• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN IKLAN TELEVISI PADA PRODUK BAKPIA DJAVA MENGGUNAKAN TEKNIK TIME-LAPSE DAN ANIMASI 2D SEBAGAI MEDIA PROMOSI NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN IKLAN TELEVISI PADA PRODUK BAKPIA DJAVA MENGGUNAKAN TEKNIK TIME-LAPSE DAN ANIMASI 2D SEBAGAI MEDIA PROMOSI NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN IKLAN TELEVISI PADA PRODUK BAKPIA DJAVA

MENGGUNAKAN TEKNIK TIME-LAPSE DAN ANIMASI 2D

SEBAGAI MEDIA PROMOSI

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Bara Anggryana Suyitno

11.12.5382

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2014

(2)
(3)

1

PERANCANGAN IKLAN TELEVISI PADA PRODUK BAKPIA DJAVA

MENGGUNAKAN TEKNIK TIME-LAPSE DAN ANIMASI 2D

SEBAGAI MEDIA PROMOSI

Bara Anggryana Suyitno1), Dhani Ariatmanto2) 1)

Sistem Informasi

STMIK AMIKOM Yogyakarta

Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email : bara.s@students.amikom.ac.id1), dhaniari@amikom.ac.id2)

Abstract - Bakpia Djava as one of culinary or special foods from Yogyakarta needs a media to promote. Television is assumed to be the most effective way to promote a product or service, both in local channel or international channel. Fee is also really considered in order to maximize media and efficiency.

In making television advertisement, it will be conducted in several stages such as concept planning, storyboard making, synopsis making, and the advertisement making itself. Due to the importance role of graphic design in today’s technology advancement, therefore the writer would like to implement the knowledge and theories obtained during the learning process in class into the real application through practicing in order to help and support qualified skills by implementing the acquired knowledge into the real life.

In the making process, there are a lot of difficulties faced, therefore it needs more preparation, learning, materials and various sources to make an innovative advertisement which is applied through technology and information field in order to promote and gainpublic’s interest towards this Yogyakarta’s special food.

Keywords : television advertisement, graphic design, synopsis, media to promote.

1. Pendahuluan

Bakpia Djava adalah salah satu produsen bakpia terbesar di kota Yogyakarta. Produsen oleh-oleh tersebut lahir di Kampung Pathuk pada tahun 1970-an yang bermula hanyalah sebagai industri rumahan. Pada tahun 2000 nama Bakpia Djava secara resmi ditetapkan sebagai nama toko yang berlokasi Jl. Adisutjipto km 8,5 Yogjakarta. Bagi sebagian besar kalangan, pemilihan nama Bakpia Djava dianggap keluar dari tradisi toko bakpia yang saat itu hampir seluruhnya menggunakan “angka” sebagai nama toko. Pemilihan nama Bakpia Djava memiliki makna filosofis “the past is new”,

Sejarah dan tradisi masa lalu adalah kebaruan. Dengan tag line “Resep Tradisional Tempo Doeloe” Bakpia Djava tetap setia dan konsisten menggunakan resep tradisional yang dijual secara modern.

Alasan dipilihnya obyek penelitian Bakpia Djava di kota Yogyakarta sebagai obyek penelitian adalah untuk memudahkan penelitian, karena obyek berada dalam satu

wilayah. Dan menyingkat waktu dalam pengambilan sample.

Setiap produsen dituntut untuk bisa memperlihatkan identitas produknya (merk) dibanding dengan pesaing. Basis pembeda ini sangat penting karena basis pembeda ini akan digunakan konsumen untuk memilih suatu merek daripada produk yang lain. Hal tersebut juga disadari oleh Produsen Bakpia Djava yang selama ini masih melakukan promosi sebatas menggunakan website, billboard dan informasi dari konsumen saja. Media promosi dari website tersebut dinilai kurang menarik karena pengelola website hanya mengupload gambar dan teks saja dan kurang efektif karena terkendala dengan tidak adanya orang yang ahli dibidang IT yang selalu mengupgrade website Bakpia Djava. Sedangkan jangkauan dengan media promosi Billboard

hanya pada orang yang pernah melihat billboard di toko Bakpia Djava tersebut. Selain itu, informasi dari konsumen kurang menjanjikan mengingat banyaknya persaingan dalam suatu produk, sehingga peneliti disini memberikan alternatif iklan televisi sebagai media promosi Bakpia Djava dengan menerapkan tehnik Time-lapse dan Animasi 2D.

Salah satu keuntungan utama periklanan lewat televisi adalah kemampuannya dalam membangun citra. Iklan televisi mempunyai cangkupan dan jangkauan yang tinggi juga dapat menampilkan pesan multimedia (suara, gambar, dan animasi) yang dapat mempertajam ingatan (Suyanto, 2005: 5). Melihat fakta tersebut, penulis menawarkan sebuah perancangan iklan televisi untuk meningkatkan promosi Bakpia Djava, dengan menggunakan konsep video time-lapse yang dipadukan bersama liveshoot dan animasi dua dimensi.

2. Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan karya-karya yang menjadi rujukan atau pedoman untuk memahami dan menyelidiki masalah penelitian. Dalam penulisan skripsi ini, yaitu dapat berupa publikasi jurnal, jurnal elektronik, buku, skripsi, maupun tesis.

Ditinjau dari hasil skripsi mahasiswa yang bernama Agus Hakim H. R. (2012) dengan judul skripsi “Analisis dan Perancangan Iklan Televisi pada The Legend Waterpark Kertosono untuk Media Promosi”.

(4)

2 2.2 Konsep Dasar Iklan

Penerapan iklan televisi menjadikan jangkauan penyiaran lebih luas dan membuat karakter menjadi lebih hidup (Suyanto, 2005: 1). Departemen Perdagangan Amerika Serikat melaporkan kekuatan penjualan pada televisi bulan Mei 1949 bahwa televisi merupakan kombinasi dari gambar bergerak, suara dan kesegaran menghasilkan suatu dampak yang memperluas televisi sebagai media periklanan ke dalam bidang permintaan penjualan perseorangan. Kata iklan berasal dari bahasa Yunani yang dapat diartikan sebagai upaya untuk memberikan informasi pada orang lain.

2.3 Konsep Dasar Animasi

Definisi animasi diambil dari kamus Oxford berarti film yang seolah hidup, terbuat dari fotografi, gambaran, boneka, dan sebagainya dengan perbedaan tipis antar-frames, untuk memberi kesan pergerakan saat diproyeksikan (The Little Oxford Dictionary : 19). Animate yang merupakan kata kerja dari bahasa Inggris yang berarti memberi nyawa. Dengan begitu animasi memberikan suatu kesan bahwa objek atau gambar yang ditampilkan tersebut hidup, sehingga dapat memberikan informasi.

2.4 Time – Lapse

Fotografi Time-lapse adalah foto-foto yang diset sedemikian rupa sehingga sesuatu tampak bergerak dengan sangat cepat pada video. Sedangkan Time-lapse video adalah sebuah gaya popular dan sering digunakan pada film utama sebagai adegan pintas yang tidak benar-benar terlihat.

2.5 Tahap Memproduksi Iklan

Untuk memproduksi iklan televisi harus melalui tiga tahap, yaitu tahap pra-produksi, tahap produksi, dan tahap pasca produksi.

2.6 Tehnik Kamera

Teknik pengambilan gambar atau camera angle meliputi high angle, eye level, low angle, bird eye view, dan frog eye. Terdapat beberapa istilah dalam pembidikan kamera yaitu ekstrem long shot, very long shot, long shot, medium long shot, medium shot, middle close up, close up, big close up, extrem close up, point of view, dan two shot. Lebih lanjut, contoh pergerakan kamera untuk menghasilkan kualitas program uang yang memuaskan yaitu crab atau truck, swing, zoom in and zoon out, pan left or pan right, tilt up, dan tilt down.

2.7 Tim Iklan

Dalam dunia pertelevisian, produksi iklan televisi biasanya dikerjakan oleh beberapa team yang terdiri Scriptwriter, art director, producer dan director.

2.8 Konsep Dasar Video

Standart video yang digunakan pada iklan televisi yang akan dibuat adalah standart video HDTV atau High Definition Television.

2.9 Perangkat Lunak Yang Digunakan

Software yang digunakan adalah Adobe Premiere Pro CS6, Adobe After Effect CS6, Corel Video Studio Pro X4, Retas Studio Stylos 2.5 dan Retas Studio PaintMan 6.5. Dan menggunakan kamera DSLR Nikon D5100.

3 Analisis Dan Perancangan

3.1 Tinjauan Umum

Pemilihan nama Bakpia Djava sekali lagi terbukti dalam perjalanan waktu justru semakin berkembang pesat. Bakpia Djava mempunyai makna filosofi “the past is new”, sejarah dan tradisi masa lalu adalah kebaruan.

Dengan tagline “Resep Tradisional Tempoe Doeloe”, Bakpia Djava tetap setia dan konsisten menggunakan resep tradisional tanpa bahan kimia untuk setiap produk yang dijual secara modern.

3.2 Analisis Media Promosi

Dalam merancang sebuah media promosi akan tampak ideal jika diketahui terlebih dahulu adanya kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman atau hambatan (Threat) yang dalam hal ini bisa dikenal dengan analisis SWOT.

 Strength : Bakpia Djava memiliki tempat yang sangat strategis yang berada di tepi jalan utama dekat dengan Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta.

 Weakness : Pemasaran yang belum maksimal karena media promosi hanya sebatas website yang tidak pernah diupdate, informasi dari konsumen dan billboard saja.

 Opportunity : Bakpia Djava memiliki peluang kerjasama dengan agen wisata sehingga bisa menjangkau wisatawan lokal maupun domestik.

 Treat : Banyaknya pesaing oleh-oleh makanan baik yang sudah lebih dulu maupun yang sudah memiliki brand sendiri.

 Strategi SO : Melakukan kerjasama dengan investor maupun agen-agen wisata yang berada di daerah Yogyakarta untuk meningkatkan wisatawan sehingga secara tidak langsung ikut meningkatkan citra pariwisata D. I. Yogyakarta.

 Strategi WO : Meningkatkan promosi baik cetak maupun elektronik dan menjalin kerjasama dengan agen wisata.

 Strategi ST : Membuat oleh – oleh makanan bakpia yang lebih kreatif dan inovatif agar dapat bersaing dengan para pesaing.

 Strategi WT : Memaksimalkan media promosi iklan televisi agar dapat bersaing dengan para pesaing.

3.3 Tahap Pra Produksi

Konsep dasar dalam pembuatan iklan Bakpia Djava ini memfokuskan pada sebuah cerita tentang seorang wanita yang sedang berlibur di kota Yogyakarta, yang akan menunjukan beberapa tempat wisata disekitar Yogyakarta. Untuk mengemas iklan dalam bentuk yang menarik akan dibuat sebuah cerita yang mudah dipahami dan unik agar penonton tertarik pada iklan yang akan dibuat ini. Durasi iklan yang hanya 30 detik ini sangat membatasi cerita yang akan ditunjukan, mengingat tempat wisata di daerah Yogyakarta ini terlampau banyak, sehingga sangat diatur pada pengambilan

(5)

3 gambar dan saat editing. Pada 7 detik terakhir akan ditampilkan produk Bakpia Djava, tag line Bakpia Djava beserta logo Bakpia Djava.

4 Implementasi dan Pembahasan

Implementasi dapat diartikan sebagai kegiatan yang bermuara pada aktivitas, aksi, atau tindakan. Implementasi juga bukan hanya sekedar aktivitas saja tetapi kegiatan yang terencana untuk mencapai suatu tujuan kegiatan tersebut.

5 Penutup

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dari hasil penelitian pembuatan video iklan Bakpia Djava ini, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Media promosi menggunakan iklan televisi dapat menjangkau konsumen lebih luas, mampu meningkatkan daya jual dan jumlah produksi Bakpia Djava dibandingkan media promosi sebelumnya yaitu website yang tidak pernah diupdate, informasi dari konsumen dan billboard. 2. Dengan menggunakan tehnik time-lapse akan

mempercantik video iklan Bakpia Djava, dan animasi 2D memudahkan penyampaian informasi pada iklan ini.

3. Iklan Bakpia Djava ini merupakan penyampaian informasi mengenai spot-spot tempat wisata untuk meningkatkan wisatawan sehingga secara tidak langsung ikut meningkatkan pendapatan ekonomi bagi siapa saja yang memanfaatkan hal ini termasuk Toko Bakpia Djava.

5.2 Saran

Peneliti berharap mahasiswa STMIK Amikom Yogyakarta dikemudian hari mampu menciptakan kembali iklan televisi yang lebih sempurna dan mengembangkannya hingga memiliki kualitas yang lebih baik dan mampu bersaing dengan dunia industri. Pembuatan iklan Bakpia Djava ini masih mempunyai beberapa kelemahan, untuk itu beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan video iklan yang menggabungkan tehnik liveshoot, time-lapse dan animasi 2D adalah :

1. Coba untuk ditambahkan animasi 3D supaya menambah daya tarik iklan atau mengembangkan iklan dengan tehnik yang lain yang dapat berinteraksi dengan talent dalam iklan tersebut. 2. Konsep, naskah, storyboard yang telah dibuat

harus matang agar dalam pembuatannya tidak mengalami kendala dan menjadi acuan dalam

pengimplementasian liveshoot, time-lapse, dan animasi 2D.

3. Penyampaian informasi dalam iklan ini terlalu cepat, terkesan mengejar durasi oleh karena itu iklan sebaiknya harus lebih jelas.

Daftar Pustaka

[1] Hakim, Agus. 2012. Panduan Skripsi. Yogyakarta : STMIK Amikom Yogyakarta.

[2] Iswidharmanjay, D. 2009. Digital Imagining Untuk Iklan. Jakarta : Elex Media Komputindo.

[3] Wityatama R. 2007. Pengantar Periklanan. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher.

[4] Lee, M & Johnson, C. 1999. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global. Jakarta : Erlangga.

[5] Morissan M.A. 2010. Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta : Kencana.

[6] Aditya (Dream ARCH Animator). 2009. Trik dahsyat menjadi animator 3D. Andal.

[7] Colin, S. 2013. Video Photoshop Panduan untuk Fotografer dan Desainer. Jakarta : PT Kalola Printing.

[8] Fachrudin, A. 2012. Dasar-dasar Produksi Televisi Produksi Berita Feature. Laporan Investigasi Dokumenter dan Tehnik Editing. Jakarta : Kencana.

Biodata Penulis

Bara Anggryana Suyitno, memperoleh gelar Sarjana

Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2014.

Dhani Ariatmanto, Memperoleh gelar Master of

Computer (M.Kom). Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis ini digunakan untuk mengetahui produktivitas alat pancang jack-in pile type hydraulic static pile driver pada proyek Apartemen Universitas Ciputra ditinjau dari panjang

Biji besi hasil penambangandimasukkan ke dalam tanur tinggi tersebut dan di dalam tanur tinggi dilakukan proses reduksi tidak langsung yang cara kerjanya yaitubahan

Hasil ini tidak konsisten dengan penelitian Yendrawati (2013), Sari dan Banu (2014) serta Surastiani dan Bestari (2015) yang menyatakan kapasitas sumber daya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi telur menurut tingkat perkembangannya, rataan jumlah telur per potongan polip dan proporsi polip yang reproduktif pada

Adanya sesak, nyeri dada, penurunan ekspansi thoraks, dan spasme otot pectoralis mayor dan upper trapezius merupakan problem fisioterapi yang dapat kita berikan intervensi

Upaya mendapatkan bibit unggul sebagaimana dilaporkan oleh T ORDYCE (2002) bahwa perbaikan mutu genetik sapi potong lokal yang ada diarahkan untuk meningkatkan berat badan,

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Kota Bandung mengunakan komunikasi pemasaran direct marketing (Pemasaran Langsung), ini dikarenakan BPJS cabang

Dalam proses persiapan kerjasama sister province antara Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Pemerintah Saint Petersburg, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta atau