HUBUNGAN ASPEK INTERPERSONAL HEALTH PROMOTION MODEL DENGAN PENATALAKSANAAN NON-FARMAKOLOGI HIPERTENSI PADA
LANSIA DI KELURAHAN POLOWIJEN MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang
Disusun Oleh OKKY FITRIASARI
NIM. 08060089
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
LEMBAR PERSETUJUAN
HUBUNGAN ASPEK INTERPERSONAL HEALTH PROMOTION MODEL DENGAN PENATALAKSANAAN NON-FARMAKOLOGI HIPERTENSI PADA
LANSIA DI KELURAHAN POLOWIJEN MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh : OKKY FITRIASARI
NIM. 08060089
Skripsi ini Diujikan pada 4 Agustus 2011
Pembimbing I, Pembimbing II,
DR.H.M.Agus Krisno Budiyanto,M.Kes Edi Purwanto, S.Kep.,Ns NIP.UMM.104.8909.0118 NIP. UMM.112.0805.0426
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
LEMBAR PENGESAHAN
HUBUNGAN ASPEK INTERPERSONAL HEALTH PROMOTION MODEL DENGAN PENATALAKSANAAN NON-FARMAKOLOGI HIPERTENSI PADA
LANSIA DI KELURAHAN POLOWIJEN
SKRIPSI
Disusun Oleh : OKKY FITRIASARI
NIM. 08060089
Skripsi ini Telah Diujikan pada tanggal 4 Agustus 2011
Penguji I, Penguji II,
DR.H.M.Agus Krisno Budiyanto,M.Kes Edi Purwanto, S.Kep.,Ns NIP.UMM.104.8909.0118 NIP. UMM.112.0805.0426
Penguji III, Penguji IV,
Yoyok Bekti Prasetyo, Mkep.,Sp.Kom Faqih Ruhyanudin, Skep.,Ns NIP.UMM.112.0309.0405 NIP.UMM.112.0309.0391
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Okky Fitriasari
NIM : 08060089
Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas : Fakultas Ilmu Kesehatan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :
1. Tugas akhir dengan judul : Hubungan Aspek Interpersonal Health Promotion Model Dengan Penatalaksanaan Non-Farmakologi Hipertensi Pada Lansia di Kelurahan Plowijen Malang adalah hasil karya saya, dan dalam naskah tugas akhir ini terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
2. Apabila ternyata didalam naskah tugas akhir ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur Plagiasi, saya bersedia tugas akhir ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Malang, Agustus 2011 Yang Membuat Pernyataan,
LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Kita tak bisa melakukan apapun untuk mengubah masa lalu. Tapi apapun yang kita
lakukan bisa mengubah masa depan
Sebuah perjalanan tak harus dimulai dengan ambisi. Pelabuhan terindah seringkali
tergapai oleh sebuah kepasrahan yang dihidupkan oleh energi iman, takwa,
kesabaran, dan ketekunan
(Penulis)
Ku persembahkan untuk:
Ayah & Mama.
Samudra cinta tanpa batas
Kakak & adik.
Cinta, hati dan hidupku
Teman-temanku
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas
kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu Penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat :
1. Dr. Muhadjir Effendy MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberi kesempatan kepada saya untuk menempuh studi di Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi Ilmu Keperawatan.
2. Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMM, yang
telah memberikan kemudahan dalam pengurusan ijin penelitian.
3. Ririn Harini, S.Kep., Ns selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah
memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. DR. H. M. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes selaku Dosen Pembimbing I dan Edi Purwanto,
S.Kep. Ns selaku Dosen Pembimbing II, dengan sabar dan teliti membimbing penulis.
5. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom selaku dosen penguji I dan Faqih Ruhyanudin,
S.Kep.,Ns selaku dosen penguji II, saran dan kritik yang memberikan cahaya dalam penulisan
skripsi.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan. Penuntun ilmu, pahlawan dan sahabat yang
berlayar bersama penulis.
6. Staf dan karyawan FIKES UMM yang telah memberikan bantuan selama penelitian dan
penyusunan skripsi ini. .
7. Ayah Sukadi dan Mama Karmiati. Kasih sayang dan samudra cinta tanpa batas.
10. Fida, Mega, Umi, Satria dan Tri. Always close to my heart and friend forever.
11. Teman-teman PSIK 2007, Widya, Hendra, Vivi. Teman seperjuangan, Hands that touch me . 12. Bunga community : Mbak Karis, Rosa, Anik, Ifhna, Lely, Eva, Firda, Tika, Winda, Iim, Irma,
Martha, Dwi. New family. Keindahan kebersamaan dan keindahan jiwa. 13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuannya.
Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal atas kebaikan yang mereka berikan
selama ini kepada penulis.
Akhir kata, penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan sesuatu yang
bermanfaat bagi pembaca.
Malang, Agustus 2011
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Lembar Pernyataan ... ... iv
Lembar Motto & Persembahan ... ... v
Abstrak... ... vi
Abstract ... vii
Kata pengantar ... .. viii
Daftar isi ... x
Daftar Tabel ... xiv
Daftar Gambar ... xv
Daftar Lampiran ... xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan ... 6
1.3.1 Tujuan Umum ... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ... 7
1.4 Manfaat ... 8
1.4.1 Manfaat Teoritis ... 8
1.4.2 Manfaat Praktis ... 8
1.5 Batas Istilah Penelitian ... 9
1.6 Keaslian Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Health Promotion ... 13
2.1.1 Definisi Promosi kesehatan ... 13
2.1.2 Visi dan Misi Promosi Kesehatan ... 15
2.1.3 Strategi Promosi Kesehatan ... 16
2.1.4 Konsep Health Believe Models ... 17
2.1.6 Aspek-Aspek Health Promotion Model ... 20
2.1.7 Aspek Interpersonal ... 24
2.2 Hipertensi ... 27
2.2.1 Definisi hipertensi ... 27
2.2.2 Etiologi ... 27
2.2.3 Klasifikasi ... 28
2.2.4 Patogenesa Hipertensi ... 29
2.2.5 Manifestasi Klinis ... 32
2.2.6 Diagnosa Hipertensi ... 32
2.2.7 Penatalaksanaan Hipertensi ... 33
2.2.8 Indikator Keberhasilan Penatalaksanaan Hipertensi ... 40
2.3 Peran Perawat Pada Penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi ... 40
2.4 Peran dan Fungsi Perawat Komunitas Dalam Promosi Kesehatan ... 42
2.6 Lansia ... ... 44
2.6.1 Definisi Lansia ... ... 44
2.3.2 Kebutuhan hidup lansia ... ... 45
2.3.4 Faktor kesehatan ... ... 46
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual ... 48
3.2 Hipotesis Penelitian ... 49
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... ... 50
4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling ... 50
4.2.1 Populasi ... 50
4.2.2 Sampel ... 51
4.2.3 Sampling ... 51
4.3 Variabel Penelitian ... 52
4.3.1 Variabel Independen ... 52
4.3.2 Variabel Dependen ... 52
4.4 Definisi Operasional ... 53
4.5 Tempat Penelitian ... 55
4.7 Prosedur Penelitian ... 55
4.7.1 Tahap Persiapan ... 55
4.7.2 Tahap Pelaksanaan ... 56
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 56
4.8.1 Angket atau Kuesioner ... 56
4.9 Instrumen Penelitian ... 60
4.10 Pengelolaan Data dan Analisa Data ... 60
4.10.1 Teknk pengumpulan data ... 60
4.10.2 Pengolahan data ... 61
4.10.3 Analisa Data ... 61
4.11 Etika Penelitian ... 65
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Sampel ... 66
5.1.1 Berdasarkan Usia ... 66
5.1.2 Berdasarkan Jenis Kelamin ... 67
5.1.3 Skor Keluarga ... 68
5.1.4 Skor Teman ... 69
5.1.5 Skor Pelayanan kesehatan ... 70
5.1.6 Skor Media Massa ... 71
5.1.7 Skor Pengetahuan... 72
5.1.8 Skor Penatalaksanaan Non-Farmakologi hipertensi ... 73
5.2 Hasil analisa Data ... 74
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Interpretasi dan Hasil Diskusi ... 83
6.1.1 Hubungan keluarga dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi ... 84
6.1.2 Hubungan teman dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi ... 87
6.1.3 Hubungan pelayanan kesehatan penatalaaksanaan non-farmakologi hipertensi ... 88
6.1.4 Hubungan media massa dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi ... 89
6.1.5 Hubungan pengetahuan dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipretensi ... 91
6.2 Keterbatasan Penelitian ... ... 96
6.3 Implikasi Untuk Keperawatan ... 97
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 101
7.2 Saran ... 102
Daftar Pustaka ... 103
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Definisi dan klasifikasi tingkat tekanan darah(mmHg) ... 29
Table 2.2 Jenis minuman beralkohol ... 38
Table 3.1 Kerangka konsep ... 48
Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 53
Tabel 4.2 Pedoman intepretasi koefisien korelasi... ... 64
Tabel 5.1 Distribusi Sampel Menurut Usia ... 67
Tabel 5.2 Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin ... 67
Tabel 5.3 Distribusi Sampel Skor Keluarga ... 68
Tabel 5.4 Distribusi Sampel Skor Teman ... 69
Tabel 5.5 Distribusi sampel Skor Pelayanan Kesehatan ... 70
Tabel 5.6 Distribusi sampel Skor Media Massa ... 71
Tabel 5.7 Distribusi sampel Skor Pengetahuan ... 72
Tabel 5.8 Distribusi sampel Penatalaksanaan Non-Farmakologi Hipertensi ... 73
Tabel 5.9 Menghitung Korelasi antara Keluarga dan Penatalaksanaan Non-Farmakologi ... Hipertensi ... 75
Tabel 5.10 Menghitung Korelasi antara Teman dan Penatalaksanaan Non-Farmakologi ... Hipertensi ... 76
Tabel 5.11 Menghitung Korelasi antara Pelayananan Kesehatan dan Penatalaksanaan Non- .... Farmakologi Hipertensi ... 77
Tabel 5.12 Menghitung Korelasi antara Media Massa dan Penatalaksanaan Non-Farmakologi Hipertensi ... 78
Tabel 5.13 Menghitung Korelasi antara Pengetahuan dan Penatalaksanaan Non-Farmakologi Hipertensi ... 80
Tabel 5.14 Tabel Hasil Analisis ... 81
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 The health promotion model ... 20 Gambar 2.2 Faktor yang mempengaruhi tekanan darah ... 30
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Studi Pendahuluan Izin Penelitian
Lampiran 2 Surat Permohonan Studi Pendahuluan dan Izin Penelitian
Lampiran 3 Surat Keterangn Penelitian
Lampiran 4 Lembar Inform Concent
Lampiran 5 Lembar Kuesioner
Lampiran 6 Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 7 Skor hasil perhitungan 35 lansia
Lampiran 8 Perhitunagan manual Kolmogorov-smirnov Lampiran 9 Perhitungan SPSS 16 Kolmogorov-smirnov Lampiran 10 Perhitungan manual korelasi
Lampiran 11 Perhitungan SPSS korelasi
Lampiran 12 Lembar Konsultasi
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Elizabeth T. 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik. Edisi 3. Jakarta : EGC
Alimul, Azis. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Andri. Tanpa Tahun. Penatalaksanaan Hipertensi Terkini.
http://eharmayaku.blogspot.com/2008/03/penatalaksanaan-hipertensi-terkini-2008.html andri journal diperoleh 4 April 2011
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Bategay. Lip. Bakris. 2005. hypertension Principles and practice. USA : Taylor & Francis Group
Bunner & Suddarth. 2007. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 vol 2. Jakarta : EGC
Departemen kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pedoman Promosi Kesehatan Bagi Perawat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI
Efendi & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Erbes Joan T. 2005. Aging & Older Adulthood. Canada: Wadsworth
Felman. 2009. Human Develpment: Perkembangan Manusia.Jakarta: Salemba. Mc Graw Hill.
Friedman Marilyn. 1998. Keperawatan Keluarga Teori dan Praktik. Edisi 3. Jakarta: EGC
Garcia et. All. Health Promotion Model as teori Pender in Adolescent.2006. Dalam www.Nursing Science Quarterly.com diakses pada 30 Juli 2011
Herlianita, Risa. 2010. Hipertensi Krisis dalam Jurnal Keperawatan . Volume 1, Nomor 2
Kozier. Erb. Berman. Snyder. 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 7. Volume 1. Jakarta: EGC
Kuswardhani,Tuty RA. Penatalaksanaan Hipertensi Lansia. Bali : UNUD
http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/penatalaksanaan%20hipertensi%20pada%20lanjut%20us1a%20(dr%2 0ra%20tuty%20k).pdf diperoleh 4 April 2011
Lesley & Elizabeth. 2008. Public Health Skill a Practical Guide for Nurses and Publical Health Practioners. Auatralia: Blackwell Publishing
Mc. Kenzie, James F etc. 2007. Kesehatan Masyarakat. Edisi IV. Jakarta : EGC
Mubarak. Chayatin. Santoso. 2009. Buku 2. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep Dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
Nirla. Rafaella. Thelma. 2009. Student’s Physical Activity: an Analysis According to pender’s health promotion Model: www.ee.usp.br/reeusp/. Diakses pada 30 Juli 2011
Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehaatan Teori dan Aplikasi. Bandung : Rineka Cipta Nugroho Wahjudi. 2000. Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta: EGC
Nursalam. 2008. Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika
Palmer & Williams. 2007. Simple Guides Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep. Proses dan Praktik. Edisi 4. Jakarta : EGC
Potter & Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC
Purwati, Susi dkk. 2005. Perencanaan Menu Untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Penebar Swadaya
Setiadi & Muhtadi. 2007. upaya promotif, preventif dan kuratif kejadian Hipertensi/Stroke Bagi Warga di Dukuh Majan Desa Kwadungan Kecamatan Kerjo Kab. Karanganyar . Surakarta : FIKES Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:Tjltn2lXgIUJ:eprints.ums.ac.id/1579/1/44-49.pdf+upaya+promotif+penanganan+hipertensi&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESjiQp FQPaNY5UsMmSmVmMb02QM1UtApmOqnMjFW8faMvJeKlgmPiciLaolRiOHuXKTCx7ns2
EcKjfBd62DwhvJIOJdhJGfl8peBW-MKxMdMNpy9beVg3mThJTCrL-X1E_mqsphB&sig=AHIEtbRRmJpobagu_kKjogsYIpeXT1bhhA diperoleh 17 Maret 2011
Sugiyono. 2010. Stastika Untuk penelitian. Bandung : Alfabeta
Sumantri & Muhidin. 2006. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi atau sudah dikenal dengan penyakit darah tinggi adalah suatu
keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah sistolik ≥140
mmHg dan nilai diastolik ≥ 90 mmHg, yang berakibat peningkatan angka kesakitan
(morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) (Zukhair, 2004). Peningkatan umur
harapan hidup dan perubahan gaya hidup meningkatkan faktor risiko hipertensi di
berbagai negara. Sehingga hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang
memerlukan penanganan secara baik mengingat prevalensinya yang cukup tinggi
dimana kenaikan prevalensi sejalan dengan bertambahnya usia.
WHO menyatakan hipertensi merupakan silent killer, karena banyak masyarakat tidak menaruh perhatian terhadap penyakit ini, tanpa disadari penyakit
ini dapat menjadi berbahaya dari berbagai kelainan yang lebih fatal misalnya kelainan
pembuluh darah, jantung (kardiovaskuler) dan gangguan ginjal, bahkan pecahnya
pembuluh darah kapiler di otak atau yang lebih disebut dengan nama stroke
(Nissonline, 2007).
Walaupun peningkatan tekanan darah bukan merupakan bagian normal dari
ketuaan, insiden hipertensi pada lanjut usia adalah tinggi. Setelah umur 69 tahun,
prevalensi hipertensi meningkat sampai 50%. Pada tahun 1988-1991 National Health
and Nutrition Examination Survey menemukan prevalensi hipertensi pada kelompok
umur 65-74 tahun sebagai berikut: prevalensi keseluruhan 49,6% untuk hipertensi
(160-179/100-2
109 mmHg), dan 6.5% untuk hipertensi derajat 3 (>180/110 mmHg). Prevalensi
HST adalah sekitar berturut-turut 7%, 11%, 18% dan 25% pada kelompok umur
60-69, 70-79, 80-89, dan diatas 90 tahun. HST lebih sering ditemukan pada perempuan
dari pada laki-laki. Pada penelitian di Rotterdam, Belanda ditemukan: dari 7983
penduduk berusia diatas 55 tahun, prevalensi hipertensi (160/95 mmHg) meningkat
sesuai dengan umur, lebih tinggi pada perempuan (39%) dari pada laki-laki (31%). Di
Asia, penelitian di kota Tainan, Taiwan menunjukkan hasil sebagai berikut: penelitian
pada usia diatas 65 tahun dengan kriteria hipertensi berdasarkan JNVC, ditemukan
prevalensi hipertensi sebesar 60,4% (laki-laki 59,1% dan perempuan 61,9%). Pada
kclompok ini, adanya riwayat keluarga dengan hipertensi dan tingginya indeks masa
tubuh merupakan faktor risiko hipertensi. Ditengarai bahwa hipertensi sebagai faktor
risiko pada lanjut usia. Pada studi individu dengan usia 50 tahun mempunyai tekanan
darah sistolik terisolasi sangat rentan terhadap kejadian penyakit kardiovaskuler.
Berdasarkan riset kesehatan dasar (riskedas) 2007 prevalensi Hipertensi di
Indonesia sangat tinggi, yaitu mencapai 31,7 persen dari total jumlah penduduk
dewasa. Menurut Ketua Pelaksana Seminar The 5 Scientific Meeting on
Hypertension 2011, Dr Abdulbar Hamid, Sp.S(K) tingkat prevalensi hipertensi di
Indonesia mencapai 31,7 persen dari total penduduk dewasa. Hamid menjelaskan
bahwa prevalensi Hipertensi di Indonesia lebih tinggi jika dibandingkan dengan
Singapura yang mencapai 27,3 persen, Thailand dengan 22,7 persen dan Malaysia
mencapai 20% persen. Menurut survei Boedhi Darmojo, ditemukan prevalensi
hipertensi tanpa atau dengan tanda penyakit jantung hipertensi sebesar 33,3% (81
orang dari 243 orang tua 50 tahun ke atas).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di kelurahan Polowijen
3
hipertensi 68/118 (55%) penduduk lansia pada tahun 2010,dan didapatkan 3 kasus
kematian mendadak akibat gangguan ginjal dan gagal jantung dengan riwayat
hipertensi.
Selain itu menurut hasil survei peneliti terhadap 20 lansia di Kelurahan
Polowijen didapatkan data bahwa kedua puluh lansia tersebut mengalami hipertensi
lebih dari 1 tahun, tetapi mereka mengeluh belum bisa mengendalikan hipertensi. Hal
ini didukung dengan data obyektif peneliti tentang berat badan dan status BMI. Para
penderita hipertensi juga mengatakan bahwa mereka datang ke posyandu dan pernah
mengikuti penyuluhan tentang hipertensi, akan tetapi menurut pengkajian yang
dilakukan peneliti penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi belum dilaksanakan
dengan baik. Terlihat dari kebiasaan makan, aktivitas yang kurang teratur dan
kebiasaan merokok yang belum bisa ditinggalkan.
Salah satu disiplin ilmu keperawatan, yaitu keperawatan komunitas
mendefinisikan keperawatan komunitas sebagai suatu bidang perawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan dengan dukungan peran
serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitative
secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok,
serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan untuk
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri
dalam upaya kesehatan.(Agung, 2010)
Menurut Betty Neuman (1972), seorang tokoh keperawatan mendefinisikan
manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistik dan pendekatan
sistem terbuka. Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia
4
kelompok dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal.
Tindakan perawatan diri terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier.
Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi
faktor-faktor resiko yang potensial dan aktual akibat stresor tertentu. Pencegahan
sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan sumber internal melalui
penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak,
sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali.(Potter & Perry,
2005).
Melalui kegiatan promosi kesehatan tentang penatalaksanaan
farmakologi tersebut diharapkan lansia dapat melakukan penatalaksanaan
non-farmakologi hipertensi dengan baik, tetapi pada kenyataannya menurut hasil survei
dan observasi yang dilakukan masih terdapat lansia yang kurang dapat melakukan
penatalaksanaan hipertensi secara non-farmakologi dengan baik. Meskipun mereka
datang ke posyandu dan menerima promosi kesehatan dari petugas kesehatan.
Pentingnya pendekatan Health Believe Model (HBM) untuk mengatasi atau meningkatkan promosi terhadap perilaku penatalaksanaan non-farmakologi
hipertensi. Health Believe Model mempunyai peranan dalam mempengaruhi seseorang dalam mengubah perilakunya. Peranan Health Believe Model (HBM) dalam penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi untuk mengubah pengetahuan, sikap,
dan perilaku indivu tersebut terhadap perilaku yg sedang dijalaninya, sehingga dengan
pendekatan Health Believe Model (HBM) seorang lansia yang menderita hipertensi dapat melakukan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi dengan baik.
Pentingnya pendekatan Health Believe Model (HBM) agar dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dari seseorang. Model perilaku, “Health believe
5
perilaku dalam rangka menghindari suatu penyakit atau memperkecil risiko
kesehatan. 2) Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya
merubah perilaku, 3) Perilaku itu sendiri. Health Believe Model (HBM) sebagai salah satu model perilaku yang saling mempengaruhi dengan model promosi kesehatan
(Health promotion Model) dalam mencapai suatu perubahan.
Health Promotion Model (HPM) atau Model Promosi Kesehatan adalah suatu cara untuk menggambarkan interaksi manusia dengan lingkungan fisik dan
interpersonalnya dalam berbagai dimensi. Fokus Health Promotion Model (HPM) pada pencegahan primer dan promosi kesehatan. Health Promotion Model (HPM) menggolongkan faktor-faktor penentu perilaku kesehatan menjadi 3 aspek, yaitu 1)
aspek karakteristik/personal dan pengalaman individu, 2) aspek kognitif dan afek,
dan 3) aspek situasional dan interpersonal. Keluarga, kelompok teman, pemberi
pelayanan kesehatan, media massa, dan pengetahuan adalah sumber interpersonal
penting yang mempengaruhi, menambah atau mengurangi keinginan untuk
berperilaku promosi kesehatan. Pengaruh media massa, pengaruh keluarga dan
pengaruh teman (peer group) dinilai secara langsung memberi pengaruh terhadap penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi menimbulkan keinginan untuk memiliki
gaya hidup lebih baik demi meningkatkan status kesehatan sebagai penderita
hipertensi.
Berdasarkan data yang diperoleh tentang kurangnya penatalaksanaan
non-farmakologi hipertensi di wilayah Polowijen dan berbagai faktor interperpersonal
yang mempengaruhi. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk meneliti tentang
hubungan aspek interpersonal health promotion model dengan penetalaksanaan non-farmakologi hipertensi pada lansia. Sebagai upaya promotif dan pencegahan
6
serta membantu individu, keluarga dan kelompok dalam mempertahankan tingkat
kesehatan yang optimal secara mandiri.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian
initerdiri dari lima subvariabel, sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan keluarga dengan penatalaksanaan
non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.
2. Apakah ada hubungan teman dengan penatalaksanaan non-farmakologi
hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.
3. Apakah ada hubungan pelayanan kesehatan dengan penatalaksanaan
non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.
4. Apakah ada hubungan media massa dengan penatalaksanaan
non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.
5. Apakah ada hubungan pengetahuan dengan penatalaksanaan
non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah :
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara faktor interpersonal (keluarga, teman, pelayanan kesehatan, media massa
dan pengetahuan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi) dengan
penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi pada lansia di Keluarahan
7
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Menegtahui skor aspek interpersonal health promotion model 1.3.2.2 Mengetahui skor penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi
1.3.2.3 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi keluarga dengan
penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen
Malang.
1.3.2.4 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi teman dengan
penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen
Malang.
1.3.2.5 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi pelayanan kesehatan dengan
penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen
Malang.
1.3.2.6 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi media massa dengan
penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen
Malang.
1.3.2.7 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi pengetahuan dengan
penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen
Malang.
1.3.2.8 Mengidentifikasi aspek interpersonal health promotion model lansia di Kelurahan
Polowijen
1.3.2.9 Mengidentifikasi penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di
Kelurahan Polowijen.
1.4 Manfaat Penelitian
8
1.4.1 Manfaat teoritis
1.4.1.1 Bagi penulis merupakan sarana untuk menambah wawasan pengetahuan dan
pengalaman sehingga menjadi bekal di kemudian hari yang kelak dapat
diterapkan dalam praktek yang sesungguhnya sehingga tercapai keselarasan
antar teori dan praktek di lapangan sekaligus sebagai media belajar untuk
dapat memecahkan masalah secara ilmiah.
1.4.1.2 Bagi civitas akademika sebagai bahan masukan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan bagi pengembangunan bangsa dan negara dalam upaya
peningkatan mutu kualitas sumber daya manusia dan dapat digunakan sebagai
acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
1.4.2 Manfaat Praktis 1.4.2.1 Manfaat bagi klinis
a. Sebagai sumbangsih pemikiran kepada pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi khususnya upaya promotif dan preventif dalam penatalaksanaan
hipertensi non-farmakologi.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan penatalaksanaan
hipertensi dengan baik dan terkendali.
c. Penelitian ini merupakan bentuk aplikasi keperawatan komunitas, dalam ini
fokus terhadap masalah-masalah yang ada di lingkungan masyarakat.
Penderita hipertensi merupakan bagian dari masyarakat, dengan adanya
penelitian ini diharapkan mampu memberikan solusi terhadap penyelesaian
masalah penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi yang ada.
9
Memberikan masukan dan motivasi kepada masyarakat untuk melakukan
penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi dengan baik, terkontrol dan
sesuai anjuran petugas kesehatan.
1.4.2.3 Manfaat bagi pemerintah
Sebagai masukan bagi program penanggulangan perencanaan dan
penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi pada lansia.
1.5 Batasan Istilah Penelitian 1. Health promotion
Suatu proses untuk memampukan lansia dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan (Notoadmodjo, 2010)
2. Health believe model
Merupakan salah satu teori perubahan perilaku terhadap kesehatan.
3. Penatalaksanaan hipertensi
Upaya penanganan setiap pasien lansia usia guna mencegah terjadinya
morbiditas dan mortalitas penyerta dengan mencapai tekanan darah di
bawah 140/90 mmHg (Brunner & Suddarth, 2007)
4. Non-farmakologi
Program penanganan pasien hipertensi tanpa menggunakan obat-obatan,
lebih diutamakan pada penurunan berat badan, aktivitas teratur
pembatasan alkohol, diit natrium, berhenti merokok, relaksasi, diit
10
5. Lansia
Menurut WHO adalah mereka yang memiliki usia 45-59 tahun (midle age) ,Lanjut usia (elderly) 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) 75-90 tahun dan usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun (Suhartini, 2011).
1.6 Keaslian Penelitian
1. Istina, Ervin Artha. 2006. (Jurnal Indonesia/skripsi UMM program
pendidikan dokter). Menggunakan metode penelitian studi analitik dengan
pendekatan cross sectional dengan judul “Hubungan Sikap dengan Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi terhadap Penatalaksanaan Terapi Diit di
desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon Kabupaten Malang”. Jumlah sampel 30
orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengetahui hubungan sikap
dengan tingkat pengetahuan penderita hipertensi terhadap penatalaksanaan
terapi diit di desa Pujon Kidul Kecamatan pujon Kabupaten Malang. Hasil
penelitian menunjukan ada hubungan antara sikap dengan pengetahuan
penderita hipertensi.
2. Dewi, Rahayu. 2008. (Jurnal Indonesia/Skripsi UMS Program Studi
Kesehatan Masyarakat). Menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan
judul “Efektivitas Promosi Kesehatan Dengan metode Peer Educator terhadap
Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang HIV/AIDS. Jumlah sampel
30 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas promosi
kesehatan dengan metode peer educator terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS. Hasil penelitian menunjukan promosi kesehatan
dengan metode peer educator efektiv terhadap tingkat pengetahuan dan sikap
11
3. Sigarlaki, Herke. 2006. (Jurnal Indonesia/Skripsi UKI, Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Fakultas Kedokteran). Menggunakan metode penelitian
deskriptif cross sectional dengan judul “Karakteristik dan faktor Berhubungan Dengan Hipertensi Di Desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan faktor berhubungan
dengan hipertensi di Desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren. Jumlah
responden dalam penelitian ini sebanyak 102 responden. Hasil penelitian ini
menunjukkan terbanyak yang diderita masyarakat desa Bocor, Kabupaten
Kebumen, Jawa Tengah adalah hipertensi grade I (53,93%). Faktor yang
berhubungan yaitu: umur (28,43 %), jenis kelamin (30,39%), tingkat
penghasilan (51,95%), tingkat pendidikan (35,29%), pekerjaan (44,11%), dan
jumlah anak (42,15%), serta faktor makanan (29,41%). Sehingga perlunya
membekali masyarakat dengan pengetahuan mengenai hipertensi, agar
hipertensi dapat dicegah sejak dini dan agar masyarakat dapat menjalankan
pola hidup sehat dan mengurangi asupan garam dalam makanan sehari-hari.\
4. Sugiharto, Aris. 2007. (Jurnal Indonesia/Tesis UNDIP, Program Studi
Magister Epidemologi).menggunakan metode penelitian observasional
dengan pendekatan kasus kontrol. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar
310 responden. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi besar
risiko faktor yang melekat atau tidak dapat diubah (faktor demografi dan
riwayat keluarga) dan faktor risiko yang dapat diubah (pola hidup dan status
kesehatan) sebagai faktor risiko hipertensi. Hasil penelitian yaitu faktor-faktor
yang terbukti sebagai faktor risiko hipertensi adalah umur, riwayat keluarga,
konsumsi asin, sering konsumsi lemak jenuh, penggunaan jelantah, tidak biasa
12
berturut-turut. Faktor-faktor yang tidak terbukti sebagai faktor risiko
hipertensi adalah jenis kelamin perempuan, kebiasaan merokok, kebiasaan
mengkonsumsi minuman beralkohol dan stres kejiwaan.
Beberapa penelitian yang sudah dilakukan seperti tertera di atas,
merupakan salah satu bahan penunjang untuk penelitian selanjutnya.
Perbedaan antara penelitian yang sudah dilakukan diatas dengan penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti dapat dilihat dari variabel, metode, tujuan
dan target sampel dari masing-masing penelitian. Ada pun beberapa
kesamaan antara penelitian yang sudah dilakukan dengan yang akan diteliti