• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH IKLAN GSM AXIS VERSI "MAKANYA PAKAI AXIS" TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN KARTU SELULER (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2006)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH IKLAN GSM AXIS VERSI "MAKANYA PAKAI AXIS" TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN KARTU SELULER (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2006)"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH IKLAN GSM AXIS VERSI

MAKANYA PAKAI

AXIS

TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN KARTU

SELULER

(Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Angkatan 2006)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh :

ANDIKA PRADANA

06220101

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Andika Pradana

NIM : 06220101

Konsentrasi : Komunikasi Audio Visual

Judul Skripsi : Pengaruh Iklan GSM AXIS Versi “Makanya Pakai AXIS” Terhadap Keputusan Menggunkan Kartu Seluler

(Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2006)

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang dan dinyatakan LULUS

Pada hari : Kamis Tanggal : 5 Mei 2011

Tempat : Ruang 605

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

Dr. Wahyudi, M. Si

Dosen Penguji:

Penguji I : Abdulah Masmuh, Drs., M. Si ( )

Penguji II : M. Himawan, M. Si ( )

Penguji III : Nasrullah, S. Sos., M. Si ( )

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobilalamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul PENGARUH IKLAN GSM AXIS VERSI “MAKANYA PAKAI AXIS” TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN KARTU SELULER (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2006)

Penyusunan skripsi ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang.

Bagi penulis, skripsi ini adalah hasil perpaduan antara inspirasi dan tanggung jawab. Penulis merasa sangat bersyukur karena dalam pengerjaan skripsi ini penulis dapat bertemu dengan sahabat dan orang-orang luar biasa, yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhirnya.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.AP

2. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si selaku Dekan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

(4)

4. Pembimbing 1 Bapak Nasrullah, S.Sos., M.Si., dan Pembimbing 2 Bapak Drs. Jaenuri, M.Si., terima kasih atas waktu yang diluangkan dan kesabarannya untuk membimbing, diskusi, dan memberikan masukan yang sangat berarti bagi penulis.

5. Bapak Abdulah Masmuh, Drs., M.Si selaku Dosen Penguji I dan Bapak M. Himawan, M.si selaku Dosen Penguji II terima kasih telah memberikan masukan serta saran dan evaluasinya pada saat peneliti melakukan ujian.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi atas ilmu yang telah diberikan.

7. Bapak Drs. Medi Asmo dan Ibu Anastasia Yuniar Andriani, S.Pd selaku orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan penuh yang tidak terputus kepada penulis. Adik-adikku Adinda Dwi Larasati, Iffah Aulia Fitriana, dan Andini Tresna Safitri. Dan untuk seluruh keluarga besar penulis yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

8. Bapak Drs. Sutikno dan Ibu Naning Tri Utami, S.Ag., atas doa dan dukungan penuh yang telah diberikan kepada penulis.

9. Ainnes Dwi Wijayanti yang selalu memberi dukungan, baik tenaga, waktu, dan doa.

10.MGR Big Family, Aditya Enamura, Fatah Setiawan, Hartono, Ari Kurniawan, Prima Inandika, Giring, Lukman Takim, Mochi Fiat; dan Grajakan Big Family, Ody, Andre, Rendy, Kiki, Nuansa, Fandi Mbah, Widya, Bayu, Hendra, Singgih, Pungki, Erwin, Andhika, Dendi, Danang, Dony, Hasan. Terima kasih atas dukungan kalian semua.

(5)

Penulis berusaha dengan segala upaya untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Namun, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Untuk itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan dari semua pihak yang membaca. Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT selalu memberikan penulis petunjuk agar selalu berada dalam lindungan-Nya.

Malang, 21 April 2011

(6)

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Pernyataan Orisinalitas ... iii

Berita Acara Bimbingan Skripsi ... iv

Kata Pengantar ... v

Abstrak ... viii

Abstract ... x

Daftar Isi ... xii

Daftar Gambar... xv

Daftar Tabel ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Hipotesis Penelitian ... 7

E. Kegunaan Penelitian ... 8

F. Asumsi Dasar Penelitian ... 8

G. Kerangka Teoritis ... 9

1. Pengertian Komunikasi Massa ... 9

2. Ciri-ciri dan Karakteristik dari Komunikasi Massa ... 10

3. Efek Media Massa ... 15

4. Konsep Iklan ... 19

5. Perilaku Konsumen ... 22

6. Keputusan Konsumen ... 22

7. Teori AIDDA ... 25

(7)

I. Definisi Operasional Variabel ... 28

J. Metodologi Penelitian ... 29

1. Tipe dan Dasar Penelitian ... 29

2. Lokasi Penelitian ... 30

3. Populasi dan Sampel ... 30

4. Teknik Sampling ... 31

5. Pengukuran Variabel ... 32

6. Teknik Pengumpulan Data ... 32

7. Teknik Analisis Data ... 33

8. Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 35

9. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 35

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Umum dan Profil AXIS ... 36

B. Gambaran Umum Jurusan Ilmu Komunikasi ... 41

C. Gambaran Umum Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2006 ... 45

BAB III SAJIAN DAN HASIL ANALISIS DATA A. Penyajian Data ... 46

B. Identitas Responden ... 47

C. Terpaan Iklan GSM Axis versi “Makanya Pakai AXIS” ... 47

D. Keputusan Menggunakan Kartu Seluler ... 57

E. Analisis Data ... 67

E.1 Uji Validitas ... 67

E.2 Uji Reliabilitas ... 69

E.3 Regresi Sederhana ... 70

E.4 Uji t (Uji Signifikansi) ... 72

(8)

E.6 Uji Korelasi ... 73

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 79

B.1 Saran Akademik ... 79

B.2 Saran Praktis ... 79

DAFTAR PUSTAKA

(9)

Lampiran 1. Kuisioner

KUISIONER

Assalamualaikum Wr. Wb.

Kepada Responden yang terhormat, saya ANDIKA PRADANA (06220101) Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, saat ini sedang melakukan penelitian untuk tugas akhir saya dengan judul: PENGARUH IKLAN GSM “AXIS” VERSI MAKANYA PAKAI AXIS TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN KARTU SELULER (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2006). Untuk itu, saya memohon kesediaan Anda untuk mengisi angket di bawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang Anda pilih dan juga mengisi identitas di bawah ini:

NAMA : ____________________________________ NIM : ____________________________________

A. Indikator variable X (Terpaan iklan GSM Axis versi “Makanya Pakai Axis”)

1. Anda sering menonton iklan GSM Axis versi “Makanya Pakai Axis”? a. Sangat sering

b. Sering c. Tidak sering d. Sangat tidak sering

2. Anda tidak pernah memindah chanel televisi saat iklan GSM Axis versi “Makanya

Pakai Axis” ditayangkan?

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

3. Bila iklan tersebut ditayangkan Anda menonton iklan tersebut sampai habis? a. Sangat setuju

b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

4. Tayangan iklan GSM Axis versi “Makanya Pakai Axis” a. Sangat menarik

b. Menarik c. Tidak menarik d. Sangat tidak menarik

5. Anda setuju dengan kata-kata atau kalimat dan adegan lucu dalam tayangan iklan GSM Axis versi “Makanya Pakai Axis”?

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

6. Cara penyajian ide cerita dalam tayangan iklan GSM Axis versi “Makanya Pakai

Axis” menarik?

(10)

7. Setujukah Anda dengan adegan berlebihan dan kekerasan (saat ketuban si ibu pecah, saat si bayi lahir tapi mempunyai kumis tebal, dan saat si bayi menyetrum bapaknya dengan raket setrum nyamuk saat main kuda-kudaan) dalam iklan ini?

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

B. Indikator variable Y (Keputusan menggunakan kartu seluler)

1. Anda ingin mencoba menggunakan kartu seluler Axis? a. Sangat setuju

b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

2. Anda memilih untuk mengganti kartu GSM lama Anda dengan Axis? a. Sangat setuju

b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

3. Anda langsung membeli kartu perdana Axis dan langsung memakainya? a. Sangat setuju

5. Anda merasa puas dengan berbagai tarif murah yang ditawarkan?

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju 6. Anda akan terus memakai Axis ?

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

7. Axis sebagai satu-satunya kartu seluler yang Anda miliki. a. Sangat setuju

b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

(11)

Lampiran 2. Uji Validitas Instrumen

VALIDITAS IKLAN

ITEM N ∑X ∑X² ∑Y ∑Y² ∑XY rxy TABEL KET SD X VAR X X1 177 513 1567 3514 71530 10404 0,583 0,176 val 0,675 0,456

X2 177 467 1321 3514 71530 9551 0,706 0,176 val 0,711 0,505

X3 177 491 1457 3514 71530 10034 0,699 0,176 val 0,735 0,540

X4 177 542 1728 3514 71530 11016 0,736 0,176 val 0,623 0,388

X5 177 525 1623 3514 71530 10669 0,722 0,176 val 0,611 0,374

X6 177 544 1744 3514 71530 11050 0,701 0,176 val 0,640 0,409

X7 177 432 1198 3514 71530 8806 0,456 0,176 val 0,903 0,816

TOT 3,487

VALIDITAS KEPUTUSAN

ITEM N ∑X ∑X² ∑Y ∑Y² ∑XY rxy TABEL KET SD X VAR X Y1 177 406 1050 2669 44179 6714 0,866 0,176 val 0,821 0,675

Y2 177 375 889 2669 44179 6182 0,865 0,176 val 0,733 0,537

Y3 177 353 813 2669 44179 5897 0,877 0,176 val 0,787 0,619

Y4 177 456 1298 2669 44179 7398 0,750 0,176 val 0,837 0,700

Y5 177 406 1066 2669 44179 6736 0,843 0,176 val 0,875 0,765

Y6 177 345 781 2669 44179 5751 0,840 0,176 val 0,785 0,617

Y7 177 328 726 2669 44179 5501 0,814 0,176 val 0,819 0,671

(12)

Lampiran 3. Frekuensi Jawaban Responden

A. Indikator Variabel X (Terpaan Iklan GSM AXIS versi “Makanya Pakai AXIS)

Pertanyaan

SKOR JAWABAN

TOTAL

4 3 2 1

f % f % f % f % f %

1 30 16,95 101 57,06 44 24,86 2 1,13 177 100

2 16 9,04 89 50,28 64 36,16 8 4,52 177 100

3 29 16,38 82 46,33 63 35,59 3 1,69 177 100

4 39 22,03 111 62,71 26 14,69 1 0,56 177 100

5 28 15,82 117 66,10 30 16,95 2 1,13 177 100

6 43 24,29 104 58,76 30 16,95 0 0,00 177 100

7 23 12,99 59 33,33 68 38,42 27 15,25 177 100

B. Indikator Variabel Y (Keputusan Menggunakan Kartu Seluler)

Pertanyaan

SKOR JAWABAN

TOTAL

4 3 2 1

f % f % f % f % f %

1 17 9,60 42 23,73 94 53,11 24 13,56 177 100

2 12 6,78 23 12,99 116 65,54 26 14,69 177 100

3 13 7,34 15 8,47 107 60,45 42 23,73 177 100

4 18 10,17 88 49,72 49 27,68 22 12,43 177 100

5 16 9,04 53 29,94 75 42,37 33 18,64 177 100

6 11 6,21 17 9,60 101 57,06 48 27,12 177 100

(13)

Lampiran 4. Uji Reliabilitas

Reliabilitas Terpaan Iklan GSM AXIS versi “Makanya Pakai AXIS”

(14)

Lampiran 5. Perhitungan Regresi dan Korelasi

Dependent Variable: Keputusan Menggunakan AXIS b.

Dependent Variable: Keputusan Menggunakan AXIS a.

(15)
(16)
(17)
(18)
(19)

Lampiran 7. Identitas Responden

No Nama Responden NIM Jenis Kelamin

1 DITTO DIANDRA 06220015 L

8 BRIGIT PUSPITASARI 06220037 P

9 WITRIANA 06220038 P

19 ELVIA PURWANINGSIH 06220060 P

20 FITRI 06220061 P

37 ZULMIYAH RAHMADHANI 06220089 P

38 SONNY HADIYANTO 06220090 L

39 NOFIYATI KUSUMANINGRUM 06220091 P

40 ARSAD NIZAR 06220092 L

(20)

42 RIDWAN HADI 06220094 L

52 MUHAMMAD IKHSANSYAH 06220110 L

53 PUSPITA WIDYA 06220112 P

54 TRISNO SUSILO 06220113 L

55 SEPTIA NOFA 06220114 L

56 ENDAH NURMALASARI 06220117 P

(21)

86 WILDAN SYAHBAL 06220176 L

103 MEGA MERDEKAWATI 06220229 P

104 BETY BELYNA 06220231 P

105 INTAN DARMAYANTI 06220232 P

106 BERLIANNE LETISIA 06220233 P

107 EMAS DIDIK PRASTYO 06220235 L

108 VELLA AGUSTIN 06220238 P

109 ICHSANUL HIDAYAT 06220240 P

110 RATIH WIDYAWATI 06220245 P

120 USWATUN KHASANAH 06220266 P

(22)

130 INEZIA PUSPITASARI 06220289 P

131 WILLY DHIMAS 06220290 L

132 KHEYENE MOLEKAN DELLA 06220292 P

133 LIES RETNO WULAN DINI 06220293 P

134 HENDRI PONCO KUSUMA 06220296 L

135 IRFAN 06220300 L

136 DHANNAR WIHANDARU 06220301 L

137 RYAN PRADITA 06220304 L

146 LAILATUL FITRIYAH 06220333 P

147 YULIA AMBARWATI 06220337 P

169 RENI KUSUMA DAMAYANTI 06220394 P

170 MOHAMMAD FARIS 06220397 L

171 ARIS NOVIA HIDAYAT 06220398 L

172 ALVIAN FERDIATMAKA 06220403 L

(23)

174 LAILATUL ILMI 06220411 P

174 AKHMAD KHUSAERI 06220415 L

176 CONNY BERTHA 06220417 P

(24)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Televisi merupakan media yang selain berfungsi sebagai penyampai informasi,

juga sebagai media hiburan bagi masyarakat. Karena sifatnya yang multi fungsi tersebut,

televisi menjadi begitu diminati oleh masyarakat. Seiring dengan berkembangnya dunia

teknologi, perlahan – lahan televisi juga mengalami perubahan. Kemajuan teknologi televisi membuat semuanya menjadi dekat, mudah dilihat dan didengar. Media televisi

mampu membuat dunia menjadi kecil yang dikemas dalam sebuah kotak, dengan kata

lain mampu memberikan berbagai informasi dari berbagai belahan dunia yang cepat,

aktual dan tepat kepada masyarakat.

Kegiatan penyiaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962, bertepatan

dengan dilangsungkannya pembukaan Asean Games di Senayan. Sejak saat itu pula

Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sampai sekarang. Mulai

tahun 1989 bermunculan televisi – televisi swasta seperti RCTI, SCTV, TPI, dan ANTV. Akhir – akhir ini stasiun televisi swasta juga bertambah seperti GLOBAL TV, METRO TV, TV ONE, TRANS TV, dan TRANS 7 (Ardianto,2007:127).

Salah satu media massa yang banyak mendapatkan perhatian masyarakat adalah

(25)

2 pedesaan telah mempunyai pesawat televisi. Hal ini menjadikan televisi sebagai alat

pengakses informasi dan hiburan yang efektif dan efisien, namun bisa dibilang sangat

terjangkau oleh sernua lapisan masyarakat.

Sebagai media massa elektronik audio visual, televisi bisa membius masyarakat

dengan berbagai program-program menarik yang dibuat oleh stasiun televisi, apalagi

mengingat perkembangan televisi di Indonesia yang kini semakin pesat dengan

bermunculannya banyak stasiun televisi baru, baik lokal maupun nasional. Berbagai

tayangan dan program televisi dibuat semenarik mungkin untuk menarik minat

masyarakat mulai dari tayangan berita, hiburan, dan iklan muncul di televisi. Dengan

durasi siaran yang hampir 24 jam setiap harinya, televisi dapat mempengaruhi pola pikir

dan perilaku masyarakat.

Televisi sudah merupakan barang umum yang mudah dijumpai di mana saja.

Karena itu, potensinya sebagai wahana iklan sangat besar, karena mampu menjangkau

begitu banyak masyarakat atau calon konsumen. Karena televisi merupakan sarana

hiburan utama bagi keluarga, maka produk – produk yang diiklankan di televisi pun kebanyakan adalah barang – barang konsumsi, baik yang dikonsumsi setiap hari maupun yang tahan lama.

Salah satu program televisi yang dengan jelas mempunyai maksud untuk

mempengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat adalah iklan. Pengertian iklan

(26)

3 membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Dari

definisi di atas, terdapat beberapa komponen utama dalam sebuah iklan yakni

“mendorong dan membujuk”. Dengan kata lain, sebuah iklan harus memiliki sifat

persuasi. Komponen lain dari sebuah iklan adalah adanya barang atau jasa yang

ditawarkan. Di era sekarang ini, pengertian iklan menjadi diperluas lagi bukan hanya

barang dan jasa yang ditawarkan, namun juga kondisi tertentu. Kita mengenal adanya

istilah “iklan layanan masyarakat”. Dalam sebuah iklan layanan masyarakat, isi iklan

tidak membujuk seseorang untuk membeli barang atau jasa tertentu. Iklan layanan

masyarakat menawarkan suatu kondisi ideal atau sebuah kondisi yang lebih baik dalam

sebuah masyarakat.

Dalam Monle Lee & Carla Johnson (2004:3) dijelaskan bahwa periklanan adalah

komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya

yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti

televisi, radio, koran, majalah, direct email (pengeposan langsung), reklame luar ruang,

atau kendaraan umum. Di Indonesia, Masyarakat Periklanan Indonesia mengartikan

iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan

lewat suatu media dan ditunjukkan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Sementara

istilah periklanan diartikan sebagai keseluruhan proses yang meliputi persiapan,

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan (Riyanto, 2001 dalam

(27)

4 Kebanyakan iklan yang ditampilkan di televisi adalah iklan yang menawarkan

produk, baik barang maupun jasa, namun ada juga jenis iklan yang lain seperti iklan

layanan masyarakat dan iklan pengumuman. Sebagai imbas dari adanya iklan telah

mendorong pemirsa untuk mengeluarkan biaya lebih hanya untuk sekedar mencoba

suatu produk yang ditawarkan melalui iklan televisi atau hanya sekedar memenuhi

tuntutan gaya hidup modern.

Perkembangan dunia periklanan di Indonesia tak dapat dilepaskan dari

perkembangan dunia pertelevisian dalam satu dekade ini. Iklan di televisi telah menjadi

kekuatan yang memiliki daya rangsang dalam menawarkan aneka ragam kebutuhan.

Iklan mampu mengarahkan penontonnya memberikan tanggapan secara sukarela, dan

pada akhirnya iklan memiliki peran yang kuat pembentukan lingkungan dan perilaku

manusia.

Dalam proses mengomunikasikan produk ke pasar konsumen, sangat perlu

diperhatikan oleh perusahaan yaitu slogan dan tema yang harus disampaikan seperti

slogan iklan Axis ”Makanya Pakai Axis”. Persoalan ini penting karena berkaitan dengan perusahaan yang memposisikan produknya di mata konsumen. Pembuatan iklan yang

menggunakan slogan atau tema tertentu bertujuan untuk mempersuasi konsumen.

Apalagi bila slogan dan tema tersebut dibuat semenarik mungkin, tentu seorang

konsumen tidak akan ragu-ragu lagi untuk membeli produk tersebut. Pesan yang efektif

(28)

5

Jika seseorang mengatakan ”kesan pertama begitu menggoda” selanjutnya akan

mengubah perilaku konsumen untuk membeli produk tersebut.

Tayangan iklan televisi GSM AXIS versi “Makanya Pakai AXIS”, dimulai dengan adegan seorang suami yang panik karena istrinya akan segera melahirkan dengan

melemparkan segala sesuatu yang ada di tempat tidur seperti bantal dan guling kepada

suaminya. Sang istri meminta suaminya untuk segera menghubungi dukun beranak,

dengan sangat panik sang suami mencari nomer telepon dukun beranak di buku

kumpulan nomer telepon dukun beranak. Sang suami bingung memilih nomer telepon

yang mana, karena tarif teleponnya mahal. Karena terlalu lama memilih, sang istri telah

mengeluarkan air ketuban sampai lantai banjir dengan air ketuban. Sungguh kaget sang

suami, karena bayinya terlahir dalam bentuk orang dewasa cebol dan berkumis tebal.

Sang istri marah – marah karena sang suami terlalu lama tidak menghubungi dukun beranak, sehingga anaknya terlahir seperti itu. Bayi dewasa itu berkata kepada ayahnya

“makanya pakai AXIS”. Setelah itu, si bayi dewasa itu bermain kuda – kudaan dengan

ayahnya. Sang ayah dipukuli anaknya dengan menggunakan raket setrum nyamuk.

Selain itu sang ayah menyuapi anaknya dengan sendok, tetapi sang anak mengambil

lauk dengan tangan dan langsung memakannya. Selain itu ada adegan yang dimana

biasanya orang tua memandikan bayi di bak, tetapi bayi dewasa ini dimandikan di dalam

ban mobil yang dijadikan bak mandi. Adegan ditutup dengan sang ayah dan anaknya

bermain kartu remi, sang anak asik bermain kartu sambil minum kopi dan makan

(29)

6 Penelitian ini dilakukan karena peneliti tertarik untuk meneliti keputusan

menggunakan kartu seluler di kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa Jurusan Ilmu

Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2006. Menurut peneliti, gaya

bertelekomunikasi mahasiswa pada zaman modern sekarang ini sangat tidak konsisten.

Mereka sering kali berganti-ganti kartu seluler dengan berbagai alasan. Beberapa di

antaranya hanya ingin menggunakan kartu seluler tertentu pada masa promo dengan

berbagai tarif murah dan berganti kartu seluler lain apabila tawaran promo telah

berakhir, sedangkan lainnya berganti-ganti kartu seluler karena ingin mendapatkan kartu

seluler yang benar-benar sesuai dengan kebutuhannya.

B. RUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh antara terpaan Iklan GSM AXIS versi makanya pakai AXIS

terhadap pengguna kartu seluler bagi mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2006?

2. Seberapa besar pengaruh Iklan GSM AXIS versi makanya pakai AXIS terhadap

pengguna kartu seluler bagi mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

(30)

7

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara Iklan GSM AXIS versi makanya

pakai AXIS terhadap pengguna jaringan seluler bagi mahasiswa.

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara Iklan GSM GSM AXIS versi

makanya pakai AXIS terhadap pengguna jaringan seluler bagi mahasiswa.

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Secara etimologis, hipotesis dibentuk dari dua kata, yaitu kata hypo dan

kata thesis. Hypo berarti kurang, dan thesis adalah pendapat. Kedua kata itu

kemudian digunakan secara bersama menjadi hypothesis dan penyebutan dalam

dialek Indonesia menjadi hipotesa kemudian berubah menjadi hipotesis yang

maksudnya adalah suatu kesimpulan yang masih kurang atau kesimpulan yang

masih belum sempurna. Pengertian ini kemudian diperluas dengan maksud sebagai

kesimpulan penelitian yang belum sempurna, sehingga perlu disempurnakan dengan

membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui penelitian. (Burhan Bungin 2004 : 75)

Dari pengertian hipotesis tersebut, maka hipotesis penelitian ini adalah:

H0 : Tidak ada pengaruh antara iklan GSM AXIS versi makanya pakai axis

terhadap keputusan pengguna jaringan seluler bagi mahasiswa.

Ha : Ada pengaruh antara iklan GSM AXIS versi makanya pakai axis terhadap

(31)

8

E. KEGUNAAN PENELITIAN

1. Kegunaan Akademik

Untuk merealisasikan ilmu akademis yang telah diajarkan pada jenjang perguruan tinggi mengenai dunia pertelevisian. Selain itu, untuk mengimplementasikan pesan yang disampaikan tayangan iklan televisi guna menarik minat dan daya tarik konsumen terhadap tayangan iklan yang disajikan. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi disiplin ilmu komunikasi.

2. Kegunaaan Praktis

Penelitian ini diharapkan memberi masukan serta ide-ide kreatif terhadap tayangan iklan Axis dalam usaha memberikan daya tarik tayangan terhadap para konsumen yang fokusnya adalah mahasiswa.

F. ASUMSI DASAR PENELITIAN

(32)

9

menarik iklan GSM Axis, maka akan semakin rendah keputusan menggunakan kartu seluler.

G. KERANGKA TEORITIS

1. Pengertian Komunikasi Massa

Pengertian tentang komunikasi massa cukup beragam, tetapi yang akan

disampaikan hanya beberapa pengertian untuk menjadi rujukan. Komunikasi massa

adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Komunikasi

massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media

komunikasi massa). Media massa (atau saluran) yang dihasilkan oleh teknologi

modern. Massa dalam komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang

berkaitan dengan media massa. Media massa bentuknya antara lain media elektronik

(televisi, radio), media cetak (surat kabar, majalah, tabloid) (Nurudin, 2007: 3-5).

Ada satu definisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W. Gamble

dan Teri Kwal Gamble (1986) akan semakin memperjelas apa itu komunikasi massa.

Menurut mereka sesuatu bisa didefinisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup

hal-hal sebagai berikut:

1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk

menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat pada khalayak yang luas

(33)

10 2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya

bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling

kenal atau mengetahui satu sama lain.

3. Pesan adalah publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh

banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik.

4. Sebagai sumber, komunikasi massa biasanya organisasi formal seperti jaringan,

ikatan, perkumpulan. Dengan kata lain komunikatornya tidak berasal dari

seseorang, tetapi lembaga.

5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya

pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu

dalam lembaga tersebut lewat media massa.

6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis

komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung (Nurudin, 2007: 8).

2. Ciri-ciri dan Karakteristik dari Komunikasi Massa

Ciri-ciri komunikasi massa adalah sebagai berikut :

1. Komunikator dalam Komunikasi Massa melembaga. Komunikator dalam

komunikasi bukan satu orang. Artinya gabungan antar berbagai macam unsur

dan bekerja antara satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang

dimaksud disini menyerupai sebuah sistem. Sistem itu adalah sekelompok

(34)

11 menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol,lambing menjadi pesan, dalam

membuat kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah

pesan itu menjadi sumber informasi.

2. Komunikasi dalam Komunikasi Massa bersifat heterogen. Komunikan dalam

komunikasi massa sifatnya heterogen atau beragam. Artinya, penonton televisi

beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki

jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama

pula. Namun, mereka adalah komunikan televise. Herbert Blumer

memberikan cirri tentang karakteristik audience/ komunikan sebagai berikut :

Audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya ia

mempunyai heterogenitas komposisi atau susunan. Jika ditinjau dari

asalnya mereka berasal dari berbagai kelompok dalam masyarakat.

 Berisi individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain.

Disamping itu, antar individu itu tidak berinteraksi satu sama lain secara

langsung.

 Mereka tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal.

3. Pesannya bersifat umum. Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak

ditujukan kepada satu orang atau kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata

lain pesan-pesannya ditujukan kepada khalayak yang plural. Oleh karena

pesan-pesan yang disampaikan tidak boleh bersifat khusus.

(35)

12 5. Komunikasi massa menimbulkan kesepakatan. Dalam komunikasi massa ada

keserempakan dalam proses penyebaran pesan-pesannya. Serempak berarti

khalayak bisa menikmati media massa tersebut hamper bersamaan.

6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis. Peralatan teknis yang

dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik (mekanik atau

elektronik).

7. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper.Gatekeeper atau yang sering

disebut penapis informasi atau penjaga pintu atau penjaga gawang adalah

orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa

(Nurrudin,2007:19-30).

Karakteristik dari Komunikasi Massa adalah sebagai berikut:

1. Komunikator terlembagakan

Cirri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Komunikasi

massa menggunakan media massa, baik cetak maupun elektronik.

Komunikasi massa melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak

dalam organisasi yang kompleks.

2. Pesan bersifat umum

Pesan komunikasi massa bersifat terbuka, atinya komunikasi massa itu

ditujukan untuk semua orang dan tidak dan tidak ditujukan untuk

sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa

(36)

13 3. Komunikannya Anonim dan heterogen

Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Pada

komunikasi antar personal, komunikator akan mengenal komunikannya,

mengetahiu identitasnya, seperti: nama, pendidikan, pekerjaan, tempat

tinggal, bahkan mungkin mengenal sikap dan perilakunnya. Sedangkan

dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan

(anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka.

Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena

terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat

dikelompokkan berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan,

pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi.

4. Media massa menimbulkan keserempakan

Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya,

adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif

banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang bnyak

tersebut secara seremoak dan pada waktu yang bersamaan memperoleh

pesan yang sama pula.

5. Komunikasi mengutamakan isi daripada hubungan

Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada

komunikasi antar personal, unsur hubungan sangat penting. Sebaliknya. pada

(37)

14 pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan

disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan akan digunakan.

6. Komunikasi bersifat satu arah

Selain ada ciri yang merupakan keunggulan komunikasi massa dibandingkan

dengan komunikasi lainnya, ada juga ciri komunikasi massa yang

merupakan kelemahannya. Secara singkat, komunikasi massa itu adalah

komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui

media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan

kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikanpun

aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak melakukan dialog

sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi antar personal. Dengan

demikian komunikasi massa itu bersifat satu arah.

7. Stimulasi alat indra terbatas

Ciri komunikasi massa lainnya yang dapat dianggap salah satu

kelemahannya adalah stimulasi alat indra yang terbatas. Pada komunikasi

antar personal yang bersifat tatap muka, maka seluruh alat indra pelaku

komunikasi, komunikator dan komunikan, dapat digunkan secara maksimal.

Kedua belah pihak dapat melihat, mendengar secara langsung, bahkan

mungkin merasa. Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung

pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya

(38)

15 media televisi dan film, kita menggunakan indra penglihatan dan

pendengaran.

8. Umpan balik tertunda

Komponen umpan balik atau yang lebih populer dengan sebutan feedback

merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektivitas

komunikasi sering kali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh

komunikan.

Umpan balik sebagi respons mempunyai volume yang tidak terbatas pada

komunikasi antar pesonal. Apabila seorang dosen memberikan kuliah secara

tatap muka, dosen itu akan memperhatikan bukan saja ucapan

mahasiswanya, tetapi juga kernyitan mata, gerak bibir, posisi tubuh, dan

gerakan lainnya yang dapat diartikan. Semua simbol tersebut merupakan

umpan balik yang diterima melalui seluruh panca indra. Umpan balik ini

bersifat langsung (direct feedback) atau umpan balik yang bersifat segera

(immediate feedback) (Ardianto, 2007:7-13).

3. Efek Media Massa

Media massa merupakan singkatan dari media komunikasi massa yang

dipergunakan untuk menunjukkan penerapan suatu alat teknis (media) yang

menyalurkan atau merupakan wadah komunikasi massa (Pratikto, 1987:76). Juga

(39)

16 mengadakan komunikasi dengan massa (Wahyudi, 1986 : 43). Yang dimaksud

dengan media massa dalam hal ini adalah media massa periodik seperti surat

kabar, majalah, (media massa cetak), radio, televisi, film (media massa elektronik).

Sedangkan yang dimaksud dengan massa adalah para pembaca majalah, surat

kabar, pendengar radio, dan penonton televisi serta film, yang memiliki sifat-sifat

diantaranya yaitu : banyak, tidak saling mengenal, heterogen, tidak

diorganisasikan, tidak mengenal komunikator, serta tidak memberikan umpan

balik secara langsung.

Di Indonesia, televisi merupakan media massa favorit masyarakat di

berbagai kalangan untuk memperoleh informasi dan hiburan. Yang dimaksud

dengan televisi disini. adalah televisi swasta komersil yang murni mengejar

keuntungan, baik melalui pemasukkan dari iklan maupun sponsor.

Sebagai salah satu media massa elektronik, pada pokoknya mempunyai 3

fungsi seperti halnya media massa lainnya. Menurut Effendi (1993 : 24), bahwa

fungsi televisi sebagai sub sistem negara dan pemerintah dimana stasiun televisi.

tersebut berlokasi, maka, sifat dan fungsi pokok televisipun akan berbeda, dan

fungsi pokok itu adalah:

1. Fungsi Penerangan (The Information Function)

Fungsi ini terdapat pada media massa audio visual yang mempunyai dua faktor

(40)

17 dekat; peristiwa yng disiarkan oleh stasistem televisi dapat dilihat dan

didengarkan oleh para pemirsa pada. saat peristiwa berlangsung.

2. Fungsi Pendidikan ( The Educational Function)

Sebagai media komunikasi massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk

menyelesaikan acara pendidikan bagi khalayak yang jumlahnya begitu banyak

dan stimulant.

3. Fungsi Hiburan (The Entertainment Function)

Fungsi hiburan pada televisi sangat melekat dan dominan, dan sebagian siaran

televisi diisi oleh acara-acara hiburan. Hal tersebut dikarenakan ada layar

televisi dapat ditampilkan gambar hidup serta suaranya bagaikan kenyataan dan

dapat dinikmati oleh semua khalayak. (www.mekong7.co.cc diakses 14

november 2010).

Seperti halnya media massa pada umumnya, televisi memberikan pengaruh

atau efek media. Ditinjau dari sasaran komunikasi dari media massa, setiap

manusia menerima pesan dari media massa apakah itu surat kabar, majalah, radio,

televisi atau film akan menimbulkan reaksi yang berbeda-beda. De Fleur

berpendapat bahwa individu dalam menerima pesan-pesan dari media massa

apakah itu berbentuk berita, pendidikan, hiburan atau iklan, akan memberikan

reaksi pada pesan-pesan tersebut, yaitu berupa:

a. Selective attention, adalah masing-masing individu akan memilih program atau

(41)

18 b. Selective retention, dimana individu hanya mengingat hal-hal yang diingat.

Dari sini dapat diambil kesimpulan pesan yang disampaikan melalui media

massa akan diterima oleh individu berdasarkan kepentingan si individu sendiri,

ditafsirkan dan diingat dengan kepentingan makna pesan bagi individu. Media

massa mempunyai efek yang sangat besar terhadap manusia. Donal K. Robert

menyatakan bahwa adanya anggapan bahwa efek merupakan perubahan perilaku

manusia setelah diterpa pesan media massa. Efek pesan media massa meliputi

aspek-aspek sebagai berikut :

a. Efek kognitif adalah yang ditimbulkan pada komunikan yang menyebabkan

dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya.

b. Efek afektif lebih tinggi kadarnya dari pada efek kognitif. Disini tujuan

komunikator bukan hanya sekadar supaya komunikan tahu, tetapi tergerak

hatinya; menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu,

sedih, gembira, marah, dan sebagainya.

c. Efek behavioral, yakni efek yang timbul pada komunikan dalam bentuk

perilaku, tindakan, atau kegiatan (Effendy, 1993 : 6).

(42)

19

4. Konsep Iklan

Dewasa ini dunia periklanan di Indonesia semakin berkembang, hal ini

diperkuat dengan bertambahnya media baru baik cetak maupun elektronik yang

bisa sangat mendukung berkembangnya dunia periklanan. Iklan adalah sebagai

segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan lewat suatu

media dan ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat (Rendra

Widyatama, 2007 : 16). Semakin banyaknya belanja iklan di berbagai media

massa, cetak maupun elektronik, baik di kalangan insustri baik besar maupun

kecil, organisasi, individu, bahkan pemerintah, menunjukkan bahwa iklan

merupakan sarana atau alat yang sangat efektif untuk memperkenalkan produknya

atau untuk menyampaikan sebuah informasi atau pesan kepada masyarakat.

Menurut Riyanto, 2001 dalam (Rendra Widyatama, 2007: 16), Masyarakat

Periklanan Indonesia mengartikan iklan sebagai bentuk pesan tentang suatu

produk atau jasa yang disampaikan lewat suatu media dan ditunjukan kepada

sebagian atau seluruh masyarakat. Istilah periklanan diartikan sebagai keseluruhan

masyarakat. Periklanan diartikan sebagai keseluruhan proses yang meliputi

persiapan, perencanaa, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan. Dari

pengertian iklan tersebut, iklan mengandung enam prinsip dasar yaitu :

a. Adanya pesan tertentu.

b. Dilakukan oleh komunikator (sponsor).

(43)

20 d. Disampaikan untuk khalayak tertentu.

e. Dalam penyampaian tersebut, dilakukan dengan cara membayar.

f. Penyampaian pesan tersebut, mengharapkan dampak tertentu.

Menurut Bittner (dalam Rendra Widyatama, 2007 : 65) Secara teoritik

iklan dibedakan menjadi dua yaitu iklan standart dan iklan layanan masyarakat.

Iklan standart adalah iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan

memperkenalkan barang, jasa, pelayanan untuk konsumenmelalui media

periklanan, yang mempunyai tujuan merangsang motif dan minat para

pembekiatau pemakai dan memdapatkan keuntungan-keuntungan secara ekomoni.

Kategori kedua adalah iklan layanan masyarakat, yaitu iklan yang bersifat

non-profit dalam arti tidak mencari keuntungan apapun yang bersifat ekonomi atau

komersil, namun keuntungan yang dituju bersifat sosial, juga berusaha

mendapatkan citra baik di masyarakat.

Iklan standart maupun iklan layanan masyarakat dalam dalam penyaluran

pesannya kepada khalayak, menggunakan media iklan sebagi salurannya.

Menurut Kotler, (2001 : 154), ada beberapa media iklan diantaranya adalah

sebagai berikut :

a. Surat Kabar

Sebagai media yang dapat dilihat atau dibaca, surat kabar mudah menjadi basi

(44)

21 b. Majalah

Tidak semua orang ingin membaca majalah. Biasanya biaya iklan di majalah

lebih mahal daripada surat kabar, namun dapat dinikmati lebih lama dan dapat

mengemukakan gambar berwarna yang menarik.

c. Radio

Radio dapat menjangkau daerah yang luas dan dapat diterima oleh segala

lapisan masyarakat. Biaya iklan di radio relative lebih murah tetapi waktunya

relative terbatas, tidak dapat mengemukakan gambar, dan pendengar sering

kurang mendengarkan penuh atau sambil lalu.

d. Televisi

Televisi merupakan media yang dapat memberikan kombinasi antara suara

dengan gambar yang bergerak dan dapat dinikmati oleh siapa saja. Biaya iklan

pada televisi relative tinggi dan hanya dinikmati sebentar.

Khususnya iklan dengan menggunakan media televisi, merupakan cara

yang efektif dan efisien untuk mempengaruhi massa, karena iklan televisi

mengandung unsur suara, gambar, dan gerak, oleh karena itu pesan yang

disampaikan melalui media ini sangat menarik perhatian dan impresif ( Rendra

Widyatama, 2007 : 91). Iklan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

program – program acara televisi, menjadikan iklan juga merupakan bagian yang tak terisahkan dalam kehidupan manusia. Begitu banyak terpaan iklan

(45)

22 sedikit banyak dipastikan membawa dampak bagi kehidupan manusia. Berbagai

efek atau pengaruh dari iklan sangat beragam, bahkan dapat mempengaruhi

pola pikir dan gaya hidup manusia, mulai dari tingkat individual, keluarga,

hingga masyarakat.

5. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen menurut Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf

(1997:6 dalam Mangkunegara, 2002:4) adalah tindakan-tindakan, proses, dan

hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam

mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat

dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber lainnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah

tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi

yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan,

menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi

lingkungan.

6. Keputusan Konsumen

Pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen untuk melakukan

suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan

(46)

23 membuat keputusan pada waktu pembelian. Dalam penilaian keputusan

pembelian, seseorang dapat memainkan 5 macam peran, yaitu:

1) Perakarsa (inisiator), yaitu individu yang mempunyai inisiatif pembelian

obyek tertentu, atau yang mempunyai wewenang untuk melakukan atau

memutuskan sendiri.

2) Pengambilan keputusan (decider), yaitu individu yang memutuskan

apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana cara

membeli, kapan dan dimana membelinya.

3) Pemberian pengaruh (Influencer), yaitu individu yang mempengaruhi

keputusan baik sengaja maupun tidak sengaja.

4) Pembeli (buyer), yaitu individu yang melaksanakan transaksi pembelian

sesungguhnya.

5) Pemakai (user), yaitu individu yang menggunakan program atau jasa

yang dipilih.

Pada dasarnya proses pengambilan keputusan untuk membeli setiap

orang sama, hanya seluruh prosesnya tidak selalu dilakukan setiap orang. Hal

ini penting berkaitan dengan model perilaku konsumen adalah proses keputusan

pembelian, karena kegiatan pembeli yang nampak satu kali merupakan

rangkaian tahap dalam keputusan membeli.

Kotler (Kotler, 2000:204) mengatakan bahwa proses keputusan

(47)

24 1) Menganalisa keinginan dan kebutuhan

2) Pencarian informasi dari sumber-sumber yang ada

3) Penilaian dan pemilihan tahap alternatif pembelian

4) Keputusan untuk membeli

5) Perilaku sesudah membeli.

(www.mekong7.co.cc diakses 14 november 2010)

Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan

pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan

kebutuhan dan keinginan. Jika sudah disadari adanya kebutuhan dan keinginan,

maka konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan produkyang

diinginkannya. Proses pencarian informasi ini akan dilakukan dengan

mengumpulkan semua informasi yang berhubungan dengan produk yang

diinginkan. Dari berbagai informasi yang diperoleh konsumen melakukan

seleksi atas alternatif - alternatif yang tersedia. Proses inilah yang disebut

sebagai tahap evaluasi informasi. Dengan menggunakan berbagai kriteria yang

ada dalam benak konsumen, salah satu produk dibeli.

Setelah dibelinya produk tertentu, proses evaluasi belum berakhir

karena konsumen akan melakukan evaluasi pasca pembelian. Proses evaluasi

ini akan menentukan apakah konsumen merasa puas, maka kemungkinan untuk

melakukan pembelian ulang akan terjadi kembali. Jika konsumen tidak merasa

(48)

25 informasi produk yang dibutuhkannya. Proses itu akan terus berlangsung dan

berulang sampai konsumen merasa terpuaskan atas keputusan pembelian

produknya.

7. Teori AIDDA

Teori yang relevan untuk digunakan dalam penelitian ini adalah teori

AIDDA. Aidda merupakan akronim dari kata :

Attention (Perhatian)

Dalam tahap ini kegiatan mulai dilakukan dengan maksud untuk menumbuhkan

perhatian audience terhadap kartu seluler GSM Axis melalui iklan Axis.

Interest (Minat)

Interest merupakan tahap kedua dimana audience tidak hanya menaruh

perhatian terhadap iklan GSM Axis, tetapi juga mulai tertarik atau berminat.

Desire (Keinginan)

Dalam tahap ini, audience telah mempunyai motivasi untuk mencoba

menggunakan kartu seluler GSM Axis yang ditawarkan melalui iklan Axis.

Decision (Keputusan)

Pada tahap ini, sikap audience terhadap iklan tersebut mulai terlihat. Di tahap

ini juga, audience mengambil keputusan untuk menyukai atau membenci iklan

(49)

26

Action (Tindakan)

Action merupakan tahap akhir dalam teori ini. Pada tahap ini tercermin action

atau tindakan audience untuk menggunakan kartu seluler GSM Axis.

Tahapan tersebut mengandung pengertian bahwa proses penyampaian iklan

GSM Axis versi makanya pakai Axis yang berpengaruh terhadap keputusan

menggunakan kartu seluler hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian.

Dimana dalam hal ini, tim kreatif iklan harus mengetahui cara yang tepat untuk

menarik perhatian audience agar audience terpengaruh pesan iklan dan kemudian

berminat untuk memakai produk iklan tersebut.

Teori AIDDA merupakan suatu poses psikologi pada diri audience.

Berdasarkan formula AIDDA ini, komunikasi persuasif didahului dengan upaya

membangkitkan perhatian. Upaya ini tidak hanya dilakukan dengan kata-kata yang

merangsang tetapi juga dengan penampilan ketika menghadapi audience

(http:repository.usu.ac.id, diakses 29 Desember 2010). Sampai sekarang,

kebanyakan kegiatan periklanan memakai konsep AIDDA, yakni membangkitkan

perhatian, daya tarik, minat atau hasrat, keputusan, dan tindakan.

Dilihat dari perspektif komunikasi, konsep AIDDA ini bersifat satu arah

(linier). Artinya, produsen atau pengiklan sebagai komunikastor terlihat sangat

(50)

27 pesan-pesan iklan yang notabene untuk kepentingan produsen, bukan kepentingan

konsumen (Observasi, 2007:46).

H. DEFINISI KONSEPTUAL VARIABEL

Definisi konseptual adalah batasan tentang pengertian yang diberikan

peneliti tentang variable-variabel (konsep) yang hendak diukur, diteliti, dan digali

datanya (Hamidi, 2007:141). Dan dalam penelitian ini yang peneliti masukkan

dalam definisi konseptual adalah:

a. Terpaan Iklan

Terpaan adalah pengalaman yang di dapat dari televisi, surat kabar, majalah,

dimana di dalamnya terdapaat tekanan secara tidak langsung (preasure) sehingga

menimbulkan pengaruh (influence).

Dalam penelitian ini kata terpaan adalah frekuensi dari melihat itu sendiri

yang meliputi tingkat keseringan dan tingkat perhatian responden dalam menonton

Iklan GSM AXIS Versi Makanya Pakai Axis.

b. Keputusan Konsumen

Pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen untuk melakukan suatu

(51)

28

I. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Variabel adalah suatu konsep yang mempunyai variasi atau keragaman,

sedangkan konsep itu sendiri adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu

fenomena atau gejala tertentu. Konsep tentang apapun jika memiliki ciri- ciri yang

bervariasi atau beragam dapat disebut sebagai variabel, jadi variabel adalah segala

sesuatu yang bervariasi (Winarsunu, 2004).

Sedangkan, definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variable

diukur. Cara mengukur suatu variabel, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan variabel (konsep) apa yang akan diukur.

b. Membuat definisi konseptual (pengertian) variabel.

c. Menetapkan jenis dan jumlah indikator variable tersebut berdasarkan definisi

konseptual variabel yang telah dibuat sebelumnya. Indikator merupakan

konsep-konsep internal dari variabel tersebut (Hamidi, 2007:142).

Adapun definisi operasional variabelnya adalah:

a. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang diselidiki

pengaruhnya. Dalam penelitian ini variable bebasnya adalah Pengaruh Iklan GSM

Axis Versi Makanya Pakai Axis. Pengaruh Iklan GSM Axis Versi Makanya Pakai

Axis adalah kemampuan iklan GSM Axis Versi Makanya Pakai Axis untuk

memikat penonton agar membeli dan menggunakan produk tersebut. Dari definisi

(52)

29 1. Frekuensi menonton iklan GSM Axis.

2. Durasi menonton iklan GSM Axis.

3. Tingkat perhatian terhadap iklan GSM Axis.

b. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variable yang dipengaruhi oleh variabel yang lainnya.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah keputusan

menggunakan kartu seluler sesudah menonton iklan Axis. Dari definisi tersebut

dapat diukur indikator sebagai berikut:

1. Seberapa besar tingkat keputusan mahasiswa dalam mengkonsumsi produk

kartu seluler GSM Axis.

J. METODOLOGI PENELITIAN

1. Tipe dan Dasar Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah

penelitian survei. Penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan informasi

yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada

responden. Dalam penelitian survei, peneliti meneliti karakteristik atau hubungan

sebab akibat antar variabel tanpa adanya intervensi peneliti. Berdasarkan

pendekatan yang ada maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian

(53)

30 Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Iklan GSM Axis Versi Makanya Pakai Axis terhadap Keputusan Menggunakan Kartu Seluler” peneliti menggunakan pendekatan Kuantitatif Eksplanatif. Penelitian jenis Kuantitatif

Eksplanatif ini adalah untuk menguji hubungan antara variable yang dihipotesiskan.

Selain itu penelitian ini digunakan untuk mengetahui sebab akibat antara variable

bebas (X) dan variable terikat (Y).

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Universitas Muhammadiyah Malang

Kampus III Jalan Raya Tlogomas No 246. Penelitian dilakukan di kampus ini

karena merupakan kampus peneliti, sehingga memudahkan peneliti dalam

melakukan penelitian dan dalam hal pengumpulan data.

3. Populasi Dan Sampel

Populasi menurut Hamidi (2007:126) adalah keseluruhan satuan analisis

(unit of analysis) yang hendak diteliti, dalam hal ini adalah individu-individu

responden. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan ilmu

komunikasi Universitas Muhammadiyah angkatan 2006 yang masih aktif mengikuti

kegiatan perkuliahan. Berdasarkan sensus (prasurvey). Jumlah populasi sebanyak

(54)

31 a. Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2006 Universitas

Muhammadiyah Malang.

b. Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2006 yang menonton iklan

Axis versi Makanya Pakai Axis.

Setelah diketahui ukuran populasinya maka kemudian harus dicari

sampelnya. Dengan demikian maka sampel adalah wakil semua unit strata dan

sebagainya yang ada di dalam populasi.

4. Teknik Sampling

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri- ciri atau keadaan

tertentu yang akan diteliti. Adapun yang telah memenuhi dari kriteria sampel

sebanyak 177 mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2006 Universitas

Muhammadiyah Malang. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari

Taro Yamane (Rakhmat, 2005:82) sebagai berikut:

1

. 2 

d N

N n

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

2

d = Presisi yang ditetapkan (0,05)

(55)

32

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, karena skala

likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang suatu fenomena. Dalam penelitian ini penggunaan skala

likert dengan teknik pilihan ganda. Pengambilan data menggunakan skala likert

sebagai berikut:

Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data dengan jalan

(56)

33 a. Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data primer.

Data primer adalah data yang diusahakan sendiri, diperoleh langsung oleh

peneliti dari sumbernya, yang kemudian diolah menjadi informasi yang disajikan

dalam laporan penelitian. Data ini diperoleh secara langsung dari responden

melalui quisioner yang berkaitan tentang bagaimana tanggapan mereka terhadap

pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan permasalahan yang diajukan.

Dengan demikian, data primer diperoleh langsung dari sumber data primer, yaitu

sumber pertama di mana data dihasilkan. (Burhan Bungin 2004 : 122)

b. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Kuisioner

adalah teknik pengumpulan data melalui pembuatan daftar pertanyaan dengan

jumlah pilihan jawaban yang telah ditetapkan oleh peneliti (Hamidi, 2007:140).

7. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh antara variabel X (Pengaruh iklan GSM

“Axis”) terhadap variabel Y (Keputusan menggunakan kartu seluler), maka

digunakan rumus korelasi Product Moment (Burhan Bungin, 2004:197). Yaitu:

(57)

34 Keterangan :

r = Koefisien korelasi

n = Banyaknya data

x = Variabel yang mempengaruhi

y = Variabel yang dipengaruhi

Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya pengaruh variabel X terhadap

variabel Y ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut:

% 100

2

r KP

Dimana:

KP = Nilai koefisien determinan

r = Nilai koefisien korelasi

Selanjutnya, peneliti menggunakan uji t untuk menguji tingkat signifikasi

hubungan antara variabel. Adapun rumus t tes adalah sebagai berikut:

t = r

2

r -1

2 -n

t = Uji hipotesis

r = Koefisien korelasi

(58)

35

8. Uji Validitas Instrumen Penelitian

Uji validitas merupakan alat ukur untuk melihat apakah hasil pengukuran

dapat konsisten, yaitu apabila alat ukur yang ada dapat diterapkan pada obyek yang

sama secara berulang-ulang dan menghasilkan ukuran yang mendekati ukuran yang

sebelumnya. Apabila hubungan dari hasil hitungan dari koefisien korelasi

mempunyai nilai lebih besar dari nilai kritisnya pada taraf nyata 5%, maka

dikatakan pertanyaan-pertanyaan yang ada disebut valid.

Uji validitas dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

y = Variabel yang dipengaruhi (Burhan, 2005:197).

9. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrument tersebut sudah baik. Dalam pengukuran reliabilitas, peneliti

menggunakan pengujian dengan tes sekali saja, yaitu pengukuran yang dilakukan

(59)

36 dilakukan dengan metode Alpha, di mana satu kuisioner dikatakan reliable jika nilai

cronbach alpha lebih besar 0,6.

Rumus Alpha dituliskan sebagai berikut :

S1 = Jumlah varians skor-skor tiap-tiap item

S1 = Standard deviasi

k = Jumlah item

Gambar

TABEL KET

Referensi

Dokumen terkait

Air yang mengalir pada lingkungan yang tercemar akan terkontaminasi dengan zat-zat kimia yang mengendap pada tanah, akibatnya air yang tadinya aman untuk di

Ketika membaca sholawat wahidiyah dapat memasang niat disetiap kegiatan apapun w1.7d Seluruh aktifitas dipsw atau diluar psw diniati lillah dan lirrosul w1.17b Setelah

Interaksi varietas (genotip) dengan lokasi (lingkungan) terjadi pada karakter persentase tanaman berbunga sempurna, persentase tanaman berbunga betina, ruas letak bunga pertama,

Akan tetapi setelah tiga minggu kemudian (follow-up), kedua subjek ini dapat merasakan efek SEFT meski hanya sedikit. Dari hasil wawancara masing-masing subjek

 Pada saat ini jenis dan jumlah alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) yang beredar dan digunakan masyarakat semakin

Konsep yang akan diterapkan pada interior adalah lobby, restaurant, dan cottage adalah “A Harmony with Nature” yang mengandung makna berdampingan dengan serasi

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa efektivitas pengawet klorobutanol dengan kadar 0.35% b/v telah memenuhi persyaratan USP yaitu

Kriteria Sangant baik 4 Baik 3 Cukup 2 Perlu pendampingan 1 Informasi tentang sikap toleransi dan kerja sama anata umat agama Menuliskan informasi tentang