1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Kerja Praktek
Perkembangan dunia perbankan telah terlihat kompleks, dengan berbagai
macam jenis produk dan sistem usaha dalam berbagai keunggulan kompetitif.
Kekomplekan ini telah menciptakan suatu sistem dan pesaing baru dalam dunia
perbankan, bukan hanya persaingan antar bank tetapi juga antara bank dengan
lembaga keuangan. Sektor perbankan telah menunjukkan peranan yang semakin
penting didalam menunjang pembangunan ekonomi nasional, baik melalui
fungsinya sebagai penghimpunan dana dari masyarakat maupun sebagai lembaga
yang dapat menyalurkan dana keberbagai pihak dan kegiatan yang potensial.
Bank Indonesia menilai koordinasi erat antara BI dan pemerintah sangat
dibutuhkan untuk mencapai stabilitas makro-ekonomi dan pertumbuhan 6 persen
pada tahun 2007. BI memiliki enam dari delapan syarat atau langkah yang
dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik. Hasil rapat Dewan
Gubernur Bank Indonesia (BI) mengenai prospek perekonomian Indonesia tahun
2007 yang dipublikasikan, Selasa (22/11) di Jakarta juga mengungkapkan bahwa
pertumbuhan ekonomi 2007 berpotensi meningkat lebih tinggi mencapai 6,3
persen jika langkah yang dibutuhkan direalisasikan lebih cepat. Jika
langkah-langkah yang dibutuhkan gagal diimplementasikan secara tuntas, pertumbuhan
Keuangan mikro di Indonesia telah ada sejak akhir abad ke-19 dengan
berdirinya Bank Kredit Rakyat dan Lumbung Desa. Kedua lembaga ini dibentuk
untuk membantu petani, pegawai, dan buruh melepaskan diri dari lintah darat.
Pada 1905 Bank Kredit Rakyat ditingkatkan menjadi Bank Desa yang cakupan
pelayanannya diperluas meliputi kegiatan usaha di luar bidang pertanian. Keadaan
ini berubah setelah keluarnya Undang-undang (UU) No. 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan yang menetapkan bahwa hanya ada dua jenis bank di Indonesia, yaitu
Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Lembaga keuangan yang tidak
memenuhi syarat sebagai BPR kemudian dikenal sebagai lembaga keuangan
nonformal atau bank gelap. Lembaga keuangan nonformal tercatat ada 2.272
LDKP dan 5.345 BKD yang tidak memenuhi syarat sebagai BPR. Kegiatan utama
BPR adalah menerima simpanan dan memberikan kredit skala kecil dalam jangka
pendek kepada pedagang-pedagang di pasar dan penduduk desa. Wilayah
kerjanya umumnya bersifat lokal tingkat kotapraja/desa.
Selama ini BPR seolah berada dalam kegelapan pada saat melaksanakan
proses untuk memberikan fasilitas kredit (penyediaan dana) kepada calon debitur
yang belum dikenal dengan baik, karena sangat sulit untuk mendapatkan
informasi tentang calon debitur tersebut terutama debitur yang sebelumnya telah
memperoleh penyediaan dana dari bank lain. Debitur yang bermasalah berpindah
dari bank lain ke BPR sangat mungkin terjadi. Hal tersebut karena belum di
ikutsertakannya BPR dalam Sistem Informasi Debitur (SID) yang dikelola oleh
BI. BPR, maka mulai tahun 2006 BPR diikutsertakan dalam SID, berdasarkan
Sistem Informasi Debitur. SID menjadikan BPR bertindak sebagai pelapor dan
wajib bagi BPR dengan total asset Rp10,00 miliar keatas, sedangkan BPR dengan
total asset dibawah Rp10 miliar tidak wajib, namun diperkenankan untuk menjadi
pelapor sepanjang memiliki infrastruktur yang memadai. (www.bi.go.id)
PD BPR Subang Cabang Pusakanagara dalam pemberian kredit tetap
berdasarkan pada prinsip kehati-hatian (prudential banking) untuk menghindari
risiko kredit macet. Bank juga langsung melakukan penanganan atas permohonan
kredit yang di terima dengan melakukan survei ke tempat usaha dan survei
jaminan setelah dilakukan wawancara pendahuluan. Pelayanan yang cepat namun
tepat sasaran akan memberikan rasa nyaman bagi para calon nasabah kredit.
Untuk produk kredit diberikan dengan jangka waktu bervariasi yaitu modal kerja
sampai dengan 1 tahun dan investasi sampai dengan 3 tahun. Untuk kredit dengan
jangka waktu yang panjang diberikan untuk fasilitas yang berhubungan dengan
pemilikan rumah. Penyaluran kredit merupakan faktor yang sangat menjadi
perhatian bagi PD BPR Subang Cabang Pusakanagara maka perlu ditumbuh
kembangkan dengan memberikan kredit kepada sektor-sektor usaha yang
produktif untuk skala Usaha Kecil Menengah (UKM) serta selalu menjaga
hubungan yang harmonis antara nasabah dengan Bank dalam rangka menghindari
terjadinya kredit macet.
Lembaga perkreditan baik formal maupun non formal keberadaanya saat
ini sangat membantu para industri kecil dalam memenuhi kekurangan modal
untuk usahanya. Pada umumnya suatu usaha memanfaatkan dana yang tidak kecil
yang akan datang. Waktu yang akan datang penuh dengan ketidak pastian,
sehingga diperlukan suatu penilaian dalam suatu usaha, dimana seorang nasabah
apakah mampu dalam mengembalikan suatu pinjaman yang telah dipinjam untuk
menjalankan usahanya.
Usaha Kecil Menengah (UKM) pada umumnya sangat membutuhkan
pemberian kredit untuk menambah modal usahanya, baik itu kredit program
maupun non program. Sebagai contoh yaitu petani, jika petani diberikan kredit
berupa uang tunai maka dikhawatirkan petani tidak akan mengutamakan produksi
tinggi tetapi hanya mengutamakan laba yang optimal. Hal ini dikarenakan periode
kredit dan waktu pengembaliannya. Petani membutuhkan waktu sekitar 5 bulan
untuk satu proses produksi dan pengembalian/hasil produksi diperoleh satu kali,
petani mengharapkn kredit dengan lama pinjaman sekitar 4-6 bulan (satu musim),
waktu pengembalian setelah panen dengan frekwensi pembayaran satu kali (bunga
dan pokok). Berbeda denagn nasabh non petani seperti pedagang hasil, kios
semprotan, pengolahan hasil, mereka bias akses baik musiman maupun tahunan
dengan waktu pengembalian biasanya secara bulanan, per semester, maupun
tahunan.
Dengan adanya latar belakang yang telah terpaparkan diatas, maka
menarik penulis untuk menilai/mengevaluasi kelayakan pemberian kredit yang
disalurkan oleh bank untuk para nasabah yang membutuhkan tambahan modal
dalam rangka memajukan usahanya. Pihak yang menyalurkan kredit yaitu bank,
haruslah pintar dalam menilai suatu usaha para nasabah dimasa yang akan datang
bank karena hal ini akan menunjukkan bahwa layak atau tidaknya suatu usaha
diberikan kredit dalam rangka untuk memajukan usahanya.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang kriteria kredit dan analisa kredit dengan mengambil judul :
“Prosedur Penilaian Kelayakan Pemberian Kredit Pada PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara.”
1.2Tujuan Kerja Praktek Adapun tujuanya :
1. Untuk mengetahui kriteria pemberian kredit PD. BPR Subang Cabang
Pusakanagara.
2. Untuk mengetahui prosedur penilaian pemberian kredit PD. BPR Subang
Cabang Pusakanagara.
2.1 Prinsip-prinsip analisa pemberian kredit PD. BPR Subang Cabang
Pusakanagara.
3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dan penanggulangan dalam
penilaian pemberian kredit di PD. BPR Subang Cabang Pusakangara.
1.3Kegunaan Kerja Praktek
1. Bagi Manajemen PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana sumbangan
pikiran dalam menentukan kebijaksanaan kredit yang diberikan kepada
2. Bagi Penulis
Untuk membandingkan antara teori yang didapat selama
perkuliahan dengan keadaan di dunia kerja. Untuk meningkatkan
pengetahuan, wawasan, dan keterampilan sesuai dengan bidang
perbankan.
3. Bagi Pemilik / Pemegang Saham
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan untuk masa yang
akan datang.
4. Bagi Calon Debitur
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan wawasan
dalam mengambil pinjaman kredit.
5. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk
1.4Lokasi dan Waktu Kerja Praktek a. Lokasi Kerja Praktek
lokasi yang di jadikan tempat Kerja Praktek oleh penulis adalah
PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara atau tepatnya di JL. Raya
Pusakanagara No.192 Kec. Pusakanagara - Subang.
b. Waktu Kerja Praktek
Waktu Kerja Praktek dilaksanakan pada tanggal 04 Juli 2011
sampai dengan 02 Agustus 2011 yaitu selama satu bulan.
Tabel 1.1 Aktivitas kantor dan Kerja Praktek
No Keterangan Bulan
Juni Juli Agustus Septemb Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Survey tempat
KP
2 Kerja Praktek
3 Wawancara
4 Penyusunan
laporan KP
5 Bimbingan KP
6 Penyerahan
8
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Dalam nenunjang program pemerintah tentang perusahaan pembangunan
yang dilaksanakan di kota-kota maupun pedesaan oleh pemerintah bersama-sama
dengan seluruh lapisan masyarakat, khususnya pembangunan dibidang ekonomi
tidak hanya melibatkan bank-bank umum milik negara maupun swasta nasional
yang mempunyai dana besar yang menjangkau seluruh pedesaan, dalam rangka
untuk mencatat pemetaan pembangunan segala bidang.
Untuk menunjang segala usaha-usaha pembangunan yang diselenggarakan
oleh pemerintah bersama-sama seluruh rakyat khususnya pembangunan dibidang
politik pemerintah daerah tingkat 2 telah mendirikan lembaga-lembaga
perkreditan desa (BKPD) dan lembaga perkreditan kecamatan (LPK).
Sedangkan didaerah perkotaan dibangun bank-bank pasar yang melayani
para pedagang kecil yang melakukan kegiatanya di pasar-pasar.
Lembaga-lembaga perkreditan semacam BKPB sebenarnya 87 tahun yang lalu sudah ada
pemerintah menyebutnya dengan gemante credit insteligen, yang sekarang disebut
bank kredit desa (BKPD). Yang dimaksud BKPD iyalah sebagai bank desa yang
jumlahnya pernah mencapai 16.000 buah lebih, sekarang telah banyak berkurang
Waktu BKPD didirikan tujuanya hanya memberantas sistim ijon dan para
pelepas atau lintah darat yang sangat merugikan masyarakat terutama masyarakat
pedesaan.
Kemudian potensi keuangan daerah disebabakan:
1. Adanya tengkulak yang berpotensi didaerah-daerah yang memberikan
hasil produksi dengan harga rendah dan menjualnya di kota-kota dengan
harga tinggi.
2. Sistim moneter dinegara kita menyebabkan penebangan uang.
3. Pada umumnya lembaga-lembaga perbankan bergerak dikota-kota baik
milik pemerintah ataupun swasta.
Untuk mengatasi hal tersebut diatas, maka harus diusahakan :
1. Bank - bank yang dibentuk harus ada ditengah-tengah pedesaan.
2. Sistem perbankan yang anut “unit banking system” bank berdiri nama
bank karya produksi desa (BKPD).
Pada tanggal 3 november 1987 BKPD Pusakanagara diubah menjadi PD.
BPR Subang Cabang Pusakanagara, sesuai dengan SK Mentri Keuangan RI
No.573/KM.17/1977.
Pada tahun 2006 dilakukan penggabungan 12 perusahaan daerah BPR
kabupaten subang menjadi 1 (satu) perusahaan dengan surat keputusan Gubernur
Bank Indonesia No.8/75/Kep.GB/2006, tentang pemberian ijin penggabungan
usaha (konsolodasi) 12 PD. BPR di kabupaten subang menjadi PD. BPR
Perkreditan Rakyat Subang (PD. BPR SUBANG) dengan operasional berdasarkan
kabupaten subang No 26 tahun 2006. Ke dua belas perusahaan tersebut antara
lain:
1. PD.BPR Subang Kntor Pusat Jl.Otto Iskandardinata Kec/Kab Subang.
2. PD.BPR Subang Cab.Subang Jl.Pasar Impres Kec/Kab Subang.
3. PD.BPR Subang Cab.Purwadadi Jl.Raya Purwadadi Barat
Kec.Purwadadi/Kab Subang.
4. PD.BPR Subang Cab.Cisalak Jl.Raya Cisalak No.2 Kec.Cisalak. Kab
Subang.
5. PD.BPR Subang Cab.Ciasem Jl.A.Yani No.59 Kec.Ciasem. Kab Subang.
6. PD.BPR Subang Cab.Binong Jl.Raya Binong No.41 Kec.Binong. Kab
Subang.
7. PD.BPR Subang Cab.Pagaden Jl.Komplek Plaza Pagaden Blok H7/8.
Kec.Pagaden Kab Subang.
8. PD.BPR Subang Cab.Pamanukan Jl.H.Kartadibrata Kec Pamanukan Kab
Subang.
9. PD.BPR Subang Cab.Pusakanagara Jl.Raya Pusakanagara No.192
Kec.Pusakanagara Kab Subang.
10.PD.BPR Subang Cab.Pabuaran Komplek. Kec.Pabuaran Kab Subang.
11.PD.BPR Subang Cab.Sagala Herang Jl.Raya Alun-alun No.3 Kec.sagala
HerangKab Subang.
12.PD.BPR Subang Cab.Kalijati Jl.Raya Kalijati No.187 Kec.Kalijati Kab
Visi dan Misi Perusahaan
Visi PD. BPR Subang, dirumusan sebagai berikut :
“BPR andalan masyarakat jawa barat dengan pelayanan prima,
manajemen yang inofatif dan efisien, serta sumber daya manusia yang
profesional”
Misi PD. BPR Subang, dirumuskan sebagai berikut :
“perbedaannya UMKM melalui penyediaan jasa perbankan yang
mudah di akses, dikelola secara profesional serta memberikan kontribusi
bagi pendapatan aslidaerah”.
2.2 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi sangat penting untuk mempermudah Pembagian tugas
demi pelaksanaan pekerjaan yang teratur. Setiap bank memiliki struktur organisasi
dalam menunjang pelaksanaan tugas yang efektif dan efisien.
Struktur Organisasi di PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara yang di
pimpin oleh kepala cabang yang membawahi 4 (empat) Kepala bagian yaitu:
Kepala Bagian Marketing, Kepala Bagian Keuangan & Akunting, Kepala Bagian
Pos Pelayanan, dan Kepala Bagian Operasional. Dimana masing-masing Kepala
Bagian memiliki bawahan yang membantu mereka dalam melaksanakan tugasnya.
Kepala Bagian Marketing memilki bawahan yaitu Administrasi Kredit,
Analis Kredit dan Kolektor. Kepala Bagian Pos Pelayanan memiliki bawahan
yaitu Kas Luar dan Kolektor. Sedangkan Kepala Bagian Operasional Memiliki
Struktur Organisasi PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara
Sumber : PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara
Gambar 2.1
2.3Deskripsi Jabatan
Struktur Organisasi sangat penting untuk mempermudah Pembagian
tugas demi pelaksanaan pekerjaan yang teratur. Setiap bank memiliki struktur
organisasi dalam menunjang pelaksanaan tugas yang efektif dan efisien.
Adapun susunan atau struktur Organisasi PD.BPR Subang Cabang
Pusakanagara adalah sebagai berikut :
1. Kepala Cabang Tugas Pokok
a. Memimpin dan mengkoordinir para asesmen secara
profesional, guna mewujudkan sasaran kinerja dari cabang.
b. Menjaga agar pelaksanaan operasional cabang sesuai
dengan ketentuan dan peraturan, baik BI dan perda
(eksternal) maupun SOP dan SK (internal).
c. Penetapan kebijakan untuk melaksanakan kepengurusan
dan pengelolaan PD. BPR berdasarkan kebijaksanaan
umum yang di tetapkan oleh Direksi dan dewan pengawas.
d. Kepala cabang merupakan wakil dari manajemen PD.BPR
Subang cabang. yang bertugas menterjemahkan dan
mengimplementasikan yang telah di tetapkan oleh
e. Kepala cabang merupakan wakil dari karyawan di cabang,
sehingga diharapkan dapat menyalurkan aspirasi positif dari
karyawan cabang.
f. Melakukan kegiatan penggalangan dana dan pemasaran
produk baik dana maupun kredit secara aktif disetiap
kesepatan.
g. Membina hubungan baik dengan pihak luar baik
pemerintah maupun non pemerintah serta organisasi
perbankan dalam upaya mengembangkan cabang.
h. Memberikan bantuan sepenuhnya terhadap pelaksanaan
audit interen maupun eksteren.
i. Melaksanakan rapat koordinasi bagian serta evaluasi
bulanan berkaitan dengan kinerja setiap bagian di dalam
cabang.
j. Melakukan review harian untuk melakukan pengontrolan
dan perbaikan internal dan efisiensi organisasi.
k. Mengawasi dan memonitor ketepatan-ketepatan laporan
baik BI, LPS dan instensi lainnya.
l. Melakukan pembinaan kepada karyawan dan karyawati
untuk bekeja secara profesional dan mempunyai motifasi
tinggi.
m. Memonitor pelaksanaan komite kredit agar bekerja seuai
n. Memonitor, membantu, serta menindak lanjuti penugasan
setiap bagian agar dapat berjalan sesuai dengan fungsinya
masing-masing.
Wewenang
a. Mengajukan kenaikan pangkat, promosi jbatan maupun
mutasi jabatan dan rekrutment pada level tertentu di cabang
yang di pimpinya.
b. Menganjungkan mutasi karyawan di cabang sesuai dengan
keadaan dan untuk efisiensi organisasi.
c. Bersama dengan anggota Komite Kredit Cabang
memutuskan pembiayaan dengan batasan kredit sesuai
prosedur.
d. Mengajukan anggaran untuk keperluan cabang.
e. Mengajukan pengadaan barang dan jasa untuk keperluan
cabang ke BPR pusat.
f. Mengajukan tambahan biaya untuk keperluan operasional
maupun keperluan internal cabang.
g. Menandatangani surat-menyurat yang berhubungan dengan
instansi yang berkaitan dengan kegiatan cabang.
h. Menjadi role model untuk menerapkan nilai-nilai inti
perusahaan.
i. Memberikan dan mengusulkan reward dan punishment
j. Menyetujui, menunda atau tidak menyetujui cuti untuk
karyawan di cabang sesuai dengan alasan kepentingan
organisasi yang jelas.
Tanggung Jawab
a. Merupakan penanggung jawab tertinggi di cabang dan
mempunyai kontrak pencapaian kinerja dengan direksi
yang harus di patuhi.
b. Menjaga tingkat kesehatan cabang yang dipimpinya agar
sesuai dengan standar perbankan yang sehat.
c. Mengembangkan kemampuan diri maupun staff yang di
pimpinnya melalui program pelatihan dan pengembangan
karyawan yang terencana.
d. Menegakan disiplin dan meningkatkan dedikasi karyawan
dengan memberikan atuladan yang baik dalam segala
aspek.
2. Manajer Operasional Tugas Pokok
a. Membantu kepala cabang dalam mencapai target kinerja
cabang khususnya yang terkait dalam masalah dana dan
target efisiensi.
b. Mengelola mengawasi dan mengembangkan kegiatan
pada subordinasinya, penarapan fungsi operasional yang
surat edaran BI ) maupun internal (kebijakan dan sistem
prosedur perusahaan).
c. Bersama bagian lain membantu kepala cabang dalam
membuat RKAT cabang dan target kinerja cabang.
d. Aktif dalam memberikan saran-saran kepada kepala
cabang mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan
tugas yang berkaitan dengan tugas hariannya.
e. Meningkatkan, membimbing dan melatih staf dibawahnya
dalam pencapaian target, maupun usaha-usaha untuk
mencapai target yang telah ditetapkan.
f. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh kepala
cabang diluar tugas rutin.
g. Mengelola brankas baik pada waktu membuka sesi
maupun melakukan tutup sesi harian.
h. Melakukan koordinasi penyetoran uang yang melebihi
limit brankas kepada pusat atau bank lain sehingga tidak
ada kelebihan dana yang dimalamkan di dalam kantor
cabang.
i. Memeriksa laporan transaksi harian teller untuk
diserahkan kepada akunting.
Wewenang
a. Mewakili kepala cabang untuk berhadapan dengan pihak
eksternan yang berkaitan dengan bidang operasionan atau
sesuai dengan limpahan wewenang yang diberikan.
b. Mewakili departemen operasional dalam pertemuan
rutin/pertemuak khusus dengan pihak interen maupun
eksteren organisasi, sesuai dengan batas kewenanganya.
c. Memiliki otoritas untuk transaksi diatas 1 juta sehingga 10
juta. Setiap cabang mempunyai batasan yang berbeda -
beda tergantung dari kelas cabangnya.
d. Melakukan proses sekretariasn dan memegang daftar
nomor untuk diajuakn kepusat dari kantor cabang.
e. Memproses pengadaan ATK, form operasional lainnya
untuk diajuak akepusat dan pengambilanya kekantor pusat.
f. Memproses kontrak keamanan untuk diajukan kebagian
umum pusat.
g. Mengelola jadwal satpam dan keperluanya.
h. Mengelola keperluan bensin, maintenance, oli untuk
kendaraan dinas
i. Melakukan penugasan kepada office boy sehari-hari. Kasier
Tanggung jawab
a. Melakukan monitoring kehadiran dengan benar tanpa
rekayasa.
b. Proses administrasi sesuai dengan prosedur.
c. Penyelenggaraan proses kesekretariatan sesuai prosedur.
d. Pengontrolan stok ATK dan form operasional serta
pengadaanya bila diperlukan sesuai prosedur dan tepat
waktu.
e. Pelaksanaan dari jadwal keamanan dengan sebaiknya.
f. Pelaksanaan tugas ofice boy yang efektif dan efisien.
3. Akunting dan Umum Tugas Pokok
a. Membantu kepala cabang dalam mencapai target,
khususnya target efesiensi dan ketetapan penyampaian
laporan.
b. Mengelola, mengawasi dan mengembangkan kegiatan
pada sub ordinasinya, penerapan fungsi operasional yang
sesuai dengan ketentuan peraturan baik eksternal maupun
internal.
c. Membuat program kerja bagi departemen yang di
pimpinya.
d. Bersama bidang lain yang terkait untuk menyiapkan
e. Memberikan pantuan sepenuhnya terhadap pelaksanaan
audit interen dan eksteren.
f. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh manajer
operasioan diluar tugas rutin.
g. Memonitor dan mengkoordinir proses pembuatan laporan,
baik laporan harian, bulana untuk pusat, dewan pengawas
maupun BI.
h. Melakukan proses verifikasi untuk laporan.
i. Mengkoordinir proses pengajuan anggaran ke pusat.
j. Melakukan pengawasan terhadap kondisi lingkungan dan
keamanan.
Wewenang
a. Melakukan verifikasi terhadap semua laporan yang
diberikan oleh bidang lain. Seksi akuntansi berhak meminta
data yang diperlikan demi keakuratan dan mutu dari
laporan yang akan di sajikan.
b. Memberikan masukan kepada kepala cabang berkaitan
dengan keadaan keuangan di cabang.
c. Mengeluarka laporan yang terkait dengan keuangan yang
dapat dipertanggung jawabkan hasil verifikasi dari bagian
akuntansi.
d. Melakukan hubungan dengan pihak pajak terkait masalah
Tanggung Jawab
a. Menyajikan laporan keuangan PD. BPR Subang secara
berkala cepat, tepat dan akurat, baik bagi kepala cabang,
pusat maupun eksternal.
b. Proses jurnal umum sesuai dengan prosedur
c. Proses accural kredit bulanan
d. Melakukan proses verifikasi baik untuk transfer teller dan
kasir sesuai dengan prosedur yang berlaku.
e. Pelaksanaan proses keuangan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan.
4. Teller Tugas Pokok
a. Melakukan kegiatan pelayanan front office yang prima
sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku di PD.
BPR Subang.
b. Sebagai unit kerja PD. BPR Subang yang berhubungan
langsung dengan nasabah PD. BPR Subang dengan
pelaksanaan transaksi harian PD. BPR Subang.
c. Melakuak proses pembukuan sesi dan penutupan sesi serta
pengambilan modal kerja dari manajer operasional.
d. Melayani transaksi hubungan baik dengan nasabah baru
maupun nasabah lama dan langsung membukukan kedalam
e. Melayani transaksi deposito baik nasabah baru maupun
nasabah lama dan langsung membukukan kedalam system.
f. Melayani over book dari tabungan ke tabungan maupun
dari kredit ke tabungan.
g. Membuat setiap lapran transaksi yang dilakukan dan
mengarsipkannya.
h. Melakukan transaksi channeling kerupa-rupa pasiva dan
membukukanya kedalam system.
i. Menerima/melakukan transaksi pengambilan atau
pembayatran tunai/non tunai dan langsung
membukukannya dalam sistem komputer.
j. Melayanai penyetoran dan atau pengambilan simpanan.
k. Menjaga hubungan baik dengan nasabah PD.BPR Subang
Cabang Pusakanagara.
Wewenang
a. Menerima/melakukan transaksi pengambilan atau
pembayaran tunai/non tunai sesuai limit yang telah
ditentukan dan langsung membukukannya dalam sistim.
b. Melakukan validasi dan verifikasi dalam menerima atau
melakukan transaksi.
c. Menolak proses transaksi yang tidak sesuai prosedur yang
d. Menerima modal awal sesuai dengan ketentuan yang
berlaku disuatu cabang.
Tanggung Jawab
a. Terlaksananya proses transaksi yang efesien dan
memuaskan nasabah
b. Membuat laporan transaksi harian yang telah dilakukan
teller mencakup tellr exchange, rakapitulasi transaksi
harian.
c. Menyediakan laporan transaksi teller dan melaporkanya
pada manajer operasional secara tepat, tepat dan akurat.
d. Menjaga investasi/peralatan serta keamanan tempat
kerjanya dan keamanan uang tunai.
e. Ketetapan proses transaksi, bila terjadi selisih kas kurang
maka teller akan bertanggung jawab terhadap kekurangan
tersebut
f. Kebenaran dan keakuratan pemasukan data transaksi
5. Marketing Tugas Pokok
a. Mengkoordinir dan melakukan analisa terhadap calon
debitur berdasarkan berkas kredit yang diserahkan oleh
bagian administrasi kredit.
b. Melakukan analisa secara kualitatif terhadap debitur.
c. Melakukan analisa secara kuantitatif untuk melihat
kemampuan bayar dari debitur.
d. Memonitor kelengkapan dokumen kredit dan jaminan
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan komite kredit.
e. Melakukan survey terhadap debitur dan jaminan yang
diajukan baik yang dilakukan sendiri maupun dengan
pihak ketiga.
f. Melakukan analisa terhadap kekayaan jaminan yang
diajukan.
g. Membuat laporan analisis terhadap kelayakan kredit.
h. Melakukan fungsi dan tugas review atas proposal yang
diajukan.
i. Membuat analisa awal proposal nasabah PD. BPR Subang.
j. Memberikan masukan yang objektif kepada kredit
mengenai hasil dari analisa dan rekonendasi profesional
yang diberikan.
k. Mempersiapkan berkas kredit untuk diajukan kekomite
pusat bila melebihi dari platform.
Wewenang
a. Melakuak survey terhadap debitur dan jaminanya sesuai
dengan prosedur.
b. Memberikan masukan kepada komite kredit survey dan
c. Mengajukan berkas kredit yang melampaui platform
kepada komite pusat untuk dianalisa lebih jauh.
d. Ikut seta memonitor hasil analisa realisasi pembayaran
untuk mempertajam kemampuan menganalisa.
Tanggung Jawab
a. Memberikan hasil survey yang akuran dan objektif baik
terhadap keadaan calon debitur maupun jaminanya.
b. Memberikan hasil analisa yang lengkap, objektif terhadap
hasil survey tersebut serta proposal yang diajukan oleh
kreditur.
c. Mempertajam dan meningkatkan kemampuan menganalisa
dengan cara training dan memonitor aktifitas dari debitur.
d. Memberikan data-data yang lengkap dan akurat kepada
komite cabang maupun komite kredit pusat.
6. Administrasi Kredit Tugas Pokok
a. Melakukan pencatatan data nasabah baik yang berupa
pinjaman atau simpanan.
b. Melakukan potongan ansuran pembayaran kredit ke bank
terkait.
c. Mengadministrsikan potongan yang dilakuan.
d. Membuat dan meng-update kartu piutang.
f. Memantau pelunasan pembiayaan dan melaporkanya
kepada kepala bidang kredit.
g. Mengadministrasikan dan menghitung pembayaran
ansuran pokok dan bunga.
Wewenang
a. Bersama dengan staff legal dan analisi pembiayaan
membuat surat penolakan apabila tidak disetujui atas dasar
ketidak sesuaian dengan persyaratan standar atau
penolakan oleh manajer marketing atau kepala bidang
kredit.
Tanggung Jawab
a. Menjaga agar pelaksanaan pembiayaan dapat memberikan
tingkat kepuasan yang tinggi dengan tetap menjaga segala
risiko.
b. Menyampaikan laporan tertulis (mingguan, bulanan,
tahuanan) kepada kepala bagian marketing mengenai
realisasi tarfet pembiayaan yang telah dicapai.
c. Menyiapkan surat persetujuan dan memo pencairan dana
nasabah yang telah direkonemdasikan dan disetujui oleh
komite kredit.
d. Menyiapka tagihan dan laporan penanganan anggota dalam
hal penerimaan proposal, pengumpulan data, pemberian
e. Menjamin bahwa setiap transaksi telah diadministrasikan
dan dibukukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7. Analis Kredit Tugas Pokok
a. Memonitor kelengkapan dokumen kredit dan jaminan
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan komite kredit.
b. Membuat laporan analisis terhadap kelayakan kredit.
c. Melakukan fungsi dan tugas review atas proposal yang di
ajukan.
d. Membuat analisa awal proposal nasabah BPR.
Wewenang
a. Memeriksa dan menandatangai dokumen-dokumen atau
surat-surat yang terkait dengan pihak eksternal perusahaan
sesuai dengan kewenanganya.
b. Membuat surat penolakan apabila tidak disetujui atas dasar
ketidak sesuaian dengan persyaratan standar atau
penolakan oleh kepala bidang kredit.
Tanggung Jawab
a. Menyampaikan laporan tertulis (mingguan, bulanan
maupun tahunan) kepada kepala bagian marketing
8. Kolektor Tugas Pokok
a. Menagih setoran kredit dilapangan.
b. Menerima setoran simpanan dari calon nasabah dan
nasabah luar biasa BPR Subang di lapangan.
c. Menampung dan menyampaikan pada kabag operasional
keluhan-keluhan nasabah dan atau nasabah di lapangan.
d. Melakukan penagihan terhadap piutang bermasalah.
e. Mencatat semua nasabah binan.
f. Membuat laporan kondisi nasabah penerima kredit BPR
Subang.
g. Membuat catatan harian tentang penerimaan dan
pengeluaran uang.
h. Melakukan perhitungan secara benar dari seluruh setoran
sebelum di setorkan kepada teller.
Wewenang
a. Mewakili kabag operasional untuk berhadapan dengan
pihak eksternal yang berkaitan dengan bidang kredit atau
sesuai dengan limpahan wewenang yang diberikan oleh
kabag operasional.
b. Meminta informasi dan data kepada unit kerja yang lain
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugasnya.
Tanggung Jawab
a. Menjamin hasil yang optimal dalam dalam proses
penagihan, penyetoran dana dari nasabah.
b. Membina hubungan baik dengan nasabah penerima kredit.
c. Bertanggung jawab atas keamanan dan keutuhan nominal
uang yang di setorkan.
9. Custumer Service Tugas Pokok
a. Memberikan penjelasan / inforasi secara menyeluruh
kepada nasabah BPR SUBANG atau calon nasabah BPR
SUBANG mengenai produk yang di tawarkan BPR
SUBANG dan jasa lembaga keuangan yang bisa dilakukan
BPR SUBANG berikut prosedurnya.
b. Membuat laporan bulanan mengenai penambahan nasabah
BPR SUBANG baru (fresh fund), penutupan rekening dan
mencatat keluhan custumer.
c. Mengkonfirmasi kepada nasabah BPR SUBANG perihal
saldo atau warkat-warkat yang di transaksikan oleh yang
bersangkutan.
d. Memfile dokumen-dokumen nasabah BPR SUBANG,
Wewenang
a. Melakukan akses ke komputer/data-base serta mengelola
data sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
b. Mengambil tindakan-tindakan yang di perlukan untuk
menjaga kepatuhan pelaksanaan prosedur
pembukuan/penutup rekening dan pelayanan jasa BPR
SUBANG.
c. Mengambil tindakan-tindakan yang di perlukan untuk
menjaga hubungan baik dengan nasabah BPR SUBANG
atau relasi BPR SUBANG.
d. Bersama dengan marketing mengusulkan peremajaan dan
atau menarik produk yang dianggap tidak mendapatkan
respon pasar yang baik.
Tanggung Jawab
a. Terkelolanya data-base nasabah BPR SUBANG dan
file-file aplikasi dengan baik.
b. Terselesaikannya masalah-masalah yang berkaitan dengan
pelayanan front office.
c. Bersama dengan supervisor marketing mengembangkan
jaringan kepada pihak lain yang dapat melayani nasabah
BPR SUBANG dalam rangka maksimalisasi manfaat
d. Bersama marketing memantau kebutuhan pasar sebagai
dasar inisiatif dan pengembangan produk dan jasa baru.
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan
Aspek kegiatan PD.BPR Subang Cabang Pusakanagara yaitu:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka, tabungan dan bentuk lain yang di persembahkan
dengan itu.
2. Memberikan kredit kepada pengusaha kecil dan rumah tangga.
3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil
sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan dalam peraturan pemerintah.
4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
32
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR Subang Cabang
Pusakanagara penulis ditempatkan pada Bagian Kredit, bagian ini di pimpin
oleh Analis Kredit yang mempunyai wewenang memeriksa dan
menandatangani dokumen - dokumen atau syarat - syarat yang terkait dengan
pihak external perusahaan dengan kewenangannya dan membuat surat
penolakan apabila tidak di setujui atas dasar ketidak sesuaian dengan
persyaratan standar atau penolakan oleh kepala Bidang Kredit PD.BPR
Subang Cabang Pusakanagara.
3.2Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Kegiatan Kerja Praktek di PD. BPR SUBANG Cabang Pusakanagara
dimulai pada pukul 08.00 s/d 17.00 dari hari senin sampai hari jumat.
Kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek di PD. BPR SUBANG Cabang
Pusakanagara membantu pada bagian Analisa Kredit.
Analisa kredit diperlukan agar PD. BPR SUBANG Cabang Pusakanagara
memperoleh keyakinan bahwa kredit yang di berian dapat di kembalikan oleh
Analisa kredit juga untuk mengetahui prinsip-prinsip pemberian kredit
dan kriteria pemberian kredit. Berikut kegiatan penulis dalam prosedur
pemberian kredit di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Subang Cabang
Pusakanagara yaitu sebagai berikut:
Prosedur kredit adalah tahap yang harus dilalui sebelum kredit di
berikan untuk menilai kelayakan calon debitur. Didalam
memberikan/menyalurkan kredit hendaknya mengacu kepada prinsip yang
sehat dan sesuai prosedur.
3.3Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3.1 Kriteria Pemberian Kredit pada PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara
Didalam pemberian kredit harus di perhatikan beberapa kriteria, pemberian
kredit PD. BPR SUBANG Cabang Pusakanagara dan harus di perhatikan
sebelum melakukan analisa kredit adalah sebagai berikut:
1. Jangan pernah memberikan kredit bila pertimbangan lebih kepada:
a. Belas kasihan
b. Kenalan ( bersaudara atau teman )
c. Nasabah orang terhormat ( terkenal,disegani,status sosial tinggi )
2. Utamakan berdasarkan unsur-unsur sebagai berikut:
a Kelayakan usaha
b Kemampuan membayar
c Jaminan (collateral) yang cukup dan legal.
3.3.2 Prosedur Penilaian Pemberian Kredit Pada PD.BPR SUBANG Cabang Pusakanagara.
Prosedur kredit adalah tahapan yang harus dilalui sebelum kredit di berikan
untuk menilai kelayakan calon debitur, syarat pemberian kredit yang harus di
penuhi yaitu ada 2 (dua) point yaitu sebagai berikut :
1. Calon nasabah mengajukan permohonan kekantor PD. BPR SUBANG
Cabang Pusakanagara dengan mengisi dan menandatangani belangko.
Dalam belangko tersebut di tandatangani oleh suami, istri dan diketahui
oleh kepala desa atau dinas. dengan melampirkan fotokopi KTP/SIM
sebagai identitas sebagai jaminannya adalah :
Kredit Umum : sertifikat atas nama sendiri, kartu dasar
untuk pedagang
Kredit PNS : SK terakhir, kartu taspen, kartu pegawai.
2. Pihak bank menganalisis kredit dengan menggunakan pedoman 5C yaitu
: Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition. Merupakan
penilaian terhadap faktor eksternal yaitu keadaan ekonomi maupun iklim
usaha yang sedang berlangsung.
Pengambilan Belangko dan Pengisiannya
Pemohon datang kekantor PD. BPR SUBANG Cabang Pusakanagara
untuk mengambil perangko, kemudian mengisi dan di tanda tangani
oleh suami istri pemohon dan ketahui oleh kepala desa atau kepala
dinas. Dalam mengisi belangko tersebut harus ada persetujuan kedua
belah pihak.
Penyerahan Belangko
Belangko yang sudah di isi di serahkan kekantor PD. BPR SUBANG
Cabang Pusakanagara dan petugas bank tersebut meneliti berkas
permohonan nasabah. Permohonan di nyatakan lengkap apabila telah
memenuhi syarat–syarat yang di tentukan untuk pengajuan perohonan
menurut jenisnya.
Cek / Survey
Dari pihak bank akan mensurvey kelapangan atau ketempat calon
nasabah tersebut supaya dapat mengetahui karakter nasabah tersebut.
Survey tersebut di lakukan secara profesional sehingga dapat berperan
sebagai saringan untuk menjaga agar tidak terjerumus kedalam kredit
bermasalah atau kredit macet.
Pihak bank menanggapi permohonan kredit nasabahnya, dengan
melakukan evaluasi bahwa kredit yang di berikan aman. Artinya
kredit dan bunganya oleh nasabahnya sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Maka penganalisis harus teliti dan mengenal jenis calon
Persetujuan/Penolakan permohonan dan di buatkan surat
perjanjian kredit.
Setelah di analisis berkas permohonan kredit di mintakan persetujuan
atau penolakan kepada debitur. Dinyatakan setuju akan di buat surat
perjanjian. Dalam perjanjian kredit bank, penerimaan tidak bebas
untuk menentukan tujuan penggunaan kreditnya dan tidak bebas untuk
menentukan isi dari perjanjian. Karena perjanjian kredit merupakan
perjanjian standar yaitu perjanjian yang isi di tentukan terlebih dahulu
oleh bank. Kepada pemohon hanya dimintakan pendapatnya apakah
dapat menerima syarat-syarat yang tersebut didalam formulir atau
tidak. Hal-hal lain yang kosong dalam belangko adalah hal-hal yang
tidak mungkin di isi sebelumnya seperti : lama jumlah pinjaman,
bunga, tujuan dan jangka waktu kredit.
Penandatanganan Berkas
Berkas yang telah di setujui akan di tandatangani oleh direktur dan
3.3.2.1 Prinsip-Prinsip Dalam Menganalisa Pemberian Kredit pada PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara
Dalam melakukan penilaian permohonan kredit PD. BPR Subang Cabang
Pusakanagara sebagai berikut:
1. Caracter
Yaitu penilaian terhadap karakter usaha keperibadian calon peminjam
dengan tujuan untuk memperkirakan kemungkinan perilaku/karakter
peminjam memenuhi kewajibannya.
2. Capacity
Yaitu penilaian secara subyektif tentang kemampuan peminjam untuk
melakukan pembayaran kemampuan di ukur dengan catatan prestasi
peminjam di masa lalu yang didukung dengan pengamatan di lapangan
atas sarana usahanya seperti toko, karyawan, alat-alat, pabrik serta
metode kegiatan.
3. Capital
Yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang di miliki oleh calon
peminjam yang di ukur dengan posisi perusahaan secara keseluruhan
yang di tunjukan oleh rasio finansial dan penekanan pada komposisi
modalnya.
4. Collateral
Yaitu jaminan yang di miliki calon peminjam. Penilai ini bertujuan untuk
tercapai terjadi, maka jaminan dapat di pakai sebagai pengganti dari
kewajiban.
5. Condition
PD. BPR SUBANG harus melihat kondisi ekonomi yang terjadi di
masyarakat secara spesifik melihat adanya keterkaitan dengan jenis usaha
yang di lakukan oleh calon peminjam. Hal tersebut karena kondisi
eksternal berperan besar dalam proses perjalanannya usaha calon
peminjam.
3.3.3 Hambatan-hambatan dan Penanggulangan Dalam Penilaian Pemberian Kredit pada PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara
3.3.3.1Hambatan-hambatan dalam penilaian Kredit pada PD. BPR
Subang Cabang Pusakanagara
Hambatan-hambatan yang di hadapi petugas dalam penilaian Kredit pada
PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara adalah sebagai berikut :
1. Nasabah tidak memberikan persyaratan yang lengkap dalam pengajuan
kredit.
2. Usaha yang dilakukan calon yang mengajukan kredit tidak jelas.
3.3.3.2Penanggulangan dalam mengatasi hambatan-hambatan
penilaian pemberian Kredit pada PD. BPR Subang Cabang
Pusakanagara
Dalam menanggulangi hambatan-hambatan penilaian pemberian kredit di
antaranya yaitu :
1. Calon nasabah yang akan mengajukan kredit harus membawa persyaratan
yang lengkap.
2. Sebelum melakukan penilaian kredit, Petugas bank meninjau ke lapangan
untuk megetahui usaha yang dilakukan calon nasabah dan seberapa besar
kemampuan untuk membayar.
3. Tanda jaminan nilainya harus lebih besar dari kredit yang di ajukan.
40
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1Kesimpulan
1. Kriteria Pemberian Kredit pada PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara
didalam pemberian kredit harus di perhatikan beberapa kriteria yang harus
di perhatikan sebelum melakukan analisa kredit, Jangan pernah
memberikan kredit bila pertimbangan lebih kepada : Belas kasihan,
Kenalan ( bersaudara atau teman ), Nasabah orang terhormat ( terkenal,
disegani, status sosial tinggi ), Usaha-usaha ilegal itu bisa menimbulkan
kredit macet atau kredit bermasalah.
2. Dalam Penilaian Kelayakan Pemberian Kredit oleh PD. BPR SUBANG
Cabang Pusakanagara, syarat yang harus di penuhi ada 2 (dua) point yaitu
sebagai berikut:
a. Calon nasabah mengajukan permohonan ke kantor PD. BPR SUBANG
Cabang Pusakanagara dengan mengisi dan menandatangani belangko.
b. Apabila disetujui maka akan dilakukan perjanjian kredit atau
pengikatan agunan setelah itu dilakukan pengawasan kredit atau
3. Dalam Analisa Pemberian Kredit pada PD. BPR SUBANG Cabang
Pusakanagara terdapat hambatan-hambatan, maka dari itu pihak bank juga
memiliki cara untuk menanggulanginya.
4.2Saran
1. Kriteria pemberian kredit lebih diperhatikan supaya pemberian kredit
tersebut tidak merugikan kepada bank PD. BPR Subang Cabang
Pusakanagara supaya tidak menimbulkan kredit macet atau kredit
bermasalah.
2. Prinsip-prinsip analisa pemberian kredit sangat dibutuhkan dalam
pemberian kredit pada nasabahnya, karena sebagai acuan untuk
mengetahui nasabahnya untuk bisa mengembalikan pinjamannya atau
kewajibanya kepada bank.
3. Dalam prosedur pemberian kredit harus lebih teliti mengenai on the spot
( peninjauan kelapangan ) sehingga dapat mengetahui kemampuan debitur
Laporan Kerja Praktek
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Dalam menempuh Jenjang SI
Program Studi Manajemen
Oleh :
NAMA
: CICA CUNENGSIH
NIM
: 21208034
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
Nama Lengkap : Cica Cunengsih
Nama Panggilan : Cica
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal lahir : Indramayu, 09 Oktober 1990
Status : Belum Menikah
Tinggi badan : 170 cm
Alamat : Ds. Gabus Kulon Blok. Lamaran
Kec. Gabus Wetan Kab. Indramayu RT/RW 13/05
Agama : Islam
Warga negara : Indonesia
SMKN 1 Indramayu (thn 2005 – 2008)
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Jurusan Manajemen,
Bandung (2008 – sekarang)
Pengalaman Organisasi
Anggota PMR SMPN 2 GABUS WETAN Sekretaris PMR SMKN 1 INDRAMAYU Anggota Korps Suka Rela (KSR) UNIKOM
Pengalaman Kerja
Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada hotel ZAMRUD Cirebon (**) Selama
3 bulan.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada hotel BENTANI Cirebon (***)
Selama 3 bulan.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada PD. BPR Subang cabang Pusakanagara Selama 1 bulan.
Demikian daftar riwayat hidup yang saya buat dengan sesungguhnya serta menurut keadaan yang sebenarnya.
Bandung, 30 November 2011
iii
Segala Puji serta syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul
“PROSEDUR PENILAIAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA
PD. BPR SUBANG CABANG PUSAKANAGARA”
Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis tujukan kepada Nabi Besar
Rasulullah Muhammad SAW yang telah berjuang membawa umat manusia
kepada fitrah yang benar dan jalan yang lurus.
Laporan Kerja Praktek ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kerja praktek (KP) pada jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Ibu Prof. Dr. Hj Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Komputer Indonesia.
4. Ibu Trustorini Handayani, SE., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Laporan
Kerja Praktek
iv
yang di ajarkan bisa bermanfaat untuk kehidupan penulis dan lingkungan
sekitar penulis.
7. Orang tuaku Tersayang Ibu Darsinah dan Bapak Castum, Terimakasih atas
segala do’a, pengorbanan baik materil maupun moril serta dukungannya
sampai saat ini, semoga penulis menjadi anak yang soleha, berbakti kepada
kedua orang tua, sukses dalam hidup, dan bisa menbalas budi baik kalian.
8. Kakak kandung tersayang Supriyadi, Bersyukur dan bahagia bisa memiliki
kakak seperti dirimu. Terimakasih untuk do’a serta dukungannya.
9. Yayu Widia Ningsi, Aldi Alamsyah, Kakek Nenek, Keluarga besar semua,
Terimakasih atas dukungannya.
10. Bapak Pratu Cardiwan tersayang, Terimakasih untuk pengorbanan, do’a serta
dukungannya. Semoga keabadian hadir diantara kita.
11. Keluarga besar Bapak Jahid (Alm) dan Ibu Karinih, Terimakasih untuk segala
do’a dan dukungannya.
12. Teman-teman Terkasih (The Jambuz) Satinih, Sartika, Eti, Nety, Sen, Icha,
Eris, Terimakasih atas bantuan dan dukungannya. Merupakan hal yang
terindah bisa mengenal kalian, semoga persahabatan kita akan abadi untuk
v
sempurna serta memperhatikan keterbatasan penguasaan ilmu, segala
ketidaktelitian dan kesalahan dalam penulisan laporan kerja praktek. Untuk itu
Penulis mengharapkan koreksi, masukan atau saran serta tanggapan dari semua
pihak. Penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis sebagai pengalaman dan bagi pembaca.
Bandung, 30 November 2011