• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI (INKUIRI LEARNING) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SUB MATERI SISTEM SIRKULASI KELAS XI IPA MAS PPMDH MEDAN TP 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI (INKUIRI LEARNING) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SUB MATERI SISTEM SIRKULASI KELAS XI IPA MAS PPMDH MEDAN TP 2015/2016."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI (INQUIRI LEARNING) DENGAN

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASEDLEARNING) PADA SUB MATERI SISTEM SIRKULASI

KELAS XI IPA MAS PPMDH TPI MEDAN T.P. 2015/2016

Oleh:

Quratun A’yuni NIM. 4111141017

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kuala Simpang pada tanggal 03 April 1993. Ayah

bernama Nasib Abdurrahman dan ibu bernama Lindawati Penulis merupakan anak

ke enam dari delapan bersaudara. Pada tahun 1999 penulis masuk Sekolah Dasar

Negeri 03 Kuala Simpang dan lulus pada tahun 2005. Penulis melanjutkan studi di

Madrasah Tsanawiyah Swasta Darul Hikmah Tpi Medan dari tahun 2005, lulus

pada tahun 2008 dan melanjutkan studi ke Madrasah Aliyah Swasta Darul

Hikmah Tpi Medan dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima

di Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengtahuaan Alam di

(4)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI (INQUIRI LEARNING) DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

PADA SUB MATERI SISTEM SIRKULASI KELAS XI IPA

MAS PPMDH TPI MEDAN T.P. 2015/2016

QURATUN A’YUNI (NIM: 4111141017)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan model inkuiri dan model pembelajaran berbasis masalah pada sub materi pokok sistem sirkulasi manusia di kelas XI IPA MAS PPMDH TPI Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas XI IPA1 menggunakan model inkuiri dan kelas XI IPA2 menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, masing-masing kelas berjumlah 27 siswa. Hasil analisis data menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa menggunakan model inkuiri ( ̅) =72,5926 dengan nilai standar deviasi (SD) = 9,061 lebih baik dari rata-rata hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah ( ̅) = 67,6296 dengan nilai standar deviasi (SD) = 7,8649. Hasil hipotesis dengan menggunakan uji-t dan taraf kepercayaan α = 0,05 diperoleh thitung > ttabel (2,1550 > 2,008) sehingga dalam penelitian ini hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model inkuiri (Inquiry Learning) dan model pembelajaran berbasis masalah pada sub materi pokok sistem sirkulasi manusia di kelas XI IPA MAS PPMDH TPI Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

(5)

THE COMPARISON OF STUDENT ACHIEVMENT LEARNING TAUGHT BYINQUIRY

LEARNING MODEL AND PROBLEM BASED LEARNING ON SUBJECT

MATTER OF HUMANSIRCULATION SYSTEM IN CLASS XI SAINS

MAS PPMDH TPI MEDAN ACADEMIC YEAR 2015/2016

QURATUN A’YUNI (NIM: 4111141017)

ABSTRACT

This research aims to determine the differences in learning outcomes biology students using of inquiry learning model and problem based learning model on matter circulation system of human in class XI IPA MAS PPMDH TPI Medan academic year 2015/2016. The research method used was quasi experimental research. The sample in this study consisted of two class, namely class XI IPA1 using model inquiry learning and class XI IPA2 using model problem based learning, each class numbered 27 students. The analysis results of the data shows the average results of student learning using model inquiry learning ( ̅) = 72,5926 with a standard deviation (SD) = 9,061 better than the average results of student learning using model problem based learning ( ̅) = 67,6296 with a standard deviation (SD) = 7,8649. Hypothesis testing using t-test and confidence level of α = 0,05 obtained ttest > ttable (2,155> 2,008) which means in this study rejected null hypothesis (H0) and the alternative hypothesis (H1) is accepted, this it is concluded that there is a difference in student learning outcomes using model inquiry learning and model problem based learning on matter circulation system of human in class XI IPA MAS PPMDH TPI Medan academic year 2015/2016.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala

berkah dan rahmatNya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang diajarkan

dengan Menggunakan Model Inkuiri (Inquiry Learning) dan Model Pembelajaran

Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada Materi Sistem Sirkulasi di

Kelas XI IPA MAS PPMDH TPI Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016”

disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih

kepada Bapak Drs. Muhammad Yusuf Nasution, M.Si sebagai dosen pembimbing

skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis

sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi. Ucapan terima

kasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar.M.S, M.Sc, Bapak

Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd, dan Bapak Wasis Wuyung Wisnu Brata, S.Pd,

M.Pd sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran

mulai dari rencana penelitian sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih

disampaikan kepada Ibu Dr. Martina Restuati, M.Si sebagai Dosen Pembimbing

Akademik yang membimbing dan memotivasi penulis selama masa perkuliahan.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd sebagai

ketua jurusan biologi dan seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan yang sudah membantu penulis. Penulis mengucapkan terimakasih

kepada Ibu Chadijah Abdullah Latif Purba, Lc, MA. selaku kepala Sekolah

PPMDH TPI Medan dan Ibu Ira Suhartina Perdana, S.Pd selaku guru bidang studi

biologi yang telah banyak membantu penulis selama penelitian. Teristimewa

penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda, ibunda, sanak keluarga, dan

teman-teman yang telah memberikan doa, kasih sayang dan dukungan baik

(7)

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,

namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata

bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun demi kebaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga

skripsi ini memberikan manfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi

dunia pendidikan.

Medan, 26 Januari 2016

QURATUN A’YUNI NIM.4111141017

(8)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi v

Daftar Gambar vi

Daftar tabel vii

Daftar Lampiran viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.latar belakang masalah 1

1.2. Identifikasi masalah 4

1.3.Batasan masalah 5

1.4. Rumusan masalah 5

1.5. Tujuan penelitian 5

1.6. Manfaat penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. kerangka teoritis 7

2.1.1. Hasil belajar 7

2.1.2. Model pembelajaran 8

2.1.3. Model pembelajaran inkuiri 11

2.1.3.1. Pengertian pembelajaran inkuiri 11

2.1.3.2. Langkah-langkah pembelajaran inkuiri 12

2.1.3.3. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran inkuiri 13

2.1.4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah 13

2.1.4.1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah 13 2.1.4.2. Karakteristik pembelajaran berbasis masalah 14

2.1.4.3. Tujuan Pembelajaran berbasis masalah 16

2.1.4.4. Langkah-lanngkah Pembelajaran berbasis masalah 17 2.1.4.5. Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran berbasis masalah 17

2.1.5. Materi (Sistem sirkulasi) 18

2.2.kerangka konseptual 32

2.3. Hipotesis penelitian 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.Tempat dan waktu penelitian 34

3.2.populasi dan sampel peneitian 34

3.2.1.populasi 34

3.2.2. sampel 34

3.3. variable penelitian 35

3.4. Rancangan penelitian 35

3.5. prosedur penelitian 36

3.6. Teknik pengambilan data 37

(9)

3.8. Uji coba instrument 39

3.8.1. Validitas tes 39

3.8.2. Reabilitas 40

3.8.3. Tarap kesukaran tes 41

3.8.4. Daya pembeda 41

3.9. Teknik analisis data 42

3.9.1. Uji normalitas 43

3.9.2. Uji homogenitas 44

3.9.3. Hasil belajar 44

3.9.3. Analisis data hasil belajar siswa 44

3.9.4. Hipotesis 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 46

4.1.1 Hasil Belajar 46

4.2 Uji Prasyarat Analisis Data 47

4.2.1 Uji Normalitas 47

4.2.2 Uji Homogenitas 48

4.3 Pengujian Hipotesis 48

4.4 Pembahasan 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 52

5.2 Saran 52

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Keberagaman pendekatan PBM/PBL 16

Gambar 2.2. Plasma darah 20

Gambar 2.3. Sel-sel darah 20

Gambar 2.4. Sel-sel darah merah 21

Gambar 2.5 Pembagian sel darah putih 21

Gambar 2.6 Skema pembekuan darah 23

Gambar 2.7 Struktur jantung 24

Gambar 2.8 Serangan jantung 25

Gambar 2.9. Skema peredaran darah 26

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran inkuiri 12 Tabel 2.2 Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah 17 Tabel 3.1 Desain penelitian post-test only design 35 Tabel 3.2 Kisi-kisi soal berdasarkan indicator 38 Tabel 3.4 Klasifikasi indeks reabilitas soal 40

Tabel 3.5 Indeks Kesukaran 41

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 35

Lampiran 2 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) 36

Lampiran 3 LKS (Lembar Aktivitas Siswa) 64

Lampiran 4 Instrumen Penelitian 66

Lampiran 5 Kunci Jawaban 75

Lampiran 6 Lembar Jawaban siswa 77

Lampiran 7 Tabel Uji Coba Instrumen Penelitian 83

Lampiran 8 Perhitungan Validitas Tes 84

Lampiran 9 Perhitungan Reabilitas Tes 86

Lampiran 10 Perhitungan Taraf Kesukaran Soal 87

Lampiran 11 Tabel Daya Beda Soal 88

Lampiran 12 Perhitungan Daya Beda Soal 89

Lampiran 13 Perhitungan Rata-Rata, Varians dan Standar Deviasi 91

Lampiran 14 Uji Normalitas Data Penelitian 92

Lampiran 15 Uji Homogenitas Data Penelitian 95

Lampiran 16 Pengujian Hipotesis 97

Lampiran 17 Dokumentasi Penelitian 99

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam

keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses

belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Mutu pendidikan tidak hanya

diketahui melalui prestasi belajar yang dimiliki siswa saja, melainkan dari

keseluruhan pencapaian siswa di bidang pengetahuan, sikap dan keterampilan

sedangkan prestasi hanya menekankan aspek pengetahuan saja.

Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong,

membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk melihat segala

sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.

Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai

kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan

proses perkembangan siswa (Slameto, 2010).

Keberhasilan belajar biologi dapat diukur dari keberhasilan siswa yang

mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari

tingkat pemahaman, penguasaan materi, serta prestasi belajar siswa. Semakin

tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi maka semakin tinggi pula

tingkat keberhasilan pembelajaran siswa.

Dari hasil observasi yaitu melalui wawancara dengan ibu Ira Suhartina

Perdana, S.Pd selaku guru bidang study biologi di kelas X IPA MAS PPMDH TPI

Medan mengatakan keprihatinannya terhadap hasil belajar anak didiknya. Adapun

masalah mendasar yang dirasakan dan dikeluhkan oleh guru tersebut adalah

rendahnya hasil belajar dan kurangnya partisipasi siswa pada pembelajaran

biologi karna pembelajaran selalu berpusat pada guru (teacher center approach)

bukan berpusat pada siswa (student center approach).

Hal ini menyebabkan kemampuan siswa dalam menjawab test biologi

(14)

test evaluasi yang dapat dilihat dari sedikitnya siswa yang tidak memenuhi nilai

diatas 73 mencapai 62 % yang terdapat dalam daftar nilai siswa dari guru biologi

yang mengajar. Guru juga jarang menggunakan variasi model dan metode

mengajar. Model pembelajaran yang umum digunakan adalah model

pembelajaran konvensional. Strategi belajar mengajar yang digunakan guru juga

cenderung monoton (ceramah, tanya jawab dan penugasan). Fasilitas seperti

laboratorium dan infokus sudah tersedia namun karena keterbatasan kondisi dan

guru juga sangat jarang mengajak siswa bereksperimen dan berdiskusi sehingga

jarang digunakan. Selain itu, hasil belajar siswa terhadap biologi juga masih

rendah.

Adapun untuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) didasarkan pada

Permendikbud No. 104 Tahun 2014 yaitu 2,67 atau jika dituliskan dengan huruf

B- dan jika dituliskan dalam bentuk nilai 73. Selain itu siswa kurang berminat

dalam belajar biologi dan aktivitas belajarnya juga masih rendah.

Pemilihan model pembelajaran merupakan salah satu bagian yang

penting untuk mengatasi permasalahan di atas adalah penggunaan strategi

mengajar. Pemilihan strategi pembelajaran yang menarik dan dapat memicu siswa

untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Dimana peserta

didik diajak turut serta dalam proses pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga

melibatkan fisik. Salah satu model pembelajaran aktif yang dapat mengatasi

masalah tersebut adalah menggunakan model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry

Learning) dan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning).

Model pembelajaran inkuiri (Inquiry Learning) dan model pembelajaran

berbasis masalah (Problem Based Learning) sama-sama merupakan rangkaian

kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan

analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang

dipertanyakan. Model pembelajaran inkuiri (Inquiry Learning) sering juga

dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa yunani, yaitu heuriskein

yang berarti saya menemukan. Sedangkan model pembelajaran berbasis masalah

(Problem Based Learning) merupakan rangkaian pembelajaran yang menekankan

(15)

(Inquiry Learning) dan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based

Learning) memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut terletak pada jenis masalah

serta tujuan yang ingin dicapai.

Masalah pada model pembelajaran inkuiri (Inquiry Learning) adalah

masalah yang bersifat tertutup. Artinya jawaban atas masalah itu sudah pasti,

namun guru tidak langsung menyatakannya kepada siswa. Tujuan yang ingin

dicapai adalah menumbuhkan keyakinan dalam diri siswa tentang jawaban dari

suatu masalah. Sedangkan, masalah pada model pembelajaran berbasis masalah

(Problem Based Learning) adalah masalah yang bersifat terbuka. Artinya jawaban

dari masalah tersebut belum pasti. Dengan demikian, model pembelajaran

berbasis masalah (Problem Based Learning) memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap

untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Tujuan yang ingin dicapai model

pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) ini adalah kemampuan

siswa untuk berfikir kritis, analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan

alternative pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam

rangka menumbuhkan sikap ilmiah.

Penggunaan model pembelajaran inkuiri (Inquiry Learning) sudah pernah

diujicobakan oleh Siagian (2012) pada Materi Pencemaran Lingkungan di kelas

X IPA SMA N 14 Medan. T.A. 2011/2012 peningkatan nilai rata-rata sebesar

4,12. Pada kelas yang diujicobakan dengan menggunakan metode konvensional

peningkatan nilai antara pre-test dan post-tes adalah sebesar 3,31. Sedangkan,

untuk model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) yang

pernah diujicobakan oleh rukmana (2013) di SMA N 1 Natar Lampung Selatan di

dapatkan bahwa nilai pre-test rata-rata kelas eksperimen adalah peningkatan nilai

rata-rata adalah sebesar 42% dan untuk kelas kontrol dengan menggunakan

metode diskusi peningkatan nilai rata-rata untuk kelas control adalah sebesar

26,62%.

Dengan model Pembelajaran inkuiri (Inquiry learning) dan pembelajaran

Berbasis Masalah (Problem Based Learning) diperkirakan mampu mendukung

(16)

berpikir secara kritis dan kreatif. Dalam model pembelajaran ini siswa

menemukan dan mengkonstruksi sendiri sehingga akan mendorong siswa

berkreativitas menemukan konsep-konsep atau ide-ide baru dalam biologi yang

belum pernah diketahui sebelumnya. Selain itu juga memberikan kesempatan

yang seluas-luasnya kepada siswa untuk dapat menggunakan kemampuan

bernalarnya dan membiasakan untuk senantiasa berpikir kreatif. Konsep-konsep

yang didapat oleh siswa dari hasil penemuannya sendiri akan lebih bermakna dan

pemahaman siswa terhadap konsep tersebut akan meningkat. Oleh karena itu

sudah seharusnya guru menempatkan kreativitas sebagai salah satu tujuan

pembelajaran.

Mengacu pada latar belakang masalah di atas, maka penulis ingin

mengkaji dan melakukan suatu penelitian dengan judul “Perbandingan Hasil

Belajar Siswa yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning) dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada Sub Materi Sistem Sirkulasi Di Kelas XI IPA MAS

PPMDH TPI Medan T.A. 2015/2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dalam pembelajaran materi sistem

sirkulasi manusia dapat diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1) Strategi pembelajaran yang digunakan guru tidak bervariasi cenderung

monoton.

2) Proses pembelajaran lebih cenderung terpusat pada guru (teacher center).

3) Hasil belajar siswa yang masih rendah dan kurang partisipasi siswa dalam

proses belajar mengajar.

(17)

1.3.Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah penelitian di atas, maka dalam penelitian ini

masalah dibatasi pada penerapan model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning)

dan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk mengetahui

perbandingan hasil belajar biologi siswa di Kelas XI IPA MAS PPMDH TPI

Medan T.P. 2015/2016.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah di atas,

maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Bagaimanakah dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri (Inquiry Learning) pada materi

sistem sirkulasi di kelas XI IPA MAS PPMDH TPI Medan T.P.

2015/2016?

2) Bagaimanakah dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan

menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based

Learning) pada materi sistem sirkulasi di kelas XI IPA MAS PPMDH TPI

Medan T.P. 2015/2016 ?

3) Apakah ada perbandingan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan

model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning) dan Pembelajaran Berbasis

Masalah (Problem Based Learning) pada materi sistem sirkulasi di kelas

XI IPA MAS PPMDH TPI Medan T.P. 2015/2016?

1.5.Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah di muka, secara umum penelitian

ini ditujukan untuk melakukan perbaikan pembelajaran biologi di kelas XI MAS

PPMDH TPI Medan yang berkontribusi pada keaktifan siswa dalam belajara dan

hasil belajar. Secara khusus penelitian ini ditujukaan untuk:

1) Untuk menguji hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajara

Inkuiri (Inquiry Learning) pada materi sistem sirkulasi di kelas XI IPA

(18)

2) Untuk menguji hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada materi

sistem sirkulasi di kelas XI IPA MAS PPMDH TPI Medan T.P.

2015/2016.

3) Untuk menguji perbandingan hasil belajar sisw yang diajarkan

menggunakan model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning) dan

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada materi

sistem sirkulasi di kelas XI IPA MAS PPMDH TPI Medan T.P.

2015/2016.

4)

1.6. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat

memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi guru, memberikan masukan dan pertimbangan untuk menerapkan

model pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar.

2. Bagi siswa, model pembelajaran inkuiri (Inquiri Learning) dan

pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) sebagai bahan

pengalaman belajar siswa yang dapat meningkatkan hasil dan melatih

siswa berperan aktif selama proses pembelajaran biologi siswa.

3. Bagi penulis, model pembelajaran inkuiri (Inquiri Learning) dan

pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) sebagai bahan

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Dengan menggunakan Model Inkuiri (Learning Inquiry) hasil belajar

siswa dalam pembelajaran sistem sirkulasi di kelas XI IPA dengan nilai

rata-rata 72,5926 termasuk dalam kategori sedang dan standart deviasi

sebesar 9.061.

2. Dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem

Based Learning) hasil belajar siswa dalam pembelajaran sistem sirkulasi

di kelas XI IPA dengan di peroleh nilai rata-rata 67,6296 termasuk dalam

kategori sedang dan standart deviasi sebesar 7,8649.

3. Ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa yang diajarkan

dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri (Inquiry Learning)

dengan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)

pada materi sistem sirkulasi kelas XI IPA MAS PPMDH TPI Medan tahun

pembelajaran 2015/2016

5.2 Saran

1. Agar guru biologi MAS PPMDH TPI berkenan untuk menggunakan model

pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran berbasis masalah dalam

mengajar sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi dan informasi

bagi para pembaca sehubungan dengan mekanisme penerapan model

pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran berbasis masalah.

3. Untuk penelitian yang serupa dengan ini, peranan guru dalam proses belajar

mengajar dengan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran

berbasis masalah sangat diperlukan, walaupun kedua model ini bersifat

student centered, hal ini dikarenakan agar kegiatan pembelajaran tetap

Gambar

Gambar 2.1.  Keberagaman pendekatan PBM/PBL Gambar 2.2.  Plasma darah
Tabel 2.1  Langkah-langkah pembelajaran inkuiri Tabel 2.2  Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah

Referensi

Dokumen terkait

lapisan atas dan nitrogliserin pada lapisan bawah. Sisa asam yang keluar dari separator akan direcovery, sedangkan nitrogliserin dicuci dalam menara atau kolom pencuci yang berisi

[r]

Penelitian mengenai tuberculosis ini pernah dilaksanakan, namun sejauh pengetahuan penulis, belum pernah ada yang meneliti hubungan pengetahuan, sikap dengan praktek keluarga

Hubungan Antara Harga Diri Dengan Intensi Prososial Pada Remaja Di SMU Muhammadiyah I Sragen Tahun Ajaran 2000/2001.. Skripsi

Langkah pengerjaan proyek akhir ini adalah perancangan dan pembuatan alat stamping dengan tiga silinder yang melakukan gerakan pendorong,stamping dan pembuang

Bagi pimpinan perusahaan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan dan memberdayakan peranan sumber daya manusia yang ada dalam

Dengan ini saya Nama: Zulfa Dyah Nurul Aini NIM: H0911073 Program Studi: Ilmu dan Teknologi Pangan menyatakan bahwa dalam skripsi saya yang berjudul “ KAJIAN KARAKTERISTIK

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan meningkatkan keterampilan menulis narasi dengan menerapkan model pembelajaran Think Talk Write