• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan IPS

( S.Pd )

Oleh :

ALVIN HIDAYAT

NIM. 109015000119

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)
(5)

Keywords: Market, Learning Resources, IPS

This study aims to determine how the market can be used as a source of social studies, this study deals with materials related to the markets in class VIII. This research was conducted in October 2013 in SMPN 66 Jakarta. The method used is descriptive qualitative method is to describe the use of the market as a source of social studies course with hopes of using the market as a source of social studies can assist learners in understanding the broader subject matter IPS in particular with regard to the market so that the learning process will run better. the sampling technique used was purposive sampling that data sampling technique with a certain considerations, in this case used as the data source is a Class VIII student. 2 by the number of students 5 people.

The data collection techniques with direct observation and interviews with two market sources IPS teachers and traders, as well as documentation of every learning activity in the market. The research instrument is the researchers themselves, by making the grating instruments to make research focused on the existing problems in social situations. Data analysis techniques used by using the model proposed by Miles and Huberman (1984) with step-step data reduction, data presentation, verification conclusion.

(6)

Kata Kunci : Pasar, Sumber Belajar, IPS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pasar dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar IPS, penelitian ini berkaitan dengan materi yang berkaitan dengan pasar di kelas VIII. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di SMPN 66 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif yaitu untuk mendeskripsikan tentang pemanfaatan pasar sebagai sumber belajar IPS yang tentunya dengan harapan penggunaan pasar sebagai sumber belajar IPS dapat membantu peserta didik dalam memahami secara lebih luas materi pelajaran IPS khususnya yang berkaitan dengan pasar sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih baik. teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan tertentu, dalam hal ini yang dijadikan sumber data adalah siswa Kelas VIII. 2 dengan jumlah siswa 5 orang

Teknik Pengumpulan data dengan observasi langsung ke pasar dan wawancara dengan dua narasumber guru IPS dan pedagang pasar, dan juga dokumentasi disetiap kegiatan belajar di pasar. Instrumen penelitiannya adalah peneliti itu sendiri, dengan membuat kisi kisi instrumen agar penelitian terfokus kepada permasalahan yang ada dalam situasi sosial. Teknik Analisis Data yang digunakan dengan menggunakan model yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1984) dengan langkah langkahnya reduksi data, penyajian data, conclusion verification.

(7)

i

Allah SWT, Tuhan yang seluruh makhluk bergantung kepadaNya, tiada Tuhan selain Dia, pencipta alam semesta beserta isinya. Dengan kasih sayang serta ridhaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“ Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMPN 66 Jakarta”.

Shalawat dan sallam kepada Rasullah SAW, Rasul mulia dan penutup para Nabi. Beliau adalah rasul yang membawa cahaya bagi alam semesta melalui wahyu yang mulia yakni Al-Qur’an. Mudah-mudahan kita termasuk orang yang konsisten berpegang teguh pada ajaran Rasulullah SAW. Amin.

Dalam penyusunan skripsi ini, banyak hambatan dan tantangan yang penulis hadapi, namun atas bantuan dan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak Alhamdulillah penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Namun demikian penulis menyadari bahwa dalam penyusunan ini masih banyak kekurangan.

Atas bantuan dan dorongan kepada penulis, baik berupa moril maupun materil, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Nurlena Rifa’I MA, Ph.D Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) yang telah memberikan kritik dan saran serta semangat yang berguna bagi penulis.

(8)

ii

telah memberikan informasi yang berguna bagi berlangsungnya penelitian.

6. Ibu Hj. Edah Hanidah SE, Kepala Tata Usaha beserta staf SMPN 66 Jakarta yang telah berkenan memberikan informasi dan saran yang berguna bagi penulis.

7. Ibu Farianis, S.Pd, Guru IPS SMPN 66 Jakarta yang telah berkenan memberikan informasi dan masukan masukan yang bermanfaat bagi penulis untuk melakukan penelitian.

8. Dewan Guru SMPN 66 Jakarta yang telah memberikan saran dan kritik yang berguna bagi penulis.

9. Kedua orang tua tercinta “ Bapak Agus Khusni dan Ibu Yukhanidah “ yang telah memberikan kasih sayang, do’a yang tiada henti hentinya bagi penulis, juga yang telah mendidik penulis dengan disiplin, menjunjung nilai nilai keagamaan di setiap kehidupan dan tak lupa pula adik tercinta Umiyatul Fatika yang selalu memberikan Semangat dalam mengerjakan Skripsi, semoga Allah SWT memuliakan beliau dan mengangkat derajatnya, karena tanpa beliau penulis tidaklah memiliki arti apa apa.

10.Teman temanku tercinta Seperjuangan angkatan 2009 Jurusan Ilmu

Pengetahuan Sosial khususnya yang biasa di kenal dengan sebutan “ Galonk “( Angga Mahardika, Ricky Pratama Putra, Ibel Munajat, Asep

(9)

iii

12.Kepala Perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri ( UIN ) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah berkenan meminjamkan buku buku yang berguna bagi penulis.

13.Dosen dosen di jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

14.Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuannya. Semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini di balas oleh Allah SWT.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi perkembangan keilmuan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 Juli 2014

(10)

iv LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifkasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORI A.Pasar ... 8

1. Pengertian Pasar ... 8

2. Struktur Pasar ... 9

3. Kegagalan Pasar ... 11

(11)

v

4. Hakikat Sumber Belajar ... 18

5. Tipe Sumber Belajar ... 19

6. Ciri Ciri Sumber Belajar ... 21

C.Hakikat Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial(IPS) ... 24

1. Pengertian Pendidikan IPS ... 24

2. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ... 27

3. Tujuan Pelajaran dan Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ... 28

D.Hasil Penelitian Yang Relevan ... 31

E.Kerangka Berfikir ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 35

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

C. Situasi Sosial dan Teknik Pengambilan Sampel ... 36

D. Teknik Pengumpulan Data ... 37

E. Instrumen Penelitian ... 39

F. Pengolahan Data dan Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Sekolah ... 58

B. Deskripsi Data ... 65

(12)

vi DAFTAR PUSTAKA

(13)

vii

Tabel 3.1 Kisi Kisi Instrumen Wawancara ... 41

Tabel 3.2 Kisi Kisi Instrumen Wawancara ... 42

Tabel 3.3 Kisi Kisi Instrumen Wawancara ... 42

Tabel 3.4 Kisi Kisi Instrumen Observasi ... 43

Tabel 3.5 Kisi Kisi Instrumen Studi Dokumentasi ... 44

Tabel 4.1 Guru dan Tenaga Kependidikan ... 49

Tabel 4.2 Siswa ... 53

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana ... 54

(14)

viii

LAMPIRAN 2 Lembar Pedoman Wawancara Dengan Siswa LAMPIRAN 3 Lembar Wawancara Dengan Pedagang Pasar

LAMPIRAN 4 Hasil Wawancara Dengan Pedagang Bernama Baharudin LAMPIRAN 5 Hasil Wawancara Dengan Pedagang Bernama Warsidi LAMPIRAN 6 Hasil Wawancara Dengan Pedagang Bernama warsidi LAMPIRAN 7 Hasil Wawancara Dengan Pedagang Bernama Sumiati LAMPIRAN 8 Hasil Wawancara Dengan Pedagang Bernama Suryani LAMPIRAN 9 Hasil Wawancara Dengan Pedagang Bernama Sunaryo LAMPIRAN 10 Hasil Wawancara Dengan Guru IPS Kelas VIII

LAMPIRAN 11 Hasil Wawancara Dengan Siswa

LAMPIRAN 12 Hasil Observasi Dengan Muhammad Anugrah LAMPIRAN 13 Hasil Observasi Dengan Noviana Ariska

LAMPIRAN 14 Hasil Observasi Dengan Muhammad Rafi husein LAMPIRAN 15 Hasil Observasi Dengan Vickry Firmansyah

LAMPIRAN 16 Dokumentasi Kegiatan Observasi dan Wawancara di Pasar LAMPIRAN 17 Dokumentasi Kegiatan Wawancara dengan Guru dan Siswa LAMPIRAN 18 Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP) Materi Pasar LAMPIRAN 19 Lembar Penyerahan Uji Referensi

LAMPIRAN 20 Lembar Uji Referensi

LAMPIRAN 21 Lembar Uji Referensi Revisi

(15)

1 A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah hal yang terpenting dalam pembentukan kepribadian berfikir melalui pendidikanlah pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan wawasan diperoleh dan berkembang guna memperoleh ilmu pengetahuan untuk kebutuhan hidupnya dengan tujuan menjadikan insan manusia yang berkualitas. Pendidikan akan terus dibutuhkan sejalan dengan kebutuhan manusia dalam menjalankan aktivitas dalam segala kehidupan, dari pendidikanlah ilmu akan diperoleh, dengan pendidikan juga derajat manusia akan berkembang kearah yang lebih baik.

Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya yang berjudul Kurikulum dan

Pembelajaran mengungkapkan “pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan masyarakat.”1 Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan adalah bentuk dari pengembangan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung seiring dengan perwujudan perubahan manusia yang berlangsung seumur hidup yang mengarah kepada tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian pendidikan menjadi tanggung jawab semua yang meliputi orang tua, masyarakat dan pemerintah, terkait dengan tanggung jawab pemerintah di dalam pendidikan seharusnya pemerintah memberikan perhatian yang sangat besar terhadap penyelenggaraan pendidikan, karena dengan pendidikanlah akan terbentuk pengetahuan seseorang yang dapat membantu perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang berguna untuk merubah keadaan suatu

1

(16)

bangsa menjadi lebih baik dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

Menurut Ahmad Tafsir dalam bukunya yang berjudul filsafat Pendidikan

Islami mengungkapkan ”pendidikan ialah usaha membantu manusia menjadi manusia, ada dua kata yang penting dalam kalimat itu, pertama “membantu“ dan

kedua “manusia“2

. Dari penjelasan Ahmad Tafsir dapat disimpulkan bahwa pendidikan membantu manusia menjadi manusia dalam arti menjadi manusia atau memanusiakan manusia yaitu agar memiliki tujuan hidup yang jelas dalam hidupnya dan juga masa depannya.

Selanjutnya menurut Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan

mengungkapkan “dalam pengertian yang agak luas pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai

dengan kebutuhan.”3

Dari penjelasan yang diutarakan oleh Muhibbin Syah dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah upaya manusia untuk berkembang kearah yang lebih baik melalui mekanisme proses dengan disertai cara cara tertentu sehingga timbulah sebuah pengetahuan, pemahaman, nilai sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupan.

Pendidikan tak hentinya menjadikan sebuah inti persoalan hidup manusia banyak yang mendasari orang mengenyam pendidikan salah satunya untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang berguna bagi masa depannya terlebih dimasa Era globalisasi saat ini pendidikan sudah menjadi hal yang yang tidak asing lagi semua orang berlomba lomba untuk mengenyam pendidikan setinggi tingginya sampai dengan tingkat perguruan tinggi dengan tujuan untuk mendapatkan karier yang lebih baik yang lebih cemerlang karena mengingat persaingan dalam dunia kerja, namun hal ini mungkin hanya berpengaruh kepada orang kaya karena ada sugesti yang mengatakan bahwa pendidikan itu mahal hanya bisa disanggupi oleh orang kaya, bagaimana tidak sebuah realita di dalam kehidupan masyarakat

2

Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami, Integrasi Jasmani, Rohani Dan Kalbu MemanusiakanManusia, ( Bandung ; Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 4, h. 33

3

(17)

banyak anak anak putus sekolah karena kesulitan ekonomi yang orang tuanya berpenghasilan rendah yang hanya bisa mencukupi buat makan saja maka timbullah hal hal kejahatan seperti bentuk premanisme yang sudah merajalela di Negara Indonesia ini.

Untuk mengatasi hal itu harusnya pemerintah lebih menerapkan pendidikan gratis kepada semua daerah di Indonesia sampai pelosok negeri tidak hanya untuk kota kota besar saja dengan cara ini dimaksudkan untuk mengembangkan sumber daya manusia berkualitas yang mampu berfikir aktif, kreatif dan inovatif dengan ini diharapkan bisa membangun daerahnya masing masing dan juga negara indonesia jadi tidak perlu berpangku tangan hanya kepada negara asing yang hanya menjadi sebuah kemelaratan bagi rakyat indonesia, perlu diketahui bahwa negara tidak akan maju selama masih berpangku tangan kepada negara lain, jadi seharusnya pendidikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan yang semestinya. Seperti halnya dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 tujuan pendidikan dinyatakan sebagai berikut.

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.4

Kesimpulan dari paparan tujuan pendidikan yang ada di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 dijelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bagaimana pendidikan menjadikan arah untuk pengembangan potensi peserta didik yang pada dasarnya manusia memiliki sifat kreatif dan mandiri yang kadang tidak dikembangkan atau tidak mengetahui bahwa pada dirinya memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan karena pada dasarnya setiap manusia memiliki kemampuan atau potensi yang berbeda satu sama lain dan dalam hal ini

4 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003,

(18)

pendidikan sangat berpengaruh terhadap potensi peserta didik. Seperti halnya yang telah dilakukan oleh pemikir pertama pendidikan indonesia Ki Hajar Dewantara.

Salah satu tonggak pemikiran pendidikan yang cukup monumental sama dengan konsepsi founding fathers adalah pemikiran Ki Hajar Dewantara yang kemudian diimplementasikan pada ajaran Taman Siswa yaitu penekanan pada asas budaya, kebangsaan, asas kekeluargaan, dan asas tricon ( yaitu pengakuan bahwa diantara orang di dunia dan dunia sekitarnya selalu ada pertimbangan persatuan dan persambungan.5

Artinya Ki Hajar Dewantara adalah seorang pemikir pertama pendidikan di Indonesia yang dalam pemikirannya ia mendirikan Taman Siswa yang pada awalnya digunakan sebagai tempat untuk menimba ilmu pada masa penjajahan yang saat ini dikenal dengan sebutan sekolah.

Pada dasarnya pendidikan sangatlah berguna dengan pendidikan manusia belajar untuk meraih ilmu sebanyak mungkin, manusia membutuhkan belajar dengan lingkungannya tempat bagaimana seseorang itu bertindak untuk mempertahankan kehidupannya, belajar tidak semestinya hanya di sekolah dimanapun bisa dijadikan sebagai sumber belajar. Termasuk juga pasar bisa dijadikan sebagai sumber belajar bagi sebuah pembelajaran yang berkaitan dengan IPS, seperti diketahui “Pasar adalah pertemuan antara pembeli-pembeli dan penjual (konsumen dan produsen) untuk suatu keinginan menentukan kondisi bagi pertukaran sumber daya (barang dan jasa) atau dengan kata lain merupakan pertemuan transaksi antara permintaan dan penawaran yang tidak dibatasi oleh ruang, waktu dan tempat”.6

(19)

Pasar dapat dijadikan sumber belajar pengganti setelah selama ini sumber belajar hanya bersumber pada buku saja contoh halnya materi pasar bisa diterapkan dengan cara siswa diajak langsung untuk melihat pasar, dengan ini siswa akan melihat secara langsung kegiatan ekonomi yang ada di pasar dan aktifitas kegiatan manusia di pasar.

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar (output), namun juga dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajari.

Implementasi pemanfaatan sumber belajar di dalam proses pembelajaran proses pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang menggunakan berbagai sumber belajar. Sumber belajar dapat berupa teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan alam sekitar dan sebagainya, yang dipilih berdasarkan kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi dasar. Sumber belajar hendaknya bervariasi agar memberikan pengalaman yang luas kepada peserta didik.

Menanggapi tentang sumber belajar dirasa perlu karena menyangkut aspek kognitif, afektif, psikomotorik siswa dalam belajar, mencari sumber belajar yang baru yang dapat menarik kepekaan siswa dalam menerima materi pembelajaran secara langsung tetapi pada kenyataannya sekolah masih menggunakan sumber belajar yang hanya berpatokan pada buku, dan juga masih menjadikan kelas sebagai sumber belajar padahal ada sumber belajar lain selain buku yaitu pasar hal ini terlihat saat peneliti mengobservasi awal di SMPN 66 Jakarta pada tanggal 13

– 15 Juni 2013, menunjukkan banyak masalah guru tidak menggunakan pasar sebagai sumber belajar, guru hanya menggunakan buku sebagai sumber belajar, setiap 2 x jam pelajaran atau 1 x pertemuan guru hanya belajar di dalam kelas dan guru hanya menggunakan metode ceramah.

(20)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka peneliti berusaha mengidentifikasi beberapa masalah yang terkait di antaranya :

1. Manfaat pasar sebagai sumber belajar

2. Guru hanya memakai buku sebagai sumber belajar 3. Guru selalu belajar di dalam kelas

4. Guru hanya menggunakan metode ceramah

C. Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan peneliti dalam waktu, tenaga dan biaya. Serta untuk memudahkan pembahasan dalam bimbingan skripsi dan juga untuk menjaga agar penelitian lebih fokus dan terarah, dan tidak menimbulkan keraguan dan salah penafsiran, maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Oleh karena itu penelitian yang dilakukan dibatasi pada:

Manfaat pasar sebagai sumber belajar

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah sebagai mana yang telah dijelaskan, maka masalah yang diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: ”Bagaimanakah Pemanfaatan Pasar Sebagai Sumber Belajar IPS Siswa Kelas

VIII SMPN 66 Jakarta ?”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas maka peneliti menyimpulkan tujuan dari penelitianya sebagai berikut :

(21)

2. Untuk mengetahui hal positif ketika pasar dimanfaatkan sebagai sumber belajar bagi pembelajaran IPS.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pemanfaatan pasar sebagai sumber belajar.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini ditunjukkan kepada pihak pihak sebagai berikut :

a. Bagi Peneliti

Sebagai implementasi dari proses perkuliahan dan untuk mengetahui adanya sumber belajar lain.

b. Bagi Guru

Memberikan informasi tentang pasar sebagai sumber belajar c. Bagi Siswa

Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS d. Bagi Sekolah

(22)

8 A. Pasar

1. Pengertian Pasar

Dalam memenuhi kelangsungan hidup manusia selalu didasarkan pada kebutuhan hidup dimana setiap hari manusia berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, karena setiap manusia memerlukan kebutuhan hidup yang berbeda, ketika seseorang itu dikatakan kaya pasti kebutuhan hidupnya akan semakin besar dibandingkan dengan orang miskin, ini karena dalam memenuhi kebutuhan hidup sangat berpengaruh sekali terhadap pendapatan, hal ini yang bisa membedakan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ketika seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak terlepas dari apa yang akan dicarinya, barang yang akan dibeli sebagai pemuas kebutuhan ataupun sebagai barang yang hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup semata, pada dasarnya kebutuhan hidup manusia dibagi menjadi : kebutuhan primer, sekunder, tersier untuk memenuhi itu maka perlu adanya sistem yang bisa mendekatkan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) dan juga barang yang diperjualbelikan sebagai proses dari penyalur barang (distributor) maka dari itu terbentuklah pasar sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk mengadakan sebuah transaksi baik barang dan jasa. Dominick Salvatore mengatakan ”pasar adalah tempat atau keadaan dimana para pembeli dan penjual membeli serta menjual barang, jasa atau sumber daya.”1

Lain halnya dengan Marsudi Djojodipuro memberikan pengertian “pasar adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran akan sesuatu barang”.2

1

Dominick Salvatore, Mikro Ekonomi, ( Jakarta : Erlangga, 2006), h. 2 2

(23)

Kesimpulan dari penjabaran di atas bahwa pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli dimana kedua belah pihak mengadakan sebuah komunikasi berupa transaksi yaitu jual beli mengenai suatu barang, di pasar terdapat berbagai macam barang hasil produksi contoh alat alat rumah tangga, barang barang kebutuhan pokok, furniture, dan juga barang barang dari hasil distribusi, karena di dalam pasar pada dasarnya ada tiga kegiatan yaitu konsumsi, produksi, distribusi atau pelakunya disebut dengan sebutan konsumen, produsen dan distributor dalam pasar permintaan dan penawaran barang sangat berpengaruh terhadap harga barang tersebut, ketika harga naik maka permintaan akan barang tersebut turun dan sebaliknya ketika harga turun maka permintaan akan barang menjadi naik. Hal ini tidak terlepas dari hukum permintaan dan penawaran, di dalam kaitannya dengan kegiatan pasar permintaan dan penawaran barang juga berpengaruh pembentukan harga ketika barang yang akan diperjualbelikan di pasar sulit didapatkan, misalnya barang yang dipasok dari desa untuk dijual di kota terkendala dari transportasi yang sulit akses jalan dan juga karena masalah cuaca yang tidak menentu maka akan berdampak kepada penyesuaian harga yang cenderung akan naik, dari masalah demikian maka akan berdampak tehadap permintaan dan penawaran barang yang ada di pasar.

2. Struktur Pasar

Di pasar dalam kegiatannya tidaklah hanya meliputi kegiatan tukar menukar yang terorganisir dalam satu lokasi tertentu, tetapi secara umum (dan kadangkala abstrak) pasar menunjukkan sekelompok penjual dan pembeli yang kegiatannya dapat mempengaruhi harga satu produk yang dipertukarkan dari situlah sturktur pasar terbentuk, menurut Suwarno dalam bukunya yang ditulis Yogi membagi stuktur pasar menjadi 4 terdiri atas :

a. Pasar monopoli

(24)

b. Pasar oligopoli dominan

Dalam pasar oligopoli dominan sebuah perusahaan menguasai pangsa pasar yang besar yaitu sekitar 50 % sampai dengan 100 %, perusahaan lain mempunyai pangsa pasar yang besar yang kecil, perusahaan oligpoli dominan adalah pemimpin pasar ia dapat menentukan harga sesuai dengan kehendaknya, perusahaan lain sebagai pengikut pasar umumnya tunduk terhadap kemauan pemimpin pasar, jika pengikut pasar tidak tunduk pada kehendak pemimpin pasar, maka akan terjadi perang harga yang umumnya berakhir dengan kekalahan pengikut kasar, akibat hal tersebut pengikut pasar akan mendapat kerugian.

c. Pasar persaingan monopolistik

Dalam pasar persaingan monopolistik perusahaan perusahaan yang ada dalam pasar tersebut umumnya memiliki pangsa pasar di bawah 20%, dalam pasar tersebut tidak ada perusahaan yang dapat menentukan harga, hal ini disebabkan karena tidak ada perusahaan yang secara signifikan dapat mempengaruhi pasar, sehingga harga dalam industri tersebut tergantung pada harga pasar secara agregat.

d. Pasar persaingan sempurna

Dalam pasar persaingan sempurna semua perusahaan yang ada dalam pasar tersebut adalah penerima harga, dalam hal ini harga ditentukan oleh pasar. Jika perusahaan menjual produk di atas harga pasar maka produk tersebut tak akan dibeli oleh konsumen, diferensiasi yang dapat mempengaruhi perbedaan harga sukar dilaksanakan, dalam pasar ini semua perusahaan mendapat laba normal (normal profit).3

Kesimpulan dari penjabaran di atas adalah bahwa struktur pasar dibedakan menjadi 4 yaitu pasar monopoli, pasar oligopoli dominan, pasar persaingan monopolistik dan pasar persaingan sempurna dengan ini maka dapat ditemukan perbedaanya satu sama lain, perbedaanya terlihat dari jumlah produsen, bentuk produk yang dihasilkan dan juga hambatan untuk masuk dalam industri.

Dalam pasar persaingan sempurna jumlah produsennya tidak dapat mempengaruhi pasar dan semua produsen menghasilkan produk yang identik sedangkan pasar persaingan monopolistik jumlah produsennya ditentukan dalam batas tertentu dapat mempengaruhi pasar, setiap produsen menghasilkan produk yang dapat dibedakan, dan pasar monopoli jumlah produsennya satu dapat mempengaruhi pasar dan produknya unik, misalnya barang pelayanan umum/public utilities, seperti telepon, sedangkan pasar oligopoli dominan jumlah

3

(25)

produsennya sedikit kegiatannya saling mempengaruhi dan setiap produsen menghasilkan produk yang dapat dibedakan.

3. Kegagalan Pasar

Dalam hal tertentu ternyata mekanisme pasar/harga tidak dapat/gagal mencapai alokasi yang efisien. Ada beberapa kelemahan yang melekat pada sistem pasar/harga sehingga efisiensi yang digambarkan oleh Adam Smith tidak tercapai. Kelemahan atau kegagalan pasar ini antara lain ;

a. Sistem pasar/harga biasanya dibarengi dengan fluktuasi perekonomian yang hebat.

b. Distribusi pendapatan yang tidak/kurang merata.

c. Apabila ada monopoli alokasi sumberdaya menjadi kurang efisien. d. Adanya eksternalitas

e. Sistem pasar tidak dapat menjamin pengadaan/produksi barang publik (public goods).

f. Pelaku pasar (konsumen dan produsen) tidak memiliki informasi yang sempurna.4

Kesimpulan dari penjabaran diatas adalah bahwa dalam sistem pasar tidak selamanya berjalan sesuai dengan baik, karena dalam sistem pasar sering terjadi adanya permasalahan yang menjadi penyebab timbulnya kegagalan pasar, berbagai masalah timbul seperti tingkat kestabilan harga yang berpengaruh terhadap harga produktivitas barang produk tertentu, pengaruh distribusi barang yang tidak stabil yang berimbas kenaikan harga barang di pasar, dan juga pengaruh fluktuasi rupiah yang berhimpas kepada harga komoditi barang sehingga timbul pada keadaan (Defisit) dimana pendapatan rendah kerugian lebih besar, bukan keadaan yang diharapkan yaitu keadaan (Surplus) yaitu pendapatan lebih besar dari pada pengeluaran.

Kemampuan sistem pasar dalam upaya perwujudan mekanisme pasar selalu jadi hal yang selalu jadi masalah dalam sistem pasar pengaruh yang muncul menjadi peluang untuk terjadinya kegagalan pasar bentuk dari ketidak adanya upaya pemerataan yaitu mengurangi kesenjangan antara yang kaya dengan yang

4

(26)

miskin, sistem pasar selalu memberi intensif bagi yang berhasil dan tidak bagi yang tidak berhasil justru akan memperlebar jurang antara yang kaya dengan yang miskin, maka dari itu dalam sistem pasar selalu terjadi adanya kegagalan pasar.

4. Peranan Pasar

Dalam pasar terdapat aliran barang dan uang dimana hal ini membentuk terjadinya pasar, baik pasar barang konsumsi maupun pasar barang produksi, kaitannya dengan ini timbulah adanya peranan pasar yaitu :

a. Pasar berfungsi menentukan nilai atau harga barang dengan adanya pasar maka harga barang dapat ditentukan melalui kekuatan pemintaaan dan penawaran.

b. Pasar berfungsi mengorganisasikan produksi, dengan adanya pasar harga faktor produksi akan dapat ditentukan, demikian pula harga barang yang dihasilkan, oleh karenanya organisasi produksi harus diatur sedemikian rupa untuk mencapai keuntungan yang maksimal dengan menggunakan faktor produksi dengan kombinasi yang semurah mungkin.

c. Pasar berfungsi mendistribusikan produk. dengan adanya balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemilik faktor produksi, maka barang barang yang dihasilkan akan dapat didistribusikan diantara para pembeli, biasanya orang yang menghasilkan banyak akan memperoleh bagian yang banyak pula, oleh karena orang yang paling produktif atau orang yang paling banyak memiliki faktor produksi akan mampu menguasai lebih banyak memiliki faktor produksi akan mampu menguasai lebih banyak alat alat pemuas kebutuhan.

d. Pasar berfungsi melakukan penjatahan, dengan adanya pasar dan harga maka tidak semua permintaan selalu dipenuhi dengan produksi yang ada konsumsi akan dibatasi pada jumlah produksi yang ada pada tingkat harga tertentu.

e. Pasar menyediakan barang dan jasa untuk masa yang akan datang tabungan dan investasi terjadi di pasar sebagai usaha untuk mempertahankan perkembangan ekonomi di masa yang akan datang.5

Kesimpulan dari penjabaran diatas bahwa peranan pasar sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian dalam kemajuan sebuah negara mendapatkan pendapatan yang besar bermula dari adanya pasar, baik dari pasar abstrak maupun konkrit, baik dari pasar yang tergolong kecil maupun besar, semuanya menjadi pendapatan yang akan masuk dalam kas negara, pasar juga berfungsi sebagai pembentuk harga dimana kekuatan permintaan dan penawaran sangat dipengaruhi

5

(27)

oleh pasar, selain itu peranan pasar membantu dalam produksi investasi jangka panjang yang berdampak pada kemajuan masa yang akan datang, dalam pasar kegiatan investasi tidak asing dimana proses tersebut menjadi bentuk dalam kemajuan sebuah negara, sebagai contoh ketika ada sebuah negara dengan SDA yang melimpah banyak minat dari pihak asing untuk berinvestasi kenegara yang bersangkutan dengan harapan mendapatkan keuntungan yang besar hal ini juga berdampak kepada negara yang menjadi sasaran investasi, sehingga timbulah keuntungan bagi kedua duanya, selain itu dalam pasar mempunyai peran yang bisa juga dinikmati bagi produsen yaitu sebagai tempat untuk mempromosikan barang, tempat untuk menjual hasil produksi dan juga sebagai tempat untuk memperoleh bahan produksi, selain bagi produsen pada konsumen juga terdapat peranannya memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang kebutuhan dan sebagai tempat bagi konsumen untuk menawarkan sumber daya yang dimiliki, peranan pasar juga terdapat bagi pemerintah yaitu sebagai penunjang kelancaran pembangunan, maka dari itu pasar mempunyai peranan yang bukan hanya sedikit melainkan banyak yang kesemuanya itu mempunyai pengaruh masing masing.

B. Sumber Belajar

1. Pengertian Sumber Belajar

Dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, siswa tidak hanya sebatas mencermati dan juga mendengarkan apa yang diterangkan oleh guru siswa membutuhkan sumber belajar lain untuk menggali ilmu agar pemahamannya lebih luas sehingga kemampuanya dapat lebih dioptimalkan.

Abdul Madjid mengatakan “sumber belajar adalah informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media (cetakan, video, perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format) yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan kurikulum.”6

Kesimpulannya sumber belajar yang dimaksud adalah sumber belajar yang berupa media, media bisa berbentuk cetakan, video, perangkat lunak yang pada dasarnya sumber belajar seperti ini untuk pengembangan proses belajar mengajar

6

(28)

supanya lebih efektif sehingga pengetahuan akan sebuah ilmu akan mudah dipahami dan dapat diserap yang nantinya menjadi hal yang baik untuk pembelajaran kedepannya, oleh sebab itu sumber belajar berupa media akan secara tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar seseorang yang tentunya akan berbeda ketika menggunakan sumber belajar berupa media.

Lain halnya dengan Abdul Majid, Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain lebih menekankan arti ”sumber belajar sebagai sesuatu yang berfungsi sebagai tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.”7 Pada dasarnya sumber dari pengajaran memerlukan bahan ajar, bahan ajar secara langsung berjalan untuk keberlangsungan proses pembelajaran yang mana dalam kaitannya dengan sumber belajar dan juga media pembelajaran yang keduanya sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar, efektifitas dalam mekanisme belajar sangat ditentukan dari kesiapan dalam proses belajar mengajar, maka dari itu bahan ajar mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi kegiatan pengajaran.

Sementara itu, Mudhofir dan Edgar dalam bukunya yang ditulis Yudi Munadi menyebutkan “sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional dan pengalaman yang menimbulkan peristiwa belajar serta mempengaruhi hasil belajar siswa.”8

Dari penjelasan yang diutarakan dapat disimpulkan bahwa sumber belajar merupakan sistem instruksional yang berarti bahwa sumber belajar dapat berupa pengalaman, karena pada dasarnya belajar tidak hanya berupa dengan buku, melainkan juga pengalaman yang ditemukan bisa juga dikatakan sebagai belajar. Sumber belajar menjadi kunci dalam proses belajar mengajar, dalam kegiatan proses belajar sudah tentu menggunakan sumber belajar tetapi akan berbeda ketika menggunakan sumber belajar yang berbeda akan berpengaruh besar terhadap hasil belajar yang dicapai siswa, sumber belajar memungkinkan seseorang untuk belajar lebih giat dalam hal wawasan terhadap ilmu pengetahuan dari sumber belajar ilmu akan lebih mudah diserap oleh karena keterlibatan

7 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta : Rieneka Cipta, 2006 ), h.123

(29)

sumber belajar sangat berdampak terhadap hasil belajar siswa dan juga dapat juga pada prestasi belajar siswa.

2. Manfaat Sumber Belajar

Suatu kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam usaha pencapaian tujuan instruksional, jika melibatkan komponen sumber belajar secara terencana. Sebab, sumber belajar sebagai komponen penting dan sangat besar manfaatnya. Manfaat sumber belajar antara lain meliputi :

a. Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada peserta didik.

b. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau dilihat secara langsung dan konkret.

c. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas.

d. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru.

e. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik dalam lingkup mikro maupun makro.

f. Dapat memberi motivasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan pemanfaatanya secara tepat.

g. Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.9

Kesimpulannya pemanfaaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran mempunyai pengaruh besar terhadap motivasi belajar siswa dan juga berpengaruh juga terhadap prestasi peserta didik dimana penggunaan sumber belajar sebagai bahan dalam belajar, sumber belajar bisa berupa buku, narasumber, ataupun juga pengalaman langsung, contoh dalam pembelajaran sejarah terkait dengan materi Sejarah Kemerdekaan Indonesia alangkah baiknya bila belajar langsung ke museum jadi peserta didik bisa melihat foto ataupun dokumen dan juga referensi terkait dengan Sejarah Kemerdekaan Indonesia jadi peserta didik mendapat pengetahuan yang luas tentang pelajaran tersebut, sehingga peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar dibandingkan dengan menggunakan sumber belajar yang hanya satu macam.

Pada dasarnya banyak sumber belajar yang kurang dimanfaatkan padahal banyak segi positifnya bila dipergunakan dengan sebaik mungkin, karena sumber

9

(30)

belajar mempunyai pengaruh yang besar terhadap penguasaan terhadap sebuah ilmu pengetahuan yang mana sumber belajar mengasah pola pikir seseorang memahami akan sebuah ilmu yang sedang dipelajarinya akan tetapi akan berdampak negatif pula bila kurang dalam menggunakan sumber belajar untuk itu penggunaan sumber belajar harus lebih maksimal untuk dipergunakan dan juga dalam penggunaannya sumber belajar harus lebih optimal dan efisien untuk digunakan dengan tidak menggunakan hanya terpaku pada satu sumber belajar.

3. Jenis Sumber Belajar

Sumber sumber belajar yang dapat digunakan untuk mendapatkan bahan belajar antara lain :

1. Sumber bahan belajar yang tercetak, seperti : a) Buku Teks

Buku teks sebagai sumber bahan belajar utama dalam penyusunan silabus, sebaiknya tidak satu jenis atau dari satu orang pengarang.

b) Buku Kurikulum

Buku kurikulum bagi pendidik merupakan sumber bahan belajar utama dalam penyusunan silabus, selain itu buku teks buku kurikulum sangat penting sebagai pedoman untuk menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dam materi pembelajaran, materi pembelajaran pada buku kurikulum hanya pokok pokok materi pembelajaran, sehingga tugas pendidiklah untuk aktif dan kreatif mengembangkan materi pembelajaran tersebut.

c) Penerbitan Berkala

Penerbitan berkala seperti koran yang terbit harian atau majalah yang terbit mingguan atau bulanan, namun tidak semua penerbitan dijadikan materi pembelajaran, karena yang dipilih adalah yang berkaitan dengan bahan belajar suatu mata pelajaran.

d) Laporan Hasil Penelitian

Laporan hasil penelitian biasanya diterbitkan oleh pendidikan tinggi lembaga penelitian. Manfaatnya adalah mendapatkan bahan belajar yang aktual dan mutakhir.

e) Jurnal

Jurnal merupakan penerbitan hasil penelitian atau pemikiran ilmiah, manfaatnya adalah mendapatkan bahan belajar yang kebenarannya telah dikaji dan diuji.

(31)

3) Narasumber

Narasumber, yaitu orang-orang yang mempunyai keahlian (pakar) pada suatu bidang pemanfaatan narasumber ini bisa dihadirkan di kelas untuk menyampaikan keahliannya sesuai dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Bisa pula dengan cara peserta didik dibawa ke tempat narasumber tersebut, narasumber itu antara lain :

a) Pakar mata pelajaran yang diminta untuk memberikan pendapat atau nasihatnya tentang kebenaran materi pembelajaran dari segi ruang lingkup, urutan atau kedalamannya.

b) Narasumber profesional, yaitu orang orang yang bekerja pada suatu bidang pekerjaan. Misalnya materi pembelajaran tentang disiplin bisa diajarkan dengan memanfaatkan jasa polisi untuk menjelaskannya, terutama tentang disiplin berlalu lintas. Jika materi pembelajaran tentang menabung maka dapat memanfaatkan jasa pegawai perbankan.

4). Lingkungan

Lingkungan ini seperti lingkungan alam, ekonomi, sosial, seni, budaya, teknologi atau industri. Misalnya, mempelajari materi pembelajaran ekosistem air, maka peserta didik dibawa ke lingkungan sekitar sungai, kolam, danau atau laut. Peserta didik dibawa ke lingkungan perekonomian seperti pasar untuk mempelajari materi pembelajaran tentang pasar.10

Kesimpulan dari penjabaran di atas adalah jenis dari sumber belajar ada berbagai macam jenisnya yang kadang dalam realita yang terjadi kurang dipergunakan contohnya adalah banyak guru yang hanya menggunakan buku sebagai sumber belajar padahal banyak sumber belajar yang bisa digunakan contohnya lingkungan, dokumen, pengalaman langsung melihat objek tentang sesuatu permasalahan dll, sehingga pembelajaran menjadi kurang efektif karena peserta didik hanya bertumpu kepada satu pengetahuan, bukan dari memandang suatu pengetahuan itu secara luas, karena dengan hanya menggunakan buku peserta didik hanya akan mendapat teori yang menjadikan pengetahuan peserta didik dalam menyerap suatu pengetahuan sempit, jadi intinya penggunaan dari sumber belajar harusnya serta merta digunakan semuanya dengan tidak hanya fokus kepada salah satu dari sumber belajar.

Sumber belajar menjadi fungsi yang yang sangat penting bagi proses pembelajaran karena sumber belajar merupakan bagian dari bahan ajar yang

10

(32)

dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan banyaknya jenis sumber belajar sangat membantu untuk penguasaan terhadap bidang keilmuan yang sedang dipelajari namun pada kenyataan penggunaan sumber belajar yang jenisnya banyak ini kurang dimanfaatkan, untuk itu dalam hal ini sumber belajar tentunya harus digunakan sebagaimana mestinya untuk belajar kearah yang lebih baik agar kegiatan belajar mengajar menjadi baik.

Tentunya dalam hal ini peran yang sangat dibutuhkan adalah seorang pendidik yang menjadi penanggungjawabnya karena pendidik dalam hal ini perannya sebagai mentor dalam setiap kegiatan belajar, kebehasilan pembelajaran dapat ditentukan dari seorang pendidiknya dalam hal ini jika seorang pendidik kurang dalam penggunaan sumber belajar atau hanya terpaku pada sumber belajar tertentu saja maka dalam aplikasinya kegiatan pembelajaran akan terasa membosankan dan daya tangkap atau pola pikir siswa akan terasa sempit sebaliknya bila dalam penggunaan sumber belajar seorang pendidik menggunakan sumber belajar yang lain maka penegetahuan siswa akan penguasaan konsep ilmu dan pengetahuan akan menjadi lebih luas dan menjadi efektif.

4. Hakikat Sumber Belajar

Berikut ini teori yang mengungkapkan sumber belajar dari ahli pendidikan, Mulyasa berpendapat dalam bukunya bahwa :

Secara sederhana sumber belajar dapat dirumuskan sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan, dalam proses belajar mengajar, dalam hal ini nampak adanya beranekaragam sumber belajar yang masing masing memiliki kegunaan tertentu yang mungkin sama atau bahkan berbeda dengan sumber lainnya.11

Kesimpulannnya dari teori yang dikemukakan di atas adalah berbagai sumber belajar yang siswa miliki tentu saja mempengaruhi kekayaan informasi, pengetahuan ataupun keterampilan yang mereka dapatkan. Pendayagunaan sumber belajar memiliki arti yang sangat penting, selain melengkapi, memelihara

11

(33)

dan memperkaya khazanah belajar, sumber belajar juga dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar yang sangat menguntungkan baik bagi guru maupun bagi peserta didik. Dengan didayagunakan sumber belajar secara maksimal, dimungkinkan setiap siswa yang belajar menggali berbagai jenis ilmu pengetahuan yang sesuai dengan bidangnya, sehingga pengetahuannya senantiasa aktual, serta mampu mengikuti akselerasi teknologi dan seni yang senantiasa berubah dan juga dapat disimpulkan lagi sumber belajar merupakan unsur dari proses pembelajaran dimana sumber belajar memiliki peran sebagai penyedia informasi dan data yang akan di proses dalam kegiatan belajar agar dapatkan hasil dari proses pembelajaran yang dapat di pertanggung jawabkan dengan baik oleh peserta didik.

5. Tipe Sumber Belajar

Sumber belajar dapat dibedakan dalam dua tipe, masing masing : a. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by desing)

yaitu sumber belajar yang memang sengaja dirancang untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Dasar rancangannya adalah isi, tujuan kurikulum dan perilaku awal siswa atau kompetensi dasar. Sumber belajar jenis ini sering juga disebut sebagai bahan pembelajaran (Instruksional materials) Contohnya adalah bahan pembelajaran terprogram, modul, transparansi untuk sajian tertentu, slide untuk sajian, guru bidang studi, film topik ajaran tertentu,video topik khusus, komputer pembelajaran, dan lain sebagainya.

b. Sumber belajar yang mudah tersedia, sehingga tinggal memanfaatkan (learning recurces by ultilization).

Merupakan sumber belajar yang telah ada untuk maksud non pembelajaran, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang kualitasnya sama dengan sumber belajar yang dirancang. contohnya ; musium perjuangan, hutan lindung, kebun raya, kebun binatang, film tentang binatang buas, film kehidupan flora dan fauna, biografi para tokoh perjuangan bangsa, dan lain sebagainya.12

Berdasarkan macam macam tipe sumber belajar maka dapat disimpulkan bahwa sumber belajar terbagi atas sumber belajar yang dirancang dan sumber belajar yang mudah tersedia, sumber belajar yang dirancang dimaksudkan untuk

12

(34)

mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan dengan mempersiapkan bahan ajar yang sesuai dan terprogram sehingga memudahkan peserta didik dalam menguasai pelajaran. Sedangkan sumber belajar yang mudah tersedia yaitu sumber belajar yang telah ada sehingga tinggal memanfaatkan contohnya musium perjuangan, dimana dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar IPS terutama untuk mata pelajaran sejarah sehingga peserta didik lebih luas dalam pemahamannya mengenai materi sejarah.

(35)

setiap seseorang memiliki pola pikir yang berbeda ada yang cepat dalam menangkap sebuah ilmu dan juga ada yang lambat tergantung pola pikir seseorang karena pada dasarnya setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda beda, maka dari itu dalam kegiatan pembelajaran sumber belajar yang digunakan tidaklah ke hal hal yang rumit yang sesuai dengan pokok materi dibahas langsung ke materi tersebut, untuk itu dalam tipe sumber belajar ada dirancang dan ada yang mudah tersedia semua itu hanya untuk membantu dalam kegiatan belajar mengajar mengenai hasilnya apakah lebih baik dalam menggunakan sumber belajar yang dirancang atau yang tersedia semuanya itu tergantung bagaimana seseorang penggunaannya dan sesuaikan dengan keadaan yang ada.

6. Ciri Ciri Sumber Belajar

Untuk mengetahui lebih jauh tentang sumber belajar, maka kita harus mengetahui ciri ciri sumber belajar tersebut. Adapun ciri ciri dari sumber belajar adalah sebagai berikut.

a. Mempunyai daya atau kekuatan yang dapat memberikan sesuatu yang kita perlukan dalam proses pengajaran. Jadi, walaupun ada sesuatu daya, tetapi tidak memberikan sesuatu yang kita inginkan, sesuai dengan tujuan pengajaran, maka sesuatu daya tersebut tidak dapat disebut sumber belajar. Misalnya, ada seorang ahli dalam bidang kesehatan, tetapi saat itu kita membutuhkan seorang ahli dalam bidang elektronika, maka ahli dalam bidang kesehatan tersebut bukan sumber belajar, karena dia tidak dapat memberi daya yang kita perlukan.

b. Sumber belajar dapat merubah tingkah laku yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan, apabila dengan sumber belajar membuat seseorang berbuat dan bersikap negatif, maka sumber belajar tersebut tidak dapat disebut sebagai sumber belajar.

c. Sumber belajar dapat dipergunakan secara sendiri sendiri (terpisah), tetapi juga dapat dipergunakan secara kombinasi (gabungan).13

Kesimpulannnya pada dasarnya sumber belajar mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar dimana menjadi poros penunjang dalam keberhasilan mengenai sebuah ilmu pengetahuan, segala sesuatu tidak semuanya dapat dijadikan sebagai sumber belajar karena dapat dikatakan sebagai

13

(36)

sumber belajar apabila dapat memberikan sesuatu yang berguna bagi proses pembelajaran dan juga proses pembelajaran, karena sumber belajar sebagai penunjang dalam kegiatan belajar mengajar, selain itu dapat dikatakan sumber belajar apabila dapat merubah tingkah laku seseorang menjadi lebih baik bukan menjadikan negatif, sebagai contoh guru menggunakan sumber belajar berupa media seperti film dokumenter, rekaman dan jurnal pada dasarnya itu akan memberikan hal positif terutama bagi pemahaman siswa terkait dengan sebuah materi tertentu sumber belajar banyak tergantung seberapa bijak dalam menggunakannya dan dikatakan sebagai sumber belajar selanjutnya jika dapat dipergunakan sendiri sendiri dan juga gabungan sebagai contoh menggunakan sumber belajar berupa pasar, dalam pemanfaatannya di pasar terdapat banyak yang dapat digunakan dalam kaitanya sebagai sumber belajar, di dalam pasar terdapat penjual dan juga ada barang yang diperjual belikan dan ada tempat yang dipergunakan sebagai jualannya ini, pasar dapat digunakan sebagai sumber belajar untuk materi yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi yang semuanya dapat digunakan sebagai sumber belajar, dalam menentukan sumber belajar tidak semuanya dapat dikatan sebagai sumber belajar seperti penjelasan diatas ada ciri ciri ketika dikatan sebagai sumber belajar.

Selain memiliki ciri ciri seperti di atas, terdapat empat faktor yang berpengaruh terhadap sumber belajar: faktor perkembangan teknologi, faktor nilai budaya setempat, faktor ekonomi dan faktor pemakai. Dengan demikian, hal hal yang perlu di perhatikan pada saat memilih sumber belajar adalah sebagai berikut.

1. Tujuan yang ingin dicapai

Masing masing sumber belajar memiliki kelebihan dan kekurangan. Karenanya terdapat sejumlah tujuan yang ingin dicapai, dengan menggunakan sumber belajar. Apakah sumber belajar dipergunakan untuk menimbulkan motivasi, untuk keperluan pengajaran, untuk keperluan penelitian, atau untuk memecahkan masalah ?

2. Ekonomis

(37)

3. Praktis dan sederhana

Sumber belajar yang praktis dan sederhana, yang tidak memerlukan peralatan dan perawatan khusus tidak sulit dicari, tidak mahal harganya, dan tidak memerlukan tenaga terampil yang khusus, adalah sumber belajar yang harus mendapatkan prioritas utama dan pertama.

4. Mudah didapat

Sumber belajar yang baik adalah yang ada di sekitar kita dan mudah didapat, kita tidak perlu membeli produk dari luar negeri atau memproduksi sendiri, bila di sekitar kita telah tersedia dan tinggal menggunakan, maka hal yang penting adalah sesuaikan sumber belajar tersebut dengan tujuan yang ingin dicapai.

5. Fleksibel atau luwes

Sumber belajar yang baik harus dapat dimanfaatkan dalam berbagai kondisi dan situasi. Semakin fleksibel, maka akan semakin mendapat prioritas untuk di pilih.14

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam memilih sumber belajar mempunyai banyak hal yang perlu diperhatikan pada saat memilih sumber belajar adalah sumber belajar harus sesuai dengan tujuan yang dicapai karena pada intinya dalam menggunakan sumber belajar memerlukan hal apa yang akan didapat nantinya yang pastinya adalah hal positif apa yang akan didapat, apakah itu sebagai bentuk motivasi belajar, untuk keperluan pengajaran ataupun juga untuk keperluan penelitian, sumber belajar dalam hal ini berposisinya sebagai poros dalam penunjang keilmuan maka dari itu sumber belajar merupakan bagian dari bahan ajar yang di gunakan untuk kegiatan proses belajar mengajar, selanjutnya adalah sumber belajar harus ekonomis dalam hal ini sumber belajar bisa digunakan untuk waktu yang relatif lama sebagai contoh adalah sumber belajar televisi yang sekarang sedang berkembang adalah pendidikan jarak jauh dengan belajar melalui media televisi, dan juga dengan internet ataupun buku elektronik, jurnal ilmiah yang berbentuk file elektronik, selanjutnya sumber belajar harus praktis dan sederhana, pada dasarnya sumber belajar tidaklah harus yang rumit, berupa film,CD, komputer pembelajaran dan lainnya, sumber belajar dapat berupa hal hal hal yang yang ada di sekitar kehidupan sebagai contoh sungai, lapangan, taman, hutan, kebun, sawah, yang kesumuanya tidaklah harus mengeluarkan biaya, hanya dalam aplikasinya pemanfaatannya harus disesuaikan

(38)

dengan pembelajaran yang ada, dan yang terakhir adalah sumber belajar adalah harus fleksibel atau luwes dalam kaitan ini sumber belajar dapat dimanfaatkan dalam kondisi dan situasi pada waktu apapun, misalkan ketika menggunakan sumber belajar berupa pasar dapat digunakan untuk semua mata pelajaran yang berkaitan dengan ilmu ekonomi yang dalam lingkupnya banyak bagian materi yang berkaitan dengan ilmu ekonomi, dari berbagai hal yang harus diperhatikan dalam memilih sumber belajar menjadi perlu karena tidak semua dapat dijadikan semua hal dapat dijadikan sebagai sumber belajar, karena dalam proses belajar membutuhkan sumber belajar yang tentunya dapat bermanfaat bagi penunjang kegiatan belajar, maka dari itu memperhatikan pada saat memilih sumber belajar dirasa sangat penting untuk proses belajar belajar yang lebih baik.

B.Hakikat Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1. Pengertian Pendidikan IPS

Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial dalam sistem pendidikan di indonesia baru di kenal sejak lahirnya kurikulum tahun 1975 sebelumnya pembelajaran ilmu ilmu sosial untuk tingkat persekolahan menggunakan istilah yang berubah ubah sesuai dengan situasi politik pada masa itu. Misalnya kurikulum 1964 mengunakan istilah pendidikan kemasyarakatan. Ada dua kelompok mata pelajaran ialah kelompok dasar yan terdiri atas sejarah indonesia dan geografi indonesia, bahasa indonesia dan civics dan kelompok cipta yan terdiri atas Sejarah Dunia dan Geografi Dunia.15

Kesimpulannya pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Sosial mempunyai banyak pembaharuan yang tentunya dari waktu ke waktu berbeda dari tahun 1975 dalam penyebutannya berbeda mengenai Ilmu Pengetahuan Sosial yang dipengaruhi oleh situasi politik pada masa itu dan pada tahun 1994 istilah Ilmu Pengetahuan Sosial disebutnya dengan pendidikan kemasyarakatan, dimana kaitannya terdiri dari sejarah indonesia, bahasa indonesia dan civics sejarah dunia dan geografi dunia, pada dasarnya semua perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari sejarah masa lalunya yang dimulai dari awal terbentuknya sampai dengan awal

15

Sapriya, Pendidikan IPS “Konsep dan Pembelajaran“, ( Bandung : PT. Remaja

(39)

perkembangannya hal ini dipengaruhi oleh zaman, dimana ilmu pengetahuan akan selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman.

Hal ini dianalogikan seperti tangga yang susunannya berurutan mulai dari titik yang paling bawah sampai ke titik yang paling atas, hal inilah yang terjadi pada Ilmu Pengetahuan Sosial dimana dari masa ke masa Ilmu Pengetahuan Sosial semakin berkembang, seperti yang terjadi sekarang Ilmu Pengetahun Sosial memiliki Cabang Ilmu yang beragam antara lain bagian dari Ilmu Pengetahuan Sosial antara lain : (Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi), hal inilah yang menjadi bukti bahwa sebuah ilmu pengetahuan tidak terlepas dari sejarahnya dan ilmu pengetahuan bersifat statis sesuai dengan perkembangan zaman hal ini yang terjadi pada Ilmu Pengetahuan Sosial.

Menurut Syafruddin Nurdin dalam bukunya model pembelajaran yang memperhatikan keragaman individu siswa dalam kurikulum berbasis kompetensi mengungkapkan ilmu pengetahuan sosial adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai kependidikan menengah atas, pada jenjang pendidikan ini pemberian mata pelajaran IPS di maksudkan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan praktis, agar mereka dapat menelaah, mempelajari dan mengkaji fenomena-fenomena serta masalah sosial yang ada di sekitar mereka.16

Kesimpulan dari penjabaran di atas adalah bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebuah mata pelajaran yang diajarkan di sekolah mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan menengah atas. Ilmu Pengetahuan Sosial mempelajari kejadian sosial, masalah sosial dan juga tindakan sosial, Ilmu pengetahuan sosial juga bisa berarti ilmu tentang kemasyarakatan, karena ilmu pengetahuan sosial mempelajari segala sesuatu lingkup tentang manusia di kehidupan yang nyata, Dalam ilmu pengetahuan sosial aspek tentang sosial sangat berperan dimana kedudukan dari manusia sendiri sebagai makhluk sosial untuk itu mempelajari Ilmu pengetahuan Sosial sangat diperlukan untuk segala jenjang pendidikan.

(40)

Sementara itu Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari mengungkapkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang di berikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB, Ilmu Pengetahuan Sosial mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial, Pada jenjang SMP/MTs mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi, melalui mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai.17

Kesimpulannya Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang diberikan mulai dari jenjang yang paling bawah sampai dengan atas, Ilmu Pengetahuan Sosial mengkaji tentang peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang kaitannya dengan isu sosial, pada tingkat Sekolah Dasar (SD) mata pelajaran IPS disatukan menjadi Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu dimana terdapat bagian dari ilmu pengetahuan sosial yaitu geografi, sosiologi, ekonomi dan sejarah, hal ini juga terdapat pada jenjang tingkat menengah SMP, sedangkan pada jenjang tingkat menengah atas mata pelajaran IPS di rinci menjadi sendiri

Pada tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama), meliputi bahan kajian sosiologi, sejarah, geografi ekonomi, bahan kajian itu menjadi mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. mata pelajaran IPS bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang menjadi dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa kehidupan masyarakat.18

Kesimpulannya pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) bahan kajian sosiologi, sejarah, geografi dan ekonomi menjadi bagian dari mata pelajaran ilmu

(41)

pengetahuan sosial, dimana tujuan dari mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial mengembangkan potensi peserta didik dalam kaitannya kepekaan terhadap masalah sosial, dari mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial dipelajari berbagai cara bagaimana hidup bermasyarakat, interaksi sosial yang kaitannya dengan bahasan dari sosiologi dan tentang cara untuk menjauhkan segala bentuk ketimpangan ketimpangan yang ada di masyarakat untuk menjadi pribadi yang memiliki sikap aktif dan dapat menyelesaikan masalah yang menimpa dirinya tanpa bantuan orang lain.

Menurut Suwarna bahwa “pendidikan IPS adalah program pendidikan yang memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniti yang diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.”19 Kesimpulannya adalah bahwa pada dasarnya pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan implementasi dari berbagai ilmu sosial geografi, sosiologi, ekonomi, sejarah dimana diorganisir dan dikembangkan menjadi wujud dari ilmu sosial yang bersumber dari kehidupan sosial, yang berprinsip pada tujuan pendidikan sebagai landasan dalam proses belajar dan pembelajaran.

2. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Mata pelajaran IPS di SMP/MTs memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut :

a. Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur Geografi, Sejarah, Ekonomi, Hukum, Politik, Kewarganegaraan, Sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama.

b. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal dari struktur keilmuan Geografi, Sejarah, Ekonomi dan Sosiologi yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik tertentu. c. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS juga menyangkut berbagai

masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.

d. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan

(42)

masalah sosial serta upaya upaya perjuangan hidup agar survive. seperti Pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan. e. Standar kompentensi dan kompetensi dasar IPS mengunakan tiga dimensi

dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan.20

Kesimpulan dari penjabaran di atas adalah bahwa mata pelajaran IPS mempunyai berbagai karakteristik karena mata pelajaran IPS merupakan gabungan dari unsur geografi, sosiologi, ekonomi, hukum, humaniora dan juga kewarganegaraan yang semuanya berpadu dalam pelajaran IPS, mata pelajaran IPS juga mempunyai karakteristik bahwa mata pelajaran IPS berhubungan dengan sosial seperti halnya menyangkut dengan fenomena, kejadian, gejala yang ada di masyarakat yang pada dasarnya menjadi sebuah standar kompetensi dan juga kompetensi dasar dari mata pelajaran IPS, karakteristik diperlukan untuk mencerminkan sesuatu itu layak di sebut sesuatu seperti halnya karakteristik yang dimiliki oleh mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

3.Tujuan Pelajaran dan Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Mata pelajaran IPS bertujuan agar anak didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

b. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi

Dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global, Sebagai bidang ilmu pengetahuan, ruang lingkup IPS dapat terlihat nyata dari tujuannya. Sampai saat ini IPS memiliki lima tujuan yaitu :

a. IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang ilmu-ilmu sosial jika nantinya masuk ke perguruan tinggi.

b. IPS yang tujuannya mendidik kewarganegaraan yang baik.

c. IPS yang hakikatnya merupakan suatu kompromi antara 1 dan 2 tersebut di atas.

20

(43)

d. IPS mempelajari masalah-masalah sosial yang pantang untuk di bicarakan di muka umum.

e. Menurut pedoman khusus bidang studi IPS, tujuan bidang studi tersebut, yaitu dengan materi yang di pilih, di saring dan di singkronkan kembali maka sasaran seluruh kegiatan belajar dan pembelajaran IPS mengarahkan kepada dua hal, yaitu :

1. Pembinaan warga negara indonesia atas dasar moral pancasila/UUD 1945.

2. Sikap sosial yang rasional dalam kehidupan.21

Kesimpulan dari tujuan pelajaran dan pengajaran diatas adalah pada dasarnya memahami arti dari pelajaran dan pengajaran memiliki perbedaan satu sama lain pelajaran dimisalkan sebagai objeknya sedangkan pengajaran sebagai subjeknya, pada ilmu pengetahuan sosial pelajaran dan juga pengajaran IPS sangat diperlukan sau sama lain karena dengan mengetahui pelajaran IPS maka akan tahu bagaimana mengenal konsep konsep tentang materi pelajaran IPS, dan mampu berpikir logis dan kritis terhadap dinamika masalah sosial, dan bagaimana cara berinteraksi dengan lingkungan masyarakat dengan baik. Tujuan mata pelajaran IPS tidak terlepas dari tujuan umum dari IPS salah satunya IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang ilmu ilmu sosial dan juga mendidik kewarganegaraan dan juga masalah sosial yang intinya tujuan pelajaran dan pengajaran IPS sanagat erat kaitannya untuk menjadikan warga negara yang demokratis dan peka terhadap segala masalah masalah sosial yang ada di kehidupan sosial.

Pada dasarnya tujuan pendidikan IPS adalah “untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.”22

Pada dasarnya pendidikan IPS bertujuan untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat, kemampuan dan lingkungannya karena ilmu pengetahuan sosial mengkaji ilmu ilmu sosial yang secara langsung dalam penjabarannnya mempelajari tentang agar mempunyai minat, bakat, kemampuan yang baik

21

Lif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, Metode Pembelajaran IPS Terpadu, ( Jakarta : Prestasi Pustakaraya 2011), Cet. 1, h. 10

22 Etin Solihati dan Raharjo,” Cooperative Learning ; analisis model pembelajaran IPS

(44)

dalam menghadapi segala masalah sosial yang ada, agar secara langsung peka terhadap masalah yang ada, dan dapat menghadapi segala sesuatunya dengan sendiri, ilmu pengetahuan sosial pada dasarnya dimulai dari jenjang yang paling dasar sampai dengan menengah atas sehingga dengan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial maka dengan ini akan membantu sebagai bekal untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan yang tinggi karena pendidikan ilmu pengetahuan sosial akan selalu dipelajari sampai pada tingkat yang lebih tinggi. Selain beberapa tujuan yang telah dijelaskan di atas, ada empat pendapat yang berbeda mengenai tujuan pengajaran IPS, di antaranya ialah :

Pertama, ada yang berpendapat bahwa tujuan pengajaran IPS di sekolah ialah untuk mendidik para siswa menjadi ahli ekonomi, politik, hukum, Sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya. Menurut faham ini, kurikulum pengajaran IPS harus diorganisasikan secara terpisah pisah sesuai dengan body of the knowledge masing masing disiplin ilmu sosial tersebut.

Kedua, pendapat ini sangat berbeda dengan pendapat yang pertama. Golongan ini berpendapat bahwa tujuan pengajaran IPS di sekolah ialah untuk menumbuhkan warga negara yang baik. Pengajaran di sekolah harus merupakan “ a unified coordinated holistic study of men living in societies “. Menurut faham ini sifat warga negara yang baik akan lebih mudah di tumbuhkan pada siswa apabila guru mendidik mereka dengan jalan menempatkannya dalam konteks kebudayaannya dari pada memusatkan perhatian pada disiplin ilmu sosial yang terpisah pisah seperti dilakukan di universitas.

Ketiga, pendapat yang ini merupakan kompromi dari pendapat pertama dan kedua. Golongan ini mengakui kebenaran masing masing golongan tersebut. Karena itu, organisasi bahan pelajaran harus dapat menampung tujuan para siswa yang akan meneruskan pendidikannya ke universitas maupun yang akan terjun langsung ke masyarakat. Tujuan program pengajaran IPS dengan demikian akan merupakan “ simplifikasi dan distilasi dari berbagai ilmu-ilmu sosial untuk kepentingan pendidikan”.

Keempat, golongan ini berpendapat bahwa pengajaran IPS di sekolah di maksudkan untuk mempelajari bahan pelajaran yang sifatnya “tertutup” (closed areas). Maksudnya ialah bahwa dengan mempelajari bahan pelajaran bahan pelajaran yang pantang (tabu) dibicarakan, para siswa akan memperoleh kesempatan untuk memecahkan konflik intrapersonal maupun antarpersonal.23

Kesimpulannya dari tujuan pengajaran ilmu pengetahuan sosial dapat disimpulkan bahwa tujuan pengajaran ilmu pengetahuan sosial pada dasarnya

23

Gambar

Tabel 3.1 Kisi Kisi Instrumen Wawancara ....................................................
Tabel 3.1 Kisi Kisi Instrumen Wawancara
Tabel 3.3 Kisi Kisi Instrumen  Wawancara
Tabel 3.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Seni rupa daerah di wilayah Nusantara sangat beragam. Keberagaman karya seni rupa tersebut dapat dipengaruhi oleh wujud dan coraknya. Wujud atau bentuk karya seni rupa murni

Program nasional gerakan rehabilitasi hutan dan lahan bertujuan untuk memulihkan kembali hutan dan lahan yang terdegradasi. Transportasi bibit pada areal hutan yang

2004, Sosiologi keluarga tentang ikhwal keluarga, remaja dan anak, PT Rineka Cipta: Jakarta.

Konsumen akan memperhatikan sesuatu yang menarik perhatiannya seperti media spanduk yang dipakai Era Alfa menurut konsumen ini sangat bagus sehingga konsumen mampu

Sebagian skripsi saya dengan judul “Simulasi Mikromagnetik Ketergantungan Medan Reversal terhadap Energi Barrier pada Thermally Assisted Magnetization Reversal ” telah

mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi