• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERILAKU MAKAN ORANG TUA DENGAN KEJADIAN SULIT MAKAN (PICKY EATER) PADA ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU KELURAHAN NGADIREJO WILAYAH KERJA UPTD KESEHATAN KECAMATAN KEPANJENKIDUL KOTA BLITAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERILAKU MAKAN ORANG TUA DENGAN KEJADIAN SULIT MAKAN (PICKY EATER) PADA ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU KELURAHAN NGADIREJO WILAYAH KERJA UPTD KESEHATAN KECAMATAN KEPANJENKIDUL KOTA BLITAR"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PERILAKU MAKAN ORANG TUA DENGAN

KEJADIAN SULIT MAKAN (PICKY EATER) PADA ANAK USIA

TODDLER DI POSYANDU KELURAHAN NGADIREJO

WILAYAH KERJA UPTD KESEHATAN KECAMATAN

KEPANJENKIDUL KOTA BLITAR

SKRIPSI

Oleh :

IKA RIZKI ANGGRAINI 08060055

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

HUBUNGAN PERILAKU MAKAN ORANG TUA DENGAN

KEJADIAN SULIT MAKAN (PICKY EATER) PADA ANAK USIA

TODDLER DI POSYANDU KELURAHAN NGADIREJO

WILAYAH KERJA UPTD KESEHATAN KECAMATAN

KEPANJENKIDUL KOTA BLITAR

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

IKA RIZKI ANGGRAINI 08060055

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)
(4)
(5)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ika Rizki Anggraini Nim : 08060055

Program Studi : Ilmu Keperawatan Jurusan : S1 Keperawatan

Judul Skripsi : Hubungan Perilaku Makan Orang Tua Dengan Kejadian Sulit Makan (Picky Eater) Pada Anak Usia Toddler Di Posyandu Kelurahan Ngadirejo Wilayah Kerja UPTD Kesehatan Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan/ pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila di kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka saya bersedia untuk menerima sanksi.

Malang, 1 Februari 2012 Yang Membuat Pernyatan,

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Perilaku Makan Orang Tua

Dengan Kejadian Sulit Makan (Picky Eater) Pada Anak Usia Toddler Di Posyandu Kelurahan Ngadirejo Wilayah Kerja UPTD Kesehatan Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana

keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Tri Lestari Handayani, M. Kep., Sp. Mat, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini., S.Kep.Ns. M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku pembimbing I yang telah memberikan dukungan, motivasi, arahan, dan ilmunya yang berguna dalam penyusunan skripsi ini.

3. Ririn Harini, S.Kep. Ns selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

(7)

vi

5. Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang selalu mendoakan, mendukung, dan

yang menjadi sumber kekuatan dalam hidup saya.

6. Responden di Posyandu Kelurahan Ngadirejo Wilayah Kerja UPTD Kesehatan

Kecamatan Kepanjen Kidul Kota Blitar yang berperan aktif dan meluangkan waktu untuk penelitian saya sehingga penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

7. UPTD Kesehatan Kecamatan Kepanjen Kidul Kota Blitar yang telah

memberikan izin atas penelitian yang saya lakukan. 8. Teman-teman PSIK angkatan 2008 khususnya PSIK A.

9. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.

Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca serta dunia kesehatan khususnya di bidang keperawatan.

Malang, 1 Februari 2012

(8)
(9)

viii

(10)
(11)

x

(12)
(13)

xii

Relationship of Parent’s Eating Behavior With The Picky Eater Case at Toddler -Age Children in Integrated Health Post of Ngadirejo Village, Health UPTD (Regional Technical Implementation Unit) Working Area, Kepanjenkidul Town,

Blitar City.

Ika Rizki Anggraini1 ,, Nurul Aini S.Kep.Ns. M.Kep2 , Ririn Harini S.Kep.Ns3 ABSTRACT

Background of the Study: Toddler age (1-3 years old) is the golden age (golden period) which children has grown and develope fastly. Children at this age is in an imitating phase or copying phase of the behavior of their closest person. Children at this age is still rely on their parent especially when they eating. Parent is a role model for children, so parent‟s behavior should become a model for their children. This matter can be seen in children‟s picky eating behavior. Unconsciously, parent‟s behavior also tends to show inappropriateness of 3J Standard (schedule, type, number). So it needed for parent to improve their children‟s eating behavior by giving them an example how to eat in a good way to prevent complication during their growth.

Method: This research used Cross Sectional method. Samples of this research are toddler-age children and their mother that were present in Integrated Health Post in Ngadirejo Village, Health UPTD (Regional Technical Implementation Unit) Working Area, Kepanjenkidul Town, Blitar City from December 2011 to January 2012. Variables that analyzed were parent‟s eating behavior and picky eater case at toddler-age children. Data analysis of this research was using Spearman Rank Test with the significance level p < 0,05.

Findings: The findings of this research shows that parent‟s eating behavior has a relationship with picky eater case at toddler-age children (p= 0,000, r= 0,776).

Conclusions: It can be concluded that parent‟s eating behavior has a relationship with picky eater case at toddler-age children (it can be mean that parent‟s eating behavior affect their children). This research can be used as an information for Health UPTD (Regional Technical Implementation Unit) Kepanjenkidul Village in Blitar City to inform the others the importance of giving the children good examples of eating behavior especially for parent that have toddler-age children.

Key Words: Parents’ Eating Behavior, Picky Eater Case, Toddler-Age Children.

1. Student on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah Malang

(14)

Hubungan Perilaku Makan Orang Tua Dengan Kejadian Sulit Makan (Picky Eater) Pada Anak Usia Toddler Di Posyandu Kelurahan Ngadirejo Wilayah Kerja

UPTD Kesehatan Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar Ika Rizki Anggraini1 ,, Nurul Aini S.Kep.Ns. M.Kep2 , Ririn Harini S.Kep.Ns3

INTISARI

Latar Belakang: Usia toddler (1-3 tahun) merupakan usia emas (golden period) dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat dan berada pada fase imitasi (meniru) perilaku orang terdekatnya. Anak usia ini masih bergantung pada orang tua untuk terutama dalam hal makan. Orang tua adalah role model bagi anak, sehingga perilaku orang tua dapat dicontoh oleh anak.Hal ini dapat dilihat pada perilaku makan anak yang menunjukkan picky eater atau pilih-pilih makan. Tanpa disadari bahwa perilaku orang tuanya juga cenderung menunjukkan kurang sesuai dengan standart 3J (jadwal, jenis, jumlah). Sehingga perlu bagi orang tua untuk meningkatkan perilaku makan anak dengan memberi contoh makan yang baik untuk mencegah komplikasi dalam masa tumbuh kembang anak.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional. Sampel dari penelitian ini adalah anak usia toddler dan ibunya yang hadir di Posyandu Kelurahan Ngadirejo Wilayah Kerja UPTD Kesehatan Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar mulai bulan Desember 2011 sampai Januari 2012. Variabel yang diteliti adalah perilaku makan orang tua dan kejadian sulit makan (picky eater) pada anak usia toddler. Analisa data menggunakan Uji Spearman Rank dengan taraf signifikasi p < 0,05.

Hasil: Hasil menunjukkan bahwa perilaku makan orang tua memiliki hubungan yang kuat dengan kejadian sulit makan (picky eater) pada anak usia toddler (p= 0,000, r = 0,799). Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa perilaku makan orang tua memiliki hubungan dengan kejadian sulit makan (picky eater) pada anak usia toddler. Penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi UPTD Kesehatan Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar untuk menginformasikan akan pentingnya memberi contoh makan yang baik khususnya bagi orang tua yang memiliki anak usia toddler.

Kata Kunci: Perilaku Makan Orang Tua, Kejadian Sulit Makan (Picky Eater), Anak Usia Toddler

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

(15)

xiv DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan Keaslian ... iv

Kata Pengantar ... v

Motto ……….. ...vii

Lembar Persembahan ... viii

Abstrak …….. ... xii

Abstract …….. ...xiii

Daftar Isi …… ... xiv

Daftar Tabel… ... xx

Daftar Gambar ...xxi

Daftar Diagram ... xxii

Daftar Lampiran ... xxiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

(16)

1.4.2 Bagi Orang Tua/ Masyarakat ... 7

1.4.3 Bagi Keperawatan ... 7

1.4.4 Bagi Institusi ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

1.6 Batasan Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Anak Usia Toddler ... 12

2.2 Perilaku Anak Usia Toddler ... 12

2.2.1 Konsep Perilaku Pada Anak ... 12

2.2.2 Kharakteristik Anak Usia Toddler ... 13

2.2.3 Perilaku Anak Usia Toddler ... 18

2.2.4 Perilaku Makan Anak Usia Toddler ... 19

2.2.5 Hubungan Perilaku dengan Kebiasaan ... 20

2.3 Kebutuhan Nutrisi Pada Anak Usia Toddler ... 20

2.3.1 Konsep Nutrisi ... 20

2.3.2 Kebutuhan Nutrisi Anak ... 21

2.3.3 Kebutuhan Nutrisi Pada Anak Usia Toddler ... 23

2.3.4 Evaluasi Pemberian Nutrisi Pada Anak Usia Toddler ... 25

2.4 Perilaku Makan Pada Anak Usia Toddler ... 27

2.4.1 Makanan Anak Usia Toddler ... 28

2.4.2 Konsep Pemberian Makan Pada Anak Usia Toddler ... 28

2.5 Perilaku Sulit Makan Pada Anak ... 29

(17)

xvi

2.5.2 Penyebab Psikologis Penolakan Makan Pada Anak ... 30

2.5.3 Kejadian Sulit Makan Pada Anak ... 31

2.5.4 Ragam Masalah Makan Pada Anak Ragam Masalah Makan Pada Anak ... 32

2.5.5 Dampak Yang Diakibatkan Dari Sulit Makan Pada Anak ... 35

2.6 Perkembangan Psikologis Anak Usia Toddler ... 36

2.6.1 Konsep Perkembangan Anak... 36

2.6.2 Perkembangan Psikologis Anak Usia Toddler ... 37

2.6.3 Peran Orang Tua dalam Perkembangan Anak ... 39

2.6.4 Pola Interaksi Orang Tua dan Anak ... 40

2.7 Perilaku Makan Orang Tua ... 40

2.7.1 Pengertian Orang Tua ... 40

2.7.2 Konsep Perilaku ... 41

2.7.3 Konsep Makan ... 44

2.7.4 Kebiasaan Makan ... 45

2.7.5 Perilaku Makan Orang Tua ... 45

2.7.6 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Makan Orang Tua ... 50

2.7.7 Teori Model Keperawatan Florence Nightingale ... 51

2.7.8 Hubungan Teori Model Keperawatan Florence Nightingale Dengan Kejadian (Picky Eater) Pada Anak Usia Toddler ... 52

(18)

3.1 Kerangka Konsep ... 54

3.2 Hipotesis Penelitian ... 56

BAB IV METODE PENELITIAN ... 57

4.1 Desain Penelitian ... 57

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian 4.2.1 Populasi ... 57

4.2.2 Sampel ... 58

4.2.3 Tekhnik Sampling ... 58

4.3 Variabel Penelitian ... 58

4.3.1 Variabel Independent (Bebas) ... 59

4.3.2 Variabel Dependent (Terikat) ... 59

4.4 Definisi Operasional ... 59

4.5 Tempat Penelitian ... 61

4.6 Waktu Penelitian ... 61

4.7 Instrumen Penelitian ... 62

4.7.1 Uji Validitas ... 62

4.7.2 Uji Reliabilitas ... 64

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 65

4.9 Analisis Data ... 67

a. Analisis Univariat ... 67

b. Analisis Bivariat ... 68

4.10 Etika Penelitian ... 69

(19)

xviii

5.1 Karakteristik Responden Anak Usia Toddler ... 70

5.1.1 Distribusi Responden Bedasarkan Jenis Kelamin Anak ... 70

5.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Awal Mulai Anak Usia Toddler Mengalami Sulit Makan (picky eater) ... 71

5.2 Karakteristik Responden Orang Tua ... 72

5.2.1 Distribusi Umur Orang Tua Responden ... 72

5.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 73

5.2.3 Distribusi Pekerjaan Responden ... 74

5.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak ... 74

5.3 Analisa Data ... 75

5.3.1 Uji Normalitas ... 75

5.3.2 Statistik Deskriptif ... 76

5.4 Analisa Data Hubungan Perilaku Makan Orang Tua Dengan Kejadian Sulit Makan (Picky Eater) Pada Anak Usia Toddler ... 78

BAB VI PEMBAHASAN ... 79

6.1 Perilaku Makan Orang Tua ... 79

6.2 Kejadian Sulit Makan (Picky Eater) Pada Anak Usia Toddler ... 82

6.3 Hubungan Perilaku Makan Orang Tua Dengan Kejadian Sulit Makan (Picky Eater) Pada Anak Usia Toddler ... 87

6.4 Keterbatasan Penelitian ... 91

6.5 Implikasi Keperawatan ... 92

BAB VII PENUTUP ... 94

(20)

7.2 Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 97

LAMPIRAN ... 99

(21)

xx

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 60

Tabel 5.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan Awal Mulai Anak Usia Toddler Mengalami Sulit Makan ... 71

Tabel 5.2.1 Distribusi Umur Orang Tua Responden ... 72

Tabel 5.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 73

Tabel 5.2.3 Distribusi Pekerjaan Responden ... 74

Tabel 5.3.2 Distribusi Frekuensi Perilaku Makan Orang Tua ... 123

(22)

DAFTAR GAMBAR

(23)

xxii

DAFTAR DIAGRAM

Dagram 5.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Anak Usia Toddler di Posyandu Kelurahan Ngadirejo Wilayah Kerja

UPTD Kesehatan Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar ... 70

Diagram 5.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak di Posyandu Kelurahan Ngadirejo Wilayah Kerja UPTD Kesehatan

(24)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Pendahuluan ... 99

Lampiran 2 Informed Concent ... 103

Lampiran 3 Lembar Kuisioner Penelitian ... 104

Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Intrumen Penelitian ... 112

Lampiran 5 Tabel R ... 120

Lampiran 6 Uji Normalitas ... 121

Lampiran 7 Hasil Perhitungan Analisis dengan SPSS 17 ... 126

Lampiran 8 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 129

Lampiran 9 Dokumentasi ... 133

(25)

xxiv

DAFTAR PUSTAKA

Agus Riyanto.(2011).Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan.Yogyakarta: Nuha Medika. Andhika Setyanti,Christina. (2011). Ulah Orangtua yang Bikin Anak Jadi "Picky Eater".

Andika,Cristina.(2011).http://female.kompas.com/read/2011/11/10/11432661/Ulah. Orangtua.yang.Bikin.Anak.Jadi.Picky.Eater.(Diakses tanggal 18 November 2011). Bulan Febry, Ayu. ( 2008). Buku Pintar Menu Balita. Jakarta: Wahyu Medika.

Chathey M., Gaylord N. (2004). Picky Eater: A Toddler‟s Approach to Mealtime. Pediatric Nurs. 30 (2).

Dubois L (2007). Longitudinal Study in Quebec. International Jornal of Behavioraal Nutrition And Physical Activity, 1:7-9, 10-12,13-14

E. Barasi, Mary. (2007). At a Glance Ilmu Gizi. Jakarta: Erlangga.

Fazriyati, Wardah (2011). Permainan Kartu untuk Anak "Picky Eater".http://female. kompas.com/read/2011/04/03/12185465/PermainanKartu.untuk.Anak.Picky.E ater. (Diakses tanggal 4 November 2011).

Hidayat, Aziz Alimul. (2008). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Indriasy.(2011).Strategi Hadapi Anak Picky Eater. http://hidupsehatonline.com/ strategi-hadapi-anak-picky-eater/html. (Diakses tanggal 20 November 2011).

J. Gibney, Michael, dkk. (2008). Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Kusumah, Indra. (2007). Diet Ala Rasulullah. Jakarta: Qultum Media.

Cathey Maria, Gaylord N. Picky eating: a toddler „approach to mealtime: recommendations for the picky eater. Peditr nurs 30 (2): 101-109, 2004, Jannetti publication.

Markum, AH. (1999). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Marchi M, Cohen P: Early childhood eating behaviours and adolescent eating disorder. J Acad Child Adolesc Psychiatry 1990, 29 : 112-117

(26)

Notoatmojdo, Soekidjo.(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nyoman Supariasa, I Dewa Nyoman. (2001). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Patisto, Arif. (2004). Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Jakarta: Gramedia.

Peck P. (2004). Nature not nurture is force driving some picky eaters. Medscape Medical News, 1-2.

Potter, PA. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, proses, dan Praktik. Edd/4 Vol.1. Jakarta: EGC.

Proverawati,Atikah. (2010).Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.Yogyakarta: Nuha Medika. Pudjiadi, Solihin. (2000). Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Purwanto, Heri. (1998). Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta: EGC.

Riwidikdo, Handoko. (2009). Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data dalam Penelitian Kesehatan (Plus Aplikasi Software SPSS). Jogjakarta: Mitra Cendikia Press

Sanders MR, Patel RK, LeGrice B, Shepherd RW. (1993) Children with persistent eating problem. An observational analysis of the feeding interaction of problem and non-problem eaters. Journal of Health Psych, 12 : 64-73.

Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Soetjiningsih. (1998). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan Riset. Bandung: Alfabeta

Sudarma, Momon. (2008). Sosiologi untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Sutomo, Budi. (2010). Menu Sehat Alami untuk Batita dan Balita. Jakarta: Demedia Wong, Donna L. (2003). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4. Jakarta: EGC. Yusuf, Syamsu. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja

(27)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usia toddler merupakan usia emas (golden period) karena perkembangan

anak di usia ini yaitu usia 1-3 tahun mengalami pertumbuhan dan perkembangan

yang sangat cepat. Sehingga apabila di usia toddler ini mengalami hambatan dalam

pertumbuhan dan perkembangannya maka akan berpengaruh besar pada

kehidupan anak selanjutnya (Nursalam dkk, 2008).

Anak pada usia golden period ini merupakan masa yang penuh tantangan

ditandai dengan perkembangan pesat, senang mencoba hal baru dan meniru

perilaku orang terdekatnya. Meskipun ia mulai mendirikan kemerdekaannya,

namun masih bergantung pada pengasuh untuk menyediakan semua kebutuhan

dasar, terutama dalam hal makan. Hal ini dapat menyebabkan sedikit masalah jika

keinginan anak berbeda dari orang tua atau pengasuh. Perilaku ini paling jelas

dalam pengembangan perilaku makan anak yaitu picky eater atau pilih-pilih makan.

Kenyataan di negara kita sangat sering dihadapkan dengan gugup dan cemas orang

tua menekankan kebutuhan untuk beberapa nafsu makan anak. Sebagian besar

orang tua sangat khawatir tentang penampilan fisik dan pandangan anak, meskipun

pada pengukuran antropometrik, mereka dapat diklasifikasikan sebagai anak-anak

(28)

2

Fenomena sulit makan pada anak sering menjadi masalah bagi orangtua

atau pengasuh anak. Faktor kesulitan makan pada anak inilah yang sering dialami

oleh sekitar 25% pada usia anak. Sebuah tinjauan pustaka menunjukkan bahwa

50% dari anak berusia 18-23 bulan diidentifikasi sebagai picky eater. Didapatkan

prevalensi kesulitan makan sebesar 33,6% pada anak usia toodler. Sebagian besar

79,2% telah berlangsung lebih dari 3 bulan dan berlangsung lama sehingga sering

dianggap biasa dan akibatnya dapat timbul komplikasi dan gangguan tumbuh

kembang pada anak. Komplikasi yang ditimbulkan adalah seperti kekurangan

kalori, protein, vitamin, dan mineral. Jika masalah ini dibiarkan akan mengganggu

proses metabolisme dan fungsi tubuh anak sehingga kekurangan gizi adalah resiko

yang paling jelas akibat dari sulit makan pada anak. Indikator mengenai status

gizinya bisa terbaca dari berat badan dan tinggi badan yang berada di bawah

standar (Multiply,2011).

Sejak Dasawarsa 1990-an, kata kunci pembangunan bangsa di Negara

berkembang, termasuk di Indonesia adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam

menciptakan SDM yang bermutu, perlu ditata sejak dini yaitu dengan

memperhatikan kesehatan anak-anak usia dini. Salah satu unsur penting dari

kesehatan adalah masalah gizi. Berdasarkan susenas tahun 2006 prevalensi status

gizi kurang pada balita 20,1% pada tahun 1999. Tahun 2000 sebanyak 19,08%,

dan terjadi peningkatan menjadi 21,1% pada tahun 2002, selanjutnya 20,59% pada

(29)

3

Mengacu pada data tersebut, masalah sulit makan pada anak perlu

ditangani dan tentunya hal ini menjadi masalah tersendiri bagi orang tua karena

orang tua menyadari betapa pentingnya kebutuhan untuk membentuk kebiasaan

makan sehat sejak dini dalam kehidupan serta hubungan antara gizi buruk dengan

kondisi kesehatan yang merugikan serta dapat menimbulkan komplikasi dan

gangguan tumbuh kembang lainnya pada anak. Salah satu keterlambatan

penanganan masalah tersebut adalah pemberian vitamin tanpa mencari

penyebabnya sehingga kesulitan makan tersebut terjadi berkepanjangan. Akhirnya

orang tua berpindah-pindah untuk mencari pengobatan tetapi masalah tersebut

tidak membaik. Terlebih lagi pada anak usia toddler yang sedang menapaki tahapan

golden period, kekhawatiran orang tua memuncak ketika anak menunjukkan sikap

picky eater dalam masalah makan (Fisher & Birch, 1995).

Menjadi picky eater (pilih-pilih makan) adalah bagian dari fase hidup

seorang toddler dan hal ini sebagai bagian dari normal. Dalam masa pertumbuhan,

anak mengembangkan kebutuhan fisiologis untuk lebih banyak nutrisi yang diikuti

dengan tahap neophobia yaitu keengganan untuk mencoba makanan baru atau tidak

familiar ketika anak mencoba untuk menegaskan kemerdekaan dan otonomi pada

dirinya. Kenyataan bahwa anak usia toddler selalu aktif bergerak, mereka tidak akan

mau duduk tenang dalam waktu lama untuk segala jenis aktivitas, bahkan untuk

aktivitas makan dan baru mau makan kalau diajak jalan-jalan, serta memenuhi

kebutuhan mereka dengan penganan kecil (snacks) sepanjang hari kelihatannya

(30)

4

meminta mereka untuk duduk manis menghabiskan menu makanan lengkapnya

(Johnson, 2000).

Pada dasarnya, makan merupakan proses pembelajaran, sehingga

mengenalkan menu makanan pada anak harus dilakukan secara bertahap. Dimulai

dari makanan yang bertekstur paling halus sampai yang kasar, dari lauk yang

sederhana hingga yang komplit. Kemudian di saat anak sudah mau melakukannya

sendiri, orang tua perlu memotivasi. Dengan demikian anak akan merasa nyaman

dan jadi bersemangat untuk makan. Justru kenyataan yang terjadi biasanya orang

tua atau orang-orang dewasa terdekatnya juga tergolong individu yang juga

cenderung pilih-pilih makanan, Terlebih lagi seperti saat ini ditunjang dengan

tersedianya makanan instan siap saji (fast food), lebih memudahkan orang tua tidak

repot mengolahnya. Namun dibalik kemudahan dan kebisaan ini, tanpa disadari

perilaku pilih-pilih makan tersebut bisa menjadi media untuk dicontoh anak dalam

memilih makanan karena anak-anak usia toddler merupakan sosok peniru dari

orang-orang terdekatnya. Apapun yang ia lihat, dianggap bahwa hal itu adalah baik

dan patut untuk dicontoh, namun terkadang orang tua tidak sampai berfikir bahwa

kebiasaannya yang dirasa biasa-biasa saja akan membawa dampak bagi anaknya

(Multiply, Feeding Toddler 2006).

Berdasarkan penelitian, picky eater terjadi pada usia 2,5 sampai 4,5 tahun

dan beresiko dua kali lebih besar untuk mempunyai berat badan rendah pada usia

4,5 tahun dibandingkan anak yang bukan picky eater. Selain itu anak yang picky eater

(pilih-pilih makan) dalam waktu yang lama akan mengalami gangguan

(31)

5

kesulitan untuk meningkatkan berat badan. Selain itu picky eating yang ditandai

asupan variasi makanan terbatas juga menyebabkan pertumbuhan dan

perkembangan yang lambat (Dubois, 2007; Wright, 2008; Judarwanto,

2006Alarcon et all, 2003).

Peran perawat dalam hal ini adalah memberikan informasi kepada orang

tua tentang pentingnya memberikan contoh perilaku makan yang baik pada

anaknya. Selain itu diharapkan dapat menjadi konsultan dan memberikan solusi

bagi orang tua untuk meningkatkan perilaku makan anak untuk mencegah

komplikasi yang ditimbulkan sehingga dapat meningkatkan kualitas anak dalam

masa tumbuh kembang yang berkaitan erat dengan penentuan kualitas seseorang

bila sudah dewasa nantinya (Jurnal Pediatric Nurse 2004; 30(2)).

Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti sebelumnya, 15 dari 20 anak

usia toddler di posyandu Kelurahan Ngadirejo Wilayah Kerja UPTD Kesehatan

Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar memiliki masalah sulit makan. Hal ini

terlihat dari Kartu Menuju Sehat (KMS) yang menunjukkan berat badan yang

kurang normal sesuai dengan umur anak usia toddler. Melihat kondisi ini dan

dampak yang dapat terjadi akibat sulit makan pada anak yang dapat mempengaruhi

tahap tumbuh kembangnya, peniliti bermaksud melakukan penilitian lebih lanjut

untuk mengetahui apakah ada Hubungan Perilaku Makan Orang Tua dengan

Kejadian Sulit Makan (picky eater) Pada Anak Usia Toddler di Posyandu Kelurahan

(32)

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat perumusan

masalah penelitian adalah “adakah hubungan perilaku makan orang tua dengan

kejadian sulit makan (picky eater) pada anak usia toddler di Posyandu Kelurahan

Ngadirejo Wilayah Kerja UPTD Kesehatan Kecamatan Kepanjenkidul Kota

Blitar?’’

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Secara Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

perilaku makan orang tua dengan kejadian sulit makan (picky eater) pada

anak usia toddler di Posyandu Kelurahan Ngadirejo Wilayah Kerja UPTD

Kesehatan Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik orang tua dan anak dalam pola makan.

2. Mengidentifikasi perilaku makan orang tua.

3. Mengidentifikasi kejadian sulit makan pada anak.

4. Mengidentifikasi rentang usia toddler yang rawan mengalami picky eater.

5. Menganalisis hubungan perilaku makan orang tua dengan kejadian

(33)

7

1.4 Manfaat Penelitian

1.4 1 Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti di bidang

keperawatan anak sehingga dapat dijadikan bekal di masyarakat ketika

menemui masalah kesulitan makan pada anak.

1.4.2 Bagi orang tua/ masyarakat

Dapat dijadikan informasi bagi masyarakat khususnya orang tua akan

pentingnya memberikan contoh perilaku makan yang baik pada

anaknya.

1.4.3 Bagi Keperawatan

Dapat memberikan kesempatan bagi dunia keperawatan untuk terjun ke

dalam lingkup komunitas guna memberikan informasi dan promotif

kepada orang tua yang memiliki masalah kesulitan makan pada anaknya.

1.4.2 Bagi Institusi

Sebagai masukan untuk menambah informasi tantang hubungan perilaku

makan orang tua dengan kejadian sulit makan (picky eater) pada anak usia

toddler

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini merupakan replikasi dari penelitian yang

sudah ada sebelumnya. Namun, dari segi subyek dan tempat penelitian ini

(34)

8

Menurut penelitian Mary Catey (2004) yang berjudul “A Toddler’s

Approach to Mealtime” mengenai pendekatan pada saat makan kepada anak usia

toddler yang sulit makan, menunjukkan bahwa terdapat tiga komponen utama

yang memainkan peran dalam fenomena picky eater pada anak diantaranya adalah

pembangunan, preferensi pribadi, dan keluarga.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Mary Catey (2004) adalah

penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan terjadinya picky eater (pilih-pilih

makan) yang disebabkan karena mencontoh perilaku makan dari orang tua.

Penelitian yang dilakukan oleh Mary Catey (2004) adalah dengan menggunakan

sebuah pendekatan pada saat makan kepada anak usia toddler yang mengalami

sulit makan (picky eater). Dalam hal ini terdapat perbedaan pada variabel dependen

dan subyek yang digunakan. Penelitian ini melibatkan anak usia toddler dan ibunya

yang hadir di Posyandu Kelurahan Ngadirejo Wilayah Kerja UPTD Kesehatan

Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar.

1.6 Batasan Penelitian

Untuk mempertegas lingkup penelitian, maka penelitian ini diberi batasan

sebagai berikut:

1. Perilaku Makan Orang Tua

Setiap masyarakat memiliki persepsi yang berbeda mengenai benda

yang dikonsumsi. Perbedaan persepsi ini sangat dipengaruhi oleh nilai dan

(35)

9

dengan beberapa orang dengan latar belakang budaya berbeda akan

menunjukkan persepsi nilai terhadap makanan yang berbeda.

Yang terjadi pada kenyataan sekarang menurut 3J, yaitu:

 Jadwal

Tingginya jam kerja atau padatnya aktivitas menyebabkan orang harus

mengubah jam makan. Efek negatifnya, bagi mereka yang sibuk tetapi

kurang mampu mengelola waktu kerap menjadikan pekerjaan sebagai alasan

untuk menunda atau menangguh-nangguhkan makan (Momon Sudarma,

2008).

 Jenis

Pola makan masyarakat modern cenderung mengkonsumsi makanan cepat

saji (fast food). Hal ini mereka lakukan karena tingginya jam kerja atau

tingginya kompetisi hidup yang membutuhkan kerja keras. Padahal dibalik

pola makan tersebut, misalnya hasil olahan siap santap memiliki kandungan

garam yang sangat tinggi.

Di negara-negara industri maju, konsumsi garam relatif tinggi (kira-kira

10-12 g sehari atau setara dengan 2-2,5 sendok teh sehari). Padahal kebutuhan

tubuh seseorang hanya sekitar 5-7,5 g sehari bergantung pada usia. National

Academyof science (NAS) memperkirakan bahwa jumlah garam dapur yang

aman dan layak konsumsi setiap hari ialah 2,75-3,25 g per orang (Momon

(36)

10

 Jumlah

Kebanyakan orang pilih-pilih dalam hal makanan, mereka hanya mencukupi

dengan karbohidrat sederhana dan karbohidrat pati. Sebaliknya untuk

pemenuhan serat biasanya kurang. Begitu juga dengan lemak, sebagian besar

orang lebih sering mengkonsumsi lemak steroida, lemak tak jenuh tunggal,

daripada mengkonsumsi lemak tak jenuh ganda. Pada dasarnya makanan

harus seimbang, tidak harus sama namun proporsional, misalnya

mengkonsumsi sayur dan buah empat kali lebih banyak dari mengkonsumsi

kuning telur, hidangan laut dan daging merah (Indra Kusumah ,2007).

2. Fase Anak Usia Toddler

Dalam usia toddler ini, anak memasuki suatu masa yang bercirikan

timbulnya perhatian yang luar biasa terhadap lingkungannya. Dengan penuh

semangat dan dengan penuh gaya meniru-niru ia akan berusaha melakukan

sesuatu terhadap benda di lingkungan sekitarnya. Selama tahun kedua, anak

gemar meniru (imitasi). Ia lebih gemar dan bertambah responsif terhadap

orang lain termasuk saudara atau orang terdekatnya. Sampai akhir tahun

kedua ia masih gemar bermain menyendiri dengan aktif berbuat sesuatu

terhadap benda-benda di sekitrnya. Selanjutnya tahun ketiga ia makin tertarik

(37)

11

3. Kejadian Sulit Makan Pada Anak Picky Eater pada anak

Picky eater didefinisikan sebagai anak yang suka memilih-milih

makanan atau hanya mau mengkonsumsi makanan tertentu saja. Menurut

ahli, salah satu penyebab picky eater adalah karena kurang bervariasinya

makanan yang diperkenalkan pada anak (Ayu Bulan Febry, 2008).

Kategori picky eater pada anak dalam berbagai tipe anak yang mengalami

kesulitan dalam makanan adalah:

a. Makan makannya sangat sedikit

b. Hanya menerima beberapa jenis makanan.

c. Tidak berkeinginan mencoba makanan.

d. Hanya makan sedikit buah buahan.

e. Mempunyai gangguan saat makan atau kesulitan dalam makan.

f. Menghabiskan waktu yang lama untuk memakan makananya.

g. Sangat pemilih dalam memilih jenis makanan.

Referensi

Dokumen terkait

batas salah saji atas berada di antara jumlah salah saji yang berupa lebih saji dan kurang saji yang dapat ditoleransi, kesimpulan bahwa nilai buku tidak mengandung salah saji

Lingkungan pengendalian intern terdiri dari tindakan, kebijaksanaan dan prosedur yang mencerminkan keseluruhan sikap manajemen puncak, direktur dan pemilik terhadap

π 2 = 0.3 = probabilitas satu orang yang akan berbelanja di Food Mart, state 2 π 3 = 0.3 = probabilitas satu orang yang akan berbelanja di Atlas Foods, state 3 Probabilitas

Tapi kalau ada yang bertanya pada saya sekarang, saya tidak akan ragu lagi untuk mem­ berinya rekomendasi yang sangat baik.. Tampak jelas bahwa Mike bukanlah pribadi yang dulu

FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page | 3 untuk data angket dengan

Dalam melakukan perubahan-perubahan atau amandemen terhadap UUD 1945 terdapat kesepakatan yang sangat mendasar yaitu tidak melakukan perubahan terhadap ….. mendasar yaitu

5. :erakhir masukkan atrium +lorida sedikit demi sedkit kedalam larutan sambil terus diaduk *alaupun pengadukan terasa berat, karena dengan diaduk terus larutan itu akan menjadi