• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAYA CINTA DAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAYA CINTA DAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH MAHASISWA"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

i

GAYA CINTA DAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH

MAHASISWA

SKRIPSI

Oleh:

Dzikri Khalikal Fajri 201110230311002

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)
(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Gaya Cinta dan Perilaku Seksual Pranikah Mahasiswa”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Hudaniah, S.Psi., M.Si dan Ibu Susanti Prasetyaningrum, M.Psi selaku dosen pembimbing I dan Pembimbing II atas bimbingan, pengarahan, saran serta dukungan yang berarti kepada penulis selama penyusunan skripsi hingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan maksimal.

3. Ibu Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si selaku dosen wali yang telah mendukung dan memberi pengarahan hingga selesainya skripsi ini dengan baik.

4. Ayah Didin dan Ibu Elis beserta seluruh keluarga di Lodaya Tasikmalaya, yang selali memberikan dukungan, doa dan kasih sayang sehingga penulis memiliki semangat dan motivasi dalam mengerjakan skripsi ini.

5. Teman-teman Mahasiswa dan Mahasiswi Kota Malang yang telah bersedia menjadi subjek penelitian.

6. Seluruh warga Psikologi UMM dan juga banyak lagi teman-teman angkatan 2011 yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga karya skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khusunya bagi ranah Psikologi.

Malang, 28 Desember 2015 Penulis

(6)

vi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

ABSTRAK ... 1

PENDAHULUAN ... 2

TINJAUAN PUSTAKA ... 4

Remaja... 4

Remaja Akhir ... 4

Gaya Cinta ... 4

Gaya Cinta Primer ... 4

Gaya Cinta Sekunder... 5

Perilaku Seksual Pranikah ... 5

Bentuk dan Tahapan Perilaku Seksual Pranikah ... 6

Dampak Perilaku Seksual Pranikah ... 6

METODE PENELITIAN ... 7

Rancangan Penelitian... ... 7

Subjek Penelitian ... 7

Variabel dan Instrumen Penelitian ... 8

Prosedur dan Analisa Data ... 8

(7)

vii

DISKUSI ... 14

SIMPULAN DAN IMPLIKASI ... 17

DAFTAR PUSTAKA ... 18

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin ...9

Tabel 2. Deskripsi Subjek Berdasarkan Status dan Lama Berpacaran ...9

Tabel 3. Distribusi Gaya Cinta ...9

Tabel 4. Distribusi Gaya Cinta Ditinjau dari Jenis Kelamin ... 10

Tabel 5. Distribusi Membuka Situs/Konten Pornografi ... 11

Tabel 6. Partner Subjek Ketika Membuka Situs/Konten Pornografi ... 11

Tabel 7. Distribusi Berpegangan Tangan dengan Pacar ... 11

Tabel 8. Perasaan Subjek Ketika Berpegangan Tangan dengan Pacar ... 11

Tabel 9. Intensitas Subjek Berpelukan dengan Pacar ... 12

Tabel 10. Perasaan Subjek Ketika Berpelukan dengan Pacar ... 12

Tabel 11. Aktifitas yang Dilakukan Subjek Selain Berpegangan Tangan dan Berpelukan dengan Pacar ... 12

Tabel 12. Opini Subjek Mengenai Hubungan Seksual Pranikah ... 13

Tabel 13. Pengetahuan Subjek Mengenai Dampak Hubungan Seksual Pranikah ... 13

Tabel 14. Opini Subjek Mengenai Alasan Remaja Melakukan Hubungan Seksual Pranikah... 13

Tabel 15. Perasaan Subjek Mengenai Berita Perilaku Seksual Pranikah Remaja Saat Ini ... 14

Tabel 16. Blue Print Skala Perbedaan Gaya Cinta ... 21

(9)

ix

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Skala Gaya Cinta Try Out ... 22 Lampiran 2

Validitas Skala Gaya Cinta ... 27 Lampiran 3

Reliabilitas Skala Gaya Cinta ... 30 Lampiran 4

Kuesioner Penelitian ... 34 Lampiran 5

Keterangan Tabulasi Data Hasil Penelitian... 40 Lampiran 6

Tabulasi Data Hasil Penelitian ... 44 Lampiran 7

(11)

1

GAYA CINTA DAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH

MAHASISWA

Dzikri Khalikal Fajri

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang d.khalikal@gmail.com

Remaja akhir perlu mengenal gaya cinta dalam dirinya, sehingga tidak mengalami kesulitan dalam tahapan perkembangan selanjutnya menuju dewasa. Gaya cinta adalah sikap dan ketersediaan individu untuk bereaksi terhadap perasaan kasih sayang yang dimiliki pada pasangan mereka. Penelitian dilakukan pada mahasiswa berusia 18-22 tahun yang berkuliah di Kota Malang dengan jenis penelitian diskriptif survey untuk mengetahui gaya cinta dan perilaku seksual pranikah mahasiswa. Jumlah subjek sebanyak 200 orang dengan menggunakan teknik accidental sampling. Metode pengumpulan data gaya cinta menggunakan adaptasi skala LAS (Love Attitude Scale) yang disusun oleh Bailey Hendrick dan Hendrick (1987) berjumlah 30 item. Metode pengumpulan data untuk mengetahui perilaku seksual pranikah menggunakan kuesioner berjumlah 14 pertanyaan mengenai perilaku seksual pranikah. Hasil penelitian menunjukan bahwa gaya cinta yang dominan yaitu gaya cinta Pragma (pasangan yang saling menguntungkan) sebanyak 29%. Perilaku seks pranikah pada mahasiswa yang terjadi yakni 31% berciuman, 13,5% melakukan hubungan seksual, dan 11,5% melakukan petting dengan pacarnya.

Kata Kunci: Gaya cinta, mahasiswa, seks, seks pranikah

Adolesence need to know the love style that grow inside them, thus they will not find any trouble in their development into adulthood stages. Love style is the attitude and the availability of individual’s reaction to the feelings of affection to their partner. This research was conducted on 18 to 22 years old students studied in Malang by using descriptive survey research to determine their style of love and premarital sexual behavior. There were 200 people taken as the subject by using accidental sampling technique. The method of data collection of love style was using LAS scale adaptation (Love Attitude Scale) developed by Bailey Hendrick and Hendrick (1987) of which there were 30 items. Moreover, the method of data collection to determine the premarital sexual behavior was using questionnaire which contained 14 statements about premarital sexual behavior. The result shows that Pragma (29%) are the dominant love style and the premarital sexual behavior in college students are kissing (31%), sexual intercourse (13.5%), and petting with their partner (11.5%).

(12)

2

Berita mengenai perilaku menyimpang selalu menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan, apalagi masalah seksual. Perilaku seksual, seperti seks pranikah, merupakan hal yang tabu serta dilarang norma maupun agama. Namun tidak bias dipungkiri bahwa perilaku tersebut sudah biasa didengar bahkan dilihat pada masa sekarang ini. Hebohnya lagi, sebagian besar pelakunya adalah mahasiswa yang memang berada di masa kritis dan dianggap sebagai ujung tombak penerus bangsa. Mahasiswa memiliki kebebasan dalam menentukan sikap, kebebasan berpendapat, kebebasan berkarya dan sebagai individu yang merdeka dari segala tekanan. Mahasiswa bertanggung jawab penuh pada moral bangsa. Sebagai agen perubahan yang sesungguhnya, mahasiswa tidak dibenarkan untuk duduk diam bermalasan di rumah atau di tempat kos apalagi melakukan perilaku yang menyimpang. Mahasiswa yang dalam segi usia masuk dalam periode remaja akhir. Remaja akhir dimulai dari usia 18 hingga 22 tahun pada tahap ini tugas utamanya adalah eksplorasi identitas. Remaja akhir akan lebih fokus dalam mencari identitasnya akan masa depan dalam beberapa aspek meliputi pendidikan, pekerjaan, cinta, dan pada dirinya sendiri sehinggga tidak mudah terpengaruh akan teman sebaya (Arnet, 200 : Fitriani, 2014),

Setiap orang pasti pernah merasakan cinta, relasi atau hubungan yang terjalin dengan lawan jenis bisa menimbulkan cinta. Dikemukakan oleh Setyorini (2007) bahwa gaya cinta adalah sikap dan ketersediaan individu untuk bereaksi terhadap perasaan kasih sayang yang dimiliki untuk berbagi bersama terhadap pasangan mereka.dan remaja akhir cenderung melakukan perilaku seksual tersebut sebelum adanya ikatan yang sah secara agama dan hukum karena beberapa alasan, salah satunya adalah menunda pernikahan dan belum mapan sehingga disebut perilaku seks pranikah. Perilaku seksual merupakan hubungan fisik yang meliputi berpegangan tangan, berciuman, berpelukan, bercumbu (petting), necking, dan kohibitasi atau melakukan senggama (Puspa, 2010).

Dalam kehidupannya, mahasiswa tidak akan pernah lepas dari apa yang dinamakan percintaan. Cinta, sebagaimana manusia, memiliki tipe yang berbeda. Hal itu tercermin dari penafsiran setiap orang yang berbeda-beda akan cinta. Ada yang menganggap cinta sama dengan seks. Jadi kalau saling cinta sudah seharusnya untuk melakukan hubungan seksual. Ada yang menganggap cinta adalah keinginan untuk menolong dan menjaga yang dicintai. Jadi, kalau kita mencintai seseorang, sudah selayaknya untuk menolongnya meski tidak diminta olehnya. Hampir seluruh mahasiswa di dunia, termasuk Indonesia, mempunyai suatu budaya untuk mengekspresikan percintaan tersebut, yakni dengan apa yang biasa disebut pacaran. Cara mahasiswa mengisi pacaran pun beragam, mulai dari sekedar pertemanan yang biasa atau sekedar sharing keilmuan untuk diskusi perkuliahan hingga perilaku yang tidak bisa diterima masyarakat, karena telah melanggar ketentuan serta norma masyarakat.

(13)

3

fantasi seksualitas. Fenomena yang kini marak adalah proses pacaran tidak lagi menjadi orientasi utama seseorang untuk mencari pendamping hidup yang tepat, untuk kemudian menuju ke jenjang pernikahan, namun ada tujuan lain mengapa remaja berpacaran yaitu hanya sebagai having fun, agar tidak ketinggalan jaman, bahkan eksploitasi seksual merupakan sebagian tujuan mereka (Sarwono, 2011). Malang sebagai kota pendidikan dan sebagai salah satu tujuan wisata di Indonesia berpotensi besar terhadap munculnya permasalahan sosial. Juga dalam hal permasalahan seksual pranikah pada mahasiswa. Rumah kontrakan atau rumah kost tanpa induk semang banyak dijadikan pilihan oleh mahasiswa sebagai tempat tinggal sementara selama kuliah daripada rumah kontrakan yang ada pengawasan dari pemiliknya serta rumah kost yang ada induk semangnya. Sebab mahasiswa merasa tidak bebas dalam melakukan segala aktivitas sesuai dengan apa yang diinginkan, termasuk perilaku seksual pranikah.

Menurut Wang, H., et al. (2015) 83,9% mahasiswi yang melakukan seks pranikah dan mengalami kehamilan yang tidak diinginkan akan memilih untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi bedah atau medis. 53,5% diantaranya mengalami dua atau lebih kehamilan. Sedangkan 28,3% mahasiswi yang melakukan hubungan seksual pranikah mengaku bahwa mereka selalu mengadopsi metode kontrasepsi, dan mayoritas dari mereka 82,9% memilih untuk menggunakan kondom untuk pasangannya.

Adapun pada tahun 2010, 80% remaja putri di di Ponorogo pernah melakukan hubungan seksual pranikah. Namun data angka presentase di Ponorogo itu masih dibawahnya data angka presentase di kalangan para mahasiswi kota Yogyakarta yang mencapai 97,05%, sebagaimana yang pernah dirilis oleh LSCK PUSBIH (Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Pelatihan Bisnis dan Humaniora) pada tahun 2002 lalu. LCSK PUSBIH menemukan fakta dari 1.660 orang responden yang tersebar di 16 perguruan tingggi Yogyakarta, 97,05% dari responden mengaku kehilangan keperawanannya dalam periodisasi waktu kuliahnya. Lalu, 1.660 responden itu 73% dari mereka itu mengaku melakukan hubungan seks pranikahnya tersebut dengan metode coitus interrupt. Sedangkan selebihnya 27% mengaku melakukannya dengan alat kontrasepsi. Perihal tempat melakukan aktivitas seksnya tersebut, 63% melakukannya di tempat kost teman pria partner seksnya, 14% di tempat kost sendiri, 21% mengaku di losmen atau hotel kelas melati, dan 2% di tempat wisata (www.kompasiana.com).

(14)

4

Sampai saat ini masalah seksualitas selalu menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan. Hal ini dimungkinkan karena permasalahan seksual telah menjadi suatu hal yang sangat melekat pada diri manusia. Seksualitas tidak bisa dihindari oleh makhluk hidup, karena dengan seks makhluk hidup dapat terus bertahan menjaga kelestarian keturunannya. Pada akhir akhir ini banyak sekali termuat dalam berita tentang Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting dalam pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis. Padahal pada masa remaja informasi tentang masalah seksual sudah seharusnya mulai diberikan, agar remaja tidak mencari informasi dari orang lain atau dari sumber-sumber yang tidak jelas atau bahkan keliru sama sekali (Sarwono,2011). Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui gaya cinta dan perilaku seksual pranikah mahasiswa.

Remaja

Batasan Remaja Menurut WHO

WHO menetapkan batasan remaja yang lebih spesifik yaitu usia 10-20 tahun. Kemudian WHO menyatakan defini remaja didasarkan pada usia kesuburan, batasan tersebut dibagi menjadi 2 tahapan remaja yaitu : remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun. Dan pada saat itu Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) menetapkan usia antara 15-24 tahun sebagai usia pemuda (Sarwono,2011). Ramplein membagi usia remaja menjadi tiga bagian yaitu remaja awal, remaja pertengahan, dan remaja akhir, remaja awal batas usianya antara 12 – 15 tahun , remaja pertengahan 15-18 tahun, dan remaja akhir usia 18-20 tahun (dalam Monks,F & Kaoers A. M. P., 1991).

Remaja Akhir

Bahwa masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan Hurlock membagi rentang usia remaja menjadi dua bagian, yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun adalah remaja awal, usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 adalah remaja akhir (Santrock, 2003).

Gaya Cinta

John Alan Lee mengidentifikasi adanya 6 jenis gaya cinta. Lee (Wood, 1996) menyarankan bahwa ada tiga gaya primer dalam cinta. Tiga gaya cinta tersebut adalah a.) Eros, b.) Ludus, dan c.) Storge. Tiga gaya tersebut dapat digunakan untuk menciptakan gaya sekunder yaitu a.) Mania, kombinasi antara Eros dan

Ludus, b.) Pragma kombinasi dari Ludus dan Storge, c.) Agape kombinasi antara

Eros dan Storge. Gaya Cinta Primer

(15)

5

sangat penting bagi hidupnya, 3.) Penuh gairah akan cintanya, 4.) Cinta pada pandangan pertama, berdasarkan daya tarik fisik.

2. Gaya cinta Ludus, dengan ciri 1.) Cinta dianggap sebagai suatu permainan (Game-Playing Love), 2.) Tidak ada komitmen terhadap cinta dan pasangan, 3.) Tidak pernah ada kecemburuan yang sesungguhnya. 4.) Dapat dengan mudah mencintai seseorang lalu beralih ke yang lainnya.

3. Gaya cinta Storge, dengan ciri 1.) Perasaan yang ada kurang berkobar-kobar tetapi mengandung afeksi yang dalam. 2.) Cinta yang secara perlahan tumbuh dari persahabatan, saling berbagi, dan saling membuka

diri. 3.) Komitmen kuat terhadap hubungan yang telah dibuat 4.) Lebih sebagai hubungan persahabatan yang membutuhkan kepercayaan

satu sama lain sepanjang waktu untuk membangunnya. Gaya Cinta Sekunder

1. Gaya cinta Mania, dengan ciri 1.) Kombinasi gaya cinta Eros dan gaya cinta Ludus, 2.) Cinta yang obsesif, sangat intens, penuh kecemasan, dan posesif. 3.) Seseorang yang dicintai akan dipikirkan terus menerus. 4.) Ada kebutuhan yang sangat besar untuk dicintai dan ingin terjamin cintanya sampai kapanpun.

2. Gaya cinta Pragma, dengan ciri 1.) Kombinasi gaya cinta Ludus dan gaya cinta Storge, 2.) Cinta dipandang sebagai sesuatu yang realistik, dan praktis, 3.) Dalam menemukan yang dicintai dilihat kesamaan demografi, 4.) Kualitas kecocokan kepribadian dibutuhkan untuk keberlanjutan hubungan.

3. Gaya cinta Agape, dengan ciri 1.) Kombinasi gaya cinta Eros dan gaya cinta Storge, 2.) Penuh perhatian pada yang dicintai tanpa adanya kepentingan pribadi, 3.) Cinta dilihat sebagai sesuatu yang intens dan penuh persahabatan, 4.) Penambahan kualitas cinta dengan keinginan saling menolong (altruisme), dimana kebutuhan yang dicintai didahulukan daripada kebutuhan-kebutuhannya sendiri.

Dengan telah matangnya organ-organ seksual pada remaja maka akan mengakibatkan munculnya dorongan-dorongan seksual. Problem tentang seksual pada remaja adalah berkisar masalah bagaimana mengendalikan dorongan seksual, konflik antara mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan, adanya perubahan yang dialaminya berkaitan dengan organ-organ reproduksinya, pelecehan seksual, homoseksual, kehamilan dan aborsi (Santrock, 2003).

Perilaku Seksual Pranikah

(16)

6

Menurut Andayani dan Setiawan (2005), perilaku seksual pranikah adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, mulai dari tahapan paling ringan sampai pada tahap intercourse dan dilakukan sebelum menikah. Soetjiningsih (2008) juga mengungkapkan bahwa perilaku seksual pranikah remaja adalah segala tingkah laku seksual yang didorong oleh hasrat seksual dengan lawan jenisnya, yang dilakukan oleh remaja sebelum mereka menikah. Hubungan seks dapat dianggap sebagai peleburan dua insan, di dalamnya terdapat transendensi melampaui batas-batas pribadi, dengan suatu momen yang ditandai oleh orgasme, dengan tanpa mengecilkan dampak psikologisnya.

Bentuk dan Tahapan Perilaku Seksual Pranikah

Perilaku seksual pranikah yang dilakukan oleh remaja berawal dari munculnya ketertarikan terhadap lawan jenis sebagai dampak dari perkembangan seksual yang dialami. Ketertarikan tersebut mengundang remaja untuk menjalin suatu hubungan romantis, dimana dalam hubungan romantis tersebut remaja mulai mengembangkan bentuk-bentuk perilaku seksual sejalan dengan meningkatnya dorongan seksual remaja yang menimbulkan keinginan-keinginan yang tidak mudah dipahami oleh remaja (Andayani dan Setiawan, 2005).

Perilaku seksual pranikah merupakan hubungan fisik yang dilakukan karena adanya motif seksual dengan lawan jenis sebelum adanya ikatan pernikahan yang dianggap sah secara hukum dan agama (Puspa, 2010). Adapun perilaku seksual pranikah yaitu:

1. Touching, merupakan hubungan fisik berupa sentuhan seperti berpegangan tangan, bergandengan tangan, berpelukan, dan merangkul pasangan.

2. Kissing yaitu hubungan fisik berupa kecupan ringan hingga deep kiss.

Kecupan ringan berorientasi pada kecupan dibagian wajah seperti kening, pipi, dan bibir. Sedangkan deep kiss yang disebut dengan French kisss

yaitu memasukan lidah kebagian mulut pasangan.

3. Necking merupakan aktifitas kecupan yang dilakukan pada leher pasangan. 4. Petting merupakan aktifitas fisik seperti meraba, menyentuh, dan

menempelkan bagian vital namun tidak ada kontak tubuh secara langsung. Hal ini dilakukan agar gairah seksual dapat tercapai.

5. Kohabitasi, adanya kontak langsung antara penis dan vagina dan terjadi penetrasi.

Anteseden munculnya perilaku seksual pranikah meliputi bentuk cinta yang mendominasi yaitu cenderung pada bentuk cinta romantic atau eros atau

passionate love memiliki karakteristik gairah fisik, ketertarikan hasrat, dan emosi yang mengggebu-gebu yang merupakan gabungan antara keintiman dan hasrat dimana keintiman merupakan perasaan dekat dengan pasangan dan memiliki hasrat seksual pada pasangan (Taylor, Shelley E, Sears, D.O & Peplau. L.A. ,2009).

Dampak Perilaku Seksual Pranikah

(17)

7

oleh Rahardjo (dalam Soetijiningsih, 2008) menunjukkan bahwa hampir semua partisipan (98%) menyebutkan adanya dampak negatif dari perilaku seksual pranikah. Ini berarti bahwa mereka yang setuju untuk melakukan hubungan seksual pranikah pun cenderung menganggap bahwa hubungan seksual pranikah memiliki beberapa dampak negatif. Perilaku seksual pranikah dapat menimbulkan berbagai dampak negatif pada remaja, diantaranya sebagai berikut :

1. Dampak psikologis dari perilaku seksual pranikah pada remaja diantaranya; perasaan marah, takut, cemas, depresi, rendah diri, bersalah dan berdosa.

2. Dampak fisiologis dari perilaku seksual pranikah tersebut dapat menimbulkan kehamilan tidak diinginkan dan aborsi.

3. Dampak sosial yang timbul akibat perilaku seksual yang dilakukan sebelum saatnya antara lain dikucilkan, putus sekolah pada remaja perempuan yang hamil, dan perubahan peran menjadi ibu. Belum lagi tekanan dari masyarakat yang mencela dan menolak keadaan tersebut (Sarwono, 2003).

4. Dampak fisik lainnya sendiri menurut Sarwono (2003) adalah berkembangnya penyakit menular seksual di kalangan remaja, dengan frekuensi penderita penyakit menular seksual (PMS) yang tertinggi antara usia 15-24 tahun. Infeksi penyakit menular seksual dapat menyebabkan kemandulan dan rasa sakit kronis serta meningkatkan risiko terkena PMS dan HIV/AIDS.

Jika hubungan kedua pasangan pelaku seksual pranikah berlanjut hingga ke pernikahan, maka dampak yang akan dirasakan adalah: 1.)Seringkali teringat akan perbuatan di masa lalu sehingga kurang bangga sebagai istri, 2.) Konflik dalam rumah tangga, dan 3.) Rawan terjadi kegagalan yang berujung pada perceraian.

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Penelitian ini mengunakan pendekatan statistik kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian diskriptif survey untuk mengetahui gaya cinta dan perilaku seksual pranikah mahasiswa.

Subjek Penelitian

(18)

8

cinta pada mahasiwa Kota Malang. Subjek penelitian yang diambil sebanyak 200 orang mahasiswa. Adapun karakteristik subjek penelitian adalah mahasiswa yang berkuliah di Kota Malang, berusia 18-22 tahun.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu accidental sampling dengan memberikan skala kepada mahasiswa yang berkuliah di Kota Malang dan bertemu dengan peneliti saat pengambilan data, bersedia berpartisipasi, dan memenuhi kriteria tersebut diatas.

Variabel dan Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu gaya cinta dan perilaku seksual pranikah. Gaya cinta adalah sikap individu untuk bereaksi terhadap perasaan kasih sayang yang dimiliki untuk berbagai bersama pasangan.

Metode pengumpulan data variabel gaya cinta dengan menggunakan skala adaptasi yang berjumlah 30 item dari LAS (Love Attitude Scale) dengan model skala likert yang disusun oleh Bailey Hendrick dan Hendrick (1987) terdiri dari 6 aspek yang dikemukakan oleh John Alan Lee (1973), yaitu tiga jenis cinta primer (eros, ludus, dan storge) serta tiga jenis cinta sekunder (mania, pragma, dan

agape). Skoring yang diberikan pada skala ini adalah: Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2, Sangat Tidak Setuju (STS) = 1. Subjek akan dominan pada suatu gaya cinta apabila jumlah nilainya paling tinggi diantara gaya cinta lainnya.

Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik yang dilakukan sendiri, dengan lawan jenis maupun sesama jenis tanpa adanya ikatan pernikahan menurut agama.

Sedangkan metode pengumpulan data untuk mengetahui perilaku seksual pranikah menggunakan kuesioner berjumlah 14 item pertanyaan. Kuesioner berisi mengenai perilaku seksual pranikah yang peneliti susun sendiri berdasarkan pada situasi dan kondisi subjek penelitian.

Prosedur dan Analisa Data

(19)

9

Tahap terakhir yaitu tehnik analisa data deskriptif dengan menggunakan SPSS (Statistic Program for Social Science).

HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan pada mahasiswa yang berkuliah di Kota Malang, berusia 18 hingga 22 tahun. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 200 remaja yang berpacaran atau setidaknya pernah berpacaran. Deskripsi subjek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Kategori Usia Jenis kelamin

<20 tahun 20 tahun >20 tahun Laki-laki Perempuan

53 (26,5%) 70 (35%) 77 (38,5%) 88 (44%) 112 (56%)

Hasil penelitian mengenai gaya cinta dan perilaku seksual pranikah mahasiswa di Kota Malang menunjukan bahwa jumlah sebjek perempuan lebih besar daripada subjek mahasiswa laki-laki dengan total 112 perempuan (56%), sedangkan subjek laki-laki sebanyak 44%. Mayoritas usia subjek penelitian adalah 20 tahun, dengan total prosentase 35%.

Tabel 2. Deskripsi Subjek Berdasarkan Status dan Lama Berpacaran

Status Lama Berpacaran

Berpacaran Pernah

Berpacaran Berpacaran Tidak <1 tahun 1-2 tahun 2-4 tahun

116 (58%) 42 (21%) 42 (21%) 82 (41%) 78 (39%) 40 (20%)

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa sebagian besar subjek (58%) diketahui berpacaran. Lama berpacaran subjek umumnya kurang dari satu tahun (41 % ). Sebesar 39% subjek berpacaran 1 hingga 2 tahun dan selebihnya 20% subjek berpacaran lebih dari 2 tahun.

Tabel 3. Distribusi Gaya Cinta

No Gaya Cinta Frekuensi Prosentase

(20)

10

Pendistribusian seluruh gaya cinta dapat dilihat pada tabel 3. Gaya cinta pragma

yang paling tinggi dengan prosentase 29%, pada urutan kedua gaya cinta storge

memiliki prosentase 28%. Selain itu perpaduan gaya cinta (kombinasi) sebanyak 27,5% dari total 200 responden.

Tabel 4. Distribusi Gaya Cinta Ditinjau dari Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Gaya Cinta Laki-laki Perempuan Total

Eros 7 8% 3 2,7% 10 5%

Tabel 4 menunjukkan bahwa tidak terlalu signifikan perbedaan antara gaya cinta pada laki-laki dan gaya cinta pada perempuan. Kedua jenis kelamin ini memiliki nilai tinggi pada kombinasi, Kombinasi adalah nilai responden yang menunjukkan ia memiliki lebih dari satu gaya cinta yang dominan pada dirinya. Dimana terdapat 17 tipe kombinasi gaya cinta yang muncul dalam dalam penelitian. Responden yang tergolong dalam kategori ini (kombinasi) adalah sebanyak 55 mahasiswa. Dengan mayoritas gaya cinta kombinasi (15,2%) yakni gaya cinta

(21)

11

Tabel 5. Distribusi Membuka Situs/Konten Pornografi

No Respon Frekuensi Prosentase

1.

2. Ya Tidak 130 70 65% 35%

Total 200 100%

Mayoritas subjek (65%) mengaku pernah membuka situs/konten pornografi, sedangkan 35% lainnya tidak pernah membuka situs/konten pornografi.

Tabel 6. Partner Subjek Ketika Membuka Situs/Konten Pornografi

No Respon Frekuensi Prosentase

1. Tidak pernah 68 34%

33% subjek membuka situs/konten pornografi seorang diri. Sedangkan, 24,5% membuka situs/konten pornografi bersama teman.

Tabel 7. Distribusi Berpegangan Tangan dengan Pacar

No Respon Frekuensi Prosentase

1.

2. Ya Tidak 168 32 84% 16%

Total 200 100%

Sebesar 84% dari subjek berpegangan tangan dan 16% lainnya tidak berpegangan tangan dengan pacar.

Tabel 8. Perasaan Subjek Ketika Berpegangan Tangan dengan Pacar

No Respon Frekuensi Prosentase

(22)

12

Tabel 9. Intensitas Subjek Berpelukan dengan Pacar

No Respon Frekuensi Prosentase

1.

2. Kadang-kadang Tidak pernah 87 51 43,5% 24,5%

3. Sering 46 23%

4. Hanya pernah sekali saja 16 8%

Total 200 100%

Sebanyak 43,5% subjek mengaku kadang-kadang berpelukan dengan pacarnya, sedangkan 24,5% tidak pernah berpelukan dengan pacar.

Tabel 10. Perasaan Subjek Ketika Berpelukan dengan Pacar

No Respon Frekuensi Prosentase

1. Senang 108 54%

Ketika subjek berpelukan dengan pacar maka subjek akan merasa senang (54%) dan 18% menganggap bahwa berpelukan itu adalah hal yang biasa saja.

Tabel 11. Aktifitas yang Dilakukan Subjek Selain Berpegangan Tangan dan Berpelukan dengan Pacar

No Jawaban Frekuensi Prosentase

1. Tidak ada 63 31,5%

(23)

13

melakukan petting dengan pacarnya. Sedangkan 31,5% mengaku bahwa tidak melakukan apapun selain berpengan tangan dan berpelukan dengan pacarnya. Tabel 12. Opini Subjek Mengenai Hubungan Seksual Pranikah

Hubungan seksual Hanya dilakukan bagi pasangan

yang sudah menikah Melakukan seks pranikah adalah kesalahan dan pelanggaran norma

Ekspresi cinta pada pasangan

Setuju Tidak Setuju

173 (86,5%) 27 (13,5%) Setuju Tidak Setuju 186 (93%) 14 (7%) Setuju Tidak Setuju 56 (28%) 144 (72%)

Opini subjek mengenai hubungan seksual pranikah, ditemukan bahwa sebanyak 86,5% setuju bahwa hubungan seksual hanya dilakukan bagi pasangan yang sudah menikah. Sedangkan 93% dari subjek setuju bahwa melakukan hubungan seks pranikah adalah kesalahan dan pelangggaran norma. Sementara itu, 72% tidak setuju bilamana melakukan hubungan seksual adalah suatu bentuk ekspresi cinta pada pasangan.

Tabel 13. Pengetahuan Subjek Mengenai Dampak Hubungan Seks Pranikah

No Respon Frekuensi Prosentase

1.

2. Ya Tidak 195 5 97,5% 2,5%

Total 200 100%

Sebanyak 97,5% mengetahui dampak dari hubungan seksual pranikah, sementara itu hanya 2,5% yang tidak mengetahui dampak dari hubungan seksual pranikah. Pengetahuan mengenai dampak seks pranikah sangatlah penting guna terhindar dari penyakit menular seksual dan HIV/AIDS.

Tabel 14. Opini Subjek Mengenai Alasan Remaja Melakukan Hubungan Seks Pranikah

No Respon Frekuensi Prosentase

1. Pemuas hasrat seksual 152 76%

Bentuk kasih sayang dan cinta Mengenal dengan baik satu sama lain Nafsu syaitan dan kurangnya iman Tidak tahu

Teknologi semakin canggih dan meniru budaya barat

Bentuk kasih sayang dan cinta + pemuas hasrat seksual

Naluri hidup yang tak sesuai dengan norma, manusia cenderung bebas tanpa aturan

Kurangnya perhatian dan edukasi seks dari orang tua

Mengenal dengan baik satu sama lain + bentuk kasih sayang dan cinta + pemuas hasrat seksual

(24)

14 11.

12.

Mengenal dengan baik satu sama lain + bentuk kasih sayang dan cinta + siap dengan segala resiko masa depan

Nafsu syaitan dan kurangnya iman + kurangnya perhatian dan edukasi seks dari orang tua

Total

Mayoritas dari subjek (76%) berpendapat bahwa remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah dikarenakan sebagai pemuas hasrat seksual. Sedangkan 10,5% berpendapat bahwa mereka melakukan hal tersebut karena bentuk kasih sayang dan cinta terhadap pasangan.

Tabel 15. Perasaan Subjek Mengenai Berita Perilaku Seksual Pranikah Remaja Saat Ini

No Respon Frekuensi Prosentase

1. Sedih/prihatin 153 76,5%

Dengan maraknya pemberitaan mengenai perilaku seksual pranikah yang dilakukan para remaja saat ini, sebanyak 76% mengaku sedih/prihatin mengenai berita tersebut. Sedangkan 22% menganggap hal tersebut biasa saja di kalangan remaja.

DISKUSI

Secara keseluruhan, dari hasil penelitian ditemukan bahwa 58% dari subjek saat ini sedang berpacaran atau setidaknya 21% pernah berpacaran. Pesatnya teknologi membuat mahasiswa dapat mengakses segala sesuatu dengan mudah melalui internet, akan tetapi banyak juga yang menyalahgunakan kemudahan teknologi tersebut dengan membuka situs/konten pornografi. 65% subjek mengaku pernah membuka situs/konten pornografi.

(25)

15

Sampai saat ini masalah seksualitas selalu menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan. Hal ini dimungkinkan karena permasalahan seksual telah menjadi suatu hal yang sangat melekat pada diri manusia. Seksualitas tidak bisa dihindari oleh makhluk hidup, karena dengan seks makhluk hidup dapat terus bertahan menjaga kelestarian keturunannya. Pada akhir akhir ini banyak sekali termuat dalam berita tentang Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting dalam pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis. Padahal pada masa remaja informasi tentang masalah seksual sudah seharusnya mulai diberikan, agar remaja tidak mencari informasi dari orang lain atau dari sumber-sumber yang tidak jelas atau bahkan keliru sama sekali (Sarwono,2011).

Menurut Fagan (dalam Santoso, 2010) teori perkembangan, usia remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian. Masa remaja adalah suatu masa dimana mulai tumbuh keinginan seseorang untuk memiliki hubungan dekat dengan lawan jenis atau dengan kata lain jatuh cinta terhadap lawan jenisnya. Cinta mempunyai perbedaan dalam bentuk, jenis dan gaya yang kemudian diterapkan dalam diri masing-masing individu.

Berdasarkan model kelekatan (attachment sytle) gaya cinta bisa berkembang karena perkembangan pada masa anak-anak yang bisa menjadi sumber penting bagi timbulnya perbedaan bentuk atau gaya cinta pada masing-masing individu. Dikemukakan oleh Setyorini (2007) bahwa gaya cinta adalah sikap dan ketersediaan individu untuk bereaksi terhadap perasaan kasih sayang yang dimiliki untuk berbagi bersama terhadap pasangan mereka.

Seorang pada fase remaja akhir akan mengalami emosi intens yang disebut cinta dan gaya cinta remaja akhir dapat berubah sesuai dengan pengalaman remaja sebelumnya. Gaya cinta remaja akhir dapat berubah dan berkembang karena pengaruh lingkungan dan pola asuh keluarga. Apabila remaja akhir tidak mengenal gaya cinta yang sedang berkembang dalam dirinya, dia akan kesulitan untuk mempersiapkan tahapan selanjutnya menuju dewasa. Untuk itu remaja akhir perlu mengenali tahapan perkembangan gaya cinta yang dilaluinya, dan seharusnya gaya cinta remaja akhir cenderung pada gaya cinta persahabatan dan terjalin lama, tetapi juga tetap pada pasangan yang sama (Taylor, 2009).

(26)

16

perasaan kasih sayang yang dimiliki untuk berbagi bersama terhadap pasangan mereka. John Lee mengidentifikasi adanya 6 jenis gaya cinta. John Lee menyarankan bahwa ada tiga gaya primer dalam cinta. Tiga gaya cinta tersebut adalah a.) Eros, b.) Ludus, dan c.) Storge. Tiga gaya tersebut dapat digunakan untuk menciptakan gaya sekunder yaitu a.) Mania, kombinasi antara Eros dan

Ludus, b.) Pragma kombinasi dari Ludus dan Storge, c.) Agape kombinasi antara

Eros dan Storge (Wood,1996). Dalam keenam jenis gaya cinta tersebut, remaja cenderung memiliki dua sampai tiga jenis dari gaya cinta tersebut dalam sebuah relasi yang dijalin meraka. Selain itu gaya cinta yang positif adalah gaya cinta yang menyenangkan dan terjalin dalam suasana yang hangat.(Dayakisni & Hudaniah, 2009).

Setelah kategori kombinasi, dari data yang diperoleh diketahui bahwa mahasiswa yang berkuliah di Kota Malang mempunyai gaya cinta yang dominan yaitu gaya cinta pragma sebanyak 29% dan gaya cinta storge berjumlah 28%. Pada kategori jenis kelamin dari sebanyak responden laki-laki 27 (30,7%) memiliki gaya cinta

storge, sementara dari responden perempuan 40 diantaranya (35,7%) memiliki gaya cinta pragma. Kecenderungan gaya cinta yang dimiliki oleh seluruh subjek adalah gaya cinta pragma. Hal ini memperlihatkan bahwa dalam mencari pasangan atau pacar daya tarik fisik bukanlah sebagai acuan yang utama akan tetapi ada beberapa alasan praktis seperti kesamaan hobi, kebersamaan dalam jangka waktu tertentu, dan kualitas personal tertentu (Duck, 2000). Hal ini tidak mengherankan, mengingat subjek masih berstatus sebagai mahasiswa, sehingga pacar yang dimilikipun bukan tidak mungkin berasal dari golongan yang sama dengan mereka.

Pada penelitian ini diketahui jika gaya cinta yang dominan pada remaja akhir di mahasiwa yang berkuliah di kota Malang adalah gaya cinta pragma, dimana gaya cinta pragma adalah gaya cinta yang mencari-cari pasangan yang paling cocok dan tujuannya adalah menjalin hubungan yang baik sehingga masing-masing pihak terpenuhi kebutuhan dasarnya. Gaya cinta ini cenderung dimiliki oleh remaja akhir karena pada remaja akhir cenderung mulai memikirkan masa depan termasuk juga pasangan hidupnya sehingga mulai serius dalam menjalani proses pacaran guna menemukan pasangan hidup yang tepat untuk masa depannya. (Setyorini,2007).

(27)

17

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada mahasiswa yang berkuliah di Kota Malang ditemukan gaya cinta yang mendominasi dalam dirinya. Prosentase untuk gaya cinta adalah gaya cinta pragma (realistik) sebanyak 29%, gaya cinta storge (kawan baik) 28%, gaya cinta eros (romantik) 5% gaya cinta

agape (altruistic) 4,5%, gaya cinta ludus (main-main) 4%, dan yang terakhir gaya cinta mania (posesif) sebanyak 2%. Selain itu ditemukan 17 tipe gaya cinta kombinasi (gabungan 2 atau lebih dari gaya cinta) dimana total dari gaya cinta kombinasi adalah sebesar 27,5% dari total 200 responden.

Implikasi dari hasil penelitian ini diantaranya bagi mahasiswa agar melakukan kehidupan beragama yang baik dan benar, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan perilaku seksual pranikah dikarenakan kurangnya iman dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para mahasiswa harus meningkatkan pengetahuan tentang agamanya sendiri, karna agama adalah tumpuan bagi hidup. Jika pengetahuan tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan diluar agama tentu sangat minim. Mahasiswa diharapkan dapat menjalankan dan menjaga pola hubungan yang sehat dengan pasangannya (pacaran) serta dapat mencoba untuk menemukan pasangan yang tepat untuk menjalani hubungan dalam jangka panjang dan agar selalu difokuskan untuk melakukan hal yang positif dalam berpacaran diantaranya sharing keilmuan dan diskusi yang bermanfaat. Bagi para mahasiswa selain belajar/kuliah seharusnya ikut andil dalam kegiatan yang positif dan kreatif guna menyalurkan energi yang berlebih. Sehingga tidak mengarah pada penyaluran dorongan biologis secara langsung, misalnya dengan berolahraga, kegiatan pecinta alam, dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat mengembangkan potensi dan bakat individu masing-masing.

Bagi orang tua diharapkan mampu memberikan bimbingan dan arahan dampak baik dan buruk dalam berpacaran agar para remaja terarah dan juga perlunya memberikan pemahaman mengenai edukasi seks bagi para remaja. Orang tua seharusnya mengetahui siapa saja teman dekat atau bahkan pacar dari putra/putri mereka. Karena pacaran merupakan tanda yang signifikan dalam mendapatkan pasangan hidup untuk menikah. Meskipun para remaja menganggap pacaran adalah sarana dimana adanya persahabatan, dukungan emosional, kasih saying, kesenangan, dan eksplorasi seksual. Bagaimanapun juga dengan adanya arahan dan bimbingan dari orang tua, diharapkan remaja tidak lepas kendali dan menghindari kehamilan diluar nikah, penyakit HIV/AIDS dan lain-lain yang disebabkan oleh hubungan seksual pranikah. Sehingga pada akhirnya para remaja mampu menjalani pola hubungan yang sehat dalam upayanya untuk mencari pasangan yang tepat.

(28)

18

persoalan yang sama, dapat mempertimbangkan metode kualitatif (wawancara dan observasi) sebagai perbandingan, sehingga hasilnya dapat memberikan informasi yang semakin lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (2007). Psikologi sosial(Ed. Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Andayani, T.R., & Setiawan, I. (2005). Perilaku seksual pranikah dan sikap terhadap aborsi. Jurnal Psikologi, 2, 1-9.

Andisti, M. A. & Ritandiyono. (2008). Religiusitas dan perilaku seks bebas pada dewasa awal. Jurnal Psikologi, 2, 170-176.

Baron, R.A., & Byrne D.(2005). Psikologi sosial (edisi sepuluh).Jakarta: Erlangga.

Dariyo, A. (2004). Psikologi perkembangan remaja. Bogor: Ghalia Indonesia. Dayakisni, Tri., & Hudaniah. (2009). Psikologi sosial. Malang: UMM Press. Duck, S. (2000). Human relationship (third edition). London: SAGE Publication. Fitriani, R. (2014) Gaya cinta pada remaja akhir. Jurnal Online Psikologi, 3,

184-193.

Wang, H., Long, L., Cai, H., Wu, Yue., Xu, J., Shu, C., Wang, P., Li, B., Wei, Q., Shang, X., Wang, X., Zhang, M., Xiong, C., Yin, P., (2015). Contraception and unintended pregnancy among unmarried female university students: a cross-sectional study from china. Journal Plos One.

diakses pada 20 Desember 2015 dari

http://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0130212,

Pradana, R. (2015, 26 Juni). 80% gadis tak lagi perawan. diakses pada 31 Agustus 2015 dari http://www.kompasiana.com/bocahndeso/80-gadis-tak-lagi-perawan

Mahmud, H.R. (2003). Hubungan antara gaya pengasuhan orang tua dengan tingkah laku prososial anak. Jurnal Psikologi, 1, 1-9.

Mappiare, Andi .Drs. 1982. Psikologi remaja.Surabaya : Usaha Nasional. Mercer, J., & Clayton D. (2012). Psikologi sosial. Jakarta:Erlangga.

(29)

19

Pangkahila. (2004). Perilaku seksual remaja.. Penyunting Soetijiningsih. (2008).

Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto Puspa (2010). Hubungan antara Intensitas Cinta dan Sikap Terhadap Pornografi

dengan Perilaku Seksual pada Dewasa Awal yang Berpacaran. Skripsi. Santoso, S. (2010). Teori-Teori Psikologi Sosial.Bandung: PT Refika Aditama. Santrock. J.W. (2003). Adolescence: perkembangan remaja.(edisi keenam).

Jakarta: Erlangga.

______________(2008). Essential oflife-span development. New York: McGraw-Hill

Sarwono, S.W. (2004). Psikologi remaja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada ____________(2011). Psikologi remaja (Ed. revisi). Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada

Setyorini, E.W. (2007). Perbedaan gaya cinta pada remaja akhir ditinjau dari peran gender (jurnal). Universitas Muhammadiyah Malang: www.digilib.umm.ac.id

Singarimbun, M., & Effendi, S. (1989). Metode penelitian survai. Jakarta: LP3S Soetijiningsih. (2008). Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta:

Sagung Seto.

Taylor., Shelley, E., Sears, D.O., & Peplau, L.A. (2009). Psikologi sosial edisi kedua belas. Jakarta: Kencana Perdana Media Group.

Widayat, (2004). Metode penelitian pemasaran (aplikasi software spss). Malang: UMM Press.

Winarsunu, T. (2009). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang: UMM Press.

Wisnuwardhani, D. & Mashoedi, F.S. (2012). Hubungan interpersonal. Jakarta: Salemba Humanika.

Wood, T.J. (1996). Gendered relationship .California: Mayfield Publishing Company.

(30)

20

(31)

21

Tabel 16. Blue Print Skala Perbedaan Gaya Cinta

No Aspek Gaya Cinta Nomor item Jumlah

Tabel 17. Indeks Distribusi Skala Gaya Cinta N=30 Rtabel=0,361

Tabel 18. Indeks Reliabilitas Skala Gaya Cinta

(32)

22 Lampiran 1

Skala Gaya Cinta Try Out

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS PSIKOLOGI

Jl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318 psw. 253, 233, 170, 168 Malang

Dengan Hormat,

Dalam rangka penelitian untuk memenuhi salah satu syarat Skripsi yang berjudul “Gaya Cinta dan Perilaku Seksual Pranikah Mahasiswa”, saya Dzikri Khalikal Fajri dari Fakultas Psikologi UMM meminta kesediaan saudara/i untuk mengisi skala yang saya buat. Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang berhubungan dengan peristiwa yang saudara/i alami dalam kehidupan sehari-hari.

Saudara/i diminta untuk mengisi biodata dan memberikan jawaban yang sesuai dengan keadaan atau pengalaman sendiri. Sebelum mengisi mohon membaca pernyataan dengan seksama. Semua jawaban saudara/i adalah BENAR, asalkan sesuai dengan keadaan atau pengalaman pribadi saudara/i, saya sangat menghargai kesungguhan dan kejujuran saudara/i, kerahasiaan identitas dan jawaban saudara/i saya jamin sesuai dengan kode etik psikologi.

Selamat mengerjakan dan terima kasih atas kesediaan dan kesungguhan saudara/i dalam mengisi skala ini.

Hormat Saya,

(33)

23 Nama (Boleh Inisial) :

Umur :

Jenis kelamin : (Laki-laki/ Perempuan)

Status (Saat ini) : Berpacaran/ Pernah berpacaran/ Tidak berpacaran Lama Berpacaran :

Fakultas :

Jurusan :

Petunjuk Pengisian

1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada kolom jawaban yang anda anggap sesuai dengan diri anda.

2. Setiap peryantaan terdiri dari 4 kolom, dengan keterangan sebagai berikut: SS : Sangat Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

S : Setuju TS : Tidak Setuju

3. Apabila anda ingin mengganti pilihan jawaban anda berilah tanda = pada jawaban yang anda pilih sebelumnya, kemudian berikan tanda silang (X) pada jawaban yang baru.

4. Pastikan tidak ada pernyataan yang terlewati.

5. Setelah anda selesai memberi pilihan untuk seluruh pernyataan, di harapkan untuk segera mengembalikannya.

“Selamat Mengerjakan”

No PERNYATAAN SS S TS STS

1. Saya dan pasangan tertarik pada saat pertama kali bertemu.

2. Saya dan pasangan memiliki “kecocokan” secara fisik di antara kami.

3. Saya merasa bahwa pasangan saya saling

mengharapkan satu sama lain.

(34)

24

5. Cara kami bercinta sangat hebat dan memuaskan. 6. Saya dan pasangan sangat saling memahami satu

sama lain.

7. Pasangan saya memiliki standar kecantikan / ketampanan yang ideal.

8. Saya berusaha untuk menjaga sedikit rasa

ketidakpastian tentang komitmen kepadanya.

9. Saya percaya bahwa pasangan saya tidak mengetahui jika saya tidak akan menyakitinya.

10. Saya terkadang harus bisa menjaga kedua pasangan saya agar tidak mencari tahu satu sama lain.

11. Saya bisa dengan cepat dan mudah mendapatkan saya cenderung untuk mundur.

14. Saya menikmati “permainan cinta” dengan beberapa pasangan yang berbeda.

15. Sangat sulit menjelaskan secara pasti kapan persahabatan ini berubah menjadi cinta.

16. Saya tidak bisa mencintai kecuali saya telah memiliki kepedulian terhadapnya terlebih dahulu.

17. Saya masih menjalin hubungan yang baik dengan orang yang pernah terlibat dalam hubungan cinta dengan saya.

18. Cinta yang terbaik adalah ketika cinta itu tumbuh dari hubungan yang terjalin sejak lama.

19. Sangat sulit untuk mengatakan kapan tepatnya pasangan saya dan saya saling jatuh cinta.

20. Cinta adalah hubungan persahabatan yang dalam, bukan misteri atau perasaan yang ajaib.

21. Hubungan cinta yang memuaskan tumbuh dari hubungan yang baik.

(35)

25

23. Saya mencoba untuk merencanakan hidup saya dengan baik sebelum memilih pasangan hidup. 24. Yang terbaik adalah mencintai seseorang dengan

latar belakang yang sama.

25. Pertimbangan utama saya dalam memilih pasangan adalah apakah dia aka bersikap terhadap keluarga saya.

26. Satu pertimbangan penting dalam memilih pasangan adalah apakah dia akan menjadi orang tua yang baik. 27. Satu pertimbangan penting dalam memilih pasangan

adalah apakah dia memikirkan karir saya.

28. Sebelum terlibat terlalu jauh dengan seseorang, saya mencoba untuk mengambarkan kesesuian latar belakang keturunannya dengan saya ketika memiliki anak nanti.

29. Ketika terjadi hal-hal yang kurang menyenangkan dengan pasangan, selera makan saya hilang.

30. Ketika percintaan saya berahkir, saya menjadi sangat depresi dan berfikir untuk bunuh diri.

31. Terkadang saya sangat gembira ketika saya jatuh cinta dan membuat saya tidak bisa tidur.

32. Ketika pasangan saya mengacuhkan, saya merasa menderita sepanjang waktu.

33. Ketika saya jatuh cinta, saya tidak mampu berkonsentrasi terhadap semual hal.

34. Saya sangat gelisah ketika saya mencurigai pasangan saya bersama orang lain.

35. Ketika pasangan mengacuhkan saya, terkadang saya melakukan hal bodoh demi mendapatkan perhatiannya.

36. Saya berusaha menggunakan kemampuan saya untuk membantu pasangan saya melewati masa yang sulit 37. Lebih baik saya menderita dari pada membiarkan

pasangan saya menderita.

38. Saya tidak bisa bahagia sebelum saya membuat pasangan saya bahagia.

(36)

26

40. Apapun yang saya miliki adalah pilihan pasangan saya.

41. Ketika pasangan marah kepada saya, saya akan tetap mencintainya tanpa syarat.

(37)

27 Lampiran 2

(38)
(39)
(40)
(41)
(42)

32

(43)

33

Setelah melalui try out, maka peneliti memutuskan jumlah skala perbedaan gaya cinta adalah 30 item dengan pembagian masing-masing 5 item dari setiap aspek gaya cinta serta merubah urutan item aspek gaya cinta. Keputusan setiap pertanyaan akan diberi skor yang sama atau perlu diberi penimbang (weight). Setiap pertanyaan akan dipandang sebagai bobot yang sama, dan indeks skor suatu indeks adalah jumlah dari skor masing-masing pertanyaan (Singarimbun & Effendi, 1989).

Tabel 20. Blue Print Skala Perbedaan Gaya Cinta

(44)

34 Lampiran 4

Kuesioner Penelitian

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS PSIKOLOGI

Jl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318 psw. 253, 233, 170, 168 Malang

Dengan Hormat,

Dalam rangka penelitian untuk memenuhi salah satu syarat Skripsi yang berjudul “Gaya Cinta dan Perilaku Seksual Pranikah Mahasiswa”, saya Dzikri Khalikal Fajri dari Fakultas Psikologi UMM meminta kesediaan saudara/i untuk mengisi skala yang saya buat. Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang berhubungan dengan peristiwa yang saudara/i alami dalam kehidupan sehari-hari.

Saudara/i diminta untuk mengisi biodata dan memberikan jawaban yang sesuai dengan keadaan atau pengalaman sendiri. Sebelum mengisi mohon membaca pernyataan dengan seksama. Semua jawaban saudara/i adalah BENAR, asalkan sesuai dengan keadaan atau pengalaman pribadi saudara/i, saya sangat menghargai kesungguhan dan kejujuran saudara/i, kerahasiaan identitas dan jawaban saudara/i saya jamin sesuai dengan kode etik psikologi.

Selamat mengerjakan dan terima kasih atas kesediaan dan kesungguhan saudara/i dalam mengisi skala ini.

Hormat Saya,

(45)

35 Nama (Boleh Inisial) :

Umur :

Jenis kelamin : (Laki-laki/ Perempuan)

Status (Saat ini) : Berpacaran/ Pernah berpacaran/ Tidak berpacaran Lama Berpacaran :

Fakultas :

Jurusan :

Petunjuk Pengisian

1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada kolom jawaban yang anda anggap sesuai dengan diri anda.

2. Setiap peryantaan terdiri dari 4 kolom, dengan keterangan sebagai berikut: SS : Sangat Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

S : Setuju TS : Tidak Setuju

3. Apabila anda ingin mengganti pilihan jawaban anda berilah tanda = pada jawaban yang anda pilih sebelumnya, kemudian berikan tanda silang (X) pada jawaban yang baru.

4. Pastikan tidak ada pernyataan yang terlewati.

5. Setelah anda selesai memberi pilihan untuk seluruh pernyataan, di harapkan untuk segera mengembalikannya.

“Selamat Mengerjakan”

No PERNYATAAN SS S TS STS

1. Saya dan pasangan tertarik pada saat pertama kali bertemu.

2. Saya dan pasangan terlibat secara langsung baik fisik atau emosional secara cepat.

3. Cara kami bercinta sangat hebat dan memuaskan. 4. Saya dan pasangan sangat saling memahami satu

sama lain.

(46)

36

6. Saya berusaha untuk menjaga sedikit rasa

ketidakpastian tentang komitmen kepadanya.

7. Saya percaya bahwa pasangan saya tidak mengetahui jika saya tidak akan menyakitinya.

8. Saya bisa dengan cepat dan mudah mendapatkan cinta.

9. Pasangan saya akan marah jika dia mengetahui beberapa hal yang saya lakukan bersama dengan orang lain.

10. Saya menikmati “permainan cinta” dengan beberapa pasangan yang berbeda.

11. Sangat sulit menjelaskan secara pasti kapan persahabatan ini berubah menjadi cinta.

12. Cinta yang terbaik adalah ketika cinta itu tumbuh dari hubungan yang terjalin sejak lama.

13. Sangat sulit untuk mengatakan kapan tepatnya pasangan saya dan saya saling jatuh cinta.

14. Cinta adalah hubungan persahabatan yang dalam, bukan misteri atau perasaan yang ajaib.

15. Hubungan cinta yang memuaskan tumbuh dari hubungan yang baik.

16. Saya mempertimbangkan dan membayangkan apa yang terjadi sebelum saya berkomitmen dengannya. 17. Saya mencoba untuk merencanakan hidup saya

dengan baik sebelum memilih pasangan hidup. 18. Yang terbaik adalah mencintai seseorang dengan

latar belakang yang sama.

19. Satu pertimbangan penting dalam memilih pasangan adalah apakah dia akan menjadi orang tua yang baik. 20. Satu pertimbangan penting dalam memilih pasangan

adalah apakah dia memikirkan karir saya.

21. Ketika terjadi hal-hal yang kurang menyenangkan dengan pasangan, selera makan saya hilang.

22. Terkadang saya sangat gembira ketika saya jatuh cinta dan membuat saya tidak bisa tidur.

(47)

37

24. Ketika saya jatuh cinta, saya tidak mampu berkonsentrasi terhadap semual hal.

25. Ketika pasangan mengacuhkan saya, terkadang saya melakukan hal bodoh demi mendapatkan perhatiannya.

26. Saya berusaha menggunakan kemampuan saya untuk membantu pasangan saya melewati masa yang sulit 27. Lebih baik saya menderita dari pada membiarkan

30. Ketika pasangan marah kepada saya, saya akan tetap mencintainya tanpa syarat.

KUESIONER PERILAKU SEKS PRANIKAH MAHASISWA

Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang sesuai dengan kondisi Anda 1. Anda pernah/sedang pacaran? a. Ya b. Tidak Dimana Anda berpacaran?

a. Kost/Kontrakan c. Kampus b. Taman Kota d. Lainnya Jelaskan :

2. Anda pernah menonton membuka situs/konten pornografi? a. Ya b. Tidak

Dimana tempatnya? a. Warnet

b. Kost/Kontrakan

c. Lain lain………

3. Dengan siapa anda biasanya membuka situs/konten pornografi? a. Sendiri c. Pacar

(48)

38

4. Anda berpegangan tangan dengan pacar? a. Ya b. Tidak

Alasannya……… ……… ………..

5. Perasaan saya ketika lawan jenis memegang tangan saya? a. Biasa saja c. Marah

b. Senang d.Lainnya……… 6. Saya...berpelukan dengan pacar saya

a. Tidak pernah c. Kadang-kadang b. Hanya pernah sekali saja d. Sering

7. Ketika saya berpelukan dengan pacar maka saya akan merasa? a. Marah c. Biasa Saja

b. Senang d. Lainnya……….

8. Selain berpelukan dan berpegangan tangan. Saya melakukan……….dengan pacar saya.

a. Ciuman c. Hubungan seksual

b. Petting d.Lainnya……….

9. Hubungan seksual hanya boleh dilakukan untuk pasangan yang sudah menikah?

a. Setuju b. Tidak Setuju

Jelaskan:………. .

10. Melakukan hubungan seks sebelum menikah adalah suatu kesalahan dan melanggar norma masyarakat?

a. Ya b. Tidak

(49)

39

12. Anda tahu dampak dari hubungan seks sebelum menikah? a. Ya b. Tidak

Jelaskan………... ... ... ... ... ... 13. Menurut saya remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah lebih

dikarenakan alasan….

a. Mengenal dengan baik satu sama lain b. Bentuk kasih sayang

c. Pemuas hasrat seksual

d. Lainnya………...

14. Saya merasa……melihat berita perilaku seksual pranikah remaja saat ini. a. Biasa saja c. Senang

(50)

40 Lampiran 5

Keterangan Tabulasi Hasil Data Penelitian

Identitas Responden : 1. Umur (U) : 1= 18 tahun 2= 19 tahun 3= 20 tahun 4= 21 tahun 5= 22 tahun 2. Jenis Kelamin (JK) : 1= Laki-laki 2= Perempuan

3. Status (S) : 1= Berpacaran 2= Pernah berpacaran 3= Tidak berpacaran 4. Lama berpacaran (LB) : 1= kurang dari 1 tahun 2= 1-2 tahun 3= lebih dari 2 tahun

Gaya Cinta (GC) : 1 = Agape 12 = Ludus

2 = Eros 13 = Ludus – Pragma

3 = Eros – Agape 14 = Ludus – Pragma – Storge - Mania

4 = Eros- Ludus 15 = Mania

5 = Eros – Ludus - Storge 16 = Pragma

6 = Eros – Mania 17 = Pragma – Agape

7 = Eros – Pragma 18 = Pragma – Mania

8 = Eros – Storge 19 = Storge

(51)

41

11 = Eros – Storge – Pragma – Agape – Mania 22 = Storge - Pragma – Mania

23 = Storge – Pragma – Mania - Agape

Keterangan Perilaku Seksual Pranikah Mahasiswa

1 Deskripsi subjek sedang/pernah berpacaran

A. Ya B. Tidak

2 Deskripsi subjek pernah membuka situs/konten pornografi

A. Ya B. Tidak

3 Partner subjek ketika membuka situs/konten pornografi

A. Sendiri B. Teman C. Pacar -Tidak Pernah 4 Distribusi subjek berpengangan tangan dengan pacar

A. Ya B. Tidak

5. Perasaan subjek ketika berpegangan tangan dengan pacar A. Biasa saja B. Senang C. Marah D. Lainnya Lainnya : Terangsang, nyaman, berdebar

6. Intensitas subjek berpegangan tangan dengan pacar

(52)

42 7. Perasan subjek ketika berpegangan tangan dengan pacar

A. Marah B. Senang C. Biasa saja D. Lainnya

Lainnya : Tentram, bahagia, nyaman, berdosa, nafsu birahi, berdebar

8. Aktifitas yang dilakukan subjek selain berpegangan tangan dan berpelukan dengan pacar A. Ciuman B. Petting C. Hubungan Seksual D. Lainnya

Lainnya : Phone Sex, belajar, curhat, mengerjakan hal positif

9. Opini subjek mengenai hubungan seks hanya boleh dilakukan bagi pasangan yang sudah menikah A. Setuju B. Tidak Setuju

10. Opini subjek mengenai hubungan seks pranikah adalah suatu kesalahan dan pelanggaran norma A. Ya B. Tidak

11. Opini subjek mengenai hubungan seks adalah ekspresi cinta pada pasangan A. Setuju B. Tidak Setuju

(53)

43

13. Opini subjek mengenai alasan dan mengapa remaja melakukan hubungan seks pranikah

A. Mengenal dengan baik satu sama lain B. Bentuk kasih sayang dan cinta C. Pemuas hasrat seksual D. Lainnya Lainnya : Pacaran diluar kendali, sudah siap masa depan dan segala resiko, naluri hidup yang tak sesuai dengan norma, nafsu

syaitan dan kurangnya iman, teknologi semakin canggih dan meniru budaya barat, kurangnya perhatian dan edukasi mengenai seks dari orang tua.

14. Perasaan subjek mengenai pemberitaan mengenai perilaku seksual pranikah remaja saat ini A. Biasa saja B. Sedih/prihatin C. Senang D1. Lainnya

(54)

44 Lampiran 6

Tabulasi Hasil Data Penelitian

No Nama

(inisial) U JK S LB GC 1 2 3 4 5 Perilaku Seksual Pranikah 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Dyah 3 2 1 2 1 A A C A B D B A/B/C B B A A B A

2 SH 3 2 1 1 1 A B - A B C D - A A B B A B

3 EWB 3 1 3 1 1 B A B B A D D C B B A A C A

4 Shintia 2 2 1 2 1 A A C A B D D C B A A A B A

5 Umun 3 2 2 2 1 A A B B A A A B A A B A C B

6 AL 4 1 3 1 1 B A B B - A - - A A B A C B

7 Indriana 3 2 3 1 1 B B - B - A - - A A A A C B

8 Ivan 2 1 1 1 1 A A A A B C C B A A B A C B

9 XI 4 2 2 1 1 A A A B B C B A A A B A C B

10 Joni 4 1 1 1 2 A A C A B D B A/C B B A B B A

11 H 4 1 1 2 2 A A C A B D B A A A A A C B

12 Bonar 1 1 1 2 2 A A B A B D B A/B/C B A A A B A

13 Aguero 4 1 1 1 2 A B - A B C B - A A B A C B

14 N 2 2 1 3 2 A A A A B C B A A A B B A A

15 Anggi 2 2 1 3 2 A B - A A C B - A A B A C B

16 SWT 2 1 1 2 2 A A C A D D B C B A A A C B

17 M 2 1 2 2 2 A A A A B D B A/C B B A A B A

18 ANT 1 2 2 2 2 A A B A A D C C B B B A C A

19 Straight 1 1 1 1 2 A A A A B D B A A A A A - B

20 Mizon 1 1 1 2 3 A A A A A B C - A A B A D B

21 Melitsa 3 2 1 2 4 A A B A B D B A A A A A C A

22 DP 5 1 1 2 4 A A C A B D B A B B A A B A

(55)

45

24 Sunarkov 1 1 2 3 6 A A B B A D D C B A B A C A

25 BO 3 1 1 3 7 A A A A B C B C A A B A C B

26 Key 3 2 3 1 7 A B - A B B B B A A B A C B

27 R 4 2 1 3 7 A B - A B C B - A A B A C B

28 P 5 1 1 1 7 A A A A B C B A A A B A C B

29 Q 5 1 1 2 7 A A A/B/

C A A D C A/B/C A A A A A/B/D B

30 P 4 2 1 3 7 A A A/B A B D B A A A A A B/C A

31 Miyabi 3 1 1 3 8 A A C A A D D C B B A A C B

32 Bob 5 1 1 3 8 A A B A B D B A B B A A C A

33 Princess 3 2 2 2 9 A A B A B B B A A A B A C B

34 Bayu 3 2 2 1 10 A A A A C A C B A A A B C B

35 Tw 4 1 3 3 11 A A C A B D B C A A B A C B

36 Linda 3 2 1 3 12 A A C A B D B B A A A A B A

37 Burhan 3 1 1 3 12 A A A A B C A B A B A B C A

38 Vi 4 1 1 2 12 A A A A B C B A B A B A C A

39 Rizki 5 1 1 2 12 A A C A B D B C B B A A A A

40 Jono 5 1 1 3 12 A A A A D C B B B A A A A A

41 Maaruf 4 1 1 2 12 A A A B A D C B A A B A C B

42 Candra 5 1 1 1 12 A A A A A C D C B A A A C A

43 Aniet 4 1 1 2 12 A A C A B D B C B B A A C A

44 Deasy 4 2 1 2 13 A B - A B D D A A A B A C D

45 Cici 4 2 1 2 14 A A C A B D B C A A A A C A

46 Mawar 3 2 1 2 15 A B - A D A - D A A B A C B

47 Icha 2 2 2 1 15 A A A A D A - D A A A A C B

48 Anisa 5 2 1 2 15 A B - A B D B B A A B A C A

49 Yeyen 3 2 1 2 15 A B - A D C D A A A B A C A

50 OKP 3 1 1 2 16 A B - A A C C - A A B A C B

51 SP 3 2 1 2 16 A B - A A C B - A A B A C B

(56)

46

53 YBM 3 2 1 1 16 A A A A B C B - A A B A C B

54 Baskoro 2 1 1 2 16 A A A B A B B - A A A A D B

55 Hayati 3 1 1 2 16 A A B A A D D A A A B A D B

56 AA 3 2 1 2 16 A A A A B B C - A A A A C B

57 WD 5 1 1 2 16 A A A A B C B A A A B A C B

58 Mawarm 3 2 1 2 16 A B - A B C C - A A B A B A

59 Emil 2 2 3 1 16 A A A B - A - D A A B A C B

60 ANI 2 2 1 3 16 A A A A A A C A A A B A C B

61 Wana 1 1 3 1 16 B B - A C A - - A A B A D B

62 Adek 2 2 3 1 16 A B - A A C D - A A B A C B

63 Barbie 3 2 3 1 16 B B - A A A C - A A B A D B

64 NF 2 2 1 2 16 A A B A A C C A A A A A C B

65 Barbie 3 2 2 3 16 A A B A B A - - A A B A C B

66 NR 3 1 1 2 16 A A A A A C C A A A B A C B

67 Rian 5 1 2 2 16 A A A A A C B A A A A A C B

68 Mawans 4 1 1 2 16 A A A A B/D D B/D A/B/C B B A A C B

69 Kee 2 2 3 1 16 B B - A B A B - A A B A C B

70 Kemul 3 2 3 1 16 A B - B D B D - A A B A C B

71 R 2 2 2 3 16 A B A A A A B C A A B A C B

72 SN 2 1 1 2 16 A A A A B C B A A A B A C B

73 Ajeng 1 2 2 2 16 A B - A A A - C A A B A C B

74 MN 3 2 3 1 16 A A B A B B B A/B/C A A B A C B

75 Mubroh 3 1 2 2 16 A A A B A A C - A A B A C B

76 Ane 3 2 3 1 16 B A A B A A - - A A B A C B

77 Vina 4 2 3 1 16 B B - B A A C - A A B A C B

78 Princess 3 2 1 3 16 A A B A A C C - A A A A D A

79 Amelia 3 2 1 2 16 A B - A A C D A A A B A D B

80 Muh FA 2 1 2 1 17 A A B A B C B B B A A A A B

81 EPM 5 1 1 3 16 A A B B A D C C B B A A C B

(57)

47

83 Sari 5 2 1 2 16 A B - A B C B C A A B A C B

84 Desola 2 2 3 1 16 A B - A B C B A A A B A C B

85 Apep 4 1 1 2 16 A A B A B C B A/B/C A A A A B A

86 Cantik 5 2 2 3 16 A A A A B C B A A A B A C B

87 Barbie 4 2 1 1 16 A A B A A D B B A A B A C B

88 Deby 3 2 1 2 16 A B - A B C D A A A A A C A

89 MAP 4 1 1 1 16 A A B A A A C - A A B A C B

90 Qodir 5 1 1 2 16 A A A A B A B A A A B A C B

91 Herwida 1 2 1 3 16 A B - A A C C B A A B A C B

92 Ahmad 3 1 1 1 16 A A A A B C B B A A B A C B

93 AR 4 1 2 2 16 A A B A A C B - A A B A C B

94 Elsa 2 2 1 3 16 A A A A B C B - A A B A C B

95 Mira 4 1 1 2 16 A A B A B C B A/B A A B A C A

96 TS 3 2 2 2 16 A A A A A D D A A A B A B B

97 TWC 5 1 2 1 16 A A A A B A D D B A B A D A

98 Aldila 2 2 3 1 16 B B - B A A C - A A B A C B

99 O 4 2 1 1 16 A A B A A A D - A A B A C B

100 MA 3 2 1 1 16 A A B A B C B C A A B A C B

101 M 5 2 2 1 16 A B - A B C C A A A B A C B

102 Dewi 2 2 1 2 16 A B - A A A - - A A B A C B

103 LA 1 2 1 3 16 A B - A B C B A A A B A C B

104 FN 4 2 1 2 16 A A B A B C B C B A A A A B

105 R 4 2 1 1 16 A B - A C C B A A B A A C A

106 Safira 4 2 1 1 16 A A B B A A - C A A B A D B

107 Dinda 3 2 1 1 16 A B - A A C B - A A B A C B

108 Kamal 3 1 1 1 16 A B - A A C C B A A B A C B

109 Kisworo 2 1 1 2 17 A A B A A C B A A A B A C B

110 T 1 2 3 1 17 B A B B A A - - A A B A C B

111 Laudya 3 2 2 2 17 A A B A B A C - A A B A C B

Gambar

Tabel 20. Blue Print Skala Perbedaan Gaya Cinta ..........................................
Tabel 1. Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Tabel 4. Distribusi Gaya Cinta Ditinjau dari Jenis Kelamin
Tabel 8. Perasaan Subjek Ketika Berpegangan Tangan dengan Pacar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara simultan kecakapan professional, pengalaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Secara

SBK Riset Dasar Bidang Fokus Sosial Humaniora, Seni Budaya, Pendidikan Penelitian Lapangan Luar Negeri adalah SBK Riset Terapan untuk kegiatan riset yang terkait dengan

Dari beberapa pendapat tersebut dapat diinferensikan bahwa perencanaan pembelajaran hendaknya mengandung unsur 1) tujuan dan kompetensi yang akan dicapai peserta didik, 2)

Rumah makan merupakan tempat yang sering dicari oleh para pendatang dan wisatawan, namun sering kali para pendatang kesulitan dalam menemukan lokasi rumah makan yang

1) Mengoreksi metode yang digunakan untuk memperoleh data. Dalam hal ini peneliti telah melakukan cek ulang terhadap. metode yang digunakan untuk menjaring

Kecamatan Bandungan dapat melakukan 2 kali periode tanam dalam 1 tahun, maka dengan asumsi biaya produksi, nilai produksi dan keuntungan yang diperoleh pada pertanaman

Seluruh dosen dan staf di Program Studi Teknik Geologi, terima kasih atas semua ilmu, tugas, dan pengetahuan yang telah diberikan, serta bimbingan dan dukungan yang sangat

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul