• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SKIPPER ARUNG JERAM EXSPLORE SUMATERA KABUPATEN LANGKAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SKIPPER ARUNG JERAM EXSPLORE SUMATERA KABUPATEN LANGKAT."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SKIPPER ARUNG JERAM EXSPLORE SUMATERA

KABUPATEN LANGKAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Sains

Oleh:

JOSEPHIN SIAHAAN NIM: 6103210016

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

ABSTRAK

JOSEPHIN SIAHAAN. Survey Tingkat Kebugaran Jasmani Skipper Arung Jeram Exsplore Sumatera Kabupaten Langkat.

Pembimbing : Puji Ratno,S.Si,M.Pd.

SKRIPSI : FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. 2016.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani skipper arung jeram Exsplore Sumatera Kabupaten Langkat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif kuantitatif dengan tes dan pengukuran. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh skipper arung jeram yang dimiliki oleh Explore Sumatera sebanyak 8 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu probability sampling.

Dari komponen kebugaran jasmani, ada beberapa komponen yang harus dimiliki oleh skipper arung jeram Explore Sumatera. Meliputi daya tahan jantung paru, kekuatan otot peras tangan kanan, kekuatan otot peras tangan kiri, kekuatan otot extensor punggung, kekuatan otot extensor tungkai, kekuatan otot bahu menarik, kekuatan otot bahu mendorong, daya ledak otot lengan, kelentukan, kecepatan gerak, kelincahan dan keseimbangan.

Dari hasil penelitian yang diperoleh nilai rata-rata Daya tahan jantung paru 4,25, kekuatan otot peras tangan kanan 5,75, kekuatan otot peras tangan kiri 6,0, kekuatan otot extensor punggung 6,25, kekuatan otot extensor tungkai 7,5, kekuatan otot bahu menarik 6,50 dan kekuatan otot bahu mendorong 5,75, daya ledak otot lengan 6,0, kelentukan 6,50, kecepatan gerak 5,0, kelincahan 5,75 dan keseimbangan 10.

Dari seluruh komponen yang diatas, data yang diperoleh kemudian dikonversikan semua nilai ke dalam tabel konversi nilai kebugaran jasmani, kemudian dicari nilai rata-rata setiap komponen kebugaran jasmani skipper arung jeram yang dimiliki oleh Explore Sumatera. Sehingga, dalam penelitian ini diperoleh tingkat kebugaran jasmani skipper arung jeram Explore Sumatera dengan nilai rata-rata sebesar: 6,27 dengan jumlah persentase 100% dan kategori sedang.

Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani skipper arung jeram Explore Sumatera dikategorikan sedang.

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Dengan kerendahan hati dan rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Adapun skripsi ini berjudul “Survey Tingkat Kebugaran Jasmani Skipper Arung Jeram

Explore Sumatera Kabupaten Langkat” yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh

gelar Sarjana Sains di Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa keberadaan skripsi ini bagai “setetes air di laut” yang tak

punya arti apa-apa, namun dalam penyelesaiannya sangat banyak mendapat bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak. Selanjutnya penulis sadar bahwa selaku manusia biasa tak

luput dari kesalahan, tidak ada gading yang tidak retak, kalau tidak retak bukanlah gading.

Tidak ada manusia yang tidak punya kesalahan, kalau tidak punya kesalahan bukanlah

manusia” oleh karena itu penulis menyampaikan mohon maaf yang sedalam-dalamnya dan

ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Basyarudin Daulay, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan

UNIMED dan beserta staf-stafnya.

3. Bapak Fajar Apollo Sinaga, S.Si, M.Si, Apt. selaku ketua jurusan Ilmu Keolahragaan FIK

UNIMED, dan Ibu Zulaini, SKM, M.Kes selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Keolahragaan

FIK UNIMED.

4. Bapak Puji Ratno,S.Si,M.Pd. Sebagai Pembimbing Skripsi yang telah membimbing

dengan kesabaran hatinya dan memberikan motivasi secara terus-menerus hingga dapat

terselesainya skripsi ini.

5. Bapak Drs. Jumadin IP,M.Kes,AIFO. selaku pengarah I dan Bapak Nurman Hasibuan,

Spd.M.Or. selaku pengarah II yang telah banyak membantu dan memberikan pengarahan

(6)

6. Seluruh Bapak/Ibu dosen beserta staf pegawai Jurusan Ilmu Keolahragaan UNIMED

yang telah banyak membantu penulis.

7. Bapak Joni Kurniawan, selaku pemilik perusahaan Explore Sumatera yang telah

memberikan izin penelitian dan sekaligus mempermudah dalam penelitian skripsi.

8. Seluruh skipper arung jeram Explore Sumatera Kabupaten Langkat yang turut hadir di

lokasi penelitian di Universitas Negeri Medan dan mendukung dalam penyelesaian skripsi

ini.

9. Terkhusus penulis ucapkan kepada Ayahanda Pandapotan Siahaan dan Ibunda Demak

Sianturi yang selalu mendoakan, mendukung, dan memberikan perhatian, kasih sayang,

nasehat dan dorongan kepada saya untuk dapat menyelesaikan studi ini.

10.Teristimewa juga untuk teman saya Niado Situmorang yang telah memberikan motivasi,

doa, dan bantuan kerja, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

11.Buat teman saya yaitu Lamhot Eliezer Hamonangan Manik, Ramot Tambunan yang telah

banyak membantu saya dan memberikan motivasi beserta doa sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

12.Seluruh teman-teman dan adik-adik Jurusan IKOR 2009-2013 yang tidak dapat

disebutkan namanya satu persatu, yang sudah memberi motivasi kepada penulis.

13.Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut serta memberikan

bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis menyelesaikan skripsi.

Semoga Tuhan membalas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada

penulis. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Medan, April 2016 Penulis

(7)
(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 5

A. Kajian Teoritis ... 6

1. Sejarah Arung Jeram ... 6

2. Perkembangan Arung Jeram Di Indonesia ... 7

3. Defenisi Arung Jeram ... 9

(9)

5. Definisi Pemandu Arung Jeram (Skipper)... 14

6. Profil Eksplore Sumatera ... 17

7. Pengertian Kebugaran Jasmani ... 19

8. Fungsi Kesegaran Jasmani ... 22

9. Komponen Kebugaran Jasmani ... 22

10.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani ... 28

11.Manfaat Kebugaran Jasmani ... 29

12.Analisis Gerak dan Komponen Kebugaran Jasmani Cabang . .. 30

13.Olahraga Arung Jeram... B. Kerangka Berfikir ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

1. Lokasi Penelitian ... 35

2. Waktu Penelitian ... 35

B. Populasi dan Sampel ... 35

1. Populasi ... 35

2. Sampel ... 35

C. Metode Penelitian ... 36

D. Instrumen Penelitian ... 37

(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Hasil Penelitian ... 49

B. Pembahasan ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2. Komponen kebugaran jasmani yang dibutuhkan

pada olahraga dayung ... 44

Tabel3.1. Daftar Nama skipper arung jeram yang dimiliki oleh Eksplore Sumatera……….. .... 48

Tabel 3.2. Norma Tes Lari 2,4 Km Untuk Pria Dalam Satuan Menit ... 50

Tabel 3.3. Norma Penilaian dan Klasifikasi Kekuatan Peras Otot Tangan Kanan Pria ... 51

Tabel 3.4. Norma Penilaian dan Klasifikasi Kekuatan Peras Otot Tangan Kiri Pria ... 51

Tabel 3.5. Norma Penilaian dan Klasifikasi Kekuatan Otot Punggung Pria ... 52

Tabel 3.6. Norma Penilaian dan Klasifikasi Kekuatan Peras Otot Tungkai Pria ... 53

Tabel 3.7. Norma Penilaian dan Klasifikasi Kekuatan Menarik Otot Bahu Pria ... 54

Tabel 3.8. Norma Penilaian dan Klasifikasi Kekuatan Mendorong Otot Bahu Pria ... 54

Tabel 3.9. Norma Tes Daya Ledak Otot Lengan Bahu Pria ... 56

Tabel 3.10. Norma tes Standing Trunk Flexion Untuk Pria. ... 57

(12)

Tabel 3.12. Norma tes Shuttle Run Test Untuk Pria. ... 58

Tabel 3.13. Norma tes Stork Stand Untuk Pria ... 59

Tabel 3.14. Konversi nilai dari setiap kategori ... 59

Tabel 3.15. Rentang Skor Kebugaran Jasmani (SMEP KONI) ... 60

Tabel 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 70

Tabel 4.2. Data Hasil Pengukuran Daya Tahan Jantung Paru ... 71

Tabel 4.3. Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Peras Tangan Kanan.. 72

Tabel 4.4. Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Peras Tangan Kiri… 72

Tabel 4.5. Data Hasil Pengukuran Otot Punggung ... 73

Tabel 4.6. Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai ... 73

Tabel 4.7. Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Bahu Menarik ... 74

Tabel 4.8. Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Bahu Mendorong .... 74

Tabel 4.9. Data Hasil Pengukuran Daya Ledak Otot Lengan ... 75

Tabel 4.10. Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Peras Tangan Kiri.. 75

Tabel 4.11. Data Hasil Pengukuran Kecepatan ... 76

Tabel 4.12. Data Hasil Pengukuran Kelincahan ... 76

Tabel 4.13. Data Hasil Pengukuran Keseimbangan ... 77

Tabel 4.14. Hasil pengukuran tiap indikator kebugaran jasmani ... 78

(13)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran hal

1. Kategori Dan Nilai kebugaran Jasmani... 73

2. Data hasil tes dan pengukuran kebugaran jasmani perorangan... 74

3. Data hasil tes kebugaran jasmani skipper arung jeram exsplore sumatera kabupaten langkat 2014 ... 82

4. Tabel penilaian tes tingkat kebugaran jasmani ... 88

5. Daftar nama pelaksana tes penelitian ... 89

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2. Komponen kebugaran jasmani yang dibutuhkan

pada olahraga dayung ... 44

Tabel3.1. Daftar Nama skipper arung jeram yang dimiliki oleh Eksplore Sumatera……….. .... 48

Tabel 3.2. Norma Tes Lari 2,4 Km Untuk Pria Dalam Satuan Menit ... 50

Tabel 3.3. Norma Penilaian dan Klasifikasi Kekuatan Peras Otot Tangan Kanan Pria ... 51

Tabel 3.4. Norma Penilaian dan Klasifikasi Kekuatan Peras Otot Tangan Kiri Pria ... 51

Tabel 3.5. Norma Penilaian dan Klasifikasi Kekuatan Otot Punggung Pria ... 52

Tabel 3.6. Norma Penilaian dan Klasifikasi Kekuatan Peras Otot Tungkai Pria ... 53

Tabel 3.7. Norma Penilaian dan Klasifikasi Kekuatan Menarik Otot Bahu Pria ... 54

Tabel 3.8. Norma Penilaian dan Klasifikasi Kekuatan Mendorong Otot Bahu Pria ... 54

Tabel 3.9. Norma Tes Daya Ledak Otot Lengan Bahu Pria ... 56

Tabel 3.10. Norma tes Standing Trunk Flexion Untuk Pria. ... 57

(15)

Tabel 3.12. Norma tes Shuttle Run Test Untuk Pria. ... 58

Tabel 3.13. Norma tes Stork Stand Untuk Pria ... 59

Tabel 3.14. Konversi nilai dari setiap kategori ... 59

Tabel 3.15. Rentang Skor Kebugaran Jasmani (SMEP KONI) ... 60

Tabel 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 70

Tabel 4.2. Data Hasil Pengukuran Daya Tahan Jantung Paru ... 71

Tabel 4.3. Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Peras Tangan Kanan.. 72

Tabel 4.4. Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Peras Tangan Kiri… 72

Tabel 4.5. Data Hasil Pengukuran Otot Punggung ... 73

Tabel 4.6. Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai ... 73

Tabel 4.7. Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Bahu Menarik ... 74

Tabel 4.8. Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Bahu Mendorong .... 74

Tabel 4.9. Data Hasil Pengukuran Daya Ledak Otot Lengan ... 75

Tabel 4.10. Data Hasil Pengukuran Kekuatan Otot Peras Tangan Kiri.. 75

Tabel 4.11. Data Hasil Pengukuran Kecepatan ... 76

Tabel 4.12. Data Hasil Pengukuran Kelincahan ... 76

Tabel 4.13. Data Hasil Pengukuran Keseimbangan ... 77

Tabel 4.14. Hasil pengukuran tiap indikator kebugaran jasmani ... 78

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Arung jeram merupakan kegiatan olahraga mengarungi sungai yang berjeram dengan

menggunakan wahana tertentu yang memadukan unsur rekreasi, petualangan dan edukasi

Bintang Dwi N.R dan Agustian (2010 :30). Dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Pemandu arung Jeram (2007:1) menyatakan bahwa arung jeram telah dikenal di Indonesia sejak

tahun 70-an melalui kegiatan kepencitaalaman, namun secara komersil baru dimulai pada awal

tahun 80-an di sungai Alas Aceh Tenggara. Pada perkembangan selanjutnya, wisata arung jeram

berkembang pesat di Bali dan hingga akhirnya menyebar ke daerah-daerah lain di Indonesia

termasuk di Sumatera Utara.

Arung jeram atau sering disebut rafting adalah kegiatan mengarungi sungai yang

digemari banyak orang yang pernah mencobanya mulai dari anak-anak, remaja, dewasa sampai

orang tua yang berumur 60 tahun bahkan yang tidak memiliki kemampuan berenang pun bukan

menjadi hambatan untuk mengikuti kegiatan ini .

Dunia arung jeram di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang pesat pada saat

ini. Banyak sekali bermunculan perkumpulan-perkumpulan arung jeram, dan kemudian

terbentuknya divisi-divisi baru khusus arung jeram pada perkumpulan pecinta alam yang sudah

ada. Arung jeram telah berkembang menjadi industri yang mampu mendorong peningkatan

devisa dan pendapatan daerah serta membuka lapangan kerja yang tidak sedikit bagi masyarakat

(17)

Salah satu perusahaan di Sumatera Utara yang bergerak di bidang olahraga dan rekreasi

wisata arung jeram yang saat ini sudah dikenal baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara

adalah Explore Sumatera. Explore Sumatera sebagai pengelola jasa arung jeram yang berlokasi

di Desa Belinteng Kecamatan Namo Tating Kabupaten Langkat, yang memiliki tujuan utama

untuk memasyarakatkan olahraga arung jeram di Sumatera Utara.

Rafting di Eksplore Sumatera memang benar-benar mengasyikkan dan menantang

dengan arus sungai, kecuraman dan jeram yang memiliki tingkat kesulitan 2-3 dalam klasifikasi

tingkat kesulitan internasional atau tergolong kategori aman dan cocok bagi pemula. Meskipun

demikian, rafting memiliki resiko tinggi, oleh karena itu dibutuhkan pengadaan keamanan atau

perlengkapan dan prosedur keselamatan yang ekstra sebelum melakukan kegiatan ini.

Dalam melakukan rafting dibutuhkan seorang pemandu yang biasa disebut kapten atau

skipper yang bertugas untuk memberi pengarahan mengenai prosedur keselamatan, memimpin

jalannya rafting dari awal sampai akhir dan mencegah/menangani terjadinya resiko yang

sewaktu-waktu bisa terjadi. Dengan adanya skipper dalam melakukan rafting maka kegiatan

tersebut diharapkan akan berjalan baik dan lancar mulai dari membuka persiapan awal

perlengkapan/peralatan, saat berlangsungnya perjalanan dan menutup persiapan akhir

perlengkapan/peralatan rafting.

Pada bulan Mei 2014 peneliti melaksanakan praktek kerja lapangan selama satu bulan di

Eksplore Sumatera dan peneliti melihat serta menemukan masalah-masalah yang terjadi, dimana

keadaan kondisi fisik skipper lemas serta kurang bersemangat dalam menggerakkan anggota

tubuhnya, seperti: memompa perahu, mengangkat peralatan-peralatan arung jeram menuju

sungai hingga akhir selesainya rafting. Pada saat rafting berlangsung, peneliti juga melihat

(18)

sungai. Seiring berjalannya rafting banyak kejadian-kejadian yang terjadi di luar dugaan seperti;

perahu terbalik, pengunjung terjatuh dari perahu sehingga terbawa arus sungai dan menimbulkan

cedera akibat benturan batu sungai, apabila semua itu dibiarkan terjadi maka resiko-resiko yang

tidak diinginkan akan terjadi pada rafting selanjutnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya resiko yang sewaktu-waktu terjadi pada saat rafting,

maka dibutuhkan skipper yang memiliki tingkat kebugaran jasmani tinggi dalam mengantisipasi

terjadinya resiko, menolong dan menyelamatkan pengunjung dari bahaya keselamatan sehingga

rafting dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Kebugaran jasmani itu merupakan aspek penting yang memberikan kesanggupan bagi

setiap orang untuk menjalani hidup yang produktif (Wahjoedi,2001:59). Dengan memiliki

kebugaran jasmani yang baik kita bisa menyesuaikan diri untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Demikian juga para skipper harus membina kebugaran jasmani untuk dapat melakukan rafting

dengan baik, karena kebugaran jasmani bagi skipper dalam mengikuti raffting berfungsi untuk

meningkatkan kemampuan mereka dalam melaksanakan kegiatannya secara optimal sehingga

mampu mencegah dan mengatasi resiko yang akan terjadi. Oleh karena itu, hal inilah yang

menjadi salah satu alasan bagi peneliti untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam.

Diharapkan dengan ini juga maka akan dapat mengungkap bagaimana tentang kebugaran

jasmani yang dimiliki oleh skipper arung jeram yang memberikan pengaruh pada saat akan

memandu wisatawan dalam rafting, terutama skipper arung jeram yang dimiliki oleh Eksplore

Sumatera.

Dengan mencermati masalah tersebut maka peneliti tertarik mengadakan penelitian

tentang Survey Tingkat Kebugaran Jasmani Skipper Arung Jeram Explore Sumatera

(19)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka diidentifikasi masalah yang sesuai

dengan tujuan peneliti ; Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kebugaran

jasmani skipper arung jeram Explore Sumatera pada saat rafting? Bagaimana tingkat kebugaran

jasmani skipper arung jeram Explore Sumatera terhadap aktivitas rafting? Apakah

komponen-komponen kebugaran jasmani dapat mempengaruhi keterampilan skipper arung jeram Explore

Sumatera pada saat rafting? Bagaimana cara meningkatkan kebugaran jasmani skipper arung

jeram Explore Sumatera?

C. Pembatasan Masalah

Masalah yang akan diteliti cukup luas seperti tercantum dalam identifikasi masalah, maka

perlu menentukan pembatasan masalah pada hal yang pokok saja untuk mempertegas sasaran

yang akan dicapai yaitu; survey tingkat kebugaran jasmani skipper arung jeram Explore

Sumatera Kabupaten Langkat.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah, maka rumusan permasalahan adalah sebagai berikut: “Bagaimana kondisi

tingkat kebugaran jasmani skipper wisata arung jeram Explore Sumatera ?.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneliti adalah untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani skipper

wisata arung jeram Explore Sumatera Kabupaten Langkat.

F. Manfaat Penelitian

(20)

1. Bagi penulis, untuk menambah dan meningkatkan kemampuan penulis dalam bidang

penelitian, pada umumnya penelitian studi tentang kebugaran jasmani .

2. Untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan percaya diri skipper arung jeram Explore

Sumatera, dalam mengantisipasi resiko keselamatan wisatawan/pengunjung.

3. Memberikan motivasi bagi para skipper arung jeram Explore Sumatera, agar lebih

menjaga tingkat kebugaran jasmaninya.

4. Sebagai masukan dan pengembangan kualitas pelayanan yang bergerak dibidang olahraga

arung jeram, bagi perusahaan Eksplore Sumatera dan perusahaan olahraga rekreasi

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil tes dan pengukuran serta pembahasan hasil tes penelitian dari data

kebugaran jasmani yang di tes pada skipper Eksplore Sumatera maka dapat disimpulkan

Tingkat Kebugaran Jasmani Skipper Eksplore Sumatera Kabupaten Langkat berada pada

kategori “SEDANG”.

B. Saran

1. Agar pihak pengelola dapat meningkatkan kebugaran jasmani para skipper arung jeram di

perusahaan Arung Jeram Explore Sumatera Kabupaten Langkat dengan memberikan

program latihan fisik secara rutin.

2. Agar pihak pengelola senantiasa memantau kebugaran jasmani para skipper

di perusahaan Arung Jeram Explore Sumatera Kabupaten Langkat.

3. Agar skipper wisata di perusahaan Arung Jeram Explore Sumatera Kabupaten Langkat

senantiasa menjaga kebugaran jasmani dengan melakukan latihan fisik yang rutin.

4. Agar para skipper arung jeram dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai sumber

informasi dan tolak ukur mengenai standard kebugaran jasmani untuk menjadi seorang

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Eka Swasta B. (2012:6). Pentingnya Kebugaran Jasmani Bagi Guru Profesional. Dosen FIK Universitas Negeri Yogyakarta

Bintang Dwi NR dan Agustian. (2010). Teknik Pengarungan dan Permainan dengan Media Arung Jeram. Jakarta: Pakis Adventure Publishing.

Daniel Christian A. Simbolon. (2013) Skripsi Survey tingkat kebugaran jasmani para

pemandu Wisata arung jeram rapid plus Kabupaten langkat TAHUN 2013”Medan:

Mahasiswa FIK Universitas Negeri Medan.

FAJI. (2006). Rancangan Standar Kompetensi River Guide. PB FAJI.

FAJI. (2006). Draft-2 Standar Kompetensi Wisata Arung Jeram. Untuk Pemandu, Trip Leader, Instruktur Dan Assessor.

Griwijoyo. Santoso. dkk ( 2012 ). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung. PT Remaja Rosdakarya

Harsono. (1988). Choaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Choaching. Jakarta: Tambak Kusuma.

Josephin dan Andre. (2014). Laporan Kelompok Praktek Kerja Lapangan Arung Jeram Explore Sumatera. Medan: Mahasiswa FIK Universitas Negeri Medan.

Jumadin. (2001). “ Kesehatan dan Kebugaran Jasmani”. Dosen FIK Universitas Negeri Medan.

KONI. (2003). Sistem Monitoring Evaluasi dan Pelaporan (SMEP). Jakarta.

Nanang Sudrajat dan Rumawi Irawan. (2004). Pendidikan Jasmani. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nor Rosidah. (2012). Perbedaan Pengaruh Latihan Senam Aerobik Low Impact Dan Mix Impact Terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswa Putri Smk Negeri 1 Surakarta. Jurusa Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami No.36A Kentingan, Surakarta.

Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.

Sajoto. (1992). Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga.Jakarta: Depdikbud Dirjen Diksi.

Soekirno Adi.M. (2006). Arung Jeram Menelusuri Tantangan Membangun Kematangan. Yogyakarta: Insight.

(23)

Suharto, dkk (2000). Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda. Jakarta: Depdiknas.

Sunarno Agung & Sihombing Syaefullah. (2011). Metode Penelitian Keolahragaan. Surakarta: Yuma Pustaka.

Swasta B. Eka Dosen FIK Universitas Negeri Yogyakarta. (2012). Pentingnya Kebugaran Jasmani Bagi Guru Profesional.

Team Dosen. (2012). Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan IKOR. FIK UNIMED.

Referensi

Dokumen terkait

“ HASIL BELAJAR AKUNTANSI BIAYA 1 DITINJAU DARI KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN DAN FREKUENSI BELAJAR PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UNIVERSITAS

[r]

Selama anak tersebut belum dilahirkan (masih dalam kandungan), BHP bertindak menjadi wali pengawas terhadap barang-barang yang menjadi milik anak yang masih dalam kandungan. Bila

Rahwanto, Muchtar, Kedudukan Anak dalam Hukum Waris Menurut KUH Perdata dan Hukum Islam , Graha Ilmu, Jakarta, 2009.. Rasyid, Abdul, Hukum Perkawinan di Indonesia , Pustaka

( reciprocal account ) dlm penyusunan laporan keuangan konsolidasian dengan kedua metode cost dan equity.. Menjelaskan perbandingan kedua metode

Memahami dan mempelajari dalam Analisa Tapak / Site dalam suatu Proses Perencanaan dan Perancangan. • Kriteria dalam

4. Hewan pemakan ikan, misalnya burung pelikan, burung bangau.. Hewan pemakan segala adalah hewan yang memakan tumbuhan dan memakan daging. Hewan ini disebut dengan omnivora.

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan oleh peneliti tentang penelitian yang akan dilaksanakan sesuai dengan judul di atas, maka saya dengan mengetahui tujuan