• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Media Sosial Sebagai Media Sharing Tentang Fotografi (Analisis Isi Akun Twitter Komunitas Fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan Media Sosial Sebagai Media Sharing Tentang Fotografi (Analisis Isi Akun Twitter Komunitas Fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang)."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA SHARING TENTANG FOTOGRAFI

(Analisis Isi Akun Twitter Komunitas Fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh :

Anggi Sagra Maura 08220319

Dosen Pembimbing : 1. Nasrullah, S.Sos, M.Si

2. Dr. Muslimin Machmud, MM, M.Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan taufiknya, sehingga dapat menyelasaikan skripsi ini. Penyelesaian penelitian ini memerlukan pencurahan tenaga dan pikiran, oleh sebab itu diharapkan hasilnya akan banyak

memberikan kontribusi, manfaat dan informasi baru tentang fenomena fotografi, khususnya mengenai sharing tentang fotografi pada media sosial twitter.

Penelitian yang saya lakukan ini berjudul “Penggunaan Media Sosial Sebagai Media

Sharing Tentang Fotografi (Analisis Isi akun Twitter Komunitas Fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang). Menurut saya, penelitian ini sangat berguna bagi pengguna aktif

media sosial twitter khususnya pecinta fotografi.

Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tidak terhingga saya sampaikan kepada semua

pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap penelitian ini. Mudah-mudahan amal baiknya diterima disisi Allah SWT sebagai amal shaeh, Amin. Secara

khusus saya sampaikan kepada :

1. Kedua orang tuaku, karena pengorbanan dan motivasinya, sehingga saya dapat menyelesaikan perkuliahan sekaligus penulisan skripsi ini.

2. Bapak Nasrullah, S.Sos M.Si, kepada beliau saya sampaikan banyak terima kasih dan rasa simpati saya atas motivasi dan bimbingannya dalam penyelesaian skripsi ini.

(4)

4. Teman-teman seperjuangan di Universitas Muhammadiyah Malang, tempat dimana kami saling berbagi, berdiskusi bersama. Serta sahabat-sahabat saya di kos yang selalu

menebar canda dan tawa.

Akhirnya saya juga tidak lupa mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada dewan penguji selama sidang skripsi ini berlangsung, terutama terhadap kekurangan yang ada dalam penelitian

ini. Saya tetap berharap adanya kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat, Amiin..

Malang, Juli 2014

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iv

LEMBAR PENGESAHAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAKSI ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR BAGAN ... x

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Kegunaan Penelitian... ... 8

E. Tinjauan Pustaka…... ... 9

1. Komunikasi Massa ... .. 9

2. Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa ... ..12

3. Audiens sebagai Kumpulan Penonton, Pembaca, Pendengar, Pemirsa ... ..18

4. Kekerasan Dalam Tayangan Televisi ... ..21

F. Definisi Konseptual ... 25

G. Kategorisasi ………... . 26

H. Metode Penelitian ... 29

1. Jenis Penelitian ... ..29

2. Ruang Lingkup Penelitian ... ..31

3. Unit Analisis ... ..31

(6)

5. Teknik Pengambilan Data ... ..32

6. Teknis Analisis Data ... ..32

7. Uji Realibilitas ... ..36

BAB II. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum ANTV.. ... ..37

A. 1. Profil Perusahaan ANTV ... ..37

A. 2. Management ANTV ... ..38

A. 3. Program Acara ANTV ... ..40

A. 4. Program Acara Pesbukers ... ..43

BAB III. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Isi Kekerasan Verbal dan Non Verbal yang Muncul pada Tayangan Komedi Pesbukers di ANTV ... ..51

B. Frekuensi Kekerasan Verbal dan Non Verbal yang Muncul pada Tayangan Komedi Pesbukers di ANTV ... ..53

1. Kekerasan Verbal ... ..53

2. Kekerasan non Verbal ... ..59

C. Analisis Data ... ..61

1. Kekerasan Verbal dengan Umpatan ... ..61

2. Analisis Terhadap Kategori Kata Kasar dengan Hiperbol ... ..62

3. Analisis Terhadap Kategori Kata Kasar dengan Disfemisme ... ..63

4. Analisis Terhadap Kategori Kekerasan dengan Stigmatisasi ... ..63

5. Analisis Terhadap Kekerasan dengan Asosiasi pada Binatang ... ..64

D. Analisis Teoritis ... ..64

BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan ... ..70

B. Saran ... ..71 DAFTAR PUSTAKA

(7)

Daftar Pustaka

Abrar, Ana Nadya. 2003. Teknologi Komunikasi; Perspektif Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: LESFI.

Diki Andreas. 2010. Why Did The Chicken Browse The Social Media ?. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Effendi, M. (2010). Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi. Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol. 4 No. 1.

Fauzi, Ahmad. 2009. “All about Twitter: Bongkar Rahasia Sukses Men – Tweets”. Depok: Yureka!

Hamidi.2010. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi:Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press.

Kurnia, S. S. (2005). Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Mulyana, Dedy. 2007, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mursito. (2006). Memahami Institusi Media (Sebuah Pengantar). Surakarta: Lindu Pustaka. Nurudin. (2009). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Newberry, Brian (2001)."Media Richness,Social Presence and Technology Supported CommunicationActivitiesinEducation".

http://www.learngen.org/resources/module/lgend101_norm1/200/210/211_ 3.html . Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Usman, Husain. 2009. Metode Penelitian Sosial. Jakarta. PT Bumi Aksara

Yulius,Andre. 2009. “Twitter Facebook mah Kuno”. Jakarta.MediaKom.

Penelitian Terdahulu :

Lestari,Ika,Dessy. 2011. Motivasi Penggunaan Twitter sebagai Media Sosial dalam Berkomunikasi

Sumber On-line :

http://focus.umm.ac.id/home.php?lang=id diakses 31Oktober 2013 jam 20.30 http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial diakses 27 Oktober 2013 jam 02.35

http://komunikasi.univpancasila.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=69&ite mid=

http://mobile.twitter.com/focus_umm http://nersgoeng.blogspot.com/2011_02_01_archive.html diakses 29 Oktober jam 20.10

(8)
(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan kita. Sebuah penelitian

mengungkapkan bahwa 70 % waktu bangun kita digunakan untuk berkomunikasi. Komunikasi menentukan kualitas hidup kita. Komunikasi menurut John R. Wenburg dan William W. Wilmot adalah usaha untuk memperoleh makna (Mulyana, 2007:

76). Media dalam proses komunikasi mempunyai peran mensukseskan pesan yang dikirim komunikator kepada penerima (komunikan).

Saat ini mulai banyak orang menggunakan media sosial sebagai alat berkomunikasi di dunia maya. Public figur seperti Katy Perri, Justin Bieber, bahkan Barrack Obama pun juga menggunakan media sosial untuk kepentingan tertentu,

demikian yang terlihat dalam website socialbakers.com. Mereka menggunakan media sosial karena berbagai alasan. diantaranya untuk eksistensi diri, berhubungan dengan

fans atau penggemar, atau malah berkampanye. Banyak juga yang menggunakan media sosial karena alasan hiburan. Tidak sedikit pula yang menggunakan media

sosial untuk membentuk kelompok yang mempunyai hobi yang sama.

Penggunaan media sosial merupakan salah satu aspek dari kajian komunikasi yang meliputi: perilaku komunikator atau komunikan, efektivitas media atau pesan,

(10)

kerangka rujukan (frame of reference) komunikator atau komunikan, bidang pengalaman (field of experience) komunikator atau komunikan, termasuk motivasi

tindakan memilih media (Hamidi, 2010: 47)

Media sosial adalah sebuah media online, di mana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,

wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain

mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah

komunikasi menjadi dialog interaktif.

(http://ptkomunikasi.wordpress.com/2012/06/11/pengertian-media-sosial-peran-serta-fungsinya/)

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi

dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content". Media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :

1. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa ke

berbagai banyak orang, contohnya pesan melalui SMS ataupun internet 2. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper

(11)

Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi

informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. (http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial)

Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun

ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile

phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan

terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi. Tidak hanya di negara-negara

maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita. Jika dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa menyampaikan pendapat secara

terbuka karena suatu hal, maka tidak jika kita menggunakan media sosial. Kita bisa menulis apa saja yang kita mau atau kita bebas mengomentari apapun yang ditulis

atau disajikan orang lain. Ini berarti komunikasi terjalin dua arah. Komunikasi ini kemudian menciptakan komunitas dengan cepat karena ada ketertarikan yang sama

akan suatu hal.

Seperti yang sudah disinggung di atas, salah satu media sosial yang populer di Indonesia adalah Twitter. Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan

(12)

disebut kicauan (tweets). Kicauan adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Kicauan bisa dilihat secara luar, namun

pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut.

Semua pengguna dapat mengirim dan menerima kicauan melalui situs Twitter, aplikasi eksternal yang kompatibel (telepon seluler), atau dengan pesan singkat (SMS) yang tersedia di negara-negara tertentu. Situs ini berbasis di San Bruno,

California dekat San Francisco, di mana situs ini pertama kali dibuat. Twitter juga memiliki server dan kantor di San Antonio, Texas dan Boston, Massachusetts.

Sejak dibentuk pada tahun 2006 oleh Jack Dorsey, Twitter telah mendapatkan

popularitas di seluruh dunia dan saat ini memiliki lebih dari 100 juta pengguna. Apa yang luar biasa dari Twitter sehingga layanan online itu menjadi fenomena

sedemikian populer di dunia? Jawaban paling tepat mungkin karena kesederhanaan twitter sendiri. Twiiter sangat sederhana karena layanan itu hanya memungkinkan

penggunanya menampilkan pesan berupa teks sepanjang maksimum 140 karakter di internet.

Karena twitter hanya mengizinkan para penggunanya menampilkan pesan

singkat, maka twitter pun kerap disebut sebagai “SMS Internet”. Namun begitu, SMS ala twitter tentu sangat berbeda dibandingkan SMS tradisional. Pada SMS tradisional,

(13)

– orang yang nomor ponselnya tercantum dalam daftar kontak. Artinya, pengguna

tersebut hanya dapat mengirimkan pesan kepada orang – orang berjumlah terbatas.

Situasi tersebut berbeda dengan twitter. Sebab dengan twitter, pengguna bisa mengirimkan pesan singkat kepada orang – orang dengan jumlah nyaris tak terbatas. Hal itu dapat dilakukan karena pesan yang dikirimkan ke twitter ditampilkan di

internet. Inilah kekuatan utama twitter (Fauzi, 2009: 5).

Tidak hanya itu, twitter pun dimanfaatkan sebagian orang untuk

mengumpulkan orang yang satu visi dengan mereka. Orang yang berkumpul karena mempunyai visi yang sama, entah itu hobby atau kesukaan yang sama disebut komunitas. Mereka menggunakan twitter untuk bertemu atau mengajak orang baru

untuk bergabung dalam komunitasnya.

Salah satu yang bisa dibilang aktif di dunia twitter adalah komunitas fotografi

Focus Universitas Muhammadiyah Malang. Sesuai dengan namanya, komunitas ini adalah kumpulan orang yang menyukai fotografi. Keberadaan Focus Universitas

Muhammadiyah Malang bermula dari ketertarikan beberapa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang terhadap fotografi dan kemudian mereka mencoba membuat sebuah wadah yang dapat menghimpun sekaligus menyatukan mahasiswa-mahasiswi

yang mempunyai hobi yang sama dibidang fotografi. Komunitas fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang sudah melakukan banyak kegiatan di beberapa

(14)

untuk komunitas fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang yang menggunakan media sosial twitter untuk sharing tentang fotografi di dunia maya.

Terkadang kita menemukan sekelompok orang yang lebih memilih berkomunikasi melalui twitter dengan rekan – rekannya di dunia maya dibanding di dunia nyata sendiri. Hal ini menarik untuk diteliti karena pada dasarnya manusia

memang butuh berkomunikasi.Tapi tak bisa dipungkiri jika komunikasi lewat dunia maya lebih memberikan kenyamanan bagi kita yang berkomunikasi, sehingga orang

yang sudah terlanjur nyaman dengan dunia maya melupakan esensi sebenarnya dari komunikasi yaitu tatap muka. Namun seringkali kita terjebak dalam realitas

permainan dunia maya. Kitapun tak jarang mengakui bahwa dunia maya lebih memberikan kenyamanan bagi kita yang berkomunikasi.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat terungkap bagaimana komunitas

fotografi Focus UMM menggunakan media sosial twitter. Mengingat praktek komunikasi kian berkembang seiring munculnya teknologi – teknologi canggih

(15)

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut: “Bagaimana twitter dijadikan media sharing tentang fotografi oleh komunitas Focus Universitas Muhammadiyah Malang?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana twitter dijadikan media sharing tentang fotografi oleh komunitas Focus

Universitas Muhammadiyah Malang.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmu pengetahuan serta wawasan dalam dunia akademik

bagi mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, ketika akan melaksanakan penelitian – penelitian selanjutnya terkait dengan penggunaan media

sosial dalam aktivitas komunikasi yang mana keberadaannya kini cukup banyak diminati masyarakat kita yang notabene pengguna aktif

(16)

b. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

juga pengetahuan baru bagi mahasiswa tentang penggunaan twitter di kalangan komunitas yang mendominasi penggunaan twitter dalam kehidupan sehari – hari. Bagi dosen khususnya Ilmu Komunikasi

penelitian ini dapat pula dijadikan referensi yang digunakan sebagai bahan pengajaran. Selain itu hasil penelitian dapat diharapkan

memberikan suatu gambaran fenomena baru bagi perancang situs – situs komunitas.

E. Tinjauan Pustaka

E.1 Komunikasi Massa

1. Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Sebab, awal perkembangannya saja komunikasi

massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa). Media massa apa? Media massa yang dihasilkan oleh teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada

(17)

massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran

dalam komunikasi massa. (Nurudin,2009: 3-4).

Dalam perkembangan komunikasi massa yang sudah sangat modern saat ini, muncul satu perkembangan tentang media massa yakni ditemukannya internet. Belum ada, untuk tidak mengatakan tidak ada,

bentuk media dari definisi komunikasi massa yang memasukkan internet dalam media massa. Padahal jika ditinjau dari ciri, fungsi, dan

elemennya, internet jelas masuk dalam bentuk komunikasi massa. Dengan demikian, bentuk komunikasi massa bisa ditambah dengan

internet (Nurudin, 2009: 5).

Mursito menyampaikan beberapa karakteristik dari komunikasi massa, yaitu penyampaian pesan (melalui media massa) yang ditujukan

ke khalayak luas, heterogen, anonim, tersebar serta tidak mengenal batas geografis-kultural. Khalayak luas dan heterogen artinya “semua

orang” yang tertepa oleh media (media eksplosure), dengan tidak membedakan usia, jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi, pendidikan, perbedaan kultur, dan sebagainya. Anonym artinya media tidak

mengenal siapa saja yang diterpa oleh pesannya. Sedang tidak mengenal batas geografis berhubungan dengan kemampuan teknologi

(18)

2. Komunikasi Bermedia Internet

Menurut Septiawan Santana Kurnia dalam bukunya Jurnalisme

Kontemporer, internet adalah sebuah medium terbaru yang

mengkonvergensikan seluruh karakteristik media dari bentuk-bentuk yang terdahulu. Apa yang membuat bentuk-bentuk komunikasi berbeda

satu sama lain bukanlah penerapan aktualnya, namun perubahan dalam proses komunikasi seperti kecepatan komunikasi, harga komunikasi,

persepsi pihak-pihak yang berkomunikasi, kapasitas storage dan fasilitas tempat mengakses informasi, densitas (kepekatan atau

kepadatan) dan kekayaan arus-arus informasi, jumlah fumgsionalitas atau intelejen yang dapat ditransfer. Jadi menurut Santana, titik esensi adalah bahwa keunikan internet terletak pada efisiensinya sebagai

sebuah medium (Kurnia, 2005: 135-136).

Secara akademis, komunikasi bermedia internet merupakan konsep

dan area studi yang relatif masih baru dan belum banyak tersentuh. Beberapa eksplorasi tentang media internet memberikan kontribusi pada terminology komunikasi bermedia internet atau computer

mediated communication. Pixy Ferris mendefinisikan komunikasi bermedia internet sebagai “interaksi secara interpersonal yang

(19)

terminologis aplikatifnya komunikasi bermedia internet adalah “penggunaan computer beserta fasilitas dan kemampuannya untuk

didayagunakan sebagai alat penyampai pesan baik bersifat massa

ataupun pribadi” (Effendi, 2010: 130-142).

3. Teori –Teori Penggunaan Media

a. Teori Media Richness

Dijelaskan oleh beberapa peneliti (Trevino & Lengel dkk, 1987) sebagai kemampuan media untuk membawa informasi. Sitkin,Sutcliffe, dan Barrios-Choplin (1992, dalam Newberry, 2001) mengidentifikasi

dua komponen kemampuan media untuk membawa informasi, yaitu kapasitas pendukung data dan kapasitas pendukung simbol. Kapasitas pendukung data yang dimaksud adalah kemampuan media

untuk menyalurkan data. Contohnya Twitter yang mampu menyalurkan tweets dari para pengguna dengan cepat. Sedangkan

kapasitas pendukung simbol adalah kemampuan media untuk membawa informasi dari informasi itu sendiri atau tentang individu yang berkomunikasi secara simbolik. Contohnya,di Facebook ada

(20)

Newberry (2001) menyebutkan ada beberapa kriteria yang ditentukan untuk menilai kekayaan media, diantaranya adalah

kemampuan media untuk memberikan umpan balik (feedback), memberikan isyarat yang mewakili bahasa tubuh, memungkinkan pesan

untuk dibuat dan diolah sesuai penerima, dan menyalurkan perasaan atau emosi komunikator.

www.learngen.org/resources/module/lgend101_norm1/200/2100/211_

3.html.

b. Teori Penggunaan dan Pemenuhan (Uses and Gratification Theory)

Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan (Uses and Gratification Theory) adalah salah satu teori komunikasi yang

menitik-beratkan penelitian pada perilaku pemirsa sebagai penentu pemilihan pesan dan media. Herbert Blumer dan Elihu Katz adalah orang pertama

yang mengenalkan teori ini. Teori ini diperkenalkan pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses on Mass Communication : Current Perspectives on Gratification Research.

Uses and Gratifications Theory menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan

(21)

aktif yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. Riset yang dilakukan dengan pendekatan teori ini pertama kali

dilakukan pada tahun 1940-an oleh Paul Lazarfeld yang meneliti alasan masyarakat terhadap acara radio berupa opera sabun dan kuis serta

alasan mereka membaca berita di surat kabar. Kebanyakan perempuan yang mendengarkan opera sabun di radio beralasan bahwa dengan mendengarkan opera sabun mereka dapat memperoleh gambaran ibu

rumah tangga dan istri yang ideal atau dengan mendengarkan opera sabun mereka merasa dapat melepas segala emosi yang mereka miliki.

Sedangkan para pembaca surat kabar beralasan bahwa dengan membaca surat kabar mereka selain mendapat informasi yang berguna, mereka juga mendapatkan rasa aman, saling berbagai informasi dan

rutinitas keseharian.

Riset yang lebih mutakhir dilakukan oleh Dennis McQuail dan

kawan-kawan dan mereka menemukan empat tipologi (pemetaan) motivasi khalayak yang terangkum dalam skema media – persons interactions (Ketertarikan orang-orang terhadap media) sebagai berikut:

Diversion, yaitu melepaskan diri dari rutinitas dan masalah; sarana

pelepasan emosi,

(22)

Personal identity, yaitu referensi diri; eksplorasi realitas; penguatan

nilai,

Surveillance, yaitu bentuk-bentuk pencarian informasi.

Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan dapat dikatakan tidak

sempurna saat digunakan untuk menilai media yang telah digunakan secara ritual (kebiasaan). Namun teori ini tetap tepat untuk digunakan untuk menilai hal-hal spesifik tertentu yang menyangkut pemilihan

pribadi saat menggunakan media. Teori ini juga merupakan kebalikan dari teori peluru. Dalam teori peluru media sangat aktif dan all powerfull, sementara audience berada di pihak yang pasif. Sedangkan

dalam teori uses and gratifications ditekankan bahwa audience aktif untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk memuaskan

kebutuhannya. (Teori Komunikasi Massa : Teori Penggunaan dan Pemenuhan, dalam http://duniaku--duniamu.blogspot.com/2010/09/teori-komunikasi-masa-teori-penggunaan.html)

E.2 TWITTER

1. Pengertian Twitter

Twitter adalah situs jejaring sosial (social networking site) yang

(23)

merupakan situs microblogging gratis yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja. Prinsip utama microblogging adalah pesan yang dapat disampaikan

dibatasi oleh jumlah karakter tertentu, umumnya tidak lebih dari 200 karakter. Yang membedakan mikroblog dengan blog lainnya adalah mikroblog

memiliki ukuran yang lebih kecil dari ukuran blog sebenarnya. Akan tetapi tujuannya tetap sama yaitu pengguna menulis topik tertentu. Bila blog disebut citizen journalism dalam bentuk artikel, maka microblogging (twitter) adalah

citizen journalism dalam bentuk pesan singkat (Yulius, 2009: 12)

2. Sejarah Twitter

Menurut Yulius (2009: 11) kata twitter berasal dari kata “tweet” yang

diartikan sebagai kicauan burung. Burung berkicau tidak pernah panjang. Kicauan burung itu singkat namun kontinyu. Dengan konsep itulah twitter

dibuat. Orang yang mengirim statusnya ke publik disebut “tweeting”. Pesan

yang dikirim disebut “tweet”.

Twitter dikembangkan pada tahun 2006 oleh Jack Dorsey bersama dengan Evan Williams dan Biz Stone. Twitter.com merupakan situs microblogging sekaligus social networking yang sangat populer (Diki, 2010:

51). Twitter adalah jejaring sosial dan micro-blogging di mana pengguna dapat memberikan informasi update (perbaruan) informasi tentang diri, bisnis

(24)

Sejak muncul pada tahun 2006, twitter memang merupakan fenomena dan dianggap sebagai sensasi global yang mampu menarik para selebriti

seperti Stephen Fry, Ashton Kutcher, Demi Moore, Jonathan Ross dan Lily Allen (Yulius, 2009: 67, Dalam Lestari, Dessy, Ika. 2011. Motivasi

Penggunaan Twitter Sebagai Media Sosial Dalam Berkomunikasi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang) .Catatan ini membuktikan bahwa keberadaan twitter memang sangat diminati oleh berbagai kalangan.

Kelebihan twitter yang menjadikannya sebagai mikroblog terlaris saat ini dikarenakan beberapa hal sebagai berikut (http://febryhadinata.wordpress.com) :

a. Mudah untuk mencari berita terbaru, karena dibantu dengan fitur Trending Topics

b. Bentuknya yang sangat sederhana (140 karakter untuk tiap

shoutout) membuat web ini lebih cepat di-load baik di mobile browser

ataupun desktop browser

c. Hashtag (#) dengan hashtag pengguna bisa membuat sebuah conversations sendiri ke beberapa orang sekaligus

d. Sistem following dan follower

Adapun yang dikemukakan Yulius (2009) mengenai kelebihan twitter yaitu:

(25)

b. Bertemu dengan orang – orang yang memiliki ketertarikan yang

sama

c. Fitur bersifat tertutup (terbatas).

3. Istilah dalam Twitter

a. Tweet: Apa yang pengguna tulis (post) di Twitter, itu yang dinamakan Tweet. Dalam Bahasa Indonesia, Tweet memiliki terjemahan kicauan.

b. Mention: Fungsinya bisa untuk me-reply tweet teman pengguna,

membuat link kepada nama yang dimaksud.

c. Direct Messages: Direct Message biasa disingkat DM. Pengiriman

pesan pribadi yang tidak bisa dibaca oleh pengguna lainnya.

d. ReTweet: ReTweet biasa disingkat RT. ReTweet adalah mengulang apa yang di-tweet oleh orang lain, sehingga tweet tersebut akan terlihat oleh

follower dan begitu seterusnya, maka dengan meng-RT sebuah tweet akan

menyebar kemana-mana.

e. Tweeps: Sebutan untuk pengguna twitter.

f. Hash Tags: karena twitter hanya menyediakan 140 karakter untuk tweet, maka akan sulit untuk menelusuri tweet yang bersambung, misalnya

(26)

(#) di kata Indonesia menjadi #Indonesia. Dan ketika di-search tweet tentang Indonesia akan ada di list hasil pencarian.

g. Trending Topics: Topik yang sedang ramai dibicarakan di twitter pada saat ini (real time).

h. Avatar: Gambar profil pengguna yang akan muncul di profil twitter pengguna.

E.3 Komunitas

Kata lain yang mirip dengan komunikasi adalah komunitas (community) yang juga menekankan kesamaan atau kebersamaan. Komunitas adalah

sekelompok orang yang berkumpul atau hidup bersama untuk mencapai tujuan tertentu, dan mereka berbagi makna dan sikap. Tanpa komunikasi tidak akan ada komunitas. Komunitas bergantung pada pengalaman dan emosi

bersama, dan komunikasi berperan dan menjelaskan kebersamaan itu. Oleh karena itu, komunitas juga berbagi bentuk – bentuk komunikasi yang

berkaitan dengan seni, agama dan bahasa, dan masing – masing bentuk tersebut mengandung dan menyampaikan gagasan, sikap, perspektif, pandangan yang mengakar kuat dalam sejarah komunitas tersebut (Mulyana,

(27)

Komunitas Virtual

Komunitas virtual adalah kelompok orang – orang yang terbiasa menggunakan multimedia untuk berkomunikasi. Karena terbiasa menggunakan multimedia, mereka terbiasa pula dengan virtual reality. Virtual reality sendiri adalah realitas sintesis, yang merujuk pada lingkungan yang “menyelubungi” atau “menghidupkan secara sensual”, yang diperoleh seorang

individu dengan cara menghubungkan dirinya ke komputer. Dengan

demikian, para individu yang menggunakan multimedia ada yang paham bahwa sesungguhnya mereka sering berhadapan dengan ilusi. Tetapi, di antara

mereka ada yang tidak peduli. Tentu saja sikap ini tidak akan mendatangkan masalah bila mereka bisa membedakan ilusi dan dunia nyata.

Bisa saja muncul penilaian bahwa komunitas virtual bukan komunitas yang

riil sesuai dengan konsep sosiologi, melainkan komunitas semu (pseudo community). Bukankah persyaratan sebuah komunitas adalah hubungan antar

indivdu dalam komunitas harus berdasarkan hubungan interpersonal? Bukankah hubungan antara individu dalam komunitas virtual dilakukan lewat komputer multimedia? Tetapi, interaksi antara individu dalam komunitas

virtual ada dan riil. Para anggota komunitas virtual tidak pernah mempersoalkan semu atau tidak. Bagi mereka, yang penting adalah mereka

(28)

E.4 Focus UMM

Keberadaan Focus UMM bermula dari ketertarikan beberapa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang terhadap fotografi dan kemudian mereka mencoba membuat sebuah wadah yang dapat menghimpun sekaligus menyatukan mahasiswa-mahasiswi yang mempunyai hobi yang

sama dibidang fotografi. Berawal dari keinginan yang kuat itulah maka beberapa mahasiswa yang terdiri dari : Agus Wahyudi, M. Yazid, Nafis,

Vivie, Sukamto, Ima, dan Wawan Wahyudianto, berhasil membentuk wadah yang pertama kali dikenal dengan nama Fotografi Club UMM Student

(FOCUS) pada tanggal 22 November 1992. Nama Focus kemudian lebih dikenal dengan sebutan Kelompok Mahasiswa Peminat Fotografi. Focus UMM disahkan melalui surat keputusan Rektor NO. E.2.J/

152/UMM/X/1995. Kedudukan Focus di Universitas adalah UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Sampai saat ini Focus UMM sudah berusia 17 tahun,

dan selama 17 tahun ini terus dan tak putus memainkan peranannya sebagai lembaga yang bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat kefotografian dan keorganisasian. Dalam kurun waktu 17 tahun, berikut ini

(29)

1. Nafis (1992 -1995)

2. Dwi Wayana (1995 - 1996)

3. Masrukh (1996 - 1997)

4. Agus Suharto (1997 - 1998) 5. Adi Wiratmo (1998 - 1999) 6. AndiMansyur (1999 - 2000) 7.Bahtiar Dwi Susanto (2000 - 2001)

8. Mavina (2001 - 2002)

9.Nurul Huda (2002 - 2003)

10. Kusharjanto (2003 - 2004) 11. Dwi Harsono (2004 - 2005) 12. Syaiful Bahri (2005 - 2006) 13. M.Amir Murtadho (2006 - 2007) 14. Arif Yudi Susanto (2007 - 2008) 15. Sarifudin Siswanto (2008 - 2009) 16.Prima Satya Nugraha (2009 - 2010) 17.Dedik Suharmanto (2010 - 2011)

18.Gunawan (2011 - 2012)

19.Decky Mahar Lesmana (2012 - 2013)

20.Yasir Sani (2013 - 2014)

(30)

E.5 Penelitian Terdahulu

Studi penelitian terdahulu dilakukan peneliti untuk menjadi bahan acuan

yang mampu memberikan rumusan asumsi dasar bagi pengembangan kajian. Peneliti mencari studi penelitian yang memiliki hubungan dengan penelitian yang akan dilakukan, dalam konteks subjek, metodologi maupun perspektif

penelitian.

Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang berjudul “Motivasi

Penggunaan Twitter sebagai Media Sosial dalam Berkomunikasi (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang Pengguna Twitter)” oleh Dessy Ika Lestari, Universitas

Muhammadiyah Malang, 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap juga mendeskripsikan, apa motivasi mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi

FISIP Universitas Muhammadiyah Malang menggunakan Twitter sebagai media sosial dalam berkomunikasi. Hasil dari penelitian ini adalah :

 untuk menjalin komunikasi serta mempererat hubungan silahturahmi  melepaskan kejenuhan

 mendapatkan informasi dan sebagai sarana eksistensi diri

(31)

F.1 Penggunaan Media Sosial Sebagai Media Sharing Tentang Fotografi

Penggunaan media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena terhadap

arus informasi tentang fotografi di Indonesia, khususnya Focus UMM. Media sosial yang digunakan sebagai media sharing tentang fotografi Focus UMM adalah Twitter. Focus UMM memiliki akun Twitter resmi yaitu @focus_umm

dengan followers lebih dari 1000. Adapun penggunaan twitter pada Focus

UMM adalah sebagai berikut :

1. Tweet/status, kalimat yang ditulis pada twitter oleh Focus UMM yang ditujukan pada seluruh folowersnya

2. Mention/reply, respon/jawaban yang ditujukan kepada pengguna twitter yang dicantumkan akunnya dalam kalimat yang diposting oleh

Focus UMM

3. Retweet, mengulang kalimat/status yang diposting oleh akun lain yang bertujuan agar seluruh followers dari Focus Umm dapat mengetahui

dan membacanya

4. Share Foto, meng-upload/posting foto yang ditujukan pada seluruh

(32)
[image:32.612.189.520.105.624.2]
(33)

F.2 Media Sosial

Media sosial merupakan media di mana user dapat membuat konten dan

aplikasi serta memungkinkan user tersebut untuk berinteraksi dan bertukar wawasan dengan user lain. Dan berikut ini merupakan beberapa daftar dari

media sosial.

a. Online Forums (seperti Digitalpoint) b. Blogs (seperti Blogger)

c. Social Networking (seperti Twitter) d. Social Bookmarking (seperti Digg) e. Video Sharing (seperti Youtube)

f. Photo Sharing (seperti Flickr) g. Streaming Sites (seperti Ustream)

h. User Reviews (seperti Amazon) i. Crowdsourcing (seperti Wikipedia)

(34)

G. METODE PENELITIAN

G.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif lebih berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan penghayatan

(verstehen). Metode kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut

perspektif peneliti sendiri.

Responden dalam metode kualitatif berkembang terus (snowball) secara bertujuan (purposive) sampai data yang dikumpulkan dianggap memuaskan.

Alat pengumpul data atau instrument penelitian dalam metode kualitatif ialah si peneliti sendiri. Jadi, peneliti merupakan key instrument dalam mengumpulkan data, si peneliti harus terjun sendiri ke lapangan secara aktif.

Teknik pengumpulan data yang sering digunakan ialah observasi partisipasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik angket tidak digunakan dalam

pengumpulan data (Husaini, 2009:78-79).

G.2 Tipe dan Dasar Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif yang berarti bersifat menggambarkan atau melukiskan suatu hal. Menggambarkan atau melukiskan dalam hal ini yaitu berupa gambar-gambar atau foto-foto yang didapat dari

(35)

gambar-gambar dan dapat pula berarti menjelaskannya dengan kata-kata. Keduanya dalam laporan penelitian dapat digunakan agar saling melengkapi (Husaini,

2009:129).

Dasar penelitian ini adalah analisis isi kualitatif. Analisis isi kualitatif digunakan oleh peneliti komunikasi untuk mengkaji konten makna yang ada

pada objek-objek komunikasi, yaitu melakukan interpretif terhadap simbol-simbol,logo-logo dan brand yang digunakan di dalam bidang komunikasi.

Sebagaimana dikatakan oleh (Kippendorff,1991,p.29), analisis isi kualitatif, membantu peneliti komunikasi untuk mengkaji keajegan isi komunikasi

secara kualitatif, yaitu peneliti komunikasi memaknakan isi komunikasi, membaca simbol-simbol, memaknakan isi interaksi simbolik yang terjadi dalam komunikasi. (Analisis isi [content analysis] kualitatif dalam

http://komunikasi.univpancasila.ac.id/index.php?option=com_content&view= article&id=69&itemid=)

G.3 Ruang lingkup penelitian

Peneliti membatasi ruang lingkup yang akan diteliti agar penelitian tetap pada objek (fokus penelitian) dari awal hingga akhir penelitian. Penelitian

(36)

G.4 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada bulan April 2014 dalam media sosial

twitter. Lokasi penelitian ini dilakukan di mana saja pada saat peneliti mengoperasikan situs jejaring sosial twitter.

G.5 Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subyek penelitian. Dalam pengertian yang lain,

unit analisis diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan focus/komponen yang diteliti. Unit analisis ini dilakukan oleh peneliti agar

validitas dan reabilitas penelitian dapat terjaga. Karena terkadang peneliti masih bingung membedakan antara objek penelitian, subyek penelitian dan sumber data.

(http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-unit-analisis-dalam-penelitian.html)

Pada penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah tweet-tweet dari

akun twitter komunitas fotografi Focus Universitas Muhammadiyah Malang yaitu @focus_umm. Peneliti mengumpulkan data/per-tweet yang berisi tentang fotografi dan memposisikan berdasarkan kategorisasi yang

(37)

G.5 Struktur Kategori

Kategorisasi

Informasi pembelajaran Sharing foto Penghubung antar komunitas Berisi tentang pemberitahuan yang berkaitan dengan kegiatan fotografi yang diadakan oleh komunitas fotografi Focus UMM Memberikan pengetahuan umum/khusus tentang ilmu fotografi Bertujuan agar foto-foto yang di-upload dapat dicermati serta memberikan motivasi pada pecinta fotografi Menandakan keberadaan pada komunitas fotografi lain

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dalam penelitian dengan tujuan

memperoleh data. Data dalam penelitian ini didapat/diperoleh dengan cara dokumentasi. Dokumentasi yang didapat/diperoleh berupa capture dari bentuk komunikasi yang dilakukan oleh komunitas fotografi Focus Universitas

Muhammadiyah Malang melalui media sosial twitter. Setelah pendokumentasian dilakukan, kemudian peneliti akan melakukan analisis

terhadap data sesuai dengan dasar penelitian yang digunakan. Pedoman yang digunakan hanya berupa garis – garis besar permasalahan yang akan diungkap. Teknik ini juga bertujuan untuk meningkatkan rasa keingintahuan

(38)

I. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat dokumentasi, peneliti sudah melakukan analisis terhadap data yang sudah dikumpulkan. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data

reduction, data display, dan conclusion drawing/verification (Sugiyono, 2011:

246).

Gambar 1.2 Analisis Data Model Interaktif dari Miles dan Huberman Sumber: Sugiyono, 2011: 247

a. Data Reduction (Reduksi data) berarti merangkum, memilih hal – hal

yang pokok, memfokuskan pada hal – hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan

(Sugiyono, 2011: 247).

Data Data collection

Conclusions drawing/veryfyin Data

(39)

b. Data Display (penyajian data) dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman (1984) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan menyajikan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan

apa yang telah dipahami tersebut (Sugiyono, 2011, 249).

c. Conclusion Drawing/verification langkah selanjutnya dalam analisis data

kualitatif adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti – bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti – bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono,

(40)

Gambar

Gambar 1.1 Penggunaan Media Sosial Twitter pada Focus UMM

Referensi

Dokumen terkait

komunikasi yang terjadi pada penggunaan akun kedua jejaring sosial Twitter oleh.. para EXO-L, mengetahui apa saja konten-konten yang ada dalam

Dengan dasar ingin menganalisis dan mendeskripsikan bagaimana strategi komunikasi penggunaan media sosial Twitter @TongkronganSolo dalam kegiatan promosi kuliner di Kota Solo

Komunikasi bagi Komunitas (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Media Sosial Twitter, Facebook, dan Blog sebagai Sarana Komunikasi bagi Komunitas Akademi Berbagi Surakarta)

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN IKLAN DI BLIBLI.com TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI STUDI DI KALANGAN MAHASISWA JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FISIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Anjari, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah

Judul Skripsi : IMPRESSION MANAGEMENT PENGGUNA SOSIAL MEDIA INSTAGRAM DALAM DUNIA MAYA DAN NYATA (Study Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah

Adv selaku Dosen Wali kelas G Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu penulis dimulai dari

Judul Skripsi : Pengaruh Terpaan Tayangan Iklan Di Blibli.Com Terhadap Keputusan Membeli Studi Di Kalangan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Muhammadiyah