• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Dan Kinerja Lingkungan Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) (Studi Empiris Pada Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Dan Kinerja Lingkungan Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) (Studi Empiris Pada Perusahaan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL

REPORTING (ISR)

(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2015)

Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Progdi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh : WIDARTO B200120338

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL

REPORTING (ISR)

( Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2015)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh: WIDARTO B 200 120 338

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

“PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL

REPORTING (ISR)

( Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2015)” Yang disusun oleh:

WIDARTO B200120338

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari sabtu, 08 April 2017 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Drs. Agus Endro Suwarno, M.Si ( ) (Ketua Dewan Penguji )

2. Nama Anggota 1 Dewan Penguji ( ) (Anggota 1 Dewan Penguji)

3. Nama Anggota 2 Dewan Penguji ( ) (Anggota 2 Dewan Penguji)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah di ajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 08 April 2017 Penulis

(5)

1

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN

ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR)

(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun 2015)

ABSTRAK

Islamic Social Reporting (ISR) adalah perluasan dari standar pelaporan kinerja sosial yang meliputi harapan masyarakat tidak hanya mengenai peran perusahaan dalam perekonomian, tetapi juga peran perusahaan dalam perspektif spiritual. Indeks ISR berisi 6 (enam) tema yaitu: investasi dan keuangan, produk dan jasa, karyawan, masyarakat, lingkungan, serta tata kelola perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan kinerja lingkungan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) selama dua periode pada tahun 2015. Jumlah sampel yang diuji sebanyak 44 perusahaan yang dipilih dengan metode

purposive sampling. Penelitian ini menganalisis laporan tahunan perusahaan dengan metode content analysis. Teknik analisis dari penelitian ini menggunakan analisis deskripstif dan analisis statistik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting, ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting. Kemudian kinerja lingkungan juga tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting.

Kata Kunci : Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kinerja Lingkungan, Islamic Social Reporting.

ABSTRACT

Islamic Social Reporting (ISR) is an extension of social performance reporting standards which include society's expectations not only about the company's role in the economy, but also the company's role in the spiritual perspective. ISR index contains six (6) themes, namely: investment and finance, products and services, employees, communities, the environment and corporate governance. The purpose of this study was to test the effect of profitability, company size, and environmental performance on the disclosure of Islamic Social Reporting. The population in this study are all companies listed in the Daftar Efek Syariah (DES) during two periods in 2015. The number of samples tested by 44 companies selected by purposive sampling method. This research analyze the company's annual report with content analysis. Technique analysis of this study using descriptive analysis and statistical analysis. The results showed that the profitability of a significant effect on the disclosure of Islamic Social Reporting, company size has no significant effect on the disclosure of Islamic Social Reporting. Then the environmental performance also had no significant effect on the disclosure of Islamic Social Reporting.

(6)

2

1. PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menerangkan bahwa laporan tahunan harus memuat beberapa informasi, salah satunya adalah laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Hal ini menyebabkan pelaporan tentang pelaksanaan CSR di Indonesia yang semula masih bersifat sukarela kini sudah menjadi suatu hal yang wajib dilakukan oleh setiap perusahaan.

Isu mengenai tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR semakin menjadi sorotan penting dalam beberapa tahun terakhir. Semakin banyak perusahaan yang sadar bahwa konsep CSR merupakan inti dari etika bisnis perusahaan. Selama ini pengukuran pengungkapan CSR pada instansi atau lembaga syariah masih mengacu pada Global Reporting Initiative Index (Indeks GRI) seperti pengukuran yang dilakukan pada lembaga konvesional. Padahal praktik pengungkapan tanggung jawab sosial menurut perspektif islam seharusnya berbeda dengan perspektif konvensional. Hal ini karena pertanggungjawaban yang dilakukan lembaga syariah bukan hanya kepada manusia, tetapi juga kepada Tuhan sang pencipta alam semesta.

Terkait dengan adanya kebutuhan mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial di perbankan syariah, saat ini marak diperbincangkan mengenai Islamic Social Reporting Index (selanjutnya disebut indeks ISR) (Azhar dan Trisnawati, 2013). Menurut Gustian (2015), Islamic Social Reporting Index merupakan standar yang dikeluarakan oleh AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution), hanya saja standar yang dikeluarkan AAOIFI tidak menyebutkan keseluruhan item–item terkait CSR yang harus diungkapkan perusahaan. Dengan adanya indeks ISR, diyakini dapat menjadi suatu langkah awal dalam hal penyusunan standar pengungkapan tanggung jawab sosial suatu entitas yang berbasis syariah.

(7)

3

Bank Umum Syariah tahun 2012-2014. Hasil penelitiannya menunjukkan rata-rata skor pengungkapan ISR yang diperoleh bank Islam di Malaysia sebesar 61,27%, sedangkan perbankan syariah di Indonesia meraih jumlah rata-rata skor pengungkapan ISR sebesar 53,73%.

Berkembangnya ISR di Indonesia turut meningkatkan perhatian masyarakat terhadap lembaga atau institusi syariah. Maulida dkk (2014) menyatakan bahwa sangat disayangkan penelitian mengenai pelaksanaan ISR masih berorientasi di sektor perbankan syariah saja, sedangkan untuk sektor non perbankan dan lembaga keuangan lainnya seperti pasar modal, penelitian mengenai ISR belum banyak dilakukan sehingga kurang meluasnya konsep ISR terutama di Indonesia.

Pasar modal syariah di Indonesia identik dengan Jakarta Islamic Index (JII) yang hanya terdiri dari 30 saham syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Raditya, 2012). Padahal efek syariah yang terdapat di Indonesia tidak hanya berjumlah 30 saham syariah yang tercatat di JII saja, tetapi juga terdiri dari berbagai macam jenis efek. Hal tersebut semakin terlihat jelas setelah Bapepam-LK pada November 2007 mengeluarkan Daftar Efek Syariah (DES) yang kemudian menjadikan Daftar Efek Syariah sebagai panduan bagi Reksa Dana Syariah serta juga dapat dipergunakan oleh investor yang mempunyai keinginan untuk berinvestasi pada portofolio Eek Syariah.

Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan Daftar Efek Syariah 2 kali dalam setahun, yaitu pada akhir Mei dan November. Pada bulan Mei 2015, total emiten yang terdaftar dalam Daftar Efek Syariah periode I adalah 328 emiten yang terdiri dari 313 perusahaan yang terdaftar di BEI, 11 perusahaan yang tidak listing dan 4 perusahaan publik. Berdasarkan surat keputusan OJK Nomor 63/D.04/2015 disebutkan bahwa jumlah efek syariah yang termuat dalam Daftar Efek Syariah periode II mengalami kenaikan menjadi 331 efek jenis saham emiten dan perusahaan publik serta efek syariah lainnya. Sektor perdagangan, jasa dan investasi menjadi sektor yang mendominasi, yaitu sebesar 25,68% atau sebanyak 85 emiten.

(8)

4

perusahaan, profitabilitas, dan kinerja lingkungan. Istiani (2015) juga meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan ISR. Faktor yang diteliti adalah ukuran bank, profitabilitas, likuditas, dan leverage.

Tema pengungkapan ISR merupakan tema penelitian yang masih jarang dilakukan. Selain itu, terjadinya inkonsistensi hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terkait faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan ISR juga menjadi alasan mengapa penelitian ini dilakukan.

Penelitian ini mereplikasi penelitian dari Maulida dkk (2014) yang berjudul “Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)”. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian dan periode penelitian. Objek dan periode penelitian pada penelitian Maulida dkk (2014) adalah perusahaan-perusahaan syariah yang terdaftar di Jakarta Islamic index

(JII) tahun 2009-2012, sedangkan dalam penelitian ini objek dan periode penelitian adalah perusahaan-perusahaaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2015.

2. METODE PENELITIAN 2.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan kausal. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat, ada variabel independen (yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi) (Sugiyono, 2012).

2.2 Populasi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah selama dua periode di tahun 2015. Sampel dalam penelitian ditentukan dengan metode nonprobability sampling dengan tehnik purposive sampling yaitu tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012). Pemilihan tehnik

purposive sampling karena tehnik ini dapat memntukan jumlah sampel akhir yang akan dianalisis sekaligus dapat memberi alasan mengapa suatu penelitian menggunkan jumlah sampel tertentu. Kriteria pemilihan sampel sebagai berikut:

(9)

5

2. Perusahaan yang mengikuti PROPER tahun 2015.

3. Perusahaan yang menggunakan Rupiah sebagai mata uang fungsionalnya.

4. Perusahaan yang mempublikasikan annual report tahun 2015 dan tersedia untuk publik.

2.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Adapun data sekunder dalam penelitian ini yaitu perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah yang diperoleh dari situs Otoritas Jasa Keuangan (www.ojk.go.id). Selanjutnya, penyeleksian perusahaan yang mengikuti PROPER tahun 2015 dengan mengunakan data publikasi hasil PROPER yang diunduh dari situs Kementerian Lingkungan Hidup (www.menlh.go.id). Pengambilan data perusahaan berupa annual report pada situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.go.id) atau dengan melakukan download di website masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel.

2.4 Islamic Social Reporting (Variabel Dependen)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial secara syariah pada laporan tahunan perusahaan atau Islamic Social Reporting (ISR). Islamic Social Reporting adalah perluasan dari standar pelaporan kinerja sosial yang meliputi harapan masyarakat tidak hanya mengenai peran perusahaan dalam perekonomian, tetapi juga peran perusahaan dalam perspektif spiritual (Asriati dkk, 2016). Islamic Social Reporting Indeks terdiri atas item-item standar CSR yang ditetapkan AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Institutions) dan kemudian dikembangkan lagi oleh para peneliti mengenai item-item CSR yang patut diungkapkan oleh suatu entitas Islam. Indeks ISR tersebut berisi 6 (enam) tema yaitu ivestasi dan keuangan, produk dan jasa, karyawan, masyarakat, lingkungan, serta tata kelola perusahaan (Ramadhani, 2016).

Indeks ISR dalam penelitian ini adalah indeks yang diadopsi dari penelitian Asriati dkk (2016) yang terdiri dari 43 item pengungkapan.

Penilaian indeks ISR dilakukan dengan menggunakan scoring dari nilai 0-1, dimana : - Nilai 0 jika tidak ada pengungkapan terkait item tersebut.

- Nilai 1 jika ada pengungkapan terkait item tersebut.

(10)

6

Disclosure Level: Jumlah skor disclosure yang dipenuhi X 100% Jumlah skor maksimum

2.5 Profitabilitas (Variabel Independen)

Profitabilitas adalah suatu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Hanafi dan Halim, 2016). Menganalisis profitabilitas hal yang sangat penting untuk para investor maupun kreditor sebagai bahan pertimbangan dalam menetukan berbagai macam keputusan. Maulida dkk (2014) menyatakan bahwa profitabilitas digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan dan untuk melihat kefekektivan manajemen suatu perusahaan dalam mengungkapkan tanggung jawab sosialnya. Semakin tinggi profitabilitas berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Hal ini akan menyebabkan semakin luas juga pengungkapan yang dilakukan perusahaan. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur menggunakan ROA karena menggambarkan kinerja operasional perusahaan dalam menghasilkan profit. Nilai ROA didapar dengan hasil bagi Net Income dengan Total Assets.

ROA: Net Income x 100%

Total Assets

2.6 Ukuran Perusahaan (Variabel Independen)

Ukuran perusahaan merupakan tingkat identifikasi besar atau kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan besar biasanya melakukan aktivitas yang lebih banyak dan memiliki dampak yang besar terhadap para stakeholdersnya. Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand terhadap informasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang berukuran lebih kecil (Ramadhani, 2016). Ukuran perusahaan mencerminkan seberapa besar aset total yang dimiliki perusahaan. Total aset yang dimiliki perusahaan menggambarkan permodalan, serta hak dan kewajiban yang dimilikinya. Total aset perusahaan diperoleh dari laporan posisi keuangan pada akhir periode dalam laporan tahunan perusahaan. Untuk menyamakan bentuk variabel data total aset dengan variabel data lainnya, maka total aset akan dibentuk menjadi logaritma natural (ln).

Ukuran Perusahaan = Ln (total asset) 2.7 Kinerja Lingkungan (Variabel Independen)

(11)

7

(PROPER) yang telah dilaksanakan sejak tahun 2002 di bidang pengendalian dampak lingkungan untuk meningkatkan peran perusahaan dalam program pelestarian lingkungan hidup. Kinerja lingkungan perusahaan adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik (green). Pengukuran kinerja lingkungan dalam penelitian ini dengan melihat prestasi perusahaan dalam mengikuti Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH). Sistem peringkat kinerja PROPER mencakup pemeringkatan perusahaan dalam 5 (lima) warna, yakni:

· Emas : Sangat Sangat Baik; skor = 5 · Hijau : Sangat Baik; skor = 4 · Biru : Baik skor = 3 · Merah : Buruk; skor = 2 · Hitam : Sangat Buruk; skor = 1 2.8 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan variabel penelitian. Statistik deskriptif yang digunakan yaitu nilai rata-rata, simpangan baku, minimum dan maksimum. Sedangkan analisis linear berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis, yang terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak.

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel profitabilitas, ukuran perusahaan dan kinerja lingkungan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting, maka model penelitian persamaan regresi yang digunakan dalam pengujian hipotesa adalah sebagai berikut:

ISR = α + β1PROFIT + β2SIZE +β3KL + ε Dimana:

ISR : Tingkat Pengungkapan ISR α : Koefisien Konstanta

β1-β3 : Koefisien Regresi PROFIT : Profitabilitas, ROA

(12)

8

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Pengumpulan Data

[image:12.595.96.537.353.515.2]

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan kinerja lingkungan terhadap tingkat pengungkapan Islamic Social Reporting. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) selama dua periode pada tahun 2015. Berdasarkan hasil Daftar Efek Syariah periode pertama menunjukkan bahwa terdapat 328 perusahaan, dan periode kedua sebanyak 315 perusahaaan. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Berikut rincian dari kriteria pengambilan sampel:

Tabel 4.1

Kriteria Pengambilan Sampel

Perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah selama dua periode di

tahun 2015 305

Dikurangi :

Perusahaan yang tidak terdaftar di BEI pada tahun 2015 11

Perusahaan yang tidak mengikuti PROPER tahun 2015 238

Perusahaan yang tidak menggunakan Rupiah sebagai mata uang

fungsionalnya 12

Perusahaan yang tidak mempublikasikan a nnua l report tahun 2015 dan

tidak tersedia untuk publik 0

Jumlah Sampel 44

Sumber : data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan kriteria-kriteria pengambilan sampel yang telah ditentukan, diperoleh sampel sejumlah 44 perusahaan. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini disajikan dalam lampiran.

3.2 Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif

Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PROFIT 44 -.06 .51 .0732 .09449

[image:12.595.94.515.648.778.2]
(13)

9

KL 44 2.00 5.00 3.0909 .60302

ISR 44 .44 .86 .6509 .12788

Valid N (listwise) 44

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017

Hasil analisis statistik deskriptif yang disajikan pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata total pengungkapan ISR sebesar 65,09% dengan standar deviasi sebesar 0,12788. Perusahaan yang memiliki tingkat pengungkapan ISR yang tertinggi adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sebesar 86% dan perusahaan yang memiliki nilai ISR terendah adalah PT Voksel Electric Tbk sebesar 44%. Kemudian variabel profitabilitas atau ROA memiliki nilai rata-rata sebesar 0,0732 dengan standar deviasi 0,09449. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba adalah sebesar 7,32% dari total aset yang digunakan.

Variabel SIZE atau ukuran perusahaan yang dihitung dengan natural logaritma dari total aset memiliki nilai rata sebesar 15,3925. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang cukup besar. Perusahaan yang memiliki nilai natural logaritma yang tertinggi adalah 18,34 yang dimiliki oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan perusahaan dengan nilai ukuran perusahaan terendah yaitu sebesar 12,80 adalah PT Jaya Pari Steel Tbk. Selanjutnya, variabel kinerja lingkungan yang dilihat berdasarkan hasil PROPER yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup, rata-rata hasil PROPER dari 44 perusahaan yang dijadikan sampel adalah 3,0909 dengan standar deviasi sebesar 0,60302. Perusahaan sampel yang memiliki hasil PROPER tertinggi adalah PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk dan PT Holcim Indonesia Tbk dengan peringkat EMAS yang diberi skor 5 dan perusahaan yang memiliki skor PROPER terendah adalah PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk, PT Mayora Indah Tbk, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, dan PT Siloam International Hospitals Tbk.

(14)

10

Hasil pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini menunjukkan bahwa uji normalitas, uji multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas sudah memenuhi syarat. Jadi model regresi layak untuk dipakai.

3.3.2 Analisis Regresi Linear Berganda

[image:14.595.90.507.250.358.2]

Untuk menguji hipotesis digunakan model regresi linier berganda. Berikut adalah tabel hasil analisis regresi linier berganda:

Tabel 4.6

Hasil Pengujian analisis regresi linier

Variabel Koefisien T Sig.

Konstanta 0,169 0,863 0,393

PROFIT 0,422 2,219 0,032

SIZE 0,026 1,996 0,053

KL 0,017 0,551 0,584

Sumber : Da ta sekunder ya ng diola h, 2017

Berdasarkan hasil regresi yang ditampilkan dalam tabel 4.6 maka diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

ISR = 0,169 + 0,422 PROFIT + 0,026 SIZE + 0.017 KL Persamaan regresi diatas diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta variabel ISR sebesar 0,169 berarti bahwa apabila semua variabel independen yaitu profitabilitas (PROFIT), ukuran perusahaan (SIZE), dan kinerja lingkungan (KL) konstan atau bernilai 0 maka tingkat pengungkapan ISR akan mengalami kenaikan sebesar 0,169.

2. Nilai koefisien variabel profitabilitas (PROFIT) yang dihitung menggunakan nilai ROA adalah sebesar 0,422 berarti bahwa setiap kenaikan 1% profitabilitas, maka tingkat pengungkapan ISR akan mengalami kenaikan sebesar 0,422.

3. Nilai koefisien variabel ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 0,026 berarti bahwa setiap terjadi kenaikan pada ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 1 maka tingkat pengungkapan ISR akan mengalami kenaikan sebesar 0,026.

4. Nilai koefisien variabel kinerja lingkungan (KL) sebesar 0,017 berarti bahwa setiap terjadi kenaikan pada nilai kinerja lingkungan (KL) sebesar 1 maka tingkat pengungkapan ISR akan mengalami kenaikan sebesar 0,017.

(15)

11

3.3.3.1 Uji Koefisien Determinasi (Uji R²)

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi terlihat bahwa nilai Adjusted R² sebesar 0,185 atau 18,5%. Hal ini berarti bahwa variasi variabel ISR mampu dijelaskan oleh variabel profitabilitas (PROFIT), ukuran perusahaan (SIZE), dan kinerja lingkungan (KL) sebesar 18,5% sedangkan sisanya yaitu 81,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.

3.3.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai Fhitung lebih besar dibanding Ftabel (4,254>2,84) Hasil ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas (PROFIT), ukuran perusahaan (SIZE), dan kinerja lingkungan (KL) secara simultan berpengaruh terhadap variabel tingkat pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR).

3.3.3.3 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)

Berdasarkan uji statistik t diperoleh tingkat signifikansi profitabilitas (PROFIT) yaitu sebesar 0,032. Tingkat signifikansi variabel PROFIT lebih kecil dari 0,05 hal ini berarti bahwa secara parsial profitabilitas (PROFIT) berpengaruh terhadap terhadap tingkat pengungkapan Islamic Social Reporting. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis pertama (H1) diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Maulida dkk (2014), Dewi (2012) serta Raditya (2012).

Selanjutnya, tingkat signifikansi variabel ukuran perusahaan yaitu sebesar 0,053 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan (SIZE) tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR).Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan Islamic Social Reporting

ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh dengan penelitian Maulida (2014), Adawiyah (2013) dan Kariza (2015) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting.

(16)

12

sehingga hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) ditolak.

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel profitabilitas (PROFIT) berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

Islamic Social Reporting (ISR). Hasil analisis didapat nilai t hitung (2,219) > t tabel (2) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,032 < 0,05. Dengan demikian hipotesis H1 dalam penelitian ini diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Maulida dkk (2014), Dewi (2012) serta Raditya (2012).

2. Variabel ukuran perusahaan (SIZE) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Hasil analisis didapat nilai t hitung (1,996) < t tabel (2) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,053 > 0,05. Dengan demikian hipotesis H2 dalam penelitian ini ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Maulida (2014), Adawiyah (2013) dan Kariza (2015).

3. Variabel kinerja lingkungan (KL) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Hasil analisis didapat nilai t hitung (0,551) < t tabel (2) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,584 > 0,05. Dengan demikian hipotesis H3 dalam penelitian ini ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wijaya (2012), Rahayu (2015) dan Oktalia (2014).

4.2 Keterbatasan

Setelah melakukan analisis dan mengimplementasikan hasil penelitian, ditemukan beberapa keterbatasan yang diharapkan tidak mengurangi tujuan dari penelitian. Beberapa keterbatasan itu antara lain:

(17)

13

2. Adanya subyektifitas peneliti dalam memberikan skor dalam pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) disebabkan karena tidak adanya standar baku mengenai pengukuran indeks ISR.

3. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan, dan kinerja lingkungan, sehingga hasil penelitian belum dapat digeneralisasikan.

4. Belum adanya regulasi resmi dari pemerintah atau lembaga keuangan tentang standar pengungkapan Islamic Social Reporting atau tanggung jawab sosial secara syariah. 4.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan yang telah dikemukakan diatas, maka terdapat beberapa saran untuk penelitian selanjutnya, antara lain:

1. Menambah periode penelitian agar perubahan-perubahan yang terjadi dalam tingkat pengungkapan ISR antar periode dapat terlihat.

2. Untuk mengurangi tingkat subyektifitas, maka sebaiknya perlu melibatkan orang lain dalam menilai atau memberikan skor pada indeks pengungkapan ISR.

3. Bagi penelitian berikutnya dalam mengungkapkan tanggungjawab sosial perusahaan khususnya ISR dapat menambah variabel independen di luar variabel dalam penelitian.

4. Untuk pemerintah dan lembaga keuangan yang berwenang agar bisa menetapkan standar pengungkapan Islamic Social reporting (tanggungjawab sosial secara syariah), agar pengungkapan tanggungjawab secara konvensional dan syariah dapat dibedakan.

DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, Ira Robiah. 2013. Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Asriati, Riri; Permata Ulfah; Christina Tri Setyorini. 2016. Analisis Perbandingan

(18)

14

Astuti, Tri Puji. 2014. FaktorFaktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada Bank Syariah. Naskah Publikasi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Azhar, Fahri Ali dan Rina Trisnawati. 2013. Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Bank Syariahdi Indonesia. Proceeding Seminar Nasional dan Call for Papers Sancall 2013.Surakarta 23 Maret 2013.Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dewi, Indah Fitri K. 2012.Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, likuiditas, ukuran perusahaan, dan Porsi Kepemilikan Publik atas Saham terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Perusahaan Jakarta Islamic Index. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Firmansyah, Irman dan EkoHariyanto. 2014. Analisis Pengungkapan Kinerja Sosial (Social Disclosure) Pebankan Syariah di Indonesia dan Malaysia dalam Perspektif Islamic Social Reporting. Buletin Ekonomi Vol. 12, No.1, April 2014 hal 1-124.

Firmansyah, Irman. 2013. “Tanggung Jawab Sosial Perbankan Syariah (Suatu Kajian

dalam Pengungkapan Laporan Tahunan menurut Pandangan Islam)”. Bandung: Mujahid Press.

Fitriyani. 2012. Keterkaitan Kinerja Lingkungan, Pengungkapan Corporate Social Resposibility (CSR) dan Kinerja Finansial. Skripsi . Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19. Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gustian, Vena. 2015. Analisis Perbandingan Penggunaan Gri Indeks dan ISR Indeks dalam Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perbankan Indonesia Tahun 2010 2013.Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Hanafi, M. Mamduhdan Abdul Halim. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Edisi ke 5. UPP STIM YKPN. Yogyakarta

Hardiyanti, Sari. 2012. Analisis Hubungan Shari’ah Governance Structure Terhadap

Tingkat Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perbankan Syariah Di Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Istiani, Firda. 2015. Pengaruh Ukuran Bank, Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage

(19)

15

Syariah di Indonesia Periode 2011-2014). Skripsi. Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kariza, Ayu. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Perusahaan yang Listing di Jakarta Islamic Index. Skripsi. Palembang : Universitas Bina Darma.

Kementrian Lingkungan Hidup. 2015. Keputusan Nomor: SK. 557 / Menlhk-Setjen/2015 tentang Hasil Penilaian Peringkat Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2014-2015. http://proper.menlh.go.id. Khoirudin, Amirul. 2013. Corporate Governance dan Pengungkapan Islamic Social

Reporting Pada Perbankan Syariah di Indonesia. Accounting Analysis Journal, Volume 2 Nomor 2.

Lindawati, Ang Swat Lin dan Puspita, Marsela Eka. 2015. Corporate Social Responsibility: Implikasi Stakeholder dan Legitimacy Gap dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 6, Nomor 1, April 2015, Hlm 157-174.

Maulida, Adelhita Purnasanti ; AgungYulianto ; Asrori. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reportimg (ISR). Mataram : Simposium Nasional Akuntansi XVII.

Ningrum, Ratna Aditya; Fachrurrozie; Prabowo Yudo Jayanto. 2013. Pengaruh Kinerja Keuangan, Kepemilikan Institusional dan Ukuran Dewan Pengawas Syariah Terhadap Pengungkapan ISR. Accounting Analysis Journal, Volume 2, Nomor 4.

Novrizal, Muhammad Fajrul dan Meutia Fitri. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responbility (CSR) pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2012-2015 dengan Menggunakan Islamic Social Reporting (ISR) Index sebagai Tolok Ukur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA)Vol. 1, No. 2, (2016) Halaman 177-189.

Oktalia, Dwi. 2014. Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Profitabilitas Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure dalam Laporan Tahunan Perusahaan. Artikel. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Padang.

(20)

16

Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Keputusan Dewan Komisioner Nomor: Kep-63/D.04/2015 Tanggal 23 November 2015. www.ojk.go.id

Raditya, Amilia Nurul. 2012. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) Pada Perusahaan yang Masuk Daftar Efek Syariah (DES). Skripsi. Depok: Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Rahayu, TantriPuji. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi P engungkapan Islamic Social Reporting (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2010-2013. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember.

Rahmawati, ‘Ala dan Achmad Tarmizi. 2012. Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Corporate Financial Performance dengan Corporate Social Responsibility Disclosure Sebagai Variabel Intervening. Diponegoro Journal of Accounting. Volume 1 Nomor 2, Halaman 1-5.

Ramadhani, Febry. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage dan Ukuran Dewan Pengawas Syariah terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2010-2014). Jom Fekon, Vol.3 No.1 (Februari) 2016 Hal 2487-2500.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sunjoyo, dkk.2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung. Alfabeta.

Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Widiawati, Septidan Surya Raharja.2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Islamic Social Reporting Perusahaan - Perusahaan Yang Terdapat Pada Daftar Efek Syariah Tahun 2009-2011. Diponegoro Journal Of Accounting. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-15.

Gambar

Tabel 4.1
Tabel 4.6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas air sumur sekitar Kawasan Industri Bantaeng (KIBA) dilihat dari parameter fisika yang meliputi parameter suhu, tingkat

Bagi setiap ayat, anda tidak boleh menyenaraikan lebih daripada satu kesalahan penggunaan kata atau istilah dan satu kesalahan tatabahasa. Anda tidak perlu

Berdasarkan hasil penelitian, tindakan tentang waktu mencuci tangan dan cara mencuci tangan yang benar dengan menggunakan air mengalir pada siswa kelas 1 dan 2

Sementara itu terkait kurikulum 2013, TEFLIN menyatakan bahwa beberapa pemikiran berikut harus menjadi pertimbangan dalam mengembangkan kurikulum bahasa Inggris 2013

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan karakter kerja keras siswa melalui pendekatan kontekstual dengan media barang bekas materi membuat

Beberapa penjual jasa laundry menawarkan pencucian pakaian per keluarga atau per individu (dalam jumlah tertentu) tidak dicampur dengan cucian pakaian orang lain. Sudah cukupkah

[r]

[r]