• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU DESTRUKTIF PADA REMAJA PELAKU BALAP LIAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU DESTRUKTIF PADA REMAJA PELAKU BALAP LIAR"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR Y DESTRUKTIFPA

FA UNIVERSITA

YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU PADA REMAJA PELAKU BALAP LIAR

SKRIPSI

Oleh: Candra Wirawan

05810211

FAKULTAS PSIKOLOGI

TAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011

(2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU

DESTRUKTIFPADA REMAJA PELAKU BALAP LIAR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Oleh: Candra Wirawan

05810211

FAKULTAS PSIKOLOGI

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi PerilakuDestruktif pada Remaja Pelaku Balap Liar

Nama Peneliti : Candra Wirawan

No. Induk Mahasiswa : 05810211

Fakultas : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Waktu Penelitian : 24 Desember 2010

Malang, 8 Maret 2011

Pembimbing I Pembimbing II

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi telah diuji oleh Dewan Penguji

Tanggal : 8 Maret 2011

Dewan Penguji

Ketua Penguji : Yudi Suharsono, M.Si, Psi. ( )

Anggota Penguji : 1. Ari Firmanto, S.Psi ( )

2. Hudaniah, M.Si, Psi ( )

3. Zainul Anwar, M.Psi ( )

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang

(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Candra Wirawan

NIM : 05810211

Fakultas / Jurusan : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi / karya ilmiah:

Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Perilaku Destruktif pada Remaja Pelaku Balap Liar

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam

bentuk kutipan yang telah digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan

sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah / skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan hak

bebas royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan

undang-undang yang berlaku.

Mengetahui Malang, 18 Maret 2011

Ketua Program Studi Yang menyatakan

(6)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr, Wb.

Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadiran Allah SWT yang telah

memberikan rahmat-Nya yang berupa kekuatan, kesabaran, kesadaran dan memberikan

jalan bagi penulis sehingga pada penulisan skripsi yang berjudul“Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Perilaku Destruktif Pada Remaja Pelaku Balap Liar” ini dapat terwujud.

Adapun maksud penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat dalam

penyelesaian studi tingkat Strata I (S-1) di Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang. Penulis sadar bahwa betapa sulitnya bagi seorang mahasiswa

untuk menyusun karya ilmiah secara sempurna. Seperti halnya dalam penulisan skripsi

ini, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik dosen pembimbing ataupun

instansi-instansi yang terkait. Oleh karena itu dengan terselesainya penulisan skripsi ini,

penulis ingin menyampaikan ucpan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Tulus Winarsunu, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Yudi Suhasono, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, masukan, pengarahan, serta motivasi kepada penulis sehingga

terselesaikannya skripsi ini.

3. Bapak Ari Firmanto, M. Psi selaku dosen pembimbing II yang telah banyak

memberikan bimbingan, pengarahan, petunjuk serta memberikan dorongan motivasi

baik dengan teguran-teguran dengan penuh kesungguhan kesabaran dan ketelatenan

kepada penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu tersayang yang begitu tulus dan ikhlas mendidik, merawat

memberikan bantuan serta dengan penuh kasih sayang senantiasa berdo’a untuk

kesuksesan penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dan dapat menyelesaikan

(7)

5. Terimakasih buat Alfania yang selalu mendampingi, mendo’akan, serta

mencurahkan perhatian, cinta dan sayangnya kepada penulis.

6. Sahabatku Randi (Nepo), Mas Didit (Sesepoh), Fian (Seniman), Hendra (Micky),

Kukuh (Budi Andok), Agus, Dini (Nyi Nepo), Fadlan (Paidi), Fidya, Prasetio, Mbak

Ratna dan Mbak Santi yang selalu siap sedia mendengarkan keluhan, membantu

penulis setiap saat dan mendoakan penulis.

7. Seluruh teman-temanku Psikologi’ 05 kelas E, atas dukungan dan semangat buat

penulis (Hemblu, Nana dan lain-lain).

8. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini, yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT senantiasa membalasnya dengan limpahan berkah dan nikmat

atas kebaikan yang diberikan kepada penulis. Akhir kata menyadari adanya kekurangan

dalam penulisan skripsi ini, dengan kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik

yang membangun dari pembaca dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang, 18 Maret 2011

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan ... iv

Kata Pengantar ... v

Intisari ... vii

Daftar Isi ... viii

Daftar Lampiran ... xi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Destruktif ... 7

1. Pengertian Perilaku Destruktif... 7

2. Teori Perilaku Agresi... 8

3. Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Agresi... 9

B. Remaja...11

1. Pengertian Remaja ... 11

2. Ciri - Ciri Remaja...12

3. Tugas - Tugas Perkembangan Remaja...14

(9)

C. Balap Liar ... 15

1. Pengertian Balap Liar ... 15

2. Jenis-Jenis Balap Motor... 16

D. Prilaku Destruktif Pada Remaja Pelaku Balap Liar... 20

E. Kerangka Pikir ... 22

BAB III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian... 23

B. Batasan Istilah... 23

C. Subjek Penelitian ... 24

D. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

E. Metode Pengumpulan Data... 25

F. Jenis dan Sumber Data... 26

G. Prosedur Penelitian ... 27

H. Analisa Data... 27

I. Keabsahan Data ... 28

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identitas Subjek Penelitian... 30

B. Deskripsi Data... 30

1. Subjek BRT... 30

2. Subjek AR... 32

3. Subjek AL ... 34

C. Analisa Data ... 35

1. Subjek BRT... 35

2. Subjek AR... 38

3. Subjek AL ... 41

(10)

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA... 49

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Guide Interview ... 52

Hasil Wawancara Subjek BRT ... 55

Reduksi Data Subjek BRT ... 63

Hasil Wawancara Subjek AR ... 64

Reduksi Data Subjek AR ... 71

Hasil Wawancara Subjek AL... 72

Reduksi Data Subjek AL ... 80

Observasi Subjek BRT... 81

Observasi Subjek AR... 83

Observasi Subjek AL ... 85

Alloanamnesis Subjek BRT... 87

Alloanamnesis Subjek AR ... 89

[image:11.612.98.482.203.646.2]

Alloanamnesis Subjek AL ... 91

Tabel Perilaku Destruktif Subjek... 92

Dokumentasi ... 95

Tahap Penelitian dan Pengambilan Data Subjek BRT ... 98

Tahap Penelitian dan Pengambilan Data Subjek AR... 101

Tahap Penelitian dan Pengambilan Data Subjek AL... 104

Inform Concern Subjek BRT ... 107

Inform Concern Subjek AR ... 108

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol, (2004).Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. Malang : UUM Press.

Ali, Mohammad Asrori (2005). Psikologi Remaja Perkembangan Perserta Didik. Bandung : Bumi Aksara.

Dayakisni, T & Hudaniah. (2001).Psikologi Sosial. Malang : UMM Press.

E. Koeswara, (1988).Agresi Manusia. Bandung : Rosda Offset.

Hurlock, E. (1993). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.

IMI (ikatan motor Indonesia), (2010). Peraturan Balap Motor edisi 2010.Jakarta : P.T. Gajah Tunggal.

Jawa Pos, (2010). Balap Liar Kambuh Lagi edisi Senin 11 Oktober 2010. Surabaya : P.T. Jawa Pos.

Kartini, Kartono (1986).Psikologi Sosial 2. Jakarta : Rajawali.

Moleong, (2008). Metode Penelitian Kualitatif edisi refisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Oxford Learner’s Pocket Dictionary, (1983). Destruktif. Oxford : Oxford University Prees.

Papalia, Olds & Feldman (2008).Human Development Perkembangan Manusia edisi 10.Salemba Humanika.

Santrock, J. (2002).Live-Span Development Perkembangan Masa Hidup jilid II.Jakarta: Erlangga.

Sarwono,Wirawan (2008).Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sofyan S. Willis (2005).Remaja dan Masalahnya. Bandung : Alfabeta.

(13)

Online :

Http://id.wikipedia.org/wiki/Balap_motor. (diakses pada tanggal 12 Mei 2010).

Http//desfirawita.blogspot.com/2010/02/pilih-yang-mana-balap-liar-orbalapan.html. (di akses pada tanggal 11 Mei 2010).

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan balap liar sudah sangat populer di berbagai kalangan. Balap liar

adalah sebuah kegiatan ilegal dimana para pelakunya melakukan kegiatan adu cepat

motor tanpa menggunakan alat pengaman yang sesuai standar. Kegiatan ini biasanya

dilakukan oleh dua orang dengan menggunakan motor yang telah dimodifikasi oleh

bengkel-bengkel tertentu yang sudah dipercaya oleh pelakunya. Dalam kegiatan

balap liar, sirkuit yang digunakan adalah ruas-ruas jalan umum dengan karakter track

lurus yang berjarak tempuh sekitar 200 meter, dan jalan tersebut tidak berlubang.

Apapun alasanya, kegiatan balap liar sangat membahayakan para pelakunya

dan orang lain karena kegiatan tersebut dilakukan dijalanan umum, pelaku balap liar

juga sangat tidak memperdulikan pengguna jalan yang lain. Bahkan tidak jarang

mereka juga menutup jalan secara sepihak untuk digunakan sebagai arena balap.

Ketika memacu sepeda motornya, seringkali mereka melakukanya dengan posisi

tubuh yang sangat berbahaya. Seperti : kepala menghadap kedepan, kaki diluruskan

diatas jok sepeda yang dikendarainya, tangan kiri memegang perseneling dan tangan

kanan memegang gas agar sepeda motor dapat melaju dengan kencang.

Dalam kegiatannya para pelaku balap liar tidak dilengkapi dengan alat

pengaman sebagai pelindung. Menurut mereka, balap liar juga sebagai ajang untuk

memicu adrenalin, melatih keberanian dalam mengendarai sepeda motor dengan

kecepatan tinggi dan motor yang digunakan adalah hasil dari modifikasi. Balap liar

juga sebagai ajang untuk taruhan, selain itu juga sebagai alternatif bagi para

pembalap untuk menunjukan keahlian dari motor buatan bengkel masing-masing.

“Seorang remaja tewas setelah terjungkal dari motor saat melakukan aksi balap

liar”. Berita yang tidak lagi mengejutkan, karena kerap menghiasi halaman surat

kabar menyusul maraknya aksi para pembalap liar di beberapa ruas jalan. Kehadiran

mereka sudah menjadi hal yang biasa. Meskipun banyak keluhan dari masyarakat

sekitar mengenai keberadaan mereka, namun tidak sedikitpun dari mereka

(15)

2

banyak orang. Dan bagi mereka sendiri, itu tidak lebih sebagai ajang pembuktian

nyali, meskipun tidak sedikit pula yang bertaruh dalam jumlah besar dalam setiap

balapan (http//www.indonesiahonda-tigercommunity2010/02/.org). Tetapi sayangnya

kegiatan balap liar tidak mengalami penurunan, dan tidak menyurutkan niat dari para

pelakunya untuk melakukan kegiatan balap liar.

Para pengemar balap liar, tampaknya masih belum jera. Mereka kembali

turun ke jalan untuk adu nyali di Jalan Gajah Mada sabtu malam (9/10). Padahal,

lebih dari seratus motor balap liar terjaring razia polisi di lokasi tersebut dua bulan

yang lalu. Sementara itu, aksi balap liar di double wayGajah Mada tersebut terlihat

cukup mencolok. Tidak hanya suara knalpot yang meraung-raung memekakkan

telinga malam itu. Jumlah penonton yang menyaksikan balap malam tersebu juga

lumanyan bayak. Padahal, jarak lokasi balap liar itu hanya sekitar dua kilo meter dari

Mapolres Banyuwangi di Jalan Brawijaya. Double wayGajah Mada pun merupakan

jalan yang tersambung dengan Jalan Brawijaya. Yang jelas, para pembalap dan

penonton balap liar tersebut terlihat cukup tenang dan antusias. Tak terpacar muka

waswas atau trauma karena razia besar-besaran seperti yang pernah dilakukan

Agustus lalu. Pada razia yang lalu Polres Banyuwangi menyita 120 unit kendaraan

roda dua di Jalan Gajah Mada. Motor-motor itu diduga milik para pembalap dan para

penonton aksi yang beresiko menimbulkan kecelakaan tersebut. Waktu itu polres

mengerahkan 50 anggota satlantas ke beberapa titik di sepanjang Jalan Gajah Mada.

Sementara itu, aksi balap liar yang kembali kambuh tersebut diduga melibatkan

kalangan pelajar. Bahkan balapan tersebut terkadang disertai dengan uang taruhan.

Tidak hanya para pembalap, penonton pun ikut-ikutan bertaruh untuk jago

masing-masing. (Jawa Pos, Senin 11 Oktober 2010).

Kegiatan balap liar ini dapat ditemui dimana saja. Dari kota-kota kecil hingga

kota-kota besar, di lingkungan-lingkungan kaya hingga lingkungan-lingkungan

miskin. Salah satu faktornya adalah karena semakin banyaknya bengkel yang

memfasilitasi para pembalap. Balap liar juga sering dijadikan sebagai ajang untuk

taruhan oleh sebagian dari mereka yang menggelutinya. Jumlah uang yang dijadikan

sebagai taruhan tersebut cukup bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga bahkan

mencapai jutaan rupiah. Kegiatan taruhan tersebut biasanya terjadi karena ada

(16)

3

Para pelaku balap liar dapat dijerat UU 14/1992 karena dari sisi petugas

kepolisian, aksi balap liar itu jelas melanggar Undang Undang No 14 Tahun 1992

tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Sebagian besar aksi balap liar tersebut

digelar di jalan-jalan umum, sehingga mengancam keselamatan pengendara motor

dan pengguna lalu lintas yang lain. (http//www.sinarharapan2008.com).

Kini angka kecelakaan yang melibatkan sepeda motor cenderung terus

meningkat setiap tahunnya. Pertumbuhan populasi sepeda motor di jakarta

menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan dari aspek keamanan. Kurun waktu

Januari-Agustus 2008, sudah 575 pengendara motor yang tewas kecelakaan. Data

dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metropolitan Jaya menyebutkan, korban tewas

sebanyak 575 pengendara motor itu terjadi dalam 3.029 kejadian kecelakaan,

sementara korban luka berat 1.482 pengendara dan luka ringan 2.345 pengendara.

Jumlah korban tewas tersebut menunjukkan kecenderungan meningkat mengingat

sepanjang tahun 2007, pengendara yang tewas sebanyak 719 orang dalam 3.522

kejadian. Singkat kata, jangan sampai jumlah kecelakaaan lalu lintas sepeda motor di

Jakarta masih harus bertambah lagi dengan korban tewas akibat aksi balap liar ini.

(http//www.sinarharapan2008.com).

Biasanya pelaku balap liar ini di dominasi oleh para remaja hal ini mungkin

saja bisa disebabkan karena masa remaja merupakan tahap kehidupan yang bersifat

peralihan dan tidak menetap. Perkembangan remaja yang menuju kedewasaan

tidaklah berjalan dengan lancar, akan tetapi banyak mengalami suatu rintangan yang

menghambat mereka dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannya. Besar

kecilnya suatu rintangan itu ditentukan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi anak

di waktu kecil di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat dimana anak

tersebut tumbuh dan berkembang.

Menurut Erikson (Sudarsono, 2004) masa remaja merupakan masa dimana

terbentuk suatu perasaan baru mengenai identitas. Identitas disini adalah mencakup

cara hidup pribadi yang dialami sendiri dan sulit dikenal oleh orang lain sebagai

seorang pribadi. Dia ingin bertanggung jawab atas hidupnya sendiri dengan apa yang

ia lakukan dengan menyangsikan konsep-konsep mengenai benar dan salahnya yang

(17)

4

Selama dalam masa perkembangan remaja, seringkali dihadapkan pada suatu

proses yang bertujuan untuk menemukan jati diri, membuktikan eksistensi serta

menjadi individu yang independen. Namun, mereka terkadang mengalami kesalahan

dalam melakukan suatu tindakan pengalihan untuk mereduksi apa yang menjadi

keinginan, kebutuhan maupun ketegangan mereka. Hingga pada akhirnya, untuk

menunjukkan eksistensi diri mereka serta harga diri, tidak jarang mereka melakukan

tindakan pelanggaran bahkan kriminalitas.

Tindakan yang menjurus ke arah pelanggaran tersebut bermacam-macam

jenisnya. Tindakan yang dilakukan tidak jarang bisa membahayakan diri mereka

sendiri maupun orang lain. Hal inilah yang disebut sebagai perilaku destruktif.

Disebut sebagai perilaku destruktif karena sifatnya yang dapat mengancam dan

merusak atau bahkan menghancurkan. Dalam hal ini, remaja yang melakukan

pola-pola perilaku tersebut biasanya melakukan sebuah kegiatan atau tindakan yang dapat

membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain dengan tujuan untuk mencapai apa

yang menjadi keinginan mereka atau sebagai bentuk penyampaian maksudnya. Salah

satu kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang bersifat destruktif

adalah balap liar. Balap liar dianggap sebagai sebuah bentuk perilaku destruktif

karena dalam pelaksanaannya tidak ada perhatian akan aspek-aspek keamanan

standart yang sudah ditentukan oleh lembaga yang berwenang seperti IMI (Ikatan

Motor Indonesia). Seringkali kita temu para pelaku balap liar melakukan kegiatannya

tanpa menggunakan helm,body safety yang sesuai, sarung tangan dan sepatu, kondisi

motor yang tidak memenuhi persyaratan layak jalan karena menghilangkan

kelengkapan-kelengkapannya semacam lampu, spion ataupun mesin yang sudah di

tune up, juga lokasi yang digunakan seringkali adalah jalan raya umum yang padat

dengan lalu lalang kendaraan ataupun orang-orang.

Perilaku destruktif dapat dipicu oleh berbagai macam hal dan sebab. Mulai

dari faktor ekonomi, ingin mencari perhatian, sebagai bentuk pelampiasan ataupun

hal-hal lainnya yang pada akhirnya membentuk perilaku destruktif dalam diri

seseorang.

Pada kenyataannya, remaja yang melakukan kegiatan balap liar dihadapkan

pada masalah yang tidak sedikit, bahkan resiko yang dihadapi pun sangatlah besar,

(18)

5

nyawapun bisa melayang. Disamping membahayakan diri sendiri juga

membahayakan orang lain karena kegiatan balap liar dilakukan di jalanan umum.

Para pelaku balap liar ini menyadari bahwasannya kegiatan yang dilakukan oleh

mereka sangat membahayakan akan tetapi mereka tidak pernah memikirkanya.

Selain itu, dalam pandangan masyarakat, balap liar tentu bukanlah hal yang bisa

dipandang sebagai sebuah kegiatan yang positif, karena berbagai macam aspek

negatif yang ditimbulkannya tersebut, mulai dari masalah keamanan para

pengendara, keamanan orang lain serta pelanggaran hukum yang disebabkannya.

Dari paparan diatas tersebut, kebanyakan para pelaku balap liar sudah

menyadari bahwa kegiatan yang dilakukan sangatlah membahayakan bagi dirinya

sendiri dan orang lain. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengambil

judul tentang ”Faktor-Faktor yang melatarbelakangin perilaku Destruktif pada

Remaja Pelaku Balap Liar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti mengajukan rumusan masalah

penelitian ini yaitu faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi munculnya prilaku

destruktifpada remaja pelaku balap liar.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya prilaku destruktif pada

remaja pelaku balap liar.

D. Manfaat Penelitian

1. Secra teoritis

Untuk memperluas dan menambah pengetahuan di bidang ilmu psikologi

(19)

6

2. Secara praktis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta

sebagai wacana khususnya bagi pelaku balap liar dan orang tua pada umumnya

tentang prilaku destruktif pada remaja pelaku balap liar sehingga prilaku balap liar

Gambar

Tabel Perilaku Destruktif Subjek....................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Aktivitas balap liar yang dilakukan para remaja jaman sekarang menjadi suatu hobi yang tidak baik dan dapat berakibat kecelakaan pada pelaku maupun orang disekitarnya. Sesuai

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi remaja terhadap pernikahan dini, faktor-faktor yang melatar belakangi remaja melakukan pernikahan dini dan

Judul Tesis : ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI DI KECAMATAN KUALUH LEIDONG KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA TAHUN 2013.. Nama Mahasiswa :

Judul Penelitian : Faktor Perilaku yang Mempengaruhi Terjadinya Keputihan pada Siswi SMK Negeri 8 Medan.. Nama Peneliti : Ronauli

Untuk itu peneliti mengangkat judul sebagai berikut: “Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Menyimpang Remaja di Kampung Kubur Kelurahan Petisah Tengah Kecamatan

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI KETERAMPILAN KOMUNIKASI VERBAL SISWA TUNARUNGU REMAJA DI SLB NEGERI B PEMBINA SUMEDANG. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor motivasi memberikan persentase yang tinggi dalam melatarbelakangi perilaku adiksi bermain game online pada 29

Tabel 1 Gambaran faktor-faktor yang berperan dalam perilaku merokok pada remaja seluruh responden Faktor-faktor Frekuensi Persentase Konteks/lingkungan remaja Keluarga family