RIWAYAT HIDUP PENELITI
Nama : Azdkia Yolanda Putri Tempat/tanggal lahir : Padang, 27 Januari 1994 Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Alamat : Jln. Dr.Mansyur Gang Idris Achmad No.53 Medan, Kec.Medan Baru, Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Nomor Telp : 085261507816
Orang Tua : - Ayah : Yulisman R, S.H - Ibu : Dra. Yelvira
Riwayat Pendidikan : - Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi 1 Ujung Gading, Pasaman Barat, Sumatera Barat
- SDN 38 Ujung Gading, Pasaman Barat, Sumatera Barat
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PERILAKU SELF CARE DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI PADA PASIEN DM TIPE 2 DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN
Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap bagian pernyataan dalam kuesioner ini.
2. Isilah titik-titik yang tersedia dengan jawaban yang benar
3. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Bapak/ Ibu paling sesuai dengan kondisi yang dialami Bapak/ Ibu dengan cara memberikan tanda check list pada pilihan jawaban yang dipilih
A. Karakteristik Demografi Responden
1. Nama (inisial) : ………..
2. Umur : ………..
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
4. Pendidikan :
Tidak tamat SD SLTA/ sederajat
Tamat SD/ sederajat Akademi/ PT
SLTP/ sederajat Lain-lain : ……….
5. Pekerjaan :
Tidak bekerja Pegawai swasta
Buruh PNS
Petani TNI/ POLRI
6. Rata-rata pendapatan perbulan : < Rp 2.037.000,00
Rp 2.037.000,00 – Rp 4.000.000, 00
> Rp 4.000.000, 00
7. La a e derita DM : ……… tahu
8. Komplikasi :
Ya, sebutkan ……… Tidak
9. Riwayat keluarga menderita DM : Ada
Tidak ada
Hu u ga keluarga ………..
B. Pertanyaan di bawah ini menanyakan tentang perilaku self care diabetes (aktivitas perawatan mandiri diabetes) yang terdiri dari pengaturan pola makan (diet), latihan fisik (olahraga), monitoring gula darah, minum obat diabetes, dan perawatan kaki yang dilakukan oleh Bapak/ Ibu di rumah dalam satu minggu terakhir (7 hari yang lalu), yaitu
ta ggal ………s.d………….. Jika Bapak/ I u e gala i sakit dalam 1 minggu terakhir ini maka silahkan Bapak/ Ibu mengingat tentang pertanyaan ini yang terjadi 1 minggu sebelumnya.
No. Pertanyaan Jumlah Hari
0 1 2 3 4 5 6 7 1. Dalam satu minggu terakhir ini
berapa hari Bapak/ Ibu mengikuti perencanaan makan (diet) sesuai dengan yang dianjurkan
2. Dalam satu minggu terakhir ini berapa hari Bapak/ Ibu membatasi jumlah kalori yang dimakan sesuai dengan anjuran untuk mengontrol diabetes
3. Dalam satu minggu terakhir ini berapa hari Bapak/ Ibumengatur
pemasukan makanan yang
mengandung karbohidrat makanan yang mengandung tinggi lemak (seperti daging, makanan yang mengandung minyak atau mentega dan lain-lain)
lain-lain)
7. Dalam satu minggu terakhir ini berapa hari Bapak/ Ibu melakukan latihan fisik sedikitnya dalam waktu 20-30 menit
8. Dalam satu minggu terakhir ini berapa hari Bapak/ Ibu melakukan latihan ringan seperti jalan kaki di sekitar rumah
9. Dalam satu minggu terakhir ini berapa hari Bapak/ Ibu memeriksa gula darah di pelayanan kesehatan maupun secara mandiri di rumah
10.Dalam satu minggu terakhir ini berapa hari Bapak/ Ibu minum obat sesuai dengan petunjuk dokter
11.Dalam satu minggu terakhir ini berapa hari Bapak/ Ibu memeriksa kaki
12.Dalam satu minggu terakhir ini
berapa hari Bapak/ Ibu
membersihkan kaki
13.Dalam satu minggu terakhir ini
berapa hari Bapak/ Ibu
mengeringkan sela-sela jari kaki setelah di cuci
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat : Telp/HP :
Setelah e dapat pe jelasa dari pe eliti te ta g pe elitia Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Self Care pada Pasien DM Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Haji
Ada Malik Meda , aka de ga i i saya se ara sukarela da ta pa paksaa
menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut. Dan dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu.
Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Meda , ……… 5
LEMBAR PENJELASAN KEPADA ORANGTUA/ WALI CALON SUBJEK PENELITIAN
Assalamualaikum Wr wb/ Salam Sejahtera
Nama Saya Azdkia Yolanda Putri, sedang menjalani pendidikan kedokteran di Program S1 ilmu Kedokteran FK USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Self Care pada Pasien DM Tipe 2 di Rumah
Sakit U u Haji Ada Malik Meda .
DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya (Purnamasari, 2009). Lebih dari 90 persen dari semua populasi DM merupakan DM tipe 2 (Yuliani, 2014). DM tipe 2 dan komplikasi yang di akibatkannya merupakan masalah kesehatan publik yang telah meningkat secara global (Donelly dan Bilous, 2015).
Self care adalah proses perkembangan pengetahuan atau kesadaran dalam proses pembelajaran untuk tetap bertahan dengan keadaan yang komplek pada pasien DM tipe 2 dilihat dari konteks sosial. Dengan adanya promosi kesehatan tentang self care pada pasien DM tipe 2 dapat menunda terjadinya komplikasi dalam waktu yang relatif lama (Shrivastava, 2013).
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku self care pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan bagi penderita DM tipe 2. Selain itu juga dapat dijadikan referensi bagi peneliti seanjutnya.
Kami akan melakukan wawancara terstruktur kepada bapak/ibu/sdra/sdri mengenai :
b. Perilaku self care yang terdiri dari 14 pertanyaan terkait dengan perilaku self care pada pasien DM tipe 2 yang meliputi diet (pengaturan pola makan), latihan fisik, monitoring gula darah, minum obat, dan perawatan kaki.
Wawancara akan kami lakukan sekitar 30 menit dan waktu pengisian kuesioner sekitar 5 menit. Petugas wawancara adalah mahasiswa Kedokteran USU bersama peneliti.
Partisipasi Bapak/Ibu/Sdra/Sdri bersifat sukarela dan tanpa paksaan dan dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untukkepentingan penelitian. Untuk penelitian ini Bapak/Ibu/Sdra/Sdri tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila Bapak/Ibu/Sdra/Sdri membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi Saya :
Nama : Azdkia Yolanda Putri
Alamat : Jln Prof M Yusuf no.17, Medan Baru
No. HP : 081370454063
Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak/Ibu/Sdra/Sdri yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan Bapak/Ibu/Sdra/Sdri dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.
Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan Bapak/Ibu/Sdra/Sdri bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.
Medan, 2015
LAMPIRAN 4 : DATA INDUK
No. Jenis Kelamin Umur Kategori Umur Pendidikan Pendapatan
1. Laki-Laki 56 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta
2. Laki-Laki 67 Manula SMA >4 juta
3. Laki-Laki 49 Lansia awal SMA >4 juta
4. Laki-Laki 63 Lansia akhir SD <2 juta
5. Perempuan 58 Lansia akhir SMA 2-4 juta
6. Perempuan 53 Lansia awal SMA >4 juta
7. Perempuan 53 Lansia awal SMA 2-4 juta
8. Perempuan 52 Lansia awal SD <2 juta
9. Perempuan 58 Lansia akhir SMA 2-4 juta
10. Perempuan 59 Lansia akhir SD <2 juta
11. Perempuan 51 Lansia awal SMP <2 juta
12. Perempuan 60 Lansia akhir SMA 2-4 juta
13. Perempuan 62 Lansia akhir Akademi/PT 2-4 juta
14. Laki-Laki 52 Lansia awal SD 2-4 juta
15. Laki-Laki 53 Lansia awal SMA >4 juta
16. Perempuan 60 Lansia akhir SMP <2 juta
17. Perempuan 75 Manula SD <2 juta
18. Perempuan 61 Lansia akhir SMP <2 juta
19. Perempuan 78 Manula SD <2 juta
20. Perempuan 45 Dewasa akhir Akademi/PT >4 juta
21. Perempuan 64 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta
23. Laki-Laki 67 Manula SMA >4 juta
24. Perempuan 55 Lansia awal Akademi/PT 2-4 juta
25. Perempuan 61 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta
26. Perempuan 67 Manula SMA 2-4 juta
27. Laki-Laki 54 Lansia awal Akademi/PT >4 juta
28. Laki-Laki 50 Lansia awal SD <2 juta
29. Laki-Laki 51 Lansia awal Akademi/PT >4 juta
30. Laki-Laki 61 Lansia akhir SMA >4 juta
31. Laki-Laki 63 Lansia akhir SMP <2 juta
32. Perempuan 63 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta
33. Perempuan 67 Manula SMA 2-4 juta
34. Perempuan 59 Lansia akhir SMA <2 juta
35. Laki-Laki 75 Manula SMA 2-4 juta
36. Laki-Laki 65 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta
37. Perempuan 63 Lansia akhir SD <2 juta
38. Laki-Laki 50 Lansia awal Akademi/PT >4 juta
39. Perempuan 70 Manula SMA 2-4 juta
40. Perempuan 57 Lansia akhir SMA <2 juta
41. Perempuan 79 Manula SMA 2-4 juta
42. Laki-Laki 52 Lansia awal SMP 2-4 juta
43. Perempuan 52 Lansia awal Akademi/PT >4 juta
44. Perempuan 58 Lansia akhir SD <2 juta
45. Laki-Laki 68 Manula Akademi/PT 2-4 juta
47. Perempuan 57 Lansia akhir SMP <2 juta
48. Perempuan 64 Lansia akhir SMA 2-4 juta
49. Laki-Laki 53 Lansia awal SMA 2-4 juta
50. Perempuan 52 Lansia awal Akademi/PT >4 juta
51. Perempuan 60 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta
52. Perempuan 57 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta
53. Perempuan 72 Manula Akademi/PT >4 juta
54. Perempuan 73 Manula SMA 2-4 juta
55. Perempuan 72 Manula SMA 2-4 juta
56 Laki-Laki 63 Lansia akhir SMA 2-4 juta
57. Perempuan 62 Lansia akhir Akademi/PT 2-4 juta
58. Perempuan 73 Manula SMA 2-4 juta
59. Laki-Laki 52 Lansia awal SD <2 juta
60. Laki-Laki 59 Lansia akhir SMA 2-4 juta
61. Laki-Laki 74 Manula Akademi/PT 2-4 juta
62. Laki-Laki 63 Lansia akhir Akademi/PT 2-4 juta
63. Perempuan 54 Lansia awal Akademi/PT <2 juta
64. Laki-Laki 60 Lansia akhir Akademi/PT 2-4 juta
65. Perempuan 58 Lansia akhir SMA 2-4 juta
66. Laki-Laki 51 Lansia awal Akademi/PT >4 juta
67. Perempuan 66 Manula SMA <2 juta
68. Laki-Laki 58 Lansia akhir SMP >4 juta
69. Laki-Laki 60 Lansia akhir Akademi/PT 2-4 juta
71. Laki-Laki 54 Lansia awal Akademi/PT >4 juta
72. Laki-Laki 55 Lansia awal SMP <2 juta
73. Laki-Laki 58 Lansia akhir SMA 2-4 juta
74. Laki-Laki 54 Lansia awal SMA 2-4 juta
75. Perempuan 54 Lansia awal SMA 2-4 juta
76. Perempuan 64 Lansia akhir Akademi/PT <2 juta
77. Laki-Laki 58 Lansia akhir SMA 2-4 juta
78. Perempuan 58 Lansia akhir Akademi/PT 2-4 juta
79. Perempuan 68 Manula Akademi/PT 2-4 juta
80. Laki-Laki 74 Manula SMP 2-4 juta
81. Laki-Laki 73 Manula Akademi/PT >4 juta
82. Laki-Laki 61 Lansia akhir SMA >4 juta
83. Perempuan 51 Lansia awal SMP <2 juta
84. Perempuan 53 Lansia awal SMA <2 juta
85. Laki-Laki 59 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta
86. Perempuan 75 Manula Akademi/PT 2-4 juta
87. Perempuan 64 Lansia akhir SMA <2 juta
88. Perempuan 55 Lansia awal SMA <2 juta
89. Perempuan 60 Lansia akhir SD <2 juta
90. Laki-Laki 70 Manula SD 2-4 juta
91. Perempuan 56 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta
92. Laki-Laki 67 Manula Akademi/PT 2-4 juta
93. Perempuan 64 Lansia akhir SMA <2 juta
95. Laki-Laki 57 Lansia akhir SD <2 juta
96. Perempuan 63 Lansia akhir SMA 2-4 juta
97. Perempuan 58 Lansia akhir SMA <2 juta
98. Laki-Laki 58 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta
99. Perempuan 75 Manula Akademi/PT 2-4 juta
100 .
No. Jenis Kelamin Perilaku Self Care
Komplikasi Lama
Menderita DM
1. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
2. Laki-Laki Tinggi Ada >10 tahun
3. Laki-Laki Rendah Ada <10 tahun
4. Laki-Laki Tinggi Ada >10 tahun
5. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun
6. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun
7. Perempuan Rendah Ada >10 tahun
8. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun
9. Perempuan Rendah Ada >10 tahun
10. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun
11. Perempuan Rendah Ada <10 tahun
12. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun
13. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun
14. Laki-Laki Tinggi Ada >10 tahun
15. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
16. Perempuan Rendah Ada <10 tahun
17. Perempuan Rendah Ada >10 tahun
18. Perempuan Rendah Ada <10 tahun
19. Perempuan Rendah Ada <10 tahun
20. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun
21. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun
22. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
24. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun
25. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun
26. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun
27. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
28. Laki-Laki Rendah Ada <10 tahun
29. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
30. Laki-Laki Tinggi Ada >10 tahun
31. Laki-Laki Tinggi Ada >10 tahun
32. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun
33. Perempuan Tinggi Tidak ada <10 tahun
34. Perempuan Rendah Ada >10 tahun
35. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
36. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
37. Perempuan Rendah Ada >10 tahun
38. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
39. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun
40. Perempuan Rendah Ada >10 tahun
41. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun
42. Laki-Laki Tinggi Tidak ada >10 tahun
43. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun
44. Perempuan Rendah Tidak ada >10 tahun
45. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
46. Laki-Laki Tinggi Tidak ada <10 tahun
48. Perempuan Tinggi Tidak ada <10 tahun
49. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
50. Perempuan Tinggi Tidak ada <10 tahun
51. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun
52. Perempuan Tinggi Tidak ada <10 tahun
53. Perempuan Tinggi Tidak ada <10 tahun
54. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun
55. Perempuan Tinggi Tidak ada >10 tahun
56 Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
57. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun
58. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun
59. Laki-Laki Rendah Ada >10 tahun
60. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
61. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
62. Laki-Laki Tinggi Ada >10 tahun
63. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun
64. Laki-Laki Rendah Ada <10 tahun
65. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun
66. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
67. Perempuan Rendah Ada <10 tahun
68. Laki-Laki Tinggi Tidak ada <10 tahun
69. Laki-Laki Tinggi Tidak ada <10 tahun
70. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
72. Laki-Laki Rendah Ada <10 tahun
73. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
74. Laki-Laki Tinggi Tidak ada >10 tahun
75. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun
76. Perempuan Rendah Ada >10 tahun
77. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
78. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun
79. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun
80. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
81. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
82. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
83. Perempuan Rendah Ada <10 tahun
84. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun
85. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
86. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun
87. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun
88. Perempuan Rendah Ada >10 tahun
89. Perempuan Rendah Tidak ada <10 tahun
90. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
91. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun
92. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
93. Perempuan Rendah Tidak ada <10 tahun
94. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun
96. Perempuan Tinggi Tidak ada <10 tahun
97. Perempuan Rendah Ada >10 tahun
98. Laki-Laki Tinggi Ada >10 tahun
99. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun
No. Jenis Kelamin
Pekerjaan Keluarga DM Komplikasi Self Care
1. Laki-Laki PNS Ada Ada Tinggi
2. Laki-Laki Pensiunan Ada Ada Tinggi
3. Laki-Laki Wiraswasta Tidak ada Ada Rendah
4. Laki-Laki Buruh Ada Ada Tinggi
5. Perempuan Guru Ada Ada Tinggi
6. Perempuan Guru Ada Ada Tinggi
7. Perempuan PNS Ada Ada Rendah
8. Perempuan Petani Ada Ada Tinggi
9. Perempuan PNS Ada Ada Rendah
10. Perempuan Buruh Ada Ada Tinggi
11. Perempuan Buruh Ada Ada Rendah
12. Perempuan Guru Tidak ada Ada Tinggi
13. Perempuan Pensiunan Ada Ada Tinggi
14. Laki-Laki Wiraswasta Ada Ada Tinggi
15. Laki-Laki TNI/POLRI Tidak ada Ada Tinggi
16. Perempuan RT Ada Ada Rendah
17. Perempuan RT Ada Ada Rendah
18. Perempuan Petani Ada Ada Rendah
19. Perempuan RT Ada Ada Rendah
20. Perempuan PNS Ada Ada Tinggi
21. Perempuan Pensiunan Ada Ada Tinggi
22. Laki-Laki PNS Tidak ada Ada Tinggi
24. Perempuan Guru Tidak ada Ada Tinggi
25. Perempuan Pensiunan Ada Ada Tinggi
26. Perempuan Pensiunan Ada Ada Tinggi
27. Laki-Laki Guru Ada Ada Tinggi
28. Laki-Laki Buruh Ada Ada Rendah
29. Laki-Laki PNS Ada Ada Tinggi
30. Laki-Laki Wiraswasta Ada Ada Tinggi
31. Laki-Laki Sopir Ada Ada Tinggi
32. Perempuan Pensiunan Tidak ada Ada Tinggi
33. Perempuan Pensiunan Tidak ada Tidak ada Tinggi
34. Perempuan RT Ada Ada Rendah
35. Laki-Laki Pensiunan Ada Ada Tinggi
36. Laki-Laki Pensiunan Ada Ada Tinggi
37. Perempuan RT Tidak ada Ada Rendah
38. Laki-Laki PNS Tidak ada Ada Tinggi
39. Perempuan Pensiunan Ada Ada Tinggi
40. Perempuan Wiraswasta Ada Ada Rendah
41. Perempuan Pensiunan Ada Ada Tinggi
42. Laki-Laki Sopir Ada Tidak ada Tinggi
43. Perempuan PNS Ada Ada Tinggi
44. Perempuan Petani Tidak ada Tidak ada Rendah
45. Laki-Laki Pensiunan Ada Ada Tinggi
46. Laki-Laki Wiraswasta Tidak ada Tidak ada Tinggi
48. Perempuan Pensiunan Ada Tidak ada Tinggi
49. Laki-Laki Wiraswasta Tidak ada Ada Tinggi
50. Perempuan Guru Ada Tidak ada Tinggi
51. Perempuan Guru Ada Ada Tinggi
52. Perempuan PNS Ada Tidak ada Tinggi
53. Perempuan Pensiunan Ada Tidak ada Tinggi
54. Perempuan Pensiunan Ada Ada Tinggi
55. Perempuan Pensiunan Ada Tidak ada Tinggi
56 Laki-Laki Pensiunan Ada Ada Tinggi
57. Perempuan Pensiunan Ada Ada Tinggi
58. Perempuan Pensiunan Ada Ada Tinggi
59. Laki-Laki Sopir Ada Ada Rendah
60. Laki-Laki PNS Tidak ada Ada Tinggi
61. Laki-Laki Pensiunan Tidak ada Ada Tinggi
62. Laki-Laki Pensiunan Ada Ada Tinggi
63. Perempuan RT Ada Ada Rendah
64. Laki-Laki Pensiunan Ada Ada Tinggi
65. Perempuan PNS Ada Ada Tinggi
66. Laki-Laki PNS Ada Ada Tinggi
67. Perempuan RT Ada Ada Rendah
68. Laki-Laki Wiraswasta Tidak ada Tidak ada Tinggi
69. Laki-Laki PNS Tidak ada Tidak ada Tinggi
70. Laki-Laki Wiraswasta Tidak ada Ada Tinggi
72. Laki-Laki Pegawai swasta Ada Ada Rendah
73. Laki-Laki PNS Tidak ada Ada Tinggi
74. Laki-Laki PNS Tidak ada Tidak ada Tinggi
75. Perempuan Sopir Ada Ada Tinggi
76. Perempuan RT Tidak ada Ada Rendah
77. Laki-Laki PNS Tidak ada Ada Tinggi
78. Perempuan PNS Tidak ada Ada Tinggi
79. Perempuan PNS Tidak ada Ada Tinggi
80. Laki-Laki Wiraswasta Ada Ada Tinggi
81. Laki-Laki Pensiunan Tidak ada Ada Tinggi
82. Laki-Laki Pensiunan Tidak ada Ada Tinggi
83. Perempuan RT Ada Ada Rendah
84. Perempuan Pegawai swasta Ada Ada Tinggi
85. Laki-Laki PNS Tidak ada Ada Tinggi
86. Perempuan Pensiunan Tidak ada Ada Tinggi
87. Perempuan RT Ada Ada Tinggi
88. Perempuan Wiraswasta Ada Ada Tinggi
89. Perempuan RT Tidak ada Tidak ada Rendah
90. Laki-Laki Pensiunan Tidak ada Ada Rendah
91. Perempuan PNS Tidak ada Ada Tinggi
92. Laki-Laki Pensiunan Tidak ada Ada Tinggi
93. Perempuan RT Ada Tidak ada Tinggi
94. Laki-Laki Wiraswasta Ada Ada Rendah
96. Perempuan Pensiunan Ada Tidak ada Tinggi
97. Perempuan RT Ada Ada Rendah
98. Laki-Laki Guru Tidak ada Ada Tinggi
99. Perempuan Pensiunan Tidak ada Ada Tinggi
100. Perempuan RT Ada Tidak ada Tinggi
LAMPIRAN 5
HASIL OUTPUT
ANALISIS UNIVARIAT Umur
Statistic Std. Error
Umur
Mean 60.48 .747
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 59.00
Upper Bound 61.96
5% Trimmed Mean 60.23
Median 59.50
Variance 55.767
Std. Deviation 7.468
Minimum 45
Maximum 79
Range 34
Interquartile Range 10
Kurtosis -.338 .478
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Dewasa akhir 1 1.0 1.0 1.0
Lansia awal 28 28.0 28.0 29.0
Lansia akhir 48 48.0 48.0 77.0
Manula 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Jenis kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Laki-laki 44 44.0 44.0 44.0
Perempuan 56 56.0 56.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tingkat Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Valid
SD 14 14.0 14.0 14.0
SMP 11 11.0 11.0 25.0
SMA 40 40.0 40.0 65.0
Akademi/PT 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Status Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
RT 15 15.0 15.0 15.0
pegawai swasta 3 3.0 3.0 18.0
Pensiunan 29 29.0 29.0 47.0
PNS 21 21.0 21.0 68.0
Guru 8 8.0 8.0 76.0
TNI/POLRI 1 1.0 1.0 77.0
Sopir 4 4.0 4.0 81.0
Wiraswasta/pedagang 11 11.0 11.0 92.0
Petani 4 4.0 4.0 96.0
Buruh 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pendapatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Valid
<2juta 29 29.0 29.0 29.0
2-4 juta 41 41.0 41.0 70.0
>4juta 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KomplikasiDM
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ada 83 83.0 83.0 83.0
Tidak ada 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Komplikasi DM tipe 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
tidak ada 17 17.0 17.0 17.0
mata 12 12.0 12.0 29.0
jantung neuropati 4 4.0 4.0 33.0
jantung nefropati 5 5.0 5.0 38.0
jantung paru 1 1.0 1.0 39.0
jantung 31 31.0 31.0 70.0
paru telinga 1 1.0 1.0 72.0
neuropati 9 9.0 9.0 81.0
nefropati 7 7.0 7.0 88.0
paru 3 3.0 3.0 91.0
mata jantung 5 5.0 5.0 96.0
mata neuropati 1 1.0 1.0 97.0
mata nefropati 3 3.0 3.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Lama Menderita DM
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
<10th 64 64.0 64.0 64.0
>10th 36 36.0 36.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Lama Menderita DM tipe 2
Statistic Std. Error
Lama Menderita DM
Mean 10.41 .660
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 9.10
Upper Bound 11.72
5% Trimmed Mean 9.72
Variance 43.537
Std. Deviation 6.598
Minimum 2
Maximum 32
Range 30
Interquartile Range 7
Skewness 1.565 .241
Kurtosis 2.499 .478
Riwayat Keluarga yang Menderita DM
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ada 66 66.0 66.0 66.0
Tidak ada 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tingkat Self Care
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Rendah 24 24.0 24.0 24.0
Tinggi 76 76.0 76.0 100.0
Rata-Rata Perilaku Self Care
Statistic Std. Error
Perilaku Self Care
Mean 4.7079 .07896
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 4.5512
Upper Bound 4.8646
5% Trimmed Mean 4.6893
Median 4.7050
Variance .623
Std. Deviation .78962
Minimum 3.30
Maximum 6.60
Range 3.30
Interquartile Range 1.04
Skewness .278 .241
Rata-Rata Pengaturan Pola Makan (Diet)
Statistic Std. Error
Diet
Mean 6.1781 .05134
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 6.0762
Upper Bound 6.2800
5% Trimmed Mean 6.2240
Median 6.1600
Variance .264
Std. Deviation .51338
Minimum 4.33
Maximum 7.00
Range 2.67
Interquartile Range .50
Skewness -1.527 .241
Rata-Rata Latihan Fisik (olahraga)
Statistic Std. Error
Olahraga
Mean 5.1350 .22917
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 4.6803
Upper Bound 5.5897
5% Trimmed Mean 5.2611
Median 6.5000
Variance 5.252
Std. Deviation 2.29168
Minimum 1.00
Maximum 7.00
Range 6.00
Interquartile Range 3.75
Skewness -.844 .241
Rata-Rata Kontrol Gula Darah
Statistic Std. Error
Kontrol Gula
Darah
Mean 1.59 .243
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 1.11
Upper Bound 2.07
5% Trimmed Mean 1.38
Median 1.00
Variance 5.881
Std. Deviation 2.425
Minimum 0
Maximum 7
Range 7
Interquartile Range 1
Skewness 1.620 .241
Kepatuhan Minum Obat
Statistic Std. Error
Kepatuhan Minum
Obat
Mean 6.93 .033
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 6.87
Upper Bound 6.99
5% Trimmed Mean 7.00
Median 7.00
Variance .106
Std. Deviation .326
Minimum 5
Maximum 7
Range 2
Interquartile Range 0
Skewness -4.994 .241
Perawatan Kaki
Statistic Std. Error
Perawatan Kaki
Mean 3.8900 .08074
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 3.7298
Upper Bound 4.0502
5% Trimmed Mean 3.8222
Median 4.0000
Variance .652
Std. Deviation .80742
Minimum 3.00
Maximum 6.00
Range 3.00
Interquartile Range 1.25
Skewness .904 .241
ANALISIS BIVARIAT
Umur * TingkatSelfCare Crosstabulation
TingkatSelfCare Total
rendah tinggi
Umur
Dewasa akhir
Count 0 1 1
% within TingkatSelfCare 0.0% 1.3% 1.0%
Lansia awal
Count 9 19 28
% within TingkatSelfCare 37.5% 25.0% 28.0%
Lansia akhir
Count 12 36 48
% within TingkatSelfCare 50.0% 47.4% 48.0%
Manula
Count 3 20 23
% within TingkatSelfCare 12.5% 26.3% 23.0%
Total
Count 24 76 100
% within TingkatSelfCare 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests Umur dengan Perilaku Self Care
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 2.874a 3 .412
Likelihood Ratio 3.255 3 .354
Linear-by-Linear Association 1.858 1 .173
a. 2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .24.
Jeniskelamin * TingkatSelfCare Crosstabulation
TingkatSelfCare Total
Rendah tinggi
Jeniskelamin
Laki-laki
Count 4 40 44
% within TingkatSelfCare 16.7% 52.6% 44.0%
Perempuan
Count 20 36 56
% within TingkatSelfCare 83.3% 47.4% 56.0%
Total
Count 24 76 100
% within TingkatSelfCare 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests Jenis Kelamin dengan Perilaku Self Care
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square 9.575a 1 .002
Continuity Correctionb 8.171 1 .004
Likelihood Ratio 10.411 1 .001
Fisher's Exact Test .002 .002
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.56.
Pendidikan * TingkatSelfCare Crosstabulation
TingkatSelfCare Total
rendah Tinggi
Pendidikan SD
Count 7 7 14
% within TingkatSelfCare 29.2% 9.2% 14.0%
SMP
Count 6 5 11
% within TingkatSelfCare 25.0% 6.6% 11.0%
SMA
Count 9 31 40
% within TingkatSelfCare 37.5% 40.8% 40.0%
Akademi/PT
Count 2 33 35
% within TingkatSelfCare 8.3% 43.4% 35.0%
Total
Count 24 76 100
% within TingkatSelfCare 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Self Care
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 17.281a 3 .001
Likelihood Ratio 17.664 3 .001
N of Valid Cases 100
a. 2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum
Pendapatan * TingkatSelfCare Crosstabulation
TingkatSelfCare Total
Rendah tinggi
Pendapatan
<2juta
Count 21 8 29
% within TingkatSelfCare 87.5% 10.5% 29.0%
2-4 juta
Count 2 39 41
% within TingkatSelfCare 8.3% 51.3% 41.0%
>4juta
Count 1 29 30
% within TingkatSelfCare 4.2% 38.2% 30.0%
Total
Count 24 76 100
% within TingkatSelfCare 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests Pendapatan dengan Perilaku Self Care
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 52.510a 2 .001
Likelihood Ratio 51.303 2 .001
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum
LamaDM * TingkatSelfCare Crosstabulation
TingkatSelfCare Total
rendah tinggi
LamaDM
≤10th
Count 12 52 64
% within TingkatSelfCare 50.0% 68.4% 64.0%
>10th
Count 12 24 36
% within TingkatSelfCare 50.0% 31.6% 36.0%
Total
Count 24 76 100
% within TingkatSelfCare 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests Lama Menderita DM dengan Perilaku Self Care
Value df Asymp.
Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact
Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square 2.686a 1 .101
Continuity Correctionb 1.946 1 .163
Likelihood Ratio 2.617 1 .106
Fisher's Exact Test .143 .083
Linear-by-Linear Association 2.660 1 .103
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.64.
KomplikasiDM * kategori Crosstabulation
kategori Total
rendah tinggi
KomplikasiDM Ada
Count 21 62 83
% within kategori 87.5% 81.6% 83.0%
Tidak ada
Count 3 14 17
% within kategori 12.5% 18.4% 17.0%
Total
Count 24 76 100
% within kategori 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square .453a 1 .501
Continuity Correctionb .131 1 .718
Likelihood Ratio .479 1 .489
Fisher's Exact Test .756 .372
N of Valid Cases 100
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.08.
KeluargaDM * kategori Crosstabulation
kategori Total
rendah tinggi
KeluargaDM Ada
Count 19 47 66
% within kategori 79.2% 61.8% 66.0%
Tidak ada
Count 5 29 34
% within kategori 20.8% 38.2% 34.0%
Total
Count 24 76 100
% within kategori 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square 2.440a 1 .118
Continuity Correctionb 1.729 1 .189
Likelihood Ratio 2.589 1 .108
Fisher's Exact Test .143 .092
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.16.
55
DAFTAR PUSTAKA
Adib, M. 2011. Pengetahuan praktis ragam penyakit mematikan yang paling sering menyerang kita. Jogjakarta : Buku Biru, hlm. 20 – 25 .
American Diabetes Association (ADA). 2011. Standard of Medical Care in Diabetes – 2011. Diabetes Care, Volume 34, Supplement 1, January 2011. Available : http://care.diabetesjournals.org . [Accesed 11 Mei 2015].
Bai, Y.L., Chiou, C.P., & Chang, Y.Y. 2009. Self – care behaviour and related factor in older people with type 2 diabetes. Journal of Clinical Nursing, 18, 3308 - 3315.
Donelly, R., & Bilous, R. 2015. Jenis Diabetes Melitus. Dalam Egi KY, Barrarah B, editor (penyunting). Buku Pegangan Diabetes. Edisi ke – 1. Jakarta : Bumi Medika, hlm : 50 – 60.
Granner, D. K., Murray, R. K., Rodwell, V. W. 2009. Biokomia Komunikasi Ekstrasel & Intrasel. Dalam Pendit BU, Nanda W, editor (penyunting). Biokimia Harper. Edisi ke – 27. Jakarta : EGC, hlm. 435 – 495.
Ignatavicius, D. D., Workman, L. M., & Misler, A. M. 2006. Medical Surgical Nursing Across the Health Care Continuum (3th ed). Philadelphia : W.B. Sauders Company.
International Diabetes Federation (IDF). 2011. Diabetes Atlas : Impact on the Individual. Available : http://da3.diabetesatlas.org/index68fc.html. [Accesed 29 Maret 2015].
Konsensus Nasional Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 1. 2009. UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI – World Diabetes Foundation. Jakarta : Badan Penerbit IDAI, hlm. 1 – 6.
56
Kusniawati. 2011. Analis faktor yang berkontribusi terhadap self care diabetes pada klien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Tangerang. Available : http://lib.ui.ac.id . [Accesed 11 April 2015].
Kusniyah, Y., Nursiswati, & Rahayu, U. 2010. Hubungan Tingkat Self Care dengan Tungkat HbA1c pada Klien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung. Available : http://pustaka.unpad.ac.id. [Accesed 11 April 2015].
Made, S. I., Ruth S, I., Putu, Putra, Y.I.D. 2014. Hubungan Self Care Diabetes dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Interna Rumah Sakit Umum Daerah Badung. Available : http://repository.unud.ac.id. [Accesed 19 Mei 2015].
Meeto, D., & Allen, G. 2010. Understanding diabetes mellitus and its management : an overvie. Available from :
http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer. [Accesed 29 Maret 2015].
Miller, S.T., & Elasy, T. A. 2008. Psychometric evaluation of the problem areas in diabetes (PAIDS) survey in Southern, rural African American women with type 2 diabetes. BMC Public Health, 8 (7), 1186 – 1192.
Nolte, M. S., & Karam, J. H. 2010. Obat Endokrin. Dalam Nugroho AW, Rendi L, Dwijayanthi L, Nirmala, WK, editor (penyunting). Farmakologi Dasar & Klinik. Edisi ke – 10. Jakarta : EGC, hlm. 617 – 728.
Nwanko, C. H., Nandy, B., & Nwanko, B. O. 2010. Factor influencing diabetes management outcome among patients attending government health facilities in South East, Nigeria. International Journal of Tropical Medicine, 5 (2), 28 – 36.
PERKENI. 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe
2 di Indonesia. Available :
http://www.perkeni.org/download/konsensus%20%DM%202011/zip. [Accesed 1 April 2015].
57
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi ke – 5. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, hlm. 1880 – 1883.
Putra, G.P.K. 2014. Pengaruh Perencanaan Diet Diabetes Mellitus dengan Model Self Care terhadap Diet Self Care Behavior dan Kolesterol Total pada Klien dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah Kerja PUSKESMAS RAMBIPUJI KABUPATEN JEMBER. Available : http://repository.unej.ac.id. [Accesed 11 Mei 2015].
RISKESDAS. 2013. Laporan Nasional 2013. Jakarta : Litbangkes. Available:http://www.k4health.org/sites/default/files/laporanNasional%20R iskesdas%202013.pdf. [Accesed 29 Maret 2015].
Sherwood, Laurale. 2011. Kelenjar Endokrin Perifer. Dalam Pendit BU, Yesdelita N, editor (penyunting). Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Edisi ke – 6. Jakarta : EGC, hlm 757 – 810.
Shigaki, C., Kruse, R. L., Mehr, D., Sheldon, K. M., Bin Ge., & Moore, C. 2010. Motivation and diabetes self-management. Journal of Psychology, 6 (3), 110 – 115.
Shrivastava, S. R., Shrivasta, P. S., & Ramasay, J. 2013. Role of safe-care in management of diabetes mellitus. Journal of Diabetes & Metabolic
Disorders 2013, 12:14 Available :
http://www.jdmdonline.com/content/12/1/14. [Accesed 29 Maret 2015]. Sigurdardottir, A. K. 2005. Self-care in diabetes : model of factors affecting self
care. Journal of Clinical Nursing, 14, 301 – 314.
Skinner, T.C., John, M., & Hampson, S.E. 2000. Social support and personal models of diabetes as predictors of self care and well being : A longitudinal study of adolescence with diabetes. Journal of Pediatric Psychology, 25 (4), 257 – 267.
Sousa, V. D., & Zauszniewski, J. A. 2005. Toward a theory of diabetes self-management. The Journal of Theory Construction & Testing, 9 (2), 61 – 67 Souse, V. D., Zausznieewski, J. A., Musil, C. M., Lea, P.J.P., & Davis, S. A.
58
glycemic control. Research and Theory for Nursing Practice : An International Journal, 9 (3), 61 – 67.
Sousa, V. D., Hartman, S.W., Miller, E.H., & Carrol, M. A. 2009. New measure of diabetes self-care agency, diabetes self-efficacy and diabetes self management for insulin-treated individual with type 2 diabetes. Journal of Clinical Nursing, 18, 1305 – 1312.
Svartholm, S. 2010. Self care activities of patients with Diabetes Mellitus Type 2 in Ho Chi Minh City. Available : http://ncbi.nlm.nih.gov . [Accesed 29
Maret 2015].
Tandra, Hans. 2014. Strategi Mengalahkan KOMPLIKASI DIABETES dari kepala sampai kaki. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, hlm. 19 – 30.
Tomey, A. M., & Alligood, M. R. 2006. Nursing theorist and their work (4th ed). St. Louis : Mosby.
Toobert, D. J., Hampson, S. E., & Glasgow, R. E. 2000. The Summary of diabetes self-care activities measure. Diabetes Care, 23 (7), 943 – 950.
Vivienne, S.F., Courtney, M., Edwards, H., Mc Dowell, J., Shortridge-Baggest, L.M., & Chang, P. 2007. Self-efficacy, outcome expectation and self care behaviour in people with type 2 diabetes in Taiwan. Journal Compilation, 250-256.
Waspadji. 2009. Diabetes melitus : mekanisme dasar dan pengelolaannya yang rasional, dalam Soegondo, S., Soewondo, P., & Subekti, I : Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu. Jakarta : FKUI, hlm. 29 – 42. Wicaksono, R. 2011. Faktor-faktor yang yang berhubungan dengan kejadian
diabetes mellitus tipe 2. Available : http://eprints.undip.ac.id . [Accesed 21 April 2015].
World Health Organization (WHO). 1999. Definition, diagnosis, and classification of diabetes melitus and its complication. Available : http://www.diabetes.com.au/pdf/who_report.pdf . [Accesed 7 April 2015]. Wuwungan, G., Ratag, B. T., & Kekenusa, J. 2013. Analisis hubungan antara
59
R.D. Kandou Manado. Available : http://fkm.unsrat.ac.id . [Accesed 21 April 2015].
Xu Yin, Toobert, D., Savage, C., Pan, W., & Whitmer, K. 2008. Factor influencing diabetes self management in Chinese people with type 2 diabetes. Research in Nursing & Health, 31, 613 – 625.
Yuliani, F., Oenzil, F., & Iryani, D. 2014. Hubungan Berbagai Faktor Resiko terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Available : http://jurnal.fk.unand.ac.id. [Accesed 29 Maret
30
B AB 3
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian 3.2. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel – variabel dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel sebagai berikut :
31
Jenis
Kelamin
Jenis kelamin responden.
Wawancara Kuesioner Jenis kelamin responden
Wawancara Kuesioner Dinyatakan dengan:
32
33
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional atau potong silang, yaitu peneliti mencari hubungan antara variabel sebab (variabel independen) dan variabel akibat (variabel dependen) yang terjadi pada objek penelitian dengan melakukan pengukuran sesaat (point time approach). Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai pasien rawat jalan Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Haji Adam Malik Medan.
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 9 bulan (Maret – November 2015), penelitian dimulai dari bulan Maret sampai Juni 2015 sedangkan pengambilan dan pengumpulan data penelitian dilakukan dari bulan September sampai November 2015.
4.2.2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Haji Adam Malik Medan.
4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Haji Adam Malik Medan periode September sampai November 2015.
Populasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi seperti yang berikut :
a. Kriteria Inklusi
34
ii. Memahami bahasa Indonesia iii. Sehat secara mental
b. Kriteria Eksklusi
i. Pasien DM tipe 2 yang mengalami penurunan status kesehatan secara drastis selama penelitian berlangsung.
4.3.2. Sampel
Teknik pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode non probability sampling dengan teknik consecutive sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan sampai kurun waktu tertentu sampai semua sampel terpenuhi dengan memilih sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi.
Besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini dihitung berdasarkan estimasi proporsi dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
N = besar sampel
Z² 1-α/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu(tingkat kepercayaan)
p = estimator proporsi populasi
d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir N = besar populasi
Pada penelitian ini, tingkat kepercayaan yang dikehendaki adalah sebesar 95% sehingga untuk Z² 1-α/2 = 1,96. Nilai p yang ditetapkan adalah 0,5 karena peneliti belum mengetahui proporsi sebelumnya. Ketepatan absolut yang diinginkan adalah sebesar 10%. Besar populasi adalah 2565.
n = N. Z² 1-α/ . p.(1-p)
35
Pada penelitian ini, tingkat kepercayaan yang dikehendaki adalah sebesar 95% sehingga untuk Z² 1-α/2 = 1,96. Nilai p yang ditetapkan adalah 0,5 karena peneliti belum mengetahui proporsi sebelumnya. Ketepatan absolut yang diinginkan adalah sebesar 10%.Besar populasi adalah 2565.
Berdasarkan rumus di atas, besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
n = N. Z² 1-α/2.p.(1-p)
(N-1).d² + Z² 1-α/2.p. (1-p)
n = (2565). (1,96)². (0,5). (1 - 0,5)
(2565-1). (0,1)² + (1,96)². (0,5). (1 - 0,5)
n = 92,61
Jadi berdasarkan rumus di atas, sampel yang diambil sebanyak 92,61 orang. Untuk memudahkan perhitungan maka dibulatkan menjadi 100 orang.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer. Data primer di dapat dari wawancara langsung dengan penderita DM tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
4.4.1. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan. Dalam penelitian ini terdapat dua macam kuesioner yaitu kuesioner data demografi responden dan perilaku self care.
1. Data Demografi Responden
36
2. Perialku Self Care
Instrumen ini merupakan modifikasi kuesioner yang berasal dari The Summary of Diabetes Self Care Activities (SDSCA) yang dikembangkan oleh Toobert et al (2000). Nilai validitas dan reabilitas instrumen ini pada penelitian terdahulu adalah r : 0,80 dan α : 0,74. Kuesioner ini terdiri dari 14 pertanyaan terkait dengan perilaku self care pada pasien DM tipe 2 yang meliputi diet (pengaturan pola makan), latihan fisik, monitoring gula darah, minum obat, dan perawatan kaki. Instrument ini terdiri dari 8 alternatif jawaban yaitu 0 hari sampai dengan 7 hari. Untuk pertanyaan positif, pada pertanyaan no 1 – 4, 7 – 14, skor yang diberikan yaitu 0 hari (skor = 0), 1 hari (skor = 1), 2 hari (skor = 2), 3 hari (skor = 3), 4 hari (skor = 4), 5 hari (skor = 5), 6 hari (skor = 6), 7 hari (skor = 7). Sedangkan untuk pertanyaan negatif, pada pertanyaan no. 5 dan 6, skor yang diberikan yaitu 0 hari (skor = 7), 1 hari (skor = 6), 2 hari (skor = 5), 3 hari (skor = 4), 4 hari (skor = 3), 5 hari (skor = 2), 6 hari (skor = 1), dan 7 hari (skor = 0). Hasil skor pengukuran perilaku self care dinyatakan dalam bentuk interval dengan menghitung jumlah skor kumulatif perilaku self care dibagi dengan jumlah item pertanyaan. Nilai/skor terendah 0 dan nilai/skor tertinggi 7, selanjutnya dianalisis untuk mengetahui nilai mean, standar deviasi, min-max dan 95% CI.
4.5. Pengolahan dan Analisis Data 4.5.1. Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul, sebelum dianalisa terlebih dahulu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Editing
37
2. Coding
Memberikan kode atau simbol tertentu untuk setiap jawaban responden sesuai dengan indikator pada kuesioner.Hal ini dilakukan untuk mempermudah penulis dalam melakukan tabulasi dan analisa data.
3. Entry data
Merupakan suatu proses memasukkan data ke dalam komputer untuk selanjutnya dianalisis dengan menggunakan program komputer.
4. Tabulating
Dari data mentah dilakukan penyesuaian data yang merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan didata untuk disajikan dan dianalisis.
4.5.2. Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data yang telah dikumpulkan diolah dengan bantuan komputer dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data univariat dan analisis data bivariat.
1. Analisis Univariat
38
2. Analisis Bivariat
39
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang terletak di Jalan Bunga Lau No. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara di bagian poliklinik endokrin. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit umum daerah untuk wilayah Sumatera Utara dan merupakan rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502/Menkes/IX/1991 tanggal 6 September 1991. Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 355/Menkes/SK/VII/1990. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standard an tenaga kesehatan yang kompeten.
5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden
40
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi (orang) Persentase (%)
Dewasa akhir (36-45 tahun) 1 1
Lansia awal (46-55 tahun) 28 28
Lansia akhir (56-65 tahun) 48 48
Manula (65 tahun ke atas) 23 23
Total 100 100
Dari Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa umur responden paling banyak berada pada kelompok umur lansia akhir (56-65 tahun) yaitu sebanyak 48 orang (48%). Sedangkan umur responden paling sedikit berada pada kelompok dewasa akhir (36-45 tahun) yaitu sebanyak 1 orang (1%).
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase (%)
Laki-Laki 44 44
Perempuan 56 56
Total 100 100
Dari Tabel 5.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 56 orang (56%) dan sisanya berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 44 orang (44%).
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Frekuensi (orang) Persentase (%)
SD 14 14
SMP 11 11
SMA 40 40
Akademi/PT 35 35
41
Dari Tabel 5.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, dimana sebanyak 40 orang (40%) menempuh pendidikan terakhir SMA/sederajat, diikuti dengan akademi/PT sebanyak 35 orang (35%), dan responden dengan pendidikan terkhir SD sebanyak 14 orang (14%).
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Status Pekerjaan Frekuensi (orang) Persentase (%)
RT 15 15
Pegawai Swasta 3 3
Pensiunan 29 29
PNS 21 21
Guru 8 8
TNI/POLRI 1 1
Sopir 4 4
Wiraswasta/Pedagang 11 11
Petani 4 4
Buruh 4 4
Total 100 100
Dari Tabel 5.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berprofesi sebagai pensiunan yaitu sebanyak 29 orang (29%), diikuti PNS sebanyak 21 orang (21%), ibu rumah tangga sebanyak 15 orang (15%), petani dan buruh masing-masing sebanyak 4 orang (4%), dan paling sedikit berprofesi sebagai TNI/POLRI sebanyak 1 orang (1%)
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sosial Ekonomi
Pendapatan Frekuensi (orang) Persentase (%)
<2 juta 29 29
2-4 juta 41 41
>4 juta 30 30
42
Dari Tabel 5.5 dapat diketahui bahwa responden memilki status ekonomi yang tinggi dengan pendapatan per bulan 2-4 juta sebanyak 41 orang (41%), diikuti pendapatan >4 juta sebanyak 30 orang (30%), dan pendapatan <2 juta sebanyak 29 orang (29%).
Tabel 5.6 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Pendidikan Jenis
Kelamin
Pendidikan Jumlah
SD SMP SMA Akademi
Laki-laki 7 5 16 16 44
Perempuan 7 6 24 19 56
Jumlah 14 11 40 35 100
Tabel 5.7 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Pendapatan Jenis
Kelamin
Pendapatan Jumlah
<2 juta 2-4 juta >4 juta
Laki-laki 6 19 19 44
Perempuan 23 22 11 56
Jumlah 14 11 40 100
Tabel 5.8 Tabulasi Silang Umur dengan Pendidikan
Umur Pendidikan Jumlah
SD SMP SMA Akademi
Dewasa akhir 0 0 0 1 1
Lansia awal 4 4 11 9 28
Lansia akhir 7 6 18 17 48
Manula 3 1 11 8 23
43
Tabel 5.9 Tabulasi Silang Umur dengan Pendapatan
Umur Pendapatan Jumlah
<2 juta 2-4 juta >4 juta
Dewasa akhir 0 0 1 1
Lansia awal 9 7 12 28
Lansia akhir 17 18 13 48
Manula 3 16 4 23
Jumlah 29 41 30 100
5.1.3 Komplikasi yang Terjadi pada Responden
Penyakit DM tipe 2 sering menimbulkan komplikasi. Komplikasi DM tipe 2 dapat berupa komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular. Untuk melihat banyaknya terjadi komplikasi pada responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Komplikasi
Komplikasi Frekuensi (orang) Persentase (%)
Ada 83 83
Tidak ada 17 17
Jumlah 100 100
44
5.1.4 Lama Menderita DM
Lama responden menderita DM merupakan rentang waktu responden menderita DM, dihitung semenjak pertama kali didiagnosa.
Tabel 5.11 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Menderita DM tipe 2
Lama Menderita DM Jumlah (orang) Persentase (%)
≤10 tahun 64 64
>10 tahun 36 36
Jumlah 100 100
Dari Tabel 5.11 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menderita DM 1 ≤0 tahun yaitu sebanyak 64 orang (64%) dan sisanya menderita DM >10 tahun yaitu sebanyak 36 orang (36%).
5.1.5 Riwayat Keluarga Menderita DM
Faktor genetik merupakan resiko untuk terjadinya DM tipe 2. Untuk melihat hubungan riwayat keluarga dengan DM tipe 2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.12 Distribusi Responden Menurut Riwayat Keluarga Menderita DM Riwayat Keluarga DM Frekuensi (orang) Persentase (%)
Ada 66 66
Tidak ada 34 34
Total 100 100
Dari Tabel 5.12, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki riwayat keluarga yang menderita DM tipe 2 yaitu sebanyak 66 orang (66%) dan sisanya tidak memiliki keluarga yang menderita DM tipe 2 sebanyak 34 orang (34%).
5.1.6 Perilaku Self Care
45
Tabel 5.13 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Self Care Perilaku Self Care Frekuensi (orang) Persentase (%)
Rendah 24 24
Tinggi 76 76
Total 100 100
Dari Tabel 5.13 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden termasuk dalam perilaku self care kategori tinggi yaitu sebanyak 76 orang (76%) dan sisanya termasuk kategori rendah yaitu sebanyak 24 orang (24%).
5.1.7 Hasil Analisis Uji Bivariat
a. Hubungan Umur dengan Perilaku Self Care
Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalm melakukan perilaku self care. Untuk melihat hubungan umur dengan perilaku self care dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.14 Hubungan antara Umur dengan Perilaku Self Care
Umur Perilaku Self Care Jumlah p*
Rendah % Tinggi %
Dewasa akhir 0 0 1 1 1 0,412
Lansia awal 9 9 19 19 28
Lansia akhir 12 12 36 36 48
Manula 3 3 20 20 23
Jumlah 24 24 76 76 100
46
b. Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku Self Care
Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalm melakukan perilaku self care. Untuk melihat hubungan jenis kelamin dengan perilaku self care dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.15 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Perilaku Self Care Jenis pasien DM tipe 2 termasuk dalam perilaku self care kategori tinggi yaitu laki-laki sebanyak 40 orang (40%) dan perempuan sebanyak 36 orang (36%).
c. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Self Care
Tingkat pendidikan mempengaruhi seseorang dalam berpikir dan bersikap, termasuk dalam melakukan self care. Untuk melihat hubungan tingkat pendidikan dengan perilaku self care dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.16 Hubungan antara Pendidikan dengan Perilaku Self Care
Pendidikan Perilaku Self Care Jumlah p*
Rendah % Tinggi %
47
self care yag tinggi, selanjutnya (31%) merupakan tamatan SMA/sederajat juga memiliki tingkat perilaku self care yang tinggi.
d. Hubungan Status Ekonomi dengan Perilaku Self Care
Status ekonomi merupakan hal yang sangat berpengaruh bagi seseorang dalam melakukan aktifitas sehari-hari, termasuk self care. Untuk melihat hubungan status ekonomi dengan perilaku self care dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.17 Hubungan antara Tingkat Pendapatan dengan Perilaku Self Care
Pendapatan Perilaku Self Care Jumlah p*
Renda
Dari Tabel 5.17 dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan antara tingkat pendapatan dengan perilaku self care (p=0,001). Sebagian besar pasien DM tipe 2 dengan tingkat pendapatan antara 2-4 juta memiliki tingkat perilaku self care yag tinggi yaitu sebanyak 39 orang (39%), selanjutnya dengan tingkat pendapatan >4 juta sebanyak 29 orang (29%).
e. Hubungan Lama Menderita DM dengan PerilakuSelf Care
Lama menderita DM merupakan hal yang sangat berpengaruh bagi seseorang dalam melakukan aktifitas self care. Untuk melihat hubungan lama menderita DM dengan perilaku self care dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.18 Hubungan Lama Menderita DM dengan Perilaku Self Care
Lama DM Perilaku Self Care Jumlah p*
Rendah % Tinggi %
<10 tahun 12 12 52 52 64 0,101
>10 tahun 12 12 24 24 36
48
Dari Tabel 5.18 dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan antara lama menderita DM dengan perilaku self care pasien DM tipe 2 (p= 0,412). Sebagian besar pasien DM tipe 2 (52%) telah menderita DM <10 tahun memiliki tingkat perilaku self care yang tinggi, selanjutnya pasien DM tipe 2 yang telah menderita DM >10 tahun (24%) juga memiliki perilaku self care yang tinggi.
f. Hubungan Komplikasi DM tipe 2 dengan Perilaku Self Care Tabel 5.19 Hubungan Komplikasi DM tipe 2 dengan Perilaku Self Care
Komplikasi Perilaku Self Care Jumlah p*
Rendah % Tinggi %
Ada 21 21 62 62 83 0,501
Tidak ada 3 3 14 14 17
Jumlah 24 24 76 76 100
Dari tabel 5.19 dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan antara komplikasi DM tipe 2 dengan perilaku self care pasien DM tipe 2 (p= 0,501). Sebagian besar pasien DM tipe 2 (62%) telah mengalami komplikasi memiliki tingkat perilaku self care yang tinggi, selanjutnya pasien DM tipe 2 (14%) tidak ada komplikasi memiliki perilaku self care yang tinggi.
g. Hubungan Riwayat Keluarga DM dengan Perilaku Self Care Tabel 5.20 Hubungan riwayat keluarga DM dengan Perilaku Self Care
Komplikasi Perilaku Self Care Jumlah p*
Rendah % Tinggi %
Ada 19 19 47 47 66 0,118
Tidak ada 5 5 29 29 34
Jumlah 24 24 76 76 100
49
5.2 Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku self care di Poliklinik Endokrin di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode September-November 2015 dan didapatkan 100 orang penderita DM tipe 2 yang terdiri dari 44 orang laki-laki dan 56 orang perempuan.
5.2.1 Hubungan Umur dengan Perilaku Self Care
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara umur dengan perilaku self care. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Skinner dan Hampson (2001) yang menjelaskan bahwa umur tidak berkontribusi terhadap perilaku self care. Umur tidak berhubungan dengan perilaku self care, umur tidak mempengaruhi seseorang dalam melakukan aktifitas self care. Pasien yang berusia muda maupun yang berusia lebih tua menunjukkan aktifitas self care yang sama (Vivien et al, 2007; Bai et al, 2009; Kusniawati, 2011).
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sousa et al (2005) bahwa umur mempunyai hubungan dengan perilaku self care artinya semakin meningkat umur maka akan terjadi peningkatan dalam perilaku self care. Hal ini disebabkan karena dengan peningkatan umur maka tingkat kedewasaan/ kematangan seseorang akan meningkat sehingga pasien DM tipe 2 dapat berpikir secara rasional tentang manfaat yang akan diperoleh jika mereka melakukan perilaku self care secara terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari. Menurut hasil penelitian Shigaki et al (2010) umur sangat berpengaruh terhadap perilaku self care, dimana pasien yang berusia lebih tua memiliki perilaku self care yang lebih baik daripada yang berusia muda.
50
5.2.2 Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku Self Care
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara jenis kelamin dengan perilaku self care. Hasil penelitian ini sejalan dengan Sousa et al (2005) yang menjelaskan bahwa jenis kelamin memberikan konstribusi yang nyata terhadap perilaku self care. Pasien DM tipe 2 yang berjenis kelamin laki-laki lebih baik perilaku self carenya daripada perempuan. Hal ini disebabkan karena laki-laki memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengelola penyakitnya (Albright et al, 2001; Lin et al, 2004; Whittemore et al, 2005; Bai et al, 2009).
Hasil penelitian Svartholm (2010) menunjukkan bahwa rata-rata responden DM tipe 2 memiliki perilaku self care yang baik dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin baik laiki-laki maupun perempuan namun responden dengan jenis kelamin laki-laki lebih menunjukkan perilaku slef care yang baik dalam hal mengontrol makan tinggi kalori, latihan fisik selama 30 menit, perawatan kaki dan penggunaan sepatu, konseling tentang berhenti merokok dan konseling pengobatan herbal untuk mengobati penyakitnya.
Tingginya perilaku self care responden berjenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan dalam penelitian ini dipengaruhi oleh besarnya pendapatan per bulan masing-masing responden. Pasien berjenis kelamin laki-laki memiliki rata-rata pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan perempuan, dimana laki-laki juga merupakan tulang punggung keluarga akan lebih leluasa dalam menggunakan pendapatannya untuk berobat dan hal lainnya. Responden perempuan yang hanya sebagai ibu rumah tangga tidak memiliki pendapatan sama sekali dan hanya mengandalkan pendapatan suaminya sehingga akan sulit untuk berobat dan malakukan perilaku self care.
5.2.3 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Self Care