• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESIKO TERJADINYA POSTPARTUM BLUES DIRUMAH SAKIT BERSALIN PEMERINTAH KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESIKO TERJADINYA POSTPARTUM BLUES DIRUMAH SAKIT BERSALIN PEMERINTAH KOTA MALANG"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESIKO TERJADINYA POSTPARTUM BLUES DIRUMAH SAKIT

BERSALIN PEMERINTAH KOTA MALANG

SKRIPSI

Oleh: ALFI SYAHRIN

NIM. 08060117

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

i

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESIKO TERJADINYA POSTPARTUM BLUES DIRUMAH SAKIT

BERSALIN PEMERINTAH KOTA MALANG

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh: ALFI SYAHRIN

NIM. 08060117

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESIKO TERJADINYA POSTPARTUM BLUES DI RUMAH SAKIT

BERSALIN PEMERINTAH KOTA MALANG

SKRIPSI

Disusun Oleh: Alfi Syahrin

08060117

Proposal skripsi ini telah disetujui untuk diujikan Tanggal 31 Juli 2012

Pembimbing I,

Aini Alifatin S. Kp, M. Kep NIP. 112.9311.0305

Pembimbing II,

Dewi Baririet Baroroh S. Kep, Ners NIDN. 0727068701

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESIKO TERJADINYA POSTPARTUM BLUES DIRUMAH SAKIT

BERSALIN PEMERINTAH KOTA MALANG SKRIPSI

Disusun Oleh: Alfi Syahrin

08060117

Di Ujikan

Pada tanggal 31 Juli 2012

Penguji II,

Penguji I,

Aini Alifatin S. Kp., M. Kep NIP.UMM. 112.9311.0305

Penguji II,

Dewi Baririet Baroroh, S.Kep.,Ns. NIDN. UMM. 0727068701

Penguji III,

DR. Moch. Agus Krisno Budiyanto M. Kes NIP. UMM. 104.8909.0118

Penguji IV,

Tri Lestari Handayani M.Kep.,Sp.Mat NIP. UMM. 112.9311.0304

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

(5)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Alfi Syahrin

Nim : 08060117

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Resiko Terjadinya

Postpartum Blues di Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran

orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 19 Juli 2012 Yang Membuat Pernyataan,

(6)

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum WR. WB

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini, dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Resiko Terjadinya

Postpartum Blues di Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang”. Sebagai

persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program

Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Malang.

Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Ibu Tri Lestari Handayani M. Kep., Sp. Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep, Ns., M. Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang,

terima kasih atas semua ilmu yang telah diberikan dan juga dukungannya

terhadap saya.

3. Ibu Aini Alifatin S.Kp., M. Kep, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus pembimbing I saya

yang telah memberikan dukungan, motivasi, arahan serta masukan yang

sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dewi Baririet Baroroh, S.Kep., Ners selaku pembimbing II saya yang

telah memberikan dukungan, motivasi, arahan serta masukan yang sangat

(7)

vi

5. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan dan

Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

6. Kedua orangtua dan keluarga saya tercinta dan tersayang yang selalu

mendoakan, mendukung dan menjadi semangat dalam hidup saya.

7. Responden yang berperan aktif dan meluangkan waktu untuk penelitian saya

sehingga penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

8. Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang, yang telah memberikan ijin

atas penelitian yang saya lakukan.

9. Teman-teman PSIK angkatan 2008, khususnya PSIK C.

10. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat

saya sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir/skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritikan yang sifatnya membangun

sangat saya harapkan. Semoga tugas akhir skripsi ini dapat bermanfaat bagi

masyarakat dan dunia kesehatan khususnya di bidang keperawatan.

Malang, 19 Juli 2012

(8)

vii

ONLY THOSE WHO

WILL RISK GOING

TOO FAR CAN

POSSIBLY FIND OUT

HOW FAR ONE CAN

GO

(9)

viii

The Primary of Everything...

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat

terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.

My Beloved Mom and Dad

Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibunda Hj. Raehan Athar dan Ayahanda H. Shafwan Hakim yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Bunda dan Ayah bahagia karna kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk Bunda dan Ayah yang selalu

membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik,

Terima Kasih Bunda.... Terima Kasih Ayah...

(10)

ix

My Brother’s dan Sister

Untuk kakak dan adik-adikku, tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersama kalian, walaupun sering bertengkar tapi hal itu selalu menjadi warna yang tak akan bisa

tergantikan, terima kasih atas doa dan bantuan kalian selama ini, hanya karya kecil ini yang dapat aq persembahkan. Maaf belum bisa menjadi panutan seutuhnya, tapi aq

akan selalu menjadi yang terbaik untuk kalian semua...

My Best friend’s

Buat sahabat-sahabatku “Kiky Aqidatus Zahro, Izzatul Mila, Deby Agustia, Yuris Ainunnisa Aini dan Unun Safitri“ terima kasih atas bantuan, doa, nasehat, hiburan,

traktiran, dan semangat yang kalian berikan selama kuliah disini, aku tak akan melupakan semua yang telah kalian berikan selama ini. Buat anak-anak 8 Generation

especially “Titien Nur’aminy dan Lu’luin Najwa” terima kasih atas bantuan, semangat dan candaan kalian. Buat sahabat-sahabatku PSIK angkatan 2008 dan KKN Kelompok 13 yang turut membantu Do’a dan semangat selama ini, yang tidak kompak

tapi selalu solid terima kasih banyak telah menjadi keluargaku selama di malang.

A Supervisor of My Final Task

Ibu Aini Alifatin S. Kp, M. Kep dan Ibu Dewi Baririet Baroroh S. Kep Ners selaku dosen pembimbing tugas akhir saya, terima kasih banyak bu.., saya sudah dibantu

selama ini, sudah dinasehati, sudah diajari, saya tidak akan lupa atas bantuan dan kesabaran dari ibu.

Terima kasih banyak Semuanya I Love You All…

(11)

x

aABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESIKO TERJADINYA POSTPARTUM BLUES DI RUMAH SAKIT BERSALIN

PEMERINTAH KOTA MALANG

Alfi Syahrin.1, Aini Alifatin S. Kp., M. Kep.2, Dewi Baririet Baroroh, S.Kep., Ners.3

Latar Belakang: Postpartum blues adalah suatu keadaan perubahan psikologis setelah

ibumelahirkan yang bersifat sementara dan dialami oleh kebanyakan ibu baru, muncul

pada hari pertama, ketiga atau keempat dan biasanya berakhir dalam dua minggu pasca persalinan. Faktor resiko postpartum blues: faktor hormonal, faktor fisik (kelelahan fisik), faktor demografi (usia, paritas), faktor psikologis (riwayat trauma sebelumnya), dan faktor dukungan sosial (status sosial ekonomi, status perkawinan, tingkat pendidikan). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi resiko terjadinya postpartum blues.

Metode: Desain penelitian ini adalah desain Cross Sectional. Populasi adalah seluruh ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang pada satu bulan terakhir sebanyak 30 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 24 ibu dengan teknik sampling yaitu accidental sampling. Variabel independen adalah faktor umur ibu, paritas, komplikasi persalinan, riwayat kesehatan mental dan status ekonomi ibu sedangkan variabel dependen adalah postpartum blues. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji chi square.

Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan 64,5% atau 16 responden mengalami resiko postpartum blues dan 35,5% tidak beresiko postpartum blues, hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien kontingensi dari faktor umur 0,482, paritas sebesar 0,460, komplikasi persalinan sebesar 0,284, riwayat kesehatan mental sebesar 0,581 dan status ekonomi sebesar 0,465.

Kesimpulan: Dari hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa faktor umur, paritas, riwayat kesehatan mental dan status ekonomi yang mempengaruhi resiko terjadinya postpartum blues.

Kata Kunci: faktor-faktor resiko, postpartum blues.

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

(12)

xi ABSTRACT

ANALYSIS OF FACTORS THAT AFFECTING THE RISK OF POSTPARTUM BLUES IN THE MATERNITY HOSPITAL OF MALANG

CITY GOVERNMENT

Alfi Syahrin.1, Aini Alifatin S. Kp., M. Kep.2, Dewi Baririet Baroroh, S.Kep., Ners.3

Background: Postpartum blues a psychological changes after delivery and it’s temporary experienced by most new mothers, appeared on the first day postpartum, third or fourth and usually ends in two weeks postpartum. Risk factors of postpartum

blues: hormonal factors, physical factors (physical exhaustion), demographic factors

(age, parity), psychological factors (history of previous trauma), and social support factors (socioeconomic status, marital status, education level). The purpose of this study was to analyze the factors that influence the risk of postpartum blues.

Methods: The study design was cross sectional design. The population was all mothers who gave birth at the Maternity Hospital of the Malang City Government in the last month as many as 30 people. The samples in this study were 24 mothers with a sampling technique that is accidental sampling. Independent variable is the factor of maternal as age, parity, complications of labor, a history of mental health and economic status of the mother, while dependent variable is postpartum blues.

Results: From the research results obtained 64.5% or 16 respondents experiencing the risk of postpartum blues and 35.5% do not are at risk of postpartum blues, the study results showed the value coefficient of contingency from factor age 0.482, parity amounting to 0.460, complications of labor amounting to 0.284, health history mental amounting to 0.581 and economic status of 0.465.

Conclusion: From the results indicate that the factor of age, parity, history of mental health and economic status affects the risk of postpartum blues.

Keywords: Risk factors, postpartum blues

1. Student in Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang

2. Lecture in Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang

(13)

xii DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Keaslian Tulisan ... iv

Kata Pengantar ... v

Motto ... vii

Lembar Persembahan ... viii

Abstrak ... x

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ... xvi

Daftar Gambar ... xvii

Daftar Lampiran ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Bagi Perawat ... 6

1.4.2 Bagi Keilmuan ... 7

1.4.3 Bagi Ibu In Partu ... 7

1.4.4 Bagi Rumah Sakit ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 8

1.6 Keterbatasan Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Postpartum ... 11

(14)

xiii

2.3 Tinjauan Umum tentang Postpartum blues ... 14

2.3.1 Definisi ... 14

2.3.2 Penyebab ... 17

2.3.3 Gejala... 20

2.3.4 Dampak Postpartum blues ... 23

1) Bagi Ibu ... 23

2) Bagi Bayi ... 25

2.4 Hubungan Umur dengan Postpartum blues ... 26

2.5 Hubungan Paritas dengan Postpartum blues ... 29

2.6 Hubungan Riwayat Kesehatan Mental dengan Postpartum blues ... 31

2.7 Hubungan Komplikasi Persalinan dengan Postpartum blues ... 33

2.8 Hubungan Status Ekonomi dengan Postpartum blues ... 34

2.9 Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) ... 35

2.10 Peran Perawat ... 38

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 42

3.1 Kerangka Konsep ... 42

3.2 Hipotesis Penelitian ... 45

BAB IV METODE PENELITIAN ... 46

4.1 Desain Penelitian ... 46

4.2 Kerangka Kerja ... 46

4.3 Populasi, Sampel dan Sampling ... 48

4.3.1 Populasi ... 48

4.3.2 Sampel... 48

4.3.3 Sampling ... 49

4.4 Variabel Penelitian ... 49

4.4.1 Variabel Independen ... 50

4.4.2 Variabel Dependen ... 50

4.5 Definisi Operasional ... 50

4.6 Tempat Penelitian ... 52

4.7 Waktu Penelitian ... 52

(15)

xiv

4.8.1 Kuesioner atau Angket ... 52

1) Kuesioner Postpartum blues ... 52

4.8.2 Dokumentasi... 53

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 54

4.9.1 Tahap Persiapan ... 54

4.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 54

4.10Pengelolaan dan Analisa Data ... 55

4.10.1 Pengelolaan Data... 55

4.10.2 Analisa Data ... 55

1) Analisis Univariate ... 56

2) Analisis Bivariate ... 57

4.11Etika Penelitian ... 58

4.11.1 Inform Consent ... 58

4.11.2 Anonymity ... 58

4.11.3 Confidentiality ... 59

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 60

5.1 Hasil Penelitian ... 60

5.1.1 Faktor Umur Ibu ... 60

5.1.2 Faktor Paritas ... 61

5.1.3 Faktor Komplikasi Persalinan ... 61

5.1.4 Faktor Riwayat Kesehatan Mental ... 62

5.1.5 Faktor Status Ekonomi ... 62

5.2 Analisa Data ... 63

5.2.1 Analisis Univariate ... 63

1) Postpartum Blues ... 63

2) Hubungan Faktor Umur dan Paritas dengan Postpartum blues ... 64

5.2.2 Analisis Bivariate dengan Uji Chi-Square ... 65

1) Hubungan Faktor Umur dengan Postpartum blues ... 65

2) Hubungan Faktor paritas dengan Postpartum blues ... 66

(16)

xv

4) Hubungan Faktor Riwayat Kesehatan Mental dengan Postpartum

blues ... 68

5) Hubungan Faktor Status Ekonomi dengan Postpartum blues ... 69

BAB VI PEMBAHASAN ... 71

6.1 Interpretasi dan Hasil Diskusi ... 71

6.1.1 Analisis Univariate ... 71

1) Postpartum Blues ... 71

6.1.2 Analisis Bivariate ... 73

1) Faktor Umur responden ... 73

2) Faktor Paritas responden ... 74

3) Faktor Komplikasi Persalinan ... 75

4) Faktor Riwayat Kesehatan Mental ... 77

5) Faktor Status Ekonomi ... 78

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 80

6.3 Implikasi Keperawatan ... 81

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

7.1 Kesimpulan dan Saran ... 83

7.1.1 Kesimpulan ... 83

7.1.2 Saran ... 83

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: The symptoms of Postpartum Illness Comparation from Cleveland Clinic

(2004) and National Mental Health Association (2003) ... 22

Tabel 2.2: Perbandingan secara umum Postpartum blues dan Postpartum depression ... 23

Tabel 4.1: Definisi Operasional ... 50

Tabel 5.1: Distribusi Frekuensi Umur Ibu... 60

Tabel 5.2: Distribusi Frekuensi Paritas... 61

Tabel 5.3: Distribusi Frekuensi Komplikasi Persalinan ... 61

Tabel 5.4: Distribusi Frekuensi Riwayat Kesehatan Mental... 62

Tabel 5.5: Distribusi Frekuensi Status Ekonomi ... 63

Tabel 5.6: Distribusi Frekuensi Kejadian Postpartum Blues di Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang, 2012 ... 63

Tabel 5.7: Distribusi Frekuensi Umur dan Paritas Responden di Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang, 2012 ... 64

Tabel 5.8: Hasil Uji Chi-Square Hubungan Faktor Umur Ibu dengan Postpartum blues ... 65

Tabel 5.9: Hasil Uji Chi-Square Hubungan Faktor Paritas Ibu dengan Postpartum blues ... 66

Tabel 5.10: Hasil Uji Chi-Square Hubungan Faktor Komplikasi Persalinan dengan Postpartum blues ... 67

Tabel 5.11: Hasil Uji Chi-Square Hubungan Faktor Riwayat Kesehatan Mental dengan Postpartum blues ... 68

(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa Politik dan

Linmas ... 89

Lampiran 2 Surat Permohonan Studi Pendahuluan dan Ijin Penelitian ... 90

Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian dari Dinas Kesehatan ... 91

Lampiran 4 Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian ... 92

Lampiran 5 Surat Permohonan Pengisian Kuesioner ... 93

Lampiran 6 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 94

Lampiran 7 Lembar Kuesioner ... 95

Lampiran 8 Data Dokumentasi Responden ... 102

Lampiran 9 Hasil Perhitungan Frekuensi Faktor-Faktor Postpartum blues ... 103

Lampiran 10Hasil Uji Chi- Square ... 106

Lampiran 11Perhitungan Manual Chi Square ... 117

Lampiran 12Nilai-nilai Chi Kuadrat ... 123

Lampiran 13Dokumentasi ... 124

Lampiran 14Lembar Bimbingan Skripsi ... 126

(20)

xix

DAFTAR PUSTAKA

Atmadibrata, B. P. 2005. Punya bayi kok, malah sedih. Femina, Agustus, 32, 76-77. Bewley, C. 1999. Postnatal Depression. Nursing Standard. 13 (16); 49-56

Blows, William T. 2011. The biological basis of mental health nursing 2nd edition. Abingdon, Oxon USA: Routledge halaman 229

Bobak Irene, Perry S., Lowdermilk D.L. 1999. Maternity Nursing 5th Edition. Missouri: Mosby Inc.

Bobak Irene, Jensen., Lowdermilk D.L. 2004. Buku ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC

Boyce, P., Stubbs, J., & Todd, A. (1993). The Edinburgh Postnatal Depression Scale:

validation for an Australian sample. Australian & New Zealand Journal of

Psychiatry, 27(3), 472-476.

Cox JL, Holden JM, Sagovsky R. 1987. Detection of postnatal depression: development of the

10-item Edinburgh Postnatal Depression Scale. Br J Psychiatry;150:782–6.

Cox JL, Murray D., & Chapman G. 1993. A Controled Study of the Onset, Duration and

Prevalence of Postnatal Depression. British Journal of Psychiatry, 163: 27-31

Frances, A. 2000. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder: Fourth Edition, Text

Revision. Washington DC: American Psychiatric Association.

Glover L., Fuggle, P., Khan F., & Haydon K., 2002. Screening for Postnatal depression in Bengali women: preliminary observation from using a translated version of the Edinburg

Postnatal Depression Scale (EPDS). Journal of reproductive & Infant Psychology,

20 (2): 71-82

Gonidakis Fragiskos, Leonardou Angeliki. 2008. Maternity Blues and Post-partum

Depression. Journal of Psychiatric Departement of Athens University Medical

School: 21-23

Handayani, Lestari Tri. 2006. Pengaruh Perilaku Fisik, Psikologis, Ekonomi dan seksual

Selama Kehamilan Terhadap Interaksi Ibu-Bayi pada Periode Postpartum. Thesis

Program Magister Spesialis Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan UI: Jakarta, halaman 43-52

Hasma. 2011. Faktor Resiko Baby Blues Syndrome di BPS Lusia Sandaden Kelurahan

Sudiang Raya Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

Skripsi Peminatan Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI: Makassar

Hensaw C, Mood disturbances in the early puerperium: a review, Arch Womens Ment Health, 2003;6(Suppl. 2): 33–42.

(21)

xx

Hidayat, Alimul Aziz. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika

Kendall, P.C., Hammen, C. 1998. Abnormal Psychology: Understanding Human Problems,

2nd edition. Boston: Houghton Mifflin Company.

Lewis-Hall, Freda. 2002. Psychiatric Illness in Women: Emerging Treatments and Research. USA: American Psyciatric Pub Halaman 137

Marshall F. 2004. Mengatasi depresi pasca melahirkan. Alih bahasa, Fransiska. Lilian,Juwono. Jakarta: Arcan

National Institute of Mental Health Association. 2003. An Overview That Summarizes Research Into The Causes, Diagnosis, Prevention and Treatment of Depression. Diakses tanggal 15 Mei 2012 http://www.nimh.nih.gov/publicat/deprespact.cfm gejala depresi Postpartum-ibu

Nevid, J.S., Rathus, S.A., Greene, B. 2005. Psikologi Abnormal: Edisi ke 5 Jilid 1. Alih Bahasa oleh Tim Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Nonacs, R. & Cohen, L. S. 1998. Postpartum mood disorders: Diagnosis and treatment

guidelines. Journal of Clinical Psychiatry, 59 (2): 34-40

Notoamodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Novak, J.C., Broom, B.L. 1999. Maternal and Child Health Nursing. Missouri: Mosby, Inc.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Patricia Hannah, Adams, Glover Lee, A., & Sandler. 1992. Links between early

post-partum moodand post-natal depression. British Journal of Psychiatry, 160, 777-780.

Rahmandani, Amalia. 2007. Strategi Penanggulangan (Coping) Pada Ibu yang Mengalami

Postpartum blues di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Skripsi Program

Sarjana Psikologi Universitas Diponegoro: Semarang

Reeder, S.J., Martin, L.L., Koniak, D. 1997. Maternity Nursing, Eighteenth Edition. Philadelphia: Lippincott-Raven Publishers.

Reid V, Oliver MM, 2007. Postpartum Depression in Adolescent Mothers : An Integrative Review of the Literature. Journal of Pediatric Health Care ; 21 : 289-298.

Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Silvia Sari, Layla. 2009. Sindroma Depresi Pasca Persalinan di Rumah Sakit Umum Pusat

Haji Adam Malik Medan. Thesis Program Magister Spesialis Bidang Ilmu

(22)

xxi

Siswosuharjo Suwignyo, Chakrawati Fitrio. 2010. Panduan Super Lengkap Hamil Sehat. Jakarta: Penebar Plus halaman 218-220

Stewart Donna, Robertson E., Dennis Cindy-Lee, Grace L. Sherry, Tamarra. 2003.

Postpartum Depression: Literature Review of Risk Factors and Interventions. Kanada: Toronto Public Health

Storkey, Karen. 2006. The Prevalence of Depressive Symptoms in the Prepartum and Postpartum Period: a Study of Low-income Women in the Western Cape, South Africa. Thesis Presented in Fulfillment of the Requirements for the Degree of Masters of Art (Psychology) at the University of Stellenbosch: South Africa

Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta

Tomb, David. 2003. Buku Saku Psikiatri. Jakarta: EGC

Varney Helen, Kriebs Jan M., Gregor Carolyn L. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan

Edisi 4. Jakarta: EGC

Whiffen, V. E. 1992. Is postpartum depression a distinct diagnosis?. Clinical Psychology Review, 12(5), 485-508.

Wiknojosastro GH, Alfiben, Elvira SD. 2000. Efektivitas peningkatan dukungan suami

dalam menurunkan terjadinya depresi pascasalin. Majalah Obstetri Ginekologi

Indonesia; 24(4): 208-14.

Yusdiana, Dina. 2009. Perbedaan Kejadian Stress Pasca Trauma pada Ibu Postpartum dengan Seksio Sesaria Emergenci, Partus Pervagina dengan Vakum dan Partus Spontan di

Rumah Sakit Umum Dr. Pringadi Medan. Thesis Program Magister Ilmu

Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara: Medan

(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angka kejadian postpartum blues pada ibu yang baru melahirkan saat ini

sangat mengkhawatirkan. Hasil penelitian menunjukkan angka kejadian

postpartum blues pada ibu mencapai 30-80% di negara industri seperti Amerika

Serikat dan Meksiko, 15-25% mengalami hingga tingkat depresi berat (Stern &

Kruckman, 1983 hal. 1027). Kejadian di Amerika Serikat tahun 2001 dimana

seorang ibu membunuh kelima anaknya, wanita ini mengalami postpartum blues

ketika melahirkan anak keempat dan semakin parah ketika melahirkan anak

kelima. Kasus lain, Tonya Vasilev membunuh dua anaknya karena menderita

frustasi dan depresi berat pasca melahirkan. Kenyataan ini memperlihatkan

bahwa kedua wanita ini mengalami gangguan psikologis pada tingkat depresi

berat pasca melahirkan karena tidak ada penanganan sebelumnya (Bernardus,

2008 dalam Roswiyani 2009 hal. 5). Di Indonesia sendiri angka kejadian

postpastum blues antara 50-70% dari wanita pasca persalinan (Iskandar, 2007

dalam Roswiyani 2009 hal. 4). Hasil penelitian yang dilakukan di DKI Jakarta

oleh dr. Irawati Sp. Kj menunjukkan 25% dari 580 ibu yang menjadi

respondennya mengalami postpartum blues (Atmadibrata, 2005 hal. 76), selain itu

penelitian di RS. Dr. Sutomo, Surabaya mendapatkan angka kejadian postpartum

blues sebesar 61,4 % ibu yang baru melahirkan. Data di Rumah Sakit Bersalin

Prasetya Husada Malang dari 43 Pasien yang baru melahirkan, 23 pasien

(24)

2

Postpartum blues adalah salah satu bentuk gangguan perasaan akibat

penyesuaian terhadap kelahiran bayi, yang muncul pada hari pertama sampai

hari ke empat belas setelah proses persalinan, dengan gejala memuncak pada

hari kelima (Beck dkk., dalam Reeder dkk., 1997, hal. 1048). Postpartum blues

menunjukkan gejala-gejala depresi ringan yang dialami oleh ibu seperti mudah

menangis, perasaan-perasaan kehilangan dan dipenuhi dengan tanggung jawab,

kelelahan, perubahan suasana hati yang tidak stabil dan lemahnya konsentrasi

(Landy et al dalam Reeder dkk., 1997, hal. 1047). Selain itu ibu menjadi mudah

tersinggung dan mengalami gangguan pola makan dan tidur (Novak dan

Broom; 1999 hal. 354). Saat ibu mengalami gangguan emosional ini berbagai

perasaan berkecamuk sangat cepat sehingga menimbulkan perasaan tidak

menentu, kadang kosong, mudah sekali menunjukkan ekspresi emosional yang

sangat tinggi hanya karena stimulasi atau situasi emosional yang sederhana

sekalipun. Ibu bisa menangis sejadi-jadinya karena anaknya menangis, atau

marah hingga membanting barang-barang hanya karena pembantu terlambat

memenuhi panggilan, merasa cemburu dan tidak diinginkan lagi hanya karena

suami menengok dan mencium bayi terlebih dahulu dibanding dirinya.

Kondisi emosional seperti ini tentu bukan kondisi yang sehat bagi bayi.

Ibu bisa berprilaku posesif sehingga melindungi anak secara berlebihan dan

secara tidak sadar malah menyakiti anak. Kondisi perasaan tidak nyaman yang

dirasakan oleh ibu yang mengalami baby blues ditransfer juga sebagai perasaan

yang tidak nyaman, tidak merasa aman dan cemas pada diri anak. Kondisi

psikologis yang dirasakan membuat anak mengembangkan ketidakpercayaan

pada orang lain, anak menjadi cemas sehingga mudah mengalami temper

(25)

3

lain yang tidak dikenali. Selain itu, kondisi baby blues pada ibu berdampak tidak

mau memberikan ASI kepada bayinya, hal ini tentu berbahaya bagi

perkembangan bayi karena ASI merupakan makanan wajib yang dapat

membentuk antibodi sang bayi sebagai pertahanannya dari berbagai penyakit.

Jika gejala yang dirasakan ibu lebih parah dan bertahan lebih lama tanpa ada

penanganan serius, maka ibu akan mengalami yang disebut postpartum depression

atau depresi pasca melahirkan. Pada saat kondisi depresi ini ibu bisa berprilaku

destruktif (merusak) sehingga membahayakan bayi bahkan dirinya sendiri.

Kondisi stress postmaternal ini dapat menimbulkan masalah dalam hubungan ibu

dan bayi, gangguan psikopatologis pada bayi dan keterlambatan perkembangan

bayi (Clark et al, 2003 dalam fragiskos et al 2008 hal. 22). Penelitian

longitudinal atas 122 keluarga didaerah perkotaan Inggris menunjukkan bahwa

depresi postmaternal berpengaruh terhadap munculnya perilaku menyimpang

atau tindak kekerasan ketika mereka berusia 11 tahun (Hay et al, 2003 dalam

Roswiyani 2009 hal. 4). Gangguan depresi pasca maternal ini bisa bertambah

parah menjadi tingkat psychosis, meskipun hanya mempengaruhi 1 dari 1000 ibu

yang melahirkan. Tetapi pada kondisi ini ibu harus mendapatkan penanganan

medis sesegera mungkin, karena biasanya pada kondisi ini ibu beresiko untuk

bunuh diri dan menyakiti bayinya sendiri.

Banyak faktor yang diperkirakan berpengaruh terhadap terjadinya

postpartum blues, antara lain: dukungan sosial dari suami dan keluarga, keadaan

dan kualitas bayi, stressor psikologis dan lingkungan, riwayat problem

emosional sebelumnya, faktor hormonal dan budaya, kelelahan setelah masa

kehamilan dan melahirkan, kewalahan akan tanggung jawab baru sebagai

(26)

4

dari baby blues syndrome yaitu faktor umur, paritas, adanya persalinan yang sulit

dan kesulitan dalam menyusui, kehamilan yang sulit atau penuh kekhawatiran,

setiap jenis trauma (riwayat depresi) masa kanak-kanak yang dapat

menimbulkan depresi, lebih khusus lagi pada hubungan yang penuh masalah

dengan ibu di masa kanak-kanak dan dukungan dari suami yang dapat

melatarbelakangi postpartum blues syndrome (Marshall, dalam Hasma 2011 hal. 2).

Besar resiko penderita postpartum blues pada usia <20 tahun atau >35

tahun 3,5 kali lebih besar dibanding penderita yang berumur 20-35 tahun. Besar

risiko penderita Postpartum blues yang primipara 3,6 kali lebih besar dibanding

penderita yang multipara (Syahrir S, 2008 dalam Hasma 2011 hal. 32).

Dikatakan bahwa mereka yang pernah mengalami baby blues pasca melahirkan

dianggap sangat rentan untuk mengalaminya kembali (Marshall, 2004 dalam

Hasma 2011 hal. 33). Penelitian pada ibu baru dari kelas sosial menengah oleh

Paykel dan Inwood mendapatkan hipotesis bahwa 83% mengalami depresi

ringan pasca persalinan lebih banyak dibandingkan perempuan multipara,

mengingat bahwa peran seorang ibu dan segala yang berkaitan dengan bayinya

merupakan situasi yang sama sekali baru bagi dirinya dan dapat menimbulkan

stress (Regina et al, 2001 dalam Karen 2006 hal. 40). Johnstone et al (dalam

Karen, 2006 hal. 42) menyebutkan bahwa ibu yang memiliki riwayat stress

sebelum melahirkan menjadi faktor terbesar terjadinya depresi pasca

melahirkan. Hasil penelitian Benbow (1995), yang dilakukan pada dua

kelompok ibu in partum yaitu pada kelompok wanita bersalin dengan prosedur

seksio caesaria, persalinan dengan vakum dan kelompok kedua wanita bersalin

secara spontan, diperoleh gambaran bahwa ibu yang mengalami tindakan

(27)

5

dibandingkan ibu yang bersalin spontan (Dina Y, 2009 hal. 4). Penelitian yang

dilakukan pada wanita di negara Asia mendapatkan bahwa gejala depresi pasca

melahirkan lebih banyak ditemukan pada wanita yang berkulit putih dengan

tingkat ekonomi menengah ke bawah (Upadhyaya et al., dalam Donna et al.,

2003 hal. 24).

Peran perawat pada kejadian Postpartum blues seperti perawat maternitas

yaitu bertanggung jawab memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu tentang

perubahan-perubahan pada masa nifas secara fisiologis, termasuk keterampilan

merawat diri dan bayi. Selain perawat maternitas, perawat jiwa juga berperan

dalam memberikan pendidikan psikologis pascamaternal bagi ibu terutama bagi

ibu baru.

Berdasarkan gambaran ini, diantara faktor-faktor tersebut belum ada

faktor resiko yang diketahui menjadi penyebab paling berpengaruh. Oleh

karena itu, peneliti tertarik mengambil penelitian tentang Analisis Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Resiko Terjadinya Postpartum blues di Rumah Sakit Bersalin

Pemerintah Kota Malang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah faktor umur pada ibu mempengaruhi resiko terjadinya postpartum

blues?

2. Apakah faktor paritas pada ibu mempengaruhi resiko terjadinya postpartum

blues?

3. Apakah riwayat kesehatan mental pada ibu mempengaruhi resiko terjadinya

(28)

6

4. Apakah komplikasi persalinan pada ibu mempengaruhi resiko terjadinya

postpartum blues?

5. Apakah status ekonomi keluarga mempengaruhi resiko terjadinya postpartum

blues?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisis pengaruh faktor umur, paritas, riwayat kesehatan mental,

komplikasi persalinan, dan status ekonomi keluarga terhadap resiko terjadinya

postpartum blues pada ibu.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi pengaruh umur terhadap resiko kejadian postpartum blues

2. Mengidentifikasi pengaruh paritas terhadap resiko kejadian postpartum blues

3. Mengidentifikasi pengaruh riwayat kesehatan mental terhadap resiko

kejadian postpartum blues

4. Mengidentifikasi pengaruh komplikasi persalinan terhadap resiko kejadian

postpartum blues

5. Mengidentifikasi pengaruh status ekonomi keluarga terhadap resiko kejadian

postpartum blues

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat bagi Perawat

1. Meningkatkan kualitas Asuhan Keperawatan dalam memfasilitasi

(29)

7

kemungkinan terjadinya postpartum blues lebih dini agar tidak terjadi depresi

postpartum.

2. Penatalaksanaan dan pemberian asuhan keperawatan juga menjadi lebih

komprehensif oleh tim kesehatan yaitu dokter spesialis kandungan,

psikolog, psikiater dan perawat maternitas.

1.4.2 Manfaat bagi Keilmuan

1. Hasil penelitian ini dapat memperkuat bahan kajian dalam asuhan

keperawatan pada ibu dengan postpartum blues.

2. Sebagai dasar penelitian tentang postpartum blues bagi peneliti berikutnya.

1.4.3 Manfaat bagi Ibu In Partu

1. Memberikan informasi bagi ibu hamil dan melahirkan untuk mengenali,

memahami timbulnya situasi stress akibat persalinan, serta upaya-upaya

untuk mencegah terjadinya gangguan psikologis yang lebih berat sehingga

berdampak terhadap hubungan ibu dan bayi.

2. Sebagai catatan bagi ibu bahwa perkembangan bayi sepenuhnya tergantung

dari bagaimana ibu memberikan perhatian terhadap bayi.

1.4.4 Manfaat bagi Rumah Sakit

1. Sebagai bahan informasi dan masukan untuk petugas kesehatan di Rumah

Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang, khususnya dalam penanganan pada

ibu dengan postpartum blues.

2. Sebagai dasar untuk pengembangan penanganan ibu postpartum blues oleh

(30)

8

1.5 Keaslian Penelitian

Sepengetahuan peneliti, penelitian tentang analisis faktor penyebab

Meningkatnya Resiko Postpartum blues di Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota

Malang belum pernah dilakukan, namun beberapa penelitian tentang postpartum

blues yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain sebagai berikut :

1. Nurul Azizah (2010), dengan judul penelitian ”Hubungan Antara Latar

Belakang Psikososial Ibu dengan Kejadian Postpartum blues di RSUD Sidoarjo”. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan

desain cross sectional. Subjek penelitiannya adalah ibu nifas 1-6 hari

postpartum yang dirawat di RSUD Sidoarjo. Analisa data menggunakan uji

chi square dengan hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara

variabel status sosial ekonomi dengan postpartum blues yang mempunyai

angka signifikan 0,003. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian diatas

adalah variabel dan tempat penelitiannya, pada penelitian ini subjek

penelitiannya ibu-ibu melahirkan di RSUD Sidoarjo sedangkan penelitian

diatas adalah ibu-ibu yang melahirkan di RS Bersalin Pemerintah Kota

Malang. Penelitian ini variabel independennya hanya latar belakang

psikososial ibu sedangkan penelitian diatas variabel independennya adalah

umur, paritas, komplikasi persalinan, riwayat kesehatan mental, dan status

ekonomi.

2. Siti Fatimah (2009), dengan judul ”Hubungan Dukungan Suami dengan

Kejadian Postpartum Blues pada Ibu Primapara di Ruang Bugenvile RSUD Tugurejo Semarang”. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik

korelasional dengan metode observasi. Subjek penelitiannya adalah ibu-ibu

(31)

9

menggunakan uji chi square dengan hasil penelitian menunjukkan adanya

hubungan antara dukungan suami dengan postpartum blues pada ibu primipara

di RSUD Tugurejo dengan angka p value = 0,033. Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian diatas adalah subjek, variabel dan tempat penelitiannya,

pada penelitian ini subjek penelitiannya ibu-ibu primipara di RSUD

Tugurejo sedangkan penelitian diatas adalah ibu-ibu yang melahirkan baik

primipara maupun multipara di RS Bersalin Pemerintah Kota Malang.

Penelitian ini variabel independennya hanya dukungan suami sedangkan

penelitian diatas variabel independennya adalah umur, paritas, komplikasi

persalinan, riwayat kesehatan mental, dan status ekonomi.

3. Munawaroh H. (2008), dengan judul “Hubungan Paritas dengan

Kemampuan Mekanisme Koping dalam Menghadapi Postpartum blues pada Ibu Seksio Sesarea di bangsal Mawar 1 RSUD Dr. Mawardi Surakarta”.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif analitik dengan studi cross

sectional. Subjek penelitiannya adalah ibu yang melahirkan dengan seksio

sesarea di bangsal Mawar 1 RSUD Dr. Mawardi Surakarta. Analisa data

menggunakan uji chi square dengan hasil penelitian menunjukkan adanya

hubungan yang signifikan antara paritas dengan kemampuan mekanisme

koping dalam menghadapi postpartum blues. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian diatas adalah subjek, variabel dan tempat penelitiannya, pada

penelitian ini subjek penelitiannya ibu-ibu melahirkan dengan seksio sesarea

RSUD Dr. Mawardi Surakarta sedangkan penelitian diatas adalah ibu-ibu

yang melahirkan baik seksio sesarea maupun pervaginam di RS Bersalin

(32)

10

paritas sedangkan penelitian diatas variabel independennya ditambah umur,

komplikasi persalinan, riwayat kesehatan mental, dan status ekonomi.

1.6 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor penyebab meningkatnya

postpartum blues. Batasan penelitiannya yaitu:

1. Responden yang diteliti difokuskan pada ibu yang baru melahirkan.

2. Postpartum blues merupakan bentuk gangguan mood yang paling ringan.

Terjadi pada minggu pertama setelah melahirkan dengan gejala-gejala

perasaan yang berubah-ubah, munculnya perasaan sedih, kelelahan,

kecemasan, bingung, mudah menangis, dan tidak nyaman. Pada penelitian

ini, peneliti mengambil data pada pasien ibu yang baru melahirkan pada

minggu pertama.

3. Faktor-faktor resiko merupakan faktor yang menyebabkan terjadinya resiko

postpartum blues. Pada penelitian ini, faktor-faktor yang diteliti yaitu faktor

usia ibu, paritas, komplikasi persalinan, riwayat kesehatan mental, dan status

ekonomi keluarga.

4. Fokus penelitian ini dilakukan di rumah sakit bersalin pemerintah kota

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku self care yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku self care yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status

Berdasarkan data diatas dapat di lihat bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil serta paritas (multipara dan grandemultipara) yang tinggi, dan usia rendah (usia ideal)