• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi administrasi kependudukan di Kantor Kepala Desa Kalijati Timur Subang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi administrasi kependudukan di Kantor Kepala Desa Kalijati Timur Subang"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

BIODATA MAHASISWA

DATA PRIBADI:

Nim : 10509133

Nama : Rio Tri Andana

Tempat/Tgl. Lahir : SUBANG, 1991-12-16 Jenis Kelamin : Pria

Semester : 9

Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)

Alamat Rumah : Dusun Sukamaju Desa Kalijati Timur Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang Alamat Bandung : Jalan Tubagus Ismail Bawah No.39 03/01 kelurahan LebakGede Bandung E-Mail : triandana3@gmail.com

No. Telepon : 08999157272 DATA KELUARGA:

Nama Ayah : (alm) Supianto Nama Ibu : Aning Supriatin

Alamat Orang Tua : Dusun Sukamaju Desa Kalijati Timur Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang No. Telpon Orang Tua : 081320121620

Pekerjaan Orang Tua : PNS

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,

(5)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada

Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata Satu)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

Rio Tri Andana

1.05.09.133

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(6)

iii

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa, yang

telah memberikan rahmat dan karunia – Nya, sehingga penulis dengan segala usaha

dan kemampuan yang ada dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “Sistem

Informasi administrasi kependudukan di Kantor Kepala Desa Kalijati Timur Subang”.

Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Strata Satu pada Fakultas Teknik

dan Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi, Universitas Komputer

Indonesia Bandung.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak memiliki kesulitan baik dari

segi bahasa maupun teknik penulisan-nya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan

kemampuan penulis sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari segala kekurangan.

Oleh karena itu dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat

mendidik bagi penulis khususnya, dan pembaca pada umumnya.

Pada kesempatan ini pula dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis

menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer.

3. Syahrul Mauluddin, S.Kom, M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem

(7)

iv

5. Imelda, ST, MT selaku pembimbing Skripsi yang dengan sabar membimbing

penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff karyawan di Universitas Komputer

Indonesia Bandung.

7. (Almarhum) Ayahanda tercinta Supianto dan Ibunda tersayang Aning

Supriatin beserta Kakak-kakakku terkasih Toni Morianto, Deni Permana dan

Ii Halifah yang telah banyak memberikan doa dan dukungan yang amat besar

baik secara moril maupun materil.

8. Terima kasih buat sahabat-sahabat ku tercinta (Dodo, Teguh, Asti, Hani,

Retna, Helmy, Babeh) dan seluruh teman di SI-3 angkatan 2009.

Akhirnya, Penulis mengharapkan semoga Skripsi ini dapat

memberikan sumbangan pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, 10 Januari 2014

Penulis,

(8)

v

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGAN TAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1.Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2.Rumusan Masalah ... 5

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4.Kegunaan Penelitian... 6

1.4.1.Kegunaan Praktis ... 6

1.4.2.Kegunaan Akademis ... 6

1.5.Batasan Masalah... 7

(9)

vi

2.1.1.Elemen Sistem ... 10

2.1.2.Klasifikasi Sistem... 12

2.1.3.Analis Sistem... 14

2.1.3.1.Pengertian Analis Sistem ... 14

2.1.3.2.Tugas Analis Sistem ... 15

2.2. Konsep Dasar Informasi ... 15

2.2.1.Siklus Informasi ... 17

2.2.2.Kualitas Informasi ... 18

2.2.3.Informasi dan Tingkat Manajemen ... 19

2.3.Konsep Dasar Sistem Informasi ... 20

2.3.1.Komponen Sistem Informasi... 21

2.4.Kasus yang Dirancang ... 23

2.4.1.Teori Kependudukan ... 23

2.4.2.Dinamika Kependudukan ... 24

2.4.3.Nomor Induk Kependudukan ... 26

2.4.4.Pengertian Desa ... 27

2.4.5.Pengertian Pemerintahan Desa ... 28

2.4.6.Perbedaan Desa Dengan Kelurahan ... 29

2.4.7.Pengertian Administrasi ... 30

(10)

vii

2.6.2. Topologi Jaringan Komputer ... 34

2.7. UML(Unifield Modelling Language) ... 38

2.8. Java ... 42

2.8.1. Sejarah Java ... 42

2.8.2. Keunggulan Java ... 43

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 45

3.1.1.Sejarah Singkat Kantor Desa... 45

3.1.2.Visi dan Misi Kantor Desa... 46

3.1.3.Struktur Organisasi Kantor Desa ... 46

3.1.4.Deskripsi Tugas ... 47

3.2.Metode Penelitian ... 54

3.2.1.Desain Penelitian ... 54

3.2.2.Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 54

3.2.2.1.Sumber Data Primer... 54

3.2.2.2.Sumber Data Sekunder ... 55

3.2.3. Metode Pendekatan/Pengembangan Sistem... 55

3.2.3.1.Metode Pendekatan Sistem ... 56

3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem ... 56

(11)

viii

4.1.Analisis Sistem Yang Berjalan ... 60

4.1.1.Analisis Prosedur yang sedang berjalan... 61

4.1.1.1.Use Case Diagram... 62

4.1.1.2. Use Case... 63

4.1.1.3.Diagram Aktifitas... 77

4.1.2.Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan... 84

4.2.Perancangan Sistem ... 85

4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem ... 85

4.2.2.Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 86

4.2.3.Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 86

4.2.3.1.Diagram Use Case Yang Diusulkan ... 86

4.2.3.2.Use Case... 87

4.2.3.3.Diagram Aktifitas yang di usulkan ... 98

4.2.3.4.Diagram Sekuen ... 105

4.2.3.5.Diagram Kelas... 109

4.2.3.6.Diagram Komponen ... 111

4.2.3.7.Diagram Deployment ... 111

4.2.4.Perancangan Antar Muka ... 112

4.2.4.1. Struktur Menu ... 112

(12)

ix

5.1.Implementasi ... 121

5.1.1.Batasan Implementasi ... 121

5.1.2.Implementasi Perangkat Lunak ... 122

5.1.3.Implementasi Perangkat keras... 122

5.1.4.Implementasi Basis Data ... 123

5.1.5.Implementasi Antar Muka... 134

5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 138

5.2.Pengujian ... 142

5.2.1.Rencana Pengujian ... 143

5.2.2.Kasus dan Hasil Pengujian ... 144

5.2.3.Kesimpulan Hasil Pengujian ... 154

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.Kesimpulan ... 155

6.2.Saran ... 156

DAFTAR PUSTAKA

(13)

Al-Bahra bin ladjamudin.2013. Analisis dan Desain Sistem Informasi.Graha

Ilmu.Yogyakarta.

Albert V. Dian Sano.2005.24 Jam Menguasai HTML,JSP dan

MySQL.Andi.Yogyakarta

Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gara

Media. Yogyakarta.

Benny Hermawan.2004.Menguasai Java 2 dan Object Oriented

Programming.Andi.Yogyakarta.

Rosa A. S dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur

dan Berorientasi Objek. Informatika. Bandung.

Sumber Internet :

http://news.palcomtech.com/.

metode-dan-tahapan-pengembangan-perangkat-lunak. Mei 2013.

(14)

http://bpkp.go.id/. Undang-undang republik indonesia nomor 23 tahun 2006

(15)

9

Pada bab ini akan menjelaskan beberapa konsep dan dasar teori yang

berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas penulis sebagai dasar

pemahaman dan dalam mengimplementasikan sebuah sistem serta metode yang

dipakai untuk kegiatan pengembangan sistem itu sendiri.

2.1. Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Prosedur adalah suatu urutan operasi tulis-menulis dan biasanya

melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang

diterapkan, untuk menjamin penanganan yang seragam dari

transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.

Suatu sistem yang baik harus mempunyai tujuan dan sasaran yang

tepat karena hal ini sangat menentukan dalm mendefinisikan masukan

yang dibutuhkan sistem dan juga keluaran yang dihasilkan.

Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan

bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada

sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan

(16)

2.1.1. Elemen Sistem

Elemen-elemen yang terdapat dalam sistem meliputi : tujuan

sistem, batasan sistem, kontrol, input, output dan umpan balik.

Hubungan antara elemen-elemen dalam sistem dapat dilihat pada

gambar dibawah ini.

TUJUAN

BATASAN

KONTROL

PROSES

UMPAN BALIK

INPUT OUTPUT

Gambar 2.1. Elemen-elemen sistem

Sumber : Andri Kristanto. Perancangan Sistem Informasi dan

Aplikasinya.(2008)

Dari gambar diatas, bisa dijelaskan sebagai berikut : tujuan,

batasan dan kontrol sistem akan berpengaruh pada input, proses

dan output. Input yang masuk dalam sistem akan diproses dan

diolah sehingga menghasilkan output. Output tersebut akan

dianalisa dan akan menjadi umpan balik bagi si penerima dan dari

umpan balik ini akan muncul segala macam pertimbangan untuk

input selanjutnya. Selanjutnya siklus ini akan berlanjut dan

(17)

a. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut

dibuat. Tujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi,

kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam

suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk

mencapai tujuan organisasi

b. Batasan Masalah

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi

sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem

dapat berupa peraturan-peraturan yang ada dalam suatu

organisasi, biaya-biaya yang dikeluarkan, orang-orang

yang dalam organisasi, fasilitas baik itu sarana dan

prasaran maupun batasan yang lain.

c. Kontrol Sistem

Kontrol atau pengawasan sistem merupakan

pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan

dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat berupa

kontrol terhadap pemasukan data (input), kontrol

trehadap keluaran data (output), kontrol terhadap

pengolahan data, kontrol terhadap umpan balik dan

(18)

d. Input

Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas

untuk menerima seluruh masukan data, dimana

masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi

pemasukan data dan sebagainya.

e. Proses

Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas

untuk mengolah atau memproses seluruh masukan data

menjadi suatu informasi yang lebih berguna.

f. Output

Output merupakan hasil dari input yang telah diproses

oleh bagian pengolahan dan merupakan tujuan akhir

sistem.

g. Umpan Balik

Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang

bertugas mengevaluasi bagian dari output yang

dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi

kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat

merupakan perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan

sebagainya.

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat diklasifikasikan menjadi

(19)

a. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat

secara mata biasa dan biasanya sistem ini berupa pemikiran

atau ide – ide, contohnya dari sistem abstrak ini adalah

filsafat. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat

secara mata biasa yang biasanya sering digunakan oleh

manusia, contohnya dari sistem ini adalah sistem komputer.

b. Sistem alamiah dan sistem buatan

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena

pengaruh alam, misalnya sistem rotasi dan sistem grafitasi.

Sistem buatan merupakan sistem yang dirancang dan dibuat

oleh manusia. Sistem buatan melibatkan interaksi manusia

dengan mesin disebut human-machine system atau ada yang

menyebut man-machine system.

c. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan

dengan bagian luar sistem dan biasanya tidak terpengaruh

oleh kondisi diluar sistem. Sistem ini bekerja secara

otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luar.

Secara toeritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya

tidak ada sistem yang benar – benar tertutup, yang ada

hanya relatively closed system ( secara relatif tertutup,

(20)

2.1.3. Analis Sistem

Untuk mencapai tujuan dari suatu sistem yang dibuat, diutuhkan 3

perangkat atau alat bantu yang dapat meningkatkan kinerja dari

sebuah sistem sehingga tujuan dari sistem tersebut tercapai.

Tiga perangkat tersebut meliputi: perangkat keras (Hardware),

perangkat lunak (software), perangkat manusia (brainware).

Perangkat keras dapat berupa komputer, sedangkan perangkat

lunak adalah program. Perangkat manusia dapat berupa manajer,

analis sistem, programmer dan sebagainya.

2.1.3.1. Pengertian Analis Sistem

Adapun beberapa pengertian tentang analis sistem yaitu:

a. Seseorang yang mempunyai kemampuan untuk

menganalisa sebuah sistem. Analisa tersebut meliputi

mempelajari masalah-masalah yang timbul dan

menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem.

b. Seseorang yang mempunyai pengetahuan tentang

aplikasi computer yang digunakan untuk memecahkan

masalah-masalah yang timbul dalam sistem.

c. Seseorang yang mempunyai kemampuan untuk memilih

alternatif pemecahan masalah yang paling tepat.

d. Seseorang yang mempunyai kemampuan untuk

merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya

(21)

2.1.3.2. Tugas Analis Sistem

Adapun tugas-tugas umum yang dilakukan oelh seorang

analis sistem adalah:

a. Mengumpulkan dan menganalisa segala

dokumen-dokumen, file-file, formulir-formulir yang digunakan

pada sistem yang berjalan.

b. Menyususn laporan dari sistem yang telah berjalan dan

mengevaluasi kekurangan-kekurangan apa saja yang

ada pada sistem tersebut dan selanjutnya melaporkan

segala kekurangan tersebut kepada pemakai sistem.

c. Merancang perbaikan-perbaikan pasa sistem tersebut

dan menyusun sistem baru.

d. Menganalisa dan menyusun perkiraan biaya yang

diperlukan untuk sistem yang baru dan memeberikan

argument tentang keuntungan-keuntungan apa saja yang

dapat diperoleh dari pemakaian sistem yang baru.

e. Mengawasi segala kegiatan yang ada terutama

berkaitan dengan penerapan sistem yang baru.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam

tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang

sangat penting untuk medukung kelangsungan perkembangannya,

(22)

perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu

tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber

daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat

terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing

dengan lingkungan pesaingnya. Di samping itu, sistem informasi yang

dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya

adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang

tidak bermanfaat atau berarti sistem terlalu banyak data. Memahami

konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain

sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).

Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang

berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi

merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna

dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem

tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya bisa mati. Suatu organisasi

tanpa adanya suatu informasi maka organisasi tersebut tidak bisa berjalan

dan tidak bisa beroperasi.

Dengan kata lain sumber informasi adalah data. Data

menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut

akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna

dalam suatu sistem.

(23)

a. Data adalah penggambaran dari sesuatu dan kejadian yang kita

hadapi.

b. Data bisnis (Business Data) adalah penggambaran dari suatu

organisasi tentang sesuatu (resources) dan kejadian

(transactions) yang terjadi.

c. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu

yang terjadi pada saat tertentu. Sebagai contoh, dalam dunia

bisnis kejadia-kejadian nyata ytang sering terjadi adalah

perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi.

2.2.1. Siklus Informasi

Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak

diolah maka data tersebut tidak akan berguna. Data tersebut akan

berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui

suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut

disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan

nama siklus pengolahan data. Perhatikan gambar berikut ini.

INPUT PROSES OUTPUT

UMPAN BALIK UMPAN BALIK OUTPUT

Gambar 2.2. Siklus Pengolahan data

Sumber : Andri Kristanto. Perancangan Sistem Informasi dan

(24)

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data yang

merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang

terjadi dimasukan melalui elemen input kemudian data tersebut

akan diolah dan diproses menjadi suatu output dan output tersebut

adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan

diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan

memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi

tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang

akan dimasukan menjadi inputan kembali.

2.2.2. Kualitas Informasi

Kualitas informasi tergantung 3 hal yang sangat dominan yaitu

keakuratan informasi, ketepatan waktu dari informasi dan relevan.

Ketiga hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Akurat

Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan –

kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang

menerima informasi tersebut.

b. Tepat Waktu

Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab

kalau informasi yang diterima terlambat maka informasi

tersebut sudah tidak berguna lagi. Informasi yang diterima

terlambat tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau

(25)

akan berakibat fatal. Kondisi demikian menyebabkan

mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk

mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan

teknologi – teknologi terbaru.

c. Relevan

Informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima,

sebab informasi ini akan digunakan untuk pengambilan

suatu keputusan dalam pemecahan suatu permasalahan.

d. Ekonomis, Efisien dan dapat dipercaya

Informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih

besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan

sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir

keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat

ditaksir nilai efektivitasnya. Selain itu informasi yang

dihaslkan juga bisa dipercaya kebenarannya dan tidak

mengada-ada.

2.2.3. Informasi dan Tingkat Manajemen

Berdasarkan tingkatan manajemen, informasi dapat dikelompokan

berdasarkan penggunanya, yaitu:

a. Informasi Strategis

Digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang,

mencangkup informasi eksternal (tindakan pesaing, langganan),

(26)

b. Informasi Taktis

Digunakan untuk mengambil keputusan jangka menengah,

mencangkup informasi tren penjualan yang dapat dipakai untuk

menyusun rencana-rencana penjualan.

c. Informasi Teknis

Digunakan untuk keperluan operasional sehari-hari, contohnya

informasi persediaan stock, retur penjualan dan laporan kas

harian.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat

keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan

mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak

tersebut. Selain itu data juga memegang peranan yang penting dalam

sistem informasi. Data yang akan dimasukan dalam sebuah sistem

informasi dapat berupa formulir – formulir, prosedur – prosedur dan

bentuk data lainnya. Selain itu sistem informasi dapat didefinisikan

sebagai berikut :

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari

komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai

suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat

dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

(27)

c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Untuk mendukung lancar suatu sistem informasi

dibutuhkan beberapa komponen yang fungsinya sangat vital

didalam sistem informasi. Komponen-komponen sistem informasi

tersebut adalah sebagai berikut : input, proses, output, teknologi,

basis data dan kendali. Secara rinci komponen – komponen sistem

informasi dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Input

Input disini adalah semua data yang dimasukan

kedalam sistem informasi.

b. Proses

Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan

memanipulasi input yang kemudian akan disimpan

dalam bagian basis data dan seterusnya akan diolah

menjadi suatu output yang akan digunakan oleh si

(28)

c. Output

Output merupakan semua keluaran atau hasil dari

model yang sudah diolah menjadi suatu informasi

yang berguna dan dapat dipakai penerima.

Komponen ini akan berhubungan langsung dengan

pemakai sistem informasi dan merupakan tujuan

akhir dari pembuatan sistem informasi.

d. Teknologi

Teknologi disini merupakan bagian yang berfungsi

untuk memasukan input, mengolah input dan

menghasilkan keluaran. Ada 3 bagian dalam

teknologi ini yang meliputi perangkat keras,

perangkat lunak dan perangkat manusia.

e. Basis data

Basis data merupakan kumpulan data – data yang

saling berhubungan satu dengan yang lain yang

disimpan dalam perangkat keras computer dan akan

diolah menggunakan perangkat lunak. Basis data

sendiri merupakan kumpulan file – file yang

mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang

(29)

f. Kendali

Kendali dalam hal ini merupakan semua tindakan

yang diambil untuk menjaga sistem informasi

tersebut agar bisa berjalan dengan lancer dan tidak

mengalami gangguan. Kompnen ini sangat penting

agar sistem secara keseluruhan memiliki validasi

dan integritas yang tinggi. Komponen kendali

diperlukan terhadap : backup file dan pengujian

kebenaran data dari tiap entry yang dilakukan.

2.4. Kasus yang Dirancang

Kasus yang dirancang dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan di Kantor Kepala Desa Kalijati Timur

Subang, sehingga diperlukan data-data yang mengarah kepada kasus-kasus

tersebut.

2.4.1. Teori Kependudukan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23

Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan menyatakan

Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban

dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui

pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi

administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk

(30)

2.4.1.1. Penduduk

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi

Kependudukan menyatakan, Penduduk adalah warga

Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal

di Indonesia. Orang asing yang memiliki izin tinggal

terbatas yang datang dari luar negeri dan orang asing

yang memiliki izin lainnya yang telah berubah status

sebagai pemegang izin tinggal terbatas yang berencana

bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia wajib melaporkan kepada Instansi Pelaksana

paling lambat 14 (empat belas) hari sejak diterbitkan Izin

Tinggal Terbatas. Orang asing yang memiliki izin tinggal

terbatas yang telah berubah status menjadi orang Asing

yang memiliki izin tinggal tetap wajib melaporkan kepada

Instansi Pelaksana paling lambat 14 (empat belas) hari

sejak diterbitkan izin tinggal tetap. Berdasarkan laporan

sebagaimana dimaksud tersebut), Instansi Pelaksana

mendaftar dan menerbitkan KK dan KTP.

2.4.2. Dinamika Kependudukan

Dinamika kependudukan merupakan perubahan

kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu.

(31)

kelahiran, kematian, pendatan dan perpindahan penduduk atau

migrasi.

1. Definisi Kartu Keluarga

Menurut UU No. 23/2006 Pasal 1 butir 13 UU No.

23/2006 dan pasal 1 butir 14 PP No. 37/2007

mendefinisikan “Kartu Keluarga, selanjutnya

disingkat KK, adalah kartu identitas keluarga yang

memuat data tentang nama, susunan dan hubungan

dalam keluarga, serta identitas anggota keluarga”.

Kartu keluarga merupakan Kartu yang memuat data

kepala keluarga dan semua anggota keluarga

2. Definisi Kartu Tanda Penduduk

Menurut UU No. 23/2006 Pasal 1 butir 14 dan pasal

1 butir 15 PP No. 37/2007 mendefinisikan “Kartu

Tanda Penduduk, selanjutnya disingkat KTP, adalah

identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang

diterbitkan oleh instansi pelaksana yang berlaku di

seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia”.

Definisi Kelahiran

Menurut Peraturan Daerah Tingkat II Nomor 1

(32)

jumlah penduduk yang diakibatkan oleh hal alami

dari suatu perkawinan antara ayah dan ibu.

2.4.2.4. Definisi Kematian

Menurut Peraturan Daerah Tingkat II Nomor 1

Tahun 1978 Kematian adalah proses pungurangan

jumlah penduduk yang diakibatkan oleh

meninggalnya penduduk.

3. Definisi Pindah/Datang

Menurut Peraturan Daerah Tingkat II Nomor 1

Tahun 1978 Penduduk datang adalah proses

penambahan penduduk dari satu tempat ke tempat

lain.

2.4.3. Nomor Induk Kependudukan

Nomor Induk Kependudukan Adalah nomor identitas yang

diberikan kepada setiap penduduk di wilayah Negara Republik

Indonesia ketika bersangkutan didaftar sebagai penduduk. Setiap

penduduk hanya diberikan satu nomor induk kependudukan yang

berlaku seumur hidup.

a. Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah sebagai bukti diri

bagi setiap penduduk yang sudah berumur tujuh belas tahun

(33)

yang bersangkutan telah terdaftar di satu wilayah

pemerintahan.

b. Buku Induk Penduduk adalah buku yang memuat data awal

setiap penduduk dalam wilayah satu kecamatan.

2.4.4. Pengertian Desa

Desa, atau udik, menurut definisi "universal", adalah

sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). Di

Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di

Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa.

Sebuah desa merupakan kumpulan dari beberapa unit pemukiman

kecil yang disebut kampung (Banten, Jawa Barat) atau dusun

(Yogyakarta) atau banjar (Bali) atau jorong (Sumatera Barat).

Kepala Desa dapat disebut dengan nama lain misalnya Kepala

Kampung atau Petinggi di Kalimantan Timur, Klèbun di Madura,

Pambakal di Kalimantan Selatan, Hukum Tua di Sulawesi Utara.

Sejak diberlakukannya otonomi daerah Istilah desa dapat

disebut dengan nama lain, misalnya di Sumatera Barat disebut

dengan istilah nagari, di Aceh dengan istilah gampong, di Papua

dan Kutai Barat, Kalimantan Timur disebut dengan istilah

kampung. Begitu pula segala istilah dan institusi di desa dapat

disebut dengan nama lain sesuai dengan karakteristik adat istiadat

(34)

penghormatan Pemerintah terhadap asal usul dan adat istiadat

setempat.

Pengertian desa pun terdapat dalam UU pemerintahan,

berikut ini UU tersebut :

UU no. 22 tahun 1999

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang

memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan

adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem

pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten.

UU no. 5 tahun 1979

Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh

sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk

di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai

organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah Camat

dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri

dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia

2.4.5. Pengertian Pemerintahan Desa

Pengertian Pemerintahan desa diatur dalam peraturan

pemerintahan Nomor 72 tahun 2005. Berdasarkan peraturan

tersebut, yang dimaksud dengan desa sebagai berikut.

1. Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang

(35)

mengurus dan mengatur kepentingan masyarakat

setempat.

2. Pemerintahan desa merupakan penyelenggaraan urusan

pemerintah oleh pemerintahan desa dan badan

permusyawaratan desa dalam mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat.

2.4.6. Perbedaan Desa dengan Kelurahan

Kelurahan adalah wilayah yang ditempati oleh sejumlah

penduduk yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah

langsung dibawah camat, yang tidak berhak menyelenggarakan

rumah tangganya sendiri. Sedangkan desa adalah suatu wilayah

yang ditempati sejumlah penduduk sebagai satu kesatuan

masyarakat hukum yang mempunyai organisasi terendah langsung

di bawah camat dan berhak menyelenggarakan usahanya sendiri

dalam ikatan negara

kesatuan republik indonesia (Widjaja : 2002)

Tabel 2.1. Perbedaan Pemerintahan Desa dengan Pemerintahan

Kelurahan

No Pemerintahan Desa Pemerintahan Kelurahan

1 Diluar Kota Didalam kota

2 Menyelenggarakan rumah

tangganya sendiri

Merupakan pemerintah wilayah

administratif di dalam kota

(36)

“luber” oleh rakyat dalam

wilayah desa yang

bersangkutan, bukan pegawai

negeri sipil

instansi atasan tanpa pemilihan

dan mempunyai status pegawai

negeri sipil sepenuhnya

4 Pemerintah desa terdiri dari

kepala desa, dibantu oleh

perangkat desa terdiri dari

sekretaris desa dan

kepala-kepala dusun, secretariat desa

dikepalai oleh seorang

sekretaris desa yang ditunjuk

oleh pengangkatan, dan

kepala-kepala dusunnya

diangkat sebagai pegawai

desa

Pemerintah kelurahan hanya

terdiri dari kepala desa dibantu

oleh sekretariat kelurahan dan

kepala lingkungan (sejajar

dengan dusun atau desa).

Susunan secretariat kelurahan

sama seperti desa. Bedanya

dalam sekretariat kelurahan tidak

ada lembaga musyawarah

kelurahan

5 Kepala desa dan peragkat

desa bukan pegawai negeri

Kepala kelurahan dan perangkat

kelurahan adalah pegawai negeri

2.4.7. Pengertian Administrasi

Administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja yang

dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Administrasi, baik dalam pengertian luas maupun

(37)

fungsi-fungsi manajemen, yang terdiri dari perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

Jadi administrasi adalah penyelenggaraannya, dan

manajemen adalah orangorang yang menyelenggarakan kerja.

Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelenggaraan kerja yang

dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama (kerjasama)

untuk mencapai tujuan yang yang telah ditetapkan.

2.5. MySQL

MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relasi (

Relational Database Management System / RDBMS ) yang bersifat

terbuka (open source) MySQL hasil pemikiran dari Michael “Monty”

Widenius, David Axmark, dan Allan Larson pada tahun 1995. Tujuan

awal ditulisnya program MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi

web yang akan digunakan oleh salah satu klien MySQL AB yaitu sebuah

perusahaan konsultan database dan pengembang software (masih

menggunakan nama perusahaan TcX data Konsult AB ).

MySQL versi 1.0 dirilis pada Mei 1996 dan penggunaannya hanya

terbatas di kalangan intern saja. Pada bulan Oktober 1996, MySQL versi

3.11.0 dirilis ke masyarakat luas dibawah lisensi “Terbuka tapi terbatas”

yang artinya dapat dipakai untuk non komersial. Apabila untuk kegiatan

komersial maka diwajibkan membayar lisensi tersebut.

Pada bulan Juni 2000, MySQL AB mengumumkan bahwa mulai

(38)

yang artinya “siapapun dapat mempergunakannya baik untuk komersial

ataupun non komersial”.

Bersemangatkan open source, MySQL berkembang menjadi salah

satu sistem manajemen database relasi termuka yang diakui secara

internasional. MySQL menggunakan bahasa standar SQL ( Structure

Query Language ) sebagai bahasa interaktif dalam mengelola data.

Perintah SQL sering juga disebut Query.

Selain karena MySQL adalah database yang sifatnya open source

dan membutuhkan biaya rendah ( relatif gratis ), MySQL juga memiliki

kecepatan dan stabilitas yang baik dibanding database server lainnya.

Perintah–perintah dan aturan- aturan pada MySQL maupun proses

instalasinya relatif mudah digunakan serta MySQL dapat dijalankan pada

beberapa sistem operasi yang berbeda seperti Linux, Microsoft Windows,

Novel NetWare, Mac OS X dll.

Satu hal yang membuat MySQL tetap menjadi pilihan utama para

web developer (sebutan untuk orang yang membuat web) adalah

kemudahan penggunaannya, simple, dan bahwa PHP sangat terintegrasi

dengan MySQL.

Bahasa SQL dapat dipilah ke dalam 2 bentuk yaitu :

a. Data Definition Language (DDL), merupakan bahasa standar yang

digunakan untuk membuat tabel baru, membuat index, mengubah

(39)

b. Data Manipulation Language ( DML), merupakan bentuk bahasa

basis data yang berguna untuk melakukan manipulasi data dan

pengambilan data pada suatu basis data. Manipulasi data dapat

berupa penyisipan / penambahan data baru ke suatu basis data,

penghapusan data dari suatu basis data, dan pengubahan data pada

suatu basis data. Hasil dari kompilasi perinah DDL adalah kmpulan

tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut kamus data.

2.6. Konfigurasi Jaringan

Jaringan komputer adalah himpunan interkoneksi antar 2 komputer

autonomous atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau

tanpa kabel (wireless). Bila sebuah komputer dapat membuat komputer

lainnya restart, shutdown atau melakukan control lainnya, maka

komputer-komputer tersebut bukan autonomous (tidak melakukan control terhadap

komputer lain dengan akses penuh).

Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa

saling bertukar data atau informasi, berbagi resource yang dimiliki, seperti

file, printer, media penyimpanan (hardisk, floppy disk, cd-room, flask

disk). Data yang berupa teks, audio, maupun video bergerak melalui media

kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna komputer

dalam jaringan komputer dapat saling bertukar file atau data mencetak

pada printer yang sama dan menggunakan hardware atau software yang

(40)

2.6.1. Jenis-jenis Jaringan Komputer

1. LAN (Local Area Network)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang

berada di dalam suatu area kecil, misalnya di dalam suatu

gedung atau kampus. Jarak antara komputer yang

dihubungkan bisa mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN

biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampai

100 Mbps.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi

suatu kota. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai

beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada

kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

3. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan

komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang

luas. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1000 km,

dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps

sampai 2,4 Gbps.

4. GAN (Global Area Network)

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan

(41)

mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100 Gbps dan

cakupannya mencapai ribuan kilometer.

2.6.2. Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan atau arsitektur jaringan adalah gambaran

perencanaan hubungan antar komputer dalam Local Area

Network yang umumnya menggunakan kabel (sebagai media

transmisi), dengan konektor, Ethernet card, dan perangkat

pendukung lainnya.

Ada beberapa jenis topologi yang terdapat pada

hubungan komputer pada jaringan local area, seperti :

1. Topologi Bus

Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang

kedua ujungnya ditutup, dimana di sepanjang kabel

terdapat node-node. Signal dalam kabel dengan

topologi ini dilewati satu arah sehingga memungkinkan

sebuah collision terjadi.

Gambar 2.3. Topologi bus

(42)

2. Topologi Ring

Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang

berisi node-node. Signal mengalir dalam dua arah

sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision

sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan data

yang sangat cepat. Semua komputer saling tersambung

membentuk lingkaran seperti bus tetapi ujung-ujung

bus disambung. Data yang dikirim diberi address tujuan

sehingga dapat menuju komputer yang dituju.

Gambar 2.4. Topologi Ring

(Sumber : http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html)

3. Topologi Star

Karakteristik dari topologi jaringan ini adalah node

(station) berkomunikasi langsung dengan station lain

melalui central node (hub/switch), traffic data mengalir

(43)

(station) tujuan. Jika salah satu segmen kabel putus,

jaringan lain tidak akan putus.

Gambar 2.5. Topologi Star

(Sumber : http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html)

4. Topologi Tree / Hierarchical

Tidak semua stasiun mempunyai kedudukan yang

sama. Stasiun yang kedudukannya lebih tinggi

menguasai stasiun dibawahnya, sehingga jaringan

sangat tergantung pada stasiun yang kedudukannya

lebuh tinggi (Hierathica topology) dan kedudukan

(44)

Gambar 2.6. Topologi Tree / Hierarchical

(Sumber :http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html)

2.7. UML (Unifield Modelling Language)

Sesuai dengan metode pendekatan sistem yang digunakan penulis

yaitu pemodelan berorientasi objek, maka penulis akan menjelaskan

tentang pemodelan berorientasi objek yaitu Unifield Modelling Language

(UML). UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk

menspesifikasikan menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari

sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan

dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram

dan teks-teks pendukung.

Hal – hal yang dilakukan dalam analisis dan desain berorientasi

objek meliputi :

1. Diagram Use Case

2. Diagram Aktivitas

3. Diagram Sekuen

(45)

5. Diagram Komponen

6. Diagram Deployment

Berikut penjelasan tantang masing- masing diagram :

1. Diagram Use Case

Diagram use case atau use case merupakan pemodelan

untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat.

Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau

lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara

kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja

yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang

berhak menggunakan fungsi – fungsi itu.

Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan

sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama

pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan

use case.

a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat

di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri,

jadi walaupun simbol dari actor adalah gambar orang,

tapi aktor belum tentu merupakan orang.

b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan

sistem sebagai unit – unit yang saling bertukar pesan

(46)

2. Diagram Aktivitas

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan

workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau

proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa

diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa

yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh

sistem.

3. Diagram Sekuen

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use

case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message

yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu

untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui

objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta

metode-metode yang dimiliki kela yang diinstansiasi menjadi

objek itu.

Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah

sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri

atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan

interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen

sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka

diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak.

(47)

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur

sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat

untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut

atribut dan metode atau operasi.

1. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh

suatu kelas.

2. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki

oleh suatu kelas.

Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat

melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem.

Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas

sebaiknya memiliki jenis – jenis kelas berikut :

1. Kelas main

Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika

sistem dijalankan.

2. Kelas yang menangani tampilan sistem

Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke

pamakai.

3. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case

Kelas yang menangani fungsi – fungsi yang harus ada

diambil dari pendefinisian use case

(48)

Kelas yang digunakan untuk memegang atau

membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang

diambil maupun akan disimpan ke basis data.

5. Diagram Komponen

Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk

menunjukan organisasi dan ketergantungan di antara kumpulan

komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus

pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam

sistem.

6. Diagram Deployment

Diagram deployment atau deployment diagram menunjukan

kofigurasi komponen dalam proses eksekusi. Diagram

deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal – hal

berikut :

a. Sistem tambahan yang menggambarkan rancangan

device, node dan hardware.

b. Sistem client/server

c. Sistem terdistribusi murni

d. Rekayasa ulang aplikasi

2.8. Java

Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek yang

dikembangkan oleh Sun Microsystem, suatu perusahaan yang terkenal

(49)

2.8.1. Sejarah Java

Sejarah Java berawal pada tahun 1991 ketika perusahaan Sun

Microsystem memulai green project, yakni projek penelitian untuk

membuat bahasa yang akan digunakan pada chip-chip embedded

untuk device intelligent consumer electronic. Bahasa tersebut

haruslah bersifat multiplatform, tidak tergantung kepada vendor

yang memanufaktur chip tersebut.

Karena pada awalnya ditujukan untuk pemograman device kecil,

Java memiliki karakteristik berukuran kecil, efisien, portable untuk

berbagai hardware. Projek Green sempat terancam terhenti karena

dalam perkembangannya, device ini belum memiliki pasar seperti

yang diramalkan semula. Selanjutnya Java diarahkan untuk

pemograman internet. Secara kebetulan, fitur-fitur java yang telah

disebutkan sebelumnya sangat sesuai bagi pengembangan internet

sehingga dalma beberpa tahun belakangan ini java telah menjadi

primadona untuk pemograman yang berbasis internet.

2.8.2. Keunggulan Java

Java Memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan

(50)

1. Java bersifat sederhana dan relatif mudah

Java dimodelkan sebagian dari bahasa C++, namun dengan

memperbaiki bebrapa karakteristik C++, seperti mengurangi

kompleksitas beberapa fitur, penambahan fungsionalitas, serta

penghilangan beberapa aspek pemicu ketidakstabilan sistem

pada C++.

Sebagai contoh, Java menggantikan konsep pewarisan lebih

dari satu (multiple inheritance) dengan interface,

menghilangkan konsep pointer yang sering membingungkan,

otomatisasi sistem alokasi memory, dan sebagainya. Ini

membuat Java menjadi relative sederhana dan mudah untuk

dipelajari dibandingkan bahasa pemograman lainnya.

2. Java berorientasi pada objek (Object Oriented)

Java adalah bahasa pemograman yang berorientasi objek

(OOP), bukan seperti Pascal, Basic, atau C yang berbasis

procedural. Dalam memecahkan masalah, Java membagi

program menjadi objek-objek, kemudian memodelkan sifat dan

tingkah laku masing-masing. Selanjutnya Java menentukan dan

mengatur interaksi antara objek yang satu dengan lainnya.

3. Java berrsifat MultiThread

Thread adalah proses yang dapat dikerjakan oleh dalam suatu

waktu. Java bersifat MultiThreaded, artinya dapat mengerjakan

(51)

purpose of this study was to design a population information system in village head office of east kalijati . To provide a fast and efficient service with a computerized system. Population administration services in village head office of e ast kalijati ranging from making an introductory letter and a Family Card Making Identity Card, Birth Certificate, Death report, Population Information Coming / Moving Population and create reports.

The method used is the development of a system prototype method with stepwise method starting from the analysis of user needs through the maintenance phase . And with the approach of Object Oriented systems with tools that are used Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, Component Diagram and Deployment Diagram. Software used for the manufacture of Population Administration Information System using Java programming language and MySQL database.

I. Pe ndahuluan

1.1. Latar be lakang

Kemajuan teknologi yang sangat pesat mendorong setiap instansi untuk tetap mengikuti perkembangan teknologi dan terus meningkatkan kemampuan dalam mengelola data-data dan informasi yang dimiliki agar lebih akurat dan efisien. Untuk itu suatu instansi membutuhkan suatu sistem informasi yang mendukung kebutuhan instansi pemerintah yang akan sangat membantu sebuah manajemen instansi itu sendiri baik dalam menciptakan efisiensi dan efektifitas kerja, maupun dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya di kantor Kepala Desa Kalijati Timur. Maka penulis tertarik untuk membuat sebuah sistem informasi administrasi kependudukan di kantor Kepala Desa Kalijati agar pengolahan data tersimpan dalam satu media yang bisa di akses sehingga memudahkan pihak kelurahan dalam mengelola data-data dan memudahkan dalam proses pembuatan laporan kependudukan.

1.2. Ide ntifikasi Masalah

1. Tidak efisiennya waktu yang digunakan untuk memproses pelayanan kependudukan dalam pencarian data penduduk.

2. Proses administrasi pembuatan surat-surat pengantar (Kartu Keluarga dan KTP), kelahiran dan kematian yang membutuhkan waktu yang cukup lama.

3. Sulitnya mendapatkan laporan kependudukan yang cepat dan akurat dalam waktu singkat.

1.3. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan masalah yang ada antara lain adalah :

1. Bagaimana sistem informasi administrasi kependudukan yang sedang berjalan pada Kantor Desa Kalijati Timur.

(52)

1.4. Maksud Pe ne litian

Adapun maksud dari penelitian ini dilakukan adalah untuk merancang sistem informasi administrasi kependudukan pada Kantor Desa Kalijati Timur, dengan harapan dapat membantu menyelesaikan masalah yang sedang terjadi.

1.5.Tujuan Pe ne litian

1. Mengembangkan Sistem Informasi administrasi kependudukan yang sedang berjalan di Kantor Desa Kalijati Timur.

2. Membangun Database kependudukan Desa Kalijati sebagai media penyimpanan data dan aplikasi pendukung pembuatan laporan kependudukan.

3. Menerapkan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang terkomputerisasi.

4. Analisis dan pengujian sistem informasi administrasi kependudukan di Kantor Desa Kalijati Timur.

1.6. Ke gunaan Praktis

Dengan adanya perancangan sistem informasi administrasi kependudukan ini diharapkan dapat membantu pihak Kantor Desa Kalijati Timur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

1.7. Ke gunaan Akade mis

a. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan sistem informasi administrasi kependudukan dan kualitas pelayanan instansi pemerintahan seperti Kantor Desa Kalijati Timur kepada masyarakat.

b. Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan bahan pembanding terutama kepada peneliti lain yang akan mengadakan penelitian dalam kajian yang sama.

c. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah pengetahuan baik teori maupun praktek dan mengembangkan ilmu yang telah didapat oleh penulis selama perkuliahan.

1.8. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan penulis maka penulis membatasi pembahasan masalah terhadap penelitian yang dilakukan. Masalah yang akan dibahas dibatasi seputar hal-hal yang behubungan dengan administrasi kependudukan di kantor Desa Kalijati Timur yang meliputi :

(53)

6. Pembuatan surat keterangan penduduk pindah 7. Pembuatan laporan kependudukan.

II. Kajian Pustaka

2.1. Konse p Dasar Siste m

Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Prosedur adalah suatu urutan operasi tulis-menulis dan biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang diterapkan, untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.

Suatu sistem yang baik harus mempunyai tujuan dan sasaran yang tepat karena hal ini sangat menentukan dalm mendefinisikan masukan yang dibutuhkan sistem dan juga keluaran yang dihasilkan.

Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.

2.2. Konse p Dasar Informasi

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk medukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Di samping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti sistem terlalu banyak data. Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya bisa mati. Suatu organisasi tanpa adanya suatu informasi maka organisasi tersebut tidak bisa berjalan dan tidak bisa beroperasi.

(54)

organisasi tentang sesuatu (resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi.

c. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Sebagai contoh, dalam dunia bisnis kejadia-kejadian nyata ytang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi.

2.3. Konse p Dasar Siste m Informasi

Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Selain itu data juga memegang peranan yang penting dalam sistem informasi. Data yang akan dimasukan dalam sebuah sistem informasi dapat berupa formulir – formulir, prosedur – prosedur dan bentuk data lainnya. Selain itu sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau mengendalikan organisasi.

c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

III. Obje k dan Me tode Pe ne litian

3.1. Obje k Pe ne litian

Objek penelitian yang di ambil adalah Kantor Kepala Desa Kalijati Timur yang beralamat di Jl.Raya Kalijati No.112 Desa Kalijati Timur Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang 41271.

(55)

Dan Sejahtera 2. Misi

1. Meningkatkan Mutu Dan Produktifitas Sumber Daya Manusia. 2. Meningkatkan dan Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Alam. 3. Memperluas Dan Meningkatkan Mutu Infrarstuktur Desa.

4. Meningkatkan Dan Memperluas Jaringan Kerja Sama antara Pemerintah Desa, Pemprov, Pemda Dan Swasta.

3.2. Me tode Pe ne litian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini metode pendekatan / penyelesaian sebagai berikut :

3.2.1. De sain Pe ne litian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini desain yang digunakan berupa Penelitian Tindakan (Action Research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang bekerja pada suatu bidang tertentu terhadap proses kegiatannya yang sedang berlangsung dengan cara memberikan tindakan / action

tertentu dan diamati terus menerus dilihat plus-minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat.

3.2.2. Je nis dan Me tode Pe ngumpulan Data

Suatu metode yang digunakan sebagai sarana pengumpulan data-data. Maka dari itu didalam penulisan penelitian ini penulis menggunakan metode-metode seperti :

3.2.2.1. Sumbe r Data Prime r

Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis dalam pengumpulan data diantaranya adalah:

1. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui secara langsung data yang di butuhkan untuk pembangunan sistem di Kantor Desa Kalijati Timur.

2. Wawancara (Interview)

Peneliti melakukan wawancara langsung dengan kepala desa kalijati timur. Dengan membahas seputar sistem administrasi kependudukan yang sedang berjalan dan permasalahan yang di hadapi.

3.2.2.2. Sumbe r Data Se kunde r

(56)

sistem.

3.2.3.1. Me tode Pe nde katan Siste m

Metode pendekatan sistem yang digunakan penulis adalah pendekatan sistem berorientasi objek. Penulis menggunakan pendekatan berorientasi objek karena bagi penulis metode pendekatan ini mudah dipahami dan mudah digunakan, artinya metode ini mudah dimengerti.

Pendekatan berorientasi objek merupakan paradigma pemograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi didalam paradigma dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek.

Pemograman berorientasi objek dibuat untuk mempermudah pengembangan program yang mengikuti model yang telah ada dalam kehidupan nyata. Yang mana objeknya akan saling berinteraksi dan membentuk sebuah sistem.

3.2.3.2. Me tode Pe nge mbangan Siste m

Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk membangun sistem informasi ini adalah metodologi prototype, dijelaskan sebagai berikut:

a. Requirements Analysis

Mengidentifikasi semua kebutuhan sistem, Informasi kebutuhan didapat melalui observasi, wawancara. Tahapan analisisnya yaitu, menganalisis data yang ada kemudian menganalisis kebutuhan sistem.

b. Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user, atau tahap merancang tampilan yang sesuai dengan kebutuhan user (User Friendly).

c. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu.

d. Testing

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang telah dibangun.

e. Maintenance

Tahap akhir dimana perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan atau penambahan sesuai permintaan user.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Pe rancangan

(57)

Pengujian black box merupakan pendekatan pengujian yang ujinya diturunkan dari spesifikasi program atau komponen. Pengujian black box

digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut. Faktor-faktor pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Reliability

Menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar.

2. File Integrity

Menekankan pada data yang dimasukkan melalui aplikasi akan tidak bisa diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar.

3. Authorization

Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen. Authorisasi menyangkut proses transaksi secara umum dan khusus.

4. Easy of use

Menekankan perluasan usaha yang diminta untuk belajar, mengoperasikan dan menyiapkan inputan, dan menginterpretasikan output dari sistem. Faktor ini tersangkut terhadap interaksi antara manusia dan sistem.

IV. Hasil Pe ne litian

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Siste m Yang Se dang Be rjalan

Analisis sistem merupakan proses memilah-milah suatu permasalahan menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem merupakan cara pemecahan masalah yang terjadi dalam spesifikasi sistem baru.

(58)

4.1.1. Analisis Prose dur yang se dang be rjalan

Pada analisis prosedur ini, harus diketahui prosedur yang sedang berjalan untuk perancangan sistem yang baru. Harus diketahui pula hal-hal yang menjadi tujuan pemakai sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas.

4.1.1.1. Use Case Diagram

Berikut adalah diagram use case dari sistem informasi administrasi kependudukan kependudukan yang berjalan di Kantor Desa Kalijati Timur :

Gambar 4.1. Use Case sistem informasi yang sedang berjalan

Gambar 4.1. Use Case sistem informasi yang sedang berjalan

4.1.1.2. Use Case

1. Definisi Aktor

Berikut adalah deskripsi pendefinisian aktor pada sistem informasi administrasi kependudukan yang berjalan di kantor kepala desa kalijati timur :

Tabel 4.1. Definisi Aktor dalam sistem

2. Definisi Use Case

Berikut adalah deskripsi pendefinisian use case pada sistem informasi administrasi kependudukan yang berjalan dikantor kepala desa kalijati timur:

Tabel 4. 2. Definisi Use Case Sistem yang sedang berjalan

3. Skenario Use Case sistem yang sedang berjalan

Berikut adalah proses scenario use case yang berjalan yang telah di definisikan sebelumnya :

a) Nama Use Case : Permohonan pembuatan KK

Aktor : Penduduk

Tujuan : Untuk membuat surat pengantar

pembuatan Kartu Keluarga (KK) ke kecamatan.

Tabel 4. 3. Skenario Use Case pengantar permohonan pembuatan KK

b) Nama Use Case : Permohonan pembuatan KTP

Gambar

Tabel 2.1. Perbedaan Pemerintahan Desa dengan Pemerintahan
Gambar 2.3. Topologi bus
Gambar 2.4. Topologi Ring
Gambar 2.5. Topologi Star
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini peneliti melihat implementasi dari Sistem Informasi Administrasi Kependudukan ini dari tiga aspek yang menjadi sorotan yaitu: aspek organisasi yang

Dengan adanya sistem informasi administrasi kependudukan di Kelurahan Jajar Tunggal Kecamatan Wiyung Surabaya, yang semula Kelurahan tidak memiliki data

Penelitian ini bertujuan untuk menyumbangkan gagasan dan ide pemikiran tentang perlunya penenerapan sistem informasi Administrasi di Kantor Kelurahan Peneleh, yang notabene adalah

Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan digunakan untuk menyediakan suatu sistem informasi yang mendukung kegiatan yang berhubungan dengan

Sistem yang berjalan saat ini belum berjalan dengan baik dikarenakan masih terdapat beberapa kekurangan diantaranya kader posyandu sering mengalami kesulitan dalam

Sistem penjadwalan yang sedang berjalan pada saat ini sudah ada tetapi masih terdapat kekurangan-kekurangan seperti sistem belum menerapkan sistem secara terkomputerisasi jadwal yang

7 Tahun 2019 ; a Logika, Implementasi Kebijakan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jombang yang berjalan saat ini

Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan .... Perancangan Sistem