• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PT SAT NUSAPERSADA Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2010 DAN 2009

D A N

(2)

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN i

NERACA KONSOLIDASI PER 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 ii

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 iv

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 v

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 vi

(3)
(4)

Laporan No. 11145-B1B/JMM1.FH2

Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi

PT SAT NUSAPERSADA Tbk

Kami telah mengaudit Neraca Konsolidasi PT Sat Nusapersada Tbk dan Anak Perusahaan tanggal

31 Desember 2010, Laporan Laba Rugi Konsolidasi, Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi serta Laporan Arus Kas Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan Keuangan Konsolidasi adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas Laporan Keuangan Konsolidasi berdasarkan audit kami. Laporan Keuangan

Konsolidasi PT Sat Nusapersada Tbk dan Anak Perusahaan per dan untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2009 diaudit oleh auditor independen lain yang laporannya No. 10194-B1B/JMA4.FH1 tanggal 6 Maret 2010 menyatakan pendapat wajar tanpa pengeculian atas Laporan Keuangan Konsolidasi tersebut.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa Laporan Keuangan Konsolidasi bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami, memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, Laporan Keuangan Konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara

wajar, dalam semua hal yang material, Posisi Keuangan PT Sat Nusapersada Tbk dan Anak

Perusahaan tanggal 31 Desember 2010, Hasil Usaha, Perubahan Ekuitas serta Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Catatan 23 atas Laporan Keuangan Konsolidasi berisi pengungkapan dampak memburuknya kondisi ekonomi global terhadap Perusahaan dan tindakan yang ditempuh dan rencana yang dibuat oleh manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk menghadapi kondisi tersebut. Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir mencakup dampak memburuknya kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan.

JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN

(5)

Catatan 2 0 1 0 2 0 0 9 ASET LANCAR

Kas dan Setara Kas 2c,2i,3&20 23.617.976.208 39.538.884.089 Deposito Berjangka 2i - 1.379.610.000 Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga 2d,2i,4,8&20 254.465.254.032 319.474.442.330 Piutang Lain-lain 2d & 20 1.763.937.848 957.108.934 P e r s e d i a a n 2e,5&8 143.925.227.611 114.748.526.232 Pajak Dibayar di Muka 2k & 9 1.742.296.135 4.877.665.235 Biaya Dibayar di Muka 6.028.524.020 2.598.679.775 Jumlah Aset Lancar 431.543.215.854 483.574.916.595

ASET TIDAK LANCAR

Aset Pajak Tangguhan 2k & 9 2.033.462.877 771.264.674 Aset Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi

Penyusutan masing-masing sebesar

Rp 361.049.337.510 dan Rp 348.832.644.132

per 31 Desember 2010 dan 2009 2f,2l,6&8 391.248.463.907 414.519.553.409 Aset Lain-lain :

Uang Muka Pembelian Aset Tetap - 1.161.720 J a m i n a n 537.306.584 537.306.584 Biaya Ditangguhkan - Bersih 2g 204.315.627 272.135.617 Hak Paten - Bersih - 8.974.363 Jumlah Aset Tidak Lancar 394.023.548.995 416.110.396.367

JUMLAH ASET 825.566.764.849 899.685.312.962

A S E T

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan

(6)

Catatan 2 0 1 0 2 0 0 9 KEWAJIBAN LANCAR

Hutang Usaha kepada Pihak Ketiga 2i,7&20 302.321.789.026 341.338.064.431 Hutang Pajak 2k,9&20 1.209.204.334 916.196.046 Beban Masih Harus Dibayar 2i & 20 3.531.986.051 12.279.761.748 Hutang Jangka Panjang - Bagian yang

Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun :

- Hutang Bank 2i,2j,8&20 - 48.867.465.000 - Hutang Lain-lain 2i,10&20 33.168.136.600 18.119.564.692 Jumlah Kewajiban Lancar 340.231.116.011 421.521.051.917

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Kewajiban Pajak Tangguhan 2k & 9 558.249.325 599.304.729 Kewajiban Imbalan Kerja 2m & 11 13.117.434.119 10.382.526.597 Hutang Jangka Panjang - Setelah Dikurangi

Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun :

- Hutang Lain-lain 2i,10&20 3.331.376.727 -Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 17.007.060.171 10.981.831.326

HAK MINORITAS 2b 10.475.000 10.475.000

E K U I T A S

Modal Saham, nilai nominal Rp 150 per saham Modal Dasar - 4.920.000.000 saham

Ditempatkan dan Disetor - 1.771.448.000

saham 1b & 12 265.717.200.000 265.717.200.000 Tambahan Modal Disetor 1b,2q&13 217.229.578.833 217.229.578.833 Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi

Entitas Sepengendali 2r & 14 (26.550.026.585) (44.092.016.814) Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan

Keuangan 2i - 3.783.913.842 Saldo Laba :

- Ditentukan Penggunaannya 50.000.000 50.000.000 - Belum Ditentukan Penggunaannya 11.871.361.419 24.483.278.858 Jumlah Ekuitas 468.318.113.667 467.171.954.719

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 825.566.764.849 899.685.312.962

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan

(7)

Catatan 2 0 1 0 2 0 0 9 P E N D A P A T A N 2h,2i&15 P e n j u a l a n 2.166.489.893.575 1.950.280.620.085 Jasa Perakitan 41.626.947.144 56.679.382.081 Jumlah Pendapatan 2.208.116.840.719 2.006.960.002.166 BEBAN POKOK P e n j u a l a n 2h,2j&16 (2.120.082.665.305) (1.946.196.737.926) Jasa Perakitan 2h & 17 (32.198.643.604) (40.039.741.740) Jumlah Beban Pokok (2.152.281.308.909) (1.986.236.479.666)

LABA KOTOR 55.835.531.810 20.723.522.500

BEBAN USAHA 2h & 18

P e n j u a l a n (7.621.445.198) (7.859.213.442) Umum dan Administrasi (56.169.690.850) (52.079.984.842) Jumlah Beban Usaha (63.791.136.048) (59.939.198.284)

RUGI USAHA (7.955.604.238) (39.215.675.784)

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2h

Rugi Penjualan Sisa Produksi (3.155.905.217) (2.515.681.514) Rugi Divestasi 19 (6.050.200.097) Denda Pajak (2.891.289.016) Laba Penjualan Aset Tetap 2f & 6 605.601.903 264.065.190 Bunga dan Administrasi Bank (1.570.495.003) (8.597.505.274) Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih 2i 309.898.247 (3.112.021.219) Jasa Giro dan Bunga Deposito 136.731.369 2.473.126.993 Lain-lain 6.736.499.088 3.008.302.585 Jumlah Beban Lain-lain - Bersih (5.879.158.726) (8.479.713.239)

RUGI SEBELUM TAKSIRAN PAJAK

PENGHASILAN (13.834.762.964) (47.695.389.023)

TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 2k & 9

Pajak Kini (80.408.082) Pajak Tangguhan 1.303.253.607 11.382.527.819

RUGI BERSIH (12.611.917.439) (36.312.861.204)

RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR 2p (7,12) (20,50)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan

(8)

Modal Proforma Selisih

dari Transaksi Nilai Transaksi Selisih Kurs

Tambahan Restrukturisasi Restrukturisasi Karena Penjabaran Ditentukan Belum Ditentukan

Catatan Modal Saham Modal Disetor Entitas Sepengendali Entitas Sepengendali Laporan Keuangan Penggunaannya Penggunaannya J u m l a h SALDO PER 31 DESEMBER 2008 265,717,200,000 217,229,578,833 - (44,092,016,814) 15,876,173,425 50,000,000 60,796,140,062 515,577,075,506

SELISIH KURS KARENA PENJABARAN

LAPORAN KEUANGAN 2i - - - - (12,092,259,583) - - (12,092,259,583)

RUGI BERSIH TAHUN 2009 - - - - - - (36,312,861,204) (36,312,861,204)

SALDO PER 31 DESEMBER 2009 265,717,200,000 217,229,578,833 - (44,092,016,814) 3,783,913,842 50,000,000 24,483,278,858 467,171,954,719

SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI

ENTITAS SEPENGENDALI 2r - - - 17,541,990,229 - - - 17,541,990,229

SELISIH KURS KARENA PENJABARAN

LAPORAN KEUANGAN 2i - - - - (3,783,913,842) - - (3,783,913,842)

RUGI BERSIH TAHUN 2010 - - - - - - (12,611,917,439) (12,611,917,439)

SALDO PER 31 DESEMBER 2010 265,717,200,000 217,229,578,833 - (26,550,026,585) - 50,000,000 11,871,361,419 468,318,113,667

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan

(9)

Catatan 2 0 1 0 2 0 0 9 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan Kas dari Pelanggan 2.273.126.029.017 1.994.233.811.000 Pembayaran kepada Komisaris, Direksi dan Karyawan (159.231.351.525) (130.414.922.077) Pembayaran kepada Pemasok dan Lainnya (2.050.337.975.662) (1.798.017.442.629) Kas yang Dihasilkan dari Aktivitas Operasi 63.556.701.830 65.801.446.294 Penerimaan (Pembayaran) Pajak Penghasilan Badan 815.334.593 Pembayaran Pajak (205.605.049) (1.789.264.490)

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 64.166.431.374 64.012.181.804

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan Aset Tetap 6 & 14 (73.943.529.674) (29.801.693.912) Penjualan Aset Tetap 6 5.816.742.993 571.357.819 Hasil Penjualan Divestasi Hak Kepemilikan

dalam SNE 14 45.153.408.692 Perolehan Aset Lain-lain - 7.214.717 Peningkatan Biaya Ditangguhkan (170.758.750) -Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (23.144.136.739) (29.223.121.376)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran Hutang Bank 8 (48.867.465.000) (2.338.550.424) Pembayaran Bunga dan Administrasi Bank (1.433.763.634) (6.138.531.889) Pembayaran Hutang Hubungan Istimewa 19 - (28.500.000.000) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (50.301.228.634) (36.977.082.313)

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (9.278.933.999) (2.188.021.885)

PENGARUH PERUBAHAN KURS MATA UANG ASING - (324.964.118)

KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN 39.538.884.089 42.051.870.092

SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS ANAK

PERUSAHAAN (DIVESTASI) (6.641.973.882)

-KAS DAN SETARA -KAS, AKHIR TAHUN 23.617.976.208 39.538.884.089

AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN YANG TIDAK MELALUI KAS DAN SETARA KAS

Reklasifikasi Aset Tetap menjadi Aset dalam

Penyelesaian - 554.396.019 Peningkatan Aset Tetap Pemilikan Langsung

dari Hutang Lain-lain 5.135.866.306 Peningkatan Aset Tetap Pemilikan Langsung

dari Uang Muka Pembelian Aset 1.161.720 237.279.864 Realisasi Divestasi Hak Kepemilikan atas

(10)

-1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian Perusahaan

PT Sat Nusapersada (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 5 tanggal 1 Juni 1990 dari Notaris Maria Anastasia Halim, SH. Akta Pendirian Perusahaan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-4877.HT.01.01.Th.91 tanggal 18 September 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 Nopember 1991, Tambahan No. 4299.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dalam Akta No. 105 tanggal 26 Juni 2008 dari Notaris Fathiah Helmi, SH mengenai persetujuan atas pembelian 100 % hak kepemilikan Sat Nusa International Ltd. dalam Sat Nusa (Putian) Electronic Co. Ltd., persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan Ketentuan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam - LK No. IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah dilaporkan dan dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-44546.AH.01.02 tanggal 24 Juli 2008.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang usaha perakitan alat-alat elektronik, developer, kontraktor, perdagangan, pertanian, pertambangan, perkebunan, perikanan, perhutanan dan angkutan darat.

Pada saat ini, Perusahaan bergerak dalam bidang usaha perakitan alat-alat elektronik.

Perusahaan berkedudukan di Batam. Kantor Pusat dan pabrik Perusahaan berlokasi di Jl. Pelita VI No. 99, Batam, Propinsi Kepulauan Riau.

Perusahaan mulai beroperasi komersial pada bulan Desember 1990.

b. Penawaran Umum

Pada tanggal 21 Agustus 2007, melalui Surat Pengantar Pernyataan Pendaftaran No. 755/SK/SNP/VIII/07, Perusahaan telah menawarkan sahamnya kepada masyarakat

melalui pasar modal sejumlah 531.388.000 saham dengan nilai nominal Rp 150 per saham dengan harga penawaran Rp 580 per saham. Pada tanggal 26 Oktober 2007, berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) No. S-5364/BL/2007, Perusahaan telah memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Penawaran. Selisih lebih jumlah yang diterima dari pengeluaran saham terhadap nilai nominalnya sebesar Rp 228.496.840.000 dicatat dalam akun “Tambahan Modal Disetor” setelah dikurangi biaya emisi saham sebesar Rp 11.267.261.167. Pada tanggal 8 Nopember 2007, seluruh saham Perusahaan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.

(11)

1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (Lanjutan) c. Anak Perusahaan

PT SM Engineering (SME)

Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham No. 38 tanggal 18 Desember 2007 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, Perusahaan membeli saham SME milik PT Sat Nusapersada Brothers dan Abidin, keduanya pihak sepengendali, secara keseluruhan sebanyak 2.499 saham dengan biaya perolehan sebesar Rp 23.000.000.000 atau 99,96 % dari seluruh modal ditempatkan dan disetor SME. Pembelian saham SME tersebut telah disetujui pemegang saham Perusahaan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan No. 37 tanggal 18 Desember 2007 dari Notaris Fathiah Helmi, SH. Selisih biaya perolehan di atas nilai buku bagian Perusahaan atas ekuitas SME sebesar Rp 6.664.126.585 dicatat dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali sebagai unsur Ekuitas di Neraca Konsolidasi.

SME berkedudukan di Batam dengan kantor pusat dan pabrik berlokasi di Lot 8 Citra Buana Centre Park III, Jl. Engku Putri, Batam, Propinsi Kepulauan Riau. SME bergerak dalam bidang industri pengepresan logam (metal stamping).

Jumlah aset SME sebelum eliminasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 40.084.340.640 dan Rp 33.916.904.853.

Sat Nusa (Putian) Electronics Co. Ltd. (SNE)

Pada tanggal 26 Mei 2008, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham dengan Sat Nusa International Ltd. (SNI), pihak sepengendali, di mana Perusahaan

akan membeli 100 % hak kepemilikan SNE dengan biaya perolehan sebesar Rp 57.000.000.000, pengendalian atas SNE beralih pada saat pembayaran secara penuh

atas transaksi tersebut dilakukan. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dicantumkan dalam Akta Berita Acara Rapat No. 104 tanggal 26 Juni 2008 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, Perusahaan mendapat persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan akuisisi hak kepemilikan SNE. Pada tanggal 7 Juli 2008 (tanggal akuisisi) Perusahaan telah mendapat persetujuan pengalihan hak kepemilikan SNI dalam SNE dari Biro Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan Luar Negeri Kabupaten Xianyou. Selisih biaya perolehan di atas nilai buku bagian Perusahaan atas ekuitas SNE sebesar Rp 17.541.990.229 dicatat dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali sebagai unsur Ekuitas di Neraca Konsolidasi. Pada tanggal 23 Desember 2008, Perusahaan meningkatkan kepemilikannya atas SNE melalui pengalihan aset sebesar Rp 9.479.684.361 dengan jumlah tercatat sebesar Rp 763.574.301.

(12)

1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (Lanjutan) c. Anak Perusahaan (Lanjutan)

Sat Nusa (Putian) Electronics Co. Ltd. (Lanjutan)

Pada tahun 2009, Perusahaan melakukan peningkatan hak kepemilikan dalam SNE sebesar Rp 18.293.605.352 atau RMB 12.239.718,29 melalui pengalihan aset tetap dengan

jumlah tercatat sebesar Rp 1.570.739.928. Jumlah sebesar Rp 18.293.605.352 atau RMB 12.239.718,29 berdasarkan Laporan Verifikasi Modal No. Ztq-2009-Pl332 dari Fuzhou

Zhongtianqin CPA, peningkatan hak kepemilikan dalam SNE dengan aset tetap sebesar Rp 11.065.522.934 atau RMB 7.403.618,96 dan peningkatan hak kepemilikan atas SNE sebesar Rp 7.204.020.200 atau RMB 4.820.000 yang masih dalam proses verifikasi oleh

tim penilai (CPA) serta cadangan modal atas SNE sebesar Rp 24.062.218 atau RMB 16.099.

Pada tanggal 17 Oktober 2010, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli hak kepemilikan atas SNE dengan Li Jinfu, seorang warga negara China, yang berkedudukan di Republik Rakyat China, di mana Perusahaan akan menjual 100 % hak kepemilikan SNE dengan harga jual sebesar Rp 45.153.408.692 atau sebesar RMB 33.734.588. Pengendalian atas SNE berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010.

SNE berkedudukan di Kawasan Industri Linan No. 88, Kabupaten Xianyou, Kota Putian, Propinsi Fujian. SNE bergerak dalam bidang jasa perakitan elektronik.

Jumlah aset SNE sebelum eliminasi pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar RMB 59,877,688.76 atau ekuivalen dengan Rp 82.607.858.188.

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 7 Agustus 2007 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, susunan pengurus Perusahaan sebagai berikut :

K o m i s a r i s

Komisaris Utama : Sofjan Wanandi

K o m i s a r i s : Usman Fan

Komisaris Independen : A n a s

D i r e k s i

Direktur Utama : A b i d i n

D i r e k t u r : Bidin Yusuf

(13)

1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (Lanjutan)

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (Lanjutan)

Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sebagai berikut :

K e t u a : A n a s

A n g g o t a : Glen Martinus

Ernyan Tan

Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebesar Rp 9.300.393.787 dan Rp 8.111.308.850 masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009.

Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki 648 dan 707 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang tercakup dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Dasar penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi, kecuali untuk Laporan Arus Kas Konsolidasi adalah dasar Akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi adalah mata uang Rupiah.

Laporan Keuangan Konsolidasi disusun berdasarkan konsep Biaya Perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disajikan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam masing-masing Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi. Laporan Arus Kas Konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta disusun berdasarkan metode Langsung (Direct method).

(14)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Prinsip Konsolidasi

Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi dilakukan apabila Perusahaan memiliki investasi baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50 % hak suara pada anak perusahaan atau apabila memiliki 50 % atau kurang hak suara tetapi memiliki pengendalian pada operasi anak perusahaan.

Laporan Keuangan Konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Penyesuaian dilakukan terhadap Laporan Keuangan Anak Perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan Perusahaan. Apabila penyesuaian yang diperlukan tersebut tidak dapat dihitung, fakta tersebut akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi, serta proporsi unsur tersebut terhadap unsur sejenis dalam Laporan Keuangan Konsolidasi.

Semua transaksi dan saldo anak perusahaan yang dikonsolidasi dalam jumlah yang material telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

Pengalihan atau penjualan penyertaan pada anak perusahaan yang menyebabkan Perusahaan hilang kendali terhadap anak perusahaan, maka hasil usaha anak perusahaan yang dikonsolidasi adalah hasil usaha sampai dengan tanggal pengalihan/penjualan penyertaan tersebut.

c. Kas dan Setara Kas

Kas dan Setara Kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka waktu tidak lebih dari 3 bulan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari 3 bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari 3 bulan pada saat penempatan disajikan sebagai Deposito Berjangka. Deposito disajikan sebesar nilai nominal.

d. P i u t a n g

Perusahaan menetapkan penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap keadaan dan kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada setiap akhir tahun.

e. P e r s e d i a a n

Persediaan dicatat berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan Metode Rata-rata.

(15)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) f. Aset Tetap dan Penyusutan

Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetap untuk penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai ”Aset Tetap”.

Aset tetap pemilikan langsung dibukukan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Kecuali tanah yang tidak disusutkan, aset tetap pemilikan langsung disusutkan dengan menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat keekonomian masing-masing aset tetap pemilikan langsung sebagai berikut :

T a n a h Tidak Disusutkan

Bangunan dan Sarana 10 - 35 tahun

Mesin dan Peralatan 8 - 12 tahun

K e n d a r a a n 4 - 5 tahun

Inventaris Kantor dan Mess 4 - 8 tahun

Aset tetap pemilikan langsung Anak Perusahaan Sat Nusa (Putian) Electronics Co. Ltd. mempunyai estimasi nilai residu 10 %.

Perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada Laporan Laba Rugi Konsolidasi pada saat terjadinya. Pemugaran dan perbaikan dalam jumlah signifikan yang memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PSAK No. 16 “Aset Tetap”, dikapitalisasi. Aset tetap pemilikan langsung yang sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi, diperhitungkan dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

Aset tetap dalam penyelesaian disajikan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan aset tersebut akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada bulan aset tersebut digunakan.

g. Biaya Ditangguhkan

Biaya yang terjadi sehubungan dengan perijinan dan pengurusan hak atas tanah berupa perolehan Hak Guna Bangunan dibukukan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Hak Guna Bangunan diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya yaitu 30 tahun dengan menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method).

h. Penghasilan dan Beban

Penghasilan dari penjualan diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan, sedangkan penghasilan dan jasa perakitan diakui pada saat jasa diberikan.

(16)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

i. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan Anak Perusahaan, PT SM Engineering diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam tahun berjalan yang menggunakan mata uang asing dibukukan berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi terjadi.

Pada tanggal Neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dari transaksi dan penyesuaian aset dan kewajiban dalam mata uang asing tersebut dikreditkan atau dibebankan dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasi tahun berjalan.

Pembukuan Sat Nusa (Putian) Electronics Co. Ltd. diselenggarakan dalam mata uang Renminbi (RMB), untuk tujuan penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi, aset dan kewajiban Anak Perusahaan pada tanggal Neraca dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan kembali sebagai bagian dari ekuitas pada akun ”Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada Neraca Konsolidasi.

Kurs konversi yang digunakan Perusahaan pada tanggal Neraca sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9 1 USD 8.991,00 9.400,00 1 SGD 6.980,61 6.698,52 1 JPY 110,29 101,70 1 MYR 2.915,85 2.747,14 1 RMB - 1.379,61 Rata-rata 1 RMB 10 bulan (2009 : Setahun) 1.338,25 1.515,29

j. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi.

(17)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal Neraca. Perubahan nilai tercatat aset atau kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

l. Penurunan Nilai Aset

Nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan pada nilai aset yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan nilai yang dapat diperoleh kembali dari penggunaan aset tersebut lebih rendah daripada nilai tercatatnya.

m. Imbalan Kerja

Perusahaan mencatat semua bentuk imbalan kerja karyawan, termasuk imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan imbalan kerja jangka panjang, pemutusan hubungan kerja dan imbalan kerja berbasis saham berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja“ dan Undang-undang No. 13 tahun 2003. Penyisihan imbalan kerja menggunakan metode Proyeksi Kredit Unit aktuaria. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau biaya apabila kumulatif keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi pada akhir periode lalu melebihi 10 % dari imbalan kerja yang jatuh tempo. Keuntungan atau kerugian diakui dengan menggunakan metode Garis Lurus selama rata-rata sisa kerja karyawan yang bersangkutan.

n. Aset dan Kewajiban Keuangan

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif.

Dalam rangka penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan kewajiban keuangan.

(18)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)

Aset Keuangan

Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada awal pengakuannya sesuai dengan tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Klasifikasi aset keuangan sebagai berikut :

(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi

Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang tujuannya untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika perolehannya ditujukan untuk dijual dalam waktu dekat atau terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek. Piutang derivatif termasuk dalam kelompok ini kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal Neraca dikreditkan atau dibebankan dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasi tahun berjalan.

Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan.

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif.

Perusahaan memiliki aset keuangan pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan jaminan.

(iii) Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali :

a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan

yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

b) Investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

(19)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)

Aset Keuangan (Lanjutan)

(iii) Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Lanjutan)

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan Suku Bunga Efektif.

Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.

(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual

Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditujukan untuk dimiliki sampai periode yang tidak ditentukan, yang mana dapat dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok kliennya.

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi. Selanjutnya, aset keuangan tersebut untuk dijual diukur pada nilai wajarnya sampai dengan dihentikan pengakuannya, dimana laba atau rugi atas perubahannya dicatat pada Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba dan rugi yang sebelumnya dicatat pada Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi, diakui pada Laporan Laba Rugi Konsolidasi. Pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode Suku Bunga Efektif serta keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada Laporan Laba Rugi Konsolidasi.

Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.

Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.

(20)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n. Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)

Kewajiban Keuangan

Klasifikasi kewajiban keuangan sebagai berikut :

(i) Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi

Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang diperdagangkan (trading), yaitu jika perolehannya ditujukan untuk dibeli kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek. Hutang derivatif termasuk dalam kelompok ini kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diperdagangkan.

(ii) Kewajiban Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi

Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Perusahaan memiliki kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi meliputi hutang usaha, hutang lain-lain dan beban masih harus dibayar.

o. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha, sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

(21)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Rugi Bersih Per Saham

Rugi bersih per saham dihitung dengan membagi rugi bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar untuk tahun 2010 dan 2009 sejumlah 1.771.448.000 saham.

q. Biaya Emisi Saham

Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

r. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali dicatat menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest).

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali dan disajikan sebagai unsur Ekuitas di Neraca Konsolidasi sesuai PSAK No. 38, ”Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

s. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi nilai yang dilaporkan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat pada pembuatan taksiran, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan taksiran yang telah dilaporkan sebelumnya.

3. KAS DAN SETARA KAS

Rincian per 31 Desember sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9 K a s R u p i a h 65.339.668 111.992.538 S G D 45.352.813 254.100.318 M Y R 9.824.111 3.851.106 R M B - 64.791.797 J u m l a h 120.516.592 434.735.759

(22)

3. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)

2 0 1 0 2 0 0 9

B a n k

Dalam Mata Uang USD

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 561.396.467 231.855.280 Sumitomo Mitsui Banking Corporation

Cabang Singapura 12.926.358.339 5.812.508.684 Industrial and Commercial Bank of China - Xianyou - 300.521.798 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.014.831.792 2.540.845.380

Dalam Mata Uang SGD

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 283.779.302 912.749.564 Sumitomo Mitsui Banking Corporation

Cabang Singapura 214.773.289 352.992.736 Industrial and Commercial Bank of China - Xianyou - 478.449 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 218.708.096 318.801.657

Dalam Mata Uang Rupiah

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 162.940.718 486.289.798 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 10.548.317 15.284.312 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 907.246.360 350.782.110 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 4.076.936 4.448.936

Dalam Mata Uang RMB

Industrial and Commercial Bank of China - Xianyou - 359.993.626 J u m l a h 16.304.659.616 11.687.552.330

Deposito Berjangka - Dalam Mata Uang Rupiah

PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 6.000.000.000

Deposito Berjangka - Dalam Mata Uang USD

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 7.192.800.000 16.450.000.000

Deposito Berjangka dan Call Deposits

Dalam Mata Uang RMB

Industrial and Commercial Bank of China - Xianyou - 4.966.596.000 J U M L A H 23.617.976.208 39.538.884.089

Deposito berjangka tersebut ditempatkan untuk jangka waktu satu bulan sampai dengan tiga bulan.

(23)

3. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)

Tingkat bunga per tahun sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9

Dalam Mata Uang Rupiah 5,5 % 5,5 % - 14,5 %

Dalam Mata Uang Dolar Amerika Serikat 1,75 % - 2,25 % 2,25 % - 2,5 %

Dalam Mata Uang Renmimbi 1,35 % 1,35 % - 1,75 %

Seluruh bank, deposito berjangka dan call deposits ditempatkan pada pihak ketiga.

4. PIUTANG USAHA

Rincian per 31 Desember sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9

Pihak Ketiga

Kenwood Electronics Technologies (M) Sdn. Bhd. 86.786.116.606 162.332.800.602 Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd. 44.317.413.688 52.763.743.564 Japan Servo Motors (S) Pte. Ltd. 32.329.402.006 24.120.349.992 Sony Electronics (S) Pte. Ltd. 25.227.366.976 23.419.112.447 TOA E & I (S) Pte. Ltd. 17.727.357.653 16.733.245.943 Minebea Electronics Motor (S) Pte. Ltd. 16.808.020.480 10.363.765.260 Allied Telesyn International (Asia) Pte. Ltd. 12.085.365.379 10.851.269.070 Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah

Rp 10.000.000.000) 19.184.211.244 18.890.155.452 J u m l a h 254.465.254.032 319.474.442.330

Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9 0 - 30 153.596.868.538 197.149.007.768 31 - 60 68.416.798.965 109.478.308.470 61 - 90 29.234.489.950 11.740.081.128 > 90 3.217.096.579 1.107.044.964 J u m l a h 254.465.254.032 319.474.442.330

(24)

4. PIUTANG USAHA (Lanjutan)

Rincian piutang usaha berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9

Dolar Amerika Serikat 248.261.752.986 315.248.482.804 Dolar Singapura 6.203.501.046 3.438.084.853 Renminbi - 787.874.673 J u m l a h 254.465.254.032 319.474.442.330

Piutang usaha dengan jumlah tercatat sebesar Rp 50.000.000.000 digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 8).

Berdasarkan pengalaman dan penelaahan, manajemen berkeyakinan, Perusahaan tidak mengalami kesulitan atas kolektibilitas piutang usaha, sehingga tidak dilakukan penyisihan piutang tak tertagih.

5. P E R S E D I A A N

Rincian per 31 Desember sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9 Barang Jadi 1.688.602.457 824.193.284 Barang dalam Proses 73.782.964.769 48.819.709.156

Bahan Baku 56.476.749.745 58.581.782.170

Bahan Pembantu 8.489.544.125 2.723.818.387 Suku Cadang Mesin 3.487.366.515 3.799.023.235 J u m l a h 143.925.227.611 114.748.526.232

Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan secara keseluruhan sebesar SGD 25.600.000. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan.

Persediaan dengan jumlah tercatat sebesar Rp 75.000.000.000 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 8).

(25)

6. ASET TETAP PEMILIKAN LANGSUNG

Rincian per 31 Desember sebagai berikut :

Selisih Kurs

Saldo Awal Penjabaran Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan Pemilikan Langsung

T a n a h 20.098.416.485 (127.250.199) 1.700.000.000 4.142.099.185 - 17.529.067.101 Bangunan dan Sarana 137.153.556.508 (1.245.440.354) 4.755.154.761 40.714.973.838 4.391.719.448 104.340.016.525 Mesin dan Peralatan 547.902.617.751 (241.442.574) 42.730.694.748 38.227.092.267 - 552.164.777.658 K e n d a r a a n 19.691.521.898 (72.136.834) 1.274.869.198 2.493.775.583 - 18.400.478.679 Inventaris Kantor 37.362.487.009 (69.707.593) 1.911.487.573 2.282.648.601 - 36.921.618.388 Inventaris Mess 631.400.044 - 700.000 - - 632.100.044

Jumlah Pemilikan Langsung 762.839.999.695 (1.755.977.554) 52.372.906.280 87.860.589.474 4.391.719.448 729.988.058.395 Dalam Penyelesaian

T a n a h 181.004.832 (5.394.944) - 175.609.888 - Bangunan dan Sarana - - 26.701.462.470 - (4.391.719.448) 22.309.743.022 Mesin dan Peralatan 331.193.014 (9.871.382) 6.188.950 327.510.582 - Inventaris Kantor - - - - - -Jumlah Dalam Penyelesaian 512.197.846 (15.266.326) 26.707.651.420 503.120.470 (4.391.719.448) 22.309.743.022

J u m l a h 763.352.197.541 (1.771.243.880) 79.080.557.700 88.363.709.944 - 752.297.801.417

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung

Bangunan dan Sarana 40.936.763.224 (214.619.353) 5.999.881.031 8.029.614.660 - 38.692.410.242 Mesin dan Peralatan 263.593.668.800 (91.727.858) 43.048.503.191 29.363.158.845 - 277.187.285.288 K e n d a r a a n 16.112.252.510 (25.792.506) 1.356.138.353 1.160.994.268 - 16.281.604.089 Inventaris Kantor 27.602.011.539 (42.934.111) 2.319.324.703 1.588.435.821 - 28.289.966.310 Inventaris Mess 587.948.059 - 10.123.522 - - 598.071.581 J u m l a h 348.832.644.132 (375.073.828) 52.733.970.800 40.142.203.594 - 361.049.337.510 Jumlah Tercatat 414.519.553.409 391.248.463.907 2 0 1 0 Selisih Kurs

Saldo Awal Penjabaran Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan Pemilikan Langsung

T a n a h 20.925.759.399 (827.342.914) - - - 20.098.416.485 Bangunan dan Sarana 147.250.848.235 (8.063.723.901) 1.436.882.046 3.627.693.871 157.243.999 137.153.556.508 Mesin dan Peralatan 542.278.903.330 (3.202.248.112) 24.621.839.362 17.991.988.414 2.196.111.585 547.902.617.751 K e n d a r a a n 19.471.332.633 (468.293.200) 1.100.801.799 412.319.334 - 19.691.521.898 Inventaris Kantor 36.004.309.558 (439.426.467) 1.241.590.983 1.117.484 557.130.419 37.362.487.009 Inventaris Mess 625.541.044 - 5.859.000 - - 631.400.044 Jumlah Pemilikan Langsung 766.556.694.199 (13.001.034.594) 28.406.973.190 22.033.119.103 2.910.486.003 762.839.999.695

Dalam Penyelesaian

T a n a h 216.081.152 (35.076.320) - - - 181.004.832 Bangunan dan Sarana - - 157.243.999 - (157.243.999) Mesin dan Peralatan 875.062.343 (142.048.330) 1.826.550.006 - (2.228.371.005) 331.193.014 Inventaris Kantor 322.268.400 - 202.602.599 - (524.870.999)

-Jumlah Dalam Penyelesaian 1.413.411.895 (177.124.650) 2.186.396.604 - (2.910.486.003) 512.197.846

J u m l a h 767.970.106.094 (13.178.159.244) 30.593.369.794 22.033.119.103 - 763.352.197.541 2 0 0 9

(26)

6. ASET TETAP PEMILIKAN LANGSUNG (Lanjutan)

Selisih Kurs

Saldo Awal Penjabaran Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung

Bangunan dan Sarana 39.518.768.409 (1.187.564.671) 6.233.253.357 3.627.693.871 - 40.936.763.224 Mesin dan Peralatan 239.875.154.076 (357.743.896) 40.259.184.702 16.182.926.082 - 263.593.668.800 K e n d a r a a n 15.389.243.026 (146.468.039) 1.207.927.832 338.450.309 - 16.112.252.510 Inventaris Kantor 25.381.250.300 (216.721.173) 2.438.048.052 565.640 - 27.602.011.539 Inventaris Mess 551.338.926 - 36.609.133 - - 587.948.059 J u m l a h 320.715.754.737 (1.908.497.779) 50.175.023.076 20.149.635.902 - 348.832.644.132 Jumlah Tercatat 447.254.351.357 414.519.553.409 2 0 0 9

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9 Beban Pokok Penjualan 42.530.934.050 41.567.590.002 Beban Umum dan Administrasi 4.808.045.751 4.991.096.020 Beban Pokok Jasa Perakitan 4.097.887.366 3.896.910.549 Beban Pekerjaan Kembali 1.296.663.306 -Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan 440.327 (280.573.495)

J u m l a h 52.733.970.800 50.175.023.076

Termasuk dalam pengurangan adalah mesin dan peralatan yang dialihkan kepada Anak Perusahaan, Satu Nusa (Putian) Electronics Co. Ltd. sebagai peningkatan kepemilikan dengan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 16.814.579.868 dan Rp 15.243.839.940 untuk tahun 2009.

Pengurangan aset tetap pemilikan langsung merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9

Harga Jual 5.816.742.993 571.357.819

Selisih Kurs Penjabaran - (2.971.364) Asuransi Dibayar di Muka - (4.630.509) Jumlah Tercatat (5.211.141.090) (299.690.756) Laba Penjualan Aset Tetap 605.601.903 264.065.190

(27)

6. ASET TETAP PEMILIKAN LANGSUNG (Lanjutan)

Pada tahun 2010 dan 2009, penghapusan aset tetap dengan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 13.608.805 dan Rp 3.969.238 untuk tahun 2010 dan Rp 19.065.038 dan Rp 6.012.521 serta selisih kurs penjabaran sebesar Rp 54.272 untuk tahun 2009.

Pengurangan tahun 2010 dan 2009 atas bangunan dan sarana merupakan pengalihan kepada karyawan.

Termasuk dalam pengurangan tahun 2010 adalah aset tetap SNE sehubungan dengan divestasi atas hak kepemilikan dalam SNE dengan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan

masing-masing sebesar Rp 57.665.410.326 dan Rp 14.664.684.632 serta selisih kurs penjabaran sebesar Rp 1.396.170.052.

Bangunan, mesin dan peralatan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sebesar SGD 52.550.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan.

Aset tetap dengan jumlah tercatat sebesar Rp 98.089.594.600 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 8).

Berdasarkan hasil penelaahan manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian dan perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

7. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

Rincian per 31 Desember sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9

Pihak Ketiga

Kenwood Electronic Technologies (M) Sdn. Bhd. 68.079.378.894 144.535.002.164 Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd. 42.092.051.345 45.849.640.502 Allied Telesyn Internasional (Asia) Pte. Ltd. 25.727.699.927 29.225.426.824 Sony Electronics (S) Pte. Ltd. 51.412.703.509 27.500.434.394 Japan Servo Motors (S) Pte. Ltd. 27.871.298.066 21.516.644.180 TOA E & I (S) Pte. Ltd. 21.006.331.900 19.233.339.530 Minebea Electronics Motor (S) Pte. Ltd. 22.660.517.649 11.493.262.688 Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah

Rp 10.000.000.000) 43.471.807.736 41.984.314.149 J u m l a h 302.321.789.026 341.338.064.431

(28)

7. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA (Lanjutan)

Rincian hutang usaha berdasarkan umur hutang sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9 0 - 30 167.745.491.177 195.792.109.885 31 - 60 61.433.310.629 102.283.531.628 61 - 90 44.181.921.249 25.195.260.430 > 90 28.961.065.971 18.067.162.488 J u m l a h 302.321.789.026 341.338.064.431

Rincian hutang usaha berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9 Dolar Amerika Serikat 296.066.216.070 333.837.433.019 Dolar Singapura 5.965.953.954 4.229.059.695 R u p i a h 289.619.002 233.153.729 Ringgit Malaysia - 7.691.992 Yen Jepang - 2.698.304.400 Renminbi China - 332.421.596 J u m l a h 302.321.789.026 341.338.064.431 8. HUTANG BANK

Rincian per 31 Desember 2009 sebagai berikut :

Jangka Pendek

Industrial and Commercial Bank of China Ltd.

- Fasilitas Kredit Modal Kerja - RMB 8.967.465.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

- Fasilitas Kredit Modal Kerja :

R u p i a h 7.000.000.000

Dolar Amerika Serikat 32.900.000.000

(29)

8. HUTANG BANK (Lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Pada tahun 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, untuk tambahan modal kerja industri perakitan elektronik. Fasilitas tersebut bersifat berulang (revolving) dengan maksimum kredit secara keseluruhan sebesar Rp 75.000.000.000.

Fasilitas kredit tersebut telah diubah menjadi :

- Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dalam mata uang Rupiah untuk tambahan modal kerja

industri perakitan elektronik. Fasilitas ini bersifat berulang (revolving) dengan maksimum kredit secara keseluruhan sebesar Rp 15.000.000.000.

- Fasilitas Kredit Modal Kerja Valas yang merupakan konversi dari penurunan KMK IDR

sebesar Rp 60.000.000.000. Fasilitas ini bersifat berulang (revolving) dengan maksimum kredit sebesar USD 6.275.000.

- Fasilitas Treasury Line untuk menghedge transaksi impor dan ekspor terhadap resiko

fluktuasi kurs USD/IDR. Fasilitas ini bersifat uncommitted line dengan maksimum limit USD 2.000.000 untuk limit notional dan USD 80.000 untuk limit PFE.

Seluruh fasilitas kredit tersebut akan berakhir pada tanggal 29 Oktober 2011. Tingkat bunga yang dibebankan per tahun sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9

Dalam Mata Uang Rupiah 12,5 % - 13 % 12 % - 12,5 %

Dalam Mata Uang Dolar Amerika Serikat 7,5 % 7,5 %

Jaminan yang diberikan meliputi :

a. Jaminan utama berupa :

- Seluruh persediaan yang diikat dengan Akta Jaminan Fidusia sebesar Rp 75.000.000.000. - Seluruh piutang yang diikat dengan Akta Jaminan Fidusia sebesar Rp 50.000.000.000.

b. Jaminan tambahan berupa :

- Enam belas bidang tanah yang terletak di Jalan Pelita VI, Kelurahan Kampung Pelita, Kecamatan Lubuk Baja, Kotamadya Batam, Propinsi Kepulauan Riau atas nama Perusahaan berikut seluruh bangunan, mesin dan sarana pelengkapnya yang diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp 79.610.000.000.

- 9 bidang tanah dan bangunan di Jalan Pelita VI, Kelurahan Lampung Pelita atas nama Perusahaan yang diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp 5.631.000.000. - Mesin-mesin penunjang produksi milik Perusahaan yang diikat dengan Akta Jaminan

(30)

8. HUTANG BANK (Lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan)

Sehubungan dengan fasilitas tersebut, tanpa persetujuan tertulis dari Bank, Perusahaan dibatasi dalam beberapa hal, antara lain memindahtangankan barang jaminan, melakukan perubahan pengurus dan pemegang saham mayoritas/pengendali, memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain, dan mengikat diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain.

Industrial and Commercial Bank of China Ltd.

Sat Nusa (Putian) Electronic Co. Ltd., anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit berupa kredit modal kerja dari Industrial and Commercial Banking Corporation Ltd. untuk tambahan modal kerja.

Fasilitas kredit tersebut bersifat berulang (revolving) dengan maksimum kredit sebesar RMB 20.000.000. Jaminan yang diberikan berupa sebidang tanah dan bangunan dengan nilai

buku RMB 34.231.500 di Kawasan Industri Linan No. 88, Xianyou, Putian, China. Tingkat bunga yang dibebankan berkisar antara 5,31 % - 6,32 % per tahun untuk tahun 2010 dan 5,31 % per tahun untuk tahun 2009.

9. P E R P A J A K A N

Rincian per 31 Desember sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9

Pajak Dibayar di Muka

SKPLB - Pajak Pertambahan Nilai 791.842.129 Pajak Penghasilan Pasal 22 2.842.650 15.084.153 Pajak Penghasilan Pasal 23 371.610.112 739.941.668 Pajak Penghasilan Pasal 25 575.001.244 4.037.112.464 Pajak Penghasilan Anak Perusahaan - SNE - 73.526.950 Fiskal Luar Negeri 1.000.000 12.000.000 J u m l a h 1.742.296.135 4.877.665.235

Hutang Pajak

Pajak Penghasilan Pasal 15 39.384 113.432 Pajak Penghasilan Pasal 21/26 938.774.549 883.008.247 Pajak Penghasilan Pasal 23 20.968.163 3.296.161 Pajak Penghasilan Pasal 29 - 2008 - 3.563.271 Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 249.422.238 Pajak Pertambahan Nilai - 26.214.935 J u m l a h 1.209.204.334 916.196.046

(31)

9. P E R P A J A K A N (Lanjutan) Pajak Penghasilan Badan

Rincian beban (penghasilan) pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut :

Pajak Kini Pajak Tangguhan J u m l a h P e r u s a h a a n - 1.262.198.203 1.262.198.203 Anak Perusahaan (80.408.082) 41.055.404 (39.352.678)

J u m l a h (80.408.082) 1.303.253.607 1.222.845.525 2 0 1 0

Pajak Kini Pajak Tangguhan J u m l a h P e r u s a h a a n - 11.525.291.226 11.525.291.226 Anak Perusahaan - (142.763.407) (142.763.407)

J u m l a h - 11.382.527.819 11.382.527.819 2 0 0 9

Rekonsiliasi antara rugi sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9 Rugi sebelum Taksiran Pajak Penghasilan

menurut Laporan Laba Rugi Konsolidasi (13.834.762.964) (47.695.389.023) Ditambah :

Laba sebelum Taksiran Pajak Penghasilan -

Anak Perusahaan (807.794.386) (2.269.206.876) Rugi sebelum Taksiran Pajak Penghasilan

Perusahaan (14.642.557.350) (49.964.595.899) Beda Waktu :

Penyusutan Aset Tetap Pemilikan Langsung -

Komersial 47.909.264.144 45.268.488.416 Penyusutan Aset Tetap Pemilikan Langsung -

Fiskal (53.829.563.716) (55.419.136.692) Laba Penjualan Aset Tetap - Komersial (605.601.903) (257.347.238) Laba Penjualan Aset Tetap - Fiskal 1.068.309.199 (1.803.200.385) Cadangan Imbalan Kerja 2.724.045.162 1.640.482.802 Pembayaran Imbalan Kerja (173.154.900) (23.798.502)

(32)

9. P E R P A J A K A N (Lanjutan)

2 0 1 0 2 0 0 9

Beda Tetap :

P a j a k 2.891.289.016 382.757.862 Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Diakui Fiskal 1.008.628.587 1.037.987.574 A s u r a n s i 105.367.811 124.831.801 Rugi Divestasi - Komersial 6.050.200.097 Rugi Divestasi - Fiskal (14.180.905.536) Sumbangan dan Representasi 1.477.363.491 1.366.983.895 Jasa Giro dan Bunga Deposito (99.977.213) (2.352.407.361) Lain-lain 45.189.505 36.658.075

Jumlah Beda Tetap (2.702.844.242) 596.811.846 Taksiran Rugi Fiskal (20.252.103.606) (59.962.295.652) Akumulasi Kerugian Fiskal, Awal Tahun :

2 0 0 8 (sesuai SKPLB tahun 2010) (12.128.146.503) (24.424.755.289) 2 0 0 9 (59.962.295.652) -Akumulasi Kerugian Fiskal, Akhir Tahun (92.342.545.761) (84.387.050.941)

Beban Pajak Kini

P e r u s a h a a n - Anak Perusahaan 80.408.082 -J u m l a h 80.408.082

-Pajak Dibayar di Muka/Dibayar

P e r u s a h a a n

Pajak Penghasilan Pasal 22 (2.113.500) (729.150) Pajak Penghasilan Pasal 23 (123.083.467) (248.526.645) Pajak Penghasilan Pasal 25 - (575.001.244) Fiskal Luar Negeri - (1.000.000) J u m l a h (125.196.967) (825.257.039) Anak Perusahaan (80.408.082) (73.526.950) J U M L A H (205.605.049) (898.783.989)

Pajak Penghasilan Kurang (Lebih) Bayar

P e r u s a h a a n (125.196.967) (825.257.039) Anak Perusahaan - (73.526.950) J u m l a h (125.196.967) (898.783.989)

(33)

9. P E R P A J A K A N (Lanjutan)

Pada tanggal 23 September 2008, Pemerintah mengesahkan Undang-undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas Undang-undang No 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Perubahan tersebut mencakup antara lain perubahan tarif pajak progresif menjadi tarif tunggal masing-masing sebesar 28 % untuk tahun fiskal 2009 dan 25 % untuk tahun fiskal 2010 dan tahun fiskal seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp 2.297.146.474 sebagai bagian dari manfaat pajak pada tahun 2009.

Perhitungan beban pajak tangguhan dan saldo aset (kewajiban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut :

Dikreditkan Dikreditkan

(Dibebankan) (Dibebankan)

1 Januari ke Laporan Penyesuaian 31 Desember ke Laporan 31 Desember

2 0 0 9 Laba Rugi Tarif Pajak 2 0 0 9 Laba Rugi 2 0 1 0

P e r u s a h a a n Aset Tetap (19.577.092.378) (3.419.134.852) 214.288.120 (22.781.939.110) (1.364.398.068) (24.146.337.178) Imbalan Kerja 1.984.134.345 452.671.604 19.635.100 2.456.441.049 637.722.566 3.094.163.615 Rugi Fiskal 6.838.931.481 16.789.442.783 (2.531.611.529) 21.096.762.735 1.988.873.705 23.085.636.440 J u m l a h (10.754.026.552) 13.822.979.535 (2.297.688.309) 771.264.674 1.262.198.203 2.033.462.877 Anak Perusahaan Aset Tetap (562.207.191) (176.699.378) 411.240 (738.495.329) (4.948.911) (743.444.240) Imbalan Kerja 105.665.869 33.394.136 130.595 139.190.600 46.004.315 185.194.915 J u m l a h (456.541.322) (143.305.242) 541.835 (599.304.729) 41.055.404 (558.249.325) J U M L A H (11.210.567.874) 13.679.674.293 (2.297.146.474) 771.264.674 1.303.253.607 2.033.462.877 (599.304.729) (558.249.325)

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian rugi sebelum taksiran pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9 Rugi sebelum Taksiran Pajak Penghasilan

menurut Laporan Laba Rugi Konsolidasi (13.834.762.964) (47.695.389.023) Laba sebelum Taksiran Pajak Penghasilan -

Anak Perusahaan (807.794.386) (2.269.206.876) Rugi sebelum Taksiran Pajak Penghasilan

Perusahaan (14.642.557.350) (49.964.595.899) Tarif Pajak yang Berlaku (3.660.639.338) (13.990.086.852) Pengaruh Pajak atas :

Beda Tetap (675.711.061) 167.107.317 Penyesuaian Tarif Pajak/Penyesuaian 3.074.152.196 2.297.688.309 Beban Pajak - Perusahaan (1.262.198.203) (11.525.291.226) Beban Pajak - Anak Perusahaan (41.055.404) 142.763.407 Manfaat Pajak (1.303.253.607) (11.382.527.819)

(34)

9. P E R P A J A K A N (Lanjutan)

Pada bulan April 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan tahun pajak 2008 sejumlah Rp 3.970.881.226 dan perubahan atas rugi fiskal tahun 2008 dari Rp 24.424.755.289 menjadi Rp 12.128.146.503. Pada bulan yang sama, Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas beberapa obyek pemotongan pajak penghasilan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan denda pajak tahun pajak 2008 sejumlah Rp 3.155.546.633. Jumlah kekurangan pembayaran pajak tersebut dikompensasikan dengan SKPLB pajak penghasilan badan Tahun Pajak 2010 dan

pada bulan Mei 2010, Perusahaan menerima pembayaran atas selisih kelebihan pajak sebesar Rp 815.334.593.

10. HUTANG LAIN-LAIN

Rincian per 31 Desember sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9

Bagian Lancar

CV Johan Bajatama 8.844.401.612 Trans Technology Pte. Ltd. 5.093.276.087 1.129.077.616 Hitachi Hich Technologies (Singapore) Pte. Ltd. 2.432.612.873 6.009.893.304 Sino Tech Machinary Taiwan Co. Ltd. 2.037.959.850 Sumitomo Mitsui Finance & Leasing (Singapore) Pte. Ltd. 1.804.489.579 PT Fanindo Chriptonic 1.650.932.158 1.513.442.734 Long Shine Equipment & Supplies Pte. Ltd. 1.457.818.722 Penguin Speed Cargo Pte. Ltd. 1.203.533.838 1.406.441.396 PT Centric Powerindo 858.097.534 S.H.I. Plastic Machinery (S) Pte. Ltd. 516.595.572 2.247.391.660 Surf Field Technology Pte. Ltd 500.684.226 209.823.317 PT Citra Pembina Logistik (d/h PT Citra Pembina

Pengangkutan Industries) 148.706.015 531.424.770 Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah

Rp 500.000.000) 6.619.028.534 5.072.069.895 J u m l a h 33.168.136.600 18.119.564.692

Bagian Tidak Lancar

Sumitomo Mitsui Finance & Leasing (Singapore) Pte. Ltd. 3.331.376.727 -J U M L A H 36.499.513.327 18.119.564.692

(35)

11. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA

Perusahaan dan Anak Perusahaan, PT SM Engineering menghitung dan mencatat kewajiban imbalan kerja untuk semua karyawan tetap sesuai dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang “Ketenagakerjaan”. Kewajiban imbalan kerja ditentukan berdasarkan aktuaria independen PT Bestama Aktuaria. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan kewajiban imbalan kerja tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah karyawan yang berhak masing-masing sebanyak 648 dan 707 karyawan.

Asumsi yang digunakan untuk menghitung kewajiban imbalan kerja pada tanggal Neraca adalah sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9

Usia Pensiun Normal 60 tahun 60 tahun

Tingkat Kenaikan Gaji per tahun 10% 10%

Tingkat Diskonto per tahun 9,50% 10,88%

Tingkat Mortalita TMI II 2000 TMI II 2000

Tingkat Cacat 10 % x mortalita 10 % x mortalita

Tingkat Pengunduran Diri 0 % - 1 % 0 % - 1 %

Metode Penilaian Proyeksi Kredit Unit Proyeksi Kredit Unit

Kewajiban imbalan kerja pada tanggal Neraca sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9 Nilai Kini Kewajiban Imbalan Kerja 15.406.040.967 10.185.491.920 Keuntungan Aktuaria yang Belum Diakui (1.709.929.558) 812.401.610 Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui (578.677.290) (615.366.933)

Jumlah Kewajiban 13.117.434.119 10.382.526.597

Mutasi saldo kewajiban imbalan kerja sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9

Saldo Awal 10.382.526.597 8.646.577.526

Cadangan Tahun Berjalan 2.917.262.422 1.759.747.573 Pembayaran Imbalan Kerja (182.354.900) (23.798.502)

(36)

11. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (Lanjutan)

Rincian cadangan tahun berjalan sebagai berikut :

2 0 1 0 2 0 0 9

Biaya Jasa Kini 1.702.601.935 1.111.741.362

Biaya Bunga 1.108.202.329 1.010.802.951

Keuntungan Bersih Aktuaria (1.097.485) (1.820.891) Amortisasi Biaya Jasa Lalu 36.689.643 36.689.643 Biaya Pemutusan Kontrak Kerja - (767.839.838) Dampak Mutasi - 370.174.346 Beban Imbalan Pesangon 70.866.000 -J u m l a h 2.917.262.422 1.759.747.573

Beban cadangan imbalan kerja disajikan dalam akun Beban Umum dan Administrasi.

Manajemen telah menelaah asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut telah memadai. Manajemen berkeyakinan bahwa kewajiban imbalan kerja tersebut telah memadai untuk menutupi kewajiban imbalan kerja Perusahaan.

12. MODAL SAHAM

Berdasarkan laporan dari biro administrasi efek, PT Raya Saham Registra, susunan pemegang saham Perusahaan per 31 Desember 2010 dan 2009 sebagai berikut :

Jumlah

Saham J u m l a h

Abidin (Direktur Utama) 1.177.500.000 66,47 % 176.625.000.000 Millenium Restructure Fund II 390.928.000 22,07 58.639.200.000 Bidin Yusuf (Direktur) 62.560.000 3,53 9.384.000.000 M a s y a r a k a t 140.460.000 7,93 21.069.000.000 J u m l a h 1.771.448.000 100,00 % 265.717.200.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Persentase

Pemegang Saham Kepemilikan

13. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Akun ini merupakan agio saham berasal dari penawaran umum perdana yang dilakukan pada

tahun 2007 sebesar Rp 228.496.840.000, setelah dikurangi biaya emisi saham sebesar Rp 11.267.261.167.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahun 2013 ini Sumber Daya peneliti (dosen) yang bergabung di bawah payung penelitian Pusat Studi Biofarmaka meningkat menjadi 62 orang, hal ini berkaitan

Bagi calon mahasiswa baru yang tidak sesuai dengan persyaratan yang berlaku akan digugurkan3. Hal-hal yang belum jelas dapat ditanyakan di sekretariat penerimaan mahasiswa

Terdapat dua analisis keuangan yang cukup penting bagi pelaku investor saham antara lain, analisis fundamental yaitu dengan memperkirakan harga saham di masa yang akan datang

Anggaran belanja tidak terduga dianggarkan untuk mendanai kegiatan yang bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah daerah, sifatnya tidak biasa atau

Buku ini merupakan penjabaran dari hal-hal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.. Sesuai dengan pendekatan Kurikulum 2013, siswa diajak berani untuk

1) Keluarga sejahtera dan Keluarga prasejahtera ikut secara aktif melakukan usaha-usaha peningkatan pendapatan dalam bidang pertanian, perikanan, perkebunan dan

tercapai yakni ¼ panjang gelombang terbentuk sepanjang saluran kabel dengan minimum pada awal saluran maksimum pada ujung akhir saluran kabel?. Kondisi ini didapatkan ketika

Daya serap air papan partikel ampas biji jarak pagar setelah perendaman selama 24 jam pada berbagai kondisi proses Sifat daya serap air sejalan dengan sifat pengembangan tebal