PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT
TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN MACROMEDIA
FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II
DI SMA NEGERI 3 TEBING TINGGI T.P 2015/2016
Oleh :
Sobar Novtri Harry Nasution
NIM 4123321049
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT PENULIS
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT
TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) MENGGUNAKAN MACROMEDIA
FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK SUHU DAN KALOR KELAS XSEMESTER II
DI SMANEGERI 3 TEBING TINGGIT.P 2015/2016
Sobar Novtri Harry Nasution (NIM 4123321049)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) menggunakan
macromedia flash pada materi Suhu dan Kalor di SMA Negeri 3 Tebing Tinggi.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain Two Group
Pretes-Postes Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
Semester II SMA Negeri 3 Tebing Tinggi yang terdiri dari 10 kelas.Pengambilan
sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling.
Kelas X-9
sebagai kelas eksperimen dan kelas X-8 sebagai kelas kontrol yang
masing-masing berjumlah 35 siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil
belajar yang berjumlah 20 soal dalam bentuk pilihan berganda dan lembar
observasi sikap. Uji hipotesis menggunakan uji t dengan taraf α = 0,05.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen yaitu
35,43 dengan SD= 10,17 dan kelas kontrol yaitu 34,86 dengan SD= 10,25. Pada
uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,02 dan Ftabel
= 1,76 sehingga F hitung< Ftabel,
maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Hasil analisis data dari
uji t dua pihak diperoleh thitung
= 0,228 < ttabel = 1,997, sehingga Ho diterima
berarti kedua kelas sampel memiliki kemampuan awal yang sama. Nilai rata-rata
postes kelas eksperimen = 71,57 dengan SD= 9,68 dan kelas kontrol = 65,86
dengan SD= 12,04. Hasil analisis uji t satu pihak diperoleh thitung = 2,092 dan ttabel
= 1,669, sehingga thitung
> ttabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Dari hasil
pengamatan Aktifitas siswa diperoleh peningkatan. Pada pertemuan I diperoleh
rata-rata 54,42% naik di pertemuan II menjadi 65,58% pada pertemuan III naik
menjadi 80,41% dan pada pertemuan IV naik menjadi rata-rata 84,45% hasil uji
terdapat pengaruh signifikan dari model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) menggunakan macromedia flash terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor kelas X semester II di SMA
Negeri 3 Tebing Tinggi T.P. 2015/2016
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga
penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Student
Teams Achievement Division (STAD)
Menggunakan
Macromedia Flash
terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester YY di
SMA Negeri 3 Tebing Tinggi T.P 2015/2016.” Adapun skripsi ini disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ylmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan..
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Dr.Eidi Sihombing,M.Si, Bapak Drs.Khairul
Amdhani,M.Si dan Ybu Dra.Ratna Tanjung,M.Pd sebagai dosen penguji Y, YY, YYY
yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian
sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Drs.Henok Siagian,M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Dr.Asrin Lubis,M.Pd selaku Dekan FMYPA
Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ybu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada kepala sekolah
SMA Negeri 3 Tebing Tinggi, dan guru bidang studi Fisika yang telah banyak
iv
administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis
selama melakukan penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Harminsyah Nst dan
Ybunda tercinta Asniati yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih
sayang yang tak pernah henti kepada penulis dalam menyelesaikan studi di
UNYMED hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada Teman – teman Seperjuangan Fisika Ekstensi B 2012 beseta abang,
teman, dan adik stambuk Fisika. Teman satu dosen PS: Yrene Sitepu, Nita Pani
dan Siti Annisa. Teman PPLT UNYMED 2015 dan yang namanya tidak bisa
disebut satu persatu yang selalu menemani penulis yang selalu memberikan
motivasi dan semangat.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Juni 2016
Penulis,
Sobar Novtri Harry Nst
v
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
v
Daftar isi
vii
Daftar Gambar
viii
Daftar Tabel
ix
Daftar Lampiran
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
3
1.3. Batasan Masalah
3
1.4. Rumusan Masalah
4
1.5. Tujuan Penelitian
4
1.6. Manfaat Penelitian
5
1.7. Defenisi Operasional
5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
6
2.1. Kerangka Teoritis
6
2.1.1. Pengertian Belajar
6
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar
7
2.1.2.1. Ranah Kognitif
8
2.1.2.2. Ranah Afektif
11
2.1.2.3. Ranah psikomotorik
12
2.1.3.Pengertian Mengajar
12
2.1.4.Aktivitas Belajar
13
2.1.5.Model Pembelajaran
14
2.1.5.1.Pengertian Model Pembelajaran
14
2.1.5.2.Ciri-ciri model Pembelajaran
15
2.1.5.3. Model Pembelajaran Kooperatif
15
2.1.5.4.Tipe-Tipe Model Pembelajaran Kooperatif
16
2.1.5.5.Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
18
2.1.5.6.Model Pengajaran
21
2.1.5.7.Dampak-Dampak Instruksional dan Pengiring
25
2.1.5.8.Teori Belajar yang Melandasi Model Pembelajaran Kooperatif
27
2.1.5.9.Pembelajaran Konvensional
28
2.1.6.Materi Pembelajaran Suhu dan Kalor
29
BAB III. METODE PENELITIAN
33
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
33
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
33
vi
3.3.1
Jenis Penelitian
33
3.3.2. Desain Penelitian
33
3.4.
Prosedur Penelitian
34
3.5.
Teknik Pengumpulan Data
36
3.6.
Instrumen Penelitian
36
3.6.1.
Tes Hasil Belajar Siswa
36
3.6.1.1.Validitas Isi
37
3.6.2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
37
3.7.Teknik Analisis Data
38
3.7.1.Uji Normalitas
38
3.7.2.Uji Homogenitas
39
3.7.3.Uji Hipotesis
40
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
42
4.1 Hasil Penelitian
42
4.1.1. Data Hasil Penelitian
42
4.1.2. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
42
4.2. Hasil Perhitungan Rata Pretes, SD dan V
43
4.3. Uji Persyaratan Analisis Data Pretes
43
4.4. Perlakuan Model Pembelajaran STAD
45
4.5. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
50
4.6. Uji Persyaratan Data Postes
51
4.7. Pembahasan Penelitian
53
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
57
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1. :Diagram Batang Data Pretes Siswa Kelas
Eksperimen Dan Kelas Kontrol
43
Gambar 4.2. :Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas
Eksperimen
51
Gambar 4.3. :Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas
Kelas Kontrol
51
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. : Fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STAD
20
Tabel 2.2. : Perhitungan skor perkembangan
21
Tabel 2.3. : Tingkat penghargaan kelompok
21
Tabel 3.1. : Desain penelitian
33
Tabel 3.2. : Perincian Kisi-kisi tes hasil belajar siswa
36
Tabel 4.1. : Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
42
Tabel 4.2. : Hasil dari rata-rata, SD, dan Varian
43
Tabel 4.3. :Hasil Uji Normalitas Data Pretes
44
Tabel 4.4. : Uji Homogenitas
44
Tabel 4.5. : Kemampuan Awal
45
Tabel 4.6. : Kriteria dan Nilai Aktifitas
46
Tabel 4.7. : Rekapitulasi Data Aktifitas Belajar Siswa
47
Tabel 4.8. : Hasil Observasi Aktifitas Siswa
48
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
59
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
73
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
85
Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4
96
Lampiran 5 : LKS Suhu dan Pemuaian
108
Lampiran 6:LKS Kalor
110
Lampiran 7 : LKS Perubahan Wujud Zat
114
Lampiran 8 : LKS Perpindahan Kalor
118
Lampiran 9 : Instrumen Tes
121
Lampiran 10 : Tabel Spesifikasi Hasil Belajar Siswa
128
Lampiran 11 : Validitas Instrumen Oleh Validator
144
Lampiran 12 : Rekapitulasi Hasil Pretes Kelas Eksperimen
151
Lampiran 13 : Rekapitulasi Hasil Pretes Kelas Kontrol
153
Lampiran 14 : Rekapitulasi Hasil Postes Kelas Eksperimen
155
Lampiran 15 : Rekapitulasi Hasil Postes Kelas Kontrol
157
Lampiran 16 : Perhitungan Statistik Dasar
159
Lampiran 17 : Uji Normalitas Data
165
Lampiran 18 : Uji Homogenitas Data
172
Lampiran 19 : Uji Hipotesis Dua Pihak
175
Lampiran 20 : Uji Hipotesis Satu Pihak
177
Lampiran 21 : Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar Siswa
179
Lampiran 22 : Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa
182
Lampiran 23 : Tabel Skor Penambahan
189
Lampiran 24 : Lembar Observasi Siswa
193
Lampiran 25 : Lembar Observasi Guru
196
Lampiran 26 : Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0 ke z
197
Lampiran 27 : Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors
198
Lampiran 28 : Nilai-nilai Distribusi f
199
Lampiran 29 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
202
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan oleh berbagai pihak.
Upaya tersebut dilandasi akan kesadaran betapa pentingnya pendidikan dalam
pengembangan SDM. Seiring dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan
yang meningkat, pemerintah harus berupaya untuk meningkatkan dunia
pendidikan. Hal yang harus dilakukan oleh dunia pendidikan tentunya harus
mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif, mampu memecahkan
persoalan yang aktual dalam kehidupan dan mampu menghasilkan teknologi baru
yang merupakan perbaikan dari sebelumnya. Faktor penting dalam keberhasilan
pencapaian tujuan pendidikan adalah faktor guru. Sebagai fasilitator, guru
berperan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses belajar (Sanjaya, 2008).
Benny A Pribadi (2009) mengemukakan bahwa peristiwa belajar akan
berlangsung lebih efektif jika siswa berhubungan langsung dengan objek yang
sedang dipelajari dan ada di lingkungan sekitar. Pembelajaran menjadi bermakna
bagi siswa jika guru bisa memberikan keterampilan-keterampilan tertentu dalam
kegiatan pembelajaran fisika. Salah satu keterampilan dalam pembelajaran fisika
adalah keterampilan proses sains (Erlina, 2015).
Fisika tidak mudah diterima secara prosedural tanpa pemahaman dan
penalaran. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang
(guru) ke kepala orang lain (siswa). Siswa sendirilah yang harus mengartikan apa
yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pengalaman-pengalaman
mereka. Seperti suhu dan kalor yang merupakan salah satu konsep fisika yang
sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pada konsep suhu dan kalor siswa
dituntut untuk dapat mengamati perubahan suhu pada termometer, membuat
hipotesis mengenai perpindahan kalor, menginterpretasi data antara suhu dan
waktu yang menyebabkan perubahan wujud dan mengkomunikasikan grafik
perubahan wujud tersebut. Pengetahuan atau pengertian dibentuk oleh siswa
2
Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) beberapa guru fisika SMP Negeri 1 Perbaungan mengatakan
bahwa keaktifan siswa cenderung pasif, hasil belajar yang dicapai siswa kurang
maksimal dikarenakan minat belajar siswa terhadap fisika masih rendah,
jarangnya guru menggunakan laboratorium karena dalam kegiatan pembelajaran
aktifitas percobaan (eksperimen) dilaksanakan hanya pada tiap kenaikan kelas
terutama untuk keperluan nilai praktek dan itu hanya untuk siswa kelas IX, tidak
ada persiapan siswa sebelum materi fisika diajarkan, dan siswa juga jarang
mengingat materi yang telah diajarkan.
Peneliti mewawancarai guru mata pelajaran fisika di SMA Negeri 3
Tebing Tinggi yaitu Bapak Sunaryo. Beliau mengatakan hasil belajar siswa
cenderung masih rendah yaitu rata-rata 65,00 sedangkan Kriteria Ketuntasan
Minimum yaitu 70,00. Ini terjadi karena siswa beranggapan bahwa fisika itu sulit
untuk dimengerti/dipahami sebab terlalu banyak rumus yang harus dihafal dan
simbol-simbol yang tidak dimengerti siswa sehingga siswa kurang berminat
belajar fisika. Peneliti juga memperhatikan bahwa model pembelajaran dan media
pembelajaran yang digunakan cenderung konvensional atau kurang bervariasi
sehingga siswa merasa bosan dan kurang tertarik belajar fisika.
Upaya yang akan dilakukan peneliti untuk mengatasi kelemahan di atas
adalah dengan memberikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai
dengan media macromedia flash sebagai salah satu media pembelajaran. Model
pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan sebuah tipe pembelajaran
kooperatif yang memberi tim berkemampuan majemuk latihan untuk mempelajari
konsep dan keahlian bersama para siswanya (Slavin, 2005). Tujuan nya adalah
untuk menerapkan kelas utuh yang berfokus pada konsep atau keterampilan dalam
kehidupan sehari-hari dan Fungsi media macromedia flash dalam penelitian ini
adalah mengefisienkan waktu sehingga pembelajaran lebih baik, menarik
perhatian siswa dan juga siswa lebih mudah menguasai konsep suhu dan kalor.
Selain itu, peneliti akan memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang relevan
dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih mudah mengerjakannya, dan
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan pengalokasian waktu
3
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah pernah diteliti
sebelumnya oleh Sihombing (2008), mahasiswa jurusan pendidikan fisika
Universitas Negeri Medan. Peneliti tersebut menyimpulkan bahwa melalui model
pembelajaran ini hasil belajar fisika meningkat dimana untuk kelas eksperimen
dengan skor rata-rata pre-test 48,0 kemudian diterapkan model STAD dengan
skor rata-rata post-test 69,88 namun penelitian ini memiliki kelemahan dalam
pengalokasian waktu yang kurang efesien sehingga kegiatan belajar dan hasil
belajar yang diperoleh masih kurang baik. Sejalan dengan itu, Elisa dan Amin
Fauzi juga meneliti model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis LKS
terstruktur. Hasil belajar siswa meningkat dari rata-rata pre-test 66,62 menjadi
rata-rata post-test 81,09. Kelemahan dari penelitian ini adalah manajemen waktu.
Perlu diperhatikan keefektifan dan keefisienan pada saat menjelaskan materi.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Menggunakan Macromedia
Flash terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor
Kelas X Semester II di SMA Negeri 3 Tebing Tinggi T.P 2015/2016.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
2. Kurangnya kerjasama yang baik antara siswa yang pandai dengan yang kurang
pandai dalam mata pelajaran Fisika.
3. Kurangnya variasi penggunaan media pembelajaran.
4. Siswa mengganggap fisika sangat rumit dan berbelit belit
5. Guru cenderung menggunakan model konvensional dalam pembelajaran
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas X SMAN 3 Tebing Tinggi T.P
4
2. Model pembelajaran yang diberikan kepada siswa dibatasi oleh model
pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD)
menggunakan macromedia flash dikelas eksperimen dan model Konvensional
dikelas control
3. Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu
dan Kalor di Kelas X SMAN 3 Tebing Tinggi
1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar fisika yang didapatkan dengan menggunakan model
pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement Division
(STAD)pada materi pokok Suhu dan Kalordi Kelas X SMAN 3Tebing
Tinggi?
2. Bagaimana hasil belajar fisika yang didapatkan dengan menggunakan model
pembelajaran Konvensional pada materi pokok suhu dan Kalordi Kelas X
SMAN 3Tebing Tinggi?
3. Bagaimana tingkat aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD)di
Kelas X SMAN 3Tebing Tinggi T.P?
4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Student Team
Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
Suhu dan Kalor di Kelas X SMAN 3 Tebing Tinggi ?
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika yang didapatkan dengan menggunakan
model pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement Division
(STAD) pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X SMAN 3 Tebing
Tinggi.
2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika yang didapatkan dengan menggunakan
model pembelajaran Konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor di
5
3. Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) di
Kelas X SMAN 3 Tebing Tinggi.
4. Untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe
Student Team Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar siswa
pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X SMAN 3 Tebing Tinggi .
1.6 Manfaat Penelitian
Sehubungan dengan tujuan penelitian diatas, penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat, yakni :
1. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan sekolah terutama bagi guru tentang
penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement
Division (STAD).
2. Sebagai salah satu alternatif untuk memaksimalkan pembelajaran fisika
khususnya pada materi Suhu dan Kalor.
3. Untuk mahasiswa sebagai calon guru fisika diharapkan dapat memilih metode
alternatif untuk mengajarkan materi pembelajaran guna meningkatkan hasil
belajar siswa.
4. Sebagai bahan pemikiran dan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya yang
relevan dalam pendidikan nonformal, formal,maupun informal.
1.7 Defenisi Operasional
1. Menurut Joyce dalam Trianto (2011:22) model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe STADadalah salah satu tipe kooperatif
yang menekankan pada adanya aktifitas dan interaksi diantara siswa untuk
saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran
guna mencapai prestasi yang maksimal.
3. Macromedia flash merupakan program animasi yang berisisoftware untuk
membuat animasi sederhana
4. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1.
Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil
penelitian.Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD berbantu macromedia flash pada materi pokok suhu dan kalor kelas x
semester II di SMA Negeri 3 Tebing Tinggi T.P. 2015/2016 sebelum diberikan
perlakuan rata nilai pretes sebesar 35,43 dan setelah diberikan perlakuan
rata-rata nilai postes siswa sebesar 71,57.
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada
materi pokok suhu dan kalor kelas x semester II di SMA Negeri 3 Tebing Tinggi
T.P. 2015/2016sebelum diberikan perlakuan rata-rata nilai pretes sebesar 34,86
dan setelah diberikan perlakuan rata-rata nilai postes siswa sebesar 65,86.
3. Aktifitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
modelpembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu macromedia flashpada materi
pokok suhu dan kalor kelas x semester II di SMA Negeri 3 Tebing Tinggi T.P.
2015/2016diperoleh rata-rata nilai aktivitas siswa 71,22 termasuk dalam kategori
cukup aktif.
4. Adapengaruhmodel
pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
menggunakanmacromedia flashterhadaphasil belajar siswa pada materi pokok
suhu dan kalor kelas x semester II di SMA Negeri 3 Tebing Tinggi T.P.
2015/2016.
1.2.
Saran-saran
58
1. Pembentukan kelompok pada model kooperatif tipe STAD dapat dilakukan
sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian,dalam
kegiatan pembelajaran tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan
kelompok dan penataan ruang kelas.
2. Pada saat praktikum berlangsung peneliti masih kesulitan dalam membimbing
penuh pada masing-masing kelompok. Oleh sebab itu, bagi peneliti
selanjutnya disarankan agar lebih membimbing siswa dengan cara aktif
bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi, memotivasi, dan
mengarahkan agar setiap siswa aktif berdiskusi dalam kelompok.
3. Bagi siswa hendaknya lebih aktif lagi dalam pembelajaran STAD sehingga
dapat menyeelesaikan masalah yang diberikan dengan baik.
4. Bagi guru hendaknya lebih memahami penerapan model pembelajaran
SATAD sebagai salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa dalam belajar,
menambah kreativitas dan semangat belajar siswa.
58
DAFTAR PUSTAKA
AM, Sardiman, (2011),
Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Grafindo
Persada, Jakarta.
Arikunto, S. (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Astuti,D., (2006),
Tehnik Membuat Animasi Profesional Menggunakan
macromedia Flash 8, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Dimyati.,M ,(2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S,B.,(2010), Strategi Belajar Mengajar.Rineka Cipta,Jakarta.
Elisa dan Fauzi,A.,(2013), Jurnal Pendidikan Fisika.
Peningkatan Pemahaman
Konsep dan Aktivitas Siswa melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Berbasis LKS Terstruktur.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2010),
Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan, FMIPA UNIMED, Medan.
Foster, B., (2004), Terpadu Fisika SMA untuk Kelas X,Erlangga ,Jakarta
Handayani,S dan Damari A., (2009),
Fisika untuk SMA/MA Kelas X, CV Adi
Perkasa ,Jakarta.
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif , Media Persada, Medan.
Kanginan, M (2007), Fisika untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Lie,A., 2010.
Cooperative Learning. Penerbit P.T Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta.
Lonn w Anderson Dkk ( 2015),
Model Pembelajaran
Cooperative Learnin.
Rineka Cipta, Jakarta.
Munadi,Y, (2008),Media Pembelajaran, Gaung Persada Press, Jakarta.
Purwanto (2011), Strategi Belajar Mengajar.Rineka Cipta,Jakarta.
Rusman, (2013), Aktifitas Belajar dan Pembelajaran Inovatif Remaja Bandung .
59
Sihombing, M., (2010),
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD (Student Team Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Besaran dan Satuan Di Kelas X Semester I SMA Methodist 8
Medan T.A 2009/2010 ,Skripsi,FMIPA,Unimed, Medan.
Slameto, (2010),
Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Slavin,R,E, (2005), Cooperatif of Learning Teori,Riset dan Praktik, Nusa Media
,Bandung.
Sudjana, (2005), Metode Statistika., Tarsito, Bandung.
Sudjana, N, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Rosdakarya,
Remaja Bandung .
Sumarsono,J., (2009), Fisika untuk SMA/MA Kelas X, CV Teguh Karya, Jakarta.
Trianto,
(2011),
Mendesain
Model
Pembelajaran
Inovatif-regresif:Konsep,Landasan,dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat
Satuan PendidikanKTSP, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Wilis R, (2006), Cooperative Learning. Penerbit P.T Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta.