• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wanprestasi Dalam perjanjian Lisensi Merek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Wanprestasi Dalam perjanjian Lisensi Merek"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN LISENSI MEREK

TESIS

Oleh :

NATALI S M PASARIBU

NIM. 027011049

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER KENOTARIATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2004

(2)

W A N P R E S T A S 1 D A L A M P E R J A N J I A N L I S E N S I M E R E K

N A T A L I E S . M . P A S A R I B U 1 R U N T U N G S I T E P U 2

S Y A F R U D I N S U L U N G H A S I B U A N 2 NOTARIS SYAFNIL GANI2

INTISAR1

Aspek hukum Hak atas Kekayaan intelektual (HaKI) bermula dari hasil kemampuan berpikir (daya cipta). Hasil kemampuan berpikir tersebut berupa ide yang hanya dimiliki oleh Pencipta atau Penemu secara khusus (exclusive) yang kemudian diwujudkan dalam bentuk ciptaan atau invensi. Ciptaan atau invensi adalah hak milik material (berwujud), diatas hak milik material tersebut melekat hak immaterial (tidak berwujud) yang berasal dari akal (intelek)

pemiliknya. Salah satu bentuk dari daya cipta tersebut adalah kemampuan untuk mencipta suatu merek, baik merek dagang maupun merek Terhadap hak milik tersebut, undang-undang memberi kebebasan kepada pemilik untuk menikmati manfaat, mengembangkan, memelihara, mengalihkan atau bahkan memusnahkannya. Disamping itu, dalam penggunaan atau pemanfaatan Hak atas Kekayaan Intektual dapat juga memberikan hak (bukan perigalihan hak) kepada pihak lain melalui perjanjian, sehingga ciptaan atau invensi itu dapat dinikmati oleh konsumen dalam lingkup kawasan y ang lebih luas secara nasional/internasional. Dalam memanfaatkan nilai-nilai ekonomi ini secara optimal, seorang pemegang hak atas merek tersebut diatas seringkali tidak mungkin melakukan sendiri pemanfaatan ekonominya. Oleh karena baik terhadap seseorang maupun perusahaan yang mempunyai aset hak atas merek diperbolehkan untuk memberikan hak atas aset hak atas merek yang dimilikinya kepada perusahaan lain untuk pemanfaatan sebesar-besarnya melalui lisensi, yaitu perjanjian lisensi merek. Suatu perjanjian lisensi merek tersebut harus didaftarkan.. Dengan adanya pemberian lisensi merek ini membawa keuntungan bagi pemberi maupun penerima lisensi. Keuntungan bagi pemberi lisensi adalah terhindari dari biaya produksi yang besar dan kemungkinan kegagalan dari usaha penelitian dan pengembangan. Sedangkan bagi penerima dapat menikmati nama baik yang ada pada pemebri lisensi . Selain itu, penerima lisensi juga dapat melakukan diversifikasi atau perbaikan produk

(3)

baik kwantitatif maupunpun kwalitatif. Akan tetapi dalam suatu perjanjian pada umumnya dan lisensi pada khususnya tentu ada hak dan kewajiban yang harus dipenuhi. Akan tetapi di dalam praktek terkadang hal tersebut tidak dapat dipenuhi Sehingga terjadi sengketa antra para pihak yang melakukan perjanjian tersebut. Oleh karena itu sangatlah pealing untuk diketahui bagaimana ruang lingkup pengaturan hak dan kewajiban para pihak dalam lisensi merek, faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya wanprestasi dan bagaimana penyelesaian yang diberikan dalam perjanjian lisensi tersebut.

Untuk membahas permasalahan di atas maka penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis normatif Untuk itu diperlukannya suatu data baik data primer, sekunder dan tertier. Dengan teknik pengumpulan data library research dengan alat pengumpulan data yaitu studi dokumen dan wawancara. Data yang diperolch keanadian dianalisis schingga di dapatkan kesimpulan yang bersifat deduktif-induktif

Bahwa hak licensor adalah menerima royalti, menempatkan staf ahlinya untuk memb antu licensee, mangadakan pengawasan kontrol mutu, dan menetapkan sejumlah ketentuan yang disepakati pihak licensee. Kewajiban licensor adalah memberikan seluruh informasi teknis tentang merek yang dilesensi, menyediakan formula, proses, metode produksi dan pengetahuan tentang barang lisensi, memberikan saran, petunjuk dan instruksi dalam penerapan produk barang lisensi. Sedangkan hak-hak

licensee yaitu memproduksi merek lisensi, memasarkannya, mendapatkan bahan baku. Kewajiban bagi licensee adalah mengikuti petunjuk licensor dalam inemproduksi, menyiapkan dan memasarkan produksi dan membayar royalti. Faktor-faktor penyebab wanprestasi biasanya adalah tentang mutu barang lisensi, jangka perjanjian, dan royalti. Penyelesaian sengketa biasanya dilakukan dengan rnusyawarah dan melalui pengadilan atan arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa.

Saran yang diberikan untuk penulisan ini adalah agar dalam setiap perjanjian lisensi hubungan hukum dalam hal ini adalah niengenai hak dan kewajiban di dalam klausula perjanjian lisensi antara licensor dengan license terdapat suatu keseimbanga.n. Juga harus adanya pengawasan saling mengawasi antara licensor dengan licensee sehingga tidak terjadinya wanprestasi yang merugikan kedua b e l a h p i h a k d a n h e n d a k n y a d i u t a m a k a n p e n y e l e s a i a n s e n g k e t a y a n g me nguntungkan bagi kedua belah pihak, hal ini bi asa dilakukan dengan musyawarah dan arbitrasi dan penyelesaian sengketa.

Kata kunci : Wanprestasi Lisensi Merek

(4)

WANPRESTASI IN AGREEMENT OF LICENCE BRAND.

Aspect punish Rights of Intellectual Properties ( HakI) begin from result of ability think (creature energy). Result of ability think the in the form of idea which only owned by Creator or Inventor peculiarly (exclusive) which is later; then realized in the form of or creation of invensi. Creation or of invention is material property (extant), above the material property stick rights of immaterial (abstract) which come from mind (its owner intellectual). One of the forming of the creature energy is ability to create a brand, good of service brand and also trademark. To property, law give rope to owner to enjoy benefit, developing, looking after, transferring or even annihilating it. Beside that, in usage or exploiting cc Rights of Properties of Intektual earn also give rights (non transfer of rights) to other party pass agreement, so that or creation of invensi that can enjoy by consumer in broader area scope nationally or international. In exploiting this economic value in an optimal fashion, a right owner of the brand above oftentimes not possible to do by self exploiting of his economics. Therefore, do well by company and also someone having rights asset of brand enabled to give rights of rights asset of owned brand it to other company for its exploiting pass license that is agreement of brand license. An agreement of the brand license has to be registered. With existence of give of this brand license bring advantage to giver and also receiver of license. Advantage to licenser is avoided from big production cost and possibility of failure from effort development and research. While to receiver can enjoy good name exist in pemebri of license. Besides, receiver of license also can diversified or repair of qualitative and also quantitative good product. However in an agreement in general and license especially of course there rights and obligations which must fulfill. However in practice sometimes the mentioned cannot fulfill So that happened dispute between the parties doing the agreement. Therefore of vital importance in order to be known how scope arrangement of the parties rights and obligations in brand license, factors what causing the happening of wanprestasi and now solving of which is given in agreement of license.

1.

Student Program of Pasca Master of Magister Kenotariatan University North Sumatra.

2.

(5)

To study problems above hence these researches have the character of analytical descriptive with approach of normative yuridis. For that needing of a good data of primary data, and sekunder of tertier. With technique data collecting of research library by means of data collecting that is document study and interview. Obtained data is later; then analyzed so that getting conclusion having the character of deduktif-induktif.

That right of licensor is to accept royalty, placing its expert staff to assist licensee, performing an observation of control quality of, and specify a number of rule which is party agreement of licensee. Obligation of licensor is to give entire/all technical information about brand which is to licensee, providing formula, process, method produce and knowledge about license goods, giving suggestion, instruction and guide in applying of license goods product. While rights of licensee that is producing license brand, market, getting raw material. Obligation to licensee is to follow the scent licensor in producing, preparing and marketing production and pay for royalty. Factors cause of wanprestation usually is about quality of license goods, agreement duration, and royalty. Solving of dispute is usually done with deliberation and pass or justice of arbitrate and of alternative Dispute Resolution.

Suggestion given for this writing is in exception of each; every agreement of contractual terms license in this case is to regarding rights and obligations in clausal agreement of license between licensor with license there are a balance. Also there must be his of observation is observing each other between licensor with licensee so that do not the happening of wanprestation which harming both parties and shall be majored by the solving of dispute which to the advantage of both parties, this matter can be done with deliberation and arbitration and solving of dispute.

Keyword: Wanprestation

Licensee of brand

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan metformin 850 mg/ hari pada diet rendah lemak selama 24 minggu menunjukkan hasil yang lebih baik dalam menurunkan nilai

Terima kasih yang tak terhingga serta rasa syukur, terucap kepada Tuhan Yesus Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis

Those are the potential tourism in South Sumatera as the tourism destination is promoted by Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan.. The

kendaraan yang digunakan oleh anggota Kepolisian Resor Kota Pekanbaru dalam melakukan operasi adalah milik pribadi. Selain itu peralatan yang dimiliki oleh Kepolisian

Faktor varietas pisang (V) berpengaruh nyata terhadap aroma, rasa, dan warna yang timbul pada sari buah pisang, sedangkan konsentrasi ragi (S) tidak berpengaruh nyata terhadap

peletakkan unit ruang kelas. Di mana ruang kelas tersebut disesuaika n dengan arah cross ventilation dalam sistem penghawaan. Serta pola untuk menerima sun

Pada Tabel 7 diperoleh hasil F Hitung 177,790 sedangkan F Tabel pada α = 0,05 dengan ketentuan df2=k-1 = 2-1 maka derajat pembilang 2 dan derajat penyebut, df2=65-2=63 maka diperoleh

sampai Android pindah dan merilis versi berikutnya (meskipun Jellybean itu terus ditingkatkan hingga musim panas 2013) dan meluncurkan KitKat pembaruan dengan Nexus 5