PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN MOTORIK DASAR TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH
GAYA JONGKOK SISWA SD NEGERI KECAMATAN BERINGIN KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
TESIS
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
pada Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh:
ADHY WIGUNA
NIM : 8126121002
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Adhy Wiguna. NIM. 8126121002. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Motorik Dasar Terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa SD Negeri Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran induktif lebih tinggi dari kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran deduktif. (2) Kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa yang memiliki kemampuan motorik dasar tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kemampuan motorik dasar rendah. (3) Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan motorik dasar siswa terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 105347 Sidourip dan SD Negeri 106182 Pasar V Kebun Kelapa Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang, semester genap tahun pembelajaran 2015/2016. Jumlah keseluruhan populasi 87 siswa, sedangkan sampel yang digunakan adalah seluruh siswa laki-laki dari kedua sekolah sebanyak 51 siswa yang terdiri 31 siswa diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran induktif, dan 20 siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran deduktif .Tes kemampuan motorik dasar dilakukan untuk mengelompokkan siswa atas tingkat kemampuan motorik dasar tinggi dan tingkat kemampuan motorik dasar rendah. Metode penelitian dengan menggunakan quasi eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2, Teknik analisis data yang digunakan adalah ANAVA dua jalur dengan taraf signifikan =0,05 dan dilanjutkan dengan uji Scheffe.
Hasil penelitian menunjukkan (1) kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran induktif lebih tinggi bila dibandingkan dengan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa yang ajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran deduktif, hal ini ditunjukkan oleh Fhutung = 21,18 > Ftabel = 4,05; (2) Kemampuan lompat jauh gaya jongkok
siswa yang memiliki kemampuan motorik dasar tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kemampuan motorik dasar rendah, hal ini ditunjukkan oleh Fhutung
= 68,76 > Ftabel = 4,05; (3) Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan
kemampuan motorik dasar siswa terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa, hal ini ditunjukkan oleh Fhutung = 31,40 > Ftabel = 4,04. Hasil penelitian ini
ii ABSTRACT
ADHY WIGUNA. NIM. 8126121002. The Effect of Learning Strategy and Basic Motor Ability Toward Long Jump Ability Squatting Style on Students of SD Negeri Beringin Subdistrict of Deli serdang. Thesis, Medan: Education Technology Program, Post Graduate Program. State University of Medan. 2016.
The objective of this research were to discover (1) long jump ability squatting style of students taught with inductive learning strategy higher than long jump ability squatting style of students taught with deductive learning strategy; (2) long jump ability squatting style of students with high basic motor ability higher than student with low basic motor ability; (3) there was interaction between learning strategy and basic motor ability toward long jump ability squatting style of students.
The research has been conducted in SD Negeri 105347 Sidourip and SD Negeri 106182 Pasar V Kebun Kelapa Beringin Subdistrict of Deli serdang, on second semester academic year 2015/2016. The total population was 87 students. The sample of this study was all boys students of both schools amount 51 students containing 31 students taugh with inductive learning strategy and 20 students taugh with deductive learning strategy. Test basic motor ability was conducted by classifying the students on high basic motor ability and low basic motor ability. The method used was experimental method by quasi-experiment of factorial design 2 x 2. The technique of data analysis used was two-way ANOVA at significance level = 0,05 and continued with scheffe test.
The result of research indicated (1 ) long jump ability squatting style of students taught with inductive learning strategy higher than long jump ability squatting style of students taught with deductive learning strategy. It was shown by Fcount =
21,18 > Ftable = 4,05; (2) long jump ability squatting style of students with high
basic motor ability higher than student with low basic motor ability. It was shown by Fcount = 68,76 > Ftable = 4,05; (3) there was interaction between learning
strategy and basic motor ability toward long jump ability squatting style of students. It was shown by Fcount = 31,40 > Ftable = 4,05. The result of research
indicated that the inductive learning strategy was better than deductive learning strategy in improving long jump ability squatting style of students, the students with high basic motor ability gained result long jump ability squatting style higher than of student with low basic motor ability.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahi robbil „aalamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena berkat segala rahmat dan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis dengan judul: “Pengaruh strategi pembelajaran dan
kemampuan motorik dasar terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa SD Negeri Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun Pelajaran 2015/2016”. Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dengan segala ketulusannya baik langsung maupun tidak langsung sampai selesainya tesis ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan tersebut dengan kebaikan yang lebih banyak. Terima kasih dan penghargaan khususnya penulis sampaikan kepada:
iv
3. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Muin Sibuea, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi yang sangat berarti bagi penulis mulai awal penyusunan sampai tesis ini selesai.
4. Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd, sebagai Pembimbing II yang telah mengarahkan dan memberikan motivasi yang sangat berarti bagi penulis sehingga terselesaikannya tesis ini.
5. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Ketua Prodi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNIMED sekaligus narasumber yang telah banyak membantu dalam memberikan arahan dalam penyempurnaan tesis ini.
6. Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd selaku Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNIMED sekaligus narasumber yang telah banyak membantu dalam memberikan arahan kepada penulis dalam penulisan tesis ini.
7. Bapak Dr. Tarsyad Nugraha, M.Kes, selaku narasumber yang telah banyak memberikan arahan dalam penyempurnaan tesis ini.
8. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Prodi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana UNIMED yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan yang bermakna dan membantu penulis selama menjalani pendidikan.
9. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana UNIMED.
v
11.Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan serta arahan dalam penyelesaian tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang baik atas bantuan dan bimbingan yang diberikan. Dengan segala kekurangan dan keterbatasan, penulis berharap semoga tesis ini dapat memberi sumbangan dalam memperkaya penelitian-penelitian sebelumnya dan menjadi masukan bagi penelitian lebih lanjut.
Medan, April 2016 Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Pembatasan Masalah ... 9
D. Rumusan Masalah ... 10
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis ... 12
1. Hakikat Kemampuan Lompat Jauh ... 12
2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 21
3. Hakikat Kemampuan Motorik Dasar ... 35
B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 41
C. Kerangka Konseptual ... 43
vii
Halaman BAB III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 50
B. Populasi dan Sampel ... 50
C. Metode Penelitian ... 52
D. Desain Penelitian ... 53
E. Prosedur Dan Pelaksanaan Penelitian ... 54
F. Pengontrolan Perlakuan... 57
G. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel ... 60
H. Teknik Pengumpulan Data ... 62
I. Uji Coba Instrumen ... 65
J. Teknik Analisis Data ... 67
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 69
B. Pengujian Prasyarat Analisis ... 81
1. Uji Normalitas ... 81
2. Uji Homogenitas ... 84
C. Pengujian Hipotesis ... 86
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 94
E. Keterbatasan Penelitian ... 104
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 105
B. Implikasi ... 106
C. Saran ... 107
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Nilai Rata-Rata Penjas SD Negeri 105347 Sidourip……….... 5
Tabel 2. Nilai Rata-Rata Penjas SD Negeri 106182 Kebun Kelapa……….….. 5
Tabel 3. Fase Perkembangan Manusia ... 25
Tabel 4. Perbedaan Karakteristik Strategi Pembelajara... 34
Tabel 5 Jumlah Siswa Kelas V SDN. 105347 Sidourip ... 50
Tabel 6 Jumlah Siswa Kelas V SDN. 106182 Kebun Kelapa ... 51
Tabel 7 Desain Faktorial ... 53
Tabel 8 Kisi-kisi Instrumen Lompat Jauh ... 63
Tabel 9 Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Motorik Dasar ... 64
Tabel 10 Hasil Perhitungan Validitas Kemampuan Motorik ... 66
Tabel 11 Hasil Perhitungan Validitas Kemampuan Lompat Jauh ... 66
Tabel 12 Hasil Perhitungan Reliabilitas ... 67
Tabel 13 Distribusi Frekuensi hasil tes kemampuan lompat jauh gaya ... jongkok siswa dengan strategi pembelajaran induktif ... 70
Tabel 14 Distribusi Frekuensi hasil tes kemampuan lompat jauh gaya ... jongkok siswa dengan strategi pembelajaran deduktif ... 71
Tabel 15 Distribusi Frekuensi hasil tes kemampuan lompat jauh gaya ... jongkok siswa yang memiliki kemampuan motorik tinggi ... 73
Tabel 16 Distribusi Frekuensi hasil tes kemampuan lompat jauh gaya ... jongkok siswa yang memiliki kemampuan motorik rendah... 74
Tabel 17 Distribusi Frekuensi hasil tes kemampuan lompat jauh gaya ... jongkok siswa dengan strategi pembelajaran induktif dan ... motorik tinggi ... 75
vii
Halaman Tabel 19 Distribusi Frekuensi hasil tes kemampuan lompat jauh gaya ...
jongkok siswa dengan strategi pembelajaran deduktif dan ...
motorik tinggi ... 78
Tabel 20 Distribusi Frekuensi hasil tes kemampuan lompat jauh gaya ... jongkok siswa dengan strategi pembelajaran deduktif dan ... motorik rendah ... 80
Tabel 21 Uji Normalitas data hasil tes kemampuan lompat jauh gaya ... jongkok siswa dengan strategi pembelajaran induktif ... dan deduktif ... 82
Tabel 22 Uji Normalitas data hasil tes kemampuan lompat jauh gaya ... jongkok siswa yang memiliki motorik tinggi dan motorik rendah .... 83
Tabel 23 Uji Normalitas data hasil tes kemampuan lompat jauh gaya ... jongkok siswa berdasarkan strategi pembelajaran dan ... kemampuan motorik ... 83
Tabel 24 Uji Homogenitas data hasil tes kemampuan lompat jauh gaya ... jongkok siswa dengan strategi pembelajaran induktif ... dan deduktif ... 84
Tabel 25 Uji Homogenitas data hasil tes kemampuan lompat jauh gaya ... jongkok siswa yang memiliki motorik tinggi dan motorik rendah .... 85
Tabel 26 Uji Homogenitas Antar Kelompok ... 85
Tabel 27 Rangkuman data hasil penelitian... ... 87
Tabel 28 Hasil Perhitungan ANAVA ... 87
vi DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Macam-Macam Gaya Lompat Jauh ... 13
Gambar 2. Posisi saat melakukan awalan ... 15
Gambar 3. Posisi saat melakukan tolakan ... 16
Gambar 4. Posisi pada saat melayang diudara……….. 18
Gambar 5. Posisi pada saat mendarat ... 19
Gambar 6. Rangkaian gerakan lompat jauh gaya jongkok ... 20
Gambar 7. Perbedaan penalaran strategi induktif dan strategi deduktif ... 33
Gambar 8. Histrogram hasil tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok……. yang diajarkan dengan strategi pembelajaran induktif ... 71
Gambar 9. Histrogram hasil tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok……. yang diajarkan dengan strategi pembelajaran deduktif ... 72
Gambar 10. Histrogram hasil tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok…… Siswa yang memiliki kemampuan motorik dasar tinggi ... 73
Gambar 11. Histrogram hasil tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok……. Siswa yang memiliki kemampuan motorik dasar rendah ... 75
Gambar 12. Histrogram hasil tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok……. Siswa yang memiliki kemampuan motorik dasar tinggi yang…… Diajar dengan strategi pembelajaran induktif ... 76
Gambar 13. Histrogram hasil tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok…… Siswa yang memiliki kemampuan motorik dasar rendah yang…. Diajar dengan strategi pembelajaran induktif ... 78
vii
Halaman Gambar 15. Histrogram hasil tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok…….
Siswa yang memiliki kemampuan motorik dasar rendah yang….. Diajar dengan strategi pembelajaran ideduktif ... 81 Gambar 16. Interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan motorik…
Dasar terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa ... 90
vi DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Silabus ... 112
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... ... 113
3. Instrumen Tes Kemampuan Motorik Dasar ... 128
4. Instrumen Tes Kemampuan Lompat Jauh... 129
5. Petunjuk Tes... ... 131
6. Hitungan Validitas dan Reliabilitas Kemampuan Motorik Dasar ... 133
7. Hitungan Validitas dan Reliabilitas Kemampuan Lompat Jauh ... 135
8. Hasil Tes Kemampuan Motorik Dasar ... 137
9. Perhitungan Penentuan Kemampuan Motorik Dasar ... 139
10. Data Skor Hasil Tes Kemampuan Motorik Dasar... 142
11. Tingkat Kemampuan Motorik Dasar ... 144
12. Data Hasil Tes Kemampuan Lompat Jauh ... 146
13. Distribusi Frekuensi Data Penelitian ... 147
14. Perhitungan Statistik Dasar ... 151
15. Uji Normalitas Data ... 164
16. Uji Homogenitas ... 181
17. Uji ANAVA ... 186
18. Uji Scheffe ... 191
19. Dokumentasi ... 197
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Majunya suatu bangsa sangat ditentukan oleh kwalitas pendidikan bangsa
itu sendiri, karena Pendidikan merupakan ujung tombak untuk meningkatkan
sumber daya manusia, melalui pendidikanlah suatu upaya mencetak sumber daya
manusia yang berkualitas, bermartabat dan berdedikasi tinggi tinggi pendidikan
formal maupun non formal. oleh karena itu pembangunan bidang pendidikan
sangatlah penting. Seperti yang telah diamanahkan undang – undang Repoblik
indonesia No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang sistim pendidikan nasional
yang menyebutkan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk menghasilkan mutu pendidikan yang tinggi perhatian harus
ditujukan secara serius pada perencanaan system pendidikan scara nasional , yang
didalam perencanaanya harus menentukan standar pendidikan nasional sehingga
tujuan pendidikan menjadi terarah, terencana dan tepat sasaran.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permen Diknas) Nomor 19 Tahun
2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional disebutkan bahwa lingkup standar
pendidikan nasional meliputi : (1) Standar isi; (2) Standar proses; (3) Standar
kompetensi lulusan; (4) Standar pendidikan dan tenaga kependidikan; (5) Standar
2
sarana dan prasarana; (6) Standar pengelolaan; (7) Standar pembiayaan; dan (8)
Standar penilaian pendidikan. Dari kedelapan standar pendidikan nasional
tersebut, standar isi merupakan landasan yang digunakan sebagai acuan dalam
pengembangan kurikulum.
Pendidikan jasmani salah satu mata pelajaran yang ada didalam
kurikulum. Peran pendidikan jasmani sangat penting didalam peningkatan mutu
pendidikan dan sumber daya manusia secara umum, oleh karenanya mulai dari
tingkat SD sampai tingkat SMA didalam kurikulum wajib mempelajari pelajaran
pendidikan jasmani scara berkelanjutan. Dalam kurikulum menegaskan bahwa
pendidikan jasmani merupakan bagian yang integral dari pendidikan secara
keseluruhan, yang bertujuan mengembangkan aspek kesehatan, kesegaran
jasmani, keterampilan berpikir kritis, penalaran dan keterampilan sosial melalui
aktivitas jasmani. (Kemendikbud, 2007 : 13) pendidikan akan kurang lengkap
tanpa pendidikan jasmani karena pendidikan jasmani merupakan bagian
pendidikan secara keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani serta
berperan dalam pembinaan dan pengembangan jasmani, mental, sosial serta
emosional yang serasi, selaras dan seimbang. Sehingga dalam penyelenggaraan
pendidikan, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk
terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani dan
olahraga yang dilakukan secara sistematis. Salah satu olahraga yang diajarkan di
sekolah adalah cabang olahraga ateletik nomor lompat jauh.
Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dalam cabang olahraga
atletik yang diajarkan dalam pendidikan jasmani, nomor ini merupakan jenis
sejauh-3
jauhnya. Dengan demikian semua potensi dan aspek teknis penunjang diarahkan
untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya sebagaimana yang dikemukakan oleh
Kosasih (1985:67) menjelaskan bahwa:“Yang menjadi tujuan dari lompat jauh
adalah mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Maka untuk dapat mencapai jarak
lompatan itu dengan jauh, terlebih dahulu harus sudah memahami teknik dasar
pada lompat jauh.”Menurut Syarifudin (1992:73), teknik dasar dalam lompat jauh
yaitu: (1)Awalan atau ancang-ancang (2) Tumpuan/tolakan (3) Melayang di
udara. (4) Sikap Mendarat. Teknik dasar akan berkembang dari gerakan dasar
menuju gerakan lanjutan yang lebih komplit.
Selain menguasai teknik dasar lompat jauh faktor mendasar yang harus
dimiliki oleh pelompat adalah kemampuan kondisi fisik. Kondisi fisik merupakan
modal dasar yang dapat dijadikan sebagai syarat untuk melakukan lompatan
dengan jarak yang semaksimal mungkin. Seperti pendapat dari Depdiknas (2000 :
101) bahwa salah satu unsur atau faktor penting untuk meraih suatu prestasi dalam
olahraga adalah kondisi fisik, disamping penguasaan teknik, taktik dan
kemampuan mental. Unsur kondisi fisik yang harus dimiliki oleh pelompat jauh
menurut Riyadi (1985:95) antara lain adalah ”daya ledak, kecepatan, kekuatan,
kelincahan, kelentukan, koordinasi”. Dari berbagai unsur kondisi fisik tersebut,
unsur yang paling menentukan terhadap pencapaian prestasi dalam lompat jauh
adalah kecepatan lari dan daya ledak otot tungkai. Hal ini sesuai dengan pendapat
Jarver (1986:32) yang mengatakan bahwa: ”jauhnya lompatan tergantung pada
kecepatan lari, kekuatan dan percepatan pada saat take off (memindahkan
kecepatan horisontal ke gerakan bersudut)”. Dalam upaya untuk meningkatkan
4
harus ditingkatkan. Dengan menguasai teknik dasar dan kemampuan kondisi fisik
yang tinggi maka seseorang dapat melakukan gerakan lompat jauh dengan tinggi
dan benar.
Namun pada pelaksanaannya masih banyak terdapat permasalahan dan
kendala yang menghambat tercapainya proses pembelajaran pendidikan jasmani
cabang olahraga lompat jauh scara maksimal, kendala dan hambatan tersebut
tidak terlepas dari pengaruh berbagai faktor dalam kegiatan pembelajaran, tinggi
faktor internal pribadi siswa, maupun faktor eksternal. Faktor internal yang
mempengaruhi keterampilan belajar siswa diantaranya adalah: kurangnya minat
belajar siswa, kemampuan motorik siswa masih rendah dan faktor lainnya .
sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi keterampilan belajar siswa
adalah: lingkungan belajar kurang mendukung, sarana dan prasarana belum
memadai, kemampuan guru dalam menguasai materi yang akan diajarkan masih
rendah, serta strategi pembelajaran yang digunakan guru belum sesuai dan lain
lain.
Dari hasil observasi dan pengamatan yang dilakukan peneliti di SD Negeri
105347 Sidourip Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang, menunjukkan
bahwa pada saat pelajaran pendidikan jasmani khususnya materi lompat jauh
masih kurang diminati karena pada umumnya siswa lebih gemar olahraga yang
berkaitan dengan bermain seperti permainan sepak bola dan permainan bola kasti,
masih banyak siswa yang kurang semangat dan kurang serius dalam mengikuti
pelajaran tersebut, pada saat melakukan lompatan siswa hanya sekedar melompat,
tidak memperhatikan teknik dan gaya yang dipelajari, sehingga hasil lompatan
5
wawancara peneliti terhadap salah seorang guru pendidikan jasmani di SD Negeri
106182 Pasar V Kebun Kelapa Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang,
mengungkapkan bahwa keterampilan lompat jauh yang ditunjukan oleh siswa
masih jauh dari yang diharapkan, salah satu penyebabnya adalah kemampuan
motorik siswa yang masih rendah. Sehingga pada saat melakukan gerakan lompat
jauh secara keseluruhan masih banyak yang belum sempurna, yang pada akhirnya
mempengaruhi hasil belajar siswa. Dalam hal ini dapat dilihat pada nilai rapor
pendidikan jasmani siswa kelas V SD Negeri 105347 Sidourip dan siswa kelas V
SD Negeri 106182 Pasar V Kebun Kelapa Kecamatan Beringin, seperti yang
terdapat pada tabel berikut :
Tabel 1. Nilai Rata-rata Pendidikan Jasmani Kelas V
SD Negeri 105347 Sidourip Kecamatan Beringin
No Tahun Pelajaran Nilai KKM Nilai Rata-Rata 1 ( Sumber : SD Negeri 105347 Sidourip Kecamatan Beringin)
Tabel 2. Nilai Rata-rata Pendidikan Jasmani Kelas V
SD Negeri 106182 Pasar V Kebun Kelapa Kecamatan Beringin
No Tahun Pelajaran Nilai KKM Nilai Rata-Rata 1
6
Faktor lain yang diduga mempengaruhi rendahnya keterampilan lompat jauh
adalah metode dan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru masih kurang
tepat untuk materi lompat jauh dengan karakteristik siswa SD. Strategi yang
digunakan guru selama ini masih bersifat konvensional, yaitu guru memberi
penjelasan kemudian siswa disuruh untuk melakukannya, hal ini dinilai kurang
menarik perhatian siswa. Trianto (2009) menyatakan, prestasi belajar peserta didik
merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak
menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri yaitu bagaimana sebenarnya
belajar tersebut. Selain itu guru menyampaikan materi pembelajaran lompat jauh
tidak langsung dilakukan dilapangan lompat jauh, guru mengawali pmblajaran
dengan menjelaskan secara teori tentang lompat jauh kemudian mempraktekan
teknik-teknik dasar lompat jauh secara bertahap dan berulang-ulang tanpa terlebih
dahulu menyuruh siswa melakukan gerakan lompat jauh yang sebenarnya. Hal
inilah yang diduga menyebabkan siswa jenuh dan sulit dalam memahami dan
mengkonstruksikan konsep keterampilan lompat jauh yang sebenarnya, dikarenakan
karakteristik Siswa SD masih ada pada tahap oprasional kongkrit, artinya jika ia
akan memahami konsep abstrak lompat jauh harus dibantu dengan gerakan yang
kongkrit.
Dari latar belakang yang diuraikan di atas dan Berkaitan dengan upaya
mencari strategi pembelajaran lompat jauh yang sesuai dengan karakteristik siswa
tingkat dasar, peneliti tertarik pada dua macam strategi pembelajaran yaitu strategi
induktif dan strategi deduktif . Strategi induktif adalah salah satu strategi
7
pembelajaran dimulai dari yang konkret menuju yang abstrak, dari yang khusus
menuju yang umum dan dari contoh-contoh nyata menuju ke aturan umum.
Strategi deduktif adalah kebalikan dari strategi induktif. Perbedaannya
terletak pada urutan kejadian selama pembelajaran, Strategi deduktif merupakan
proses pembelajaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus, , dari
hal abstrak kepada hal yang nyata, dari konsep-konsep yang abstrak kepada
contoh-contoh yang konkrit
Hal lain yang diduga mempengaruhi keterampilan lompat jauh gaya
jongkok adalah kemampuan motorik masing-masing siswa. Kemampuan motorik
erat kaitannya dengan kegiatan manusia dalam melakukan aktifitas fisik,
kemampuan motorik masing-masing individu tidaklah sama, ada yang memiliki
kemampuan motorik tinggi, sedang dan rendah. Agar diperoleh hasil keterampilan
lompat jauh yang optimal, maka diperlukan suatu pemberian strategi pembelajaran
yang tepat dan sesuai dengan tingkat kemampuan motorik yang dimiliki siswa.
Kemampuan motorik antara satu siswa dengan siswa yang lainnya berbeda-beda,
dalam hal ini dapat dikelompokkan dalam 2 kategori yaitu: (1) kemampuan motorik
tinggi, dan (2) kemampuan motorik rendah. Antara kemampuan motorik tinggi dan
kemampuan motorik rendah mempunyai pengaruh berbeda terhadap hasil belajar
kemampuan lompat jauh.
Berdasarkan uraian permasalahan yang dipaparkan sebelumnya, maka
peneliti ingin melakukan penelitian eksperimen tentang pengaruh strategi
pembelajaran dan kemampuan motorik dasar terhadap kemampuan lompat jauh
8
dengan mempertimbangkan faktor kemampuan motorik yang dimiliki siswa dengan
pemberian strategi yang berbeda, yaitu strategi induktif dan strategi deduktif.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, dapat identifikasi
beberapa masalah sebagai berikut : Bagaimanakah kemampuanl ompat jauh gaya
jongkok siswa? Bagaimana motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran
lompat jauh? Bagaimna minat dan semangat belajar siswa terhadap pembelajaran
atletik khususnya lompat jauh gaya jongkok? Faktor-faktor apa sajakah yang
dapat mempengaruhi hasil belajar kemampuan lompat jauh? Bagaimana
seharusnya cara mengajarkan teknik-teknik lompat jauh gaya jongkok? Apakah
harus menggunakan strategi tertentu agar siswa dapat menguasai materi
pembelajaran? Apakah pemberian strategi induktif dapat meningkatkan hasil
belajar kemampuan lompat jauh gaya jongkok? Apakah pemberian strategi
deduktif dapat meningkatkan hasil belajar kemampuan lompat jauh gaya jongkok?
Apakah ada pengaruh dari pemberian strategi yang berbeda terhadap kemampuan
lompat jauh gaya jongkok? Apakah kemampuan motorik yang dimiliki siswa
dapat mempengaruhi kemampuan lompat jauh gaya jongkok? Apakah sarana dan
prasarana lapangan lompat jauh yang digunakan sudah memadai? Sebenarnya
masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan dan masing-masing
pertanyaan perlu diteliti apabila kita ingin meningkatkan hasil belajar khususnya
9
C. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya permasalahan yang dikemukakan dalam identifikasi
masalah, maka ruang lingkup permasalahan yang akan dikaji perlu dibatasi agar
lebih jelas dan terarah sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang hendak
dicapai. Maksud lain yang menjadi pertimbangan adalah keterbatasan yang ada
pada peneliti tinggi menyangkut tenaga maupun biaya, disamping itu pula agar
memudahkan dalam pengumpulan, pengolahan dan interpretasi data, sehingga
tujuan dapat tercapai.
Penelitian ini dibatasi berkenaan dengan strategi pembelajaran,
kemampuan motorik dasar, dan kemampuan lompat jauh gaya jongkok. Dengan
demikian variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel
bebas yakni strategi pembelajaran dan kemampuan motorik dasar. Strategi
pembelajaran terdiri dari strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran
deduktif. Kemampuan motorik dasar terdiri dari kemampuan motorik dasar tinggi
dan kemampuan motorik dasar rendah. Variabel terikat adalah ketmampuan
lompat jauh gaya jongkok. Subjek dalam penelitian ini dibatasi hanya pada siswa
kelas V SD Negeri 105347 Sidourip Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang
dan kelas V SD Negeri 106182 Pasar V Kebun Kelapa Kecamatan Beringin
10
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa yang diajar dengan
strategi induktif lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan strategi
deduktif?
2. Apakah kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa yang memiliki
kemampuan motorik dasar tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki
kemampuan motorik dasar rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan
motorik dasar terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui bahwa:
1. Lompat jauh gaya jongkok siswa yang diajar dengan strategi induktif lebih
tinggi daripada siswa yang diajar dengan strategi deduktif.
2. Lompat jauh gaya jongkok siswa yang memiliki kemampuan motorik dasar
tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kemampuan motorik dasar
rendah.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan motorik
11
F. Manfaat Penelitian
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan
kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada bidang pendidikan,
khususnya strategi pembelajaran induktif dan deduktif dan kemampuan motorik
dasar serta pengaruhnya terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok. Juga
diharapan bermanfaat untuk memperkaya sumber kepustakaan serta dapat
dijadikan pedoman dan penunjang penelitian lanjutan dimasa yang akan datang
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru dalam menentukan
strategi pembelajaran yang cocok dan epektif, sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan optimal.
2. Memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran
pendidikan jasmani khususnya di SD Negeri 105347 Sidourip Kecamatan
Beringin Kabupaten Deli Serdang dan SD Negeri 106182 Pasar V Kebun
Kelapa Kecamatan Beringin.
3. Mempermudah peserta didik dalam memahami dan menerapkan materi yang
diajarkan.
4. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti yang lain yang membahas dan
meneliti pada permasalahan yang sama.
5. Sebagai pengalaman langsung bagi peneliti dan diharapkan dapat menambah
pengetahuan, khususnya untuk mengetahui sejauh mana peningkatan
keterampilan lompat jauh siswa setelah diajarkan dengan menggunakan
105
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa SD Negri Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran induktif lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar kemampuan lompat jauh gaya jongkok yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran deduktif.
2. Hasil belajar kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa yang memiliki kememampuan motorik dasar tinggi lebih Ttinggi dibandingkan dengan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa yang memiliki kemampuan motorik dasar rendah.
3. Terdapat interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran dengan kemampuan motorik dasar dalam mempengaruhi hasil belajar kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa SD Negri Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Siswa yang memiliki Kemampuan motorik dasar tinggi akan lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar kemampuan lompat jauh gaya jongkok jika menggunakan strategi pembelajaran induktif. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan motorik dasar rendah akan lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar kemampuan lompat jauh gaya jongkok jika menggunakan strategi pembelajaran deduktif dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran induktif.
106
B. Implikasi
Hasil penelitian ini Memberikan implikasi terutama pada perencanaan dan pengembangan pembelajaran kemampuan lompat jauh gaya jongkok, peran guru dan menejemen kelas.
Berdasarkan simpulan dan hasil penelitian yang menyatakan bahwa kemampuan lomapat jauh gaya jongkok siswa SD yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran induktif lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar kemampuan lompat jauh gaya jongkok yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran deduktif, dengan demikian agar guru pendidikan jasmani dan kesehatan SD memiliki npengetahuan, pemahaman dan wawasan yang luas dalam memilih strategi pembelajaran khususnya materi kemampuan lompat jauh gaya jongkok. Karena dengan penguasaan pengetahuan, pemahaman dan wawasan tersebut maka seorang guru mampu menciptakan pembelajaran kemampuan lompat jauh gaya jongkok yang menarik dan efektif.
Mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar dan mengajar adalah hal yang harus diciptakan guru dalam pembelajaran kemampuan lompat jauh gaya jongkok, disamping mengingat bahwa belajar tidak merupakan suatu paksaan bagi siswa, sebaiknya guru menciptakan suasana belajar yang benar-benar mereka sukai, maka guru harus dapat menciptakan dunia tersebut dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik, efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
107
memiliki kemampuan motorik dasar yang baik, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam menguasai kemampuan lompat jauh gaya jongkok, hal ini perlu diperhatikan guru dalam memilih siswa yang akan diajar untuk kemampuan lompat jauh gaya jongkok.
Untuk menciptakan suatu pembelajaran yang menarik bagi siswa, guru harus lebih kreatif dalam memilih strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi guru pendidikan jasmani dan kesehatan, sebelum melakukan suatu pembelajaran kemampuan olah raga, terlebih dahulu memperhatikan kemampuan motorik dasar siswa agar dapat menentukan strategi pembelajaran apa yang sesuai dengan masing-masing karakteristik siswa. 2. Bagi guru yang mengetahui kemampuan motorik dasar siswa, disarankan
untuk menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai, strategi pembelajaran induktif sesuai bagi siswa yang memiliki kemampuan motorik dasar tinggi, dan strategi pembelajaran deduktif sesuai bagi siswa yang neniliki kemampuan motorik dasar rendah.
108
4. Kepada pihak sekolah disarankan agar lebih memperhatikan sarana dan prasarana maupun pasilitas pembelajaran agar proses kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancer.
109
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Yusuf. 1992. Olahraga Pilihan Atletik. Jakarta : Dekdikbud.
Adi, Winendra, dkk. 2008. Seri OLahraga Atletik, Lari Lompat Lempar. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Almaryanto. 2013. Keefektifan strategi induktif dan strategi deduktif dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan prestasi belajar dan motivasi
belajar IPA siswa SMP. Artikel Jurnal (Online),
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Allesius%20Maryanto,% 20M.Pd./Keefektifan%20Strategi%20Deduktif%20&%20Induktif.pdf), diakses 02 Februari 2016.
Amung Ma’mun, Yudha. M. Saputra. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Ateng, Abdulkadir. 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Bernhard, G. 1993. Atletik Prinsip Dasar Latihan Loncat Tinggi, Jauh, Jangkit dan Loncat Galah. Terjemahan dari String Trainning voor. Djeugd. Semarang : Dahara Prize.
Cahyo, Agus N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar. Yogyakarta: Diva Press
Cahyo, Eko. 2012. Lompat Jauh. (Online), (http://ekocahyowibowo. blogspot.co.id/ 2012/10/lompat-jauh.html, diakses 21 Desember 2015).
Charlim dkk. 2009. Mengenal Lebih Jauh Tentang Lompat Jauh. Jakarta: PT. Adhi Aksahara Abadhi Indonesia.
Dewi, Cut Cinta. 2014. Pengaruh Pemberian Umpan Balik Dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Belajar Shooting Pada Pelajaran Sepak Bola Siswa Kelas Vii Smp Negeri 7 Langsa. Tesis tidak diterbitkan. Medan: UNIMED.
110
Hurlock, E. B. 1998. Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo & Istiwidayanti. Jakarta: Erlangga.
Irianto, Djoko. Pekik. 2002. Dasar Kepelatihan. Yogyakarta. FIK UNY. Jarver, Jass. 1986. Belajar dan Berlatih Atletik. Bandung: Pionir Jaya.
Julainto, Toni . 2012. Pembelajaran Induktif dan Pembelajaran Deduktif. (Online), (https://tonijulianto.wordpress.com/2012/07/12/pembelajaran-induktif-dan-pembelajaran-deduktif/, diakses 21 Desember 2015).
Juliansyah Noor, 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Prenada Media Group. Kauchak, Donald P. and Paul D. Eggen. 1993. Learning and Teaching : Research
Based Method. Boston : Allyn and Bacon.
Kiraim, P.Y. 1992. Belajar Motorik. Jakarta : Bumi Aksara.
Kosasih, Engkos. 1985. Olahraga Tehnik dan Program Latihan. Jakarta. Akademik Persindo.
Lutan, Rusli. 1988. Belajar Keterampilan Motorik. Jakarta : Depdikbud, Dirjen Dikti.
Lutan, Rusli. 2003. Pelaksanaan dan Hasil Program Pelatihan Olahraga. Jakarta : Koni
Miarso, Yusuf Hadi. 2008. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Mutohir, Toho. Cholik dan Gusril. 2004. Perkembangan Motorik Pada Masa Anak-Anak. Jakarta: Depdiknas.
Rahmawati, Fitriana. 2011. Pengaruh Pembelajaran Geometri dengan Pendekatan Induktif. ISSN : 2088-2157 Edumatica Volume 01 No.02 Oktober 2011. Jurnal. (Online). (http://online-journal.unja.ac.id/index.php/edumatica/ article/view/682). Diakses 02 Februari 2016.
Riyadi, Tamsir. 1985. Petunjuk Atletik. Yogyakarta cetakan II. Yogyakarta.
Safari 2005. Penulisan Butir Soal Berdasarkan Penilaian Berbasis Kompetensi. Jakarta: APSI Pusat.
Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: ALFABETA. Samosir, Katrina. 1998. Studi Perbandingan Hasil Belajar Matematika dengan
111
Kelas II SMA Negeri 3 Medan. Journal-21416-Pendidikan science No 4 thn ke xxii ed OktNopDes 1998.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana.
Seel, B. and Richey, R. C. 1994. Teknologi Pembelajaran Defenisi dan
Kawasannya. Washington DC : Association for Educational
Communications Technology.
Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian pendidikan dan pengembangannya. Jakarta : kencana.
Singer. 1967. Motor learing. New York : Publishing Company.
Sukadiyanto. 1997. “Penentuan Tahap Kemampuan Motorik Anak Sekolah
Dasar” (Majalah Ilmiah). Yogyakarta. FPOK IKIP. Yogyakarta.
Sunhaji. 2009. Strategi Pembelajaran, Konsep Dasar, Metode dan Aplikasi Dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta : Grafindo Literia Media.
Soedarminto dan Soeparman. 1993. Materi Pokok Kinesiologi. Jakarta.
Schunk, Dale H. 2012. Teori-Teori Pembelajaran Perspektif Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sugito dkk. 1994. Pendidikan Atletik. Jakarta : Depdikbud.
Sukintaka. 2001. “Teori Pendidikan Jasmani”. Solo: Esa Grafika.
Syarifuddin, Aip. 1992. Atletik. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajara Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana.
Wahyuni Sri, dkk. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2. Jakarta: PT Wangsa jatra Lestari.
Widodo, Slamet. 2008. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama.