Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
(Studi Deskriptif Pada Siswa SMPN 6 Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh
Risan Pristio
0806099
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK (Studi Deskriptif Pada Siswa SMPN 6 Bandung)
Oleh Risan Pristio
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Risan Pristio2015
Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015
Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang.
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Risan Pristio NIM : 0806099
Judul Skripsi : Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Perilaku Merokok (Studi Deskriptif pada Siswa SMPN 6 Bandung)
Disetujui dan Disahkan Oleh:
Pembimbing I
Dra. Hj. Oom Rohmah, M.pd. NIP. 196005181987032003
Pembimbing II
dr. Kurnia Eka Wijayanti, M.KM. NIP. 198203222008012006
Mengetahui Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
ABSTRAK
Risan Pristio, NIM 0806099, Jurusan Pendidikan Jasmanai Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Judul “Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Perilaku Merokok (Studi Deskriptif pada Siswa SMPN 6 Bandung”. Pembimbing I Drs. Hj Oom Rohmah, M.Pd. dan Pembimbing II dr. Kurnia Eka Wijayanti, M.KM.
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan permasalahan adanya data persentase tertinggi masalah kesehatan di Kota Bandung disebabkan oleh perilaku merokok terutama pada kalangan remaja. Oleh karena itu, permasalahan penelitian ini adalah Apakah faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku siswa SMP Negeri 6 Bandung untuk merokok? penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku merokok (studi deskriptif pada siswa SMPN 6 Bandung). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Dalam metode ini penulis menggunakan angket untuk memperoleh data. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 273 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik
random sampling. Sampel yang digunakan adalah siswa SMPN 6 Bandung kelas
1, 2, 3. Hasil penelitian perhitungan antara variabel sikap siswa dengan perilaku merokok siswa memiliki nilai t-hitung = 5.05 dan nilai t-tabel 1,96 Hal ini menunjukan bahwa t-hitung lebih besar dari pada t-tabel, , maka hasilnya signifikansi. Hasil perhitungan antara variabel psikososial siswa dengan perilaku merokok siswa memiliki nilai t-hitung = 2.49 dan nilai t-tabel 1,96. Hal ini menunjukan bahwa t-hitung lebih besar dari pada t-tabel, maka hasilnya signifikansi. Hasil perhitungan antara variabel informasi dengan perilaku merokok siswa memiliki nilai t-hitung = 3.04 dan nilai t-tabel 1,96. Hal ini menunjukan bahwa t-hitung lebih besar dari pada t-tabel, maka hasilnya signifikansi.Dengan ini penulis simpulkan bahwa hasil penelitian ketiga variable tersebut menyatakan signifikansi.
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL……… ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Batasan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka………6
1. Hakikat Perilaku ... 6
2. Periku Hidup Sehat ... 13
a. Makanan Dengan Menu Seimbang ... 14
b. Kegiatan Fisik Secara Teratur dan Cukup………15
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
d. Istirahat yang Cukup……….18
e. Pengendalian atau Manajemen Stress………19
f. Perilaku atau Gaya Hidup Positif………..20
3. Faktor Penyebab Perubahan Perilaku ... 21
a. Aspek Pengetahuan……….. 21
b. Aspek Psikososial, Psikologis, dan Sosial……… 23
4. Perilaku Merokok ... 24
a. Pengertian Rokok dan Perilaku Merokok………. 24
b. Klasifikasi Perokok……….. 25
c. Bahaya dan Dampak Merokok………. 27
B. Kerangka Pemikiran……… 30
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel ... 32
1. Populasi ... 32
2. Sampel……….. 32
B. Metode Penelitian………... 33
C. Desain Penelitian dan Langkah-Langkah Penelitian……….. 35
1. Desain Penelitian……….. 35
2. Langkah-langkah Penelitian………. 35
D. Instrumen Penelitian……….. 37
E. Definisi Operasional……….. 39
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
1. Pengujian Validitas Instrumen………. 40
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen………. 43
G. Teknik Pengumpulan Data………. 44
H. Teknik Mencari Korelasi……… 45
I. Prosedur Pengolahan Data………. 46
1. Menghitung Rata-rata dan Simpangan baku……… 47
2. Menghitung Presentase Gambaran Alternatif Jawaban... 47
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian……….. 49
B. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi……… 53
C. Diskusi Penemuan……….. 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 59
B. Saran... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 60
LAMPIRAN
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 3.1 Definisi Operasional... 39
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Instrumen………... 41
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r………. 45
Tabel 3.4.Kriteria Frekuensi Presentase………... 48
Tabel 4.0 Kategori Penilaian Alternatif Jawaban... 50
Tabel 4.1 Data Hasil Perhitungan………... 51
Tabel 4.2 Data Hasil Perhitungan…………... 52
Tabel 4.3 Gambaran Siswa Merokok atau Tidaknya Responden... 53
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi... 54
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari obyek atau subyek yang akan diteliti
oleh penulis, menurut Sugiyono (2009:117) ‘populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas : obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulannya’. Sedangkan menurut Sudjana (1992:6) ‘populasi adalah totalitas
semua nilai mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran kuantitatif atau
kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang
lengkap dan jelas’.
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah semua siswa dan siswi
kelas VII, VIII dan IX SMP Negeri 6 Bandung yang berjumlah 864 siswa.
2. Sampel
Dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga dan dana maka dalam penelitian ini
penulis merasa perlu untuk mengambil sampel dari populasi yang telah
ditentukan. Menurut Arikunto (2010:174) jika kita hanya akan meneliti sebagian
populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sifat dari sampel
sendiri harus representatif yaitu dapat mewakili populasi yang diteliti. Sudjana
(1992:167) mengungkapkan bahwa pengambilan sebagian dari populasi
berdasarkan seadanya data atau kemudahannya mendapatkan data tanpa
perhitungan kerepresentatifannya, dapat digolongkan ke dalam sampling
seadanya.
Mengacu pada rumus pengmbilan sampel menurut Slovin (Nugraha
33
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK � = �. � +�
Keterangan :
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi
d : tingkat kesalahan
Untuk mengetahui sampel dari data populasi sebanyak 864 adalah dengan
cara sebagai berikut:
� = . , +
= .
= . dibulatkan menjadi 273 siswa
Dengan taraf kesalahan 5% siswa dan siswi kelas VIII dan IX di SMP
Negeri 6 Bandung dengan populasi 864 didapatkan sampel yaitu sebesar 273
siswa. Teknik pengambilan sampel tersebut diperoleh dengan cara cluster
sampling dengan mengambil beberapa kelas secara acak di SMP Negeri 6
Bandung yang terdiri dari 27 kelas. Kemudian peneliti mengambil masing-masing
3 kelas dari setiap tingkat secara acak, sehingga jumlah kelas yang diambil adalah
9 kelas.
B.Metode Penelitian
Penggunaan metode yang tepat dalam suatu penelitian ilmiah sangat
menentukan tercapainya tujuan pemecahan masalah dalam penelitian. Oleh karena
itu diperlukan suatu metode tertentu agar data dapat terkumpul untuk keberhasilan
penelitian. Mengenai jenis dan bentuk metode penelitian yang digunakan dalam
sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam
sebuah penelitian tersebut. Seperti diungkapkan Arikunto (2006:160) bahwa
’metode penelitian merupakan cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data
34
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Penggunaan metode penelitian tergantung kepada permasalahan yang akan
dibahas, dengan kata lain harus dilihat dari efektivitasnya, efisiennya, dan
relevansinya metode penelitian tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila
selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang
diharapkan, dan suatu metode dapat dikatakan efisien apabila penggunaan waktu,
fasilitas, biaya dan tenaga dapat dilaksanakan sehemat mungkin serta dapat
mencapai hasil yang maksimal. Metode dikatakan relevan apabila waktu
penggunaan hasil pengolahan dengan tujuan yang hendak dicapai tidak terjadi
penyimpangan.
Banyak metode yang dapat dipergunakan untuk berbagai penelitian,
khususnya untuk penelitian ini penulis mempergunakan metode penelitian
deskriptif. Mengenai metode deskriptif ini Surakhmad (1993:139) berpendapat,
metode deskriptif adalah ‘suatu pemecahan masalah yang tertuju kepada masa sekarang dan masalah-masalah aktual untuk memperoleh keterangan objek-objek
tentang segi-segi yang diteliti’.
Untuk mendukung terhadap metode deskriptif yang digunakan maka,
penulis menggunakan teknik survey. Adapun yang dimaksud dengan teknik
survey tersebut Arikunto (2006:109) menjelaskan bahwa, ’survey merupakan cara
mengumpulkan data, informasi atau keterangan tentang suatu hal’.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penulis mengemukakan bahwa
melalui metode deskriptif dan teknik survey ini terkumpul sejumlah data yang
berguna untuk mendapatkan suatu kesimpulan sekaligus memberikan penilaian
dalam penelitian ini. Dalam menyimpulkan pendapat tersebut di atas penulis
menjabarkan metode tersebut dengan membuat langkah-langkah penelitain
sebagai berikut:
1. Membuat kisi-kisi kuisioner
2. Membuat soal kuisioner
3. Melakukan uji coba kuisioner.
4. Mengumpulkan data mengenai faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku
35
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
5. Menyusun dan mengolah data.
6. Menganalisis data.
7. Menentukan kesimpulan.
C.Desain Penelitian dan Langkah-Langkah Penelitian
1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan suatu bentuk gambaran mengenai penelitian
yang akan dilakukan di mana pemilihan desain ini harus sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Selain itu desain juga dimaksudkan untuk mempermudah suatu
penelitian sehingga akan membantu peneliti dalam upaya memecahkan masalah
penelitian yang telah dirumuskan. Penggunaan desain tersebut, disesuaikan
dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian dengan metode
survey analitik. Penelitian dirancang dengan pendekatan cross sectional, yaitu
suatu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena
kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara
fenomena, baik antara faktor risiko dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2005 hlm
145). Faktor risiko di sini adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya
efek (pengaruh), sedangkan faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor
risiko. Contohnya merokok adalah faktor risiko untuk terjadinya penyakit kanker
paru-paru (efek).
Dengan pendekatan cross sectional yang merupakan penelitian untuk
mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan
cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat
(Notoatmodjo, 2005 hlm 145). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi
sekali saja dan pengukuran semua subjek penelitian diamati pada waktu yang
sama.
2 Langkah-Langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian ini diperlukan agar dalam proses penelitian
dapat dilaksanakan lebih terstruktur dan sistematis, sehingga dalam
36
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
yang dikutip oleh Herdiana (2009:38) menjelaskan, bahwa ‘..umumnya langkah
penelitian diawali dengan proses penelusuran masalah, penelusuran data dan teori,
perumusan hipotesis, penentuan metode penelitian, analisis dan interpretasi data,
penarikan kesimpulan, implikasi dan saran’. Karena hal tersebut maka penulis
merasa perlu untuk membuat langkah penelitian. Adapun
langkah-langkah penelitian yang akan penulis lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Menentukan masalah
b. Merumuskan dan mengidentifikasi masalah sebagai langkah awal penelitian
c. Menentukan tujuan penelitian
d. Memberikan batasan penelitian dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian
tidak terlalu luas
e. Merumuskan kerangka teori untuk memudahkan mencari sumber-sumber
kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian.
f. Menentukan Populasi dan Sampel
g. Pengambilan data dan menganalisis secara ilmiah
h. Pengambilan kesimpulan
i. Menyusun laporan penelitian
Apabila digambarkan maka langkah-langkah penelitian yang penulis lakukan
37
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Gambar 3.1
Langkah-Langkah Penelitian
D.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian atau alat ukur merupakan salah satu hal yang sangat
penting dalam pelaksanaan penelitian, karena tanpa instrument penelitian atau alat
ukur penulis tidak akan bisa mendapatkan data yang diharapkan dari suatu obyek
atau subyek yang akan diteliti. Sugiyono (2009:148) mengungkapkan bahwa
”...alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian”. Sedangkan menurut Arikunto (2010:192), “instrumen adalah alat pada waktu
peneliti menggunakan metode”. Jadi ketika seorang peneliti ingin mendapatkan Merumuskan Masalah
Menentukan Tujuan Penelitian
Menentukan Batasan Penelitian
Populasi Sampel
Pengumpulan Data
Pengolahan dan Analisis Data Menentukan Masalah
Kuisioner
38
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
data yang diperlukan dari obyek atau subyek yang akan diteliti maka diperlukan
instrumen penelitian.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrument penelitian berupa
angket atau kuesioner sebagai instrument penelitian atau alat ukur dalam
memperoleh data. Penulis menggunakan instrument penelitian kuesioner atau
angket karena didasari oleh pengertian kuesioner atau angket itu sendiri yang
dikemukakan oleh Arikunto (2010:194) yang mengungkapkan bahwa “kuesioner
atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui”. Disini penulis menggunakan kuesioner atau angket
tertutup. Yang dimaksud dengan kuesioner atau angket tertutup yaitu pertanyaan
yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
Idikator-indikator yang telah dirumuskan dalam bentuk kisi-kisi tersebut
selanjutnya dijadikan menjadi butir-butir pernyataan atau soal angket tersebut.
Sedangkan penilaian dari alternaitif jawaban yang tersedia, penulis menggunakan
skala Guttman untuk angket pemahaman peraturan permainan, mengenai hal ini
Sugiyono (2012:139) mengatakan:
Skala Guttman digunakan dalam penelitian bila peneliti ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang di
tanyakan. Skala dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaiu “ya
-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “ positif-negatif” dan lain -lain
Untuk secara teknisnya nanti angket disebarkan kepada siswa yang telah
ditentukan sebagai sampel (responden), angket tersebut berisi
pernyataan-pernyataan mengenai kepercayaan diri siswa. Siswa hanya diminta untuk
memberikan tanda checklist () pada kolom yang telah tersedia yaitu kolom Ya dan Tidak
Terdapat skor di masing-masing alternatif jawaban pada angket, yaitu dari
skor satu dan nol. Terdapat pernyataan positif dan negatif dalam angket tersebut.
Untuk skor pada pernyataan positif adalah jika responden menjawab benar maka
39
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Butir-butir soal atau pernyataan yang diberikan penulis kepada responden
berjumlah 48 butir soal atau pernyataan untuk tes faktor-faktor yang
melatarbelakangi siswa merokok. Butir soal atau pernyataan-pernyataan tersebut
tidak terlepas dari inti permasalahan yang ingin dipecahakan, yaitu faktor-faktor
yang melatarbelakangi siswa merokok.
E.Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian ini mencangkup prilaku merokok dan
faktor-faktor yang melatarbelakangi prilaku merokok yaitu sikap, psikososial, dan
informasi.
Tabel 3.1
Definisi Operasional Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Perilaku Merokok pada
Siswa SMP Negeri 6 Bandung.
No Variabel
khusus, Dina Octrafida M.
(2010) menuliskan kriteria
perokok mengacu pada
definisi WHO dan Depkes
(2008). Kriteria tersebut
adalah individu yang
merokok setiap hari untuk
jangka waktu minimal 6
bulan selama hidupnya dan
masih merokok saat survey
dilakukan. Secara tidak
langsung bukan perokok
adalah mereka yang tidak
merokok atau merokok
setiap hari tetapi kurang dari
6 bulan.
Kebiasaan merokok pada
siswa di lingkungan terbuka
atau tertutup.
Survey Kuesioner Ya
Tidak
40
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
2 Psikososial Aspek yang mencakup
perubahan-perubahan yang
3 Sikap Prilaku individu dalam
menanggapi rangsangan.
4 Informasi Keterangan, pemberitahuan
atau berita yang bersifat
menambah pengetahuan.
F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu uji coba terhadap instrumen
untuk menguji validitas dan realibilitas instrumen yang telah dibuat. Setelah uji
coba kemudian dilakukan revisi sesuai dengan kesalahan/kekurangan. Untuk
memperoleh kesahihan dan keterandalan dari tiap butir soal, uji validitas
instrumen yang digunakan adalah uji validitas internal butir dengan
mengkorelasikan antar skor tiap butir soal yang didapat dengan skor total
responen, sedangkan untuk uji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan teknik
belah dua dengan rumus korelasi Product Moment dan Spearman Brown.
1. Pengujian Validitas Instrumen
Berikut langkah-langkah pengolahan data untuk menentukan validitas
angket adalah:
a. Memeberikan skor pada masing-masing pertanyaan
b. Menjumlahkan seluruh skor yang merupakan skor tiap responden uji coba
41
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
sebagai berikut:
̅
=
∑�
Keterangan :
̅
= Skor rata-rata yang dicari∑ = Jumlah skor
� = Jumlah sampel
d. Mengkorelasikan antara skor butir-butir pertanyaan yang bernomor ganjil
dengan butir-butir pertanyaan yang bernomor genap dengan menggunakan
rumus korelasi Person Product Moment sebagai berikut:
� =
� ∑
− ∑
∑
√{�∑ − ∑
} . {�∑ − ∑
}
Keterangan:
�
: koefisien korelasixy : jumlah perkalian antara skor x dan skor y
: jumlah skor x yang dikuadratkan
: jumlah skor y yang dikuadratkan
Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa korelasi 48 (empat puluh delapan)
butir instrumen dengan skor total ditunjukan pada tabel berikut :
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Instrumen
Tentang Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Siswa merokok
No item r hitung t hitung t tabel Ket
1 0.7701 8.362 2.011 Valid 2 0.6558 6.019 2.011 Valid 3 0.5561 4.635 2.011 Valid
4 0.549 4.55 2.011 Valid
5 0.6151 5.405 2.011 Valid 6 0.7892 8.904 2.011 Valid
42
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
43
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
43 0.659 6.074 2.011 Valid No item r hitung t hitung t tabel Ket
44 -0.552 -4.583 2.011 Tidak Valid 45 0.656 6.017 2.011 Valid 46 0.303 2.205 2.011 Valid 47 0.654 5.988 2.011 Valid
48 -0.452 -3.508 2.011 Tidak Valid
Berdasarkan tabel di atas, dari jumlah angket yang diambil untuk
penelitian nantinya sebanyak 32 soal, sedangkan angket yang dibuang sebanyak
16 soal.
Selanjutnya membandingkan nilai t hitung yang telah dicari dengan t table
dengan taraf signifikansi � 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% dengan derajat
kesahihan (dk = n-2), yaitu 50 - 2 = 48, maka nilai t tabel adalah 2,011.
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan cara ekstrnal
maupun internal. Secara eksternal dapat dilakukan dengan cara test-retest,
equivalent, dan gabungan keduanya. Sedangkan secara internal pengujian dapat
dilakukan dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen
dengan teknik tertentu. Menurut Sugyono (2011 hlm 185) menjelaskan bahwa :
Pengujian reliabilitas dengan internalconsistency dilakukan dengan cara mencobakan dengan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen.
Berdasarkan penjelasan di atas maka pengujian reliabilitas pada penelitian
ini dilakukan dengan internal consistency, reliabitias instrumen dapat diuji
melalui cara menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen
menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (split half), dengan rumus
44
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
�
��=
+ �.�Keterangan :
��� : Koefisien yang dicari
. �
: Dua kali koefisien korelasi+ � : Satu tambah koefisein korelasi
Peneliti memilih pengujian reliabilitas secara internal dengan
menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (split half) dengan rumus
tersebut seperti yang tertera diatas karena pengujian ini dilakukan dengan cara
mengujikan instrumen sekali saja kemudian dianalisis dengan membelah dua
bagian. Artinya membagi kelompok pernyataan yang bernomor ganjil dan genap
untuk instrumen pengetahauan tentang bahaya rokok. Lalu jumlah dari
masing-masing kelompok tersebut dikorelasikan kembali dengan menggunakan rumus
korelasi product moment, sehingga diperoleh koefisien korelasi dan dimasukan
kedalam rumus Spearman Brown.
Berdasarkan skor data ganjil dan genap tersebut selanjutnya skor total
ganjil dan genap tersebut dikorelasikan. Setelah dihitung untuk instrumen tentang
faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku siswa merokok didapat koefisien
korelasi 0,80. Koefisien korelasi ini selanjutnya dimasukan ke dalam rumus
Spearman Browen. Jadi setelah dihitung reliabilitas faktor-faktor yang
melatarbelakangi siswa merokok adalah 0,88. Berdasarkan uji coba instrumen
dinyatakan sudah valid dan realibel, maka instrumen ini dapat digunakan untuk
pengukuran dalam rangka pengumpulan data.
G.Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu :
1. Data primer
Data primer diperoleh langsung dari hasil angket yang di berikan pada responden.
2. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari instansi terkait berupa data jumlah siswa-siswi SMP
45
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
H. Teknik Mencari Korelasi
Melakukan penghitungan korelasi sederhana untuk mencari ada tidaknya
hubungan dan seberapa kuat hubungan antara faktor-faktor yang melatarbelakangi
perilaku siswa merokok yaitu sikap, psikososial, informasi dengan perilaku
merokok siswa.
Langkah-langkah mencari korelasi diantaranya :
1. Mencari koefisien korelasi, rumus yang digunakan yaitu rumus korelasi
Product Moment oleh Pearson (dalam Arikunto, 2009) dengan
menggunakan angka kasar, yaitu sebagai berikut :
Keterangan rumus :
� : Koefisien korelasi
� : Jumlah responden
∑ : Jumlah perkalian antara skor X dan skor Y
∑ : Jumlah skor X dikuadratkan
∑ : Jumlah skor Y dikuadratkan
2. Setelah diketahui nilai koefisiennya, kemudian dicari interpretasi terhadap
koefisien korelasi yang diperoleh, atau nilai r. Nilai koefisien korelasi
dikonsultasikan pada pedoman interpretasi koefisien korelasi (Arikunto,
2010) seperti tabel berikut :
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
46
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
3. Untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang
ditemukan dari pengujian sampel itu berlaku untuk seluruh populasi, maka
perlu diuji signifikansinya dengan menggunakan rumus signifikansi
korelasi product moment (Sugiyono, 2011), yaitu sebagai berikut :
�ℎ� �� = � √� −
√ − �
Keterangan rumus :
�ℎ� �� : Nilai t
r : Nilai koefisien korelasi
n : Jumlah responden
� : Koefisien korelasi dikuadratkan
4. Harga t hitung yang telah didapat selanjutnya dibandingkan dengan harga
t-tabel. Dengan taraf kesalahan 5%, uji 2 pihak dan dk= n-2.
5. Analisis dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi,
dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan. Dengan rumus
sebagai berikut :
Kd = � X 100%
Keterangan rumus :
Kd : Koefisien determinasi
� : Koefisien korelasi dikuadratkan 100% : Persentase
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
pengetahuan tentang bahaya rokok terhadap variabel perilaku merokok siswa.
I. Prosedur Pengolahan Data
Setelah melakukan uji coba, penulis melaksanakan pengumpulan data dan
47
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
1. Menghitung Rata-rata dan Simpangan baku
a. Mencari nilai rata-rata (X ) dari setiap kelompok data dengan rumus:
n
= “sigma” berarti jumlahn = Jumlah sampel
2. Menghitung Presentase Gambaran Alternatif Jawaban
48
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Setelah data didapat kemudian menafsirkan dan menyimpulkan
untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan, dalam hal ini
memilih parameter yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:246), dengan
menafsirkan kriteria penilaian presentase sebagai berikut :
Tabel 3.4
Kriteria Frekuensi Presentase
Rentang nilai Kriteria
76-100% Baik
56-75% Cukup
40-55% Kurang Baik
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar Bambang. 2010. Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual dalam
Pendidikan Jasmani. Bandung: Rizqi Press
Alamsyah, Rika Mayasari. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kebiasaan
Merokok dan Hubungannya Dengan Status Penyakit Periodontal Remaja di Kota Medan Tahun 2007. Sumatra Utara : Universitas Sumatra Utara.
Ardiansyah Muafid. 2013. Dibalik Merajalelanya Rokok Dikalangan Remaja. (Online) (http://jurnalilmiahtp.blogspot.com/2013/11/dibalik-merajalelanya-rokok-di-kalangan.html) diakses tanggal 11 Agustus 2014.
Arikunto Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Azwar, Sayfudin. 2000. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya 2ed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Davison, Gerald C.; Neale, John M. and Kring, Ann M. 2006. Psikologi Abnormal
(Edisi ke-9). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Departemen Kesehatan. 2008. Anak dan Remaja Rentan Menjadi Perokok
Pemula.
Dewi Dina. 2001. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Bahaya Merokok
terhadap Perilaku Merokok. Jakarta : FK Ilmu Kesehatan Masyarakat UI
Febrida Melly. 2013. Perokok Usia 10 Tahun di Indonesia Jumlahnya Meningkat. (Online) (https://health.liputan6.com/read/743251/perokok-usia-10-tahun-di-indonesia-jumlahnya-meningkat) diakses pada tanggal 10 Agustus 2014
Fitriani, S. 2011. Promosi Kesehatan. Cetakan 1.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hernowo, 2007. Panduan Untuk Perokok. Jakarta : EGC..
Jabbar, Abdul. 2008. Nge-rokok Bikin Kamu "Kaya". Solo: Samudera
Juju. 2011. Profil Pendidikan,Kesehatan dan Sosial Remaja Kota Bandung :
Masalah dan Alternatif Solusinya. (Online)
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Kementerian Kesehatan R.I. 2011. Pedoman Pengembangan Kawasan Tanpa
Rokok. Jakarta : Pusat Promosi Kesehatan.
Komalasari, D & Helmi AF. 2000. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok
pada Remaja. Jurnal Pisikologi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta :
Universitas Gajah Mada Press.
Leventhal, Howard & Cleary, Paul D. 2000. The Smoking Problem: A Review of
the Research and Theory in Behavioral Risk Modification. Psychological Bulletin, 80(2): 370-405.
M. Dina Octrafida. 2010. Hubungan Merokok dengan Katarak di Poliklinik Mata
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. 15 Agustus 2014.
http://respository.usu.ac.id/handle/123456789/25418.
Martono Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis isi dan Analisis
Data Sekunder. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Molarius, A. Kuulasmaa, K. Evan, A. Qualiti Assesment of Datas on Smoking
Behaviour in the WHO. Monica Project.
Mu’tadin. 2002. Remaja dan Rokok. Jakarta
Mubarak et al. 2010. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta : Salemba Medika.
Notoatmodjo Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Pakaya Siska. 2013. Hubungan Pengetahuan tentang Bahaya Merokok dengan
Perilaku Merokok pada Siswa SMP Negeri 1 Bulawa.Gorontalo: FK
Ilmu-ilmu Kesehatan & Keolahragaan UNG
Richardson, Elizabeth E. Lloyd; Papandonatos, George; Kazura, Alessandra; Stanton, Cassandra and Niaura, Raymond, 2002. Differentiating Stages of
Smoking Intensity Among Adolescents: Stage-Specific Psychological and Social Influences. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 70(4):
998-1009
Risan Pristio, 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK
Sari, Ari Tris Ochtia; Ramdhani, Neila dan Eliza, Mira. 2003. Empati dan
Perilaku Merokok di Tempat Umum. Jurnal Psikologi, 30: 81-90.
Setiawan Nugraha. 2007. Penentuan Ukuran sample Memakai Rumus Slovin dan
Tabel Krejcie Morgan: Telaah dan Konsep Aplikasinya. Universitas
Padjadjaran, Bandung
Stuart, Gail Wiscarz & Sundeen, Sandra J. 1998. Principle and Practice : psychiatric nursing 5�ℎed. St louis: Mosby
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D. Bandung : Penerbit Alfa Beta