• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH UPAH TERHADAP KINERJA BURUH PENGRAJIN BATIK TULIS DI KELURAHAN KOWEL KABUPATEN PAMEKASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH UPAH TERHADAP KINERJA BURUH PENGRAJIN BATIK TULIS DI KELURAHAN KOWEL KABUPATEN PAMEKASAN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH UPAH TERHADAP KINERJA BURUH PENGRAJIN BATIK TULIS DI KELURAHAN KOWEL KABUPATEN PAMEKASAN

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh: Moh Helmi Hidayat Nim. 201110160311363

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

PENGARUH UPAH TERHADAP KINERJA BURUH PENGRAJIN BATIK TULIS DI KELURAHAN KOWEL KABUPATEN PAMEKASAN

Moh Helmi Hidayat

201110160311363

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

Email: helmi_ekonomi@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis pengaruh upah terhadap kinerja buruh home industri batik tulis madura. Populasi dari penelitian ini adalah buruh/pekerja pengrajin batik di Keluraha Kowel Kabupaten Pamekasan. Sampel yang digunakan ialah sebanyak 60 buruh/pekerja pengrajin batik. Analisis data yang digunakan dalam penelitian menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja buruh/pekerja pengrajin batik tulis di Kelurahan Kowel Kabupaten Pamekasan. Daya prediksi model regresi (R-square) yang dibentuk dalam pengujian ini memiliki nilai 0,435 yang bermakna upah berpengaruh terhadap kinerja buruh sebesar 43,5% sedangkan sisanya 56,5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.

(11)

THE INFLUENCE OF SALARY ON BATIK TULIS WORKER’S PERFORMANCE IN KOWEL PAMEKASAN

Moh. Helmi Hidayat

Faculty of Economics and BusinessUniversity of Muhammadiyah Malang

Email : helmi_ekonomi@yahoo.com

ABSTRACT

This study aims at analyzing the influence of salary on the worker’s performance in Batik Tulis home industry, Madura. The population of this research is the workers of Batik in Kowel, Pamekasan. The samples are 60 Batik Tulis workers. Data analysis employs a simple linier regression. It is concluded that the salary has significant influence on the performance of Batik Tulis worker’s in Kowel, Pamekasan. The prediction of regression model (R-square) which is got from the current research is 0.435 which means the influence of the salary is 43.5% while the other 46.5% is influenced by other variables outside the model.

(12)

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa telah memberikan rahmat

dan karunia-Nya selama proses penyelesaian skripsi ini. Shalawat beserta salam

semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, yang

telah menuntun kita pada keridaan dan rahmat-Nya. Penulis mengucapkan terima

kasih secara khusus kepada ayahanda H. Abd. Muni Romli dan Umi Hj. Muflihah

Romlah serta keluarga tercinta atas doa dan kasih sayang yang diberikan tanpa

pamrih, sehingga menjadi sumber kekuatan tiada tara bagi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi jurusan

Manajemenpada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

Begitu banyak doa dan dukungan yang telah diberikan untuk

menyelesaikan skripsi ini, karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, MAP selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Malang

2. Bapak Dr. H. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Malang

3. Ibu Dra. Sandra Irawati, MM selaku dosen pembimbing penelitian I

4. Bapak Drs. Achmad Mohyi, MM selaku dosen pembimbing penelitian II

5. Ibu Dra. Titiek Ambarwati, MM selaku dosen penguji I

6. Ibu Dra. Nurul Asfiah, MM selaku dosen penguji II

(13)

8. Teman-teman perjuangan Organesasi Forum Komunikasi Mahasiswa

Santri Banyuanyar (FKMSB) wilayah Malang selaku inspirator terhadap

selesainya skripsi ini

9. Teman-teman seangkatan dan berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan

satu persatu yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari

kekurangan baik dari segi materi maupun penyajiannya. Walaupun demikian,

penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ekonomi dimasa

(14)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 10

C. Batasan Masalah ... 10

D. Tujuan Kegunaan Penelitian ... 10

E. Manfaat Penelitian... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

A. Landasan Penelitian Terdahulu... 12

B. Landasan Teori ... 15

1. Upah ... 15

a. Pengertian Upah ... 16

b. Sistem Pemberian Upah ... 17

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Upah ... 20

2. Konpensasi ... 22

a. Jenis-jenis Konpensasi ... 22

3. Kinerja ... 23

a. Pengertian Kinerja ... 23

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 24

c. Pengukuran Kinerja Karyawan ... 26

4. Pengaruh Upah Terhadap Kinerja Karyawan ... 27

C. Kerangka Pikir ... 28

D. Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Lokasi Penelitian ... 30

B. Jenis Penelitian ... 30

C. Definisi Operasional Variabel ... 30

D. Populasi dan Sampel ... 32

E. Jenis dan Sumber Data ... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ... 33

G. Teknik Pengukuran Variabel ... 34

H. Teknik Pengujian Instrumen ... 35

1.Uji Validitas ... 35

2. Uji Reabilitas ... 36

(15)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 41

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 41

1. Sejarah Singkat Pengrajin Batik Tulis ... 41

2. Jam Kerja ... 41

3. Jumlah Buruh/Pekerja... 42

4. Gambaran Umum Responden ... 42

5. Proses Produksi... 44

a. Mesin dan peralatana ... 44

b. Bahan pembuatan kain batik tulis madura ... 44

c. Proses pembuatan batik tulis madura ... 45

B. Hasil Uji Instrumen ... 47

1. Hasil Uji Validitas ... 47

2. Hasil Uji Reliabilitas ... 48

C. Hasil Analisis Data ... 49

1. Hasil Analilis Rentang Sekala Variabel Upah ... 49

2. Hasil Analisis Rentang Sekala Variabel Kinerja Buruh ... 52

3. Regresi Linier Sederhana... 58

4. Nilai Koefisien Diterminasi ... 60

5. Uji T ... 60

6. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 69 DAFTAR PUSTAKA

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Prosentase Upah Berdasarkan Kualitas Kain ... 6

Tabel 2.1 Prosentase jumlah kain berdasarkan kualitas yang dihasilkan ... 7

Tabel 2.1 penelitian terdahulu ... 12

Tabel 4.1 distribusi responden berdasarkan jenis kelamin... 42

Tabel 4.2 distribusi respondeng berdasarkan usia... 43

Tabel 4.3 hasil uji validitas variabel upah ... 47

Tabel 4.4 hasil uji validitas viariabel kinerja buruh ... 48

Tabel 4.5 uji reliabilitas... 49

Tabel 4.6 rentang sekala variabel upah ... 49

Tabel 4.7 uji rentan sekala variabel kinerja ... 53

Tabel 4.8 hasil uji regresi sederhana ... 58

(17)

DAFTAR GAMBAR

(18)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner

Lampiran 2 Distribusu Resoonden Berdasarkan Jenis Kelamin

Lampiran 3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Lampiran 4 Uji Validitas Variabel Upah

Lampiran 5 Uji Validitas Variabel Kinerja

Lampiran 6 Uji Rabilitas Variabel Upah

Lampiran 7 Uji Rabilitas Variabel Kinerja

Lampiran 8 Rentang Skala Variabel Upah

Lampiran 9 Rentang Skala Variabel Kinerja

(19)

DAFTAR PUSTAKA

A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Penerbit PT. Remaja Rosadakarya. Bandung

Deka Perdana Putra. 2010. Kerajinan Batik Tulis Madura Karya Haji Sadili Di

DesaPagendingan Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan. Artikel

Pendidikan Seni Rupa Jurusan Seni dan Desain Fakultas SastraUniversitas Negeri Malang

Hernawan. 2006. Pengaruh Upah Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan

Bagian Produksi Pada Perusahaan Shuttlecoock UD. Almina

Nganjuk.Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bsinis Universitas Muhammadiyah

Malang.

Khairunnisa Batubara, Ir. Sugiharto Pujangkoro, MM, Buchari, ST,M.Kes. Pengaruh Gaji, Upah, dan Tunjangan Karyawan Terhadap Kinerja

Karyawan Pada PT. XYZ. Jurnal Manajemen dan Bisnis 2013

Prastia Satrio.Pengaruh Kompensasi dan Insentif Terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan PT. Lenggogeni Jakarta Selatan.Universitas Guna Darma. 2009.

Raymon A. Noe. 2000. Human Resourse Manajement Gaining A.

Competitive.Holt Sounders Internationa Edition. USA.

Robert L. Mathis. Jakson. 2000. Human Resourse Manajement.Nine Edition. Roesdi Rosnelly.Pengaruh Gaji, Gaji Tambahandan Upah Tambahan Terhadap

MotivasiPekerja (Studi Kasus PT. PerkebunanNusantara VII Bandar

Lampung.Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 5 No 1, 2008.

Syahputra.Pengaruh Gaji, Kemampuan Individudan Persepsi Peranan Terhadap

KinerjaPegawai Yayasan Pendidikan Sinar husni DeliSerdang.Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonommi dan Bisnis. 2006.

Sony Sumarsono. 2003. Ekonomi Manajemen Sumberdaya Manusia dan

Ketenagakerjaan. Edisi Pertama.

Wilhelmus Andiyanto. 2007. Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Keluarga Berencana Dan

Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Manggarai – Flores Nusa

Tenggara Timur.Sekolah TinggiFakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

(20)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.

Dalam era globalisasi dewasa ini untuk bisa memberikan hasil

dalam pencapain profit perusahaan, maka harus ditentukan dari bagaimana

setiap komponen bertingkah laku di dalam pencapain profit tersebut. Baik

bagaimana perusahaan menggunakan semua komponen sumber daya alam

maupun maupun sumber daya manusianya untuk memperoleh keuntungan

yang maksimal bagi perusahaan. Focus pengamatan akan penulis lihat dari

bagaimana sumber daya manusia bertingkah laku dalam pencapain tujuan

perusahaan tersebut dari hasil produksi dan distribusi.

Upah adalah segala sesuatu yang diterima karyawan atau

buruh/pekerja sebagai balas jasa atas kerja yang telah dilakukan. Upah

juga bisa dikatakan sebagai imbalan yang diberikan kepada tenaga kerja

langsung yang hasil kerjanya dapat diukur dengan satuan tertentu (jumlah

fisik barang yang dihasilkan atau masa atas jasa pekerjaan yang

diserahkan). Pemberian upah kepada buruh/pekerja hendaknya

berdasarkan atas jasa asas keadilan yang artinya adil bagi buruh/pekerja

atas apa yang dikerjakannya serta mampu untuk memenuhi kebutuhan

hidup layak. ( heidjrahman dan suad husnan, 2005:14-22 ).

Upah merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi

motivasi kerja yaitu suatu dorongan atas kesediaan para buruh/perkerja

(21)

2

yang rendah sebagai akibat dari pemberian upah rendah akan terlihat

ketika pelaksanaan pekerjaan tidak dilakukan dengan baik, seperti dalam

Equity Theory menjelaskan bahwa setelah persepsi ketidak adilan

terbentuk, karyawan akan mencoba meraih kembali keadilan dengan

mengurangi jumlah distribusi mereka (Adams Donovan, 2007:215).

Misalnya, karyawan bisa saja mulai datang terlambat ke kantor atau

bahkan absen sama sekali.

Naiknya upah pada tingkat tertentu dapat menumbuhkan rasa puas

pada buruh/pekerja serta dapat meningkatkan semangat dan kegairahan

pekerja/karyawan. Para karyawan merasa memperoleh tambahan

pemenuhan kebutuhan, sehingga dalam mengerjakan segala pekerjaannya

disertai dengan rasa senang dan penuh dengan rasa tanggung jawab.

Dalam arti bahwa para pekerja atau karyawan akan mencurahkan segala

kemampuannya sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa naiknya sedikit upah akan menjamin

ketenangan buruh/pekerjadalam melaksanakan tugas, yang selanjutnya

dapat meningkatkan semangat dan kegairahan pekerja/karyawan.

Sehingga hasil produksi yang dihasilkan oleh karyawan dapat sesuai

dengan harapan karyawan.

Upah buruh/pekerja pengrajin batik dapat dipandang berdasarkan

dua kondisi, yaitu mereka yang bekerja sebagai pembatik untuk

mendapatkan penghasilan untuk hidup dan mereka yang hanya mengisi

(22)

3

sebagai penghasilan untuk hidup, ongkos membatiknya sangat ditentukan

oleh pemesan/pengusaha. Mereka tidak mengetahui upah minimum

regional/propinsi yang telah ada pada saat itu, sehingga mereka tidak

dapat menghitung upah semestinya yang dapat diterima. Mereka akan

menerima upah untuk satu kain batik sesuai yang ditetapkan oleh

pengusaha. Kalau kebetulan pada saat itu ada kenaikan harga lilin, maka

kenaikan harga lilin ini dipakai untuk minta kenaikan upah kerja.

Batik Tulis Madura, khususnya Batik Pamekasan memiliki corak

dan desain yang khas. Corak warna-warni dengan warna yang kuat, style

yang elegan dan kualitas yang istimewa menjadikan Batik Pamekasan

diakui dan disukai oleh banyak desainer ternama di tingkat Nasional

maupun Internasional. Oleh karena itu, batik khas Pamekasan mempunyai

nilai jual yang sangat tinggi dan banyak diminati para wisatawan domestik

atau mancanegara (Pemkab Pamekasan: 2010).

Dilihat di pusat-pusat perbelanjaan harga batik tulis berkisar dari

ratusan ribu hingga belasan juta rupiah, dengan pujian akan keindahan

motif dan ketelitian pengerjaan serta gambar kreatif dan unik telah

dibuatnya. Namun, di balik batik-batik itu tidak banyak yang peduli

berapa besar upah yang diperoleh para buruh/pekerjaa perajin batik yang

mana mereka memperoleh upah rata-rata hanya berkisar belasan hingga

sekitar 60 ribu rupiah per kain batik.

Pada umumnya para buruh/pekerja perajin batik di desa belum

(23)

4

pekerjaanya. Para pembatik di desa tidak dapat menerima upah langsung

harian yang segera dapat dimanfaatkan olehnya, mereka menerima upah

setelah satu kain diselesaikan. Dengan kata lain upahnya tidak dapat

diterima dan dinikmati segera. Hal ini merupakan salah satu sebab

mengapa buruh/pekerja pengrajin batik berkurang atau kurang menariknya

mengerjakan membatik, karena tidak diberi upah langsung atau tidak

dapat mendatangkan uang setiap hari.

Angka upah buruh/pekerja perajin batik di Pamekasan memang

minim, rata-rata di bawah UMR/UMK yang ada di Pamkeasan yaitu

sebesar Rp. 1.201.750 per bulan. mereka ini sebagian besar adalah buruh

lepas yang dibayar stelah mengerjakan hasil batiknya oleh pemberi kerja.

Jangankan bicara soal tunjangan kesehatan, kecelakaan kerja dan hari tua,

tunjangan hari raya (THR) pun sangat tergantung pada kemurahan hati

majikan pemberi kerja. Padahal dalam proses pengerjaan batik tulis

tersebut para buruh/pekerja pengarin batik harus duduk tampa bersandar

sekitar 10 hingga 12 jam setiap hari, di tengah uap panas dari kompor lilin

batik, dalam kondisi ruang kerja yang kadang juga tidak cukup

berventilasi sehingga rawan mengganggu kesehatan mereka dan rawan

terjadi kecelakaan kerja pada pengrajin batik.

Pemberian upah yang adil dan setimpal akan memicu semangat

kerja yang tinggi sehingga kinerja para buruh/pekerja menjadi lebih baik

dan tentunya pengaruh terhadap pendapatan perusahaan. Pemberian upah

(24)

5

akan berbagai kesulitan yang timbul dari sistem pengupahan insentif

(heidjrahman dan Suad Husnan, 2005:128-130).

Kelurahan Kowel Kecamatan Kota Kabupaten Pamekasan

merupakan salah satu penggerak usaha batik yang menjadi obyek

penelitian ini. Zainul Arif, disebut (Arif) merupakan BOS dari salah satu

pemegang usaha home industri batik tersebut, beliau membeli bahan kain

serta bahan dasar lainnya untuk dipekerjakan kepada buruh yang ada

disekitar rumahnya. Para pekerja pengrajin batik jika ingin melakukan

pembatikan pertama yang harus mereka lakukan terlebih dahulu memilih

bahan dasar kain yang mereka ingin gambar, selanjutnya para pengrajin

tersebut menetapkan motif gambar apa saja yang ingin mereka tuliskan

pada kain tersebut.

Tidak sangatlah mudah untuk menghasilkan satu kain batik tulis,

untuk mengahsilkan kain 2 meter kain batik tulis tersebut, para pengrajin

ditekankan untuk mempunyai konsep dasar gambar serta waktu yang

cukup, agar nantinya kain yang telah dihasilkan memenuhi standart

kualitas serta ketepatan waktu yang telah ditetapka oleh pengusaha.

Berikut dibawah ini tabel prosentase upah terhadap kinerja pengrajin batik

berdasarkan kualitas kain serta target peroduksi yang diinginka pengusaha

(25)

6

Tabel 1.1

Prosentase Upah Berdasarkan Kualitas Kain Yang Diminta Tahun 2014 di Kelurahan Kowel Kec. Kota Pamekasan.

Kain kualitas

Sumber: Data diolah dari hasil survey di lokasi.

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan upah yang di berikan

kepada buruh/pekerja pengrajin batik ditahun 2014 di berikan sesuai

dengan berdasarkan kualitas kain yang di tetapkan oleh bos perajin batik

itu sendiri. Pada kain yang bermacam-macam kualitas tentu harga

membatiknya berbeda, hal ini disebabkan oleh tinggi rendahnya kualitas

barang yang sudah dihasilkan sehingga dalam pemasarannya tentu harga

jualnya juga berbeda.

Berdasarkan pengamatan, kinerja buruh/pekerja pengrajin batik

tulis Kelurahan Kowel Kecamatan Kota Pamekasan belum maksimal, hal

ini dapat dilihat dari target peroduksiyang dihasilkan. Dengan kata lain,

buruh/pekerja pengrajin batik masih belum mampu menghasilkan barang

(26)

7

keinginan untuk menghasilkan outputmaksimal umumnya akan lebih giat

untuk menghasilkan kain batik. Pada kenyataanya, buruh/pekerja

pengrajin batik kurang maksimal untuk mengasilkan kain batik. Faktor

yang mendasari kinerja burup/pekerja pengrajin batik berasal dari upah

yang diberikan kepadanya.

Tabel 2.1

Prosentase Jumlah Kain Berdasarkan Kualitas Yang Dihasilkan Tahun 2014 di Kelurahan Kowel Kec. Kota Pamekasan.

Bulan Jenis kain Sumber: Data diolah dari hasil survey di lokasi.

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa perbandingan

(27)

8

dengan target peroduksi yang diinginkan. Pada kain prima dengan jumlah

peroduksi 148, santio 143, primis 114 dan sutra 51 kain. Dibandingkan

total peroduksi yang telah di targetkan kain prima 180, santio 180, primis

120 dan sutra 90 kain menunjukkan kinerja buruh/pekerja pengrajin batik

belum mampu menyelesaikan target peroduksi yang diinginkan oleh

pengusaha.

Berdasarka pengamatan, minimnya hasil output batik tulis

dikarenakan kurangnya upah terhadap buruh/pekerja pengrajin batik. Hal

ini dapat dilihat dari beberapa alasan diantaranya, hasil batik tulis yang

dinilai tidak sesuaidengan target yang diharapan, kurangnya semangat

kinerja buruh/pekerja pengrajin batik tulis. Sehingga pekerjaannya kurang

maksimal dalam membatik dan akan mengakibatkan pada jumlah yang

dihasilkan. Hal ini pengusaha/boss diharapkan memberikan perhatian

lebih kepada buruh/pekerja pengrajin batik tulis sihingga dapat sesuai

dengan hasil yang diharapkan .

Keterkaitan pengupahan antara buruh/pekerja dengan perusahaan

hingga saat ini menjadi permasalahan yang klasik dan tidak kunjung

terselesikan dimana upah yang di berikan pihak perusahaan sangat rendah.

Rendahnya upah tersebut karena adanya perbedaan dan kepentingan yang

Saling bertentangan mengenai pengupahaan buruh/pekerja dengan

perusahaan. Bagi buruh/pekerja upah adalah sumber penghasilan, oleh

karena itu ada kecendrungan buruh/pekerja mengharapkan upah yang

(28)

9

kebutuhan hidupnya, disisi lain pengusaha memberikan upah yang layak

terhadap pekerja pengrajin batik untuk mempengaruhi semangat kinerja

pengrajin yang pada ahirnya akan berdampak pada profit kelangsungan

berjalannya usaha yang telah dialakukan oleh pengusaha tersebut

Pemilik usaha harus mampu menumbuhkan semangat kerja

karyawan, dengan salah saru cara yaitu memberikan upah yang layak

kepada para buruh/pekerja sesuai dengan pekerjaan yang dibebankan

kepadanya, karena bagaimanapun juga hal pertama yang menjadi latar

belakang manusia bekerja adalah balasan yang setimpal atas apa yang

telah dikerjakannya yang berupa upah yang diberikan oleh perusahaan.

Upah mempunyai peranan penting dalam usaha mengintegrasikan

kepentingan karyawan dengan kepentingan perusahaan. Disamping itu

upah tersebut hendaknya dapat mendorong para pekerja/buruh untuk

meningkkatkan motivasi kerjanya.

Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut

permasalahan tersebut dan menjadi dasar penetapan penelitian dengan

judul PENGARUH UPAH TERHADAP KINERJA BURUH HOME

INDUSTRI PENGRAJIN BATIK TULIS MADURA DI

(29)

10

B. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang dikemukakan adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana pemberianupah pada buruh home industri batik tulis

Madura di Kelurahan Kowel Kabupaten Pamekasan?

2. Bagaimana kinerja buruh/pekerja perajin batik tulis Madura

diKelurahan Kowel Kabupaten Pamekasan?

3. Apakah pemberian upah berpengaruh signifikan terhadap kinerja

buruh/pekerja pengrajin batik Kelurahan Kowel Kabupaten

Pamekasan?

C. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini nantinya lebih mengarah

pada pokok permasalahan maka penulis memberikan batasan sebagai

berikut: Pembatasan masalah dalam penelitian ini mengenai

buruh/pekerja pengrajin batik tulis Madura yang belum mampu

menyelesaikan tugasnya dengan target yang sudah di tetapkan. Adapaun

subyek yang diteliti keseluruhan buruh/pekerja pengrajin batik mencapai

(30)

11

D. Tujuan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mendeskripsikan pemberian upah pada buruh home industri

batik tulis Madura di Kelurahan Kowel Kabupaten Pamekasan.

2. Untuk mendeskripsikan kinerja buruh/pekerja perajin batik tulis

Madura di Kelurahan Kowel Kabupaten Pamekasan.

3. Untuk menganalisis pengaruh pemberian upah terhadap kinerja

buruh/pekerja pengrajin batik di Kelurahan Kowel Kabupaten

Pamekasan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan/Pengusaha

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu

bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan

dengan pemberian upah terhadap buruh/pekerja oleh

pengusaha/perusahaan.

2. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai kajian refrensi

yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak yang ingin

Gambar

Gambar 4.2 kurva uji T ........................................................................................
Tabel 1.1
Tabel 2.1 Prosentase Jumlah Kain Berdasarkan Kualitas Yang Dihasilkan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini adalah instrumen penilaian tes objektif yang layak, valid, dan reliabel untuk mengukur penguasaan materi ajar gerak lurus dan keterampilan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa golongan senyawa dari ekstrak metanol daun gaharu ( Gyrinops versteegii ) yang bersifat

Brigjen Katamso yang menghambat pergerakan arus lalu lintas. Aktifitas keluar masuknya kendaraan dari dan menuju kawasan

Penelitian ini untuk mengetahuai hubungan antara variabel hasil belajar IPA sebagai variabel terikat (Y) yang dimiliki siswa dengan variabel bebas efikasi

Pankreas manusia terdiri dari 1-2 juta pulau langerhans, setiap pulau tersusun mengelilingi pembuluh kapiler kecil yang merupakan tempat menampung hormon yang

Citra satelit yang digunakan untuk analisis kerapatan vegetasi Kabupaaten Padang Pariaman tahun 2017 adalah citra sentinel 2A yang mempunyai resolusi spasial

Uji validitas instrument dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrument tiap item soal pilihan ganda yang nantinya akan digunakan dalam tes

Untuk mengetahui pengaruh antara kepemimpinan instruksional kepala madrasah dan supervisi akademik pengawas terhadap profesionalitas guru MAN Rembang dan MAN Lasem