• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Sumberdaya Alam Dalam Perspektif Deep Ecology

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengelolaan Sumberdaya Alam Dalam Perspektif Deep Ecology"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS

PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PERSPEKTIF DEEP ECOLOGY

MUHDI, S.HUT., M.SI NIP. 132296512

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, kami panjatkan kehadlirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.

Karya tulis ini berjudul : Pengelolaan Sumberdaya Alam dalam Perspektif Deep Ecology.

Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Kritik dan saran untuk penyempurnaan karya tulis inisangat penulis harapkan.

Medan, Januari 2008

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI...ii

PENDAHULUAN ...1

REALISASI DIRI ...3

PERSAMAAN BIOSENTRIS...4

PRINSIF DASAR DEEP ECOLOGY...6

(4)

PENDAHULUAN

Istilah deep ecology diperkenalkan oleh Arne Naess dalam artikel pada tahun 1973, "The Shallow and the Deep, Long-Range Ecology Movement”. Naess mencoba untuk menguraikan pendekatan yang lebih dalam, yang lebih melihat secara rohani terhadap alam. Pendekatan yang lebih dalam ini diakibatkan oleh kerusakan yang semakin besar terhadap manusia dan kehidupan non manusia. Inti sari dari deep ecology adalah memelihara pertanyaan lebih dalam akan hakekat hidup manusia, masyarakat, dan alam sebagaimana tradisi filosofis barat dari Socrates. Sebagai contoh tanya jawab ini, Naess menunjuk "bahwa kita bertanya mengapa dan bagaimana, jika yang lain tidak?”. Sebagai contoh, ekologi sebagai ilmu pengetahuan tidak menanyakan masyarakat yang seperti apa yang akan terbaik bagi pemeliharaan ekosistem tertentu – yang mempertimbangkan suatu pertanyaan untuk teori nilai, untuk politik, untuk etika." Begitu ekologi menuju apa yang disebut dengan tingkatan ilmiah berdasar fakta kepada tingkatan diri sendiri menuju kearifan bumi.

Deep Ecology merupakan satu pendekatan sedikit demi sedikit yang kepada

permasalahan lingkungan dan usaha untuk mengartikulasikan secara religius dan menyeluruh serta pandangan yang filosofis. Dasar dari deep ecology adalah intuisi dasar dan mencoba diri kita dan alam yang meliputi kesadaran ekologis. Pandangan tertentu atas politik dan kebijakan publik sekarang mengalir secara alami dari kesadaran ini.

Kesadaran ekologis dan deep ecology adalah kontras jelas dengan cara pandang masyarakat yang technocratic-industrial yang menjadikan manusia terisolasi dan terpisah secara fundamental dari alam, superior atas, dan yang bertanggung-jawab atas sisa ciptaan Nya. Tetapi cara pandang manusia yang terpisah dan superior atas alam hanyalah bagian dari pola budaya yang lebih besar. Selama ribuan tahun, budaya barat terus meningkat yang terobsesi dengan ide tentang “dominanance” : dimana kekuasaan manusia atas non manusia, yang maskulin atas feminin, yang kuat dan kaya atas yang lemah/miskin, dengan kekuasaan dunia Barat atas kultur non-Barat. Kesadaran deep ecology menggiring kita untuk menyelami ilusi yang salah dan berbahaya ini.

(5)

suatu realita dari pemahaman saintifik materialis yang dangkal, menjadi realita yang memadukan aspek rohani dan material secara bersama-sama. Sementara intelektual terkemuka dari kalangan pandangan “dominance” cenderung untuk memandang agama sebagai " hanya takhayul belaka" dan menganggap sebagai praktek dan penerangan rohani jaman kuno, seperti ditemukan di dalam Zen Buddhism, sangat subjektif, pencarian bagi kesadaran deep ecology adalah pencarian bagi suatu kesadaran yang lebih objektif dan status menjadi melalui suatu tanya jawab yang aktif dan proses perenungan dan dan jalan hidup.

Banyak orang sudah mempertanyakan pertanyaan yang lebih dalam ini dan menumbuhkan kesadaran ekologis dalam konteks tradisi spiritual yang berbeda – Christians, Taoism, Buddhism, dan ritual suku asli Amerika, sebagai contoh. Sementara perbedaan yang besar di dalam pelaksanaannya, banyak di dalam tradisi ini memufakati prinsip dasar deep ecology.

Warwick Rubah, ahli filsafat Australia, telah dengan ringkas dan jelas menyatakan pusat intuisi dari deep ecology: " Adalah gagasan di mana kita tidak dapat membuat perusahaan ontological membagi dalam keberadaan lahan : Bahwa tidak ada dua pencabangan pada kenyataannya antara manusia dan dunia non manusia... kepada tingkat bahwa kita merasa ada batasan-batasan, berarti kita tidak mencukupi kesadaran deep ecology”.

(6)

REALISASI DIRI

Sehubungan dengan tradisi rohani dari banyak agama dunia, norma deep ecology dari self-realiration (realisasi diri) pergi di luar dari diri Barat modern yang mana didefinisikan sebagai suatu ego terisolasi bekerja keras terutama semata untuk kepuasan hedonistic atau untuk suatu perasaan keselamatan individu yang sempit di dalam hidup ini atau yang berikutnya. Ini secara sosial memprogramkan perasaan diri yang sempit atau social sempit yang memindahkan kita, dan meninggalkan doa kepada apapun juga yang iseng atau pertunjukan adalah lazim di dalam masyarakat kita atau kelompok acuan sosial. Kita begitu dirampok mulai pencarian untuk spiritual/biological pribadi kita yang unik. Pertumbuhan spiritual, atau terbentang, mulai manakala kita berhenti untuk memahami atau lihat diri kita ketika terisolasi dan ego bersaing sempit dan mulai untuk mengenal dengan manusia lain dari keluarga dan teman untuk, secepatnya, spesies kita. Tetapi deep ecology merasakan diri memerlukan suatu pertumbuhan dan kedewasaan lebih lanjut, suatu identifikasi yang pergi di luar ras manusia untuk meliputi nonhuman dunia. Kita harus melihat di luar asums-asumsi dan nilai-nilai budaya kotempurer yang sempit kita, dan kebijaksanaan yang konvensional dari waktu dan tempat kita, dan ini pencapaian terbaik melalui proses perenungan tanya jawab yang dalam. Hanya dengan cara ini kita dapat berharap untuk mencapai dewasa penuh pribadi dan keunikan.

(7)

PERSAMAAN BIOSENTRIS

Intuisi dari persamaan biocentris adalah bahwa semua hal-hal di dalam biosphere mempunyai suatu hak yang sama untuk hidup dan berbunga dan untuk menjangkau bentuk terbentang dan perwujudan individu mereka sendiri dalam perwujudan diri yang lebih besar. Intuisi dasar ini adalah bahwa semua kesatuan dan organisma di dalam ecosphere, seperti bagian-bagian yang saling berhubungan yang utuh, adalah sama di

dalam yang berharga hakiki. Naess menyatakan bahwa persamaan biocentric sebagai suatu intuisi adalah benar pada prinsipnya, walaupun dalam poses kehidupan, semua jenis menggunakan satu sama lain sebagai makanan, tempat perlindungan, dan lain lain. Predasi timbal balik (saling makan dan memakan) adalah suatu fakta biologi dari kehidupan, dan banyak dari agama di dunia berjuang dengan implikasi yang spiritual ini. Beberapa binatang liberationists yang mencoba untuk mengelakkan masalah ini dengan mendukung vegetarianism terpaksa dikatakan keseluruhan kerajaan tumbuhan termasuk hutan hujan tidak mempunyai hak ke keberadaan mereka sendiri. Pengelakan ini keluar dari hadapan intuisi dasar (equality) persamaan. Aldo Leopold menyatakan intuisi ini manakala ia berkata manusia adalah " warganegara yang sederhana" dari komunitas biotic, yang bukan raja dan guru atas semua jenis lain.

Persamaan Biocentric adalah hubungan intim bagi perwujudan diri bagi semua dalam perasaan yang sama yang apabila kita merugikan bagian dari alam berarti merugakan diri kita sendiri. Tidak ada batasan-batasan dan segalanya saling berhubungan. Tetapi sepanjang kita merasa sebagai kesatuan atau organisma individu, pengertian yang mendalam menarik kita untuk menghormati semua manusia dan individu non manusia di dalam hak mereka sendiri sebagai bagian-bagian dari keseluruhan tanpa merasakan perlu untuk men set hirarki spesies dimana manusia berada di puncak.

(8)

Diskusi yang lebih penuh yang menyangkut norma bosentris pada prakteknya dimulai dengan keberadaan bahwa kita, sebagai manusia individu, dan sebagai komunitas manusia mempunyai kebutuhan yang penting seperti makanan, air dan tempat perlindungan termasuk cinta, permainan, ungkapan kreatif, teman karib hubungan dengan pemandangan tertentu seperti halnya hubungan teman karib dengan manusia lain, dan kebutuhan penting bagi pertumbuhan spiritual, bagi manusia dewasa.

Kebutuhan materi penting kita mungkin lebih sederhana dari pada merealisasikannya. Pada masyarakat yang technocratic-industrial ada iklan dan propaganda berlimpah yang mendorong kebutuhan palsu dan keinginan bersifat merusak, merancang untuk membantu meningkatkan produksi dan konsumsi barang-barang. Kebanyakan ini benar-benar mengalihkan kita dari tatapan kenyataan pada suatu cara sasaran dan dari mulai " pekerjaan yang riil" pertumbuhan dan kedewasaan spiritual.

Banyak orang yang tidak melihat diri mereka sebagai para pendukung deep ecology walapun mengenali suatu penolakan keperluan penting manusia bagi kesehatan dan kualitas yang tinggi lingkungan alam bagi manusia, jika tidak untuk semua kehidupan, dengan gangguan minimum dari limbah beracun, radiasi nuklir dari perusahaan manusia, kabut asap dan hujan asam yang minimum, dan cukup hutan belantara yang mengalir cuma-cuma maka manusia bias mendapatkan sentuhan dengan sumberdaya mereka, irama yang alami dan mengalirnya waktu dan tempat.

Gambaran dari tradisi minoritas dan dari kebijaksanaan dari banyak yang menawarkan pengertian yang mendalam dari saling behubungan, kita mengenali bahwa ahli ilmu lingkungan hidup deep ecology dapat menawarkan usul untuk memperoleh kedewasaan dan memberi harapan kepada yang memberikan harapan proses keselarasan dengan alam, tetapi bahwa tidak ada solusi besar yang menjamin untuk menyelamatkan kita dari diri kita.

(9)
[image:9.612.82.534.112.409.2]

Tabel 1. Pandangan dominan dan deep ekology dalam pengelolaan alam

Pandangan dominan Deep Ecology

Dominan atas alam Selaras dengan alam

Lingkungan alami sebagai sumberdaya bagi manusia

Semua alam mempunyai hak yang utuh/persamaan biospesies

Materi/pertumbuhan ekonomi bagi pertumbuhan populasi manusia

Memerlukan materi sederhana yang elegan (materi bertujuan melayani tujuan realisasi diri yang lebih besar)

Percaya dalam sumberdaya cadangan Bumi “menyuplai” secara terbatas Kemajuan teknologi dan

Solusi yang tinggi

Teknologi teap guna; pengetahuan non dominan

Konsumerism Melakukan dengan cukup/daur ulang

Nasional/komunitas terpusat Tradisi minoritas/bioregion

PRINSIP-PRINSIP DASAR DEEP ECOLOGY

Pada bulan April 1984, sepanjang musim semi dan ulang tahun John Muir, George Sessions dan Arne Naess meringkas lima belas tahun pemikiran atas prinsip deep ecology selagi berkemah di Death Valley, California. Di tempat khusus dan besar ini, mereka melafalkan prinsip-prinsip ini secara harfiah, sedikit banyak secara netral, berharap agar mereka akan dipahami dan diterima oleh para orang yang berasal dari posisi filosofis dan relijius yang berbeda.

Prinsip-prinsip dasar

1. Kesejahteraan dan tumbuh kembang manusia dan non manusia Hidup diatas Bumi mempunyai nilai pada diri mereka sendiri (sinonim: nilai hakiki, nilai yang tidak bisa dipisahkan). Nilai-Nilai ini adalah bebas dari dunia non manusia bagi tujuan-tujuan manusia.

(10)

3. Manusia tidak mempunyai hak untuk mengurangi kesempurnaan dan keanekaragaman ini kecuali bagi mencukupi hal penting yang diperlukan.

4. Tumbuh kembang hidup manusia dn budya-budaya adalah harmonis dengan suatu pengurangan yang substansiil menyangkut populasi manusia. Tumbuh kembang non manusia memerlukan pengurangan seperti itu.

5. Kehadiran gangguan berupa campur tangan manusia pada dunia non manusia secara berlebihan berlebihan, dan situasi dengan cepat memburuk.

6. Kebijakan oleh karena itu harus diubah. Kebijakan ini mempengaruhi dasar-dasar ekonomi, teknologi, dan struktur ideologis. Kondisi ini akan menghasilkan perbedaan yang besar dibandingkan sekarang.

7. Perubahan ideologis sebagian besar berupa persamaan hidup (hunian di dalam situasi dari nilai-nilai yang tidak bisa dipisahkani) bukannya mempertahankan untuk meningkatkan standar hidup yang lebih tinggi. Akan ada suatu kesadaran yang besar yang berbeda antara yang besar dan agung.

8. Mereka yang menerapkan poin-poin yang di depan mempunyai kewajiban secara langsung atau secara tidak langsung untuk mencoba untuk menerapkan perubahan penting.

Naess dan Sessions Menyediakan Komentar-komentar atas Prinsip-prinsp Dasar

PERIHAL (1). Perumusan ini mengacu pada biosphere, atau dengan jelasnya, kepada ecosphere secara keseluruhan. Ini meliputi individu, jenis, populasi, tempat kediaman, seperti halnya budaya-budaya manusia dan bukan manusia. Dari pengetahuan terkini kita, mengisyaratkan suatu fundamen atas perhatian dan rasa hormat yang mendalam. Proses-proses ekologis planet harus, pada keseluruhan, tetap utuh,” Lingkungan harustetap alami” (Gary Snyder).

(11)

Nilai yang inheren digunakan dalam ( 1) adalah umum di dalam literatur deep ecology (Kehadiran yang tidak bisa dipisahkan: nilai dari objek alam adalah bebas atas

manapun kesadaran, minat, atau penghargaan tentangnya.

PERIHAL ( 2). Lebih secara teknis, ini adalah suatu perumusan mengenai keaneka ragaman dan kompleksitas. Dari suatu sudut pandang ekologis, simbiosis dan kompleksitas adalah kondisi-kondisi untuk memaksimalkan keanekaragaman. Yang disebut sederhana, yang lebih rendah, atau spesies-spesies tumbuhan dan binatang yang primitive berperan secara esensial dalam kesempurnaan dan keanekaragaman hidup. Mereka mempunyai nilai di dalam diri mereka dan adalah tidak melulu langkah-langkah ke arah format hidup yang lebih tinggi atau yang rasional. Prinsip kedua mensyaratkan hidup itu sendiri, sebagai proses atas waktu evolusiner, menyiratkan suatu peningkatan keanekaragaman dan kesempurnaan. Penolakan untuk mengakui adanya bahwa beberapa format hidup mempunyai nilai hakiki lebih sedikit atau lebih besar dibanding yang lain.

Kompleksitas, disebut di sini, adalah berbeda dengan komplikasi. Hidup di perkotaan mungkin lebih rumit daripada hidup di tempat yang alami.

PERIHAL ( 3). Istilah "kebutuhan penting" meninggalkan dengan bebas untuk memungkinkan garis lintang pantas dipertimbangkan di dalam pertimbangan. Perbedaan di dalam iklim dan factor-faktor berhubungan, bersama-sama dengan perbedaan di struktur masyarakat ketika mereka sekarang ada, perlu untuk dipertimbangkan (Beberapa orang Eskimo, mobil kereta salju diperlukan saat ini untuk mencukupi kebutuhan pentingnya).

Penduduk di negara-negara paling kaya tidak bisa diharapkan untuk mengurangi gangguan campur tangan yang berlebihan mereka pada dunia non manusia kepada suatu tingkat moderat. Pengurangan dan stabilisasi dari populasi manusia akan memerlukan banyak waktu. Strategi sementara perlu untuk dikembangkan. Sampai perubahan yang mendalam dibuat, penurunan secara substansi dalam keanekaragaman dan kesempurnaan dapat dikenakan untuk terjadi: tingkat pemusnahan spesies akan mencapai sepuluh sampai seratus kali lebih besar disbanding yang lain dalam sejarah bumi.

(12)

Sepanjang dekade 1974-1984, populasi dunia tumbuh dengan hampir 800 million-more dibanding ukuran India. " Dan kita akan menambahkan sekitar orang Banglades (dengan populasi 93 juta) tiap tahun antara sekarang dan tahun 2000".

Laporan mencatat bahwa Laju pertumbuhan dari populasi manusia telah merosot untuk pertama kali di dalam sejarah manusia. Tetapi pada waktu yang sama, banyaknya orang yang ditambahkan pada populasi manusia lebih besar dari pada setiap waktu dalam sejarah sebab populasi dasar yang lebih besar."

Kebanyakan negara-negara berkembang di dunia (termasuk China dan India) sudahkah mempunyai kebijakan untuk mengurangi tingkat peningkatan populasi manusia, tetapi ada perdebatan atas jenis ukuran yang diambil (kontrasepsi; pengguguran, dll.) konsisten dengan hak azasi manusia dan kelayakan.

Laporan menyimpulkan bahwa jika semua pemerintah menetapkan target populasi spesifik sebagai kebijakan publik untuk membantu mengurangi kemiskinan dan membantu kualitas hidup, situasi yang sekarang bisa ditingkatkan.

Sebanyak ahli ilmu lingkungan hidup sudah menunjukkan, ini tentu saja rumit. untuk menahan pertumbuhan populasi yang disebut dikembangkan (yaitu., overdeveloped) masyarakat industri. Dengan tingkat konsumsi yang luar biasa dan limbah

produksi dari individu dalam komunitas ini, mereka menghadirkan suatu ancaman jauh lebih besar dan berdampak pada biosphere per kapita dibanding individu di dalam negara-negara kedua dan ketiga.

PERIHAL (5). Perumusan ini lembut. Karena suatu penilaian yang realistis menyangkut situasi.

Semboyan “tak mencampuri urusan orang" tidak tidak berdampak pada manusia diaman manusia seharusnya tidak memodiikasi ekosistem sebagaimana yang dilakukan spesies lainnya. Manusia sudah memodifikasi bumi dan akan mungkin terus berlanjut untuk melakukannya.

(13)

belantara yang dilindungi suaka margasatwa adalah tidak cukup besar besar cukup untuk memungkinkan perlindungan seperti itu.

PERIHAL ( 6). Pertumbuhan ekonomi dipahami dan penerapannya saat ini oleh kalangan industri bertentangan dengan PERIHAL 1 – 5. Ada hanya suatu kemiripan antara format pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan secara ideal dan kebijakan yang menyangkut masyarakat industri itu. Dan "keberlanjutan" masih berarti "keberlanjutan dalam hubungan dengan manusia."

Saat ini ideology cenderung pada nilai sesuatu karena mereka adalah langka dan sebab mereka mempunyai suatu nilai komoditas. Ada suatu prestise dalam mengkonsumsi sebanyak-banyaknya dan limbah ( untuk menyebutkan hanya beberapa factor yang relevan).

Sedangkan "menentukan nasib sendiri," "masyarakat lokal," dan "berpikir global, bertindak secara lokal," akan tinggal sebagai terminologi kunci di dalam ekologi masyarakat manusia, meskipun demikian implementasi dari perubahan dalam memerlukan aksi-aksi terus meningkat secara global ke seberang perbatasan.

Pemerintah di Negara-Negara dunia Ketiga (terkecuali Costa Rica dan beberapa negara lain) adalah tak tertarik pada isu ekologis. Manakala pemerintah Negara industri industri berusaha untuk mempromosikan ukuran ekologis pada pemerintah dunia ketiga, pada kenyataannya tidak ada apapun terpenuhi ( contoh pada permasalahan penggurunan). Dengan situasi seperti ini, dukungan untuk tindakan yang global melalui LSM internasional menjadi penting. Banyak dari organisasi ini bisa bertindak global " dari kar rumput ke akar rumput," untuk menghindari campur tangan pemerintah yang negative.

Keanekaragaman budaya saat ini memerlukan teknologi lanjutan, yang mana adalah, teknik yang membantu tujuan dasar dari masing-masing budaya. Yang disebut lembut, intermediate/antara, dan teknologi alternatif adalah langkah-langkah di dalam arah ini.

(14)

yang penting untuk kualitas hidup ketika dibahas di sini, dan di sana tidak usah melakukannya.

PERIHAL (8). Ada ruang besar untuk pendapat yang berbeda tentang prioritas: apa yang sebaiknya dilaksanakan dulu, apa yang berikutnya? Apa yang paling mendesak?

PENUTUP

Inti sari dari deep ecology adalah untuk mengajak bertanya lebih dalam. Kata sifat 'dalam' menekankan bahwa kita bertanya mengapa dan bagaimana, dimana jika yang lain tidak. Sebagai contoh, ekologi sebagai ilmu pengetahuan tidak meminta macam suatu masyarakat yang yang terbaik untuk memelihara ecosystem – yang mempertimbangkan suatu pertanyaan untuk teori nilai, untuk politik, untuk etika. Sepanjang ahli ekologi memelihara sedikit kepada ilmu pengetahuan mereka, mereka tidak meminta pertanyaan seperti itu. Apa yang kita perlukan saat ini adalah suatu perluasan yang luar biasa tentang dalam pemikiran ekologis, apa yang aku sebut sebagai ecosophy. Sophy berasal dari bahasa menjadi sophia, berarti 'kebijaksanaan’,' yang mana berhubungan dengan etika, norma-norma, aturan, dan praktek. Ecospphy, atau deep ecology, kemudian, melibatkan suatu pergeseran dari ilmu pengetahuan ke kebijaksanaan.

(15)

"Ada suatu intuisi dasar di dalam deep ecology dimana kitatidak mempunyai hak untuk menghancurkan mahluk hidup lain tanpa alasan yang cukup. Norma yang lain adalah, dengan kedewasaan, manusia akan mengalami duka cita dan kegembiraan manakala hidup lain membentuk pengalaman duka cita. Tidak hanya kita akan merasakan sedih manakala saudara kita atau seekor anjing atau seekor kucing merasakan sedih, tetapi juga termasuk di didalamnya manakala lanskap dirusak. Di dalam peradaban kita, kita mempunyai alat-alat perusak yang luas pada penjualan tetapi kedewasaan yang kecil di dalam perasaan kita. Hanya sangat kecil perasaan ketertarikan kebanyakan manusia sampai sekarang.

" Karena deep ecology, ada suatu inti demokrasi inti di biosphere... Di dalam deep ecology, kita mempunyai tujuan yang tidak hanya dalam kesetabilan populasi manusia

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kehutanan Republik Indonesia. 1991. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Departemen Kehutanan. Jakarta.

Devall, B. 1985. Deep Ecology. Pererrine Smits Books. Salt Lake City.

Departemen Kehutanan Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta. Keraf, A.S. 2002. Etika Lingkungan Hidup. Penerbit Buku Kompas. Jakarta.

Telapak. 2007. Tantangan Etis Pengelolaan Hutan Berbasis Komunitas. http://www.telapak.org/index.php?option=com_content&task=section&id=5&Itemid=2 8 [14 Desember 2007].

Gambar

Tabel 1. Pandangan dominan dan deep ekology dalam pengelolaan alam

Referensi

Dokumen terkait

Pengendalian penyakit layu Fusarium pada tanaman pisang dapat dilakukan dengan menggunakan biofungisida berbahan aktif Trichoderma spp... Cara aplikasi biofungisida

Metode token ekonomi merupakan program modifikasi perilaku dengan menggunakan kepingan yang diberikan kepada individu setiap kali target perilaku

Kajian ini bertujuan untuk menghasilkan satu senarai perkataan awal yang dihasilkan oleh kanak-kanak dalam lingkungan umur 6 bulan hingga 24 bulan yang

Peserta didik yang sudah menguasai materi, mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan tentang Para ulama

Pada hasil analisa juga diperoleh bahwa perlakuan terbaik untuk uji bakteri ini adalah pada konsentrasi cuka kayu 10% dan lama perendaman 1 jam pada penyimpanan

Pusat Unggulan PT adalah suatu lembaga penelitian dan pengembangan, baik berdiri sendiri maupun berkolaborasi dengan lembaga lainnya (konsorsium) yang

Bertolak dari aspek kriminologis serta beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh para pakar pada bab sebelumnya dalam kaitannya terhadap lokasi penelitian yang

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa menggiring bola adalah menendang terputus-putus yang dilakukan pelan-pelan atau cepat agar bola bergulir