• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING SISWA KELAS IV SDN 3 JEPUN TULUNGAGUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING SISWA KELAS IV SDN 3 JEPUN TULUNGAGUNG"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

SISWA KELAS IV SDN 3 JEPUN TULUNGAGUNG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang sebagai Salah Satu

Prasyarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH: JAMIL

NIM: 201210430311193

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala penulis panjatkan karena hanya berkat rahmat, hidayah dan inayahNya skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Model Pembelajaran Mind Mapping Siswa Kelas IV SDN 3 Jepun Tulungagung” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabiyullah Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Ichsan Anshory AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membantu proses penyelesaian segala urusan administrasi yang peneliti perlukan dalam menyusun skripsi.

2. Drs. Rohmad Widodo, M.Si, selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan kesabaran dalam membimbing penulis.

3. Erna Yayuk, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan kesabaran dalam membimbing penulis.

4. Bapak dan Ibu dosen jurusan PGSD, yang telah memberikan bekal ilmu selama perkuliahan.

5. Aparatur Pemerintahan Daerah Kabupaten Tulungagung, yang telah memberikan ijin penelitian.

6. Khusniyah, S.Pd, selaku kepala sekolah SDN 3 Jepun Tulungagung yang telah berkenaan memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

7. Ayahanda Abd Karim, Ibunda Jahara, serta kakakku Basran, Jakaria dan adik-adikku Juma’an, Jefri, Karmila dan Bastiar yang senantiasa mendo’akan penulis dalam menuntut ilmu.

8. Bapak Ismani dan Ibu Srini, serta saudaraku Nur Layliyah, Nureny Rahayu, Nur Hidayah P., Nur Aisyah P., Nur Alif Khusnul K., Julio Rahmatulloh yang senantiasa mendoakan serta menyemangati penulis dalam menyelesaikan kuliah dan tugas akhirnya.

9. Sahabat-sahabat tercinta serta mahasiswa angkatan 2012, yang selalu memberikan semangat dan motivasi sehingga skripsi dapat terselesaikan. 10.Semua pihak yang terkait yang tidak mungkin dapat penulis sebutkan

satupersatu.

Semoga apa yang telah berikan kepada peneliti, senantiasa mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis sadar bahwa penelitian ini masih belum sempurna maka penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti lain maupun bagi orang lain yang membacanya saat ini ataupun kemudian hari.

Malang, 29 Oktober 2016

(6)

vi DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Halaman Pernyataan Keaslian ... iv

Halaman Motto ... v

F. Definisi Operasional ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

C. Subjek Penelitian ... 27

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

F. Instrumen Penelitian ... 29

G. Teknik Analisis Data ... 31

H. Indikator Keberhasilan ... 34

(7)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 39

1. Paparan Proses Siklusi I dan Siklus II ... 39

a. Paparan Proses Siklus I ... 39

1) Deskripsi Proses Pembelajaran Pertemuan I Siklus I .... 39

2) Deskripsi Proses Pembelajaran Pertemuan II Siklus I .. 45

3) Observasi ... 48

4) Refleksi ... 53

b. Paparan Proses Siklus II ... 53

1) Deskripsi Proses Pembelajaran Pertemuan I Siklus II .. 53

2) Deskripsi Proses Pembelajaran Pertemuan II Siklus II . 56 3) Observasi ... 59

4) Refleksi ... 63

2. Paparan Hasil Siklus I dan Siklus II ... 64

a. Paparan Hasil Siklus I ... 65

b. Paparan Hasil Siklus II ... 67

B. Pembahasan ... 69

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Klasikal ... 32

Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Belajar ... 32

Tabel 3.3 Kriteria Penilian Aktivitas Guru ... 33

Tabel 3.4 Kriteria Penilian Aktivitas Siswa ... 34

Tabel 4.1 Hasil Aktivitas Guru Siklus I ... 49

Tabel 4.2 Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ... 50

Tabel 4.3 Hasil Tes Akhir Siklus I (Evaluasi) ... 52

Tabel 4.4 Perbaikan Siklus I ke Siklus II ... 53

Tabel 4.5 Hasil Aktivitas Guru Siklus II ... 60

Tabel 4.6 Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ... 61

Tabel 4.7 Hasil Tes Akhir Siklus II (Evaluasi) ... 63

Tabel 4.8 Paparan Hasil Siklus I ... 65

Tabel 4.9 Hasil Tes Akhir Siklus I (Evaluasi) Kategori “Sangat Baik” ... 65

Tabel 4.10 Hasil Tes Akhir Siklus I (Evaluasi) Kategori “Baik” ... 66

Tabel 4.11 Hasil Tes Akhir Siklus I (Evaluasi) Kategori “Cukup” ... 66

Tabel 4.12 Paparan Hasil Siklus II Hasil Evaluasi ... 67

Tabel 4.13 Hasil Tes Akhir Siklus II (Evaluasi) Kategori “Sangat Baik” ... 68

Tabel 4.14 Hasil Tes Akhir Siklus II (Evaluasi) Kategori “Baik” ... 68

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah-langkah pembuatan Mind Mapping ... 16

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir ... 23

Gambar 3.1 Desain Siklus PTK ... 26

Gambar 4.1 Siswa Antusias menjawab Pertanyaan Guru ... 40

Gambar 4.2 Guru Menjelaskan Materi Tentang Kerangka Manusia ... 40

Gambar 4.3 Siswa Menyebutkan Kembali Bagian-Bagian Kerangka ... 41

Gambar 4.4 Guru Mendampingi Kegiatan Siswa ... 42

Gambar 4.5 Siswa Mempresentasikan Hasil Pekerjaannya ... 42

Gambar 4.6 Siswa Membuat Mind Mapping ... 43

Gambar 4.7 Hasil Mind Mapping Siswa ... 44

Gambar 4.8 Siswa Bersama Guru Merangkum Materi ... 45

Gambar 4.9 Siswa Saat Kegiatan Eksplorasi ... 46

Gambar 4.10 Siswa Menunjukkan Gambar “Kelainan Pada Rangka” ... 46

Gambar 4.11 Siswa Membuat Mind Mapping ... 47

Gambar 4.12 Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Dengan Baik ... 48

Gambar 4.13 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 50

Gambar 4.14 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 51

Gambar 4.15 Hasil Tes Akhir (Evaluasi) Siklus I ... 52

Gambar 4.16 Siswa Menunjukkan Bagian-bagian dari Alat Indra ... 54

Gambar 4.17 Siswa Membuat Mind Mapping ... 55

Gambar 4.18 Siswa Berdo’a Sebelum Kegiatan Pembelajaran Berakhir .. 55

Gambar 4.19 Siswa Berdo’a Sebelum Pembelajaran Dimulai ... 56

Gambar 4.20 Antusias Siswa Saat Guru Menjawab Pertanyaan Guru ... 57

Gambar 4.21 Siswa Mengamati Gambar Alat Indra dengan Guru ... 57

Gambar 4.22 Siswa Membuat Mind Mapping ... 58

Gambar 4.23 Siswa Sedang Mengerjakan Soal Evaluasi ... 59

Gambar 4.24 Hasi Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 61

Gambar 4.25 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 62

Gambar 4.26 Hasil Tes Akhir Siklus (Evaluasi) Siklus II ... 63

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. SKKD ... 78

Lampiran 2. Pedoman Penilaian Mind Mapping ... 79

Lampiran 3. Pedoman Pengamatan Aktivitas Guru ... 81

Lampiran 4. Pedoman Pengamatan Aktivitas Siswa ... 83

Lampiran 5. Pedoman Wawancara ... 84

Lampiran 6. Kisi-kisi Soal Siklus I dan Siklus II ... 86

Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 92

Lampiran 8. Rangkuman Materi ... 108

Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa ... 119

Lampiran 10. Soal Evaluasi Siklus I dan II ... 121

Lampiran 11. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru ... 125

Lampiran 12. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa ... 133

Lampiran 13. Hasil Wawancara ... 137

Lampiran 14. Dokumentasi Penelitian ... 140

Lampiran 15. Paparan Hasil Belajar Siswa ... 142

Lampiran 16. Media Pembelajaran ... 143

Lampiran 17. Surat Ijin Penelitian ... 145

(11)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah,R. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok Dan Hubungan Dengan Status Menyakit Periodontal Remaja Di Kota Medan Tahun 2007. (Thesis). Universitas Sumatera Utara. Medan

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta

BSNP. (2006). Permendiknas No.22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

Busan, Tony. 2008. Buku Pintar Mind Map Untuk Anak. Jakarta: Gramedia. De Porter dan Hernacki. 2001. Model Quantum Learning. Yogyakarta: Fakultas

Psikologi Universitas Gajah Mada.

Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dikmenum. Depdiknas.

Depertemen Pendidikan Nasional, 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas.

Depertemen Pendidikan Nasional, 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta: Depdiknas.

Djamarah, Syaiful Bahri 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Fajar, Marhaeni, Ilmu Komunikasi Teori & Praktek Edisi Pertama, Graha Ilmu,Yogyakarta, 2009.

Hendrawan, K. 2009. Peningkatan Hasil Belajar Sejarah Melalui Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping di SMP NASIMA Semarang Kelas VII. Skripsi Tidak diterbitkan. Semarang. Universitas Negeri Semarang. Hobri. 2009. Metode Penelitian Pengembangan. Jember: FKIP Universitas

Jember Press.

Iskandar. 2007. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: DIKTI

Kurniawati. 2013. “Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Tema Letusan Gunung Berapi Kelas VII Di SMP Negeri 1 Kamal”. Dalam Jurnal Pendidikan Sains e-Pensa, vol 1(1), 42-46.

Nasution, S. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Nurhayati, Eti. 2011. Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Poerwati, dkk, 2008, Assesmen Pembelajaran SD, Direktorat Jendral Pendidikan

Tinggi, Jakarta: Depdiknas.

(12)

xii

Siswa Kelas V SDN 3 Jepun Tulungagung. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Ramadhan. 2009. Mind Mapping. (Online).(http://www/scribd.com/doc/49383579 /Mind=Mapping). Diakses Tanggal 16 Juni 2016.

Sani, Berlin dkk. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena.

Sudjana, Nana. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensido.

Sugiono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif- Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Sumaji, dkk. 2006. Pendidikan Sains yang Humanistis. Yogyakarta: Karnisus. Sutrisno. 2007. (Online). (http://forumgurunusantara.blogspot.co.id/2007/02/

konsep-dasar-mata-pelajaran-ipa-di-sd.html). Diakses Tanggal 16 Juni 2016

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No.20 tahun 2003

tentang Sisdiknas).

Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan yang ditetapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) berisi beberapa mata pelajaran yang diajarkan baik pada jenjang

pendidikan dasar maupun menengah. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan

pada jenjang pendidikan dasar adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

IPA adalah pembelajaran yang penting karena ilmunya dapat diterapkan

secara langsung dalam masyarakat. Menurut Iskandar (2007:16) beberapa alasan

pentingnya mata pelajaran IPA yaitu, IPA berguna bagi kehidupan atau pekerjaan

anak dikemudian hari, melatih anak berpikir kritis, dan mempunyai nilai-nilai

pendidikan yaitu mempunyai potensi dapat membentuk pribadi anak secara

keseluruhan. Sejalan dengan pendapat diatas bahwa pembelajaran IPA

mempunyai fungsi dalam dunia pendidikan, IPA dapat membentuk sikap ilmiah

atau perilaku siswa karena IPA melatih siswa mempunyai rasa tanggung jawab,

(14)

2

Fokus pembelajaran IPA adalah adanya interaksi antar siswa dengan objek

atau alam secara langsung. Oleh karena itu, guru sebagai fasilitator perlu

menciptakan kondisi dan menyediakan sarana agar siswa dapat mengamati, dan

memahami objek IPA. Dengan demikian siswa dapat menemukan konsep dan

membangunnya dalam struktur kognitifnya.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada guru kelas IV

berkaitan dengan topik penelitian dapat diperoleh beberapa informasi antara lain:

(1) hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV yang berjumlah 11 siswa,

disini sangat bervariasi. Ada 8 siswa mendapat nilai kisaran 38-65 atau sebanyak

72,72% dan 3 siswa mendapatkan nilai kisaran 71-79 sebanyak 27,27%. Yang

mana nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 70; (2) siswa kesulitan

dalam mengingat materi yang telah diberikan guru sehingga dalam materi

mendiskripsikan sesuatu siswa merasa kebingungan. Selain itu siswa belum

terlatih untuk memiliki konsep-konsep atau berpikir kritis, kreatif tentang suatu

materi; (3) dalam proses belajar mengajar berlangsung guru hanya meminta siswa

membuka buku paketnya kemudian siswa diminta mencatat kembali apa yang ada

dalam buku paketnya. Kemudian guru meminta siswa untuk mendiskripsikan

hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya, cara

merawat rangka, dan alat indra.

Selain itu rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

disebebkan karena banyaknya mata pelajaran atau materi yang harus dipelajari

oleh siswa. Karena setiap mata pelajarannya terdapat informasi yang penting yang

harus diingat oleh siswa termasuk salah satunya IPA. Informasi ini terkait teori,

(15)

3

oleh siswa. Proses penggolahan informasi melibatkan kerja sistem otak yang

nantinya akan menjadi suatu ingatan. Informasi yang baik biasanya berupa hal-hal

yang diulang-ulang. Namun, guru tidak akan mengulangi informasi yang sudah

disampaikan, jika siswa sudah mengerti informasi. Salah satu cara mudah untuk

mengingat pelajaran adalah dengan menggabungkan gambar dengan tulisan atau

catatan. Catatan sendiri merupakan bentuk aktivitas siswa. Dengan mencatat

membuat kita lebih mudah untuk mengingat informasi, karena semua yang kita

lihat dalam bentuk visual akan mudah diingat (Fajar,2009:12). Umumnya catatan

yang sering digunakan yakni catatana tradisional yang bentuknnya isi atau

gagasan dari materi yang panjang jadi terlihat membosankan atau kurang

mengena pada gagasan utama.

Berdasarkan paparan diatas maka peneliti menggunakan sebuah model

pembelajaran yakni model pembelajaran mind mapping untuk aktivitas mencatat

siswa yang kreatif agar tidak membosankan dan siswa dapat dengan mudah

mengingat materi dan mudah untuk mendiskripsikan hubungan antara struktur

kerangka tubuh manusia dengan fungsinya. Model pembelajaran ini belum pernah

digunakan guru dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran mind mapping

adalah peta pikiran merupakan salah satu dari bentuk pencatatan dalam bentuk

grafik/visual. Model ini lahir dari ide tentang sifat kerja otak yang memiliki

karakteristik dan pola tertentu dalam memproses setiap informasi. Peta pikiran

merekam informasi ke dalam bentuk kata kunci, gambar, simbol dan sebagainya

membetuk pola informasi yang dipetakan. Mencatat sendiri merupakan

keterampilan berfikir yang tidak dapat dipisahkan dan turut berpengaruh dalam

(16)

4

siswa mengikat dan mengingat informasi pembelajaran dan menyajikannya

kembali (Fajar, 2009:2).

Model pembelajaran mind mapping ini menggunakan pengingat-pengingat

visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan, seperti peta jalan

yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan.

Pembelajaran IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi merupakan

dapat menjadi wahana bagi para siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam

sekitar, serta pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan di dalam kehidupan

sehari-hari. Salah satu upaya yang dilakukan untuk dapat mewujudkan itu adalah

dengan penggunaan model pembelajaran ini sehingga siswa dapat mencapai

tujuan pembelajaran yang utuh dan dapat membawa manfaat bagi dirinya.

Hal ini didukung dengan adanya penelitian yang terdahulu tentang

penerapan model pembelajaran mind mapping untuk meningkatkan hasil belajar

siswa yakni oleh Kresna Hendrawan (2009) dengan judul Peningkatan Hasil

Belajar Sejarah melalui Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping di SMP

NASIMA Semarang Kelas VII Semester II Tahun Ajaran 2008/2009. Dengan

menggunakan model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan hasil

belajar sejarah.

Dari paparan latar belakang dan ditunjang dengan hasil penelitian yang

dilakukan Kresna Hendrawan maka peneliti ingin mengadakan penelitian dengan

judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Dengan Model Pembelajaran Mind

(17)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan beberapa

masalah sebagai berikut: (1) hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV

yang berjumlah 11 siswa, disini sangat bervariasi. Ada 8 siswa mendapat nilai

kisaran 38-65 atau sebanyak 72,72% dan 3 siswa mendapatkan nilai kisaran 71-79

sebanyak 27,27%. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 70; (2) siswa

kesulitan dalam mengingat materi yang telah diberikan guru sehingga dalam

materi mendiskripsikan sesuatu siswa merasa kebingungan. Selain itu siswa

belum terlatih untuk memiliki konsep-konsep atau berpikir kritis, kreatif tentang

suatu materi; (3) dalam proses belajar mengajar berlangsung guru hanya meminta

siswa membuka buku paketnya kemudian siswa diminta mencatat kembali apa

yang ada dalam buku paketnya. Kemudian guru memberikan alat peraga beruba

kerangka manusia dan siswa diminta untuk mendiskripsikan hubungan antara

struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya; (4) model pembelajaran mind

mapping belum diterapkan di SDN 3 Jepun Tulungagung kelas IV mata pelajaran

IPA.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses penerapan model pembelajaran mind mapping yang dapat

meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 3 Jepun Tulungagung?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA dengan model pembelajaran mind

(18)

6

D. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini, untuk meningkatkan hasil belajar IPA dengan

model pembelajaran mind mapping pada siswa kelas IV SDN 3 Jepun

Tulungagung.

Tujuan khusus penelitian ini bertujuan mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1) Mendiskripsikan proses penerapan model pembelajaran mind mapping pada

siswa kelas IV SDN 3 Jepun Tulungagung;

2) Mendiskripsikan peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 3 Jepun

Tulungagung dengan model pembelajaran mind mapping.

E. Manfaat Penelitian

Ada dua manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini, yaitu

manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1) Manfaat teoritis

Manfaat teoritis penelitian ini adalah memberikan sumbangsih

pengetahuan kepada guru sebagai landasan konseptual pemahaman materi dalam

proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran mind mapping.

2) Manfaat praktis

a. Bagi guru

Penelitian ini, berupaya menawarkan inovasi model pembelajaran yang

dapat diterapkan dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa serta memberikan

sumbangsih kepada guru terhadap proses pembelajaran agar proses pembelajaran

(19)

7

b. Bagi siswa

Penelitian ini, berupaya memotivasi siswa dalam pembelajaran IPA serta

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, dengan diterapkannya model

pembelajaran ini siswa menjadi terlatih untuk mengingat materi dengan mudah

dengan cara mencatat materi, dengan demikian siswa dapat mendeskripsikan

materi dengan mudah dan benar.

c. Bagi sekolah

Penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam

pengembangan suatu model pembelajaran. Dan meningkatkan kualitas

pembelajaran di sekolah.

d. Bagi peneliti

Penelitian ini bermanfaat, (1) untuk menambah pengetahuan serta

wawasan untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, inovatif, serta

menyenangkan; (2) peneliti mendapat pengalaman mengajar dengan menerapkan

model pembelajaran mind mapping pada pembelajaran IPA; (3) peneliti dapat

mengetahui permasalahan dan mencari penyelesaian pada proses pembelajaran.

F. Definisi Operasional

Karena banyak istilah yang muncul dalam penelitian ini, maka penelitian

membatasi antara lain:

1. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia

menerima proses pembelajaran atau pengalaman belajarnya. Dalam penelitian

ini hasil belajar berupa nilai dari ranah kognitif yang diperoleh setelah

pembelajaran. Alat penilaian yang digunakan berupa tes tulis untuk

(20)

8

2. Model pembelajaran mind mapping adalah peta pikiran, merupakan salah satu

dari bentuk pencatatan dalam bentuk grafik atau visual. Model ini lahir dari

ide tentang sifat kerja otak yang memiliki karakteristik dan pola tertentu

dalam memproses setiap informasi. Peta pikiran merekam informasi ke dalam

bentuk kata kunci, gambar, simbol dan sebagainya membetuk pola informasi

yang dipetakan.

3. Mata pelajaran IPA kelas IV semester I dalam penelitian ini merujuk pada SK

makhluk hidup dan proses kehidupan 1. Memahami hubungan antara struktur

organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. KD

Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan

Referensi

Dokumen terkait

Menyikapi permasalahan seperti yang disebutkan di atas, penulis mempunyai ide dan wacana yang dituangkan dalam Studi ini yaitu untuk membuat suatu desain kapal

 Untuk ijazah S2 yang dikeluarkan Program Pasca Sarjana PT Negeri dan PT Swasta, agar disahkan oleh Direktur Pasca Sarjana Perguruan Tinggi tersebut, sedangkan

Melalui diskusi grup WhatsApp dan internet peserta didik dapat mengaitkan konsep matriks dalam menentukan bayangan refleksi titik dan objek. Melalui metode discovery learning

apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlaku dengan alasan yang tidak dapat diterima secara obyektif oleh Panitia Pengadaan, maka Jaminan

Langkah-langkah PBL meliputi 5 fase menurut Arends (2008), yaitu: 1) memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa, yaitu guru membahas tujuan pelajaran dan

(5) Satuan Kerja dapat menyerahkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada ULP Unit Pusat atau ULP Unit Daerah apabila tidak memiliki pegawai

Dana yang berlebih atau yang menganggur membuat perusahaan memilki tingkat likuiditas yang tinggi, tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan keadaan perusahaan yang baik,

Anomali gravity yang tinggi pada line 1 terdapat pada stasiun pengukuran 12 dan 13 diperkirakan akibat intrusi lava namun membeku di bawah permukaan hal ini juga diperkuat