• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II DI SMA NEGERI 3 TEBING TINGGIT.P 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II DI SMA NEGERI 3 TEBING TINGGIT.P 2015/2016."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT

TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN MACROMEDIA

FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II

DI SMA NEGERI 3 TEBING TINGGI T.P 2015/2016

Oleh :

Sobar Novtri Harry Nasution

NIM 4123321049

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT PENULIS

(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT

TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) MENGGUNAKAN MACROMEDIA

FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK SUHU DAN KALOR KELAS XSEMESTER II

DI SMANEGERI 3 TEBING TINGGIT.P 2015/2016

Sobar Novtri Harry Nasution (NIM 4123321049)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) menggunakan

macromedia flash pada materi Suhu dan Kalor di SMA Negeri 3 Tebing Tinggi.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain Two Group

Pretes-Postes Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X

Semester II SMA Negeri 3 Tebing Tinggi yang terdiri dari 10 kelas.Pengambilan

sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling.

Kelas X-9

sebagai kelas eksperimen dan kelas X-8 sebagai kelas kontrol yang

masing-masing berjumlah 35 siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil

belajar yang berjumlah 20 soal dalam bentuk pilihan berganda dan lembar

observasi sikap. Uji hipotesis menggunakan uji t dengan taraf α = 0,05.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen yaitu

35,43 dengan SD= 10,17 dan kelas kontrol yaitu 34,86 dengan SD= 10,25. Pada

uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,02 dan Ftabel

= 1,76 sehingga F hitung< Ftabel,

maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Hasil analisis data dari

uji t dua pihak diperoleh thitung

= 0,228 < ttabel = 1,997, sehingga Ho diterima

berarti kedua kelas sampel memiliki kemampuan awal yang sama. Nilai rata-rata

postes kelas eksperimen = 71,57 dengan SD= 9,68 dan kelas kontrol = 65,86

dengan SD= 12,04. Hasil analisis uji t satu pihak diperoleh thitung = 2,092 dan ttabel

= 1,669, sehingga thitung

> ttabel,

maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Dari hasil

pengamatan Aktifitas siswa diperoleh peningkatan. Pada pertemuan I diperoleh

rata-rata 54,42% naik di pertemuan II menjadi 65,58% pada pertemuan III naik

menjadi 80,41% dan pada pertemuan IV naik menjadi rata-rata 84,45% hasil uji

terdapat pengaruh signifikan dari model pembelajaran kooperatif tipe Student

Teams Achievement Division (STAD) menggunakan macromedia flash terhadap

hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor kelas X semester II di SMA

Negeri 3 Tebing Tinggi T.P. 2015/2016

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga

penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Student

Teams Achievement Division (STAD)

Menggunakan

Macromedia Flash

terhadap

Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester YY di

SMA Negeri 3 Tebing Tinggi T.P 2015/2016.” Adapun skripsi ini disusun untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ylmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan..

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak Dr.Eidi Sihombing,M.Si, Bapak Drs.Khairul

Amdhani,M.Si dan Ybu Dra.Ratna Tanjung,M.Pd sebagai dosen penguji Y, YY, YYY

yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian

sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Bapak Drs.Henok Siagian,M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Bapak Dr.Asrin Lubis,M.Pd selaku Dekan FMYPA

Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ybu dosen serta Staf Pegawai

Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis

selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada kepala sekolah

SMA Negeri 3 Tebing Tinggi, dan guru bidang studi Fisika yang telah banyak

(6)

iv

administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis

selama melakukan penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Harminsyah Nst dan

Ybunda tercinta Asniati yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih

sayang yang tak pernah henti kepada penulis dalam menyelesaikan studi di

UNYMED hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih

kepada Teman – teman Seperjuangan Fisika Ekstensi B 2012 beseta abang,

teman, dan adik stambuk Fisika. Teman satu dosen PS: Yrene Sitepu, Nita Pani

dan Siti Annisa. Teman PPLT UNYMED 2015 dan yang namanya tidak bisa

disebut satu persatu yang selalu menemani penulis yang selalu memberikan

motivasi dan semangat.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juni 2016

Penulis,

Sobar Novtri Harry Nst

(7)
(8)

v

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

v

Daftar isi

vii

Daftar Gambar

viii

Daftar Tabel

ix

Daftar Lampiran

BAB I. PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang Masalah

1

1.2. Identifikasi Masalah

3

1.3. Batasan Masalah

3

1.4. Rumusan Masalah

4

1.5. Tujuan Penelitian

4

1.6. Manfaat Penelitian

5

1.7. Defenisi Operasional

5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

6

2.1. Kerangka Teoritis

6

2.1.1. Pengertian Belajar

6

2.1.2. Pengertian Hasil Belajar

7

2.1.2.1. Ranah Kognitif

8

2.1.2.2. Ranah Afektif

11

2.1.2.3. Ranah psikomotorik

12

2.1.3.Pengertian Mengajar

12

2.1.4.Aktivitas Belajar

13

2.1.5.Model Pembelajaran

14

2.1.5.1.Pengertian Model Pembelajaran

14

2.1.5.2.Ciri-ciri model Pembelajaran

15

2.1.5.3. Model Pembelajaran Kooperatif

15

2.1.5.4.Tipe-Tipe Model Pembelajaran Kooperatif

16

2.1.5.5.Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

18

2.1.5.6.Model Pengajaran

21

2.1.5.7.Dampak-Dampak Instruksional dan Pengiring

25

2.1.5.8.Teori Belajar yang Melandasi Model Pembelajaran Kooperatif

27

2.1.5.9.Pembelajaran Konvensional

28

2.1.6.Materi Pembelajaran Suhu dan Kalor

29

BAB III. METODE PENELITIAN

33

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

33

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

33

(9)

vi

3.3.1

Jenis Penelitian

33

3.3.2. Desain Penelitian

33

3.4.

Prosedur Penelitian

34

3.5.

Teknik Pengumpulan Data

36

3.6.

Instrumen Penelitian

36

3.6.1.

Tes Hasil Belajar Siswa

36

3.6.1.1.Validitas Isi

37

3.6.2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

37

3.7.Teknik Analisis Data

38

3.7.1.Uji Normalitas

38

3.7.2.Uji Homogenitas

39

3.7.3.Uji Hipotesis

40

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

42

4.1 Hasil Penelitian

42

4.1.1. Data Hasil Penelitian

42

4.1.2. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

42

4.2. Hasil Perhitungan Rata Pretes, SD dan V

43

4.3. Uji Persyaratan Analisis Data Pretes

43

4.4. Perlakuan Model Pembelajaran STAD

45

4.5. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

50

4.6. Uji Persyaratan Data Postes

51

4.7. Pembahasan Penelitian

53

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

57

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1. :Diagram Batang Data Pretes Siswa Kelas

Eksperimen Dan Kelas Kontrol

43

Gambar 4.2. :Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas

Eksperimen

51

Gambar 4.3. :Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas

Kelas Kontrol

51

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. : Fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STAD

20

Tabel 2.2. : Perhitungan skor perkembangan

21

Tabel 2.3. : Tingkat penghargaan kelompok

21

Tabel 3.1. : Desain penelitian

33

Tabel 3.2. : Perincian Kisi-kisi tes hasil belajar siswa

36

Tabel 4.1. : Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

42

Tabel 4.2. : Hasil dari rata-rata, SD, dan Varian

43

Tabel 4.3. :Hasil Uji Normalitas Data Pretes

44

Tabel 4.4. : Uji Homogenitas

44

Tabel 4.5. : Kemampuan Awal

45

Tabel 4.6. : Kriteria dan Nilai Aktifitas

46

Tabel 4.7. : Rekapitulasi Data Aktifitas Belajar Siswa

47

Tabel 4.8. : Hasil Observasi Aktifitas Siswa

48

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1

59

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2

73

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3

85

Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4

96

Lampiran 5 : LKS Suhu dan Pemuaian

108

Lampiran 6:LKS Kalor

110

Lampiran 7 : LKS Perubahan Wujud Zat

114

Lampiran 8 : LKS Perpindahan Kalor

118

Lampiran 9 : Instrumen Tes

121

Lampiran 10 : Tabel Spesifikasi Hasil Belajar Siswa

128

Lampiran 11 : Validitas Instrumen Oleh Validator

144

Lampiran 12 : Rekapitulasi Hasil Pretes Kelas Eksperimen

151

Lampiran 13 : Rekapitulasi Hasil Pretes Kelas Kontrol

153

Lampiran 14 : Rekapitulasi Hasil Postes Kelas Eksperimen

155

Lampiran 15 : Rekapitulasi Hasil Postes Kelas Kontrol

157

Lampiran 16 : Perhitungan Statistik Dasar

159

Lampiran 17 : Uji Normalitas Data

165

Lampiran 18 : Uji Homogenitas Data

172

Lampiran 19 : Uji Hipotesis Dua Pihak

175

Lampiran 20 : Uji Hipotesis Satu Pihak

177

Lampiran 21 : Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

179

Lampiran 22 : Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa

182

Lampiran 23 : Tabel Skor Penambahan

189

Lampiran 24 : Lembar Observasi Siswa

193

Lampiran 25 : Lembar Observasi Guru

196

Lampiran 26 : Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0 ke z

197

Lampiran 27 : Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors

198

Lampiran 28 : Nilai-nilai Distribusi f

199

Lampiran 29 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t

202

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan oleh berbagai pihak.

Upaya tersebut dilandasi akan kesadaran betapa pentingnya pendidikan dalam

pengembangan SDM. Seiring dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan

yang meningkat, pemerintah harus berupaya untuk meningkatkan dunia

pendidikan. Hal yang harus dilakukan oleh dunia pendidikan tentunya harus

mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif, mampu memecahkan

persoalan yang aktual dalam kehidupan dan mampu menghasilkan teknologi baru

yang merupakan perbaikan dari sebelumnya. Faktor penting dalam keberhasilan

pencapaian tujuan pendidikan adalah faktor guru. Sebagai fasilitator, guru

berperan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses belajar (Sanjaya, 2008).

Benny A Pribadi (2009) mengemukakan bahwa peristiwa belajar akan

berlangsung lebih efektif jika siswa berhubungan langsung dengan objek yang

sedang dipelajari dan ada di lingkungan sekitar. Pembelajaran menjadi bermakna

bagi siswa jika guru bisa memberikan keterampilan-keterampilan tertentu dalam

kegiatan pembelajaran fisika. Salah satu keterampilan dalam pembelajaran fisika

adalah keterampilan proses sains (Erlina, 2015).

Fisika tidak mudah diterima secara prosedural tanpa pemahaman dan

penalaran. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang

(guru) ke kepala orang lain (siswa). Siswa sendirilah yang harus mengartikan apa

yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pengalaman-pengalaman

mereka. Seperti suhu dan kalor yang merupakan salah satu konsep fisika yang

sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pada konsep suhu dan kalor siswa

dituntut untuk dapat mengamati perubahan suhu pada termometer, membuat

hipotesis mengenai perpindahan kalor, menginterpretasi data antara suhu dan

waktu yang menyebabkan perubahan wujud dan mengkomunikasikan grafik

perubahan wujud tersebut. Pengetahuan atau pengertian dibentuk oleh siswa

(14)

2

Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman

Lapangan (PPL) beberapa guru fisika SMP Negeri 1 Perbaungan mengatakan

bahwa keaktifan siswa cenderung pasif, hasil belajar yang dicapai siswa kurang

maksimal dikarenakan minat belajar siswa terhadap fisika masih rendah,

jarangnya guru menggunakan laboratorium karena dalam kegiatan pembelajaran

aktifitas percobaan (eksperimen) dilaksanakan hanya pada tiap kenaikan kelas

terutama untuk keperluan nilai praktek dan itu hanya untuk siswa kelas IX, tidak

ada persiapan siswa sebelum materi fisika diajarkan, dan siswa juga jarang

mengingat materi yang telah diajarkan.

Peneliti mewawancarai guru mata pelajaran fisika di SMA Negeri 3

Tebing Tinggi yaitu Bapak Sunaryo. Beliau mengatakan hasil belajar siswa

cenderung masih rendah yaitu rata-rata 65,00 sedangkan Kriteria Ketuntasan

Minimum yaitu 70,00. Ini terjadi karena siswa beranggapan bahwa fisika itu sulit

untuk dimengerti/dipahami sebab terlalu banyak rumus yang harus dihafal dan

simbol-simbol yang tidak dimengerti siswa sehingga siswa kurang berminat

belajar fisika. Peneliti juga memperhatikan bahwa model pembelajaran dan media

pembelajaran yang digunakan cenderung konvensional atau kurang bervariasi

sehingga siswa merasa bosan dan kurang tertarik belajar fisika.

Upaya yang akan dilakukan peneliti untuk mengatasi kelemahan di atas

adalah dengan memberikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai

dengan media macromedia flash sebagai salah satu media pembelajaran. Model

pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan sebuah tipe pembelajaran

kooperatif yang memberi tim berkemampuan majemuk latihan untuk mempelajari

konsep dan keahlian bersama para siswanya (Slavin, 2005). Tujuan nya adalah

untuk menerapkan kelas utuh yang berfokus pada konsep atau keterampilan dalam

kehidupan sehari-hari dan Fungsi media macromedia flash dalam penelitian ini

adalah mengefisienkan waktu sehingga pembelajaran lebih baik, menarik

perhatian siswa dan juga siswa lebih mudah menguasai konsep suhu dan kalor.

Selain itu, peneliti akan memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang relevan

dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih mudah mengerjakannya, dan

membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan pengalokasian waktu

(15)

3

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah pernah diteliti

sebelumnya oleh Sihombing (2008), mahasiswa jurusan pendidikan fisika

Universitas Negeri Medan. Peneliti tersebut menyimpulkan bahwa melalui model

pembelajaran ini hasil belajar fisika meningkat dimana untuk kelas eksperimen

dengan skor rata-rata pre-test 48,0 kemudian diterapkan model STAD dengan

skor rata-rata post-test 69,88 namun penelitian ini memiliki kelemahan dalam

pengalokasian waktu yang kurang efesien sehingga kegiatan belajar dan hasil

belajar yang diperoleh masih kurang baik. Sejalan dengan itu, Elisa dan Amin

Fauzi juga meneliti model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis LKS

terstruktur. Hasil belajar siswa meningkat dari rata-rata pre-test 66,62 menjadi

rata-rata post-test 81,09. Kelemahan dari penelitian ini adalah manajemen waktu.

Perlu diperhatikan keefektifan dan keefisienan pada saat menjelaskan materi.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Menggunakan Macromedia

Flash terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor

Kelas X Semester II di SMA Negeri 3 Tebing Tinggi T.P 2015/2016.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.

2. Kurangnya kerjasama yang baik antara siswa yang pandai dengan yang kurang

pandai dalam mata pelajaran Fisika.

3. Kurangnya variasi penggunaan media pembelajaran.

4. Siswa mengganggap fisika sangat rumit dan berbelit belit

5. Guru cenderung menggunakan model konvensional dalam pembelajaran

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas X SMAN 3 Tebing Tinggi T.P

(16)

4

2. Model pembelajaran yang diberikan kepada siswa dibatasi oleh model

pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD)

menggunakan macromedia flash dikelas eksperimen dan model Konvensional

dikelas control

3. Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu

dan Kalor di Kelas X SMAN 3 Tebing Tinggi

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar fisika yang didapatkan dengan menggunakan model

pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement Division

(STAD)pada materi pokok Suhu dan Kalordi Kelas X SMAN 3Tebing

Tinggi?

2. Bagaimana hasil belajar fisika yang didapatkan dengan menggunakan model

pembelajaran Konvensional pada materi pokok suhu dan Kalordi Kelas X

SMAN 3Tebing Tinggi?

3. Bagaimana tingkat aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD)di

Kelas X SMAN 3Tebing Tinggi T.P?

4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Student Team

Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok

Suhu dan Kalor di Kelas X SMAN 3 Tebing Tinggi ?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai

dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika yang didapatkan dengan menggunakan

model pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement Division

(STAD) pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X SMAN 3 Tebing

Tinggi.

2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika yang didapatkan dengan menggunakan

model pembelajaran Konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor di

(17)

5

3. Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) di

Kelas X SMAN 3 Tebing Tinggi.

4. Untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe

Student Team Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar siswa

pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X SMAN 3 Tebing Tinggi .

1.6 Manfaat Penelitian

Sehubungan dengan tujuan penelitian diatas, penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat, yakni :

1. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan sekolah terutama bagi guru tentang

penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement

Division (STAD).

2. Sebagai salah satu alternatif untuk memaksimalkan pembelajaran fisika

khususnya pada materi Suhu dan Kalor.

3. Untuk mahasiswa sebagai calon guru fisika diharapkan dapat memilih metode

alternatif untuk mengajarkan materi pembelajaran guna meningkatkan hasil

belajar siswa.

4. Sebagai bahan pemikiran dan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya yang

relevan dalam pendidikan nonformal, formal,maupun informal.

1.7 Defenisi Operasional

1. Menurut Joyce dalam Trianto (2011:22) model pembelajaran adalah suatu

perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe STADadalah salah satu tipe kooperatif

yang menekankan pada adanya aktifitas dan interaksi diantara siswa untuk

saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran

guna mencapai prestasi yang maksimal.

3. Macromedia flash merupakan program animasi yang berisisoftware untuk

membuat animasi sederhana

4. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

(18)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1.

Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil

penelitian.Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD berbantu macromedia flash pada materi pokok suhu dan kalor kelas x

semester II di SMA Negeri 3 Tebing Tinggi T.P. 2015/2016 sebelum diberikan

perlakuan rata nilai pretes sebesar 35,43 dan setelah diberikan perlakuan

rata-rata nilai postes siswa sebesar 71,57.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada

materi pokok suhu dan kalor kelas x semester II di SMA Negeri 3 Tebing Tinggi

T.P. 2015/2016sebelum diberikan perlakuan rata-rata nilai pretes sebesar 34,86

dan setelah diberikan perlakuan rata-rata nilai postes siswa sebesar 65,86.

3. Aktifitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

modelpembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu macromedia flashpada materi

pokok suhu dan kalor kelas x semester II di SMA Negeri 3 Tebing Tinggi T.P.

2015/2016diperoleh rata-rata nilai aktivitas siswa 71,22 termasuk dalam kategori

cukup aktif.

4. Adapengaruhmodel

pembelajaran

kooperatif

tipe

STAD

menggunakanmacromedia flashterhadaphasil belajar siswa pada materi pokok

suhu dan kalor kelas x semester II di SMA Negeri 3 Tebing Tinggi T.P.

2015/2016.

1.2.

Saran-saran

(19)

58

1. Pembentukan kelompok pada model kooperatif tipe STAD dapat dilakukan

sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian,dalam

kegiatan pembelajaran tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan

kelompok dan penataan ruang kelas.

2. Pada saat praktikum berlangsung peneliti masih kesulitan dalam membimbing

penuh pada masing-masing kelompok. Oleh sebab itu, bagi peneliti

selanjutnya disarankan agar lebih membimbing siswa dengan cara aktif

bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi, memotivasi, dan

mengarahkan agar setiap siswa aktif berdiskusi dalam kelompok.

3. Bagi siswa hendaknya lebih aktif lagi dalam pembelajaran STAD sehingga

dapat menyeelesaikan masalah yang diberikan dengan baik.

4. Bagi guru hendaknya lebih memahami penerapan model pembelajaran

SATAD sebagai salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa dalam belajar,

menambah kreativitas dan semangat belajar siswa.

(20)

58

DAFTAR PUSTAKA

AM, Sardiman, (2011),

Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Grafindo

Persada, Jakarta.

Arikunto, S. (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Astuti,D., (2006),

Tehnik Membuat Animasi Profesional Menggunakan

macromedia Flash 8, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Dimyati.,M ,(2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S,B.,(2010), Strategi Belajar Mengajar.Rineka Cipta,Jakarta.

Elisa dan Fauzi,A.,(2013), Jurnal Pendidikan Fisika.

Peningkatan Pemahaman

Konsep dan Aktivitas Siswa melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD Berbasis LKS Terstruktur.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,

(2010),

Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

Kependidikan, FMIPA UNIMED, Medan.

Foster, B., (2004), Terpadu Fisika SMA untuk Kelas X,Erlangga ,Jakarta

Handayani,S dan Damari A., (2009),

Fisika untuk SMA/MA Kelas X, CV Adi

Perkasa ,Jakarta.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif , Media Persada, Medan.

Kanginan, M (2007), Fisika untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Lie,A., 2010.

Cooperative Learning. Penerbit P.T Gramedia Widiasarana

Indonesia, Jakarta.

Lonn w Anderson Dkk ( 2015),

Model Pembelajaran

Cooperative Learnin.

Rineka Cipta, Jakarta.

Munadi,Y, (2008),Media Pembelajaran, Gaung Persada Press, Jakarta.

Purwanto (2011), Strategi Belajar Mengajar.Rineka Cipta,Jakarta.

Rusman, (2013), Aktifitas Belajar dan Pembelajaran Inovatif Remaja Bandung .

(21)

59

Sihombing, M., (2010),

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD (Student Team Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Materi Besaran dan Satuan Di Kelas X Semester I SMA Methodist 8

Medan T.A 2009/2010 ,Skripsi,FMIPA,Unimed, Medan.

Slameto, (2010),

Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka

Cipta, Jakarta.

Slavin,R,E, (2005), Cooperatif of Learning Teori,Riset dan Praktik, Nusa Media

,Bandung.

Sudjana, (2005), Metode Statistika., Tarsito, Bandung.

Sudjana, N, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Rosdakarya,

Remaja Bandung .

Sumarsono,J., (2009), Fisika untuk SMA/MA Kelas X, CV Teguh Karya, Jakarta.

Trianto,

(2011),

Mendesain

Model

Pembelajaran

Inovatif-regresif:Konsep,Landasan,dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat

Satuan PendidikanKTSP, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Wilis R, (2006), Cooperative Learning. Penerbit P.T Gramedia Widiasarana

Indonesia, Jakarta.

Gambar

Gambar 4.1. :Diagram Batang Data Pretes Siswa Kelas

Referensi

Dokumen terkait

4 (A) persen kolonisasi CMA, (B) jumlah spora per cm akar, (C) jumlah spora per media, (D) jumlah spora per panjang akar, (E) jumlah spora per pot tanaman pada tanaman inang yang

Respon tersebut dapat diketahui dari sikap dan kepuasan terhadap atribut-atribut yang paling penting dan menjadi pertimbangan dalam melakukan keputusan pembelian benih

[r]

Dengan demikian, loyalitas secara langsung dipengaruhi oleh kepuasan / ketidakpuasan nasabah (Fandy Tjiptono, 2008). Loyalitas tidak dapat diukur dari besarnya volume atau

diselenggarakan dalam mata uang Renminbi (RMB), untuk tujuan penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi, aset dan kewajiban Anak Perusahaan pada tanggal Neraca

PT Krakatau Wajatama PT KHI Pipe Industries PT Meratus Jaya Iron &amp; Steel PT Krakatau Daya Listrik PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Bandar Samudera PT Krakatau

presentation or any errors herein or omissions of any information from this presentation, and by accepting this presentation, the Recipient agrees that none of the Company or any

Para guru adalah “pengambil keputusan. Mereka harus terus menerus memilih strategi, metode, dan teknik yang tepat untuk membantu para siswa belajar, berkembang dan