• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN KINERJA TELLER DITINJAU DARI STATUS KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG BLITAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN KINERJA TELLER DITINJAU DARI STATUS KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG BLITAR"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi global dan kemajuan teknologi yang

demikian pesat telah membawa dampak yang signifikan terhadap persaingan

usaha yang begitu ketat. Lingkungan yang menjadi sangat kompetitif,

menuntut dunia usaha untuk berlomba menjadi yang terbaik dalam bidangnya.

Hal ini memberikan pengaruh pada perubahan iklim bisnis yang diiringi

dengan peningkatan kualitas dan kebutuhan konsumen. Perusahaan dituntut

untuk dapat lebih memajukan usaha yang dilakukan agar dapat meraih target

dari perusahaan. Semua organisasi pasti menginginkan perusahaannya dapat

berkembang dan maju, seperti organisasi pemerintah, organisasi sosial,

organisasi politik,dan organisasi rumah tangga.

Suatu perusahaan yang ingin tumbuh dan berkembang selalu berupaya

meningkatkan kinerja karyawannya sebagai sistem organisasi tersebut,

termasuk sistem manajemen, sistem fiungsional dan sistem operasional.

Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan

sebelumnya sangat tergantung pada sumber daya manusianya (karyawan)

dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Keberadaan sumber

daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan sangat penting

dikarenakan keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja

individu karyawannya.

Pengertian kinerja sendiri menurut Fattah (dalam artikel Muhdin,

2009), kinerja sering disebut dengan prestasi kerja yang diartikan sebagai

ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan keterampilan

dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu. Kinerja merupakan suatu fungsi

dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan

(2)

2

tertentu ( dalam Khoiriyah, 2009). Berdasarkan Mangkunegara (2006) kinerja

didefinisikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya. Kinerja dalam organisasi atau perusahaan

merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah

ditetapkan.

Tak terkecuali dengan bisnis perbankan. Seiring dengan tantangan dan

persaingan yang semakin ketat antar bank, perbankan menuntut kinerja yang

tinggi dari karyawannya sehingga kebutuhan nasabah dapat terpenuhi.

Perbankan merupakan salah satu sektor ekonomi yang sangat penting

peranannya dalam perkembagan ekonomi Indonesia. Dimana fungsi utamanya

adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat yang bertujuan

untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dunia perbankan memang sangat

peka terhadap situasi ekonomi yang kurang mendukung, sehingga untuk dapat

meminimalisasi keadaan yang demikian maka suatu bank harus didukung

dengan sumber daya yang berkualitas dan memiliki kinerja yang baik. Sumber

daya manusia berkualitas merupakan salah satu faktor terpenting dalam

kegiatan dalam perbankan tersebut. Hal ini dikarenakan manusia sebagai

penggerak aktivitas seluruh kegiatan organisasi yang meliputi sebagai

perencana, pelaku serta penentu terwujudnya tujuan organisasi (dalam

Khoiriyah, 2009).

Namun, di Indonesia banyak kasus yang mencuat tentang buruknya

kinerja dari karyawan perbankan. Dikemukakan dalam majalah Tempo (2011,

10 Maret) pada tahun 2011, kinerja perbankan nasional dinilai terburuk

dibandingkan perbankan luar negeri seperti di Malaysia. Hal ini juga

diungkapkan oleh pengamat perbankan Universitas Indonesia, Ichsanuddin

(2011), menilai rapor bank Indonesia saat mengawasi kinerja perbankan buruk

karena banyaknya kasus penyelewengan dana nasabah yang melibatkan

sejumlah karyawan lembaga keuangan itu sendiri, salah satunya adalah kasus

Malinda Dee yang diduga menggelapkan dana nasabah di atas Rp. 16,03

(3)

3

seorang karyawan customer service representative PT. Bank Mandiri yang membobol bunga deposito para nasabah Bank Mandiri sebesar Rp.900 juta.

Kasus-kasus ini telah memberikan gambaran tentang bagaimana kinerja

karyawan bank di Indonesia.

Pada PT. Bank Rakyat Indonesia sendiri sebagai salah satu bank

umum yang ada di Indonesia, memegang peranan penting dalam pembangunan

ekonomi dan menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan dan

keuangan yang telah berpengalaman selama kurang lebih 150 tahun. Sebagai

salah satu bank yang cukup berpengalaman dalam bidang perbankan di

Indonesia, maka PT. Bank Rakyat Indonesia harus menjalankan seluruh

kegiatan operasionalnya dibutuhkan ketelitian, ketepatan, dan kemampuan

sumber daya manusia terhadap kinerja, supaya dapat memenuhi fungsi dari

bank itu sendiri. Terlebih pada bagian karyawan teller. Melihat tugas dan peran

dari seorang teller yaitu melayani nasabah dengan baik guna memberikan kepuasan nasabah terhadap bank tersebut dan juga bertanggung jawab atas

uang tunai dan transaksi yang ia proses, maka karyawan dituntut untuk bekerja

sebaik dan semaksimal mungkin.

Meninjau dari hasil wawancara dengan Kepala Pimpinan PT.Bank

Rakyat Indonesia Cabang Blitar, dapat disimpulkan jika kinerja karyawan

sangat diperhatikan dan diprioritaskan dalam bank tersebut. Kinerja karyawan

menjadi senjata utama dalam meningkatkan kemajuan bank. Perhatian terhadap

kinerja karyawan diberikan kepada seluruh karyawan bank tersebut, salah

satunya kepada karyawan teller, dimana keberhasilan tugas dari teller merupakan dasar ukur dari keberhasilan sebuah bank dalam memberikan

pelayanan pada nasabah yang akan melakukan kegiatan seperti mentansfer

uang. Namun diakui oleh kepala pimpinan tersebut, pasti terdapat perbedaan

kinerja tiap karyawan. Pada dasarnya, kinerja merupakan sesuatu hal yang

bersifat inividual, karena setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan yang

berbeda dalam melaksanakan pekerjaannya. Seperti yang disebutkan Timpe

(dalam jurnal Manajemen 2009) kinerja karyawan tergantung pada kombinasi

(4)

4

yang baiklah yang diinginkan oleh perusahaan untuk dapat mencapai suatu

tujuan dari perusahaan. Begitu halnya dalam perusahaan perbankan.

Di dalam bank tersebut, terdapat 2 kategori karyawan dalam jabatan

teller, yaitu karyawan tetap dan karyawan outsourcing. Sudah bukan rahasia lagi jika saat ini kebanyakan perbankan di Indonesia baik BUMN ataupun

Swasta maupun bank asing lebih banyak mempekerjakan karyawan kontrak

dan outsourcing dibandingkan dengan karyawan tetap. Seperti yang dikatakan Toto Sugiri, CEO PT Sigma Cipta Caraka dalam majalah Tempo (2003,10

November), "Sampai tahun 2003 sudah ada 18 bank yang menggunakan jasa

outsourcing,". Dari informasi yang diperoleh pada PT. Bank Rakyat Indonesia cabang Blitar ini, bahwa karyawan outsourcing di bank tersebut memang lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan karyawan tetap. Karyawan

outsourcing tersebut ditempatkan di bagian frontliner atau lini depan seperti CS (customer service), teller dan juga satpam serta bagian keamanan lainnya. Alasan dari penempatan karyawan outsourcing pada jabatan tersebut dikarenakan jabatan tersebut bukan sebagai jabatan yang melaksanakan

kemampuan utama dari bank dan merujuk pada ketentuan sistem outsourcing menurut undang-undang ketenagakerjaan. Namun, pada jabatan tersebut juga

masih terdapat karyawan tetap yang ditempatkan. Meskipun status karyawan

tersebut sebagai karyawan outsourcing, mereka dituntut untuk bekerja dengan baik dan semaksimal mungkin.

Banyak permasalahan dan kendala yang dialami oleh karyawan

dengan status outsourcing, terutama soal disparitas gaji, jaminan hari tua atau uang pesangon. Dalam hal gaji, karyawan outsourcing tidak menerima penghasilan utuh dikarenakan gaji karyawan outsourcing dipotong oleh perusahaan yang dianggap telah menyalurkannya. Ketika mereka

menginginkan untuk mengundurkan diri, karyawan outsourcing tidak mendapatkan jaminan sosial berupa pesangon karena perusahaan tidak merasa

harus mengeluarkan biaya yang bukan karyawan tetap bank. Selain itu,

(5)

5

keamanan dalam pekerjaan, karyawan outsourcing ini dapat sewaktu-waktu di

PHK atau pemutusan masa kontrak. Hal ini bisa terjadi dikarenakan jika

karyawan tersebut tidak menunjukkan peningkatan prestasi dalam bekerja. Jika

masa kontrak dengan perusahaan pengguna jasa tersebut telah habis, maka bisa

saja perusahaan tersebut mengakhiri hubungan kerja atau bila karyawan

menunjukkan sikap dan prestasi yang baik maka kontrak kerja dapat

diperpanjang dan dapat diangkat menjadi karyawan tetap.

Pastinya keadaan yang dialami oleh karyawan outsourcing ini berbeda

dengan keadaan yang dialami oleh karyawan tetap. Bagi karyawan tetap di

Bank tersebut, tidak ada lagi ketakutan tentang masa kerjanya karena tidak ada

batasan jangka waktu bekerja. Dalam gaji, karyawan tetap juga telah

mendapatkan gaji utuh tanpa harus ada pemotongan seperti yang terjadi pada

karyawan outsourcing. Jaminan sosial pun, karyawan tetap sudah pasti mendapatkan pesangon ketika mereka mengundurkan diri, uang penghargaan

masa kerja bagi karyawan yang bekerja minimal 3 tahun dan uang penggantian

hak (dalam Wordpress, 2008)

Dari perbedaan antara karyawan outsourcing dengan karyawan tetap tersebut, diduga berpengaruh terhadap kinerja karyawan bank tersebut. Seperti

yang disebutkan oleh Rivai dan Basri (2005) mengatakan jika kinerja karyawan

ini dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri adalah perasaan

individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan tersebut berhubungan dengan

individu yaitu kepribadian, status dan senioritas, kecocokan dengan minat, dan

kepuasan individu dalam pekerjaannya. Dengan ketidakpuasan yang dirasakan

karyawan dalam pekerjaannya, maka hal ini akan menimbulkan

kekurangbahagiaan yang mana dapat menimbulkan semangat dan kegairahan

kerja menurun dan pada akhirnya menurunkan kinerja karyawan.

Pernyataaan di atas didukung oleh penelitian yang dilakukan Dinar

(2010) tentang Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pada karyawan

outsourcing dan karyawan tetap didapatkan hasil bahwa pengaruh antara kepuasan dengan kinerja yaitu sebesar 0,672 dan hubungannya sebesar 0,820.

(6)

6

terhadap kinerja karyawan sebesar 2,609. Kepuasan yang dihasilkan karyawan

outsourcing lebih tinggi dibandingkan dengan kepuasan karyawan tetap sebesar 0,500, dan kinerja yang dihasilkan oleh karyawan tetap lebih besar

dibandingkan dengan outsourcing, yaitu sebesar 4,1734 > 3,2754. Faktor dari variabel kepuasan yang lebih mempengaruhi kinerja karyawan adalah

pimpinan yaitu sebesar 0,187

Penelitian yang telah dilakukan oleh Musyaropah (2010) tentang

Perbedaan kinerja antara karyawan tetap dan karyawan outsourcing pada PT

BTN Syariah didapatkan hasil bahwa ada perbedaan kinerja antara karyawan

tetap dengan nilai t = 33,282, sedangkan untuk karyawan outsourcing dengan nilai t = 31,356. Sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan jika kinerja

karyawan tetap lebih besar daripada karaywan outsourcing. Alasan peneliti

melakukan replikasi terhadap penelitian yang dilakukan oleh Musyaropah

tersebut adalah karena perbedaan subyek dari penelitian. Dimana terdapat

perbedaan karakterisitik antara karyawan Bank konvensional dengan Bank

Syariah. Misalnya dalam bidang investasi, prinsip dalam pengololaan dana, dan

bagi hasil.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Theodora (2008), yang berjudul

Analisis Perbandingan kinerja antara Pegawai tetap dengan karyawan

outsourcing pada PT.PLN Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera

Utara, Aceh dan Riau di Medan, didapatkan hasil bahwa tedapat perbedaan

kinerja antara karyawan outsourcing dengan pegawai tetap. Hal ini diakibatkan

oleh selain adanya perbedaan status kerja karyawan dalam perusahaan juga

terdapat kondisi kerja yang dialami karyawan outsourcing jika dibandingkan

dengan pegawai tetap.

Dari uraian permasalahan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 2

macam status karyawan yang ada di perbankan, khususnya PT. Bank Rakyat

Indonesia, bagian teller yaitu karyawan tetap dan karyawan outsourcing. Dimana pada tiap-tiap status tersebut memiliki hak dan karakteristik yang

berbeda. Seperti dalam hal upah atau gaji, jaminan sosial, keamanan kerja dan

perjalanan karir. Dari perbedaan itulah dimungkinkan akan mempengaruhi

(7)

7

permasalahan yang telah dijelaskan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti

tentang kinerja dari karyawan tetap dan karyawan outsourcing pada perbankan.

Sehingga peneliti mengambil judul “Perbedaan Kinerja Karyawan Teller Ditinjau dari Status Karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang

Blitar.”

B. Rumusan Masalah

Bagaimana perbedaan kinerja karyawan teller ditinjau dari status karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Blitar?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

kinerja karyawan teller ditinjau dari status karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia cabang Blitar.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberi masukan bagi

perkembangan ilmu Psiokologi Industri dan Organisasi, khususnya

Psikologi dalam bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia.

2. Manfaat Praktis

Dari hasil penelitian ini, secara umum diharapkan dapat berguna dan

bermanfaat bagi Divisi bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia

(SDM) PT. Bank Rakyat Indonesia cabang Blitar dengan memberikan

(8)

PERBEDAAN KINERJA TELLER DITINJAU DARI

STATUS KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT

INDONESIA CABANG BLITAR

SKRIPSI

Oleh:

Dita Eka Prajuwanita

08810238

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(9)

PERBEDAAN KINERJA TELLER DITINJAU DARI STATUS KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG BLITAR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

Dita Eka Prajuwanita

08810238

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(10)

LEMBAR PERSETUJUAN

1. Judul : Perbedaan Kinerja Teller Ditinjau Dari Status

Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia cabang

Blitar.

2. Nama : Dita Eka Prajuwanita

3. NIM : 08810238

4. Fakultas : Psikologi

5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

6. Waktu Penelitian : Tanggal 9 Febuari – 29 Febuari 2012. 7. Tanggal Ujian : 30 maret 2012

Malang, 26 Maret 2012

Pembimbing I Pembimbing II

(11)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi telah diuji oleh Dewan Penguji

Pada tanggal 30 Maret 2012

Dewan Penguji :

Ketua Penguji : Salis Yuniardi S.Psi. M.si (...)

Anggota Penguji : 1. Dra. Tri Dayakisni M.Si (...)

2. Ni’matuzahro S.Psi. M. Psi (...)

Mengesahkan

Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang

(12)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : DITA EKA PRAJUWANITA

NIM : 08810238

Fakultas : Psikologi

Judul Skripsi : Perbedaan Kinerja Teller Ditanjau Dari Status Karyawan

Pada PT. Bank Rakyat Indonesia V Cabang Blitar.

Menyatakan bahwa skripsi tersebut adalah karya saya sendiri dan bukan

karya orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan

yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan

apabila ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi akademis.

Mengetahui Malang,26 Maret 2012

Ketua Program Studi Yang menyatakan,

(13)

KATA PENGANTAR

Assalmu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi Rabbilalamin, Maha suci Allah atas segala karunia dan

Ridho-Nya. Allah yang memberikan pertolongan, Rahmat serta Rohim yang begitu

besar yang telah mengajarkan kepada manusia apa yang belum dketahui dan

menjadikan kalifah di bumi, serta berkat Ridlo-Nya, penulis dapat menyelesaikan

karya ilmiah ini. Sholawat serta salam tetap tercurah pada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat selesai atas bantuan dari

berbagai pihak, yang bukan saja dari kerelaan waktu dan tenaganya telah membantu

penulis, tetapi juga dengan segenap hati, jiwa dan cinta yang tulus, yang Insya Allah

hanya terbalas olehNya. Dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan

rasa terimaksih kepada :

1. Dra. Cahyaning Suryaningrum. M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dra. Djudiyah, M.Si selaku Dosen Pembimbing I, terimakasih banyak atas

bimbingan dan saran-saran yang bermanfaat selama penyusunan skripsi ini.

3. M. Salis Yuniardi, M.Psi selaku Dosen Pembimbing II, terima kasih atas

bimbingan dan saran-saran yang telah diberikan yang sangat bermanfaat selama

penyusunan skripsi ini.

4. M. Shohib, S.Psi., Msi selaku Dosen Wali kelas D fakultas Psikologi, terima

kasih banyak atas saran dan dukungan yang diberikan selama menjadi mahasiswa

di Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Seluruh dosen dan staff pengajar Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

(14)

6. Kepala Pimpinan kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia cabang Blitar yang

telah memberikan ijin kepada peneliti, sehingga penelitian dapat dilakukan

dengan lancar.

7. Staff dan karyawan kantor PT. Bank Rakyat Indonesia cabang Blitar yang telah

membantu peneliti untuk melakukan penelitian sehingga dapat berjalan lancar.

8. Bapak dan Ibu tercinta, terimakasih atas dukungan moril dan materiil yang iklas

diberikan kepada penulis serta doa yang tak pernah putus untuk penulis. Untuk

Adik Agung dan Adji, terimakasih sudah menemani dan mendoakan kakak

perempuan satu-satunya dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Briptu Widya N. Wicaksana sekeluarga, terimakasih banyak atas dukungan yang

telah diberikan untuk dapat segera menyelesaikan skripsi ini, “ you give me the best days of my life Ndut”.

10.Keluarga besar Sukatno dan Painten, terimakasih semuanya. Terimakasih atas

dukungan untuk segera lulus dan menyusul keponakan lainnya.

11.Teman-teman KKN kelompok 54, Meme, Ndahku, Ervi, Puput, Echi, Sanya, dan

semua yang tidak bisa penulis sebut satu persatu. Terimakasih banyak atas doa

kalian dan persahabatan yang terjalin. I love you All friends. Yang belum cepat

nyusul ya..

12.Teman senasib seperjuangan “kost green house”, Dyah, Lia, Sari, Rima, Eingrit, terimakasih banyak atas dukungan yang diberikan dan doanya. Semoga

persahabatan kita terjalin selamanya di masa depan. Love u my best friends.

13.Teman-teman kelas D Psikologi ’08, Anggika, Ririn, Fitri, Ain, dan semuanya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terimaksih banyak atas doa dan

dukungan selama kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang ini. Semoga

persahabatan selalu terjalin tidak hanya di kampus saja.

14.Seluruh teman-teman Psikologi ’08, terimakasih atas doa dan dukungan yang saling diberikan untuk dapat segera menyelesaikan skripsi ini. Semoga kita

semua diberikan kesuksesan untuk menapaki masa depan dan karir kita kelak.

Amin..

15.Teman sekantor, Mbak Yeni, terima kasih atas bantuan selama ada kesulitan

dalam mengerjakan skripsi ini. Maaf telah merepotkan setiap hari selama

(15)

Semoga Allah SWT memberikan Berkah dan Rahmat-Nya pada kita semua

dan semoga karya tulis ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca pada

umumnya. Akhir kata penulis panjatkan do’a semoga amal saleh semua pihak yang

membantu hingga selesainya karya tulis ini diberikan balasan yang setimpal oleh

Allah SWT. Amin.

Malang, Maret 2012

(16)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

SURAT PERNYATAAN... iv

KATA PENGANTAR... v

INTISARI... viii

ABSTRACT... ix

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 7

C. Tujuan penelitian... 7

(17)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kinerja... 8

1. Pengertian Kinerja... 8

2. Faktor-faktor Kinerja Karyawan... 10

3. Aspek-aspek Kinerja Karyawan... 14

4. Penilaian Kinerja... 16

5. Tujuan Penilaian Kinerja Karyawan... 17

6. Manfaat Penilaian Kinerja ... 18

B. Teller... 19

1. Pengertian Teller... 19

2. Tugas dan Tanggung jawab Teller... 20

C. Status Karyawan... 21

1. Pengertian Status Karyawan... 21

2. Tipe Status Karyawan... 21

D. Pengaruh Status Karyawan Teller terhadap Kinerja Karyawan.. 26

E. Kerangka Pemikiran... 28

F. Hipotesis... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian... 30

B. Variabel dan Definisi Operasional... 31

C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel... 32

D. Prosedur Penelitian... 33

E. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data dan Instrumen... 34

F. Validitas dan Reliabilitas... 37

G. Metode Analisis Data... 42

(18)

1. Kinerja Karyawan Tetap bagian Teller... 44

2. Kinerja Karyawan Outsourcing Bagian Teller... 44

3. Kinerja Karyawan Tetap dan Outsourcing Bagian Teller... 45

B. Hasil Analisis Data... 46

C. Pembahasan... 47

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 51

B. Saran... 51

DAFTAR PUSTAKA... 53

(19)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Nilai Jawaban Item... .. 36

Tabel 3.2 Blue Print Skala Kinerja Karyawan... . 37

Tabel 3.3 Hasil Rangkuman Analisa Validitas Butir Skala... . 39

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Instrumen Skala Kinerja... . 41

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Skala Kinerja... . 41

Tabel 4.1 Rumus Kategorisasi Kinerja... . 43

Tabel 4.2 Kategorisasi Kinerja Karyawan Tetap... . 44

Tabel 4.3 Kategorisasi Kinerja Karyawan Outsourcing... . 45

Tabel 4.4 Kategorisasi Kinerja Karyawan Teller... 45

(20)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Data mentah hasil skoring... 57

Lampiran 2 : Skala Penelitian kinerja... 69

Lampiran 3 : Reliabilitas per aspek... 78

Lampiran 4 : Diskriptif data... 89

Lampiran 5 : Hasil perhitungann t-Test... 90

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Anon. (2011). Analisis kasus outsourcing. http://redlood. blog.fisip.uns.ac.id/2011/11/26/ analisis-kasus-outsourcing-tugas-hubungan-kerja/ (diakses 5 Desember 2012).

Anon. (2010). Disnakertrans. http://www.disnakertrans-jateng. go.id/?MainPage= news&id=20080107140201 (diakses 6 Desember 2011).

Anon. (2011). Info bank news. http://www.infobanknews.com/2011/04/menyoal-tenaga-outsourcing-di-perbankan-2/ (diakses 5 desember 2011).

Anoraga, P,. & Suyati, S. (1995). Psikologi Industri & Sosial. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

Azwar, S. (2010). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2003). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2009). Reliabiltas dan validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Fauziah, N. (2004). Perbedaan kinerja (job performance) ditinjau dari keikutsertaan pelatihan alam terbuka (outbond training) pada karyawan PT. Global Agrotek Nusantara Malang. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Goleman, D. (2001). Kecerdasan emosi untuk mencapai puncak prestasi. (Terj. A.T.K Widodo). Jakarta: PT. Gramedia.

(23)

Husni, L. (2003). Pengantar hukum ketenagakerjaan indonesia (Edisi Revisi). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

http://id.wikipedia.org.

Ichsanuddin, N. (2011). Rapor BI awasi perbankan buruk. Diakses tanggal 2 Januari 2012 dari http://www.kabarsaham.com/2011/ichsanuddin-noorsy-rapor-bi-awasi-perbankan-buruk.html.

Kamus Bank Indonesia. http://www.bi.go.id/web/id/Kamus.

Khakim, A. (2007). Pengantar hukum ketenagakerjaan indonesia: Berdasarkan undang-undang Nomor 13 tahun 2003 (Cetakan Kedua). Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.

Khoiriyah, L. (2009). Pengaruh upah dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada CV. Aji Bali Jayawijaya (Skripsi). Diakses tanggal 6 Januari 2012 dari http://etd.eprints.ums.ac.id/5725/1/A210050131.pdf.

Mangkunegara, A. (2006). Evaluasi kinerja SDM (Cetakan Kedua). Bandung : PT. Refika Aditama.

Musyaropah, Lela. (2010). Perbedaan kinerja antara karyawan tetap dengan karyawan outsourcing (Abstrak). Diakses tanggal 8 Maret 2012 dari

http://tulis.uinjkt.ac.id/opac/themes/katalog/details.jsp?id=92707&lokasi=lo kal/.

Nasib tenaga kerja outsourcing. (2011, 4 Maret). Kompas.

Nasrudin, E. (2010). Psikologi manajemen. Bandung: CV. Pustaka Setia.

(24)

Priyatno, D. (2009). 5 jam belajar mengolah data dengan SPSS 17. Yogyakarta : C.V Andi Offset.

Primaharini, D. (2010). Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pada karyawan outsourcing dan karyawan tetap (Abstrak). Diakses tanggal 8 Maret 2012 dari http://www.psktti-ui.com/ abstrak1.php?id=7104093167&bhs=IN

(Diakses tanggal 10 Desember 2011).

Retno, D. (2003, 10 November). Jasa outsourcing mulai diminati di dunia perbankan. Diakses tanggal 25 Desember 2011 dari http://www. cdayacipta.com/.

Rivai, V., & Basri, AFM. (2005). Performance appraisal: Sistem yang tepat untuk menilai kinerja karyawan dan meningkatkan daya saing perusahaan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

SOP PT. Bank Rakyat Indonesia. Diakses tanggal 24 Desember 2011 dari http://www. Docstoc.com/docs/99478397/SOP-Bank-BRI.

Sudarso, I. (2008). Outsourcing versus Insourcing sumber daya manusia pengaruhnya terhadap kinerja BUMN. Diakses dari http://isjd. pdii.lipi.go.id/admin/ jurnal/1209249267_2085-5230.pdf (Diakses tanggal 13 Januari 2012).

Suryabrata, S. (1998). Metodologi penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sutrisno, E. (2010). Budaya organisasi. Jakarta : Kencana.

Theodora, M. (2008). Analisis perbandingan kinerja antara pegawai tetap dengan karyawan outsourcing (Skripsi) Diakses 7 Maret 2011 dari http://repository .usu.ac.id/bitstream/123456789/29806/6/abstrac.pdf.

Wibowo. (2007). Manajemen kinerja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

(25)

Winarsunu, T. (2009). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang : UMM Press.

Wirawan. (2009). Evaluasi kinerja sumber daya manusia: Teori, aplikasi, dan penelitian. Jakarta : Salemba Empat.

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh populasi kelelawar anggota Subordo Microchiroptera di gua Lawa Temandang terdiri dari 5.747 individu, artinya populasi kelelawar di dalam gua Lawa Temandang mampu memangsa

(2) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Anggaran sesuai dengan

Dari gambar 8 terlihat bahwa waktu yang diperlukan untuk proses dekripsi pada algoritma Sosemanuk lebih besar daripada waktu enkripsi pada algoritma Dicing. Hasil

Artikel penelitian asli dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat, Kedokteran Komunitas, Ilmu Kedokteran Keluarga/ Kedokteran Layanan Primer (DLP), Manajemen Kesehatan dan

ciri prakategoriaJ, morfoiogis, dan sintaksis. Herdasarkan eiri prakategorial, kata benda dapat diklasifikasi atas kala benda akar kata dan katahenda de[mitif. Kata

Propeller shaft (drive shaft) dipasang pada kendaraan tipe FR dan FWD untuk menghubungkan/ meneruskan putaran mesin dari transmisi ke differential. Propeller shaft harus

Perencanaan model meaningfull learning dalam pembelajaran dilakukan dengan menentukan tujuan pembelajaran, melakukan identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan