• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa Laboratorium Balai Riset Dan Standardisasi Industri Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa Laboratorium Balai Riset Dan Standardisasi Industri Medan"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN

TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNA JASA LABORATORIUM

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN

TESIS

Oleh

ENDANG SRI ULINA

067019090/IM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008

(2)

ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN

PEMASARAN

TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNA JASA LABORATORIUM

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains

Dalam Program Studi Ilmu Manajemen

Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

ENDANG SRI ULINA

067019090/IM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008

Judul Tesis

: “ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNA JASA LABORATORIUM BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN”.

Nama Mahasiswa : Endang Sri Ulina Nomor Pokok : 067019090

Program Studi : Ilmu Manajemen

Menyetujui Komisi Pembimbing:

(Dr. Rismayani, MS) (Drs. M. Lian Dalimunthe, MEc,Ac) Ketua Anggota

Ketua Program Studi Direktur

(4)

Tanggal lulus: 7 Oktober 2008 Telah Diuji pada:

Tanggal 7 Oktober 2008

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Dr. Rismayani, MS

Anggota : 1. Drs. M. Lian Dalimunthe, MEc,Ac 2. Drs. H.B Tarmizi, S.U

(5)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul:

“ANALISIS PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP

KEPUTUSAN PENGGUNA JASA LABORATORIUM BALAI RISET DAN

STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN”.

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun

sebelumnya.

Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara

benar dan jelas.

Medan, Oktober 2008

Yang membuat pernyataan,

Endang Sri Ulina

(6)

ABSTRAK

Terdapat beberapa laboratorium yang mendukung perkembangan industri di Sumatera Utara melakukan kegiatan yang sama mengakibatkan persaingan dalam merebut konsumen. maka dirumuskan masalah sejauhmana pengaruh unsur bauran pemasaran terhadap keputusan penggunaan jasa Laboratorium Baristand Industri Medan, sejauhmana status akreditasi laboratorium mempengaruhi keputusan pengguna jasa laboratorium Baristand Industri Medan dan sejauhmana pengaruh peraturan pemerintah terhadap keputusan pengguna jasa laboratorium Baristand Industri Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh strategi bauran pemasaran jasa, status akreditasi laboratorium dan pengaruh peraturan pemerintah terhadap keputusan penggunaan jasa Laboratorium Baristand Industri Medan. Karenanya faktor yang ada dalam bauran pemasaran merupakan variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih menggunakan jasa laboratorium, disamping terdapat faktor lain seperti status akreditasi laboratorium serta intervensi pemerintah melalui peraturan. Dari perumusan permasalahan serta kerangka pikir penelitian ini, maka hipotesis diuraikan yaitu Unsur bauran pemasaran berpengaruh terhadap keputusan pengguna jasa Laboratorium Baristand Industri Medan. Kemudian status akreditasi laboratorium berpengaruh terhadap keputusan pengguna jasa laboratorium Baristand Industri Medan dan peraturan pemerintah berpengaruh terhadap keputusan pengguna jasa laboratorium Baristand Industri Medan.

Teori yang digunakan adalah Teori Tentang Bauran Pemasaran Jasa dalam perkembangannya, untuk layanan jasa dikenal juga istilah 7 P dimana 4 P pertama adalah Product, Price, Place, dan Promotion. Untuk 3 P yang selanjutnya adalah Bukti Fisik (Physical Evidence), Proses (Process) dan Orang (People).

Metodologi yang digunakan untuk pengujian hipotesis pertama adalah analisis regresi linier berganda dengan Uji F dan uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan 95 % atau = 5 %. Pengujian hipotesis kedua dan hipotesis ketiga dengan regresi linier sederhana Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan 95% dan 5 %.

(7)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008 peraturan pemerintah berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih menggunakan jasa Laboratorium Baristand Industri Medan

Kesimpulan penelitian adalah bahwa bauran pemasaran jasa berpengaruh terhadap keputusan memilih menggunakan jasa Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan, status akreditasi berpengaruh terhadap keputusan memilih menggunakan jasa Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan kemudian peraturan pemerintah berpengaruh terhadap keputusan memilih menggunakan jasa Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan.

Kata kunci: pemasaran jasa , laboratorium, keputusan, akreditasi, peraturan

(8)

ABSTRACT

There are some laboratories which are support to the developing of industries in North Sumatera do the same activities causes competition to attract the consumer. The problems in this research are how far the marketing mix influences customer decision, how far the laboratory accreditation influences the customer decision and how far the government regulation influences the customer decision. The objective of this research is to analyze the influence of marketing mix stretegy, accreditation and governemnet regulation to the customer’s decision. So the marketing mix factors are variables which are influence customer’s decision to choose laboratory services beside the other factors asa accreditation and government regulation. From the problems formulated and mind frame , hypothesis explained as follows: marketing mix factors influence the customer’s decision, laboratory accreditation influence the customer’s decision and government regulation influence the customer’s decision.

Theory used in this research is theory about Marketing mix development to services is known 7 P where first 4P are Product, Price, Place, dan Promotion and next 3P are Physical Evidence, Process and People.

Methodology used for first hypotesis is by linier multiple regression analysis with F-test and t-test purpose to know the influence independent variable to dependent variable, tested by confidence interval 95 % ( = 5%). Second hypotesis and third hypotesis use linier simple regression to know the influence independent variable to dependent variable, tested by confidence interval 95 % ( = 5%). Analysis result for first hypotesis shows that service marketing mix has significant influence to the customers of laboratory of Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan decision, R Square shows that independent variable explain 45.1% toward independent variable and residue 54.9% explain by others variables. Partial analysis (t test) of product, place, promotion, price, process and customer service have no significant influence the customers of laboratory of Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan decision but people variable has significant inluence to the customers of laboratory of Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan decision. For second hyphotesis shows that acreditation has significant influence to the customers of laboratory of Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan decision. Analysis result of third hypothesis that government regulation is significantly effect to the customers of laboratory of Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan decision.

Resume of this research is marketing mix, accreditation and government regulation is influence the customers of laboratory of Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan decisions.

Keywords: service marketing, marketing mix, laboratory, decision, accreditation,

(9)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih yang telah memberikan

rakhmat dan anugerahNya kepada penulis selama masa menuntut ilmu dan

menyelesaikan tugas akhir penulisan tesis ini.

Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program Magister Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang meneliti masalah bauran

pemasaran dengan judul “Analisis pengaruh strategi bauran pemasaran terhadap

keputusan pengguna jasa laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan”.

Selama menyelesaikan tesis ini maupun selama mengikuti proses perkuliahan,

penulis banyak memperoleh bantuan secara moril maupun materil dari berbagai

pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima

kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Chairuddin Lubis, DTM&H, Sp.A(K)., selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara.

2. Ibu Prof.Dr.Ir.T. Chairun Nisa B., M.Sc selaku Direktur Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Hj. Rismayani,MS., selaku Ketua Program Studi Ilmu Manajemen dan

juga selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan

(10)

4. Bapak Drs. M. Lian Dalimunthe, MEc,Ac, selaku Anggota Komisi Pembimbing

yang telah benyak memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam

menyelesaikan tesis ini.

5. Bapak Drs. Syahyunan,M.Si selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Ilmu

Manajemen dan juga selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak

memberikan masukan dan pengarahan demi kesempurnaan tesis ini.

6. Bapak Drs. H.B. Tarmizi, S.U dan Ibu Nisrul Irawati, MBA selaku Anggota

Komisi Pembanding yang juga telah banyak memberikan masukan dan

pengarahan demi kesempurnaan tesis ini.

7. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang

bermanfaat bagi penulis.

8. Bapak Ir. Mochamad Furqon, MM selaku Kepala Balai Riset dan Standardisasi

Industri Medan serta rekan-rekan pegawai yang telah memberikan ijin dan

membantu penulis selama melakukan penelitian di Balai Riset dan Standardisasi

Industri Medan.

9. Seluruh sahabat Angkatan XI Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan seluruh pihak yang tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu yang selalu memberikan motivasi dan semangat

(11)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008 10. Khusus kepada kedua orang tua yang terkasih ayahanda Nurat Ginting, SH (Alm)

dan ibunda Kartini Bangun, terimakasih atas doa, motivasi dan dukungan baik

moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan.

11. Teristimewa kepada suami dan anakku yang tercinta Drg. Nuah Barus dan

Jemima Karolyn Natalitha Barus atas segala pengertian, doa dan dukungannya

selama ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan kasih karuniaNya kepada

semua pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian kepada penulis, baik pada

saat kuliah maupun penyusunan tesis ini. Penulis menyadari tesis ini belum

sempurna, namun demikian diharapkan dapat berguna bagi banyak pihak yang

membutuhkan referensi penelitian di bidang pemasaran jasa.

Medan, Oktober 2008

Penulis,

(12)

RIWAYAT HIDUP

Endang Sri Ulina, lahir di Kabanjahe pada tanggal 22 Nopember 1965, anak

kedua dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Nurat Ginting, SH (Alm) dan Ibu

Kartini br. Bangun. Menikah dengan Drg. Nuah Barus dikaruniai satu orang putri

bernama Jemima Karolyn Natalitha Barus.

Pendidikan dimulai tahun 1971 sampai dengan 1977 di Sekolah Dasar Masehi

Medan. Tahun 1978 di Sekolah Menengah Pertama Puteri Cahaya Medan sampai

dengan Tahun 1981, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Immanuel

Medan, lulus Tahun 1984. Meneruskan pendidikan pada Jurusan Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Riau Pekanbaru yang selesai Tahun

1989. Selanjutnya tahun 2006 mengikuti program S2 Ilmu Manajemen di Universitas

Sumatera Utara Medan.

Saat ini bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil pada Balai Riset dan

(13)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008

DAFTAR ISI ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RIWAYAT HIDUP ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1. Latar Belakang ... 1

I.2. Perumusan Masalah ... 4

I.3 Tujuan Penelitian ... 5

I.4. Manfaat Penelitian ... 5

I.5. Kerangka Berpikir ... 5

I.6 Hipotesis ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

II.1 Penelitian Terdahulu ... 9

II.2 Teori Tentang Perilaku Konsumen ... 10

II.3 Teori Tentang Pemasaran Jasa ... 11

II.3.1 Pengertian Jasa ... 11

II.3.2 Pengertian Pemasaran ... 12

(14)

II.5 Pengertian dan Unsur Bauran Pemasaran Jasa ... 15

II.5.1 Produk (Product) ... 15

II.5.2 Tempat (Place) ... 16

II.5.3 Promosi (Promotion) ... 16

II.5.4 Harga (Price) ... 17

II.5.5 Orang (People) ... 18

II.5.6 Proses (Process) ... 19

II.5.7 Layanan Pelanggan (Customer Service) ……… 20

II.6. Teori Tentang Keputusan Memilih ... 21

II.6.1 Keputusan Konsumen ... 21

II.6.2 Proses Keputusan ... 24

II.7. Teori Tentang Akreditasi Laboratorium ... 24

II.7.1 Pengertian Akreditasi ... 24

II.7.2 Manfaat Akreditasi Laboratorium ... 25

II.8. Peraturan Pemerintah ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

III.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

III.2 Metode Penelitian ... 28

III.3 Populasi dan Sampel ... 28

III.4 Teknik Pengumpulan Data ………... 30

III.5 Jenis dan Sumber Data ………. 30

III.6 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ……… 31

III.7 Validitas dan Reabilitas Instrumen ……….. 34

(15)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008

III.7.2 Uji Reliabilitas ……….. 35

III.8 Metode Analisis Data ………. 35

III.8.1 Uji Serempak (Uji F) hipotesis pertama ... 36

III.8.2 Uji t hipotesis pertama ... 37

III.8.3 Uji Serempak (Uji F) hipotesis kedua ... 39

III.8.4 Uji Serempak (Uji F) hipotesis ketiga ... 40

III.9 Evaluasi Model ... 41

III.9.1 Uji Normalitas ... 42

III.9.2 Uji Multikolinieritas ... 42

III.9.3 Uji Heteroskedastisitas ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

IV.1 Hasil Penelitian ... 44

IV.1.1 Gambaran Umum Balai Riset dan Standardisasi Medan ... 44

IV.1.2 Karakteristik Responden ... 48

IV.2 Analisis Deskriptif Variabel Keputusan Pengguna Jasa ……… 50

IV.3 Analisisi Deskriptif Variabel Bauran Pemasaran Jasa ... 53

IV.3.1 Variabel Produk ... 53

IV.3.2 Variabel Tarif ... 55

IV.3.3 Variabel Promosi ... 56

IV.3.4 Variabel Tempat ... 58

IV.3.5 Variabel Karyawan ... 60

IV.3.6 Variabel Proses ... 61

IV.3.7 Variabel Layanan Pelanggan ... 63

(16)

IV.5 Analisis Deskriptif Variabel Peraturan Pemerintah ... 66

IV.6 Pembahasan ……….. 68

IV.6.1 Pengujian Hipotesis Pertama ………. 68

IV.6.2 Pengujian Hipotesis Kedua ……… 78

IV.6.3 Pengujian Hipotesis Ketiga ……… 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 89

V.1 Kesimpulan ... 89

V.2 Saran ... 90

(17)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008

DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman I.1 Jumlah Perusahaan Industri Besar dan Menengah di Sumatera Utara tahun 2003 – 2005 ... 2

I.2 Keadaan Jumlah Pengguna Jasa Pelayanan Teknis Laboratorium Baristand Industri Medan Tahun 2003 – 2007 ... 4

III.1 Penentuan Sampel Penelitian ... 29

III. 2 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Yaitu Bauran Pemasaran dan Keputusan Pengguna Jasa ... 32

III. 3 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua Yaitu Akreditasi Laboratorium dan Keputusan Pengguna Jasa ... 33

III. 4 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Ketiga Yaitu Peraturan Pemerintah dan Keputusan Pengguna Jasa ... 34

IV. 1 Karakteristik Responden Menurut Jenis Pelanggan Instansi Pemerintah, Swasta dan Perorangan ... 48

IV. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Penggunaan Jasa Laboratorium Baristand Industri Medan per Tahun ... 49

IV. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Telah Menggunakan Jasa Laboratorium Baristand Industri Medan ... 50

IV.4 Uji Normalitas Hipotesis Pertama ... 69

IV.5 Uji Multikolinieritas Hipotesis Pertama ... 70

(18)

IV.7 Uji F (Serempak) Hipotesis Pertama ... 74

IV.8 Uji t Hipotesis Pertama ... 75

IV.9 Uji Normalitas Hipotesis Kedua ... 79

IV.10 Uji Multikolinieritas Hipotesis Kedua ... 79

IV.11 Uji Determinasi Hipotesis Kedua ... 81

IV.12 Uji F (Serempak) Hipotesis Kedua ... 82

IV.13 Uji Normalitas Hipotesis Ketiga ... 84

IV.14 Uji Multikolinieritas Hipotesis Ketiga ... 84

IV.15 Uji Determinasi Hipotesis Ketiga ... 87

(19)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008

DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman I.1 Kerangka Berpikir ... 7

II.1 Bauran Pemasaran yang Diperluas Untuk Jasa ... 14

II.2 Model Proses Pembelian Lima Tahap ... 22

II.3 Langkah-langkah Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan ...…... 23

II.4 Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen ... 24

IV.1 Struktur Organisasi Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan ... 46

IV.2 Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Pertama ... 71

IV.3 Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Kedua ... 80

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Hasil Uji Validitas ... 94

2. Hasil Uji Reliabilitas ... 99

3. Hipotesis Pertama Regresi Linier Berganda ………... 102

4. Hipotesis Kedua Regresi Sederhana ……… 103

(21)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Perkembangan industri di Indonesia semakin pesat, bahkan industri merupakan

ujung tombak bagi pembangunan perekonomian Indonesia. Karena itu berbagai

sarana dan prasarana disediakan oleh pemerintah untuk mendukung perkembangan

industri.

Sumatera Utara merupakan salah satu daerah propinsi di Indonesia yang

mempunyai jumlah industri yang cukup besar dan sangat potensial. Berbagai industri

mulai dari industri kecil, menengah sampai berskala besar terdapat didaerah ini sesuai

dengan potensi yang dimiliki daerah Sumatera Utara baik potensi perkebunan,

pertanian maupun perikanan. Karena perkembangan industri di daerah ini dapat

menjadi salah satu tolak ukur perkembangan pembangunan perekonomian di

Indonesia.

Penting untuk menjaga agar pertumbuhan dan perkembangan industri di daerah

ini tetap kondusif dan terus meningkat. Seiring dengan pertumbuhan industri tersebut,

maka kebutuhan akan keberadaan penyedia jasa laboratorium sangat diperlukan untuk

menunjang kegiatan industri itu sendiri. Karena itu peranan pemerintah dalam

menyediakan laboratorium-laboratorium pendukung untuk perkembangan industri

(22)

Perkembangan industri tersebut dapat dilihat dari jumlah pertumbuhan industri

besar dan menengah di Sumatera Utara seperti terdapat pada Tabel I.1 berikut ini.

Tabel I.1 Jumlah Perusahaan Industri Besar dan Menengah Di Sumatera Utara Tahun 2003 – 2005

Tahun Jumlah Perusahaan (Unit)

2003 916

2004 926

2005 966

Sumber:http://www.ibl.or.id, 2008 (Data diolah)

Seyogyanya industri memiliki laboratorium sendiri untuk melakukan pengujian

terhadap bahan baku, produk, bahkan limbah serta untuk kalibrasi peralatan yang

digunakan. Namun mengingat investasi yang diperlukan untuk membangun sebuah

laboratorium cukup besar maka tidak banyak industri yang memiliki laboratorium

sendiri. Karena itu keberadaan laboratorium penyedia jasa baik milik pemerintah

maupun swasta sangat diperlukan.

Terdapat beberapa laboratorium yang mendukung perkembangan industri di

Sumatera Utara antara lain adalah Sucofindo, Laboratoium Balai Pengujian dan

Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB), Laboratorium Badan Pengawasan Obat dan

Makanan (BPOM), Laboratorium Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

(Bapedalda) Sumut dan Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan

serta masih banyak lagi laboratorium yang melakukan kegiatan sejenis di daerah ini.

Laboratorium yang ada pada Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan

(23)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008 Pengujian dan Pelayanan Jasa Teknis Kalibrasi Peralatan dan Mesin. Dimana

Laboratorium Penguji ini memberikan pelayanan pengujian atas bahan baku, produk,

bahan penolong untuk produk seperti kopi, pupuk, air minum dalam kemasan serta

limbah industri. Sementara Laboratorium Kalibrasi melakukan kalibrasi untuk

peralatan dan mesin seperti timbangan, oven dan lain-lain.

Pelayanan Jasa ini seluruhnya diperlengkapi dengan laboratorium dengan

fasilitas peralatan dan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian sesuai

bidangnya serta telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) karena

telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium ISO 17025:2005.

Melihat banyaknya laboratorium yang melakukan kegiatan serupa maka

disadari atau tidak telah terjadi persaingan dalam merebut konsumen diantara

penyedia jasa laboratorium tersebut, maka diperlukan strategi pemasaran jasa

laboratorium yang lebih efektif agar pelanggan yang ada tidak beralih kepada

penyedia jasa lainnya yang menjadi pesaing.

Beberapa fenomena yang terjadi pada pemasaran jasa pelayanan teknis

laboratorium Baristand Industri Medan antara lain setiap tahun usaha promosi

dilakukan melalui penerbitan buku profil laboratorium, leaflet/brosur dan ikut serta

dalam pameran baik regional maupun nasional. Lokasi Laboratorium Baristand

Industri Medan berada dipusat kota dan dekat kawasan industri yang dianggap cukup

strategis. Sementara tarif yang berlaku untuk pelayanan jasa laboratorium adalah tarif

resmi yang dikeluarkan melalui SK Menteri Perindustrian Nomor 63 tahun 2007.

(24)

didukung dengan peralatan yang modern dan personil yang berkompetensi untuk

menunjang hasil pengujian laboratorium dan kalibrasi yang akurat.

Fenomena ini akan mempengaruhi keputusan pengguna jasa. Namun pada faktanya

jumlah pengguna jasa laboratorium ini beberapa tahun belakangan cenderung

menurun. Dimana keadaan jumlah pengguna jasa pelayanan teknis Laboratorium

Baristand Industri Medan 5 (lima) tahun terakhir seperti terlihat pada Tabel I.2.

Tabel I.2 Keadaan Jumlah Pengguna Jasa Pelayanan Teknis Laboratorium Baristand Industri Medan Tahun 2003 - 2007

Tahun Jumlah Pengguna Jasa (perusahaan)

2003 190

2004 198

2005 172

2006 152

2007 152

Sumber: Laporan Akuntabilitas Kinerja Baristand Industri Medan 2003-2007, 2008 (Data diolah)

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Sejauhmana pengaruh unsur bauran pemasaran yang terdiri dari: produk, tempat,

promosi, tarif, karyawan, proses dan layanan pelanggan terhadap keputusan

penggunaan jasa Laboratorium Baristand Industri Medan?

2. Sejauhmana status akreditasi laboratorium mempengaruhi keputusan pengguna

(25)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008 3. Sejauhmana pengaruh peraturan pemerintah terhadap keputusan pengguna jasa

laboratorium Baristand Industri Medan?

I.3. Tujuan Penelitian

Sesuai latar belakang dan perumusan masalah yang diuraikan sebelumnya maka

tujuan penelitian ini adalah untuk

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh strategi bauran pemasaran jasa

terhadap keputusan penggunaan jasa Laboratorium Baristand Industri Medan.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh status akreditasi laboratorium

terhadap keputusan pengguna jasa Laboratorium Baristand Industri Medan.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh peraturan pemerintah terhadap

keputusan pengguna jasa Laboratorium Baristand Industri Medan.

I.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan informasi serta masukan bagi pimpinan dalam mengambil

langkah-langkah pengembangan Laboratorium Baristand Industri Medan.

2. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi penelitian lanjutan yang sejenis,

terutama yang terkait dengan penggunaan jasa laboratorium.

3. Sebagai penunjang untuk pengembangan karir bagi penulis setelah mengikuti

pendidikan Magister Ilmu Manajemen

4. Sebagai bahan pengembangan ilmu dan penelitian sejenis yang sudah pernah

dilakukan

(26)

Bauran pemasaran dapat menjadi alat dalam menarik pengguna jasa untuk

memilih menggunakan jasa laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

Medan dalam mendukung perkembangan industri didaerah Sumatera Utara.

Kotler (2005) menyatakan: ”Marketing mix (bauran pemasaran) merupakan

seperangkat alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam

pasar sasaran.

Payne (2001), menjelaskan bahwa ”salah satu bentuk yang dapat mempengaruhi

konsumen dan merupakan faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan adalah

stimuli pemasaran yaitu melalui unsur-unsur Marketing Mix. Unsur-unsur marketing

mix dalam pemasaran jasa terdiri dari: 1) Produk /Jasa; 2) Harga; 3) Tempat; 4)

Promosi; 5) Orang-orang; 6) Proses; 7) Layanan Pelanggan”.

Dengan demikian, faktor yang ada dalam bauran pemasaran merupakan

variabel-variabel yang diharapkan mampu menciptakan kepuasan konsumen, atau

dengan kata lain variabel-variabel tersebut akan mempengaruhi keputusan konsumen

dalam memilih menggunakan jasa laboratorium.

Dalam menentukan keputusan disamping bauran pemasaran terdapat faktor lain

yang akan mempengaruhi keputusan pengguna jasa laboratorium seperti status

akreditasi laboratorium serta intervensi pemerintah melalui peraturan yang mengatur

kewajiban-kewajiban industri bagi masyarakat.

Hadi (2007), menyatakan bahwa: ”Pengujian dan/atau kalibrasi yang dihasilkan

oleh suatu laboratorium harus sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan

(27)

dipenuhi, laboratorium bisa memuaskan kebutuhan pelanggan, pihak yang berwenang

atau organisasi yang memberikan pengakuan kompetensi teknis dalam rangka

akreditasi laboratorium”

Kemudian Kotler (2005) bahwa “proses keputusan pembeli berhubungan

dengan pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi keputusan perilaku

sesudah pembelian yang tidak terlepas dari karakter pembeli yang terdiri dari faktor

budaya, sosial, perorangan dan kejiwaaan.”

Untuk itu dapat ditarik kesimpulan bahwa ketujuh unsur bauran pemasaran

tersebut dapat mempengaruhi pengguna jasa dalam memutuskan menggunakan jasa

pelayanan teknis Laboratorium Baristand Industri Medan disamping faktor lain yakni

status akreditasi dan peraturan pemerintah yang mendukung.

Produk

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008

Tempat Akreditasi Laboratorium

Promosi

Harga Keputusan Pengguna Jasa

Orang

Proses Peraturan Pemerintah

Layanan

(28)

I.6 Hipotesis

Dari fenomena dan perumusan permasalahan serta kerangka pikir penelitian ini,

maka hipotesis diuraikan sebagai berikut:

1. Unsur bauran pemasaran yang terdiri dari: produk, tempat, promosi, tarif,

karyawan, proses dan layanan pelanggan berpengaruh terhadap keputusan

pengguna jasa Laboratorium Baristand Industri Medan.

2. Status akreditasi laboratorium berpengaruh terhadap keputusan pengguna jasa

laboratorium Baristand Industri Medan.

3. Peraturan pemerintah berpengaruh terhadap keputusan pengguna jasa

(29)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA II.1 Penelitian Terdahulu

Fauziati (2005), meneliti dengan judul ”Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Jasa Laboratorium Uji Lingkungan Pada Balai Riset dan

Standardisasi Industri dan Perdagangan Samarinda”, yang bertujuan mengetahui

tingkat kepuasan pengguna jasa laboratorium uji lingkungan ditinjau dari kesenjangan

antara kinerja yang dialami (performance) dengan jasa yang diharapkan (Importance)

terhadap masing-masing unsur pengguna jasa laboratorium uji lingkungan dan untuk

mengetahui tingkat kepuasan pengguna jasa laboratorium uji lingkungan dipengaruhi

oleh faktor dimensi bukti fisik (Tangible), keandalan (Reliability), daya tanggap

(Responsivenes), jaminan (Assurance), dan Empati (Emphaty) pengguna jasa

laboratorium uji kemudian untuk mengetahui faktor yang dominan mempengaruhi

tingkat kepuasan pengguna jasa laboratorium uji lingkungan. Teknik analisis yang

digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 (dua) tahapan, sesuai dengan

hipotesis, analisis Kesesuaian Kinerja dengan Harapan (Importance-Performance

Analysis) dan Analisis Regresi dan Korelasi Berganda (Correlation and Regression

(30)

1) Rata-rata performance atau persepsi yang dialami oleh pengguna jasa Balai Riset

dan Standardisasi masih berada pada tingkat yang biasa-biasa, sementara jasa uji

laboratorium lingkungan diharapkan oleh pengguna jasa pada tingkat penting dan

sangat penting sehingga tingkat kesesuaian yang diperoleh tidak sesuai

2) Secara parsial faktor-faktor dependen (kinerja) mempengaruhi tingkat kepuasan

pengguna jasa (Y) secara bervariasi yaitu : sangat signifikan, signifikan dan

kurang signifikan.

3) Dari uji F dapat disimpulkan bahwa seluruh faktor-faktor independen dari ke 5

(lima) variabel secara simultan atau bersama-sama tingkat penggunaan jasa

laboratorium uji lingkungan dipengaruhi secara signifikan oleh faktor dependen.

sesuai dengan besarnya nilai F hitung memberikan kontribusi cukup besar ke

seluruh faktor pada 5 (lima) variabel terhadap tingkat kepuasan pengguna jasa

tergolong cukup kuat.

4) Faktor independen Tarif uji paling dominan dalam memberikan tingkat kepuasan

pengguna jasa dan berpengaruh sangat signifikan terhadap faktor-faktor dependen

(tingkat kepuasan).

II.2 Teori Tentang Perilaku Konsumen

Mengetahui perilaku konsumen dan memahami konsumen merupakan hal yang

tidak sederhana. Konsumen dapat mengatakan suatu hal, tetapi ia mengerjakan hal

yang lain. Mereka mungkin tidak mengetahui motivasi mereka yang sebenarnya,

sehingga terpengaruh untuk merubah keputusan mereka pada saat-saat terakhir. Oleh

(31)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008 produk baru, keistimewaan produk, harga, saluran, pesan, dan elemen bauran

pemasaran lainnya. Perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu, kelompok

dan organisasi memilih, membeli, memakai, dan membuang barang, jasa, gagasan,

atau pengalaman, dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Menurut Laudon dan Albert (1993) Perilaku konsumen adalah proses

keputusan dan aktivitas fisik individu yang terlibat dalam mengevaluasi,

mendapatkan, menggunakan, atau memberikan barang dan jasa yang diperolehnya.

Menurut Angel, Blackwell, dan Miniard (1995), bahwa: “perilaku konsumen

merupakan suatu konsep tindakan yang mempelajari bagai mana individu, kelompok,

dan organisasi memilih, membeli, menggunakan produk (barang atau jasa) yang

dapat memberikan kepuasan, kebutuhan dan keinginannya.

Dari definisi tersebut di atas, maka jelas bahwa perilaku konsumen tidak hanya

mengamati yang tampak jelas dan mudah diamati, yang merupakan salah satu bagian

dari proses pengambilan keputusan, tetapi juga menyangkut kegiatan yang sulit dan

tidak dapat diamati, yang selalu menyertai pembelian, penggunaan, proses pengalihan

atas barang dan jasa. Kegiatan saat pembelian yang dilakukan konsumen dan proses

pengambilan keputusan yang menyertai pembelian merupakan suatu hal yang perlu

diperhatikan dalam menganalisis perilaku konsumen. Tujuan analisis ini agar pihak

perusahaan dapat menarik keuntungan atas para pesaingnya. Dengan menganalisis

perilaku konsumen, perusahaan akan mempunyai pandangan yang lebih luas dan akan

cepat mengetahui kesempatan dan peluang baru yang berasal dari informasi belum

(32)

II.3 Teori Tentang Pemasaran Jasa II.3.1 Pengertian Jasa

Menurut Kotler (2005), bahwa “pengertian jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan

yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud

dan tidak dapat mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak

dikaitkan pada suatu produk fisik”.

Selanjutnya Kotler (2005) menyatakan bahwa “jasa memiliki empat karakteristik

utama yang sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran jasa, yaitu tidak nyata

(intangible), tidak terpisahkan (inseparable), variabel (variable), dan tidak dapat disimpan

(perishable)”.

Pemasaran jasa tidak sama dengan pemasaran produk. Pertama, pemasaran jasa

lebih bersifat intangible dan immaterial karena produknya tidak kasat mata dan tidak

dapat diraba. Kedua, produksi jasa dilakukan saat konsumen berhadapan dengan

petugas sehingga pengawasan kualitasnya dilakukan dengan segera. Hal ini lebih sulit

dari pada pengawasan produk fisik. Ketiga, interaksi antara konsumen dan petugas

adalah penting untuk dapat mewujudkan produk yang dibentuk.

II.3.2 Pengertian Pemasaran

Menurut Yazid, (2005) Pemasaran merupakan penghubung antara organisasi

dengan konsumennya.

Payne (2001), menyatakan bahwa: ”pemasaran merupakan suatu proses

mempersepsikan, memahami, menstimuli dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran

yang dipilih secara khusus dengan menyalurkaan sumber-sumber sebuah organisasi

(33)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008 Selanjutnya Payne (2001) menjelaskan fungi pemasaran dapat dianggap terdiri dari tiga komponen kunci:

a) Bauran pemasaran – unsur atau elemen internal penting yang membentuk program pemasaran sebuah organisasi

b) Kekuatan pasar – peluang dan ancaman eksternal dimana operasi-operasi pemasaran sebuah organisasi berinteraksi

c) Proses penyelarasan – proses strategik dan manajerial untuk memastikan bahwa bauran pemasaran dan kebijakan internal laik bagi kekuatan pasar.

II.4 Teori Tentang Bauran Pemasaran Jasa

Dalam pemasaran terdapat empat prinsip dasar yang terdiri 4 P: Product

(produk), Price (harga), Place (tempat) termasuk di dalamnya adalah distribusi dan

Promotion (promosi). Metode ini yang dikenal dengan Bauran Pemasaran (Marketing

Mix). Dalam perkembangannya, untuk layanan jasa dikenal juga istilah 7 P dimana 4

P pertama adalah Product, Price, Place, dan Promotion. Untuk 3 P yang selanjutnya

adalah Bukti Fisik (Physical Evidence), Proses (Process) dan Orang (People).

Kemudian Tull dan Kahle dalam Tjiptono (1997) menjelaskan bahwa: “Untuk mampu menciptakan kepuasan konsumen tersebut, para pengembang perlu memiliki suatu strategi pemasaran yang jitu dalam memasarkan produknya, karena strategi pemasaran juga merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang digunakan untuk melayani pasar sasaran.”

(34)

Selanjutnya Pawitra (1993) menyatakan: “Salah satu bentuk strategi pemasaran

yang mampu mendukung dalam memasarkan perumahan untuk menciptakan

kepuasan konsumen adalah penggunaan marketing mix (bauran pemasaran) yang

dapat meliputi product, price, promotion, dan physical evidence

Payne (2001) bahwa: ”kami mendukung bauran pemasaran yang diperluas

seperti yang ditunjukkan dalam Gambar. Ini mencerminkan unsur-unsur tradisional

bauran pemasaran produk, price (harga), promosi dan place (tempat) ditambah tiga

unsur tambahan people (orang), proses dan penyediaan layanan pelanggan.

Produk

Promosi Harga

Layanan

Pelanggan

Tempat Orang

Proses

Sumber: Payne (2001)

(35)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008 Payne (2001) menjelaskan bahwa: “dalam mengembangkan strategi bauran pemasaran, kita harus mempertimbangkan dampak masing-masing unsur bauran pemasaran terhadap segmen-segmen pasar yang dipilih. Ini menunjukkan jaminan bahwa ada:

a) Kecocokan antara bauran pemasaran dengan setiap segmen sasaran

b) Kecocokan antara bauran pemasaran dengan kapabilitas strategik perusahaan, yang menekankan kekuatannya dan meminimalkan dampak kelemahannya.

c) Pemahaman akan kapabilitas para pesaing yang mencakup pengelakan kekuatan-kekuatan mereka dan kapitalisasi kelemahan-kelemahan mereka.

II.5 Pengertian dan Unsur Bauran Pemasaran Jasa II.5.1 Produk (Product)

Produk merupakan kombinasi barang atau jasa yang ditawarkan oleh

perusahaan kepada target pasar.

Purnama (2001) mengatakan bahwa “produk merupakan segala sesuatu yang

bias ditawarkan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan.”

Sedangkan Lupiyoadi (2001), menyatakan bahwa “ada empat karakteristik

produk jasa yaitu: 1). Intangibility; bersifat abstrak dan tidak berwujud, 2)

Heterogenity/ variability; bersifat non-standar dan sangat variable, 3) Inseparability;

umumnya diproduksi dan dikonsumsi pada waktu bersamaan dengan partisipasi

konsumen dalam prosesnya, 4) Perishability; Jasa tidak mungkin disimpan dalam bentuk inventori.

Pelayanan jasa teknis laboratorium Baristand Industri Medan menghasilkan

produk berupa pengujian sampel dan kalibrasi mesin dan peralatan yang sifatnya

tidak berwujud prosesnya tidak dapat disimpan dalam bentuk inventori, jadi jasa ini

(36)

Menurut Zeithaml dan Bitner dalam Yazid (2005) menyatakan bahwa

”faktor-faktor yang terdapat pada produk pemasaran jasa adalah: feature, fisik barang, tingkat kualitas, asesories, pembungkusan, garansi, lini produk dan penentuan merk”.

Yang perlu dipahami adalah produk (kegiatan jasa pelayanan teknis pengujian

dan kalibrasi) apa yang diinginkan pengguna jasa seperti manfaat produk. Jika

penyedia jasa pelayanan teknis laboratorium memahami produk yang ada sekarang

seperti kemampuan pengujian, kemampuan kalibrasi dan lain sebagainya dan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan jasa teknis laboratoium tersebut, maka bila hal

tersebut terpenuhi maka akan mendapat respon yang positif dari pengguna jasa

sehingga pengguna jasa akan membantu pengguna jasa dalam membuat keputusan.

II.5.2 Tempat (Place)

Lokasi adalah suatu tempat di mana perusahaan itu melakukan kegiatan fisik.

Jenis-jenis lokasi menurut Zeithaml dan Bitner dalam Yazid (2005)

menjelaskan bahwa “faktor-faktor tempat/distribusi yang terdapat dalam pemasaran

jasa terdiri dari: jenis saluran, perantara, lokasi outlet, transportasi, penyimpanan dan

mengelola saluran”.

Selanjutnya Payne (2001) menyebutkan ”lokasi berkenan dengan keputusan

perusahaan mengenai dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan”.

Interaksi antara penyedia jasa dengan pelanggan menentukan penting dan

tidaknya lokasi atau tempat.

(37)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008 Promosi merupakan salah satu komponen bauran pemasaran. Stanton dalam

Alma (2002) memberikan definisi: ”Promotion is an exercise in information,

persuasion and communicaton”

Promosi dapat mempunyai tujuan menyampaikan informasi, menerima

informasi dan mempengaruhi pihak-pihak yang berkepentingan maupun belum

terhadap organisasi. Pencapaian tujuan tersebut melibatkan koordinasi

komponen-komponen promosi.

Selanjutnya Alma (2002) mengatakan bahwa ”Tujuan utama promosi adalah

memberikan informasi, menarik perhatian dan selanjutnya memberi pengaruh

meningkatnya penjualan.

Sedangkan Zeithaml dan Bitner dalam Yazid (2005) menjelaskan ”faktor-faktor

promosi yang terdapat dalam pemasaran jasa terdiri dari: tenaga penjualan atau

pelayanan, jumlah, seleksi, pelatihan, insentif, target, jenis media dan periklanan serta

bauran promosi (periklanan, sales promotion, personal selling dan publisitas).

II.5.4 Harga (Price)

Harga merupakan elemen penting dari bauran pemasaran karena akan

berhubungan dengan kelangsungan hidup organisasi.

Payne (2001) menyebutkan ”keputusan-keputusan penetapan harga sangat

signifikan dalam menentukan nilai bagi pelanggan dan memainkan peran sangat

(38)

Selanjutnya Lupiyoadi (2001) menyebutkan ”keputusan penerapan harga juga

sedemikian penting dalam menentukan seberapa jauh pelayanan layanan jasa dinilai

oleh konsumen dan juga dalam proses membangun citra.”

Zeithaml dan Bitner dalam Yazid (2001) ”faktor-faktor harga yang terdapat

dalam pemasaran jasa terdiri dari fleksibilitas, tingkat harga, istilah-istilah,

differnsiasi, diskon dan kuota”.

Nagle dalam Purnama (2001) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepekaan harga pembeli dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Pengaruh nilai unik

b. Pengaruh kesadaran atau produk pengganti c. Pengaruh perbandingan yang sulit

d. Pengaruh pengeluaran total e. Pengaruh menfaat akhir f. Pengaruh biaya yang dibagi g. Pengaruh investasi yang tertanam h. Pengaruh kualitas harga

i. Pengaruh persediaan

Lembaga milik pemerintah umumnya telah mempunyai tarif resmi yang sudah

ditetapkan oleh pemerintah.

II.5.5 Orang (People)

People merupakan orang - orang yang mengerjakan semua kegiatan mendeliver

produk sampai ketangan konsumen.Orang - orang yang mengerjakan semua kegiatan

ini harus memiliki "passion" atau semangat, gairah dalam melakukan bisnis.

Yazid (2005) mengatakan ”orang (people) adalah semua pelaku yang

(39)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008 Yang termasuk dalam elemen ini adalah personel perusahaan, konsumen lain dalam

lingkungan jasa.

Sehubungan dengan kegiatan pelayana jasa teknis Balai Riset dan Standardisasi

Industri Medan disini adalah seluruh orang yang terlibat dengan kegiatan pengujian

dan kalibrasi yang memainkan peranannya selama berlangsunganya proses

penggunaan jasa.

Lupiyoadi (2001) mengatakan empat kriteria peranan atau pengaruh dari aspek

people yang mempengaruhi konsumen, yaitu peran:

a. Contractor, people disini berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekuensi yang cukup sering dan sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli.

b. Modifier, mereka tidak secara langsung mempengaruhi konsumen tetapi cukup sering berhubungan dengan konsumen, misalnya resepsionis.

c. Influencer, mereka ini mempengaruhi konsumen dalam keputusan untuk membeli tetapi tidak secara langsung kontak dengan konsumen.

d. Isolated, people ini tidak secara langsung ikut serta dalam marketing mix dan juga tidak sering bertemu dengan konsumen. Misalnya karyawan bagian administrasi penjualan, SDM dan data processing.

Pada dasarnya terdapat dua jenis people yang ada pada kegiatan pelayanan jasa

Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan yaitu tenaga teknis yang melakukan

pengujian di laboratorium penguji dan kalibrasi kemudian juga staf administrasi

meliputi staf penerimaan contoh, personil pemasaran.

II.5.6 Proses (Process)

Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau

didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya,

yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang

(40)

Lupiyoadi (2001) menyatakan ”proses merupakan gabungan semua aktifitas,

umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, aktifitas dan hal-hal rutin dimana

jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.

Menurut Payne (2001) bahwa: ”seluruh kegiatan kerja adalah proses.

Proses-proses meliputi prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme, kegiatan dan

routines, dimana suatu produk atau jasa disampaikan kepada pelanggan. Ini

melibatkan keputusan kebijakan tentang keterlibatan pelanggan dan keleluasaan

karyawan”.

Proses pada kegiatan pelayanan jasa teknis Balai Riset dan Standardisasi

Industri Medan dimulai dari pemberian informasi kepada pelanggan, penerimaan

contoh, pelaksanaan kegiatan pengujian dan kalibrasi di laboratorium kemudian

diikuti dengan pengetikan sertifikat hasil uji, pembayaran dan penyerahan hasil

kepada pelanggan.

II.5.7 Layanan Pelanggan (Customer Service)

Kotler (2005) menyatakan bahwa: ”.Fasilitas dan layanan adalah suatu tindakan

atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, dimana pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun”

Semakin banyak fasilitas dan layanan yang ditawarkan kepada konsumen maka

semakin banyak keinginan konsumen untuk menggunakan produk tersebut, oleh

karena itu setiap perusahaan harus bisa lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi

(41)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008 adanya fasilitas dan layanan tersebut, konsumen akan berpikir dapat memudahkan

mereka dalam melakukan kegiatannya setiap hari. Fasilitas layanan berperan penting

meningkatkan harga jual suatu produk. Oleh karena itu perusahaan harus dapat

memberikan kepuasan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

Menurut Payne (2001) menyatakan bahwa: ”bukti fisik merupakan lingkunan

fisik perusahaan jasa dimana layanan diciptakan dan dimana penyedia jasa dan

pelanggan berinteraksi, ditambah unsur-unsur berwujud yang ada dan dipakai untuk

berkomunikasi atau mendukung peran jasa.

Jewel dan Siegall (1998) menjelaskan bahwa variabel lingkungan fisik terdiri

dari suhu ditempat kerja, penerangan di tempat kerja, kebisingan di tempat kerja,

ukurna dan tata letak tempat kerja, pembagian tempat kerja, pengaturan kantor dan

warna dinding.

Sedangkan Yazid (2005) bahwa dalam sejumlah kasus bukti ini mencakup

fasilitas fisik dimana jasa ditawarkan seperti fasilitas kantor dan peralatan.

II.6. Teori Tentang Keputusan Memilih II.6.1 Keputusan Konsumen

Menurut Kotler (2005) bahwa: Pengambilan keputusan konsumen

berbeda-beda, bergantung pada jenis keputusan pembelian. Selanjutnya dikatakan bahwa: para

konsumen melewati lima tahap: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi

(42)

pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak

yang lama setelah itu.

Sikap calon konsumen yang telah terpola dari proses pengenalan kebutuhan

akan merangsang konsumen untuk melakukan pencarian informasi baik secara

internal maupun eksternal. Informasi ini akan menggiring calon konsumen untuk

mengambil evaluasi alternatif tentang keputusan pembelian yang dipengaruhi

kepercayaan, sikap dan nilai yang dimiliki calon konsumen yang pada akhirnya akan

mengambil sebuah keputusan pembelian atau tidak, termasuk proses pemecahan

masalah pasca pembelian.

Sikap keputusan pembelian konsumen dimulai dari pengenalan kebutuhan,

pengenalan kebutuhan akan berhubungan dengan ingatan konsumen tentang stimulus

yang diperolehnya. Ingatan calon konsumen akan dipengaruhi oleh faktor lingkungan

yang terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh probadi, keluarga dan situasi.

Disamping faktor lingkungan perbedaan individu akan sangat menentukan

pemahaman akan pengenalan kebutuhan. Keputusan pengguna jasa laboratorium

dipengaruhi oleh status akreditasi lembaga yang dimiliki tersebut, dan sebagai

lembaga milik pemerintah tidak terlepas dari peraturan-peraturan pemerintah yang

berkaitan dengan kegiatan yang dilakukannya.

Selanjutnya Kotler (2005) menyatakan ada lima tahapan dalam proses

keputusan pembelian yaitu: Pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi

alternatif, keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian.

(43)

Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku

Kebutuhan Informasi Alternatif Pembelian Setelah

Pembelian

Sumber: Kotler (2005)

Gambar II.2 Model Proses Pembelian Lima Tahap

Zeithaml dan Bitner dalam Yazid (2005) mengatakan situasi ini sebagai gap

antara yang diharapkan dengan kenyataan yang dialami atau diterima konsumen.

Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian yaitu:

sikap atau pendirian orang lain, situasi yang tidak dapat diantisipasi.

Faktor sikap atau pendirian orang lain dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sampai dimana pendirian orang lain dapat mengurangi alternatif yang disukai

seseorang tergantung pada intensitas dari pendirian negatif orang lain terhadap

alternatif yang disukai konsumen.

Faktor situasi yang tidak dapat diantisipasi dijelaskan bahwa konsumen

membentuk suatu maksud pembelian, atas dasar faktor-faktor seperti pendapatan

keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang

diharapkan. Ketika konsumen akan bertindak, faktor situasi yang tidak diantispasi

mungkin terjadi untuk mengubah maksud pembelian tersebut.

Kotler (2005) menjelaskan dalam gambar mengenai langkah-langkah antara

evaluasi alternatif dan keputusan adalah sebagai berikut:

Pendirian

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008

Orang Lain

Evaluasi Maksud Maksud

(44)

Faktor Situasi

Tidak dapat

Diantisipasi

Sumber: Kotler (2005)

Gambar II.3 Langkah-langkah antara evaluasi alternatif dan keputusan

II.6.2 Proses Keputusan

Proses keputusan dipengaruhi oleh beberapa hal seperti lingkungan,

perbedaan individu dan proses psikologis dan strategi pemasaran.

Pengaruh Lingkungan

Perbedaan Proses Proses

Individu Keputusan Psikologis

Strategi Pemasaran

Sumber : Engel et. al. 1994

Gambar II.4 Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen

II.7. Teori Tentang Akreditasi Laboratorium II.7.1 Pengertian Akreditasi

Hadi (2007) menjelaskan bahwa: ”Akreditasi adalah rangkaian kegiatan

(45)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008 suatu lembaga/ laboratorium telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan

sertifikasi tertentu.

Pada era perdagangan global dewasa ini tuntutan terhadap mutu produk

semakin nyata. Tuntutan tersebut bentuknya bahkan tidak lagi memerlukan

pembuktian yang hanya didasarkan pada bentuk fisik barang, melainkan juga

berdasarkan dokumen resmi yang menyertainya. Dokumen yang menerangkan bahwa

barang tersebut telah memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan, agar dapat diakui,

harus dikeluarkan oleh laboratorium penguji yang terakreditasi.

Di sinilah keberadaan laboratorium penguji terakreditasi menjadi semakin

penting peranannya, karena laboratorium tersebutlah yang memiliki core competency

untuk memberikan pengakuan atas mutu suatu barang berdasarkan uji yang

dilakukannya, dimana salah satu komponen penting untuk menunjang pemastian

mutu dan keamanan pangan adalah tersedianya laboratorium uji, oleh karena

peranannya yang begitu penting maka laboratorium uji harus terakreditasi

II.7.2 Manfaat Akreditasi Laboratorium

Hadi (2007) menyebutkan tujuan atau manfaat akreditasi laboratorium antara lain:

a) Menyatukan semua sistem manajemen mutu laboratorium

b) Memberikan dan mempromosikan pengakuan formal kepada laboratorium yang kompeten

c) Meningkatkan status laboratorium

d) Memberikan keyakinan akan persepsi yang sama terhadap mutu data hasil pengujian dan/ atau kalibrasi

(46)

f) Meningkatkan konsistensi mutu data hasil pengujan dan/ atau kalibrasi

g) Mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi dalam kegiatan laboratorium

h) Menghindari duplikasi pengujian atau kalibrasi sehingga daoat mengurangi limbah laboratorium

i) Menurunkan biaya pengujian dan/ atau kalibrasi

j) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan laboratorium, dan

k) Saling pengakuan terhadap data hasil pengujian dan/ atau kalibrasi baik dalam maupun luar negeri

Keuntungan yang dapat diberikan Laboratorium yang terakreditasi kepada institusi pemerintah dan pembuat kebijakan antara lain

a) Meningkatkan tingkat kepercayaan pada data yang digunakan sebagai dasar peneguhan pada analisis dan pengambilan keputusan

b) Mengurangi jumlah ketidak pastian pada pengambilan keputusan yang

mempengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan

c) Meningkatkan kepercayaan masyarakat karena akreditasi adalah pengakuan resmi

d) Menghilangkan pengulangan yang tidak perlu dan meningkatkan efisiensi pada proses asesmen (berarti mengurangi biaya)

Selanjutnya dikatakan bahwa menggunakan laboratorium terakreditasi meningkatkan kepercayaan:

a) Keputusan pada fasilitas ganda berdasarkan data terbanding

b) Penerimaan penggandaan dari pemasok aman dan dapat dilaksanakan

c) Biaya yang menjadi satu dengan masalah laboratoium; dimana tercakup pula pengujian ulang, sampling ulang dan kehilangan waktu diminimalkan

d) Positif dan negatif yang semu yang dapat mempengaruhi secara langsung kesesuaian terhadap peraturan diminimalkan. (Buletin Pusat Standardisasi dan Akreditasi, Departemen Pertanian Edisi Januari 2002).

(47)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008 Peraturan Pemerintah secara langsung maupun tidak langsung menjadi acuan

bagi pengguna jasa untuk terlibat pada kegiatan yang berhubungan dengan jasa

laboratorium.

Lubis (1992) menyebutkan bahwa: ”Oleh banyak ahli Indonesia dikatakan

sebagai negara yang menganut sitem mixed economy, jelas bisa dibaca bahwa negara

cukup banyak terlibat dalam usaha-usaha ekonomi tidak saja melalui syarat-syarat

pemerintahan seperti Departemen Keuangan, Departemen Perdagangan, Departemen

Perindustrian dan sebagainya”.

Kemudian Keraf (1996) menyatakan: ”Kita melihat bahwa disatu pihak campur

tangan negara yang berlebihan dan distorsif akan merugikan , tetapi dilain pihak

negara justru sangat dibutuhkan untuk bisa menjamin keadilan bagi semua”.

(48)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan yang

beralamat di Jalan Sisingamangaraja No. 24 Medan dan dilaksanakan selama 3 (tiga)

bulan sejak bulan Agustus sampai Oktober 2008.

III.2 Metode Penelitian

Sesuai jenis masalah, tempat dan waktu serta teknik yang digunakan dalam

penelitian ini, maka pendekatan penelitian ini adalah survey sebagaimana dijelaskan

Kerlinger dalam Sugiyono (2005) penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan

pada populasi besar maupun kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dan sampel

yang diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian

relatif,distribusi dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

(49)

III.3 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah pengguna jasa laboratorium penguji dan

laboratorium kalibrasi Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan yang menurut

data pada tahun 2007 berjumlah 152 pengguna jasa. Kemudian Umar (2002)

mengatakan bahwa untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika

ukuran populasi diketahui, digunakan rumus Slovin seperti berikut:

N

n =

1 + N e2

dimana:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

e = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih dapat ditolerir.

Jika populasi (N) 152 dan taraf kesalahan (e) 10%, maka tingkat kesalahan akan

semakin kecil karena total sampel yang didapat mewakili populasi, maka besar

sampel (n) jika menggunakan taraf kekeliruan 10% adalah:

152

n = = 60,3174 dibulatkan menjadi 60 pengguna jasa 1 + 152 (0,1)2

Pengambilan sampel dari setiap kelompok populasi digunakan teknik

Proportional Random Sampling yaitu: Pengambilan sampel dengan memperhatikan

proporsi jumlah sub-sub populasi. Kemudian untuk menentukan siapa yang dijadikan

responden dari masing-masing kelompok dilakukan secara acak atau random. Sampel

(50)

didasarkan pada jumlah pengguna jasa Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi

Industri Medan seperti terdapat pada tabel III.1 berikut ini:

Tabel III.1 Penentuan Sampel Penelitian

No. Jenis Laboratorium Populasi % Sampel

1 Laboratorium Penguji 120 80 80% x 60 = 48

2 Laboratorium Kalibrasi 32 20 20% x 60 = 12

JUMLAH 152 100 60

III.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Wawancara (interview), kepada pihak yang berhak dan berwenang memberikan

informasi dan data sehubungan dengan penelitian ini.

2. Daftar pertanyaan (questionaire) yang diberikan kepada pengguna jasa

(responden) sebagai sampel yang terpilih dari pengguna jasa laboratorium Balai

Riset dan Standardisasi Industri Medan.

3. Studi dokumentasi, untuk mengumpulkan dan mempelajari data, dokumen dan

laporan yang diperoleh dari kantor Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan,

internet dan sumber lain yang dapat mendukung penelitian ini.

III.5 Jenis dan Sumber Data

1. Data primer yang diperoleh dari wawancara dan data yang dikumpulkan langsung

(51)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008 Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan yang ditetapkan

sebagai responden.

2. Data sekunder adalah data yang berasal dari studi dokumentasi atau yang telah

dikumpulkan oleh pihak lain dan telah tersedia pada saat penelitian dilakukan.

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari dokumentasi resmi

Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan antara lain: profil,

laporan akuntabilitas dan Laporan tahunan Balai Riset dan Standardisasi Industri

Medan dan sumber lain yang relevan.

III.6 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan perumusan masalah, kerangka berpikir dan hipotesis yang

diuraiakan, maka variabel-variabel dalam penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut:

1. Identifikasi variabel hipotesis pertama sebagai berikut:

Variabel bebas (independent variable): (X) yaitu bauran pemasaran jasa yang

terdiri dari produk (X1), tarif (X2), promosi (X3), tempat (X4), karyawan (X5),

proses (X6) dan layanan pelanggan (X7) berpengaruh terhadap variabel terikat

(dependent variable): (Y) adalah keputusan pengguna jasa untuk memilih

laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan.

Definisi operasional variabel untuk hipotesis pertama dijelaskan pada Tabel

(52)

Tabel III. 2 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Yaitu Bauran Pemasaran dan Keputusan Pengguna Jasa

No. Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran

1 Produk (X1) Kegiatan yang memberi

manfaat bagi pengguna jasa

Kebutuhan, manfaat dan

kesesuain Jasa Laboratorium

Skala Likert

3 Promosi (X3) Sarana untuk mempromosikan

jasa yang ada.

Penerbitan Brosur, Leaflet,

Profil , Pameran

Skala Likert

4 Tempat (X4) Lokasi kegiatan Laboratoium

Baristand Industri Medan

Dipusat kota, dekat dengan

kawasan industri, mudah

jasa pelayanan Laboratorium

Kompetensi, disiplin, mental

dan kepedulian

Skala Likert

(53)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008

kantor, seragam kerja dan,

peralatan laboratorium

Skala Likert

8 Keputusan

Pengguna

Jasa (Y)

Tindakan pengguna jasa yang

memilih Baristand Industri

2. Identifikasi variabel hipotesis Kedua sebagai berikut:

Variabel bebas (independent variable): (X) yaitu status akreditasi laboratorium

berpengaruh terhadap variabel terikat (dependent variable): (Y) adalah

keputusan pengguna jasa untuk memilih laboratorium Balai Riset dan

Standardisasi Industri Medan.

Definisi operasional variabel untuk hipotesis kedua dijelaskan pada Tabel III.3

sebagai berikut:

Tabel III. 3 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua Yaitu Akreditasi Laboratorium dan Keputusan Pengguna Jasa

No Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran

1 Akreditasi (X)

Kegiatan pengakuan formal

lembaga sertifikasi.

Penerapan Sistem Manajemen Mutu, status, jaminan kualitas

Skala Likert

2 Keputusan

Pengguna

Tindakan pengguna jasa yang memilih Baristand Industri

Inisiatif, keaktifan, ketepatan dalam memutuskan dan

(54)

Jasa (Y) Medan untuk menyediakan pelayanan teknis untuk memuaskan kebutuhannya

kepuasan setelah membuat keputusan.

3. Identifikasi variabel hipotesis Ketiga sebagai berikut:

Variabel bebas (independent variable): (X) adalah peraturan pemerintah

berpengaruh terhadap variabel terikat (dependent variable): (Y) adalah

keputusan pengguna jasa untuk memilih laboratorium Balai Riset dan

Standardisasi Industri Medan.

Definisi operasional variabel untuk hipotesis ketiga dijelaskan pada Tabel III.4

sebagai berikut:

Tabel III. 4 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Ketiga Yaitu Peraturan Pemerintah dan Keputusan Pengguna Jasa

No Variabel Definisi Operaional Indikator Penguku-an

1 Peraturan

Tindakan pengguna jasa yang

memilih Baristand Industri

(55)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008 Kuesioner yang dijadikan instrumen pengumpulan data diuji terlebih dahulu

dan uji validitas internal yaitu menguji validitas setiap butir pertanyaan. Pengujian

validitas penelitian ini dilakukan dengan mengambil responden yang tidak termasuk

dalam sampel penelitian ini. Umar (2004) mengatakan bahwa ”jumlah responden

untuk uji coba disarankan minimal 30 orang agar distribusi skor (nilai) akan

mendekati kurva normal”.

Sebagaimana terdapat pada Lampiran 1, maka nilai signifikansi pengujian

pada setiap variabel dengan indikatornya kurang dari 0,05. Nilai signifikansi

pengujian (Sig.) masing-masing variabel penelitian jauh lebih kecil dari 5%, hal ini

berarti masing – masing butir indikator adalah valid.

III.7.2 Uji Reliabilitas

Sugiyono (2005) mengatakan “pengujian realibilitas dengan internal

consistency dilakukan dengan cara mencoba instrument sekali saja, kemudian data

yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu, dalam hal ini teknik yang digunakan

adalah teknik Alpha Croncbach. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi

reliabilitas instrument.

Selanjutnya Arikunto (2006) menyebutkan “rumus Alpha digunakan untuk

mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau

soal bentuk uraian. Selanjutnya Hasil uji reliabilitas untuk masing-masing variabel

(56)

Maka koefisien reliabilitas yang dilihat pada nilai Alpha Croncbach pada

masing-masing variabel > 0,6 maka variabel – variabel yang digunakan adalah

reliabel.

III.8 Metode Analisis Data

Untuk mengatahui pengaruh strategi bauran pemasaran jasa yang terdiri dari

produk, harga, promosi, tempat, orang, proses dan layanan pelanggan terhadap

keputusan pengguna jasa memilih Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi

Industri Medan, maka digunakan analisis regresi linier berganda dengan persamaan

sebagai berikut:

Y = ß0 +ß1X1 +ß2X2 +ß3X3 + ß4X4 + ß5X5 + ß6X6 +ß7X7 +

dimana:

Y = Keputusan pengguna jasa

ß0 = Konstanta

ß1 ,ß2 ,ß3 ,ß14 ,ß5 ,ß6 ,ß7 = Koefisien regresi

X1 = Produk

X2 = Tarif

X3 = Promosi

X4 = Tempat

X5 = Karyawan

X6 = Pro ses

(57)

Endang Sri Ulina : Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemsaran Terhadap Keputusan Pengguna Jasa..., 2008

= Error of term

III.8.1 Uji Serempak (Uji F) hipotesis pertama

Untuk menguji apakah hipotesis diterima atau ditolak digunakan statistik

sebagai berikut:

H01 :”bauran pemasaran (produk, tarif, promosi, tempat, karyawan, proses dan

layanan pelanggan) secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan memilih menggunakan jasa layanan Laboratoium Balai Riset dan

Standardisasi Industri Medan”

Ha1 : ”bauran pemasaran (produk, tarif, promosi, tempat, karyawan, proses dan

layanan pelanggan) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

keputusan memilih menggunakan jasa pelayanan Laboratorium Balai Riset dan

Standardisasi Industri Medan”.

Untuk menguji signifikansi faktor-faktor tersebut secara bersama-sama terhadap

keputusan pengguna jasa Laboratorium Baristand Industri Medan digunakan uji F

dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95%, = 0,05. Bila hasil

perhitungan nilai Fhitung > Ftabel maka H01 ditolak dan Ha1 diterima, berarti variabel

independentnya secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap

variabel dependennya. Tapi bila Fhitung < Ftabel maka H01 diterima dan Ha1 ditolak,

artinya variabel independentnya secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh

signifikan terhadap variabel dependent

Sugiyono (2005) bahwa: ”Untuk menguji signifikansi korelasi ganda dihitung

Gambar

Tabel I.2  Keadaan   Jumlah  Pengguna  Jasa  Pelayanan   Teknis  Laboratorium  Baristand Industri Medan Tahun 2003 - 2007
Gambar 1.1  Kerangka Berpikir
Gambar: II.1 Bauran Pemasaran yang Diperluas Untuk Jasa
Gambar II.2 Model Proses Pembelian Lima Tahap
+7

Referensi

Dokumen terkait

Persyaratan yang harus dipenuhi yaitu 1) telah memenuhi syarat Satuan Kredit Semester (SKS) minimal 130 SKS, 2) telah memenuhi syarat Indeks Prestasi

Sehubungan dengan pembatasan pengertian tersebut maka hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,

Wilcoxon, nilai p penilaian responden konsumen mi bakso terhadap atribut rasa dan mutu keseluruhan adalah sama, dengan demikian atribut rasa berperan besar dalam

Untuk akomodasi sementara (kurang dari 2 minggu) lebih baik untuk menumpang senior atau kawan yang sudah ada di Brisbane terlebih dahulu. Ini dikarenakan untuk proses adaptasi

U istraživanom vremenskom periodu Republika Srbija ostvarila je pozitivan bilans spoljnotrgovinske razmene jabuke ( grafikon 2 ). Izvoz je bio veći u odnosu na uvoz, a bilans

Demikian pula dapatan kajian ini secara dasar (policy) boleh membantu penyempurnaan program perkhidmatan yang sedang dilaksanakan di institusi, sehingga kualiti perkhidmatan

Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Universitas Negeri Yogyakarta memberikan penghargaan dan. mengucaPkan terima kasih, kePada

Tak lupa juga diperuntukkan kepada dosen-dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dan tak lupa juga kepada sahabat dan teman-teman yang