• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Kependudukan di Kantor Kepala Desa Jagabaya Kabupaten Garut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Kependudukan di Kantor Kepala Desa Jagabaya Kabupaten Garut"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata Satu)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Oleh :

Gian Sukanto 1.05.09.580

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)
(3)
(4)
(5)

v LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4.Kegunaan Penelitian... 5

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 5

1.4.2. Kegunaan Akademis ... 6

1.5.Batasan Masalah... 6

(6)

vi

2.1.Konsep Dasar Sistem ... 11

2.1.1.Pengertian Sistem ... 11

2.1.2.Elemen Sistem ... 12

2.1.3.Karateristik Sistem ... 13

2.1.4.Klasifikasi Sistem...15

2.2. Konsep Dasar Informasi ... 17

2.2.1.Pengertian Informasi ... 17

2.2.2.Nilai Informasi ... 19

2.3.Konsep Dasar Sistem Informasi ... 19

2.3.1.Pengertian Sistem Informasi ... 19

2.3.2.Komponen Sistem Informasi...20

2.4.Kasus yang Dirancang ... 21

2.4.1.Teori Kependudukan ... 21

2.4.1.1.Penduduk...22

2.4.2.Dinamika Kependudukan ... 23

2.4.3.Nomor Induk Kependudukan ... 25

2.4.4.Pengertian Desa ... 25

2.4.5.Pengertian Pemerintahan Desa ... 27

2.4.6.Perbedaan Desa Dengan Kelurahan ... 27

(7)

vii

2.5.1.1.Tujuan UML...30

2.5.2.Pengertian StarUML...31

2.6. Perangkat Lunak Pendukung ... 31

2.6.1. Java Netbeans IDE 7.3.1 ... 31

2.6.2. Xampp ... 32

2.6.2. MySQL ... 33

2.7. Arsitektur Aplikasi ... 34

2.7.1. Pengertian Jaringan Komputer ... 34

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 44

3.1.1.Sejarah Singkat Kantor Desa... 44

3.1.2. Visi dan Misi Kantor Desa ... 44

3.1.3. Struktur Organisasi Kantor Desa ... 45

3.1.4.Deskripsi Tugas ... 45

3.2. Metode Penelitian ... 51

3.2.1.Desain Penelitian ... 51

3.2.2.Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 52

3.2.2.1.Sumber Data Primer ... 52

3.2.2.2.Sumber Data Sekunder ... 52

(8)

viii

3.2.3.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 55

3.2.4.Pengujian Software ... 55

3.3. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 57

3.3.1.Analisis Prosedur yang sedang berjalan...57

3.3.1.1.Use Case Diagram...57

3.3.1.2.Use Case...58

3.3.1.3. Diagram Aktifitas...72

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 79

4.2.Perancangan Sistem ... 79

4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem ... 80

4.2.2.Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 80

4.2.3.Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 80

4.2.3.1.Diagram Use Case Yang Diusulkan ... 80

4.2.3.2.Use Case ... 81

4.2.3.3.Diagram Aktifitas yang di usulkan ... 92

4.2.3.4.Diagram Sekuen ... 98

4.2.3.5.Diagram Kelas ... 103

4.2.3.6.Diagram Komponen ... 104

(9)

ix

4.2.4.1. Struktur Menu ... 106

4.2.4.2. Perancangan input dan output ... 106

4.2.5.Perancangan Arsitektur Jaringan ... 115

4.3. Implementasi Dan Pengujian Sistem ... 116

4.3.1.Implementasi ... 116

4.3.2.Batasan Implementasi ... 116

4.3.3.Implementasi Perangkat Lunak ... 117

4.3.4. Implementasi Perangkat Keras ... 117

4.3.5. Implementasi Basis Data ... 117

4.3.6. Implementasi Antar Muka ... 128

4.3.7. Implementasi Intalasi Program ... 133

4.3.8. Penggunaan Program... 134

4.4. Pengujian ... 141

4.4.1.Rencana Pengujian ... 142

4.4.2.Kasus dan Hasil Pengujian ... 142

4.4.3.Kesimpulan Hasil Pengujian ... 153

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ... 154

(10)
(11)

Abdul Kadir 2003.Jaringan Komputer. Andi.Yogyakarta

Al-Bahra bin ladjamudin.2013. Analisis dan Desain Sistem Informasi.Graha Ilmu.Yogyakarta.

Albert V. Dian Sano.2005.24 Jam Menguasai HTML,JSP dan MySQL.Andi.Yogyakarta

Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gara Media. Yogyakarta.

Benny Hermawan.2004.Menguasai Java 2 dan Object Oriented Programming.Andi.Yogyakarta.

Jogianto H.M 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.Andi Publisher

(12)

tentang administrasi kependudukan. Desember 2013.

http://fadel05.tripod.com/. jaringan.html. Desember 2013.

Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintang 10/Oktober/2013

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_pohon 10/Oktober/2013

sumber : http://wally.cs.iupui.edu/n241-new/webMag/index.html

sumber : http://3.bp.blogspot.com/ 10/Oktober/2013

http://news.palcomtech.com/. metode-dan-tahapan-pengembangan-perangkat-lunak. Mei 2013.

(13)

iii

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa, yang telah memberikan rahmat dan karunia – Nya, sehingga penulis dengan segala usaha dan kemampuan yang ada dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul

“Sistem Informasi kependudukan di Kantor Kepala Desa Jagabaya Kabupaten Garut”.

Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Strata Satu pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak memiliki kesulitan baik dari segi bahasa maupun teknik penulisan-nya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan penulis sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari segala kekurangan. Oleh karena itu dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat mendidik bagi penulis khususnya, dan pembaca pada umumnya.

Pada kesempatan ini pula dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

(14)

iv Informasi.

4. Marliana Budhiningtyas, S.Si., M.Si selaku pembimbing Skripsi yang dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. 5. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff karyawan di Universitas Komputer

Indonesia Bandung.

6. (Almarhum) Ayahanda tercinta toto sukamto dan Ibunda tersayang Ningsih beserta Kakakku terkasih Iwan irawan, yang telah banyak memberikan doa dan dukungan yang amat besar baik secara moril maupun materil.

7. Ratnasari Rahayu yang telah membantu penulis dalam segala hal, baik secara motivasi, masukan, serta perhatiannya.

8. Serta semua pihak yang telah membantu dan dukungan khususnya terima kasih buat sahabat-sahabat ku tercinta.

Akhirnya, Penulis mengharapkan semoga Skripsi ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Juni 2014 Penulis,

(15)

1

BAB I

PEDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan perkembangan jaman, kemajuan teknologi informasi pun berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari ketergantungan manusia akan informasi semakin bertambah sehingga kualitas informasi pun harus selalu di tingkatkan karena manfaat suatu informasi mempunyai dampak yang cukup besar terhadap perkembangan lembaga atau instansi itu sendiri. Adapun beberapa faktor penentu kualitas informasi diantaranya keakuratan, ketepatan waktu, relevansi dan kemudahan untuk memperolehnya. Untuk memperoleh faktor – faktor tersebut, pengolahan data tidak hanya cukup mengandalkan alat bantu seadanya, akan tetapi membutuhkan alat bantu yang cepat dan akurat dalam memproses data karena informasi yang berkualitas dan yang bernilai tinggi hanya dihasilkan dari sebuah sistem informasi yang berkualitas juga.

(16)

Pengolahan data penduduk merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota, dimana pelaksanaannya diawali dari kantor kepala desa selaku ujung tombak pendataan penduduk. Dalam pelayanan tersebut perlu dilakukan dengan cepat dan tepat untuk mendapatkan suatu informasi. Hal ini dapat dilakukan dengan dukungan sistem yang terkomputerisasi yang dapat memudahkan dalam pengumpulan, pengolahanan dan penyimpanan data.

Pengolahan data pada Kantor Kepala Desa Jagabaya masih dilakukan dalam bentuk pembukuan atau arsip-arsip, sehingga seringkali terjadi kesalahan bahkan ada arsip data yang hilang atau rusak karena terlalu banyaknya arsip yang ada. Dari kegiatan tersebut menimbulkan permasalahan seperti tidak efisiennya waktu yang digunakan untuk memproses pelayanan kependudukan dalam pencarian data penduduk, proses pembuatan surat-surat pengantar ( Kartu Keluarga dan KTP), surat keterangan kelahiran, kematian, penduduk pindah/datang dan kesulitan untuk mendapatkan laporan kependudukan yang cepat dan akurat dalam waktu yang singkat.

(17)

pindah 1 penduduk dan jumlah penduduk datang hanya 8 penduduk. Lalu jumlah penduduk terbaru per 2012 yang tercatat adalah sebagai berikut :

Total Jumlah Penduduk per 2013 adalah 2.774 orang dengan rincian seperti dalam tabel berikut :

Tabel 1.1. Tabel Jumlah Penduduk Desa Jagabaya per 2013

Laki-laki 1.386 orang

Perempuan 1.388 orang

Jumlah Kepala Keluarga 892 KK

Sumber : laporan Kependudukan Kantor Kepala Desa Jagabaya tahun 2013

(18)

KEPALA DESA JAGABAYA KABUPATEN GARUT” dengan harapan dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di Kantor Desa Jagabaya. 1.2. Identifikasi dan rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan diatas, maka dapat di identifikasikan beberapa masalah yang terjadi pada Kantor Desa Jagabaya adalah sebagai berikut :

1.2.1. Identifikasi Masalah

1. Proses pembuatan surat-surat pengantar (Kartu Keluarga dan KTP),Surat Keterangan Kelahiran , Kematian dan Surat Keterangan Penduduk Pindah yang membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga waktu yang digunakan tidak efisien.

2. Tidak efisiennya waktu yang digunakan untuk memproses pelayanan kependudukan dalam pencarian data penduduk karena data penduduk masih berupa arsip.

3. Sulitnya membuat laporan kependudukan yang cepat dan akurat dalam waktu singkat karena data-data penduduk di ambil dari arsip-arsip.yang tersimpan.

1.2.2. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan masalah yang ada antara lain adalah :

(19)

2. Bagaimana Perancangan sistem informasi kependudukan pada Desa Jagabaya.

3. Bagaimana implementasi sistem informasi kependudukan pada Desa Jagabaya.

4. Bagaimana Pengujian sistem informasi kependudukan pada Desa Jagabaya.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini dilakukan adalah untuk merancang sistem informasi kependudukan pada Kantor Desa Jagabaya, dengan harapan dapat membantu menyelesaikan masalah yang sedang terjadi di Kantor Kepala Desa Jagabaya.

1.3.2. Tujuan Penelitian

1. Mengembangkan Sistem Informasi kependudukan yang sedang berjalan di Kantor Desa Jagabaya.

2. Merancang Sistem Informasi Kependudukan di Kantor Kepala Desa Jagabaya.

3. Menerapkan Sistem Informasi Kependudukan yang terkomputerisasi. 4. Analisis dan pengujian sistem informasi kependudukan di Kantor Desa

Jagabaya.

(20)

1.4.1. Kegunaan Praktis

Dengan adanya perancangan sistem informas kependudukan ini diharapkan dapat membantu pihak Kantor Desa Jagabaya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

1.4.2. Kegunaan Akademis

a. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan sistem informasi kependudukan dan kualitas pelayanan instansi pemerintahan seperti Kantor Des Jagabaya kepada masyarakat.

b. Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan bahan pembanding terutama kepada peneliti lain yang akan mengadakan penelitian dalam kajian yang sama.

c. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah pengetahuan baik teori maupun praktek dan mengembangkan ilmu yang telah didapat oleh penulis selama perkuliahan.

1.5. Batasan Masalah

(21)

1. Aplikasi ini hanya bisa di aplikasikan di Kantor Kepala Desa Jagabaya 2. Hanya membuat aplikasi yang membahas Surat pengantar pembuatan kartu

keluarga (KK), kartu tanda penduduk baru (KTP),Surat keterangan kelahiran,surat keterangan kematian,dan keterangan penduduk pindah. 3. Aplikasi ini hanya membuat laporan kependudukan dan Laporan

Perkembangan Penduduk.

1.6. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan berada di Kantor Desa Jagabaya yang berlokasi di Jalan Lintas Selatan No.22 Desa Jagabaya Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut 44165.

2. Waktu Penelitian

(22)
(23)

9

Tabel 1.2 Waktu Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Maret 2014 April 2014 Mei 2014 Juni 2014 Juli 2014 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Analisis Kebutuhan Sistem a. Observasi b. Wawancara

c. Abstraksi dari Arsip

2 Desain Sistem

a. Peracangan Struktur Data

b. Perancangan

Arsitektur Perangkat Lunak

c. Pembuatan Interface dan Detail Prosedural

3 Coding

a. Pembuatan Kode

Program

4 Testing Sistem

a. Pengujian Program

Penerapan Sistem

5 Pemeliharaan Sistem

a. Pemeliharaan Sistem

(24)

1.7. Sistematika Penulisan

Penulisan perancangan ini terdiri dari beberapa bab. Keseluruhan bab ini berisi uraian tentang usulan pemecahan masalah secara berurutan. Uraian berikut ini adalah uraian singkat mengenai bab – bab tersebut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan : Latar belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang penjelasan, pengrtian, landasan teori tentang analisa dan perancangan sistem berorientasi obyek serta teori pendukung lainnya yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

(25)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang urain spesifikasi program dan pengelolaan data yang terdiri dari hasil tampilan program dan skenario pengujian, rancangan kode. Rancang keluaran, rancangan masukan, rancang dialog layar yang berupa sturkur tampilan layar dan terakhir rancangan activity diagram.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(26)

11

2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:1) terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan pendekatan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai berikut: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Adapun pendekatan sistem yang kedua menurut Jogianto (2005:2) yaitu pendekatan yang menekankan pada komponen atau elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” Dari dua pendekatan definisi

sistem diatas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa sistem adalah “sistem

(27)

2.1.2. Elemen Sistem

Gambar 2.1. Elemen Sistem

[Sumber:http://oktavianibangun.blogspot.com/2009/05/pengertian-sistem-informasi.html tanggal 07/11/2013]

1. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi mapun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi. 2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan – peraturan yang ada dalam suatu organisasi, biaya – biaya yang dikeluarkan, orang – orang yang ada dalam organisasi, fasilitas baik itu sarana dan prasarana maupun batasan. 3. Kontrol Sistem

(28)

4. Input

Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau

memproses seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.

5. Proses

Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau

memproses seluruh masukan menjadi suatu informasi yang lebih berguna. 6. Output

Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian

pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output ini bisa berupa laporan grafik, diagram batang dan sebagainya

7. Umpan Balik

Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat merupakan perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya.

2.1.3. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005: 3) Bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu memiliki komponen – komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan sistem (Environment), penghubung (Interface), masukan (Input), keluaran (Output), pengolah (Proses), dan sasaran

(Objective), dan tujuan (Goal).

(29)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen –elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagain – bagian dari sistem. Setiap subsitem mempunyai sifat – sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengarui suatu sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Sistem (environment)

Linkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan (harus dijaga dan merupakan energi dari sistem) dan dapat bersifat merugikan (harus ditahan dan dikendalikan).

4. Penghubung Sistem (interface)

(30)

5. Masukan Sistem (input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input ) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang masukan supaya sistem tersebut

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan subsistem yang lain atau kepada supersistem.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunya tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya Suatu sistem dikatakan berasil bila mengenai sasaran atau tujuan.

2.1.4. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini.

(31)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak nampak, misalnya sistem teologi. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak di buat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan human-machine system atau man-machine system. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tentu (probabilistic system).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya didekteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem pada komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredisikan karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

(32)

tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik.

2.2. Konsep Dasar Informasi 2.2.1. Pengertian Informasi

Menurut pakar dalam bidang penelitian, Donald Cooper, data merupakan “kumpulan sejumlah fakta atau kenyataan yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk menarik suatu kesimpulan”.

Menurut Andri Kristanto (2008 : 10). Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data.

Berikut adalah gambar ilustrasi Proses Informasi yang berjalan dan di hasilkan :

(33)

[Sumber : Kristanto, Andi. Perancangan Sistem Informasi,2008:10]

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukan melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output, dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukan menjadi input kembali. Begitu seterusnya alur pengolahan data. Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal , yaitu :

a. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksud dari informasi tersebut.

b. Tepat Waktu

Tepat pada waktunya berarti sebuah informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. c. Relevan

(34)

diproses sehingga mempunyai arti dan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Kesimpulan : Suatu sistem tanpa informasi akan tidak berguna, karena suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan mengalami kemacetan dan akhirnya berhenti. Dengan demikian informasi sangat penting bagi suatu sistem. Informasi sendiri berasal dari data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.2.2. Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:11) nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir dari keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir dengan nilai efektivitasnya.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1. Pengertian Sistem Informasi

(35)

Menurut Jogiyanto (2005:11) yang dimaksud dengan sistem informasi adalah:

“Suatu system dalam sebuah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihakluar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.3.2. Komponen Sistem Informasi

Adapun beberapa komponen sistem informasi dalam buku Al-bahra (2005:14) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin. Hardware merupakan adalah semua bagian fisik komputer. Sedangkan software merupakan kumpulan dari perintah / fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer dalam melaksanakan tugas tertentu.

People dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara

menggunakan mesin. People (manusia) adalah mereka yang terlibat dalam kegiatan sistem informasi seperti operator, pemimpin sistem informasi dan sebagainya. Sedangkan procedures (prosedur) merupakan tatacara yang menghubungkan berbagai perintah, dan aturan yang akan menentukan rancangan dan penggunaan sistem informasi.

(36)

Gambar 2.3. Lima komponen Sistem Informasi

[Sumber: Al-bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.]

2.4. Kasus yang Dirancang

Kasus yang dirancang dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Kependudukan di Kantor Kepala Desa Jagabaya Kabupaten Garut, sehingga diperlukan data-data yang mengarah kepada kasus-kasus tersebut.

2.4.1. Teori Kependudukan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Kependudukan menyatakan Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

Hardware

(p. keras)

DATA Software

(p.lunak)

Procedures

(prosedur)

People

(manusia)

(37)

2.4.1.1. Penduduk

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Kependudukan menyatakan, Penduduk adalah warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Orang asing yang memiliki izin tinggal terbatas yang datang dari luar negeri dan orang asing yang memiliki izin lainnya yang telah berubah status sebagai pemegang izin tinggal terbatas yang berencana bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib melaporkan kepada Instansi Pelaksana paling lambat 14 (empat belas) hari sejak diterbitkan Izin Tinggal Terbatas. Orang asing yang memiliki izin tinggal terbatas yang telah berubah status menjadi orang Asing yang memiliki izin tinggal tetap wajib melaporkan kepada Instansi Pelaksana paling lambat 14 (empat belas) hari sejak diterbitkan izin tinggal tetap. Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud tersebut), Instansi Pelaksana mendaftar dan menerbitkan KK dan KTP.

2.4.2. Dinamika Kependudukan

(38)

1. Definisi Kartu Keluarga

Menurut UU No. 23/2006 Pasal 1 butir 13 UU No. 23/2006 dan pasal 1 butir 14 PP No. 37/2007 mendefinisikan “Kartu Keluarga, selanjutnya

disingkat KK, adalah kartu identitas keluarga yang memuat data tentang nama, susunan dan hubungan dalam keluarga, serta identitas anggota keluarga”. Kartu keluarga merupakan Kartu yang memuat data kepala

keluarga dan semua anggota keluarga 2. Definisi Kartu Tanda Penduduk

Menurut UU No. 23/2006 Pasal 1 butir 14 dan pasal 1 butir 15 PP No. 37/2007 mendefinisikan “Kartu Tanda Penduduk, selanjutnya disingkat KTP, adalah identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh instansi pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

3. Definisi Surat Keterangan Catatan Kepolisian

Menurut UU RI No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah surat keterangan yang di terbitkan oleh polri yang berisikan catatan kejahatan seseorang yang berlaku 6 bulan sejak tanggal diterbitkan.

4. Definisi Kelahiran

Menurut Peraturan Daerah Tingkat II Nomor 1 Tahun 1978 Kelahiran adalah proses penambahan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh hal alami dari suatu perkawinan antara ayah dan ibu.

(39)

Menurut Peraturan Daerah Tingkat II Nomor 1 Tahun 1978 Kematian adalah proses pungurangan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh meninggalnya penduduk.

6. Definisi Pindah/Datang

Menurut Peraturan Daerah Tingkat II Nomor 1 Tahun 1978 Penduduk datang adalah proses penambahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain.

2.4.3. Nomor Induk Kependudukan

Nomor Induk Kependudukan Adalah nomor identitas yang diberikan kepada setiap penduduk di wilayah Negara Republik Indonesia ketika bersangkutan didaftar sebagai penduduk. Setiap penduduk hanya diberikan satu nomor induk kependudukan yang berlaku seumur hidup.

a. Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah sebagai bukti diri bagi setiap penduduk yang sudah berumur tujuh belas tahun keatas atau sudah menikah, kartu ini menerangkan bahwa yang bersangkutan telah terdaftar di satu wilayah pemerintahan.

b. Buku Induk Penduduk adalah buku yang memuat data awal setiap penduduk dalam wilayah satu kecamatan.

(40)

Desa, atau udik, menurut definisi "universal", adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa. Sebuah desa merupakan kumpulan dari beberapa unit pemukiman kecil yang disebut kampung (Banten, Jawa Barat) atau dusun (Yogyakarta) atau banjar (Bali) atau jorong (Sumatera Barat). Kepala Desa dapat disebut dengan nama lain misalnya Kepala Kampung atau Petinggi di Kalimantan Timur, Klèbun di Madura, Pambakal di Kalimantan Selatan, Hukum Tua di Sulawesi Utara.

Sejak diberlakukannya otonomi daerah Istilah desa dapat disebut dengan nama lain, misalnya di Sumatera Barat disebut dengan istilah nagari, di Aceh dengan istilah gampong, di Papua dan Kutai Barat, Kalimantan Timur disebut dengan istilah kampung. Begitu pula segala istilah dan institusi di desa dapat disebut dengan nama lain sesuai dengan karakteristik adat istiadat desa tersebut. Hal ini merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan Pemerintah terhadap asal usul dan adat istiadat setempat.

Pengertian desa pun terdapat dalam UU pemerintahan, berikut ini UU tersebut :

UU no. 22 tahun 1999

(41)

UU no. 5 tahun 1979

Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia

2.4.5. Pengertian Pemerintahan Desa

Pengertian Pemerintahan desa diatur dalam peraturan pemerintahan Nomor 72 tahun 2005. Berdasarkan peraturan tersebut, yang dimaksud dengan desa sebagai berikut.

1. Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengurus dan mengatur kepentingan masyarakat setempat.

2. Pemerintahan desa merupakan penyelenggaraan urusan pemerintah oleh pemerintahan desa dan badan permusyawaratan desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat.

2.4.6. Perbedaan Desa dengan Kelurahan

(42)

terendah langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan usahanya sendiri dalam ikatan negara

[image:42.595.137.491.246.766.2]

kesatuan republik indonesia (Widjaja : 2002)

Tabel 2.1. Perbedaan Pemerintahan Desa dengan Pemerintahan Kelurahan

No Pemerintahan Desa Pemerintahan Kelurahan

1 Diluar Kota Didalam kota

2 Menyelenggarakan rumah tangganya sendiri

Merupakan pemerintah wilayah administratif di dalam kota 3 Kepala desa dipilih secara

“luber” oleh rakyat dalam wilayah desa yang

bersangkutan, bukan pegawai negeri sipil

Kepala kelurahan diangkat oleh instansi atasan tanpa pemilihan dan mempunyai status pegawai negeri sipil sepenuhnya

4 Pemerintah desa terdiri dari kepala desa, dibantu oleh perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan kepala-kepala dusun, secretariat desa dikepalai oleh seorang

sekretaris desa yang ditunjuk oleh pengangkatan, dan kepala-kepala dusunnya

(43)

diangkat sebagai pegawai desa

kelurahan

5 Kepala desa dan peragkat desa bukan pegawai negeri

Kepala kelurahan dan perangkat kelurahan adalah pegawai negeri

2.5. Alat Bantu yang Digunakan

Adapun alat-alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan seperti di bawah ini :

2.5.1. Konsep Perancangan Berorientasi Objek

Teknologi objek menganalogikan sistem aplikasi seperti kehidupan nyata yang didominasi oleh objek. Didalam membangun sistem berorientasi objek akan menjadi lebih baik apabila langkah awalnya didahului dengan proses analisis dan perancangan yang berorientasi objek. Tujuannya adalah mempermudah programmer didalam mendesain program dalam bentuk objek-objek dan hubungan antar objek tersebut untuk kemudian dimodelkan dalam sistem nyata. Suatu perusahaan software yaitu Rational Software, telah membentuk konsarium dengan berbagai organisasi untuk meresmikan pemakaian Unified Modelling Language (UML) sebagai bahasa standar dalam Object Oriented Analysist Design

(OOAD).

2.5.1.1.Pengertian UML

Unified Modeling Language (UML) merupakan sistem arsitektur yang

(44)

yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkontruksi, dan mendokumentasikan artifact (sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa software, dapat berupa model, deskripsi, atau software) yang terdapat dalam sistem software.UML merupakan bahasa pemodelan yang paling sukses dari tiga metode OO yang telah ada sebelumnya, yaitu Booch, OMT (Object Modeling Technique), dan OOSE (Object-Oriented Software Engineering).

2.5.1.2.Tujuan UML

Tujuan UML yaitu diantaranya:

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

4. Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai berikut: a) Business Use Case model

b) Activity Diagram

c) Use Case model

d) Behavior diagram : Sequence diagram

e) Implementation diagram : Component diagram, Deployment diagram

f) Generate Code

(45)

StarUML adalah sebuah proyek open source untuk mengembangkan cepat, fleksibel, extensible, featureful, dan bebas-tersedia UML / platform MDA berjalan

pada platform Win32.Tujuan dari proyek StarUML adalah untuk membangun sebuah alat pemodelan perangkat lunak dan juga platform yang menarik adalah pengganti alat UML komersial seperti Rational Rose.

2.6. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pada penelitian ini adalah Java Netbeans 7.3.1, Xampp, MySQL. Berikut ini adalah penjelasan dari kedua perangkat pendukung tersebut. 2.6.1. Java Netbeans IDE 7.3.1

NetBeans IDE 7.3.1 adalah sebuah lingkungan pengembangan sebuah tools untuk programmer menulis, mengkompilasi, mencari kesalahan dan menyebarkan program. Netbeans IDE ditulis dalam Java namun dapat mendukung bahasa pemrograman lain. Terdapat banyak modul untuk memperluas Netbeans IDE. Netbeans IDE adalah sebuah produk bebas dengan tanpa batasan bagaimana digunakan. (sumber : www.netbeans.org)

NetBeans mengacu pada dua hal, yakni platform untuk pengembangan aplikasi desktop java, dan sebuah Integrated Development Environment (IDE) yang dibangun menggunakan platform NetBeans. Platform NetBeans memungkinkan aplikasi dibangun dari sekumpulan komponen perangkat lunak moduler yang disebut “modul”. Sebuah modul adalah suatu arsip Java (Java

(46)

modul-modul baru. Karena modul dapat dikembangkan secara independen, aplikasi berbasis platform NetBeans dapat dengan mudah dikembangkan oleh pihak ketiga secara mudah dan powerful.

2.6.2. Xampp

XAMPP merupakan pengembangan dari LAMP (Linux Apache, MySQL, PHP and PERL), XAMPP ini merupakan project non‐profit yang di kembangkan oleh Apache Friends yang didirikan Kai 'Oswalad' Seidler dan Kay Vogelgesang pada tahun 2002, project mereka ini bertujuan mempromosikan pengunaan Apache web server.

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resminya. Mengenal bagian XAMPP yang biasa digunakan pada umumnya:

1. htdoc adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan, seperti berkas PHP, HTML dan skrip lain.

(47)

alamat http://localhost/phpMyAdmin, maka akan muncul halaman phpMyAdmin.

3. Kontrol Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan (service) XAMPP. Seperti menghentikan (stop) layanan, ataupun memulai (start).

2.6.3. MySQL

(48)

MySQL 5 sudah mendukung trigger untuk memudahkan pengelolaan tabel dalam database.

2.7. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi meliputi pengertian jaringan komputer, tipe-tipe jaringan, jenis topologi jaringan, dan pengertian client server.

2.7.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2003:346) yang dimaksud dengan jaringan komputer (computer network) adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang bertujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.

2.7.2. Tipe-tipe Jaringan Komputer 1. LAN (Local Area Network)

(49)
[image:49.595.183.433.116.335.2]

Gambar 2.4. Arsitektur LAN

[sumber : http://wally.cs.iupui.edu/n241-new/webMag/index.html 10/Oktober/2013 ]

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN adalah suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota atau dengan rentang sekitar 10 sampai 45 kilometer. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. MAN umumnya menggunakan media transmisi dengan mikro gelombang atau gelombang radio, tetapi ada juga yang menggunakan jalur sewa (leased line). Kecepatan MAN berkisar dari 1,5 sampai 150 Mbps.

3. WAN (Wide Area Network)

(50)
[image:50.595.217.406.171.380.2]

satu negara. Cakupan WAN meliputi 100 sampai 1000 kilometer, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,5 Gbps.

Gambar 2.5. Arsitektur WAN

[sumber : http://3.bp.blogspot.com/ 10/Oktober/2013] 4. GAN (Global Area Network)

GAN adalah jaringan yang menghubungkan negara-negara diseluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps, cakupan WAN mencapai ribuan kilometer.

(51)

Gambar 2.6. Topologi Bus

(52)

Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

[image:52.595.225.397.277.414.2]

[Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bus 10/Oktober/2013] 2. Topologi Star/Bintang

Gambar 2.7. Topologi Star

Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Kelebihan

Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.

a. Tingkat keamanan termasuk tinggi.

b. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.

(53)

Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.

[image:53.595.231.391.598.709.2]

[Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintang 10/Oktober/2013] 3. Topologi Ring/Cincin

Gambar 2.8. Topologi Ring

Topologi cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.

[Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_cincin 10/Oktober/2013] 4. Topologi Mesh

(54)

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

[image:54.595.224.398.307.517.2]

[Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_mesh 10/Oktober/2013] 5. Topologi Tree

Gambar 2.10. Topologi Tree

(55)

Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan 3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

[Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_pohon 10/Oktober/2013] 6. Topologi Linier

Gambar 2.11. Topologi Linier

(56)

dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.

Keuntungan, hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan, tidak butuh kendali pusat, dan penambahan maupun pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.

Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan diperlukan Repeater untuk jarak jauh.

[Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_linier 10/Oktober/2013]

Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk membangun sistem informasi ini adalah metodologi prototype, dijelaskan sebagai berikut:

a. Requirements Analysis

Mengidentifikasi semua kebutuhan sistem, Informasi kebutuhan didapat melalui observasi, wawancara. Tahapan analisisnya yaitu, menganalisis data yang ada kemudian menganalisis kebutuhan sistem.

b. Design

(57)

c. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu.

d. Testing

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang telah dibangun.

e. Maintenance

(58)

44

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian yang di ambil adalah Kantor Kepala Desa Jagabaya yang beralamat di Jalan Lintas Selatan No.22 Desa Jagabaya Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut 44165.

3.1.1. Sejarah Singkat Kantor Desa

Jagabaya adalah desa di kecamatan Mekarmukti, Garut, Jawa Barat, Indonesia. Tepatnya berada pada sekitar 92 KM ke arah selatan dari Pusat Kota Kabupaten Garut dan berada tidak jauh dari Pantai Selatan Kabupaten Garut. Dulunya Desa Jagabaya bernama desa cijayana tetapi pada tanggal 16 juni 2001 dimekarkan menjadi 2 desa yaitu desa jagabaya dan desa cijayana. Desa Jagabaya memiliki luas wilayah 712 Ha yang terdiri dari 25 Rukun Tetangga (RT) dalam 10 Rukun Warga (RW) dan Batas Wilayah Desa sebelah Utara Desa Mekarmukti, sebelah Timur Desa Guna mekar dan Desa Karangsari, lalu sebelah Barat Desa Cijayana dan sebelah selatan pantai Selatan Kabupaten Garut.

3.1.2. Visi dan Misi Kantor Desa 1. Visi

(59)

2. Misi

1. Terselenggaranya pemerintah desa yang partisifasif,inovatif dan responsive terhadap kebutuhan masyarakat.

2. Pemberdayaan ekonimi masyarakat yg lebih baik.

3. Pembangunan yang berorientasi kepentingan masyarakat.

4. Pemberdayaan potensi desa,masyarakat dan potensi SDM terutama para pemuda

3.1.3. Struktur Organisasi Kantor Desa

Kepala Desa Wawan ruswan KAUR. Kesejahteraan Rakyat Imin Suryana KAUR. Pemerintahan Dede Kurniawati

KAUR. Ekonomi & Pembangunan Odom Suryaman KAUR. Keuangan Rudiyansah Sekertaris Desa Madin KAUR. Umum Sutarto KAUR. Pelayanan Mamat

Gambar 3.1 Struktur organisasi kantor kepala Desa Jagabaya

3.1.4. Deskripsi Tugas

(60)

1. Kepala Desa

1) Kepala desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan.

2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (I), Kepala Desa mempunyai wewenang :

a. Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa berdasarkan kebijakan yang di tetapkan bersama BPD

b. Mengajukan rancangan Peraturan Desa

c. Menetapkan Peraturan desa yang telah mendapat persetujan bersama BPD d. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Desa mengenai APB Desa

untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD e. Membina kehidupan masyarakat desa f. Membina perekonomian desa

g. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif

h. Mewakili desanya di dalam dan diluar pengandilan dan dapat menunjukan kuasa hokum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan

i. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2. Sekertaris Desa

a. Memberikan saran dan pendapat dan saran kepada kepala desa

(61)

c. Memberikan informasi mengenai keadaan sekretaris desa dan keadaan umum desa

d. Merumuskan program kegiatan kepala desa

e. Melaksanakan urusan surat menyurat , kearsipan dan laporan. f. Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat

g. Menyusun rancangan anggaran penerimaan dan belanja desa. h. Mengadakan kegiatan inventarisasi

i. Melaksanakan kegiatan pencatatan mutasi tanah dan pencatatan administrasi pertanahan.

j. Melaksanakan administrasi kepegawaian aparat desa.

k. Melaksanakan administrasi kependudukan, administrasi pembangunan dan administrasi kemasyarakatan.

l. Mewakili kepala desa dalam hal kepala desa berhalangan m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa. 3. KAUR Pemerintahan

a. Melaksanakan kegiatan administrasi penduduk di desa.

b. Melaksanakan dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat hal membuat kartu penduduk (ktp).

c. Melaksanakan kegiatan administrasi pertahanan. d. Melaksanakan pencatatan kegiatan monografi desa.

(62)

f. Melaksanakan penyelengaraan buku administrasi peraturan desa dan keputusan kepala desa.

g. Melaksanakan kegiatan administrasi pemilu berdasarkan ketentuan yang berlaku.

h. Melaksanakan pengawasan, mengawasi serta membina eks. Tapol C (G 30 S PKI ) dan kegiatan social politik lainya.

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris desa. 4. KAUR Keuangan

a. Melakukan kegiatan pencatatan mengenai penghasilan kepala desa dan perangkat desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Mengumpulkan dan penganalisa sumber penghasilan desa baru untuk di kembangkan.

c. Melakukan kegiatan administrasi pajak yang dikelola oleh kepala desa. d. Melakukan kegiatan administrasi keuangan desa.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris desa. 5. KAUR Ekonomi & Pembangunan

a. Mengikuti dan melaporkan perkembangan keadaan dan kegiatan dibidang pertanian, perindustrian maupuan pembangunan lainnya.

(63)

c. Melaksanakan pencatatan mengenai tera ulang dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam hal permohonan pembuatan ijin usaha, ijin bangunan dan lain lain

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris desa. e. Melaksanakan kegiatan administrasi pembangunan di desa

f. Melaksanakan pencatatan hasil swadaya masyarakat dalam pembangunan desa.

g. Menghimpun data potensi desa serta menganalisa dan memelihara untuk dikembangkan.

h. Melaksanakan pencatatanan mempersiapkan bahan guna pembuatan daftar usulan rencana proyek, daftar usulan kegiatan serta mencatat daftar isian proyek, daftar isian kegiatan.

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris desa. 6. KAUR Kesejahteraan Rakyat

a. Melaksanakan kegiatan pencatatan keadaan kesejahteraan rakyat /masyarakat termasuk bencana alam, bantuan sosial , pendidikan dan kebudayaan, kesenian olahraga pemuda , pramuka dan PMT desa.

b. Menyelenggarakan inventarisasi penduduk yang tuna karya, tuna wisma, luna susila, para penyandang cacat baik mental maupun fisik, yatim piatu, jompo, panti asuhan dan pencatatan dalam rangkamemasyarakatkan kembali bekas para narapidana

(64)

d. Mengikuti perkembangan serta pencatatan kegiatan program kependudukan (keluarga, berencana, Ketenagakerjaan, transmigrasi dan lingkungan hidup).

e. Melaksanakan kegiatan pencatatan bagi para peserta jamaah haji desa. f. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan perkembangan keagamaan,

kegiatan dan melaksanakan pengurusan kematian.

g. Melaksanakan kegiatan DKM, Lumbung bahagia/beras perelek; h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris desa. 7. KAUR Umum

a. Melaksanakan, menerima dan mengendalikan surat-surat masuk dan keluar serta melaksanakan tata kearsipan.

b. Melaksanakan pengetikan surat-surat hasil persidangan rapat-rapat atau masalah lainnya.

c. Melaksanakan penyediaan, penyimpanan dan pedistribusian alat-alat tulis kantor serta pemeliharaan dan pebaikan peralatan kantor.

d. Menyusun jadwal serta mengikuti perkembangan pelaksanaan piket. e. Melaksanakan dan mengusahakan ketertiban dan membersihkan kantor

dan bangunan lain milik desa.

f. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian aparat desa. g. Melaksanakan pengelolaan buku administrasi umum.

h. Melaksanakan persiapan penyelenggaraan rapat dan penerimaan tamu dinas dan kegiatan kerumah tanggan pada umumnya.

(65)

8. Kaur. Pelayanan

a. Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas lurah di bidang Pelayanan.

b. Untuk melaksanakan tugas poko dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Seksi Pelayanan mempunyai fungsi:

a) Penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan. b) Pelayanan data dan informasi kelurahan.

c) Pelayanan kependudukan.

d) Pelayanan administrasi umum lainnya.

e) Fasilitas dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan Instansi Terkait.

f) Pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini metode pendekatan atau penyelesaian sebagai berikut :

3.2.1. Desain Penelitian

(66)

pengubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Suatu metode yang digunakan sebagai sarana pengumpulan data-data. Maka dari itu didalam penulisan penelitian ini penulis menggunakan metode-metode seperti :

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis dalam pengumpulan data diantaranya adalah:

1. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui secara langsung data yang di butuhkan untuk pembangunan sistem di Kantor Desa Jagabaya.

2. Wawancara (Interview)

Peneliti melakukan wawancara langsung dengan kepala desa Jagabaya. Dengan membahas seputar system pelayanan kependudukan yang sedang berjalan dan permasalahan yang di hadapi.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

(67)

Data sekunder yang penulis dapatkan antara lain visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi tugas.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan pengembangan sistem.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan penulis adalah pendekatan sistem berorientasi objek. Penulis menggunakan pendekatan berorientasi objek karena bagi penulis metode pendekatan ini mudah dipahami dan mudah digunakan, artinya metode ini mudah dimengerti.

Pendekatan berorientasi objek merupakan paradigma pemograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi didalam paradigma dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek.

Pemograman berorientasi objek dibuat untuk mempermudah pengembangan program yang mengikuti model yang telah ada dalam kehidupan nyata. Yang mana objeknya akan saling berinteraksi dan membentuk sebuah sistem.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

(68)
[image:68.595.232.405.119.380.2]

Gambar 3.2 Metode Pengembangan Sistem Model Prototype

a. Requirements Analysis

Penulis mengidentifikasi semua kebutuhan sistem,dan kebutuhan tersebuat didapatkan melalui observasi dan wawancara langsung. Kemudian menganalisis data yang ada lalu menganalisis kebutuhan sistem.

b. Design

Penulis menerjemahkan dari data yang di analisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user atau merancang tampilan yang sesuai kebutuhan user.

(69)

Penulis menerjemahkan data atau pecahan masalah kedalam bahasa pemrograman tertentu.

d. Testing

Penulis melakukang pengujian pengangkat lunak yang telah dibuat. e. Maintenance

Tahap akhir adalah penulis melakukan perawatan atau perubahan dan penambahan sesuai permintaan user.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Sesuai dengan metode pendekatan sistem yang digunakan penulis yaitu pemodelan berorientasi objek, maka penulis akan menjelaskan tentang pemodelan berorientasi objek yaitu Unifield Modelling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks – teks pendukung.

Hal – hal yang dilakukan dalam analisis dan desain berorientasi objek meliputi : Diagram Use Case, Diagram Aktivitas, Diagram Sekuen, Diagram Kelas, Diagram Komponen, Diagram Deployment.

3.2.4. Pengujian Software

(70)

digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut. Faktor-faktor pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Reliability

Menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar.

2. File Integrity

Menekankan pada data yang dimasukkan melalui aplikasi akan tidak bisa diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar.

3. Authorization

Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen. Authorisasi menyangkut proses transaksi secara umum dan khusus.

4. Easy of use

(71)

3.3 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari bagian- bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi fondasi menentukan keberhasilan sistem informasi yang akan dihasilkan. Analisis terhadap prosedur yang sedang berjalan hendaknya perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukannya perancangan terhadap sistem yang akan diusulkan. Harus diketahui pula hal-hal yang menjadi tujuan pemakai sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas.

Tujuan dari Analisis sistem yang sedang berjalan adalah untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dapat dijadikan landasan usulan perancangan sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada pada suatu organisasi.

3.3.1. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Pada analisis prosedur ini, harus diketahui prosedur yang sedang berjalan untuk perancangan sistem yang baru. Harus diketahui pula hal-hal yang menjadi tujuan pemakai sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas.

3.3.1.1. Use Case Diagram

(72)

Gambar 3.3. Use Case sistem informasi yang sedang berjalan

3.3.1.2. Use Case 1. Definisi Aktor

Berikut adalah deskripsi pendefinisian aktor pada sistem informasi administrasi kependudukan yang berjalan di kantor kepala desa Jagabaya :

Tabel 3.1. Definisi Aktor dalam sistem

(73)

1 Penduduk Orang yang melakukan permohonan pembuatan surat pengantar pembuatan KK. Surat pengantar pembuatan KTP, Surat Keterangan Kelahiran, Surat Keterangan Kematian, Pembuatan Surat keterangan penduduk Pindah dan Keluar.

2 Bag.Pelayanan Orang yang bertugas melakukan pelayanan terhadap penduduk untuk pembuatan surat pengantar pembuatan KK. Surat pengantar pembuatan KTP, Surat Keterangan Kelahiran, Surat Keterangan Kematian, Pembuatan Surat keterangan penduduk Pindah dan Keluar.

3 Sekertaris Desa Orang yang bertugas untuk membuat laporan penduduk setiap bulan.

2. Definisi Use Case

(74)
[image:74.595.156.468.145.746.2]

Tabel 3.2. Definisi Use Case Sistem yang sedang berjalan

No Use Case Deskripsi

1 Permohonan Pembuatan KK

Merupakan proses pembuatan surat pengantar pembuatan KK ke kecamatan.

2 Permohonan Pembuatan KTP

Merupakan proses pembuatan surat pengantar pembuatan KTP ke kecamatan.

3 Permohonan pembuatan surat keterangan kelahiran

Merupakan proses pembuatan surat keterangan kelahiran untuk pembuatan akte kelahiran.

4 Permohonan pembuatan surat keterangan kematian

Merupakan proses pembuatan surat keterangan kematian.

5 Permohonan pembuatan Surat keterangan penduduk datang

Merupakan proses pembuatan surat keterangan penduduk yang pindah berasal dari daerah lain.

6 Permohonan pembuatan surat keterangan penduduk

(75)

Pindah lain.

7 Membuat laporan kependudukan

Merupakan Proses pembuatan laporan kependudukan setiap bulan.

3. Skenario Use Case sistem yang sedang berjalan

Berikut adalah proses scenario use case yang berjalan yang telah di definisikan sebelumnya :

a) Nama Use Case : Permohonan pembuatan KK Aktor : Penduduk

Tujuan : Untuk membuat surat pengantar pembuatan Kartu Keluarga (KK) ke kecamatan.

Tabel 3.3. Skenario Use Case pengantar permohonan pembuatan KK

Penduduk Bag.Pelayanan

1. Penduduk melakukan permohonan pembuatan Kartu Keluarga (KK)

dengan membawa

(76)

pengantar RT setempat, Surat Nikah, Ijazah, akte kelahiran.

2. Bag. Pelayanan akan memeriksa persyaratan yang diminta. Apabila belum lengkap maka akan dibalikkan kependuduk untuk melengkapi. Apabila telah lengkap, maka penduduk akan diberikan formulir.

(77)

4. Kemudian Bag. Pelayanan akan memeriksa formulir. Apabila belum lengkap maka akan dikembalikan ke

penduduk yang

bersangkutan untuk dilengkapi. Apabila telah lengkap, maka penduduk akan dibuatkan surat pengantar pembuatan kartu keluarga (KK).

b) Nama Use Case : Permohonan pembuatan KTP Aktor : Penduduk

Tujuan : Untuk membuat surat pengantar pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke kecamatan.

Tabel 3.4. Skenario Use Case pengantar permohonan pembuatan KTP

(78)

1. Penduduk melakukan permohonan pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) dengan membawa persyaratan yang telah ditentukan yaitu Kartu Keluarga.

2. Bag. Pelayanan akan memeriksa persyaratan yang diminta. Apabila belum lengkap maka akan dikembalikan ke penduduk yang bersangkutan untuk dilengkapi. Apabila telah lengkap, maka penduduk akan diberikan formulir. 3. Penduduk mengisi formulir

(79)

4. Kemudian Bag. Pelayanan akan memeriksa formulir. Apabila belum lengkap maka akan dikembalikan kependuduk untuk dilengkapi. Apabila telah lengkap, maka penduduk akan dibuatkan surat pengantar pembuatan kartu tanda penduduk (KTP).

c) Nama Use Case : Permohonan pembuatan surat keterangan kelahiran Aktor : Penduduk

Tujuan : Untuk membuat surat keterangan kelahiran sebagai syarat pembuatan akte kelahiran di dinas kependudukan.

Tabel 3.5. Skenario Use Case Permohonan surat keterangan Kelahiran

(80)

1. Penduduk melakukan permohonan untuk pembuatan surat keterangan kelahiran dengan membawa persyaratan yang telah ditentukan yaitu surat keterangan kelahiran dari rumah sakit atau bidan dan kartu keluarga (KK)

2. Bag. Pelayanan akan memeriksa persyaratan yang diminta. Apabila belum lengkap maka akan dibalikkan ke penduduk yang bersangkutan untuk dilengkapi. Apabila telah lengkap, maka akan langsung dibuatkan surat keterangan kelahiran.

d) Nama Use Case : Permohonan pembuatan surat keterangan kematian Aktor : Penduduk

(81)

Tabel 3.6. Skenario Use Case Permohonan surat keterangan Kematian

Penduduk Bag. Pelayanan

1. Penduduk melakukan permohonan untuk pembuatan surat keterangan kematian dengan membawa persyaratan yang telah ditentukan yaitu KTP yang bersangkutan.

2. Bag. Pelayanan akan memeriksa persyaratan yang diminta. Apabila belum lengkap maka akan dibalikkan kependuduk untuk dilengkapi. Apabila telah lengkap, maka akan langsung dibuatkan surat keterangan kematian.

(82)

Aktor : Penduduk

Tujuan : Untuk pembuatan surat keterangan penduduk baru.

Tabel 3.7. Skenario Use Case Permohonan surat keterangan Penduduk datang

Penduduk Bag.Pelayanan

1. Penduduk melakukan permohonan pembuatan surat keterangan penduduk datang dengan membawa persyaratan yang telah ditentukan yaitu Surat keterangan Pindah dari wilayah sebelumnya

(83)

3. Penduduk mengisi formulir yang diberikan oleg Bag. Pelayanan, apabila telah diisi kemudian formulir tersebut dikembalikan lagi ke bagian pelayanan.

4. Kemudian Bag. Pelayanan akan memeriksa formulir. Apabila belum lengkap maka akan dikembalikan ke

penduduk yang

bersangkutan untuk dilengkapi. Apabila telah lengkap, maka penduduk akan dibuatkan surat keterangan penduduk baru/sementara.

f) Nama Use Case : Perm

Gambar

Tabel 2.1. Perbedaan Pemerintahan Desa dengan Pemerintahan
Gambar 2.4. Arsitektur LAN
Gambar 2.5. Arsitektur WAN
Gambar 2.7. Topologi Star
+7

Referensi

Dokumen terkait

meneliti tentang desain pakaian musim dingin dan mengemukakan bahwa sistem yang efektif pada bahan kain jaket musim dingin adalah berupa susunan bahan multilapis yang

Penelitian Nisa & Muis (2015) yang dilakukan pada anak panti asuhan di Sidoarjo, mengungkapkan bahwa individu dengan kategori resiliensi tinggi memiliki karakteristik

Tim BOS Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya harus memastikan bahwa sekolah mencadangkan separuh dari dana BOS triwulan II (20% dari alokasi satu tahun) di

Karakteristik residu yang demikian diduga bernilai positif dalam hubungannya dengan proses hidrogenasi dalam pencairan batubara karena dapat menurunkan konsumsi hydrogen

Pengklasifikasian pada tumbuhan memiliki tujuan dan manfaat. Klasifikasi tumbuhan merupakan suatu cara sebagai pembentukan kelas-kelas, kelompok, atau unit melalui

 Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,73 persen, kelompok pendidikan,

Dalam dunia dewasa ini, telinga kita sudah tidak asing lagi dengan kata filsafat, dimana filsafat merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang pada umumnya dikenal oleh

pecahan, misal cake, buah campur misal: pepaya, semangka, dan buah naga. Waktu setiap periode dibatasi selama 20 menit. Setiap kelompok pembeli mendapat model uang senilai