

Pengambilan video dalam penulisan skripsi ini merupakan hal yang terpenting karena hampir semua diambil dengan teknik liveshot, pengambilan video hanya dilakukan di satu lokasi yaitu lokasi objek berada dan dilakukan sesuai dengan storyboard yang telah dibuat.

4.3 Penganimasian

Gambar-gambar bertipe PNG yang telah dibuat lalu di-import di Adobe After Effect, dimasukkan ke dalam timeline dan diberikan transformasi seperti Position,

Rotation, Scale, Opacity maupun Effect seperti Stroke

yang membuat objek grafis muncul melalui alur (path) yang telah dibuat sebelumnya menggunakan Pen Tool.

4.4 Penggabungan

Dalam tahap ini yang dilakukan adalah

menggabungkan vido liveshoot, dan animasi dalam satu sequence sehingga menjadi satu – kesatuan video yang utuh sesuai yang diinginkan.

Gambar 1 Penganimasian Gambar 1 Contoh Storyboard

(7)

5

Gambar 3 Penggabungan Video, Audio, Animasi 5. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

1. Iklan dibuat dengan menggunakan teknik Live

Shoot dan Motion Graphic

2. Iklan yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan objek

3. Iklan sudah dipublikasikan pada salah satu stasiun televisi di Yogyakarta yakni RBTV 5.2 Saran

Berdasarkan analisis dan kesimpulan yang telah dibuat sebelumnya, ada beberapa saran yang ingin disampaikan, diantaranya adalah :

1. Konsep, naskah, dan storyboard yang telah dibuat harus menjadi acuan.

2. Dalam membuat iklan menggunakan live shoot dan motion graphic, konsep yang akan digunakan harus matang agar dalam pembuatannya tidak mengalami kendala.

3. Ide cerita harus lebih luas dan kreatif karena iklan televise mempunyai sasaran konsumen yang luas. Daftar Pustaka

[1] N. D. Hermawan, "Efektifitas Iklan Televisi Tokobagus.com Versi “mau jual mobil?” Pada Masyarakat Surabaya.," e-Komunikasi, vol. 2, no. iklan televisi, p. 1, 2014.

[2] N. Fitriyah, "Iklan Televisi dan Prilaku Konsumtif Anak-Anak (Studi Kasus Pada Siswa SDN 13 Serang)," Al-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial, vol. 2, no. Iklan, p. 7, 2013..

[3] I. Binanto, Multimedia Digital - Dasar Teori dan Pengembangannya, Yogyakarta: Andi Offset, 2010 [4] Curran, Motion Graphics : Graphic Design For

Broadcat and Film, Rockports, 2000.

[5] M. Suyanto, Aplikasi desain grafis untuk periklanan, Yogyakarta: Andi Offset, 2004.

[6] M. Suyanto, Strategi perancangan iklan televisi perusahaan top dunia, Yogyakarta: Andi Offset, 2005.

Biodata Penulis

Wicaksono Ragiliyanto, memperoleh gelar Sarjana

(S.Kom) Program Studi Informatika Universitas

AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2017.

Mei P. Kurniawan, memperoleh gelar Sarjana

Komputer (S.Kom), Sistem Informasi Universitas Amikom, lulus tahun 2008. Memperoleh gelar Magister

Komputer (M.Kom), Jurusan Magister Teknik

Informatika Universitas Amikom Yogyakarta, lulus tahun 2011. Saat ini menjadi Dosen dan Sekretaris Prodi S1SI di Universitas Amikom Yogyakarta.

Gambar

Gambar 1 Penganimasian Gambar 1 Contoh Storyboard

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil kuesioner dan teori tersebut maka dapat disimpulkan distribusi video profil sebagai media promosi dan informasi yang didistribusikan melalui media videotron,

Teknik pembuatan iklan televisi dengan konsep stop motion masih jarang digunakan diindonesia dapat memberikan sajian unik dan nuansa yang berbeda, sehingga membuat menarik

Dari hasil pengujian, video Iklan Rumah Sakit Padma Lalita menggunakan sistem PAL 4:3, dimana menurut teori yang telah dikemukakan pada BAB II, sistem PAL

Media promosi menggunakan iklan televisi dapat menjangkau konsumen lebih luas, mampu meningkatkan daya jual dan jumlah produksi Bakpia Djava dibandingkan media

Dari latar belakang tersebut penulis menawarkan sebuah solusi untuk mengatasi suatu masalah tersebut dengan judul”Pembuatan Web Sebagai Media Promosi dan Informasi pada

Suatu hasil karya video tidak akan lepas dari teknik Multimedia, teknik Multimedia yang terdapat di dalam pembuatan video media promosi di Laboratorium Klinik Cito

Pembuatan iklannya terdapat perbedaan yaitu pada “Pembuatan Iklan Televisi Sebagai Media Promosi Pada Kura - Kura Ocean Park Jepara Jawa Tengah” masih menggunakan bentuk

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat diambil pokok permasalahan sebagai berikut : Bagaimana membuat iklan pada produk sepatu Sneaker Holic