• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan di Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan di Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

Hal

Gambar 1.1 Logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 7

Gambar 1.2 Nilai Utama PT. Kereta Api (Persero) ... 9

Gambar 1.3 Jajaran Dewan Komisaris PT. Kereta Api Indonesia ... 18

Gambar 1.4 Jajaran Dewan Direksi PT. Kereta Api Indonesia... 19

Gambar 2.1 Contoh Kliping ... 56

Gambar 2.2 Contoh Transkrip Berita Internal ... 60

Gambar L.1 Foto Bersama Pembimbing PKL ... 74

Gambar L.2 Foto Bersama Teman – teman PKL Divisi Humas PT. KAI ... 74

Gambar L.3 Foto Penulis Di depan Tugu Kereta Api ... 75

Gambar L.4 Foto Penulis Didepan Ruangan Divisi Humas ... 75

Gambar L.5 Foto Majalah Rel dan Kontak PT. Kereta Api Indonesia ... 76

Gambar L.6 Foto Tempat Penyimpanan Kliping ... 76

Gambar L.7 Foto Tempat Penyimpanan Koran ... 77

(2)

Gambar L.11 Foto Tempat Penyimpanan Piala Penghargaan ... 79

Gambar L.12 Foto Penulis Mengisi Absensi Pkl ... 79

Gambar L.13 Foto Upacara Kemerdekaan RI di PT. KAI ... 80

Gambar L.14 Foto Suasana Ketika Penghormatan Bendera Merah Putih ... 80

Gambar L.15 Surat Pengajuan PKL Dari Prodi Ilmu Komunikasi ... 81

Gambar L.16 Surat Keterangan Pelaksanaan PKL ... 83

Gambar L.17 Sertifikat PKL Dari PT. KAI (PERSERO) ... 84

Gambar L.18 Transkrip Berita Internal PT.KAI (PERSERO) ... 85

Gambar L.19 Daftar Nilai PKL PT. KAI (PERSERO) ... 86

Gambar L.20 Daftar Hadir PKL PT. KAI (PERSERO)... 87

Gambar L.21 Daftar Hadir PKL Dari Prodi Ilmu Komunikasi ... 88

Gambar L.22 Berita Acara Bimbingan Laporan PKL ... 90

Gambar L.23 Surat Persetujuan Publikasi ... 91

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Kereta Api Indonesia ... 1

1.1.1. Visi dan Misi PT. Kereta Api Indonesia ... 6

1.1.1.1. Visi Perusahaan ... 6

1.1.1.2. Misi Perusahaan ... 6

1.1.2. Logo dan Arti Lambang PT. Kereta Api Indonesia ... 7

1.1.3. Tujuan Perusahaan ... 8

1.1.4. Budaya PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 8

1.1.5. Slogan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 11

1.1.6. Sumber Daya Manusia ... 11

1.2. Sejarah Sub Direktorat Humas PT. Kereta Api Indonesia ... 14

1.3. Struktur Organisasi PT. Kereta Api Indonesia ... 14

(6)

1.7. Job Description Struktur Organisasi Sub Direktorat Humas ... 22

1.8. Sarana dan Prasarana Divisi Humas PT. Kereta Api Indonesia ... 33

1.9. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL) ... 35

1.8.1. Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)... 35

1.8.2. Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL) ... 35

BAB II PELAKSANAAN PKL 2.1. Aktifitas Kegiatan Selama PKL ... 36

2.2. Deskripsi Kegiatan ... 55

2.2.1. Deskripsi Kegiatan Rutin ... 55

2.2.1.1. Membaca Koran ... 55

2.2.1.2. Kliping Berita ... 55

2.2.1.3. Analisis Berita Seputar Perkeretaapian ... 56

2.2.1.4. Membagikan Kliping Ke Divisi ... 58

2.2.2. Deskripsi Kegiatan Insidentil ... 59

2.2.2.1. Membuat Transkrip Berita internal ... 60

2.2.2.2. Mengikuti Upacara Kemerdekaan RI ... 60

2.3. Deskripsi Humas ... 61

2.3.1. Pengertian Humas ... 61

2.3.2. Fungsi Humas ... 62

2.3.3. Tugas Humas ... 65

(7)

3.1. Kesimpulan ... 69

3.2. Saran – saran ... 70

3.2.1. Saran Untuk Perusahaan ... 70

3.2.2. Saran Untuk Mahasiswa PKL ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72

(8)

Assalammu’alaikum Wr.Wb

Dengan mengucapkan Alhamdulillah Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat dan karunia – Nya pada akhirnya Peneliti dapat membuat dan menyelesaikan Penyusunan Laporan PKL dengan lancar.

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam membuat Laporan Ini masih jauh dari kata kesempurnaan, yang disebabkan adanya keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan penulis, baik mengenai materi, teknik penyusunan Oleh karenanya, dengan hati terbuka penulis menerima setiap saran dan kritik dari pambaca untuk penyempurnaan pada masa yang akan datang.

Dengan segala kerendahan hati, saya sebagai penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan PKL ini dan memberikan pengesahan pada laporan PKL ini.

(9)

perkuliahan, dan juga yang telah memberikan pengesahan pada laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

3. Yth. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si selaku Dosen Wali penulis Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Terimakasih atas waktu yang sudah diluangkan untuk penulis, wawasan, pengetahuan kepada penulis pada saat penulis mengikuti perkuliahan.

4. Yth. Ibu Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si selaku Dosen Pembimbing dalam pengerjaan Penyusunan Laporan PKL yang telah banyak sekali memberikan arahan, waktu dan tempat untuk membimbing penulis dari mulai bimbingan hingga penyusunan. Terimakasih juga atas segala nasehat dan dorongan yang membuat penulis tidak henti-hentinya berjuang dan terus semangat untuk menyelesaikan laporan PKL ini.

5. Yth. Kesekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi, Mba Astri, Mba Ratna, yang telah meluangkan waktunya kepada penulis tentang segala keperluan berhubung dengan Penyusunan Laporan PKL ini, Baik berupa pembuatan surat perijinan PKL, dan lainnya.

6. Yth. Bapak Sugeng Priyono, S.H selaku Kepala Divisi Humas PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan praktek kerja lapangan di Divisi Humas. 7. Yth. Bapak Suprapto, S.Sos Selaku Pembimbing PKL penulis di PT. Kereta

(10)

8. Keluarga Besar Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung. Terimakasih atas saran dan masukannya kepada penulis.

9. Teman – teman PKL, Canda tawa dan kekompakan bersama kalian tidak akan pernah penulis lupakan, semoga silaturahmi kita tetap terjaga.

10. Keluarga Tercinta yang sudah memberikan dorongan baik itu materil maupun inmaterial. Thanks for all Mama dan Mpah , selaku orang tua penulis yang sudah banyak memberikan support serta doa yang tiada hentinya kepada penulis.

11. Untuk sahabat-sahabatku yang selalu menjadi teman diskusi penulis dalam menyelesaikan penyusunan laporan PKL ini.

12. Teman-teman IK-1 dan Humas 3 yang tidak bisa penulis sebut satu persatu.

Akhir Kata, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis dalam Penyusunan Laporan PKL. Penulis berharap semoga Laporan PKL ini dapat bermanfaat bagi penulis khusunya dan pembaca sekalian umumnya.

Bandung, Desember 2013

Penulis

Annisa Rachmawati

NIM . 41809876

(11)

Jefkins, Frank. 1992. Public Relation edisi keempat. Jakarta : Erlangga.

Rakhmat, Jalalludin. 1984. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sumber lain :

Company Profile PT. Kereta Api (Persero).

Data Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung.

Internet searching :

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah PT. Kereta Api ( Persero )

Kereta api merupakan salah satu perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak di bidang pelayanan jasa transportasi yang merupakan alat transportasi massal bagi masyarakat. Kereta api dengan berbagai kelas yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia, menjadikannya sebagai alat transportasi yang banyak digemari. Kereta api memiliki peran tersendiri dalam roda perekonomian masyarakat maupun negara. Hal ini terbukti karena sejak tahun 1864 hingga saat ini (2013) kereta api masih mampu bertahan. Kereta api merupakan sarana transportasi darat yang memiliki berbagai keunggulan, seperti harga yang relatif terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, efisiensi waktu yang relatif lebih cepat mengangkut secara massal dan sebagainya. Meningkatknya frekuensi kereta api di semua jalur utama menjadikan lalu lintas kereta api di setiap jalur semakin padat.

Kehadiran kereta api di indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama jalan KA di desa Kemijen pada tanggal 17 juni 1864 oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda yaitu Mr. L. A. J. Baron Sloet Van Den Beele. Pembangunan tersebut diprakarsai oleh “ Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische

Spoorweg Maatschappij ” (NV.NISM) yang dipimpin oleh Ir. J. P. de Bordes dari

(13)

Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan kereta api antara kemijen

– Tanggung pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota semarang

– surakarta (110 km ), mendorong minat para investor untuk membangun jalan

kereta api di daerah lain. Tidak dipungkiri bila pertumbuhan panjang rel antara tahun 1864 – 1900 berkembang dengan pesat. Bila pada tahun 1867 haya sepanjang 25 Km, tahun 1870 menjadi 110 Km, tahun 1880 mencapai 405 Km, tahun 1890 menjadi 1,427 Km dan pada tahun 1900 mencapai panjang 3.338 Km. Selain di Jawa, pembangunan jalan kereta api juga dilakukan di Aceh pada 1874, Sumatera Utara pada tahun 1886, Sumatera Barat pada tahun 1891, pada tahun 1922 di Sulawesi juga telah dibangun jalan kereta api sepanjang 47 Km antara Makassar – Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan sejak tanggal 1 juli 1923, sisanya di Ujungpandang – Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi tentang jalan kereta api Pontianak – Sambas yang berjarak 220 Km telah diselesaikan. Demikian juga dipulau bali dan lombok, pernah juga dilakukan studi tentang pembangunan jalan kereta api. Sampai dengan tahun 1939, panjang kereta api di indonesia telah mencapai 6.811 Km, tetapi pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 Km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkat ke Burma untuk pembangunan jalan kereta api di sana.

Jenis jalan kereta api di indonesia dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm; 750 mm di Aceh dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota.

(14)

Jepang adalah 83 Km antara Bayah – Cikara dan 220 Km antara Muaro – Pekanbaru di programkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang mempekerjakan 27.500 orang, 2500 orang diantaranya adalah Romusha. Jaalan yang melintasi rawa – rawa, perbukitan serta sungai yang deras arusnya ini telah banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro – Pekanbaru.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada 17 Agustus 1945, karyawan kereta api yang tergabung dalam “Angkatan Moeda Kereta Api” (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa yang sangat bersejarah itu terjadi pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, yang menegaskan bahwa mulai dari tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada ditangan bangsa Indonesia.

(15)

Tabel 1.1

Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia

Periode Status Dasar Hukum

Tahun 1864 Pertama dibangun jalan kereta api sepanjang 26 Km antara Kemijen – Tanggung oleh Hindia Belanda

Tahun 1864 - 1945 Staat Spoorwegen ( SS ) Verenigde Spoorwegenbedrijf ( VS )

(16)

Periode Status Dasar Hukum Tahun 1950 - 1963 DKA – RI ( Djawatan Kereta

Api Republik Indonesia )

(17)

Periode Status Dasar Hukum Tahun 1998 –

Sekarang

PT. KERETA API ( Persero ) PP NO. 19 tahun 1998 Kepres No. 39 tahun 1999

Akte Notaris Imas Fatimah

Sumber : Company Profile PT. Kereta Api ( Persero )

1.1.1 Visi dan Misi PT. Kereta Api Indonesia ( Persero ) 1.1.1.1 Visi Perusahaan

Visi PT Kereta Api Indonesia ( Persero ) adalah menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang memenuhi harapan stakeholder artinya dalam melaksanakan tugasnya, perusahaan ingin memberikan pelayanan transportasi yang dapat memuaskan para pelanggannya. Diharapkan dengan cara itulah perusahaan bisa menjadi yang terbaik bagi para pelanggannya.

1.1.1.2 Misi Perusahaan

(18)

perusahaan akan memberikan fasilitas terbaik dan bisnis terbaik agar nantinya konsumen akan merasa nyaman dalam setiap perjalanannya.

1.1.2 Logo dan Arti Lambang PT Kereta Api Indonesia ( persero )

Setiap perusahaan mempunyai suatu identitas diri perusahaan tersebut. Maka PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pun memiliki identitas diri yang berupa logo perusahaan seperti yang bisa dilihat dari gambar dibawah ini.

Gambar 1.1

Logo PT. Kereta Api Indonesia ( Persero )

Sumber :www.kereta-api.co.id

3 Garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI

dalam mencapai Visi dan Misinya.

2 Garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan

Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal. Anak panah berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima.

Anak panah berwarna putih (transparan) melambangkan nilai Integritas,

(19)

1 Garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang

harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat.)

1.1.3 Tujuan Perusahaan

Tujuan perusaan PT Kereta Api Indonesia ( persero ) adalah sebagai berikut: 1.Turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan pemerintah di

bidang ekonomi dan pembangunan nasional khususnya di bidang transportasi.

2.Mendukung penyediaan barang dan jasa keretaapi yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dipasar domestik mancanegara.

3.Meningkatkan kemampuan perawatan prasaranan dan sarana, serta menyelenggarakan usaha penunjang guna menerapkan prinsip – prinsip perseroan terbatas.

1.1.4 Budaya PT Kereta Api Indonesia ( persero )

Budaya perusahaan merupakan pola, sikap, keyakinan, asumsi, dan harapan yang dimiliki bersama dan menjadi pegangan dan pedoman dalam melakukan interaksi antar karyawan dalam usaha memcapai sasaran di perusahaan.

(20)

utama di dalamnya yaitu Integritas, Profesional, Keselamatan, Inovasi, dan Pelayanan Prima.

Budaya perusahaan juga dipandang sebagai komponen kunci keberhasilan dari pencapaian misi, arah, strategi, serta menyelesaikan permasalahan perusahaan.

Gambar 1.2

5 Nilai utama PT. Kereta Api (PERSERO)

Integritas : Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya.

Profesional :Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

(21)

Keselamatan :Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian.

Inovasi : Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

selalu menumbuh kembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stakeholder.  Pelayanan Prima : Kami insan PT. KERETA API INDONESIA

(22)

1.1.5 Slogan PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memakai slogan ini yang dipegang teguh oleh PT. Kereta Api Indonesia demi menjaga reputasi dan citra positif. Slogan tersebut yaitu :

“Anda Adalah Prioritas Kami” Makna :

 Anda adalah pelanggan yang terdiri dari pelanggan internal di dalam

lingkungan PT KERETA API (Persero) & Pelanggan eksternal – di luar lingkungan PT KERETA API INDONESIA (Persero)

 Pelanggan harus menjadi prioritas dalam pencapaian pelayanan.

 Untuk mencapai pelayanan diperlukan kerjasama antar individu dan

bagiannya untuk menjaga reputasi dan citra positif.

1.1.6 Sumber Daya Manusia

(23)

Tabel 1.2

Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah

1 S2 69

2 S1 893

3 D3 368

4 SLTA 19321

5 SLTP KEJURUAN 245

6 SLTP UMUM 2957

7 SD 2619

8 GRAND TOTAL 26467

Sumber : www.kereta-api.co.id

Tabel 1.3

Komposisi Pegawai Berdasarkan Pangkat / Golongan

Sumber: www.kereta-api.co.id

No Pangkat Jumlah

1 GOL I 1909

2 GOL II 17741

3 GOL III 6651

4 GOL IV 166

(24)

Tabel 1.4

Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah

1 <20 285

2 20 - 24 5768

3 25 - 29 3422

4 30 - 34 2191

5 35 – 39 4046

6 40- 44 2922

7 45 - 50 2922

8 >50 9436

9 GRAND TOTAL 26467

Sumber : www.kereta-api.co.id

Tabel 1.5

Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : www.kereta-api.co.id

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki - Laki 25283

2 Perempuan 1184

(25)

1.2 Sejarah Sub Direktorat Humas PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG

Sub Direktorat Hubungan Masyarakat PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) adalah bagian yang mengurusi hal yang bersifat hubungan massa, baik internal maupun eksternal. Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) ini dibawahi langsung oleh SEKPER (Sekretaris Perusahaan) PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) . Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu hubungan Internal dan hubungan Eksternal, dimana hubungan internal mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan penyuluhan internal dan penerbitan media internal, sedangkan hubungan eksternal mengurusi hal yang berhubungan dengan penyuluhan eksternal, hubungan antar media massa, tata usaha, dan pameran

Dalam uraian pekerjaan dari humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) adalah menganalisis dan mengindentifikasikan permasalahan yang menyangkut dengan opini publik, serta merumuskan strategi dan langkah-langkah penanganannya untuk menghindari terbentuknya opini publik yang

“unfavourable” terhadap perusahaan khususnya pers dan humas antar lembaga.

1.3 Struktur Organisasi PT Kereta Api Indonesia ( persero )

(26)

utama langsung berada dibawah seorang pemimpin melalui jenjang hirarki yang ada.

Struktur organisasi perusahaan memiliki peran yang penting untuk menjelaskan fungsi, tugas, tanggung jawab, dan wewenang perusahaan untuk mencapai mekanisme yang efektif dan efisien, Adapun struktur dari PT KERETA API Indonesia (Persero) dapat dilihat pada tabel 1.6 dibawah ini.

Tabel 1.6

Struktur Organisasi Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia

(27)

Berdasarkan Tabel 1.6 diatas, dapat dijelaskan bahwa struktur organisasi PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) dibagi menjadi tiga bagian yakni :

1.3.1 Tingkat Pusat

PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) dipimpin oleh seorang direktur utama (Dirut) yang dibawahi langsung oleh Dewan Komisaris, dalam melaksanakan tugasnya, Dirut dibantu oleh lima direksi, yaitu Direktur Keuangan, Direktur Teknik, Direktur Operasi, Direktur Sumber Daya Manusia, dan Direktur Pengembangan usaha.

i. Sektersris Perusahaan

ii. Pusat Perencanaan dan Pengembangan (Pusrenbang) iii. Satuan Pengawasan Intern (SPI)

iv. Divisi

a. Divisi Properti b. Divisi Sarana c. Divisi Pelatihan.

1.3.2 Tingkat Daerah Operasi

i. Daop (Regional Office) 1 Jakarta ii. Daop (Regional Office ) 2 Bandung iii. Daop (Regional Office) 3 Cirebon iv. Daop (Regioanal Office) 4 Semarang

(28)

vi. Daop (Regional Office) 6 Yogyakarta vii. Daop (Regional Office) 7 Madiun viii. Daop (Regional Office) 8 Surabaya

ix. Daop (Regional Office) 9 Jember 1.3.3 Tingkat Divisi

i. Divisi Regional 1 Sumatera Utara ii. Divisi Regional II Sumatera Barat iii. Divisi Regional III Sumatera Selatan

1.3.4 Unit Fasilitas Perawatan Sarana Dan Prasarana Balai Yasa i. Balai Yasa Sarana/Lok Yogyakarta

ii. Balai Yasa Sarana Manggarai

iii. Balai Yasa Sarana Surabaya – Gubeng iv. Balai Yasa Sarana Tegal

(29)

1.4 Jajaran Dewan Komisaris PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung Adapun jajaran dewan komisaris dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung ialah sebagai berikut :

Gambar 1.3

Jajaran Dewan Komisaris PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung

Iman Haryatna Komisaris Utama

Martinus Suwasono Abi Kusno Leon Muhamad Anggota Komisaris Anggota Komisaris Anggota Komisaris

Aswin Sasonko Umiyatun Hayati Triastuti Muchtar Arifin Anggota Komisaris Anggota Komisaris Anggota Komisaris

(30)

1.5 Jajaran Dewan Direksi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Adapun Jajaran dewan direksi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung ialah sebagai berikut

Gambar 1.4

Jajaran Direksi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Ignasius Jonan Direktur Utama

Sulistyo Wimbo Hardjito A. Herlianto Candra Purnama Direktur Komersial Direktur Operasional Direktur Pengelolaan

(31)

Rono Pradipto Bambang Irawan M. Kuncoro wibowo Direktur Pengelolaan Direktur Keselamatan Direktur SDM dan

Sarana Dan Keamanam Teknologi Informasi

Joko Margono Edi Sukmoro Kurniadi Atmosasmito Direktur Direktur Pengelolaan Direktur Keuangan Pengembangan Usaha Aset Non Produksi

Sumber : Company Profile PT.Kereta Api Indonesia (Persero)

(32)

Tabel 1.7

STRUKTUR ORGANISASI

PUBLIC RELATION PT KAI (PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG

Sumber : Bidang humas PT. Kereta Api Indonesia (persero)

(33)

internal perusahaan. Sedangkan Kepala Seksi Hubungan Eksternaldibantu oleh empat orang karyawan yang melakukan kegiatan eksternal perusahaan.

1.7 Job Description Struktur Organisasi Sub Direktorat Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Kantor Pusat Bandung

1. Kepala Sub Directorat Hubungan Masyarakat

1. Ringkasan Pekerjaan :

a. Melaksanakan Komunikasi publik untuk membentuk opini publik yang “favourable” atau memberikan dukungan dinamika perusahaan dengan menggunakan metode – metode kehumasan yang bertolak dari teori ilmu komunikasi.

b. Memantau segala bentuk perkembangan aspirasi publik, serta merumuskan strategi dan langkah –langkah penanganannya untuk menghindari terbentuknya opini publik yang “unfavourable” terhadap perusahaan.

(34)

2. Uraian Pekerjaan :

a. Mengidentifikasikan dan menganalisis permasalahan yang menyangkut dengan opini publik

b. Mengoleksi, menyusun, serta merancang paket informasi untuk membentuk opini publik, dokumentasi serta perpustakaan perusahaan.

c. Memantau aspirasi serta opini publik melalui kegiatan liputan internal.

d. Menjalin kerjasama dengan antar lembaga diluar perusahaan, khususnya pers yang membutuhkan.

e. Memberikan layanan informasi kepada masyarakat termasuk pers yang membutuhkan.

f. Merencanakan dan melaksanakan program komunikasi publik g. Menyelenggarakan fungsi dokumentasi dan perpustakaan

perusahaan.

h. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas pokop dan program kegiatan humas.

i. Melaporkan pelaksanaan kegiatan serta berbagai permasalahan dan kendala yang dihadapi.

3. Ciri Pelaksanaan Pekerjaan :

(35)

b. Selain bercirikan manajerial berupa penyusunan strategi dan langkah tugas, pelaksanaan tugas juga bercirikan teknikal berupa pemantauan ke lapangan.

c. Selain jam kerja standar 07.30 – 16.00 setiap hari, dalam hal tertentu jam kerja disesuaikan dengan kebutuhan tugas (keluar kota, liputan ke daerah).

d. Peralatan kerja yang diperlukan lebih bermuatan teknologi informasi, yang lebih mengedepankan unsur elektonik dan seni. 4. Hubungan Kerja

a. Melakukan koordinasi kerja dengan sejumlah bagian dalam Direktorat Personalia dan Umum serta Antar Direktorat dalam perusahaan serta daop dan eksploitasi

b. Menjadikan lingkungan kerja sebagai sumber informasi publik, baik yang menyangkut dengan informasi publik, baik yang menyangkut dengan informasi intern maupun ekstern.

c. Memasukan kepentingan lintas fungsi dalam penyusunan program kerja kehumasan, serta mendistribusikan permasalahan yang dihadapi kepada sejumlah bagian (Subdit, Direktorat, Eksploitasi, Daop).

(36)

e. Menjadikan pers dan humas (PR) lembaga diluar perusahaan sebagai mitra kerja dalam pelaksanaan komunikasi internal.

II. Kepala Seksi Komunikasi Internal 1. Ringkasan Pekerjaan

a. Melaksanakan komunikasi kepada public eksternal untuk membntuk opini publik yang “favourable” atau memberikan dukungan dinamika perusahaan dengan menggunakan metode – metode kehumasan yang bertolak dari teori ilmu komunikasi. b. Memantau segala bentuk perkembangan aspirasi publik eksternal,

serta merumuskan strategi dan langkah – langkah penanganannya untuk menghindari terbentuknya opini publik eksternal yang

“unfavourable” terhadap perusahaan.

2. Uraian Pekerjaan :

a. Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang menyangkut dengan opini publik dengan opini publik eksternal. b. Mengoleksi, menyusun, serta merancang paket informasi untuk

membentuk opini publik eksternal.

c. Memantau aspirasi serta opini publik eksternal melalui pemberitaan media cetak dan elektornik serta mengidentifikasikan issue (rumor) yang berkembang kepada publik.

(37)

e. Memberikan layanan informasi kepada masyarakat eksternal termasuk pers yang membutuhkan.

f. Merencanakan dam melaksanakan program komunikasi kepada public eksternal melalui berbagai event pameran, pariwara, pengisian program tv dan promosi kehumasan.

g. Melakukan evaluasi tugas pokok dan program kegiatan komunikasi eksternal.

h. Melaporkan pelaksanaan kegiatan komunikasi eksternal serta berbagai permaslahan dan kendala yang dihadapi.

3. Ciri Pelaksanaan Kerja

a. Pelaksanaan tugas dilakukan secara lintas fungsi mencakup semua lembaga yang terkait diluar perusahaan .

b. Selain bercirikan manajerial berupa penyusunan strategi dan langkah tugas, pelaksanaan tugas juga bercirikan teknis berupa pemantauan fakta dilapangan.

c. Selain jam kerja standar 07.30 – 16.00 setiap hari, dalam hal tertentu jam kerja disesuaikan dengan kebutuhan tugas (keluar kota, liputan ke daerah).

(38)

4. Hubungan Kerja :

a. Melakukan koordinasi kerja dengan sejumlah bagian dalam Direktorat Personalia dan Umum serta antar Direktorat dalam perusahaan serta Daop dan Eksploitasi.

b. Menjadikan lingkungan kerja sebagai sumber informasi publik eksternal, khususnya yang menyangkut dengan kebutuhan pers akan informasi perusahaan.

c. Memasukan kepentingan lintas fungsi dalam penyusunan program kerja kehumasan, serta mendistribusikan permasalahan yang dihadapi kepada sejumlah bagian (Subdit, Direktorat, Eksploitasi, Daop).

d. Memerankan fungsi sebagai “Konselor” dan “Guide” dalam hal pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan pembentukan opini publik kepada semua bagian secara lintas fungsi.

e. Menjadikan pers dan humas (PR) lembaga diluar perusahaan sebagai mitra kerja dalam pelaksanaan komunikasi eksternal.

III. Kepala Seksi Komunikasi Internal dan Penerbitan 1. Ringkasan Pekerjaan :

(39)

b. Memantau segala bentuk perkembangan aspirasi publik eksternal, serta merumuskan strategi dan langkah – langkah penanganannya untuk menghindari terbentuknya opini publik eksternal yang

“unfavourable” terhadap perusahaan.

2. Uraian Pekerjaan :

a. Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang menyangkut dengan opini publik internal.

b. Mengoleksi, Menyususn, serta merancang paket informasi untuk membentuk opini publik internal.

c. Memantau aspirasi serta opini publik internal melalui kegiatan kunjungan ke daerah.

d. Menjalin kerjasama dengan antar bagian dalam perusahaan untuk memudahkan identifikasi permasalahan opini publik internal. e. Memberikan layanan informasi kepada publik internal yang

membutuhkan.

f. Merencanakan dan melaksanakan program komunikasi publik internal.

g. Melakukan evaluasi tugas pokok dan program kegiatan komunikasi internal.

(40)

3. Ciri Pekasanaan Pekerjaan :

a. Pelaksanaan tugas dilakukan dilakukan secara lintas fungsi mencakup semua Direktorat dalam perusahaan.

b. Selain bercirikan manajerial berupa penyusunan strategi dan langkah tugas, pelaksanaan tugas juga bercirikan tekhnis berupa pemantauan ke daerah.

c. Selain jam kerja standar 07.15 s/d 16.00 setiap hari, dalam hal tertentu jam kerja disesuaikan dengan kebutuhan tugas (ke luar kota, liputan ke daerah).

d. Peralatan kerja yang diperlukan lebih bermuatan teknologi informasi, yang lebih mengedepankan unsur elektonik dan seni.

4. Hubungan Kerja :

a. Melaksanakan koordinasi kerja dengan sejumlah bagian dalam Direktorat Operasi antar Direktorat dalam perusahaan serta Daop dan Eksploitasi.

b. Menjadikan lingkungan kerja sebagai sumber informasi publik interna, baik yang menyangkut dengan informasi intern maupun ekstern.

(41)

d. Memerankan fungsi “Konselor” dan “Guide” dalam hal pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan pembentukan opini publik kepada semua bagian secara lintas fungsi.

e. Menjadikan KUPT perusahaan sebagai mitra kerja dalam pelaksanaan komunikasi internal.

IV. Ringkasan Seksi Dokumentasi dan Perpustakaan Perusahaan :

1. Ringkasan Pekerjaan :

a. Mengoleksi, mendokumentasikan, serta menyusun, segala materi informasi yang besumber dari berbagai kegiatan yang terjadi dalam perusahaan sebagai bahan pembentukan opini publik, dokumentasi serta perpustakaan perusahaan.

b. Management, menata serta mengemas paket informasi sebagai bahan untuk kegiatan komunikasi kepada publikmelalui media massa, cetak dan elektronik (internet) dalam rangka pembentukan

opini publik yang “favourable” terhadapa perusahaan.

c. Merumuskan strategi dan langkah – langkah penanganan dokumentasi serta perpustakaan perusahaan, agar dapat memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan publik secara efektif dan efisien.

(42)

2. Uraian Pekerjaan :

a. Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang menyangkut dengan dokumentasi dan perpustakaan perusahaan. b. Mengoleksi, menyusun, serta merancang paket informasi sebagai

bahan dokumentasi dan perpustakaan perusahaan.

c. Memantau aspirasi dan opini publik terhadapa kinerja dokumentasi dan perpustakaan perusahaa.

d. Menjalin kerjasama dengan sejumlah perpustakaan dalam dan luar negeri untuk memperkaya perpustakaan perusahaan.

e. Memberikan layanan informasi kepada publik yang membutuhkan referensi dan kajian perpustakaan.

f. Merencanakan dan melaksanakan program dokumentasi dan perpustakaan.

g. Melakukan evaluasi pokok dokumentasi dan perpustakaan.

h. Melaporkan pelaksanaan kegiatan dokumentasi dan perpustakaan serta melakukan identifikasi permasalahan dan kendala yang dihadapi.

3. Ciri Pelaksanaan Pekerjaan :

a. Pelaksanaan tugas dokumentasi dan perpustakaan dilakukan secara lintas fungsi mencakup semua direktorat dalam perusahaan, serta semua lembaga yang terkait diluar perusahaan.

(43)

peninjauan ke berbagai daerah (Daop dan Eksploitasi) untuk memperkaya referensi perpustakaan. Selain jam kerja standar 07.15 s/d 16.00 setiap hari, dalam hal tertentu jam kerja disesuaikan dengan kebutuhan tugas ( keluar kota, liputan ke daerah).

c. Diperlukan dukungan peralatan kerja berteknologi informasi, kamera, video, komputer plus intranet dan internet.

4. Hubungan kerja :

a. Melakukan koordinasi kerja dengan sejumlah bagian dalam Direktorat personalia dan Umum serta antar Direktorat dalam perusahaan serta Daop dan Eksploitasi

b. Menjadikan lingkungan kerja sebagai sumber informasi publik, baik yang menyangkut dengan informasi intern maupun ekstern. c. Memasukan kepentingan lintas fungsi dalam penyusunan program

kerja dokumentasi dan perpustakaan.

(44)

1.8 Sarana dan Prasarana Divisi Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat

Kantor Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) letaknya berada di depan gerbang pintu masuk tepatnya di Gedung 1, Gedung tersebut merupakan kantor Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung yang bertugas untuk melayani publik internal maupun eksternal, oleh karena itu kantor humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ditempatkan di depan kantor pusat.

Didalam kantor humas tersebut sangatlah nyaman dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai untuk menunjang pekerjaan dan segala aktifitas kehumasan.

Adapun sarana dan prasarana yang tersedia di kantor Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung, Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 1.8

Sarana Kantor Humas PT. Kereta Api (Persero) Kantor Pusat

NO SARANA JUMLAH

1 Ruang Tamu 1

2 Ruang Kepala Bidang Humas 1

3 Ruang Kepala Seksi Hubungan Internal 1

(45)

5 Ruang Seluruh Staff Humas 1

6 Ruang Pertemuan 1

7 Ruang Redaksi Kontak 1

8 Dapur 1

9 Toilet 2

10 Musholla 1

Sumber : Arsip Penulis 2013

Tabel 1.9

Prasarana Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat

NO PRASARANA JUMLAH

1 Komputer 10

2 Speaker 1

3 Meja Berukuran 3 x 1,5 m 1

4 Meja dan Kursi Kerja Karyawan 10

5 Telepon 2

6 Kursi Kerja 8

7 Televisi 3

8 ATK

9 Papan Kegiatan 2

(46)

1.9 Lokasi dan Waktu Kerja Lapangan (PKL)

1.9.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung yang beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 1 Bandung.

1.9.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

(47)

2.1 Aktifitas Kegiatan Selama PKL

(48)
(49)

Tabel 2.1

Kegiatan Selama PKL

No Hari/Tanggal Kegiatan

Sifat kliping mengenai PT Kereta Api 3. Memfotocopy Hasil Kliping 4. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan pengarahan PKL dari program studi

Ilmu komunikasi )

(50)

No Hari/Tanggal Kegiatan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan,

(51)

No Hari/Tanggal Kegiatan

Sifat

Rutin Insidentil

Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan Angkutan Barang.

4. Membereskan Arsip- Arsip

(52)

No Hari/Tanggal Kegiatan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan Angkutan Barang.

4. Membereskan Arsip- Arsip

(53)

No Hari/Tanggal Kegiatan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan pelatihan,

(54)

No Hari/Tanggal Kegiatan

Sifat

Rutin Insidentil

Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Membereskan Arsip- Arsip

3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan Angkutan Barang.

4. Membereskan Arsip- Arsip

(55)

No Hari/Tanggal Kegiatan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membereskan Arsip-Arsip

(56)

No Hari/Tanggal Kegiatan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan,

(57)

No Hari/Tanggal Kegiatan

Sifat

Rutin Insidentil

Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Membereskan Arsip- Arsip

3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan Angkutan Barang.

4. Membereskan Arsip- Arsip

(58)

No Hari/Tanggal Kegiatan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan kliping mengenai PT Kereta Api. 2. Memfotocopy Hasil Kliping. 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan,

(59)

No Hari/Tanggal Kegiatan

Sifat

Rutin Insidentil

Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Membereskan Arsip- Arsip

19 Senin 5 Agustus 2013

1. Membaca koran dan membuat kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi dan Penjualan

(60)

No Hari/Tanggal Kegiatan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan,

(61)

No Hari/Tanggal Kegiatan

Sifat

Rutin Insidentil

Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan Angkutan Barang.

4. Membereskan Arsip- Arsip.

22 Selasa 13 Agustus 2013

1. Membaca koran dan membuat kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum,

(62)

No Hari/Tanggal Kegiatan

Sifat

Rutin Insidentil

Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Membereskan Arsip- Arsip.

(63)

No Hari/Tanggal Kegiatan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko,

(64)

No Hari/Tanggal Kegiatan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan,

(65)

No Hari/Tanggal Kegiatan

Sifat

Rutin Insidentil

Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan kliping mengenai PT Kereta Api 2. Memfotocopy Hasil Kliping 3. Membagikan kliping ke 17 Divisi: Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan Angkutan Barang.

4. Membereskan Arsip –Arsip.

(66)

2.2 Deskripsi Kegiatan

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung, ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh penulis dibagi menjadi dua bagian yaitu kegiatan Rutin dan Insidentil, Penulis akan menjelaskannya sebagai berikut.

2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin

2.2.1.1 Membaca Koran

Kegiatan yang dilakukan penulis setiap hari selama pkl yaitu membaca koran yang telah disediakan staf humas , baik koran lokal maupun nasional yang langsung didistribusikan ke kantor pusat humas, setelah itu kita diberi tugas untuk mencari berita yang berkaitan dengan perkeretaapian indonesia.

2.2.1.2 Kliping Berita Dari Koran

(67)

halaman dan kolom yang terdapat pada lembar kliping pada hari itu juga, seperti contoh dibawah ini :

Gambar 2.1 Contoh Kliping

2.2.1.3 Analisis Berita Seputar Perkeretaapian

(68)

– masing surat kabar untuk nantinya dicantumkan positiv , negatif,

ataupun netral dari isi berita itu sendiri misalnya untuk berita positiv yaitu berita yang membawa pengaruh baik ataupun yang berdampak positif dan menguntungkan bagi pihak PT Kereta Api Indonesia (persero), berita yang bernilai netral yaitu bila isi pesan hanya berisi fakta semata, tetap dilakukan penggalian berita secara both side namun belum mampu memberikan dukungan positif dalam upaya peningkatan citra maupun reputasi perusahaan, selanjutnya berita yang dinilai negatif apabila penyajian tidak cover both side, tendensius menyerang atau merusak reputasi perusahaan serta tidak melihat sama sekali upaya

– upaya yang telah dilakukan perusahaan. Dengan demikian tentu tidak

ada sama sekali dukungannya terhadap upaya perusahaan dalam meningkatkan citra dan reputasi perusahaan. Setelah itu kliping diberikan daftar isi sesuai dengan berita kliping yang sudah jadi, lalu difotocopy sebanyak 17 lembar kliping.

(69)

Tabel 2.2

Daftar Pendistribusian Media Cetak Ke Divisi Public Relation PT. Kereta Api (Persero) Kantor Pusat Bandung

Sumber : Arsip Penulis 2013

2.2.1.4. Membagikan Kliping Ke Berbagai Divisi

Hasil kliping yang telah difotocopy lalu dibagikan ke berbagai Divisi yaitu Direksi, Manajemen Resiko, Sekretaris Perusahaan, Sistem Informasi, Pendidikan dan Pelatihan, Aset Produksi, Pelestarian Benda Bersejarah, Pusel, Logistik, Hukum, Sarana, Keuangan Perusahaan, Aset non Produksi, dan Penjualan Angkutan Barang, lalu sisa kliping tersebut dibagikan ke Divisi Humas sebagai arsip dari berita yang dimuat pada hari itu juga.

Media Cetak

Kompas Koran Tempo Tribun Jabar

Bisnis Indonesia Galamedia Suara Pembaharuan

Media Indonesia Suara Karya Investor Daily

Replubika Rakyat Merdeka Inilah Koran

Pikiran Rakyat The Jakarta Post Majalah Tempo

(70)

2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil

2.2.2.1. Membuat Transkrip Berita Internal

(71)

Gambar 2.2

Contoh Transkrip Berita Internal

Sumber : Arsip Penulis 2013

2.2.2.2. Mengikuti Upacara Kemerdekaan RI

(72)

2.3 Deskripsi Tentang Humas 2.3.1. Pengertian Humas

Hubungan masyarakat atau humas seringkali dianggap sebagai terjemahan dari public relation. Hal ini sepertinya sepertinya sudah benar – benar memasyarakat di Indonesia. Padahal jika ditinjau dari segi ilmu kurang komunikasi sebenarnya kurang tepat. Public kata dalam bahasa inggris ini jika diartikan kedalam bahasa indonesia bukanlah masyarakat dalam pengertian society, yakni keseluruhan manusia yang menghuni suatu wilayah. Pengertian public dalam public relation adalah sekelompok orang yang mempunyai minat dan kepentingan yang sama terhadap sesuatu hal. Seperti yang dikutip Effendy, Bahwa

Public relation adalah sekelompok orang yang mempunyai kaitan kepentingan dengan suatu organisasi” (Effendy, 1997:131).

Humas harus selalu mengutamakan kepentingan public atau masyarakat dengan menggunakan kebiasaan yang baik guna terpelihara komunikasi yang menyenangkan di dalam masyarakat.

Definisi Humas menurut (British)Institut Of Public Relation dalam buku Jefkins “Public Relation”adalah sebagai berikut :

“ PR adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi

dengan segenap khalayaknya”. (2002:9)

(73)

dilakukan pada saat adanya krisis di perusahaan pada saat situasi yang kondusif pun PR bekerja oleh karena itu bisa dikatakan juga bahwa proses PR itu bersifat Siklis, artinya proses PR berjalan terus selama organisasi ada. 2.3.2 Fungsi Humas

Fungsi Public Relations/Humas adalah membina hubungan baik dengan khalayak atau publik sasarannya yang menentukan kesuksesan organisasi. Hubungan baik ini dimaksudkan untuk menciptakan saling pengertian (public understanding), dukungan (public support ) dalam pencapaian tujuan,langkah

dan kebijakan organisasi. Maka dari itu kegiatan humas adalah meliputi Sasaran utama publik internal dan eksternal

Berikut ini adalah yang wajib dilakukan seorang humas di instansi atau perusahaan :

1. Internal Humas

Internal Public Relation merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan baik dengan publik yang ada didalam perusahaan. Tujuan adanya hubungan ini untuk mempererat hubungan antara pimpinan dan karyawan atau bawahan dengan atasan ataupun dengan sesama karyawan dalam public intern sehingga akan menimbulkan semangat untuk bekerja.

Definisi Internal Public Relation (IPRA) menyatakan bahwa,

“Hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen yang dapat

diadakan, dipindahkan, dan ditiadakan, melainkan fungsi yang

(74)

Sasaran humas yaitu sasaran komunikasi manajemen dalam usaha mencapai tujuan manajemen secara efektif, orang-orang yang menjadi sasaran humas terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu publik internal dan eksternal humas dalam fungsinya kedalam harus berkomunikasi dengan karyawan, ia harus senantiasa mengadakan kontak pribadi. Begitu juga dengan publik interrrnnnal lainnya. Dengan selalu melakukan komunikasi akan terjalin sikap saling mendukung anata karyawan dengan perusahaan dan publik dengan perusahaan serta dapat diketahui sikap, pendapat, kesulitan, keinginan, perasaan, dan harapannya.

Humas sebagai fungsi manajemen harus mampu melakukan komunikasi dua arah, baik secara vertikal maupun horizontal. Seperti dikutip dari Effendy,

“Sebagai wakil organisasi kepala humas harus menciptakan dan

selanjutnya membina komunikasi dua arah, baik secara verikal maupun horizontal. Secara satu pihak ia menyebar informasi yang seluas – luasnya kepada para karyawan, dilain pihak ia menampung segala keluhan, tanggapan, keinginan karyawan, kemudian menyampaikannya kepada pimpinan organisasi untuk

memecahkan segala permasalahannya” (Effendy, 1997: 136)

2. Eksternal Humas

(75)

Public reelation itu adalah untuk mempererat hubungan antara orang- orang diluar oraganisasi/perusahaan sehingga terbentuklah opini publik yang favourable. Dalam External PublicRelation komunikasi yang digunakan adalah komunikasi timbal balik.

Tindakan – tindakan yang harus dilakukan oleh humas eksternal yaitu : a. Menganalisa dan menilai sikap dan opini publik yang menanggapi kebijaksanaan pimpinan perusahaan dalam menggerakkan pegawainya dan menerapkan metodenya.

b. Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan, terutama kegiatan yang mendapat sorotan atau kritikan publik c. Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang

jujur dan objektifagar publik tetap memperoleh kejelasan tentang segala aktivitas dan perkembangan perusahaan

d. Ikut membantu pimpinan dalam hal menyusun atau memperbaiki formasi staf ke arah yang efektif

e. Mengadakan penyelidikan atau penelitian tentang kebutuhan, kepentingan dan selera publik akan barang-barang yang dihasilkan perusahaan.

(76)

Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan. Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi/ perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata publiknya.

2.3.3. Tugas Humas

Jenis – jenis pekerjaan yang dilakukan oleh humas dari satu organisasi/perusahaan dengan organisasi/perusahaan lainnya pasti berbeda, namun secara umum jenis-jenis pekerjaan itu adalah sebagai berikut :

1. Menciptakan dan memelihara suatu citra yang baik dan tepat atas organisasinya, baik itu yang berkenan dengan kebijakan, produk, jasa, maupun dengan para personelnya.

2. Memantau pendapat umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan citra, kegiatan, reputasi, maupun kepentingan organisasi, serta menyampaikan setiap informasi yang penting ini langsung kepada pihak manajemen atau pimpinan puncak untuk ditanggapi atau ditindak lanjuti.

3. Memberi nasehat atau masukan kepada pihak manajemen mengenai berbagai masalah komunikasi yang penting, berikut berbagai teknik untuk mengatasinya.

(77)

maksimal dalam rangka menjangkau pengertian khalayak. (Jefkins, 1992:28)

2.4 Analisa Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Dalam analisa ini penulis akan menjabarkan mengenai kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung selama 30 Hari Kerja,bahwa dalam kegiatan Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sudah sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam pengertian, tugas, dan fungsi utama Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sudah sesuai fungsi dan tugasnya.

Divisi Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sangatlah penting dalam perusahaan karena melihat persaingan yang sangat kompetitif dan harus tetap mempertahankan kredibilitasnyasebagai jasa transportasi yang banyak diminati oleh masyarakat pada umumnya, maka dari itu. Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) berusaha menjalin, menciptakan, dan memelihara alur komunikasi dengan publiknya baik internal maupun eksternal dengan melakukan berbagai kegiatan internal dan eksternal.

(78)

masyarakat, hal tersebut sesuai dengan kegiatan humas yaitu untuk memberikan informasi kepada perusahaan.

Adapun kegiatan eksternal yang dilakukan Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat adalah mengurusi hal yang berhubungan dengan publik eksternal, hubungan dengan masyarakat, media massa, pengadaan lomba, kunjungan ilmiah dari instansi lain, mengadakan peringatan hari kemerdekaan RI dan pameran. Yaitu dengan merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan program – program alur komunikasi dengan publik eksternyakni pers, pelanggan, pengguna jasa, dan pemerintah. Serta menjaga hubungan baik yang harmonis dengan kalangan publikekstern dan memantau, menghimpun dan menganalisis informasi yang beredar di masyarakat.

Terlihat jelas bahwa peran humas sangatlah penting dalam sebuah perusahaan sebagai benteng pembentukan citra dan nama baik perusahaan dimata masyarakat.

2.5 Analisa Pelayanan Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kepada Mahasiswa PKL

(79)

Penulis merasa beruntung mendapatkan kesempatan untuk melakukan praktek kerja lapangan (PKL) di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) karena kesempatan itutelah memberikan pengalaman bagi penulis khususnya mengenai praktek kerja humas perusahaan dan umumnya mengenai pengaplikasian teori dan praktek yang didapat penulis selama perkuliahan terhadap lingkungan perusahaan.

Penulis juga sering mendapat pengarahan mengenai sikap seorang humas dalam menghadapi krisis di perusahaannya,khususnya melakui kegiatan eksternal dan internal misalnya dalam membuat kliping dan transkrip berita, menurut beliau seorang humas yang sukses harus mempunyai keahlian yang banyak dalam artian multitalent dan juga harus bisa bersikap yang baik khususnya dimata khalayak

ramai. Penulis juga diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan.

(80)

BAB III

PENUTUP

Pada bab tiga ini penulis akan memaparkan kesimpulan dari hasil Praktek

Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilakukan didalam perusahaan diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak.

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari praktek kerja lapangan (PKL) yang telah dilakukan penulis di Divisi Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung sudah berdiri atau state of being posisinya berada di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung, dan humasnya dipimpin oleh Kabid Humas yang bertanggung jawab kepada sekretaris perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung.

2. Keseluruhan kegiatan Humas di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung adalah berkomunikasi dengan publik internal maupun publik eksternal, menjembatani kepentingan publik – publiknya menjadi mata, telinga, hidung dan mulut bagi perusahaan.

(81)

maupun sesama karyawan di perusahaan hal tersebut bertujuan untuk membangun citra yang positif bagi perusahaan sehingga apabila terjadi suatu opini yang dapat merusak citra perusahaan dapat segera diatasi dengan baik.

4. Penulis mendapatkan banyak manfaat berupa pengalaman dan pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan konsentrasi ilmu Humas.

3.2 Saran – Saran

3.2.1 Saran Untuk Perusahaan

1. Sebaiknya Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung lebih meningkatkan lagi kinerja Staff Humasnya, sehingga bisa memberikan yang terbaik bagi perusahaan.

2. Sebaiknya lebih akrab lagi dengan anak PKL agar tercipta suasana yang lebih nyaman lagi nantinya, misalnya dengan melakukan diskusi kecil dengan anak PKL.

(82)

3.2.1 Saran Untuk Mahasiswa PKL

1. Mahasiswa PKL harus dapat bersosialisasi yang baik dengan para staff PT. Kereta Api Indonesia (Persero) agar dapat menambah relasi dan wawasan nantinya dalam dunia kerja.

2. Mahasiswa PKL sebaiknya harus lebih disiplin dan mandiri serta tepat waktu dalam jam kerja, agar dapat menjaga citra baik universitas.

3. Apabila ada sesuatu hal yang tidak dimengerti jangan ragu – ragu untuk bertanya kepada pembimbing maupun staff humasnya. 4. Mahasiswa PKL harus dapat melengkapi data – data yang

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 1.1 Logo PT. Kereta Api Indonesia ( Persero )
Gambar 1.2
Tabel 1.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi dari humas di PT.Kereta Api (Persero) adalah mengurus kegiatan eksternal perusahan seperti Press Conference , dan pameran, serta kegiatan internal

a) Mengidentifikasikan dan menganalisis permasalahan yang menyangkut dengan opini publik eksternal. b) Mengoleksi, menyusun, serta merancang paket informasi untuk

Hasan Sadikin Bandung memberikan kepercayaan untuk melakukan kegiatan – kegiatan yang biasa dilakukan oleh Humas seperti pembuatan kliping kesehatan, membuat draft

[r]

[r]

Kereta Api (Persero) Kantor Daop 2 Bandung, kegiatan rutin yang dilakukan peneliti dalam waktu 1 bulan adalah memonitoring media yaitu aktifitas pencarian berita

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Humas PT.Kereta Api (Persero) Daop 2 Bandung, aktifitas rutin yang dilakukan penulis yakni. kegiatan yang dilakukan

Kereta Api Indonesia (Persero) pusat, Bandung lebih meningkatkan hubungan yang baik dengan para karyawan dengan mengadakan Coffee atau Tea Morning maupun Family