HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT
TENTANG ASUHAN PERKEMBANGAN DENGAN
PERILAKU PERAWAT PADA BAYI PREMATUR DI RS
PERMATA BUNDA MALANG
DAN RS WAVA HUSADA KEPANJEN
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S. Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
REZKI YULIANI ISMANIAH
NIM. 201010420311027
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Rezki Yuliani Ismaniah
NIM : 201010420311027
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi : Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Asuhan
Perkembangan dengan Perilaku Perawat pada Bayi Prematur
di RS Permata Bunda Malang dan RS Wava Husada Kepanjen
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 19 Februari 2014 Yang Membuat Pernyataan,
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Asuhan Perkembangan dengan Perilaku Perawat pada Bayi Prematur di RS Permata Bunda Malang dan RS Wava
Husada Kepanjen”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk penyusunan skripsi guna
memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep, Ns. M.Kep, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Prof. Dr. Ir. Sujono, M.Kes selaku dosen pembimbing I atas arahan, bimbingan
dan masukan yang sangat membangun.
4. Ibu Reni Ilmiasih, M.Kep, Sp.An. selaku dosen pembimbing II, yang dengan
sabar dan kebesaran hati dalam membimbing saya untuk mewujudkan proposal
skripsi ini.
5. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp. Mat. selaku dosen penguji I, atas saran
dan kritik yang sangat membangun untuk skripsi ini.
6. Ibu Erma Wahyu M., S.Kep, Ns. M.Si selaku dosen penguji II, atas saran dan
kritik yang sangat membangun untuk skripsi ini.
7. Teman-teman PSIK 2010 A yang selama ini sudah membantu dengan doa dalam
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat
membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bisa disetujui dan segera
direalisasikan sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya
bidang keperawatan dan kesehatan masyarakat.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Malang, Februari 2014
THE RELATIONS OF NURSE KNOWLEDGE GRADE ABOUT DEVELOPMENTAL CARE WITH NURSES BEHAVIOR TO PREMATURE INFANT AT RS PERMATA BUNDA AND RS WAVA
HUSADA KEPANJEN ABSTRACT
Rezki Yuliani Ismaniah1, Prof. Dr. Ir.Sujono, M.Kes2, Reni Ilmiasih, M.Kep., Sp.Kep.An3
Background : Infant death is major problem in health area. One of them cause infant condition have premature born. One of method to reduce morbidity and mortality infant is a needed treatment with developmental care principle. Developmental care is a process development treatment to create a family environment, provide treatment, and minimize stress in infant.
Purpose : is this study was to determine relationship the grade of nurse knowledge about developmental care with nurse behavior at premature infant.
Research Method : of this study was cross sectional using data analysis chi square. The sampling technique use in this study is total sampling with a sample of research that all nursing staff in the perinatology of 22 respondents.
Result : showed nurses have knowledge grade is low (59%), and majority nurses have behavior not appropriate (59%). The result in this research there is relationship of the grade of nurse knowledge about developmental care with nurse behavior at premature infant (p value 0,003 < α 0,05). Grade of nurse knowledge is low can be influence in give developmental care to premature infant.
Conclusion : of this study is that the better the grade of nurse knowledge, the nurse behavior is better in providing developmental care to premature infant. This research recommended a socialization of developmental care to other health professionals in hospital.
Keywords : Premature infant, Developmental care, Knowledge grade, Nurse behavior
1 Student of Nursing Science Program, University of Muhammadiyah Malang
2
Lecture Nursing Science Program, University of Muhammadiyah Malang
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG ASUHAN PERKEMBANGAN DENGAN PERILAKU PERAWAT PADA
BAYI PREMATUR DI RS PERMATA BUNDA MALANG DAN RS WAVA HUSADA KEPANJEN
INTISARI
Rezki Yuliani Ismaniah1, Prof. Dr. Ir.Sujono, M.Kes2, Reni Ilmiasih, M.Kep.,
Sp.Kep.An3
Latar Belakang : Kematian pada balita merupakan masalah utama pada kesehatan anak. Salah satunya disebabkan karena keadaan bayi yang lahir prematur. Salah satu cara untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi yaitu diperlukan perawatan dengan memperhatikan prinsip asuhan perkembangan. Asuhan perkembangan adalah proses perawatan perkembangan yang melibatkan keluarga untuk menciptakan lingkungan, memberikan perawatan, dan meminimalkan stres pada bayi.
Tujuan penelitian : ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang asuhan perkembangan dengan perilaku perawat pada bayi prematur.
Desain penelitian : ini menggunakan cross sectional dengan analisa data chi square. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah total sampling dengan sampel penelitiannya yaitu semua staf perawat di ruang perinatologi sebanyak 22 orang.
Hasil penelitian : menunjukkan bahwa perawat memiliki pengetahuan rendah (59%), dan mayoritas perawat memiliki perilaku yang tidak sesuai (59%). Hasil dari penelitian ini menjelaskan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan tentang asuhan perkembangan dengan perilaku perawat pada bayi premature (p value 0,003 < α 0,05). Pengetahuan rendah yang dimiliki perawat mempengaruhi dalam melakukan tindakan asuhan perkembangan pada bayi prematur.
Kesimpulan : penelitian ini yaitu semakin baik tingkat pengetahuan perawat, maka perilaku perawat dalam memberikan asuhan perkembangan pada bayi prematur semakin baik pula. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya sosialisasi mengenai asuhan perkembangan kepada petugas kesehatan laiinya di rumah sakit.
Kata kunci : Prematur, Asuhan perkembangan, Tingkat pengetahuan, Perilaku perawat
1
Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan
2 Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ……… i
Lembar Pengesahan……… ii
Lembar Pernyataan Keaslian………... iii
Kata Pengantar ……….. iv
Abstract………..… vi
Intisari ………..…. vii
Daftar Isi ………. viii
Daftar Tabel ……… x
Daftar Gambar ……… xi
Daftar Lampiran ……….. xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……… 1
1.2 Rumusan Masalah ………... 5
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum ……… 5
1.3.2 Tujuan khusus ……… 5
1.4 Manfaat Penelitian ……….. 6
1.5 Keaslian Penelitian ……….. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bayi Prematur ………. 8
2.2 Penyebab Kelahiran Prematur ……… 8
2.3 Gangguan pada Bayi Prematur ………... 10
2.4 Asuhan Perkembangan 2.4.1. Definisi Asuhan Perkembangan ……… 11
2.4.2 Dasar Asuhan Perkembangan ………... 12
2.4.2.1 Pengelolaan Lingkungan ………... 13
2.4.2.2 Observasi Perilaku Bayi ………... 15
2.4.2.3 Posisi yang Aman dan Nyaman ………... 16
2.4.3 Manfaat Asuhan Perkembangan ………... 19
2.5 Pengetahuan Perawat ………... 19
2.6 Cara Memperoleh Pengetahuan ………... 22
2.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ……… 25
2.8 Perilaku ……….. 26
2.9 Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Perawat ………... 31
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual ………. 33
3.2 Hipotesis Penelitian ……… 35
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ……… 36
4.2 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel Penelitian 4.2.1 Populasi ………. 36
4.2.2 Teknik Sampling ……… 36
4.2.3 Sampel Penelitian ………... 37
4.3 Kerangka Penelitian ………... 37
4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 4.4.1 Variabel Penelitian ………. 38
4.4.2 Definisi Operasional ……….. 38
4.6 Instrumen Penelitian
4.6.1 Kuisioner data demografi ………... 39 4.6.2 Kuisioner pengetahuan tentang asuhan perkembangan ……….. 40 4.6.3 Lembar observasi perilaku perawat ……….... 40 4.7 Pelaksanaan Penelitian
4.7.1 Persiapan penelitian ………... 41
4.7.2 Pengambilan Data ………... 41
4.8 Pengolahan Data ………... 42
4.9 Analisa Data
4.9.1 Uji Univariat ……….. 42
4.9.2 Uji Bivariat ……… 43
4.10 Validitas dan Reliabilitas
4.10.1 Uji Validitas ………... 44
4.10.2 Uji Reliabilitas ……….... 46
4.11 Etika Penelitian
4.11.1 Otonomi ………... 47
4.11.2 Beneficience……….... 47
4.11.3 Kerahasiaan ……….... 47
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
5.1 Data Umum
5.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan usia……...………... 48 5.1.2 Karakteristik Responden berdasarkan lama bekerja ………... 49 5.1.3 Karakteristik Responden berdasarkan tingkat pendidikan………... 49 5.2 Data Khusus
5.2.1 Analisis Univariat
1. Tingkat Pengetahuan perawat ………. ……. 50 2. Perilaku Perawat dalam memberikan asuhan perkembangan………. 55 5.2.2 Analisis Bivariat
1. Hubungan Tingkat pengetahuan dengan Perilaku perawat……… 57
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil
6.1.1 Karakteristik Responden ………. 58 1. Usia
2. Lama Bekerja 3. Pendidikan
4. Pernah mengikuti seminar asuhan perkembangan sebelumnya
6.1.2 Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Asuhan Perkembangan………….. 60 6.1.3 Perilaku Perawat dalam memberikan Asuhan Perkembangan ………... 62 6.1.4 Hubungan Tingkat pengetahuan dengan Perilaku Perawat ……….... 64 6.2 Keterbatasan Penelitian
6.2.1 Proses Penelitian ………. 66 6.2.2 Asisten Penelitian ……… 66 6.3 Implikasi Hasil Penelitian
6.3.1 Implikasi Terhadap Pelayanan Keperawatan ……… 67 6.3.2 Implikasi Terhadap Pendidikan Keperawatan ………... 67
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan ………... 68 7.2 Saran ………. 68
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Observasi Perilaku Bayi ...……… 15
Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 35
Tabel 5.1 Frekuensi Usia Responden ………... 48
Tabel 5.2 Distribusi Responden berdasarkan pendidikan dan paparan informasi …….. 49
Tabel 5.3 Frekuensi Tingkat Pengetahuan Perawat……… 50
Tabel 5.4 Frekuensi Tingkat Pengetahuan Perawat per item pertanyaan……… 51
Tabel 5.5 Frekuensi Perilaku Perawat……… 55
Tabel 5.6 Frekuensi Tindakan Perawat………. 55
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Nesting pada bayi prematur... 17
Gambar 2.2 Posisi miring pada bayi prematur... 18
Gambar 2.3 Posisi pronasi pada bayi prematur... 18
Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian... 34
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner Tingkat Pengetahuan Perawat
Lampiran 2 Validitas Kuesioner Tingkat Pengetahuan
Lampiran 3 Lembar Observasi
Lampiran 4 Tabel Tingkat Pengetahuan Perawat
Lampiran 5 Tabel Perilaku Perawat
Lampiran 6 Tabel CrossTab Chi-Square
Lampiran 7 Surat Studi Pendahuluan dan Penelitian Rumah Sakit
Lampiran 8 Surat Keterangan dari Rumah Sakit
Lampiran 9 Lembar Konsultasi
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, Nabawy., Mohammad, Abdullah., Assin, Mufareh., Ameri, Ahmad. (2013). Effect of Instructional sessions on Nurses and Doctors Knowledge and Practice regarding Developmental Care in NICU in Abha City. Vol.4 No.20.Iiste.org.
American Association for Pediatric Opthalmology and Strabismus. (2012). Rethinophaty of Prematurity.
Andira, Ratih Ayu. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kinerja Kader dalam Kegiatan Posyandu di kabupaten Bulukumba.
Arfida. (2003). Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia
Azwar. (2013). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Brown, T. (2009). Research abstract: Understanding staff nurses experiences when
implementing neonatal developmental care. Advance in Neonatal Care. Budiman. (2011). Penelitian Kesehatan. Bandung: Refika Aditama.
Dahlan, Sopiyudin. (2009). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Fadlun., Feryanto, Achmad. (2011). Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika.
Faizin, Achmad (2008). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Lama Kerja Perawat dan Kinerja Perawat. Berita Ilmu Keperawatan Volume.1.
Farrer, Helen. (2003). Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Hakimi, M. (2010). Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica.
Hamilton, Karen., Moore, Ruth., Naylor, Heather. (2008). Developmental Care: the
carer’s perspective. Vol.4 Issue 6. Infant.
Herliana, Lia. (2011). Pengaruh Developmental Care terhadap Respon Nyeri Akut pada Bayi Prematur yang dilakukan Prosedur Invasif di RSU Tasikmalaya dan RSU Ciamis. Tesis. Universitas Indonesia.
Hidayat, Aziz.A. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
. (2008). Pengantar Ilmu Keseehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Ho-Mei, C., & Chen, C. (2006). Nurses applying Neonatal Individualized Developmental Care Program a Neonatal Intensive Care Unit in Taiwan. International Nursing Research Conggress.
Holly J.Diesel, RN, PhD. (2012). Soothability and Growth in Pretem Infants. Journal of Holistic Nursing.
Ifada, Ingga. (2010). Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan mata. Skripsi. Universitas Diponegoro.
Indriansari, Antarini. (2011). Pengaruh Developmental Care terhadap fungsi fisiologis dan perilaku tidur-terjaga Bayi Berat Lahir Rendah di RSUP Fatmawati Jakarta. Tesis. Universitas Indonesia.
Lissauer, Tom., Fanaroff, Avroy. (2009). At a Glance Neonatologi. Jakarta: Erlangga. Kenner, C., McGrath, J.M. (2004). Developmental care of newborns & infants: A guide for
Krisnadi, S.R., Efendi, J.S., Pribadhi, Adhi. (2009). Prematuritas. Bandung: Redika Aditama Sub Bagian Kedokteran Fetomaternal, Bagian Obsetri dan Ginekologi, FK Unpad RS Dr. Hasan Sadikin.
Krueger, Horesh & Crosland. (2013). Safe Sound exposure in the fetus and preterm infant. The Association of Women’s Health, Obstetric and Neonatal Nurses. PubMed.Gov.
Manuaba, Ida Bagus. (2003). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Meadow, Roy., Newell, Simon. (2005). Lecture Notes Pediatrica. Jakarta: EMS.
Mubarak. Wahid Iqbal., Chayatin. Nurul. (2011). Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
National Women’s Health. (2011). Developmental Care. District Health Board Auckland. New Zealand.
Netsvic.org.au. (2012). Developmental Care. Neonatal Handbook.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. . (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. . (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ohlsson, Arne., Jacobs, Susan E. (2013). NIDCAP: A systematic Review and Meta Analysis of Randomized Controlled Trials. American Academy of Pediatrics. Paryanti, Sri. (2007). Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat dengan Keterampilan
Melaksanakan Prosedur Suction di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Skripsi. Universitas Soedirman.
Purboyo, Rio. (2013). Pembentukan Perilaku
http://riopurboyo.com/2013/05/13/pembentukan-perilaku/. Diunduh
tanggal 27 Oktober 2013.
Ramachandhran, Selvam., Dutta, Sudip. (2013). Early Developmental Care Interventions of Preterm Very Low Birth Weight Infants. Vol.50. Indian Pediatrics.
Rosyidah. (2011). Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat dengan Penerapan Universal Precaution pada Perawat di RS Muhammadiyah Yogyakarta. Skripsi. Kesmas UAD.
Satari, Mieke., Wirakusumah, Firman. (2011). Konsistensi Penelitian dalam Bidang Kesehatan. Bandung: Refika Aditama.
Setiadi. 2007. Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sofiyani, Baiq Rosdiyana. (2010). Teori dan Konsep Perilaku. Jakarta: Salemba Medika. Sunaryo, M.Kes. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
Surasmi, Asrining., Handayani, Siti., Kusuma, Heni.N. (2003). Perawatan Bayi Risiko Tinggi. Jakarta: EGC.
Swarjana, I Ketut. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset. The Royal Women’s Hospital Organitation. (2010). Developmental Care: NISC. Van der Pal, (2007). Staff opinions regarding the Newborn Individualized
Wasis. (2008). Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC.
Wawan. A dan M. Dewi, (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Manusia Dilengkapi contoh Kuesioner. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Nuha Medika
Weaver, Vicki. (2007). Neonatal Positioning. Pediatric Physiotherapist.
Wong, D.L., Hockenberry-Eaton, M., Wilson, D., Winkelstein, M.L., & Schawrtz, P. (2009). Wong: Buku ajar keperawatan pediatrik. (edisi 6). Jakarta: EGC.
Yudani, Tri. (2011). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Perawat
tentang prosedur suction pada bayi asfiksia di RSUD Dr.Kariadi Semarang. Skripsi.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan dan kesejahteraan merupakan hal penting yang dapat
meningkatkan kehidupan anak. Kesehatan anak adalah masalah utama dalam bidang
kesehatan yang saat ini terjadi di Indonesia (Hidayat, 2008). Salah satunya yaitu
masalah kesehatan neonatus yang hingga saat ini menjadi perhatian dari pemerintah
Indonesia. Berdasarkan tujuan ke-4 dari Millenium Development Goals (MDGs) adalah
menurunkan angka kematian anak di bawah lima tahun (balita). Kematian pada balita
disebabkan karena keadaan bayi yang lahir prematur. Keadaan bayi yang lahir
prematur mempengaruhi target MDGs pada tahun 2015 yaitu 23 per 1000 kelahiran
hidup. Bayi prematur yang dilahirkan dengan kondisi ketidak matangan pada sistem
organ yaitu sistem pernapasan, sistem peredaran darah, sistem pencernaan dan sistem
saraf pusat. Gangguan sistem pernapasan yang terjadi adalah jumlah cairan pelapis
paru-paru kurang dari normal sehingga menyebabkan paru-paru sulit berkembang.
Selain itu, gangguan sistem pencernaan pada bayi prematur dapat menyebabkan
imaturitasnya dalam menerima nutrisi, anemia, dan infeksi. Bayi prematur juga
beresiko mengalami perdarahan otak pada minggu pertama kelahiran (Rohsiswatmo,
2008).
Data WHO (2012) menyebutkan bahwa bayi yang dilahirkan prematur adalah
4,4 juta kelahiran setiap tahunnya. Angka kematian neonatal perharinya adalah 236
orang, dan perjamnya sebanyak 10 orang (Data MDGs). Angka kelahiran bayi
prematur pada tahun 2010 menurut data Dinas Kesehatan Jawa Timur adalah 16.565
2
Republik Indonesia angka kelahiran bayi prematur pada tahun 2012 adalah 675.700
bayi. WHO menetapkan Indonesia berada di urutan ke-5 dari 10 negara dengan
kelahiran prematur terbanyak.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Rumah Sakit
Permata Bunda, jumlah bayi yang lahir prematur dari januari hingga desember 2012
sebanyak 56 bayi, sedangkan pada januari hingga desember 2013 sebanyak 78 bayi.
Jumlah bayi yang lahir prematur di RS Wava Husada Kepanjen pada Januari hingga
Desember 2013 sebanyak 98 bayi, dan pada Januari 2014 sebanyak 3 orang bayi. Bayi
yang lahir prematur membutuhkan perhatian khusus dalam perawatan kesehatan.
Salah satu cara untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi yaitu
diperlukan perawatan dengan memperhatikan prinsip asuhan perkembangan. Hasil
dari wawancara dengan kepala ruangan perinatologi RS Permata Bunda Malang dan
RS Wava Husada Kepanjen, serta observasi yang dilakukan oleh peneliti, perawatan
bayi prematur di rumah sakit ini belum sesuai dengan prinsip asuhan perkembangan.
Asuhan perkembangan di RS ini hanya memperhatikan keadaan kondisi yang aman
untuk bayi prematur yaitu memberikan posisi fleksi pada bayi di dalam inkubator.
Asuhan perkembangan adalah proses perawatan perkembangan yang
melibatkan keluarga untuk menciptakan lingkungan, memberikan perawatan, dan
meminimalkan stres pada bayi (Netsvic.org, 2012). Asuhan perkembangan juga
merupakan kegiatan praktek profesional dengan cara modifikasi lingkungan
perawatan, membaca dan mempelajari respon bayi agar dapat mendukung terhadap
perkembangan bayi (Herliana, 2011). Modifikasi lingkungan dalam asuhan
perkembangan tersebut diantaranya meliputi pemberian penutup inkubator untuk
meminimalkan pencahayaan, pemberian nesting atau sarang untuk menampung
3
posisi fleksi untuk mempertahankan normalitas batang tubuh dan mendukung
regulasi diri (Kenner & McGrath, 2004, Wong, 2009, Lissauer & Fanaroff, 2009).
Bayi prematur memiliki banyak masalah kesehatan dan perkembangan. Berdasarkan
penelitian Foster-Cohen (2007) menemukan bahwa bayi prematur lebih beresiko
untuk menunjukkan keterlambatan dalam perkembangan bahasa dibandingkan
dengan bayi yang tidak prematur. Oleh karena itu, asuhan perkembangan diperlukan
untuk perawatan bayi prematur.
Lissauer & Fanaroff (2009) berpendapat bahwa asuhan perkembangan
mencakup penyesuaian perawatan untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan bayi.
Asuhan perkembangan merupakan pendekatan yang berpusat pada keluarga dan anak.
Asuhan perkembangan bertujuan dalam memperbaiki potensi perkembangan bayi
dengan meningkatkan lingkungan. Asuhan perkembangan mengacu pada intervensi
yaitu mendukung perubahan respon perilaku bayi, meningkatkan stabilitas fisiologis,
melindungi dan meningkatkan pola tidur, serta meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Intervensi dalam asuhan perkembangan juga termasuk dalam
cara penanganan yang optimal dan pengurangan stimulus lingkungan yang berbahaya
pada bayi (Netsvic.org, 2012).
Pelayanan keperawatan pada bayi prematur masih belum sepenuhnya
menerapkan asuhan perkembangan. Banyak perawat yang belum memahami
prinsip-prinsip dan dasar dalam asuhan perkembangan pada bayi prematur. Salah satu faktor
yang mempengaruhi adalah kurangnya informasi yang diperoleh perawat tentang
asuhan perkembangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat perinatologi RS
Permata Bunda Malang dan RS Wava Husada Kepanjen, perawat mengatakan belum
pernah mendapatkan informasi mengenai asuhan perkembangan. Penelitian
4
dengan pendidikan SPK, DIII, dan S1 keperawatan belum pernah mendapatkan
informasi tentang developmental care.
Tingkat pengetahuan perawat dalam memberikan asuhan perkembangan pada
bayi prematur masih rendah. Menurut Ho-Mei & Chen (2006), masih ada perawat
yang beranggapan salah mengenai asuhan perkembangan yang tidak dapat dilakukan
pada bayi dalam kondisi kritis. Perawat sebagai tenaga kesehatan dituntut untuk
mengembangkan diri dan profesionalisme dalam pekerjaan. Salah satu upaya perawat
untuk mengembangkan profesionalisme pekerjaan yaitu mencari informasi dan
meningkatkan pengetahuan dalam memberikan pelayanan keperawatan pada pasien.
Pengetahuan yang dimaksud adalah pemahaman perawat mengenai asuhan
keperawatan yang baik dalam melakukan perawatan pada pasien.
Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu untuk
mencapai, mempertahankan dan memulihkan kesehatan pasien (Nursalam, 2008).
Dalam memberikan asuhan perawatan pada bayi prematur, perawat membutuhkan
upaya dalam peningkatan pengetahuan. Upaya dalam meningkatkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan yaitu dengan mencari informasi seperti mengikuti
seminar, pelatihan khusus dan meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Seminar dan pelatihan mengenai asuhan perkembangan salah satu solusi yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan tindakan perawatan
pada pasien khususnya bayi prematur.
Perawat sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap perawatan selama
pasien di Rumah Sakit harus mampu berkomunikasi dan berperilaku yang baik.
Perilaku perawat saat ini belum sesuai dalam memberikan asuhan perkembangan.
Menurut Cahyani (2012), proses perilaku seseorang dimulai dari pengetahuan yang
5
developmental care dalam upaya meningkatkan pengetahuan perawat dapat
meningkatkan perilaku perawat di RSUP Dr.Kariadi Semarang yaitu tindakan dalam
memberikan developmental care pada BBLR.
Berdasarkan penjelasan di atas, perawat harus mengetahui dasar dan prinsip
dalam memberikan asuhan perkembangan pada bayi prematur. Oleh karena itu,
penulis tertarik untuk meneliti hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang
asuhan perkembangan dengan perilaku perawat pada bayi prematur di Rumah Sakir
Permata Bunda Malang dan Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen.
1.2 Rumusan Masalah
Pertanyaan yang penulis rumuskan dalam penelitian ini adalah :
Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang asuhan
perkembangan dengan perilaku perawat pada bayi prematur di RS Permata
Bunda Malang dan RS Wava Husada Kepanjen ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang asuhan
perkembangan dengan perilaku perawat pada bayi prematur di RS Permata
Bunda Malang dan RS Wava Husada Kepanjen.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan perawat tentang asuhan
perkembangan pada bayi prematur
2. Mendeskripsikan perilaku perawat dalam memberikan asuhan
6
3. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang asuhan
perkembangan dengan perilaku perawat pada bayi prematur
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi mahasiswa untuk
mencari tahu lebih banyak lagi mengenai asuhan perkembangan. Mahasiswa
juga dapat memahami dan meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan
perkembangan pada bayi prematur.
1.4.2 Bagi Perawat
Informasi dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
untuk perawat dalam meningkatkan asuhan perkembangan khususnya pada
bayi dalam keadaan kritis seperti BBLR dan prematur. Perawat diharapkan
dapat meningkatkan asuhan perkembangan pada bayi prematur dalam praktik
pelayanan keperawatan.
1.4.3 Bagi Rumah Sakit
Sebagai informasi bagi staf dalam peningkatan asuhan perkembangan di
ruang NICU dan ruang rawat perinatologi. Rumah sakit juga diharapkan
dapat menerapkan asuhan perkembangan khususnya pada bayi prematur.
1.4.4 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan
Informasi dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi instansi
pendidikan keperawatan sebagai data dasar mengenai tingkat pengetahuan
perawat tentang asuhan perkembangan anak. Asuhan perkembangan anak ini
7
memberikan landasan teori bahwa pendekatan asuhan perkembangan sangat
diperlukan pada bayi prematur untuk mencegah dampak perkembangan anak.
1.4.5 Bagi Researcher
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pedoman atau gambaran awal
untuk menentukan penelitian lebih lanjut.
1.5 Keaslian Penelitian
1.5.1 Penelitian yang dilakukan Indriansari (2011) tentang pengaruh developmental
care terhadap fungsi fisiologis dan perilaku tidur-terjaga bayi berat lahir rendah
dan di RSUP Fatmawati Jakarta menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
bermakna antara perilaku tidur terjaga-bayi dan tidur-aktif antara fase tanpa
developmental care dan fase dengan developmental care.
1.5.2 Berdasarkan penelitian Herliana (2011) tentang pengaruh developmental care
terhadap respon nyeri akut pada bayi prematur yang dilakukan prosedur
invasif di RSU Tasikmalaya dan RSU Ciamis menunjukkan rerata respon
nyeri akut setelah dilakukan developmental care pada kelompok kontrol
mengalami peningkatan dari respon sebelumnya.
1.5.3 Penelitian Zubaidah (2012) mengenai pengaruh pemberian informasi tentang
developmental care terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan perawat dalam
merawat BBLR di RSUP Dr.Kariadi Semarang menunjukkan ada peningkatan
yang signifikan rata-rata skor pengetahuan, sikap, dan tindakan sebelum dan
sesudah pemberian informasi tentang developmental care di RSUP Dr.Kariadi