• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ASPEK INTERPERSONAL HEALTH PROMOTION MODEL DENGAN PENATALAKSANAAN NON-FARMAKOLOGI HIPERTENSI PADA LANSIA DI KELURAHAN POLOWIJEN MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ASPEK INTERPERSONAL HEALTH PROMOTION MODEL DENGAN PENATALAKSANAAN NON-FARMAKOLOGI HIPERTENSI PADA LANSIA DI KELURAHAN POLOWIJEN MALANG"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ASPEK INTERPERSONAL HEALTH PROMOTION MODEL DENGAN PENATALAKSANAAN NON-FARMAKOLOGI HIPERTENSI PADA

LANSIA DI KELURAHAN POLOWIJEN MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Malang

Disusun Oleh OKKY FITRIASARI

NIM. 08060089

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN ASPEK INTERPERSONAL HEALTH PROMOTION MODEL DENGAN PENATALAKSANAAN NON-FARMAKOLOGI HIPERTENSI PADA

LANSIA DI KELURAHAN POLOWIJEN MALANG

SKRIPSI

Disusun Oleh : OKKY FITRIASARI

NIM. 08060089

Skripsi ini Diujikan pada 4 Agustus 2011

Pembimbing I, Pembimbing II,

DR.H.M.Agus Krisno Budiyanto,M.Kes Edi Purwanto, S.Kep.,Ns NIP.UMM.104.8909.0118 NIP. UMM.112.0805.0426

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN ASPEK INTERPERSONAL HEALTH PROMOTION MODEL DENGAN PENATALAKSANAAN NON-FARMAKOLOGI HIPERTENSI PADA

LANSIA DI KELURAHAN POLOWIJEN

SKRIPSI

Disusun Oleh : OKKY FITRIASARI

NIM. 08060089

Skripsi ini Telah Diujikan pada tanggal 4 Agustus 2011

Penguji I, Penguji II,

DR.H.M.Agus Krisno Budiyanto,M.Kes Edi Purwanto, S.Kep.,Ns NIP.UMM.104.8909.0118 NIP. UMM.112.0805.0426

Penguji III, Penguji IV,

Yoyok Bekti Prasetyo, Mkep.,Sp.Kom Faqih Ruhyanudin, Skep.,Ns NIP.UMM.112.0309.0405 NIP.UMM.112.0309.0391

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Okky Fitriasari

NIM : 08060089

Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas : Fakultas Ilmu Kesehatan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1. Tugas akhir dengan judul : Hubungan Aspek Interpersonal Health Promotion Model Dengan Penatalaksanaan Non-Farmakologi Hipertensi Pada Lansia di Kelurahan Plowijen Malang adalah hasil karya saya, dan dalam naskah tugas akhir ini terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata didalam naskah tugas akhir ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur Plagiasi, saya bersedia tugas akhir ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, Agustus 2011 Yang Membuat Pernyataan,

(5)

LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Kita tak bisa melakukan apapun untuk mengubah masa lalu. Tapi apapun yang kita

lakukan bisa mengubah masa depan

Sebuah perjalanan tak harus dimulai dengan ambisi. Pelabuhan terindah seringkali

tergapai oleh sebuah kepasrahan yang dihidupkan oleh energi iman, takwa,

kesabaran, dan ketekunan

(Penulis)

Ku persembahkan untuk:

Ayah & Mama.

Samudra cinta tanpa batas

Kakak & adik.

Cinta, hati dan hidupku

Teman-temanku

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas

kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh

karena itu Penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat :

1. Dr. Muhadjir Effendy MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah

memberi kesempatan kepada saya untuk menempuh studi di Fakultas Ilmu Kesehatan

Program Studi Ilmu Keperawatan.

2. Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMM, yang

telah memberikan kemudahan dalam pengurusan ijin penelitian.

3. Ririn Harini, S.Kep., Ns selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah

memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. DR. H. M. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes selaku Dosen Pembimbing I dan Edi Purwanto,

S.Kep. Ns selaku Dosen Pembimbing II, dengan sabar dan teliti membimbing penulis.

5. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom selaku dosen penguji I dan Faqih Ruhyanudin,

S.Kep.,Ns selaku dosen penguji II, saran dan kritik yang memberikan cahaya dalam penulisan

skripsi.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan. Penuntun ilmu, pahlawan dan sahabat yang

berlayar bersama penulis.

6. Staf dan karyawan FIKES UMM yang telah memberikan bantuan selama penelitian dan

penyusunan skripsi ini. .

7. Ayah Sukadi dan Mama Karmiati. Kasih sayang dan samudra cinta tanpa batas.

(7)

10. Fida, Mega, Umi, Satria dan Tri. Always close to my heart and friend forever.

11. Teman-teman PSIK 2007, Widya, Hendra, Vivi. Teman seperjuangan, Hands that touch me . 12. Bunga community : Mbak Karis, Rosa, Anik, Ifhna, Lely, Eva, Firda, Tika, Winda, Iim, Irma,

Martha, Dwi. New family. Keindahan kebersamaan dan keindahan jiwa. 13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuannya.

Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal atas kebaikan yang mereka berikan

selama ini kepada penulis.

Akhir kata, penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan sesuatu yang

bermanfaat bagi pembaca.

Malang, Agustus 2011

(8)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan ... ... iv

Lembar Motto & Persembahan ... ... v

Abstrak... ... vi

Abstract ... vii

Kata pengantar ... .. viii

Daftar isi ... x

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 7

1.4 Manfaat ... 8

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 8

1.4.2 Manfaat Praktis ... 8

1.5 Batas Istilah Penelitian ... 9

1.6 Keaslian Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Health Promotion ... 13

2.1.1 Definisi Promosi kesehatan ... 13

2.1.2 Visi dan Misi Promosi Kesehatan ... 15

2.1.3 Strategi Promosi Kesehatan ... 16

2.1.4 Konsep Health Believe Models ... 17

(9)

2.1.6 Aspek-Aspek Health Promotion Model ... 20

2.1.7 Aspek Interpersonal ... 24

2.2 Hipertensi ... 27

2.2.1 Definisi hipertensi ... 27

2.2.2 Etiologi ... 27

2.2.3 Klasifikasi ... 28

2.2.4 Patogenesa Hipertensi ... 29

2.2.5 Manifestasi Klinis ... 32

2.2.6 Diagnosa Hipertensi ... 32

2.2.7 Penatalaksanaan Hipertensi ... 33

2.2.8 Indikator Keberhasilan Penatalaksanaan Hipertensi ... 40

2.3 Peran Perawat Pada Penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi ... 40

2.4 Peran dan Fungsi Perawat Komunitas Dalam Promosi Kesehatan ... 42

2.6 Lansia ... ... 44

2.6.1 Definisi Lansia ... ... 44

2.3.2 Kebutuhan hidup lansia ... ... 45

2.3.4 Faktor kesehatan ... ... 46

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual ... 48

3.2 Hipotesis Penelitian ... 49

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... ... 50

4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling ... 50

4.2.1 Populasi ... 50

4.2.2 Sampel ... 51

4.2.3 Sampling ... 51

4.3 Variabel Penelitian ... 52

4.3.1 Variabel Independen ... 52

4.3.2 Variabel Dependen ... 52

4.4 Definisi Operasional ... 53

4.5 Tempat Penelitian ... 55

(10)

4.7 Prosedur Penelitian ... 55

4.7.1 Tahap Persiapan ... 55

4.7.2 Tahap Pelaksanaan ... 56

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 56

4.8.1 Angket atau Kuesioner ... 56

4.9 Instrumen Penelitian ... 60

4.10 Pengelolaan Data dan Analisa Data ... 60

4.10.1 Teknk pengumpulan data ... 60

4.10.2 Pengolahan data ... 61

4.10.3 Analisa Data ... 61

4.11 Etika Penelitian ... 65

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Sampel ... 66

5.1.1 Berdasarkan Usia ... 66

5.1.2 Berdasarkan Jenis Kelamin ... 67

5.1.3 Skor Keluarga ... 68

5.1.4 Skor Teman ... 69

5.1.5 Skor Pelayanan kesehatan ... 70

5.1.6 Skor Media Massa ... 71

5.1.7 Skor Pengetahuan... 72

5.1.8 Skor Penatalaksanaan Non-Farmakologi hipertensi ... 73

5.2 Hasil analisa Data ... 74

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Interpretasi dan Hasil Diskusi ... 83

6.1.1 Hubungan keluarga dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi ... 84

6.1.2 Hubungan teman dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi ... 87

6.1.3 Hubungan pelayanan kesehatan penatalaaksanaan non-farmakologi hipertensi ... 88

6.1.4 Hubungan media massa dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi ... 89

6.1.5 Hubungan pengetahuan dengan penatalaksanaan non-farmakologi hipretensi ... 91

(11)

6.2 Keterbatasan Penelitian ... ... 96

6.3 Implikasi Untuk Keperawatan ... 97

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 101

7.2 Saran ... 102

Daftar Pustaka ... 103

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Definisi dan klasifikasi tingkat tekanan darah(mmHg) ... 29

Table 2.2 Jenis minuman beralkohol ... 38

Table 3.1 Kerangka konsep ... 48

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 53

Tabel 4.2 Pedoman intepretasi koefisien korelasi... ... 64

Tabel 5.1 Distribusi Sampel Menurut Usia ... 67

Tabel 5.2 Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin ... 67

Tabel 5.3 Distribusi Sampel Skor Keluarga ... 68

Tabel 5.4 Distribusi Sampel Skor Teman ... 69

Tabel 5.5 Distribusi sampel Skor Pelayanan Kesehatan ... 70

Tabel 5.6 Distribusi sampel Skor Media Massa ... 71

Tabel 5.7 Distribusi sampel Skor Pengetahuan ... 72

Tabel 5.8 Distribusi sampel Penatalaksanaan Non-Farmakologi Hipertensi ... 73

Tabel 5.9 Menghitung Korelasi antara Keluarga dan Penatalaksanaan Non-Farmakologi ... Hipertensi ... 75

Tabel 5.10 Menghitung Korelasi antara Teman dan Penatalaksanaan Non-Farmakologi ... Hipertensi ... 76

Tabel 5.11 Menghitung Korelasi antara Pelayananan Kesehatan dan Penatalaksanaan Non- .... Farmakologi Hipertensi ... 77

Tabel 5.12 Menghitung Korelasi antara Media Massa dan Penatalaksanaan Non-Farmakologi Hipertensi ... 78

Tabel 5.13 Menghitung Korelasi antara Pengetahuan dan Penatalaksanaan Non-Farmakologi Hipertensi ... 80

Tabel 5.14 Tabel Hasil Analisis ... 81

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 The health promotion model ... 20 Gambar 2.2 Faktor yang mempengaruhi tekanan darah ... 30

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Studi Pendahuluan Izin Penelitian

Lampiran 2 Surat Permohonan Studi Pendahuluan dan Izin Penelitian

Lampiran 3 Surat Keterangn Penelitian

Lampiran 4 Lembar Inform Concent

Lampiran 5 Lembar Kuesioner

Lampiran 6 Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 7 Skor hasil perhitungan 35 lansia

Lampiran 8 Perhitunagan manual Kolmogorov-smirnov Lampiran 9 Perhitungan SPSS 16 Kolmogorov-smirnov Lampiran 10 Perhitungan manual korelasi

Lampiran 11 Perhitungan SPSS korelasi

Lampiran 12 Lembar Konsultasi

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Elizabeth T. 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik. Edisi 3. Jakarta : EGC

Alimul, Azis. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Andri. Tanpa Tahun. Penatalaksanaan Hipertensi Terkini.

http://eharmayaku.blogspot.com/2008/03/penatalaksanaan-hipertensi-terkini-2008.html andri journal diperoleh 4 April 2011

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Bategay. Lip. Bakris. 2005. hypertension Principles and practice. USA : Taylor & Francis Group

Bunner & Suddarth. 2007. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 vol 2. Jakarta : EGC

Departemen kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pedoman Promosi Kesehatan Bagi Perawat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI

Efendi & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Erbes Joan T. 2005. Aging & Older Adulthood. Canada: Wadsworth

Felman. 2009. Human Develpment: Perkembangan Manusia.Jakarta: Salemba. Mc Graw Hill.

Friedman Marilyn. 1998. Keperawatan Keluarga Teori dan Praktik. Edisi 3. Jakarta: EGC

Garcia et. All. Health Promotion Model as teori Pender in Adolescent.2006. Dalam www.Nursing Science Quarterly.com diakses pada 30 Juli 2011

Herlianita, Risa. 2010. Hipertensi Krisis dalam Jurnal Keperawatan . Volume 1, Nomor 2

(16)

Kozier. Erb. Berman. Snyder. 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 7. Volume 1. Jakarta: EGC

Kuswardhani,Tuty RA. Penatalaksanaan Hipertensi Lansia. Bali : UNUD

http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/penatalaksanaan%20hipertensi%20pada%20lanjut%20us1a%20(dr%2 0ra%20tuty%20k).pdf diperoleh 4 April 2011

Lesley & Elizabeth. 2008. Public Health Skill a Practical Guide for Nurses and Publical Health Practioners. Auatralia: Blackwell Publishing

Mc. Kenzie, James F etc. 2007. Kesehatan Masyarakat. Edisi IV. Jakarta : EGC

Mubarak. Chayatin. Santoso. 2009. Buku 2. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep Dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika

Nirla. Rafaella. Thelma. 2009. Student’s Physical Activity: an Analysis According to pender’s health promotion Model: www.ee.usp.br/reeusp/. Diakses pada 30 Juli 2011

Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehaatan Teori dan Aplikasi. Bandung : Rineka Cipta Nugroho Wahjudi. 2000. Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta: EGC

Nursalam. 2008. Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika

Palmer & Williams. 2007. Simple Guides Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep. Proses dan Praktik. Edisi 4. Jakarta : EGC

Potter & Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC

Purwati, Susi dkk. 2005. Perencanaan Menu Untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Penebar Swadaya

(17)

Setiadi & Muhtadi. 2007. upaya promotif, preventif dan kuratif kejadian Hipertensi/Stroke Bagi Warga di Dukuh Majan Desa Kwadungan Kecamatan Kerjo Kab. Karanganyar . Surakarta : FIKES Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:Tjltn2lXgIUJ:eprints.ums.ac.id/1579/1/44-49.pdf+upaya+promotif+penanganan+hipertensi&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESjiQp FQPaNY5UsMmSmVmMb02QM1UtApmOqnMjFW8faMvJeKlgmPiciLaolRiOHuXKTCx7ns2

EcKjfBd62DwhvJIOJdhJGfl8peBW-MKxMdMNpy9beVg3mThJTCrL-X1E_mqsphB&sig=AHIEtbRRmJpobagu_kKjogsYIpeXT1bhhA diperoleh 17 Maret 2011

Sugiyono. 2010. Stastika Untuk penelitian. Bandung : Alfabeta

Sumantri & Muhidin. 2006. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi atau sudah dikenal dengan penyakit darah tinggi adalah suatu

keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah sistolik ≥140

mmHg dan nilai diastolik ≥ 90 mmHg, yang berakibat peningkatan angka kesakitan

(morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) (Zukhair, 2004). Peningkatan umur

harapan hidup dan perubahan gaya hidup meningkatkan faktor risiko hipertensi di

berbagai negara. Sehingga hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang

memerlukan penanganan secara baik mengingat prevalensinya yang cukup tinggi

dimana kenaikan prevalensi sejalan dengan bertambahnya usia.

WHO menyatakan hipertensi merupakan silent killer, karena banyak masyarakat tidak menaruh perhatian terhadap penyakit ini, tanpa disadari penyakit

ini dapat menjadi berbahaya dari berbagai kelainan yang lebih fatal misalnya kelainan

pembuluh darah, jantung (kardiovaskuler) dan gangguan ginjal, bahkan pecahnya

pembuluh darah kapiler di otak atau yang lebih disebut dengan nama stroke

(Nissonline, 2007).

Walaupun peningkatan tekanan darah bukan merupakan bagian normal dari

ketuaan, insiden hipertensi pada lanjut usia adalah tinggi. Setelah umur 69 tahun,

prevalensi hipertensi meningkat sampai 50%. Pada tahun 1988-1991 National Health

and Nutrition Examination Survey menemukan prevalensi hipertensi pada kelompok

umur 65-74 tahun sebagai berikut: prevalensi keseluruhan 49,6% untuk hipertensi

(19)

(160-179/100-2

109 mmHg), dan 6.5% untuk hipertensi derajat 3 (>180/110 mmHg). Prevalensi

HST adalah sekitar berturut-turut 7%, 11%, 18% dan 25% pada kelompok umur

60-69, 70-79, 80-89, dan diatas 90 tahun. HST lebih sering ditemukan pada perempuan

dari pada laki-laki. Pada penelitian di Rotterdam, Belanda ditemukan: dari 7983

penduduk berusia diatas 55 tahun, prevalensi hipertensi (160/95 mmHg) meningkat

sesuai dengan umur, lebih tinggi pada perempuan (39%) dari pada laki-laki (31%). Di

Asia, penelitian di kota Tainan, Taiwan menunjukkan hasil sebagai berikut: penelitian

pada usia diatas 65 tahun dengan kriteria hipertensi berdasarkan JNVC, ditemukan

prevalensi hipertensi sebesar 60,4% (laki-laki 59,1% dan perempuan 61,9%). Pada

kclompok ini, adanya riwayat keluarga dengan hipertensi dan tingginya indeks masa

tubuh merupakan faktor risiko hipertensi. Ditengarai bahwa hipertensi sebagai faktor

risiko pada lanjut usia. Pada studi individu dengan usia 50 tahun mempunyai tekanan

darah sistolik terisolasi sangat rentan terhadap kejadian penyakit kardiovaskuler.

Berdasarkan riset kesehatan dasar (riskedas) 2007 prevalensi Hipertensi di

Indonesia sangat tinggi, yaitu mencapai 31,7 persen dari total jumlah penduduk

dewasa. Menurut Ketua Pelaksana Seminar The 5 Scientific Meeting on

Hypertension 2011, Dr Abdulbar Hamid, Sp.S(K) tingkat prevalensi hipertensi di

Indonesia mencapai 31,7 persen dari total penduduk dewasa. Hamid menjelaskan

bahwa prevalensi Hipertensi di Indonesia lebih tinggi jika dibandingkan dengan

Singapura yang mencapai 27,3 persen, Thailand dengan 22,7 persen dan Malaysia

mencapai 20% persen. Menurut survei Boedhi Darmojo, ditemukan prevalensi

hipertensi tanpa atau dengan tanda penyakit jantung hipertensi sebesar 33,3% (81

orang dari 243 orang tua 50 tahun ke atas).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di kelurahan Polowijen

(20)

3

hipertensi 68/118 (55%) penduduk lansia pada tahun 2010,dan didapatkan 3 kasus

kematian mendadak akibat gangguan ginjal dan gagal jantung dengan riwayat

hipertensi.

Selain itu menurut hasil survei peneliti terhadap 20 lansia di Kelurahan

Polowijen didapatkan data bahwa kedua puluh lansia tersebut mengalami hipertensi

lebih dari 1 tahun, tetapi mereka mengeluh belum bisa mengendalikan hipertensi. Hal

ini didukung dengan data obyektif peneliti tentang berat badan dan status BMI. Para

penderita hipertensi juga mengatakan bahwa mereka datang ke posyandu dan pernah

mengikuti penyuluhan tentang hipertensi, akan tetapi menurut pengkajian yang

dilakukan peneliti penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi belum dilaksanakan

dengan baik. Terlihat dari kebiasaan makan, aktivitas yang kurang teratur dan

kebiasaan merokok yang belum bisa ditinggalkan.

Salah satu disiplin ilmu keperawatan, yaitu keperawatan komunitas

mendefinisikan keperawatan komunitas sebagai suatu bidang perawatan yang

merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan dengan dukungan peran

serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif

secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitative

secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok,

serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan untuk

meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri

dalam upaya kesehatan.(Agung, 2010)

Menurut Betty Neuman (1972), seorang tokoh keperawatan mendefinisikan

manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistik dan pendekatan

sistem terbuka. Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia

(21)

4

kelompok dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal.

Tindakan perawatan diri terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier.

Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi

faktor-faktor resiko yang potensial dan aktual akibat stresor tertentu. Pencegahan

sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan sumber internal melalui

penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak,

sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali.(Potter & Perry,

2005).

Melalui kegiatan promosi kesehatan tentang penatalaksanaan

farmakologi tersebut diharapkan lansia dapat melakukan penatalaksanaan

non-farmakologi hipertensi dengan baik, tetapi pada kenyataannya menurut hasil survei

dan observasi yang dilakukan masih terdapat lansia yang kurang dapat melakukan

penatalaksanaan hipertensi secara non-farmakologi dengan baik. Meskipun mereka

datang ke posyandu dan menerima promosi kesehatan dari petugas kesehatan.

Pentingnya pendekatan Health Believe Model (HBM) untuk mengatasi atau meningkatkan promosi terhadap perilaku penatalaksanaan non-farmakologi

hipertensi. Health Believe Model mempunyai peranan dalam mempengaruhi seseorang dalam mengubah perilakunya. Peranan Health Believe Model (HBM) dalam penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi untuk mengubah pengetahuan, sikap,

dan perilaku indivu tersebut terhadap perilaku yg sedang dijalaninya, sehingga dengan

pendekatan Health Believe Model (HBM) seorang lansia yang menderita hipertensi dapat melakukan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi dengan baik.

Pentingnya pendekatan Health Believe Model (HBM) agar dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dari seseorang. Model perilaku, “Health believe

(22)

5

perilaku dalam rangka menghindari suatu penyakit atau memperkecil risiko

kesehatan. 2) Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya

merubah perilaku, 3) Perilaku itu sendiri. Health Believe Model (HBM) sebagai salah satu model perilaku yang saling mempengaruhi dengan model promosi kesehatan

(Health promotion Model) dalam mencapai suatu perubahan.

Health Promotion Model (HPM) atau Model Promosi Kesehatan adalah suatu cara untuk menggambarkan interaksi manusia dengan lingkungan fisik dan

interpersonalnya dalam berbagai dimensi. Fokus Health Promotion Model (HPM) pada pencegahan primer dan promosi kesehatan. Health Promotion Model (HPM) menggolongkan faktor-faktor penentu perilaku kesehatan menjadi 3 aspek, yaitu 1)

aspek karakteristik/personal dan pengalaman individu, 2) aspek kognitif dan afek,

dan 3) aspek situasional dan interpersonal. Keluarga, kelompok teman, pemberi

pelayanan kesehatan, media massa, dan pengetahuan adalah sumber interpersonal

penting yang mempengaruhi, menambah atau mengurangi keinginan untuk

berperilaku promosi kesehatan. Pengaruh media massa, pengaruh keluarga dan

pengaruh teman (peer group) dinilai secara langsung memberi pengaruh terhadap penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi menimbulkan keinginan untuk memiliki

gaya hidup lebih baik demi meningkatkan status kesehatan sebagai penderita

hipertensi.

Berdasarkan data yang diperoleh tentang kurangnya penatalaksanaan

non-farmakologi hipertensi di wilayah Polowijen dan berbagai faktor interperpersonal

yang mempengaruhi. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk meneliti tentang

hubungan aspek interpersonal health promotion model dengan penetalaksanaan non-farmakologi hipertensi pada lansia. Sebagai upaya promotif dan pencegahan

(23)

6

serta membantu individu, keluarga dan kelompok dalam mempertahankan tingkat

kesehatan yang optimal secara mandiri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian

initerdiri dari lima subvariabel, sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan keluarga dengan penatalaksanaan

non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.

2. Apakah ada hubungan teman dengan penatalaksanaan non-farmakologi

hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.

3. Apakah ada hubungan pelayanan kesehatan dengan penatalaksanaan

non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.

4. Apakah ada hubungan media massa dengan penatalaksanaan

non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.

5. Apakah ada hubungan pengetahuan dengan penatalaksanaan

non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen Malang.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah :

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

antara faktor interpersonal (keluarga, teman, pelayanan kesehatan, media massa

dan pengetahuan penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi) dengan

penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi pada lansia di Keluarahan

(24)

7

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Menegtahui skor aspek interpersonal health promotion model 1.3.2.2 Mengetahui skor penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi

1.3.2.3 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi keluarga dengan

penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen

Malang.

1.3.2.4 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi teman dengan

penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen

Malang.

1.3.2.5 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi pelayanan kesehatan dengan

penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen

Malang.

1.3.2.6 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi media massa dengan

penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen

Malang.

1.3.2.7 Untuk mengetahui korelasi (r) dan signifikansi pengetahuan dengan

penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di Kelurahan Polowijen

Malang.

1.3.2.8 Mengidentifikasi aspek interpersonal health promotion model lansia di Kelurahan

Polowijen

1.3.2.9 Mengidentifikasi penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi lansia di

Kelurahan Polowijen.

1.4 Manfaat Penelitian

(25)

8

1.4.1 Manfaat teoritis

1.4.1.1 Bagi penulis merupakan sarana untuk menambah wawasan pengetahuan dan

pengalaman sehingga menjadi bekal di kemudian hari yang kelak dapat

diterapkan dalam praktek yang sesungguhnya sehingga tercapai keselarasan

antar teori dan praktek di lapangan sekaligus sebagai media belajar untuk

dapat memecahkan masalah secara ilmiah.

1.4.1.2 Bagi civitas akademika sebagai bahan masukan bagi perkembangan ilmu

pengetahuan dan bagi pengembangunan bangsa dan negara dalam upaya

peningkatan mutu kualitas sumber daya manusia dan dapat digunakan sebagai

acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

1.4.2 Manfaat Praktis 1.4.2.1 Manfaat bagi klinis

a. Sebagai sumbangsih pemikiran kepada pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi khususnya upaya promotif dan preventif dalam penatalaksanaan

hipertensi non-farmakologi.

b. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan penatalaksanaan

hipertensi dengan baik dan terkendali.

c. Penelitian ini merupakan bentuk aplikasi keperawatan komunitas, dalam ini

fokus terhadap masalah-masalah yang ada di lingkungan masyarakat.

Penderita hipertensi merupakan bagian dari masyarakat, dengan adanya

penelitian ini diharapkan mampu memberikan solusi terhadap penyelesaian

masalah penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi yang ada.

(26)

9

Memberikan masukan dan motivasi kepada masyarakat untuk melakukan

penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi dengan baik, terkontrol dan

sesuai anjuran petugas kesehatan.

1.4.2.3 Manfaat bagi pemerintah

Sebagai masukan bagi program penanggulangan perencanaan dan

penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi pada lansia.

1.5 Batasan Istilah Penelitian 1. Health promotion

Suatu proses untuk memampukan lansia dalam memelihara dan

meningkatkan kesehatan (Notoadmodjo, 2010)

2. Health believe model

Merupakan salah satu teori perubahan perilaku terhadap kesehatan.

3. Penatalaksanaan hipertensi

Upaya penanganan setiap pasien lansia usia guna mencegah terjadinya

morbiditas dan mortalitas penyerta dengan mencapai tekanan darah di

bawah 140/90 mmHg (Brunner & Suddarth, 2007)

4. Non-farmakologi

Program penanganan pasien hipertensi tanpa menggunakan obat-obatan,

lebih diutamakan pada penurunan berat badan, aktivitas teratur

pembatasan alkohol, diit natrium, berhenti merokok, relaksasi, diit

(27)

10

5. Lansia

Menurut WHO adalah mereka yang memiliki usia 45-59 tahun (midle age) ,Lanjut usia (elderly) 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) 75-90 tahun dan usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun (Suhartini, 2011).

1.6 Keaslian Penelitian

1. Istina, Ervin Artha. 2006. (Jurnal Indonesia/skripsi UMM program

pendidikan dokter). Menggunakan metode penelitian studi analitik dengan

pendekatan cross sectional dengan judul “Hubungan Sikap dengan Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi terhadap Penatalaksanaan Terapi Diit di

desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon Kabupaten Malang”. Jumlah sampel 30

orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengetahui hubungan sikap

dengan tingkat pengetahuan penderita hipertensi terhadap penatalaksanaan

terapi diit di desa Pujon Kidul Kecamatan pujon Kabupaten Malang. Hasil

penelitian menunjukan ada hubungan antara sikap dengan pengetahuan

penderita hipertensi.

2. Dewi, Rahayu. 2008. (Jurnal Indonesia/Skripsi UMS Program Studi

Kesehatan Masyarakat). Menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan

judul “Efektivitas Promosi Kesehatan Dengan metode Peer Educator terhadap

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang HIV/AIDS. Jumlah sampel

30 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas promosi

kesehatan dengan metode peer educator terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS. Hasil penelitian menunjukan promosi kesehatan

dengan metode peer educator efektiv terhadap tingkat pengetahuan dan sikap

(28)

11

3. Sigarlaki, Herke. 2006. (Jurnal Indonesia/Skripsi UKI, Ilmu Kesehatan

Masyarakat, Fakultas Kedokteran). Menggunakan metode penelitian

deskriptif cross sectional dengan judul “Karakteristik dan faktor Berhubungan Dengan Hipertensi Di Desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan faktor berhubungan

dengan hipertensi di Desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren. Jumlah

responden dalam penelitian ini sebanyak 102 responden. Hasil penelitian ini

menunjukkan terbanyak yang diderita masyarakat desa Bocor, Kabupaten

Kebumen, Jawa Tengah adalah hipertensi grade I (53,93%). Faktor yang

berhubungan yaitu: umur (28,43 %), jenis kelamin (30,39%), tingkat

penghasilan (51,95%), tingkat pendidikan (35,29%), pekerjaan (44,11%), dan

jumlah anak (42,15%), serta faktor makanan (29,41%). Sehingga perlunya

membekali masyarakat dengan pengetahuan mengenai hipertensi, agar

hipertensi dapat dicegah sejak dini dan agar masyarakat dapat menjalankan

pola hidup sehat dan mengurangi asupan garam dalam makanan sehari-hari.\

4. Sugiharto, Aris. 2007. (Jurnal Indonesia/Tesis UNDIP, Program Studi

Magister Epidemologi).menggunakan metode penelitian observasional

dengan pendekatan kasus kontrol. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar

310 responden. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi besar

risiko faktor yang melekat atau tidak dapat diubah (faktor demografi dan

riwayat keluarga) dan faktor risiko yang dapat diubah (pola hidup dan status

kesehatan) sebagai faktor risiko hipertensi. Hasil penelitian yaitu faktor-faktor

yang terbukti sebagai faktor risiko hipertensi adalah umur, riwayat keluarga,

konsumsi asin, sering konsumsi lemak jenuh, penggunaan jelantah, tidak biasa

(29)

12

berturut-turut. Faktor-faktor yang tidak terbukti sebagai faktor risiko

hipertensi adalah jenis kelamin perempuan, kebiasaan merokok, kebiasaan

mengkonsumsi minuman beralkohol dan stres kejiwaan.

Beberapa penelitian yang sudah dilakukan seperti tertera di atas,

merupakan salah satu bahan penunjang untuk penelitian selanjutnya.

Perbedaan antara penelitian yang sudah dilakukan diatas dengan penelitian

yang akan dilakukan oleh peneliti dapat dilihat dari variabel, metode, tujuan

dan target sampel dari masing-masing penelitian. Ada pun beberapa

kesamaan antara penelitian yang sudah dilakukan dengan yang akan diteliti

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas, citra dan merek mempunyai pengaruh positif mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna layanan kartu prabayar IM3 sebesar 76,1

variabel job relevance information, partisipasi anggaran dan komitmen organisasi dianggap konstan maka budgetary slack Instansi SKPK Pemerintah Kota Banda Aceh

Bahan radioaktif yang terlepas saat terjadi kecelakaan dapat menyebabkan radiasi terhadap anggota masyarakat baik melalui pernafasan, radiasi langsung dari permukaan tanah dan dari

HPP /kg.. Metode ini digunakan jika dari satu proses produksi bersama dihasilkan beberapa produk yang bisa diukur dalam satuan yang sama meskipun dalam kualitas yang

Jika saat ini Anda memilih menggunakan Ethernet, tetapi Anda telah merencanakan untuk suatu saat nanti memerlukan kecepatan transfer yang lebih tinggi -- sehingga memerlukan

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena skripsi dengan judul “Pembenahan Sistem Pengendalian Internal (SPI) Siklus Pembelian dan Penjualan untuk

Perkembangan motorik kasar merupakan perkembangan dari kegiatan – kegiatan seperti menjangkau, merenggut, menggenggam, merangkak dan berjalan.berpindah. Pada usia 3 tahun

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini untuk menerapkan asuhan keperawatan pemenuhan termoregulasi pada kasus Demam Thypoid..