• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

DAYA PARASITASI LALAT(Sturmiopsis inferens Town)

(DIPTERA:TACHINIDAE) TURUNAN DARI BEBERAPA HASIL

PERKAWINAN PADA ULAT PENGGEREK BATANG TEBU

RAKSASA (Phragmatoecia castaneae Hubner)

(LEPIDOPTERA:COSSIDAE) DI LABORATORIUM

SKRIPSI

OLEH

UMMI KHAIRIYAH 030302019

HPT

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

DAYA PARASITASI LALAT(Sturmiopsis inferens Town)

(DIPTERA:TACHINIDAE) TURUNAN DARI BEBERAPA HASIL

PERKAWINAN PADA ULAT PENGGEREK BATANG TEBU

RAKSASA (Phragmatoecia castaneae Hubner)

(LEPIDOPTERA:COSSIDAE) DI LABORATORIUM

SKRIPSI

OLEH:

UMMI KHAIRIYAH 030302019

HPT

Skripsi Sebagai Salah satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

(3)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

2008

Judu l Skripsi : Daya Parsitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera : Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil

Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) di Laboratorium Nama : Ummi Khairiyah

NIM : 030302019

Departemen : Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas : Pertanian

Disetujui Oleh: Komisi Penanggung Jawab

Ir. Amansyah Siregar Ir. Syahrial Oemry, MS.

Ketua Anggota

Ir. Relty Sibarani Lovianna M, SP. Pembimbing Lapangan Pembimbing Lapangan

Mengetahui

(Ir.Marheni,MP.) Ketua Departemen

(4)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

ABSTRAK

Ummi Khairiyah “Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town.)

(Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) di Laboratorium” di bawah bimbingan Bapak Ir.Amansyah Siregar sebagai ketua

dan Bapak Ir. Syahrial Oemry, MS., sebagai anggota.

Tujuan penelitian untuk mengetahui daya parasitasi (S. inferens Town) turunan yang berasal dari dari beberapa hasil perkawinan pada ulat penggerek batang tebu raksasa (Ph.castaneae Hubner).

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Riset dan Pengembangan Tanaman Tebu, Sei Semayang pada bulan Oktober sampai Desember 2007.

Penelitian disusun dalam suatu Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan perlakuan R1 = imago jantan dan imago betina dari hasil perkawinan pada perlakuan P1 dikawinkan (Tempayak hasil perkawinan R1); R2 = imago jantan dari perlakuan P1 dikawinkan dengan imago betina dari perlakuan P2 (Tempayak hasil perkawinan R2); R3 = imago jantan dan imago betina dari hasil perkawinan pada perlakuan P2 dikawinkan (Tempayak hasil perkawinan R3); R4 = imago jantan dari hasil perkawinan pada perlakuan P2 dikawinkan dengan imago betina dari perlakuan P1(Tempayak hasil perkawinan R4). Setiap perlakuan diulang sebanyak 6 (enam) kali.

Parameter yang diamati adalah persentase ulat yang terparasit, persentase tempayak yang menjadi pupa, persentase pupa yang menjadi lalat, persentase kepompong yang mati, dan persentase kepompong yang menjadi ngengat.

(5)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

ABSTRACT

Ummi Khairiyah “Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town.)

(Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) di

Laboratorium” with the conselling Mr. Ir. Amansyah Siregar as a leader, and

Ir. Syahrial Oemry, MS., as co-author .

The aim of research was to know parasitism of generation fly parasitic (S. inferens) from different mating to sugar cane stem borer (Ph. castaneae).

The research was conducted in Researh and Development of Sugar cane Laboratory, Sei Semayang since October to December 2007.

The research was used the design of Complete Random Device (CRD) with 4 treatments (R1 : male and female fly mating from laboratory, R2 : male fly from laboratory was married with female fly from field, R3 : male and female fly matting from field, R4 : male fly from field was married with female fly from laboratory, every treatments was repeated six times.

The parameter was observated are percentage stem borrer was parasited, percentage grub became pupa, percentage pupa became fly, percentage pupa stem borer was died and pupa stem borer become moth.

(6)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan penulis kesehatan dan kesempatan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi saya yang berjudul “Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town.) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa

Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa

(Phragmatoecia castaneae Hubner) di Laboratorium”, yang merupakan salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Amansyah Siregar dan Bapak Ir. Syahrial Oemry, MS., yang telah banyak memberikan masukan untuk penyempurnaan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Direksi, Staff dan Seluruh Karyawan Riset dan Pengembangan Tanaman Tebu, Sei Semayang atas penyedian saran dan prasarana serta bantuan yang diberikan selama penulis melaksanakan penelitian.

Akhir kata, semoga Allah Swt memberikan rahmat-Nya kepada kita semua, dan skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Amien.

Medan, Maret 2008

(7)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

(8)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Hal

RINGKASAN ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Tujuan Penelitian ... 3

Hipotesis Penelitian ... 4

Kegunaan Penelitian ... 4

TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penggerek Batang tebu Raksasa/Ph . castaneae ... 5

Kerugian dan Kerusakan ... 7

Pengendalian Ph. castaneae ... 8

Lalat sebagai Parasit ... 8

Biologi Lalat Parasit (S. inferens) ... 9

Perkawinan Serangga ... 11

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ... 12

Bahan dan Alat ... 12

Metode Penelitian ... 12

Pelaksanaan Penelitian ... 14

Persiapan Bahan ... 14

Perkawinan Lalat ... 14

(9)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persentase ulat yang terparasit ... 17

Persentase tempayak yang menjadi pupa ... 18

Persentase pupa yang menjadi lalat ... 20

Persentase kepompong yang mati dan yang menjadi ngengat ... 21

Nisbah kelamin imago lalat ... 22

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 23

Saran ... 23

DAFTAR PUSTAKA

(10)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

No Judul Hlm

1. Persentase ulat Ph. castaneae yang terparasit ... ... 17 2. Persentase tempayak S. inferens yang menjadi pupa ... 18 3. Persentase pupa S. inferens yang menjadi lalat ... 20 5. Persentase kepompong Ph. castaneae yang mati dan yang menjadi

(11)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

No Judul Hlm

1. Telur Ph. castaneae... 5

2. Ulat Ph. castaneae ... 6

3. Kepompong Ph. castaneae ... 6

4. Ngengat Ph. castaneae ... 7

5. Bagan perkawinan lalat parasit ... 13

6. Ulat Ph. castaneae yang terinfeksi ... 18

7. Pupa S. inferens ... 18

(12)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Hlm

1. Telur Ph. castaneae... 24

2. Ulat Ph. castaneae ... 25

3. Kepompong Ph. castaneae ... 26

4. Ngengat Ph. castaneae ... 27

5. Bagan perkawinan lalat parasit ... 28

6. Ulat Ph. castaneae yang terinfeksi ... 29

(13)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tebu merupakan tanaman perkebunan berupa rumput tahunan. Dan merupakan komoditi penting karena di dalam batangnya terkandung 20% cairan gula. Tanaman ini berasal dari India, tetapi ada juga yang menyatakan berasal dari Irian karena di sana ditemukan tanaman liar tebu. Perkebunan tebu banyak ditemukan di Pulau Jawa baik di Jawa Barat maupun Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh dan Sulawesi Selatan. Luas perkebunan negara, swasta dan rakyat pada tahun 1998 sebesar 504.000 ha dan hampir dua per tiganya berupa perkebunan rakyat (Anonimus, 2006).

Tebu termasuk dalam kelas Monocotyledon, ordo Glumaceae, famili Graminae, genus Saccharum. Jenis tebu yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah Saccharum officinarum L. (Chairunnisa, 2005).

Produksi gula yang baik sangat dipengaruhi iklim tropik seperti kepulauan pasifik misalnya Hawai dan Fiji. Di kepulauan ini tebu mendominasi perekonomian setelah penduduk asli dijajah oleh Eropa dan Amerika, yang dikenalkan oleh para imigran dari berbagai Negara di Asia kepada para petani untuk menjadi tanaman pertanian (Anonimus, 2007).

Penurunan produksi gula nasional beberapa tahun terakhir ini disebabkan oleh, beberapa hal. Salah satunya karena pengendalian hama dan penyakit yang

(14)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

kurang tepat, baik karena alasan teknik dan penggunaan peralatan produksinya yang kurang memadai, atau karena mekanisme penyediaan sarana produksi yang tidak baik, termasuk manajemen tebang angkut dari pabrik gula (PG) yang kurang optimal. Hal ini menyebabkan pengelolaan tanaman tebu tidak optimal sehingga produksi dan mutu tebu menurun (BPPT,2007).

Penurunan produksi gula akibat serangan hama dapat disebabkan oleh :

penggerek berkilat (Chilotraea auricilia), penggerek batang kuning (Chilotraea infuscatellus), penggerek batang abu-abu (Crapholita schistaceana/Eucosma schistaceane), penggerek batang jambon

(Sesamia inferens) dan penggerek batang tebu raksasa (Phragmataecia castaneae) (BPTTD, 1979 ; Deptan, 1998).

Ph. castaneae Hubner (penggerek batang tebu raksasa) merupakan salah

satu kendala produksi yang utama terhadap perindustrian gula di Sumatera Utara, meskipun serangga ini menjadi salah satu biokontrol yang digunakan untuk mengendalikan gulma Phragmites australis yang tersebar luas didaerah Eropa, Asia, Amerika, Afrika dan Australia. Kerusakan akibat penggerek ini menyebabkan menurun bobot tebu, kualitas nira dan kuantitas nira. Tanaman sangat menderita akan mati, batangnya mudah patah, selain itu luka bekas gerekan dapat menjadi tempat infeksi berbagai macam patogen yang menyebabkan

rusaknya jaringan tanaman. Kerugian fatal adalah matinya tanaman tebu (Blossey, Schwarzzlander, Hafliger, Casagrande and Tewksury, 2002 ;

(15)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

S. inferens adalah lalat parasit lokal dari Ph. castaneae mempunyai

peranan yang cukup besar dalam penekanan populasinya. Dalam usaha pembiakannya diperlukan lalat betina yang telah kawin, dalam jumlah yang cukup besar. Untuk mendapatkan lalat yang telah kawin dilakukan berbagai percobaan, salah satunya dengan mengawinkan lalat betina dan jantan dari berbagai umur (Ramli, Harahap dan Boedijono, 1982).

Menjaga populasi musuh alami di lapangan merupakan hal penting untuk memperoleh kerusakan tanaman dibawah ambang kendali ( < 4% kerusakan ruas). Persen kerusakan tanaman tebu di PTPN II dapat dilihat pada Lampiran 7. Hal ini dapat dilakukan dengan membiakkan parasit di laboratorium dan melepasnya ke lapangan, meskipun ini bukan suatu hal yang mudah, disebabkan banyaknya kendala baik teknis maupun non teknis (BPPTD, 1992).

Pengembangbiakan parasitoid di Laboratorium mengalami penurunan dalam hal kemampuan tempayak memarasit inang mupun jumlah imago yang dihasilkan. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan memarasit lalat (S. inferens) pada ulat penggerek batang tebu raksasa.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui daya parasitasi (S. inferens Town) turunan yang berasal

(16)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

Hipotesis Penelitian

Terdapat perbedaan daya parasitasi lalat (S. inferens) antara keturunan yang dihasilkan dari perkawinan imago yang berasal dari lapangan dan perkawinan imago yang dibiakkan di Laboratorium.

Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti ujian sarjana di Departemen Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan

(17)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

TINJAUAN PUSTAKA

Biologi Penggerek batang Tebu Raksasa (Ph. castaneae )

Telur-telur yang masih baru berwarna putih kotor. Warna tersebut selang beberapa hari berubah menjadi coklat muda. Satu atau dua hari menjelang penetasan warnanya menjadi kelabu. Bentuk telur oval dengan panjang 1,8 mm (gambar 1). Kelompok telur terdiri dari satu baris atau lebih. Telur-telur diletakkan pada pucuk yang mati (puser) atau pada daun tua dan kering yang masih melekat pada batang. Tepi daun digulung dan direkatkan. Tergantung dari letak telur didalam barisan, yaitu berada di sisi atau ujung, maka 1 cm baris terdiri dari 9-12 butir telur. Stadia telur 9-10 hari (Wirioadmodjo, 1980 ).

Gambar (1). Telur Ph.castaneae Sumber : Foto langsung

(18)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

Gambar (2). Larva Ph.castaneae Sumber : Foto langsung

Mula-mula pupa berwarna sedikit kekuningan. Setelah beberapa hari warnanya berangsur-angsur menjadi lebih gelap dan akhirnya menjadi coklat gelap (gambar 3), masa pupa 16,45 hari. Sebelum menetas pupa merayap keluar (Wirioadmodjo, 1980).

Gambar (3). Kepompong Ph. castaneae Sumber : Foto langsung

Ngengat berwarna kecoklatan dan memiliki proboscis. Pada ujung tulang sayap terdapat noktah berwarna ungu kehitaman. Rata-rata panjang tubuh ngengat betina 3,02 cm dan ngengat jantan 2,77 cm. Ngengat keluar pada sore hari.

(19)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

Setelah keluar dari kepompong, ngengat betina berdiam selama beberapa waktu untuk mengeringkan dan mengembangkan sayap (gambar 4).

Gambar (4). Ngengat Ph. castaneae Sumber : Foto langsung

Masa penerbangan terjadi antara pukul 18.00-20.00. Ngengat tertarik oleh sinar lampu. Pada siang hari ngengat bersembunyi diantara pelepah daun kering (BPTTD, 1979).

Kerugian dan Kerusakan

Penggerek batang raksasa menyerang tanaman tua maupun tanaman muda. Serangan pada tanaman muda dapat menyebabkan kematian pucuk. Kematian pada tanaman tua dapat pula terjadi, terutama bila terdapat populasi hama tinggi. Pada tanaman yang telah berumur lebih dari tiga bulan, kerusakan terjadi pada ruas-ruas. Bila gerekan ruas cukup parah, batangnya mudah patah. Gejala ditandai dengan adanya lubang-lubang gerek, yang mudah dilihat dari luar. Tingkat kerusakan biasanya ditentukan berdasarkan persen rusak ruas (dengan tanda ruas rusak dari luar) terhadap jumlah ruas (BPTTD, 1979).

(20)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

Pengendalian Ph. castaneae

Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pengendalian hama terpadu dengan mengatur lalu lintas pengiriman bibit ke daerah-daerah baru, pemusnahan sisa-sisa potongan bibit dan tanaman inang disekeliling kebun untuk memutus siklus hidup hama, pemasangan perangkap, menangkap hama dan memusnahkannya, menanam varietas yang resisten, secara hayati dan kimia (Deptan, 1994).

Pengendalian hayati terhadap penggerek batang tebu yang dilakukan di PTPN II dengan menggunakan parasitoid telur (Tumidiclava sp.) dan parasit larva (Sturmiopsis inferens dan Xanthocampoplex sp) (BPTTD, 1979).

S. inferens dibiakkan dilaboratorium dengan parasitasi 65,3-80,4% dan

nisbah kelamin adalah 1,13: 1. Keberhasilan parasitasi dilapangan dengan melepaskan 15 pasang lalat/Ha pada umur tanaman 5 bulan dan 8 bulan masing-masing 25,5%-47,0% dan 7,0-11,5% (Saragih, Zuraida dan Abidin, 1986)

Lalat sebagai Parasit

(21)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

Tachinidae merupakan lalat parasit yang sering digunakan sebagai pengendali hayati. Bentuknya hampir sama dengan lalat rumah, hanya saja lalat ini meletakkan telur atau tempayak pada tubuh ulat (serangga lain) dan memiliki rambut yang lebih banyak dari lalat rumah. Tempayak akan hidup dalam tubuh

inang, bila tempayak keluar akan menyebabkan kematian pada inang (Anonimus, 2000 ; Susilo, 2007).

Meskipun hidup sebagai parasit, lalat ini juga dapat diserang oleh parasit lain yang biasa disebut hiperparasit. keberadaan hiperparasit ini dapat mengganggu pembiakan parasitoid. Hiperparasit yang umum berasal dari Subordo Apocrita (ordo Hymenoptera), diantaranya family Perilampidae yang menyerang

pupa Tachinidae, Braconidae dan Ichneumonidae (Borror, Delong, and Triplehorn, 1992).

Biologi Lalat Parasit (Sturmiopsis inferens Towns)

Siklus hidup dari telur hingga menjadi imago rata-rata 40,5 (31-49) hari dengan masa telur 5-11 hari, rata masa tempayak 18,7 (15-24) hari dan rata-rata masa pupa 12,8 hari (11-14) hari (Saragih dkk., 1986).

(22)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

Larva dari ordo diptera disebut sebagai ulat atau tempayak, dimana bagian kepala atau tubuh tidak dapat dibedakan, selalu tidak bertungkai atau tidak berkaki (apoda) (Santoso, 1980).

Tempayak yang baru keluar dari telur berwarna putih bening dengan panjang tubuh 0,46 mm dan lebar 0,11 mm. Tempayak semakin bertambah umurnya semakin besar dan gemuk (Sunaryo, Suroyo dan Ubandi, 1988).

Tempayak diletakkan secara kontak langsung pada permukaan tempat inang berada. Tempayak begitu menemukan inangnya langsung melekat pada tubuh inang dengan menggunakan taringnya (mandibel) dan melubangi tubuh inang. Tempayak diletakkan 3-4 ekor pada setiap kali peletakan, yang diletakkan didekat atau langsung pada tubuh inang. Tempayak instar ketiga bergerak bebas

pada tubuh inang dan terkadang muncul pada permukaan kulit inang. Pupa yang baru terbentuk berwarna putih, kemudian berangsur-angsur menjadi gelap

dan menjelang lalat dewasa keluar berwarna coklat tua (Sunaryo dkk., 1988 ; Rao dan Baliga, 1968).

Tempayak yang memperoleh makanan yang cukup dapat menyelesaikan perkembangannya, sedangkan yang tidak mendapatkan makanan akan mati. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa persaingan antara tempayak-tempayak dalam

inangnya hanya didasarkan atas jumlah makanannya (Verly, Grandwell, and Hassel, 1973).

(23)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

Menurut Waage, Karl, Mills dan Greathead (1985) serangga dalam grup Diptera umumnya mengalami kesulitan dalam perkawinan, seperti halnya Syrpidae. Terbang sambil bercumbu (courtship flight) menjadi sangat penting untuk terjadinya perkawinan. Namun Ghorpade, Jadhay dan Ajri (1988) mengemukakan bahwa di India kopulasi sering terjadi di laboratorium pada siang hari .

(24)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Riset dan Pengembangan Tanaman Tebu, Sei Semayang dengan ketinggian tempat ± 50 – 60 meter diatas permukaan laut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2007.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan imago jantan dan betina S. inferens, madu, aquadest, larva Ph. castaneae dan gelagah.

Alat yang digunakan stoples, kassa, pisau, kuas, lup, buku data dan lain-lain.

Metode Penelitian

Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan sebagai berikut:

1. R1 : Imago jantan dan imago betina dari hasil perkawinan pada perlakuan P1 dikawinkan (Tempayak hasil perkawinan R1)

2. R2 : Imago jantan dari perlakuan P1 dikawinkan dengan imago betina dari perlakuan P2 (Tempayak hasil perkawinan R2)

(25)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

4. R4 : Imago jantan dari hasil perkawinan pada perlakuan P2 dikawinkan dengan imago betina dari perlakuan P1(Tempayak hasil perkawinan R4) Bagan perkawinan dapat diamati pada gambar 5.

Gambar 5. Bagan Perkawinan Lalat Parasit Keterangan :

= garis keturunan = garis perkawinan

P1 : Perkawinan sepasang imago jantan dan betina dari laboratorium P2 : Perkawinan sepasang imago jantan dan betina dari lapangan U1 : Turunan jantan dari sepasang imago hasil biakan di laboratorium T1 : Turunan betina dari sepasang imago hasil biakan di laboratorium U2 : Turunan jantan dari sepasang imago hasil biakan dari lapangan T2 : Turunan betina dari sepasang imago hasil biakan dari lapangan

(26)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

Pelaksanaan Penelitian

Persiapan bahan

Pupa S. inferens dikumpulkan dari laboratorium dan lapangan sebanyak ± 20 ekor dan dipelihara di laboratorium untuk memperoleh imago. Diambil larva Ph. castaneae dari lapangan sebagai inang lalat. Gelagah dipotong-potong dengan

ukuran ± 15-20 cm sebagai makanan larva Ph. castaneae.

Perkawinan Lalat

(27)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

Parameter Pengamatan

Dilakukan pengamatan dengan menghitung 1. Persentase ulat yang terparasit

2. Persentase ulat yang terparasit diperoleh dengan membongkar gelagah yang berisi ulat Ph. castaneae setelah 20 hari dan mengamati ulat yang terparasit dengan ciri :

- ditemuka nnya pupa lalat pada tubuh ulat - ulat kurang aktif bergerak

- warna ulat lebih kusam dari biasanya dan dihitung dengan rumus :

IP = a x 100% B

Keterangan :

IP = kemampuan memarasit a = jumlah ulat yang terparasit b = jumlah ulat yang diamati

3. Persentase tempayak yang menjadi pupa

Ulat Ph. castaneae yang terparasit dipelihara hingga parasit menjadi pupa dan dihitung persentase tempayak yang menjadi pupa.

4. Persentase pupa S. inferens yang menjadi imago

Tempayak yang menjadi pupa dikumpulkan dalam tabung, dipelihara dan diamati hingga menjadi imago.

(28)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

Diamati jumlah imago lalat yang betina dan jumlah imago lalat yang jantan dengan memperhatikan perbedaan khas antara imago betina dan imago jantan. Imago betina mempunyai garis yang lebih jelas seperti pita putih antara mata majemuknya dan warna tubuh yang lebih cerah.

6. Persentase mortalitas kepompong Ph. castaneae

Diamati jumlah ulat Ph. castaneae yang menjadi kepompong saat pembongkaran gelagah dan mengalami kematian.

7. Persentase Ngengat Ph. castaneae

(29)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persentase ulat yang terparasit

Hasil pengamatan rata-rata dan analisis sidik ragam (Lampiran 1) menyatakan bahwa daya parasitasi lalat S. inferens dari turunan yang berbeda tidak berbeda nyata terhadap ulat Ph. castaneae. Rata-rata persentase parasitasi ulat Ph. castaneae dapat dilihat dari Tabel 1.

Tabel 1. Rata-rata Persentase Ulat Ph. castaneae yang Terparasit

Perlakuan Ulangan Total Rata-rata

I II III IV V VI

Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa daya parasitasi lalat S. inferens pada ulat tidak berbeda nyata, hal ini karena tempayak dari perkawinan yang berbeda tetap dapat memarasit inangnya. Parasitisme pada tempayak menyebabkan tempayak harus hidup pada inang untuk dapat tumbuh. Tempayak yang digunakan merupakan family dari Tachinidae yang bersifat parasit yang ditegaskan oleh Susilo (2007) yang menyatakan bahwa lalat Tachinidae bersifat parasit sehingga sering digunakan sebagai pengendali hayati. Meskipun tidak berbeda nyata pemarasitan yang terbaik diperoleh pada perlakuan R3, R4 dan R1 sebesar 60.00%-63.33%, sedangkan terendah pada perlakuan R2 sebesar 47.50%, hal ini dapat terjadi karena lalat S. inferens kurang dapat menyesuaikan diri di laboratorium, seperti halnya lalat rimpang pada jahe yang dipelihara di laboratorium dapat bertelur pada tanaman jahe namun tidak berhasil membentuk larva atau pupa sebagimana

(30)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

ditegaskan oleh Balfas (2002), yang menyatakan bahwa lalat betina yang berasal dari lapang dapat bertelur pada tanaman sehat, tetapi setelah dilakukan pemeriksaan jarang sekali ditemukan larva atau pupa dalam rimpang sehat.

Ulat yang terparasit berwarna coklat agak gelap, tubuh lunak dan pada abdomen terdapat warna kehitaman yang merupakan bekas masuknya parasit (gambar 5).

Gambar 5. Ulat yang terinfeksi. Sumber : Foto langsung

Persentase tempayak yang menjadi pupa

Hasil pengamatan rata-rata dan analisis sidik ragam (Lampiran 2) menyatakan bahwa persentase tempayak yang menjadi pupa berbeda nyata pada perlakuan R2 dengan perlakuan R1, R3 dan R4, rata-rata persentase tempayak yang menjadi pupa dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Persentase Tempayak S. inferens yang Menjadi Pupa

Perlakuan Ulangan Total Rata-rata

(31)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

Pada Tabel 2 nilai rataan terendah terdapat pada perlakuan R2 (betina dari lapangan dan jantan dari laboratorium) sebesar 37.50%, nilai rataan tertinggi pada perlakuan R4 (jantan dari lapangan dan betina dari laboratorium) sebesar 59.17%. Rata-rata pembentukan pupa yang rendah pada perlakuan R2 dipengaruhi oleh rendahnya daya parasitasi tempayak. Semakin rendah daya parasitasinya semakin rendah pula pupa yang terbentuk, karena untuk dapat membentuk pupa (berlanjut ke stadia berikutnya) seekor tempayak harus dapat memarasit inang untuk dapat hidup. Memarasit inang berarti tempayak mendapatkan makanan untuk tumbuh dan berkembang, kurang nutrisi yang diperoleh tempayak dapat menyebabkan gagalnya tempayak berlanjut ke stadia berikutnya, hal ini ditegaskan oleh Verly, dkk (1973) yang menyatakan bahwa tempayak yang memperoleh makanan yang cukup dapat menyelesaikan perkembangannya, sedangkan yang tidak mendapatkan makanan akan mati. Keberhasilan tempayak menjadi pupa umumnya dapat dilihat setelah 20 hari inokulasi, tempayak yang menjadi pupa berada disekitar tubuh ulat (gambar 6).

Gambar 6. pupa lalat Sumber : Foto langsung

(32)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam (Lampiran 3) menyatakan bahwa persentase pupa yang menjadi imago tidak berbeda nyata diantara perlakuan, rata-rata persentase pupa yang menjadi imago yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Persentase Pupa S. inferens yang Menjadi Lalat

Perlakuan Ulangan Total

Rata-rata

Pada tabel 3 dapat dilihat nilai R2 merupakan nilai terendah dan nilai tertinggi pada perlakuan R4. Perlakuan R2 mendapatkan nilai terendah terjadi karena pupa yang terbentuk juga sedikit, selain itu pupa yang berasal dari lapangan juga dapat terinfeksi oleh hiperparasit. Hiperparasit ini hidup dalam pupa lalat yang menyebabkan pupa lalat menjadi berlubang (gambar 6) dan pupa gagal menjadi imago.

Gambar 6. Pupa lalat yang berlubang Sumber : Foto langsung

Persentase kepompong Ph. castaneae yang mati dan yang menjadi ngengat

Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam (Lampiran 4 dan 5) menunjukkan rataan kepompong yang mati dan yang menjadi ngengat tidak

(33)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

berbeda nyata, rata-rata kepompong yang mati dan yang menjadi ngengat yang dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Persentase Rata-rata Kepompong Ph. castaneae yang Mati dan yang menjadi Ngengat

Perlakuan Kepompong yang Mati

Pada Tabel 4 dapat nilai kepompong yang terbentuk dan yang mejadi ngengat sangat rendah, hal ini dapat terjadi karena inokulasi tempayak yang dilakukan pada ulat yang menyebabkan ulat berhasil menjadi kepompong dalam jumlah yang sedikit, bahkan tidak semua ulat yang berhasil menjadi kepompong dapat bertahan hidup sampai stadia selanjutnya (ngengat). Nilai terbentuknya kepompong yang rendah menyebabkan persentase ngengat yang terbentuk juga rendah (0.83%-5.00%), karena ngengat merupakan stadia yang dialami lepidoptera setelah terbentuknya kepompong.

Nisbah kelamin imago lalat

(34)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Turunan dari beberapa perkawinan yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap daya parasitasi lalat.

2. Perkawinan imago jantan dari lapangan dan betina dari laboratorium menghasilkan persentase imago tertinggi 87.65% dan perkawinan antara imago jantan dari laboratorium dan betina dari lapangan menghasilkan persentase terendah 58.53%.

3. Jumlah imago jantan yang dihasilkan lebih besar dari imago betina yaitu 77 ekor jantan dan 50 ekor betina.

Saran

(35)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus, 2000. Musuh Alami dan Hama pada Kapas. Proyek Pengendalian Hama Terpadu Perkebunan Rakyat. Direktorat Proteksi Tanaman Perkebunan, Departemen Kehutanan dan Perkebunan, Jakarta. Diakses dari : Tanggal 27 Desember 2007.

________, 2006. Tebu, Diakses dari: April 2007.

________, 2007. Sugarcane.Diakses Dari: Tanggal 5 April 2007.

Balfas, R., 2002. Status Lalat Rimpang Pada Tanaman Jahe dan Strategi Penanggulangannya. Diakses dari : Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor .Tanggal 5 April 2007. Blossey,B., M.Schwarzlander, P.Hafliger, R.Casagrande and L.Tewksury, 2002.

Biological Control of Invansive Plant in the Easthern United State, USDA Forest Service publication FHTET-2002-04,413 p. Pest Status of Weed. Borror,D.J., Dwight M. Delong and Charles A. Triplehorn. 1992. An Introduction

to The Study of Insects. Fifth Edition. Saunder College. Volume LXXIII. BPPT, 2007. Melihat Industri Gula Indonesia Dari Waktu ke Waktu, Diakses

dari :http://lc.bppt.go.id/iptek/index2.php?option=com_content&do_pdf=1 &id=44.Tanggal 5 April 2007.

BPTTD, 1979. Hama dan Penyakit Tanaman Tebu, Balai Penelitian Tanaman Tebu dan Tembakau Deli, Medan. Hal. 15-16.

______, 1992. Rencana Perluasan Kebun Tebu Inokulasi Untuk Mengembangkan Larva Phragmataecia castaneae Media Pengembangbiakan Parasit, Seksi Proteksi Tanaman Bagian Penelitian, Perkebunan IX, Medan, Hal.1.

Chairunnisa,C., 2005. Pengelolaan Hama Tebu di Wilayah Kerja Pabrik Gula Kebon Agung, Kabupaten Malang-Jawa Timur, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Hal. 3.

Deptan, 1994. Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Perkebunan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Hal.36.

(36)

Ummi Khairiyah : Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera:Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Ulat Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae Hubner) (Lepidoptera:Cossidae) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

______, 1998. Pedoman Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Perkebunan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, badan Penelitian Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Hal. 36.

Ghorpade, S.A., S.S. Jadhay, and D.S.Ajri. 1988. Biology of Rhizome Fly, Mimegralla coeruleifrons Macquart (Micropezidae:Diptera) in India, a Pest of Turmeric and Ginger Crops. Tropical Pest Management 34: 48-51 dalam Balfas, R. 2002.

Purnama, A., 2001. Pengendalian Hama Penggerek Batang Tebu (Ph.castaneae), Bagian Penelitian Tembakau Deli, PT. Perkebunan Nusantara II. Hal.1. Ramli,S. Harahap,C.P., dan Boedijono, 1982. Perkawinan S.inferens Tns Lalat

Parasit dari Phragmataecia castaneae. BPPTD Hal.2.

Rao,K.J., dan H.Baliga, 1968. Sturmiopsis inferens A Tachinid Parasite of Sugarcane and Paddy Stem Borrers, In Techinical Bulletin of The CIBC. Commonwealth Agricultural Bureaux. P.33-47.

Santoso, T., 1980. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman, departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, FP-IPB, Bogor Hal 23.

Saragih,R., Zuraida,B., dan Z.Abidin, 1986. Pembiakan S. inferens Towns dan Kemampuan Memarasit Phragmataecia castaneae Hubner, Prosiding Temu Ilmiah Entomologi Perkebunan Indonesia 1986. Hal. 143. Sunaryo, Suroyo, dan H.Ubandi, 1988. Biologi Sturmiopsis inferens. Pertemuan

Tengah Tahun II Budidaya Tebu Lahan Kering P3GI, Pasuruan. 9p.

Susilo,F.X., 2007. Pengendalian Hayati dengan Memberdayakan Musuh Alami Hama Tanaman. Graha Ilmu, Yogyakarta. Hal 106-107.

Suska, D. 2008. Parasit Lalat. Infovet Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. Jakarta. Diakses dari : infovet.wordpress.com. Tanggal 28 Januari 2008. Verly, G.C., Grandwell, G.R and Hassel,M.P., 1973. Insect Population Ecology

and Analitical Approach Black Well., Publisher Oxford.London.P.209. Wage, J.K., K.P.Carl, R.J.Mills, and D.J.Greathead, 1985. Rearing

Entomophagous insect in handbook of insect rearing vol I. pritam singh & R.F.Moore(Eds). Elsevier, Amsterdam, Oxford, New York Tokyo.p. 45-66 dalam Balfas, R., 2002.

Wirioatmodjo,B., 1980 . Biologi Phragmataecia castaneae Hubner Penggerek Raksasa di Sumatera, Indonesia, Majalah Perusahaan Gula, TH.XVI No.I, Maret 1980. Hal. 18-21.

24

Gambar

Gambar (1). Telur Ph.castaneae Sumber : Foto langsung
Gambar (2). Larva Ph.castaneae Sumber : Foto langsung
Gambar (4). Ngengat Ph. castaneae Sumber : Foto langsung
Gambar 5. Bagan Perkawinan Lalat Parasit Keterangan :             = garis keturunan
+5

Referensi

Dokumen terkait