• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG ASUHAN PERKEMBANGAN DENGAN PERILAKU PERAWAT PADA BAYI PREMATUR DI RS PERMATA BUNDA MALANG DAN RS WAVA HUSADA KEPANJEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG ASUHAN PERKEMBANGAN DENGAN PERILAKU PERAWAT PADA BAYI PREMATUR DI RS PERMATA BUNDA MALANG DAN RS WAVA HUSADA KEPANJEN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT

TENTANG ASUHAN PERKEMBANGAN DENGAN

PERILAKU PERAWAT PADA BAYI PREMATUR DI RS

PERMATA BUNDA MALANG

DAN RS WAVA HUSADA KEPANJEN

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S. Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

REZKI YULIANI ISMANIAH

NIM. 201010420311027

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rezki Yuliani Ismaniah

NIM : 201010420311027

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Asuhan

Perkembangan dengan Perilaku Perawat pada Bayi Prematur

di RS Permata Bunda Malang dan RS Wava Husada Kepanjen

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang

lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 19 Februari 2014 Yang Membuat Pernyataan,

(4)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Asuhan Perkembangan dengan Perilaku Perawat pada Bayi Prematur di RS Permata Bunda Malang dan RS Wava

Husada Kepanjen”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk penyusunan skripsi guna

memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep, Ns. M.Kep, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Prof. Dr. Ir. Sujono, M.Kes selaku dosen pembimbing I atas arahan, bimbingan

dan masukan yang sangat membangun.

4. Ibu Reni Ilmiasih, M.Kep, Sp.An. selaku dosen pembimbing II, yang dengan

sabar dan kebesaran hati dalam membimbing saya untuk mewujudkan proposal

skripsi ini.

5. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp. Mat. selaku dosen penguji I, atas saran

dan kritik yang sangat membangun untuk skripsi ini.

6. Ibu Erma Wahyu M., S.Kep, Ns. M.Si selaku dosen penguji II, atas saran dan

kritik yang sangat membangun untuk skripsi ini.

7. Teman-teman PSIK 2010 A yang selama ini sudah membantu dengan doa dalam

(5)

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat

membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bisa disetujui dan segera

direalisasikan sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya

bidang keperawatan dan kesehatan masyarakat.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Malang, Februari 2014

(6)

THE RELATIONS OF NURSE KNOWLEDGE GRADE ABOUT DEVELOPMENTAL CARE WITH NURSES BEHAVIOR TO PREMATURE INFANT AT RS PERMATA BUNDA AND RS WAVA

HUSADA KEPANJEN ABSTRACT

Rezki Yuliani Ismaniah1, Prof. Dr. Ir.Sujono, M.Kes2, Reni Ilmiasih, M.Kep., Sp.Kep.An3

Background : Infant death is major problem in health area. One of them cause infant condition have premature born. One of method to reduce morbidity and mortality infant is a needed treatment with developmental care principle. Developmental care is a process development treatment to create a family environment, provide treatment, and minimize stress in infant.

Purpose : is this study was to determine relationship the grade of nurse knowledge about developmental care with nurse behavior at premature infant.

Research Method : of this study was cross sectional using data analysis chi square. The sampling technique use in this study is total sampling with a sample of research that all nursing staff in the perinatology of 22 respondents.

Result : showed nurses have knowledge grade is low (59%), and majority nurses have behavior not appropriate (59%). The result in this research there is relationship of the grade of nurse knowledge about developmental care with nurse behavior at premature infant (p value 0,003 < α 0,05). Grade of nurse knowledge is low can be influence in give developmental care to premature infant.

Conclusion : of this study is that the better the grade of nurse knowledge, the nurse behavior is better in providing developmental care to premature infant. This research recommended a socialization of developmental care to other health professionals in hospital.

Keywords : Premature infant, Developmental care, Knowledge grade, Nurse behavior

1 Student of Nursing Science Program, University of Muhammadiyah Malang

2

Lecture Nursing Science Program, University of Muhammadiyah Malang

(7)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG ASUHAN PERKEMBANGAN DENGAN PERILAKU PERAWAT PADA

BAYI PREMATUR DI RS PERMATA BUNDA MALANG DAN RS WAVA HUSADA KEPANJEN

INTISARI

Rezki Yuliani Ismaniah1, Prof. Dr. Ir.Sujono, M.Kes2, Reni Ilmiasih, M.Kep.,

Sp.Kep.An3

Latar Belakang : Kematian pada balita merupakan masalah utama pada kesehatan anak. Salah satunya disebabkan karena keadaan bayi yang lahir prematur. Salah satu cara untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi yaitu diperlukan perawatan dengan memperhatikan prinsip asuhan perkembangan. Asuhan perkembangan adalah proses perawatan perkembangan yang melibatkan keluarga untuk menciptakan lingkungan, memberikan perawatan, dan meminimalkan stres pada bayi.

Tujuan penelitian : ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang asuhan perkembangan dengan perilaku perawat pada bayi prematur.

Desain penelitian : ini menggunakan cross sectional dengan analisa data chi square. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah total sampling dengan sampel penelitiannya yaitu semua staf perawat di ruang perinatologi sebanyak 22 orang.

Hasil penelitian : menunjukkan bahwa perawat memiliki pengetahuan rendah (59%), dan mayoritas perawat memiliki perilaku yang tidak sesuai (59%). Hasil dari penelitian ini menjelaskan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan tentang asuhan perkembangan dengan perilaku perawat pada bayi premature (p value 0,003 < α 0,05). Pengetahuan rendah yang dimiliki perawat mempengaruhi dalam melakukan tindakan asuhan perkembangan pada bayi prematur.

Kesimpulan : penelitian ini yaitu semakin baik tingkat pengetahuan perawat, maka perilaku perawat dalam memberikan asuhan perkembangan pada bayi prematur semakin baik pula. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya sosialisasi mengenai asuhan perkembangan kepada petugas kesehatan laiinya di rumah sakit.

Kata kunci : Prematur, Asuhan perkembangan, Tingkat pengetahuan, Perilaku perawat

1

Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan

2 Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ……… i

Lembar Pengesahan……… ii

Lembar Pernyataan Keaslian………... iii

Kata Pengantar ……….. iv

Abstract………..… vi

Intisari ………..…. vii

Daftar Isi ………. viii

Daftar Tabel ……… x

Daftar Gambar ……… xi

Daftar Lampiran ……….. xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……… 1

1.2 Rumusan Masalah ………... 5

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum ……… 5

1.3.2 Tujuan khusus ……… 5

1.4 Manfaat Penelitian ……….. 6

1.5 Keaslian Penelitian ……….. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bayi Prematur ………. 8

2.2 Penyebab Kelahiran Prematur ……… 8

2.3 Gangguan pada Bayi Prematur ………... 10

2.4 Asuhan Perkembangan 2.4.1. Definisi Asuhan Perkembangan ……… 11

2.4.2 Dasar Asuhan Perkembangan ………... 12

2.4.2.1 Pengelolaan Lingkungan ………... 13

2.4.2.2 Observasi Perilaku Bayi ………... 15

2.4.2.3 Posisi yang Aman dan Nyaman ………... 16

2.4.3 Manfaat Asuhan Perkembangan ………... 19

2.5 Pengetahuan Perawat ………... 19

2.6 Cara Memperoleh Pengetahuan ………... 22

2.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ……… 25

2.8 Perilaku ……….. 26

2.9 Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Perawat ………... 31

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual ………. 33

3.2 Hipotesis Penelitian ……… 35

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ……… 36

4.2 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel Penelitian 4.2.1 Populasi ………. 36

4.2.2 Teknik Sampling ……… 36

4.2.3 Sampel Penelitian ………... 37

4.3 Kerangka Penelitian ………... 37

4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 4.4.1 Variabel Penelitian ………. 38

4.4.2 Definisi Operasional ……….. 38

(9)

4.6 Instrumen Penelitian

4.6.1 Kuisioner data demografi ………... 39 4.6.2 Kuisioner pengetahuan tentang asuhan perkembangan ……….. 40 4.6.3 Lembar observasi perilaku perawat ……….... 40 4.7 Pelaksanaan Penelitian

4.7.1 Persiapan penelitian ………... 41

4.7.2 Pengambilan Data ………... 41

4.8 Pengolahan Data ………... 42

4.9 Analisa Data

4.9.1 Uji Univariat ……….. 42

4.9.2 Uji Bivariat ……… 43

4.10 Validitas dan Reliabilitas

4.10.1 Uji Validitas ………... 44

4.10.2 Uji Reliabilitas ……….... 46

4.11 Etika Penelitian

4.11.1 Otonomi ………... 47

4.11.2 Beneficience……….... 47

4.11.3 Kerahasiaan ……….... 47

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

5.1 Data Umum

5.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan usia……...………... 48 5.1.2 Karakteristik Responden berdasarkan lama bekerja ………... 49 5.1.3 Karakteristik Responden berdasarkan tingkat pendidikan………... 49 5.2 Data Khusus

5.2.1 Analisis Univariat

1. Tingkat Pengetahuan perawat ………. ……. 50 2. Perilaku Perawat dalam memberikan asuhan perkembangan………. 55 5.2.2 Analisis Bivariat

1. Hubungan Tingkat pengetahuan dengan Perilaku perawat……… 57

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil

6.1.1 Karakteristik Responden ………. 58 1. Usia

2. Lama Bekerja 3. Pendidikan

4. Pernah mengikuti seminar asuhan perkembangan sebelumnya

6.1.2 Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Asuhan Perkembangan………….. 60 6.1.3 Perilaku Perawat dalam memberikan Asuhan Perkembangan ………... 62 6.1.4 Hubungan Tingkat pengetahuan dengan Perilaku Perawat ……….... 64 6.2 Keterbatasan Penelitian

6.2.1 Proses Penelitian ………. 66 6.2.2 Asisten Penelitian ……… 66 6.3 Implikasi Hasil Penelitian

6.3.1 Implikasi Terhadap Pelayanan Keperawatan ……… 67 6.3.2 Implikasi Terhadap Pendidikan Keperawatan ………... 67

BAB VII PENUTUP

7.1 Kesimpulan ………... 68 7.2 Saran ………. 68

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Observasi Perilaku Bayi ...……… 15

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 35

Tabel 5.1 Frekuensi Usia Responden ………... 48

Tabel 5.2 Distribusi Responden berdasarkan pendidikan dan paparan informasi …….. 49

Tabel 5.3 Frekuensi Tingkat Pengetahuan Perawat……… 50

Tabel 5.4 Frekuensi Tingkat Pengetahuan Perawat per item pertanyaan……… 51

Tabel 5.5 Frekuensi Perilaku Perawat……… 55

Tabel 5.6 Frekuensi Tindakan Perawat………. 55

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Nesting pada bayi prematur... 17

Gambar 2.2 Posisi miring pada bayi prematur... 18

Gambar 2.3 Posisi pronasi pada bayi prematur... 18

Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian... 34

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner Tingkat Pengetahuan Perawat

Lampiran 2 Validitas Kuesioner Tingkat Pengetahuan

Lampiran 3 Lembar Observasi

Lampiran 4 Tabel Tingkat Pengetahuan Perawat

Lampiran 5 Tabel Perilaku Perawat

Lampiran 6 Tabel CrossTab Chi-Square

Lampiran 7 Surat Studi Pendahuluan dan Penelitian Rumah Sakit

Lampiran 8 Surat Keterangan dari Rumah Sakit

Lampiran 9 Lembar Konsultasi

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, Nabawy., Mohammad, Abdullah., Assin, Mufareh., Ameri, Ahmad. (2013). Effect of Instructional sessions on Nurses and Doctors Knowledge and Practice regarding Developmental Care in NICU in Abha City. Vol.4 No.20.Iiste.org.

American Association for Pediatric Opthalmology and Strabismus. (2012). Rethinophaty of Prematurity.

Andira, Ratih Ayu. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kinerja Kader dalam Kegiatan Posyandu di kabupaten Bulukumba.

Arfida. (2003). Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia

Azwar. (2013). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Brown, T. (2009). Research abstract: Understanding staff nurses experiences when

implementing neonatal developmental care. Advance in Neonatal Care. Budiman. (2011). Penelitian Kesehatan. Bandung: Refika Aditama.

Dahlan, Sopiyudin. (2009). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Fadlun., Feryanto, Achmad. (2011). Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika.

Faizin, Achmad (2008). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Lama Kerja Perawat dan Kinerja Perawat. Berita Ilmu Keperawatan Volume.1.

Farrer, Helen. (2003). Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Hakimi, M. (2010). Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica.

Hamilton, Karen., Moore, Ruth., Naylor, Heather. (2008). Developmental Care: the

carer’s perspective. Vol.4 Issue 6. Infant.

Herliana, Lia. (2011). Pengaruh Developmental Care terhadap Respon Nyeri Akut pada Bayi Prematur yang dilakukan Prosedur Invasif di RSU Tasikmalaya dan RSU Ciamis. Tesis. Universitas Indonesia.

Hidayat, Aziz.A. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.

. (2008). Pengantar Ilmu Keseehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Ho-Mei, C., & Chen, C. (2006). Nurses applying Neonatal Individualized Developmental Care Program a Neonatal Intensive Care Unit in Taiwan. International Nursing Research Conggress.

Holly J.Diesel, RN, PhD. (2012). Soothability and Growth in Pretem Infants. Journal of Holistic Nursing.

Ifada, Ingga. (2010). Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan mata. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Indriansari, Antarini. (2011). Pengaruh Developmental Care terhadap fungsi fisiologis dan perilaku tidur-terjaga Bayi Berat Lahir Rendah di RSUP Fatmawati Jakarta. Tesis. Universitas Indonesia.

Lissauer, Tom., Fanaroff, Avroy. (2009). At a Glance Neonatologi. Jakarta: Erlangga. Kenner, C., McGrath, J.M. (2004). Developmental care of newborns & infants: A guide for

(14)

Krisnadi, S.R., Efendi, J.S., Pribadhi, Adhi. (2009). Prematuritas. Bandung: Redika Aditama Sub Bagian Kedokteran Fetomaternal, Bagian Obsetri dan Ginekologi, FK Unpad RS Dr. Hasan Sadikin.

Krueger, Horesh & Crosland. (2013). Safe Sound exposure in the fetus and preterm infant. The Association of Women’s Health, Obstetric and Neonatal Nurses. PubMed.Gov.

Manuaba, Ida Bagus. (2003). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Meadow, Roy., Newell, Simon. (2005). Lecture Notes Pediatrica. Jakarta: EMS.

Mubarak. Wahid Iqbal., Chayatin. Nurul. (2011). Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.

National Women’s Health. (2011). Developmental Care. District Health Board Auckland. New Zealand.

Netsvic.org.au. (2012). Developmental Care. Neonatal Handbook.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. . (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. . (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ohlsson, Arne., Jacobs, Susan E. (2013). NIDCAP: A systematic Review and Meta Analysis of Randomized Controlled Trials. American Academy of Pediatrics. Paryanti, Sri. (2007). Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat dengan Keterampilan

Melaksanakan Prosedur Suction di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Skripsi. Universitas Soedirman.

Purboyo, Rio. (2013). Pembentukan Perilaku

http://riopurboyo.com/2013/05/13/pembentukan-perilaku/. Diunduh

tanggal 27 Oktober 2013.

Ramachandhran, Selvam., Dutta, Sudip. (2013). Early Developmental Care Interventions of Preterm Very Low Birth Weight Infants. Vol.50. Indian Pediatrics.

Rosyidah. (2011). Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat dengan Penerapan Universal Precaution pada Perawat di RS Muhammadiyah Yogyakarta. Skripsi. Kesmas UAD.

Satari, Mieke., Wirakusumah, Firman. (2011). Konsistensi Penelitian dalam Bidang Kesehatan. Bandung: Refika Aditama.

Setiadi. 2007. Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sofiyani, Baiq Rosdiyana. (2010). Teori dan Konsep Perilaku. Jakarta: Salemba Medika. Sunaryo, M.Kes. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Surasmi, Asrining., Handayani, Siti., Kusuma, Heni.N. (2003). Perawatan Bayi Risiko Tinggi. Jakarta: EGC.

Swarjana, I Ketut. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset. The Royal Women’s Hospital Organitation. (2010). Developmental Care: NISC. Van der Pal, (2007). Staff opinions regarding the Newborn Individualized

(15)

Wasis. (2008). Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC.

Wawan. A dan M. Dewi, (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Manusia Dilengkapi contoh Kuesioner. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Nuha Medika

Weaver, Vicki. (2007). Neonatal Positioning. Pediatric Physiotherapist.

Wong, D.L., Hockenberry-Eaton, M., Wilson, D., Winkelstein, M.L., & Schawrtz, P. (2009). Wong: Buku ajar keperawatan pediatrik. (edisi 6). Jakarta: EGC.

Yudani, Tri. (2011). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Perawat

tentang prosedur suction pada bayi asfiksia di RSUD Dr.Kariadi Semarang. Skripsi.

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan dan kesejahteraan merupakan hal penting yang dapat

meningkatkan kehidupan anak. Kesehatan anak adalah masalah utama dalam bidang

kesehatan yang saat ini terjadi di Indonesia (Hidayat, 2008). Salah satunya yaitu

masalah kesehatan neonatus yang hingga saat ini menjadi perhatian dari pemerintah

Indonesia. Berdasarkan tujuan ke-4 dari Millenium Development Goals (MDGs) adalah

menurunkan angka kematian anak di bawah lima tahun (balita). Kematian pada balita

disebabkan karena keadaan bayi yang lahir prematur. Keadaan bayi yang lahir

prematur mempengaruhi target MDGs pada tahun 2015 yaitu 23 per 1000 kelahiran

hidup. Bayi prematur yang dilahirkan dengan kondisi ketidak matangan pada sistem

organ yaitu sistem pernapasan, sistem peredaran darah, sistem pencernaan dan sistem

saraf pusat. Gangguan sistem pernapasan yang terjadi adalah jumlah cairan pelapis

paru-paru kurang dari normal sehingga menyebabkan paru-paru sulit berkembang.

Selain itu, gangguan sistem pencernaan pada bayi prematur dapat menyebabkan

imaturitasnya dalam menerima nutrisi, anemia, dan infeksi. Bayi prematur juga

beresiko mengalami perdarahan otak pada minggu pertama kelahiran (Rohsiswatmo,

2008).

Data WHO (2012) menyebutkan bahwa bayi yang dilahirkan prematur adalah

4,4 juta kelahiran setiap tahunnya. Angka kematian neonatal perharinya adalah 236

orang, dan perjamnya sebanyak 10 orang (Data MDGs). Angka kelahiran bayi

prematur pada tahun 2010 menurut data Dinas Kesehatan Jawa Timur adalah 16.565

(17)

2

Republik Indonesia angka kelahiran bayi prematur pada tahun 2012 adalah 675.700

bayi. WHO menetapkan Indonesia berada di urutan ke-5 dari 10 negara dengan

kelahiran prematur terbanyak.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Rumah Sakit

Permata Bunda, jumlah bayi yang lahir prematur dari januari hingga desember 2012

sebanyak 56 bayi, sedangkan pada januari hingga desember 2013 sebanyak 78 bayi.

Jumlah bayi yang lahir prematur di RS Wava Husada Kepanjen pada Januari hingga

Desember 2013 sebanyak 98 bayi, dan pada Januari 2014 sebanyak 3 orang bayi. Bayi

yang lahir prematur membutuhkan perhatian khusus dalam perawatan kesehatan.

Salah satu cara untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi yaitu

diperlukan perawatan dengan memperhatikan prinsip asuhan perkembangan. Hasil

dari wawancara dengan kepala ruangan perinatologi RS Permata Bunda Malang dan

RS Wava Husada Kepanjen, serta observasi yang dilakukan oleh peneliti, perawatan

bayi prematur di rumah sakit ini belum sesuai dengan prinsip asuhan perkembangan.

Asuhan perkembangan di RS ini hanya memperhatikan keadaan kondisi yang aman

untuk bayi prematur yaitu memberikan posisi fleksi pada bayi di dalam inkubator.

Asuhan perkembangan adalah proses perawatan perkembangan yang

melibatkan keluarga untuk menciptakan lingkungan, memberikan perawatan, dan

meminimalkan stres pada bayi (Netsvic.org, 2012). Asuhan perkembangan juga

merupakan kegiatan praktek profesional dengan cara modifikasi lingkungan

perawatan, membaca dan mempelajari respon bayi agar dapat mendukung terhadap

perkembangan bayi (Herliana, 2011). Modifikasi lingkungan dalam asuhan

perkembangan tersebut diantaranya meliputi pemberian penutup inkubator untuk

meminimalkan pencahayaan, pemberian nesting atau sarang untuk menampung

(18)

3

posisi fleksi untuk mempertahankan normalitas batang tubuh dan mendukung

regulasi diri (Kenner & McGrath, 2004, Wong, 2009, Lissauer & Fanaroff, 2009).

Bayi prematur memiliki banyak masalah kesehatan dan perkembangan. Berdasarkan

penelitian Foster-Cohen (2007) menemukan bahwa bayi prematur lebih beresiko

untuk menunjukkan keterlambatan dalam perkembangan bahasa dibandingkan

dengan bayi yang tidak prematur. Oleh karena itu, asuhan perkembangan diperlukan

untuk perawatan bayi prematur.

Lissauer & Fanaroff (2009) berpendapat bahwa asuhan perkembangan

mencakup penyesuaian perawatan untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan bayi.

Asuhan perkembangan merupakan pendekatan yang berpusat pada keluarga dan anak.

Asuhan perkembangan bertujuan dalam memperbaiki potensi perkembangan bayi

dengan meningkatkan lingkungan. Asuhan perkembangan mengacu pada intervensi

yaitu mendukung perubahan respon perilaku bayi, meningkatkan stabilitas fisiologis,

melindungi dan meningkatkan pola tidur, serta meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan bayi. Intervensi dalam asuhan perkembangan juga termasuk dalam

cara penanganan yang optimal dan pengurangan stimulus lingkungan yang berbahaya

pada bayi (Netsvic.org, 2012).

Pelayanan keperawatan pada bayi prematur masih belum sepenuhnya

menerapkan asuhan perkembangan. Banyak perawat yang belum memahami

prinsip-prinsip dan dasar dalam asuhan perkembangan pada bayi prematur. Salah satu faktor

yang mempengaruhi adalah kurangnya informasi yang diperoleh perawat tentang

asuhan perkembangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat perinatologi RS

Permata Bunda Malang dan RS Wava Husada Kepanjen, perawat mengatakan belum

pernah mendapatkan informasi mengenai asuhan perkembangan. Penelitian

(19)

4

dengan pendidikan SPK, DIII, dan S1 keperawatan belum pernah mendapatkan

informasi tentang developmental care.

Tingkat pengetahuan perawat dalam memberikan asuhan perkembangan pada

bayi prematur masih rendah. Menurut Ho-Mei & Chen (2006), masih ada perawat

yang beranggapan salah mengenai asuhan perkembangan yang tidak dapat dilakukan

pada bayi dalam kondisi kritis. Perawat sebagai tenaga kesehatan dituntut untuk

mengembangkan diri dan profesionalisme dalam pekerjaan. Salah satu upaya perawat

untuk mengembangkan profesionalisme pekerjaan yaitu mencari informasi dan

meningkatkan pengetahuan dalam memberikan pelayanan keperawatan pada pasien.

Pengetahuan yang dimaksud adalah pemahaman perawat mengenai asuhan

keperawatan yang baik dalam melakukan perawatan pada pasien.

Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu untuk

mencapai, mempertahankan dan memulihkan kesehatan pasien (Nursalam, 2008).

Dalam memberikan asuhan perawatan pada bayi prematur, perawat membutuhkan

upaya dalam peningkatan pengetahuan. Upaya dalam meningkatkan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan yaitu dengan mencari informasi seperti mengikuti

seminar, pelatihan khusus dan meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Seminar dan pelatihan mengenai asuhan perkembangan salah satu solusi yang dapat

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan tindakan perawatan

pada pasien khususnya bayi prematur.

Perawat sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap perawatan selama

pasien di Rumah Sakit harus mampu berkomunikasi dan berperilaku yang baik.

Perilaku perawat saat ini belum sesuai dalam memberikan asuhan perkembangan.

Menurut Cahyani (2012), proses perilaku seseorang dimulai dari pengetahuan yang

(20)

5

developmental care dalam upaya meningkatkan pengetahuan perawat dapat

meningkatkan perilaku perawat di RSUP Dr.Kariadi Semarang yaitu tindakan dalam

memberikan developmental care pada BBLR.

Berdasarkan penjelasan di atas, perawat harus mengetahui dasar dan prinsip

dalam memberikan asuhan perkembangan pada bayi prematur. Oleh karena itu,

penulis tertarik untuk meneliti hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang

asuhan perkembangan dengan perilaku perawat pada bayi prematur di Rumah Sakir

Permata Bunda Malang dan Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen.

1.2 Rumusan Masalah

Pertanyaan yang penulis rumuskan dalam penelitian ini adalah :

Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang asuhan

perkembangan dengan perilaku perawat pada bayi prematur di RS Permata

Bunda Malang dan RS Wava Husada Kepanjen ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang asuhan

perkembangan dengan perilaku perawat pada bayi prematur di RS Permata

Bunda Malang dan RS Wava Husada Kepanjen.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan perawat tentang asuhan

perkembangan pada bayi prematur

2. Mendeskripsikan perilaku perawat dalam memberikan asuhan

(21)

6

3. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang asuhan

perkembangan dengan perilaku perawat pada bayi prematur

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi mahasiswa untuk

mencari tahu lebih banyak lagi mengenai asuhan perkembangan. Mahasiswa

juga dapat memahami dan meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan

perkembangan pada bayi prematur.

1.4.2 Bagi Perawat

Informasi dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan

untuk perawat dalam meningkatkan asuhan perkembangan khususnya pada

bayi dalam keadaan kritis seperti BBLR dan prematur. Perawat diharapkan

dapat meningkatkan asuhan perkembangan pada bayi prematur dalam praktik

pelayanan keperawatan.

1.4.3 Bagi Rumah Sakit

Sebagai informasi bagi staf dalam peningkatan asuhan perkembangan di

ruang NICU dan ruang rawat perinatologi. Rumah sakit juga diharapkan

dapat menerapkan asuhan perkembangan khususnya pada bayi prematur.

1.4.4 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Informasi dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi instansi

pendidikan keperawatan sebagai data dasar mengenai tingkat pengetahuan

perawat tentang asuhan perkembangan anak. Asuhan perkembangan anak ini

(22)

7

memberikan landasan teori bahwa pendekatan asuhan perkembangan sangat

diperlukan pada bayi prematur untuk mencegah dampak perkembangan anak.

1.4.5 Bagi Researcher

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pedoman atau gambaran awal

untuk menentukan penelitian lebih lanjut.

1.5 Keaslian Penelitian

1.5.1 Penelitian yang dilakukan Indriansari (2011) tentang pengaruh developmental

care terhadap fungsi fisiologis dan perilaku tidur-terjaga bayi berat lahir rendah

dan di RSUP Fatmawati Jakarta menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

bermakna antara perilaku tidur terjaga-bayi dan tidur-aktif antara fase tanpa

developmental care dan fase dengan developmental care.

1.5.2 Berdasarkan penelitian Herliana (2011) tentang pengaruh developmental care

terhadap respon nyeri akut pada bayi prematur yang dilakukan prosedur

invasif di RSU Tasikmalaya dan RSU Ciamis menunjukkan rerata respon

nyeri akut setelah dilakukan developmental care pada kelompok kontrol

mengalami peningkatan dari respon sebelumnya.

1.5.3 Penelitian Zubaidah (2012) mengenai pengaruh pemberian informasi tentang

developmental care terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan perawat dalam

merawat BBLR di RSUP Dr.Kariadi Semarang menunjukkan ada peningkatan

yang signifikan rata-rata skor pengetahuan, sikap, dan tindakan sebelum dan

sesudah pemberian informasi tentang developmental care di RSUP Dr.Kariadi

Gambar

Tabel 5.7 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Perawat………………… 57

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perkembangan anak usia, banyak ditemukan masalah. Salah satunya adalah adanya gangguan pada anak yaitu anak pemalu. Sifat pemalu dapat menjadi masalah yang cukup

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis dilembaga pendidikan PAUD di Kecamatan Doloksanggul ditemukan beberapa permasalahan didalam pelaksanaan tugas kepala PAUD

Semakin tinggi CAR, maka semakin besar pula kemampuan bank dalam meminimalisir resiko kredit yang terjadi, artinya bank tersebut mampu menutupi resiko kredit yang terjadi

Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan bola lampu terjadi penambahan menjadi dari 14 buah menjadi 42 buah lampu untuk FISIP, dari 12 buah 56 buah lampu untuk FKM, dan 71

Kegiatan kerja sama adalah pelaksanaan kesepakatan kerja sama antara UM dengan pihak mitra baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri.. Unit kerja adalah

Dari hasil observasi, ditemukan bahwa perusahaan sering mengalami kesulitan dalam menentukan ukuran produksi yang optimal dalam mencapai target keuntungan dan target produksi,

Pada awal tahun 2014 Anda memutuskan membeli saham dari sebuah perusahaan minyak yang sedang berkembang sebesar Rp.5.000,00/lembar sebanyak 10.000 lembar, diketahui

Dari data hasil penelitian dengan menggunakan head 1,3 m dan debit 0,012 m 3 /s didapat grafik yang menghasilkan efisiensi total maksimal sebesar.. Efisiensi maksimal tersebut