• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Self Care pada Pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Self Care pada Pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Nama : Azdkia Yolanda Putri Tempat/tanggal lahir : Padang, 27 Januari 1994 Pekerjaan : Mahasiswa

Agama : Islam

Alamat : Jln. Dr.Mansyur Gang Idris Achmad No.53 Medan, Kec.Medan Baru, Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Nomor Telp : 085261507816

Orang Tua : - Ayah : Yulisman R, S.H - Ibu : Dra. Yelvira

Riwayat Pendidikan : - Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi 1 Ujung Gading, Pasaman Barat, Sumatera Barat

- SDN 38 Ujung Gading, Pasaman Barat, Sumatera Barat

(2)

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PERILAKU SELF CARE DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI PADA PASIEN DM TIPE 2 DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap bagian pernyataan dalam kuesioner ini.

2. Isilah titik-titik yang tersedia dengan jawaban yang benar

3. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Bapak/ Ibu paling sesuai dengan kondisi yang dialami Bapak/ Ibu dengan cara memberikan tanda check list pada pilihan jawaban yang dipilih

A. Karakteristik Demografi Responden

1. Nama (inisial) : ………..

2. Umur : ………..

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

4. Pendidikan :

Tidak tamat SD SLTA/ sederajat

Tamat SD/ sederajat Akademi/ PT

SLTP/ sederajat Lain-lain : ……….

5. Pekerjaan :

Tidak bekerja Pegawai swasta

Buruh PNS

Petani TNI/ POLRI

(3)

6. Rata-rata pendapatan perbulan : < Rp 2.037.000,00

Rp 2.037.000,00 – Rp 4.000.000, 00

> Rp 4.000.000, 00

7. La a e derita DM : ……… tahu

8. Komplikasi :

Ya, sebutkan ……… Tidak

9. Riwayat keluarga menderita DM : Ada

Tidak ada

Hu u ga keluarga ………..

(4)

B. Pertanyaan di bawah ini menanyakan tentang perilaku self care diabetes (aktivitas perawatan mandiri diabetes) yang terdiri dari pengaturan pola makan (diet), latihan fisik (olahraga), monitoring gula darah, minum obat diabetes, dan perawatan kaki yang dilakukan oleh Bapak/ Ibu di rumah dalam satu minggu terakhir (7 hari yang lalu), yaitu

ta ggal ………s.d………….. Jika Bapak/ I u e gala i sakit dalam 1 minggu terakhir ini maka silahkan Bapak/ Ibu mengingat tentang pertanyaan ini yang terjadi 1 minggu sebelumnya.

No. Pertanyaan Jumlah Hari

0 1 2 3 4 5 6 7 1. Dalam satu minggu terakhir ini

berapa hari Bapak/ Ibu mengikuti perencanaan makan (diet) sesuai dengan yang dianjurkan

2. Dalam satu minggu terakhir ini berapa hari Bapak/ Ibu membatasi jumlah kalori yang dimakan sesuai dengan anjuran untuk mengontrol diabetes

3. Dalam satu minggu terakhir ini berapa hari Bapak/ Ibumengatur

pemasukan makanan yang

mengandung karbohidrat makanan yang mengandung tinggi lemak (seperti daging, makanan yang mengandung minyak atau mentega dan lain-lain)

(5)

lain-lain)

7. Dalam satu minggu terakhir ini berapa hari Bapak/ Ibu melakukan latihan fisik sedikitnya dalam waktu 20-30 menit

8. Dalam satu minggu terakhir ini berapa hari Bapak/ Ibu melakukan latihan ringan seperti jalan kaki di sekitar rumah

9. Dalam satu minggu terakhir ini berapa hari Bapak/ Ibu memeriksa gula darah di pelayanan kesehatan maupun secara mandiri di rumah

10.Dalam satu minggu terakhir ini berapa hari Bapak/ Ibu minum obat sesuai dengan petunjuk dokter

11.Dalam satu minggu terakhir ini berapa hari Bapak/ Ibu memeriksa kaki

12.Dalam satu minggu terakhir ini

berapa hari Bapak/ Ibu

membersihkan kaki

13.Dalam satu minggu terakhir ini

berapa hari Bapak/ Ibu

mengeringkan sela-sela jari kaki setelah di cuci

(6)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat : Telp/HP :

Setelah e dapat pe jelasa dari pe eliti te ta g pe elitia Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Self Care pada Pasien DM Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Haji

Ada Malik Meda , aka de ga i i saya se ara sukarela da ta pa paksaa

menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut. Dan dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Meda , ……… 5

(7)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA ORANGTUA/ WALI CALON SUBJEK PENELITIAN

Assalamualaikum Wr wb/ Salam Sejahtera

Nama Saya Azdkia Yolanda Putri, sedang menjalani pendidikan kedokteran di Program S1 ilmu Kedokteran FK USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Self Care pada Pasien DM Tipe 2 di Rumah

Sakit U u Haji Ada Malik Meda .

DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya (Purnamasari, 2009). Lebih dari 90 persen dari semua populasi DM merupakan DM tipe 2 (Yuliani, 2014). DM tipe 2 dan komplikasi yang di akibatkannya merupakan masalah kesehatan publik yang telah meningkat secara global (Donelly dan Bilous, 2015).

Self care adalah proses perkembangan pengetahuan atau kesadaran dalam proses pembelajaran untuk tetap bertahan dengan keadaan yang komplek pada pasien DM tipe 2 dilihat dari konteks sosial. Dengan adanya promosi kesehatan tentang self care pada pasien DM tipe 2 dapat menunda terjadinya komplikasi dalam waktu yang relatif lama (Shrivastava, 2013).

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku self care pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan bagi penderita DM tipe 2. Selain itu juga dapat dijadikan referensi bagi peneliti seanjutnya.

Kami akan melakukan wawancara terstruktur kepada bapak/ibu/sdra/sdri mengenai :

(8)

b. Perilaku self care yang terdiri dari 14 pertanyaan terkait dengan perilaku self care pada pasien DM tipe 2 yang meliputi diet (pengaturan pola makan), latihan fisik, monitoring gula darah, minum obat, dan perawatan kaki.

Wawancara akan kami lakukan sekitar 30 menit dan waktu pengisian kuesioner sekitar 5 menit. Petugas wawancara adalah mahasiswa Kedokteran USU bersama peneliti.

Partisipasi Bapak/Ibu/Sdra/Sdri bersifat sukarela dan tanpa paksaan dan dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untukkepentingan penelitian. Untuk penelitian ini Bapak/Ibu/Sdra/Sdri tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila Bapak/Ibu/Sdra/Sdri membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi Saya :

Nama : Azdkia Yolanda Putri

Alamat : Jln Prof M Yusuf no.17, Medan Baru

No. HP : 081370454063

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak/Ibu/Sdra/Sdri yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan Bapak/Ibu/Sdra/Sdri dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan Bapak/Ibu/Sdra/Sdri bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.

Medan, 2015

(9)

LAMPIRAN 4 : DATA INDUK

No. Jenis Kelamin Umur Kategori Umur Pendidikan Pendapatan

1. Laki-Laki 56 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta

2. Laki-Laki 67 Manula SMA >4 juta

3. Laki-Laki 49 Lansia awal SMA >4 juta

4. Laki-Laki 63 Lansia akhir SD <2 juta

5. Perempuan 58 Lansia akhir SMA 2-4 juta

6. Perempuan 53 Lansia awal SMA >4 juta

7. Perempuan 53 Lansia awal SMA 2-4 juta

8. Perempuan 52 Lansia awal SD <2 juta

9. Perempuan 58 Lansia akhir SMA 2-4 juta

10. Perempuan 59 Lansia akhir SD <2 juta

11. Perempuan 51 Lansia awal SMP <2 juta

12. Perempuan 60 Lansia akhir SMA 2-4 juta

13. Perempuan 62 Lansia akhir Akademi/PT 2-4 juta

14. Laki-Laki 52 Lansia awal SD 2-4 juta

15. Laki-Laki 53 Lansia awal SMA >4 juta

16. Perempuan 60 Lansia akhir SMP <2 juta

17. Perempuan 75 Manula SD <2 juta

18. Perempuan 61 Lansia akhir SMP <2 juta

19. Perempuan 78 Manula SD <2 juta

20. Perempuan 45 Dewasa akhir Akademi/PT >4 juta

21. Perempuan 64 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta

(10)

23. Laki-Laki 67 Manula SMA >4 juta

24. Perempuan 55 Lansia awal Akademi/PT 2-4 juta

25. Perempuan 61 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta

26. Perempuan 67 Manula SMA 2-4 juta

27. Laki-Laki 54 Lansia awal Akademi/PT >4 juta

28. Laki-Laki 50 Lansia awal SD <2 juta

29. Laki-Laki 51 Lansia awal Akademi/PT >4 juta

30. Laki-Laki 61 Lansia akhir SMA >4 juta

31. Laki-Laki 63 Lansia akhir SMP <2 juta

32. Perempuan 63 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta

33. Perempuan 67 Manula SMA 2-4 juta

34. Perempuan 59 Lansia akhir SMA <2 juta

35. Laki-Laki 75 Manula SMA 2-4 juta

36. Laki-Laki 65 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta

37. Perempuan 63 Lansia akhir SD <2 juta

38. Laki-Laki 50 Lansia awal Akademi/PT >4 juta

39. Perempuan 70 Manula SMA 2-4 juta

40. Perempuan 57 Lansia akhir SMA <2 juta

41. Perempuan 79 Manula SMA 2-4 juta

42. Laki-Laki 52 Lansia awal SMP 2-4 juta

43. Perempuan 52 Lansia awal Akademi/PT >4 juta

44. Perempuan 58 Lansia akhir SD <2 juta

45. Laki-Laki 68 Manula Akademi/PT 2-4 juta

(11)

47. Perempuan 57 Lansia akhir SMP <2 juta

48. Perempuan 64 Lansia akhir SMA 2-4 juta

49. Laki-Laki 53 Lansia awal SMA 2-4 juta

50. Perempuan 52 Lansia awal Akademi/PT >4 juta

51. Perempuan 60 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta

52. Perempuan 57 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta

53. Perempuan 72 Manula Akademi/PT >4 juta

54. Perempuan 73 Manula SMA 2-4 juta

55. Perempuan 72 Manula SMA 2-4 juta

56 Laki-Laki 63 Lansia akhir SMA 2-4 juta

57. Perempuan 62 Lansia akhir Akademi/PT 2-4 juta

58. Perempuan 73 Manula SMA 2-4 juta

59. Laki-Laki 52 Lansia awal SD <2 juta

60. Laki-Laki 59 Lansia akhir SMA 2-4 juta

61. Laki-Laki 74 Manula Akademi/PT 2-4 juta

62. Laki-Laki 63 Lansia akhir Akademi/PT 2-4 juta

63. Perempuan 54 Lansia awal Akademi/PT <2 juta

64. Laki-Laki 60 Lansia akhir Akademi/PT 2-4 juta

65. Perempuan 58 Lansia akhir SMA 2-4 juta

66. Laki-Laki 51 Lansia awal Akademi/PT >4 juta

67. Perempuan 66 Manula SMA <2 juta

68. Laki-Laki 58 Lansia akhir SMP >4 juta

69. Laki-Laki 60 Lansia akhir Akademi/PT 2-4 juta

(12)

71. Laki-Laki 54 Lansia awal Akademi/PT >4 juta

72. Laki-Laki 55 Lansia awal SMP <2 juta

73. Laki-Laki 58 Lansia akhir SMA 2-4 juta

74. Laki-Laki 54 Lansia awal SMA 2-4 juta

75. Perempuan 54 Lansia awal SMA 2-4 juta

76. Perempuan 64 Lansia akhir Akademi/PT <2 juta

77. Laki-Laki 58 Lansia akhir SMA 2-4 juta

78. Perempuan 58 Lansia akhir Akademi/PT 2-4 juta

79. Perempuan 68 Manula Akademi/PT 2-4 juta

80. Laki-Laki 74 Manula SMP 2-4 juta

81. Laki-Laki 73 Manula Akademi/PT >4 juta

82. Laki-Laki 61 Lansia akhir SMA >4 juta

83. Perempuan 51 Lansia awal SMP <2 juta

84. Perempuan 53 Lansia awal SMA <2 juta

85. Laki-Laki 59 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta

86. Perempuan 75 Manula Akademi/PT 2-4 juta

87. Perempuan 64 Lansia akhir SMA <2 juta

88. Perempuan 55 Lansia awal SMA <2 juta

89. Perempuan 60 Lansia akhir SD <2 juta

90. Laki-Laki 70 Manula SD 2-4 juta

91. Perempuan 56 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta

92. Laki-Laki 67 Manula Akademi/PT 2-4 juta

93. Perempuan 64 Lansia akhir SMA <2 juta

(13)

95. Laki-Laki 57 Lansia akhir SD <2 juta

96. Perempuan 63 Lansia akhir SMA 2-4 juta

97. Perempuan 58 Lansia akhir SMA <2 juta

98. Laki-Laki 58 Lansia akhir Akademi/PT >4 juta

99. Perempuan 75 Manula Akademi/PT 2-4 juta

100 .

(14)

No. Jenis Kelamin Perilaku Self Care

Komplikasi Lama

Menderita DM

1. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

2. Laki-Laki Tinggi Ada >10 tahun

3. Laki-Laki Rendah Ada <10 tahun

4. Laki-Laki Tinggi Ada >10 tahun

5. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun

6. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun

7. Perempuan Rendah Ada >10 tahun

8. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun

9. Perempuan Rendah Ada >10 tahun

10. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun

11. Perempuan Rendah Ada <10 tahun

12. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun

13. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun

14. Laki-Laki Tinggi Ada >10 tahun

15. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

16. Perempuan Rendah Ada <10 tahun

17. Perempuan Rendah Ada >10 tahun

18. Perempuan Rendah Ada <10 tahun

19. Perempuan Rendah Ada <10 tahun

20. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun

21. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun

22. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

(15)

24. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun

25. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun

26. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun

27. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

28. Laki-Laki Rendah Ada <10 tahun

29. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

30. Laki-Laki Tinggi Ada >10 tahun

31. Laki-Laki Tinggi Ada >10 tahun

32. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun

33. Perempuan Tinggi Tidak ada <10 tahun

34. Perempuan Rendah Ada >10 tahun

35. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

36. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

37. Perempuan Rendah Ada >10 tahun

38. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

39. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun

40. Perempuan Rendah Ada >10 tahun

41. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun

42. Laki-Laki Tinggi Tidak ada >10 tahun

43. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun

44. Perempuan Rendah Tidak ada >10 tahun

45. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

46. Laki-Laki Tinggi Tidak ada <10 tahun

(16)

48. Perempuan Tinggi Tidak ada <10 tahun

49. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

50. Perempuan Tinggi Tidak ada <10 tahun

51. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun

52. Perempuan Tinggi Tidak ada <10 tahun

53. Perempuan Tinggi Tidak ada <10 tahun

54. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun

55. Perempuan Tinggi Tidak ada >10 tahun

56 Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

57. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun

58. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun

59. Laki-Laki Rendah Ada >10 tahun

60. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

61. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

62. Laki-Laki Tinggi Ada >10 tahun

63. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun

64. Laki-Laki Rendah Ada <10 tahun

65. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun

66. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

67. Perempuan Rendah Ada <10 tahun

68. Laki-Laki Tinggi Tidak ada <10 tahun

69. Laki-Laki Tinggi Tidak ada <10 tahun

70. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

(17)

72. Laki-Laki Rendah Ada <10 tahun

73. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

74. Laki-Laki Tinggi Tidak ada >10 tahun

75. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun

76. Perempuan Rendah Ada >10 tahun

77. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

78. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun

79. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun

80. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

81. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

82. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

83. Perempuan Rendah Ada <10 tahun

84. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun

85. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

86. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun

87. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun

88. Perempuan Rendah Ada >10 tahun

89. Perempuan Rendah Tidak ada <10 tahun

90. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

91. Perempuan Tinggi Ada <10 tahun

92. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

93. Perempuan Rendah Tidak ada <10 tahun

94. Laki-Laki Tinggi Ada <10 tahun

(18)

96. Perempuan Tinggi Tidak ada <10 tahun

97. Perempuan Rendah Ada >10 tahun

98. Laki-Laki Tinggi Ada >10 tahun

99. Perempuan Tinggi Ada >10 tahun

(19)

No. Jenis Kelamin

Pekerjaan Keluarga DM Komplikasi Self Care

1. Laki-Laki PNS Ada Ada Tinggi

2. Laki-Laki Pensiunan Ada Ada Tinggi

3. Laki-Laki Wiraswasta Tidak ada Ada Rendah

4. Laki-Laki Buruh Ada Ada Tinggi

5. Perempuan Guru Ada Ada Tinggi

6. Perempuan Guru Ada Ada Tinggi

7. Perempuan PNS Ada Ada Rendah

8. Perempuan Petani Ada Ada Tinggi

9. Perempuan PNS Ada Ada Rendah

10. Perempuan Buruh Ada Ada Tinggi

11. Perempuan Buruh Ada Ada Rendah

12. Perempuan Guru Tidak ada Ada Tinggi

13. Perempuan Pensiunan Ada Ada Tinggi

14. Laki-Laki Wiraswasta Ada Ada Tinggi

15. Laki-Laki TNI/POLRI Tidak ada Ada Tinggi

16. Perempuan RT Ada Ada Rendah

17. Perempuan RT Ada Ada Rendah

18. Perempuan Petani Ada Ada Rendah

19. Perempuan RT Ada Ada Rendah

20. Perempuan PNS Ada Ada Tinggi

21. Perempuan Pensiunan Ada Ada Tinggi

22. Laki-Laki PNS Tidak ada Ada Tinggi

(20)

24. Perempuan Guru Tidak ada Ada Tinggi

25. Perempuan Pensiunan Ada Ada Tinggi

26. Perempuan Pensiunan Ada Ada Tinggi

27. Laki-Laki Guru Ada Ada Tinggi

28. Laki-Laki Buruh Ada Ada Rendah

29. Laki-Laki PNS Ada Ada Tinggi

30. Laki-Laki Wiraswasta Ada Ada Tinggi

31. Laki-Laki Sopir Ada Ada Tinggi

32. Perempuan Pensiunan Tidak ada Ada Tinggi

33. Perempuan Pensiunan Tidak ada Tidak ada Tinggi

34. Perempuan RT Ada Ada Rendah

35. Laki-Laki Pensiunan Ada Ada Tinggi

36. Laki-Laki Pensiunan Ada Ada Tinggi

37. Perempuan RT Tidak ada Ada Rendah

38. Laki-Laki PNS Tidak ada Ada Tinggi

39. Perempuan Pensiunan Ada Ada Tinggi

40. Perempuan Wiraswasta Ada Ada Rendah

41. Perempuan Pensiunan Ada Ada Tinggi

42. Laki-Laki Sopir Ada Tidak ada Tinggi

43. Perempuan PNS Ada Ada Tinggi

44. Perempuan Petani Tidak ada Tidak ada Rendah

45. Laki-Laki Pensiunan Ada Ada Tinggi

46. Laki-Laki Wiraswasta Tidak ada Tidak ada Tinggi

(21)

48. Perempuan Pensiunan Ada Tidak ada Tinggi

49. Laki-Laki Wiraswasta Tidak ada Ada Tinggi

50. Perempuan Guru Ada Tidak ada Tinggi

51. Perempuan Guru Ada Ada Tinggi

52. Perempuan PNS Ada Tidak ada Tinggi

53. Perempuan Pensiunan Ada Tidak ada Tinggi

54. Perempuan Pensiunan Ada Ada Tinggi

55. Perempuan Pensiunan Ada Tidak ada Tinggi

56 Laki-Laki Pensiunan Ada Ada Tinggi

57. Perempuan Pensiunan Ada Ada Tinggi

58. Perempuan Pensiunan Ada Ada Tinggi

59. Laki-Laki Sopir Ada Ada Rendah

60. Laki-Laki PNS Tidak ada Ada Tinggi

61. Laki-Laki Pensiunan Tidak ada Ada Tinggi

62. Laki-Laki Pensiunan Ada Ada Tinggi

63. Perempuan RT Ada Ada Rendah

64. Laki-Laki Pensiunan Ada Ada Tinggi

65. Perempuan PNS Ada Ada Tinggi

66. Laki-Laki PNS Ada Ada Tinggi

67. Perempuan RT Ada Ada Rendah

68. Laki-Laki Wiraswasta Tidak ada Tidak ada Tinggi

69. Laki-Laki PNS Tidak ada Tidak ada Tinggi

70. Laki-Laki Wiraswasta Tidak ada Ada Tinggi

(22)

72. Laki-Laki Pegawai swasta Ada Ada Rendah

73. Laki-Laki PNS Tidak ada Ada Tinggi

74. Laki-Laki PNS Tidak ada Tidak ada Tinggi

75. Perempuan Sopir Ada Ada Tinggi

76. Perempuan RT Tidak ada Ada Rendah

77. Laki-Laki PNS Tidak ada Ada Tinggi

78. Perempuan PNS Tidak ada Ada Tinggi

79. Perempuan PNS Tidak ada Ada Tinggi

80. Laki-Laki Wiraswasta Ada Ada Tinggi

81. Laki-Laki Pensiunan Tidak ada Ada Tinggi

82. Laki-Laki Pensiunan Tidak ada Ada Tinggi

83. Perempuan RT Ada Ada Rendah

84. Perempuan Pegawai swasta Ada Ada Tinggi

85. Laki-Laki PNS Tidak ada Ada Tinggi

86. Perempuan Pensiunan Tidak ada Ada Tinggi

87. Perempuan RT Ada Ada Tinggi

88. Perempuan Wiraswasta Ada Ada Tinggi

89. Perempuan RT Tidak ada Tidak ada Rendah

90. Laki-Laki Pensiunan Tidak ada Ada Rendah

91. Perempuan PNS Tidak ada Ada Tinggi

92. Laki-Laki Pensiunan Tidak ada Ada Tinggi

93. Perempuan RT Ada Tidak ada Tinggi

94. Laki-Laki Wiraswasta Ada Ada Rendah

(23)

96. Perempuan Pensiunan Ada Tidak ada Tinggi

97. Perempuan RT Ada Ada Rendah

98. Laki-Laki Guru Tidak ada Ada Tinggi

99. Perempuan Pensiunan Tidak ada Ada Tinggi

100. Perempuan RT Ada Tidak ada Tinggi

LAMPIRAN 5

HASIL OUTPUT

ANALISIS UNIVARIAT Umur

Statistic Std. Error

Umur

Mean 60.48 .747

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 59.00

Upper Bound 61.96

5% Trimmed Mean 60.23

Median 59.50

Variance 55.767

Std. Deviation 7.468

Minimum 45

Maximum 79

Range 34

Interquartile Range 10

(24)

Kurtosis -.338 .478

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Dewasa akhir 1 1.0 1.0 1.0

Lansia awal 28 28.0 28.0 29.0

Lansia akhir 48 48.0 48.0 77.0

Manula 23 23.0 23.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Laki-laki 44 44.0 44.0 44.0

Perempuan 56 56.0 56.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Tingkat Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

(25)

Valid

SD 14 14.0 14.0 14.0

SMP 11 11.0 11.0 25.0

SMA 40 40.0 40.0 65.0

Akademi/PT 35 35.0 35.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Status Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

RT 15 15.0 15.0 15.0

pegawai swasta 3 3.0 3.0 18.0

Pensiunan 29 29.0 29.0 47.0

PNS 21 21.0 21.0 68.0

Guru 8 8.0 8.0 76.0

TNI/POLRI 1 1.0 1.0 77.0

Sopir 4 4.0 4.0 81.0

Wiraswasta/pedagang 11 11.0 11.0 92.0

Petani 4 4.0 4.0 96.0

Buruh 4 4.0 4.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pendapatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

(26)

Valid

<2juta 29 29.0 29.0 29.0

2-4 juta 41 41.0 41.0 70.0

>4juta 30 30.0 30.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

KomplikasiDM

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Ada 83 83.0 83.0 83.0

Tidak ada 17 17.0 17.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Komplikasi DM tipe 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

tidak ada 17 17.0 17.0 17.0

mata 12 12.0 12.0 29.0

jantung neuropati 4 4.0 4.0 33.0

jantung nefropati 5 5.0 5.0 38.0

jantung paru 1 1.0 1.0 39.0

jantung 31 31.0 31.0 70.0

(27)

paru telinga 1 1.0 1.0 72.0

neuropati 9 9.0 9.0 81.0

nefropati 7 7.0 7.0 88.0

paru 3 3.0 3.0 91.0

mata jantung 5 5.0 5.0 96.0

mata neuropati 1 1.0 1.0 97.0

mata nefropati 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Lama Menderita DM

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

<10th 64 64.0 64.0 64.0

>10th 36 36.0 36.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Lama Menderita DM tipe 2

Statistic Std. Error

Lama Menderita DM

Mean 10.41 .660

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 9.10

Upper Bound 11.72

5% Trimmed Mean 9.72

(28)

Variance 43.537

Std. Deviation 6.598

Minimum 2

Maximum 32

Range 30

Interquartile Range 7

Skewness 1.565 .241

Kurtosis 2.499 .478

Riwayat Keluarga yang Menderita DM

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Ada 66 66.0 66.0 66.0

Tidak ada 34 34.0 34.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Tingkat Self Care

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Rendah 24 24.0 24.0 24.0

Tinggi 76 76.0 76.0 100.0

(29)

Rata-Rata Perilaku Self Care

Statistic Std. Error

Perilaku Self Care

Mean 4.7079 .07896

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 4.5512

Upper Bound 4.8646

5% Trimmed Mean 4.6893

Median 4.7050

Variance .623

Std. Deviation .78962

Minimum 3.30

Maximum 6.60

Range 3.30

Interquartile Range 1.04

Skewness .278 .241

(30)

Rata-Rata Pengaturan Pola Makan (Diet)

Statistic Std. Error

Diet

Mean 6.1781 .05134

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 6.0762

Upper Bound 6.2800

5% Trimmed Mean 6.2240

Median 6.1600

Variance .264

Std. Deviation .51338

Minimum 4.33

Maximum 7.00

Range 2.67

Interquartile Range .50

Skewness -1.527 .241

(31)

Rata-Rata Latihan Fisik (olahraga)

Statistic Std. Error

Olahraga

Mean 5.1350 .22917

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 4.6803

Upper Bound 5.5897

5% Trimmed Mean 5.2611

Median 6.5000

Variance 5.252

Std. Deviation 2.29168

Minimum 1.00

Maximum 7.00

Range 6.00

Interquartile Range 3.75

Skewness -.844 .241

(32)

Rata-Rata Kontrol Gula Darah

Statistic Std. Error

Kontrol Gula

Darah

Mean 1.59 .243

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 1.11

Upper Bound 2.07

5% Trimmed Mean 1.38

Median 1.00

Variance 5.881

Std. Deviation 2.425

Minimum 0

Maximum 7

Range 7

Interquartile Range 1

Skewness 1.620 .241

(33)

Kepatuhan Minum Obat

Statistic Std. Error

Kepatuhan Minum

Obat

Mean 6.93 .033

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 6.87

Upper Bound 6.99

5% Trimmed Mean 7.00

Median 7.00

Variance .106

Std. Deviation .326

Minimum 5

Maximum 7

Range 2

Interquartile Range 0

Skewness -4.994 .241

(34)

Perawatan Kaki

Statistic Std. Error

Perawatan Kaki

Mean 3.8900 .08074

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 3.7298

Upper Bound 4.0502

5% Trimmed Mean 3.8222

Median 4.0000

Variance .652

Std. Deviation .80742

Minimum 3.00

Maximum 6.00

Range 3.00

Interquartile Range 1.25

Skewness .904 .241

(35)

ANALISIS BIVARIAT

Umur * TingkatSelfCare Crosstabulation

TingkatSelfCare Total

rendah tinggi

Umur

Dewasa akhir

Count 0 1 1

% within TingkatSelfCare 0.0% 1.3% 1.0%

Lansia awal

Count 9 19 28

% within TingkatSelfCare 37.5% 25.0% 28.0%

Lansia akhir

Count 12 36 48

% within TingkatSelfCare 50.0% 47.4% 48.0%

Manula

Count 3 20 23

% within TingkatSelfCare 12.5% 26.3% 23.0%

Total

Count 24 76 100

% within TingkatSelfCare 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests Umur dengan Perilaku Self Care

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 2.874a 3 .412

Likelihood Ratio 3.255 3 .354

Linear-by-Linear Association 1.858 1 .173

(36)

a. 2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is .24.

Jeniskelamin * TingkatSelfCare Crosstabulation

TingkatSelfCare Total

Rendah tinggi

Jeniskelamin

Laki-laki

Count 4 40 44

% within TingkatSelfCare 16.7% 52.6% 44.0%

Perempuan

Count 20 36 56

% within TingkatSelfCare 83.3% 47.4% 56.0%

Total

Count 24 76 100

% within TingkatSelfCare 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests Jenis Kelamin dengan Perilaku Self Care

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 9.575a 1 .002

Continuity Correctionb 8.171 1 .004

Likelihood Ratio 10.411 1 .001

Fisher's Exact Test .002 .002

N of Valid Cases 100

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.56.

(37)

Pendidikan * TingkatSelfCare Crosstabulation

TingkatSelfCare Total

rendah Tinggi

Pendidikan SD

Count 7 7 14

% within TingkatSelfCare 29.2% 9.2% 14.0%

SMP

Count 6 5 11

% within TingkatSelfCare 25.0% 6.6% 11.0%

SMA

Count 9 31 40

% within TingkatSelfCare 37.5% 40.8% 40.0%

Akademi/PT

Count 2 33 35

% within TingkatSelfCare 8.3% 43.4% 35.0%

Total

Count 24 76 100

% within TingkatSelfCare 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Self Care

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 17.281a 3 .001

Likelihood Ratio 17.664 3 .001

N of Valid Cases 100

a. 2 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum

(38)

Pendapatan * TingkatSelfCare Crosstabulation

TingkatSelfCare Total

Rendah tinggi

Pendapatan

<2juta

Count 21 8 29

% within TingkatSelfCare 87.5% 10.5% 29.0%

2-4 juta

Count 2 39 41

% within TingkatSelfCare 8.3% 51.3% 41.0%

>4juta

Count 1 29 30

% within TingkatSelfCare 4.2% 38.2% 30.0%

Total

Count 24 76 100

% within TingkatSelfCare 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests Pendapatan dengan Perilaku Self Care

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-Square 52.510a 2 .001

Likelihood Ratio 51.303 2 .001

N of Valid Cases 100

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum

(39)

LamaDM * TingkatSelfCare Crosstabulation

TingkatSelfCare Total

rendah tinggi

LamaDM

≤10th

Count 12 52 64

% within TingkatSelfCare 50.0% 68.4% 64.0%

>10th

Count 12 24 36

% within TingkatSelfCare 50.0% 31.6% 36.0%

Total

Count 24 76 100

% within TingkatSelfCare 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests Lama Menderita DM dengan Perilaku Self Care

Value df Asymp.

Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact

Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 2.686a 1 .101

Continuity Correctionb 1.946 1 .163

Likelihood Ratio 2.617 1 .106

Fisher's Exact Test .143 .083

Linear-by-Linear Association 2.660 1 .103

N of Valid Cases 100

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.64.

(40)

KomplikasiDM * kategori Crosstabulation

kategori Total

rendah tinggi

KomplikasiDM Ada

Count 21 62 83

% within kategori 87.5% 81.6% 83.0%

Tidak ada

Count 3 14 17

% within kategori 12.5% 18.4% 17.0%

Total

Count 24 76 100

% within kategori 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .453a 1 .501

Continuity Correctionb .131 1 .718

Likelihood Ratio .479 1 .489

Fisher's Exact Test .756 .372

N of Valid Cases 100

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.08.

(41)

KeluargaDM * kategori Crosstabulation

kategori Total

rendah tinggi

KeluargaDM Ada

Count 19 47 66

% within kategori 79.2% 61.8% 66.0%

Tidak ada

Count 5 29 34

% within kategori 20.8% 38.2% 34.0%

Total

Count 24 76 100

% within kategori 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 2.440a 1 .118

Continuity Correctionb 1.729 1 .189

Likelihood Ratio 2.589 1 .108

Fisher's Exact Test .143 .092

N of Valid Cases 100

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.16.

(42)
(43)
(44)
(45)
(46)

55

DAFTAR PUSTAKA

Adib, M. 2011. Pengetahuan praktis ragam penyakit mematikan yang paling sering menyerang kita. Jogjakarta : Buku Biru, hlm. 20 – 25 .

American Diabetes Association (ADA). 2011. Standard of Medical Care in Diabetes – 2011. Diabetes Care, Volume 34, Supplement 1, January 2011. Available : http://care.diabetesjournals.org . [Accesed 11 Mei 2015].

Bai, Y.L., Chiou, C.P., & Chang, Y.Y. 2009. Self – care behaviour and related factor in older people with type 2 diabetes. Journal of Clinical Nursing, 18, 3308 - 3315.

Donelly, R., & Bilous, R. 2015. Jenis Diabetes Melitus. Dalam Egi KY, Barrarah B, editor (penyunting). Buku Pegangan Diabetes. Edisi ke – 1. Jakarta : Bumi Medika, hlm : 50 – 60.

Granner, D. K., Murray, R. K., Rodwell, V. W. 2009. Biokomia Komunikasi Ekstrasel & Intrasel. Dalam Pendit BU, Nanda W, editor (penyunting). Biokimia Harper. Edisi ke – 27. Jakarta : EGC, hlm. 435 – 495.

Ignatavicius, D. D., Workman, L. M., & Misler, A. M. 2006. Medical Surgical Nursing Across the Health Care Continuum (3th ed). Philadelphia : W.B. Sauders Company.

International Diabetes Federation (IDF). 2011. Diabetes Atlas : Impact on the Individual. Available : http://da3.diabetesatlas.org/index68fc.html. [Accesed 29 Maret 2015].

Konsensus Nasional Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 1. 2009. UKK Endokrinologi Anak dan Remaja, IDAI – World Diabetes Foundation. Jakarta : Badan Penerbit IDAI, hlm. 1 – 6.

(47)

56

Kusniawati. 2011. Analis faktor yang berkontribusi terhadap self care diabetes pada klien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Tangerang. Available : http://lib.ui.ac.id . [Accesed 11 April 2015].

Kusniyah, Y., Nursiswati, & Rahayu, U. 2010. Hubungan Tingkat Self Care dengan Tungkat HbA1c pada Klien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung. Available : http://pustaka.unpad.ac.id. [Accesed 11 April 2015].

Made, S. I., Ruth S, I., Putu, Putra, Y.I.D. 2014. Hubungan Self Care Diabetes dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Interna Rumah Sakit Umum Daerah Badung. Available : http://repository.unud.ac.id. [Accesed 19 Mei 2015].

Meeto, D., & Allen, G. 2010. Understanding diabetes mellitus and its management : an overvie. Available from :

http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer. [Accesed 29 Maret 2015].

Miller, S.T., & Elasy, T. A. 2008. Psychometric evaluation of the problem areas in diabetes (PAIDS) survey in Southern, rural African American women with type 2 diabetes. BMC Public Health, 8 (7), 1186 – 1192.

Nolte, M. S., & Karam, J. H. 2010. Obat Endokrin. Dalam Nugroho AW, Rendi L, Dwijayanthi L, Nirmala, WK, editor (penyunting). Farmakologi Dasar & Klinik. Edisi ke – 10. Jakarta : EGC, hlm. 617 – 728.

Nwanko, C. H., Nandy, B., & Nwanko, B. O. 2010. Factor influencing diabetes management outcome among patients attending government health facilities in South East, Nigeria. International Journal of Tropical Medicine, 5 (2), 28 – 36.

PERKENI. 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe

2 di Indonesia. Available :

http://www.perkeni.org/download/konsensus%20%DM%202011/zip. [Accesed 1 April 2015].

(48)

57

Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi ke – 5. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, hlm. 1880 – 1883.

Putra, G.P.K. 2014. Pengaruh Perencanaan Diet Diabetes Mellitus dengan Model Self Care terhadap Diet Self Care Behavior dan Kolesterol Total pada Klien dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah Kerja PUSKESMAS RAMBIPUJI KABUPATEN JEMBER. Available : http://repository.unej.ac.id. [Accesed 11 Mei 2015].

RISKESDAS. 2013. Laporan Nasional 2013. Jakarta : Litbangkes. Available:http://www.k4health.org/sites/default/files/laporanNasional%20R iskesdas%202013.pdf. [Accesed 29 Maret 2015].

Sherwood, Laurale. 2011. Kelenjar Endokrin Perifer. Dalam Pendit BU, Yesdelita N, editor (penyunting). Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Edisi ke – 6. Jakarta : EGC, hlm 757 – 810.

Shigaki, C., Kruse, R. L., Mehr, D., Sheldon, K. M., Bin Ge., & Moore, C. 2010. Motivation and diabetes self-management. Journal of Psychology, 6 (3), 110 – 115.

Shrivastava, S. R., Shrivasta, P. S., & Ramasay, J. 2013. Role of safe-care in management of diabetes mellitus. Journal of Diabetes & Metabolic

Disorders 2013, 12:14 Available :

http://www.jdmdonline.com/content/12/1/14. [Accesed 29 Maret 2015]. Sigurdardottir, A. K. 2005. Self-care in diabetes : model of factors affecting self

care. Journal of Clinical Nursing, 14, 301 – 314.

Skinner, T.C., John, M., & Hampson, S.E. 2000. Social support and personal models of diabetes as predictors of self care and well being : A longitudinal study of adolescence with diabetes. Journal of Pediatric Psychology, 25 (4), 257 – 267.

Sousa, V. D., & Zauszniewski, J. A. 2005. Toward a theory of diabetes self-management. The Journal of Theory Construction & Testing, 9 (2), 61 – 67 Souse, V. D., Zausznieewski, J. A., Musil, C. M., Lea, P.J.P., & Davis, S. A.

(49)

58

glycemic control. Research and Theory for Nursing Practice : An International Journal, 9 (3), 61 – 67.

Sousa, V. D., Hartman, S.W., Miller, E.H., & Carrol, M. A. 2009. New measure of diabetes self-care agency, diabetes self-efficacy and diabetes self management for insulin-treated individual with type 2 diabetes. Journal of Clinical Nursing, 18, 1305 – 1312.

Svartholm, S. 2010. Self care activities of patients with Diabetes Mellitus Type 2 in Ho Chi Minh City. Available : http://ncbi.nlm.nih.gov . [Accesed 29

Maret 2015].

Tandra, Hans. 2014. Strategi Mengalahkan KOMPLIKASI DIABETES dari kepala sampai kaki. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, hlm. 19 – 30.

Tomey, A. M., & Alligood, M. R. 2006. Nursing theorist and their work (4th ed). St. Louis : Mosby.

Toobert, D. J., Hampson, S. E., & Glasgow, R. E. 2000. The Summary of diabetes self-care activities measure. Diabetes Care, 23 (7), 943 – 950.

Vivienne, S.F., Courtney, M., Edwards, H., Mc Dowell, J., Shortridge-Baggest, L.M., & Chang, P. 2007. Self-efficacy, outcome expectation and self care behaviour in people with type 2 diabetes in Taiwan. Journal Compilation, 250-256.

Waspadji. 2009. Diabetes melitus : mekanisme dasar dan pengelolaannya yang rasional, dalam Soegondo, S., Soewondo, P., & Subekti, I : Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu. Jakarta : FKUI, hlm. 29 – 42. Wicaksono, R. 2011. Faktor-faktor yang yang berhubungan dengan kejadian

diabetes mellitus tipe 2. Available : http://eprints.undip.ac.id . [Accesed 21 April 2015].

World Health Organization (WHO). 1999. Definition, diagnosis, and classification of diabetes melitus and its complication. Available : http://www.diabetes.com.au/pdf/who_report.pdf . [Accesed 7 April 2015]. Wuwungan, G., Ratag, B. T., & Kekenusa, J. 2013. Analisis hubungan antara

(50)

59

R.D. Kandou Manado. Available : http://fkm.unsrat.ac.id . [Accesed 21 April 2015].

Xu Yin, Toobert, D., Savage, C., Pan, W., & Whitmer, K. 2008. Factor influencing diabetes self management in Chinese people with type 2 diabetes. Research in Nursing & Health, 31, 613 – 625.

Yuliani, F., Oenzil, F., & Iryani, D. 2014. Hubungan Berbagai Faktor Resiko terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Available : http://jurnal.fk.unand.ac.id. [Accesed 29 Maret

(51)

30

B AB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian 3.2. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel – variabel dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel sebagai berikut :

(52)

31

Jenis

Kelamin

Jenis kelamin responden.

Wawancara Kuesioner Jenis kelamin responden

Wawancara Kuesioner Dinyatakan dengan:

(53)

32

(54)

33

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional atau potong silang, yaitu peneliti mencari hubungan antara variabel sebab (variabel independen) dan variabel akibat (variabel dependen) yang terjadi pada objek penelitian dengan melakukan pengukuran sesaat (point time approach). Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai pasien rawat jalan Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Haji Adam Malik Medan.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 9 bulan (Maret – November 2015), penelitian dimulai dari bulan Maret sampai Juni 2015 sedangkan pengambilan dan pengumpulan data penelitian dilakukan dari bulan September sampai November 2015.

4.2.2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Haji Adam Malik Medan.

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Haji Adam Malik Medan periode September sampai November 2015.

Populasi dalam penelitian ini dipilih menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi seperti yang berikut :

a. Kriteria Inklusi

(55)

34

ii. Memahami bahasa Indonesia iii. Sehat secara mental

b. Kriteria Eksklusi

i. Pasien DM tipe 2 yang mengalami penurunan status kesehatan secara drastis selama penelitian berlangsung.

4.3.2. Sampel

Teknik pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode non probability sampling dengan teknik consecutive sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan sampai kurun waktu tertentu sampai semua sampel terpenuhi dengan memilih sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi.

Besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini dihitung berdasarkan estimasi proporsi dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

N = besar sampel

Z² 1-α/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu(tingkat kepercayaan)

p = estimator proporsi populasi

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir N = besar populasi

Pada penelitian ini, tingkat kepercayaan yang dikehendaki adalah sebesar 95% sehingga untuk Z² 1-α/2 = 1,96. Nilai p yang ditetapkan adalah 0,5 karena peneliti belum mengetahui proporsi sebelumnya. Ketepatan absolut yang diinginkan adalah sebesar 10%. Besar populasi adalah 2565.

n = N. Z² 1-α/ . p.(1-p)

(56)

35

Pada penelitian ini, tingkat kepercayaan yang dikehendaki adalah sebesar 95% sehingga untuk Z² 1-α/2 = 1,96. Nilai p yang ditetapkan adalah 0,5 karena peneliti belum mengetahui proporsi sebelumnya. Ketepatan absolut yang diinginkan adalah sebesar 10%.Besar populasi adalah 2565.

Berdasarkan rumus di atas, besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

n = N. Z² 1-α/2.p.(1-p)

(N-1).d² + Z² 1-α/2.p. (1-p)

n = (2565). (1,96)². (0,5). (1 - 0,5)

(2565-1). (0,1)² + (1,96)². (0,5). (1 - 0,5)

n = 92,61

Jadi berdasarkan rumus di atas, sampel yang diambil sebanyak 92,61 orang. Untuk memudahkan perhitungan maka dibulatkan menjadi 100 orang.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer. Data primer di dapat dari wawancara langsung dengan penderita DM tipe 2 di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

4.4.1. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan. Dalam penelitian ini terdapat dua macam kuesioner yaitu kuesioner data demografi responden dan perilaku self care.

1. Data Demografi Responden

(57)

36

2. Perialku Self Care

Instrumen ini merupakan modifikasi kuesioner yang berasal dari The Summary of Diabetes Self Care Activities (SDSCA) yang dikembangkan oleh Toobert et al (2000). Nilai validitas dan reabilitas instrumen ini pada penelitian terdahulu adalah r : 0,80 dan α : 0,74. Kuesioner ini terdiri dari 14 pertanyaan terkait dengan perilaku self care pada pasien DM tipe 2 yang meliputi diet (pengaturan pola makan), latihan fisik, monitoring gula darah, minum obat, dan perawatan kaki. Instrument ini terdiri dari 8 alternatif jawaban yaitu 0 hari sampai dengan 7 hari. Untuk pertanyaan positif, pada pertanyaan no 1 – 4, 7 – 14, skor yang diberikan yaitu 0 hari (skor = 0), 1 hari (skor = 1), 2 hari (skor = 2), 3 hari (skor = 3), 4 hari (skor = 4), 5 hari (skor = 5), 6 hari (skor = 6), 7 hari (skor = 7). Sedangkan untuk pertanyaan negatif, pada pertanyaan no. 5 dan 6, skor yang diberikan yaitu 0 hari (skor = 7), 1 hari (skor = 6), 2 hari (skor = 5), 3 hari (skor = 4), 4 hari (skor = 3), 5 hari (skor = 2), 6 hari (skor = 1), dan 7 hari (skor = 0). Hasil skor pengukuran perilaku self care dinyatakan dalam bentuk interval dengan menghitung jumlah skor kumulatif perilaku self care dibagi dengan jumlah item pertanyaan. Nilai/skor terendah 0 dan nilai/skor tertinggi 7, selanjutnya dianalisis untuk mengetahui nilai mean, standar deviasi, min-max dan 95% CI.

4.5. Pengolahan dan Analisis Data 4.5.1. Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul, sebelum dianalisa terlebih dahulu dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Editing

(58)

37

2. Coding

Memberikan kode atau simbol tertentu untuk setiap jawaban responden sesuai dengan indikator pada kuesioner.Hal ini dilakukan untuk mempermudah penulis dalam melakukan tabulasi dan analisa data.

3. Entry data

Merupakan suatu proses memasukkan data ke dalam komputer untuk selanjutnya dianalisis dengan menggunakan program komputer.

4. Tabulating

Dari data mentah dilakukan penyesuaian data yang merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan didata untuk disajikan dan dianalisis.

4.5.2. Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data yang telah dikumpulkan diolah dengan bantuan komputer dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data univariat dan analisis data bivariat.

1. Analisis Univariat

(59)

38

2. Analisis Bivariat

(60)

39

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang terletak di Jalan Bunga Lau No. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara di bagian poliklinik endokrin. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit umum daerah untuk wilayah Sumatera Utara dan merupakan rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502/Menkes/IX/1991 tanggal 6 September 1991. Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 355/Menkes/SK/VII/1990. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standard an tenaga kesehatan yang kompeten.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden

(61)

40

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur

Umur Frekuensi (orang) Persentase (%)

Dewasa akhir (36-45 tahun) 1 1

Lansia awal (46-55 tahun) 28 28

Lansia akhir (56-65 tahun) 48 48

Manula (65 tahun ke atas) 23 23

Total 100 100

Dari Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa umur responden paling banyak berada pada kelompok umur lansia akhir (56-65 tahun) yaitu sebanyak 48 orang (48%). Sedangkan umur responden paling sedikit berada pada kelompok dewasa akhir (36-45 tahun) yaitu sebanyak 1 orang (1%).

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase (%)

Laki-Laki 44 44

Perempuan 56 56

Total 100 100

Dari Tabel 5.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 56 orang (56%) dan sisanya berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 44 orang (44%).

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Frekuensi (orang) Persentase (%)

SD 14 14

SMP 11 11

SMA 40 40

Akademi/PT 35 35

(62)

41

Dari Tabel 5.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, dimana sebanyak 40 orang (40%) menempuh pendidikan terakhir SMA/sederajat, diikuti dengan akademi/PT sebanyak 35 orang (35%), dan responden dengan pendidikan terkhir SD sebanyak 14 orang (14%).

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Status Pekerjaan Frekuensi (orang) Persentase (%)

RT 15 15

Pegawai Swasta 3 3

Pensiunan 29 29

PNS 21 21

Guru 8 8

TNI/POLRI 1 1

Sopir 4 4

Wiraswasta/Pedagang 11 11

Petani 4 4

Buruh 4 4

Total 100 100

Dari Tabel 5.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berprofesi sebagai pensiunan yaitu sebanyak 29 orang (29%), diikuti PNS sebanyak 21 orang (21%), ibu rumah tangga sebanyak 15 orang (15%), petani dan buruh masing-masing sebanyak 4 orang (4%), dan paling sedikit berprofesi sebagai TNI/POLRI sebanyak 1 orang (1%)

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sosial Ekonomi

Pendapatan Frekuensi (orang) Persentase (%)

<2 juta 29 29

2-4 juta 41 41

>4 juta 30 30

(63)

42

Dari Tabel 5.5 dapat diketahui bahwa responden memilki status ekonomi yang tinggi dengan pendapatan per bulan 2-4 juta sebanyak 41 orang (41%), diikuti pendapatan >4 juta sebanyak 30 orang (30%), dan pendapatan <2 juta sebanyak 29 orang (29%).

Tabel 5.6 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Pendidikan Jenis

Kelamin

Pendidikan Jumlah

SD SMP SMA Akademi

Laki-laki 7 5 16 16 44

Perempuan 7 6 24 19 56

Jumlah 14 11 40 35 100

Tabel 5.7 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Pendapatan Jenis

Kelamin

Pendapatan Jumlah

<2 juta 2-4 juta >4 juta

Laki-laki 6 19 19 44

Perempuan 23 22 11 56

Jumlah 14 11 40 100

Tabel 5.8 Tabulasi Silang Umur dengan Pendidikan

Umur Pendidikan Jumlah

SD SMP SMA Akademi

Dewasa akhir 0 0 0 1 1

Lansia awal 4 4 11 9 28

Lansia akhir 7 6 18 17 48

Manula 3 1 11 8 23

(64)

43

Tabel 5.9 Tabulasi Silang Umur dengan Pendapatan

Umur Pendapatan Jumlah

<2 juta 2-4 juta >4 juta

Dewasa akhir 0 0 1 1

Lansia awal 9 7 12 28

Lansia akhir 17 18 13 48

Manula 3 16 4 23

Jumlah 29 41 30 100

5.1.3 Komplikasi yang Terjadi pada Responden

Penyakit DM tipe 2 sering menimbulkan komplikasi. Komplikasi DM tipe 2 dapat berupa komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular. Untuk melihat banyaknya terjadi komplikasi pada responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Komplikasi

Komplikasi Frekuensi (orang) Persentase (%)

Ada 83 83

Tidak ada 17 17

Jumlah 100 100

(65)

44

5.1.4 Lama Menderita DM

Lama responden menderita DM merupakan rentang waktu responden menderita DM, dihitung semenjak pertama kali didiagnosa.

Tabel 5.11 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Menderita DM tipe 2

Lama Menderita DM Jumlah (orang) Persentase (%)

≤10 tahun 64 64

>10 tahun 36 36

Jumlah 100 100

Dari Tabel 5.11 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menderita DM 1 ≤0 tahun yaitu sebanyak 64 orang (64%) dan sisanya menderita DM >10 tahun yaitu sebanyak 36 orang (36%).

5.1.5 Riwayat Keluarga Menderita DM

Faktor genetik merupakan resiko untuk terjadinya DM tipe 2. Untuk melihat hubungan riwayat keluarga dengan DM tipe 2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.12 Distribusi Responden Menurut Riwayat Keluarga Menderita DM Riwayat Keluarga DM Frekuensi (orang) Persentase (%)

Ada 66 66

Tidak ada 34 34

Total 100 100

Dari Tabel 5.12, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki riwayat keluarga yang menderita DM tipe 2 yaitu sebanyak 66 orang (66%) dan sisanya tidak memiliki keluarga yang menderita DM tipe 2 sebanyak 34 orang (34%).

5.1.6 Perilaku Self Care

(66)

45

Tabel 5.13 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Self Care Perilaku Self Care Frekuensi (orang) Persentase (%)

Rendah 24 24

Tinggi 76 76

Total 100 100

Dari Tabel 5.13 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden termasuk dalam perilaku self care kategori tinggi yaitu sebanyak 76 orang (76%) dan sisanya termasuk kategori rendah yaitu sebanyak 24 orang (24%).

5.1.7 Hasil Analisis Uji Bivariat

a. Hubungan Umur dengan Perilaku Self Care

Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalm melakukan perilaku self care. Untuk melihat hubungan umur dengan perilaku self care dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.14 Hubungan antara Umur dengan Perilaku Self Care

Umur Perilaku Self Care Jumlah p*

Rendah % Tinggi %

Dewasa akhir 0 0 1 1 1 0,412

Lansia awal 9 9 19 19 28

Lansia akhir 12 12 36 36 48

Manula 3 3 20 20 23

Jumlah 24 24 76 76 100

(67)

46

b. Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku Self Care

Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalm melakukan perilaku self care. Untuk melihat hubungan jenis kelamin dengan perilaku self care dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.15 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Perilaku Self Care Jenis pasien DM tipe 2 termasuk dalam perilaku self care kategori tinggi yaitu laki-laki sebanyak 40 orang (40%) dan perempuan sebanyak 36 orang (36%).

c. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Self Care

Tingkat pendidikan mempengaruhi seseorang dalam berpikir dan bersikap, termasuk dalam melakukan self care. Untuk melihat hubungan tingkat pendidikan dengan perilaku self care dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.16 Hubungan antara Pendidikan dengan Perilaku Self Care

Pendidikan Perilaku Self Care Jumlah p*

Rendah % Tinggi %

(68)

47

self care yag tinggi, selanjutnya (31%) merupakan tamatan SMA/sederajat juga memiliki tingkat perilaku self care yang tinggi.

d. Hubungan Status Ekonomi dengan Perilaku Self Care

Status ekonomi merupakan hal yang sangat berpengaruh bagi seseorang dalam melakukan aktifitas sehari-hari, termasuk self care. Untuk melihat hubungan status ekonomi dengan perilaku self care dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.17 Hubungan antara Tingkat Pendapatan dengan Perilaku Self Care

Pendapatan Perilaku Self Care Jumlah p*

Renda

Dari Tabel 5.17 dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan antara tingkat pendapatan dengan perilaku self care (p=0,001). Sebagian besar pasien DM tipe 2 dengan tingkat pendapatan antara 2-4 juta memiliki tingkat perilaku self care yag tinggi yaitu sebanyak 39 orang (39%), selanjutnya dengan tingkat pendapatan >4 juta sebanyak 29 orang (29%).

e. Hubungan Lama Menderita DM dengan PerilakuSelf Care

Lama menderita DM merupakan hal yang sangat berpengaruh bagi seseorang dalam melakukan aktifitas self care. Untuk melihat hubungan lama menderita DM dengan perilaku self care dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.18 Hubungan Lama Menderita DM dengan Perilaku Self Care

Lama DM Perilaku Self Care Jumlah p*

Rendah % Tinggi %

<10 tahun 12 12 52 52 64 0,101

>10 tahun 12 12 24 24 36

(69)

48

Dari Tabel 5.18 dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan antara lama menderita DM dengan perilaku self care pasien DM tipe 2 (p= 0,412). Sebagian besar pasien DM tipe 2 (52%) telah menderita DM <10 tahun memiliki tingkat perilaku self care yang tinggi, selanjutnya pasien DM tipe 2 yang telah menderita DM >10 tahun (24%) juga memiliki perilaku self care yang tinggi.

f. Hubungan Komplikasi DM tipe 2 dengan Perilaku Self Care Tabel 5.19 Hubungan Komplikasi DM tipe 2 dengan Perilaku Self Care

Komplikasi Perilaku Self Care Jumlah p*

Rendah % Tinggi %

Ada 21 21 62 62 83 0,501

Tidak ada 3 3 14 14 17

Jumlah 24 24 76 76 100

Dari tabel 5.19 dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan antara komplikasi DM tipe 2 dengan perilaku self care pasien DM tipe 2 (p= 0,501). Sebagian besar pasien DM tipe 2 (62%) telah mengalami komplikasi memiliki tingkat perilaku self care yang tinggi, selanjutnya pasien DM tipe 2 (14%) tidak ada komplikasi memiliki perilaku self care yang tinggi.

g. Hubungan Riwayat Keluarga DM dengan Perilaku Self Care Tabel 5.20 Hubungan riwayat keluarga DM dengan Perilaku Self Care

Komplikasi Perilaku Self Care Jumlah p*

Rendah % Tinggi %

Ada 19 19 47 47 66 0,118

Tidak ada 5 5 29 29 34

Jumlah 24 24 76 76 100

(70)

49

5.2 Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku self care di Poliklinik Endokrin di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode September-November 2015 dan didapatkan 100 orang penderita DM tipe 2 yang terdiri dari 44 orang laki-laki dan 56 orang perempuan.

5.2.1 Hubungan Umur dengan Perilaku Self Care

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara umur dengan perilaku self care. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Skinner dan Hampson (2001) yang menjelaskan bahwa umur tidak berkontribusi terhadap perilaku self care. Umur tidak berhubungan dengan perilaku self care, umur tidak mempengaruhi seseorang dalam melakukan aktifitas self care. Pasien yang berusia muda maupun yang berusia lebih tua menunjukkan aktifitas self care yang sama (Vivien et al, 2007; Bai et al, 2009; Kusniawati, 2011).

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sousa et al (2005) bahwa umur mempunyai hubungan dengan perilaku self care artinya semakin meningkat umur maka akan terjadi peningkatan dalam perilaku self care. Hal ini disebabkan karena dengan peningkatan umur maka tingkat kedewasaan/ kematangan seseorang akan meningkat sehingga pasien DM tipe 2 dapat berpikir secara rasional tentang manfaat yang akan diperoleh jika mereka melakukan perilaku self care secara terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari. Menurut hasil penelitian Shigaki et al (2010) umur sangat berpengaruh terhadap perilaku self care, dimana pasien yang berusia lebih tua memiliki perilaku self care yang lebih baik daripada yang berusia muda.

(71)

50

5.2.2 Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku Self Care

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara jenis kelamin dengan perilaku self care. Hasil penelitian ini sejalan dengan Sousa et al (2005) yang menjelaskan bahwa jenis kelamin memberikan konstribusi yang nyata terhadap perilaku self care. Pasien DM tipe 2 yang berjenis kelamin laki-laki lebih baik perilaku self carenya daripada perempuan. Hal ini disebabkan karena laki-laki memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengelola penyakitnya (Albright et al, 2001; Lin et al, 2004; Whittemore et al, 2005; Bai et al, 2009).

Hasil penelitian Svartholm (2010) menunjukkan bahwa rata-rata responden DM tipe 2 memiliki perilaku self care yang baik dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin baik laiki-laki maupun perempuan namun responden dengan jenis kelamin laki-laki lebih menunjukkan perilaku slef care yang baik dalam hal mengontrol makan tinggi kalori, latihan fisik selama 30 menit, perawatan kaki dan penggunaan sepatu, konseling tentang berhenti merokok dan konseling pengobatan herbal untuk mengobati penyakitnya.

Tingginya perilaku self care responden berjenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan dalam penelitian ini dipengaruhi oleh besarnya pendapatan per bulan masing-masing responden. Pasien berjenis kelamin laki-laki memiliki rata-rata pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan perempuan, dimana laki-laki juga merupakan tulang punggung keluarga akan lebih leluasa dalam menggunakan pendapatannya untuk berobat dan hal lainnya. Responden perempuan yang hanya sebagai ibu rumah tangga tidak memiliki pendapatan sama sekali dan hanya mengandalkan pendapatan suaminya sehingga akan sulit untuk berobat dan malakukan perilaku self care.

5.2.3 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Self Care

Gambar

Tabel 3.1. Variabel, Definisi Operasional, Cara Ukur, Hasil Ukur dan Skala Ukur
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan
Tabel 5.7 Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Pendapatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

The aim of this study are to analyze the text of female sexuality articles that realized in the women magazines (i.e. vocabulary, grammar, cohesion and text

Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka dengan hormat kami mengundang saudara untuk menghadiri acara pembuktian kualifikasi yang akan dilaksanakan pada :. Diharapkan

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa tekstur selai lembaran dari campuran rumput laut dan buah nanas pada ketiga formulasi menunjukan hasil yang berbeda

Analisis data tes akhir dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep fisika setelah diberikan materi pembelajaran kalor antara kelas

Sub Bidang Pengaturan meliputi: 1) Penetapan peraturan daerah bidang penataan ruang tingkat provinsi; 2) Penetapan pedoman pelaksanaan NSPK bidang penataan ruang; 3)