• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERFORMANCE ANALYSIS OF MATRIX MULTIPLICATION IN HIGH CAPABILITY COMPUTATION ENVIRONMENTAL (CUDA-GPU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERFORMANCE ANALYSIS OF MATRIX MULTIPLICATION IN HIGH CAPABILITY COMPUTATION ENVIRONMENTAL (CUDA-GPU)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KINERJA MATRIX MULTIPLICATION PADA LINGKUNGAN KOMPUTASI BERKEMAMPUAN TINGGI (CUDA-GPU)

Oleh

ACHMAD YUSUF VIDYAWAN

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KOMPUTER

Pada

Jurusan Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRACT

PERFORMANCE ANALYSIS OF MATRIX MULTIPLICATION IN HIGH CAPABILITY COMPUTATION ENVIRONMENTAL (CUDA-GPU)

By

ACHMAD YUSUF VIDYAWAN

The increase of number and size of data, resulted the increase in the user needs for the

ability of a computer to process large data measure. The new paradigm, parallel

computing, is proposed to handle the problems which teaches that substantial-job can be split up into marginal-job by increasing the number of workers. One of the method is cluster computing which is using more than one processor to handle single process. Even it showed a significant increase in computing than the conventional one, the high price to build a cluster system becomes a constraint.

This study uses one of parallel computing method that is GPU computing and compares the result to cluster computing. GPU computing uses Graphics Processing Unit (GPU) to compute in parallel. The result of this study shows that by using GPU computing the use of processor can be maximized, and it shows that it has more capability in matrix multiplication than cluster computing.

(3)
(4)
(5)
(6)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan teknologi saat ini semakin meningkat secara pesat dari

waktu ke waktu. Konsumen semakin menyadari akan pentingnya

penggunaan teknologi dalam menunjang kehidupan sehari - hari.

Perkembangan teknologi yang cukup maju tersebut bisa dilihat

berdasarkan data yang dihimpun oleh Gartner International Data

Corporation, yang menyebutkan bahwa kebutuhan konsumen akan

perangkat komputer meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 1975,

penjualan komputer tercatat sebanyak 50.000 unit. Penjualan tersebut terus

meningkat dari tahun ketahun. Bahkan pada tahun 2000 terjadi

peningkatan penjualan scara drastis yaitu berkisar 134,7 juta unit dan

statistik terakhir pada tahun 2011 sudah mencapai penjualan 355,2 juta

(7)
[image:7.595.137.516.133.360.2]

2 Tabel 1.1 Data Penjualan Komputer Dunia Tahun 1975 – 2011 (Badan Pusat

Statistik, 2006)

Berdasarkan data yang dihimpun oleh BPS (Badan Pusat Statistik, 2006)

menyebutkan bahwa dari 58,8 juta rumah tangga yang ada di seluruh

Indonesia 2,2 juta diantaranya telah memiliki komputer. Sebagian besar

diantaranya berada di wilayah perkotaan. Penggunaan komputer dalam

kehidupan sehari – hari mengakibatkan ketergantungan pengguna dalam

setiap masalah yang dihadapi. Kompleksitas masalah yang dihadapi oleh

pengguna memberikan implikasi jumlah data dan ukuran data yang juga

meningkat seiring penggunaan komputer sebagai alat bantu penyelesaian

masalah kehidupan manusia terutama di Indonesia. Peningkatan jumlah

dan ukuran data setiap tahunnya mengakibatkan kebutuhan pengguna akan

kemampuan komputer yang dapat memproses data dalam ukuran besar

dengan jumlah banyak semakin meningkat.

2011 2010 2000 1975

Total Penjualan di Negara Amerika 95.4 Juta 93 Juta 46 Juta 40,000

Total Penjualan di Seluruh Dunia 355.2 Juta 346.2 Juta 134.7 Juta 50,000 Total Pendapatan (dalam $) 2011 2010 2000 1975

Negara A.S $85.5

Miliar

$83.4 Miliar

$86.9 Miliar $50 Juta

Seluruh Dunia $329 Miliar $321

Miliar

$251 Miliar $60 Juta

Penjualan Sepanjang Waktu (unit)

Total unit penjualan 3.287 Miliar

Total Pendapatan $4.835 triliun

Target dan Karakteristik

Kebutuhan untuk Bisnis 74%

Kebutuhan untuk Rumah Tangga 81.50%

Penjualan Laptop 16.40%

Penjualan Komputer Server 2.10%

Penjualan Berdasarkan Wilayah

Wilayah USA 38.80%

Wilayah Eropa 25%

(8)

3

Kemampuan komputasi sebuah komputer biasanya ditandai dengan

jumlah transistor yang ada dalam sebuah prosesor (Central Processing

Unit). Peningkatan jumlah transistor menambah kemampuan komputer

dalam melaksanakan intruksi yang diberikan oleh pengguna. Gambar 1.1

menunjukkan peningkatan jumlah transistor dalam sebuah prosesor.

Peningkatan ini linier dengan kemampuan yang dimiliki oleh prosesor

[image:8.595.135.497.329.629.2]

dalam menyelesaikan sebuah masalah.

(9)

4

Perkembangan jumlah transistor yang sejalan dengan kemampuan

prosesor dalam melaksanakan sebuah masalah ini ternyata masih dirasa

kurang dengan ukuran data yang sangat besar (Rojas , 2012). Sehingga

pada tahun 1990an diperkenalkan sebuah paradigma baru dalam

komputasi yang disebut parallel computing (komputasi paralel).

Paradigma ini mengajarkan pengguna bahwa pekerjaan yang besar dapat

dipecah – pecah menjadi pekerjaan yang kecil dengan jumlah pekerja yang

banyak. Salah satu metode komputasi paralel yang cukup terkenal ialah

cluster computing. Cluster Computing adalah sebuah paradigma

penggunaan banyak komputer untuk menyelesaikan suatu masalah

bersama - sama.

Cluster dalam ilmu komputer dan jaringan komputer adalah beberapa

komputer yang berdiri sendiri namun terhubung dalam sebuah jaringan

dan dapat digunakan untuk menyelesaikan sebuah masalah (Gani, 2011).

Oleh sebab itu, proses menghubungkan sekumpulan komputer tersebut

agar dapat bekerja seperti itu dinamakan clustering. Cluster sering

digunakan saat ini oleh para pengembang untuk menyelesaikan suatu

persoalan yang lebih mementingkan efisiensi waktu. Pada penelitian

(Gani, 2011) digunakan beberapa komputer yang dihubungkan

menggunakan jaringan untuk menyelesaikan masalah perkalian matriks.

Pada penelitian tersebut dilakukan perbandingan waktu komputasi antara

penggunaan parallel computing dengan sequential computing. Dalam

(10)

5

jumlah prosesor lebih dari satu menunjukkan peningkatan komputasi yang

signifikan.

Selain meningkatkan performansi, sistem cluster ini juga memiliki

keunggulan dalam hal keamanan data. Menjalankan aplikasi paralel

menggunakan sistem berbasis grid dapat meningkatkan keamanan data,

dengan menggunakan layanan secure shell (SSH) dan penggunaan

autentikasi menggunakan Certificate Authority (CA) serta pembatasan hak

akses dan eksekusi grid dan aplikasi paralel. (Gani, 2011)

Kecepatan komputasi yang dihasilkan berbasis cluster banyak dipengaruhi

oleh performansi jaringan, jumlah proses dan kalkulasi proses yang

dilakukan, jumlah prosesor dan node. Namun, selain kelebihan cluster

tersebut, terdapat pula kelemahan dari cluster, diantaranya adalah

harganya yang sangat mahal, hal ini dikarenakan harus memiliki komputer

yang lebih dari satu. Sehingga apabila mengalami kerusakan dibutuhkan

biaya perbaikan yang tidak sedikit juga. Selain itu, karena node-node

cluster tersebut terpisah maka ada waktu tunggu (delay) untuk transfer

data diantara node. (Gani, 2011)

Syarat utama dilakukan proses paralel dalam sebuah sistem cluster adalah

masalah yang dihadapi dapat dipecah menjadi bagian – bagian kecil yang

tidak saling terhubung satu sama lain (Independent). Mahalnya harga yang

harus dikeluarkan untuk membangun sebuah sistem cluster menjadi

kendala bagi para peneliti ataupun perusahaan yang memiliki keterbatasan

dana. Permasalahan media komputasi yang cepat dan murah ini terus

(11)

6

pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gani (Gani, 2011), pada

tahun 1999 diperkenalkan sebuah media komputasi baru dengan konsep

General Purpose Computing (GPU) yang memanfaatkan Graphic

Processing Unit (GPU) untuk melakukan komputasi yang dapat dilakukan

secara paralel (Owens, dkk., 2008). Pada perkembangannya, kecepatan

komputasi dari sebuah processor ternyata dapat dilewati dengan

penggunaan GPU pada kasus tertentu. GPU awalnya adalah sebuah alat

(device) yang secara khusus ditugaskan untuk mengolah tampilan grafis.

Namun, GPU telah berkembang menjadi sebuah programmable processor

yang handal. Compute Unified Device Architechture (CUDA) adalah

sebuah arsitektur GPU yang diperkenalkan oleh sebuah perusahaan kartu

grafis international NVIDIA. Arsitektur CUDA memungkinkan pengguna

memanfaatkan prosesor yang ada dalam sebuah GPU digunakan sebagai

media komputasi. Untuk melihat atau mengetahui performansinya pada

penelitian ini digunakan arsitektur CUDA-GPU untuk menyelesaikan

permasalahan perkalian matriks. Penelitian dengan menggunakan metode

komputasi CUDA-GPU ini merupakan pengembangan dari penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Gani dengan menggunakan komputasi

Cluster (Gani, 2011). Dengan studi kasus yang sama yaitu menggunakan

perkalian matriks, namun menggunakan metode komputasi yang berbeda

antara komputasi Cluster dan komputasi CUDA-GPU, penggunaan GPU

dalam menyelesaikan masalah perkalian matriks diharapkan dapat

(12)

7 1.2. Rumusan Masalah

Rumusaan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana membangun sistem grid menggunakan GPU.

2. Bagaimana menganalisa hasil komputasi menggunakan Cluster

dibandingkan dengan komputasi GPU ( Studi kasus penyelesaian

masalah perkalian matriks).

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Membangun sistem komputasi berbasis sistem operasi windows.

2. Hardware yang digunakan identik dengan hardware yang digunakan

pada lingkungan Cluster.

3. Perbandingan waktu komputasi perkalian matriks nxn di dua

lingkungan yang berbeda, yaitu pada lingkungan GPU dan Cluster.

4. Data yang digunakan menyesuaikan dengan penelitian terdahulu yaitu

ordo matriks dengan jumlah n = 500, 1000, 1500, 2000, 2500 dan

3000.

5. Dilakukan analisis pengukuran kinerja dan komparasi atas waktu

(13)

8 1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Melakukan evaluasi kinerja penggunaan GPU dan Cluster dalam

menyelesaikan permasalahan perkalian matriks.

2. Menghitung perubahan kecepatan antara penggunaan GPU dengan

Cluster dalam kasus perkalian matriks.

3. Menunjukkan performansi sebuah GPU dalam melakukan sebuah

komputasi.

1.5. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan alternatif media komputasi yang kuat dengan harga

murah.

2. Memberikan gambaran umum instalasi dan penggunaan CUDA-GPU

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2006. Profil Pemanfaatan Teknologi Informasi Oleh Masyarakat. Hasil Survey Sosial Ekonomi Sosial – Susenas 2005.

Barney, B. 2013. Introduction to Parralel Computing. Lawrence Livermore

National Laboratory.

https://computing.llnl.gov/tutorials/parallel_comp/#Whatis terakhir diakses pada : Desember 2013, 23.36

Computer Sales Statistic. 2012. http://www.statisticbrain.com/computer-sales-statistics/ Terakhir Diakses Pada : januari 2013, 15:10:10.

Gani, R.A. 2011. Analisis Kinerja Sistem Komputasi Grid Menggunakan GLOBUS Toolkit dan MPI. IlmuKomputer : Universitas Lampung.

Inam, R. 2009. An Algorithm for Multicores Graphics Processors. Chalmers University of Technology : Goteborg

Linda N.dan Julia L. 2006.The Essentials of Computer Organization and architecture. Jones and Bartlett publishers :Massachusetts,USA.

Munir. 2011. Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Pascal dan C. Informatika : bandung

NVIDIA Corporation. 2007. NVIDIA CUDA Programming Guide ver. 1.0. Santa Clara.

Owens, J., Houston M., Laubke D., dan Green S., 2008.Graphics Processing Units powerful, programmable, and highly parallel are increasingly targeting general-purpose computing applications. Prosiding IEEE.

Gambar

Tabel 1.1 Data Penjualan Komputer Dunia Tahun 1975 – 2011 (Badan Pusat Statistik, 2006)
Gambar 1.1 Grafik Peningkatan Jumlah Transistor dari Tahun 1971 – 2011

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian terlihat bahwa responden menunjukkan respon yang positif terhadap perusahaan, dengan tidak adanya keluhan tentang pemberian bantuan melalui program CSR

[r]

Pada sctiap mukajoin dan pada kedua sisi dari setiap penampang yang mungkin mengalami leleh lentur akibat teljadinya perpindahan lateral inelastis dari rangka harus

Pada kondisi tersebut peneliti belum menggunakan metode maupun media/alat peraga yang sesuai dalam kegiatan pembelajaran, kurangnnya pemanfaatan alat peraga dalam

1) Sistem pemandu wisata berbasis WAP ini dapat menampilkan informasi objek wisata, cari data, info penginapan, info kuliner, info tempat belanja, info transportasi, info

Ruang lingkup penelitian yang dibahas adalah sembilan fungsi sumber daya manusia yang terdiri atas: fungsi perencanaan; fungsi rekrutmen, seleksi dan orientasi; fungsi pelatihan;

Jurusan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan, penelitian terapan, pengabdian kepada masyarakat dalam sebagian atau satu cabang ilmu, dan pembinaan sivitas akademika, sesuai

However the I slamic institu- tion response in I ndonesia does not change anymore and seems not to have seriously attention in the issue of HI V/ AI DS, it can be look from