Pendaftaran Dan Pergantian Harta Waqaf Ditinjau Dari Hukum
Islam Dan Peraturan Pemerintah (Penelitian Di Kota Medan)
Yulia Damayanti1 H.M. Hasballah Thaib2
Iman Jauhari 2 Syafnil Gani 2
ABSTRAK
Waqaf menurut Kompilasi Hukum Islam Indonesia adalah perbuatan hukum seseorang atau kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari benda miliknya dan melembagakannya untuk selama-lamanya guna kepentingan ibadat atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran Islam. Pada masa sebelum lahirlah Kompilasi Hukum Islam jarang harta/tanah waqaf didaftarkan menurut peraturan yang berlaku, akibatnya sewaktu terjadi persengketaan tentang status tanah waqaf tersebut atau tanah waqaf itu digusur dengan tujuan pembangunan, maka pihak kenadziran sulit membuktikan babwa tanah waqaf yang digusur itu benar-benar tanah waqaf. Selanjutnya setelah tanah waqaf itu dibayar ganti ruginya, kemana hasil penggantian tanah tersebut harus digunakan. Oleh karena itu perlu dikaji bagaimana tata cara pendaftaran tanah waqaf dan bagaimana status tanah waqaf yang tidak didaftarkan. serta alasan-alasan apa yang dapat menggantikan tanah waqaf tersebut.
Untuk mengkaji hal-hal tersebut diatas, dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif analitis. Lokasi penelitian di Kota Medan dan Departemen Agama Medan. Metode pendekatan penelitian adalah: pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Data sekunder dikumpulkan melalui dokumen kasus-kasus yang ada di Departemen Agama. Sedangkan data primer diperoleh melalui wawancara dengan 1 (satu) orang pegawai Kantor Departemen Agama Medan dilengkapi dengan dan 1 (satu) orang ulama/tokoh masyarakat Islam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah waqaf baru dianggap sah menurut Kompilasi Hukum Islam bila tanah menurut Kompilasi Hukum Islam \bila tanah waqaf tersebut didaftarkan pada Pejabat Pembuat Akta Ikrar waqaf yang selanjutnya disingkat dengan PPAIW yang diangkat berdasarkan peraturan yang berlaku. Adapun alasan-alasan yang membenarkan merubah benda waqaf adalah:
a). Karena tidak sesuai lagi dengan tujuan waqaf seperti diikrarkan oleh si Pewaqaf. b). Karena kepentingan umum. Hasil penggantian harta/benda waqaf harus
dimanfaatkan untuk tujuan waqaf seperti yang diikrarkan oleh yang berwaqaf. Hasil penelitian di lapangan banyak sekali benda waqaf yang tidak didaftarkan, maka berpotensi melahirkan konflik. Upaya yang dapat ditempuh adalah mempermudah pendaftaran benda waqaf dan sekaligus meringankan beban administrasi pendaftaran. Diserahkan kepada yang berwaqaf dan Nadzir waqaf supaya mendaftarkan benda waqaf kepada PPAIW, hal yang mana juga berlaku bagi organisasi Islam yang bertindak menjadi Nadzir waqaf. Selanjutnya saran juga disampaikan kepada Kantor Departemen Agama supaya memberikan penyuluhan hukum yang berkaitan dengan waqaf kepada masyarakat muslim agar harta waqaf yang telah menjadi milik Allah dijaga dengan baik agar memberi manfaat bagi orang banyak.
1
Mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister Kenotariatan USU
2
Dosen Program Pasca Sarjana Magister Kenotariatan USU
Disarankan kepada pemerintah supaya dalam melakukan pembangunan harus mempertimbangkan kondisi tanah-tanah yang akan digunakanya, dan bila terkena tanah waqaf, maka pemerintah harus melakukan penggantian tanah waqaf dan tidak boleh berkurang baik secara fisik maupun nilainya. .
Kata - Kata Kunci :
- Pendaftaran dan Pergantian Harta Waqaf - Waqaf yang tidak didaftarkan.
- Alasan-alasan menggantikan Harta Waqaf