i
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN AL-ISLAM DI SD MUHAMMADIYAH I MALANG
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1)
Oleh : ANAS YUSUF NIM. 201010010322049
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN AL-ISLAM DI SD MUHAMMADIYAH 1 MALANG
SKRIPSI
Oleh : ANAS YUSUF NIM. 201010010322049
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
iii
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang,
dan diterima untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI)
pada tanggal : 26 April 2014
Dewan Penguji TandaTangan
1. Drs. M. Nurul Humaidi, M.Ag 1.
2. Dr. Abdul Haris, MA 2.
3. Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si 3.
4. Drs. Khozin, M.Si 4.
Mengesahkan, Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang Dekan,
iv MOTTO
“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya
mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang
mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya.
Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah,
dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar “
( Qs. An-Nisa’ )1.
“ Janganlah engkau memaksakan anak-anakmu
sesuai dengan pendidikanmu, karena sesungguhnya mereka
diciptakan untuk zaman yang bukan zamankalian.
Cetaklah tanah selama ia masih basah
dan tanamlah kayu selama ia masih lunak “.2
v
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahan kepada:
Ayahanda Sofuan (alm.) dan ibunda tercinta Riati serta kakak
dan adik-adikku.
Istriku tercinta Medem Hartipi, anak-anakku terasayang Ahmad
Jundy Izzah, Izzudin Haidar, Yusuf Azzam, Zidan Nur Rifqi dan
Khansa Levi Rusdina.
Teman-Teman seperjuangan di kampus putih Dina Mardiana,
Lukman, Suyuti, Dian, Asmaul Usnah.
Rekan-Rekan kantor Bapak Anharil, Khoirul, Yono, Nia, Jay.
Dina, Harnik, Diah, Devi dan ustadz Amin Nur.
vi
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawahini:
Nama : Anas Yusuf
NIM : 201010010322049
Tempat/Tgl. Lahir : Bangil, 17Agustus 1969
Fak/Jurusan : Agama Islam/Tarbiyah
Menyatakan bahwa Tugas Akhir/Skripsi dengan judul:
“IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM
PEMBELAJARAN AL-ISLAM DI SD MUHAMMADIYAH I MALANG”
Adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun
keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah kami sebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapat sanksi akademis.
Malang, 26 Mei 2014
Mahasiswa Ybs,
vii ABSTRAK
Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Al-Islam di SD Muhammadiyah 1 Kota Malang; Anas Yusuf; NIM 201010010322049; Jurusan Tarbiyah FAI UMM.
Kata Kunci :Pendidikan Karakter, Pembelajaran Al-Islam
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai karakter yang diinternalisasikan dalam pembelajaran Al-Islam di SD Muhammadiyah 1 Malang, sekaligus guna mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran Al-Islam di sekolah tersebut.
Penelitian dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah sebagai berikut: Apa nilai karakter yang diinternalisasikan kepada peserta didik dalam pembelajaran al-Islam di SD Muhammadiyah 1 Malang? Bagaimana implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam di SD Muhammadiyah 1 Malnag?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan medel data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam di SD Muhammadiyah1 Malang dapat ditemukan enam nilai karakter yang dibentuk yaitu: nilai karakter tanggung jawab, jujur, kerja keras, mandiri, relegius dan disiplin.
Keenam Nilai karakter tersebut di atas dapat diimplementasikan sebagai berikut: tanggung jawab diimplementasikan di SD Muhammadiyah 1 Malang dalam bentuk pelaksanaan piket kelas dan tugas mandiri (PR) yang wajib dilaksanakan oleh seluruh siswa, sedangkan nilai karakter disiplin diimplementasikan dalam bentuk keikutsertakan dalam seluruh tata tertib yang ditentukan oleh sekolah. Nilai karakter berikutnya yang diterapkan pada siswa kelas 5A ialah jujur.
Penerapannya ialah sekolah menyediakan fasilitas tempat bagi temuan barang hilang, serta pembiasaan pada siswa untuk mengerjakan ulangan secara mandiri meskipun tanpa adanya pengawas. Implementasi berikutnya ialah tentang nilai karakter religius yang diimplementasikan dalam bentuk pembiasaan aktifitas berdoa bagi siswa sebelum maupun sesudah melakukan aktifitas belajar, pembiasaan shalat Dhuha dan mengadakan kegiatan keagamaan yang wajib diikuti siswa.
viii
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah tiada kata yang pantas kita ucapkan kecuali rasa syukur penulis
panjatkan ke hadirat Allah SWT, zat yang Maha Kuasa atas segala kekuasaanNya,
zat yang Maha Pengasih tanpa pilih kasih dengan segala kasih sayang-Nya, yang
terlepas dari segala sifat lemah semua makhluk-Nya. Shalawat dan salam semoga
tetap senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa
risalah Allah terakhir zaman dan penyempurna seluruh risalah-Nya serta sang
pencerah peradaban dunia.
Penulis ingin menyampaikan bahwa tersusunnya skripsi ini dengan judul
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN
AL-ISLAM DI SD MUHAMMADIYAH I MALANG, tidak terlepas dari peran serta
dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan rasa hormat penulis
sampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak (Alm) Sofuan, Ibu Riati, kakak, adik serta seluruh keluarga yang selalu
mendukung baik moril maupun materiil serta selalu mendoakan penulis untuk
senantiasa dimudahkan dalam segala urusan.
2. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Dr. H. Muhadjir Effendy M.AP
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk bisa menimba ilmu di
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Drs. H. Faridi M.Si selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah membantu dan memberi semangat sehingga
x
4. Terimakasih kepada penyelenggara program beasiswa Pemprof Jatim yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk bisa menimba ilmu di
Universitas Muhammadiyah Malang
5. Para pembantu dekan I, II, III Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Malang yaitu Drs. HN. Taufik M.Ag, Drs. H. Muhammad
Sarif M.Ag dan H. Saiful amin M.Pd serta staf yang telah membantu dalam
pelaksanaan penulisan skripsi ini.
6. Prof. Dr. H. Syamsul Arifin M.Si selaku dosen pembimbing I dan Drs. H.
Khozin M.Si selaku dosen pembimbing II, dengan penuh kesabaran
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyususun skripsi ini dari awal
hingga akhir.
7. Ibu Nur Afifah Khurin Maknin S.Pd.I, M.Kes selaku ketua Jurusan Tarbiyah
yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.
8. Drs. H. Agus Purwardi M.Si selaku dosen wali kelas dan ketua laboratorium
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
membantu dan memberi semangat sehingga skripsi ini bisa selesai.
9. Dra.Tuti Kusniarti M.Si , selaku kepala sekolah SD Muhammadiyah I Malang
dan dewan guru, tata usaha yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk
memberikan bantuan, memberikan data atas penyusunan skripsi ini.
10.Sang penerang hati, penyejuk dan motivator hidupku yang selalu menerangi
dikala lunturnya semangat dalam melakukan aktivitas yaitu istriku tercinta
Medem Hartipi dan anak-anakku tersayang yaitu Ahmad Jundi Izzah, Izzudin
xi
11.Teman-teman seperjuangan di kampus putih Universitas Muhammdiyah
Malang Dina Mardiana, Lukman Hakim, Dian Yuli Anggreani, Asmaul Usnah,
Suyuti, dan semua teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
12.Teman-teman seperjuangan di kantor Bapak Anharil, Yono, Khoirul, Nia, Jay,
Dina, Harnik, Devi, Amin Nur dan semua teman-teman yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Mudah-mudahan seluruh bantauan yang telah diberikan baik berupa
pengarahan, pencerahan, semangat dan do’anya, senantiasa dicatat oleh Allah
SWT. Sebagai amal terbaik atau amal shaleh. Tentu harapan kami adalah semoga
skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan khazana bagi penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Malang 26 April 2014
Penulis
xii DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi
ABSTRAK ... vii
A. Konsep Pendidikan Karakter... 16
1. Pengertian Pendidikan Karakter... 16
2. Pentingnya Pendidikan Karakter ... 19
3. Tujuan Pendidikan Karakter ... 24
4. Nilai-Nilai Karakter Dan Indikatornya ... 27
5. Prinsip dan Strategi Pendidikan Karakter ... 37
B. Konsep Pembelajaran Al-Islam... 53
1. Pengertian Pembelajaran ... 53
xiii
3. Teori-teori pembelajaran ... 57
4. Prinsip-Prinsip Pembelajaran ... 58
5. Strategi Pembelajaran ... 58
6. Metode Pemebelajaran ... 58
7. Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan SD/MI ... 59
8. Visi mata pelajaran al Islam ... 59
9. Misi mata pelajaran al Islam ... 60
10. Ruang Lingkup Mata Pelajaran al Islam ... 61
C. Peran Guru Dalam Pendidikan Karakter ... 61
BAB III METODE PENELITIAN ... 65
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 65
B. Pemilihan Lokasi Penelitian ... 66
C. Penentuan Informan ... 67
D. Penentuan Sumber Data ... 68
E. Teknik Penggalian Data ... 69
F. Teknik Analisis Data ... 72
G. Uji Keabsahan Hasil Penelitian ... 74
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 76
A. Latar Belakang Obyek Penelitian... 76
1. Profil Sekolah Dasar Muhammadiyah I Malang ... 76
1.1. Sejarah Berdirinya SD Muhammadiyah I Malang ... 78
1.2. Profil Sekolah SD Muhmaadiyah I Malang ... 78
1.3. Guru, Karyawan, danSiswa SD Muhammadiyah I Malang ... 78
1.4. Kegiatan Belajar Mengajar dan Sistem Pembelajaran di SD Muhammadiyah I Malang ... 79
1.5. Pembinaan Keagamaan (Ke-Islaman) di SD Muhammadiyah I Malang ... 81
1.6. Pembinaandan Pengembangan Bakat, Minat, dan Kreativitas Siswa ... 83
xiv
1.8. Saranadan Prasarana SD Muhammadiyah I Malang ... 87
1.9. Tim Pengembang SD Muhammadiyah I Malang ... 89
B. Penyajian dan Analisa Data ... 90
1. Nilai karakter dalam Pembelajaran al-Islam di SD Muhammadiyah I Malang ... 90
1.1. Nilai Karakter Tanggung Jawab ... 92
1.2. Nilai Karakter Disiplin ... 95
1.3. Nilai Karakter Jujur ... 99
1.4. Nilai Karakter Religius ... 102
1.5. Nilai Karakter Mandiri ... 109
1.6. Nilai Karakter Kerja Keras ... 110
2. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Al-Islam di SD Muhammadiyah I Malang ... 113
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 126
A. Kesimpulan ... 126
B. Saran ... 128
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Deskripsi 18 nilai karakter
Tabel 2 Nilai dan indikator pendidikan karakter
Tabel 3 Jumlah siswa SD Muhammadiyah 1 Malang tahun ajaran 2009-2012
Tabel 4 Jumlah siswa SD Muhammadiyah 1 Malang tahun ajaran 2012-2014
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Berita Acara Bimbingan Skripsi
Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 4 : Daftar Presensi
Lampiran 5 : Tata Tertib Guru
Lampiran 6 : Tata Tertib Siswa
Lampiran 7 : Data Inventaris SD Muhammadiyah 1
Lampiran 8 : Data Guru dan Karyawan SD Muhammadiyah 1 Malang
Lampiran 9 : Struktur SD Muhammadiyah 1 Malang
Lampiran 10 : Dokumentasi
Lampiran 11 : Form Panduan Wawancara
Lampiran 12 : Pembinaan Keagamaan (KeIslaman)
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Aly, Abdullah. (1996). Studi Islam I.(Surakarta: Lembaga Studi Islam Universitas Muhammadiyah)
Amri, Sofan, Ahmad Jauhari, Tatik Elisa. (2011). Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya)
Amri, Ulil Syafri. (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada)
Aqib, Zainal. (2012). Pendidikan Karakter Di Sekolah Membangun Karakter Dan
Kepribadian.(Bandung: Yrama Widya)
Ardy, Novan Wiyani. (2013). Membumikan Pendidikan Karakter Di Sekolah
Dasar. (Jogyakarta: Ar-Ruzz Media)
Asmani, Jamal Ma’mur. (2012). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter
di Sekolah.(Jogjakarta: Diva Press)
Asra. (2008). Metode Pembelajaran: Seri Pembelajaran Efektif, (Bandung: Wacana Prima)
Boang, Aisyah, Supiyana. (2011). Mozaik Pemikiran Islam: Bunga Serampai
Pemikiran Pendidikan Islam. (Jakarta: PT Bina Ilmu)
B. Miles, Mathew, Hubermen. (1994). Qualitative Data Analisis: An Expended
Sourebook. (London: Sage Publication)
Deparetemen Agama RI. (2011). Al-Qur’an Dan Terjemahan.(Jakarta: PT Syaamil Cipta Media)
Departemen Pendidikan Nasional.(2003). Undang-Undang Sikdiknas. (Bandung: Focus Media)
Djumhur. (1975). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)
Echols, John, Hasan Shadily. (1997). Kamus Inggris-Indoinesia. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama)
xviii
Gardon, Dryden, Jeannette. (1999). The Learning Revolition Of Change The Way
The Ward Learns. (Canada: The Learning Werb)
Hamalik, Oemar. (2008). Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem.(Bandung: Bumi Aksara)
Idris, Zahara, Lisma Jamal. (1992). Pengantar Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara)
Kemendiknas. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa. (Jakarta: Puskur Balitbang Kemdiknas)
Kesuma, Dharma,Cepi Triatna, Johar Permana. (2011). Pendidikan Karakter
Kajian Teori Dan Praktek Di Sekolah. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya)
Koentjaraningrat. Fuad Hasan. (1997). Metode-metode Penelitian. (Jakarta: Gramedia)
K. Yin Robert. (2006). Studi Kasus Desain dan Metode, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada)
Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah. (2007). (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara)
Majid, Abdul, Dian Andayani. (2011). Pendidikan Karakter Perspektif
Islam.(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya)
Moleong, Lexy J. (2008). Metode kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya )
Muhaimin, Akhmad Azzet. (2011). Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonsesia. (Jogyakarta: Ar-Ruzz Media )
Muhajir, Noeng. (1993). Ilmu Pendidikan Dan Perubahan Sosial, Suatu Teori
Pendidikan. ( Jogyakarta: Rake Sarasin
Mujib, Abdul. (2006). Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Kencana Prenada Media)
Mulyadi, Seto. (2008). Character Building: Bagaimana Mendidik Anak
Berkarakter. (Jogyakarta: Tiara Wacana)
Nasution. (2001). Metodologi Research. (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya)
xix
Romlah. (2001). Modol Mata Kuliah Psikologi Belajar. (Malang: UMM Press)
Sagala, Syaiful. (2003). Konsep Dan Makna Pembelajaran. (Bandung: Alfa Beta)
Samini, Muchlas, Hariyanto (2011). Konsep Dan Model Pendidikan Karakter. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya)
Sudana. I Nyoman Degeng. (1993). Buku Pegangan Teknologi Pendidikan Pusat Antar Universitas Untuk Pengetahuan Pengembangan Aktivitas Instruksional
Universitas Terbuka. (Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti)
Suharsini, Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: PT Rineka Cipta)
Suherman, Winarno. (1985). Dasar Metodologi Teknik Penelitian. (Bandung: Kencana Prenada Group)
Tafsir, Ahmad. (2007). Metodologi Pengajaran Agama Islam. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)
Tobroni. (2008). Pendidikan Islam: Paradigma Teologis, Filosifis dan Spiritualitas. (Malang: UMM press)
Usman, Busyruddin. (1995). Metodologi Pembelajaran Agama Islam. (Jakarta: Bumi Aksara)
Wina, Sanjaya. (2008). Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses
Pendidikan. (Jakarta: Kencana Prenada Group)
Zaenal. Agus Fitri. (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi yang ada di hadapan kita sebagai sebuah fakta yang tidak
bisa dipungkiri senantiasa terus berkembang. Semua pihak mau tidak mau
harus menghadapinya, termasuk peserta did ik di Sekolah Dasar
Muhammadiyah, sebab globalisasi telah mengubah seluruh dimensi
kehidupan. Dampak negatif dari pengaruh globalisasi adalah semakin
menjauhnya manusia dari nilai-nilai moralitas, apalagi tuntunan agama.
Globalisasi sudah menembus semua penjuru dunia, bahkan sampai daerah
terpencil sekalipun, masuk ke rumah-rumah, membombardir dan menyerang
pertahanan moral dan agama. Globalisasi tidak hanya membawa dampak
positif, tapi juga negatif ketika disalah gunakan atau kurang mampu
memanfaatkan dengan baik. Globalisai akan berdampak positif manakala
dipegang oleh orang yang memiliki karakter positif dan sebaliknya dampak
era globalisasi akan berpengaruh negatif apabila yang mengendalikan orang
yang tidak memiliki karakter yang positif. Lahirnya generasi instant atau
generasi sekarang yang langsung bisa menikmati keinginan tanpa proses
perjuangan dan kerja keras, dekadensi moral, konsumenrisme, bahkan
permisifisme adalah merupakan sebagian dampak negatif globalisasi.
Moralitas menjadi longgar, sesuatu yang dahulu dianggap tabu, sekarang
2
dengan lawan jenis, menikmati hiburan di tempat-tempat spesial dan
menikmati narkoba menjadi sebuah kecenderungan dunia modern yang sulit
ditanggulangi. Pergaulan bebas atau free sex dan tawuran antar pelajar atau
mahasiswa serta kriminalitas sosial lainya sudah sering menghiasi media
electronik dan media cetak.
Menurut penelitian sebanyak 42,3% pelajar di Cianjur telah berhubungan
seks pranikah, dan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di lima kota di
tanah air, sebanyak 16,35% dari 1.388 responden remaja mengaku telah
melakukan hubungan seks di luar nikah atau seks bebas. Sebesar 42,5%
responden di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan hubungan
seks di luar nikah atau seks bebas. Sedangkan 17% responden di Palembang,
Sumatera Selatan, Tasikmalaya dan Jawa Barat juga mengaku tindakan yang
sama, di Singkawang, Kalimatan Barat, sekitar 9% remaja responden
mengaku telah melakukan seks bebas. Kasus seks bebas di kota-kota lainya,
seperti Medan, Jakarta, Yogyakarta, Bandung dan Surabaya, juga sangat
tinggi, bahkan melebihi angka 50%1.
Lebih mengejutkan lagi adalah bahwa di Yogyakarta sekitar 97.05%
remaja sudah melakukan hubungan seks bebas di luar nikah. Mengingat
bahwa fakta di lapangan demoralisasi atau krisis akhlaq sudah sedemikian
parah dan akut, pendidikan sekolah selama ini bisa dikatakan gagal pada aspek
karakter2.
1Jamal Ma’mur Asmani
, Buku Panduan Internalisasi pendidikan karakter di Sekolah (Jogjakarta: 2011), hal. 24-25
2
3
Akhirnya karakter anak bangsa lebih khusus peserta didik yang merupakan
generasi penerus, generasi kader umat, generasi masa depan berubah menjadi
generasi rapuh, generasi yang tidak kuat, mudah diterjang ombak, terjerumus
dalam kecenderungan budaya sikap instant, westernisasi atau kebarat-baratan
dan tidak memikirkan akibat yang ditimbulkan. Prinsip-prinsip moral spiritual,
budaya bangsa, budaya adat ketimuran hampir hilang dari karakteristik jati
diri atau identitas mereka.
Ketika karakter sebuah bangsa rapuh atau lemah, dan tidak memiliki
identitas diri, maka semangat etos kerja, disiplin, ulet, optimisme, berkreasi
dan berinovasi dalam kompetisi yang ketat akan mengendur, redup, bahkan
hilang, kemudian dikalahkan bahkan dihancurkan oleh semangat budaya
konsumerisme, hedonisme, materialisme dan permisivisme yang instan3.
Urgensi atau pentingnya implementasi pendidikan karakter dalam
pembelajaran al-Islam di sekolah dasar sebagai pondasi pembentukan karakter
secara intensif, efektif, dan efisien dengan keteladanan, kearifan, kebersamaan
baik dalam program intra maupun ekstra kurikuler, sebagai pondasi yang
kokoh bermanfaat bagi masa depan peserta didik. Implementasi pendidikan
karakter dalam pembelajaran al-Islam ini banyak dilupakan oleh pihak sekolah
selama ini.
Idealnya implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam
adalah proses belajar dan mengajar yang bertujuan agar siswa tidak hanya
sekedar mengetahui, tetapi memiliki kemampuan yang lebih jauh, yaitu
3
4
mampu menerapkan suatu konsep dalam berbagai keadaan atau memiliki
bentuk-bentuk keterampilan tertentu disesuaikan dengan tuntunan pencapaian
tujuan4. Seharusnya pembelajaran tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan
(transfer of knowledge) namun lebih jauh lagi, implementasi pendidikan
karakter dalam pembelajaran al-Islam merupakan sebuah upaya menjadikan
siswa berpengetahuan juga berkepribadian, berkarak terbaik, serta memiliki
keterampilan (skill).
Mereka terlalu fokus dan berorientasi pada target ujian nasional dan
kompetensi akademik yang banyak bersifat keilmuan atau kognitif, sementara
aspek afektif dan psikomotorik terabaikan dan kurang mendapat perhatian.
Sehingga kecerdasan intelektual dianakemaskan yang berbasis kognitif atau
ilmu pengetahuan. Sedangkan kecerdasan emosional dan spiritual
dimarginalkan atau dipinggirkan atau kurang mendapat perhatian serius oleh
guru.
Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam
seyogyanya menjadi pioner dalam sebuah pendidikan baik formal maupun
informal. Sebab lembaga pendidikan semestinya lebih dahulu mengetahui
dekadensi moral dan bahaya westernisasi dan modernisme yang ada di depan
mata generasi masa depan bangsa. Karakter merupakan aspek yang penting
untuk kesuksesan manusia di masa depan, karena karakter yang kuat akan
membentuk kepribadian atau mental yang kuat, sedangkan mental yang kuat
akan melahirkan spirit yang kuat. Jika karakter suatu bangsa itu lemah, rapuh
4
5
maka bangsa itu akan dijadikan bulan-bulanan negara-negara maju yang
melek ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sekolah sebagai lembaga formal merupakan wahana yang tepat dalam
upaya pembentukan karakter bagi para peserta didik sebagai sebuah upaya
untuk membentuk kepribadian yang kuat. Pencapaian tujuan pendidikan
karakter tersebut harus segera disosialisasikan, diinternalisasikan, dan
diintensifkan sejak dini di semua level kehidupan berbangsa dan bernegara
terutama di sekolah-sekolah.
Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al Islam harus
menjadi prioritas utama dalam pembentukan karakter bagi peserta didik
termasuk di Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Malang, sebab tanggung jawab
utama negara dan masyarakat dalam membangun bangsa yang berkualitas
adalah dimulai dari membangun karakter (character building) sejak dini.
Selain itu, lembaga pendidikan formal selama ini disinyalir hanya
mementingkan aspek kecerdasan akademik atau aspek kognitif (hanya ilmu
pengetahuan belaka) dan menganaktirikan aspek kecerdasan emosi, spiritual,
afektif dan psikomotorik.
Apabila pendidikan dipandang gagal dalam membangun karakter bangsa
atau lebih khusus peserta didik, berarti ada yang salah dalam sistem
pendidikan kita selama ini, kalau boleh dikatakan bahwa pendidikan kita
berada di persimpangan jalan.
Beberapa kalangan menyebutkan bahwa kegagalan pendidikan disebabkan
6
membangun pribadi yang holistik (utuh) atau dalam bahasa Arab disebut
kaffah (meyeluruh ), di mana setiap pribadi akan dapat menemukan identitas
diri, makna, dan tujuan hidupnya melalui hubungannya dengan alam,
lingkungan, dan nilai-nilai spiritualitas atau membelajarkan aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik, realitasnya hanya mengembangkan aspek kognitif
saja dan membuat peserta didik tereliminasi atau tersisihkan dari lingkungan
kehidupannya.
Fenomana praktek pendidikan di Indonesia menurut Ali Ibrahim Akbar
cenderung berorientasi pada pendidikan berbasis hard skill (keterampilan
teknis) yang lebih bersifat pengembangan intellengence quoitient (IQ).
Kemampuan soft skill yang tertuang dalam emotional intelligence (EQ) dan
spiritual intelligence (SQ) sangat kurang. Pembelajaran di berbagai sekolah,
bahkan perguruan tinggi, lebih menekankan pada perolehan nilai ulangan
maupun ujian. Banyak guru yang berpandangan dan berpendapat bahwa
peserta didik dikatakan baik kompetensinya apabila nilai ulangan atau
ujiannya tinggi. Karena sesungguhnya keberhasilan dan kesuksesan seseorang
tidak semata-mata ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan teknis (hard
skill) belaka, tetapi juga ditentukan oleh keterampilan mengelolah diri dan
orang lain (soft skill)5.
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat ternyata
kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh faktor pengetahuan
dan kemampuan teknis (hard skill) belaka, tetapi lebih oleh faktor kemampuan
5Jamal Ma’mur Asmani
7
mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan,
kesuksesan adalah karena 20% hard skill dan 80% soft skill. Bahkan
orang-orang tersukses dunia karena lebih banyak didukung kemampuan soft skill
dari pada hard skill mereka. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan
karakter sangat mutlak dan penting untuk ditingkatkan6.
Faktor lainnya yang menjadikan pentingnya implementasi pendidikan
karakter dalam pembelajaran al-Islam untuk segera dipraktikkan adalah karena
adanya krisis multidimensional atau problem akut yang menimpa bangsa ini.
Moralitas, akhlaq dan karakter generasi muda apakah itu pelajar maupun
mahasiswa sudah berada pada titik yang sangat mengkhawatirkan saat ini.
Seks bebas dengan pergaulan tanpa batas sebebas-bebasnya menjadi fenomena
tanpa bisa dibendung sedikitpun. Kaum pelajar dan pemuda masuk dalam
budaya destruktif.
Sebagai obyek penelitian, peneliti sengaja memilih lokasi penelitian di
Sekolah Dasar Muhammadiyah I Malang, kerena ada beberapa pertimbangan
dan alasan-alasan antara lain karena usia Sekolah Dasar merupakan awal
proses pembentukan karakter di mana pada usia tersebut belum
terkontaminasi dengan sifat-sifat yang kurang baik, artinya lebih mudah
dibentuk proses pembentukan karakternya yang melekat pada jiwa anak-anak
yang disebut dengan usia golden age (usia emas), karena karakter jika tidak di
bentuk sejak dini maka akan susah dibentuk karakter seseorang di masa akan
datang, karena pendidikan karakter sudah menjadi issu nasional dan lagi
6
Sofan Amri, Ahmad Jauhari, Tatik Elisah, Implementasi Pendidikan Karakter Dalam
Pembelajaran Strategi Analisis dan Pengembangan Karakter Siswa Dalam Proses Pembelajaran
8
booming disaat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mengalami krisis
akhlaq dan karakter. Alasan berikutnya, memiliki jumlah siswa-siswi cukup
signifikan, sarana dan prasarana cukup memadai dan di samping itu adalah
karena peserta didik sekolah dasar itu memiliki potensi prestasi dalam
berbagai kompetisi lomba yang terbukti dengan banyaknya piala yang
terpampang di sekolah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa nilai karakter dalam pembelajaran al-Islam di Sekolah Dasar
Muhammadiyah 1 Malang?
2. Bagaimana implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran
al-Islam di Sekolah Dasar Muhammadiyah I Malang?
C. Tujuan Penelitian
1. Guna mendeskripsikan apa nilai karakter dalam pembelajaran al-Islam di
Sekolah Dasar Muhammadiyah I Malang.
2. Guna mendeskripsikan bagiamana implementasi pendidikan karakter
9
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Lembaga
Meningkatkan kualitas pada semua guru dan komponen yang terkait
(stakeholders) di sekolah tersebut, agar bisa lebih memberikan pencerahan
dan pengarahan yang bermakna, terutama implementasi pendidikan
karakter dalam pembelajaran al-Islam di Sekolah Dasar Muhammadiyah 1
Malang.
2. Bagi Siswa Atau Peserta didik
Memberikan pemahaman arti penting pendidikan karakter dalam
pembelajaran al-Islam kedepan tidak hanya berorientasi pada aspek
kognitif atau pengetahuan secara sempit, tetapi juga afektif (rasa
emosional) dan psikomotorik (keterampilan).
3. Bagi Peneliti
Mengetahui implementasi pendidikan karakter di SD Muhammadiyah
1 Malang serta dapat mengembangkan kemampuan penulis dalam
mengimplementasikan pendidikan karakter melalui pembelajaran al-Islam,
sehingga bisa memberikan suatu desain pendidikan karakter dalam
pembelajaran al-Islam.
4. Bagi Masyarakat
Tentu diharapkan dengan adanya penelitian ini masyarakat semakin
faham dan mengerti bahwa urgensi atau pentingnya implementasi
pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam pada siswa-siswi atau
10
E. Batasan Istilah
Batasan istilah adalah merupakan pengindentifikasi istilah-istilah kunci
dan kemudian didefinisikan secara operasional, istilah-istilah kunci pada
umumnya diperoleh dari kata-kata yang menjadi fokus permasalahan.
1. Pendidikan karakter
Pendidikan karakter menurut kamus besar bahasa Indonesia yang
dimaksud dengan karakter adalah merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlaq
atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain7. Secara
etimologi atau bahasa berasal dari bahasa latin character yang artinya
adalah watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan
akhlaq8. Karakter dalam bahasa Inggris, diterjemahkan menjadi character.
Character berarti tabiat, budi pekerti, watak9. Karakter dalam kamus
psikologi, arti karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau
moral, misalnya kejujuran seseorang.
Secara terminologi (istilah), karakter dapat diartikan sebagai sifat
manusia pada umumnya yang bergantung pada faktor kehidupannya
sendiri. Karakter adalah sifat kejiwaan, akhlaq atau budi pekerti yang
menjadi ciri khas seseorang atau sekelompok orang. Karakter merupakan
nilai-nilai prilaku manusia yang berhubungan dengan Allah SWT, diri
sendiri, sesama muslim, lingkungan yang terwujud dalam pikiran, sikap,
7
W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:1998), hal. 153
8
Wyne dalam Musfah, Pendidikan Karakter: Sebuah Tawaran Model Pendidikan Holistik Integralistik (Jakarta: 2011), hal.127
9
11
perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama,
hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat10.
Di dalam penelitian ini, peneliti membatasi istilah pendidikan karakter
sebagai sebuah upaya penanaman atau internalisasi nilai perilaku manusia
yang sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, Tujuan Pendidikan dan nilai
budaya. Keempat hal tersebut merupakan sumber nilai karakter. Dalam hal
ini yang menjadi subyek penelitian ialah peserta didik di SD
Muhammadiyah 1 Malang kelas 5A.
2. Al-Islam
Al-Islam yang dimaksud adalah mata pelajaran yang merupakan ciri
khusus di sekolah Muhammadiyah, dengan tujuan untuk membina dan
mengembangkan ketaqwaan siswa menurut dasar syariat Islam sesuai
dengan kaidah kehidupan Islami Muhammadiyah yang bersumber pada
al-Qur’an dan as-Sunnah. Sebagai mata pelajaran khusus, mata pelajaran ini
wajib diikuti oleh seluruh siswa pada setiap kelas, setiap jenjang dan jenis
sekolah, adapun mata pelajaran Islam yang dimaksud adalah Aqidah,
al-Qur’an, al-Hadits, Akhlak, Fiqih, Tarikh, Bahasa Arab dan
kemuhammadiyahan11. Pendidikan al-Islam yang merupakan pelajaran wajib diajarkan di perguruan Muhammadiyah harus mampu mewujudkan
apa yang dicita-citkan Muhammadiyah secara organisasi.
10
Agus Zaenul Fitri, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah (Jogjakarta: 2012), hal. 20-21
11
12
Pembelajaran al-Islam merupakan muatan lokal yang dimaksudkan
untuk internalisasi nilai-nilai islam dan memberikan pengertian tentang
hakekat persyerikatan Muhammadiyah. Sebagai muatan lokal yang sudah
menjadi sesuatu yang umum khususnya dilingkungan perguruan
Muhammadiyah. Membawa pembelajaran al-Islam agar dapat memberikan
nilai tambah. Sebagai muatan lokal, pembelajaran al-Islam perlu mendapat
perhatian yang serius, diharapkan memberikan nilai tambah.
Uraian di atas menunjukkan bahwa dalam penerapan pendidikan
karakter sebagai pembentukan karakter siswa-siswi atau peserta didik agar
nilai-nilai yang ada dalam pembelajaran al-Islam terutama mata pelajaran
akhlaq mampu menjiwai kehidupan peserta didik, sehingga ada perubahan
karakter dan moral yang lebih baik sesuai dengan harapan dan tujuan dari
pendidikan yang digariskan oleh persyarikatan Muhammadiyah dan tujuan
pendidikan yang digariskan oleh pendidikan nasional sebagaimana amanat
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh deskripsi atau gambaran yang utuh dan jelas dalam
penelitian ini, maka secara global dapat dilihat sistematika penelitian di
bawah ini adalah sebagai berikut :
1. Pada bab I : Pendahuluan
Pendahuluan merupakan langkah awal dari totalitas pembahasan
13
tumpuhan bab-bab berikutnya, didalamnya memuat latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat atau kegunaan penelitian,
batasan masalah, definisi operasional dan ruang lingkup serta sistematika
penulisan.
2. Pada bab II : Kajian Pustaka
Mendiskripsikan atau menjelaskan kajian pustaka secara detail sesuai
dengan kebutuhan dan yang mendukung judul skripsi diatas, yang mana
dijelaskan atau dibahas tentang kajian secara mendalam bagaimana
implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam peserta
didik atau siswa-siswi di sekolah dasar Muhammadiyah I Malang, dimana
orientasi pendidikan di sekolah-sekolah saat ini kalau tidak dikatakan
gagal dalam sistem pengajaran atau pendidikan yaitu banyak berorientasi
pada aspek kognitif (ilmu pengetahun) semata kurang memperhatikan
faktor-faktor lain seperti afektif dan psikomotorik.
Gejala sistem kegagalan pendidikan selama ini ditandai dengan
banyaknya dekadensi atau kemerosotan moral atau akhlaq pada peserta
didik atau siswa-siswi seperti cara berfikir instan dalam kehidupan,
memiliki sifat materilisme, hedonisme, konsumenrisme, munculnya
tawuran antar pelajar dan mahasiswa, keterlibatan pelajar dan mahasiswa
dalam kasus narkoba dan minuman keras, pornografi dan pornoaksi serta
keterlibatkan generasi muda atau pelajar dalam kasus kriminalitas sosial
14
Kehadiran dan pentingnyan atau urgensi implementasi pendidikan
karakter dalam pembelajaran al-Islam pada siswa-siswi atau peserta didik
untuk dilaksanakan dalam sistem kurikulum pendidikan di
sekolah-sekolah kedepan, sehingga tujuan pendidikan nasional akan segera
terwujud, dengan demikian akan lahirlah generasi muda atau para pelajar
menjadi calon-calon pemimpin masa depan dan menjadi generasi atau
pelajar yang berkualitas, berprestasi, mandiri, tangguh dan bermutu.
3. Pada bab III : Metode Penelitian
Metodologi penelitian ini merupakan jenis dan pendekatan yang
digunakan, pemilihan lokasi penelitian, penentuan sasaran penelitian,
penentuan informan atau responden, teknik penggalian data dan analisis
data yang semua itu terkait dan saling melengkapi satu sama lain sehingga
tulisan ini layak di baca dan dapat dipertanggungjawabkan secara obyektif
dan ilmiah di mata publik.
4. Pada bab IV : Pembahasan
Hasil pembahasan dan penyajian data dalam penelitian ini adalah
meliputi hasil observasi, wawancara, angket atau kuesioner dan pemilihan
dokumentasi serta analisis data, dalam hal ini peneliti ingin memaparkan
dan menjelaskan fenomena yang ada tentang implementasi pendidikan
karakter dalam pembelajaran al-Islam peserta didik atau siswa-siswi,
dimana dalam skripsi ini berbicara banyak tentang implementasi
pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam peserta didik di Sekolah
15
5. Pada bab V : Penutup
Merupakan bab penutup atau bab terakhir yang berisikan tentang
kesimpulan penelitian dan saran yang bersifat konstruktif atau membangun
agar kedepan penelitian ini lebih baik, obyektif dan ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan serta memberikan kontribusi pemikiran dan solusi
atau jalan keluar terhadap permasalahan bagaimana implementasi
pendidikan karakter dalam pembelajaran al-Islam kepada peserta didik,
agar kedepan para peserta didik kita tidak hanya cerdas secara kognitif
(ilmu pengetahuan) semata akan tetapi juga memiliki kecerdasan afektif
(rasa emosional) dan psikomotorik (keterampilan) atau pendidikan yang